You are on page 1of 9

Assalamualikum. Wr.

Wb

Alkhamdulillah hirobbilalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam yang berjudul Meraih Cita Cita dengan Kekuatan Doa Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Dalam menyusun makalah ini saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Nuruddin, M.Ag sebagai dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam , dan pihak-pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Dan sebagai seorang manusia saya tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu saya mengharap kritik dan saran yang tentunya demi kebaikan kita bersama.

Cirebon, 6 Januari 2012

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cita cita adalah suatu keinginan yang kuat yang tertanam dalam hati dan pikiran manusia dan semaksimalnya diupayakan untuk diraih melalui amal dan perbuatan. Doa merupakan intisari dari ibadah dan juga senjata bagi orang yang beriman. Di sisi lain Allah SWT berfirman bahwa Allah tergantung prasangka hamba Nya. Jadi hal mutlak yang harus dilakukan adalah menjaga prasangka agar selalu baik. Cita cita yang baik bersumber dari hati dan pikiran yang baik. Sebagai makhluk yang beriman tentunya sangat yakin bahwa kita dapat melalukan apa saja yang kita kehendaki atas izin Nya . Karena Dia-lah Sang Pengatur kehidupan. Berapa banyak usaha yang sudah dirancang sedemikian rapinya dengan segala perencanan dan analisis yang baik, namun tidak berhasil dengan sempurna atau gagal sama sekali. Itu semua karena faktor izin dari Allah SWT.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Doa ? 2. Bagaimana menggapai cita cita dengan kekuatan doa ? 3. Bagaimana cara agar doa kita dikabulkan ? 4. Bagaimana adab berdoa ? 5. Kapan waktu yang makbul untuk berdoa ? 6. Apa penyebab doa kita tak terkabul ?

1.2 Tujuan

Makalah ini dibuat untuk orang-orang yang memerlukannya dan agar kita lebih bersemangat dalam berdoa untuk menggapai cita cita.

BAB II PEMBAHASAN
Kekuatan doa dan kerja keras menjadi kunci untuk menggapai setiap cita-cita yang sudah digantungkan. Apabila kita hanya mengandalkan usaha tanpa dibarengi doa, itu semua akan sia sia belaka. Manusia hanya bisa berusaha sekuat tenaga dan tentunya berdoa kepada Allah SWT , karena hanya Allah yang memutuskan. Dan kita hanya bisa meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Artinya : Hanya Engkaulah yang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. QS.Al Faatihah ayat ;5

Pengertian Doa Doa berasal dari bahasa arab yaitu dua. Dalam Al- Quran banyak sekali lafazh dua, mempunyai arti yang berbeda beda antara lafazh satu dengan yang lainnya, antara lain : alal istianah yaitu memohon pertolongan atau bantuan kepada Zat Yang Mahakuasa, al nida : memanggil, yakni panggilan hamba terhadap Allah Yang Maha Mendengar, as sual yaitu permintaan atau permohonan dari makhluk yang rendah kepada Khaliq yang Mahatinggi. Ada juga yang mengartikan dengan at- tahmid (memuji), dan masih banyak lagi lafazh pada ayat ayat lain dari ad- dua dari Al-Quran, yang juga mempunyai makna yang berbeda beda . Sedang menurut istilah Doa berarti memohon kepada Allah SWT secara langsung untuk memperoleh karunia dan segala yang diridhoiNya dan untuk menjauhkan diri dari kejahatan atau bencana yang tidak dikehendakinya. Doa juga dapat diartikan permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan .

Doa adalah senjata mukmin... HR Abu Yala . Begitulah bunyi sebuah hadits tentang doa. Betapa dasyatnya kekuatan doa hingga diibaratkan bagai senjata. Dengan doa yang kita panjatkan haruslah diiringi dengan usaha yang sungguh sungguh dan maksimal. Begitu pula dengan menggapai cita cita selain kita berusaha kita juga harus berdoa kepada Allah SWT. Ketika segala usaha telah kita lakukan, maka doalah yang menjadi ujung harapan akan hasil terbaik yang akan diberikan Allah SWT pada kita. Doa pun menjadi sarana penyerahan diri kita kepada Allah. Penyerahan diri atas kelemahan dan ketidakberdayaan kita di hadapan kemahakuasaan Nya . Doa juga menjadi usaha kita untuk meminta perlindungan Nya dalam setiap aktivitas yang kita lakukan. Oleh karena itu doa menjadi sangat penting dan perlu bagi kita, setiap mukmin. Syarat-syarat berDoa Syarat-syarat agar terkabul Doanya 1. Beriman dan memenuhi kewajiban kepada Alloh SWT 2. Memperbanyak Istghfar (mohon ampun) kepada Allah SWT sebelum berdoa. Yakin bahwa doa yang diucapkan itu akan dikabulkan Alloh SWT(QS.AL Mukmin:60) ( ) ...

....

... berdoalah kepada Ku , niscaya akan Aku perkenankan bagimu... ( Al Mumin : 60 ) 3. Berdoa disertai dengan usaha 4. Menolong orang lain yang membutuhkan. Barangsiapa ingin agar doanya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)

Dalam menjalankan perintah berdoa terdapat adab ataupun sopan santun yang telah menjadi syarat secara syari dan bahkan diwajibkan . Diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Bertobat dan mencegah kezaliman 2. Mengakui perbuatan dosanya 3. Menghadap kiblat 4. Dalam kondisi berwudhu (sudah berwudhu) 5. Mengawali doa dengan memanjatkan pujian kepada Allah SWT, kemudian bershalawat Nabi. 6. Mengulangi sanpa tiga kali 7. Yakin akan dikabulkan 8. Hendaknya mengangkat kedua tangan saat berdoa. 9. Berdoa dalam setiap situasi dan kondisi. 10. Tidak berdoa atu memohon kepada selain Allah. 11. Menjaga suara saat berdoa antara pelan dan keras. Berdasarkan firman Allah SWT.,

Artinya: Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (al araaf : 55) 12. Bersikap khusyu , merendah , memadukan rasa takut dan berharap.

Waktu yang makbul untuk berdoa 1. Pada hari jumat.(HR.At-Tisah dengan lafadz Al-Bukhori;dan HR.Muslim dan Abu Daud dengan lafadz dari Muslim) 2. Waktu berpuasa.(HR.At-Tirmidzi dan Ibnu Majah) 3. Waktu sepertiga malam terakhir. Rasulullah Saw ditanya, Pada waktu apa Doa (manusia) lebih didengar (oleh Allah)? Lalu Rasulullah Saw menjawab, Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam). (Mashabih Assunnah). 4. Waktu antara adzan dan iqomat. Dari Anas Radliyallaahu anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: Doa antara adzan dan qomat tidak akan ditolak. Riwayat Nasai dan selainnya. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban. 5. Waktu sujud.

Berkenaan dengan tidak terkabulnya doa , para ulama menuturkan beberapa kemungkinan, disebabkan beberapa kondisi sebagai berikut : 1. Tertunda pengabulannya di dunia untuk sementara waktudan hanya Allah yang tau. 2. Pengabulannya tidak di dunia, tetapi Allah memberikan berbagai kebaikan , misalnya Allah menghindarkan dari marabahaya ditakdirkan atasnya. 3. Tidak dikabulkannya sebuah doa karena tidak sesuai dengan syarat yang ditentukan syariat. 4. Suatu doa tidak dikabulkan karena hikmah, yang Allah khususkan ilmunya bagi Dzat Nya . yang seharusnya telah

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan
Cita cita adalah suatu keinginan yang kuat yang tertanam dalam hati dan pikiran manusia dan semaksimalnya diupayakan untuk diraih melalui amal dan perbuatan. Doa merupakan intisari dari ibadah dan juga senjata bagi orang yang beriman (HR. Tirmidzi) selain itu

Doa adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Yala). Dalam meraih cita cita kita harus yakin bahwah Allah akan selalu membantu kita, asalkan kita berdoa dengan sungguh sungguh dan tek lupa disertai usaha yang giat pula.

Daftar Pustaka

http://opi.110mb.com/haditsweb/index.htm http://books.google.co.id/books?id=K97XaMO9kTgC&dq=hadist+tentang+kekuatan+doa http://www.ripiu.com/article/read/percayalah-akan-kekuatan-doa

DAFTAR ISI
Kata pengantar ..............................................................................ii Daftar isi .......................................................................................iii .....................................................................1

Bab I Pendahuluan

1.1 Tujuan .......................................................................................1 1.2 Latar belakang 1.3 Rumusan maslah Bab II Isi .....................................................................1 .....................................................................1

.......................................................................................1

Bab III Penutup ..............................................................................6 a. Kesimpulan Daftar pustaka ..............................................................................6 ..............................................................................7

You might also like