You are on page 1of 25

KATAPENGANTAR UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa untuk memenuhi persyaratan sebagai

i tenaga pendidik profesional, guru wajib memiliki kualifikasi akademik minimal S1/DIV dan sertifikat pendidik. Pada saat ini masihterdapat1.456.491(sekitar63%)gurupadaberbagaijenjang dansatuanpendidikanyangbelummemenuhikualifikasiakademik yangdipersyaratkan. Salah satu upaya yang diharapkan dapat mendukung upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik guru adalah dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan. Dalam penyelenggaraannya, program ini memadukan sistem pembelajaran konvensional (tatap muka di kampus) dan sistem pembelajaran mandiri. Selain itu, program ini menawarkan pengakuan terhadap pengalaman kerja dan hasil belajar (PPKHB) yang pernah diperoleh sebelumnya. Pengakuan tersebut secara khusus diberikan kepada guru peserta program pada LPTK penyelenggara yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Mendiknas Nomor 015/P/2009 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi GuruDalamJabatan. Panduan ini disusun sebagai panduan bagi para guru yang akan mendaftarkan diri menjadi peserta Program Sarjana (S1) KependidikanbagiGuruDalamJabatan.Mudahmudahanpanduan ini dapat membantu upayaupaya percepatan peningkatan
i

Untuk Calon Peserta

kualifikasi akademik guru sesuai dengan tuntutan perundang undanganyangberlaku. Jakarta,Mei2009 DirekturJenderalPMPTK Depdiknas Baedhowi NIP194908281979031001

ii

Untuk Calon Peserta

DAFTARISI KATAPENGANTAR...................................................................i DAFTARISI............................................................................iii BABIPENDAHULUAN .............................................................1 . A. LatarBelakang.......................................................................1 B. DasarHukum.........................................................................5 C. Tujuan....................................................................................6 D. Pengertian.............................................................................6 E. RuangLingkup.......................................................................7 . BABIIPENYELENGGARAANPROGRAM .....................................8 A. KurikulumdanProsesPembelajaran.....................................8 1. Kurikulum..............................................................................8 2. ProsesPembelajaran...........................................................10 B. PersyaratanPeserta ............................................................17 . C. ProsedurPendaftaran.........................................................19 D. PengakuanPengalamanKerjadanHasilBelajar.................20 E. PerguruanTinggiPenyelenggaradanMitra........................21 F. PemilihanProgramStudi.....................................................21 G. BiayaPendidikan.................................................................22 H. Monitoring,Evaluasi,danPelaporan...................................23 BABIIIPENUTUP ..................................................................24 . LAMPIRANLAMPIRAN..........................................................26

iii

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

BABI PENDAHULUAN A. LatarBelakang UndangUndang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Pasal 8). Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat (Pasal 9); kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi(Pasal10). Selanjutnya,ditegaskanbahwaguruyang belum memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik wajib memenuhi kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik paling lama sepuluh tahun sejak berlakunya undangundang ini(Pasal82ayat(2)).Konsekuensilogisdaripemberlakuan undangundang tersebut, Pemerintah dan penyelenggara pengadaan tenaga kependidikan atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang terakreditasi diharapkan dapat memfasilitasi pelaksanaan program percepatan
1

peningkatan kualifikasi akademik guru dengan akses yang lebih luas, berkualitas, dan tidak mengganggu tugas serta tanggungjawabgurudisekolah. Data Ditjen PMPTK Depdiknas tahun 2008 menunjukkan bahwa pada satuan pendidikan TK jumlah guru yang belum memenuhikualifikasiakademikSarjana(S1)/Diploma Empat (DIV) sebanyak 172.581 orang. Pada satuan pendidikanSDjumlahguruyangbelummemenuhikualifikasi akademik Sarjana (S1)/Diploma Empat (DIV) sebanyak 1.071.830 orang; pada satuan pendidikan SMP 136.034 orang, pada satuan pendidikan SMA 21.596 orang. Pada satuan pendidikan SMK jumlah guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik Sarjana (S1)/Diploma Empat (DIV) sebanyak 20.442 orang. Pada satuan Pendidikan SLB jumlah guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik Sarjana (S 1)/Diploma Empat (DIV) sebanyak 5.184 orang. Angka ini dapat berubah setiap saat, karena sebagian guru sedang menempuh studi jenjang S1, dan sebagian lagi akan memasukimasapensiun,alihpekerjaan,danlainlain. Beberapaupayatelahdilaksanakandalamrangkapercepatan peningkatan kualifikasi guru dalam jabatan, antara lain pada tahun2006,sejumlah18.754guruditingkatkankualifikasinya
2

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

ke S1 melalui: (1) UT program (12.616 orang), (2) APBNP jalur formal konvensional (5.000 orang), (3) PJJ berbasis ICT (1.000 orang), dan (4) PJJ berbasis KKG (1.500 orang). Pada tahun 2007 dan 2008, sebanyak 170.000 orang guru dari berbagai satuan pendidikan mendapat bantuan biaya pendidikan melalui dana dekonsentrasi ke dinas pendidikan provinsi. Pada tahun 2009, beasiswa tersebut ditingkatkan menjadi 191.000 orang. Meskipun telah dilaksanakan upaya upayatersebut,hinggasaatini,guruyangharusditingkatkan kualifikasi akademiknya ke jenjang sarjana (S1) jumlahnya masih cukup banyak, termasuk bagi guru mata pelajaran khusus atau program keahlian tertentu yang belum terselenggara di perguruan tinggi penyelenggara pengadaan tenagakependidikansehinggadiperlukanalternatiflainuntuk mengatasinya. Upaya peningkatan kualifikasi akademik guru ke jenjang sarjana (S1) pada semua satuan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan perundangundangan tidak mungkin tercapai hanya dengan sistem penyelenggaran pendidikan guru yang ada saat ini. Sebagai solusi alternatif untuk mengatasi hal tersebut, saat ini sudah terbit Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi GuruDalamJabatan. Penyelenggaraan program ini memungkinkan guru pada setiap satuan pendidikan memiliki kesempatan lebih luas untukmengikutipeningkatankualifikasikejenjangsarjana(S 1) sesuai tuntutan peraturan perundangundangan yang berlaku dengan tidak terlalu banyak mengganggu tugas dan tanggung jawab guru di sekolah. Dalam proses perkuliahan program ini menggunakan pendekatan dual mode, yaitu melalui pengintegrasian sistem pembelajaran konvensional (tatap muka di kampus) dan sistem pembelajaran mandiri serta dukungan pemanfaatan multi media secara efektif dan efisien. Selain itu, guru yang mengikuti program ini dimungkinkan juga dapat memperoleh pengakuan

pengalaman kerja dan hasil belajar yang diperoleh sebelumnya(recognitionofpriorlearning)palingbanyak65% darijumlahbebanstudiyangharusditempuh. Programinidilaksanakanolehperguruantinggipenyelenggara pengadaantenagakependidikan(LPTK)yangtelahditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 015 tahun 2009 tentang Penetapan Perguruan Tinggi

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

PenyelenggaraProgramSarjana(S1)KependidikanbagiGuru DalamJabatan. Untuk mengimplementasikan program ini, dikembangkan suatu panduan yang dapat digunakan sebagai acuan dasar bagi guru dan pihakpihak terkait lainnya (dinas pendidikan dan yayasan penyelenggara pendidikan) dalam

7. KeputusanMenteriPendidikanNasionalNomor015tahun 2009 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan C. Tujuan Panduan ini disusun untuk memberikan informasi bagi guru yang berminat menjadi peserta Program Sarjana (S1) KependidikanbagiGuruDalamJabatan.

penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi GuruDalamJabatan. B. DasarHukum 1. UndangUndangRepublikIndonesiaNomor20Tahun2003 tentangSistemPendidikanNasional 2. UndangUndangRepublikIndonesiaNomor14Tahun2005 tentangGurudanDosen 3. PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor19Tahun 2005tentangStandarNasionalPendidikan 4. PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor74Tahun 2008tentangGuru 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007tentangStandarKualifikasidanKompetensiGuru 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S1) KependidikanbagiGuruDalamJabatan
5

D. Pengertian 1. Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan adalah penyelenggaraan pendidikan yang secara khusus diperuntukkan bagi guru tetap dalam jabatan dan dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara yang telah ditetapkan 015/P/2009. 2. Guru Tetap adalah guru yang diangkat oleh Pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan untuk jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara terusmenerus, dan tercatat pada satuan administrasi pangkal di satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerahsertamelaksanakantugaspokoksebagaiguru.
6

berdasarkan

Kepmendiknas

Nomor

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

3. Guru Dalam Jabatan adalah guru pegawai negeri sipil dan gurubukanpegawainegerisipilyangsudahmengajarpada satuanpendidikan,baikyangdiselenggarakanPemerintah, pemerintah daerah, maupun penyelenggara pendidikan yangsudahmempunyaiperjanjiankerjaataukesepakatan kerjabersama. 4. Perjanjian Kerja atau Kesepakatan Kerja Bersama adalah perjanjian tertulis antara guru dan penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang memuat syarat syarat kerja serta hak dan kewajiban para pihak dengan prinsip kesetaraan dan kesejawatan berdasarkan

BABII PENYELENGGARAANPROGRAM A. KurikulumdanProsesPembelajaran 1. Kurikulum Kurikulum yang digunakan dalam penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan ini adalah kurikulum yang berlaku pada setiap perguruan tinggi penyelenggara, dilaksanakan yang dalam kegiatan

implementasinya

melalui

pembelajarantatapmukadan/atautermediasidansistem pembelajaranmandiridenganatautanpatutorial. Penetapan kelompok mata kuliah tatap muka di kampus didasarkan pada pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut mensyaratkan adanya praktik atau praktikum atau mata kuliah lain yang menurut pertimbangan perguruan tinggi penyelenggara harus dilaksanakan melalui perkuliahan tatap muka dan/atau termediasi. Penetapan kelompok mata kuliah melalui pembelajaran mandiri dengan layanan tutorial adalah mata kuliah yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk pengembangan kompetensi profesional. Penetapan

peraturanperundangundangan. E. RuangLingkup Ruang lingkup panduan peserta ini terdiri atas: (1) pendahuluan yang memuat latar belakang, dasar hukum, tujuan, pengertian, dan ruang lingkup; (2) penyelenggaraan program yang memuat kurikulum dan proses pembelajaran, persyaratan peserta, prosedur pendaftaran, pengakuan pengalaman kerja dan hasil belajar, perguruan tinggi penyelenggara dan mitra, pemilihan program studi, biaya pendidikan,danmonitoring,sertaevaluasidanpelaporan.
7

kelompokmatakuliahmelaluipembelajaranmandiritanpa
8

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

tutorialdidasarkanpadapertimbanganbahwamatakuliah tersebut dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa, baik secara perorangan maupun kelompok. Penentuan proporsi dan jumlah mata kuliah pada kelompok tersebut diputuskan oleh perguruan tinggi penyelenggara melalui suratkeputusanrektor. Beban studi dan lama program yang harus ditempuh disesuaikan dengan latar belakang pendidikan calon mahasiswa dengan mengacu pada Surat Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 sebagaimanaterdapatpadaTabel2.1. Tabel2.1 BebanStudiProgramSarjana(S1)Kependidikanbagi GuruDalamJabatan
LatarBelakangPendidikan BebanStudi(sks) 1. SLTAsederajat 144160 2. DiplomaSatu (DI) 110120 3. DiplomaDua (DII) 8090 4. Diploma Tiga (DIII)/SarjanaMuda) 4050 Keterangan: LulusanDI,DII,danDIII/SarjanaMudaharusberasaldariLPTKdan/atau perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi dan/atau memiliki izinpenyelenggaraandariDitjenDikti. Bagi lulusan diploma nonkependidikan, penentuan beban studi dan struktur kurikulum yang harus ditempuh ditetapkan oleh LPTK penyelenggara.

2. ProsesPembelajaran Prosespembelajarandilaksanakanmelaluipengintegrasian kegiatan perkuliahan atau pembelajaran tatap muka di kampus dan/atau perkuliahan termediasi serta kegiatan pembelajaranmandiri. a. PerkuliahanTatapMukadan/atauTermediasi. Perkuliahan tatap muka merupakan proses interaksi langsung dan terjadwal antara dosen dan mahasiswa dalammencapaitujuan/kompetensipadasetiapmata kuliah, terutama mata kuliah yang mempersyaratkan adanya kegiatan praktik atau praktikum, atau mata kuliah lain yang menurut pertimbangan pihak penyelenggara harus dilaksanakan melalui

perkuliahantatapmuka. Perkuliahan tatap muka dilaksanakan di kampus perguruan tinggi penyelenggara sekurangkurangnya selama12kalipertemuansetiapsemester(=75%dari standar pertemuan tatap muka, yaitu 16 kali pertemuan). Lama setiap pertemuan perkuliahan tatapmukadisesuaikandenganbobotsksmatakuliah yang bersangkutan (1 sks = 50 menit). Waktu perkuliahan akan diatur oleh perguruan tinggi

10

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

penyelenggara dengan dimungkinkannya tugas dan tanggung jawab guru di sekolah tidak terganggu. Pengaturan waktu perkuliahan tatap muka ini dapat dilakukan melalui sistem blok waktu perkuliahan dengan memanfaatkan waktu libur sekolah selama dua (2) sampai dengan tiga (3) minggu, atau menyesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat, misalnya pada sore hari (bagi guru yang sekolahnya berdekatandenganPTpenyelenggara)ataupadahari SabtudanMinggu. Jika perkuliahan tatap muka di kampus PT penyelenggara sulit dijangkau oleh mahasiswa, perkuliahan tatap muka dapat dilaksanakan di pusat pusat kegiatan belajar, seperti Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), LPMP,P4TK, dantempatlainyang direkomendasikan oleh dinas pendidikan (pemerintah daerah), atau melalui perkuliahan termediasi dalam bentuk interaksi terjadwal antara dosen dan mahasiswa melalui pemanfaatan berbagai jenis media dan teknologi.
11

b. PembelajaranMandiri Pembelajaran mandiri adalah proses interaksi mahasiswa dengan sumber belajar yang dilakukan dengan menggunakan bahan belajar mandiri (BBM), baikdengan bantuan tutorialmaupun tanpabantuan tutorial. Dalam proses pembelajaran mandiri, mahasiswa dapat mempelajari bahan ajar cetak dan sejenisnya atau bahan ajar elektronik, secara perseorangandan/ataudalamkelompokbelajar. 1) PembelajaranMandiridenganTutorial Pembelajaran mandiri dengan tutorial adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan

menggunakan BBM disertai kegiatan tutorial. Dalamhalini,yangbertindaksebagaitutoradalah dosen pengampu mata kuliah yang telah ditetapkan oleh PT penyelenggara. Kegiatan tutorial wajib dilaksanakan minimal 3 kali untuk setiap mata kuliah sebagai layanan belajar yang dilaksanakanolehPTpenyelenggara,yaitudiawal perkuliahan, pertengahan semester, dan

menjelang ujian akhir semester (UAS). Jumlah pertemuan kegiatan tutorial dapat ditambah atas inisiatif mahasiswa dan pengelolaannya yang
12

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

diatur oleh PT penyelenggara. Pada kegiatan pembelajaranmandiridengantutorial,mahasiswa diwajibkanmengerjakandua(2)tugasperkuliahan, mengikuti ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS) sesuai dengan jadwal yang telahditentukanolehPTpenyelenggara. Kegiatan tutorial dapat dilaksanakan di pusat pusat kegiatan belajar, seperti KKG, MGMP, Information Communication Technology (ICT) Centre, LPMP, P4TK, dan tempat lain yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan

ini, pihak PT penyelenggara tidak memiliki kewajiban memberikan layanan bantuan belajar kepada mahasiswa, kecuali dalam penyediaan BBM.Dalam pembelajaranmandiritanpatutorial, mahasiswa diwajibkan untuk mengerjakan dan menyerahkan satu tugas sebagai pengganti UTS dan mengikuti UAS sesuai dengan jadwal yang telahditentukan. c. Praktik, Praktikum, dan Program Pemantapan Lapangan(PPL) Praktik dan praktikum merupakan bentuk

(pemerintah daerah). Jika memungkinkan, untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran mandiri dengan tutorial, dapat digunakan tutorial daring (online). 2) PembelajaranMandiritanpaTutorial Pembelajaran mandiri tanpa tutorial adalah pembelajaran yang dilaksanakan sepenuhnya dengan menggunakan BBM. Mahasiswa secara mandiri, baik perorangan maupun kelompok mempelajari BBM atau bahan lainnya yang mendukung. Pada kegiatan pembelajaran mandiri
13

pembelajaranyangmemadukankemampuankognitif, afektif, dan psikomotor dalam rangka pencapaian kompetensi yang bersifat multidimensi dengan pengawasan langsung dari dosen pengampu mata kuliah atau pembimbing praktik/praktikum. Praktik adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengaplikasikan teori, konsep, atau prosedur. Misalnya: praktik menari, menggambar, olahraga, praktik bengkel, praktik lapangan, dan bina wicara. Praktikum adalah kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan validasi fakta atau hubungan antarfakta,sesuaiyangdisyaratkandalamkurikulum.
14

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

Misalnya: praktikum fisika, kimia, biologi (IPA). Kegiatan praktik dan praktikum merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam perkuliahan tatap muka dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung, seperti peralatan praktik dan laboratorium. Program Pemantapan Lapangan (PPL) adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dengandibimbingolehdosendangurupamongyang ditugasiolehPTpenyelenggara.PenyelenggaraanPPL diatur dan disesuaikan dengan ketentuanketentuan yangberlakudiPTpenyelenggara. d. BahanAjar Pada kegiatan tatap muka di kampus PT penyelenggara, bahan ajar disiapkan oleh dosen pengampu mata kuliah, sedangkan pembelajaran mandiri menggunakan BBM yang dirancang secara khusus agar dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa, seperti bahan ajar cetak (modul) dan media noncetak (media audio/video,

e. PenilaianHasilBelajar Penilaian hasil belajar perkuliahan tatap muka dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang

diterapkan di perguruan tinggi masingmasing, seperti penilaian aktivitas perkuliahan, tugas, UTS, dan UAS. Dalam penilaian hasil belajar, dosen pengampu mata kuliah dapat mempertimbangkan prestasi akademik yang dicapai mahasiswa yang relevandenganmatakuliahyangditempuh,misalnya untuk pengurangan beban tugas perkuliahan atau jumlahkehadiranperkuliahantatapmuka. Penilaian hasil belajar untuk kegiatan pembelajaran mandiri dengan tutorial dilaksanakan melalui penilaian terhadap sekurangkurangnya dua tugas, UTS dan UAS. Adapun proporsi pembobotannya ditetapkan oleh perguruan tinggi penyelenggara, misalnya:25%untuktugas,25%untukUTS,dan50% untukUAS. Penilaian hasil belajar untuk kegiatan pembelajaran mandiri tanpa tutorial dilaksanakan sekurang kurangnya satu tugas atau UTS dan UAS dengan

komputer/internet, siaran radio, dan televisi) atau gabungankeduanya.


15

16

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

pembobotan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi penyelenggara, misalnya 40% untuk tugas/ UTS dan 60% untuk UAS. Pelaksanaan UAS pada perkuliahan tatapmukadanpembelajaranmandiridilaksanakan di kampus penyelenggara dan pengolahannya disesuaikandenganketentuanyangtelahditetapkan olehPTpenyelenggara. B. PersyaratanPeserta Calon peserta adalah guru tetap dalam jabatan, baik yang berstatus sebagai PNS maupun bukan PNS dari sekolah pada kabupaten/kotayangtelahmemiliki kerjasamadenganLPTK penyelenggara. Guru tetap adalah guru yang diangkat oleh Pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan untuk jangka waktu minimal dua (2) tahun secara terus menerus, dan tercatat pada satuan administrasi pangkal di satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerah serta melaksanakan tugas pokok sebagai guru yang telah mempunyai Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)ataudalamprosespengajuanNUPTK. Jumlah calon peserta yang akan diterima dalam program ini disesuaikan dengan ketersediaan SDM (dosen) dan sarana
17

prasana penunjang yang dimiliki, baik oleh perguruan tinggi penyelenggara maupun perguruan tinggi mitra. Rekrutmen peserta program dilakukan melalui prosedur seleksi yang kredibelsesuaidenganpersyaratanakademikdanpersyaratan administratif yang berlaku pada setiap perguruan tinggi penyelenggara. Perguruan tinggi penyelenggara dapat melakukanprosesrekrutmenmahasiswasebanyakbanyaknya dua(2)kalidalamsatutahunakademik. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh guru yang akan mendaftarkan diri sebagai peserta program pada perguruan tinggipenyelenggaraadalahmenyerahkan: 1. fotokopi ijazah diploma dari perguruan tinggi yang mendapat izin operasional dari Ditjen Dikti atau ijazah terakhir SLTA/sederajat yang dilegalisasi oleh yang berwenang; 2. fotokopi bukti kepemilikan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) atau surat keterangan prosespengusulanNUPTK; 3. fotokopi surat pengangkatan sebagai guru PNS atau guru tetapbukanPNSyangdiangkatolehketuayayasan; 4. suratketerangansehatdaridokter; 5. surat izin belajar dari dinas pendidikan provinsi atau kabupaten/kotaatasusulankepalasekolah/ketuayayasan;
18

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

6. surat pernyataan bermaterai yang isinya tidak menuntut diangkat sebagai PNS setelah lulus, khusus bagi peserta bukanPNS. C. ProsedurPendaftaran Untuk menjadi peserta Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan, setiap calon peserta dapat mengikutiprosedurpendaftaranyangtelahditetapkan.Calon peserta dapat melakukan pendaftaran, baik secara perorangan maupun kolektif, dengan mengikuti mekanisme sebagaimanaditunjukkanpadaBagan2.1.
Gurumengajukansurat permohonanizinbelajaryang telahdisetujuioleh, kepalasekolahatauketua yayasankepadadinas pendidikanprovinsi,dinas pendidikankabupaten/kota, ataucabangdinaspendidikan kecamatan/UPTD Dinaspendidikanprovinsi, dinaspendidikan kabupaten/kota,ataucabang dinaspendidikan kecamatan/UPTD menerbitkansuratizinbelajar bagiguruyangakanmengikuti ProgramSarjana(S1) KependidikanbagiGuru DalamJabatan Gurumendaftarkandiri sebagaicalonpeserta programkeLPTK penyelenggaradengan membawasuratijin belajardanpersyaratan lainnya

D. PengakuanPengalamanKerjadanHasilBelajar Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB) adalah suatu sistem penghargaan terhadap wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang

mencerminkan pengalaman kerja dan hasil belajar yang dimiliki calon peserta program Sarjana (S1) Kependidikan bagiGuruDalamJabatansebagaipengurangbebanstudiyang harus ditempuh. Pengalaman kerja berkaitan dengan masa bakti, kemampuan dalam menyusun perencanaan

pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi tertentu yang diperolehdalambentukpenghargaan,sedangkanhasilbelajar berkaitan dengan kualifikasi akademik yang telah diperoleh, pelatihanpelatihan yang pernah diikuti, dan prestasi akademik yang dicapai. Semua bukti pengalaman kerja dan hasil belajar tersebut disusun dalam suatu dokumen yang disebutportofolioPPKHB. Guru yang berhak memperoleh PPKHB adalah mereka yang telah terdaftar sebagai peserta Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan yang ditetapkan oleh


LPTKpenyelenggaramenetapkan pesertaprogramyanglulusseleksi administratif dan/atauakademik LPTKpenyelenggaramelakukanseleksi administratifterhadapberkaspersyaratan dan/atauakademik(biladiperlukan)

LPTKpenyelenggara. Penjelasan yang terperinci mengenai penyusunan portofolio PPKHB tertuang dalam panduan Penyusunan Portofolio PPKHB.
20

Bagan2.1MekanismePendaftaranmenjadiPesertaProgram
19

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

E. PerguruanTinggiPenyelenggaradanMitra Perguruan tinggi penyelenggara Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan adalah Lembaga PendidikanTenagaKependidikan(LPTK)yangtelahditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 015/P/2009 tentang Penetapan Perguruan Tinggi

Guru kelas yang mengajar di Taman Kanakkanak (TK) diwajibkan memilih Program Studi S1 PGTK/PGPAUD dan guru kelas yang mengajar di sekolah dasar (SD) diwajibkan memilih Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).UntukguruTKdanSDyangmengajarmatapelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Bahasa Inggris dan Pendidikan Agama dapat memilih program studi yang sesuai. GurumatapelajaranyangmengajardiSMP/SMA/SMK,dapat melanjutkan studi sesuai dengan latar belakang pendidikan sebelumnyaatausesuaidenganmatapelajaranataurumpun mata pelajaran yang diampu dengan syarat minimal telah mengajarlimatahunpadamatapelajarantersebut. Bagi guru yang memiliki latar belakang pendidikan pada program studi yang tidak tersedia di LPTK penyelenggara, LPTKpenyelenggaradapatbermitradenganperguruantinggi yangmemilikiprogramstudisejenisterakreditasiminimalB. G. BiayaPendidikan Biaya penyelenggaraan pendidikan untuk mengikuti Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan dibebankan kepada peserta program secara swadana, atau dari bantuan biaya pendidikan (beasiswa) dari berbagai

PenyelenggaraProgramSarjana(S1)KependidikanBagiGuru DalamJabatan(sebagaimanaterlampir). Perguruan tinggi mitra adalah perguruan tinggi yang ditetapkan oleh LPTK penyelenggara dan telah tergabung dalamforumperguruantinggipenyelenggaraProgramSarjana (S1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan pada wilayah yangditetapkanDirekturJenderalPendidikanTinggi. F. PemilihanProgramStudi Program studi yang dipilih harus sesuai/serumpun dengan latar belakang pendidikan terakhir yang dibuktikan dengan fotokopiijazahdan transkripnilaiyangtelah dilegalisasioleh lembagaasal,atausesuaidenganmatapelajaranyangsaatini diampuminimallimatahunterakhir(dibuktikandengansurat keterangandarikepalasekolah).Bagiguruyangberasaldari SLTA sederajat, fotokopi ijazah dapat dilegalisasi oleh dinas pendidikansetempat.

21

22

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

sumber (Pemerintah, pemerintah daerah, dunia usahadunia industri,danmasyarakat). H. Monitoring,Evaluasi,danPelaporan 1. Peserta Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan ini akan dimonitor dan dievaluasi oleh kepalasekolahdanpengawassekolahsecaraberkala. 2. Peserta program wajib melaporkan hasil belajar secara tertulis dan berkala (setiap semester) kepada kepala sekolah dengan tembusan kepada dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, atau cabang pendidikankecamatan/UPTD. 3. Peserta program yang telah selesai mengikuti studi Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan diwajibkan melapor secara tertulis kepada dinas pendidikan provinsi atau kabupaten/kota untuk didata ulang bahwa yang bersangkutan telah memiliki kualifikasi akademiksarjana(S1).

BABIII PENUTUP Program percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam jabatan pada semua jenjang dan satuan pendidikan merupakan realisasi dari tuntutan perundangundangan yang berlakusaatini.Diharapkanselambatlambatnyapadatahun2014, semua guru dalam jabatan sudah memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S1) atau Diploma IV (DIV) dan masih memiliki kesempatan untuk mengikuti program sertifikasi guru sampai tahun2015. Penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan merupakan salah satu solusi alternatif dalam peningkatan memperoleh kualifikasi pendidikan guru yang yang memungkinkan dan guru

berkualitas

memiliki

kesempatan lebih luas dengan tetap melaksanakan tugasnya sebagai guru. Terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 yang secara khusus mengatur penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan diikuti dengan terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 015/P/2009 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Sarjana (S1)

KependidikanbagiGuruDalamJabatantelahmenunjukkanadanya sinergiyangpositifdariberbagaipihakdalammempercepatproses
23 24

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

peningkatan kualifikasi akademik guru. Program ini diharapkan dapatmewujudkansistempenyelenggaraanpendidikanguruyang efisien, efektif, dan akuntabel serta menawarkan akses layanan pendidikanyanglebihluastanpamengabaikankualitas.

LAMPIRANLAMPIRAN

25

26

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

SURATPERNYATAAN Yangbertandatangandibawahini: nama NUPTK :........................................................... :........................................................... :........................................................... :........................................................... :........................................................... :...........................................................

LampiranKepmendiknasNo.015/P/2009

statuskepegawaian tempat/tanggallahir alamatsekolah namayayasan

menyatakan bahwa tidak akan menuntut diangkat sebagai PegawaiNegeriSipil(PNS)setelahlulusmengikutiProgramSarjana (S1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan di PT/LPTK ................... Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa unsurpaksaanuntukdigunakansebagaimanamestinya.
27 28

., Yangmembuatpernyataan,
Tandatangandiatasmaterai Rp.6000;

..(NamaJelas....

Untuk Calon Peserta

29
Untuk Calon Peserta

30
Untuk Calon Peserta

31
Untuk Calon Peserta

32
Untuk Calon Peserta

33
Untuk Calon Peserta

34
Untuk Calon Peserta

35
Untuk Calon Peserta

36
Untuk Calon Peserta

37
Untuk Calon Peserta

38
Untuk Calon Peserta

39
Untuk Calon Peserta

40

Untuk Calon Peserta

Untuk Calon Peserta

LampiranPermendiknasNo.58/2008

41 42

Untuk Calon Peserta

43
Untuk Calon Peserta

44
Untuk Calon Peserta

45
Untuk Calon Peserta

46

Untuk Calon Peserta

You might also like