Professional Documents
Culture Documents
Diterbitkan oleh:
Irfani e-Publika
Jln. A.H. Nasution Gg. Kujang No. 61B
Rt 04/ Rw 05 Cipadung Bandung 40614
Cp: 081322151160
e-mail: irfanipublika@gmail.com
weblog: http://irfanipublika.blogspot.com
Entah kenapa, hari-hari ini saya lebih suka menulis puisi dan
cerpen. Bermain-main dengan keindahan kata. Meski ada
yang pernah bilang bahwa hidup ini tidak sesingkat cerpen,
prosa dan puisi. Namun, saya semakin terperosok pada
lubang keindahan dunia estetika bahasa. Ya, bidang sastra
namanya.
Karya tanpa tata aturan ini menggelayuti otak kiri dan otak
kanan. Selamat berimajinasi !!!!
Bandung, 2008
Karya @sli Sukron Abdilah
Surau Kotor
Hemat Kata
Mencari Makan
Nasi Aking
Cahaya Peradaban
Asam Garam
Kecapi Suling
Gelanggang Kebudayaan
Gangsingku dicuri orang
Sang Pemarah
30 Hari Aku Bersajak
Insomnia
Kanuraga
Belum lagi yang lain-lain. Belum lagi yang kawinan. Belum lagi
yang adofsian. Belum lagi yang pertukaran. Ah, pokoknya kalau
dituliskan belum lagi cukup saya menuliskannya.
2007
Aku mengangguk,
Bahwa hidup tak semestinya begini terus-menerus
Aku bukan Sisifus
Manusia yang terjebak rutinitas
Bahkan nihil kreativitas
2007
2007
Tersungging bibirmu
bikin hatiku mulai tersinggung.
Terkelupas kepedulianmu
yang mencipta kebencian rasa.
Tempatku di sini
lahir dan mati
tak kan kutinggalkan
kendati kekumuhan menghantui.
Tempatku di sini
berkeluarga dan beranak pinak
menuliskan tinta takdir kehidupan
yang berjibun ketidakpastian.
Kau tersenyum,
aku ketus tersenyum dalam hati.
Kau melambaikan tangan,
aku kepalkan tangan kebencian dibelakangmu.
Kau sorotkan pandang kebahagiaan,
aku tersedu-sedu seminggu setelah kunjunganmu itu berlalu.
Hemat Kata
Mencari Makan
2008
2008
Aku mengangguk,
Bahwa hidup tak semestinya begini terus-menerus
Aku bukan Sisifus
Manusia yang terjebak rutinitas
Bahkan nihil kreativitas
2008
2008
Tapi, saya bunuh saja nyawa surga untuk negeri ini. Biar,
mereka sadar bahwa tetesan surga itu telah berganti dengan
tetesan neraka. Ih, amit-amit deh. Ya, saya juga setuju kalau
negeri ini indah bagaikan surga. Tapi, untuk saat ini tak
seindah surga lagi saya kira.
Wallahi Surti,
Aku tak bisa membiarkan diperbudak berhala duniawi
Wallahi Agami,
Aku tak bisa menghalangi diri membumikan ajaran suci
Wallahi Insani,
Rasa kemanusiaanku tak akan pernah mati
Wallahi Khalafi,
Keberbedaan itu tak mungkin aku caci-maki
Karena.., aku pun tahu bahwa siapa tahu esok aku kan mati.
Tentang AKU