You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT.

Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan paper ini, yang berjudul : Peran Remaja dalam penanggulangan narkotika. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw. Adapun tujuan dari penyusunan paper ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti (UAS) ujian akhir sekolah dan juga merupakan kurikulum yang ditetapkan bagi siswa kelas III.

Dengan terselesaikannya paper ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih semua pihak yang telah membantu dalam penyusunannya terutama kepada : 1. Bpk Abd. Wahid Efendi, M.Ag. selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah. 2. Ibu Dra. Khusnul Maziyah, selaku Guru Pembimbing dalam pembuatan paper ini. 3. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu di dalam proses penyusunan paper ini. Penulis menyadari bahwa isi dari paper ini jauh dari sempurna, penulis berharap pembaca bersedia kesempurnaan paper ini. Wassalamualaikum Sidoarjo, Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN LEMBAR KATA DAFTAR BAB 1.1 1.2 1.3 I Latar Rumusan Tujuan dan JUDUL................................................................................................. MOTTO............................................................................................... PERSETUJUAN..................................................................................... PENGANTAR............................................................................................. ISI............................................................................................................ PENDAHULUAN................................................................................. Belakang Masalah................................................................... i ii iii iv v 1 1 1 1 Wr. Wb.

Masalah............................................................................ Manfaat..........................................................................

1.4 1.5 1.6 BAB A. B. C. D. E. F. G. H. I. BAB A. B. BAB A. B. III

Hipotesis.......................................................................................... Metode Sistematika II KAJIAN Penelitian............................................................................. Penulisan........................................................................ TEORI.................................................................................... Narkotika........................................................................ Yang Terjadi yang Dalam Pada Pengguna dan Narkotika........................ Peredarannya.............

2 2 2 4 4 4 5 14 14 15 18 18 19 20 20 20 22 22 22

Pengertian Kemungkinan Jenis-jenis Peran Akibat Cegah Ciri-Ciri

Narkotika

Disalahgunakan Mengatasi

Pemerintah

Narkotika.................................

Penyalahgunaan Narkoba Bagi Dengan Pengguna

Narkotika.................................................... Pendidikan Agama.....................................

Narkotika...................................................

Kendala.......................................................................................... Solusi............................................................................................. PENYAJIAN Penyajian Pemecahan IV DATA PEMECAHAN MASALAH...............................

Data............................................................................... Masalah.......................................................................

PENUTUP........................................................................................... Kesimpulan..................................................................................... Saran-saran....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 23 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan

ketergantungan

serta

dapat

membahayakan

kesehatan

bahkan

jiwa

pemakainya.

Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan semakin meningkat. Dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronika yang hampir setiap hari memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat keamanan. Kebanyakan pelakunya adalah remaja belasan tahun, mereka pasti sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut : a. b. 1.3 Adakah Gejala-gejala bahaya apa narkoba sajakah Tujuan yang terhadap timbul generasi akibat dan penerus bangsa narkoba ? ?

mengkonsumsi

Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah terumuskannya model pemberdayaan pranata sosial dalam menangani masalah penyalahgunaan narkoba. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan bagi perumusan kebijakan penanganan masalah penyalahgunaan narkoba khususnya keikutsertaan pencegahan dan penanganan penyalahgunaan masalah narkoba. 1.4 Hipotesis

Hipotesis yang bisa diperoleh dari rumusan masalah tersebut sebagai berikut : 1. Hipotesis Kerja (Ha)

Adanya bahaya narkoba generasi penerus bangsa yang menjadi akibat terjadinya penyalahgunaan narkoba. 2. Hipotesis Nol (H0)

Tidak ada masyarakat yang bilang kalau narkoba itu adalah barang (obat) yang baik, sebaliknya narkoba itu adalah obat yang merusak akal generasi penerus bangsa. 1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan peran remaja dalam penanggulangan Narkotika dengan mengacu pada literatur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain. 1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan paper ini telah ditulis secara sistematika dan bisa diuraikan sebagai berikut : Pada Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat,

hipotesis,

metode

penelitian,

dan

sistematika

penulisan.

Pada Bab II berisi tentang kajian teori yang meliputi pengertian Narkotika, kemungkinan yang terjadi pada pengguna Narkotika, peran pemerintah dalam mengatasi Narkotika, akibat penyalahgunaan Narkotika, cegah narkoba dengan pendidikan agama, dan ciri-ciri bagi pengguna Narkotika, kendala dan solusi. Pada Bab III berisi tentang penyajian data dan pemecahan masalah.

Pada Bab IV berisikan tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran untuk meringkas berbagai keterangan pembahasan diatas. BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Narkotika

Narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama di kalangan remaja ingin menggunakan Narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan Narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan Narkotika bila tidak sesuai dengan peraturan adalah adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan). Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan mar kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika. B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika

Banyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi mar secara berlebihan beresiko sebagai berikut : 1. Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai. 2. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak nekat. 3. Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan hilangnya kontrol

bagi si pemakainya, karena setelah mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak sabar dan lepas kontrol. 4. Sebanyak 5% orang beranggapan bahwa Narkotika menimbulkan penyakit bagi pemakainya. Karena di dalam Narkotika mengandung zat yang mempunyai efek samping yang menimbulkan penyakit baru. C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan meliputi dan Peredarannya : Narkotika berasal dari tanaman atau bukan tanaman. Tanaman

Narkoba A. Zat 1)

a. Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan di Indonesia. b. Kokain yaitu olahan daun koka diolah di Amerika (Peru, Bolivia, Kolumbia). c. Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di Indonesia. 2) Bukan tanaman

a. Semi sintetik : adalah zat yang diproses secara ekstraksi, isolasi disebutalkaloid opium. Contoh : Heroin, Kodein, Morfin. b. Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia, menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit (analgesic) seperti penekan batuk (antitusif). Contoh B. : Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfetamin. Psikotropika

Adalah obat keras bukan narkotika, digunakan dalam dunia pengobatan sesuai Permenkes RI No. 124/Menkes/Per/II/93, namun dapat menimbulkan ketergantungan psikis fisik jika dipakai tanpa pengawasan akan sangat merugikan karena efeknya sangat berbahaya seperti narkotika. Psikotropika merupakan pengganti narkotika, karena narkotika mahal harganya. Penggunaannya biasa dicampur dengan air mineral atau alkohol sehingga efeknya seperti narkotika. 1) Penenang (anti cemas) : bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan syaraf pusat. Contoh : Pil Rohypnol, Mogadon, Valium, Mandrax (Mx). 2) Stimulant : bekerja mengaktifkan susunan syaraf pusat. Contoh : Amphetamine, MDMA, MDA.

3) Hallusinogen : bekerja menimbulkan rasa halusinasi/khayalan. Contoh Lysergic Acid Diethylamide (LSD), Psylocibine. Alkohol Alkohol dalam ilmu kimia dikenal dengan sebutan etanol adalah minuman keras yang mempunyai efek bisa memabukkan jika minumnya berlebihan. C. Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat yang sangat berbahaya jika salah pemakaiannya bisa merusak tubuh, bila keracunan bisa menimbulkan halusinasi atau mungkin yang fatal kematian. Contoh : Terpentine, lem karet, thinner, spray aerosol, aceton, dll.

Narkoba Narkoba A.

yang yang sering dikonsumsi

sering oleh masyarakat

disalahgunakan secara salah antara lain

: :

HEROIN

Nama : Putauw, PT, bedak, putih, Brown Sugar, Benana, Smaek, Horse, Hammer, Snow White Brown. Asal : Papaver Somniferum.

Bentuk : Seperti bedak berwarna putih, rasa pahit, terdapat paket hemat, dijual sebesar ujung kuku/ibu jari dalam kemasan kertas. Cara Pakai : Dihirup, dihisap, ditelan dan disuntikkan lewat tangan, kaki, leher. Efek : Mual, mengantuk, cadel, pendiam, mata sayu, muka pucat, tidak konsentrasi, hidung gatal-gatal. Gejala Sebelum Takut Mata Mual-mual, Tulang otot sendi putus memakai terasa nyeri, keluar bulu kuduk hidung sakit, demam, takut obat : : air

Keringat kedinginan, berair, perut

berlebihan berdiri berair diare

Setelah Bahaya B. Nama Asal : : Mudah Hepatitis Menstruasi Abses Tubuh Sulit terserang Fly Jantung Tidak

Tidak bisa memakai (berkhayal), berdebar, mata

suka bekerja

makan (lemas) : kadang susah muntah bangun :

sembab mata

B, terganggu, (jika kurus, buang radang paru, TBC

C,

AIDS, infertilitas pakai

HIV (impotensi) suntik)

pucat, air paru, radang

kurang

gizi besar

hati,

empedu,

ginjal

KOKAIN Charlie, Daun (tanaman Nosc Candy, Erythrro Snow, Xylon Coke Coca)

Bentuk : Serbuk putih, kadang dicampur dengan beberapa macam zat berbahaya, disebut Drug Cocktail Efek Merasa : Mudah energik dan Suhu badan marah, waspada putus Ada keinginan bunuh diri, dan tinggi, agresif merasa denyut jantung dan memiliki obat mual, dunia bertambah merusak (arogan). : kejang-kejang : Paranoid Menyebabkan Mabuk dan tidak perkelahian bergairah

Gejala Bahaya -

C.

Jika

dihirup Kerusakan Pemakaian

akan

menyebabkan jika nafsu gila

mimisan

dan

sinusitis rokok hilang panjang GANJA

jantung banyak, psikotik atau

dicampur sex dalam jangka

Bisa

terjadi

Nama : Ganja, cimeng, gelek, daun, rumput, jayus, jum, barang, marihuana, bang bunga, ikat, labang, hijau Jenis-jenis : Stick, daun atau tembakau, hashish (minyak/lemak ganja)

Bentuk : Daun kering atau dalam bentuk rajangan kering, dimasukkan dalam amplop. Daun basah, runcing berjari-jari ganjil 5, 7, 9 dst.

Cara Pakai : Dilinting seperti rokok, dihisap dan dimakan, minyak ganja bisa dioles pada rokok biasa Efek Tidak Perasaan tidak : bergairah, tenang, eforia, Jantung cepat kurang percaya obat marah, diri, rasa berdebar-debar sensitif letih/malas :

Gejala

putus

- Sebenarnya hanya faktor psikis dan sugesti yang lebih dominan, apabila tidak memakai ganja. Bahaya D. Untuk pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai menjadi : linglung. EKSTASI

Nama : Kancing, XTC, Inex, Adam, Hug-Drug, Essence, Disco, Biscuits, Venus, Yupie, Butterfly, Elektrix, Gober, Beladin Bentuk Cara Efek Pakai : Banyak : : Diminum Mulut Pil, dengan kering, dingin, nafsu air serbuk, atau gigi makan yang kapsul. lain

berkerut-kerut kurang

berkeringat

Gejala Bahaya E. Nama Bentuk Jenis :

Badan Denyut

tak

terkendali jantung,

geraknya nadi darah

(triping) bertambah naik

Tekanan Rasa percaya Keintiman putus Rasa Mudah Sulit tidur, Depresi, tersinggung, mimpi

diri

tinggi bertambah

obat letih, emosi buruk mata jika

: malas labil tidur kabur :

Paranoid Pemakaian

(rasa yang

takut lama

berlebihan, akan

curiga

yang bisa

berlebihan) linglung otak darah gizi Parkinson

menjadikan

pemakai

Merusak Pucat Kurus Penyakit SHABU-SHABU : : Gold silver, (Methyl Ubas, Bubuk coconut,

syaraf kurang kurang

SS, atau crystal, blue

Amphetamin) Mecin kristal ice, tebu

Cara Pakai : Dibakar di atas kertas timah dan dihisap melalui alat yang disebut bong Pemakai bisa diindikasikan : Tidak tenang (cemas), mudah marah, dapat cepat lelah, mata nanar, tidak bersemangat, tidak beraktifitas, keringat berlebihan dan bahu, wajah pucat, lidah warna putih, nafsu makan kurang, susah tidur (2-3 hari), jantung berdebar-debar, banyak omong, percaya diri tinggi.

Efek -

: Jika

Sebelum

memakai

gelisah,

ngantuk, dan

lemas,

tidak diri

bergairah tinggi : marah Ngantuk

sudah

memakai,

agresif,

hiperaktif

percaya

Gejala Bahaya F. Terjadinya Pemakaian Paranoid yang Rasa Faktor sugesti

putus Mudah

obat

yang

dominan Mudah

apabila

tidak

memakai capek

lebih Malas

malas hidup :

(rasa lama Merusak Kanker gejala akan menjadikan

takut pemakai bisa

berlebihan) linglung otak hati

syaraf

psikotik

(gila) HALUSINOGEN

Nama : LSD (Lysergic Diethyl Amid), Magic Mushroom (jamur tahi kuda/sapi), STP (Serenity, Tranquility, Peace) Cara Pakai : Diminum, dihirup, dimakan

Efek : - Menimbulkan serenity, tranquility dan peace (rasa tenang dan damai) sesaat - Perasaan labil yaitu murung dan bahagia atau euforia kadang-kadang menjadi takut. Bahaya Kecemasan Terjadi Terjadinya depresi gejala akut, sampai psikotik reaksi : panik berbulan-bulan (gila)

G.

HIPNOTIKA/SEDATIVA

(Obat

Tidur,

Obat

Penenang)

Nama : Metaqualon (Mandrax), Flunitrazepam (Rohyp), Clona Zepam (RIV), Nitra Zepam (pil koplo, pil anjing, dum, BK, MG). Bentuk Cara Efek Gejala Bahaya H. Nama : Etanol atau Ethyl Mudah Lemas, Menimbulkan sedih, halusinasi dan Terjadinya tersinggung ingin melakukan dan bunuh tindakan Tangan, Tekanan kelopak dan Banyak Ngawur : Pakai Teler (bicara Mudah bicara dalam putus Denyut Banyak darah lidah yang bertindak, obat jantung tidak tidak cadel, : : jalan Pil Ditelan sempoyongan) tersinggung karuan terkontrol : cepat berkeringat tinggi bergetar : perkelahian marah diri berbahaya ALKOHOL Alkohol

Jenis : Bir, wiski, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu, saquer, tuak, johny walker (topi miring), black and white (kam-put, kambing putih) Bentuk Cara Efek : Pakai : : Cairan, Diminum Mabuk berupa / minuman ditelan teler

Gejala Bahaya I.

Muka Jalan

merah,

banyak sempoyongan,

bicara, konsentrasi mata

bicara

cadel kurang

Bola putus Mual, Denyut jantung cepat, lidah, depresi, Gangguan muntah, banyak

bergerak-gerak obat lemah, : letih darah naik gemetar tersinggung kesadaran :

berkeringat, kelopak mudah

tekanan mata

Tangan, Cemas,

Kanker Perdarahan Penyakit

hati, lambung,

cacat radang otot, dan

pada

janin pankreas pikun SOLVEN

INHALANSIA

Nama : Lem karet, aerosol spray, aceton, gas N2O2, pelumas, thinner, terpentine, DDT, pestisida, zat pewarna Bentuk Efek Bahaya : Kemampuan : Timbul persepsi Cairan, ilusi, yang gas halusinasi salah :

- Merasa dirinya bisa terbang, sehingga bisa terjun dari tempat tinggi tanpa mati Keracunan akut, bisa Kejang mati mendadak akibat saluran menghisap inhalansia nafas

- Keracunan kronis merusak organ tubuh otak, ginjal, paru-paru, jantung, sunsum tulang D. Kulit bisa Peran mengelupas karena keracunan Dalam terpentine (zat mudah menguap) Narkotika

Pemerintah

Mengatasi

Peran yang dilakukan oleh pemerintah sangatlah besar dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika dan sejenisnya. Melalui pengendalian dan pengawasan langsung terhadap jalur peredaran gelap dengan tujuan agar potensi kejahatan tidak berkembang menjadi ancaman faktual. Langkah yang ditempuh antara lain dengan tindakan sebagai berikut : 1. Melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang diduga keras sebagai jalur lalu lintas gelap peredaran Narkotika. 2. Secara rutin melakukan pengawasan di tempat hiburan malam.

3. Bekerja sama dengan pendidik untuk melakukan pengawasan terhadap sekolah yang diduga terjadi penyalahgunaan Narkotika oleh siswanya. 4. Meminta kepada instansi yang mempunyai wewenang izin sebagai penerbit tempat hiburan malam untuk selalu menindak lanjuti surat izin pendirian tempat hiburan malam barangkali akan dijadikan media untuk memperlancar jalur peredaran Narkotika. E. Akibat Penyalahgunaan Narkotika

Penyalahgunaan Narkotika akan mempengaruhi sifat seseorang dan menimbulkan bermacammacam bahaya antara lain : 1. tidak menjadi semangat Terhadap mampu menimbulkan suka segan-segan seorang belajar merubah sifat berhubungan menyiksa masa diri sendiri. kepribadiannya bodoh seks diri pemalas menurun

2. 3. melanggar suka mencuri mencemarkan melawan barang

Terhadap yang nama kepada Terhadap norma-norma yang berlaku di ada di baik orang rumahnya

keluarga sendiri keluarga tua masyarakat masyarakat

F. Cegah

melakukan mengganggu Narkoba Dengan

tindak ketertiban Pendidikan

kriminal umum Agama

Say no to drug! Ini merupakan slogan yang sangat sederhana namun memiliki implikasi yang kompleks terkait dengan harapan yang harus diwujudkan, usaha berikut kebijakannya yang mesti diimplementasikan. Say no to drug, bukan hanya sebuah jargon, ini adalah tanggung jawab organisasi berbasis keagamaan, pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), lembaga hukum, serta tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan dan memberdayakan masyarakat kita menuju kehidupan yang sehat baik dari aspek mental, jasmani, maupun spiritual. Di seluruh dunia banyak program yang didirikan dengan maksud mencegah penyalahgunaan Narkoba, atau untuk mengobati mereka yang terkena narkoba melalui kepercayaan dan praktek-praktek agama tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Di barat, agama tidak begitu menonjol dalam mencegah penyalahgunaan narkoba : namun kita percaya bahwa program-program berbasis keagamaan benar-benar memiliki kepedulian kearah sana. Sebagai pemimpin agama dan pendidikan, kita menyadari banyak tantangan yang dihadapi generasi muda di negara kita saat ini. Penggunaan obat-obat terlarang termasuk penggunaan alkohol dan produk-produk tertentu. Terus merangkak naik dalam masyarakat terutama para remaja, dan di beberapa tempat, obat-obat terlarang tersebut telah menarik pemuda dalam dunia kejahatan dan kecanduan yang mematikan setiap orang, masyarakat, keluarga dan individu-individu serta penanaman nilai-nilai yang kuat, yang berakar dari kepercayaan agama merupakan faktor perlindungan yang efektif guna mencegah dampak pengguna narkoba sebagai tindakan yang beresiko tinggi. Penyalahgunaan narkoba menyebabkan peningkatan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kekacauan mental, dan kejahatan yang pada gilirannya merusak sendi-sendi kehidupan sosial. Puluhan bahkan ratusan juta orang telah kecanduan narkoba. Di Indonesia Badan Narkotika Nasional (BNN) menaksir bahwa kirakira ada 3,2 juta orang yang sudah terjerat ketergantungan Narkotika. Kendati persoalan narkoba muncul, pemerintahan kita memberi harapan bagi setiap orang, keluarga, masyarakat yang terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba serta yang terkait dengan persoalan kesehatan dan sosial. Riset menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba. Komunitas keagamaan berada di garda depan dalam merespon kebutuhan pelayanan sosial yang mendesak bagi setiap individu dan masyarakat. Termasuk ketergantungan narkoba, kita memberikan makanan dan pakaian bagi yang membutuhkan, kita memberi naungan bagi tuna wisma. Kita menawarkan pengobatan narkoba, bingkisan dan membantu kelompokkelompok anggota yang berjuang menjaga agama. Ketika mencegah penggunaan narkoba, kita juga dapat memainkan peranan penting. Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri ini, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama

sinergis antara pemerintah, LSM, organisasi sosial, untuk mengatakan tidak pada narkoba guna menyelamatkan generasi masa depan kita. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi muslim moderat terbesar dengan anggota lebih dari 50 juta orang, menaruh prihatin dan perlu mengambil peran dalam mengatasi persoalan ini. Pencegahan dan pengobatan akibat penyalahgunaan narkoba merupakan persoalan yang komplek yang masih perlu banyak dipelajari tentang apa yang terbaik dilakukan dan oleh siapa, agama tentunya memiliki peran untuk dimainkan, namun materi ajaran agama yang ada belum mencukupi untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif, juga ada rumusan bahwa kegiatan berbasis keagamaan dapat diperbaiki dengan beberapa praktik pencegahan yang baik dalam masyarakat Islam kita. Seperti semua program pencegahan dan pengobatan yang didasarkan pada kebutuhan agama perlu dievaluasi secara hati-hati oleh peneliti yang independen yang menggunakan indikator keberhasilan yang obyektif. Dengan demikian pertukaran pandangan dan pengalaman diantara kita itu penting. Guna memberikan bantuan yang lebih baik bagi mereka yang memiliki persoalan narkoba. Lembaga-lembaga dibawah naungan NU seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan terutama pesantren juga memberikan peranan yang signifikan dalam persoalan ini. Terlebih pesantren memiliki lebih dari 10 ribu jaringan dengan masyarakat sekitarnya. Karena alasan itulah, pesantren bukan hanya kurikulum berbasis keagamaan, namun juga materi-materi yang meningkatkan kesehatan mental, spiritual, dan jasmani. Dalam waktu yang lama, pesantren akan membangun bela diri masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dalam komunitasnya. Lewat kerja sama ini, NU, BNN, Colombo Plan dan Kementrian Negara Amerika Serikat, akan meningkatkan dan menindak lanjuti kerja sama yang lebih baik terkait persoalan ini. Mengambil bagian sebagai peserta dalam konferensi internasional ini, ulama, para sarjana muslim, para dokter, universitas dan instansi terkait supaya dapat mencari strategi dan solusi yang riil rencana kegiatan untuk menyelamatkan generasi muda dari narkoba. Akhirnya, sekali lagi say no to drug dan mari kita tingkatkan pengetahuan kita tentang narkoba. G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkotika

Pada pengguna Narkotika yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan atau efek sebagai berikut : 1. a. b. 2. a. b. denyut Efek yang Efek yang ditimbulkan muntah sakit ditimbulkan nafsu jantung dan kokain bagi makan tekanan darah penggunanya opium bagi dan penggunanya : mual kepala : hilang meningkat

3. a. b. 4. a. b. 5. a. b. c. d. H.

Efek

yang

ditimbulkannya reaksi

heroin

bagi

penggunanya

: panik

gelisah Efek yang ditimbulkannya emosi gangguan Efek yang ditimbulkannya cannabis sativa bagi putau lepas bagi penggunanya :

kontrol pergerakan penggunanya :

menyebabkan tingkah melawan mencemarkan lakunya kepada nama tidak orang baik

khayalan terkontrol tua keluarga Kendala

1. Kurangnya kerja sama antara aparat dengan masyarakat dalam mengungkap sindikat Narkotika . 2. Modus yang dijalankan pengedar Narkotika makin bervariasi dan terorganisir sehingga aparat mengalami hambatan dalam pengungkapannya. 3. Ketidaktegasan sanksi yang diberikan pemerintah kepada pelaku penyalahgunaan Narkotika 4. Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi Narkotika jika mereka sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsinya mengapa mereka masih juga memakainya. 5. Banyak berdiri tempat-tempat hiburan malam ilegal yang diduga menjadi peredaran gelap Narkotika. 6. Peredaran narkoba masih sulit diberantas karena produk hukum yang ada kurang bisa menjerat bandar-bandar narkoba. 7. Kampanye untuk menunjukkan bahaya penggunaan narkoba masih kurang bisa menggapai ke seluruh pelosok nusantara karena kurangnya dana. I. Solusi

1. Mengadakan pendidikan secara mendalam pada setiap kasus Narkotika apa yang melatarbelakanginya.

2. Menutup/menyegel tempat hiburan malam yang telah diduga menjadi sarang peredaran narkoba 3. Menindak tegas setiap pelaku penyalahgunaan Narkotika dengan hukuman yang berat agar mereka jera. 4. Pemerintah harus memperhatikan betul aparat-aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim dan lain-lain agar tidak mempermainkan kasus narkoba dengan memberi hukuman yang ringan pada bandar-bandar narkoba yang tertangkap. 5. Dana yang dialokasikan untuk kampanye penanggulangan narkoba agar diperbesar baik dari APBN maupun APBD. BAB III PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH A. Penyajian Data

Menurut laporan yang dicetak oleh kompas cyber media pada tanggal 5 Februari 2001, dari 2 juta pecandu narkoba dan obat-obatan berbahaya (narkoba) 90% adalah generasi muda, termasuk 25.000 mahasiswa. Karena itu, narkoba menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup bangsa akhir-akhir ini. Alwi nurdin, Kepala Kanwil Depdiknas DKI dikatakan sebanyak 1,105 siswa di 166 SMU Yogyakarta selama tahun 1999/2000 terlibat tindak penyalahgunaan Narkotika dan obat-obatan narkoba. Sedangkan 700 siswa sisanya ditindak dengan pembinaan agar jera, dan tidak mempengaruhi teman lain yang belum terkena sebagai pengguna Narkotika tersebar di Jakarta utara sebanyak 248 orang dari 26 SMU. Jakarta pusat 109 orang di 12 SMU. Jakarta barat 167 orang dari 32 SMU, Jakarta timur 305 orang dari 43 SMU, dari Jakarta selatan 186 orang dari 40 SMU. (http://www.google.com) B. Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil perolehan data pada penyajian data diatas dapat disimpulkan bahwa yang banyak menggunakan penyalahgunaan Narkoba adalah : 1. Golongan Mahasiswa (90%)

Di masa remaja seseorang pasti mempunyai sifat selalu ingin tahu segala sesuatu dan ingin mencoba sesuatu yang belum tahu. Kurang diketahui dampak negatifnya. Bentuk rasa ingin tahu dan ingin mencoba itu misalnya dengan mengenal narkoba. Sedangkan 700 siswa sisanya di tindak dengan pembinaan agar jera, biar tidak mempengaruhi teman lainnya yang belum terkena sebagai pengguna narkoba. Lemahnya mental seseorang akan mudah untuk dipengaruhi perbuatannya dan tindakan atau hal-hal yang negatif, oleh teman/lingkungan sekitar, sehingga semua pengaruh negatif ini pada akhirnya menjurus pada aktifitas penyalahgunaan dan tidak dapat lagi mengimbangi perilaku dalam lingkungan.

Disamping itu ada beberapa faktor lain yang tidak sedikit dapat mempengaruhi penyalahgunaan narkoba antara lain : a. Adanya kesempatan, sarana dan prasarana untuk memperoleh narkoba.

b. Kurangnya perhatian dari orang tua (dari kalangan keluarga yang broken home). c. d. Akibat Pribadi yang perubahan lemah (orang tingkah yang laku tidak dapat selama menghadapi masa realita puber. hidup).

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No.07 Tahun 1997 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya selain itu di dalam UU RI No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan. B. Saran

Harapan kami agar di negara kita terutama masyarakat umum menyadari akan bahaya memakai atau mengkonsumsi Narkotika. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman bergaul, sebab jika kita salah pilih teman lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu hendaknya kita berfikir lebih dulu untuk bersahabat dengan mereka. DAFTAR PUSTAKA Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta : CV. Rajawali. Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung.

H.M. Rozy SE, MSc. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama.

You might also like