You are on page 1of 8

Tugas Penyuluhan

Amoniasi Jerami Padi dengan Urea (CO(NH2)2 sebagai


Alternatif Pengolahan Pakan Sapi Berkualitas

Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. Azizah Mia Anjar Sari Bagus Syamsah Hattaka Azizah Risky Utami 060911154 060911155 060911156 06091115

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012

Kata Pengantar Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, makalah yang berjudul Pengolahan Jerami Padi dengan Amoniasi sebagai Alternatif Pengolahan Pakan Sapi Berkualitas sebagai tugas dari mata kuliah Penyuluhan telah dapat Kami selesaikan tepat waktu dengan baik. Makalah ini berisi penyuluhan tentang pakan alternatif untuk para peternak agar bias memanfaatkan pakan dengan sedikit pengolahan untuk menghasilkan pakan yang murah namun berkualitas sehingga bisa meningkatkan produksi dari peternakan tersebut. Makalah ini sedikit mencoba untuk memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan jerami padi yang bagi peternak biasanya melimpah di peternakan mereka, kami memberikan sedikit pengetahuan untuk pemanfaatan pakan tersebut yang bisa diolah dengan penambahan urea dengan cara di amoniasi, sehingga pakan ini bisa memberikan protein kasar yang lebih bagi ternak.

Pendahuluan A. Latar Belakang Ketersediaan pakan yang murah dan bergizi merupakan dambaan bagi semua peternak. Untuk mendapatkan pakan yanag demikian tidaklah mudah dan membutuhkan suatu pengetahuan yang memadai, pengalaman, percobaan serta kiat dalam memanfaatkan bahan pakan yang tersedia di daerah peternaj bersangkutan. Hal ini untuk menghindari terjadinya fluktuasi harga maupun perubahan pakan karena dapat menyebabkan produksi ternak terganggu dan kandungan nutrisi ransom juga penting untuk tetap dipertahankan. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba). Penyediaan hijauan yang cukup sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi ternak. Maksud dari cukup adalah cukup secara kuantitas, kualitas maupun kotinuitasnya. Ketersediaan hijauan pakan saat ini mulai berkurang. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah : 1. Perubahan fungsi lahan yang dulu sebagai sumber hijauan pakan menjadi lahan pemukiman, lahan untuk tanaman pangan dan tanaman industry. 2. Sumberdaya alam untuk peternakan berupa padang penggembalaan di Indonesia semakin berkurang 3. Ketersediaan hijauan juga dipengaruhi oleh iklim, sehingga pada musim kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak dan sebaliknya di musim hujan jumlahnya melimpah. Solusi dari kurangnya hijauan pakan ternak adalah dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan. Sumber limbah pertanian sebagai pakan adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, jerami kacang tanah, pucuk ubi kayu, serta jerami ubi jalar, dll. Pemrosesan limbah pertanian bisa dilakukan secara fisik meliputi pemotongan dan penggilingan, secara kimia bisa menggunakan soda (basa), ammonia maupun urea, sedangkan pengolahan

secara biologis bisa menggunakan mikroba yang memproduksi enzim selulase, hemiselulase, ligninase, dsb. Berdasarkan uraian diatas makalah ini akan membahas mengenai cara pengolahan jerami padi dengan cara kimia yaitu amoniasi untuk meningkatkan kualitas dari jerami padi. B. Tujuan Memberikan sedikit tambahan pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah pertanian yaitu jerami untuk menjadi pakan alternatif bagi ternak dengan cara amoniasi untuk meningkatkan kualitas pakan ternak. C. Manfaat Dengan adanya penyuluhan ini maka diharapkan peternak sadar akan pentingnya kualitas ransum bagi ternak sehingga adanya peningkatan kualitas pakan yang diikuti dengan peningkatan produksi ternak sapi baik daging maupun susu.

Pembahasan A. Jerami Padi Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia. Penggunaan jerami padi sebgai pakan ternak telah umum dilakukan di daerah tropic, terutama sebagai makanan ternak pada musim kemarau. Namun penggunaan jerami padi sebagai pakan ternak mengalami kendala terutama disebabkan adanya factor pembatas dengan nilai nutrisi yang rendah yaitu kandungan protein rendah 4,1% serta 86% dinding sel (Doyle dkk, 1986), serat kasar tinggi serta kecernaan rendah sekitar 22% (Jackson, 1978). Hal ini disebabkan selulosa dan hemiselulosa terikat oleh lignin dan silica. Dinding sel jerami padi tersusun atas 43,7% selulose, 27,2% hemiselulose, 9,8% lignin dan 13% silica (Komar, 1994). Hewan ruminansia dapat memanfaatkan serat kasar yang merupakan bagian terbesar kandungan jerami padi. Selulosa dan hemiselulosa dalam rumen akan mengalami proses fermentasi dan mengahsilkan volatyl fatty acid (VFA) yang dapat memenuhi 50-60% kebutuhan energy (Van Soest, 1994). Agar selulosa dapat dimanfaatkan oleh hewan ruminansia secara maksimal, maka ikatan lignin dan silikanya harus dilepaskan. B. Amoniasi Amoniasi merupakan cara pengolahan jerami padi secara kimiawi dengan menggunakan gas ammonia (NH3). Tujuan amoniasi adalah 1. Menghidrolisis ikatan lignoselulsa dan lignohemiselulosa 2. Melarutkan sebagian mineral silikat 3. Meningkatkan kecernaan 4. Meningkatkan kandungan protein kasar 5. Menekan pertumbuhan jamur

Gas ammonia bisa diperoleh dari urea (CO(NH2)2), urine, cairan rumen, NH4OH (Amonium hidroksida) yang dilarutkan dalam air. CO(NH2)2 digunakan karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu mudah diperoleh dimana-mana, harga relatif murah, pelaksanaannya mudah. Daya kerja NH3 adalah sebagai berikut 1. NH3 berfiksasi dalam jerami sehingga meningkatkan protein kasar 2. NH3 yang terserap berikatan dengan gugus asetil membentuk garam ammonium asetat, mengandung unsur N sehingga bisa langsung digunakan oleh mikroba rumen 3. Memutus ikatan Hidrogen sehingga meningkatkan fleksibilitas dinding sel yang menyebabkan sel mengembang dan melonggarkan ikatan lignoselulosa dan lignohemiselulosa. Longgarnya ikatan tersebut memudahkan penetrasi enzim selulase dan hemiselulase sehingga meningkatkan daya cerna pakan. Penggunaan urea harus memenuhi takaran yaitu maksimal 6% dari bahan kering jerami. Takaran yang melebihi 6% akan menyebabkan keracunan pada ternak. Hal ini dikarenakan urea yang terurai menjadi ammonia dalam rumen akan masuk ke pembuluh darah, karena jumlahnya yang banyak maka hati tidak mampu mengubah ammonia dengan cepat sehingga konsentrasi ammonia dalam darah meningkat yang akan berpengaruh pada otak dan akan menyebabkan kematian. C. Pengolahan Amoniasi Urea Jerami Padi 1. Alat Timbangan, kantong plastik, ember, pisau/gunting, tali raffia, gelas ukur, pengaduk 2. Bahan Jerami padi, urea, air 3. Prosedur pembuatan a. Jerami padi ditimbang sesuai kebutuhan, misal 50 kg, potong-potong 5cm, diletakka dalam ember.

b. Ditambahkan urea sebanyak 4-6%. Missal kita gunakan 6% maka urea yang digunakan adalah 6% x 50 kg = 3 kg. Larutkan urea ke dalam air 50% BK jerami (80% x 50 kg = 40 kg) yaitu 50% x 40 kg = 20 kg = 20 L c. Campur jerami dengan larutan urea secara merata. Masukkan jerami yang telah diberi larutan urea ke dalam kantong plastic rangkap 2. Lakukan dengan cepat supaya tidak banyak urea yang menguap. d. Ikat kantong plastik dengan rapat. Jangan sampai bocor. Kemudian disimpan selama 2minggu. e. Setelah penyimpanan, plastic dibuka, dikeringanginkan dan jerami padi amoniasi dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia.

Penutup

A. Kesimpulan Jerami padi merupakan limbah pertanian yang mempunyai kualitas rendah, hal ini disebabkan nutrissinya sudah banyak terkonsentrasi pada bulir bulir padi. Hewan ruminansia dapat memanfaatkan serat kasar yang merupakan bagian terbesar kandungan jerami padi. Selulosa dan hemiselulosa dalam rumen akan mengalami proses fermentasi dan menghasilkan volatile fatty acid yang dapat memenuhi 50-60% kebutuhan energi. Agar selulosa dan hemiselulosa dapat dimanfaatkan oleh hewan ruminansia secara maksimal, maka ikatan lignin dan silikanya harus dilepaskan. Pemrosesan jerami padi bias dilakukan dengan cara fisik, kimia maupun biologis, dalam makalah ini kami memberikan contoh pemrosesan jerami padi secara kimia yaitu menggunakan ammonia atau urea. B. Saran

You might also like