You are on page 1of 12

Pengertian Sosiologi Politik

March 18th, 2010 Related Filed Under A. Sosiologi Kata sosiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu Socius dan Logos. Socius berarti kawan, teman. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Sedangkan masyarakat itu sendiri adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara dan berbagai organisasi politik, ekonomi, dan sosial. Berikut ini adalah pengertian sosiologi menurut beberapa ahli (http://id.wikipedia.org/wiki /Sosiologi): Pitirim Sorokin Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain. Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. Menurut pengertian dari berbagai tokoh, dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola hubungan masyarakat serta timbal balik antara gejala-gejala sosial dengan gejala nonsosial. B. Politik Politik adalah suatu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya negara. Menurut Aristoteles, politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Selain itu, politik juga dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda, antara lain: Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan Negara. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan politik. C. Sosiologi Politik Sosiologi politik mempunyai beberapa pengertian yang dilihat dari sudut berbeda beberapa ahli. Berikut ini adalah beberapa pengertian sosiologi politik: Sosiologi politik adalah cabang ilmu sosiologi yang memperhatikan sebab dan akibat sosial dari distribusi kekuatan di dalam masyarakat, dan dengan konflik-konflik sosial dan politik yang berakibat pada perubahan terhadap alokasi kekuatan tersebut. Fokus utama dari sosiologi politik adalah deskripsi, analisis, dan penjelasan tentang suatu negara, suatu lembaga yang mengklaim monopoli terhadap legitimasi pengunaan kekuatan terhadap suatu wilayah di masyarakat. Sementara ilmu politik terutama berurusan dengan mesin pemerintahan, mekanisme administrasi publik, dan bidang politik formal pada pemilihan umum, opini publik, dan perilaku politik. Analisis sosiologi terhadap gejala politik lebih menitikberatkan pada hubungan antara politik, struktur sosial, ideology, dan budaya (Gordon Marshall, 1998). Sosiologi politik adalah upaya untuk memahami dan campur tangan ke dalam hubungan yang selalu berubah antara sosial dan politik. Intinya, ketidakmungkinan dalam sosiologi politik membuat sosiologi politik itu penting. Keberaadaan suatu kata tidak mengindikasikan keberadaan suatu konsep. Demikian juga, ketiadaan suatu kata tidak mengindikasikan ketiadaan suatu konsep. Karenanya kata social mungkin ada tanpa konsep dan sebaliknya. Ini

diterapkan ke semua hubungan konsep kata bahwa seseorang yang melakukan sosiologi politik akan menggunakan kata ras, gender, kelas, bangsa, orang, kekuasaan, negara, tekanan, kekerasan, kekuatan, hukum, dan lain-lain. Hubungan ketergantungan antara kata dan konsep memunculkan masalah definisi. hanya yang tidak memiliki sejarah yang dapat diuraikan. Karenanya konsep inti dari sosiologi politik tidak dapat diuraikan (http://www.theoria.ca/theoria mengutip Genealogy of Morality, II, 13) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sosiologi politik adalah ilmu tentang kekuasaan, pemerintahan, otoritas, komando di dalam semua masyarakat manusia, tidak hanya di dalam masyarakat nasional. Pengertian tersebut pada dasarnya membedakan antara pemerintah dengan yang diperintah. Di dalam suatu kelompok manusia terdapat orang yang memerintah dan orang yang mematuhinya, terdapat mereka yang membuat keputusan dan orang-orang yang menaati keputusan tersebut. Dapat dikatakan bahwa ilmu ini adalah gabungan antara ilmu sosial dan politik yang berfokus pada hubungan antara masyarakat dan pemerintah, dimana pemerintah lebih berperan untuk mengatur masyarakat melalui lembaga kepemerintahannya. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi http://id.wikipedia.org/wiki/Politik http://blog.unila.ac.id/young/sosiologi-politik/ http://www.theoria.ca/theoria/archives/2005/12/political-sociology.html Gordon Marshall, 1998, A Dictionary of Sociology

JURUSAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SILABUS MATAKULIAH SOSIOLOGI POLITIK SEMESTER GANJIL - 2010/2011 DOSEN: ANTON NOVENANTO I. Deskripsi Sosiologi politik adalah matakuliah wajib bagi mahasiswa Program Studi Sosiologi di Universitas Brawijaya. Matakuliah ini merupakan salah satu matakuliah jembatan bagi matakuliahmatakuliah terapan pada program studi sosiologi. Politik adalah salah satu dari institusi-institusi sosial yang memiliki kontribusi kuat bagi perubahan sosial, pada satu sisi, dan juga mempertahankan struktur sosial, pada sisi lain, dalam suatu masyarakat. Ide utama dari matakuliah ini berdasarkan pada asumsi bahwa tindakan sosial dan struktur sosial sangat terhubung erat dengan situasi politis dalam masyarakat. Perspektif sosiologi politik telah bergeser dari sosiologi *tentang institusi+ politik (sociology of politics) yang lebih banyak melihat negara dan pemerintahan sebagai objek studinya, menuju sosiologi *yang+ politis yang sebenarnya sosiologi sebagai ilmu dan sosiolog sebagai ilmuwan tidak

bisa bebas nilai hanya sebagai ilmu dan ilmuwan yang melihat negara, tapi hasil studi sosiologi dan sosiolog selalu menjadi bahan pertimbangan politis bagi keputusan-keputusan politik, baik dalam level negara maupun dalam level masyarakat (civil society). Salah satu perhatian sosiologi politik adalah tentang demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan yang sedang diuji di pelbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Begitu banyak tokoh sudah berbicara tentang demokrasi, namun dalam kuliah ini, mahasiswa diajak untuk membaca perspektif sosiologi politik menurut Seymour Martin Lipset, yang disampaikan dalam bukunya Political Man (1960). Selain itu, mahasiswa juga akan diajak membaca artikel-artikel tentang kondisi politik kontemporer di Indonesia, khususnya yang ditulis oleh seorang Indonesianis dari Cornell University, Benedict Anderson. II. Tujuan matakuliah dan kompetensi mahasiswa Tujuan matakuliah ini adalah: 1. memberikan jembatan bagi matakuliah teori sosiologi dengan matakuliah terapan; 2. melatih mahasiswa beropini, mengambil keputusan dan beradu argumen dalam mempertahankannya ketika menganalisis fenomena sosiologi politik dan sosiologi politik di Indonesia; 3. mengenalkan pelbagai kemungkinan penelitian sosiologi politik, khususnya di Indonesia. Di akhir matakuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat kompeten untuk: 1. mendeskripsikan dan mengkontekstualisasikan teori-teori dan konsep-konsep dalam studi sosiologi politik; 2. mengidentifikasi hubungan antara ekonomi dan demokrasi; 3. mengidentifikasi fungsi konflik, legitimasi dan demokrasil 4. mengidentifikasi peran kelas-pekerja dalam demokrasi; 5. mengidentifikasi gerakan fasisme (kiri, kanan dan tengah); 6. mengidentifikasi alasan-alasan pemilih dalam pemilihan umum;

7. mengidentifikasi pemilihan umum sebagai perjuangan kelas yang demokratis; 8. mengidentifikasi pola-pola perilaku pemilih; 9. mengidentifikasi budaya politik di Indonesia; 10. mengidentifikasi aspek sosiologis dari Orde Baru; 11. mengidentifikasi peran media massa dalam politik Indonesia;Anton Novenanto SAP Sosiologi Politik 2 12. mendiskusikan tantangan-tantangan nasionalisme di Indonesia. III. Penilaian 1. Kehadiran: 10% 2. UTS: 35% 3. Makalah untuk presentasi: 25% 4. UAS: 35% IV. Desain perkuliahan Matakuliah ini didesain untuk 3 sks. Mengacu pada Buku Panduan Akademik, 3 satuan kredit semester berarti untuk matakuliah ini per-minggu mahasiswa dituntut untuk menghabiskan waktu: a) 150 menit untuk mengikuti kuliah; b) 180 menit untuk mengerjakan tugas pribadi/kelompok; dan c) 180 menit untuk belajar mandiri (membaca dan/atau diskusi). Secara teknis, kuliah akan terdiri dari empatbelas kali pertemuan, satu kali ujian tengah semester, dan satu kali ujian akhir semester, yang rincian dapat dilihat sebagai berikut: Pertemuan 1. Pengantar Tujuan dari pertemuan ini adalah: 1) mengenalkan desain perkuliahan (SAP) Sosiologi Politik; 2) melakukan pembagian kelompok dan penugasan kelompok; 3) perkenalan literatur yang digunakan dalam matakuliah ini. Pertemuan 2. Dari sosiologi (tentang) politik, menuju sosiologi (yang) politis Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) batas-batas dan konsep-konsep dasar dari sosiologi politik; dan 2) perubahan paradigma dalam studi sosiologi politik. Bacaan: Sartory, Giovanny

(1969) From Sociology of Politics to Political Sociology, dalam Seymour Martin Lipset (ed.) Politics and the Social Sciences, Oxford University Press. Pertemuan 3. Sosiologi politik Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) latar belakang intelektual lahirnya studi sosiologi politik; 2) teori-teori yang digunakan dalam sosiologi politik; 3) beberapa penelitian kontemporer dalam sosiologi politik. Bacaan: Lipset, Seymor Martin Lipset (1960) Political Man. The Social Basis of Politics, Anchor Books: New York. (Chapter 1. The Sociology of Politics). Pertemuan 4. Ekonomi dan demokrasi Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) perkembangan ekonomi di Eropa dan Amerika; 2) pertumbuhan ekonomi dan perjuangan kelas; 3) politik pertumbuhan ekonomi; dan 4) metodologi yang (bisa) digunakan. Bacaan: Lipset (Ibid) (Chapter 2. Economic Development and Democracy). Pertemuan 5. Konflik sosial, legitimasi dan demokrasi Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) legitimasi dan efektivitasnya; 2) legitimasi dan konflik; 3) sistem-sistem pemerintahan; dan 4) tantangan komunisme dan nasionalisme. Bacaan: Lipset (Ibid) (Chapter 3. Social Conflict, Legitimacy and Democracy). Pertemuan 6. Kelas pekerja dalam demokrasi Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) demokrasi dan kelas pekerja; 2) fundamentalisme agama dan kelas pekerja; 3) situasi sosial kelas pekerja; 4) perspektif kelas pekerja; 5) terbentuknya otoritarianisme; dan 6) pola-pola historis dan tindakan demokratis. Bacaan: Lipset (Ibid) (Chapter 4. Working-class Authoritarianism). Pertemuan 7. Fasisme Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) kelas menengah dan fasisme; 2) German; 3) Austria; 4) Prancis; 5) Italia; 6) Amerika Serikat; dan 7) situasi sosial yang mendorong

terjadinya fasisme. Bacaan: Lipset (Ibid) (Chapter 5. Fascism Left, Right, and Center).Anton Novenanto SAP Sosiologi Politik 3 Ujian tengah semester Pertemuan 8. Pemilihan umum: siapa yang memilih dan siapa yang tidak? Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) relevansi kebijakan pemerintah; 2) akses terhadap informasi; 3) tekanan kelompok dalam pemilihan; dan 4) tekanan-tekanan lain. Bacaan: Lipset (Ibid) (Chapter 6. Elections: Who Votes and Who Doesnt?). Pertemuan 9. Pemilihan umum sebagai wujud perjuangan kelas Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) Left Voting sebagai respons atas kebutuhankebutuhan kelompok; dan 2) kondisi sosial yang mempengaruhi Left Voting. Bacaan: Lipset (Ibid) (Chapter 7. Elections: The Expression of the Democratic Class Struggle). Pertemuan 10. Perilaku pemilih Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) perilaku generasi dan politik; dan 2) latar historis dari perilaku pemilih. Bacaan: Lipset (Ibid) (Chapter 8. Elections: The Expression of the Democratic Class StruggleContinuity and Change). Pertemuan 11. Budaya politik (Jawa) di Indonesia Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) konsep kuasa dalam budaya Jawa; 2) pencarian kuasa dalam budaya Jawa; 3) kuasa dan sejarah dalam budaya Jawa; 4) persatuan dalam budaya Jawa; 5) suksesi kuasa dalam budaya Jawa; 6) kuasa dan kerajaan dalam budaya Jawa; 7) etika kuasa dalam budaya Jawa; 8) kuasa dan pengetahuan dalam budaya Jawa; 9) penguasa dalam budaya Jawa; dan 10) Islam Jawa. Bacaan: Anderson, Benedict (1990) Language and Power. Exploring Political Cultures in Indonesia, Ithaca & London: Cornell University Press. (Chapter 1. The Idea of Power in Javanese Culture) . Pertemuan 12. Orde Baru Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) sejarah pembentukan negara Indonesia; 2) akarakar negara kolonial di Indonesia; 3) masa 1945-1965; dan 4) negara Orde Baru (kebijakan ekonomi, kebijakan sosiopolitik, kebijakan keamanan). Bacaan: Anderson, Benedict (1990)

Language and Power. Exploring Political Cultures in Indonesia, Ithaca & London: Cornell University Press. (Chapter 3. Old State, New Society: Indonesias New Order in Comparative Historical Perspective). Pertemuan 13. Wajah Negara di media massa Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) posisi media massa dalam politik di Indonesia; 2) wajah Negara Indonesia di media massa di era Orde Baru; dan 3) tantangan bagi media massa di era Reformasi. Bacaan: Steele, Janet (2003) Representations of The Nation in TEMPO Magazine, Indonesia, Vol. 76 (October), hlm. 127-145. Pertemuan 14. Tantangan untuk Bangsa Indonesia Tujuan dari kuliah ini adalah membahas: 1) sejarah nasionalisme di Indonesia; 2) perbedaan bangsa dan negara Indonesia; 3) nasionalisme sebagai proyek yang sedang berjalan; 4) posisi peristiwa 1965 dalam pembentukan nasionalisme di Indonesia; dan 5) tantangan bagi nasionalisme di Indonesia. Bacaan: Anderson, Benedict (1999) Indonesian Nationalism Today and in the Future, Indonesia, Vol. 67 (April), hlm. 1-11. Ujian Akhir Semester V. Bacaan pendukung yang lain Asian Survey Vol. XLII, No. 4, July/August 2002, The Legacy of Violence in Indonesia. Anderson, Benedict (1991) Imagined Communities, London: Verso. (Edisi Indonesia, (2006) Komunitas-komunitas Terbayang, Yogyakarta: Insist & Pustaka Pelajar). Chilcote, Ronald H. (2004) Teori Perbandingan Politik: Penelusuran Paradigma (diterjemahkan dalam Indonesia oleh Haris Munandar & Dudy Priatna), Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Anton Novenanto SAP Sosiologi Politik 4 Duverger, Maurice (1985) Sosiologi Politik, Jakarta: Grafiti Press. --- (1962) Political Parties. Their Organization and Activity in the Modern State (diterjemahkan dari Prancis ke Inggris oleh Barbara and Robert North), New York, London, Sydney: John Wiley & Sons, Inc.

Feith, Herbert (1962) The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. Ithaca (N.Y.); London: Cornell University Press. Habermas, Jurgen (1996) The Structural Transformation of the Public Sphere, Cambridge, Massachusetts: MIT Press. --- (1998) The Inclusion of the Other. Studies in Political Theory, Cambridge, Massachusetts: MIT Press. Held, David (2006) Models of Democracy, Polity Press: Cambridge. Larry Diamond and Marc F. Plattner (eds) (2006) Electoral Systems and Democracy, Baltimore: John Hopkins University. Lipset, Seymour Martin (ed.) (1969) Politics and the Social Sciences, London: Oxford University Press. Maran, Rafael Raga (2001) Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta: Rineka Cipta. Rush and Althoff (2002) Pengantar Sosiologi Politik, Grafindo Persada. Wootton, David (ed) (1996) Modern Political Thought. Readings from Machiavelli to Nietzsche, Indianapolis: Hackett Publishing Company, Inc.s

GBPP Sosiologi Politik FISIP UNSIL


GBPP Sosiologi Politik FISIP UNSIL

IDENTITAS MATA KULIAH 1. Nama Mata Kuliah 2. Kode Mata Kuliah 3. Program Studi 4. Semester : SOSIOLOGI POLITIK : : Ilmu Politik : IV (GENAP)

5. Jumlah SKS 6. Status 7. Jumlah Pertemuan

: 3 SKS : Mata Kuliah Wajib : 16 Kali 14 Kali tatap muka 1 Kali ujian tengah semester 1 Kali ujian akhir semester

8. Pengampu

: Ahmad Satori, S.IP, M.Si Subhan Agung, SIP

DESKRIPSI SINGKAT Pada mata kuliah ini mahasiswa akan mempelajari berbagai konsep dasar tentang sosiologi politik yang ruang lingkupnya mencakup konsep masyarakat dan negara, kekuasaan sosial dan politik, konflik dan integrasi, ideologipolitik, demokrasi, gerakan sosial, partisipasi politik sampai konsep-konsep tentang civil society dan aplikasinya di Indonesia.

TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat menganalisis persoalanpersoalan dan gejala sosial-politik masyarakat dan negara dalam sudut pandang teoritis konsep Sosiologi Politik

OUT COME Mata kuliah ini memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir (skripsi ) mengenai Sosiologi Politik, kemudian mereka nantinya diharapkan bisa menganalisis berbagai macam fenomena dengan menggunakan pisau analisis Sosiologi Politik.

KONTRAK PEMBELAJARAN Pada awal proses belajar mengajar mahasiswa akan diberitahu rencana pembelajaran termasuk system evaluasi pembelajaran secara terbuka dan interaktif dengan cara seperti ini diharapkan mahasiswa akan mempersiapkan diri dengan maksimal dan selama proses mengajar mahasiswa lebih serius. Gambaran kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa meliputi :

No.

Kegiatan Mahasiswa

Nilai yang dicapai Nilai tertinggi % 20 30 35 10 5 100 20 50 85 95 100

1. 2. 3. 4. 5.

Penugasan paper Ujian Tengah Semester Ujian Utama Keaktifan Kelas Absensi Total Penilaian

STRATEGI PERKULIAHAN Proses belajar mengajar mata kuliah Sosiologi Politik meliputi : 1. Kegiatan tatap muka : a. b. c. Ceramah/pemaparan Diskusi Responsi 2. Kegiatan terstruktur a. Pemberian tugas

b.

Pembuatan paper/makalah

3. Kegiatan mandiri yang diarahkan untuk memperluas dan pendalaman materi secara mandiri seperti FGD (Focus Groups Discussion) dan Field Work 4. Fasilitas yang dibutuhkan a. b. Papan tulis Overhead proyector

MATERI PEMBELAJARAN Materi pembelajaran Sosiologi Politik merupakan konsep-konsep dasar Sosiologi Politik yang meliputi : 1. Konsep Sosiologi Politik 2. Masyarakat dan Negara 3. Kekuasaan Sosial dan Politik 4. Ideologi Politik 5. Konflik dan Integrasi 6. Rezim Militer dan Politik 7. Demokrasi 8. Gerakan Sosial 9. Partisipasi Politik 10. Civil Society 11. Gerakan Civil Society di Indonesia

MONITORING DAN EVALUASI

1.

Monitoring proses pembelajaran, dilakukan oleh dosen pada saat berlangsungnya perkuliahan. Kegiatan ini dapat berbentuk pertanyaan kepada mahasiswa, sebaliknya dosen hendaknya menyediakan waktu agar mahasiswa bertanya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan pada saat itu. Monitoring kelembagaan, kegiatan ini dilakukan oleh pengelola fakultas untuk senantiasa mengontrol fasilitas perkuliahan, termasuk di dalamnya keadaan kelas. EvaluasiEvaluasi proses : tujuan evaluasi ini hampir sama dengan monitoring, tetapi evaluasi ini lebih banyak melibatkan mahasiswa. Berbentuk kuesioner dan dilaksanakan cukup 2 kali dalam satu semester, serta berguna untuk melihat sejauhmana daya serap mahasiswa terhadap mata kuliah tersebut.

2.

DAFTAR BACAAN Almond, Gabriel, 1993, Sosialisasi Kebudayaan dan Partisipasi Politik, UGM Press, Jogjakarta. Bottomore, Tom, 1992, Sosiologi Politik, diterjemahkan Sahar Simamora, Rieneka Cipta, Jakarta. Budi Surjadi, 2007, Sosiologi Politik ; Sejarah, Definisi dan Perkembangan Konsep, IRCiSoD, Jogjakarta. Duverger, Maurice, 1996, Sosiologi Politik, Penerjemah Daniel Dhakidae, kerjasama PT Raja Grafindo Persada dan YIIS, Jakarta.

You might also like