Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh : Clarania (5), Mia Annisa Utami (18), Suryaningrum Risa Saputri (32), Ulfi Ainun Hanifah (33)
Kelas XI-IPA-3
No
1.
Pemandu Pertanyaan
kita (sebagai Agar dapat
Catatan
mengembangkan ilmu
Menjadi Mengapa
Ilmuwan
generasi muda) harus menjadi pengetahuan untuk memperbaiki hidup ilmuwan? umat manusia, terutama untuk
memperbaiki kondisi bangsa yang sudah mulai memprihatinkan dan membutuhkan kepedulian terutama dari kalangan remaja sebagai penerus bangsa.
Apasajakah
karakter
yang harus dimiliki seorang dapat menjaga emosi, skeptis, analitis, dan ilmuwan? dekat dengan tuhannya.
2.
yang dasar
menjadi Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang seorang ilmuawan diantaranya yakni
kemampuan
membaca,
mengamati,
dan menulis.
3.
Bab
3.
Integritas Apa itu integritas seorang Integritas seorang ilmuwan adalah sikap ilmuawan? dan keyakinan untuk bekerja secara
Ilmuwan
mandiri dan selalu mengedepankan prinsip kejujuran, dan juga menghindari cara- cara yang tidak baik dan tidak benar dalam bekerja.
Mengapa Etika sangat penting Agar dalam proses kerjanya ilmuwan dalam Ilmuwan? Integritas Seorang tersebut dapat selalu mengedepankan prinsip jujur, adil, dan objektif.
4.
yang
harus sebagai
dilakukan Untuk menjadi ilmuwan hebat pandanglah proses prestasi sebagai sesuatu yang bisa diraih siapa saja, aktiflah untuk mencari tahu kebutuhan masyarakat, mulailah
menjadi ilmuwan?
memperluas wawasan dan serius dalam menjalani pendidikan, hindari diri dari pengaruh buruk pendidikan,
kembangkanlah sikap untuk berkontribusi dengan masyarakat luas, gunakan media yang ada untuk menyebarkan ide tau penemuan, dan terakhir adalah buang jauh - jauh prasangka bahwa menjadi ilmuwan itu sulit.
Bagaimana sebagai
seharusnya
kita Sebagai pemuda, kita harus menunjukkan kita agar Indonesia tidak
pemuda
merespon keahlian
keadaan bangsa Indonesia saat dipandang sebelah mata oleh negara ini? negara lain mengingat kondisi bangsa Indonesia saat ini benar benar
memprihatinkan dan membutuhkan lebih banyak ilmuwan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan negara ini.
Pantang menyerah adalah sikap gigih dalam melakukan suatu hal untuk mencapai suatu tujuan walau mengalami kegagalan, juga meyakini bahwa setiap persoalan pasti memiliki jalan keluar. Berani dalam bertindak dan berani dalam mengambil resiko. Jujur Terbuka Sifat terbuka yang dimiliki seorang ilmuan sejati yakni senantiasa menerima setiap respon dari orang lain, menerima kritik, saran, ataupun koreksi terhadap karyanya. Dapat menjaga emosi saat menerima respon yang tidak diharapkan Tekun Skeptis Sikap skeptis adalah sikap meragukan segal hal selama tidak ada bukti yang meyakinkan. Dengan demikian seseorang yang memiliki sikap skeptis ini akan memiliki votimasi yang besar untuk mencari tahu tentang suatu hal. Analitis Sikap analitis adalah kemampuan untuk menguraikan suatu persoalan dari segala sudut pandang secara menyeluruh, sehingga terbentuk suatu pola. Senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan
Membaca yaitu kegiatan memahami arti tulisan. Untuk memahami isi bacaan terdapat beberapa teknik membaca, antara lain : 1. 2. Teknik membaca kritis yang disebut KWLH (Know,Want, Learn, How) Meneliti seputar buku, membaca untuk menjawab pertanyaannya, menulisa dan meringkasnya, dan mengulang 3. 4. Teknik membaca berdasarkan kecepan Merekam data
b. Mengamati
Mengamati merupakan kegiatan untuk mengumpulkan atau membuktikan fakta pengalaman. Untuk menjadi seorang ilmuwan diperlukannya mengembangkan keinginan untuk mengamati. 2 hal yang membantu kemampuan mengamati, diantaranya membaca dan memonton film misteri/membaca cerita detektif Terdapat tiga cara mengamati : 1. Melihat sesuatu dengan detail 2. Mencatat hal-hal menarik yang ditemukan baik secara sengaja atau tidak sengaja 3. Membaca karya sastra
c. Meneliti
Meneliti adalah aktivitas yang menuntut ketepatan data untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Langkah awal sebelum meneliti biasanya melakukan studi pendahuluan (untuk memperkirakan hambatan yang akan dihadapi). Kemampuan memperkirakan hambatan berkaitan dengan kemampuan berimajinasi dimana imajinasi tentang keberhasilan penelitian. Selain itu, dalam meneliti juga dibutuhkan kreativitas. Berimajinasi, mengabaikan pandangan orang lain, dan berinteraksi dengan pembimbing merupakan hal positif yang harus dimiliki seorang ilmuwan.
Ada empat cara untuk memilih metode manakah yang tepat untuk diterapkan dalam sebuah penelitian, yaitu: 1. Membaca buku 2. Diskusi 3. Pelatihan 4. Praktik penelitian secara langsung
e. Menulis
Menulis yaitu aktivitas menuangkan gagasan dan ide dalam bentuk tulisan. Cara belajar untuk dapat menulis yang paling utama adalah dengan menulis itu sendiri. Adapun 4 cara untuk memulai menulis : 1. Menuliskan ide dan kerangka karangan 2. Jangan takut berbuat kesalahan 3. Revisi (upaya menuju tulisan yang baik) 4. Membaca buku tentang teknik menulis Ada pula tahapan-tahapan dalam menulis, sebagai berikut : 1. Memilih topic 2. Mencari sumber data untuk mengembangkan topic 3. Mulai menulis 4. Revisi/perbaikan
pengetahuan, tidak menjiplak, serta tidak merugikan orang lain dan patuh terhadap norma dan hukum universal. Untuk menjaga integritas ini, maka diperlukanlah suatu etika di dalamnya. Etika dalam penelitian tidak bertujuan untuk membatasi kebebasan seseorang, bertujuan agar semua orang yang bekerja keras mendapatkan haknya. Etika sendiri juga membantu para peneliti untuk tidak menjadi seorang plagiator. Plagiat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Plagiat kata per kata (verbatim plagiarism) 2. Patcwork plagiat, plagiat kata kunci (frase-kunci), serta 3. Plagiat struktur gagasan/ jalan pikiran. Oleh karena itu, penting bagi seorang peneliti untuk memahami cara mengutip yang baik dan benar. Baik cara mengutip kutipan langsung yang tidak lebihdari 4 baris, kutipan langsung yang lebih dari 4 baris, kutipan pada catatan kaki, maupun kutipan atas ucapan lisan. melainkan
Jika integritas tersebut dilanggar, maka seorang peneliti harus siap menerima resikoresiko, yang diantaranya adalah: 1. Reputasi menjadi hancur 2. Tidak diakui oleh umum 3. Menjadi contoh buruk bagi yang lain 4. Karier terhambat 5. Ataupun hokum pidana atau perdata. Oleh karena itu, membiasakan diri untuk tidak memplagiasi dapat mengajarkan para peneliti untuk menghormati etika, karena etika merupakan satu hal yang tidak terpisahkan dalam dunia penelitian. Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya pelanggaran etika, seorang peneliti harus selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan bidang keahliannya. Selain itu, ia juga perlu menjalin hubungan komunikasi dengan sesame peneliti lain. Biasanya pelanggaran etika disebabkan karena kurangnya kesadaran akan kerja keras dan sikap kurang menghargai karya orang lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang peneliti untuk mempelajari pendidikan etika. Pendidikan etika akan membantu meningkatkan kesadaran kita akan perlunya sikap hormat sesama dan perilaku jujur.
menunjukkan keahlian kita agar Indonesia tidak dipandang sebelah mata oleh negara negara lain.