You are on page 1of 3

RESENSI PERADILAN DALAM ISLAM

PENDAHULUAN Tidak dapat diragukan lagi, bahwa pemikiran untuk mewujudkan kekuasaan didalam Islam, adalah jelas dan nyata tampak pada pemikiran untuk hijrah; karena setelah orangorang Quraisy mengganggu kepada kaum muslimin dan menyiksa mereka serta menakut-nakuti, maka Rosulullah saw. yakin bahwa tidak mungkin menegakkan KALIMATULLAH dan menyampaikannya kepada manusia didaerah ini, dan sesungguhnya tidak mungkin melindungi dakwah tanpa adanya kekuatan dan kekuasaan. Karena sesungguhnya kebenaran dan kebebasan itu akan hidup dibawah naungan kekuatan dan peraturan, sedang pelaksanaan hukum-hukum itu tidak akan berjalan tanpa adanya kekuasaan, dan hal itu jelas didalam atsat yang masyhur dari Usman bin Affan r.a : Sesungguhnya Allah akan memberikan, dengan kekuasaan apa yang tidak Ia berikan dengan Quran

Dan karena fungsi peradilan adalah merupakan perkara yang sangat penting dan sangat diperlukan, maka nash-nash (teks-teks) pembentukan hukum Islam menaruh perhatian padanya. Sedang Rosulullah swa. melaksanakannya sendiri, sebagaimana ia juga melimpahkan kepada sebagian sahabat-sahabatnya dan dilaksanakan juga oleh Khalifahkhalifah sesudahnya. Dan sebagaimana halnya telah ditentukan adanya daerah yurisdiksi khusus, sedang masalah peradilan ini menjadi perhatian para fuqoha setiap masa.

Sehingga terhimpunlah masalah ini di dalam kitab-kitab mereka, diantara mereka ada yang menaruh perhatian sangat besar. Maka tulislah hukum-hukum peradilan ini secara khusus.

BAB 1 DEFINISI QADLA Garis besarnya terbagi dalam 2 (dua) bagian : 1. Hakikat Qadla; dasar di perintahkannya, dasar hukumnya yang talifi, rukunrukunnya. 2. Qadla dari segi sejarahnya, dan tahap-tahap yang dilaluinya dalam Islam. I. QADLA DAN KEDUDUKAN HUKUMNYA a. Arti Qadla menurut bahasa Kata Qadla menurut bahasa memiliki beberapa arti diantaranya :

b. Al-Qadla; al-adaa artinya : menunaikan, membayar c. Al-Qadla; al-hukmu artinya mencegah, menghalang-halangi. Dan dari arti inilah maka qadla-qadli disebut hakim, karena mencegah terjadinya kedhaliman orang yang mau berbuat dzhalim. Asal kata Qadla adalah qadlaayun dari fiil madly qadlaitu, hanya karena ya karena terletak sesudah alif

You might also like