You are on page 1of 2

Delignifikasi Oksigen Proses oksigen delignifikasi adalah proses untuk mengurangi kandungan lignin dari Pulp coklat (yang

belum mengalami proses pemutihan). Setelah mengalami proses oksigen delignifikasi maka bilangan kappa berkurang menjadi 8. Adapun fungsi dari oksigen delignifikasi adalah untuk menghemat bahan-bahan kimia yang mahal di tahap pemutihan dan dalam waktu bersamaan dapat menurunkan dampak terhadap lingkungan. Proses O2 delignifikasi dilangsungkan pada kosistensi menengah dengan temperature dan tekanan yang tinggi, sedangkan bahan kimia yang dipakai adalah O2dan alkali , dipakai salah satu NaOH atau WL oksidasi. Sebelum masuk ke reactor, Pulp dipanaskan terlebih dahulu dengan menambahkan steam sampai 1000C. Delignifikasi berlangsung didalam alian ke atas (up flow) reactor. Dimana waktu yang dibutuhkan (Retention Time) adalah satu jam menurut kapasitas yang dirancang untuk mencegah waktu singkat dalam reactor yang disebabkan Channelling, yang menjadi penyebab pendeknya waktu yang dibutuhkan, maka aliran yang merata dan stabil didalam reactor sangat diperlukan, yang dapat dicapai dengan menjaga konsistensi Pulp sekitar 10 %. Reaksi eksotermis dalam reactor akan mendorong naik temperature beberapa derajat pada aliran pulp yang melalui reactor. Ketika Pulp masuk oksigen blow tank, steam terdorong dan terlepas sebagai gas buang, karena temperature pulp yang tinggi dan tekanan yang rendah dalam blow tank. Tekanan yang rendah dijaga oleh kondensasi dari steam dalam condenser dan fan pembuangan. Dari fan pembuangan steam gas tersebut dapat dilepas ke udara. Pemutihan (Bleaching Plant) Pulp yang dihasilkan setelah proses delignifikasi akan mengalami proses pemutihan. Proses pemutihan di PT. Tanjungenim Lestari Pulp and Paper menggunakan proses ECF, yaitu proses pemutihan dengan menggunakan senyawa klor dalam bentuk ClO2, juga ditambah peroksida untuk meningkatkan derajat keputihan. Proses pemutihan memiliki urutan-urutan yang terdiri dari tahapan berikut : Tahap Pemutihan (Do) yaitu menggunakan ClO2 Tahap Ekstraksi (Eop) yaitu menggunkan NaOH, O2, H2O Tahap pemutihan kembali (D1/D2) yaitu menggunakan ClO2 Proses pemutihan semuanya berlangsung pada konsistensi medium 10-12 %. Temperature yang diinginkan untuk tahap-tahap pemutihan antrara 60-75Oc untuk tahap Do, 60-800 C untuk tahap Eo, dan 70-80 % untuk tahap D1/D2. Dari tahap pencucian terakhir pulp dipompakan ke tower Do yang dipompakan oleh MC-pump yang dilengkapi dengan mixer untuk mempercepat pencampuran pulp dengan menambah ClO2. Waktu retensi yang dibutuhkan 60 menit pada temperature 50 C pH 1,8-2 dan tingkat kecerahan 50% ISO. Pulp jatuh dari puncak Do tower melalui pipa vertical dimana pulp diencerkan hingga 8%, kemudian dipompakan kealat press hingga menghasilkan konsistensi 32%. Cairan pengencer kemudian ditambahkan pada conveyor untuk menurunkan konsistensi hingga 12%. Cairan tersebut merupakan recycle dari Eo filtrate. Proses pengendapan diikuti dengan pencucian Pulp untuk melarutkan bahan kimia berlebih dan lignin yang telah dipisahkan. NaOH dan H2O ditambahkan ke dalam cairan pencuci tersebut sebagai bahan kimia pengekstrak untuk pemutih pada tahap Eo. Dari Do press , pulp dipompakan ke tahap Eo melalui pulp heater dan mixe. Tahap Eo terdiri dari tube bertekanan dengan waktu retensi 15 menit serta tower dengan retensi waktu 75 menit. Ekstrak pulp diencerkan hingga konsistensi 8 % pada dasar tower D2 pulp diencerkan kembali hingga 12 %. Dari alat press, Pulp dipompakan ke penampungan HD-Bleached Pulp, dan siap diproses di unit Pulp mesin.

Delignifikasi Oksigen (Oxygen Delignification) Proses Delignifikasi Oksigen bertujuan sebagai proses pra-bleaching (sebelum pemutihan) yang bertujuan untuk mengurangi bilangan kappa, sehingga dapat mengurangi pemakaian bahan kimia pemutih pada proses pemutihan. Bahan kimia yang dibutuhkan pada proses ini adalah NaOH dan O2 (Oksigen). Dari proses ini akan dihasilkan pulp berwarna coklat yang akan dikirim ke unit pemutihan (Bleaching) dan filtrat yang dikirim ke unit pengolahan limbah cair (Effluent Treatment Plant).

Pemutihan (Bleaching) Pada proses ini bertujuan untuk menghilangkan sisa lignin, warna, kotoran atau bahan lain yang terdapat didalam pulp. Sistem yang digunakan adalah ECF (Elemental Chorine Free) dimana tidak menggunakan Cl2 tetapi menggunakan ClO2 100%. Hasil dari proses pemutihan berupa bubur serat (pulp) yang sudah berwarna sangat putih selanjutnya disimpan pada stock chest sebelum dikirim ke proses pengeringan, Pengeringan dan Pembentukan Lembaran Pulp Proses yang berlangsung di pulp Machine unit ini merupakan tahap akhir pembuatan pulp. Proses ini mengubah pulp menjadi lembaran-lembaran pulp dengan ukuran yang diinginkan, yang sebelumnya mengalami beberapa perlakuan sebagai berikut : a. Pembersihan terakhir sebelum pengeringan b. Pengeringan akan menghilangkan sisa air yang masih terdapat pada lembaran-lembaran pulp dengan cara mengalirkan uap panas pada bagian atas dan bawah lembaran di air bone type dryer, Dengan tingkat kekeringan 87-95 %. c. Pemotongan pada lembaran pulp kering dan pengepakan lembaran pulp akhir yang siap dikirim ke gudang penyimpanan produk akhir pulp. Proses Pengulitan (Debarking) Proses pengulitan yang efektif sangat diperlukan untuk menjamin kualitas yang baik agar dapat menghasilkan mutu pulp yang tinggi. Alat yang digunakan untuk pengelupasan kulit kayu ini disebut Drum Barker yang mempunyai kapasitas 500 m3/jam. Selanjutunya kayu yang sudah dikupas kulitnya dikirim ke Chipper dan kulit kayu dikirim ke Bark Crusher untuk dihaluskan untuk dijadikan bahan bakar di Power Boiler. Pembentukan Serpih Kayu (Chipping) Kayu yang telah dikuliti akan dilewatkan dengan belt Conveyor ke unit Chipper untuk dibentuk menjadi serpihanserpihan yang berukuran seragam, yaitu berkisar antara 2 cm x 3 cm x 0,2 cm. Bahan baku yang telah diserpih dan dan memenuhi persyaratan, dilakukan pengayakan dan dikumpulkan di Chip Yard yang dilengkapi Conveyor untuk pengiriman ke unit pemasakan (Digester). Pemasakan Serpih Kayu (Digester) Proses pulp yang digunakan adalah proses Kraft dengan bahan kimia pemasak yang disebut White Liqour yang merupakan campuran larutan Na2S dan NaOH. Dari proses pemasakan akan diperoleh pulp yang belum diputihkan (Unbleach Pulp) dan Black Liquor (lindi hitam). Juga dihasilkan limbah padat pada proses penyaringan (screening) yang selanjutnya dikirim ke Power Boiler sebagai bahan bakar . Sedangkan limbah gas NCG (H2S, Methyl Mercaptan, dan Dimethyl Sulfida) berupa HVLC dialirkan ke Boiler untuk dibakar. Pencucian (Washing) Proses ini bertujuan untuk memisahkan lindi hitam dari pulp dengan menyemprotkan air panas dari aliran yang berlawanan dengan aliran pulp. Selanjutnya pulp yang telah terpisah dari lindi hitam disaring lagi untuk memisahkan serat-serat kayu yang tidak terolah dengan baik sebagaimana telah diuraikan pada proses pemasakan di atas. Pulp (serat) yang telah dicuci selanjutnya dikirim ke unit Oxygen Delignification, sedangkan Black Liquor yang dihasilkan dikirim ke unit Multi Efek Evaporator untuk dilakukan pemekatan.

You might also like