You are on page 1of 57

MODUL 4

TOPIK BAHASAN : Formulasi dan Penggunaan Faktor-Faktor Bunga



SASARAN
BELAJAR
: Mahasiswa mampu menerapkan teknik pengambilan
keputusan, melakukan analisis biaya dan pendapatan dari
setiap investasi, menghitung nilai ekuivalen dari suatu arus
kas pada berbagai titik waktu, dan menerapkan berbagai
metode analisis ekonomi dalam mengevaluasi kelayakan
finansial setiap proyek atau investasi serta dalam
pengambilan keputusan investasi.

SASARAN
PEMBELAJARAN
: Mahasiswa mampu menurunkan berbagai formula bunga
dan dapat menerapkan persamaan-persamaan bunga dalam
perhitungan nilai ekuivalensi dari suatu investasi pada
berbagai titik waktu.

KOMPETENSI
SASARAN
: Kompetensi #7: Kemampuan dalam memecahkan
persoalan-persoalan dalam bidang
keteknikan pertanian.
Kompetensi #11: Kemampuan untuk mengembangkan
diri dan berfikir logisanalitis.
Kompetensi #12: Kemampuan Manajerial dan
Kewirausahaan.





103


MODUL 4
FORMULASI DAN PENGGUNAAN
FAKTOR-FAKTOR BUNGA

Pada bab sebelumnya, telah diperlihatkan bahwa nilai ekuivalen dari suatu aliran kas
dapat ditentukan dengan menggunakan fungsi yang menggambarkan ekuivalensi
matematik dari berbagai pola aliran kas yang umum ditemui. Fungsi-fungsi tersebut
secara umum dinamai faktor-faktor bunga majemuk (compound interest factors).
Faktor-faktor tersebut digunakan untuk mengkonversi aliran-aliran kas yang terjadi
pada titik waktu yang berbeda ke suatu nilai ekuivalen pada suatu titik waktu yang
sama atau mengkorversi suatu aliran kas ke nilai ekuivalennya pada titik waktu yang
dikehendaki.
Untuk menentukan ekuivalensi ekonomi atau nilai ekuivalen dari suatu arus kas,
diperlukan beberapa variabel yang akan digunakan dalam mencari formula untuk
faktor-faktor bunga (interest factors). Untuk memudahkan mahasiswa dalam
memahami konsep ekuivalensi dan konsep nilai dalam analisis ekonomi teknik, akan
digunakan simbol-simbol standar berdasarkan ANSI Z94 (ANSI, 1983) sebagai
representasi dari aliran kas dan faktor-faktor bunga. Simbol-simbol dari parameter
yang digunakan dalam buku ini disajikan pada Tabel 4.1.
Pada pembahasan tentang nilai uang menurut waktu (time value of money) pada Bab 3,
telah dijelaskan bahwa untuk menentukan apakah suatu alternatif investasi lebih baik
secara finansial dibandingkan dengan alternatif investasi lainnya, arus kas dari setiap
alternatif investasi harus dibandingkan pada suatu titik waktu yang sama. Untuk
keperluan tersebut, dibutuhkan faktor-faktor bunga (interest factors) yang merupakan
bilangan pengali yang dihitung dari formula bunga pada berbagai tingkat suku bunga
dan jumlah periode pembungaan. Formulasi untuk faktor-faktor bunga akan dilakukan
untuk aliran kas tunggal, aliran kas majemuk dalam jumlah yang seragam, aliran kas
majemuk yang berubah dalam jumlah yang tetap dari satu periode ke periode
berikutnya, serta aliran kas majemuk yang berubah dalam proporsi yang tetap. Aliran
kas semacam ini merupakan aliran kas yang terpola dan dapat dipandang sebagai
104

bentuk standar aliran kas dalam analisis ekonomi teknik. Meskipun demikian, harus
diingat bahwa pola-pola aliran kas yang ditemui dalam proyek-proyek bidang
keteknikan dan bisnis sangat beragam dan sering kali tidak sesuai dengan pola standar
tersebut di atas. Untuk kasus-kasus seperti ini, aliran kas yang ada seringkali harus
dianalisis dengan mengkombinasikan beberapa formulasi faktor-faktor bunga yang
dikembangkan dari pola aliran kas standar tersebut. Perlu pula dicatat bahwa untuk
setiap bentuk aliran kas yang dihadapi, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan
dalam menentukan nilai ekuivalennya pada titik waktu yang dikehendaki.
Tabel 4.1. Simbol dan pengertian dari parameter yang digunakan dalam
analisis ekonomi teknik.

Simbol Pengertian
A Pembayaran seragam setiap akhir periode atau nilai seragam
ekuivalen pada akhir setiap periode
P Nilai sekarang atau nilai ekuivalen saat ini dari satu atau lebih
aliran kas
F Nilai yang akan datang atau nilai ekuivalen pada suatu titik
waktu pada masa yang akan datang dari satu atau lebih aliran
kas
G Besarnya peningkatan atau penurunan secara seragam dari
serangkaian aliran kas
S Nilai sisa (salvage value) dari suatu aset atau investasi pada
akhir umur ekonomis atau umur teknisnya.
i Tingkat suku bunga efektif per periode pembungaan. Dihitung
dengan membagi tingkat suku bunga nominal per tahun (r)
dengan jumlah periode pembungaan dalam setahun
n Jumlah periode pembungaan. Dihitung dengan mengalikan
jumlah tahun dengan jumlah pembungaan per tahun.
Faktor-faktor bunga majemuk memungkinkan kita lebih mudah melakukan analisis
aliran kas dengan menggunakan tabel faktor bunga, dengan program spread sheet,
atau dengan fungsi finansial dalam Microsoft Excel. Pada bagian ini, akan diuraikan
formulasi faktor-faktor bunga untuk empat pola standar aliran kas yang umum
105

digunakan untuk memodel saat terjadinya pemasukan dan pengeluaran dalam analisis
ekonomi teknik. Keempat pola tersebut adalah sebagai berikut:
- Pembayaran atau penerimaan tunggal (single payment),
- Pembayaran atau penerimaan seragam setiap periode (Uniform Series Payment),
- Pembayaran atau penerimaan yang berubah dalam jumlah yang seragam dari
satu periode ke periode berikutnya (arithmetic gradient)
- Pembayaran atau penerimaan yang berubah dalam proporsi yang sama dari satu
periode ke periode berikutnya (geometric gradient)

4.1. Pembayaran atau penerimaan tunggal (single payment)
Dalam banyak hal, aliran kas dapat dimodel dengan menggunakan model pembayaran
atau penerimaan tunggal. Biaya yang anda keluarkan untuk membeli sebuah telepon
genggam, biaya untuk membeli sebuah mesin produksi, uang yang anda investasikan
atau depositokan pada saat ini, dan nilai akhir dari sebuah mesin atau peralatan setelah
umur ekonomisnya habis merupakan biaya atau penerimaan yang hanya terjadi sekali
selama umur ekonomis perlatan atau mesin tersebut. Aliran kas seperti ini dapat
dimodel sebagai pembayaran atau penerimaan tunggal. Nilai sekarang dari suatu
investasi (P) dapat dihubungkan dengan nilai pada suatu titik waktu di masa yang
akan datang (F) dengan menggunakan sebuah faktor pengali yang dikenal dengan
nama compound amount factor dan ditulis dengan notasi standar (F/P, i, n). Demikian
pula sebaliknya, aliran kas yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan datang
dapat dihitung nilai ekuivalennya sekarang ini dengan menggunakan faktor pengali
yang dikenal dengan nama present worth factor dan ditulis dengan notasi (P/F, i, n).
Dengan menggunakan faktor-faktor pengali tersebut, kita dapat menulis hubungan
antara nilai sekarang (P) dengan nilai yang akan datang (F) dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
) , , / (
) , , / (
n i F P F P
n i P F P F
=
=
(4.1)
Berdasarkan Persamaan (4.1), compound amount factor (F/P, i, n) diperlukan dalam
menentukan nilai yang akan datang (F) dari sebuah investasi sebesar P yang
106

dilakukan sekarang apabila tingkat suku bunga atau pertumbuhan investasi tersebut
per tahun diketahui dan lama investasi ditetapkan. Sebaliknya, present worth factor
(P/F, i, n) diperlukan untuk menghitung nilai sekarang (P) yang ekuivalen dengan
nilai aliran kas yang diperkirakan akan terjadi pada satu titik waktu pada masa yang
akan datang (F) pada tingkat diskonto (discount rate) yang ditetapkan. Kedua faktor
bunga modal diatas sangat penting dalam analisis ekonomi teknik karena faktor-faktor
tersebut dapat digunakan untuk mengkonversi setiap aliran kas yang terjadi pada satu
titik waktu ke nilai ekuivalennya pada titik waktu yang lain. Untuk membandingkan
aliran kas yang akan terjadi lima tahun yang akan datang (F) dengan aliran kas yang
terjadi sekarang (P), salah satu atau kedua aliran kas tersebut harus dikonversi ke nilai
ekuivalennya agar perbandingan kedua aliran kas dapat dilakukan pada titik waktu
yang sama. Dalam hal ini, nilai aliran kas yang diperkirakan akan terjadi lima tahun
yang akan datang dapat dikonversi ke nilai ekuivalennya sekarang dengan
mengalikannya dengan nilai present worth factor (PWF) pada tingkat diskonto yang
dikehendaki. Untuk tujuan yang sama, aliran kas yang terjadi sekarang dapat
dikonversi ke nilai ekuivalennya lima tahun yang akan datang dengan mengalikannya
dengan nilai compound amount factor (CAF) pada tingkat suku bunga yang
ditetapkan. Prinsip penting yang harus diingat adalah manakala kita membandingkan
aliran kas yang terjadi pada titik waktu yang berbeda, atau kita membandingkan aliran
kas antara satu alternatif investasi dengan alternatif investasi lainnya, perhitungan
atau perbandingan harus dilakukan pada titik waktu yang sama. Dengan demikian,
setiap aliran kas yang terjadi harus dikonversi ke nilai ekuivalennya pada satu titik
waktu yang dijadikan sebagai titik analisis.
Pada Bagian 3.2, telah ditunjukkan bahwa untuk menghitung nilai yang akan datang
(F) dari suatu pembayaran atau penerimaan tunggal sebesar P yang terjadi sekarang
ini (nilai sekarang), kita dapat menggunakan Persamaan 3.6 sebagai berikut:

n
i P F ) 1 ( + =
(3.6)

Dengan demikian, nilai dari compound amount factor (F/P, i, n) adalah (1+i)
n
. Karena
faktor tersebut didasarkan atas pembayaran tunggal sebesar P, faktor tersebut dikenal
juga dengan nama single-payment compound amount factor (SPCAF). Persamaan
107

(3.6) dapat dimodifikasi untuk menghitung nilai sekarang (P) dari suatu aliran kas
yang akan terjadi di masa yang akan datang (F).

( )
|
|
.
|

\
|
+
=
n
i
F P
1
1

(4.2)

Berdasarkan Persamaan (4.2), nilai dari present worth factor (P/F, i, n) adalah
1/(1+i)
n
. Faktor ini sering juga dinamai single-payment present worth factor
(SPPWF). Faktor ini memungkinkan kita menghitung nilai sekarang dari sebuah
aliran kas yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Perlu diingat bahwa selain
menggunaakan Persamaan (4.2), nilai P dapat pula dihitung dengan menggunakan
nilai SPPWF yang diperoleh dari tabel faktor bunga (interest factor table) atau dengan
menggunakan fungsi finansial PV(rate,nper,pmt,FV,type) yang tersedia dalam
Microsoft Excel. Parameter input untuk fungsi PV adalah rate (tingkat suku bunga
efektif per periode pembungaan), nper (jumlah periode pembungaan), pmt (besarnya
pembayaran seragam per periode), FV (nilai setelah n periode), dan type (0 atau
kosong untuk pembayaran pada akhir periode dan 1 untuk pembayaran pada awal
periode).
Contoh 4.1
Untuk mengantisipasi biaya overhaul mesin-mesin produksi di masa yang akan
datang, sebuah industri berencana berinvestasi dengan membeli sertifikat Surat Utang
Negara (SUN) yang menjamin memberi bunga sebesar 8% per tahun. Apabila
kegiatan overhaul dijadwalkan akan dilaksanakan 5 tahun yang akan datang,
berapakah nilai minimal sertifikat SUN yang harus dibeli apabila biaya overhaul yang
akan dibutuhkan diperkirakan minimal Rp 25 juta.
Penyelesaian
Dari statemen dalam soal, diketahui bahwa F = Rp 25 juta, i = 8% per tahun, dan n =
5 tahun. Dengan menggunakan Persamaan (4.2), nilai minimum sertifikat SUN yang
harus dibeli adalah sebagai berikut:
580 . 014 . 17
) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 25
) 1 (
1
5
Rp x Rp
i
F P
n
=
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
=
108

Nilai P dapat juga dihitung dengan menggunakan nilai (P/F, i%, n) pada tabel faktor
bunga. Untuk i=8% dan n=5, nilai P/F adalah 0.6806. Dengan demikian, nilai
minimum dari sertifikat SUN yang harus dibeli adalah sebagai berikut:
( ) 000 . 015 . 17 ) 6806 . 0 ( 000 . 000 . 25 %, , / Rp x Rp n i F P F P = = =
Perhitungan nilai P dengan menggunakan fungsi PV dalam Excel dilakukan dengan
mengeksekusi perintah =PV(8%,5,0,25000000) pada salah satu sel pada Excel sheet
dan diperoleh nilai 17.014.579,93. Perlu diperhatikan bahwa nilai-nilai input yang
digunakan adalah rate = 8%, nper = 5 tahun, pmt = 0 (karena tidak ada angsuran
setiap periode), dan FV = 25 juta (berdasarkan nilai dari sertifikat SUN setelah 5
tahun).
Penting untuk diingat bahwa Persamaan (3.6) dan (4.2) digunakan untuk
mengkonversi nilai dari suatu aliran kas tunggal ke nilai ekuivalennya pada masa
yang akan datang (Persamaan 3.6) atau ke nilai ekuivalennya sekarang ini (Persamaan
4.2). Apabila aliran kas yang akan terjadi pada masa yang akan datang lebih dari satu,
nilai ekuivalen sekarang (present value) dari semua aliran kas yang akan terjadi dapat
dihitung dengan menjumlahkan nilai ekuivalen sekarang dari setiap aliran kas tersebut
seperti terlihat pada Persamaan (4.3).
|
|
.
|

\
|
+
+ +
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=
n
n
i
F
i
F
i
F
i
F P
) 1 (
1
. . .
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
3
3
2
2
1
1
(4.3)
dimana F
1
, F
2
, F
3
, . . . F
n
adalah arus kas bersih pada periode ke 1, 2, 3, dan n dan P
adalah total nilai sekarang dari semua arus kas tersebut.
Contoh 4.2
Seorang pengusaha muda berencana menginvestasikan Rp 800 juta untuk mendirikan
sebuah industri kecil yang memproduksi traktor tangan. Berdasarkan hasil analisis
biaya, analisis pasar dan proyeksi pendapatan, serta bisnis plan yang telah disusun,
laba bersih yang akan diperoleh dalam sepuluh tahun pertama pengoperasian pabrik
tersebut terlihat pada tabel dibawah. Tentukan: (a) Nilai ekuivalen saat ini dari semua
laba bersih yang akan diterima dalam sepuluh tahun pengoperasian industri tersebut,
(b) Apakah industri tersebut akan menguntungkan? Asumsikan i = 10% per tahun.
109

Tahun Laba Bersih (Rp) Tahun Laba Bersih (Rp)
I 56.000.000 VI 156.000.000
II 78.000.000 VII 170.000.000
III 124.000.000 VIII 175.000.000
IV 146.000.000 IX 170.000.000
V 174.000.000 X 187.000.000
Penyelesaian:
Nilai ekuivalen sekarang dari semua laba yang diharapkan akan diperoleh selama
sepuluh tahun dapat dihitung dengan menjumlahkan nilai sekarang dari laba bersih
yang diperoleh setiap tahun. Dengan menggunakan Persamaan (4.2), nilai sekarang
dari semua laba bersih yang diterima setiap tahun dapat dihitung sebagai berikut:
006 . 422 . 817
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 187
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 170
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 175
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 170
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 156
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 174
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 146
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 124
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 78
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 56
) 1 (
1
....
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
10
9 8 7
6 5 4
3 2 1
10
10
3
3
2
2
1
1
Rp x
x x x
x x x
x x x
i
F
i
F
i
F
i
F P
Laba
=
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+ +
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=

Nilai P dapat juga diperoleh dengan menggunakan fungsi PV dalam Excel sebagai
berikut:
006 . 422 . 817
) 187000000 , 0 , 10 %, 10 (
) 170000000 , 0 , 9 %, 10 ( ) 175000000 , 0 , 8 %, 10 ( ) 170000000 , 0 , 7 %, 10 (
) 156000000 , 0 , 6 %, 10 ( ) 174000000 , 0 , 5 %, 10 ( ) 146000000 , 0 , 4 %, 10 (
) 124000000 , 0 , 3 %, 10 ( ) 78000000 , 0 , 2 %, 10 ( ) 56000000 , 0 , 1 %, 10 (
Rp
PV
PV PV PV
PV PV PV
PV PV PV
=
+ + +
+ + +
+ + + =

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai sekarang dari semua
laba bersih yang diperoleh dalam sepuluh tahun sudah lebih tinggi dari investasi awal
110

yang dikeluarkan. Dengan demikian, industri tersebut menguntungkan bagi pemilik
(investor) sehingga layak untuk didanai. Pembahasan yang lebih detail tentang
penggunaan analisis nilai sekarang dalam evaluasi kelayakan suatu proyek atau suatu
investasi akan disajikan secara lengkap pada Bab 5.
Pada contoh di atas, dapat dilihat bahwa tingkat suku bunga diasumsikan tetap
konstan. Hal seperti ini dapat terjadi pada kasus-kasus dimana tingkat suku bunga
sudah ditetapkan pada saat dilakukan kontrak untuk kredit jangka panjang. Untuk
kasus-kasus dimana tingkat suku bunga tidak konstan, Persamaan (4.2) dapat
dimodifikasi dengan menggunakan metode yang sama dengan metode yang
digunakan untuk mendapatkan Persamaan (3.8). Berdasarkan Persamaan (3.8),
Persamaan (4.2) dapat diubah menjadi:
|
|
.
|

\
|
+ + + + +
=
) 1 ( . . . . . ) 1 ( ) 1 ( ) 1 ( ) 1 (
1
4 3 2 1 n
n
i i i i i
F P (4.4)
( ) ( )
[ [
= =
+
= =
n
k
k
n
n
k
k
n
i
F
i F P
F
P
1 1
1 1 , , /
(4.5)
dimana
k
i
adalah tingkat suku bunga pada tahun atau periode k. Apabila aliran kas
yang akan terjadi pada masa yang akan datang lebih dari satu selama n periode, nilai
ekuivalen sekarang (present value) dari semua aliran kas dapat dihitung dengan
menjumlahkan nilai ekuivalen sekarang dari setiap aliran kas tersebut. Untuk kasus
dimana tingkat suku bunga tidak seragam, Persamaan (4.3) dapat dimodifikasi
menjadi:
( ) ( )( ) ( )( )( )
( )( )( ) ( )
|
|
.
|

\
|
+ + + +
+ +
|
|
.
|

\
|
+ + +
+
|
|
.
|

\
|
+ +
+
|
|
.
|

\
|
+
=
n
n
i i i i
F
i i i
F
i i
F
i
F P
1 . . . . . 1 1 1
1
. . .
1 1 1
1
1 1
1
1
1
3 2 1
3 2 1
3
2 1
2
1
1
(4.6)
dimana F
1
, F
2
, F
3
, dan F
n
masing-masing merupakan aliran kas pada tahun ke 1, 2, 3,
dan n; sedang i
1
, i
2
, i
3
, dan i
n
masing-masing merupakan tingkat suku bunga pada
tahun ke 1, 2, 3, dan n.
111

Contoh 4.3
Hasil audit terhadap sebuah investasi menunjukkan bahwa nilai investasi selama lima
tahun pertama telah meningkat sebesar 8% pada tahun pertama, 10% pada tahun
kedua, 14% pada tahun ketiga, 12% pada tahun keempat, dan 15% pada tahun kelima.
Apabila hasil audit pada akhir tahun kelima menunjukkan bahwa nilai investasi telah
mencapai Rp 1,5 milyar, tentukan nilai awal dari investasi tersebut.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan Persamaan (4.4), nilai awal investasi dapat dihitung sebagai
berikut:

187 . 912 . 859
) 15 . 0 1 ( ) 12 . 0 1 ( ) 14 . 0 1 ( ) 1 . 0 1 ( ) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 500 . 1
Rp
x Rp P
=
|
|
.
|

\
|
+ + + + +
=

Akurasi dari Persamaan (4.4) dapat diuji dengan menghitung nilai investasi setiap
akhir tahun berdasarkan tingkat pertumbuhan nilai investasi pada masing-masing
tahun. Dengan menggunakan Persamaan (3.5), kita mendapatkan bahwa nilai
investasi pada akhir tahun pertama sampai tahun kelima masing-masing Rp
928.705.162, Rp 1.021.575.678, Rp 1.164.596.273, Rp 1.304.347.826, dan Rp
1.500.000.000. Dengan demikian, perhitungan dengan menggunakan Persamaan (4.4)
memberikan hasil yang akurat.
Contoh 4.4
Apabila tingkat suku bunga tahunan pada Contoh 4.2 masing-masing sebesar 8% pada
tahun pertama dan kedua, 10% pada tahun ketiga sampai kelima, 6% pada tahun
keenam sampai kedelapan, dan 9% pada tahun kesembilan dan kesepuluh, tentukan
nilai ekuivalen saat ini dari semua laba bersih yang akan diperoleh dalam sepuluh
tahun pengoperasian industri tersebut.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan Persamaan (4.6), nilai sekarang dari keseluruhan laba yang
diperoleh selama sepuluh tahun dapat dihitung sebagai berikut:
112

( ) ( )( ) ( )( )( )
( )( )( ) ( )
|
|
.
|

\
|
+ + + +
+ +
|
|
.
|

\
|
+ + +
+
|
|
.
|

\
|
+ +
+
|
|
.
|

\
|
+
=
n
n
i i i i
F
i i i
F
i i
F
i
F P
1 . . . . . 1 1 1
1
. . .
1 1 1
1
1 1
1
1
1
3 2 1
3 2 1
3
2 1
2
1
1

438 . 265 . 887
) 09 . 0 1 ( ) 06 . 0 1 ( ) 1 . 0 1 ( ) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 187
) 09 . 0 1 ( ) 06 . 0 1 ( ) 1 . 0 1 ( ) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 170
) 06 . 0 1 ( ) 1 . 0 1 ( ) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 175
) 06 . 0 1 ( ) 1 . 0 1 ( ) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 170
) 06 . 0 1 ( ) 1 . 0 1 ( ) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 156
) 1 . 0 1 ( ) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 174
) 1 . 0 1 ( ) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 146
) 1 . 0 1 ( ) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 124
) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 78
) 08 . 0 1 (
1
000 . 000 . 56
) 1 ( . . . . . ) 1 ( ) 1 (
1
....
) 1 ( ) 1 (
1
) 1 (
1
2 3 3 2
3 3 2
3 3 2
2 3 2
3 2 3 2
2 2 2
2
10 2 1
10
2 1
2
1
1
1
Rp x
x
x
x
x x
x x
x x
i i i
F
i i
F
i
F P
Laba
=
|
|
.
|

\
|
+ + + +
+
|
|
.
|

\
|
+ + + +
+
|
|
.
|

\
|
+ + +
+
|
|
.
|

\
|
+ + +
+
|
|
.
|

\
|
+ + +
+
|
|
.
|

\
|
+ +
+
|
|
.
|

\
|
+ +
+
|
|
.
|

\
|
+ +
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+ + +
+ +
|
|
.
|

\
|
+ +
+
|
|
.
|

\
|
+
=

4.2. Hubungan antara aliran kas seragam setiap periode (A) dengan nilai
Sekarang (P)
Dalam dunia bisnis, pembayaran atau angsuran seragam setiap periode waktu sangat
sering diterapkan. Misalnya, developer perumahan menerapkan sistim pembayaran
berupa pembayaran uang muka dan pembayaran angsuran secara seragam setiap bulan
kepada setiap orang yang membeli rumah. Kredit kepemilikan kendaraan dari bank
atau dari perusahaan financing juga menerapkan sistim pembayaran yang serupa.
Kredit dari bank untuk investasi jangka panjang juga sering harus dibayar kembali
melalui sistem pembayaran dengan jumlah angsuran yang tetap setiap periode waktu
(bulan atau tahun). Untuk kasus-kasus semacam ini, kita sering kali perlu mengetahui
nilai sekarang dari semua angsuran yang akan dibayar pada masa yang akan datang.
Perhitungan nilai sekarang dari suatu pembayaran atau pemasukan seragam yang akan
terjadi pada masa yang akan datang dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa F
1
,
F
2
, F
3
, . . ., dan F
n
pada Persamaan (4.3) memiliki nilai yang sama dan ditulis dengan
113

simbol A. Berdasarkan Persamaan (4.3), nilai sekarang (P) dari suatu angsuran
seragam sebesar A yang dibayarkan selama n periode dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut.
|
|
.
|

\
|
+
+ +
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=
n
i
A
i
A
i
A
i
A P
) 1 (
1
. . .
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
3 2 1

atau
|
|
.
|

\
|
+
+ +
+
+
+
+
+
+
+
=
n
i i i i i
A P
) 1 (
1
. . .
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
4 3 2 1
(4.7)
Persamaan (4.7) dapat disederhanakan dengan mengalikan kedua sisi dengan 1/(1+i)
dan menggurangkan Persamaan (4.7) dari hasil perkalian tersebut.
|
|
.
|

\
|
+
+
+
=
+
|
|
.
|

\
|
+
+
+
+ +
+
+
+
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|
+
+
+
+
+
+
+
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
+
1 1
1 4 3 2
4 3 2 1
) 1 (
1
) 1 (
1
1
) 1 (
1
) 1 (
1
. . .
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
1
1
) 1 (
1
. . .
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
1
1
1
1
n
n n
n
i i
A P
i
P
i i i i i
A
i
P
i i i i i i
A
i
P

|
|
.
|

\
|
+

+
=
|
|
.
|

\
|

+
+
i i
A
i
P
n
1
1
) 1 (
1
1
1
1
1
(4.8)
Persamaan (4.8) dapat disederhanakan lebih lanjut sebagai berikut:
|
|
.
|

\
|

+
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|

+
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
+
+

+
1
) 1 (
1
1
1
1
) 1 ( 1
1
) 1 (
1
1
1
1
1
1
1
1
n
n
i i
A
i
i
P
i i
A
i
i
i
P

|
|
.
|

\
|

+
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+

1
) 1 (
1
1
1
1
n
i i
A
i
i
P (4.9)
Apabila kedua sisi pada Persamaan (4.9) dibagi dengan i/(1+i) maka akan diperoleh:
114

|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|

+
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|

+
|
|
.
|

\
|

+
|
|
.
|

\
|
+
=
+
|
|
.
|

\
|

+
|
|
.
|

\
|
+
=
+
|
|
.
|

\
|
+
n
n
n
n
n
i
i
i
A
i i
A P
i
i
i i
A P
i i
i i
A
i i
i
P
) 1 (
) 1 ( 1 1
1
) 1 (
1 1
1
1
) 1 (
1
1
1
) 1 ( /
1
) 1 (
1
1
1
) 1 ( /
1
1

|
|
.
|

\
|
+
+
=
n
n
i i
i
A P
) 1 (
1 ) 1 (

(4.10)
Faktor yang tertera di dalam tanda kurung besar pada Persamaan (4.10) dikenal
dengan nama uniform series present worth factor (USPWF) dan umumnya ditulis
dengan notasi (P/A, i%, n). Faktor pengali ini digunakan untuk menghitung nilai
sekarang dari serangkaian pembayaran seragam selama n periode pada masa yang
akan datang pada tingkat diskonto sebesar i% per periode. Dengan menggunakan
notasi standar untuk USPWF, Persamaan (4.10) dapat ditulis sebagai berikut.
( ) n i A P A P %, , / = (4.11)
Perlu diingat bahwa Persamaan (4.10) dan (4.11) diturunkan dengan mengasumsikan
bahwa pembayaran atau penerimaan pertama dari angsuran seragam sebesar A
dilakukan tepat satu periode setelah investasi sebesar P dilakukan seperti
diperlihatkan pada Gambar 4.1.




Gambar 4.1. Hubungan antara pembayaran seragam (A) dengan nilai sekarang (P).
Persamaan (4.10) dan (4.11) dapat digunakan untuk menghitung nilai sekarang (P)
dari suatu pembayaran atau penerimaan seragam sebesar A setiap periode selama n
1 2 3 4 5
P
A A A A A
115

periode. Penyelesaian dengan menggunakan persamaan-persamaan tersebut dapat
dilakukan secara manual dengan menggunakan kalkulator atau dengan program
spread sheet. Selain itu, penyelesaian dengan menggunakan fungsi finansial yang
tersedia dalam program spreadsheet dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Dalam
Microsoft Excel, fungsi finansial yang dapat digunakan untuk menghitung nilai P
apabila tingkat suku bunga (i), jumlah periode pembayaran (n), dan besarnya
pembayaran seragam setiap periode (A) diketahui adalah fungsi PV (present value)
yang dapat dieksekusi dengan menggunakan perintah =PV(rate,nper,pmt) pada salah
satu sel dalam Excel. Pada fungsi tersebut, rate adalah tingkat suku bunga (i) dalam
persen per periode, nper adalah jumlah periode pembayaran (n), dan pmt adalah
besarnya pembayaran seragam (A) setiap periode.
Contoh 4.5
Sebuah perusahaan property berinvestasi dengan membangun gedung perkantoran
yang akan dipersewakan ke perusahaan lain. Gedung tersebut dirancang untuk dapat
dipergunakan selama 30 tahun dan keuntungan bersih yang diperoleh dari penyewaan
gedung tersebut diperkirakan sebesar Rp 5 milyar per tahun. Hitung nilai sekarang
dari keseluruhan keuntungan selama 30 tahun apabila tingkat diskonto (discount rate)
yang digunakan sebesar 18% per tahun.
Penyelesaian:
Berdasarkan statemen dalam soal, diketahui bahwa A = Rp 5.000.000.000 per tahun, i
= 18% per tahun, dan n = 30 tahun.
Dengan menggunakan Persamaan (4.10), nilai sekarang (P) dari keseluruhan
keuntungan bersih yang diperoleh setiap tahun selama 30 tahun dapat dihitung
sebagai berikut:

755 . 029 . 584 . 27
) 18 . 0 1 ( 18 . 0
1 ) 18 . 0 1 (
000 . 000 . 000 . 5
) 1 (
1 ) 1 (
30
30
Rp
x
x Rp
i i
i
A P
n
n
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=

Untuk menyelesaikan soal di atas, faktor pengali (nilai USPWF) dapat juga diperoleh
dari tabel faktor bunga (lihat lampiran). Pada tabel untuk tingkat suku bunga 18%
116

dan n = 30, diperoleh nilai (P/A, 18%, 30) = 5.5168. Dengan demikian, nilai P dapat
dihitung sebagai berikut:
( )
000 . 000 . 584 . 27
) 5168 , 5 ( 000 . 000 . 000 . 5 30 %, 18 , /
Rp
x Rp A P A P
=
= =

Perbedaan hasil perhitungan antara perhitungan dengan Persamaan (4.10) dan
Persamaan (4.11) diakibatkan oleh pembulatan nilai USPWF ke empat desimal pada
tabel. Penyelesaian dengan menggunakan fungsi PV(rate,nper,pmt) dalam Excel
dengan menggunakan nilai rate = 18%, nper = 30, dan pmt = 5000000000 (perintah
dalam Excel =PV(18%,30,5000000000)) memberikan nilai 27,584,029,754.61. Hasil
ini sama dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan Persamaan (4.10).
Perlu diperhatikan bahwa Persamaan (4.10) dapat digunakan apabila jumlah periode
(n) bernilai finite (terbatas). Pada proyek-proyek penting seperti jalan raya, jaringan
perpipaan air bersih, jaringan irigasi, pembangkit lisrik, dan proyek-proyek yang
bersifat permanen lainnya, jangka waktu operasional proyek umumnya tak terhingga.
Dengan demikian, pemilik proyek (pemerintah atau perusahaan swasta) harus
menyisihkan uang sejumlah P secara permanen yang akan menjamin keberlanjutan
pelayanan dalam jangka waktu tak terhingga. Untuk menjamin ketersediaan uang
untuk pembiayaan pada masa yang akan datang, uang yang disisihkan (P) secara
permanen tidak boleh berkurang (tidak boleh dibelanjakan) sehingga semua
pembiayaan yang akan terjadi harus diambil dari bunga yang diperoleh dari uang yang
disisihkan tersebut.
Untuk menentukan jumlah uang yang harus disisihkan untuk pembiayaan suatu
proyek permanen, kita dapat menggunakan analisis nilai sekarang dengan
menggunakan nilai n yang tak terhingga (infinite period analysis). Dalam ekonomi
teknik, analisis ini dinamai capitalized cost analysis, yaitu analisis yang digunakan
untuk menghitung nilai biaya kapitalisasi (capitalized cost) dari sebuah proyek. Dari
Persamaan (4.10), apabila nilai n menuju tak terhingga, maka nilai
n n
i i ) 1 ( 1 ) 1 ( + ~ + .
Dengan demikian, Persamaan (4.10) akan menjadi:
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
+
+
~
|
|
.
|

\
|
+
+
=
i
A
i i
i
A
i i
i
A P
n
n
n
n
1
) 1 (
) 1 (
) 1 (
1 ) 1 (
(4.12)
117

Penting untuk dicatat bahwa capitalized cost (P) dapat dipandang sebagai nilai
sekarang dari sejumlah uang yang harus tersedia atau disisihkan secara permanen agar
dapat menghasilkan pendapatan (bunga atau dividen) yang akan menutupi semua
kebutuhan pembiayaan (A) yang harus dikeluarkan setiap periode waktu dalam jangka
waktu tak terhingga pada masa yang akan datang. Dari Persamaan (4.12), capitalized
cost dapat juga dipandang sebagai nilai sekarang (present worth) dari suatu proyek
yang diharapkan akan beroperasi selamanya.
Kasus sebaliknya yang juga banyak dijumpai adalah adanya dana abadi (perpetual
fund) yang diinvestasi pada instrumen keuangan dan menghasilkan pendapatan
sebesar i persen setiap periode waktu. Pada kasus seperti ini, jumlah uang yang akan
diperoleh dari dana abadi yang diinvestasikan tersebut setiap periode waktu untuk
jangka waktu tak terhingga dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (4.13).
i P A = (4.13)
Perlu diperhatikan bahwa nilai A pada Persamaan (4.13) merupakan bunga sederhana
yang dibayarkan kepada pemegang dana abadi dan P adalah besarnya dana abadi yang
diinvestasikan. Perlu pula diingat bahwa Persamaan (4.13) hanya berlaku apabila
semua pendapatan yang diperoleh dari bunga atau hasil investasi dana abadi
dikeluarkan dari sistem pembungaan atau dari investasi pada akhir setiap periode
sehingga jumlah dana abadi yang dibungakan atau diinvestasikan pada setiap awal
periode pembungaan selalu konstan.
Contoh 4.6
Sebuah yayasan pemberi beasiswa bagi mahasiswa berprestasi merencanakan untuk
menyediakan beasiswa untuk 200 mahasiswa dengan nilai nominal Rp 500 ribu per
mahasiswa setiap bulan. Berapakah jumlah dana abadi yang harus dimiliki oleh
yayasan tersebut agar dapat memberi beasiswa dalam jumlah yang sama dalam jangka
waktu tak terhingga apabila tingkat suku bunga sebesar 1% per bulan.
Penyelesaian:
Jumlah dana beasiswa yang harus disediakan setiap bulan:
. 000 . 000 . 100 000 . 500 @ 200 Rp Rp x mahasiswa A = =
118

Besarnya dana abadi (capitalized cost) yang harus dimiliki:
000 . 000 . 000 . 10
01 . 0
1
000 . 000 . 100
1
Rp x Rp
i
A P = |
.
|

\
|
= |
.
|

\
|
=
Contoh 4.7
Seorang pilantropis menyumbangkan uangnya sebesar Rp 25 milyar untuk dijadikan
dana abadi pada Yayasan Lingkungan Lestari. Dana tersebut diinvestasikan pada
sebuah perusahaan yang menjanjikan pembagian dividen sebesar 8 persen per tahun.
Berapa besar dividen yang akan diterima oleh yayasan tersebut setiap tahun?
Penyelesaian:
Besarnya dividen yang diterima setiap tahun:
000 . 000 . 000 . 2 08 . 0 000 . 000 . 000 . 25 Rp x Rp i P A = = =
Perhitungan nilai A dengan menggunakan Persamaan (4.13) seperti terlihat pada
Contoh 4.7 berlaku untuk situasi dimana bunga atau dividen yang diperoleh
dikeluarkan keseluruhannya dari investasi atau dari rekening yang memberikan bunga.
Dalam banyak situasi, dividen atau bunga yang diperoleh tidak dikeluarkan dari
sistem investasi atau dari rekening sehingga nilai pokok investasi atau nilai yang
terakumulasi dalam rekening meningkat sebesar bunga atau dividen yang dihasilkan
setiap periode pembungaan. Dengan demikian, besarnya bunga atau dividen yang
akan diterima setiap periode akan selalu meningkat.
Dalam analisis ekonomi teknik, kita lebih tertarik untuk mengetahui nilai ekuivalen
seragam setiap periode waktu (bulan atau tahun) dari keseluruhan bunga atau dividen
yang akan diperoleh selama periode waktu tertentu (misalnya selama n tahun). Dalam
hal ini, kita akan menghitung nilai ekuivalen seragam (A) apabila nilai P, i, dan n
diketahui. Misalnya, apabila seorang investor menginvestasikan uang sebesar P dalam
sebuah bisnis yang diperkirakan dapat berproduksi dan memberi keuntungan selama
15 tahun, maka investor tersebut ingin mengetahui besarnya dividen yang harus
diperoleh setiap tahun pada tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan
agar investasi yang dilakukan menguntungkan. Untuk kasus seperti ini, Persamaan
119

(4.10) dapat dimodifikasi untuk mendapatkan Persamaan (4.14) yang dapat digunakan
untuk menghitung nilai A apabila nilai P diketahui.
|
|
.
|

\
|
+
+
=
1 ) 1 (
) 1 (
n
n
i
i i
P A (4.14)
Pada Persamaan (4.14), faktor pengali yang tertera di dalam tanda kurung besar
dikenal dengan nama capital recovery factor (CRF) dan umumnya ditulis dalam
bentuk notasi standar (A/P, i%, n). Dengan demikian, Persamaan (4.14) dapat ditulis
seperti terlihat pada Persamaan (4.15), dimana nilai CRF dapat dihitung berdasarkan
formulasi CRF pada Persamaan (4.14) atau diperoleh dari tabel faktor bunga (interest
factor tables) yang diberikan pada lampiran.
( ) n i P A P A %, , / = (4.15)

Perhitungan nilai A pada berbagai nilai P, i, dan n dapat juga dilakukan dengan
menggunakan fungsi PMT dalam Microsoft Excel. Fungsi ini dapat dieksekusi dengan
mengetik perintah =PMT(rate,Nper,pv) dimana rate adalah tingkat suku bunga per
periode pembayaran (dalam persen), Nper adalah jumlah periode pembayaran, dan pv
adalah nilai sekarang dari investasi.
Contoh 4.8.
Seorang investor menawarkan kepada anda untuk ikut berinvestasi pada industri
pemurnian garam yang sedang dirintis. Investor tersebut menawarkan pembayaran
pengembalian modal dan keuntungan kepada anda dalam jumlah yang tetap selama
sepuluh tahun. Berapakah pembayaran yang anda akan terima setiap tahun apabila
anda menginvestasikan Rp 100 juta dan tingkat keuntungan yang dijanjikan sebesar
15% per tahun.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan Persamaan (4.14):
25 , 206 . 925 . 19
1 ) 15 . 0 1 (
) 15 . 0 1 ( 15 . 0
000 . 000 . 100
1 ) 1 (
) 1 (
10
10
Rp x
i
i i
P A
n
n
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
120

Dengan menggunakan Persamaan (4.15) dan tabel faktor bunga:
( ) 000 . 930 . 19 1993 . 0 000 . 000 . 100 10 %, 15 , / Rp x P A P A = = =
Dengan menggunakan fungsi PMT dalam Excel:
25 , 206 . 925 . 19 ) 100000000 , 10 %, 15 ( ) , , ( Rp PMT pv nper rate PMT A = = =
4.3. Hubungan antara pembayaran atau penerimaan seragam setiap periode (A)
dengan nilai yang akan datang (F)
Pada bagian sebelumnya, kita telah membahas hubungan antara pembayaran atau
penerimaan seragam setiap periode dengan nilai sekarang dari total angsuran seragam
tersebut. Pada bagian ini kita akan membahas hubungan antara pembayaran atau
penerimaan seragam setiap periode (A) dengan nilai yang akan datang (F) dari total
angsuran seragam yang dibayar atau diperoleh setelah pembayaran atau penerimaan
terakhir terjadi. Diagram hubungan antara A dan F dapat digambarkan seperti terlihat
pada Gambar 4.2.




Gambar 4.2. Hubungan antara pembayaran atau penerimaan seragam (A) dengan nilai
yang akan datang (F).

Berdasarkan diagram arus kas pada Gambar 4.2, dapat dilihat bahwa pembayaran dari
suatu angsuran seragam dilakukan pada setiap akhir periode dan nilai F dihitung tepat
pada saat pembayaran terakhir dilakukan. Dengan demikian, nilai F dapat dihitung
dengan menjumlahkan nilai yang akan datang dari semua angsuran yang dibayarkan
setiap akhir periode. Dengan mengasumsikan bahwa setiap angsuran merupakan
sebuah pembayaran tunggal (single payment), maka persamaan yang diturunkan untuk
menggambarkan hubungan antara nilai sekarang (P) dengan nilai yang akan datang
1 2 3 4 5
F
A A A A A
121

(F) dapat digunakan untuk menghitung nilai F dari masing-masing angsuran seragam
yang dibayarkan setiap akhir periode. Apabila angsuran dilakukan selama n periode,
hubungan antara A dengan F dapat dilihat pada Gambar (4.3).







Gambar 4.3. Diagram cash flow dan nilai ekuivalen dari setiap angsuran.
Berdasarkan diagram aliran kas pada Gambar (4.3), maka nilai F dapat dihitung
sebagai berikut:
n n n n n
A A A A A A
F F F F F F F + + + + + + =
1 2 3 4 1
. . . . .
) 0 ( ) 1 (
) 2 ( ) 3 ( ) 4 ( 1
) 1 ( ) 1 (
) 1 ( ) 1 ( ) 1 ( . . . . . ) 1 (


+ + +
+ + + + + + + + + =
n n n n
n n n n n n n
i A i A
i A i A i A i A F

0 1
2 3 4 1
) 1 ( ) 1 (
) 1 ( ) 1 ( ) 1 ( . . . . . ) 1 (
i A i A
i A i A i A i A F
n
+ + +
+ + + + + + + + + =

(4.16)
Apabila kedua ruas pada Persamaan (4.16) diatas dikalikan dengan (1+i) maka akan
diperoleh persamaan sebagai berikut:
1 2
3 4 5
) 1 ( ) 1 (
) 1 ( ) 1 ( ) 1 ( . . . . . ) 1 ( ) 1 (
i A i A
i A i A i A i A i F
n
+ + +
+ + + + + + + + + = +
(4.17)
dan apabila Persamaan (4.16) dikurangi dari Persamaan (4.17) maka akan diperoleh:
( ) 1 ) 1 (
) 1 ( ) 1 ( ) 1 (
0
+ =
+ = + + =
n
n n
i A
A i A i A i A i F
(4.18)
Dari Persamaan (4.18) dapat diperoleh persamaan yang menggambarkan hubungan
antara F dengan A sebagai berikut.
n-4 n-3 n-2 n-1 n
F
A A A A A
=
n-4 n-3 n-2 n-1 n
A
4 n
A
F
3 n
A
F
n-4 n-3 n-2 n-1 n
A
2 n
A
F
n-4 n-3 n-2 n-1 n
A
1 n
A
F
n-4 n-3 n-2 n-1 n
A
n
A
F
n-4 n-3 n-2 n-1 n
A
+ +
+ +
122

|
|
.
|

\
|
+
=
i
i
A F
n
1 ) 1 (
(4.19)
Faktor yang terdapat dalam tanda kurung besar pada persamaan di atas dikenal
dengan nama uniform series compund amount factor (USCAF) dan ditulis dengan
notasi standar (F/A, i%, n). Persamaan (4.19) dapat digunakan untuk menghitung nilai
F apabila nilai angsuran seragam (A), tingkat suku bunga per periode (i), dan jumlah
periode (n) diketahui.
Sesungguhnya, Persamaan (4.19) dapat juga diperoleh dengan menggabungkan
Persamaan (4.2) dan (4.10) sebagai berikut:
|
|
.
|

\
|
+
=
n
i
F P
) 1 (
1
(4.2)
|
|
.
|

\
|
+
+
=
n
n
i i
i
A P
) 1 (
1 ) 1 (
(4.10)
Dari kedua persamaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
n
n
n
i i
i
A
i
F
) 1 (
1 ) 1 (
) 1 (
1

Sehingga,
( )
|
|
.
|

\
|
+
= +
|
|
.
|

\
|
+
+
=
i
i
A i
i i
i
A F
n
n
n
n
1 ) 1 (
1
) 1 (
1 ) 1 (
(4.19)
Contoh 4.9
Misalkan anda menabung secara rutin sebesar Rp 100 ribu setiap bulan selama
sepuluh tahun pada sebuah bank yang memberlakukan tingkat suku bunga nominal
sebesar 6% per tahun. Hitung: (a) nilai tabungan pada rekening tersebut tepat setelah
anda melakukan setoran yang terakhir pada tahun ke sepuluh, dan (b) nilai tabungan
pada rekening tersebut apabila anda mempertahankan rekening tersebut tanpa
melakukan penyetoran dan penarikan selama sepuluh tahun berikutnya.
Penyelesaian:
Tingkat suku bunga per bulan (i) = 6/12 = 0.5%
123

Jumlah periode penyetoran tabungan (n) = 12 x 10 = 120
a) Jumlah tabungan dalam rekening tepat setelah dilakukan setoran terakhir pada
tahun ke sepuluh:

68 , 934 . 387 . 16
005 . 0
1 ) 005 . 0 1 (
000 . 100
1 ) 1 (
120
Rp Rp
i
i
A F
n
=
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
=

Dengan menggunakan fungsi FV(rate, nper, pmt, [pv], [type]) dalam Excel, yang
dieksekusi dengan menggunakan perintah dan input =FV(0.5%, 120, 100000),
diperoleh nilai yang sama.
b) Jumlah tabungan dalam rekening sepuluh tahun berikutnya (120 periode
pembungaan):
84 , 154 . 816 . 29 ) 005 . 0 1 ( 68 , 934 . 387 . 16 ) 1 (
120
Rp x Rp i P F
n
= + = + =
Nilai yang sama akan diperoleh dengan menggunakan fungsi FV dalam Excel
dengan input sebagai berikut: FV(0.5%, 120, 0, 16387934.68).
Persamaan (4.19) dapat dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk menghitung
nilai A apabila nilai equivalen di masa yang akan datang (F), tingkat suku bunga (i),
dan jumlah periode (n) diketahui.
( ) n i F A F
i
i
F A
n
%, , /
1 ) 1 (
=
|
|
.
|

\
|
+
= (4.20)
Pada Persamaan (4.20), faktor yang terdapat dalam tanda kurung besar dikenal
dengan nama uniform series sinking fund factor (USSFF) atau secara singkat dinamai
sinking fund factor dan ditulis dengan notasi standar (A/F, i%, n). Nilai faktor ini
dapat diperoleh dari tabel faktor bunga. Selain penyelesaian dengan menggunakan
Persamaan (4.20), nilai angsuran seragam (A) dapat juga dihitung dengan
menggunakan fungsi PMT dalam Excel. Fungsi ini dieksekusi dengan menggunakan
perintah =PMT(rate, nper, pv, [fv], [type]), dimana rate adalah tingkat suku bunga per
periode pembungaan (%), nper adalah jumlah periode angsuran, pv adalah nilai
sekarang (nilainya nol apabila tidak ada penerimaan atau pembayaran uang muka
(down payment) pada awal periode pertama), fv adalah nilai ekuivalen yang
dikehendaki setelah akhir periode ke-n, dan type adalah kode digit untuk saat
pembayaran setiap periode (0 untuk pembayaran setiap akhir periode dan 1 untuk
124

pembayaran pada setiap awal periode). Karena fungsi PMT dapat digunakan untuk
menghitung nilai A apabila nilai P atau nilai F diketahui, nilai parameter input yang
mutlak harus ada adalah rate, nper, dan pv sedang parameter input yang ada dalam
tanda kurung [ ] menunjukkan bahwa parameter tersebut dapat diabaikan. Misalnya,
untuk menghitung nilai A yang harus dibayarkan setiap akhir periode apabila nilai P
diketahui maka syntax yang digunakan adalah =PMT(rate, nper, pv) sedang untuk
menghitung nilai A apabila nilai F diketahui maka digunakan syntax =PMT(rate, nper,
pv, fv), dimana pv bernilai nol apabila tidak ada pembayaran uang muka atau tidak ada
saldo awal dalam rekening.
Dalam ilmu ekonomi teknik, sinking fund merupakan besarnya angsuran seragam
yang harus dikeluarkan setiap periode agar pada akhir periode ke-n nilai ekuivalen
dari keseluruhan pembayaran tersebut mencapai suatu nilai yang dikehendaki sebesar
F. Misalnya, untuk menjamin ketersediaan biaya kuliah anak saya yang sekarang
sedang berada di Taman Kanak-Kanak, maka saya harus menabung sebesar A setiap
bulan sehingga pada saat anak saya masuk ke perguruan tinggi dua belas tahun yang
akan datang akan tersedia uang yang cukup untuk perkuliahannya hingga selesai.
Contoh 4.10
Hasil analisis seorang konsultan menunjukkan bahwa penggantian mesin-mesin
produksi pada sebuah industri kecil akan lebih menguntungkan apabila proses
penggantian dilakukan setiap siklus delapan tahun dan pembelian mesin-mesin
tersebut dilakukan secara kontan dari uang kas perusahaan. Apabila harga pembelian
dan biaya instalasi mesin-mesin tersebut diperkirakan sebesar Rp 75 juta dan tingkat
suku bunga simpanan pada bank sebesar 8% per tahun, hitung:
(a) besarnya uang yang harus ditabung setiap akhir tahun (asumsikan tidak ada
saldo pada awal setiap siklus).
(b) besarnya uang yang harus ditabung setiap akhir tahun apabila perusahaan
tersebut memiliki saldo pada awal setiap siklus sebesar Rp 25 juta.
Penyelesaian:
(a) Diagram aliran kas pada kasus (a) untuk setiap siklus penggantian mesin dapat
digambar sebagai berikut:
125






107 . 051 . 7
1 ) 08 . 0 1 (
08 . 0
000 . 000 . 75
1 ) 1 (
8
Rp x Rp
i
i
F A
n
=
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
=
Penyelesaian dengan menggunakan nilai uniform series compound amount factor
(USCAF) dari tabel faktor bunga memberikan nilai sebagai berikut:
000 . 050 . 7 ) 0940 . 0 ( 000 . 000 . 75 ) 8 %, 8 , / ( Rp x Rp F A F A = = =
dan penyelesaian dengan menggunakan fungsi PMT dalam Excel dengan input
=PMT(rate, nper, pv, fv), dimana rate = 8%, nper = 8, pv = 0, dan fv = 75000000,
memberikan nilai A = 7.051.107,04.
(b) Diagram aliran kas pada kasus (b) untuk setiap siklus penggantian dapat digambar
sebagai berikut:





( )
738 . 700 . 2
255 . 273 . 46 000 . 000 . 75 63662763 . 10
000 . 000 . 75
08 . 0
1 ) 08 . 0 1 (
) 08 . 0 1 ( 000 . 000 . 25
000 . 000 . 75
1 ) 1 (
) 1 (
000 . 000 . 75
8
8
Rp A
Rp Rp A
Rp A x Rp
Rp
i
i
A i P
Rp F F
n
n
A P
=
=
=
|
|
.
|

\
|
+
+ +
=
|
|
.
|

\
|
+
+ +
= +

F = Rp 75 juta
A = ?
i = 8%
Rp 25 juta
F = Rp 75 juta
A = ?
i = 8%
126

Penyelesaian dengan menggunakan tabel faktor bunga dapat dilakukan sebagai
berikut:
479 . 700 . 2
637 . 10
) 000 . 275 . 46 000 . 000 . 75 (
000 . 000 . 75 ) 637 . 10 ( ) 851 . 1 ( 000 . 000 . 25
000 . 000 . 75 ) 8 %, 8 , / ( ) 8 %, 8 , / (
000 . 000 . 75
Rp
Rp
A
Rp A x Rp
Rp A F A P F P
Rp F F
A P
=

=
= +
= +
= +

dan penyelesaian dengan menggunakan fungsi PMT dengan menggunakan input
=PMT(rate, nper, pv, fv), dimana rate = 8%, nper = 8, pv = - 25000000, dan fv =
75000000, memberikan nilai A = 2.700.738,03. Perlu diperhatikan bahwa nilai pv
diberi tanda minus (-) karena nilai ekuivalennya di masa yang akan datang (F
P
) akan
dikurangkan dari nilai uang yang dikehendaki tersedia setelah delapan tahun.

Contoh 4.11
Untuk menyediakan kebutuhan air bersih pada sebuah kota satelit yang sedang
dikembangkan, pemerintah merencanakan untuk membangun jaringan perpipaan
dengan perkiraan biaya sebagai berikut. Biaya awal Rp 15 milyar dan biaya
operasional pada lima tahun pertama sebesar Rp 500 juta per tahun dan pada tahun-
tahun selanjutnya sebesar Rp 750 juta per tahun. Selain itu, diperkirakan bahwa akan
dibutuhkan biaya sebesar Rp 1,5 milyar setiap 15 tahun untuk perbaikan atau
penggantian pipa-pipa dan pompa yang rusak. Hitung capitalized cost dari proyek
tersebut pada tingkat suku bunga 14% per tahun.
Penyelesaian:
Pada kasus ini, capitalized cost dihitung berdasarkan total nilai sekarang dari biaya
awal (P
1
), nilai sekarang dari biaya operasional yang dikeluarkan setiap tahun (P
2
),
dan nilai sekarang dari biaya pemeliharaan dan penggantian yang dilakukan setiap 15
tahun (P
3
). P
2
dihitung dengan menjumlahkan nilai sekarang dari biaya operasional
selama lima tahun pertama (menggunakan Persamaan 4.10 atau 4.11) dan nilai
sekarang dari biaya operasional pada tahun keenam hingga waktu tak terhingga
(menggunakan Persamaan (4.12) untuk menghitung nilai ekuivalen pada awal tahun
127

keenam dari keseluruhan biaya operasional dari tahun keenam hingga waktu tak
terhingga dan hasilnya dikalikan dengan nilai single payment present worth factor
(P/F, i%, n)). P
3
dihitung dua tahap; tahap pertama dengan menghitung nilai
ekuivalen tahunan dari biaya pemeliharaan dan perbaikan yang akan dilakukan setiap
lima belas tahun (menggunakan Persamaan 4.20), dan tahap kedua dengan
menghitung nilai sekarang dari nilai ekuivalen tahunan tersebut (menggunakan
Persamaan 4.12).
000 . 000 . 000 . 15
1
Rp P =
( )
000 . 050 . 499 . 4 ) 5195 . 0 ( 857 . 142 . 357 . 5 ) 4331 , 3 ( 000 . 000 . 500
5 %, 14 , /
14 . 0
000 . 000 . 750
) 5 %, 14 , / ( 000 . 000 . 500
2
Rp x x Rp
F P x
Rp
A P x Rp P
= + =
+ =

857 . 392 . 244
14 , 0
000 . 215 . 34
000 . 215 . 34 ) 15 %, 14 , / ( 000 . 000 . 500 . 1
3
Rp
Rp
P
Rp F A x Rp A
= =
= =


Perlu diperhatikan bahwa capitalized cost yang dihitung pada contoh di atas
merupakan total anggaran biaya yang harus tersedia pada awal proyek sehingga biaya
investasi awal juga diperhitungkan dalam perhitungan. Setelah tahap pengerjaan
proyek selesai, biaya yang harus ditanggung adalah biaya operasional setiap tahun dan
biaya pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian komponen-komponen yang rusak
setiap lima belas tahun. Agar anggaran untuk menanggulangi biaya-biaya tersebut
tersedia, harus tersedia dana abadi yang akan menghasilkan pendapatan yang setara
dengan total kebutuhan biaya operasional dan biaya pemeliharaan dan penggantian
komponen. Besarnya dana abadi tersebut sama dengan selisih antara total capitalized
cost dengan biaya awal atau sebesar Rp 4.743.442.857.
4.4. Arithmetic Gradient
Arithmetic gradient merupakan suatu bentuk aliran kas (pendapatan atau pengeluaran)
dimana nilai dari aliran kas tersebut berubah dalam jumlah yang tetap dari satu
periode ke periode berikutnya. Perubahan ini dapat dalam bentuk peningkatan
maupun penurunan. Besarnya perubahan seragam aliran kas dari satu periode ke
periode berikutnya dinamai gradien; dan karena besarnya seragam (konstan) dari satu
857 . 442 . 743 . 19
3 2 1
Rp P P P Cost d Capitalize = + + =
128

periode ke periode berikutnya maka disebut juga uniform gradient. Misalnya, apabila
manajemen sebuah pabrik memperkirakan bahwa biaya perbaikan dan pemeliharaan
mesin-mesin produksi akan meningkat sebesar Rp 15 juta setiap tahun, maka
perhitungan biaya melibatkan arus kas yang meningkat secara seragam setiap tahun.
Apabila diperkirakan bahwa pabrik akan mengalami penurunan pendapatan sebesar
Rp 25 juta per tahun beberapa tahun ke depan akibat masuknya kompetitor baru,
maka kita diperhadapkan pada suatu aliran kas yang besarnya menurun dalam jumlah
yang tetap setiap tahun (negative gradient) selama periode tersebut.
Dalam mengembangkan formula untuk aliran kas yang berubah secara seragam dari
satu periode ke periode berikutnya, umumnya diasumsikan bahwa aliran kas
(pendapatan atau pengeluaran) pada tahun pertama merupakan aliran kas dasar (base
payment atau base income) yang didalamnya tidak mengandung gradien. Aliran kas
pada periode kedua dan seterusnya merupakan gabungan antara aliran kas dasar dan
besarnya perubahan yang merupakan kelipatan dari gradien. Diagram cash flow untuk
aliran kas yang nilainya berubah dalam jumlah yang tetap setiap periode serta diagram
cash flow ekuivalennya dapat dilihat pada Gambar (4.4).





Gambar 4.4. Diagram untuk aliran kas dalam bentuk arithmatic gradient serta
diagram aliran kas ekuivalennya.
Gambar 4.4 memperlihatkan bahwa aliran kas yang nilainya berubah dalam jumlah
yang tetap dari satu periode ke periode berikutnya dapat diwakili oleh dua diagram
aliran kas, dimana diagram pertama menggambarkan aliran kas seragam dan diagram
kedua menggambarkan aliran kas yang berubah dalam jumlah yang seragam (G).
Dengan demikian, nilai ekuivalen saat ini (P) dan nilai ekuivalen pada satu titik waktu
dimasa yang akan datang (F) dari suatu aliran kas yang berubah dalam jumlah yang
tetap dari satu periode ke periode berikutnya dapat dihitung sebagai berikut:
= +
1 2 3 4 5
A
A+G
A+2G
A+3G
A+4G
1 2 3 4 5
A A A A A
1 2 3 4 5
1G
2G
3G
4G
0
129

) %, , / ( ) %, , / ( n i G P G n i A P A P P P
G A
+ = + = (4.21)
) %, , / ( ) %, , / ( n i G F G n i A F A F F F
G A
+ = + = (4.22)
dimana suku pertama pada ruas sebelah kanan mewakili kontribusi dari serangkaian
aliran kas seragam (A) sedang suku kedua mewakili kontribusi dari aliran kas yang
berubah dalam jumlah yang tetap (G). Formula untuk menghitung nilai beberapa
faktor yang berhubungan dengan aliran kas seragam seperti uniform series present
worth factor (USPWF) yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang (P) dan
uniform series compound amount factor (USCAF) yang digunakan untuk menghitung
nilai yang akan datang (F) dari suatu aliran kas seragam telah diturunkan pada bagian
sebelumnya. Formula untuk menghitung nilai faktor-faktor yang berhubungan dengan
arithmatic gradient atau uniform gradient akan diturunkan pada bagian ini. Dalam hal
ini, kita dapat menggunakan berbagai formula yang telah diturunkan sebelumnya
seperti formula single payment present worth factor (SPPWF), single payment
compound amount factor (SPCAF), uniform series present worth factor (USPWF),
dan uniform series compound amount factor (USCAF) sebagai dasar formulasi.
Dengan menggunakan formula nilai sekarang (present worth) dari suatu aliran kas
tunggal, total nilai sekarang dari serangkaian aliran kas seperti terlihat pada diagram
ketiga pada Gambar 4.4 dapat dihitung sebagai berikut.
) %, , / ( ) 1 ( . . . . ) 4 %, , / ( 3 ) 3 %, , / ( 2 ) 2 %, , / ( 0 n i F P G n i F P G i F P G i F P G P + + + + + =
Perlu diperhatikan bahwa formulasi di atas didasarkan pada perhitungan nilai
sekarang (P) dari aliran kas yang akan terjadi dimasa yang akan datang (F). Dalam
hal ini, nilai kelipatan dari gradient (G) dipandang sebagai aliran kas yang akan
terjadi pada masa yang akan datang. Perlu juga diperhatikan bahwa formulasi di atas
didasarkan pada aliran kas pada diagram ketiga dalam Gambar 4.4 yang memiliki
nilai 0 pada akhir tahun pertama, 1G pada akhir tahun kedua, 2G pada akhir tahun
ketiga, 3G pada akhir tahun keempat, 4G pada akhir tahun kelima, dan (n-1)G pada
akhir tahun ke-n. Apabila notasi single payment present worth factor (P/F, i%, n)
pada formulasi di atas disubstitusi dengan formula single payment present worth
factor pada Persamaan 4.2, maka diperoleh:
130

|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+

+ +
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=
n n
i
G n
i
G n
i
G
i
G
i
G P
) 1 (
1
) 1 (
) 1 (
1
) 2 (
. . . .
) 1 (
1
3
) 1 (
1
2
) 1 (
1
1
4 3 2
(4.23)
Persamaan (4.23) dapat disederhanakan sebagai berikut:
(

+
+

+ +
+
+
+
+
+
=
n n
i
n
i
n
i i i
G P
) 1 (
1
) 1 (
2
. . . .
) 1 (
3
) 1 (
2
) 1 (
1
1 4 3 2
(4.24)
Apabila kedua sisi dikalikan dengan (1+i), maka akan diperoleh Persamaan (4.25).

(

+

+
+

+ +
+
+
+
+
+
= +
1 2 3 2 1
) 1 (
1
) 1 (
2
. . .
) 1 (
3
) 1 (
2
) 1 (
1
) 1 (
n n
i
n
i
n
i i i
G i P (4.25)
Penyederhanaan selanjutnya dapat dilakukan dengan mengurangkan Persamaan (4.24)
dari Persamaan (4.25) sehingga diperoleh formulasi berikut:

(
(
(
(

+

+
+

+ +
+

+
+

+
+
= +

n n
n
i
n
i
n n
i
n n
i i i
G P i P
) 1 (
1
) 1 (
) 2 ( ) 1 (
) 1 (
) 3 ( ) 2 (
. . .
) 1 (
2 3
) 1 (
1 2
) 1 (
1
) 1 (
1
2 3 2 1

(

+
+
+
+
+ +
+
+
+
+
+
=
n n n
i
n
i i i i i
G i P
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
. . .
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
1 2 3 2 1

|
|
.
|

\
|
+

+
+
+
+
+
+ +
+
+
+
+
+
=
n n n n
i
n
i
G
i i i i i i i
G
P
) 1 ( ) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
. . .
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
1 2 3 2 1

Perlu diingat bahwa deret yang berada dalam tanda kurung besar pada formulasi di
atas adalah uniform series present worth factor pada Persamaan (4.7) dan bentuk
sederhananya disajikan pada Persamaan (4.10). Dengan demikian, persamaan di atas
dapat ditulis menjadi:
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+

+
+
=
|
|
.
|

\
|
+

|
|
.
|

\
|
+
+
=
n
n
n n
n
n n
n
i i
n i i
G
i
n
i i
i
i
G
P
i
n
i
G
i i
i
i
G
P
) 1 (
1 . ) 1 (
) 1 ( ) 1 (
1 ) 1 (
) 1 ( ) 1 (
1 ) 1 (
2
(4.26)
131

dimana faktor yang terdapat di dalam tanda kurung besar dikenal dengan nama
arithmetic gradient present worth factor dan ditulis dengan notasi standar (P/G, i%,
n). Oleh karena itu, untuk suatu aliran kas yang mengandung komponen aliran kas
seragam dan aliran kas yang berubah dalam jumlah yang tetap dari satu periode ke
periode berikutnya, persamaan untuk menghitung nilai sekarang (P) dari aliran kas
tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
( ) ( ) n i G P G n i A P A
i i
n i i
G
i i
i
A P
n
n
n
n
%, , / %, , /
) 1 (
1 . ) 1 (
) 1 (
1 ) 1 (
2
+ =
|
|
.
|

\
|
+
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
=
(4.27)
Perlu dicatat bahwa persamaan-persamaan yang telah diturunkan di atas hanya
berlaku apabila aliran kas dapat diwakili oleh komponen aliran kas seragam yang
terjadi setiap akhir periode, mulai dari tahun pertama hingga tahun ke-n, dan gradient
mulai pada akhir tahun kedua hingga tahun ke-n seperti terlihat pada Gambar 4.4.
Contoh 4.12
Hasil analisis perkiraan pendapatan sebuah industri yang baru dirintis menunjukkan
bahwa total pendapatan akan meningkat sebesar Rp 35 juta per tahun mulai tahun ini
hingga lima tahun yang akan datang. Apabila total pendapatan tahun ini diperkirakan
sebesar Rp 175 juta, hitung nilai sekarang dari keseluruhan pendapatan selama lima
tahun ke depan. Asumsikan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun.
Penyelesaian:
Diagram total pendapatan setiap tahun selama lima tahun ke depan serta diagram
aliran kas ekuivalennya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Dengan menggunakan Persamaan (4.27), nilai sekarang dari perkiraan total
pendapatan dalam lima tahun ke depan dapat dihitung sebagai berikut:
|
|
.
|

\
|
+
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
=
n
n
n
n
i i
n i i
G
i i
i
A P
) 1 (
1 . ) 1 (
) 1 (
1 ) 1 (
2


132








50 , 396 . 731 . 854
) 397016 . 6 ( 000 . 000 . 35 ) 604776 . 3 ( 000 . 000 . 175
) 12 . 0 1 ( 12 . 0
1 ) 5 12 . 0 ( ) 12 . 0 1 (
000 . 000 . 35
) 12 . 0 1 ( 12 . 0
1 ) 12 . 0 1 (
000 . 000 . 175
5 2
5
5
5
Rp
x Rp x Rp
x
Rp Rp P
=
+ =
|
|
.
|

\
|
+
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
=

Dengan menggunakan tabel faktor bunga, diperoleh penyelesaian sebagai berikut:
( ) ( )
000 . 735 . 854
) 397 , 6 ( 000 . 000 . 35 ) 6048 , 3 ( 000 . 000 . 175
5 %, 12 , / 5 %, 12 , /
Rp
x Rp x Rp
G P G A P A P
=
+ =
+ =

Dapat dilihat bahwa terdapat sedikit perbedaan antara hasil perhitungan langsung dari
Persamaan (4.27) dengan hasil perhitungan berdasarkan nilai (P/A) dan (P/G) dari
tabel faktor bunga. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh pembulatan nilai-nilai faktor
dalam tabel faktor bunga.
Perlu diperhatikan bahwa Persamaan (4.21) dan (4.27) berlaku apabila perubahan
aliran kas bernilai positif, yaitu aliran kas meningkat dalam jumlah yang tetap dari
satu periode ke periode berikutnya. Apabila perubahan tersebut bernilai negatif (nilai
aliran kas menurun), Persamaan (4.21) dan (4.27) menjadi:
) %, , / ( ) %, , / ( n i G P G n i A P A P P P
G A
= = (4.28)
( ) ( ) n i G P G n i A P A
i i
n i i
G
i i
i
A P
n
n
n
n
%, , / %, , /
) 1 (
1 . ) 1 (
) 1 (
1 ) 1 (
2
=
|
|
.
|

\
|
+
+

|
|
.
|

\
|
+
+
=
(4.29)

= +
1 2 3 4 5
175
175+35
175+2(35)
175+3(35)
175+4(35)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
35
70
105
140
0
Uniform series Gradient series
P
P
A

P
G

175 175 175 175 175
133

Contoh 4.13
Indotama Textile melakukan penggantian mesin tenun secara bertahap dalam lima
tahun kedepan untuk mengurangi waktu tidak beroperasinya mesin (machine
downtime) akibat kerusakan. Penggantian mesin secara bertahap tersebut juga akan
mengurangi secara bertahap biaya pemeliharaan dan perbaikan. Hitung nilai ekuivalen
saat ini (P) dari biaya perbaikan dalam lima tahun kedepan apabila perkiraan biaya
perbaikan seperti terlihat pada Tabel di bawah. Asumsikan i = 10% per tahun.
Tahun Biaya Perbaikan Gradient
1 270.000.000
2 215.000.000 -55.000.000
3 160.000.000 -55.000.000
4 105.000.000 -55.000.000
5 50.000.000 -55.000.000
Penyelesaian:
Diagram aliran kas untuk proyeksi biaya pemeliharaan dan perbaikan dapat
digambarkan sebagai berikut:





. 1133 , 646 399 , 355 512 , 1023
) 1 . 0 1 ( 1 . 0
1 5 1 . 0 ) 1 . 0 1 (
55
) 1 . 0 1 ( 1 . 0
1 ) 1 . 0 1 (
270
) 1 (
1 . ) 1 (
) 1 (
1 ) 1 (
5 2
5
5
5
2
juta Rp Rp Rp
x
x
x Rp x Rp
i i
n i i
G
i i
i
A P P P
n
n
n
n
G A
= =
|
|
.
|

\
|
+
+

|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+

|
|
.
|

\
|
+
+
= =

4G
= -
1 2 3 4 5
270
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Uniform series Gradient series
P
P
A

P
G

1G
2G
3G
215
160
105
50
A = 270
134

Dengan demikian, nilai sekarang dari perkiraan biaya perawatan dan perbaikan
selama lima tahun ke depan adalah Rp 646,1133 juta. Metode lain yang dapat
digunakan untuk menghitung nilai P adalah dengan menghitung nilai sekarang dari
biaya pemeliharaan dan perbaikan setiap tahun kemudian menjumlahkan hasilnya.
Dalam hal ini, kita dapat menggunakan Persamaan (4.3).
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=
5
5
4
4
3
3
2
2
1
1
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
i
F
i
F
i
F
i
F
i
F P

. 1133 , 646 0461 , 31 7164 , 71 2104 , 120 686 , 177 4545 , 245 (
) 1 . 0 1 (
1
50
) 1 . 0 1 (
1
105
) 1 . 0 1 (
1
160
) 1 . 0 1 (
1
215
) 1 . 0 1 (
1
270
5 4 3 2 1
juta Rp Rp
x x x x x P
= + + + + =
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=

Dapat dilihat dari hasil perhitungan bahwa kedua cara perhitungan memberikan hasil
yang sama. Dengan demikian, formulasi yang diturunkan untuk arithmatic gradient
sudah tepat.
Hubungan antara nilai gradient (G) dengan nilai yang akan datang (F) dapat
diturunkan dengan menggunakan Persamaan (4.2) dan Persamaan (4.26). Dari kedua
persamaan tersebut diketahui bahwa:

dan
|
|
.
|

\
|
+
+
=
n
n
i i
n i i
G P
) 1 (
1 . ) 1 (
2

dengan demikian,
( )
n
n
n
n
n
n
i
i i
n i i
G F
i i
n i i
G
i
F
+
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
1
) 1 (
1 . ) 1 (
) 1 (
1 . ) 1 (
) 1 (
1
2
2

|
|
.
|

\
|
+
=
2
1 . ) 1 (
i
n i i
G F
n
(4.30)
Faktor yang terdapat dalam tanda kurung besar pada Persamaan (4.30) dikenal dengan
nama arithmetic gradient compound amount factor atau arithmetic gradient future
worth factor. Perlu diingat bahwa nilai F yang dihitung pada Persamaan (4.30) hanya
( )
|
|
.
|

\
|
+
=
n
i
F P
1
1
135

didasarkan pada komponen gradient dari suatu aliran kas yang berubah dalam jumlah
yang tetap dari satu periode ke periode berikutnya. Oleh karena itu, untuk suatu aliran
kas yang dapat dibagi menjadi komponen aliran kas seragam dan komponen aliran kas
yang mewakili gradient (G) seperti terlihat pada Gambar 4.4, persamaan untuk
menghitung nilai yang akan datang (F) dari aliran kas tersebut dapat ditulis seperti
terlihat pada Persamaan (4.31).
( ) ( ) n i G F G n i A F A
i
n i i
G
i
i
A F F F
n n
G A
%, , / %, , /
1 . ) 1 ( 1 ) 1 (
2
+ =
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
= + =
(4.31)
Perlu pula diperhatikan bahwa Persamaaan (4.22) dan (4.31) hanya berlaku apabila
nilai aliran kas meningkat dalam jumlah yang tetap dari satu periode ke periode
berikutnya (positive gradient). Apabila nilai aliran kas menurun setiap periode
(negative gradient), Persamaan (4.22) dan (4.31) masing-masing berubah menjadi:
) %, , / ( ) %, , / ( n i G F G n i A F A F F F
G A
= = (4.32)
( ) ( ) n i G F G n i A F A
i
n i i
G
i
i
A F F F
n n
G A
%, , / %, , /
1 . ) 1 ( 1 ) 1 (
2
=
|
|
.
|

\
|
+

|
|
.
|

\
|
+
= =
(4.33)
Contoh 4.14
Untuk aliran kas pada Contoh 4.12, hitung nilai ekuivalen aliran kas tersebut pada
akhir tahun kelima.
Penyelesaian:
Diagram aliran kas pada Contoh 4.12 dimodifikasi untuk memperlihatkan bahwa nilai
yang akan dihitung adalah nilai F.





= +
1 2 3 4 5
175
175+35
175+2(35)
175+3(35)
175+4(35)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
35
70
105
140
0
Uniform series Gradient series
F
F
A

F
G

175 175 175 175 175
136


|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
= + =
2
1 . ) 1 ( 1 ) 1 (
i
n i i
G
i
i
A F F F
n n
G A

|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=
2
5 5
12 . 0
1 ) 5 12 . 0 ( ) 12 . 0 1 (
000 . 000 . 35
12 . 0
1 ) 12 . 0 1 (
000 . 000 . 175
x
x Rp x Rp F
767 . 328 . 506 . 1
) 273728 , 11 ( 000 . 000 . 35 ) 35284736 , 6 ( 000 . 000 . 175
Rp
x Rp x Rp F
=
+ =

Untuk membuktikan kebenaran formulasi dan hasil perhitungan, nilai F dapat juga
dihitung dengan menggunakan Persamaan (3.6) yaitu dengan mengalikan nilai P yang
diperoleh pada Contoh 4.12 dengan nilai dari single payment compound amount
factor.
( ) ( )
768 . 328 . 506 . 1 76234168 , 1 397 . 731 . 854
12 . 0 1 397 . 731 . 854 1
5
= =
+ = + =
x Rp F
x Rp i P F
n

Contoh 4.15
Untuk soal pada Contoh 4.13, hitung nilai ekuivalen dari biaya pemeliharaan dan
perbaikan pada akhir tahun kelima sejak dimulainya kegiatan penggantian mesin.
Penyelesaian:
Diagram aliran kas untuk menghitung nilai F dari biaya pemeliharaan dan perbaikan
mesin selama lima tahun ke depan digambarkaan sebagai berikut.




Nilai F dapat dihitung dengan menggunaakan Persamaan (4.33)
4G
= -
1 2 3 4 5
270
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Uniform series Gradient series
F
F
A

F
G

1G
2G
3G
215
160
105
50
A = 270
137

|
|
.
|

\
|
+

|
|
.
|

\
|
+
= =
2
1 . ) 1 ( 1 ) 1 (
i
n i i
G
i
i
A F F F
n n
G A


. 572 , 040 . 1 ) 805 , 607 377 , 648 . 1 (
1 . 0
1 5 1 . 0 ) 1 . 0 1 (
55
1 . 0
1 ) 1 . 0 1 (
270
2
5 5
juta Rp Rp
x
x Rp x Rp F
= =
|
|
.
|

\
|
+

|
|
.
|

\
|
+
=

Hasil di atas menunjukkan bahwa biaya pemeliharaan dan perbaikan selama lima
tahun ke depan ekuivalen dengan Rp 1.040.572.000 lima tahun yang akan datang.
Selain menggunakan Persamaan (4.33), nilai F dapat juga dihitung dengan
menjumlahkan nilai yang akan datang dari biaya pemeliharaaan dan perbaikan pada
masing-masing tahun dengan menggunakan Persamaan (3.6). Perlu diperhatikan pada
diagram aliran kas bahwa jarak antara akhir tahun pertama dengan akhir tahun kelima
adalah empat tahun (n=4), jarak antara akhir tahun kedua dengan akhir tahun kelima
adalah tiga tahun (n=3), jarak antara akhir tahun ketiga dengan akhir tahun kelima
adalah dua tahun (n=2), dan jarak antara akhir tahun keempat dengan akhir tahun
kelima adalah satu tahun (n=1). Waktu perhitungan biaya perawatan dan perbaikan
pada tahun kelima bertepatan dengan waktu perhitungan nilai F sehingga jarak waktu
antara perhitungan biaya perawatan pada tahun kelima dengan perhitungan nilai F
adalah nol (n=0). Nilai-nilai ini digunakan pada Persamaan (3.6) sebagai berikut.

( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
000 . 572 . 040 . 1 572 , 040 . 1
) 50 5 , 115 6 , 193 165 , 286 307 , 395 (
1 50 1 105 1 160 1 215 1 . 0 1 270
1 1 1 1 1
0 1 2 3 4
0
5
1
4
2
3
3
2
4
1
Rp juta Rp
Rp
i x i x i x i x x
i P i P i P i P i P F
= =
+ + + + =
+ + + + + + + + + =
+ + + + + + + + + =

Hasil di atas menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dengan menggunakan
Persamaan (4.33) dan Persamaan (3.6) sama.
Hubungan antara nilai gradient (G) dengan nilai aliran kas seragam (A) dapat
diturunkan dengan menggunakan Persamaan (4.10) dan Persamaan (4.26). Dari kedua
persamaan tersebut diketahui bahwa:
|
|
.
|

\
|
+
+
=
n
n
i i
i
A P
) 1 (
1 ) 1 (
dan
|
|
.
|

\
|
+
+
=
n
n
i i
n i i
G P
) 1 (
1 . ) 1 (
2

sehingga
138

|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
n
n
n
n
i i
n i i
G
i i
i
A
) 1 (
1 . ) 1 (
) 1 (
1 ) 1 (
2

|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
=
1 ) 1 (
1 . 1 ) 1 (
1 ) 1 (
) 1 (
) 1 (
1 . ) 1 (
2 n
n
n
n
n
n
i i
n i i
G
i
i i
i i
n i i
G A
( )
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+

+
+
=
1 ) 1 (
1
1 ) 1 ( 1 ) 1 (
1 ) 1 (
n n n
n
i
n
i
G
i
n
i i
i
G A (4.34)
Faktor yang terdapat dalam tanda kurung besar pada Persamaan (4.34) dinamai
arithmetic gradient uniform series factor dan uniform gradient annual worth factor
dan ditulis dengan notasi (A/G, i%, n). Perlu pula dicatat bahwa nilai A yang dihitung
pada Persamaan (4.34) hanya didasarkan pada komponen gradient dari suatu aliran
kas yang berubah dalam jumlah yang tetap dari satu periode ke periode berikutnya.
Oleh karena itu, untuk suatu aliran kas yang dapat diwakili oleh komponen aliran kas
seragam (base payment atau base income) dan komponen aliran kas yang mewakili
gradient seperti terlihat pada Gambar 4.4, persamaan untuk menghitung nilai
ekuivalen pembayaran seragam (A) dari aliran kas tersebut dapat ditulis seperti
terlihat pada Persamaan (4.35).
( ) n i G A G A
i
n
i
G A A
n
%, , / '
1 ) 1 (
1
'
+ =
|
|
.
|

\
|
+
+ =
(4.35)
Pada Persamaan (4.35), ' A adalah komponen dari aliran kas yang diwakili oleh aliran
kas dasar (base payment atau base income) yang didalamnya tidak mengandung
gradient. Nilai dari aliran kas dasar ini diambil dari besarnya pembayaran atau
penerimaan pada periode pertama. Perlu dicatat bahwa Persamaan (4.35) berlaku
apabila nilai aliran kas meningkat dalam jumlah yang sama (positive gradient) dari
satu periode ke periode berikutnya. Apabila nilai dari aliran kas menurun dalam
jumlah yang tetap (negative gradient) dari satu periode ke periode berikutnya,
persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung nilai A adalah sebagai berikut.
( ) n i G A G A
i
n
i
G A A
n
%, , / '
1 ) 1 (
1
' =
|
|
.
|

\
|
+
= (4.36)
139

Contoh 4.16
Untuk aliran kas pada Contoh 4.12, hitung nilai ekuivalen seragam setiap periode
(annual uniform worth) dari aliran kas tersebut.
Penyelesaian:
Aliran kas dasar (base payment) = Rp 175.000.000
Gradient = Rp 35.000.000
Dengan menggunakan Persamaan (4.36), diperoleh:
808 . 110 . 237
1 ) 12 . 0 1 (
5
12 . 0
1
000 . 000 . 35 000 . 000 . 175
1 ) 1 (
1
'
5
Rp
x Rp Rp
i
n
i
G A A
n
=
|
|
.
|

\
|
+
+ =
|
|
.
|

\
|
+
+ =

Dengan menggunakan nilai faktor A/G pada tabel faktor bunga, diperoleh:
( )
000 . 125 . 237
) 775 , 1 ( 000 . 000 . 35 000 . 000 . 175
5 %, 12 , / '
Rp
x Rp Rp
G A G A A
=
+ =
+ =

Kebenaran formulasi dan hasil perhitungan dapat diverfikasi dengan menghitung nilai
ekuivalen pada tahun ke-nol (P) dan nilai ekuivalen pada akhir tahun kelima (F)
berdasarkan nilai aliran kas seragam (A) yang diperoleh. Hasil dari masing-masing
perhitungan harus sama dengan hasil yang diperoleh pada Contoh 4.12 dan 4.13.
Dari Persamaan (4.10):
397 . 731 . 854
) 12 . 0 1 ( 12 . 0
1 ) 12 . 0 1 (
808 . 110 . 237
) 1 (
1 ) 1 (
5
5
Rp
x
x Rp
i i
i
A P
n
n
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=

Dengan menggunakan tabel faktor bunga:
039 . 737 . 854 ) 6048 . 3 ( 808 . 110 . 237 ) 5 %, 12 , / ( Rp x Rp A P A P = = =
Dari Persamaan (4.19):
140

768 . 328 . 506 . 1
12 . 0
1 ) 2 . 0 1 (
808 . 110 . 237
1 ) 1 (
5
Rp x Rp
i
i
A F
n
=
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
=

Dengan menggunakan tabel faktor bunga:
( )
961 . 364 . 506 . 1 ) 353 . 6 ( 808 . 110 . 237
5 %, 12 , /
Rp x Rp
A F A F
= =
=

Contoh 4.17
Untuk soal pada Contoh 4.13, hitung nilai ekuivalen seragam setiap periode (annual
uniform worth) dari biaya pemeliharaan dan perbaikan.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan Persamaan (4.36):
. 4431 , 170 ) 55693 , 99 270 (
1 ) 1 . 0 1 (
5
1 . 0
1
55 270
1 ) 1 (
1
'
5
Juta Rp Rp
Rp
i
n
i
G A A
n
= =
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
=

Selain menggunakan Persamaan (4.36), nilai A dapat juga dihitung dengan
menggunakan Persamaan (4.14) dan nilai P yang diperoleh pada Contoh 4.13 atau
dengan menggunakan Persamaan (4.20) dan nilai F yang diperoleh pada Contoh 4.15.
Dengan menggunakan Persamaan (4.14) dan nilai P = Rp 646.113.300,
. 100 . 443 . 170
1 ) 1 . 0 1 (
) 1 . 0 1 ( 1 . 0
300 . 113 . 646
1 ) 1 (
) 1 (
5
5
Rp
x
x Rp
i
i i
P A
n
n
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=

Dengan menggunakan Persamaan (4.20) dan nilai F = Rp 1.040.572.000,
141

. 100 . 443 . 170
1 ) 1 . 0 1 (
1 . 0
000 . 572 . 040 . 1
1 ) 1 (
5
Rp x Rp
i
i
F A
n
=
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
=

Hasil-hasil perhitungan pada Contoh 4.12, 4.14, dan 4.16 menunjukkan hasil yang
konsisten, demikian juga dengan hasil perhitungan pada Contoh 4.13, 4.15, dan 4.17.
4.5. Geomethric Gradient (Escalating Series)
Pada Bagian 4.4, kita telah menurunkan formulasi untuk pola aliran kas yang
meningkat dalam jumlah yang seragam dari satu periode ke periode berikutnya.
Dalam dunia bisnis atau manufacturing, sering ditemukan situasi dimana aliran kas
berubah pada tingkat atau persentase yang relatif konstan dari satu periode ke periode
berikutnya. Misalnya, keuntungan bersih dari sebuah bisnis baru (start-up enterprise)
diperkirakan naik sekitar g (dalam persen) per tahun. Apabila keuntungan bersih pada
tahun pertama diperkirakan sebesar B
1
, maka perkiraan keuntungan bersih setiap
tahun dalam lima tahun pertama dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tahun Keuntungan bersih (Rp) Formula
1
1
B
1
B
2
1 1
. B g B +
( )
1
1
1 g B +
3
( ) ( ) ( ) ( ) g g B g B g g B + + = + + + 1 1 1 . 1
1 1
1
1
( )
2
1
1 g B +
4
( ) ( ) ( ) ( ) g g B g B g g B + + = + + + 1 1 1 . 1
2
1
2
1
2
1
( )
3
1
1 g B +
5
( ) ( ) ( ) ( ) g g B g B g g B + + = + + + 1 1 1 . 1
3
1
3
1
3
1
( )
4
1
1 g B +
Bentuk diagram untuk aliran kas yang berubah dalam persentase yang tetap dari satu
periode ke periode berikutnya (geometric gradient) dapat dilihat pada Gambar 4.5.



Gambar 4.5. Diagram aliran kas untuk aliran kas yang meningkat dalam
bentuk Geometric gradient.
1 2 3 4 5
B
1

142

Formula untuk menghitung nilai sekarang dari semua aliran kas (penerimaan atau
pengeluaran) yang akan diterima setiap tahun selama n tahun yang akan datang dapat
diturunkan dengan memandang bahwa aliran-aliran kas tersebut merupakan aliran kas
pembayaran tunggal (single payment cash flow) yang terjadi setiap tahun. Dengan
demikian, nilai sekarang dari keuntungan yang diperoleh atau biaya yang dikeluarkan
setiap tahun dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (4.2) dan total nilai
sekarang dari keseluruhan keuntungan selama n tahun dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan (4.3). Dengan mensubstitusi nilai F pada Persamaan (4.3)
dengan nilai pada tabel di atas, maka Persamaan (4.3) dapat ditulis menjadi:
( ) ( )
( )
|
|
.
|

\
|
+
+ +
+
|
|
.
|

\
|
+
+ +
|
|
.
|

\
|
+
+ +
|
|
.
|

\
|
+
=

n
n
i
g B
i
g B
i
g B
i
B P
) 1 (
1
1
. . .
) 1 (
1
1
) 1 (
1
1
) 1 (
1
1
1
3
2
1
2
1
1
1

atau
|
|
.
|

\
|
+
+
+ +
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
=

n
n
i
g
i
g
i
g
i
g
i
B P
) 1 (
) 1 (
. . .
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
1
1
4
3
3
2
2 1
1
(4.37)
Persamaan (4.37) dapat disederhanakan dengan mengalikan kedua sisi dengan
(1+g)/(1+i).
|
|
.
|

\
|
+
+
+
+
+
+ +
+
+
+
+
+
+
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
+

1
1
4
3
3
2
2
1
1
4
3
3
2
2 1
1
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
. . .
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
1
1
) 1 (
) 1 (
. . .
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
1
1
1
1
1
n
n
n
n
n
n
i
g
i
g
i
g
i
g
i
g
B
i
g
P
i
g
i
g
i
g
i
g
i i
g
B
i
g
P
(4.38)
Apabila Persamaan (4.37) dikurangkan dari Persamaan (4.38) maka diperoleh:
|
|
.
|

\
|
+

+
+
= |
.
|

\
|

+
+
|
|
.
|

\
|
+

+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
+
+
) 1 (
1
) 1 (
) 1 (
1
1
1
) 1 (
1
) 1 (
) 1 (
1
1
1
1
1
1
i i
g
B
i
g
P
i i
g
B P
i
g
P
n
n
n
n

Persamaan di atas dapat disederhanakan sebagai berikut:
|
|
.
|

\
|
+ +
+ + +
= |
.
|

\
|
+
+ +
+
+
) 1 ( ) 1 (
) 1 ( ) 1 ( ) 1 (
1
) 1 ( ) 1 (
1
1
1
i i
i i g
B
i
i g
P
n
n n

143

( )
|
|
.
|

\
|

+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+

+
+ +
=
|
|
.
|

\
|
+
+ + +
=
+
+
+
+
+
1
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 ( ) 1 (
) 1 (
) 1 ( ) 1 ( ) 1 (
1
1
1
1
1
1
1
1
n
n
n
n
n
n
n
n n
i
g
B
i
i
i
i g
B
i
i i g
B i g P

Dengan demikian,
|
|
.
|

\
|

+ +
=
) (
1 ) 1 ( ) 1 (
1
i g
i g
B P
n n
dimana i g = (4.39)
Faktor yang terdapat di dalam tanda kurung besar dikenal dengan nama geometric
series present worth factor dan ditulis dengan notasi ( ) n i g A P , , , / . Untuk kasus dimana
i g = , Persamaan (4.39) dapat dimodifikasi dengan menggunakan LHospital rule.
|
|
.
|

\
|
+ +
=
|
|
.
|

\
|
+ +
=


n n
n n
i g
n
B
i g n
B
dg
dP
) 1 ( ) 1 ( 1
) 1 ( ) 1 (
1
1
1
1

Karena i g = ,
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+ +
=

g
n
B
g g
n
B
dg
dP
n n
1 ) 1 ( ) 1 (
1
1
1

Jadi:
|
|
.
|

\
|
+
=
g
n
B P
1
1
dimana i g = (4.40)
Contoh 4.18
Divisi Sales & Marketing sebuah pabrik manufacturing memperkirakan bahwa
keuntungan bersih perusahaan akan meningkat sebesar 20% per tahun dalam lima
tahun mendatang. Apabila keuntungan bersih pada tahun berjalan (Tahun 2012)
sebesar Rp 500 juta, hitung nilai sekarang dari seluruh keuntungan bersih yang akan
diterima dalam lima tahun (2012 - 2016) apabila tingkat suku bunga 13% per tahun.
Penyelesaian:
Pada soal ini, g = 20%, i = 13%, B
1
= Rp 500 juta, dan n = 5 tahun. Dengan
menggunakan Persamaan (4.39), diperoleh:
144

885 . 002 . 504 . 2
) 13 . 0 2 . 0 (
1 ) 13 . 0 1 ( / ) 20 . 0 1 (
000 . 000 . 500
) (
1 ) 1 ( ) 1 (
5 5
1
Rp
x Rp
i g
i g
B P
n n
=
|
|
.
|

\
|

+ +
=
|
|
.
|

\
|

+ +
=

Cara lain yang dapat digunakan untuk mencari nilai sekarang dari keseluruhan
keuntungan bersih yang akan diperoleh selama lima tahun adalah dengan menghitung
nilai sekarang dari keuntungan bersih setiap tahun. Dalam hal ini, kita dapat
mengggunakan Persamaan (4.3) sebagai berikut:

(4.3)
dimana F
1
, F
2
, F
3
, F
4
, dan F
5
adalah keuntungan bersih yang akan diperoleh setiap
tahun dan i = 0.13 atau 13%. Dengan menggunakan nilai g = 0.2 (20%), nilai dari
keuntungan bersih setiap tahun dihitung sebagai berikut:
000 . 000 . 037 . 1 000 . 000 . 864 2 . 0 000 . 000 . 864
000 . 000 . 864 000 . 000 . 720 2 . 0 000 . 000 . 720
000 . 000 . 720 000 . 000 . 600 2 . 0 000 . 000 . 600
000 . 000 . 600 000 . 000 . 500 2 . 0 000 . 000 . 500
000 . 000 . 500
5
4
3
2
1
Rp Rp x Rp F
Rp Rp x Rp F
Rp Rp x Rp F
Rp Rp x Rp F
Rp F
= + =
= + =
= + =
= + =
=

Dengan memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam Persamaan (4.3) diperoleh nilai P
yang sama yaitu Rp 2.504.002.885.
Formulasi untuk menghitung nilai yang akan datang (F) dari aliran kas yang berubah
(meningkat atau menurun) dengan persentase yang tetap dapat diturunkan dengan
menggunakan Persamaan (4.39) dan (4.2). Dari kedua persamaan tersebut, diketahui
bahwa:
|
|
.
|

\
|

+ +
=
) (
1 ) 1 ( ) 1 (
1
i g
i g
B P
n n
dan
|
|
.
|

\
|
+
=
n
i
F P
) 1 (
1

Dengan demikian,
|
|
.
|

\
|

+ +
=
|
|
.
|

\
|
+ ) (
1 ) 1 ( ) 1 (
) 1 (
1
1
i g
i g
B
i
F
n n
n

sehingga:
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=
5
5
4
4
3
3
2
2
1
1
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
) 1 (
1
i
F
i
F
i
F
i
F
i
F P
145


|
|
.
|

\
|

+ +
=
) (
) 1 ( ) 1 (
1
i g
i g
B F
n n
(4.41)
Contoh 4.19
Tentukan nilai ekuivalen pada akhir tahun kelima dari keseluruhan keuntungan yang
diperoleh setiap tahun pada Contoh 4.18.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan Persamaan (4.41):
005 . 463 . 613 . 4
13 . 0 2 . 0
) 13 . 0 1 ( ) 2 . 0 1 (
000 . 000 . 500
) (
) 1 ( ) 1 (
5 5
1
Rp
x Rp
i g
i g
B F
n n
=
|
|
.
|

\
|

+ +
=
|
|
.
|

\
|

+ +
=

Perhitungan nilai F dapat juga dilakukan dengan menggunakan nilai P yang dihitung
dari Persamaan (4.39) dan Persamaan (3.6) kemudian digunakan untuk menghitung
nilai F.
( ) ( )
005 . 463 . 613 . 4
13 . 0 1 885 . 002 . 504 . 2 1
5
Rp
x Rp i P F
n
=
+ = + =

Perlu diperhatikan bahwa nilai-nilai yang dihitung dengan menggunakan formulasi
dan cara yang berbeda memberikan hasil yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa
formulasi yang telah dikembangkan akurat.
Formulasi yang menggambarkan hubungan antara nilai g dengan nilai ekuivalen
tahunan (A) dapat juga diturunkan berdasarkan hubungan antara nilai sekarang (P)
dengan nilai ekuivalen tahunan (A) pada Persamaan (4.10) dan hubungan antara nilai
sekarang (P) dengan g pada Persamaan (4.39).
|
|
.
|

\
|
+
+
=
n
n
i i
i
A P
) 1 (
1 ) 1 (
(4.10)
|
|
.
|

\
|

+ +
=
) (
1 ) 1 ( ) 1 (
1
i g
i g
B P
n n
(4.39)
Dari kedua persamaan di atas, kita dapat menulis:

|
|
.
|

\
|

+ +
=
|
|
.
|

\
|
+
+
i g
i g
B
i i
i
A
n n
n
n
1 ) 1 ( / ) 1 (
) 1 (
1 ) 1 (
1

146

dan

|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|

+ +
=
1 ) 1 (
) 1 ( 1 ) 1 ( ) 1 (
1
n
n n n
i
i i
i g
i g
B A (4.42)
Contoh 4.20
Tentukan nilai ekuivalen tahunan (uniform annual worth) dari keuntungan yang
diperoleh setiap tahun pada Contoh 4.18.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan Persamaan (4.42) diperoleh:

437 . 924 . 711
1 ) 13 . 0 1 (
) 13 . 0 1 ( 13 . 0
13 . 0 2 . 0
1 ) 13 . 0 1 ( ) 2 . 0 1 (
500
1 ) 1 (
) 1 ( 1 ) 1 ( ) 1 (
5
5 5 5
1
Rp
x Juta Rp
i
i i
i g
i g
B A
n
n n n
=
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|

+ +
=
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|

+ +
=

Selain dengan menggunakan Persamaan (4.42), nilai A dapat juga diperoleh dengan
menggunakan Persamaan (4.14) dan nilai P yang diperoleh pada Contoh 4.18.

437 . 924 . 711
1 ) 13 . 0 1 (
) 13 . 0 1 ( 13 . 0
885 . 002 . 504 . 2
1 ) 1 (
) 1 (
5
5
Rp
x
x Rp
i
i i
P A
n
n
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=

Hasil yang sama dapat juga diperoleh dengan menggunakan Persamaan (4.20) dan
nilai F yang diperoleh pada Contoh 4.19.

437 . 924 . 711
1 ) 13 . 0 1 (
005 . 463 . 613 . 4
1 ) 1 (
5
Rp
i
x Rp
i
i
F A
n
=
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
=

Persamaan-persamaan geometric gradient yang telah diturunkan sebelumnya berlaku
apabila aliran kas bertambah dalam persentase yang tetap dari satu periode ke periode
berikutnya. Apabila aliran kas (pemasukan atau pengeluaran) turun sebesar g% setiap
147

periode dan aliran kas pada tahun pertama diperkirakan sebesar B
1
, maka perkiraan
aliran kas setiap tahun dalam lima tahun pertama dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tahun Keuntungan bersih (Rp) Formula
1
1
B
1
B
2
1 1
. B g B
( )
1
1
1 g B
3
( ) ( ) ( ) ( ) g g B g B g g B = 1 1 1 . 1
1 1
1
1
( )
2
1
1 g B
4
( ) ( ) ( ) ( ) g g B g B g g B = 1 1 1 . 1
2
1
2
1
2
1
( )
3
1
1 g B
5
( ) ( ) ( ) ( ) g g B g B g g B = 1 1 1 . 1
3
1
3
1
3
1
( )
4
1
1 g B
Bentuk diagram untuk aliran kas yang menurun dalam persentase yang tetap dari satu
periode ke periode berikutnya (geometric gradient) dapat dilihat pada Gambar 4.6.




Gambar 4.6. Diagram aliran kas untuk aliran kas menurun dalam bentuk
Geometric gradient.
Formula untuk menghitung nilai sekarang dari aliran kas menurun yang berbentuk
geometric gradient dapat diturunkan dengan menggunakan pendekatan yang
digunakan pada saat kita menurunkan persamaan geometric gradient untuk aliran kas
meningkat. Dalam hal ini, kita memandang bahwa setiap aliran kas yang terjadi setiap
periode waktu merupakan aliran kas tunggal (single cash flow). Dengan demikian,
nilai sekarang dari setiap aliran kas tersebut dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan (4.2) dan total nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas selama n tahun
dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (4.3). Dengan mensubstitusi nilai F
pada Persamaan (4.3) dengan nilai aliran kas pada tabel di atas, maka Persamaan (4.3)
dapat ditulus menjadi:
1 2 3 4 5
B
1

148

( ) ( )
( )
|
|
.
|

\
|
+
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
=

n
n
i
g B
i
g B
i
g B
i
B P
) 1 (
1
1
. . .
) 1 (
1
1
) 1 (
1
1
) 1 (
1
1
1
3
2
1
2
1
1
1

atau
|
|
.
|

\
|
+

+ +
+

+
+

+
+

+
+
=

n
n
i
g
i
g
i
g
i
g
i
B P
) 1 (
) 1 (
. . .
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
1
1
4
3
3
2
2 1
1
(4.43)
Persamaan (4.43) dapat disederhanakan dengan mengalikan kedua sisi dengan (1-
g)/(1+i).
|
|
.
|

\
|
+

+
+

+ +
+

+
+

+
+

=
|
|
.
|

\
|
+

|
|
.
|

\
|
+

+
+

+
+

+
+

+
+
|
|
.
|

\
|
+

=
|
|
.
|

\
|
+

1
1
4
3
3
2
2
1
1
4
3
3
2
2 1
1
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
. . .
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
1
1
) 1 (
) 1 (
. . .
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
1
1
1
1
1
n
n
n
n
n
n
i
g
i
g
i
g
i
g
i
g
B
i
g
P
i
g
i
g
i
g
i
g
i i
g
B
i
g
P
(4.44)
Apabila Persamaan (4.43) dikurangkan dari Persamaan (4.44) maka diperoleh:
|
|
.
|

\
|
+

= |
.
|

\
|

+

|
|
.
|

\
|
+

=
|
|
.
|

\
|
+

+
+
) 1 (
1
) 1 (
) 1 (
1
1
1
) 1 (
1
) 1 (
) 1 (
1
1
1
1
1
1
i i
g
B
i
g
P
i i
g
B P
i
g
P
n
n
n
n

Persamaan di atas dapat disederhanakan sebagai berikut:
|
|
.
|

\
|
+ +
+ +
= |
.
|

\
|
+
+
+
+
) 1 ( ) 1 (
) 1 ( ) 1 ( ) 1 (
1
) 1 ( ) 1 (
1
1
1
i i
i i g
B
i
i g
P
n
n n

( )
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|
+
+

+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+ +
=
+
+
+
+
+
1
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 (
) 1 ( ) 1 (
) 1 (
) 1 ( ) 1 ( ) 1 (
1
1
1
1
1
1
1
1
n
n
n
n
n
n
n
n n
i
g
B
i
i
i
i g
B
i
i i g
B i g P

Dengan demikian,
|
|
.
|

\
|
+
+
=
) (
1 ) 1 ( ) 1 (
1
i g
i g
B P
n n
dimana i g = (4.45)
149

Contoh 4.21
Penghasilan bersih sebuah perusahaan penggergajian kayu diperkirakan akan
berkurang sebesar 15% per tahun akibat semakin berkembangnya penggunaan rangka
baja ringan dalam konstruksi bangunan. Apabila keuntungan bersih tahun ini
diperkirakan sebesar Rp 400 juta, hitung nilai sekarang dari keseluruhan keuntungan
bersih selama lima tahun ke depan. Asumsikan tingkat suku bunga 10% per tahun.
Penyelesaian:
Diketahui: B
1
= Rp 400 juta, g = 0.15, i = 0.1, dan n=5. Nilai sekarang (P) dapat
dihitung dengan menggunakan Persamaan (4.45) sebagai berikut.
257 . 190 . 159 . 1
) 1 . 0 15 . 0 (
1 ) 1 . 0 1 ( / ) 15 . 0 1 (
400
) (
1 ) 1 ( ) 1 (
5 5
1
Rp x Juta Rp
i g
i g
B P
n n
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=

Nilai P dapat juga dihitung dengan menghitung nilai sekarang dari setiap aliran kas
(keuntungan bersih pada masing-masing tahun) kemudian menjumlahkan hasilnya.
Dengan menggunakan Persamaan (4.2) untuk menghitung nilai P dari keuntungan
bersih pada tahun pertama hingga kelima. Dari Persamaan (4.2), diketahui bahwa:
|
|
.
|

\
|
+
=
n
i
F P
) 1 (
1
; dimana n adalah jarak waktu antara saat terjadinya aliran kas (akhir
setiap periode) dengan saat perhitungan nilai sekarang (umumnya diambil akhir
periode ke-0). Dengan demikian,
925 . 649 . 129
) 1 . 0 1 (
1
) 15 . 0 1 ( 000 . 000 . 400
255 . 782 . 167
) 1 . 0 1 (
1
) 15 . 0 1 ( 000 . 000 . 400
977 . 129 . 217
) 1 . 0 1 (
1
) 15 . 0 1 ( 000 . 000 . 400
736 . 991 . 280
) 1 . 0 1 (
1
) 15 . 0 1 ( 000 . 000 . 400
364 . 636 . 363
) 1 . 0 1 (
1
000 . 000 . 400
5
4
5
4
3
4
3
2
3
2
1
2
1
1
Rp x x Rp P
Rp x x Rp P
Rp x x Rp P
Rp x x Rp P
Rp x Rp P
=
|
|
.
|

\
|
+
=
=
|
|
.
|

\
|
+
=
=
|
|
.
|

\
|
+
=
=
|
|
.
|

\
|
+
=
=
|
|
.
|

\
|
+
=

Sehingga
150

257 . 190 . 159 . 1
5 4 3 2 1
Rp P P P P P P = + + + + =
Formulasi untuk menghitung nilai yang akan datang atau nilai ekuivalen setelah n
periode (bulan atau tahun) dapat diperoleh berdasarkan Persamaan (4.2) dan (4.45).
Dari kedua persamaan tersebut, diketahui bahwa:

|
|
.
|

\
|
+
=
n
i
F P
) 1 (
1
dan
|
|
.
|

\
|
+
+
=
) (
1 ) 1 ( ) 1 (
1
i g
i g
B P
n n

Dengan demikian,

|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+ ) (
1 ) 1 ( ) 1 (
) 1 (
1
1
i g
i g
B
i
F
n n
n

atau

|
|
.
|

\
|
+
+
=
) (
) 1 ( ) 1 (
1
i g
i g
B F
n n
(4.46)
Contoh 4.22
Untuk soal pada Contoh (4.21), hitung nilai ekuivalen dari total pendapatan bersih
setelah lima tahun.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan Persamaan (4.46), diperoleh:
500 . 887 . 866 . 1
) 1 . 0 15 . 0 (
) 1 . 0 1 ( ) 15 . 0 1 (
000 . 000 . 400
) (
) 1 ( ) 1 (
5 5
1
Rp x Rp
i g
i g
B F
n n
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=

Nilai F dapat juga dihitung dengan menggunakan Persamaan (3.6) dan nilai P yang
dihitung pada Contoh 4.21.
( )
500 . 887 . 866 . 1
) 1 . 0 1 ( 257 . 190 . 159 . 1 1
5
Rp
x Rp i P F
n
=
+ = + =

Formulasi yang menggambarkan hubungan antara nilai g dengan nilai ekuivalen
tahunan (A) dapat juga diturunkan berdasarkan hubungan antara nilai sekarang (P)
151

dengan nilai ekuivalen tahunan (A) pada Persamaan (4.10) dan hubungan antara nilai
sekarang (P) dengan g pada Persamaan (4.45).

|
|
.
|

\
|
+
+
=
n
n
i i
i
A P
) 1 (
1 ) 1 (
(4.10)
|
|
.
|

\
|
+
+
=
) (
1 ) 1 ( ) 1 (
1
i g
i g
B P
n n
(4.45)
Dari kedua persamaan di atas, kita dapat menulis:
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
) (
1 ) 1 ( ) 1 (
) 1 (
1 ) 1 (
1
i g
i g
B
i i
i
A
n n
n
n

( )
( )
( )
|
|
.
|

\
|
+ +
+
=
|
|
.
|

\
|
+ +
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
|
|
.
|

\
|
+
+
=
1 ) 1 ) (
) 1 ( ) 1 (
1 ) 1 ) (
) 1 ( ) 1 (
1 ) 1 (
) 1 (
) (
1 ) 1 ( ) 1 (
1 1
1
n
n n
n
n n
n
n n n
i i g
g i i
B
i i g
i i g i
B
i
i i
i g
i g
B A
(4.47)
Contoh 4.23
Untuk soal pada Contoh 4.21, hitung nilai ekuivalen tahunan (A) dari keuntungan
bersih selama lima tahun.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan nilai B
1
= Rp 400.000.000, i = 0.1, g = 0.15, dan n = 5, maka:

( )
( )
( )
( )
469 . 791 . 305
1 ) 1 . 0 1 ) 1 . 0 15 . 0 (
) 15 . 0 1 ( ) 1 . 0 1 ( 1 . 0
000 . 000 . 400
1 ) 1 ) (
) 1 ( ) 1 (
5
5 5
1
Rp
x
x Rp
i i g
g i i
B A
n
n n
=
|
|
.
|

\
|
+ +
+
=
|
|
.
|

\
|
+ +
+
=

Selain menggunakan Persamaaan (4.47), nilai A dapat juga diperoleh dengan
menggunakan Persamaan (4.14) dan nilai P yang diperoleh pada Contoh 4.21.
469 . 791 . 305
1 ) 1 . 0 1 (
) 1 . 0 1 ( 1 . 0
257 . 190 . 159 . 1
1 ) 1 (
) 1 (
5
5
Rp x Rp
i
i i
P A
n
n
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=
|
|
.
|

\
|
+
+
=

152

Cara lain untuk mendapatkan nilai A adalah dengan menggunakan Persamaan (4.20)
dan nilai F yang diperoleh pada Contoh 4.22.
469 . 791 . 305
1 ) 1 . 0 1 (
1 . 0
500 . 887 . 866 . 1
1 ) 1 (
5
Rp x Rp
i
i
F A
n
=
|
|
.
|

\
|
+
=
|
|
.
|

\
|
+
=
Penting untuk diperhatikan bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan
dan metode perhitungan yang berbeda memberikan hasil yang sama. Hal ini
menunjukkan bahwa formulasi-formulasi yang telah dikembangkan sudah tepat.

Soal Latihan
4-1. Seorang karyawan BUMN merencanakan untuk memulai sebuah usaha baru
pada saat ia pensiun 25 tahun yang akan datang. Modal awal yang akan
dibutuhkan untuk memulai usaha tersebut diperkirakan sebesar Rp 250 juta.
Dengan mengasumsikan bahwa tingat suku bunga 0,5% per bulan, hitung:
a) Jumlah uang yang harus ditabung setiap bulan (seragam setiap bulan) agar
tersedia uang sebesar Rp 250 juta tepat pada saat karyawan tersebut
pensiun.
b) Jumlah uang yang harus didepositokan atau ditabung sekaligus saat ini
agar tersedia uang sebesar Rp 250 juta tepat pada saat karyawan tersebut
pensiun.
4-2. Sebuah perusahaan franchise, Delicious Burger, menyewa tempat pada sebuah
kompleks perbelanjaan selama sepuluh tahun dengan nilai kontrak Rp 45 juta
per tahun. Apabila perusahaan tersebut memutus kontrak sewa pada tahun
ketujuh (setelah enam kali pembayaran sewa), tentukan nilai sisa konstrak yang
harus dibayar pada saat pemutusan kontrak apabila tingkat suku bunga 13% per
tahun.
4-3. Misalkan anda bekerja paru waktu pada sebuah perusahaan konsultan
perencana dan mendapatkan gaji sebesar Rp 2.000.000 per bulan. Apabila 50%
dari gaji tersebut anda tabung pada sebuah bank yang memberikan bunga
sebesar 9% per tahun dengan periode pembungaan setiap bulan, tentukan
jumlah anda dalam rekening tabungan tersebut setelah lima tahun.
153

4-4. Apabila anda telah menginvestasikan Rp 50 juta pada sebuah usaha dan usaha
tersebut telah memberi keuntungan bersih sebesar Rp 15 juta pada tahun
pertama, Rp 20 juta pada tahun kedua, dan Rp 24 juta pada tahun ketiga,
apakah modal yang anda investasikan telah kembali secara keseluruhan setelah
tiga tahun? Kalau belum, berapa keuntungan bersih minimal pada tahun
keempat agar modal tersebut kembali secara keseluruhan? Asumsikan tingkat
suku bunga 15% per tahun.
4-5. Sebuah perusahaan manufacturing berhasil melepas tiga produk baru ke pasar.
Ketiga produk tersebut diperkirakan akan mampu meningkatkan nilai total
penjualan menjadi Rp 30 milyar enam tahun ke depan. Apabila total penjualan
tahun ini sebesar Rp 12 milyar, tentukan nilai dari total penjualan setiap tahun
serta gambarkan diagram cash flow untuk enam tahun ke depan apabila
besarnya kenaikan nilai penjualan diperkirakan tetap (uniform) setiap tahun
selama periode tersebut.
4-6. Sebuah perusahaan penyewaan alat-alat berat memiliki sebuah mesin loader
yang dibeli dengan harga Rp 1,4 milyar. Catatan menunjukkan bahwa biaya
operasional dan perawatan mesin loader tersebut Rp 35 juta per tahun dan
biaya perbaikan menyeluruh (overhaul) pada tahun keempat setelah pembelian
menelan biaya Rp 65 juta. Hitung nilai ekuivalen seragam per tahun dari
keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan untuk mesin loader tersebut.
4-7. Apabila dana untuk pembelian mesin loader pada Soal 4-6 diperoleh melalui
kredit perbankan dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan berapa
kali pembayaran cicilan harus dilakukan apabila pembayaran tersebut
dilakukan setiap akhir tahun dengan jumlah tetap sebesar Rp 399.127.855 dan
penyicilan pertama dilakukan pada akhir tahun ketiga.
4-8. PT Eastern Construction yang baru didirikan akan meminjam modal dari
sebuah bank sebesar Rp 25 milyar dengan beban bunga sebesar 8% per tahun.
Apabila pembayaran pokok utang beserta bunganya harus dilakukan setiap
akhir tahun selama 12 tahun, berapa besar pembayaran yang harus dilakukan
setiap tahun?
4-9. Nilai Dana Abadi sebuah yayasan sosial diperkirakan akan meningkat menjadi
Rp 25 milyar 15 tahun yang akan datang apabila dana tersebut diinvestasikan
154

pada sebuah bisnis berbasis shariah yang akan menghasilkan keuntungan
sebesar 5% per tahun. Tentukan nilai sekarang dari Dana Abadi tersebut.
4-10. Seorang penjual bakso menabung secara rutin setiap bulan sebesar Rp 500 ribu
rupiah. Apabila tabungan tersebut mendapatkan bunga sebesar 0.5% setiap
bulan, tentukan nilai tabungan tersebut setelah 10 tahun.
4-11. Hasil analisis menunjukkan bahwa biaya operasional sebuah pabrik akan turun
sebesar Rp 600 juta per tahun selama sepuluh tahun ke depan apabila dilakukan
penggantian pada mesin-mesin yang sudah tua. Apabila tingkat suku bunga
sebesar 8% per tahun, hitung:
a) Nilai sekarang dari keseluruhan penghematan yang akan diperoleh selama
periode sepuluh tahun tersebut.
b) Nilai nilai ekuivalen dari keseluruhan penghematan yang akan diperoleh
selama periode sepuluh tahun pada akhir tahun ke sepuluh.
4-12. Seorang investor menginvestasikan sejumlah uang pada PT DTM Industries
Tbk pada Tahun 2000 dan menerima dividen sebagai berikut.
Tahun Jumlah Dividen (Rp) Tahun Jumlah Dividen (Rp)
2001 27.000.000 2006 30.000.000
2002 31.500.000 2007 35.000.000
2003 24.000.000 2008 41.000.000
2004 26.000.000 2009 52.000.000
2005 37.000.000 2010 46.000.000

Apabila investor tersebut mendepositokan dividen yang diperoleh dari DTM
Industries pada tahun-tahun dengan digit terakhir bernilai ganjil (tahun 2001,
2003, 2005, 2007, dan 2009), gambarkan diagram aliran kas pada rekening
deposito tersebut serta tentukan nilai deposito tersebut pada akhir Tahun 2010.
Asumsikan tingkat suku bunga deposito 8% per tahun.
4-13. Apabila investor pada Soal 4-12 mendepositokan 50% dari dividen yang
diterima setiap tahun, hitung nilai deposito tersebut pada akhir Tahun 2010.
Asumsikan tingkat suku bunga deposito 8% per tahun.
4-14. Tentukan nilai tahunan seragam (uniform annual value) dari dividen yang
diperoleh oleh investor pada Soal 4-12.
4-15. Untuk mendapatkan handphone yang sangat diinginkan, seorang mahasiswa
memutuskan untuk mulai menabung secara rutin setiap bulan selama dua tahun
155

(24 bulan) sehingga pada akhir bulan ke-24 jumlah uang dalam tabungannya
mencapai minimal Rp 7 juta. Tentukan jumlah minimum yang harus ditabung
setiap bulan apabila tingkat suku bunga tabungan tersebut sebesar 0,5% per
bulan.
4-16. Seorang ayah mendepositokan sejumlah uang tepat pada hari anaknya lahir.
Sang ayah tersebut menginginkan agar nilai deposito tersebut mencapai Rp 75
juta saat anaknya mencapai umur 18 tahun dan masuk ke universitas pada
tahun tersebut. Hitung jumlah uang yang harus didepositokan apabila tingkat
suku bunga deposito sebesar 8% per tahun.
4-17. Apabila sang ayah pada Soal 4-16 menginginkan menarik uang dari rekening
depositonya masing-masing sebesar Rp 25 juta pada saat anaknya genap
berusia 18, 19, 20, 21, dan 22 tahun, tentukan jumlah uang yang harus
dideposito pada saat anak tersebut lahir. Asumsikan tingkat suku bunga
deposito sebesar 8% per tahun.
4-18. Pemilik sebuah industri kecil mendepositokan keuntungan usahanya pada
Tahun 1995 sebesar Rp 25 juta, tahun 1996 sebesar Rp 40 juta, dan tahun 1999
sebesar Rp 50 juta. Gambarkan diagram aliran kas dan hitung total nilai
deposito tersebut pada akhir tahun 2011 apabila tingkat suku bunga deposito
sebesar 10% per tahun.
4-19. Seorang pemegang hak konsesi pertambangan batubara di Kalimantan Timur
ingin menyewakan hak konsesinya ke sebuah perusahaan pertambangan untuk
jangka waktu 20 tahun. Perusahaan yang ingin menyewa hak konsesi tersebut
menawarkan pembayaran sebesar Rp 2 milyar setiap tahun selama 20 tahun.
Akan tetapi, pemegang hak konsesi menginginkan pembayaran kontan
keseluruhan biaya sewa pada saat penandatanganan kontrak (awal tahun
pertama atau akhir tahun ke nol). Tentukan nilai pembayaran secara kontan
yang harus diajukan oleh perusahaan penyewa agar nilainya tidak melebihi
nilai ekuivalen yang akan dibayar apabila metode pembayaran dilakukan
dengan cara penyicilan. Asumsikan tingkat suku bunga sebesar 10% per tahun.
4-20. Sebuah bank menawarkan kredit usaha sebesar Rp 500 juta. Kredit tersebut
harus dikembalikan dengan cara menyicil selama tiga tahun (36 bulan) dengan
tenggat pembayaran cicilan selama 24 bulan (pembayaran cicilan dimulai pada
bulan ke-25 setelah akad kredit dilakukan). Hitung besarnya cicilan seragam
156

yang harus dibayar setiap bulan apabila bank tersebut memberlakukan bunga
majemuk sebesar 1,5 persen per bulan. PETUNJUK: Nilai sekarang dari
keseluruhan cicilan harus sama dengan nilai kredit yang ditawarkan.
4-21. Rekaman pengeluaran (pembiayaan) sebuah bengkel otomotif selama sepuluh
tahun terakhir memperlihatkan data sebagai berikut: Pengeluaran untuk
overhead cost, spareparts, gaji pegawai, dan pajak sebesar Rp 1,2 milyar per
tahun, biaya overhaul mesin-mesin perbengkelan pada tahun keempat sebesar
Rp 200 juta, dan biaya pembelian dan instalasi mesin diagnostik pada tahun
ketujuh sebesar Rp 540 juta. Gambarkan diagram aliran kas untuk pembiayaan
bengkel tersebut serta hitung pendapatan minimal rata-rata setiap tahun
(uniform annual benefit) agar bengkel tersebut memiliki cash flow positif
selama periode tersebut. PETUNJUK: pendapatan minimal rata-rata setiap
tahun (uniform annual benefit) harus lebih besar dari nilai ekuivalen biaya rata-
rata per tahun (equivalent uniform annual cost).
4-22. Upaya pengembangan teknologi yang dilakukan oleh DTM Industries telah
berhasil meningkatkan keuntungan bersih perusahaan seperti terlihat pada tabel
di bawah.
Tahun Keuntungan
(Juta rupiah)
Tahun Keuntungan
(Juta rupiah)
2000 125 2006 325
2001 125 2007 375
2002 125 2008 425
2003 175 2009 475
2004 225 2010 525
2005 275 2011 575

Apabila tingkat suku bunga ditetapkan sebesar 12% per tahun, hitung nilai
ekuivalen dari total keuntungan selama periode tahun 2000 hingga 2011 pada
titik waktu sebagai berikut:
a) Awal tahun 2000 (present value, P)
b) Akhir tahun 2011 (future value, F)
c) Setiap tahun (uniform annual value, A)
4-23. Apabila tingkat suku bunga pada tahun 2000 sampai 2005 sebesar 16% dan
pada tahun 2007 sampai 2011 sebesar 8%, dengan menggunakan data pada
157

Soal 4-22, hitung nilai ekuivalen dari total keuntungan selama periode tahun
2000 hingga 2011 pada titik waktu sebagai berikut:
a) Awal tahun 2000 (present value, P)
b) Akhir tahun 2011 (future value, F)
c) Setiap tahun (uniform annual value, A)
4-24. Biaya operasional DTM Industries selama periode 2000 2011 terlihat sebagai
berikut:
Tahun Biaya Operasional
(Juta rupiah)
Tahun Biaya Operasional
(Juta rupiah)
2000 925 2006 500
2001 900 2007 575
2002 800 2008 650
2003 700 2009 725
2004 600 2010 800
2005 500 2011 875

Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun, hitung nilai ekuivalen dari total
biaya operasional selama periode 20002011 pada titik waktu sebagai berikut:
a) Awal tahun 2000 (present value, P)
b) Akhir tahun 2011 (future value, F)
c) Setiap tahun (uniform annual value, A)
4-25. Apabila tingkat suku bunga pada tahun 2000 sampai 2004 sebesar 12%, tahun
2005 dan 2006 sebesar 10%, tahun 2007 sampai 2009 sebesar 8%, dan tahun
2010 dan 2011 sebesar 10%, dengan menggunakan data pada Soal 4-24, hitung
nilai ekuivalen dari total biaya operasional selama periode 20002011 pada
titik waktu sebagai berikut:
a) Awal tahun 2000 (present value, P)
b) Akhir tahun 2011 (future value, F)
c) Setiap tahun (uniform annual value, A)
4-26. Pada Tahun 2000, Phinisi Chocolate Industry membeli seperangkat mesin
untuk mengolah biji kakao menjadi permen coklat. Total harga mesin-mesin
tersebut Rp 7,5 milyar dan biaya operasionalnya sebesar Rp 75 juta per tahun
pada lima tahun pertama dan setelah itu meningkat sebesar Rp 25 juta setiap
tahun hingga umur ekonomisnya habis pada akhir tahun ke-15. Gambarkan
158

diagram aliran kas untuk pembiayaan mesin-mesin tersebut dan hitung nilai
ekuivalen pada awal Tahun 2000 dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan.
4-27. Seorang pengusaha menginvestasikan Rp 5 milyar pada tahun 2002 pada
sebuah pabrik yang mengolah kelapa sawit menjadi CPO (crude palm oil).
Pabrik tersebut mulai berproduksi pada tahun 2003 dan keuntungan bersih yang
diperoleh pada tahun tersebut sebesar Rp 600 juta. Apabila tingkat suku bunga
sebesar 12% per tahun dan keuntungan bersih pabrik tersebut mengalami
peningkatan sebesar 20% per tahun dari tahun 2003 hingga 2011, hitung nilai
ekuivalen dari keuntungan bersih yang diperoleh selama periode tersebut pada
titik waktu sebagai berikut:
a) Awal tahun 2003 (present value, P)
b) Akhir tahun 2011 (future value, F)
c) Setiap tahun (uniform annual value, A)
4-28. Sun Shine Manufacturing (SSM) yang memproduksi sepatu olah raga
mengalami penjualan yang relatif stagnan (tidak berubah) dari tahun 1996
sampai tahun 2000. Selama periode tersebut, nilai penjualan yang diperoleh
sebesar Rp 8 milyar per tahun. Sejak tahun 2001, SSM berhasil
memperkenalkan produk-produk baru dan menerapkan strategi pemasaran yang
lebih efektif sehingga nilai penjualan meningkat sebesar 25% per tahun. Pada
tingkat suku bunga 14% per tahun, hitung nilai ekuivalen dari nilai penjualan
yang diperoleh dari tahun 1996 sampai tahun 2010 pada titik waktu sebagai
berikut:
a) Awal tahun 1996 (present value, P)
b) Akhir tahun 2010 (future value, F)
c) Setiap tahun (uniform annual value, A)
4-29. DTM Industries membeli mesin-mesin baru pada tahun 2000 seharga Rp 15
milyar dan biaya operasional mesin-mesin tersebut pada Tahun 2000 sebesar
Rp 350 juta. Pengalaman menunjukkan bahwa total biaya operasional mesin-
mesin tersebut cenderung meningkat sebesar 5% per tahun hingga tahun 2011.
Pada awal tahun 2012, mesin tersebut dijual dengan harga Rp 2,7 milyar.
Tentukan keuntungan bersih minimal yang harus diperoleh setiap tahun agar
operasional mesin-mesin tersebut menguntungkan. Asumsikan tingkat suku
bunga sebesar 12% per tahun.

You might also like