You are on page 1of 106

kevinmurasaki Just another WordPress.

com site

Home About

RSS ANEKA BUMBU MAKALAH KACANG-KACANGAN DAN BIJI-BIJIAN 04 Dec KACANG-KACANGAN DAN BIJI-BIJIAN Disusun Oleh : Almira Susilowati Dina Setianingsih Heni Nolarita Kevinti Febrina

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II JURUSAN GIZI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

BAB I 3 PENDAHULUAN 3 1. A. LATAR BELAKANG .3 2. B. RUMUSAN MASALAH 4 3. C. TUJUAN PENULISAN .4 BAB II ..5 PEMBAHASAN ..5 1. A. Kacangkacangan .5 1. Dasar Pengetahuan ..5 2. Jenis Kacang dan Manfaatnya.6 3. Perubahan Pasca Panen.10 4. Perubahan Komposisi Kimia..10 5. Penanganan Pasca Panen..11 6. Klasifikasi dan Syarat Mutu.13 7. B. BIJIBIJIAN .13 1. Dasar Pengetahuan .13

2. Jenis Kacang-kacangan dan Manfaatnya14 3. Perubahan Pasca Panen .16 4. Perubahan Setelah Panen.. 17 5. Klasifikasi dan Syarat Mutu.1 8 6. C. CARA MENENTUKAN MUTU BAHAN PANGAN KACANGKACANGAN DAN BIJIBIJIAN ..18 BAB III ..19 PENUTUP 19 KESIMPULAN ..19 DAFTAR PUSTAKA ..20

KATA PENGANTAR Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah ini memuat tentang Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian yang sangat penting bagi kesehatan seseorang. Oleh karena itu makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang apa itu Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian, perubahan pasca panen, karakteristik fisik dan kimia, ciri mutu yang baik, serta cara menentukan mutu bahan pangan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Penyusun juga mengucapkan terima kasih dosen kami yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik dan benar. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Seperti sebuah pepatah yang mengatakan tak ada gading yang tak retak. Begitu juga dalam pembuatan makalah ini. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

Penyusun Kelompok

BAB I PENDAHULUAN

1. A. LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara agraris. Berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur ditanah Indonesia. Seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Setiap daerah mempunyai bahan makanan pokok masing-masing, sehingga banyak bermunculan tanaman kacang-kacangan dan biji-bijian di tanah Indonesia. Kacang-kacangan memiliki banyak nutrisi seperti protein tinggi dan berbagai jenis vitamin. Namun pemanfaatan kacang-kacangan belum maksimal. Masyarakat Indonesia masih mengolah kacang-kacangan sebagi sayuran. Padahal manfaat kacang sangat besar bagi kesehatan manusia. Biji-bijian pun menyediakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Bahasan kali ini mengupas sedikit tentang sifat dan karakter dari jenis makanan yang sering kita konsumsi setiap hari. Bila kita mengetahui sifat dan manfaat dari jenis makanan yang kita makan, maka sedini mungkin kita dapat mempersiapkan kondisi kesehatan pada tubuh kita lewat memilih jenis makanan yang cocok bagi diri kita sendiri. Namun mengingat begitu banyaknya jenis makanan, maka yang kita bahas kali ini hanya beberapa jenis makanan yang umum kita konsumsi dan temui sehari-hari yaitu kacang-kacangan dan biji-bijian. Disamping itu, pembuatan laporan ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Ilmu Pangan Dasar. Kacang-kacangan telah lama dikenal sebagai sumber protein yang saling melengkapi dengan biji-bijian, seperti beras dan gandum. Komoditi ini juga ternyata potensial sebagai sumber zat gizi lain selain protein, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat kompleks dan serat makanan. Disamping diolah secara tradisional dengan direbus, dikukus, dan disayur, sebenarnya potensi penggunaannya sangat luas untuk menghasilkan produk baru. Misalnya sebagai bahan baku tepung campuran (flour mix) yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai produk pangan, termasuk makanan bayi. Kacangkacangan dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi lain bagi masyarakat di negara maju dan negara berkembang. Karena kandungan seratnya tinggi, maka kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat. Penelitian mengenai efek kesehatan serat dari kacangkacangan sebagian besar masih terbatas pada kacang kedelai. Dibandingkan dengan makanan berserat yang dewasa ini tersedia dalam bentuk makanan suplemen dengan berbagai merek dagang, sebenarnya kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat yang tidak kalah mutunya. Juga dibandingkan dengan serat makanan dalam buahbuahan dan sayuran yang dikenal dapat mencegah timbulnya kanker, mutu serat makanan dalam kacang-kacangan juga tidak kalah. Bahkan kacangkacangan mempunyai keistimewaan lain, yaitu berharga murah, berprotein tinggi, kandungan lemaknya pada umumnya baik untuk kesehatan dan mengandung berbagai mineral dalam jumlah yang cukup banyak. Bijian adalah bahan pangan paling mendasar untuk manusia dan hewan. Kandungan pati yang tinggi pada bijian menyediakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan, selainkandungan protein dan lemaknya. Padi, jagung, dan gandum adalah bijian utama sumber pangan dan telah menjadi makanan pokok sejak awal peradaban manusia. Termasuk dalam bijianadalah serealia (padi, jagung, gandum, sorgum, dll.), kacangan (kacang tanah, kacang hijau, dll.), dan bijian berlemak tinggi (kedelai, dll.).

1. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang dikaji dalam makalah ini : 1. 2. 3. 4. 5. Dasar-dasar pengetahuan kacang-kacangan dan biji-bijian Perubahan-perubahan pasca panen kacang-kacangan dan biji-bijian Karakteristik fisik dan kimia kacang-kacangan dan biji-bijian Ciri mutu yang baik kacang-kacangan dan biji-bijian Cara menentukan mutu bahan pangan kacang-kacangan dan biji-bijian

1. C. TUJUAN PENULISAN

1. Pembaca dapat mengetahui dasar-dasar pengetahuan kacang-kacangan dan biji-bijian 2. Pembaca dapat mengetahui perubahan-perubahan pasca panen kacang-kacangan dan bijibijian 3. Pembaca dapat mengetahui karakteristik fisik dan kimia kacang-kacangan dan biji-bijian 4. Pembaca dapat mengetahui ciri mutu yang baik kacang-kacangan dan biji-bijian 5. Pembaca dapat mengetahui cara menentukan mutu bahan pangan kacang-kacangan dan biji-bijian

BAB II PEMBAHASAN

1. A. KACANG-KACANGAN

1. a.

Dasar pengetahuan

Kacang-kacangan termasuk famili Leguminosa atau disebut juga polongan (berbunga kupukupu). Berbagai jenis kacang-kacangan yang telah banyak dikenal adalah kacang kedelai (Glacine max), kacang hijau (Phaseolus radiatus), kacang jogo atau kacang merah (Phaseolus vulgaris), dll. Kacang-kacangan merupakan sumber utama protein nabati dan mempunyai daya guna yang sangat luas. Kacang-kacangan juga merupakan sumber utama protein yang penting. Berbagai jenis kacang-kacangan dapat dibedakan berdasarkan varietasnya atau jenis namanya berdasarkan warna, bentuk, dan karakter fisiknya. Penentuan mutu dapat ditentukan secara subjektif dan objektif.

Peneliti dari Loma Linda University, Amerika Serikat, melaporkan, konsumsi kacang-kacangan efektif untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Hasil analisa terhadap 25 penelitian yang melibatkan 600 orang menunjukkan, mengonsumsi kacang 67 gram (setara kantong kecil) setiap hari mampu menurunkan kadar kolesterol hingga 7,4 persen. Akan tetapi, para ahli tidak merekomendasikan konsumsi kacang yang diolah dengan gula atau garam. Bukan cuma kadar kolesterol, ternyata kacang juga bermanfaat untuk mengurangi trigliserida, lemak darah, yang berkaitan dengan penyakit jantung. Manfaat kacang-kacangan ini lebih terasa pada mereka yang bobot tubuhnya tergolong gemuk

Selain sebagai sumber serat dan protein nabati yang baik, peneliti belum bisa menjelaskan bagaimana mekanisme kacang dalam menurunkan kolesterol. Salah satu teori menyebutkan, kandungan fitosterol yang secara alami terdapat dalam kacang akan mencegah penyerapan kolesterol oleh tubuh.

Kacang-kacangan merupakan bahan makanan yang murah dan mudah didapat. Buncis, kacang merah, kacang polong, atau kacang kedelai, bila diolah menjadi berbagai jenis makanan. Selain dibuat sayur, kacang-kacangan juga nikmat bila disantap dengan cara direbus. Maka, tak ada alasan untuk meniadakan pangan ini dalam menu harian kita. Jenis kacang apa yang dikonsumsi sebenarnya tak terlalu penting, meski kandungan nutrisi dan lemak pada kacang berbeda-beda tergantung jenisnya. Kacang kenari, almond, kacang hijau, kacang kulit, dan sebagainya, punya nutrisi komplit pada setiap butirnya.

1. b. Jenis kacang dan manfaatnya

1. 1.

Kacang walnut

Sumber berlimpah asam lemak Omega 3 yang baik untuk jantung, perbaikan saraf, menolong penderita asma dan rematik. Walnut juga mengandung anti-oksidan asam ellagik yang dikenal bisa memerangi kanker dan menolong sistem pertahanan tubuh. Walnut juga memiliki kelebihan dalam kesehatan jantung. Sebuah studi pada bulan April 2004 memaparkan bahwa kacang ini juga: Mengurangi total kolesterol dan LDL (kolesterol buruk). Elastisitas pembuluh darah arteri meningkat 64 persen 2. 2. Kacang Merah

Kacang ini merupakan sumber yang bagus akan serat penurun kolesterol. Selain itu tingginya serat membantu pengontrolan gula darah sehingga tidak naik dengan cepat. Ketika dikombinasikan dengan sumber karbohidrat seperti nasi, nasi merah dan roti gandum, kacang merah terbukti menyediakan protein yang bagus dan bebas lemak. 3. 3. Kacang tanah

Kacang tanah mengandung phytochemical (sejenis komposisi beta karoten) hingga 4 kali lipat dari camilan lain. Silakan pilih sesuai selera, boleh kacang panggang, kacang goreng, bahkan kacang utuh yang direbus, menurut para peneliti di Alabama A&M University. Menurut mereka, ketika dipanaskan, biji kacang akan menyerap antioksidan yang semula ada di kulitnya. Penyerapan ini terjadi di awal proses memasak. Panas dari api membantu melepaskan phytochemical, si zat super. 4. 4. Almond

Almond mengandung protein tinggi, kalsium, dan seng. Uji medis menunjukkan bahwa almond dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Segenggam almond (atau 1,5 ons) merupakan sumber vitamin E dan magnesium, selain menawarkan protein, serat, kalium, kalsium, fosfor, dan zat besi. Dalam 14 gr lemak yang ditemukan dalam 1 ons almond, sekitar 64%-nya merupakan lemak tak jenuh tunggal. Lemak baik ini memainkan peran dalam membantu menurunkan kolesterol, sama efektifnya dengan obat-obatan, demikian menurut American Heart Association. 5. 5. Pecan

Pecan adalah sumber protein dan lemak tak jenuh, dikenal karena kandungan vitamin E dan kemampuannya karena efek antikanker-nya. Diet kaya kacang pecan dapat menurunkan risiko batu empedu pada wanita. Antioksidannya dapat mengurangi kolesterol tinggi dengan mengurangi tingkat kolesterol jahat (LDL). Riset klinis yang diterbitkan oleh Journal of Nutrition mendapati bahwa memakan segenggam pecan setiap hari membantu menurunkan tingkat kolesterol, mirip dengan yang disediakan oleh obatobatan penurun kolesterol. 6. 6. Edamame

Yang disebut edamame adalah kacang kedelai muda yang dipetik sebelum matang. Pemetikan sebelum matang inilah yang memberikan warna hijau pada bijinya. Edamame saat ini sering terlihat disajikan sebagai snack di atas meja kafe atau restoran, karena pengaruh gaya hidup sehat yang ditularkan orang Jepang. Edamame memang sangat bergizi berkat kandungan proteinnya. 7. 7. Kacang kenari hijau (Pistachio)

Satu ons kacang kenari setara dengan 49 butir kacang tanah, dan mengandung lebih dari 10% kebutuhan harian akan serat, vitamin B-6, thiamin, fosfor, dan tembaga. Kandungan serat 1 ons kenari lebih tinggi daripada 1/2 cangkir brokoli atau bayam, sedangkan kandungan kaliumnya setara dengan sesisir pisang. Jumlah vitamin B-6 dalam 1 ons kacang kenari sama dengan 3 ons daging babi atau ayam. Kacang kenari juga mengandung phylosterol yang dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol, dan melindungi dari beberapa jenis kanker. Kacang ini juga mengandung lemak tak jenuh tunggal yang juga ditemukan pada minyak zaitun.

8. 8.

Kacang brazil

Kacang ini sangat kaya nutrisi dan mengandung protein, kuprum, niasin, magnesium, serat, vitamin E dan selenium. Selenium adalah anti-oksidan yang sangat kuat yang bekerja menetralisir radikal bebas yang berbahaya. Sebuah studi dari Universitas Ilinois menunjukkan bahwa selenium dalam jumlah yang tinggi dari kacang Brazil mampu membantu mencegah kanker payudara. 9. 9. Kacang mede

Kacang mede pada dasarnya tinggi protein dan serat, serta rendah karbohidrat. Kandungan lemak tak jenuh tunggalnya membantu melindungi jantung. Kacang mede juga menjadi sumber kalium, vitamin B, dan folat. Sejumlah magnesium, fosfor, selenium, dan tembaga, juga terkandung dalam kacang yang sering dinikmati sebagai snack, cokelat, maupun hidangan seperti sapo ini. 10. 10. Hazelnut Kacang hazelnut mengandung protein tinggi dan rendah lemak. Kandungan lemak tak jenuh tunggalnya mencapai hampir 91%, dan kurang dari 4% lemak jenuh. Persentase lemak tak jenuh tunggal ini dapat mengurangi kadar kolesterol jahat ketika hazelnut dikonsumsi sebagai bagian dari diet rendah lemak. Hazelnut juga kaya protein, serat, zat besi, fosfor, vitamin B1, B2, C, E, folat, dan banyak gizi penting lainnya. 11. 11. Macadamia Dilihat dari tingginya kandungan jumlah kalori, kacang makadamia kerap dianggap kurang baik bagi kesehatan. Namun, dengan takaran yang tepat, kacang ini dapat membersihkan saluran pembuluh nadi jantung. Studi terakhir menyebutkan, mengonsumsi sekitar 40 gr kacang makadamia (setara 305 kalori), kolesterol total dan kolesterol jahat LDL dalam tubuh menurun hingga 9% dalam waktu 5 minggu. Kandungan serat sehat dalam 40 gr kacang makadamia adalah 3,5 gr. Tip penyajian: haluskan macadamia, lalu nikmati sebagai taburan di salad, sayuran, dan yogurt. 12. 12. Chestnut Per 100 gr buah sarangan (chestnut) segar memiliki 180-200 kalori. Hal ini berarti lebih rendah daripada walnut, almond, jenis kacang lain dan buah-buahan kering. Seperti produk nabati lain, chestnut mengandung lemak tak jenuh. Kandungan karbohidratnya dapat dibandingkan dengan gandum dan nasi. Satu ons chestnut rebus atau kukus mengandung 7 mg vitamin C, chestnut kering mengandung 16,6 mg vitamin C (dua kali lipatnya).

Kacang paling tinggi protein

Kacang yang paling tinggi protein adalah kacang kedelai. Dengan melihat komposisi lemak dan protein menyusun 60% dari berat kedelai kering, protein 40% dan lemak 20%

1. c.

Perubahan pasca panen

Waktu panen akan berpengaruh pada : - kualitas hasil - kuantitas hasil - kerusakan selama pengeringan - penyimpanan - metode proses yang dapat diterapkan - Setelah panen, segera dikeringkan dan sebaiknya dipisahkan biji dengan kulit luarnya. - Kerusakan bisa diperlambat dengan pengendalian kadar air dan pengendalian suhu. - Kadar air yang tinggi mempengaruhi perubahan biokimia, kimia, pertumbuhan mikroorganisme, serangga dan rayap selama disimpan. - Perubahan biokimia terpenting selama penyimpanan adalah respirasi. Respirasi menyebabkan terjadinya metabolisme karbohidrat dan lemak menghasilkan CO2, H2O dan panas. Adanya senyawa-senyawa ini menstimulir pertumbuhan mikroorganisme dan hama. d. Perubahan Komposisi Kimia - Karbohidrat Penyimpanan pada suhu tinggi dan lembab menyebabkan penurunan karbohidrat - Protein

Nitrogen protein sedikit turun. Jumlah asam amino bebas mengalami perubahan berarti hanya bila terjadi kerusakan tinggi akibat kegiatan enzim proteolitik. Lemak

Kerusakan lemak dan minyak terjadi secara oksidasi dan hidrolitik. Proses oksidasi menyebabkan flavour dan bau tengik. Proses hidrolitik dipercepat oleh suhu dan kadar air yang tinggi serta faktor lain yang menstimulir kerusakan. Pertumbuhan kapang terjadi karena aktivitas enzim lipolitik yang tinggi. Perubahan Sifat Organoleptik Perubahan sifat organoleptik adalah perubahan warna, bau dan sifat makanan. Sifat makanan dilihat dari kenampakan, kekompakan, keempukan dan flavour makanan. Untuk kacang: tengik, kering, kisut, liat

Perubahan Sifat Fisika-Kimia Perubahan sifat fisika-kimia terjadi akibat penyimpanan. Perubahan ini meliputi: perubahan air yang dibutuhkan perubahan padatan yang terlarut sifat pasta pada saat pemasakan Perubahan karena Mikroorganisme.Perubahan oleh karena mikroorganisme biasanya disebabkan oleh kapang: - perubahan warna benih - kemampuan berkecambah rusak - perubahan warna biji keseluruhan - bau dan cita rasa yang buruk - terjadi metabolit racun - terbentuknya aflatoksin (pada kacang tanah) - berkurangnya nilai gizi (pemecahan protein dan lemak) e. Penanganan pasca panen

Penanganan pasca panen meliputi: - pengeringan - penyimpanan

Pengeringan

Keuntungan pada pengeringan : - menurunkan biaya pengangkutan - meningkatkan panjang daya simpan - mempermudah proses selanjutnya

Hasil pengeringan

harus mempunyai : - kadar air yang rendah dan seragam - prosentase biji rusak dan pecah rendah - berat tetap tinggi - hasil pati tinggi - minyak yang dapat diambil banyak (untuk kacang tanah dan kedelai) - kualitas protein tinggi - kemampuan tumbuh tinggi (untuk kacang non rekayasa genetika) - jumlah kapang rendah - nilai nutrisi tetap tinggi

Suhu pengeringan

Suhu udara pengeringan berpengaruh pada kualitas biji.Suhu sangat tinggi menyebabkan kenaikkan jumlah pecah, kenaikan biji yang retak, perubahan warna, penurunan jumlah pati, penurunan jumlah minyak dan kualitas protein rendah.

Suhu makanan yang diijinkan dalam pengeringan tergantung pada : penggunaan biji kadar air biji jenis/macam biji

Penyimpanan

Penyimpanan harus mampu mempertahankan sifat-sifat baik bahan yang disimpan. Sifat-sifat baik seperti kualitas daya tumbuh selama penyimpanan dapat mengalami kerusakan oleh karena kondisi penyimpanan yang tidak baik. Kerusakan kondisi penyimpanan disebabkan oleh: - kapang - insekta - rodensia - respirasi

Faktor yang mempengaruhi penyimpanan

Faktor yang berpengaruh adalah : suhu kadar air kelembaban oksigen

Mencegah kerusakan

Kerusakan selama penyimpanan dapat dicegah dengan : - fungisida, insektisida - cara pengemasan dan pengaturan ruangan - pengaturan kadar air dan suhu selama penyimpanan

1. f. Syarat : 1. 2. 3. 4.

Klasifikasi dan syarat mutu

Bebas hama penyakit Bebas bau busuk, asam, apek, dan bau asing lainnya. Bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan fungisida Memiliki suhu normal

1. B. Biji-bijian 1. a. Dasar Pengetahuan Apa Itu Biji-bijian?

Biji-bijian adalah seluruh biji (atau kernel) dari sebuah tanaman. Sebuah benih tunggal dari gandum mengandung tiga bagian yang berbeda: kulit biji, endosperm dan benih. Jika tiga bagian dari gandum dimasukkan, makanan dianggap sebagai gandum. Kulit biji. Lapisan luar benih: kaya akan serat, vitamin B, 50% sampai 80% dari mineral biji-bijian, dan fitokimia untuk meningkatkan kesehatan Anda. Benih. Embrio di dalamnya: kaya akan vitamin B, vitamin E, trace mineral dan sejumlah kecil lemak tak jenuh yang sehat, fitokimia dan antioksidan. Endosperm. Saripati: mengandung karbohidrat, beberapa jenis protein dan sejumlah kecil vitamin B. Butiran ini digiling, retak, atau dipipihkan termasuk dengan kulit biji, benih, dan sebagian besar saripati kernel (endosperm).

Beberapa contoh biji-bijian yang mudah kita temui adalah: gandum, oatmeal, biji jagung, beras merah, beras putih, gandum utuh, amaranth, millet, quinoa, dan soba. - Manfaat Biji-bijian Bagi Kesehatan Bukti medis telah menunjukan bahwa konsumsi biji-bijian secara rutin dapat mengurangi resiko dari penyakit jantung, stroke, kanker dan diabetes. Konsumsi biji-bijian secara teratur juga mengurangi resiko Anda mengalami obesitas, yang diukur dengan indeks massa tubuh dan rasio ukuran pinggul, serta mampu menurunkan kadar kolesterol darah Anda. Beberapa jenis makanan yang ada di dunia menawarkan manfaat yang berbeda untuk kesehatan. Biji-bijian mengandung fitokimia dan antioksidan. Konsumsi biji-bijian sebanyak 3 kali sehari telah terbukti bermanfaat untuk mengurangi resiko penyakit jantung sebesar 25-36%, stroke sebesar 37%, diabetes tipe 2 sebesar 21-27%, kanker saluran pencernaan sebesar 21-43%, dan kanker yang berhubungan dengan hormone sebesar 10-40%.

Mengkonsumsi jenis biji-bijian yang tepat dalam jumlah yang tepat dapat membantu Anda:

Menurunkan kadar trigliserida Anda. Menurunkan tekanan darah Anda. Mengontrol insulin Anda. Konstipasi dan gangguan pencernaan lainnya. Membantu mengendalikan berat badan Anda. Memperlambat penumpukan plak di arteri Anda.

1. b. Jenis kacang dan manfaatnya

JAGUNG

Bersifat dingin, kering dan seimbang, melunakkan dan ringan bagi lambung. Campuran dengan gula bermanfaat untuk orang yang sakit dan mampu untuk menurunkan suhu panas pada tubuh dan radang pada rongga.

Jenis-jenis jagung dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Soft corn ( Zea mays amylacea) Jagung ini disebut juga jagung tepung.Jenis ini banyak ditanam di AmerikaSerikat, Kolombia, Peru, Bolivia dan Afrika Selatan.Biji jagung ini hamper seluruhnya mengandung pati yang lunak.

Pod corn ( Zea mays tunicata)

Jagung ini mempunyai kulit yang menutupi bijinya, yang tidak terdapat pada jagung jenis lain. Dengan demikian, jagung ini menjadi tahan lama dan daya kecambahnya tetap baik.Jagung ini tidak di tanam di Indonesia.

Pop corn (Zea mays everata) Pop corn atau jagung berondong mempunyai biji berbentuk runcing, kecil dan keras, berwarna putih atau kuning. Kalau dibakar bijinya meletus.Tongkol jagung jenis ini umumnya berukuran kecil.

Flint corn ( Zea mays indurata) Flint corn atau jagung mutiara memiliki ukuran biji sedang. Bagian atas biji jagung berbentuk bulat dan tidak berlekuk, serta hamper seluruhnya mengandung lapisan tepung yang keras.Biji jagung berwarna putih, kuning dan merah.Jagung ini agak tahan terhadap serangan hama bubuk, sehingga lebih tahan kalau disimpan. Di Indonesia jagung ini cukup disukai.Jagung ini banyak ditanam di Eropa, Asia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Dent corn (Zea mays indentata) Dent corn disebut juga jagung gigi kuda, karena bentuknya seperti gigi kuda.Biji jagung jenis ini mempunyai lekukan pada bagian atas. Lekukan ini terjadi karena pengerutan lapisan tepung yang lunak ketika biji mengering. Jagung jenis ini umumnya kurang tahan terhadap hama bubuk.

Sweet corn (Zea mays sacharata)

Sweet corn atau jagung manis mempunyai rasa manis dan bila dikeringkan bijinya menjadi keriput. Jagung jenis ini sering dipanen waktu masih muda untukdirebus atau dibakar.

Waxy corn (Zea mays cerantina) Waxy corn memiliki biji menyerupai lilin. Molekul pati jagung jenis ini berbeda dari molekul pati jenis lain.

Waxy corn Mirip glikogen dan menyerupai tepung tapioka. Jagung jenis ini tidak ditanam di Indonesia, kebanyakan terdapat di Asia Timur antara lain Birma Utara, Filipina, Cina sebelah timur dan Mansuria.

Manfaat Biji-bijian Bagi Kesehatan Bukti medis telah menunjukan bahwa konsumsi biji-bijian secara rutin dapat mengurangi resiko dari penyakit jantung, stroke, kanker dan diabetes. Konsumsi biji-bijian secara teratur juga mengurangi resiko Anda mengalami obesitas, yang diukur dengan indeks massa tubuh dan rasio ukuran pinggul, serta mampu menurunkan kadar kolesterol darah Anda. Beberapa jenis makanan yang ada di dunia menawarkan manfaat yang berbeda untuk kesehatan.

Biji-bijian mengandung fitokimia dan antioksidan. Konsumsi biji-bijian sebanyak 3 kali sehari telah terbukti bermanfaat untuk mengurangi resiko penyakit jantung sebesar 25-36%, stroke sebesar 37%, diabetes tipe 2 sebesar 21-27%, kanker saluran pencernaan sebesar 21-43%, dan kanker yang berhubungan dengan hormone sebesar 10-40%. Mengkonsumsi jenis biji-bijian yang tepat dalam jumlah yang tepat dapat membantu Anda:

Menurunkan kadar trigliserida Anda. Menurunkan tekanan darah Anda. Mengontrol insulin Anda. Konstipasi dan gangguan pencernaan lainnya. Membantu mengendalikan berat badan Anda.

Memperlambat penumpukan plak di arteri Anda.

c. Perubahan pasca panen 1. Karbohidrat Perubahan-perubahan berikut dapat terjadi pada komponen karbohidrat serealia selama penyimpanan, yaitu : hidrolisa pati karena kegiatan enzim amilase berkurangnya gula karena pernafasan terbentuknya bau asam dan bau apek karena kegiatan mikroorganisme reaksi pencoklatan bukan karena enzim 2. Protein Selama penyimpanan Nitrogen total sebagian besar tidak mengalami perubahan, tetapi Nitrogen dari protein sedikit turun. Jumlah total asam amino menunjukkan perubahan yang berarti bila terjadi kerusakan lebih lanjut akibat kegaiatan enzim proteolitik. 3. Lemak Kerusakan lemak dan minyak dalam biji serealia terjadi secara oksidasi, menghasilkan flavour dan bau tengik. Hidrolisa lemak ini dipercepat oleh suhu tinggi, kadar air tinggi dan faktor-faktor lain seperti pertumbuhan kapang. Pada beras akibat aktivitas kapang, hidrolisa lemak lebih cepat dibandingkan dengan hidrolisa protein atau karbohidrat selama penyimpanan. 4. Mineral Mineral jarang hilang atau meningkat selama penyimpanan, kecuali fosfor. Selama penyimpanan kegiatan enzim fitrase melepas fosfat dari asam fitrat menjadi fosfat bebas dan menyebabkan peningkatan nilai gizi. 5. Vitamin Selama penyimpanan akan terjadi :

Thiamin (B1) banyak yang rusak, kerusakan dipercepat dengan kadar air dan suhu tinggi Riboflavin (B2) dan piridoksin (B6) sangat sensitif terhadap cahaya Vitamin A turun karena kehilangan karotin Tokoferol (E) bisa hilang dengan adanya O2, karena O2 mempercepat penurunan tokoferol.

1. d. Perubahan setelah panen Tingkat susut bijian juga dipengaruhi oleh faktor fisik, biologik, dan fisiologik dari bijian itu sendiri. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat susut bijian antara lain: 1. Faktor fisik, misalnya terjadi ketika : 1. Panen, dimana kemungkinan terjadi ceceran bijian terutama jika panen dilakukan tanpa bantuan peralatan atau mesin yang tepat. 2. Perontokan, disebabkan oleh adanya bijian yang tidak dapat dirontokan sehingga ikut terbuang bersama tangkai/malai tanaman 3. Pengeringan, disebabkan oleh pengeringan yang tidak sempurna atau tidak merata sehigga banyak kerusakan atau yang tidak tergiling dengan baik saat penggilingan 4. Pengangkutan dan penyimpanan, disebabkan oleh adanya produk yang tercecer akibat penggunaan kemasan yang tidak baik 2. Faktor biologik, misalnya serangga dan hama, yang dapat menyerang produk selama berada pada tanamannya atau selama dalam penyimpanan. Hama tikus misalnya, selain memakan produk, juga mencemari produk dengan kotoran dan kencing mereka. 3. Faktor fisiologik, hanya terjadi pada bijian dengan kadar air tinggi. Dengan demikian bila bijian telah dikeringkan hingga kadar air 13-14% kemungkinan tidak akan mengalami kerusakan akibat aktifitas fisiologis selama dalam penyimpanan.

1. e. Syarat : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Klasifikasi dan syarat mutu

Tidak berbau tengik, bau asam dan bau apek karena kegiatan mikroorganisme Bebas hama penyakit Bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan fungisida Memiliki suhu normal C. Cara menentukan mutu bahan pangan kacang-kacangan dan biji-bijian : Penentuan mutu secara subjektif 1. Menentukan warna kacang-kacangan dan biji-bijian.

2. 3. 4. 5.

Menentukan aroma kacang-kacangan dan biji-bijian. Menentukan tekstur kacang-kacangan dan biji-bijian. Menentukan penampilan/rupa kacang-kacangan dan biji-bijian. Menentukan bentuk kacang-kacangan dan biji-bijian.

1. Penentuan mutu secara objektif 1. Menentukan ukuran kacang-kacangan dan biji-bijian. 2. Menentukan berat per-butir kacang-kacangan dan biji-bijian. 3. Menentukan pH kacang-kacangan dan biji-bijian. 4. Menentukan densitas kamba kacang-kacangan dan biji-bijian. 5. Menentukan kadar air kacang-kacangan dan biji-bijian. 6. Menentukan % kotoran kacang-kacangan dan biji-bijian. 7. Menentukan % pecah/belah kacang-kacangan dan biji-bijian. 8. Menentukan % rusak kacang-kacangan dan biji-bijian. 9. Menentukan % campuran kacang-kacangan dan biji-bijian. 10. Menentukan % benda asing kacang-kacangan dan biji-bijian. 11. Menentukan % keriput kacang-kacangan dan biji-bijian. 12. Menentukan daya serap kacang-kacangan dan biji-bijian. 13. Menentukan rasio pengembangan kacang-kacangan dan biji-bijian.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Kacang-kacangan termasuk famili Leguminosa atau disebut juga polongan (berbunga kupukupu). Berbagai kacang-kacangan yang telah bnyak dikenal adalah kacang kedelai (Glycine max), kacang tanah (Arachis hypogea), kacang hijau (Phaseolus radiatus), kacang gude (Cajanus cajan), dan sebagainya. Kacang-kacangan merupakan sumber protein utama protein nabati dan mempunyai daya guna yang sangat luas. Kacang tanah dan kedelai merupakan sumber utama minyak disamping komoditi lainnya. Kadar minyak keduanya mencapai 30%. Biji-bijian termasuk dari famili rumput-rumputan (Gramine) yang kaya akan karbohidrat. Bijibijian yang tergolong dalam serealia antara lain padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), gandum (Triticum sp), cantel (Sorghum sp), Barley (Horgeum vulgarye), Rye (Secale sereale) dan Oat (Alvena sativa). Struktur biji serealia terdiri dari 3 bagian utama yaitu kulit biji, butir biji (endosperm) dan lembaga (embrio). Kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan sumber protein yang penting dalam makanan penduduk di Indonesia. Berbagai jenis kacang-kacangan dan biji-bijian dapat dibedakan jenisnya berdasarkan varietasnya atau jenis namanya berdasarkan warna, bentuk, dan karakteristik fisiknya. Penentuan mutu dapat ditentukan secara subjektif dan objektif. Penentuan dengan cara objektif dengan melakukan pengukuran menggunakan alat sehingga hasilnya tidak terpengaruh oleh orang lain.

DAFTAR ISI

http://www.scribd.com/doc/52811297/Makalah-Kacang-Kacangan-23 September 2011 www.suaramedia.com-23 september 2011 Gamarius Bere Ati http://gamariusb.blogspot.com/-23 september 2011 Denny Santoso http:// konsumsi-biji-bijian-untuk-kesehatan-yang-optimal.com/-23 september 2011 Tutut Indrawati http:// manfaat-kacang-kacangan-untuk-kesehatan-55703.com/-23 september 2011

Agung S. Wardana http:// Serealia dan Kacang-kacangan MATERI KULIAH PANGAN.com/23 september 2011 Aida Nur Fitrisni http:// Jenis Kacang dan Manfaatnya.com/-23 september 2011 http://www.scribd.com/doc/54262715/8/Jenis-Jagung-Secara-Umum-23 september 2011

Soal dan jawaban

1. Petunjuk ! Petunjuk A Petunjuk B Pilih satu jawaban yang tepat Pilihlah :

a) Jika (1),(2), dan (3) yang benar b) Jika (1) dan (3) yang benar c) Jika (2) dan (4) yang benar d) Jikahanya (4) yang benar e) Jika semuanya benar Petunjuk C 1. Essai Jawablah dengan tepat dan jelas

Petunjuk A: dipergunakan dalam menjawab soal nomor 1 sampai ke nomor 30 1. Kacang yang mengandung antioksi dan asam ellagek adalah. 1. Kacang merah 2. Kacang tanah 3. Kacang hijau 4. d. Kacang walnut 5. Kacang almond

1. Kacang-kacangan termasuk dalam family. 1. a. Leguminase 2. Musaceae 3. Araceae 4. Cavalvuloceae 5. Graminae

1. Kacang dibawah ini yang mengandung protein tinggi, kalsium, dan seng adalah. 1. Kacang pecang 2. Kacang merah 3. c. Kacang almond

4. Kacang walnut 5. Kacang merah

1. Perubahan warna, bau dan sifat makanan disebut perubahan. 1. Sifat kimia 2. Sifat fisik 3. Sifat fisika 4. d. Sifat organoleptik 5. Sifat kimia fisika

1. Nama ilmiah dari kacang merah adalah. 1. a. Phaseolusvulgaris 2. b. Glacine max 3. c. Phaseolusradiates 4. d. Oriza sativa 5. e. Zea mays 6. Kacang ini sangat kaya nutrisi dan mengandung protein, kuprum, niasin, magnesium, serat, vitamin E dan selenium. Fungsi selenium yang terdapat dalam kacang Brazil yaitu. 1. Mengatasi iritasi kulit 2. b. Membantu mencegah kanker payudara 3. Menghilangkan radang 4. Menurunkan kadar gula dalam tubuh 5. Baik untuk darah

1. Kacang yang dapat diolah menjadi susu dan memiliki sumber protein nabati yang paling baik adalah 1. Kacang merah 2. Kacang mede 3. c. Kacang kedelai 4. Kacang tanah 5. Kacang walnut 6. Tersusun lebih dari 55% karbohidrat yang terdiri dari pati, gula, dan serat adalah jenis dari kacang. 1. Kacang merah 2. b. Kacang hijau 3. Kacang tanah 4. Kacang kedelai 5. Kacang tolo

6. Salah satu manfaat pengeringan pada kacang-kacangan dan biji-bijian adalah 1. Bahan menjadi renyah 2. Merperindah bentuk 3. Mempersulit proses selanjutnya 4. Menaikkan biaya pengangkutan 5. e. Meningkatkan panjang daya simpan 6. Banyak faktor yang mengakibatkan kerusakan pada penyimpanan. Namun hal tersebut dapat dicegah dengan hal-hal berikut, kecuali 1. Fungisida 2. Insectisida 3. c. Fogging 4. Cara pengemasan 5. Pengaturanruangan 6. Perubahan warna, bau, dan sifat makanan adalah perubahan sifat 1. a. Organoleptik 2. Pascapanen 3. Penampakan 4. Biokimia 5. Prapanen 6. Perubahan karena mikroorganisme disebabkan oleh dibawah ini, kecuali. 1. Perubahan warna benih 2. Perubahan bau dan cita rasa yang buruk 3. Perubahan warna biji 4. Kemampuan berkecambah rusak 5. e. Perubahan padatan yang terlarut

1. Kerusakan kondisi penyimpanan disebabkan oleh hal berikut, kecuali. 1. Kapang 2. b. Kadar air 3. Insekta 4. Rodensa 5. Respirasi

1. Seluruhbiji (kernel) dari sebuah tanaman disebut. 1. a. Biji bijian 2. Kulit biji 3. Benih 4. Endosperm

5. Bakalbiji

1. Fitokimia dan antioksidan terkandung didalam. 1. Benih 2. Bakal biji 3. Kulit biji 4. d. Biji bijian 5. Endosperm

1. Mengonsumsi biji bijian dalam jumlah yang tepat dapat membatu anda, kecuali. 1. Mengontrol insulin 2. b. Penumpukan plak di arteri 3. Menurunkan tekanan darah 4. Menurunkan kadar trigliserida 5. Membantu mengendalikan berat badan

1. Perubahan perubahan berikut dapat terjadi pada komponen karbohidrat serealia selama penyimpanan, kecuali. 1. Hidrolisa pati karena kegiatan enzim amilase 2. Berkurangnya gula karena pernafasan 3. c. Lembab karena tidak ada udara. 4. Terbentuknya bau asam dan bau apek karena kegiatan mikroorganisme 5. Reaksi pencoklatan bukan karena enzim

1. Faktor faktor yang berpengaruh terhadap tingkat susut biji anantara lain faktorfisik ,misalnya terjadi karena dibawah ini, kecuali. 1. Panen 2. Perontokan 3. Pengeringan 4. d. Peptisida 5. Pengangkutan dan penyimpanan

1. Yang dapat menyerang produk selama berada pada tanamannya atau selama dalam penyimpanan, misalnya serangga dan hama adalah. 1. a. Faktor biologik 2. Faktorf isik

3. Faktor kimia 4. Faktor fisik kimia 5. Faktor fisiologik

1. Faktor yang hanya terjadi pada bijian dengan kadar air tinggi adalah. 1. Faktor biologik 2. Faktor fisik 3. c. Faktor fisiologik 4. Faktor kimia 5. Faktor fisik kimia

1. Syarat klasifikasi dan mutu adalah sebagai berikut, kecuali. 1. Tidak berbau 2. b. Tekstur yang baik 3. Bebas hama penyakit 4. Bebas dari bahan kimia 5. Memiliki suhu normal

1. Menentukan warna, aroma, tekstur, penampilan, bentuk kacang kacangan danbiji bijian adalah penentuan mutu secara. 1. Fisik 2. Kimia 3. c. Subjektif 4. Objektif 5. Subjektif objektif

1. Contoh dari penentuan mutu secara objektif adalah. 1. Penentuan warna 2. b. Penentuan pH 3. Penentuan aroma 4. Penentuan bentuk 5. Penentuan tekstur

1. Kacang kacangan sangat penting dalam makanan penduduk Indonesia karena merupakan sumber. 1. a. Protein

2. 3. 4. 5. 6.

Vitamin Karbohidrat Lemak Mineral Kemampuan berkecambah rusak dan berubahnya warna benih dapat diakibatkan oleh 1. a. Mikroorganisme 2. Angin kencang 3. Kadar air berlebihan 4. Terkontaminasi zat lain 5. Pengeringan suhu tinggi 6. Penyimpanan harus mampu mempertahankan sifat-sifat baik bahan yang disimpan. Kerusakan kondisi penyimpanan biasanya disebabkan oleh, kecuali 1. Kapang 2. Insecta 3. Rodensia 4. Respirasi 5. e. Angin 6. Mineral jarang menghilang ataupun meningkat selama penyimpanan ,kecuali. 1. a. Fosfor 2. Protein 3. Lemak 4. Fosfat 5. Vitamin

1. Pada protein jumlah total asam amino menunjukan perubahan yang berarti bila terjadi kerusakan lebih lanjut akibat kegiatan. 1. Enzimamilase 2. Enzim pepsin 3. c. Enzimproteolitik 4. Enzimptialin 5. Enzim lipase Petunjuk C : dipergunakan dalam menjwab soal nomor 29 sampai ke nomor 38 1. Mengonsumsi kacang 67 gram (setara kantong kecil) setiap hari mampu menurunkan kadar kolestrol, maka manfaat lainnya yaitu. 1) Menambah lemak 2) Mengurangi Trigliserida

3) Jawaban : C. 2 dan 4 Menambah Trigliserida 4) Mengurangi lemak darah

1. Manfaat dari kacang Walnut yaitu. 1) Baik untuk jantung 2) Baik untuk perbaikan saraf 3) Menolong penderita asma dan rematik 4) Jawaban : E. semuabenar Memerangi kanker dan menolong system pertahanan tubuh

1. Suhu udara pengeringan sangat berpengaruh pada kualitas biji dankacang-kacangan. Jika menyebabkan kenaikan jumlah pecah, perubahan waran, dan retak, maka suhu yang digunakan adalah 1) Suhu normal 2) Suhu sedang 3) Jawaban : D. 4 saja Suhu rendah 4) Suhu tinggi 1. Faktor yang memengaruhi penyimpanan kacang-kacangan adalah

1) Suhu 2) Kadar air 3) Jawaban : E. semuabenar Kelembaban 4) Oksigen

1. Perubahan sifat fisika-kimia dapat terjadi akibat penyimpanan. Perubahan itu meliputi 1) Perubahan padatan yang terlarut 2) Perubahan air yang dibutuhkan 3) Jawaban : A. 1,2 dan 3 Sifat kacang dan biji saat pemasakan 4) Bau dan citarasa yang buruk

1. Kacang kenari mengandung phylosterol yang dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol, dan melindungi dari beberapa jenis kanker. Beberapa kandungan lain yang terdapat di kacang kenari yaitu : 1) Serat 2) fosfordantembaga 3) Jawaban : E. semuabenar vitamin B-6

4) Thiamin

1. Pada skala industri, kacang-kacangan yang dapat digunakan dalam pembuatan minyak adalah 1) Kacang tanah 2) Kacang mede 3) Jawaban : B. 1 dan 3 Kacang kedelai 4) Kacang walnut

1. Zat yang tersusun 60% dari beratnya kacang kedelai adalah 1) Lemak 2) Air 3) Protein 4) Jawaban : B. 1 dan 3 Karbohidrat

1. Suhu udara pengeringan berpengaruh pada kualitas biji. Suhu makanan yang diizinkan dalam pengeringan tergantung pada 1) Penggunaanbiji 2) Kadar air biji

3) Jenis/macambiji 4) Jawaban : A. 1, 2, dan 3

Kualitas protein

1. Perubahan sifat fisika-kima dapat terjadi akibat penyimpanan. Perubahan itu meliputi 1) Perubahan air yang dibutuhkan 2) Perubahan padatan yang terlarut 3) Sifat kacang dan biji saat pemasakan 4) Jawaban : A. 1, 2, dan 3

Bau dan cita rasa yang buruk

1. Essai 2. Apa yang dimaksud enzim proteolitik?

Jawaban : sering juga disebut protease merupakan kelompok enzim yang menguraikan protein menjadi molekul yang lebih kecil. Setiap tipe enzim proteolitik memiliki kemampuan berbeda dalam menghidrolisis ikatan peptida. Contoh enzim proteolitik antara lain pepsin, tripsin, kimotripsin, papain, bromelain, dan subtilsin.

1. Apa yang dimaksud dengan karotin? Jawaban : karotin adalah zat antioksidan yang berguna untuk melawan zat radikal bebas yang berasal dari zat-zat racun

Laporan Notulen Pangan Dasar Disusun oleh : Dewi Puji Astuti

Farikhah Qurrota Ayun NH Widita Indryani D

Pembahasan

Debby WS : Perubahan pasca panen tidak dijelaskan Della A : Mutu tiap kacang tidak dijelaskan Agita : Pengeringan kurang dijelaskan, faktor yang mempengaruhi penyimpanan tidak

Dijelaskan

Pertanyaan

Atika I

: Proses lemak hidrolitik apa maksudnya? : Hidro adalah air, perubahan lemak karena sifat air karena lingkungan

Kevinti Febrina air, curah Hujan yang tinggi

Desy S

: Fungsida dan Insektida, ada factor negatifnya tidak untuk kacang dan

Konsumsinya? Heni Nolarita : Jika tidak berlebihan tidak berdampak tergantung karateristiknya

Syarifah

: Apa kadar protein pada kacang?

Almira Susilowati : Dari fungsi kacang kedelai banyak protein sama dengan daging sapi dan susu

FORM PENILAIAN PRESENTASI

Mata Kuliah Hari/Tanggal Biji-bijian

: ILMU PANGAN DASAR : Jumat, 21 Oktober 2011 Topik : Kacang-Kacangan dan

Aspek Penilaian SOFT SKILL Pra Presentasi Kesiapan Diri (Kerapian, kesiapan paper, siap pustaka)

SKOR MAHASISWA (50-100) NAMA PRESENTAN Almira S Dina S Heni N Kevin

80

80

80

80

Kesiapan Perencanaan Materi Presentasi Komunikasi dengan teman sekelompok Kerja sama anggota kelompok

84 83 86

84 83 86

84 83 86

84

83

86

TOTAL

333

333

333

333

Catatan: Persiapan presentasi kelompok ini sudah cukup baik, kerja sama dengan teman sekelompoknya juga sudah cukup baik.

Jakarta, Nama Penilai: 1. 2. 3. 4. Dewi Puji Astuti Farikhah Qurrota Ayun Widita Indryani Dewi

FORM PENILAIAN PEMBAHAS

Mata Kuliah Hari/Tanggal Biji-bijian

: ILMU PANGAN DASAR : Jumat, 21 Oktober 2011 Topik : Kacang-kacangan dan

Aspek Penilaian Agita K SOFT SKILL Pra Presentasi Kesiapan Diri (Kerapian, kesiapan paper, siap pustaka)

SKOR MAHASISWA (50-100) NAMA PEMBAHAS Debby Della

Hikm

81

81

81

81

Kesiapan Perencanaan Materi Presentasi Komunikasi dengan teman sekelompok Kerja sama anggota kelompok

83 82 85

83 82 85

83 82 85

83

82

85

TOTAL

331

331

331

331

Catatan: Tim pembahas sudah cukup aktif mengomentari dan memberi masukan kepada tim presentan.

Jakarta, Nama Penilai: 1. 2. 3. 4. Dewi Puji Astuti Farikhah Qurrota Ayun Widita Indryani Dewi FORM PENILAIAN PELAKSANAAN PRESENTASI

Mata Kuliah Hari/Tanggal Biji-bijian

: ILMU PANGAN DASAR : Jumat, 21 Oktober 2011 Topik : Kacang-kacangan dan

SKOR MAHASISWA (50-100) Aspek Penilaian Almira S SOFT SKILL Pelaksanaan Presentasi Tata desain ppt

Dina S

Heni N

Kevint

86 82 80 80 83

86 82 80 80 83

86 82 80 80 83

86 82 80 80 83

Kemantapan suara presentan Kemampuan penguasaan audience Kemampuan menguraikan materi Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik Kesesuaian alokasi waktu TOTAL SCORE SOFT SKILL

82 493

82 493

82 493

82

493

KNOWLEDGE Kelengkapan uraian materi Kemampuan menjawab pertanyaan dengan tepat Penguasaan materi TOTAL SCORE KNOWLEDGE

83 80 80 243

83 80 80 243

83 80 80 243

83 80 80 243

Catatan: Dalam menyampaikan materi sudah cukup bagus

Jakarta, Nama Penilai: 1. 2. 3. 4. Dewi Puji Astuti Farikhah Qurrota Ayun Widita Indryani Dewi

Share this:

Twitter Facebook

Like this: Like Be the first to like this post.

About kevintifebrina friendly View all posts by kevintifebrina Leave a comment Posted by kevintifebrina on December 4, 2011 in Uncategorized ANEKA BUMBU Leave a Reply Enter your comment here...

Fill in your details below or click an icon to log in:


Email (required) (Address never made public) Name (required) Website

Notify me of follow-up comments via email.

Recent Posts o MAKALAH KACANG-KACANGAN DAN BIJI-BIJIAN o ANEKA BUMBU o ANEKA SAUS

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH POLA MAKAN SEHAT DAN SEIMBANG BAGI KESEHATAN MAHASISWA JURUSAN GIZI POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II o MAKALAH GIZI DASAR (VITAMIN E DAN K) Archives o December 2011 Categories o Uncategorized Meta o Register o Log in o Entries RSS o Comments RSS o WordPress.com
o

Blog at WordPress.com. Theme: Choco by .css{mayo}. Entries (RSS) and Comments (RSS) Follow Follow kevinmurasaki Get every new post delivered to your Inbox.
Enter your

Powered by WordPress.com

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosaeyang cukup penting di Indonesia. posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap kacang hijau masih kurang. Kurangnya perhatian ini diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya masih rendah. Di samping itu, panen kacang hijau ini harus dikerjakan beberapa kali. Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis petani,

mendapatkan varietas-varietas yang produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasaca panen. Dari segi agronmis dapat dilakukan dengan tindakan pemupukan NPK dan pengaturan jumlah populasi, jarak tanam, sanitasi, pengendalian hama dan penyakit tanaman. 1. Untuk mempengaruhi 2. Sebagai syarat Tujuan dosis pupuk jumlah populasi untuk lulus mata kuliah Praktikum tanaman kacang hijau. dasar-dasar agronomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuhtumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini. Divisi Sub-divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Vigna radiata : : atau Phaseolus : : : : Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Rosales Papilionaceae Vigna radiatus

Morfologi

Tanaman

Kacang

Hijau

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.

Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

Peranan

Agronomi

N,P,K.

Suplai nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah. Peranan N terhadap pertumbuhan tanaman adalah jelas, karena senyawa organik di dalam tanaman pada umumnya mengandung N anatara lain asam-asam amino, enzim dan bahan lainnya yang menyalurkan enersi (Nyakpa, 1988). - dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Terhadap pertumbuhan tanaman, adalah dapat merangsang perkembangan perakaran tanaman. Terhadap produksi tanaman, P mempertinggi hasil serta berat bahan kering, bobot biji, memperbaiki kualitas hasil serta mempercepat masa kematangan. Sedangkan pengaruhnya terhadap resistensi penyakit dapat dikatakan bahwa P mempertinggi daya resistensi terhadap serangan penyakit terutam cendawan (Nyakpa, 1988). Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan jerami tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah. Terhadap produksi tanaman akan mempertinggi hasil produksi dan memperbaiki kualitas hasi. Selanjutnay kalium akan mempertinggi resistensi tanaman terhadap serangan penyakit, terutama terhadap penyakit oleh cendawan (Nyakpa, 1988).

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Tempat dan Pelaksaan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan di dekat green house jurusan agronomi fakultas pertanian - untirta . Praktikum dilaksanakan dari bulan April hingga Juni 2007. 3.2 Alat-alat 1. yang digunakan dalam praktikum ini antara Alat-alat lain: Cangkul

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bahan-bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 3.3 1. 2. Siapkan Pilih alat Benih yang kacang digunakan hijau dalam ( Pupuk praktikum kurang lebih ini

Ember Timbangan Penggaris Oven Label Benang Ajir adalah: 1 kg) NPK Tanah Polybag Furadan ml Kerja bahan yang yang dibutuhkan sehat

Curacron Cara dan benih

250

3. Buat media dengan campuran tanah dan pupuk kandang (2:1), masukkan ke dalam polybag kurang lebih 5 kg. 4. Masukkan sesuai dengan dosis pemupukan (0,50,100,150) masing-masing dengan 1,2,3 populasi benih dengan 3x ulangan. 5. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore, secukupnya.

3.4 Setiap 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. minggu sampai Tinggi Jumlah Jumlah Bobot Luas Berat Berat atau panen

Pengamatan terhadap : tanaman daun polong biji daun basah kering ada

Amati

hama

penyakit

yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil

Pengamatan

Dari hasil pengamatan selama 9 MST (Minggu Setelah Tanam) dalm praktikum dasar-dasar organisasi ini telah didapat data mengenai parameter pengamatan tinggi, jumlah daun, luas daun, jumlah polong tanaman kacang hijau. Kesemua data tersebut disajikan dalam tabel.

4.1.1

Parameter

Pengamatan

Tinggi

Tanaman

Dari praktikum yang telah kami laksnakan, didapatkan data tinggi tanaman kacng hijau sebagai berikut :

4.2 4.2.1 Keadaan umum tanaman dan

Pembahasan lingkungan

Selama pengamatan berlangsung terlihat pertumbuhan tanaman mempunyai vigor yang baik. Namun selama pengamatan berlangsung terlihat beberapa tanaman terserang hama pada minggu ke- 6 yang menyebabkan beberapa tanaman bagian daunnya dimakan dan ada pula yang menggerek batang. Serangan hama ini umumnya pada saat praktikum disebabkan oleh belalang. Namun kami bersyukur tidak ada tanaman yang sampai mati. Oleh sebab itu diakukan pengendalian dengan cara kimiawi yaitu menggunakan insektisida jenis Curacron 250 ml. Agar tidak mengganggu jumlah data dan variabel yang diamati, bagian tanaman yang terserang hama dalam laporan ini kami masukkan setiap terjadi pertambahan variabel pertumbuhan tanpa mengurangi jumlah tanaman yang terserang hama. Maksudnya setiap bagian tanaman yang terserang hama tetap dihitung untuk minggu selanjutnya. 4.2.2 Pertumbuhan Tanaman

Pertumbuhan, dalam arti terbatas, menunjuk pada perambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan bertambahnya protoplasma, yang mencerminkan pertambahan protoplasma. Perkembangan, diartikan pada diferensiasi, suatu perubahan dalam tingkat lebih tinggi yang menyangkut spesialisasi dan organisasi secara anatomi dan fisiologi. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik (Harjadi, 1988).

Dalam praktikum ini didapatkan data pengamatan tinggi tanaman kacang hijau yang paling tinggi pada perlakuan NPK 1 (diberi NPK dengan populasi satu tanaman) dengan nomor polybag 3 yaitu sebesar 46 cm. Hal ini diduga karena unsur N berperan pertumbuhan dan reproduksi

tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Nyakpa (1988) bahwa bilamana terjadi kekurangan unsur hara N maka pada tanaman akan terjadi penghentian proses pertumbuhan dan reproduksi sedangkan bila jumlahnya cukup tersedia akan membantu dalam proses pertumbuhan organ vegetatif pada umumnya. Nitrogen harus tersedia di dalam tanaman sebelum terbentuknya sel-sel baru, karena pertumbuhannya tidak dapat berlangsung tanpa N. sedangkan panjamg batang terendah didapat pada perlakuan NPK 3 (pemberian NPK dengan 3 populasi) yaitu sebesar 31,17. Hal ini diduga karena jumlah populasi yang banyak dalam polybag akan mempengaruhi dalam perebutan unsur hara, sinar matahari, air dan sebagainya (pemanfaatan sumberdaya). Hal ini sesuai dengan pendapat Harjadi (1988) bahwa pada jumlah poulasi yang terlalu banyak dan jarak tanam yang rapat akan terjadi persaingan dalam pemanfaatan sumberdaya yang ada seperti unsur hara, air sinar dan matahari. Demikian juga dengan jumlah daun yang terbanyak dimilki oleh perlakuan NPK 1 yaitu sebanyak 7 helai daun. Pada parameter pengamatan jumlah polong pun, jumlah polong terbanyak dihasilkan dari perlakuan NPK 1 sebanyak 5 buah. Hal ini diduga bhwa tanah yang mengandung unsur N yang cukup akan membantu dalam proses pembentukan polong pada tanaman kacangkacangan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Nyakpa, 1988) bahwa nitrogen mepunyai peranan agronomik dalam peningkatan hasil panen, misal peningkatan jumlah polong pada tanaman kacang-kacangan. Sedangkan pada luas daun tertinggi dihasilkan pada perlakuan kontrol dengan populasi satu tanaman yaitu sebesar 256,89 cm2. Meski menghasilkan luas daun yang terbesar tapi pada kontrol tidak mampu menhasilkan jumlah polong yang banyak. BAB V PENUTUP 5.1 Dari hasil praktikum ini didapatkan simpulan sebagai Simpulan berikut:

1. Pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau memberikan respon yang baik. 2. Jumlah populasi satu tanaman mengalami pertumbuhan yang baik terhadap dari pada jumlah populasi tiga tanaman. 5.2 Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disrankan sebagai Saran berikut

1. Dalam pngamatan terutama pengukuran hendaknya stu orang saja yang mengukur agar tidak terjadi distorsi. 2. Pengaturan jumlah populasi lebih baik satu tanaman, dalam menanam jangan terlalu banyak populasi dan jarak tanam jangan terlalu sempit atau rapat.

DAFTAR PUSTAKA Fatmawati, Andi Apryani. 2007. Petunjuk Praktikum Dasar-dasar Agronomi. Jurusan AgronomiFaperta Untirta. Serang. Harjadi, M.M. Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.

Nyakpa, M. Yusuf, et al. 1988. Kesuburan Tanah. Penerbit Universitas Lmpung. Lampung. S, H. Soeprapto.1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya : Jakarta.

Tjirosoepomo, Gembong. 2004. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Diposkan oleh Caray 0 komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom)

BUDIDAYA KACANG PANJANG

SYARAT PERTUMBUHAN Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum

kurang dari 800 m dpl. PEMBIBITAN - Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg. - Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan. PENGOLAHAN MEDIA TANAM - Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi gembur. - Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm - Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm - Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2(10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut: alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan. alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan. TEKNIK PENANAMAN - Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. - Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai - Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan - Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur. PENYULAMAN Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam. PENYIANGAN Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored. PEMANGKASAN / PEREMPELAN Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.

PEMUPUKAN Dosis pupuk makro sebagai berikut: Dosis Pupuk Makro (per ha) Urea (kg) SP-36 (kg) KCl (kg) Dasar 50 75 25 Umur 45 hari 50 25 75 TOTAL 100 100 100 Waktu Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat. Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter air ). PENGAIRAN Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim. PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon) Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacangkacangan dan penyemprotan dengan PESTONA. b. Kutu daun (Aphis cracivora Koch) Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan Natural BVR c. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, Semprot Natural VITURA d. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L) Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.

e. Ulat bunga ( Maruca testualis) Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan PESTONA f. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum ) Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman. g. Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV). Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. h. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.) Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik. i. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum ) Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural GLIO pada awal tanam. PANEN DAN PASCA PENEN - Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan bijibijinya di dalam polong tidak menonjol - Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan - Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. - Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi - Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.

Selasa, 27 Oktober 2009


TEKNOLOGI PASCAPANEN KACANG HIJAU 1)
OLEH IWAN SETIAWAN, S.P. 2)

PENDAHULUAN

Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini yang ditandai dengan era pasar bebas, menuntut setiap pelaku usaha untuk mampu bersaing/kompetitif. Agar mampu bersaing maka harus diterapkan aspek manajerial pada setiap kegiatan usaha. Tidak terkecuali di sektor pertanian. Sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama sebagian besar penduduk Indonesia khususnya di Kabupaten Sumbawa harus dikembangkan ke arah yang kompetitif. Pertanian tradisional tidak mampu memenuhi hal tersebut. Oleh karena itu dewasa ini dikembangkan suatu sistem pertanian terpadu yang dikenal dengan Agribisnis. Agribisnis merupakan sistem pertanian yang mencakup semua kegiatan di sektor pertanian yang dapat memberikan nilai tambah bagi petani, mulai dari penyediaan sarana produksi, proses produksi, penanganan panen, pascapanen, pengolahan (Agroindustri), dan pemasaran hasil hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Dengan demikian pertanian tidak lagi hanya sebatas bagaimana berproduksi dan mendapatkan hasil semata, tetapi sudah harus dilihat bahwa setiap aspek saling tergantung satu sama lain. Penerapan pola agribisnis akan mampu meningkatkan produktivitas pertanian karena faktor internal maupun eksternal akan diperhitungkan secara analisa usaha tani. Disamping itu juga kesempatan kerja dan kesempatan berusaha meningkat, peningkatan pangsa pasar dan eksport, peningkatan aktivitas perekonomian, serta terjadinya peningkatan pendapatan petani. Usaha tani dalam kerangka agribisnis harus dikelola secara intensif dan dipandang sebagai usaha komersial. Dengan demikian prinsip yang harus dikembangkan adalah usaha tani harus mampu menjamin peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Salah satu usaha tani yang dikembangkan di Kabupaten Sumbawa adalah Usaha Tani Kacang Hijau. Pada saat ini pemerintah melakukan upaya melalui kegiatan Pengembangan Agribisnis Kacang Hijau.

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KACANG HIJAU DI KABUPATEN SUMBAWA

Kacang Hijau lokal Sumbawa saat ini telah disetujui sebagai Komoditas Unggul Daerah dan dilepas sebagai Varietas Unggul Nasional sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 135/Kpts/TP.2404/2/2003 tanggal 14 Februari 2003 dengan nama varietas Sampeong. Daerah pengembangannya di lahan kering dan sebagian di lahan sawah pada musim kemarau. Sentra pengembangannya di Kecamatan Sumbawa, Moyohilir, Lape/Lopok, Plampang, dan Empang. Produksi kacang hijau di Kabupaten Sumbawa dalam tiga tahun terakhir mengali fluktuasi. Pada tahun 2000 produksi sebesar 20.593 Ton dengan luas panen 29.873 Ha. Tahun 2001 produksi sebesar 18.048 Ton dengan luas panen 32.534 Ha. Sedangkan pada tahun 2002 produksi mencapai 18.836 Ton dengan luas panen 34.521 Ha (Data diolah dari Subdin Bina Program Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, 2003). Pada tahun 2003 sampai dengan bulan September 2003 Kacang Hijau dari Kabupaten Sumbawa telah diantarpulaukan sebanyak 7.806,25 Ton dengan tujuan utama ke Surabaya (Data diolah dari Seksi Perizinan dan Pelayanan Usaha Dinas Pertanian, 2003). Hal ini menunjukkan bahwa permintaan pasar terhadap Kacang Hijau cukup besar. Untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat maka usaha tani kacang hijau harus dikembangkan melalui pola usaha tani sistem agribisnis.

KEGUNAAN DAN ASPEK GIZI Di pasar lokal kacang hijau dimanfaatkan untuk makanan sehari-hari seperti bubur, sayur (taoge), dan kue-kue. Pada skala industri makanan sudah dimanfaatkan untuk pembuatan Sari Kacang Hijau (minuman) maupun makanan pendamping ASI. Kacang hijau merupakan sumber gizi, terutama protein nabati. Kandungan gizi kacang hijau cukup tinggi dan kaomposisinya lengkap, seperti terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Kandungan Gizi dalam tiap 100 gram Kacang Hijau dan Kacang-Kacang Lainnya NO. Kandungan Gizi Banyaknya dalam Kacang Hijau Kedelai Kacang Tanah 1. Kalori (kal) 345,00 286,00 452,00 2. Protein (g) 22,00 30,20 25,30 3. Lemak (g) 1,20 15,60 42,80 4. Karbohidrat (g) 62,90 30,10 21,10 5. Kalsium (mg) 125,00 196,00 58,00 6. Fosfor (mg) 320,00 506,00 335,00 7. Zat Besi (mg) 6,70 6,90 1,30 8. Vitamin A (SI) 157,00 95,00 9. Vitamin B1 (mg) 0,64 0,93 0,30 10. Vitamin C (mg) 6,00 - 3,00 11. Air (g) 10,00 20,00 4,00 12. Bagian yang dapat dimakan (Bdd) % 100,00 100,00 100,00 Sumber: Direktorat Gizi Depkes Ri (1981) dalam Rukmana, R. (1996) TEKNOLOGI PASCAPANEN Produksi utama usaha tani kacang hijau adalah biji kering. Untuk mendapatkan biji kering yang berkualitas harus memperhatikan aspek panen dan pascapanen. Panen Kacang hijau umumnya berumur genjah (pendek). Ciri-ciri kacang hijau saatnya dipanen adalah sebagai berikut: 1. Tanaman berumur 58-65 hari setelah tanam, kecuali varietas yang berumur panjang (lambat) baru dipanen pada umur maksimum 100 hari setelah tanam. 2. Polong berwarna cokelat sampai hitam dan kulitnya keras atau mengering. 3. Polong sebagian besar mudah pecah. Panen polong kacang hijau dapat dilakukan serempak, tetapi pada beberapa varietas dipanen bertahap hingga 2 3 kali pemetikan. Pemanenan jangan terlambat karena dapat menyebabkan polong pecah-pecah dan bijinya berjatuhan ke tanah. Waktu panen yang paling baik (tepat) adalah pada saat polong berwarna cokelat atau hitam dan masih utuh. Cara panen polong kacang hijau adalah dengan memetik polong satu per satu dengan menggnakan tangan. Pada varietas kacang hijau yang polongnya masak serempak, pemungutan hasil dapat dilakukan dengan cara memotong tangkai polong (buah) menggunakan pisau atau gunting yang tajam. PASCAPANEN

Penanganan pascapanen polong kacang hijau untuk memproduksi biji meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Pengumpulan Hasil Kumpulkan dan tampung hasil panen dalam karung goni untuk segera diangkut ke tempat (gudang) penampungan hasil. 2. Pengeringan Keringkan polong kacang hijau dengan cara dijemur atau menggunakan alat pengering. 3. Pembijian a. Masukkan polong kacang hijau kering ke dalam karung goni. b. Pukul-pukul karung goni berisi polong kacang hijau tadi dengan sepotong kayu atau bambu hingga polong pecah-pecah. c. Tampi polong kacang hijau yang telah pecah dengan tampah (nyiru), kemudian pisahkan bijibijinya. d. Masukkan biji kacang hijau ke dalam wadah. 4. Sortasi a. Pisahkan biji kacang hijau berdasarkan varietas, biji rusak atau cacat atau terserang hama dan penyakit serta kototran lainnya. b. Tampung biji yang mulus dan bebas dari kotoran ke dalam wadah yang ditutup rapat. 5. Penyimpanan Simpan wadah berisi biji kacang hijau di tempat atau rungan yang bersih dan kering, sirkulasi udaranya baik, dan bebas dari wabah hama dan penyakit. Untuk memperpanjang daya simpan, kadar air biji dipertahankan sekitar 10% - 12%.

PENUTUP Kacang hijau merupakan sumber protein nabati dan komposisi gizinya kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dengan demikian kacang hijau menjadi salah satu alternatif sumber bahan pangan. Agar mendapatkan mutu yang diinginkan dan tidak terjadi penurunanan kualitas maupun kuantitasnya, maka penangan pascapanen harus diperhatikan dengan cermat. Penanganan pascapen menjadi penting karena menjadi tahap awal sebelum kacang hijau diolah untuk dikonsumsi.

PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN KACANG PANJANG


warning: Parameter 1 to theme_field() expected to be a reference, value given in /var/www/newcybex/includes/theme.inc on line 171. warning: Parameter 1 to theme_field() expected to be a reference, value given in /var/www/newcybex/includes/theme.inc on line 171. warning: date(): It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most

likely misspelled the timezone identifier. We selected 'Asia/Jakarta' for 'WIT/7.0/no DST' instead in /var/www/newcybex/sites/all/modules/counter/counter.module on line 238.

Sumber Gambar: http://www.google.co.id Seperti sifat sayuran pada umumnya, kacang panjang merupakan komoditi yang tidak tahan lama, mudah busuk dan cepat menurun kualitasnya. Untuk melindungi hasil panen dari kerusakan dan mempertahankan kualitas produk agar dapat diterima konsumen dalam keadaan segar maka perlu dilakukan penanganan panen dan pasca panen. Penanganan panen dan pascapanen sebaiknya dilakukan secara cermat dan hati-hati agar diperoleh hasil yang baik. A. Panen Perlakuan panen akan mempengaruhi hasil serta proses penanganan selanjutnya. Penanganan panen yang baik akan memberikan kualitas produksi yang baik pula. Dalam pemanenan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain usia panen dan cara panen. 1. Ciri dan Umur panen Panen kacang panjang dibedakan 2 macam, yaitu panen polong muda dan panen polong tua atau biji-bijinya. Panen Polong Muda. Pada umumnya pemanenan polong muda kacang panjang pertama kali dapat dilakukan setelah berumur 45 hari. Umur panen ini tergantung pada varietas, musim dan tinggi rendahnya daerah penanaman. Polong muda sudah dapat dipanen sesudah terisi penuh dan warna polongnya hijau merata sampai hijau keputihan. Polong yang muda mudah dipatahkan. Semakin tua polong akan semakin liat, berserat, dan warnanya menguning. Oleh karena itu, pemanenan sebaiknya tidak sampai terlambat. Polong yang terlambat dipanen kurang baik untuk disayur dan tidak dapat dipasarkan. Pemanenan umumnya dilakukan pada pagi hari dan setelah dipanen biasanya kacang panjang langsung dipasarkan pada siang atau sore harinya. Untuk mendapatkan kacang panjang segar yang berkualitas baik, polong harus dipanen dengan selang waktu tiga hari sekali. Setelah tanaman berumur sekitar 3-3,5 bulan pemanenan dihentikan, pada saat itu biasanya buahnya sudah habis.

Panen Polong Tua. Dilakukan untuk kacang panjang tipe tegak seperti kacang tunggak dan kacang uci. Ciri-ciri kacang siap dipanen adalah polongnya telah cukup tua, biji-biji menonjol dan kulit luar berwarna hijau kekuningan. Umur panen 3-3,5 bulan dan waktu panen pada pagi atau sore hari. 2.Cara Panen Pemanenan kacang panjang dilakukan dengan cara memetik yaitu dengan memutar bagian pangkal polong agar polong terlepas seluruhnya dan tidak menimbulkan luka yang besar. Panen dengan memutar hingga seluruh polong terlepas dari tangkainya dapat merangsang pembentukan buah baru lebih cepat. Cara panen dengan memetik di bagian pangkal polong dapat meningkatkan hasil sampai 25%. Apabila panen dilakukan dengan menyisakan sedikit polong pada tiap tangkai akan menghasilkan 2-4 buah. Namun bila seluruh polong dipetik, tanaman mampu menghasilkan 4-6 polong tiap tangkai. Biasanya pemetikan polong dapat dilakukan 5-15 kali, sampai polongnya habis semua. Untuk kacang panjang tipe tegak, pemanenan dengan cara mencabut atau memotong pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah. Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan ditempat penampungan, dicuci dan ditiriskan sedangkan untuk kacang polong tua, setelah dikumpulkan, dikeringkan dengan dijemur. B. Penanganan Pasca Panen Penanganan pasca panen kacang panjang antara lain sortasi, pengemasan dan pengangkutan. 1.Sortasi. Tidak semua kacang yang telah dipanen layak dipasarkan, sehingga perlu disortasi atau pemilahan berdasarkan kualitas dan keseragaman, Polong kacang panjang dipilah antara yang baik dan yang cacat. Polong yang cacat berbintik hitam, berlubang, atau busuk disisihkan. Ukuran sasaran ekspor, kriteria ketuaan paling muda yaitu ukuran polong sesuai permintaan pasar, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampilan biji tidak menonjol dan berwarna hijau dan segar. Sedangkan polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulit polong dan biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya. Untuk pasar tradisional, sortasi kurang diperhatikan karena pasar tradisional tidak menuntut keseragaman kualitas yang baik sedangkan pasar swalayan yang menghendaki produk yang seragam dan baik kualitasnya. 2.Pengemasan Pengemasan bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan. Kacang panjang yang akan dipasarkan di pasar tradisional biasanya tidak dikemas secara khusus. Pengemasan dilakukan sederhana dalam bentuk ikatan besar atau kecil yang beratnya sekitar 250-2.000 gram tiap ikat. Ikatan kacang panjang biasanya menggunakan tali rafia atau tali bambu. Ikatan dikemas dalam karung goni yang berventilasi atau dalam kantong plastik polyelene. Setelah diikat, sayuran langsung disusun pada kendaraan pengangkut. Penyusunan diatur agar tumpukan tidak terlalu padat karena akan merusak sayuran. Apabila kacang panjang akan dipasarkan untuk jarak jauh, sebaiknya dikemas dalam peti, keranjang bambu atau plastik agar tidak cepat rusak. Untuk konsumsi pasar swalayan, kacang panjang juga dikemas sederhana. Setiap kelompok

diikat dengan plastik isolasi dan diberi label. Ikatan-ikatan tersebut dimasukkan ke dalam keranjang plastik, selanjutnya siap dipasarkan. Untuk polong tua dikemas dalam kaleng yang tertutup rapat, sebelumnya dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya dicampur dulu dengan minyak jagung supaya terlindung dari hama penggerek. 3.Pengangkutan Untuk pemasaran jarak jauh diusahakan sayuran terlindung dari sinar matahari dan hujan agar tidak cepat layu atau busuk. Sebaiknya kacang panjang yang selesai dipanen langsung diangkut agar diterima konsumen dalam keadaan masih segar. Disarikan oleh : Lasarus, Pusluhtan Sumber : 1. Eko Haryanto, T. Suhartini, Ester Rahayu, 2008 Budidaya Kacang Panjang 2. Agrimaniax.blogspot.com

Makalah Kacang Panjang - By. Samino (202091010017) TP UNISI - Riau


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak ( Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia. Perkembangan paling pesat di negara beriklim panas tropis seperti Indonesia. Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda. 1.2. Tujuan Untuk mengetahui lebih dalam tentang kacang panjang serta nilai gizi yang terkandung dalam kacang panjang.

1.3. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan pada makalah ini adalah : 1. Bagaimana fisiologis pada saat panen kacang panjang 2. Bagaimana proses penyimpanan kacang panjang serta cara untuk meningkatkan daya kacang panjang. 3. Jenis jenis hama dan penyakit tanaman kacang panjang. BAB II PEMBAHASAN MASALAH 2.1 Fisiologi panen dan pasca panen 2.1.1 Kandungan kacang panjang Kacang panjang mengandung enam antosianin (sianidin 3-O-galaktosida, sianidin 3-Oglukosida, delfinidin 3-O-glukosida, malvidin 3-O-glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan petunidin 3-O-glukosida), flavonol atau glikosida flavonol (kaempferol 3-O-glukosida, quersetin, quersetin 3-O-glukosida, kuersetin 3-O-6-asetilglukosida) (Wong and Chang, 2004), aglikon flavonoid (kuersetin, kaempferol, isorhamnetin) (Lattanzio et al., 2000). Daun dan akarnya mengandung saponin dan polifenol (Hutapea, 1994). Selain itu juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi, fosfor, potasium, sodium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan niasin (Handri and Rafira, 2003). Kandungan senyawa-senyawa di dalam kacang panjang ini berperan dalam proses proliferasi, diferensiasi, dan sintesis protein di sel target yang berbeda-beda. 2.1.2 Panen a. Ciri dan Umur Panen Panen kacang panjang dibedakan dua macam, yaitu panen polong muda dan polong tua atau bijibijinya. 1. Panen polong muda Dilakukan pada jenis kacang panjang lanjaran (tipe merambat) dan kacang busitao (tipe tegak). Ciri-ciri polong yang siap dipanen adalah ukuran 3 2. polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan 3. Panen polong tua Dilakukan pada jenis kacang panjang tipe tegak seperti kacang tunggak dan kacang uci dan busitao. Ciri-ciri kacang tunggak yang siap panen adalah polong-polongnya telah cukup tua, bijibiji menonjol dan kulit luar berwarna hijau kekuningan. Umur panen 3-3,5 bulan dan waktu panen pada pagi/sore hari. b. Cara Panen Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Sedangkan untuk kacang pancang tipe tegak dengan cara mencabut/memotong

pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah. 2.1.3 Pasca panen a. Pengumpulan Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Untuk polong tua setelah dikumpulkan, lalu polong dikeringkan dengan cara dijemur sampai kadar air 12-14%. b. Penyortiran Memisahkan polong muda yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dan segar. Sedangkan untuk polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulit polong, dan biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya. c. Penyimpanan Untuk mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik. d. Pengemasan dan Pengangkutan Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan dikemas dalam karung goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik polytelyne. Alat angkut yang digunakan dapat dengan cara dipikul, menggunakan jasa kendaraan/alat transportasi lainnya. Untuk polong tua dikemas dalam kaleng yang ditutup rapat. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya dicampur dulu dengan minyak jagung supaya terhindar dari hama penggerek biji. Penanganan dalam pengemasan kacang panjang dalam bentuk polong tua adalah sebagai berikut: a) Campurkan biji kacang dengan minyak jagung (10 cc/kg biji). b) Biji kacang ditempatkan dalam wadah bersih dan ditutup rapat. c) Biji kacang disimpan di ruangan yang kering dan bersih. 3.1. Hama dan Penyakit Kacang Panjang 3.1.1 Hama a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon) Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacangkacangan dan penyemprotan dengan insektisida Orthene 75 SP 1 cc/liter. b. Kutu daun (Aphis cracivora Koch) Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian:

dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan insektisida Furadan 3G dan Carbofuran 80 kg/ha. c. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan peraikan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap hama kimiawi dan insektisida Suoracide 0,1-0,2%. d. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L) Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji. e. Ulat bunga ( Maruca testualis) Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan insektisida yang efektif seperti Sevin pada kosentrasi 0,1%-0,2%. 3.1.2. Penyakit. a. Antraknose Penyebab: jamur Colletotricum lindemuthianum. Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan fungisida Dithane M-45 dan Cupravit OB 21 0,1-0,2% dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman. b. Penyakit mozaik Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: dengan menggunakan benih yang sehat dan bebas virus, disemprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. c. Penyakit sapu ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik. Penyebab: virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus. Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit d. Layu bakteri Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati. BAB III

KESIMPULAN Kacang panjang juga mempunyai berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh Pada kacang panjang yang masih muda bila dimakan terasa renyah dan enak dilalap mentahKacang panjang sering kali muncul dalam menu masakan kita sehari hari Kacang panjang juga mempunyai berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan tubuhKacang panjang merupakan tanaman semusim berbentuk perdu dan merambat Kacang panjang golongan ini tidak memerlukan lanjaran Tumbuhnya tidak terlalu memanjang Kacang panjang sering kali muncul dalam menu masakan kita sehari-hari. Selain mudah didapat, kacang panjang juga dapat diolah menjadi beraneka macam masakan. Selain mudah dimasak, bisa ditumis atau dijadikan bagian dari masakan lain. Kacang panjang juga mempunyai berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Kacang panjang atau vigna sinensis, mudah ditemukan di ladang, di kebun, pekarangan rumah, di sawah atau sebagai selingan tanaman palawija lainnya. Perawatan yang gampang, menjadikan tumbuhan yang satu ini mudah ditanam. Pada kacang panjang yang masih muda bila dimakan terasa renyah dan enak dilalap mentah. Manfaatnya : mengandung betakaroten, klorofil, vitamin B1 dan B2, serat serta pektin. Sayuran ini berguna untuk mengendalikan kadar gula darah, mengatasi hipertensi, memperkecil resiko stroke dan serangan jantung, meningkatkan fungsi organ pencernaan, menurunkan risiko kanker dan membantu mengatasi sembelit. Juga memiliki sifat diuretic (peluruh kencing) tingkat sedang. Di beberapa negara, kacang panjang digunakan untuk mengobati rematik, arthritis, dan gangguan saluran kemih. Sayuran ini berkhasiat untuk menjaga kulit dari gangguan jerawat, membantu pemulihan luka bakar, peluruh air seni, mengatasi diare, eksim, gangguan ginjal, gatal-gatal, dll

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam usaha-usaha di bidang pertanian atau secara tegas dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman penting sekali untuk diperhatikan dari sejak penyiapan lahan pertanamannya sampai kepada penyiapan hasil-hasil tanamannya. Tanpa memperhatikan kegiatan penanganan atau pengelolaan tersebut sudah dapat

dipastikan usaha pertanaman akan mengalami kegagalan atau kalau menghasilkan maka hasilnya akan kurang memuaskan baik dalam kuantitas maupun dalam kualitas.

Tujuan utama dari kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman yaitu agar dapat diperoleh hasil tanaman yang baik, dalam arti memenuhi harapan atau memuaskan petani penanamnya, baik memauskan bagi kepentingan pemenuhan kebutuhan keluarga sendiri maupun memuaskan bagi kepentingan pemenuhan kebutuhan umum atau pasar.

1.2. Tujuan

Tujuan penanganan dan pengelolaan pada saat panen adalah agar diperoleh hasil yang lebih memuaskan, baik kuantitas (jumlah ton atau kwintal per ha), maupun kualitas (benar-benar sesuai dengan harapan konsumen) yang kesemuanya akan lebih menguntungkan bagi petani penanamnya.

Beberapa kegiatan penanganan dan pengelolaan lepas panen sangat diperlukan secara lebih hatihati, misalnya dalam pengeringan, penyortiran, pengolahan hasil (penghilangan kulit, pemisahan hasil dan sebagainya), penyiapan hasil agar mudah diperdagangkan, penyiapan hasil dalam wadah dan tempat yang memenuhi persayaratan agar tidak rusak mutunya.

Jadi tujuan dari penanganan dan pengelolaan lepas panen yaitu:

1. agar hasil tanaman yang telah dipungut tetap dalam keadaan baik mutunya; 2. agar hasil tanaman menjadi lebih menarik dalam sifat-sifatnya (warna, rasa atau aroma); 3. agar hasil tanaman dapat memenuhi standar perdagangan yang menarik para konsumen individu atau industri;

4. agar hasil tanaman selalu dalam keadaan siap dengan mutu yang terjamin untuk dijadikan bahan baku bagi para konsumen industri yang memerlukannya; 5. agar hasil tanaman dapat dicegah dari kerusakan, atau dapat diawetkan lebih lanjut dengan baik untuk sewaktu-waktu digunakan atau dilempar ke pasaran dengan kualitas yang tetap terjamin.

Kebanyakan dari para petani kita (produsen) hasil tanaman masih kurang mengetahui pentingnya kegiatan penanganan dan pengelolaan lepas panen, sehingga hasil panen yang dapat dianggap baik dan diperkirakan akan menguntungkan kerapkali cepat rusak, terserang oleh hama gudang dan penyakit yang terbawa dalam penyimpanan, sehingga terjadi penurunan mutu.

Untuk mewujudkan hasil-hasil tanaman yang dikehendaki para konsumen maka penanganan dan pengelolaannya memerlukan teknik dan pengetahuan yang selalu harus mengikuti perkembangan pasar.

Teknik dan pengetahuan penanganan dan pengelolaan hasil lepas panen ini sampai sekarang dapat dikatakan kurang diperhatikan para petani pada umumnya, mereka kurang menyadari bahwa kalau hal tersebut diperhatikan dan diterapkan dengan baik maka pendapatan dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Alasan-alasan kurangnya kesadaran melakukan penanganan dan pengelolaan lepas panen tersebut (menurut tinjauan para ekonomi) adalah sebagai berikut :

1. karena kebutuhan yang mendesak; 2. karena teknik dan pengetahuan tradisional yang belum dikembangkan dan dipakai terus;

3. karena kurangnya pengetahuan tentang penanganan dan pengelolaan lepas panen yang baik; 4. keengganan para petani untuk melakukan penanganan lepas panen karena kesulitan akan biaya dan tenaga tambahan.

Secara umum, tujuannya adalah :

1. Untuk mengetahui waktu panen kacang tanah, kacang hijau dan kedelai yang tepat dari segi umur panen dan warna polong tua. 2. Untuk mengetahui cara-cara panen yang baik pada tanaman kacang tanah, kacang hijau dan kedelai. 3. Untuk mengetahui penanganan pasca panen yang baik pada tanaman kacang tanah, kacang hijau dan kedelai, sepreti perontokan, pembersihan, pengeringan, sortasi dan penyimpanan.

II. PANEN DAN PASCAPANEN

2.1. Umur Panen

A. Kacang Tanah

Waktu panen dapat ditentukan berdasarkan pertimbangan umur tanaman, tingkat kemasakan fisiologis dan kondisi cuaca. Penentuan waktu panen disesuaikan pula dengan jenis atau varietas yang ditanam. Kacang tanah yang sudah siap panen, daunnya mulai menguning dan rontok. Panen kacang tanah dilakukan bila minimal 75% polong telah tua. Umur tanaman pada saat polong tua bergantung pada varietasnya. Varietas unggul nasional umumnya berumur sekitar 100 hari, sedang varietas local dapat dipanen pada umur sekitar 90 hari (Sumarno, 1986). Untuk dijadikan benih, kacang tanah dipanen saat berumur 110 hari dan sebagian besar 80% polongnya telah tua.

Penangguhan panen akan mengakibatkan biji berkecamabah atau polong mudah terlepas bila dicabut, sebalikanya jika panen terlalu awal akan diperoleh polong dengan biji muda, sehingga akan keriput bila dikeringkan.

Pembumbunan tanaman pada stadia berbunga akan mengakibatkan banyak polong muda pada saat panen. Demikian pula penyulaman, akan mengakibatkan banyak tanaman berpolong muda pada waktu panen. Pengeringan petakan pada saat menjelang polong tua dapat membuat pematangan polong lebih seragam serta mutu biji lebih bagus. Hujan terus menerus atau lingkungan yang lembab pada stadia pematangan polong mengakibatkan kematangan polong tidak seragam (Sumarno, 1986).

B. Kacang Hijau

Waktu untuk pemanenan kacang hijau perlu diamati pada minggu terakhir umur tanaman. Umur panen kacang hijau berbeda-beda tergantung varietasnya. Varietas unggul kacang hijau

umumnya berumur genjah (pendek) yaitu saat tanaman berumur 58-65 hari setelah tanam. Untuk varietas yang berumur panjang baru dipanen pada umur maksimal 100 hari setelah tanam. Untuk benih, pemanenan dilakukan bila polong sudah tua dan benih telah keras.

Ketepatan panen untuk kacang hijau sangat penting karena polongnya mudah pecah jika kering sehingga akan banyak benih yang hilang di lapang. Demikian pula waktu panen, hendaknya tidak dilakukan saat hujan atau saat pagi hari dimana masih ada embun karena akan meningkatkan kadar air benih (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002).

C. Kedelai

Pemanenan sebaiknya dilakukan tepat pada waktunya dan menggunakan cara yang beanr. Apabila polong sudah kelihatan tua, panen harus segera dilakukan. Panen yang terlambat akan merugikan karena banyak buah yang tua dan kering, sehingga kulit polong retak-retak dan biji lepas berhamburan. Disamping itu, buah akan gugur akibat tangkai buah mengering dan lepas dari cabangnya. Oleh karena itu, harus mengetahui tanda-tanda kedelai siap dipanen, yaitu warna daun menguning, lalu gugur, polong mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan ( 95%) dan retak-retak, batang berwarna kuning agak coklat dan mengering.

Panen sebaiknya dilaksanakan pada pagi hari saat cuaca cerah, agar kegiatan pengeringan dapat langsung dilaksanakan. Harus dihindarkan panen pada saat turun hujan (Samsudin S. dan Dadan S. Djakanihardja, 1985).

Umur panen kedelai ditentukan oleh beberapa faktor yaitu varietas dan ketinggian tempat penanaman. Di daerah dataran tinggi, umur tanaman kedelai siap panen lebih lama 10-20 hari dibandingkan di daerah dataran rendah (Lisdiana Fachruddin, 2000).

Biji kedelai sebagai bahan konsumsi, berbeda dengan biji yang akan digunakan sebagi benih. Sebagai bahan konsumsi, kedelai dapat dipetik pada umur 75-100 hari, sedangkan untuk kedelai yang akan dijadikan benih pada masa tanam berikutnya dapat dipetik pada umur 100-110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.

Masak fisiologis terjadi jika lebih dari 60% populasi tanaman telah menunjukkan polong yang berwarna coklat. Pada saat masak fisiologis, benih kedelai telah lepas dari plasenta di dalam polong. Karena sifat yang higroskopis dan kulitnya yang tipis, benih sangat peka sekali terhadap pengaruh kelembaban lingkungan. Dengan kondisi seperti itu, dianjurkan panen dilakukan tidak terlalu lama setelah benih mencapai masak fisiologis. Jika masak fisiologis tepat pada saat 60% polong telah matang (coklat) maka panen benih dilakukan pada saat polong matang mencapai 80% (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002). Keterlambatan panen akan menurunkan mutu fisik dan fiologis benih. Tidak jarang benih hasil panen terlihat pecah kulit jika terjadi hujan selama benih di lapang.

2.2. Warna Polong Tua

A. Kacang Tanah

Panen kacang tanah untuk konsumsi dilakukan bila minimal 75% polong telah tua. Tanda-tanda polong telah tua adalah :

Kulit polong agak keras Warna polong kecoklat-coklatan Polong berisi penuh, tetapi bijinya tidak terlau keras Kulit ari biji tipis dan mudah terkelupas Kadar air biji telah menurun menjadi kurang dari 25%.

Panen kacang tanah untuk benih dilakukan bila minimal 80% polong telah tua yaitu :

- Kulit polong cukup keras


Warna polong coklat kehitam-hitaman Kulit biji tipis dan mengkilat Rongga polong telah berisi penuh dengan biji.

B. Kacang Hijau

Polong siap panen memiliki tanda-tanda :


Polong berwarna coklat sampai hitam Kulitnya keras atau mengering Polong sebagian besar mudah dipecah.

Waktu panen yang paling baik (tepat) adalah pada saat polong berwarna coklat atau hitam dan masih utuh. Keterlambatan pemanenan menyebabkan polong pecah-pecah dan bijinya berjatuhan ke tanah.

C. Kedelai

Pemanenan kedelai harus segera dilakukan apabila polong sudah kelihatan tua, dengan tandatanda :

Polong berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan secara merata Polong kering dan retak-retak Biji telah terisi penuh Kulit licin dan keras.

Kedelai manis umumnya dipanen pada saat kulit polong masih hijau, tetapi polong sudah terisi penuh. Kedelai manis dikonsumsi sebagai polong rebus. (Lisdiana Fachruddin, 2000).

2.3 Cara-cara Panen

A. Kacang Tanah

Alat-alat yang diperlukan seperti wadah, lantai jemur, penampi, alat penyimpan dll, hendaknya dipersiapkan terlebih dahulu sebelum panen dilakukan. Semua wadah atau alat yang digunakan harus bersih dari kotoran, hama dan penyakit, sisa-sisa tanaman. (Direktorat Perbenihan, 2002).

Panen kacang tanah umumnya dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut tanaman. Pencabutan dilakukan secara hati-hati agar tidak banyak polong yang tertinggal. Kehilangan hasil karena tertinggalnya polong dalam tanah dapat mencapai 25% (Sumarno, 1986). Untuk mengatasi terbuangnya hasil panenan akibat pencabutan, sebaiknya sebelum dilakukan pencabutan, tanah yang kering diairi terlebih dahulu agar menjadi lunak (Budi Santoso, 1998). Cara panen tersebut meskipun memerlukan banyak tenaga dan waktu, namun mampu menghasilkan mutu biji yang lebih baik karena dapat terhindar dari kerusakan mekanis (Lisdiana Fachruddin, 2000).

Pertanaman kacang tanah pada tanah yang gembur akan memudahkan dalam pemanenan. Pembuatan bedengan juga dapat mempermudah panen karena tanah akan tetap gembur.

Panen yang dilakukan dengan pencabutan batang demi batang, maka panenan akan berupa brangkasan yang terdiri atas polong, akar, batang, dan daun. Produk utama kacang tanah adalah polongnya, sedangkan sisa-sisa lainnya dapat dijadikan pakan ternak atau dibuat pupuk kompos.

Panen kacang tanah dengan mesin dilakukan 2 tahap. Tahap pertama adalah mencabut tanaman dan membalikkannya, sehingga dari tanaman yang telah dicabut, polong-polongnya terletak di atas. Tujuan membalikkan tanaman ini adalah agar polong menjadi kering. Tahap kedua adalah pemipilan polong bila biji telah cukup kering dengan kadar air 9-10%, oleh mesin combine. Biji yang keluar dari mesin combine telah bersih dari kotoran. Pemanenan kacang tanah dengan mesin yang demikian, banyak dilakukan oleh kacang tanah di Amerika Serikat dan Australia (Sumarno, 1986).

B. Kacang Hijau

Panen dilakukan dengan cara dipetik satu persatu menggunakan tangan. Selain itu, dapat pula dengan cara memotong polong menggunakan pisau atau gunting yang tajam. Polong kacang hijau yang dipanen dengan cara dipetik, pemetikannya dilakukan ketika tanamannya berada dilahan penanaman.

Panen polong kacang hijau dapat dilakukan serempak, tetapi pada beberapa varietas dipanen bertahap hingga 2 sampai 3 kali pemetikan. Pada varietas kacang hijau yang polongnya masak serempak, pemanenan dapat dilakukan dengan cara memotong tangkai polong menggunakan pisau atau gunting yang tajam.

Produksi utama usaha tani kacang hijau adalah biji kering. Setelah melakukan pemanenan, kemudian mengumpulkan dan menampung hasil panen dalam karung goni untuk segera diangkut ke tempat penampungan hasil.

C. Kedelai

Pemanenan kedelai yang lazim dilakukan ada 2 macam yaitu :

Pemanenan dengan cara dicabut

Sebelum tanaman dicabut, keadaan tanah perlu diperhatikan terlebih dahulu. Pada tanah ringan dan berpasir, proses pencabutan akan lebih mudah. Cara pencabutan yang benar ialah dengan memegang batang pokok, tangan dalam posisi tepat di bawah ranting dan cabang yang berbuah, tanaman kedelai dicabut beserta akar-akarnya. Pencabutan harus dilakukan dengan hatihati sebab kedelai yang sudah tua mudah sekali rontok bila tersentuh tangan. Cara ini hanya dianjurkan bila lahan penanaman relatif gembur.

Pemanenan dengan cara dipotong

Alat yang bisa digunakan untuk memotong adalah sabit yang cukup tajam, sehingga tidak terlalu banyak menimbulkan goncangan. Di samping itu dengan alat pemotong yang tajam, pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat dan jumlah buah yang rontok akibat goncangan bisa ditekan. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong pangkal batang dengan bantuan sabit. Cara ini dianggap lebih menguntungkan karena lebih menghemat waktu dan tenaga. Selain itu, bintil akar yang mengandung Rhyzobium akan tetap tertinggal di dalam tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Pada tanah yang keras, pemanenan dengan cara mencabut sukar dilakukan, maka pemanenan dengan cara memotong akan sangat menolong dan cepat.

2.4. Perontokan dan Pembersihan

A. Kacang Tanah

Perontokan dapat dilakukan secara manual dengan tangan atau dengan menggunakan perontok tipe pedal. Namun, benih dari polong yang dirontokkan dengan perontok tipe pedal, daya tumbuhnya berkurang dari 82,2% menajdi 76,3%. Oleh karena itu, sebaiknya perontok tipe pedal hanya digunakan untuk merontokkan polong konsumsi. (Lisdiana Fachruddin, 2000).

Perontokan buah kacang dari batangnya dapat dilakukan diladang atau ditempat yang teduh tidak jauh dari ladang dengan demikian pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih teliti, buah yang benar-benar penuh berisi sekaligus dapat dipisahkan dari buah yang kurang berisi dan belum berisi. Perontokan sebaiknya dilakukan dengan tangan tanpa atau menggunakan pisau sehingga

dapat tercegah dari kerusakan-kerusakan. Cara yang buruk yang sampai sekarang masih sering dilakukan yaitu dengan cara membanting atau memukul-mukulkannya pada balok kayu. (Kartasapoetra, 1994).

Untuk mendapatkan polong yang bersih, polong hendaknya dicuci dengan air sehingga warnanya menjadi cerah. Polong dimasukkan dalam bakul dan kemudian dimasukkan dalam bak air. Dengan cara ini, polong sekaligus dapat dicuci dan ditiriskan. (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002).

B. Kacang Hijau

Perontokkan polong dilakukan setelah melakukan penjemuran. Penjemuran ini merupakan pengeringan polong sampai kadar air mencapai 14-15%, yang ditandai oleh pecahnya sebagian besar polong, dan lamanay pengeringan diperkirakan 3-4 hari (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002). Pengeringan polong dapat dilakukan dengan sinar matahari atau dryer. Bila dikeringkan di bawah matahari, polong harus diberi alas berupa terpal atau anyaman bambu karena sebagian besar polong akan pecah selama proses pengeringan.

Polong yang telah kering selanjutnya melakukan perontokan untuk mendapatkan biji. Perontokan dapat dilakukan secara manual dengan dipukul menggunakan alat pemukul dari kayu atau dirontokkan dengan mesin perontok. Setelah biji kacang hijau terlepas dari polong kemudian ditampi untuk memisahkan biji dari kulitnya, atau dapat digunakan alat pembersih awal (scalper) yang terdiri dari satu ayakan dan blower (Baran Wirawan dan Sri Waahyuni, 2002). Selanjutnya dikeringkan kuntuk mendapatkan kadar air yang sesuai untuk penyimpanan.

C. Kedelai

Brangkasan kedelai yang baru saja dipanen sebaiknya langsung dijemur di bawah sinar matahari. Penjemuran di sini adalah pengeringan pendahuluan, karena polong masih bersama batang dan daun-daunnya, selain itu tingkat pengeringan sekedar untuk menurunkan kadar air dari 20-25% hingga mencapai 13-18%, dengan demikian perlakuan perontokan akan lebih mudah (Kartasapoetra, 1994). Penjemuran sebaiknya dilakukan di atas tikar, lembar anyaman bambu, agar memudahkan pengambilan dan menghindari tercecernya biji. Penjemuran biasanya berlangsung 2-3 hari.

Perontokan biasanya dilakukan sekaligus dengan pemisahan biji dari kulit polong dan batangnya. Perontokan dapat dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan memukul-mukul brangkasan yang telah kering dengan alat dari kayu atau bambu hingga biji terlepas dari polongnya. Selanjutnya, biji dipisahkan dari patahan-patahan ranting, pecahan polong dan kotoran lainnya dengan cara manual yaitu ditampi dengan menggunakan nyiru. Cara demikian bagi benih kedelai dapat dikatakan kurang baik, karena dapat rusak akibat pemukulan, juga kurang efisien, sebab banyak memakan waktu dan tenaga. Untuk mengatasi hal tersebut dapat digunakan mesin perontok yang lebih cepat dan hasilnya lebih baik, tapi harus memperhatikan kecepatan putaran silinder, karena bila terlalu cepat atau terlalu lambat dapat merugikan. Hasil perontokan yang masih kotor dapat dimasukan kedalam winower, sehingga akan diperoleh hasil bersih. Setelah biji bersih kemudian dijemur kembali untuk penyimpanan.

2.5. Pengeringan

A. Kacang Tanah

Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

Pengeringan secara alami

Pengeringan secara alami dapat dilkuakn dengan bantuan sinar matahari, yang biasanya dilakukan pada musim kemarau. Pengeringan dapat dilakukan di atas lantai semen atau diatas tanah dengan terlebih dahulu diberi pengalas lembaran anyaman bambu atau plastic, yang posisinya memungkinkan untuk mendapatkan banyak panas sinar matahari. Pada umumnya pengeringan dilakukan 7-10 hari, dengan melakukan pembalikan secara teratur agar keringnya dapat merata. Pengeringan hingga kadar kurang dari 9% dilakukan untuk mencegah kontaminasi jamur Aspergillus flavus. (Lisdiana Fachruddin, 2000).

Pengeringan secara mekanis

Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan Batch Dryer, dalam hal ini temperature yang dipakai sekitar 35-45 oC dan kelembaban udara pengering sekitar 55%, bila temperatur pengering terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan (rapuh, mudah pecah, kulit biji mudah mengelupas pada waktu perontokan dan lain-lain) (Kartasapoetra, 1994).

Pengeringan polong dilakukan hingga beratnya konstan. Berat yang konstan menandakan tingkat kadar air kesetimbangan telah tercapai. Untuk benih pengeringan dilakukan sampai memperoleh kadar air 10-11% (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002).

B. Kacang Hijau

Setelah diperoleh biji yang bersih, biji tersebut lalu dijemur selama 2-3 hari hingga kadar airnya tinggal 10-12% (Soeprapto H.S., 1993). Pengeringan secara alami tersebut menggunakan

bantuan sinar matahari yang dilakukan di atas alas atau lantai jemur. Pengeringan dapat pula dilakukan secara buatan dengan menggunakan mesin pengering dryer.

Sebelum disimpan, hendaknya biji telah kering tetap. Untuk mencapai kering tetap, biji dijemur beberapa kali sampai beratnya tidak berubah lagi (Soeprapto, 1993). Untuk benih, pengeringan dilakukan sampai memperoleh kadar air mencapai 12% (Direktorat Perbenihan, 2002).

C. Kedelai

Tujuan dari pengeringan ialah untuk menurunkan kadar air pada bahan dari 13-18% menjadi sekitar 12-13%. Maksud penurunan kadar air di bawah standar agar dalam penyimpanan tidak terjadi perubahan karena faktor luar, peningkatan kadar air paling tidak mencapai 14% (sama dengan standar). (Kartasapoetra, 1994).

Pengeringan dapat dilakukan secara alami dengan bantuan sinar matahari atau secara mekanis dengan alat berupa mesin pengering.

Pengeringan secara alami dilakukan diatas lantai bersemen atau pada tempat lain dengan terlebih dahulu diberi alas tikar, lembar anyaman bambu atau plastik tebal. Biji kedelai dihamparkan dengan ketebalan 2-3 cm, melakukan pembalikkan secara teratur agar tidak terjadi pengerasan di sekitar kulit biji yang dapat berlangsung 2-3 hari.

Pengeringan secara mekanis dapat menggunakan Sack Dryer. Bahan-bahan dimasukkan ke dalam karung selanjutnya diatur secara tersusun di dalam ruang pengering. Melakukan pengaturan temperature udara sampai 43 oC dengan kecepatan aliran yang disesuaikan dengan banyaknya bahan yang dikeringkan. Dengan menggunakan alat pengering mekanis ini

pengeringan akan berlangsung sekitar 6-8 jam, tetapi hal ini akan sangat bergantung kepada kadar air yang terkandung dalam bahan sebelum pengeringan dan kecepatan aliran udara pengeringnya (Kartasapoetra, 1994).

Pengeringan benih ditujukan untuk menurunkan kadar air benih sehingga viabilitas benih dapat dipertahankan selama dalam penyimpanan. Selama pengeringan, kadar air benih hendaknya selalu diukur atau diamati agar tidak melampaui batas kadar air benih yang diinginkan. Suhu serta kecepatan pengeringan pun dikontrol agar kualitas benih tetap terjaga. Pengukuran kadar air benih bisa dilakukan dengan menggunakan alat seed moisture tester. Apabila beratnya telah konstan maka benih tersebut sudah mencapai kadar air keseimbangan, yaitu 10-11%, dan selanjutnya pengeringan dapat dihentikan.

2.6. Sortasi

A. Kacang Tanah

Setelah kering, polong kacang tanah dibersihkan dari tanah dan kotoran lainnya, kemudian dilakukan sortasi. Tujuan sortasi adalah memisahkan polong-polong tua berisi dari polong yang kurang berisi atau sakit (Budi Santoso, 1998). Pemilahan dengan tangan dilakukan menggunakan alat tapi.

Dalam memilih polong kacang tanah tidak dapat didasarkan pada jumlah biji dalam polong karena polong kacang tanah ada yang berbiji satu, dua atau tiga. Artinya varietas tertentu tidak selalu seragam jumlah bijinya (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002).

Rendemen polong menjadi biji bergantung pada beberapa hal, antara lain varietas, tingkat kekeringan, kualitas polong, ketuaan polong dan kesehatan polong (ada tidaknya hama penyakit pada pertanaman). Polong bernas mempunyai rendemen sekitar 75%, tetapi polong yang tidak bernas rendemennya hanya sekitar 40% (Sumarno, 1986).

Cara membedakan satu varietas dengan varietas lain pada polong kacang tanah adalah dengan mengamati ukuran, bentuk dan urat atau anyaman pada kulit polong (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002).

Pada benih untuk memilah polong yang bernas dan polong yang tidak bernas, dapat digunakan alat specific gravity separator. Dengan alat tersebut, benih-benih tidak bernas akan dilempar ke tempat yang berbeda (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002). Untuk memperoleh benih kacang tanah bersertifikat harus melalui proses pengujian di laboratorium pengujian mutu benih.

B. Kacang Hijau

Biji kacang hijau dibersihkan dengan ayakan atau tampi. Sortasi pada kacang hijau dilakukan dengan memisahkan biji kacang hijau dari : (Rahmat Rukmana, 1997)

Varietas lain (biji-bijian lain yang tercampur) Biji yang rusak atau cacat karena proses pengupasan polong Biji yang terserang hama dan penyakit Sisa kotoran Biji yang bentuk dan warnanya berbeda.

Biji yang telah bersih dipilah untuk mendapatkan biji yang seragam ukuran dan bobotnya, dapat menggunakan alat air screen cleaner dan specific gravity separator.

Benih kacang hijau bersertifikat dapat diperoleh dengan pengujian sample benih di laboratorium pengujian mutu benih.

C. Kedelai

Biji kedelai dibersihkan dengan cara ditampi. Sortasi pada kedelai dilakukan dengan memisahkan biji kedelai dari: (Samsudin S. dan Dadan Djakamihardja, 1985)

Kotoran Biji yang tidak sehat Biji yang rusak.

Untuk mendapatkan benih murni yang sehat dan seragam, perlu dibersihkan dan dipilah. Pembersihan benih dengan alat air screen cleaner dapat menyeragamkan ukuran. Untuk menyeragamkan ukuran (yakni bulat) dapat digunakan alat spiral separator. Sedangkan untuk memilah benih berdasarkan berat jenisnya dapat digunakan alat specific grafity separator.

2.7. Penyimpanan

A. Kacang Tanah

Penyimpanan kacang tanah dapat berupa polong atau biji. Penyimpana polong kacang tanah biasanya dilakukan untuk menyimpan biji atau untuk menunggu waktu penjualan yang tepat.

Polong kacang tanah yang sudah cukup kering dengan kadar air < 9 %, dapat dimasukkan ke dalam karung goni dan disimpan dalam ruang yang sejuk dan kering dengan suhu 27 oC, kelembaban nisbi 70 % (Lisdiana Fachruddin, 2000). Diusahakan agar tidak terjadi kontak langsung dengan dinding dan lantai.

Kadar air dalam biji kacang menunjukkan banyaknya air yang terkandung dalam biji. Kadar air kacang tanah dapat dipengaruhi oleh kelembaban ruangan tempat menyimpan biji kacang tersebut.

Penyimpana dalam bentuk biji lebih awet kering dibandingkan dalam bentuk polong. Umumnya kelembaban udara gudang di Indonesia adalah antara 80-90%, sehingga kadar air biji kacang akan berkisar antara 10-15%, atau sekitar 15-21% bila disimpan dalam bentuk polong. Kerugian menyimpan dalam bentuk biji adalah mudah diserang hama gudang. (Sumarno, 1986).

Dalam skala besar penyimpanan dapat dilakukan dengan sistem curah atau menggunakan bak. Cara lain yang lebih efektif adalah dengan pemberian 15% gas CO2 ke dalam drum tertutup yang berisi biji kacang tanah yang berkadar air 6,7-9,6%. Dengan cara penyimpana tersebut, biji kacang tanah dapat bertahan selama 6 bulan (Lisdiana Fachruddin, 2000).

Benih kacang tanah lebih baik disimpan dalam bentuk polong, agar daya tumbuh tidak cepat menurun. Kadar air yang aman untuk penyimpanan benih dalam bentuk polong yaitu 10-11% (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002). Polong dengan biji yang telah kering dimasukkan dalam karung, dan disimpan dalam ruang yang kering. Karung berisi benih jangan ditumpuk langsung di atas lantai, melainkan diberi alas papan.

Penyimpanan benih untuk 2-3 bulan dapat dilakukan dalam bentuk biji kering yang disimpan dalam kaleng-kaleng yang tertutup rapat. Benih kacang tanah dalam polong dapat disimpan dengan daya tumbuh tetap baik selama 8 bulan. Bila ruangan penyimpanan bersuhu rendah (1018 oC) dapat bertahan hingga 12 bulan. (Sumarno, 1986).

B. Kacang Hijau

Setelah melakukan sortasi, tampung biji kacang hijau yang mulus dan bebas dari kotoran ke dalam wadah yang ditutup rapat. Simpan wadah berisi kacang hijau ditempat yang bersih dan kering. Sirkulasi udaranya harus baik dan bebas dari hama dan penyakit. Untuk memperpanjang daya simpan, kadar air biji dipertahankan sekitar 10-12% (Rahmat Rukmana, 1997).

Selama dalam penyimpanan bijij kacang hijau mudah dirusak oleh Brunchus rubens. Untuk mencegah kerusakan itu biji yang disimpan harus bersih. Sanitasi juga perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan selanjutnya.

Untuk keperluan benih, biji yang telah disortir disimpan dalam blek benih. Sebelum blek ditutup, dianjurkan diberi abu dapur kering aatu insektisida sebagai penolak hama bubuk (Soeprapto, 1993). Setelah itu blek harus ditutup rapat sehingga udara tidak dapat masuk. Kadar air benih yang aman untuk disimpan yaitu 11-12% (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002).

Benih yang disimpan memerlukan oksigen untuk bernafas. Dari proses pernafasan ini akan dihasilkan energi. Jika digunakan untuk perkecambahan benih maka energi ini tidak terbuang, namun jika benih belum siap untuk berkecambah maka energi akan berubah menjadi panas. Keluarnya energi dalam bentuk panas ini menyebabkan benih kehabisan tenaga sehingga tidak dapat tumbuh. Selain itu panas yang timbul dapat meningkatkan suhu di sekitar benih sehingga

menjadi tempat yang cocok untuk pertumbuhan jasad renik. Untuk mencegah penghamburan energi oleh benih, oksigen dalam lingkungan benih diganti dengan gas nitrogen atau karbondioksida. Kelembaban dan suhu udara dalam tempat penyimpanan juga harus rendah. Selain itu benihnya sendiri harus benar-benar bermutu. Dengan memperhatikan hal ini, tenaga dan kecepatan tumbuh benih dapat dipertahankan selama dalam penyimpanan (Soeprapto, 1993).

C. Kedelai

Kedelai yang disimpan biasanya berupa biji bukan polong. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam masalah penyimpanan ialah bahwa biji yang disimpan harus kering dan bersih, penyimpanan dilakukan dengan cara yang benar dan tempat penyimpanan tidak lembab.

Penyimpanan biji untuk konsumsi

Biji yang akan disimpan sebagai bahan konsumsi harus diseleksi dan dijemur hingga benar-benar kering, dengan persentase kadar air yang sesuai yaitu 12-13% (Kartasapoetra, 1994). Apabila persentase kadar airnya masih terlalu tinggi biji kedelai dalam penyimpanan itu mudah terserang cendawan dan membusuk.

Biji kedelai yang sudah kering dimasukkan dalam karung untuk disimpan dalam gudang yang kering dan tidak lembab. Apabila penyimpanan itu dimaksudkan untuk jangka lama, dapat dimasukkan dalam silo.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyimpanan itu adalah kelembaban, suhu dan latar belakang biji itu sendiri. Kelembaban gudang merupakan faktor yang paling penting, sirkulasi udara harus baik agar biji kedelai tetap kering.

Penyimpanan biji untuk benih

Biji yang akan dijadikan benih harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Biji dalam keadaan kering sempurna, memenuhi standar yakni berkadar air 10-11% Biji harus sehat, tidak keriput dan tidak tergores atau terluka Besar kecilnya biji sesuai dengan varietasnya

Setelah biji yang akan digunakan sebagai benih diseleksi kemudian dimasukkan ketempat penyimpanan seperti kaleng bekas minyak, drum, kantong plastik, karung goni dan sebagainya. Tempat penyimpanan juga harus dipersiapakan terlebih dahulu, harus bersih, harus kering, kedap air, dan tidak langsung diletakkan di atas lantai, melainkan di atas alas kayu. Untuk mengurangi kelembaban biji yang disimpan di dalam kaleng bisa di taruh di rak, sehingga sirkulasi udara lancar.

Tempat penyimpanan yang baik memiliki beberapa keuntungan. Misalnya kantung plastik tebal yang ditutup rapat-rapat dapat mempertahankan daya tumbuh kedelai yang baik, bahkan sampai 8 bulan, asalkan benih benar-benar kering. Sebaliknya bila benih kedelai tidak dirawat dengan baik dalam waktu 3-4 bulan, daya tumbuhnya telah menurun terutama bagi varietas-varietas yang berbiji besar.

Selain keadaan biji dan tempat penyimpanan, factor lain yang perlu diperhatikan dalam hal penyimpanan benih ialah keadaan gudang tempat penyimpanan. Gudang harus selalu bersih, bebas hama. Oleh karena itu, gudang yang digunakan sebelumnya harus disemprot dengan insektisida seperti: Phostoxin (Ceplosdelcia) atau jenis lainnya sebagai fumigan. Ruang penyimpana dapat dilengkapi dengan pendingin udara dan pengatur kelembaban. Dalam ruang

bersuhu 18 oC dan kelembaban 65%, benih kedelai yang berkadar air 11% mampu disimpan 6-9 bulan. Sementara jika disimpan tanpa penambahan pendingin dan pengatur kelembaban benih kedelai hanya dapat disimpan sampai 3 bulan saja (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002).

Teknik penyimpanan lain adalah dengan menggunakan garam. Benih kedelai dimasukkan kedalam kaleng atau ember. Di tengah-tengahnya diberi garam sebanyak 1/10 bagian benih yang disimpan. Garam ini dibungkus kain kasa bersih dan diberi alas wadah plastik supaya garam yang terlarut tidak merembes ke dalam kedelai. Bungkusan garam ini disusun dalam posisi tegak di tengah-tengah kedelai yang akan disimpan. Lalu kaleng atau ember ditutup rapat. Penyimpanan dengan garam ini dapat mempertahankan mutu benih selama 4-6 bulan. (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002).

III. KESIMPULAN

Umur panen pada kacang tanah, kacang hijau dan kedelai berbeda-beda tergantung varietasnya. Untuk kacang tanah varietas unggul nasional umumnya berumur sekitar 100 hari, sedangkan varietas lokal dapat dipanen pada umur sekitar 90 hari. Pada tanaman kacang hijau untuk varietas yang berumur genjah umumnya berumur 58-65 hari setelah tanam, sedangkan untuk varietas yang berumur panjang baru dipanen pada umur maksimal 100 hari setelah tanam. Dan pada tanaman kedelai untuk dijadikan bahan konsumsi dapat dipetik pada umur 75-100 hari sedangkan untuk dijadikan benih dapat dipetik pada umur 100-110 hari.

Panen pada tanaman kacang-kacangan dilakukan apabila polong sudah kelihatan tua, yang dapat dilihat dari warna polongnya. Untuk tanaman kacang tanah warna polong menjadi coklat kehitam-hitaman, pada tanaman kacang hijau polong berwarna coklat sampai hitam, sedangkan pada tanaman kedelai polong berwarna kuning kecoklatan.

Cara melakukan pemanenan pada tanaman kacang-kacangan umumnya dilakukan secara manual. Seperti pada tanaman kacang tanah dengan cara mencabut tanaman, namun dapat pula menggunakan mesin. Pada tanaman kacang hijau dilakukan dengan cara dipetik satu persatu menggunakan tangan, dapat pula dengan cara memotong polong menggunakan pisau atau gunting yang tajam. Sedangkan pada tanaman kedelai dapat dilakukan dengan cara mencabut atau dengan cara memotong menggunakan sabit.

Perlakuan pasca panen yang umum dilakukan pada taanaman kacang-kacangan adalah perontokan, pembersihan, pengeringan, sortasi dan penyimpanan.

Perontokan pada tanaman kacang-kacangan dilkukan untuk mendapatkan polong atau biji. Cara perontokan ini dapat dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan memukul-mukul

brangkasan yang telah kering dengan alat dari kayu hingga biji terlepas dari polongnya. Cara lain adalah dengan menggunakan mesin perontok. Kemudian polong atau biji dibersihkan.

Pengeringan dilakukan untuk menurunkan kadar air sehingga awet selama penyimpanan. Cara pengeringan pada biji kacang-kacangan dapat dilakukan dengan cara alami yaitu dengan bantuan sinar matahari atau secara mekanis menggunakan mesin pengering.

Sortasi pada biji kacang-kacngan dapat dilakukan dengan cara ditampi, yang bertujuan untuk memisahkan biji kacang-kacangan dari varietas lain, biji yang rusak, biji yang terserang hama dan penyakit, biji yang bentuk dan warnanya berbeda serta dari sisa kotoran.

Penyimpanan kacang tanah dapat berupa polong atau biji, sedangkan pada kacang hijau dan kedelai berupa biji. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyimpanan adalah kelembaban dan suhu dari tempat penyimpanan. Untuk memperpanjang daya simpan, kadar air biji harus dipertahankan.. Pada kacang tanah kadr airnya < 9%, pada kacang hijau sekitar 1012% sedangkan pada kedelai sekitar 12%.

DAFTAR PUSTAKA

Baran Wirawan dan Sri Wahyuni. 2002. Pascapanen Kacang-kacangan. Pelatihan Pertanian di Dinas Tanaman Pangan Jawa Barat.

Budi Santoso. 1998. Pascapanen Kacang Hijau. PT. Angkasa. Bandung.

Direktorat Perbenihan. 2002. Pasca Panen Tanaman Palawija. Jakarta.

Kartasapoetra, A. G. 1994. Pascapanen Kacang-kacangan. PT Bina Aksara. Jakarta.

Lisdiana Fachruddin. 2000. Bercocok Tanam dan Pascapanen Kacang-kacangan. PT. Indica. Jakarta.

Samsudin S. dan Dadan S. Djakanihardja. 1985. Panen dan Pascapanen Tanaman Leguminosa. Direktorat Perbenihan. Jakarta.

Soeprapto, H. S. 1993. Kedelai. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Sumarno. 1986. Kedelai. Cara Bercocok Tanam. PT. Gramedia. Jakarta.

PANEN DAN PASCA PANEN KACANG TANAH, KACANG HIJAU DAN KEDELAI

Oleh :

Aep Wawan Irwan

NIP. 131 877 079

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2006

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan tentang kajian panen, pascapanen kacang tanah, kacang hijau dan kedelai.

Tulisan ini berisi tentang cara panen, ciri-ciri panen, dan pascapanen, termasuk penyimpanan hasil, disusun untuk menunjang dan melengkapi materi perkuliahan tanaman pangan, khususnya kuliah tanaman pangan kacang-kacangan (leguminosa).

Penulis berharap tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan bagi para mahasiswa yang berminat dan dapat menjadi salah satu sumber referensi dalam melakukan penelitian dalam bidang yang berkaitan.

Akhirnya, pada kesempatan ini Penulis ingin rnenyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penulusuran bahan tulisan ini.

Jatinangor, Januari 2006

Penulis

DAFTAR ISI

Hlm. KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................... I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1.1. Latar Belakang .................................................................... 1.2. Tujuan ................................................................................ II. PANEN DAN PASCAPANEN .................................................. 2.1. Umur Panen ........................................................................ 2.2. Warna Polong Tua .............................................................. 2.3. Cara-cara Panen .................................................................. 2.4. Perontokan dan Pembersihan .............................................. 2.5. Pengeringan ........................................................................ 2.6. Sortasi ................................................................................. 2.7. Penyimpanan ....................................................................... III. KESIMPULAN ........................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ i ii 1 1 1 4 4 6 8 11 13 16 18 24 26

29

PENGENDALIAN HAMA PASCA PANEN HAMA GUDANG TANAMAN KACANG HIJAU

Oleh : Abdul Khalim

2008 0122 022

INSTITUT PERTANIAN YOGYAKARTA


YAYASAN PENDIDIKAN WIDYATANI
Jln. Magelang KM 5,6 P.O Box. 1050 Telp.(0274) 589520

A. LATAR BELAKANG Selama dalam masa penyimpanan komoditi pangan dapat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh serangan hama serangga, tungau, cendawan, burung dan tikus. Di antara hama-hama gudang tersebut, serangga hama merupakan penyebab kerusakan terbesar. Serangga hama pada gudang mempunyai kemampuan cepat berkembang biak sehingga dalam setahun dapat menghasilkan beberapa generasi, dan dapat berpindah bersama-sama dengan komoditi. Selain itu serangga hama pada gudang memPunyai kemampuan adaptasi yang besar terhadap keadaan kering sehingga dapat berkembang dengan baik pada kondisi komoditi yang disimpan dengan kadar air relatif rendah. Pengenalan akan jenis-jenis serangga hama gudang adalah sangat penting untuk menentukan prioritas dan cara pengendaliannya. Pada umumnya serangga hama gudang dapat dibagi menjadi hama primer dan hama sekunder. Hama primer yaitu serangga hama gudang yang mampu menyerang biji-bijian yang masih utuh, seperti Sitophilus spp. (weeoil), Rhyzophertq dominica (Iesier grain borer) dan Sitotroga cerealella. (Angoumois grain moth). Sedangkan hama sekunder adalah serangga hama yang hanya mampu

menyerang biji-bijian yang sudah rusak, seperti Tribolium spp . (flour beetle) dan Plodiq interpunctella (Indian meal moth) Pembagian serangga hama gudang menjadi hama primer dan sekunder tidak mengacu kepada arti pentingnya ditinjau dari segi ekonomi, melainkan hanya kepada urut -urutannya. Serangga hama gudang yang menyerang komoditi yang'mahal dan banyak menimbulkan kerugian disebut hama ekonomi, sedangkan hama yang tidak banyak menimbulkan kerugian disebut hama non ekonomis. Pembagian serangga hama gudang/pantri berdasarkan perilaku cara makan adalah internal feeder, external feeder, scavenger dan hama sekunder. Internal Feeder. Larva dari serangga kelompok ini ada di dalam biji (kernel) komoditi yang diserang. Biasanya serangga- serangga ini menyerang biji komoditi yang masih utuh atau belum diproses. Contohnya adalah Sitophilus spp. (weeail), Rhyzopertha dominica (Iesser grainborer), sitotroga cerealella (angumois grain moth). External Feeder. Serangga hama ini menyerang biji komoditi dari luar biji baik yang masih utuh maupun yang telah diproses. Contohnya adalah Tribolium spp, Lasioderma serricorne (tobacco beetle), Stegobium p aniceum (drugstore beetle), Trogoderma granarium (khapra beetle), Tenebroides mauritanicus (cadelle beetle), dan Plodia interpunctella (indian meal mo th). Scaaenger. Serangga hama ini hanya dapat menyerang bjian komoditi yang telah diproses atau rusak secara fisik maupun akibat serangan dari serangga hama yang lain. Contohnya adalah Oryzaephilus surinamensis (sawtootthed grain beetle) dan Anagasta kuehniella (mediterr anean flour moth). Hama sekunder. Serangga hama ini hanya menyerang komoditas yang telah rusak, lembab/busuk atau telah ditumbuhi jamur/kapang. Contohnya adalah Tenebrio molitor (yellow mealworm) dan Alphitobius spp (lesser mealToorm beetle).

Dengan semakin berkembangnya industri pengendalian hama permukiman, sekarang telah dijumpai pembagian hama gudang dan pantri yang menyerang produk simpanan yang telah dikemas atau dalam kemasan. Berdasarkan cara menyerang komoditi simpanan yang telah dikemas atau produk dalam kemasan hama gudang dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu penetrator dan invader. Penetrator. Serangga hama mampu menyerang produk makanan dengan cara merusak kemasan. Ciri utama dari kelompok ini adalah alat mulut (mandible) yang kuat untuk merobek/merusak kemasan. Contohnya adalah Lasioderma.

B. MORFOLOGI SERANGGA HAMA GUDANG Serangga hama gudang mempunyai ciri-ciri umum (a) Tuluhnya terbagi atas 3 bagian kepala, dada (toraks) dan perut (abdomen), (b) Bagian luar tubuh tertutup oleh kulit luar (eksoskeleton), (c) Selama hidupnya mengalami perubahan bentuk (metamorfosa) yang sempurna dan tidak sempurna/ dan (d) Serangga dewasa mempunyai tiga pasang kaki. Serangga hama gudang baik yang berasal dari kelompok kumbang maupun ngengat mengalami metamorfosis sempurna yaitu dari telur , larva , pupa, dan dewasa (imago). 1. Telur. Umumnya telur diletakkan di dalam atau di atas permukaan biji-bijian, pada debu-debu di atas lantai, pada celah dan retakkan gudang penyimpanan. Stadia telur berbeda-beda antara satu spesies yang satu dengan spesies lainnya.

2. Larva. Setelah beberapa lama telur menetas menjadi larva (berbentuk seperti ulat). Stadia larva adalah stadia paling merugikan, karena larva serangga hama menyerang komoditi dengan

sangat rakus dan merusak. Meskipun demikian, latva merupakan stadia yang paling rentan untuk dikendalikan dengan insektisida.

3. Pupa. Pupa adalah periode istirahat dalam perkembangan perubahan larva menjadi dewasa. Selama periode ini pupa serangga hama tidak makan dan tidak bergerak. Seperti halnya stadia telur, stadia pupa merupakan stadia yang paling sulit untuk dibunuh oleh insektisida.

4. Dewasa. Fungsi utama dari serangga dewasa adalah untuk tugas reproduksi dari jenisnya. Ukuran tubuh serangga hama dari ordo Coleoptera umumnya berukuran kecil, tetapi ukuran tubuh serangga tersebut tergantung pula pada jenis makanan dimana ia hidup. Ukuran kecil sangat memudahkan serangga hama tersebut untuk menyusup pada celah yang kecil sekalipun. Ngengat sangat rapuh dan tidak dapat masuk ke dalam timbunan komoditi.

C. HAMA GUDANG KACANG HIJAU 1. Callocobruchus spp. Imago dari hama ini berbentuk bulat telur. Bagian kepala agak meruncing, pada elytra terdapat gambaran agak gelap. Pronotum halus, elytra berwarna cokelat agak kekuningan. Ukuran tubuh sekitar 5-6 mm. Imago berwarna coklat kemerahan dengan elitra coklat terang bercak gelap. imago betina dapat bertelur hingga 150 butir. Elitra serangga lebih pendek dari panjang abdomen sehingga ujung abdomen kelihatan dari arah dorsal. Ciri lain adalah femur tungkai belakang membesar dan dan pada ujung nampak dua duri. Imago jantan dapat dibedakan

dengan yang betina berdasarkan tipe sungut. Pada jantan sungut pektinat, sedangkan yang betina tipe sungutnya serrata. Telurnya berbentuk oval dan berwarna putih transparan saat diletakkan dan berubah menjadi putih kekuningan. Larva tidak bertungkai, berwarna putih dan pada kepala agak kecoklatan. Pupa tipe bebas dan warnanya putih. telur diletakkan pada permukaan produk kekacangan dalam simpanan dan akan menetas setelah 3-5 hari. Larva biasanya tidak keluar dari telur, tetapi hanya merobek bagian kulit telur yang melekat pada material. Larva akan menggerek di sekitar tempat telur diletakkan. Lama stadia lrva adalah 4-6 hari. Produk yang diserang akan tampak berlubang. Pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan fumigasi dan menggunakan musuh alami hama ini (Anisopteromalus calandrae dan semut hitam). Intensitas serangan akibat hama dalam produk simpanan termasuk dalam kategori sedang, walaupun beberapa hama dapat menyebabkan kerugian yang nyata secara ekonomi. Intensitas serangan pada komoditas kopi, kacang hijau, kacang tanah, kacang tolo, dan beras adalah 0,3 %, 0,13 %, 0,19 %, 0,29 %, dan 0,34 %. Intensitas serangan paling kecil terdapat pada komoditas kacang hijau dan intensitas tertinggi ada pada komoditas beras.

2.

Sitophilus zeamais Memiliki rostrum yang sangat karakteristik dan antena yang menyiku. Antena memiliki

delapan ruas dan saat serangga ini berjalan, antenanya menjulur keluar. Pada elitra, biasanya terdapat empat buah tanda oval berwarna cokelat kemerahan atau cokelat jingga. Larvanya tidak meiliki kaki (apoda) dan biasanya ditemukan di dalam lubang gerekan pada biji. Ditemukan di daerah tropis, namun kadang-kadang juga di daerah beriklim dingin. Dewasanya memiliki periode hidup panjang (beberapa bulan sampai satu tahun). Serangga betina bertelur sepanjang stadium dewasa. Setiap betina mampu bertelur lebih dari 150 butir. Telur diletakkan satu per satu dalam lubang yang dibuat oleh serangga betina pada biji yang diserangnya. Telur dilindungi oleh lapisan lilin hasil sekresi serangga betina. Periode telur berlangsung selama 6 hari pada suhu 250C. Setelah menetas, larva segera memakan bagian biji yang di sekitarnya dan membentuk lubang-lubang gerekan. Larva terdiri dari empat instar. Periode pupa berlangsung di dalam biji.

Serangga dewasa baru yang muncul segera membuat jalan keluar dengan cara mengunyah bagian biji tersebut sehingga membentuk lubang besar yang karakteristik. Total periode perkembangan serangga ini antara 35-110 hari, tergantung jenis dan mutu biji yang diserangnya. Serangga ini dapat diparasit oleh Pteromalids (kadang-kadang Hymenoptera lain), yang sangat umum adalah Anisopteromalus calandrae (Howard), Lariophagus distinguendus (Forster) dan Choetospila elegans Westwood.

D. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN Pada dasarnya tahap pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan dua cara yakni secara alami dan kimiawi. Secara umum pencegahan dan pengendalian hama gudang antara lain : 1. Menjaga kebersihan gudang Hama gudang menyukai tempat-tempat yang tersembunyi dan karena ukurannya yang kecil, secara sekilas sering tidak terlihat. Oleh karena itu pengusaha atau produsen kacang hijau hendaknya senantiasa menjaga kebersihan gudang mulai dari sejak di gudang penggilingan hingga gudang penyimpanan. Untuk menjaga kebersihan gudang dapat dilakukan hal berikut: - Memasang lantai keramik - Gudang harus selalu dibersihkan tiap hari dengan cara disapu dan dipel

- Pintu gudang harus selalu tertutup - Petugas gudang harus melepas alas kaki saat masuk.

2. Kemasan kedap udara Semua makhluk hidup termasuk serangga memerlukan udara untuk aktivitas pernafasan. Oleh karena itu salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mendesain kemasan kacang hijau yang kedap udara.

3. Menurunkan tingkat kadar air Kadar air biji berkorelasi positif dengan ketahanan hidup. Kadar air meningkat, kondisi lingkungan makin baik untuk serangga sehingga ketahanan hidupnya pun meningkat. Sebaliknya, ketahanan hidup hama pascapanen menurun bila kadar air biji rendah. 4. Meningkatkan derajat sosoh Serangga hama gudang sangat menyukai zat-zat yang terdapat dalam bekatul atau tepung karena banyak mengandung lemak, protein dan vitamin.

5. Mencegah kutu datang Pencegahan kutu datang juga dapat dilakukan dengan cara menggantungkan kantongkantong berisi cabe merah kering atau daun jeruk purut.

E. DAFTAR PUSTAKA

DEPKES. 1-996. Pedoman penerapan cara pembuatan makanan yang baik. BPOM. DepKes Rl.

Hinton, H. E. A A. S. Corbet. 1972. Common insects pests of stored products (A guide to their ideentification). Trustees of fhi British Museum (Natural History). London . IIK.

Hagstrum, D,W., W. F. PauI, i W. H. Ralph. 1996. Ecology. Dalam Subramanyam, B. et aI (ed.). Management of Insects in Stored product. New York - Basel -Hongkong.

Kamble S.T, D.L. Keith t l.A. Kalisch. Insects pests of stored food in kitchen and p antry. Httfi ://ianrpubs.unl. edu./insectsigl 1 j0.him.

MaIIis, A. 1990. Handbook of pest control Tth Ed.. Cle'eland, Ohio . USA .

Mueller, D. K. L99s. stored product protection. A period of transition. Indianapolis , Indiana . USA .

Munro, l. W. 1966. Pests of stored products. Hutchinson of London . The Rentokil Library.

Pederson, /. R., R. Higgins, & F. R. Henderson. 1996. Stored products pest control. Pesticide Application Training. www. Oznet lesn edu/ Iibrary/entmlg/516p.

Rees, D. P. 1996. Coleoptera. Dalam Subramanyam, B. et al (ed.). Management of insects in stored product. New york - Basel - Hongkong.

Sedlacek, l. D., P. A. Weston t R. J. Bamey.7996. Lepidoptera and Psocoptera. Dalam Subramanyam, B. et al.(ed.). Management of insects in stored Product. New York - Basel =Hongkong.

Subramanyam, B. A W. H. Daoids. 1gg6. Sampling. Dalam Subramanyam, B. et aI (ed.). Management of insects in stored product. Neut york - Basel -Hongkong.

Talbot, M. j P. Koehler. Pest management strategies for storing grains in F I o r i da. H t tp :// e di s.ifa s.ufl. e du/B O D Y AF, 1 3 8. Kata kunci: hama pasca panen

Epaper Arsip Buku Tamu Tentang kami Gaul SOLOPOS SRAGENPOS

Search in

DEPAN Kesehatan Manfaat kacang-kacangan untuk kesehatan

Manfaat kacang-kacangan untuk kesehatan


Selasa, 28/9/2010 | | Dilihat: 17593 Kali

SHARE THIS:

JakartaTak disangka bahwa kacang-kacangan yang kecil dapat memberi banyak manfaat kesehatan pada tubuh, mulai dari mengobati penyakit jantung, kolesterol, diabetes, kanker hingga menurunkan berat badan.

Kacang merupakan nutrisi pembangkit tenaga listrik, yang banyak mengandung vitamin E, asam folat, tembaga, magnesium dan asam amino arginin, yang masing-masing memainkan peran penting dalam mencegah penyakit jantung. Selain itu, kacang juga mengandung sterol, yaitu senyawa yang secara teratur ditambahkan ke margarin untuk mengurangi penyerapan kolesterol. Dilansir dari Telegraph, Selasa (28/9), berikut beberapa manfaat kesehatan dari kacang-kacangan: 1. Almond, kacang macadamia dan pecan untuk obati kolesterol tinggi Almond memiliki dampak yang sangat positif dari kolesterol jahat. Studi membuktikan bahwa pasien yang makan almond 74 g per hari dapat menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) sebesar 9,4 persen, sedangkan kacang macademia 90 g sehari mengurangi LDL 5,3 persen dan kacang pecan 16,5 persen. 2. Hazelnut untuk penuaan dini Hazelnut yang kaya dengan vitamin E dan asam lemak esensial, dapat menjaga sel-sel lemak di bawah kulit sehingga mencegah keriput dan dapat memicu pertumbuhan sel kulit baru. 3. Kacang Brasil untuk masalah kesuburan Produksi sperma memerlukan nutrisi yang cukup spesifik, tapi nutrisi tersebut banyak yang hilang dalam makanan modern, termasuk selenium. Dengan mengonsumsi dua atau tiga kacang Brasil yang kaya selenium tiap hari, dapat mengatasi masalah kesuburan. 4. Kacang tanah untuk diabetes tipe dua (diabetes karena gaya hidup) Banyak bukti menunjukkan bahwa makan kacang tanah dapat melindungi terhadap diabetes dan sindrom metabolik lainnya, terutama batu empedu. Kacang tanah dapat memberi perubahan yang menguntungkan dalam jumlah sel-sel lemak (lipid) dalam darah, ditambah kurangnya kerusakan sel dan inflamasi, sehingga baik untuk penderita diabetes tipe dua. 5. Walnut (kacang kenari) dan almond untuk meningkatkan memori Makan 45 g kacang kenari sehari dapat membantu gangguan memori yang terkait dengan usia. kacang yang tinggi kandungan alpha-linolenic acid (ALA) dan polifenol lain yang bertindak sebagai antioksidan, dapat memblokir sinyal yang dapat menyebabkan kerusakan pada jalur otak. 6. Kacang pistachio untuk kanker paru-paru Gamma-tocopherol, suatu bentuk vitamin E yang ditemukan di pistachio, dapat membantu mengurangi risiko kanker paru-paru. Penelitian dari Departemen Epidemiologi di University of Texas menunjukkan bahwa makan pistachio setiap hari dapat bermanfaat untuk kanker paru-pru dan lainnya. 7. Almond untuk menurunkan berat badan Menurut penelitian yang dilakukan di Purdue University, Lafayette, Indiana, makan almond benar-benar dapat membantu menurunkan berat badan. Efek kacang almond yang mengenyangkan dan tidak mengandung lemak jenuh, dapat membuat orang mengurangi porsi makan besar.

dtc/tiw

Jenis Kacang-kacangan
Posted by suzhy Label: kacang

Kacang seringkali digunakan baik dalam dunia baking maupun dunia masak (untuk mengentalkan saus atau membuat gurih masakan, misalnya). Selain rasanya yang enak, kacangkacang mengandung banyak vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh kita seperti copper magnesium, folic acid, potasium, dan vitamin E. Kacang-kacangan memang mengandung kadar lemak yang tinggi tetapi kebanyakan lemak yang terkandung adalah monosaturated, yang katanya membantu menurunkan tingkat kolesterol. Betul atau tidaknya, kalau mengkonsumsi kacang-kacangan dengan moderasi saya rasa tidak akan membahayakan, kecuali jika yang mengkonsumsi menderita alergi.

Almonds merupakan jenis kacang yang berasal satu keluarga dengan cherry, apricot, dan peach. Kacang ini sering digunakan dalam dunia baking karena ketersediaannya yang mendunia juga karena rasanya yang juga gurih. Almond meal (bubuk almond) merupakan hasil ayakan dari kacang almond yang sudah dikupas dan yang ditumbuk atau diproses dengan food processor. Vienna Almond merupakan kacang almond panggang yang sudah dibalut dengan toffee atau caramel. Almond essence adalah esens yang dibuat dari ekstrak almond. Brazil nuts dipanen dari Amazon Basin yang merupakan sumber selenium yang bagus untuk tubuh. Kacang ini kadang-kadang dipakai sebagai tambahan campuran dalam rich fruit cake. Cashew nuts (kacang mete/mede) memiliki bentuk seperti koma yang tumbuh di ujung daging buah yang wangi dan sangat juicy. Kacang ini ternyata berasal dari Brazil. Kacang ini juga sering dipakai sebagai bahan pengganti kacang almond. Hazelnut (kacang hazel) mengandung rasa yang gurih sekaligus wangi. Kacang ini termasuk kacang yang tahan lama meskipun sudah dikeluarkan dari cangkangnya, tetapi jika sudah basi

rasa hazelnut akan berubah menjadi pahit. Hazelnut juga sering dijumpai di toko-toko gourmet sebagai salad oil. Hazelnut meal juga melampaui proses seperti almond meal. Hazelnut sering digunakan bersamaan dengan coklat baik untuk praline, cake/torte, kue kering, maupun jenis dessert lainnya. Macadamia berasal dari Queensland, Australia mempunyai cangkang yang sangat keras tapi kacangnya sendiri mempunyai rasa yang creamy meskipun tidak terlalu tajam. Dalam dunia masak, macadamia dapat ditukar dengan candlenuts (kemiri), begitu juga sebaliknya. Kacang tanah sebetulnya berada dalam barisan legume tapi setidaknya merupakan jenis legume yang paling sering digunakan dalam dunia baking. Rasanya gurih dan menurut riset kacang tanah banyak mengandung antioksidan. Pecans merupakan jenis kacang yang usianya tidak begitu panjang. Pakailah pecans yang segar untuk baking sehingga masih mempunyai tekstur yang renyah juga masih mengandung minyak (dapat dirasakan jika digigit). Pistachio berasal dari negara Timur Tengah dan Asia. Karena usia pistachio tidak lama sebaiknya pilihlah pistachio yang warna kacangnya hijau terang. Kalau sudah terlalu tua atau lama di toko, warnanya akan pudar, dan kacang akan berubah layu. Walnuts merupakan kacang yang populer dan favorit di berbagai belahan dunia dikarenakan rasanya yang kaya, renyah dan gurih. Jika dijadikan campuran dalam cake, kerenyahan walnuts akan tetap bertahan dibandingkan dengan kacang mede atau pecan. Memilih dan Menyimpan Kacang Kacang biasanya akan cepat layu sesaat setelah jatuh dari pohon dan minyak oksida-nya akan berubah menjadi tengik atau pahit. Sebisanya hindari membeli kacang yang sudah 'basi'. Berikut rambu-rambu yang perlu diperhatikan saat berbelanja kacang:

You might also like