You are on page 1of 22

LAPORAN TUGAS

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

Dibuat Oleh :
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SEMARANG
2010
Menghitung LHR Dengan Satuan SMP
Faktor Satuan Mobil Penumpang (SMP)
Sepeda
Sepeda Motor
Mobil Penumpang
Truk Ringan (berat kotor < 5 ton)
Truk Sedang (berat kotor > 5 ton)
Truk Berat (berat kotor > 10 ton)
Bis
Kendaraan tak bermotor
Sumber : Bina Marga

Faktor SMP
0.5
1
1
2
2.5
3
3
7

Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata


Jenis Kendaraan
Mobil Penumpang
Bus
Truk 2 As
Truk 3 As
Truk 2 As + gandeng
Truk 3 As + gandeng

Berat
Jumlah
2 ton
850
8 ton
550
13 ton
725
20 ton
415
30 ton
300
50 ton
270
Total LHR

Koefisien
1
3
3
3
3
3

LHR
850
1650
2175
1245
900
810
7630

#LHR Masa Perencanaan (SMP) = (1+i)n


Data yang diperoleh
Masa perencanaan (n) = 4 Tahun
Perkembangan lalu lintas dalam masa perencanaan ( i ) = 1%

Perhitungan :
Mobil Penumpang = 850 (1+0.01)4 = 884.51 SMP
Bus = 1650 (1+0.01)4 = 1717 SMP
Truk 2 As = 2175 (0+0.01)4 = 2263.305 SMP
Truk 3 As = 1245 (1+0.01)4 = 1295.547 SMP
Truk 2 As + gandeng = 900 (1+0.01)4 = 936.54 SMP
Truk 3 As + gandeng = 810 (1+0.01)4 = 842.886 SMP
LHR1 = 7939.788 SMP
#LHR Masa Pelaksanaan (SMP) = (1+i)n
Data yang diperoleh :
Masa pelaksanaan (n) = 3 Tahun
Perkembangan lalu lintas dalam masa perencanaan ( i ) = 1.5%
Perhitungan :
- Mobil Penumpang = 884.51 (1+0.015)4 = 924.932 SMP
- Bus = 1717 (1+0.015)4 = 1795.467 SMP
- Truk 2 As = 2263.305 (0+0.015)4 = 2366.738 SMP
- Truk 3 As = 1295.547 (1+0.015)4 = 1354.753 SMP
- Truk 2 As + gandeng = 936.54 (1+0.015)4 = 979.34 SMP
- Truk 3 As + gandeng = 842.886 (1+0.015)4 = 881.406 SMP
LHR2 = 8302.636 SMP
#LHR Masa Pelaksanaan (SMP) = (1+i)n
Data yang diperoleh :
Masa pelaksanaan (n) = 10 Tahun
Perkembangan lalu lintas dalam masa perencanaan ( i ) = 1%
Perhitungan :
- Mobil Penumpang = 924.932 (1+0.01)4 = 1021.68 SMP
- Bus = 1795.467 (1+0.01)4 = 1983.273 SMP
- Truk 2 As = 2366.738 (0+0.01)4 = 2614.3 SMP
- Truk 3 As = 1354.753 (1+0.01)4 = 1496.460 SMP
- Truk 2 As + gandeng = 979.34 (1+0.01)4 = 1081.779 SMP
- Truk 3 As + gandeng = 881.406 (1+0.01)4 = 973.601 SMP
LHR3 = 9171.093 SMP
-

Perhitungan LHR Rata-Rata :


LHR

=
= x (8302.636 + 9171.093)
= 8736.864 SMP

Klasifikasi Jalan
Klasifikasi
Utama
Sekunder

Kelas
1
2A

LHR Rata-Rata
> 2000
8000 - 20000

2B
2C
Penghubung
Sumber : Bina Marga

1500 - 8000
< 2000
-

Dari data tersebut, maka jalan tersebut termasuk Jalan Raya Sekunder Kelas 2A

Menghitung LHR Dengan MBT


Data-data :
1. CBR : 5,5,6,7,8,6,7,6,6,8
2. Data Lalu Lintas
- Mobil Penumpang 2 Ton = 850 buah/hari 2 arah
- Bus 8 Ton = 550 buah/hari 2 arah
- Truk 2 As 13 Ton = 725 buah/hari 2 arah
- Truk 3 As 20 Ton = 415 buah/hari 2 arah
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 300 buah/hari 2 arah
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 270 buah/hari 2 arah
Total = 3110 buah/hari 2 arah
Perhitungan Lalu Lintas
*Masa perencanaan (n) = 4 Tahun
*Perkembangan lalu lintas ( i ) = 1%
LHR1 = (1+i)n
- Mobil Penumpang 2 Ton = 850 (1+0.01)4 = 884.51 MBT
- Bus 8 Ton = 550 (1+0.01)4 = 572.33 MBT
- Truk 2 As 13 Ton = 725 (1+0.01)4 = 754.435 MBT
- Truk 3 As 20 Ton = 415 (1+0.01)4 = 431.849 MBT
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 300 (1+0.01)4 = 312.18 MBT
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 270 (1+0.01)4 = 280.962 MBT
*Masa perencanaan (n) = 3 Tahun
*Perkembangan lalu lintas ( i ) = 1.5%
LHR2 = (1+i)n
- Mobil Penumpang 2 Ton = 884.51 (1+0.015)4 = 924.932 MBT
- Bus 8 Ton = 572.33 (1+0.015)4 = 598.485 MBT
- Truk 2 As 13 Ton = 754.435 (1+0.015)4 = 788.913 MBT
- Truk 3 As 20 Ton = 431.849 (1+0.015)4 = 451.584 MBT
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 312.18 (1+0.015)4 = 326.447 MBT
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 280.962 (1+0.015)4 = 293.802 MBT
*Umur Rencana (n) = 10 Tahun
*Perkembangan lalu lintas ( i ) = 1%
LHR3 = (1+i)n
- Mobil Penumpang 2 Ton = 924.932 (1+0.01)4 = 1021.68 MBT

Bus 8 Ton = 598.485 (1+0.01)4 = 661.086 MBT


Truk 2 As 13 Ton = 788.913 (1+0.01)4 = 871.433 MBT
Truk 3 As 20 Ton = 451.584 (1+0.01)4 = 498.82 MBT
Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 326.447 (1+0.01)4 = 360.593 MBT
Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 293.802 (1+0.01)4 = 324.534 MBT

Koefisien Distribusi (C)


Jalur Rencana = 2 Jalur 2 Arah
Dari Tabel didapat C = 0.50 Daftar II
DAFTAR II
Koefisien Distribusi Kendaraan
Jumlah Jalur

Kendaraan Ringan
1 Arah
2 Arah
1 Jalur
1.00
1.00
2 Jalur
0.60
0.50
3 Jalur
0.40
0.40
4 Jalur
0.30
5 Jalur
0.25
6 Jalur
0.20
Sumber : Bina Marga

Kendaraan Berat
3 Arah
4 Arah
1.00
1.00
0.70
0.50
0.50
0.475
0.45
0.425
0.40

Menentukan Angka Ekuivalen (E)


DAFTAR III
Angka Ekuivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
Beban Sumbu
kg
Lb
1000
2205
2000
4409
3000
6614
4000
8818
5000
11023
6000
13228
7000
15432
8000
17637
8160
18000
9000
19841
10000
22046
11000
24251
12000
26455
13000
28660
14000
30864
15000
33069

Angka Ekuivalen
Sumbu Tunggal
Sumbu Ganda
0.0002
0.0036
0.0003
0.0183
0.0016
0.0577
0.0050
0.1410
0.0121
0.2923
0.0251
0.5415
0.0466
0.9238
0.0794
1.0000
0.0860
1.4798
0.1273
2.2555
0.1940
3.3022
0.2840
4.6770
0.4022
6.4419
0.5540
8.6647
0.7452
11.4184
0.9820

16000
35276
Sumber : Bina Marga
-

14.7815

1.2712

Mobil Penumpang 2 Ton = (1+1) = (0.0002 + 0.0002) = 0.0004


Bus 8 Ton = (3+5) = (0.0183 + 0.1410) = 0.1593
Truk 2 As 13 Ton = (5+8) = (0.1410 + 0.9238) = 1.0638
Truk 3 As 20 Ton = (6+14) = (0.2923 + 0.7452) = 1.0375
Truk 2 As + gandeng 30 Ton = (6+14) + (2x5) = 1.0375 + (2 x 0.1410) = 1.3195
Truk 3 As + gandeng 50 Ton = (6+14) + (2x15) = 1.0375 + (2 x 0.9820) =
3.0015

Menentukan Lintas Ekuivalen Permukaan (LEP)


LEP = LHR2 x C x E
Mobil Penumpang 2 Ton = 924.932 x 0.5 x 0.0004 = 0.185
Bus 8 Ton = (3+5) = 598.485 x 0.5 x 0.1593 = 47.67
Truk 2 As 13 Ton = (5+8) = 788.913 x 0.5 x 1.0638 = 419.623
Truk 3 As 20 Ton = (6+14) = 451.584 x 0.5 x 1.0375 = 234.26
Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 326.447 x 0.5 x 1.3195 = 215.373
Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 293.802 x 0.5 x 3.0015 = 440.923
LEP = 1358.034
-

Menentukan Lintas Ekuivalen Akhir (LEA)


LEA = LHR3 x C x E
-

Mobil Penumpang 2 Ton = 1021.68 x 0.5 x 0.0004 = 0.204


Bus 8 Ton = (3+5) = 661.086 x 0.5 x 0.1593 = 52.655
Truk 2 As 13 Ton = (5+8) = 871.433 x 0.5 x 1.0638 = 463.515
Truk 3 As 20 Ton = (6+14) = 498.82 x 0.5 x 1.0375 = 258.763
Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 360.593 x 0.5 x 1.3195 = 237.901
Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 324.534 x 0.5 x 3.0015 = 487.044
LEA = 1500.082
-

Menentukan Lintas Ekuivalen Tengah (LET)


LET = x ( LHP + LEA)
LET = x (1358.03 + 1500.082)
= 1429.056

Menentukan Lintas Ekuivalen Rencana (LER)


LER = LET x Fp

Fp =

LER = 1429.056 x 10/10


= 1429.056

Mencari Harga CBR


CBR Tanah Dasar : 5;5;6;7;8;6;7;6;6;8
CBR
5
6
7
8

Jumlah yang sama/lebih besar


10
8
4
2

% yang sama/lebih besar


10/10 x 100% =100%
8/10 x 100% = 80%
4/10 x 100% = 40%
2/10 x 100% = 20%

Perhitungan Kelandaian
X=

x 100%

1. Daerah A C
X=

x 100%

= - 0.122%
2. Daerah C D
X=

x 100%

= 0.125%
3. Daerah D B
X=

x 100%

= 0%
Kelandaian Maksimum didapat 0.125%

Menghitung Prosentase Kendaraan Berat ( 13 Ton)


Kendaraan :
- Truk 2 As 13 Ton = 725 Kendaraan

- Truk 3 As 20 Ton = 415 Kendaraan


- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 300 Kendaraan
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 270 Kendaraan
Jumlah = 1710 Kendaraan
Prosentase =
=

x 100%
x 100%

= 54.984% > 30%

Faktor Regional (FR)


Data : - Kelandaian Maksimum = 0.125% < 6%
- Kendaraan Berat (%) = 54.98% > 30%
- Iklim II = 900 mm/Thn

Dari Tabel Daftar IV diperoleh FR = 2.5


DAFTAR IV
Faktor Regional (FR)
Kelandaian I
(< 6 %)
% Kendaraan berat
30 %
>30 %
0.5
1.0 - 1.5

Iklim I
< 900mm/th
Iklim II
1.5
>900 mm/th
Sumber : Bina Marga

Kelandaian II
(6 - 10 %)
% Kendaraan berat
30 %
>30 %
1.0
1.5 - 2.0

2.0 - 2.5

2.0

2.5 - 3.0

Kelandaian III
( > 10 %)
% Kendaraan berat
30 %
>30 %
1.5
2.0 - 2.5
2.5

DAFTAR V
Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IP)
LER = Lintas
Ekuivalen Rencana
< 10
10 100
100 1000
>1000
Sumber : Bina Marga

Lokal
1.0 - 1.5
1.5
1.5 - 2.0
-

Klasifikasi Jalan
Kolektor
Arteri
1.5
1.5 - 2.0
1.5 - 2.5
2.0
2.0
2.0 - 2.5
2.0 - 2.5
2.5

Tol
2.5

3.0 - 3.5

DAFTAR VI
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)
Jenis Lapis Perkerasan
LASTON
LASBUTAG
HRA
BURDA
BURTU
LAPEN
LATASBUM
BURAS
LATASIR
JALAN TANAH
JALAN KERIKIL
Sumber : Bina Marga

Indeks Permukaan (IP)


Data :
- LER = 1429.056
- IP = 2.5
Daftar V
- Fungsi Jalan = Kolektor
- Jenis Lapis Perkerasan = LASTON
- IPo =

IPo
4
3.9 3.5
3.9 3.5
3.4 3.0
3.9 3.5
3.4 3.0
3.9 3.5
3.4 3.0
3.4 3.0
2.9 2.5
2.9 2.5
2.9 2.5
2.9 2.5
2.4
2.4

Roughness
(mm/hari)
1000
>1000
2000
>2000
2000
>2000
< 2000
< 2000
3000
>3000

Daftar VI

Indeks Tebal Perkerasan (ITP)


ITP = d1.a1 + d2.a2 + d3.a3
- Dari grafik korelasiDDT & CBR didapat DDT = 5.5 FR = 2.5
- Dari data nanogram diketahui harga ITP = 9.5
ITP = 10.6

Perkerasan Jalan
1. Lapis Permukaan
- Bahan = Laston
- Kekuatan bahan (MS) = 744 kg
- Koefisien kekuatan relatif (a1) = 0.40
- Tebal minimum (d1) = 10 cm Tabel VIII
2. Lapis Pondasi
- Bahan = Batu Pecah (Kelas A)
- Kekuatan bahan (CBR) = 100%
- Koefisien kekuatan relatif (a2) = 0.14
- Tebal minimum (d2) = 20 cm Tabel VIII
3. Lapis Pondasi
- Bahan = Sirtu (Kelas B)
- Kekuatan bahan (CBR) = 50%
- Koefisien kekuatan relatif (a3) = 0.12
- Tebal minimum (d3) = cm

4. Menetapkan Tebal Perkerasan


ITP = d1.a1 + d2.a2 + d3.a3
12 = 10x0.40 + 20x0.14 =d3x0.12
12 = 4 + 2.8 + d3x0.12
d3 = 5.2/0.12
d3 = 43.33 cm
Susunan Perkerasan
- Laston (MS = 744 kg) = 10 cm
- Batu pecah (CBR = 100%) = 20 cm
- Sirtu (CBR = 50%) = 43.33 cm

DAFTAR VII
Koefisien Kekuatan Relatif (a)
Koefisien Kekuatan Relatif
a1

a2

a3

0.40
0.35
0.32
0.20

MS
(kg)
744
590
454
340

0.35
0.31
0.28
0.26

744
590
454
340

Kekuatan Bahan
Kt
CBR (%)
(kg/cm)
-

Jenis Bahan

LASTON

LASBUTAG

0.30
0.26
0.25
0.20

340
340
-

HRA
Aspal
Macadam
Lapen
(Mekanis)
Lapen
(Manual)

DAFTAR VII
Koefisien Kekuatan Relatif (a)
Koefisien Kekuatan Relatif

Kekuatan Bahan
Kt
CBR (%)
(kg/cm)
-

Jenis Bahan

a1

a2

a3

0.28
0.26
0.24

MS
(kg)
590
454
340

0.23
0.19

Lapen (Mekanis)
Lapen (Manual)

0.15
0.13

22
18

Stab. Tanahdengan Semen

0.15
0.13

22
18

Stab. Tanahdengan Kapur

Laston Atas

DAFTAR VII
Koefisien Kekuatan Relatif (a)
Koefisien Kekuatan Relatif

Kekuatan Bahan
MS
Kt
CBR (%)
(kg)
(kg/cm)
100
80
60

Jenis Bahan

a1

a2

a3

0.14
0.13
0.12

0.13
0.12
0.11

70
50
30

Sirtu/pitrun (A)
Sirtu/pitrun (B)
Sirtu/pitrun (C)

0.10

20

Tanah / Lempung
Kepasiran

Batu Pecah (A)


Batu Pecah (B)
Batu Pecah (C)

Sumber : Bina Marga

DAFTAR VIII
Batas Batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan
1. Lapis Permukaan :
ITP
< 3.00
3.00 6.70
6.71 7.49
7.50 9.99
10.00

Tebal Minimum
5
5
7.5
7.5
10

Bahan
Lapis Pelindung (Buras/Burtu/Burda)
Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
Lasbutag, Laston
Laston

2. Lapis Pondasi :
ITP
< 3.00

Tebal Minimum
Bahan
15
Batu Pecah, Stab. Tanah dgn Semen, Stab. Tanah dgn Kapur

3.00 7.49

20 *)

Batu Pecah, Stab. Tanah dgn Semen, Stab. Tanah dgn Kapur

7.50 9.99

10
20

Laston Atas
Batu Pecah, Stab. Tanah dgn Semen, Stab. Tanah dgn Kapur,
Pondasi Macadam

10.00 12.40

15
20

Laston Atas
Batu Pecah, Stab. Tanah dgn Semen, Stab. Tanah dgn Kapur,
Pondasi Macadam, Lapen. Laston Atas

12.25

25

Batu Pecah, Stab. Tanah dgn Semen, Stab. Tanah dgn Kapur,
Pondasi Macadam, Lapen, Laston Atas
*) Batas 20 cm dapat diturunkan menjadi 15 cm bila untuk pondasi bawah digunakan material
berbutir kasar.
3. Lapis Pondasi Bawah
Untuk setiap nilai ITP bila digunakan pondasi bawah tebal minimum adalah 10 cm.

Tabel Klasifikasi Jalan


Klasifikasi Jalan
Klasifikasi Medan
LHR Rata-Rata (SMP)
Kecepatan Rencana (km/jam)
Lebar daerah penguasaan minimum (m)
Lebar perkerasan
Lebar median minimum (m)
Lebar bahu (m)
Lereng melintang perkerasan
Lereng melintang bahu
Jenis lapisan permukaan jalan
Miring dengan tikungan maks.
Jari-jari lengkung minimum (m)
Landai maksimum
Catatan : * : Menurut keadaan setempat
** : Untuk 4 jalur

Jalan Raya Sekunder (IIA)


Datar
Bukit
Gunung
600 20000
100
80
60
40
40
40
2 x 3.59 atau 2 x (2 x 3.50)
1.50**
3.00
2.50
2.50
2%
4%
Aspal Beton
10 %
350
210
115
4%
6%
7%

Perhitungan Koordinat
Titik : A : (7,7 ; 6,2) cm
C : (0,8 ; 1,1) cm
D : (7,0 ; 3,9) cm
B : (4,2 ; 9,9) cm
Titik
A
B
C
D
1) Jarak antara A C
r=
= 8580.21 m
Tan =

X (m)
7700
4200
800
7000

Y (m)
-6200
9900
-1100
3900

Ketinggian
1765
1765
1750
1760

= 0.739
1

= arc tan
= 36.464

2) Jarak antara C D
r=
= 7964.9231 m
Tan =
1

= arc tan
= 38.8844

3) Jarak antara B D
r=
= 6681.1781 m
Tan =
1

= arc tan
= 64.9825

Alignmen Horizontal
Perhitungan :
e+f=
R=
Berdasarkan perhitungan yang telah didapat, telah diketahui bahwa jalan ini termasuk Jalan Raya
Sekunder Kelas II A dengan kelandaian maksimum 0.125%. Pada kondisi daerah datar untuk Jalan
Raya Sekunder Kelas II A dengan kondisi daerah datar diketahui kecepatan rencana 100 km/jam
dengan jari-jari lengkung minimum (R) = 350 m.
Ketentuan :
1. VR < 80 km/jam
f = - 0.00065 V + 0.192
2. VR > 80 km/jam
f = - 0.00125 V + 0.24
Berdasarkan ketentuan di atas, untuk V = 100 km/jam, digunakan :
f = - 0.00125 V + 0.24
= - 0.00125 x 100 + 0.24 = 0.115

R=

Digunakan harga e = 0.1

R=

= 366.23 m

Maka harga R memenuhi syarat R min. Pada Jalan Raya Sekunder Kelas II A dengan Rmin = 350
m.
1. Tikungan C
Data :
VR = 100 km/jam
Rmin = 350 m
1 = 77.4348
Dmaks = 4.15
Dari tabel, diperoleh :
Rmin = 350 m
V = 100 km/jam
e = 0.099
Ls = 100
Dmaks = 4.15
Dari tabel R = 350 m & Ls = 100 m, didapat :
Qs = 8.182
p = 1.19
k = 49.96
x = 99.795
y = 4.755
Ts1 = (R + P) x tg (0.5 x 1) + k
= (350 + 1.19) x tg (0.5 x 77.4348) + 49.96
= 331.491
Es1 =
=

-R
350

= 100.128
c1 = 1 2 Qs
= 77.4348 2 x 8.182
= 61.0708
Lc1 =
=
L = Lc1 + 2 Ls

= 372.871 m

= 372.871 + 2 x 100
= 572.871 m

TIKUNGAN C
VR
100 km/jam
1
61.0708
R
350 m
e
0.099
Ls
100
Qs
8.182
P
1.19
k
49.96
x
99.795
y
4.755
Ts1
331.491 m
Es1
100.128 m
c1
61.0708
Lc1
372.871 m
L
572.871 m
2. Tikungan D
Data :
VR = 100 km/jam
Rmin = 350 m
2 = 103.867
Dmaks = 4.15
Dari tabel, diperoleh :
Rmin = 350 m
V = 100 km/jam
e = 0.099
Ls = 100
Dmaks = 4.15
Dari tabel R = 350 m & Ls = 100 m, didapat :
Qs = 8.182
p = 1.19
k = 49.96
x = 99.795

y = 4.755
Ts2 = (R + P) x tg (0.5 x 2) + k
= (350 + 1.19) x tg (0.5 x 103.867) + 49.96
= 498.389
Es2 =

-R

350

= 219.5813
c2 = 2 2 Qs
= 103.867 2 x 8.182
= 87.503
Lc1 =
=

= 534.2544 m

L = Lc2 + 2 Ls
= 534.2544 + 2 x 100
= 734.2544 m
TIKUNGAN D
VR
100 km/jam
1
103.857
R
350 m
e
0.099
Ls
100
Qs
8.182
P
1.19
k
49.96
x
99.795
y
4.755
Ts1
498.389 m
Es1
219.5813 m
c1
87.503
Lc1
534.2544 m
L
534.2544 m
PERHITUNGAN STATIONING
*Stationing C
1. STA A = 0 + 0.00
2. STA Ts1 = STA + ( d1 + Ts1)
= 0 + (8580.21 + 331.491)
= 8 + 911.701 m
3.
STA Sc1 = STA Ts1 + Ls

4.

5.

6.

= 8 + 911.701 + 100
= 9 + 11.701 m
STA Cs1 = STA Sc1 + Lc1
= 9 + 11.701 + 372.871
= 9 + 384.572 m
STA ST1 = STA Cs1 + Ls
= 9 + 384.572 + 100
= 9 + 484.572 m
C = STA Sc1 + 0.5 Lc1
= 9 + 11.701 + 0.5 x 372.8871
= 9 + 198.144 m

*Stationing D
1. STA Ts2 = STA ST1+ ( d2 - Ts1 - Ts2)
= 9 + 484.572 + (7964.923 + 331.491 - 498.389)
= 16 + 619.615 m
2. STA Sc2 = STA Ts2 + Ls
= 16 + 619.615 + 100
= 16 + 719.615 m
3.
STA Cs2 = STA Sc2 + Lc2
= 16 + 719.615 + 534.2544
= 17 + 251.87 m
4.
STA ST2 = STA Cs2 + Ls
= 17 + 251.87 + 100
= 17 + 351.87 m
5.
D = STA Sc2 + 0.5 Lc2
= 16 + 719.615 + 0.5 x 534.2544
= 16 + 986.742 m
*Stationing B
STA B = STA ST2 + (d3 Ts2)
= 16 + 719.615 + (6621.1781 498.389)
= 22 + 842.404
R
600
550
500
475
450

4.297
4.688
5.157
5.427
5.730

Ls = 90.00 m
p
k
0.5625 44.9919
0.6129 44.9901
0.6750 44.9898
0.7101 44.9865
0.7497 44.9856

425
400
375
350

6.067
6.446
6.876
7.366

0.7938
0.8334
0.8991
0.9639

44.9829
44.9811
44.9784
44.9748

x
89.8271
89.81
89.91

y
2.2491
2.4534
2.6973
2.8404
2.9988
3.1752
3.3743
3.5964
3.8520

325

7.932

1.0386

44.9712

300
275
250
240
230

8.594
9.375
10.373
10.743
11.210

1.1421
1.2204
1.3491
1.4049
1.4661

44.9658
44.9604
44.9514
44.9478
44.9433

89.7975
89.7615
89.7093
89.6841
89.6553

4.4919
4.8726
5.3874
5.6106
5.8536

220
210
200

11.718
12.278
12.892

1.5318
1.6047
1.6848

44.9379
44.9307
44.9235

89.6238
89.5851
89.5446

6.1173
6.4071
6.7457

R
500
475
450
425
400

5.730
6.032
6.
6.740
7.160

Ls = 100.00 m
p
k
0.8330
49.9840
0.8760
49.9820
0.9160
49.9800
0.9800
49.9770
1.0430
49.9730

x
99.9000
99.8890
99.8790
99.8610
99.8440

y
3.2
3.5020
3.6620
3.9170
4.1600

390
380
370
360
350

7.346
7.539
7.743
7.961
8.182

1.0690
1.0960
1.1260
1.1580
1.1900

49.9730
49.9710
49.9690
49.9670
49.9650

99.8360
99.8270
99.8170
99.8070
99.7950

4.2690
4.3810
4.4990
4.6250
4.7550

340
330
320
310
300

8.4
8.681
8.933
9.241
9.552

1.2250
1.2620
1.3020
1.3430
1.3890

49.9640
49.9610
49.9590
49.9570
49.9530

99.7840
99.7710
99.6990
99.7400
99.7220

4.8940
5.0420
5.7770
5.3650
5.5460

ALIGNMEN VERTIKAL
TANJAKAN 1
Grade 1 = 0.31%
Grade 2 = 0.62%
V = 100 km/jam
Untuk menentukan A dan LV
A= (0.31 + 0.62) %
= 0.93 %
LV = 60 m (Grafik III)
EV =

4.1472

= 0.07 m
Elevasi P1 = 1804
STA P1 = 3 +800
Elevasi dan Stationing
- PLV
1. Elevasi PLV = Elevasi P1 + G1 x 0.5 LV
= 1804 + 0.31% x (0.5 x 60)
= 1804.093
2. STA PLV = STA P1 0.5 LV
= 3 + 800 (0.5 x 60)
= 3 + 770
3. Elevasi = Elevasi P1 EV
= 1804 0.07
= 1803.93
- PTV
1. Elevasi PTV = Elevasi P1 G2 x 0.5 LV
= 1804 0.62% x (0.5 x 60)
= 1803.814
2. STA PTV = STA P1 + 0.5 LV
= 3 + 800 + (0.5 x 60)
= 3 + 830
TANJAKAN 2
Grade 1 = 0.56%
Grade 2 = 0.82%
V = 100 km/jam
Untuk menentukan A dan LV
A = (0.56 + 0.82) %
= 1.38 %
LV = 60 m (Grafik III)
EV =
= 0.1 m
Elevasi P2 = 1739
STA P2 = 10 + 380
Elevasi dan Stationing
- PLV
1. Elevasi PLV = Elevasi P2 + G1 x 0.5 LV
= 1739 + 0.56% x (0.5 x 60)
= 1739.168
2. STA PLV = STA P2 0.5 LV
= 10 + 380 (0.5 x 60)
= 10 + 350

3. Elevasi = Elevasi P2 EV

= 1739 0.1
= 1740.11
- PTV
1. Elevasi PTV = Elevasi P2 G2 x 0.5 LV

= 1739 0.82% x (0.5 x 60)


= 1739.246
2. STA PTV = STA P2 + 0.5 LV
= 10 + 380 + (0.5 x 60)
= 10 + 410
TANJAKAN 3
Grade 1 = 1.43%
Grade 2 = 2%
V = 100 km/jam
Untuk menentukan A dan LV
A = (1.43 + 2) %
= 3.43 %
LV = 230 m (Grafik III)
EV =
= 0.986 m
Elevasi P3 = 1739
STA P3 = 18 + 260
Elevasi dan Stationing
- PLV
1. Elevasi PLV = Elevasi P3 + G1 x 0.5 LV
= 1739 + 1.43% x (0.5 x 230)
= 1740.64
2. STA PLV = STA P3 0.5 LV
= 18 + 260 (0.5 x 230)
= 18 + 145
3. Elevasi = Elevasi P2 + EV
= 1739 0.986
= 1740.11
- PTV
1. Elevasi PTV = Elevasi P2 G2 x 0.5 LV
= 1739 0.82% x (0.5 x 230)
= 1739.246
2. STA PTV = STA P2 + 0.5 LV
= 10 + 380 + (0.5 x 60)
= 10 + 410

Grade 1 = 0.2%
Grade 2 = 1%
V = 100 km/jam
Untuk menentukan A dan LV
A = (0.2 + 1) %
= 1.2 %
LV = 60 m (Grafik III)
EV =
= 0.09 m
Elevasi D = 1759
STA D = 16 + 560
Elevasi dan Stationing
- PLV
1. Elevasi PLV = Elevasi D - G1 x 0.5 LV
= 1759 - 0.2% x (0.5 x 60)
= 1758.94
2. STA PLV = STA D 0.5 LV
= 16 + 560 (0.5 x 60)
= 16 + 530
3. Elevasi = Elevasi P3 - EV
= 1759 0.09
= 1758.91
- PTV
1. Elevasi PTV = Elevasi D G2 x 0.5 LV
= 1759 1% x (0.5 x 60)
= 1758.7
2. STA PTV = STA D + 0.5 LV
= 16 + 560 + (0.5 x 60)
= 16 + 590

You might also like