You are on page 1of 11

Menentukan

Reaksi Melalui

Percobaan Kalorimeter

Oleh:

Eka Rizky Mira Diani Ria Kusumayanti Sanisca Nuansa M Shelia Deviana Sri Intan Apriani

SMA NEGERI 1 SINGARAJA SINGARAJA 2011

I.

Tujuan Praktikum Untuk menentukan harga reaksi melalui percobaan

II.

Dasar Teoritis Setiap benda di alam semesta ini mempunyai energi, yang didefinisikan sebagai

kemampuan untuk melakukan kerja.. Energi yang dimiliki suatu benda dapat berupa energi panas (kalor), energi otot, energi gerak, energi listrik dan lain sebagainya. salah satu bentuk energi yang kita bahas adalahenergi panas atau kalor. Kalor adalah jumlah energi yang dipindahkan dari satu benda ke benda yang lain akibat suatu perbedaan suhu di antara benda tersebut. Kalor(q) juga dapat diartikan bentuk energi yan g dipindahkan melalui batas-batas sistem, sebagai akibat adanya perbedaan suhu antara sistem dengan lingkungan. Bila sistem menyerap kalor, q bertanda positif dan q pertanda negatif bila sistem melepaskan kalor. Kalor(q) bukan merupakan fungsi keadaan kerena besarnya tergantung pada proses. Kapasitas kalor adalah jumlah energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu sejumlah zat tertentu sebesar 1 K atau 10C. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat diketahui dari suhu awal sampai suhu akhir dapat diketahui melalui persamaan kalor: Q= m. C . 1. Kalorimeter Kalorimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur T

jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Dengan mengukur perubahan suhu di dalam kalorimeter kita dapat menentukan jumlah kalor yang diserap/dibebaskan oleh larutan serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus: Q= m x c x Qkalorimeter= C .

Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi yang diserap/ dibebaskan olaeh larutan dan kalorimeter, tetapi tandanya berbeda. Qreaksi= -(qlarutan + qkalorimeter)

1. Kalorimeter Bom Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor(nilai kalori yang dibebaskan pada pembakanran sempurna suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. 2. Kalorimeter larutan Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Kalorimeter larutan tersusun dari dua buah gelas stirofoam. Plastik merupakan bahan nonkonduktor, sehingga jumlah kalor yang diserap atau berpindah ke lingkungan dapat diabaikan. Jika suatu reaksi berlangsung secara eksoterm, maka sepenuhnya akan diserap oleh larutan di dalam gelas. Sebaliknya, jika reaksi yang berlangsung tergolong endoterm, maka kalor itu diserap larutan di dalam gelas. Jadi, kalor reaksi dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan, sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan. qreaksi= -qlarutan Entalpi Entalpi (H) adalah jumlah total energi panas (kalor) yang terkandung dalam suatu materi.Entalpi suatu benda tak dapat diukur, tetapi perubahan entalpi (H) dapat diukur. Kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap sama dengan perubahan entalpi dinyatakan dengan persamaan berikut : ) sistem. Dapat

III.

Alat Kalorimeter, kalorimeter digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang diberikan dalam suatu proses tertentu. Termometer, termometer digunakan untuk mengukur suhu object yang kita amati Air hangat, dan aquades, air hangat dan aquades digunakan sebagai object yang kita amati(sebagai sistem). Stopwatch, stopwact digunakan untuk menghitung waktu saat percobaan. Pipet tetes, pipet tetes digunakan untuk mengambil dan meneteskan suatu yang berwujud cair dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Labu Ukur 25 mL, labu ukur digunakan untuk mengukur air, agar air yang kita gunakan saat percobaan takarannya sesuai dengan aturan. Gelas kimia 100 mL, gelas kimia digunakan sebagai tempat suatu benda yang berwujud cair. Bahan - NaOH(aq) 1 M=25mL - HCl(aq) 1M = 25mL - Aquades 50 mL

IV.

Prosedur Kerja a. Menentukan Tetapan Kalorimeter 1. Kalorimeter disusun seperti pada gambar di bawah ini:

2. Air diukur sebanyak 25 mL. Kemudian air dimasukkan ke dalam kalorimeter, serelah itu diaduk dan dicatat suhu dalam kalorimeter setiap 30 detik sampai 4 menit (T1), hasilnya dicatat. 3. Pada menit keempat, air hangat dimasukkan sebanyak 25mL kedalam kalorimeter. 4. Suhu air di dalam kalorimeter dicatat setiap 30 detik sampai 8 menit atau sampai mencapai temperatur yang konstan. b. Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi 1. Suhu awal larutan HCl dan NaOH di ukur. Jika suhu larutan tersebut berbeda , rata-rata kedua suhu dua ukur. 2. NaOH 1M dimasukkan sebanyak 25mL ke dalam kalorimeter. 3. HCl 1M dimasukkan sebanyak 25mL ke dalam kalorimeter. 4. Larutan di dalam kalorimeter diaduk, sehingga terjadi reaksi antara larutan HCl dan NaOH. 5. Perubahan temperatur diamati dan dicatat hingga diperoleh harga konstan.

Hasil pengamatan
A. Mengamati Nilai Konstanta Kalorimeter Tabel 1

Waktu (minutes) 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 (penambahan air panas)

Suhu (0C) 28 28 28 28 28 28 29 29

Waktu (minutes) 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8

Suhu (0C) 33 33 33 33 33 32 33 33

30

T1 T2 T3 T1 = (T3-T1) T2=(T2-T3)

28 29 33 5 4

B. Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi Tabel 2 Object NaOH 1 M solution Hasil Mol = 0,025 Massa= 1 gram Tawal= 280C HCl 1 M solution Mol=0,025 Massa= 0,0125 gram Tawal = 280C Suhu awal rata-rata Setelah ditambahkan NaOH + HCl 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 Suhu(0C) 29 29 30 30 31 31 32 33 34 34 34 34 34 220C

Suhu akhir Perubahan suhu(T)= Takhir-Tawal

34 5

V.

Pembahasan Pada percobaan kali ini, yaitu eksperimen untuk menentukan reaksi. Pada

percobaan ini pertama-tama kita siapkan alat dan bahan diantaranya Kalorimeter, Termometer, Air hangat, dan aquades, lautan NaOH dan HCl, Pipet tetes, labu ukur, gelas ukur. Untuk menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia biasanya digunakan alat seperti kalorimeter, termometer dan sebagainya yang mungkin lebih sensitif. percobaan pertama kita amati air(aquades) sebanyak 25 mL, kemudian air dimasukkan ke dalam kalorimeter, setelah itu diaduk secara konstan, pengadukan secara konskan ini bertujuan agar suhu object yang kita amati tidak terlalu tinggi suhunya atau terlalu rendah. Pengadukan ini berkaitan dengan energi kinetik, dimana energi kinetik ini dimilik oleh benda yang bergerak, pada dasarnya peningkatkan suhu, seiring dengan energi kinetik yang makin besar, Setelah itu suhu dicatat dalam kalorimeter setiap 30 detik sampai 4 menit (T1), hasilnya dicatat. Temperatur awal bejana, pengaduk, dan air diukur setelah seluruh bagian kalorimeter dan air tersebut berada dalam keseimbangan termal yang berarti memiliki suhu yang sama. Kemudian dilanjutkan pada menit keempat, air hangat dimasukkan sebanyak 25mL kedalam kalorimeter(T2). Cara kerjanya sama, air diaduk secara konstan, amati perubahan suhunya kemudian catat hasilnya setiap 30 sekon sampai menit ke 8 atau samapai mencapai temperatur yang konstan(T3). Dengan menghitung perubahan suhu di dalam kalorimeter kita dapat menentukan jumlah kalor yang dibebaskan atau diserap oleh larutan. Suatu sistem dapat mengalami perubahan dari keadaan awal tertentu ke keadaan akhir tertentu melalui berbagai proses. Yaitu proses reversibel, proses irreversibel, isoterm, isobar, Isokhor, dan proses adiabatik. Kemudian pada percobaan kedua yaitu menentukan perubahan entalpi reaksi

Mula-mula suhu awal larutan HCl dan NaOH masing-masing diukur, kemudian catat jika dari hasil pengukuran itu suhu larutan HCl dan NaOH berbeda , rataratakan kedua suhu HCl dan NaOH. Setelah suhu diukur NaOH 1M dimasukkan sebanyak 25mL ke dalam kalorimeter dan HCl 1M dimasukkan juga ke dalam kalorimeter sebanyak 25mL. Sama seperti percobaan pertama larutan di dalam diaduk, sehingga terjadi reaksi antara larutan HCl dan NaOH. Amati setiap 30 detik, hingga akhirnya menghasilkan suhu yang konstan. Pada percobaan kami mendapatkan suhu awal sebesar 290C dan suhu konstan yaitu sebesar 340C, sehingga perubahan suhunya yaitu 50C. Suhu ini nantinya digunakan untuk menetahui tetapan kalorimeter.

Reaksi eksoterm dan Endoterm a. Reaksi Eksoterm : Reaksi kimia yang menghasilkan kalor. (H = -)Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan, sehingga lingkungan terasa panas. b. Reaksi Endoterm : Reaksi kimia yang menyerap / menerima kalor. (H = -). Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem, sehingga terasa dingin (suhu lingkungan turun). Dalam eksperimen, kami mengamati bahwa menunjukan adanya reaksi eksoterm, hal ini daat kta lihat dari semakin lama pengadukan dilakukan semakin meningkat suhu larutan yang kita amati . Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang mengalir dari sistem ke lingkungan, sistem melepaskan energi. VI. Jawaban Pertanyaan

1. Karena panas yang dihasilkan tidak hanya diserap oleh air dingin, tetapi juga diserap oleh kalorimeter. 2. Berdasarkan eksperimen, semakin lama diaduk semakin meningkat suhu pada larutan NaOH+HCl, hal ini juga berkaitan dengan adanya gaya kinetik yang mempengaruhi sehingga suhu semakin lama semakin meningkat. Meningkatnya suhu menjukkan

terjadinya reaksi eksoterm. Pada reaksi eksoterm sistem melepaskan energi, dan terjadi kenaikan suhu. Reaksi eksoterm mengalir dari sistem ke lingkungan 3. a. Tetapan kalorimeter q1= m. C .
1

=50.4,2.5=1050 Q2=m.c.
2

=50.4,2.4=840 Q3= q2-q1 = 210 C= = 210/5=42


reaksi

Qlarutan= m. C. =50. 4,2 . 5= 1050 J Qkalorimeter = C . = 42. 5= 210 Qsistem= -(Ql + Qk) -(1050+210)= -1260J = = 20400 J/mol= 20,4kJ/mol

VII.

Simpulan 1. Dalam percobaan terjadi reaksi Eksoterm. Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan, sehingga lingkungan terasa panas.

2. Karena pengukuran dilakukan dibawah kondisi tekanan atmosfir, maka kalor reaksinya diberi nama entalpi. 3. Tekanan kalorineter relatif tetap, sehingga perubahan kalor sama dengan perubahan entalpinya.

4.

Karena tidak ada kalor yang dilepaskan ke lingkungan, maka kita dapat menulis

qs = qlarutan + qkalorimeter + qreaksi = 0 qreaksi = - (qlarutan + qkalorimeter)

Daftar Pustaka Anonim. 2010. Entalpi http://www.id.wikipedia.org/Entalpi. diakses pada tanggal 17 september 2011 Avenue, Rizky. 2007. Thermokimia. Diakses pada tanggal 17 september 2011 pada situs http://myloveabelard.edublogs.org/2007/12/13/thermokimia/ Brady,James.1998. Kimia Universitas Asas dan Sturktur. Jakarta : Bina Rupa Aksara Purba,Michael, Kimia Jilid 2A untuk kelas XI semester 1, Jakarta, Erlangga, 2007

You might also like