You are on page 1of 11

KAIDAH DASAR BIOETIKA KEDOKTERAN

Disusun oleh:

Kashwiniy Naidu 102011437 Kelompok A1

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta 2011

Daftar Isi :
I. II. Daftar Isi.. Pendahuluan : - Latar Belakang..i - Tujuan..ii -Dasar Kaidah Bioetik..iii 1,2,3

III.

Isi : Beneficence 4 Non-maleficence 5 Autonomy ..6 Justice 7

IV.

Penutup : Kesimpulan8

V.

Daftar Pustaka9

Pendahuluan
I. Latar Belakang Topik Mengkaji kasus dokter Bagus yang diberikan dan menganalisis masalah masalah yang dihadapi oleh dokter Bagus dalam praktek hariannya. II. Tujuan Penulisan Mengerti dan mengetahui kaidah Bioetik yang dihubungkan dengan contoh kasus yang diberikan.Memahami dengan lebih mendalam tentang Bioetika(Beneficence,Non-Malificence,Autonomy,Justice) dan bagaimana mengaplikasikan dalam praktek kedokteran.

III.

Kaidah Dasar Bioetika BENEFICENCE Beneficence(tindakan berbuat baik) merupakan positif dari segi tidak merugikan.Tindakan berbuat baik menuntut kita harus membantu orang lain demi kepentingan mereka dengan memastikan ia tidak membawa risiko kepada diri sendiri.Kita mempunyai kewajiban untuk memperhatikan kesejahteraan orang lain dan menolong mereka dengan batas kerugian diri sendiri.Proses apabila melakukan kebaikan ada empat.Pertama,orang yang kita bantu mengalami bahaya besar atau risiko kehilangan sesuatu yang penting.Kedua,saya saggup melakukan sesuatu yang secara langsung menyumbangkan untuk mencegah terjadinya kerugian atau kehilangan itu.Ketiga,perbuatan saya agaknya akan mencegah terjadinya kerugian atau kehilangan itu.Keempat,manfaat yang diterima orang itu sebagai akibat perbuatan sayaa.Beneficence terbagi kepada General beneficence dan Specific beneficence.General beneficence merangkumi hal-hal seperti melindungi dan mempertahankan hak yang lain,mencegah terjadi kerugian pada yang lain dan menghilangkan kondisi apenyebab kerugian pada orang lain.General beneficence adalah berbuat baik kepada siapa pun.Specific beneficence pula adalah apabila tindakan baik ditujukan pada orang yang kita kenal:pasien,orang cacat dan sebagainya.Di dalam bioetika,beneficence merangkumi mengutamakan kepentingan pasien,maksimilasikan akibat-akibat baik dan memandang pasien tidak hanya menguntungkan dokter. 1

NON-MALEFICENCE Non-malificence bermaksud tidak merugikan adalah berdasarkan prinsip Primum non nocere yang bermaksud above all do no harm atau yang terpenting tidak merugikan.Ini adalah prinsip dasar yang diambil dari tradisi Hipokratik. Asas non-malificence ialah kita berkewajiban untuk tidak mencelakakan.Kerugian yang harus dihindar terutama adalah kerugian fisik atau bisa meliputu juga kerugian terhadap kepentingan seseorang.Metode tradisional untuk memeriksa boleh tidaknya risiko atau efek-efek yang merugikan adalah prinsip double effect.Prinsip double effect ini harus memenuhi empat syarat.Pertama,apa yang mau kita lakukan tidak boleh bersifat buruk dari segi moral.Kedua,kerugian yang sedang kita pertimbangkan itu tidak boleh menjadi sarana untuk mencapai efek yang baik.Ketiga,efek yang buruk atau merugikan itu tidak boleh dimaksudkan,hanya boleh dibiarkan atau ditolerir.Dan yang keempat,harus ada alasan proposional untuk melakukan perbuatannya,bagaimanapun akibat perbuatan itu.Kewajiban dokter untuk menganut ini berdasarkan hal hal seperti pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting,dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut,tindakan dokter tadi efektif,dan manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian dokter.

AUTONOMY

Autonomy atau self-determination adalah suatu bentuk kebebasan bertindak,di mana seseorang mengambil keputusan sesuai dengan rencana yang ditentukan sendiri tanpa hambatan,paksaan atau campur tangan pihak luar.Terdapat dua unsure autonomy,yang pertama adalah kemampuan untuk mengambil keputusan tentang suatu rencana bertindak yang tertentu.Yang kedua,harus mampu untuk mewujudkan rencananya menjadi kenyataan.Autonomy menuntut bahwa kita sendiri menentukan siapakah kita ini dan bersedia untuk bertanggungjawab atas pilihan itu.Autonomy seorang pasien ialah belaiu sebagai manusia yang berakal budi tidak boleh dijadikan semata-mata alat tetapi tujuan.Prinsip autonomy adalah dasar dari doktrin informed consent.Tindakan medis terhadap pasien harus mendapat persetujuan dari pasien dulu,setelah diberi informasi dan penerangan. 2

JUSTICE

Justice bermaksud keadilan.Keadilaan adalah pembagian manfaat dan beban,serta pembagian barang dan jasa menurut standar yang adil.Justice adalah member perlakuan yang sama untuk setiap orang.Memberi sumbangan relatif terhadap kebahagiaan diukur dari kebutuhan mereka.Menurut pengorbanan relatif sama ,diukur dengan kemampuan mereka.Terdapat dua jenis keadilan;keadilan komparatif dan distributif.Keadilan komparatif adalah apa yang diterima oeh satu orang atau grup ditentukan dengan membandingkan orang atau grup lain yang juga berhak berdasarkan kebutuhan.Keadilan distributive adalah kebajikan membagikan dengan cara merata secara material kepada setiap oranf andil yang sama,setiap orang sesuai dengan kebutuhannya,setiap orang sesuai upayanya,sesuai kontribusinya jasanya.Kasus-kasus yang sejenis harus diperlakukan dengan cara sejenis dan kasus-kasus yang tidak sejenis boleh diperlakukan dengan cara tidak sejenis.

Isi:
BENEFICENCE: Point: dr.Bagus bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien dimalam hari. (alinea 1) dr.Bagus belum pernah memikir untuk mencari pendamping hidupnya, yang ada hanya bagaimana mengobati pasien pasiennya. (alinea 7) Penjelasan: dr.Bagus sanggup bertugas kapan sahaja dibutuhkan. Ia mengutamakan pasien dan rela berkorban untuk kepentingan orang lain. Ia mengutamakan altruism. Point: dr.Bagus memberikan beberapa macam obat dan vitamin serta nasehat agar istirahat yang cukup. (alinea 2) Penjelasan: dr.Bagus memberikan nasehat kepada pasiennya dan memikirkan kebaikan pasiennya. Point: dr.Bagus menyarankan agar anak tersebut dirawat di rumah sakit di kota. (alinea 3) Penjelasan: dr.Bagus memberikan saran yang baik dan berusaha agar kebaikan yang diperoleh oleh pasien lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya. Point: dr.Bagus membeikan ibu tersebut obat dan ORALIT. (alinea 3) Penjelasan: dr.Bagus memberikan ubat yang berkhasiat namun murah

NON-MALEFICENCE

Point: dr.Bagus meminta kesediaan pasien keempat menunggu di luar karena ia akan terlebih dahulu memberi pertolongan kepada pemuda tersebut. (alinea 5) Penjelasan dr.Bagus mendahulukan pasien yang dalam keadaan gawat darurat dan meminta pasien keempatnya untuk menunggu. Point: dr.Bagus melakukan tindakan amputasi telapak tangan pemuda yang mengalami kecelakaan tersebut. (alinea 5) Penjelasan dr.Bagus tidak memperburuk keadaan pasien dan ia mencegah pasien daripada bahaya, misalnya infeksi.

AUTONOMY

Point:dr.Bagus bersetuju apabila ibu tersebut menolak untuk membawa anaknya ke rumah sakit di kota karena tidak mempunya uang untuk berobat. (alinea 3) Penjelasan: dr.Bagus menghargai hak pasien untuk menentukan nasib sendiri dan ia juga menghargai martabat pasien. Point: dr.Bagus memberitahu ibu tersebut bahwa ia akan mampir ke rumah ibu tersebut untuk melihat kondisi anaknya. (alinea 3) Penjelasan: dr.Bagus menjaga hubungan sesama pasien (kontrak)

Point:dr.Bagus menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa kondisi anaknya tidak dapat ditingkatkan dan sangat sulit bagi mereka untuk membeli obat-obatan mahal tersebut. (alinea 4) Penjelasan: dr.Bagus berterus terang kepada keluarga pasien tanpa menrahsiakan apa-apa perkara. Ia juga tidak berbohong kepada keluarga pasien meskipun demi kebaikan keluarga pasien. Point: dr.Bagus memberitahu istri pemuda tersebut bahwa keadaan telapak tangan kana suaminya dan tindakan yang haru dilakukan adalah amputasi. (alinea 5) Penjelasan: dr.Bagus melaksanakan informed conscent. Ia meminta izin istri pemuda tesebut sebelum melakukan suatu tindakan.

JUSTICE

Point: Pada suatu pagi hari, ketika dr.Bagus dating ke Puskesma sudah ada 4 orang yang mengantri. dr.Bagus memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran. (alinea 2) Penjelasan: dr.Bagus memberlakukan segala secara universal.Beliau menghargai hak pasien dan mengamalkan justice.

PENUTUP: Kesimpulan:

Dalam menjalani praktek harian sebagai seorang dokter, dr.Bagus ada mengaplikasikan kaidah bioetika seperti Beneficence,Non- maleficence,Autonomy dan Justice. Keseluruhannya,sasaran pembelajaran untuk mengetahui dan mengerti kaidah bioetik dapat dicapai.

DAFTAR PUSAKA

www.google.ac.id www.wikipedia.org Thomas A. Shannon. Penghantar Bioetika. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ratna Suprapti Samil. Etika Kedokteran Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dr. K.S.Gani, DPH dan Dr. K.Bertens. Mengapa etika biomedis itu perlu. Pusat Pembangunan Etika Atma Jaya, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta

You might also like