You are on page 1of 10

DASAR TEORI

Preparasi Sampel Preparasi sample adalah pengurangan massa dan ukuran dari gross sample sampai padamassa dan ukuran yang cocok untuk analisa di Laboratorium atau merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam mempersiapkan contoh untuk dianalisis, yang metodenya disesuaikan dengan keadaan contoh dan kepentingan.

Tahap-tahap preparasi sample adalah sebagai berikut :

1.Pengeringan udara/Air DryingPengeringan udara pada gross sample dilakukan jika sample tersebut terlalu basah untuk diproses tanpa menghilangnya moisture atau yang menyebabkan timbulnya kesulitan padacrusher atau mill. Pengeringan udara dilakukan pada suhu ambient sampai suhu maksimumyang dapat diterima yaitu 400C. Waktu yang diperlukan untuk pengeringan ini bervariasitergantung dari typical batubara yang akan dipreparasi, hanya prinsipnya batubara dijaga agar tidak mengalami oksidasi saat pengeringan. 2. Pengecilan ukuran butir Pengecilan ukuran butir adalah proses pengurangan ukuran atas sample tanpamenyebabkan perubahan apapun pada massa sample.Contoh alat mekanis untuk melakukan pengecilan ukuran butir adalah : - Jaw Crusher - Rolls Crusher - Swing Hammer MillsJaw Crusher atau Roll Crusher biasa digunakan untuk mengurangi ukuran butir dari50 mm sampai 11,2 mm; 4,75 mm atau 2,36 mm. Roll Crusher lebih direkomendasikan untuk jumlah/massa sample yang besar. Swing Hammer Mill digunakan untuk menggerus samplesampai ukuran 0,2 mm yang akan digunakan untuk sample yang akan dianalisa diLaboratorium.

3.Mixing atau PencampuranMixing / pencampuran adalah proses pengadukan sample agar diperoleh sampleyang homogen.Pencampuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a.Metode manual ; menggunakan riffle atau dengan membentuk dan membentuk kembalitimbunan berbentuk kerucut b.Metode Mekanis : menggunakan Alat Rotary Sample Divider (RSD)

4.Pembagian atau DividingProses untuk mendapatkan sample yang representatif dari gross sample tanpamemperkecil ukuran butir. Sebagai aturan umum, pengurangan sample ini harus dilakukandengan melakukan pembagian sample.Pembagian dilakukan dengan metode manual (riffling atau metode incrementmanual) dan metode mekanis (Rotary Sample Divider)

SAMPLING Sampling secara umum dapat didefinisikan sebagai; Suatu proses pengambilan sebagian kecil contoh dari suatu material sehingga karakteristik contoh material tersebut mewakili keseluruhan material. Didalam industri pertambangan batubara, sampling merupakan hal yang sangat penting, karena merupakan proses yang sangat vital dalam menentukan karakteristik batubaratersebut. Dalam tahap explorasi, karakteristik batubara merupakan salah satu penentu dalamstudy kelayakan apakah batubara tersebut cukup ekonomis untuk ditambang atau tidak.Begitu pun dalam tahap produksi dan pengapalan atau penjualan batubara tersebutkarakteristik dijadikan acuan dalam menentukan harga batubara.Secara garis besar sampling dibagai menjadi 4 golongan dilihat dari tempat pengambilan dimana batubara berada dan tujuannya yaitu; - Explorasi sampling, - Pit sampling, - Production sampling, dan - loading sampling (barging dan transhipment).

Explorasi sampling dilakukan pada tahap awal pendeteksian kualitas batubara baik dengan cara channel sampling pada outcrop atau lebih detail lagi dengan cara pemboran atau drilling. Tujuan dari samplingdi tahap ini adalah untuk menentukan karakteristik batubara secara global yang merupakan pendeteksian awal batubara yang akan di exploitasi.

Pit sampling ; dilakukan setelah explorasi bahkan bisa hampir bersamaan dengan progress tambang didalam satu pit atau block penambangan dengan tujuan lebihmendetailkan data yang sudah ada pada tahap explorasi. Pit sampling ini dilakukan oleh pitcontrol untuk mengetahui kualitas batubara yang segera akan ditambang, jadi lebih ditujukanuntuk mengkontrol kualitas batubara yang akan ditambang dalam jangka waktu short term.Pit sampling ini juga dapat dilakukan dengan pemboran juga dengan channel pada face penambangan kalau diperlukan untuk mengecek kualitas batubara yang dalam progressditambang.

Production sampling; dilakukan setelah batubara di proses di prosesing plantdimana proses ini dapat merupakan penggilingan (crushing), pencucian (washing), penyetokan dan lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui secara pasti kualitas batubara yang akan di jual atau dikirim ke pembeli supaya kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yangditentukan dan telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dengan diketahuinya kualitas batubara di stockpile atau di penyimpanan sementara kita dapat menentukan batubara yang mana yang cocok untuk dikirim ke Buyer tertentu dengan spesifikasi batubara tertentu pula.Baik dengan cara mencampur (blending) batubara-batubara yang ada di stockpile atau pundengan single source dengan memilih kualitas yang sesuai.

Loading Sampling ; Dilakukan pada saat batubara dimuat dan dikirim ke pembeli baik menggunakan barge maupun menggunakan kapal. Biasanya dilakukan oleh independentcompany karena kualitas yang ditentukan harus diakui dan dipercaya oleh penjual (Shipper)dan pembeli (Buyer). Tujuannya adalah menentukan secara pasti kualitas batubara yangdijual yang nantinya akan menentukan harga batubara itu sendiri karena ada beberapa parameter yang sifatnya fleksibel sehingga harganya pun fleksibel tergantung kualitas actual pada saat batubara dikapalkan.Sampling, preparasi dan analisa sample batubara dengan berbagai tujuan seperti telahdijelaskan di atas,dilakukan dengan menggunakan standard standard yang telah ada.Dimana pemilihannya tergantung keperluannya, biasanya tergantung permintaan pembeliatau calon pembeli batubara. Standard yang sering digunakan untuk keperluan tersebutdiantaranya ; ASTM (American Society for Testing and Materials), AS (AustralianStandard), Internasional Standard, British Standard, dan

banyak lagi yang lainnya yang berlaku baik di kawasan regional maupun internasional.Berdasarkan metoda pelaksanaannya sampling dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu; 1. Manual sampling 2. Mechanikal sampling

Sedangkan berdasarkan teknis pengambilannya Sampling dapat dibagi menjadi beberapa golongan sebagai berikut;

Core Sampling - Exploration sampling - Deep drilling - Shalow drilling - Pit sample - Pit drilling

Channel sampling - Explorasi sampling - Outcrop sampling - Pit sampling - Seam face sampling

Bulk sampling - Stasionary sampling - Stockpile sampling - Wagon sampling - Coal truck sampling, Dll.

Moving sampling - Cross belt sampling - Stop belt sampling - Falling stream sampling - Moving bucket sampling, DLL.

Sampling batubara merupakan sampling yang tersulit dari semua sampling solidmaterial. Hal ini dikarenakan batubara merupakan heterogen solid material. Selain itu parameter yang ditentukan dari batubara memeliki sifat-sifat penyebaran yang bervariasi.Oleh karena itu dalam melakukan sampling batubara harus betul-betul mengikuti kaidah-kaidah atau standard yang digunakan. Ada 3 faktor yang menentukan bahwa suatu sample dapat dikatakan representative atau tidak,yaitu : 1. Teknik pengambilan sample dan alat yang digunakan 2. Massa /jumlah sample yang diambil 3. Periode atau interval pengambilan.Untuk memperoleh sample yang representative, maka ketiga faktor diatas harus dilakukandengan baik menurut standard yang digunakan.

Teknik Pengambilan dan Alat yang digunakan

a. Teknik pengambilan sampleTeknik pengambilan sample harus ditentukan dan disesuaikan dengan kondisi materialyang akan diambil dan alat yang digunakan. Teknik pengambilan sample yang salah,akan menyebabkan hasil dari sample tersebut bias. Teknik sampling harus betul betul diperhatikan terutama pada sampling secara manual.Sebagai contoh, dalam pengambilan sample dari falling stream, shovel atau ladle yangdigunakan harus masuk ke seluruh stream batubara. Apabila hanya sebagian streamyang diambil maka sample yang diperoleh akan bias.Selain itu yang perlu diperhatikan adalah muatan sample dalam ladle. Ladle harus terisisample secukupnya dan tidak boleh berlebihan (overfill). Pengambilan sample yangoverfill juga akan menyebabkan bias, karena partikel yang besar-besar akan jatuh, dansebagian besar sample yang terambil adalah fine coal.Jadi teknik pengambilan sample harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, batubarayang akan diambil samplenya. Seorang sampler yang profesional harus menguasaiteknik sampling yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi batubara yang akandiambil samplenya.

b. Alat yang digunakanSelain teknik pengambilan sample, yang tak kalah pentingnya yang harus diperhatikanadalah alat yang digunakan untuk mengambil sample tersebut. Alat yang digunakanuntuk melakukan sampling memiliki ukuran dan bentuk yang ditentukan oleh standard.Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan standard, akan mengakibatkan bias padasample yang diperoleh dan akan menyebabkan kesalahan pada hasil analisanya.

Ada 5 jenis alat untuk pengambilan sample secara manual yang biasanya digunakanyaitu : 1.Laddle : Digunakan untuk pengambilan sample dari falling stream 2.Manual Cutter : Digunakan untuk pengambilan sample dari falling stream 3.Scoop : Digunakan untuk pengambilan sample seperti dari bucket WA dsb. 4.Shovel : Digunakan untuk pengambilan sample di stockpile, DT dan lain-lain. 5.Sampling Frame: Digunakan untuk pengambilan sample diatas belt conveyor Menurut Japannese Industrial Standard M.8105-1966, rencana pengambilan contoh meliputi beberpa hal, diantaranya adalah : 1. Ukuran Populasi

Populasi adalah sekumpulan besar material yang akan diambil contohnya. Besarnya populasi akan berpengaruh pada kuantitas atau jumlah contoh yang harus diambil. Semakin besar pengambilan dilakukan, maka semakin baik data yang diperoleh, tetapi perlu diingat segi biaya, waktu, serta tenaga. 2. Increment Adalah jumlah satuan mineral yang dikumpulkan dari populasi sebagai bagian dari contoh yang diperoleh dengan sekali pengambilan contoh. 3. Bentuk dan ukuran material

Bentuk dan ukuran material akan menentukan cara pengambilan sampel/setiap increment-nya. Keberhasilan analisis terhadap bahan galian ditentukan berhasil tidaknya hasil sampling.

Ada dua mekanisme sampling, yaitu : 1. Hand sampling Hand sampling adalah suatu cara pengambilan contoh yang dilakukan dengan tangan. Cara ini sangat sederhana, sehingga hasilnya sangat tergantung pada ketelitian operatornya. Cara pengambilan contoh secara hand sampling ini ada beberapa macam yaitu : a. Grab sampling Grab sampling adalah cara pengambilan sampel yang paling sederhana. Cara ini memerlukan ketelitian dari operatornya dan dilakukan apabila material yang akan diambil benar-benar homogen (serba sama). Cara pengambilannya dengan menggunakan sekop tangan dengan jumlah yang sama dan dalam interval tertentu. Sampel yang diperoleh biasanya kurang representatif. b. Shovel sampling Shovel sampling adalah cara pengambilan sampel dengan menggunakan shovel. Dengan cara ini mempunyai keuntungan antara lain adalah lebih murah, waktu yang diperlukan sedikit, dan memerlukan tempat yang tidak begitu luas. Syarat pengambilannya dengan metode ini adalah bahwa sampel yang diambil tidak boleh lebih dari dua inci ukuran butirnya. c. Stream sampling Stream sampling adalah cara pengambilan contoh dengan menggunakan alat yang disebut hand sampel cutter. Sampel yang diambil harus berupa pulp basah dan diambil searah aliran yang ada pada stream tersebut. d. Pipe sampling Pipe sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dengan menggunakan alat pipa atau tabung dengan diameter inchi, 1 inchi, 1,5 inchi. Bentuk dari alat ini berupa pipa dengan ujung yang satu dibuat rinci dan ujung lainnya dibuat untuk pegangan. Pipa tersebut terdiri dari dua buah pipa dimana yang ada dibagian dalam berukuran lebih kecil, sehingga antara kedua pipa tersebut

terdapat celah untuk tempat sampel nantinya. Cara ini dipakai apabila material yang akan diambil berupa material padat yang tidak terlalu keras dan halus. Cara pengambilannya hanya dengan menekankan alat tersebut pada material yang akan diambil dengan posisi tegak lurus, kemudian pipa diputar kekanan dan kekiri kemudian diangkat. e. Coning and Quartering Cara ini merupakan cara yang tertua tetapi masih banyak digunakan dalam laboratorium. Langkah-langkah yang dilakukan dalam cara ini adalah : 1. Dilakukan pencampuran (mixing) terhadap material yang akan diambil sebagai contoh.

2. Diambil secukupnya dan dibuat bentuk kerucut (cone) 3. Kerucut tersebut ditekan hingga bagian atasnya rata membentuk kerucut terpotong,

kemudian dibagi menjadi empat bagian yang sama besarnya. 4. Seperempat bagian yang bersilangan diambil sebagai sampel untuk dianalisa

1. Mechanical Sampling Metode ini biasanya dipergunakan untuk mengambil contoh dalam jumlah banyak dibandingkan dengan cara hand sampling. Disamping itu dengan cara ini akan didapat hasil yang lebih representative dari pada Hand Sampling . Dari hasil pengambilan contoh baik dengan metode Hand sampling maupun mechanical sampling, sebagai langkah selanjutnya adalah melakukan pengalisaan. Contoh alat termasuk mechanical sampling adalah : a. Riffle sampler Alat ini bentuknya berupa persegi panjang dan pada bagian dalam dibagi menjadi beberapa sekat yang arahnya saling berlawanan. Riffle-Riffle inilah yang berfungsi sebagai pembagi contoh tersebut dengan harapan dapat terbagi sama rata.

b. Vezin sampler Alat ini pada bagian dalamnya dilengkapi dengan revolting cutter. Yaitu pemotong yang dapat berputar pada porosnya sehingga akan membentuk suatu area yang bulat/bundar sehingga diharapkan dapat memotong seluruh alur dari bijih.

TUGAS PEMERCONTOAN DAN ANALISIS BATUBARA PREPARASI SAMPEL

Disusun oleh : Nama NIM : Prodi : : Masdar 1009043020

DIII Teknik Pertambangan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2012

You might also like