You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah yang luas dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tercapainya tujuan pembangunan kesejahteraan melalui Indonesia sehat 2010, yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Depkes RI, 2000 ) Untuk mendukung terciptanya hal tersebut, harus di dahului dengan peningkatan derajat kesehatan di tingkat individu, keluarga, kelompok baik di kota maupun di desa. Kelompok masyarakat kota maupun masyarakat desa masing-masing memiliki masalah kesehatan yang kompleks dan menumbuhkan perhatian khusus untuk pemecahan kondisi masyarakat perkotaan yang padat, kesibukan yang banyak dan sebagian berada pada pemukiman kumuh menjadi masalah semakin sulit ditangani. Kondisi kesehatan masyarakat suatu bangsa merupakan salah satu indikator keberhasilan dan kesejahteraan masyarakat sehingga dalam pembangunan kesehatan, partisipasi masyarakat menempati posisi yang lebih penting karena tanpa kesadaran individu dan masyarakat itu sendiri maka kebijakan apapun yang diterapkan oleh pemerintah dalam

menjaga kesehatan masyarakat hanya sebagian kecil yang tercapai.

Di kota Makassar merupakan masyarakat yang terdiri dari bermacammacam suku dengan pola kebiasaan yang berbeda-beda pula. Salah satu contoh kebiasaan masyarakat yaitu dari segi pola hidup misalnya makanan yang dikonsumsi dan kurang aktifitas serta stress yang berlebihan. Kegiatan asuhan keperawatan bagi lanjut usia dimaksudkan untuk memberikan bantuan, bimbingan, pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada usia lanjut secara individu maupun kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga , Panti Werda maupun Puskesmas, yang diberikan oleh perawat. Untuk tindakan yang masih dapat dilakukan oleh anggota keluarga petugas sosial yang bukan tenaga keperawatan, diperlukan latihan sebelumnya atau bimbingan langsung pada waktu tenaga keperawatan melakukan asuhan keperawatan di rumah atau panti (Depkes RI, 1993). Asuhan keperawatan merupakan penerapan pelayanan kesehatan

kepada individu, keluarga, dan masyarakat serta berfokus pada peningkatan dan pencegahan penyakit. Dalam asuhan keperawatan ini perawat memberikan pelayanan melalui pendekatan proses keperawatan sehingga diharapkan mampu menumbuhkan kemandirian serta menghasilkan upaya kesehatan masyarakat yang lebih luas, mendalam, efektif dan bermutu. Dalam memberikan asuhan keperawatan gerontik yang menjadi prioritas utama adalah klien lanjut usia dimana praktek keperawatannya berkaitan dengan penyakit pada proses menua serta meningkatkan fungsi optimal lanjut usia secara komperhensif . Dalam system kesehatan nasional dinyatakan bahwa tujuan

pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya

kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai derajat kesehatan optimal (Laode Jumadi,1999). Penyakit Rematik yang sering disebut Artritis (Randang Sendi) dan Dianggap sebagai satu keadaan sebenarnya terdiri atas lebih dari 100 tipe kelainan yang berbeda. Penyakit ini terutama mengenai otot-otot

skelet,tulang,ligament tendon dan persendian pada lai- laki maupun wanita dengan segala usia (Brenda G. Bare, Suzanne L. Smeltzer,2001). Dampak keadaan ini dapat mengancam jiwa penderita atau hanya menimbulkan gangguan kenyamanan, dan masalah yang disebabkan oleh rematik tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas hidup sehari-hari tetapi juga efek sistemik yang tidak jelas tetapi dapat menimbulkan kegagalan organ dan kematian atau menimbulkan masalah, seperti rasa nyeri, keadaan mudah lelah, perubahan citra diri serta gangguna tidur (Sylvia Anderson,1995). Rheumatoid Artritis adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai jarinagn penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas dan tidak di ketahui sebab-sebabnya. Rheumatoid Artritis kira kira 2 kali lebih sering menyerang wanita dari pada pria. Insiden meningkat dengan bertambahnya usia terutama pada wanita. Insiden puncak adalah antara usia 40-60 tahun. Penyakit ini menyerang orang orang di seluruh dunia dari berbagai suku bangsa. Sekitar 1 % orang dewasa menderita Rheumatoid Artritis yang jelas, dam di AS setiap tahun timbul kira-kira 750 kasus baru per satu juta penduduk (Sylvia Anderson,1995)

Menurut Health Survey for England 2002 yang dilakukan Departemen Kesehatan Inggris, Persentase penderita Rheumatoid Artritis pada sejak usia 16 24 tahun memang masih kecil. Persentase Rheumatoid Artritis pada usia diatas 60 tahun yaitu antara 70 80 %. Saat ini Rheumatoid Artritis diderita oleh lebih 800 juta orang di seluruh dunia, sekitar 10 30 % penduduk dewasa dari hampir semua negara mengalami Reumatik. Beban kesehatan global akibat Rheumatoid Artritis juga sangat . (www.jawaban.com) Berdasarkan data yang kami dapatkan dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2005 angka kesakitan Rheumatoid Artritis yang rawat jalan di Rumah Sakit yaitu 464.697 orang. (Profil Kesehatan Indonesia 2005). Berdasarkan data yang kami dapatkan, pada tahun 2006 jumlah yang mengalami Rheumatoid Artritis pada penderita rawat jalan di Rumah Sakit di Sulawesi Selatan yaitu untuk Rheumatoid Artritis dengan jumlah 76821 orang. Pasien rawat inap yang mengalami Rheumatoid Artritis di Rumah Sakit di Sulawesi Selatan yaitu untuk Rheumatoid Artritis sebanyak 982 orang. (Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2006). Pada tahun 2007 angka kesakitan rawat jalan Rheumatoid Artritis 36034 yang mengalami

orang, sedangkan pada tahun 2008 jumlah

penderita sebanyak 62260 orang . Dan pada tahun 2009 Triwulan pertama jumlah penderit Rheumatoid Artritis sebanyak 19263 orang. (Profil Kesehatan Kota Makassar 2006- 2009).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Wilayah kerja Puskesmas Mangasa, Rheumatoid Artritis tidak termasuk penyakit khusus dalam 10 penyakit utama di wilayah kerja puskesmas Mangasa, namun Rheumatoid Artritis masuk dalam golongan penyakit lain dimana di dapatkan data tahun 2008 sebanyak 2403 orang, pada tahun 2009 sebanyak 1075 orang, dan pada bulan Januari Maret 2010 sebanyak 549 orang (Profil Puskesmas Mangasa 2008 - 2010) Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis memilih judul karya tulis Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny.I dengan gangguan sistem Muskuluskeletal: Rheumatoid Artritis di wilayah kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar.

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk memperoleh gambaran secara umum tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny.I dengan gangguan sistem Muskuluskeletal: Rheumatoid Artritis di wilayah kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar. 2. Tujuan Khusus

a. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam pengkajian, analisa dan

diagnosa asuhan keperawatan Gerontik pada Tn. S yang mengalami Rheumatoid Artritis.

b. Untuk

memperoleh

pengalaman

nyata

dalam

menetapkan

perencanaan asuhan keperawatan Gerontik Pada mengalami Rheumatoid Artritis.

Tn. S yang

c. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan Gerontik Pada Tn. S yang mengalami Rheumatoid Artritis.


d. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan evaluasi

asuhan keperawatan Gerontik Pada Rheumatoid Artritis.


e. Untuk

Tn.S yang mengalami

memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan

pendokumentasian asuhan keperawatan Gerontik Pada Tn. S yang mengalami Rheumatoid Artritis.

C. Manfaat Penulisan 1. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan referensi atau setidaknya sebagai bahan bacaan di perpustakaan Jurusan Keperawatan Akademi Keperawatan Sandi Karsa Makassar.

2. Bagi Keluarga Membantu keluarga dalam memecahkan masalah

kesehatan/keperawatan gerontik. 3. Bagi Penulis

Mendapatkan pengalaman nyata dalam penerapan asuhan keperawatan gerontik.

D. Metode Penulisan Untuk memperoleh bahan-bahan penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Studi kepustakaan (Libray research), yang dikumpulkan dari bahan-

bahan bacaan dan materi yang bersumber dari literatur yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh penulis.
2.

Studi kasus (Case Study) yaitu melaksanakan asuhan keperawatan

pada keluarga yang meliputi : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik sebagai berikut : a.Wawancara Melakukan tanya jawab secara langsung dari berbagai pihak yang dapat memberikan data yang dibutuhkan. b. Observasi Mengamati dan mengikuti secara langsung keadaan lingkungan dan pola hidup keluarga. 3. Studi dokumentasi

Mengambil beberapa pencatatan dan arsip-arsip melalui puskesmas maupun petugas puskesmas (petugas kesehatan), serta mendapatkan data dari

informasi melalui catatan-catatan/prinsip yang ada hubungannya dengan status kesehatan pasien. 4. Diskusi. Diskusi dengan perawat, dokter dan petugas kesehatan lainnya yang terkait dengan kasus klien.

E. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini maka diperlukan sistematika penulisan yaitu : BAB I Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, tujuan, manfaat, metode dan tehnik penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini diuraikan tentang tinjauan teoritis mengenai lanjut usia/menua, pengertian Rheumatoid Artritis, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala serta penatalaksanaannya. BAB III Tinjauan Kasus Menjelaskan tentang pelaksanaan proses keperawatan Gerontik yang mengalami penyakit Rheumatoid Artritis yang meliputi pengkajian, pengumpulan data, analisa data, penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan catatan perkembangan. BAB IV Pembahasan

Menguraikan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang ditemukan selama melaksanakan studi kasus pada klien Tn. S yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB V Penutup Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan pelaksanaan Asuhan keperawatan gerontik pada Tn. S yang mengalami penyakit Rheumatoid Artritis.

You might also like