You are on page 1of 7

MAKALAH ASKEB IV

MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Nama Anggota : ( Kelompok 11) Desi Satriani Novitasari Umi Rakhmatulaili Susiawan

Kelas

: IV C

Akedemi Kebidanan Bunga Husada Samarinda Tahun Ajaran 2012/2013

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan terselasaikannya makalah Landasan teori dan Menejemen Kebidanan. Makalah ini,disusun berdasarkan referensi yang diambil dari buku dan media yang berkualitas.Serta, makalah ini membahas tentang Asuhan kebidanan Kehamilan dengan KET. Kami berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan tetapi,kami sadar tak ada gading yang tak retak,begitu juga makalah ini masih belum sempurna.Oleh karena itu semua kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akan kami sambut dengan senang hati. Terima kasih Samarinda, 27 Maret 2012

Penulis (Kelompok 11)

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTARi DAFTAR ISI..ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG..1

1.2 RUMUSAN MASALAH..1


1.2 IDENTIFIKASI MASALAH................................................................................................2 1.3 TUJUAN MASALAH...2 BAB II ISI

Tingkat Kesuburan Ibu................................3-13


BAB III PENUTUP 3.1 3.2 KESIMPULAN.14 SARAN 15

DAFTAR PUSTAKA

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptur pada dinding tuba dan peristiwa ini disebut sebagai Kehamilan Ektopik Terganggu. Sebagian besar kehamilan ektopik terganggu berlokasi di tuba (90%) terutama di ampula dan isthmus. Sangat jarang terjadi di ovarium, rongga abdomen, maupun uterus. Keadaan-keadaan yang memungkinkan terjadinya kehamilan ektopik adalah penyakit radang panggul, pemakaian antibiotika pada penyakit radang panggul, pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim IUD (Intra Uterine Device), riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, infertilitas, kontrasepsi yang memakai progestin dan tindakan aborsi. Gejala yang muncul pada kehamilan ektopik terganggu tergantung lokasi dari implantasi. Dengan adanya implantasi dapat meningkatkan vaskularisasi di tempat tersebut dan berpotensial menimbulkan ruptur organ, terjadi perdarahan masif, infertilitas, dan kematian. Hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas Ibu jika tidak mendapatkan penanganan secara tepat dan cepat. Insiden kehamilan ektopik terganggu semakin meningkat pada semua wanita terutama pada mereka yang berumur lebih dari 30 tahun. Selain itu, adanya kecenderungan pada kalangan wanita untuk menunda kehamilan sampai usia yang cukup lanjut menyebabkan angka kejadiannya semakin berlipat ganda. Kehamilan ektopik terganggu menyebabkan keadaan gawat pada reproduksi yang sangat

berbahaya. Berdasarkan data dari The Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan bahwa kehamilan ektopik di Amerika Serikat meningkat drastis pada 15 tahun terakhir. Menurut data statistik pada tahun 1989, terdapat 16 kasus kehamilan ektopik terganggu dalam 1000 persalinan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Cuningham pada tahun 1992 dilaporkan kehamilan ektopik terganggu ditemukan 19,7 dalam 100 persalinan.

B. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui defenisi dari Kehamilan Ektopik Terganngu. 2. Untuk mengetahui etiologi terjadinya Kehamilan Ektopik Terganngu. 3. Untuk mengetahui kalangan usia yang rentan terhadap terjadinya Kehamilan Ektopik Terganggu. 4. Sebagai bahan pembelajaran untuk menambah wawasan dan sebagai bahan aplikasi jika mengambil profesi nantinya.

BAB II ISI
A.Definisi Kehamilan Ektopik ialah suatu kehamilan yang pertumbuahn sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri. Kejadian kehamilan ektopik tidak sama diantara senter pelayanan kesehatan.Hal ini bergantung pada kejadian salpingitis seseorang.Di Indonesia kejadian sekitar 5-6 per seribu kehamilan.Patofisiologio terjadinya kehamilan ektopik tersering karena sel telur yang sudah dibuahi dalam perjalannanya menuju endometrium tersendat sehinnga embrio sudah berkembang sebelum mencapai kavum uteri dan akibatnya akn tumbuh diluar rongga rahim.Bila kemudian tempat nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan besarnya buah kehamilan,akan terjadi rupture dan menjadi kehamilan ektopik terganggu.

(Gambar KET)

Berdasarkan lokasi terjadinya,kehamilan ektopik dapat dibagi menjadi 5 yaitu : Kehamilan Tuba,meliputi > 95 % yang terdiri atas : Pars Ampularis (55 %),Pars Ismika (25 %),Pars Fimbriae(17 %) dan Pars Interstisialis(2 %) Kehamialan ektopik lain (< 5 %) antara lain terjadi di serviks uterus ,ovarium,atau abdominal.Untuk kehamilan abdominal lebih sering merupakan kehamilan abdominal sekunder dimana semula merupakan kehamilan tuba yang kemudian abortus dan meluncur ke abdomen dari ostium tuba pars abdominalis (abortus tubaria) yang kemudian embrio/buah kehamilannya mengalami reimplantasi di kavum abdomen misalnyadi mesenterium/mesovarium atau di omentum. Kehamilan intraligamenter,jumlahnya sangat sedikit Kehamilan heterotopik,merupakan kehamilan ganda dimana atu janin berada di kavum uteri sedangkan yang lain merupakan kehamilan ektopik.Kejadian sekitar 1/ 15.00040.000 kehamilan. Kehamilan ektopik bilateral.Kehamilan ini pernah dilaporkan walaupun sangat jarang terjadi.

You might also like