Professional Documents
Culture Documents
B. Siksaan
Berbicara tentang siksaan, maka terbayang pada ingatan kita tentang nerakadan dosa dan akhirnya firman Tuhan dalam kitab suci Al Quran. Seperti kita maklumi di dalam kitab suci Al Quran terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang siksaan ini. Dalam Al Quran surat surat lain banyak berisi jenis ancaman dan siksaan bagi orang orang musyrik, syirik, makan riba, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Namun siksaan yang dialami manusia setelah didunia fana ini tidak akan dibicarakan oleh penulis dalam modul ini, karena itu tugas para ahli agama.
Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya.Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.
C. Kekalutan Mental Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar. Gejala-gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental : 1. Nampak pada jasmani : merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. 2. Nampak pada kejiwaan : rasa cemas, ketakutan patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan adalah : 1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan Si Penderita baik jasmi maupun rohani, 2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, 3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown). Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental : 1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, 2. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma, berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, 2. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial. Proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah : 1. Positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup, 2. Negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi. BENTUK-BENTUK FRUSTASI 1. Agresi : kemarahan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali, 2. Regresi : kembali pada pola reaksi primitif atau kekanak-kanakan, 3. Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama, 4. Proyeksi : memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, 5. Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasinya, 6. Narsisme : merasa dirinya lebih superior daripada orang lain, 7. Autisme : gejala menutup diri secara total dari dunia riil, puas dengan fantasinya sendiri. Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti : 1. Kota-kota besar, 2. Anak-anak muda usia, 3. Wanita, 4. Orang yang tidak beragama, 5. Orang-orang yang terlalu mengejar materi.
G. Pengaruh Penderitaan
Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif.Contoh sikap negatif yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalkan tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup. Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.