You are on page 1of 67

DAFTAR ISI Halaman I. PENDAHULUAN 1. 2. 3. II. Umum ................................................................... Dasar ............................................................................... Maksud dan Tujuan .........................................................

1 2 2

PELAKSANAAN 4. 5. 6. 7. Tim Pengendali ................................................. Pelaksanaan Supervisi ...................................... Peserta Supervisi .............................................. Kegiatan Yang Dilaksanakan ........................................... 2 3 6 6

III.

HASIL YANG DICAPAI 8. Tim I di Polda Aceh, Sumatera Utara dan Sumbar .. a. ` Polda Aceh ............................................................. 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim b. Polda Sumut ............................................................ 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim c. Polda Sumbar ......................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim 9. 9 2) Permasalahan/Hambatan . 10 10 8 8 9 9 6 7 7 8 6 6

Tim II di Polda Riau, Kepulauan Riau dan Jambi ............ 11 a. Polda Riau................................................................ 11 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan ...... 11 2) Permasalahan/Hambatan . 11

2 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim. b. Polda Kepri ............................................................. 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan ... 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim c. Polda Jambi ............................................................ 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 14 2) Permasalahan/Hambatan . 14 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim . 15 10. Tim III di Polda Bengkulu, KalBar dan Banten ................. 15 a. Polda Bengkulu ....................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 15 2) Permasalahan/Hambatan . 16 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim b. Polda Kalimantan Barat .......................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 17 2) Permasalahan/Hambatan . 18 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim c. 18 16 17 15 12 2) Permasalahan/Hambatan . 12 13 14 12 12

Polda Banten ........................................................... 19 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 19 2) Permasalahan/Hambatan . 20 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim 20

11. Tim IV di Polda Maluku, Metro Jaya, Maluku Utara dan Papua a. Polda Maluku .......................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . b. Polda Metro Jaya .................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat 21 22 22 21 21

3 Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . c. Polda Maluku Utara ................................................. 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . d. Polda Papua ............................................................ 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 12. Tim V di Polda Jateng, D.I. Yogyakarta dan Kalteng ... a. Polda Jateng ............................................................ 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim b. Polda D.I. Yogyakarta ............................................. 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim c. Polda Kalteng ........................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim 13. Tim VI di Polda Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara . a. Polda Lampung ....................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim 34 36 36 34 34 33 34 34 32 32 33 33 31 31 31 32 28 29 31 31 25 27 28 22 24 25

4 b. Polda Sulsel ............................................................ 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim c. Polda Sulteng .......................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim d. Polda Sultra ............................................................. 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim 14. Tim VII di Polda Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sumatera selatan ... a. Polda Sulut .............................................................. 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim b. Polda Gorontalo ...................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim c. Polda Sumsel .......................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim 15. Tim VIII di Polda Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Jawa Barat . a. Polda Kalsel ............................................................ 46 46 45 45 46 43 44 44 45 42 42 43 43 42 42 40 40 41 38 39 39 40 37 37 38 38 37

5 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim b. Polda Kaltim ............................................................ 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim . c. Polda Jatim ............................................................. 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim d. Polda Jabar .............................................................. 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim 16. Tim IX di Polda Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Bangka Belitung . a. Polda Bali ................................................................ 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim b. Polda NTB ............................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim c. Polda NTT ............................................................... 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 55 56 54 54 55 55 52 53 53 54 52 52 50 51 52 49 50 50 50 48 49 49 49 46 47 47 48

6 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim . d. Polda Babel .............................................................. 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan 2) Permasalahan/Hambatan . 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim 57 58 58 56 57

IV

KESIMPULAN DAN SARAN 17. Kesimpulan .................................................................... 18. Saran .............................................................................. PENUTUP 59 60 61

7 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR

LAPORAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENJABARAN RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG II TAHUN 2011-2014 SATKER TINGKAT KEWILAYAHAN

I.

PENDAHULUAN 1. Umum a. Bahwa dalam rangka kesiapan menghadapi Pelaksanaan penilaian Tim Reformasi Birokrasi Nasional yang direncanakan pada bulan

Pebruari 2012, perlu dilakukan Supervisi pendahuluan oleh Tim Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014 di tingkat kewilayahan guna menyinkronkan antara penjabaran rencana aksi kewilayahan dengan Road Map Reformasi Birokrasi Polri sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan; b. Melalui kegiatan supervisi diharapkan Satker tingkat kewilayahan dapat menjabarkan dan menyusun Rencana Aksi Satker dari 9 Program, 31 Kegiatan dan 171 Rencana Aksi yang tercantum di dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 serta diharapkan dapat diselesaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan Desember 2011, sehingga pada bulan Februari 2012 siap dilakukan penilaian oleh Tim Reformasi Birokrasi Nasional; c. Kegiatan Supervisi dilaksanakan mulai tanggal 12 sampai dengan 16 Desember 2011 oleh 9 (sembilan) Tim Supervisi Mabes Polri dengan sasaran 31 Polda yang keanggotaannya ditunjuk oleh Ketua Tim Pelaksana RBP; d. Dengan telah berakhirnya kegiatan supervisi tersebut maka sebagai pertanggungjawaban Tim Supervisi Penjabaran Rencana Aksi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014, perlu disusun laporan pelaksanaannya. 2. Dasar .....

2.

Dasar a. Surat Perintah Kapolri Nomor: Sprin/865/V/2011 tanggal 20 Mei 2011 tentang Penunjukan Tim Pokja Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2010-2014; b. Surat Keputusan Kapolri Nomor: Skep/346/VI/2011 tanggal 21 Juni 2011 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Polri Tahun 2010-2014; c. Surat Perintah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Sprin/2178/XII/2011 tanggal 7 Desember 2011 tentang Penunjukan Tim Supervisi Penjabaran Rencana Aksi Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014; d. Surat Telegram Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: STR/2362/XII/2011 tanggal 7 Desember 2011 tentang Pemberitahuan Pelaksanaan Supervisi Penjabaran Rencana Aksi Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014 tingkat kewilayahan.

3.

Maksud dan Tujuan a. Maksud Untuk memberikan gambaran kepada pimpinan sampai sejauh mana persiapan Satker Kewilayahan dalam menyusun penjabaran Rencana Aksi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011- 2014. b. Tujuan Sebagai pertanggungjawaban Tim Supervisi Penjabaran Rencana Aksi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dalam melaksanakan kegiatan Supervisi sehingga dapat ditentukan langkah-langkah

khususnya dalam menghadapi penilaian dari Tim Reformasi Birokrasi Nasional.

II.

PELAKSANAAN 4. Tim Pengendali a. b. Asrena Kapolri selaku Ketua Tim Pelaksana RBP. Kadiv Propam Polri selaku Wakil Ketua Tim Pelaksana RBP. 5. Pelaksanaan .....

9 5. Pelaksanaan Supervisi a. Tim I di Polda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat 1) Tim Supervisi a) b) c) d) 2) Brigjen Pol. Drs. Affan Richwanto (Ketua Tim)

Kombes Pol. Drs. Bambang Sugeng (Anggota) Kombes Pol. Drs. Djoko Marsono (Anggota)

AKBP Dra. AA. Sagung Dian Kartini (Sekretaris)

Tanggal, Waktu dan Tempat a) b) c) Tanggal 13 Desember 2011 di Polda Aceh. Tanggal 14 Desember 2011 di Polda Sumatera Utara. Tanggal 15 Desember 2011 di Polda Sumatra Barat.

b.

Tim II di Polda Riau, Kepulauan Riau dan Jambi 1) Tim Supervisi a) b) c) d) 2) Kombes Pol. Drs. Drs. DBM. Suharya, S.H. Kombes Pol. Agus Sudaryatno, BAC Kombes Pol. Drs. Joko Irianto Kompol. M. Asrori, SE (Ketua Tim) (Anggota) (Anggota) (Sekretaris)

Tanggal, Waktu dan Tempat a) b) c) Tanggal 13 Desember 2011 di Polda Kepulauan Riau. Tanggal 14 Desember 2011 di Polda Jambi. Tanggal 16 Desember 2011 di Polda Riau.

c.

Tim III di Polda Bengkulu, Kalimantan Barat dan Banten 1) Tim Supervisi a) b) c) d) 2) Brigjen Pol DR. Iza Fadri, Sik, M.Si Kombes Pol Drs. Setyo Wasisto Kombes Pol Drs. Imam Djauhari,M.H Kombes Pol Drs. Agus Riansyah (Ketua Tim) (Anggota) (Anggota) (Sekretaris)

Tanggal, Waktu dan Tempat a) b) c) Tanggal 12 s.d 13 Desember 2011 di Polda Bengkulu. Tanggal 14 s.d 15 Desember 2011 di Polda Kalimantan Barat. Tanggal 15 s.d 16 Desember 2011 di Polda Banten. d. Tim IV .....

10 d. Tim IV di Polda Metro Jaya, Papua, Maluku dan Maluku Utara 1) Tim Supervisi a) b) c) d) 2) Brigjen Pol. Drs. Didik Purnomo Kombes Pol. Drs. Husni Thamrin Kombes Pol. Drs. Basuki AKBP Kurniadi, SIK (Ketua Tim) (Anggota) (Anggota) (Sekretaris)

Tanggal, Waktu dan Tempat a) b) c) d) Tanggal 14 Desember 2011 di Polda Maluku. Tanggal 16 Desember 2011 di Polda Metro Jaya. Tanggal 20 Desember 2011 di Polda Malut. Tanggal 22 Desember 2011 di Polda Papua

e.

Tim V di Polda Jateng, D. I. Yogyakarta dan Kalimantan Tengah 1) Tim Supervisi a) b) c) d) 2) Brigjen Pol. Drs. Haka Astana MW, S.H. Kombes Pol. Triyono Wibowo, SH AKBP Antonius Agustinus, S.IK. AKP Tommy Wibisono, S.IK (Ketua Tim) (Anggota) (Anggota) (Sekretaris)

Tanggal, Waktu dan Tempat a) b) c) Tanggal 13 Desember 2011 di Polda Jawa Tengah Tanggal 14 Desember 2011 di Polda D.I Yogyakarta Tanggal 15 Desember 2011 di Polda Kalimantan Tengah

f.

Tim VI DI Polda Lampung, Sulawasi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara 1) Tim Supervisi a) b) c) d) 2) Brigjen Pol. Drs. Tb. Anis Angkawijaya, M.Si (Ketua Tim) Kombes Pol. Drs. Andi Musa, S.H., M.H. AKBP Toto Fajar Prasetyo, S.E. , M.M. AKP Nanang Haryono, S.H, S.IK. (Anggota) (Anggota) (Sekretaris)

Tanggal, Waktu dan Tempat a) b) c) d) Tanggal 12 Desember 2011di Polda Sulawesi Tenggara Tanggal 13 Desember 2011di Polda Sulawesi Selatan Tanggal 14 Desember 2011 di Polda Sulawesi Tengah Tanggal 15 Desember 2011 di Polda Lampung g. Tim VII .....

11

g.

Tim VII di Polda Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sumatera Selatan 1) Tim Supervisi
a)

Brigjen Pol. Drs. Yotje Mende Brigjen Pol. Drs. Ronie Sompi, S.H Kombes Pol. Drs. Tri Nugroho Kombes Pol. Meilina D. Irianti, SH

(Ketua Tim) (Anggota) (Anggota) (Sekretaris)

b) c) d) 2)

Tanggal, Waktu dan Tempat a) b) c) Tanggal 12Desember 2011 di Polda Sulawesi Utara. Tanggal 13 Desember 2011 di Polda Gorontalo. Tanggal 15 Desember 2011 di Polda Sumatera Selatan.

h.

Tim VIII di Polda Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur 1) Tim Supervisi a) b) c) d) 2) Brigjen Pol. Drs. Suhardjito, WS, S.H. Kombes Pol. DR Sigit Trihardjanto, SH, MSi Kombes Pol. Drs. A. Kamil Razak, S.H, MH Kompol M. Agung Suyono, S.IK. (Ketua Tim) (Anggota) (Anggota) (Sekretaris)

Tanggal, Waktu dan Tempat a) b) c) d) Tanggal 12 Desember 2011 di Polda Jawa Barat Tanggal 13 Desember 2011 di Polda Jawa Timur Tanggal 15 Desember 2011 di Polda Kalimantan Selatan. Tanggal 16 Desember 2011 di Polda Kalimantan Timur.

i.

Tim IX di Polda Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa TenggaraTimur dan Bangka Belitung 1) Tim Supervisi a) b) c) d) Brigjen Pol. Drs. Andjaja, M.Hum Kombes Pol. Kustoni Kombes Pol. Drs. Edy Kustoro AKBP. Drs. Bambang Siswanto (Ketua Tim) (Anggota) (Anggota) (Sekretaris)

2) Tanggal .....

12

2)

Tanggal, Waktu dan Tempat a) b) c) d) Tanggal 13 Desember 2011 di Polda Bali Tanggal 15 Desember 2011 di Polda Nusa Tenggara Barat Tanggal 16 Desember 2011 di Polda Nusa Tenggara Timur Tanggal 19 Desember 2011 di Polda Bangka Belitung

6.

Peserta Supervisi a. b. c. d. Pejabat Utama Polda. Para Kasatker. Para Kapolres. Pengemban fungsi perencana.

7.

Kegiatan yang Dilaksanakan a. Sosialisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun Penjabaran Rencana Aksi tingkat kewilayahan. b. Supervisi/asistensi mekanisme penyusunan rencana aksi tingkat kewilayahan. 2011-2014 dan

III.

HASIL YANG DICAPAI Secara umum Polda telah menerima buku Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan telah dibaca, dimengerti dan dipahami serta dijabarkan dalam rencana aksi baik tingkat Polda maupun tingkat Polres, adapun hasil yang dicapai dari kegiatan supervisi sebagai berikut: 8. Tim I di Polda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat a. Polda Aceh 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Tingkat Polda (1) Struktur Tim Kerja RBP Polda Aceh masih

menggunakan struktur lama dengan hanya membentuk 7 tim, sehingga manajemen perubahan masuk Tim 5 sedangkan di tingkat Mabes Polri masuk Tim 6; (2) Penjabaran .....

13 (2) Penjabaran rencana aksi masih mengacu pada

penjabaran rencana aksi Mabes Polri, dan penjabaran rencana aksi tingkat Polda Aceh masih dalam proses penyusunan; (3) Pemaparan hanya menjelaskan Tim Manajemen

Perubahan dan monitoring evaluasi, dalam proses penyusunan rencana aksi; b) Tingkat Polres (1)

karena masih

Struktur Tim Kerja RBP masih menggunakan struktur yang 7 tim;

(2)

Sprin pembentukan Tim tingkat Polres masih dalam proses pembuatan;

(3)

Paparan sudah mengurai penjabaran rencana aksi semua Tim dari Tim I sampai dengan Tim 7;

(4)

Saat ini Polres masih dalam proses penyusunan penjabaran rencana aksi.

2)

Permasalahan/Hambatan a) Para Kasatfung Polda telah memahami tentang program dan kegiatan RBP serta penjabaran rencana aksi tingkat Mabes Polri, namun untuk penjabara tingkat kewilayahan belum sepenuhnya memahami. b) Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi tingkat kewilayahan masih menggunakan 7 Tim dan belum mempedomani 9 Tim. c) Penjabaran rencana aksi masih sama dengan yang ada di Mabes Polri.

3)

Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Penjabaran rencana aksi tingkat Polda seyogyanya jumlah lebih banyak dari tingkat Mabes Polri dan penjabaran rencana aksi Polres lebih banyak atau sama dengan Polda, karena pelaksanaan rencana aksi sama dengan kegiatan yang dilaksanakan sehari-hari. b) Guna .....

14 b) Guna memudahkan tingkat Polda, Tim supervisi memberi masukan seperti menyandingkan Tim antara tingkat Mabes Polri dan Polda, sehingga jika menemui kesulitan dapat berkoordinasi dengan Pembina fungsi atau Tim tingkat Mabes Polri. c) Polda dan Polres agar segera membentuk Tim sesuai arahan yang terbaru yaitu terdiri dari 9 tim. d) Quick wins Polda dan Polres dimunculkan dalam kegiatan setiap tahun, ini merupakan daya ungkit untuk pelaksanaan penjabaran rencana aksi dan apabila pada tahun tersebut belum selesai dilaksanakan dapat diangkat sebagai quick wins pada tahun berikutnya. b. Polda Sumut 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda telah menerima buku Road Map RBP Gelombang II 2011-2014 dan telah dibaca, dimengerti dan dipahami serta dijabarkan dalam rencana aksi baik tingkat Polda dan tingkat Polres; b) Penyusunan rencana aksi untuk lingkungan Polda Sumut baik pada Polda maupun Polres, telah disusun dengan sangat maksimal. Namun demikian setelah ada arahan dari Tim Supervisi untuk beberapa Polres perlu ada revisi. c) Adanya kesiapan dari Polda Sumut dalam menjabarkan dan melaksanakan program RBP, ini diwujudkan dengan

dibuatnya ruang sekretariat Polda Sumut yang sangat representatif untuk menjalankan semua proses administrasi RBP. 2) Permasalahan/Hambatan Dalam pelaksanaan supervisi di Polda Sumatera Utara, tidak ditemui/terdapat permasalahan/hambatan yang serius, hanya perlu penyempurnaan untuk penjabaran rencana aksi pada Polres-Polres, karena masih dalam proses penyusunan. Tim Supervisi .....

15 Supervisi dapat memaklumi karena waktu penyusunan dengan turunnya Tim sangat pendek. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Penjabaran rencana aksi Polda tidak harus sama dengan Mabes Polri, tetapi dengan melihat kearifan lokal dan tugas yang dilaksanakan oleh Polda. b) Rencana aksi yang tergelar dari Mabes Polri sampai ke kewilayahan diharapkan dapat meningkatkan tunjangan kinerja. Tidak semua rencana aksi tingkat Mabes Polri harus dilaksanakan di kewilayahan, namun disesuiakan dengan kebutuhan wilayah. c) Semua yang telah dilakukan diadakan pengecekan kembali, kemudian lakukan sosialisasi, internalisasi, diaplikasikan dan implementasi, serta harus dilaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Refreshing.

c.

Polda Sumbar 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda telah menerima buku Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan telah dibaca, dimengerti dan dipahami serta dijabarkan dalam rencana aksi baik tingkat Polda maupun tingkat Polres; b) Struktur tim kerja RBP yang dibuat masih melibatkan personel tingkat Polres, sedangkan Polres juga harus membuat struktur untuk tingkat Polres; c) Perlu dicantumkan jumlah Rencana Aksi baik untuk tingkat Polda maupun tingkat Polres; d) Penjabaran rencana aksi Mabes baik untuk tingkat Polda maupun Polres dengan melihat kinerja yang dilakukan sehari-hari;

e) Quick .....

16 e) Quick wins pada manajemen perubahan yaitu dokumen strategi manajamen perubahan, jika dalam bentuk dokumen akan bersifat statis bukan dinamis, hendaknya Quick Wins yang bersifat aplikatif; f) Satfung Polda masih dalam proses penyusunan rencana

aksi, karena adanya keragu-raguan dalam menyusun rencana aksi. 2) Permasalahan/Hambatan Kehadiran Tim supervisi memperjelas penyusunan penjabaran rencana aksi, karena sebelumnya ada perbedaan persepsi dalam penyusunan rencana aksi, sehingga Satfung banyak yang belum menyusun penjabaran rencana aksi. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Rencana aksi yang disusun merupakan kesinambungan dari rencana aksi tingkat Mabes Polri ke Polda, Polda ke Polres dan Polres ke Polsek. Rencana Aksi yang disusun harus aplikatif di lapangan. b) Untuk program perubahan manajemen dalam hal perubahan culture set dan mind set dapat dilakukan dengan pembinaan mental, pelatihan, dll. c) Untuk penguatan organisasi, akan ada kebijakan

pergeseran personel dari Mabes Polri ke kewilayahan guna mengisi personel di wilayah. d) Rencana aksi yang ada di Mabes Polri belum tentu semua harus dikerjakan oleh kewilayahan, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan wilayah. e) Anggaran dalam mendukung pelaksanaan rencana aksi RBP diambil dari anggaran DIPA Satker. f) Guna mengefektifkan rencana aksi RBP, maka perlu segera maksimalkan pembuatan rencana aksi, adakan pengecekan kembali untuk rencana aksi yang telah selesai disusun, sosialisasi .....

17 sosialisasikan hasil penyusunan rencana aksi,

internalisasikan pelaksanaannya, aplikasikan dalam wujud kegiatan serta lakukan monitoring dan evaluasi pada masing-masing satfung dan laporkan hasilnya ke Biro RBP Srena Mabes Polri. 9. Tim II di Polda Riau, Kepulauan Riau dan Jambi a. Polda Riau 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda telah menerima buku Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan telah dimengerti, dipahami serta dijabarkan dalam rencana aksi baik tingkat Polda maupun tingkat Polres; b) Satker-Satker di lingkungan Mapolda belum membuat Rencana Aksi karena menurut pemahaman mereka bahwa Polda hanya membuat Rencana Aksi untuk Tim RBP Polda; c) Polres-Polres sudah membuat Rencana Aksi namun masih perlu disempurnakan sehingga oleh Tim Supervisi diberikan arahan dan petunjuk untuk perbaikannya; d) Polda Riau sedang menyiapkan Ruang Sekretariat dan Panel data dan setelah mendapatkan arahan Tim Supervisi, Ruang Sekretariat dan panel data siap untuk dibuat. 2) Permasalahan/Hambatan a) Para Kasatker Polda Riau pada umum sudah memahami cara Penjabaran Rencana Aksi namun demikian Satker belum membuat Rencana Aksi mengingat pemahaman para Kasatker bahwa untuk Polda hanya membuat Rencana Aksi Tim RBP Polda dan oleh Tim Supervisi sudah diberikan arahan dan Satker Polda siap menyusun Rencana Aksinya; b) Satker Polda dan Kewilayahan belum mampu

mensinkronkan kegiatan dan rencana aksi RBP dengan rengiat yang tercantum dalam Renja Satker dengan dukungan anggaran dari DIPA/RKA-KL yang ada. 3) Tanggapan .....

18 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Agar dibuat panel data RBP untuk memudahkan penilaian dan ditempatkan di ruang Sekretariat; b) Tim Independen akan menilai pelaksanaan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 pada masing-masing Polda/Satker, akan dilaksanakan secara acak dan tidak terjadwal secara khusus; c) Para Pejabat yang tergabung dalam Tim Pokja RBP tingkat Polda selain menjabarkan dan menyusun rencana aksi Tim RBP Polda juga membuat Rencana Aksi pada

Satker/Satfung disesuaikan dengan tupoksi masing-masing; d) Beberapa SOP yang telah dibuat pada Tahun 2011 dapat dimasukkan kedalam Rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. b. Polda Kepri 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda telah menerima buku Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan telah dimengerti, dipahami serta dijabarkan dalam rencana aksi baik tingkat Polda maupun tingkat Polres; b) Polres-Polres sudah membuat Rencana Aksi namun masih terdapat kesalahan sehingga telah diberikan arahan untuk diperbaiki misalnya Polres Lingga hanya menjabarkan Rencana Aksi sebanyak 17 Rencana Aksi. 2) Permasalahan/Hambatan a) Para Kasatker di lingkungan Polda Kepulauan Riau pada umumnya sudah memahami cara Penjabaran Rencana Aksi namun demikian Satker belum membuat Rencana Aksi mengingat pemahaman para Kasatker bahwa untuk Polda hanya membuat Rencana Aksi Tim RBP Polda dan oleh Tim Supervisi sudah diberikan arahan dan Satker Polda siap menyusun Rencana Aksinya. b) Polres .....

19 b) Polres-Polres di Jajaran Polda Kepulauan Riau dalam membuat rencana aksi masih belum sempurna mengingat Para kabagren yang mempunyai tugas menyusun rencana aksi RBP tingkat Polres masih mengikuti pelatihan Fungsi Perencanaan di Jakarta. c) Kabag dan Staf RBP Polda Kepulauan Riau belum terisi mengingat keterbatasan personel yang ada di Polda Kepulauan Riau. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Agar satker-satker yang ada di jajaran Mapolda juga berkewajiban membuat rencana aksi disesuaikan dengan tupoksi dan karakteristik wilayah. b) Dalam menjabarkan dan menyusun rencana aksi pada masing-masing Satker agar mempedomani Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014; c) Anggaran untuk mendukung rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 agar disinkronkan dengan kegiatan yang ada pada DIPA/RKA-KL. d) Paparan Rencana Aksi oleh Wakapolres Lingga belum sepenuhnya menggambarkan rencana aksi yang

mempedomani program, kegiatan dan rencana aksi yang tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 20112014; e) Disarankan Agar Polres Lingga menyusun kembali rencana aksinya secara lengkap; f) Berkaitan dengan Program II Penataan Tata Laksana, maka Polres bisa membuat SOP yang ditandatangani oleh Kapolres; g) Beberapa SOP yang dibuat pada Tahun 2011 dapat dimasukkan ke dalam Rencana Aksi RBP tingkat Satker.

c. Polda .....

20 c. Polda Jambi 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Tim Pokja RBP Polda Jambi sudah menyusun Rencana Aksi program I s.d. IX sedangkan Satker-Saker pada jajaran Polda Jambi belum menyusun Rencana Aksi Satker/Satfung masing-masing ; b) Paparan yang disampaikan oleh Karo SDM hanya materi rencana aksi yang menjadi tanggung jawab Tim V saja tidak memaparkan rencana aksi pada Satker Biro SDM. c) Paparan yang disampaikan Wadir Lantas hanya materi rencana aksi yang menjadi tanggung jawab Tim IV, tidak memaparkan rencana aksi pada Satker Lantas; d) Polres-Polres Jajaran Polda Jambi sudah menyusun

Rencana Aksi sebanyak 9 (sembilan) Program namun demikian masih kurang sempurna sehingga diberikan arahan untuk dilakukan perbaikan . e) Polda Jambi sudah membuat/menyiapkan ruangan untuk Sekretariat RBP dan dilengkapi panel data. 2) Permasalahan/Hambatan a) Para Kasatker Polda Jambi pada Umumnya Kegiatan sudah RBP

memahami

Penjabaran

Rencana

Aksi

Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Rencana Aksi Satker-Satker Polda Jambi belum di

buat/disusun sebab pemahaman para Kasatker bahwa yang membuat Rencana Aksi itu hanya untuk Tim RBP Polda sedangkan Satker tidak membuat Rencana Aksi 9

(sembilan) program. c) Satker Polres di jajaran Polda Jambi sudah menjabarkan Rencana Aksi Satkernya walaupun masih kurang sempurna mengingat belum adanya persamaan persepsi dalam penjabaran Rencana Aksi tersebut. d) Satker .....

21 d) Satker Polda dan Kewilayahan belum mampu

menyinkronkan anggaran kegiatan RBP dengan DIPA/RKAKL yang ada. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Penyusunan Program Kegiatan dan Rencana Aksi harus mempedomani Road Map yang ada disesuaikan dengan tupoksi dan karakteristik wilayah. b) Penjabaran rencana aksi agar disinkronkan kembali dengan program, kegiatan dan rencana aksi yang tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014; c) RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 merupakan kelanjutan RBP Gelombang I untuk itu hasilnya harus lebih baik atau minimal sama. d) Para Pejabat yang tergabung dalam Tim RBP Polda selain menyusun Rencana Aksi Tim RBP Polda juga berkewajiban menyusun Rencana Aksi pada Satker/Satfung sesuai dengan Tupoksi masing-masing. e) Beberapa SOP yang telah dibuat pada Tahun 2011 dapat dimasukkan kedalam Rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 pada Satker masing-masing. 10. Tim III di Polda Bengkulu, Kalimantan Barat dan Banten a. Polda Bengkulu 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda telah menerima buku Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan telah dimengerti dan dipahami serta dijabarkan dalam penyusunan rencana aksi baik tingkat Polda maupun tingkat Polres; b) Polda dan Polres telah menghasilkan produk rencana aksi yang telah dipaparkan di depan Tim III Supervisi RBP Mabes Polri; c) Rencana .....

22 c) Rencana Aksi yang disusun oleh Polda dan Polres pada umumnya sudah baik, namun ada kekurangan dan sudah diberikan masukan serta diperbaiki; d) Tim III Supervisi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 telah banyak melakukan diskusi, tanya jawab dan tukar pikiran baik yang menyangkut rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 maupun tugas-tugas pokok Kepolisian lainnya; e) Para Kapolda sangat antusias dan serius untuk

melaksanakan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk

melaksanakan program, kegiatan dan rencana aksi dengan sebaik-baiknya. 2) Permasalahan/Hambatan Sosialisasi yang dilaksanakan di tingkat Polda belum maksimal sesuai dengan arahan Tim RBP Pusat, sehingga penyusunan rencana aksi masih ditemukan kekurangan. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Menyangkut penyusunan Peraturan Kapolda ketentuannya tertuang dalam Perkap Nomor 26 Tahun 2010 tentang Penyusunan Peraturan Kepolisian; b) Agar dipelajari kembali ketentuan penyusunan Peraturan Kepolisian dan agar Kabid Binkum Polda Bengkulu

melakukan sosialisasi Perkap 26 Tahun 2010; c) Secara berjenjang Peraturan Kepolisian seperti Peraturan Kapolres dapat dicabut oleh Kapolda dan Peraturan Kapolda dapat dicabut oleh Kapolri. Perkap merupakan pedoman dan sarana untuk menuntun setiap personel dalam pelaksanaan tugas.

d) Tidak .....

23 d) Tidak semua Satker di jajaran Polda membuat rencana aksi sebanyak rencana aksi yang ada dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 tetapi disesuaikan dengan tugas pokok fungsi masing-masing Satker. e) Satker yang wajib melaksanakan Quick Wins yaitu bagi Satker yang memiliki fungsi sesuai dengan Quick Wins yang ditentukan oleh pembina fungsi masing-masing di tingkat Mabes Polri (Bareskrim, Baintelkam, Sabhara, Korlantas, Binmas, Polair dan Brimob). f) Dalam menyusun SOP agar disesuaikan dengan ketentuan yang tercantum dalam Perkap Nomor 26 Tahun 2010; g) Pembuatan SOP di lingkungan Polri tidak sama dengan SOP pada Kementerian, karena dalam penyusunan SOP Polri acuannya adalah Perkap Nomor 26 Tahun 2010; h) Untuk memahami RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 maka dapat dipelajari buku pedoman RBN (Reformasi Birokrasi Nasional) yang dikeluarkan oleh Kemenneg PAN dan RB sebanyak 9 Buku Pedoman; i) Polda hanya membuat Rencana Aksi dengan mempedomani Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 yang telah dibagikan kepada seluruh Satker; j) Masing-masing Satker menyusun Rencana Aksi dan Quick Wins yang terdapat pada setiap program. b. Polda Kalimantan Barat 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda telah menerima buku Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan telah dimengerti dan dipahami serta dijabarkan dalam rencana aksi baik tingkat Polda maupun tingkat Polres; b) Polda dan Polres telah menghasilkan produk Rencana Aksi yang telah dipaparkan di depan Tim III Supervisi RBP Mabes Polri; c) Rencana .....

24 c) Rencana Aksi yang disusun oleh Polda dan Polres pada umumnya sudah baik, namun ada kekurangan dan sudah diberikan masukan serta diperbaiki; d) Tim III Supervisi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 telah banyak melakukan diskusi dan tanya jawab berkaitan dengan rencana aksi RBP Gelombang II maupun tugastugas Kepolisian lainnya; e) Kapolda dan jajarannya sangat antusias dan serius untuk melaksanakan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. 2) Permasalahan/Hambatan Sosialisasi yang dilaksanakan di tingkat Polda belum maksimal sesuai dengan arahan Tim RBP Pusat, sehingga penyusunan rencana aksi masih ditemukan kekurangan. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Untuk memahami RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 maka dapat dipelajari buku pedoman RBN (Reformasi Birokrasi Nasional) yang dikeluarkan oleh Kemenneg PAN dan RB sebanyak 9 Buku Pedoman; b) Polda hanya membuat Rencana Aksi sesuai dengan Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014; c) Masing-masing Satker menyusun Rencana Aksi dan Quick Wins yang terdapat pada setiap program. d) Satker yang wajib melaksanakan Quick Wins yaitu bagi Satker yang memiliki fungsi sesuai dengan Quick Wins yang ditentukan oleh pembina fungsi masing-masing di tingkat Mabes Polri (Bareskrim, Baintelkam, Sabhara, Korlantas, Bimmas, Polair dan Brimob). e) Dalam menyusun anggaran rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 para Kasatker/Kasatfung agar

mensinkronkan dengan dukungan anggaran yang berasal dari DIPA/RKA-KL. f) Maklumat ......

25 f) Maklumat dan himbauan berlaku untuk para petugas Kepolisian yang melaksanakan tugasnya dan juga berlaku untuk masyarakat, sehingga masyarakat diharapkan tidak melanggar hukum. g) Di tingkat Polres Kasubbag Fungsi dan Humas ada untuk mendukung/membantu/memudahkan tugas-tugas Kapolres dalam melaksanakan tugasnya h) Maklumat menurut berlakunya UU No 10 Tahun 2004, sekarang maklumat tersebut sudah diganti dengan Perkap yang isi Perkap tersebut juga seperti isinya maklumat i) Deregulasi adalah untuk merubah atau memperbaiki

ketentuan yang ada di dalam peraturan dan sudah tidak sesuai lagi, sehingga peraturan tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada saat sekarang,

sedangkan regulasi adalah peraturan yang diberikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dilaksanakan; j) Maklumat Kapolda bisa berupa ketentuan yang harus dilaksanakan oleh anggota maupun oleh masyarakat dan dapat berupa ketentuan yang mengatur keamanan dan ketertiban masyarakat, hal tersebut sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2011. k) Peraturan Kapolda tidak masuk dalam lembaran negara, sehingga peraturan Kapolda tersebut bisa dicabut oleh Kapolri, dan secara hirarki ada di dalam ketentuan berdasarkan Peraturan Kepolisian Nomor 26 Tahun 2010. c. Polda Banten 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Pada prinsipnya Polda Banten telah mengerti dan

memahami RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 ; b) Polda dan Polres telah menghasilkan produk rencana aksi yang telah dipaparkan di depan Tim III Supervisi RBP Mabes Polri; c) Rencana .....

26 c) Rencana Aksi yang disusun oleh Polda dan Polres pada umumnya sudah baik, namun ada kekurangan dan sudah diberikan masukan serta diperbaiki; d) Tim III Supervisi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 telah banyak melakukan diskusi dan tanya jawab menyangkut rencana aksi RBP Gelombang II maupun tugas-tugas Kepolisian lainnya; e) Kapolda sangat antusias dan serius untuk melaksanakan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. 2) Permasalahan/Hambatan Dalam pelaksanaan Supervisi Tim III RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Banten, tidak terdapat / tidak ditemui permasalahan/hambatan sehingga supervisi berjalan sesuai dengan jadwal kegiatan yang ada. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Telah memberikan penjelasan agar Polda Banten benarbenar mempersiapkan pelaksanaan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014, karena Polda Banten dekat dengan pemerintahan pusat sehingga tidak menutup kemungkinan pada saat penilaian oleh tim RB Nasional, Polda Banten menjadi sasaran penilaian; b) RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dimaksudkan untuk memudahkan terselenggaranya proses kerja yang

dilaksanakan oleh fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi Kepolisian pada tingkat Polda. c) Pada pelaksanaan RBP Gelombang I Tahun 2004-2009, Polri sudah mendapatkan penilaian oleh Tim RB Nasional, dan program quick wins telah mendapatkan nilai yang tertinggi yaitu 3,84. Salah satu contoh quick wins adalah Quick Respon Sabhara dan pada RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 quick wins fungsi Sabahra adalah Patroli Dialogis. d) Dalam .....

27 d) Dalam penyusunan Rencana aksi agar para Kasatker menyusun sesuai dengan format Tabel 1 dan Tabel 2. e) Penyusunan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014

berpedoman pada Perpres Nomor 10 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, Permenpan Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Reformasi Birokrasi dan Buku I s.d. IX Pelaksanaan Reformasi Birokrasi; f) Rencana aksi tingkat Polda disusun dalam 9 Program, 31 Kegiatan dan 171 Rencana Aksi berdasarkan Tupoksi, tidak menutup kemungkinan penjabaran rencana aksi dapat melebihi jumlah rencana aksi dalam Road Map; g) Masing-masing Satker menyusun Rencana Aksi dan

melaksanakan Quick Wins yang ditetapkan dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. 11. Tim IV di Polda Maluku, Metro Jaya, Maluku Utara dan Papua a. Polda Maluku 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014 telah dibuat oleh Tim I s.d. Tim IX Polda Maluku dengan format Tabel 1 dan Tabel 2 yang meliputi 9 Program, 31 Kegiatan dan 151 rencana aksi. b) Belum adanya pemahaman yang utuh tentang RBP

Gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Maluku, sehingga masih kesulitan dalam menjabarkan rencana aksi di Polda Maluku terutama pada tabel 2 tentang estimasi anggaran yang belum terdukung dalam DIPA di Polda Maluku. c) Penyusunan rencana aksi di Polda Maluku belum

ditindaklanjuti penyusunan rencana aksi di tingkat Satker jajaran Polda Maluku dan Satker kewilayahan.

d) Belum .....

28 d) Belum optimalnya pelaksanaan Sosialisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 disebabkan karena keadaan situasi keamanan yang tidak kondusif sehingga semua kegiatan Polda Maluku terkonsentrasi pada penanggulangan situasi keamanan. e) Pelaksanaan Sosialisasi RBP Gelombang II Tahun 20112014 di Polda Maluku telah mengirimkan CD (Compac Disk) tentang Sosialisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 kepada seluruh Satker di jajaran Polda Maluku. f) Telah diterbitkan Surat Perintah Kapolda Maluku Nomor; Sprin/1069/XII/2011, tanggal 8 Desember 2011 tentang Sruktur Organisasi Tim Kerja RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Maluku. 2) Permasalahan/Hambatan a) Belum adanya persamaan persepsi tentang pemahaman Refomasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014, sehingga belum dapat menjabarkan rencana aksi Polda Maluku dan Satker Jajarannya mengingat pelaksanaan Sosialisasi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Maluku dilaksanakan dengan pengiriman CD (Compac Disk) tentang Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Belum optimalnya Tim RBP di jajaran Polda Maluku dalam menindaklanjuti penyusunan rencana aksi dan penyusunan Laporan Pelaksanaan RBP di Polda Maluku. b. Polda Metro Jaya 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014 telah dibuat oleh Tim I s.d. Tim IX Polda Metro Jaya sampai pada tingkat Polres dan telah dipaparkan dengan baik oleh perwakilan satker Polda Metro Jaya yaitu dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya oleh Wadir Lantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Drs. Wahyono .....

29 Drs. Wahyono, M. Hum dan paparan dari Kapolres Metro Kota Bekasi Kombes Pol Drs. Priyo Widyanto sebagai

perwakilan dari satwil/Polres di Polda Metro jaya. Paparan dari perwakilan satker dan Satwil Polda Metro jaya telah sesuai dengan sosialisasi yang telah dilaksanakan oleh Tim RBP Mabes Polri gelombang II Tahun 2011-2014 yang dilaksanakan pada Tanggal 28 November di Rupattama Mabes Polri. b) Dari pemaparan perwakilan satker dan satwil di Polda Metro Jaya yaitu dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya oleh Wadir Lantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Drs. Wahyono, M. Hum dan paparan dari Kapolres Metro Kota Bekasi Kombes Pol. Drs. Priyo Widyanto, menunjukkan bahwa Tim I s.d. IX RBP gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Metro Jaya tidak mendapatkan kesulitan yang berarti sehingga Polda Metro Jaya telah dapat membuat Road Map RBP gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Metro Jaya sebagai acuan dalam pembuatan rencana aksi yang akan disusun berdasarkan per semester. c) Satker Polres/Satwil di Jajaran Polda Metro Jaya telah menjabarkan rencana aksi RBP gelombang II tahun 20112014 dengan baik sesuai petunjuk dari Mabes Polri yang telah disosialisasikan pada Tanggal 28 Nopember 2011 di Rupatama Mabes Polri kepada Pejabat Utama Polda (Wakapolda, Irwasda dan Karo Rena). Hasil dari penjabaran rencana aksi yang telah dilaksanakan oleh Satwil di Jajaran Polda Metro Jaya telah dapat pula menyusun Road Map RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Metro Jaya. d) Polda Metro Jaya tidak menemui kesulitan yang berarti dalam penjabaran RBP gelombang II tahun 2011-2014 sampai kepada pembuatan rencana aksi dan pembuatan Road Map nya, mengingat faktor tempat yang dekat dengan Mabes Polri sehingga mempermudah jalur koordinasi dalam penjabaran RBP gelombang II tahun 2011-2014. e) Pelaksanaan .....

30 e) Pelaksanaan Sosialisasi RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Metro Jaya telah dilaksanakan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dr. Drs. Untung S. Rajab M.Si dan dibawah pengawasan langsung oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Drs. Suhardi Alius MH. Sehingga RBP gelombang II tahun 2011- 2014 di Polda Metro Jaya dapat berjalan dengan baik dan akan dapat dijadikan contoh oleh Polda-Polda yang lain dalam hal penjabaran rencana aksi RBP gelombang II tahun 2011-2014 saat ini. f) Dengan terbitnya Keputusan Kapolda Metro Jaya Nomor: Kep/664/XII/2011 tanggal 5 Desember 2011, tentang Sruktur Organisasi Tim Kerja RBP Gelombang II 2011-2014 di Polda Metro Jaya telah berjalan dengan baik dari Tim I s/d Tim IX dengan hasil dapat menghasilkan produk-produk seperti Road Map RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Metro Jaya, Rencana aksi RBP gelombang II tahun 20112014 di Polda Metro Jaya, Laporan Semester II penjabaran Rencana Aksi RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Metro Jaya serta Laporan Tahunan 2011 RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Metro Jaya. 2) Permasalahan/Hambatan a) Dalam paparan rencana aksi Kapolres Metro Bekasi Kota belum memuat tentang sasaran Quick Wins program I s.d. VIII. b) Banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh jajaran Polda Metro Jaya namun belum dimasukkan dalam rencana aksi Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II tahun 2011-2014 seperti halnya Workshop bersama tokoh masyarakat, feed back eksternal tentang profil Polri, mengumpulkan Polmas untuk diajak dialog, dll.

c) Dengan .....

31 c) Dengan terbitnya Keputusan Kapolda Metro Jaya Nomor: Kep/664/XII/2011 tanggal 5 Desember 2011, tentang Sruktur Organisasi Tim Kerja RBP Gelombang II 2011-2014 di Polda Metro Jaya telah berjalan dengan baik dari Tim I s/d Tim IX dengan hasil dapat menghasilkan produk-produk seperti Road Map RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Metro Jaya, Rencana aksi RBP gelombang II tahun 20112014 di Polda Metro Jaya, Laporan Semester II penjabaran Rencana Aksi RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Metro Jaya serta Laporan Tahunan 2011 RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Metro Jaya. c. Polda Maluku Utara 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II tahun 2011-2014 telah dibuat oleh Tim I s/d Tim IX Polda Maluku Utara, Namun masih menggunakan format pelaporan yang lama yaitu format ke-4 dan setelah diberikan sosialisasi oleh Tim Supervisi (Tim IV) RBP gelombang II tahun 2011-2014 maka pembuatan rencana aksi dengan format pelaporan menggunakan tabel 1 dan tabel 2. Sebelumnya dari paparan Karo Sumber Daya Manusia Polda Maluku Utara Akbp. Drs. Deddy Prasetyo M.Si (perwakilan Satker polda Maluku Utara) dan paparan Kapolres Ternate Akbp. Selamat Topan SiK. (perwakilan Satwil Polda Maluku Utara) yang belum

menggunakan tabel 1 dan tabel 2. b) Pemahaman tentang RBP Gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Maluku Utara sudah sejalan dengan sosialisasi yang telah dilaksanakan oleh Tim RBP Mabes Polri kepada para Pjaabat Utama Polda (Wakapolda, Irwasda dan Karo Rena) pada Tanggal 28 Nopember 2011, sehingga secara umum tidak mengalami kesulitan dalam menjabarkan dalam RBP

Gelombang II

Tahun

2011-2014

pelaksanaan

kinerjanya .....

32 kinerjanya. Namun masih terkendala kepada sistim

pelaporan rencana aksi dengan menggunakan tabel 1 dan tabel 2, sehingga Road Map yang telah disusun harus disesuaikan dengan menggunakan tabel 1 dan tabel 2. Hal ini juga akan akibatkan terhadap revisi pembuatan laporan semester II (Laporan Tahunan 2011) dan operasionalisasi Panel display RBP di Polda Maluku Utara walaupun panelnya sudah terpasang. c) Pelaksanaan kegiatan Tim supervisi (Tim IV) RBP

Gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Maluku Utara selain melaksanakan Supervisi juga melaksanakan sosialisasi RBP Gelombang II tahun 2011-2014 kepada para kasatker dan kasatwil jajaran Polda Maluku Utara, sehingga penjabaran Rencana Aksi dengan menggunakan tabel 1 dan tabel 2 sudah dapat dilaksanakan oleh seluruh satker yang hadir pada saat supervisi dilaksanakan baik satker Polda Maluku utara dan Satwil Jajaran Polda Maluku Utara. d) Kesulitan pembuatan rencana aksi dan road map di Polda Maluku Utara dengan menggunakan tabel 1 dan tabel 2 disebabkan oleh Pemahaman tentang rencana aksi Tingkat Mabes apakah dilaksanakan di Tingkat Polda dan Polres, demikian juga untuk rencana aksi tingkat Polda apakah dilaksanakan pada tingkat Polres. Sehingga perbedaan persepsi ini akibatkan sedikit akan menghambat pembuatan produk-produk laporan yang harusnya segera dibuat seperti halnya laporan semester II tahun 2011 dan laporan tahunan 2011 dan operasionalisasi ruang display RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Mauluku Utara. e) Pelaksanaan Sosialisasi RBP Gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Maluku Utara hanya sebatas pengiriman CD (Compac Geombang Disk) II tentang tahun Sosialisasi 2011-2014, Road Map RBP tingkat

sehingga

pemahaman pasti berbeda-beda mengingat para pejabat utama .....

33 utama Polda (Wakapolda, Irwasda, dan Karo Rena) telah diberikan sosialisasi di Mabes Polri pada Tanggal 28 Nopember 2011 yang seharusnya dapat ditindak lanjuti dengan sosialisasi tingkat Polda Maluku Utara yang dihadiri oleh pejabat utama Polres (Wakapolres, Kabag Ren dan Kabag Min). f) Dengan terbitnya Surat Perintah Kapolda Maluku Utara Nomor; Sprin/869/XII/2011, tanggal 8 Desember 2011 tentang Sruktur Organisasi Tim Kerja RBP Gelombang II 2011-2014 di Polda Maluku Utara menandakan struktur RBP Gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Maluku Utara sudah ada namun belum di optimalkan dengan mengadakan sosialisasi di tingkat Polda Maluku Utara sehingga dapat mencapai pemahaman yang sama dan dapat menghasilkan produk-produk seperti Road Map RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Maluku Utara, Rencana aksi RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Maluku Utara, Laporan Semester II penjabaran Rencana Aksi RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Maluku Utara serta Laporan Tahunan 2011 RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Maluku Utara.

2)

Permasalahan/Hambatan a) Dari paparan Karo Sumber Daya Manusia Polda Maluku Utara AKBP. Drs. Deddy Prasetyo M.Si (perwakilan Satker Polda Maluku Utara) dan paparan Kapolres Ternate AKBP. Selamat Topan SiK. (perwakilan Satwil Polda Maluku Utara) terdapat perbedaan persepsi tentang laporan penyusunan rencana aksi yang seharusnya menggunakan Tabel 1 dan Tabel 2 masih menggunakan format yang lama sehingga harus merubah kembali rencana aksi dan Road Map yang telah dibuat oleh Tim RBP Polda Maluku Utara.

b) Polda .....

34 b) Polda Maluku Utara akan menyusun kembali rencana aksi dan Road Map yang telah dibuat sesuai petunjuk Mabes Polri pada saat sosialisasi RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Rupatama Mabes Polri pada Tanggal 28 Nopember 2011 dengan menggunakan format tabel 1 dan tabel 2. c) Karena alasan situasi alam (Erupsi Gunung Gamalama) maka Supervisi di Polda Maluku Utara dapat dilaksanakan pada Tanggal 20 Desember 2011 dari jadwal yang semula tanggal 12 s/d 16 Desember 2011.

d.

Polda Papua 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II tahun 2011-2014 belum ada penjabaran sama sekali di Polda

Papua bahkan display di ruangan Kabag RBP Biro Rena Polda Papua masih menggunakan display gelombang I yaitu masih dengan jabarkan 5 (lima) Program. Sehingga Tim Supervisi RBP gelombang II tahun 2011-2014 (Tim IV) hanya dapat melaksanakan sosialisasi kepada Satker Polda Papua yang dihadiri oleh Kasubag Renmin atau Staf Prencanaan di masing-masing satker. b) Belum adanya pemahaman sehingga tidak ada satupun produk RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Papua yang dibuat. c) Pelaksanaan kegiatan Tim supervisi (Tim IV) RBP

Gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Papua adalah melaksanakan sosialisasi RBP Gelombang II tahun 20112014 dengan dihadirkan peserta hanya satker Polda Papua yaitu para Kasubag Renmin atau staf Perencanaannya sehingga penjabaran Rencana Aksi dengan menggunakan tabel 1 dan tabel 2 masih sebatas pemahaman oleh Staf renmin/Staf Rennya dan pelaksanaannya perlu mendapat dukungan dari Kasatker dan Kasatwil jajaran Polda Papua. d) Kesulitan .....

35 d) Kesulitan pembuatan rencana aksi dan road map Polda Papua disebabkan karena belum dilaksanakannya sosialisasi pada tingkat Polda Papua sebagai tindak lanjut sosialisasi yang dilaksanakan oleh Tim RBP gelombang II tahun 20012014 Mabes Polri kepada para pejabat utama Polda (Wakapolda, Irwasda dan Karo Rena) pada Tanggal 28 Nopember 2011. e) Pelaksanaan Sosialisasi RBP Gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Papua belum dilaksanakan sama sekali. f) Hanya ada Surat Perintah Kapolda Papua Nomor;

Sprin/440/VIII/2011, tanggal 5 agustus 2011 tentang Sruktur Organisasi Tim Kerja RBP Gelombang II 2011-2014 di Polda Papua dengan rincian sebagai berikut : (1) (2) (3) Tim I Organisasi dan tata laksana. Tim II Aturan Perundang-undangan. Tim III Pelayanan Publik (intelkam, lantas, sabhara, reskrim, brimob, pol air, spkt) (4) (5) (6) (7) Tim IV Manajemen SDM. Tim V Manajemen perubahan. Tim VI pengawasan dan akuntabilitas. Tim VII Monitoring dan Evaluasi.

Sehingga Surat Perintah Kapolda Papua ini belum jabarkan Surat Kapolri Kepada para Kapolda Nomor :

B/4377/XII/2011, dengan menjabarkan dalam 9 (sembilan) Tim. 2) Permasalahan/Hambatan a) Berdasarkan dokumen yang ada yaitu Surat Perintah Kapolda Papua Nomor; Sprin/440/VIII/2011, tanggal 5 agustus 2011 tentang Sruktur Organisasi Tim Kerja RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Papua,

menandakan bahwa Surat Kapolri Kepada para Kapolda Nomor .....

36 Nomor: B/4377/XII/2011, dengan menjabarkan dalam 9 (sembilan) Tim belum dilaksanakan karena Tim dalam Sprint Kapolda Papua tersebut tidak mempedomani petunjuk dari Mabes Polri sesuai yang telah disosialisasikan pada Tanggal 28 Nopember 2011 di Rupatama Mabes Polri kepada para Wakapolda, Irwasda dan Karo Rena. b) Kurang siapnya Polda Papua dalam menjabarkan Rencana Aksi RBP gelombang kegiatan II Tim tahun 201-2014, (Tim sehingga IV) RBP

pelaksanaan

supervisi

Gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Papua adalah melaksanakan sosialisasi RBP Gelombang II tahun 20112014 dengan dihadirkan peserta hanya satker Polda Papua yaitu para Kasubag Renmin atau staf Perencanaannya sehingga penjabaran Rencana Aksi dengan menggunakan tabel 1 dan tabel 2 masih sebatas pemahaman oleh Staf renmin/Staf Rennya dan pelaksanaannya perlu mendapat dukungan dari Kasatker dan Kasatwil jajaran Polda Papua dengan pengawasan dari pejabat utama Polda Papua. c) Polda Papua belum membuat rencana aksi dan belum melaksanakan sosialisasi sehingga seluruh satker belum menjabarkan serta ruang display Kabag RBP masih

menyajikan data RBP gelombang I dengan 5 (lima) programnya. Hal ini menandakan RBP gelombang II tahun 2011-2014 di Polda Papua belum berjalan sama sekali. d) Pelaksanaan Supervisi RBP gelombang II tahun 2011-2014 oleh Tim IV di Polda Papua dilaksanakan pada Tanggal 22 Desember 2011 dari jadwal semula yaitu tanggal 12 s/d 16 Desember 2011 karena alasan ketidaksiapan Polda Papua, namun setelah di undur waktunya masih belum siap juga. Pelaksanaan Supervisi oleh Tim IV di Polda Papua waktunya bertepatan dengan libur Natal di Papua sehingga Tim bisa kembali ke Jakarta pada Tanggal 25 Desember 2011.

12. Tim V .....

37 12. Tim V di Polda Jateng, D. I. Yogyakarta dan Kalimantan Tengah a. Polda Jateng 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda maupun Polres telah melaksanakan sosialisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 kepada seluruh jajarannya. b) Dalam pelaksanaan penyusunan penjabaran rencana aksi tingkat kewilayahan khususnya pada Satker di lingkungan Mapolda dan Polres-Polres masih belum menyesuaikan dengan tupoksi masing-masing Satker/Satfung dan

karakteristik yang disesuaikan dengan program, kegiatan dan rencana aksi yang terdapat di dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014; c) Dalam menyusun rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 Satker masih belum mampu mengestimasikan dan memproyeksikan dukungan anggaran yang diperlukan dan mensinergikan/mensinkronkan dengan dukungan

anggaran yang ada dalam DIPA/RKA-KL Satker. d) Ruang sekretariat RBP tingkat Polda telah dibuat walaupun belum representatif. 2) Permasalahan/Hambatan a) Masih banyak anggota di wilayah yang belum memahami secara utuh tentang Reformasi Birokrasi Polri; b) Masih dipertanyakan perihal dukungan anggaran untuk program, kegiatan dan rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Hendaknya dalam menyusun dan menjabarkan rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 tingkat kewilayahan disesuaikan dengan program, kegiatan dan rencana aksi yang .....

38 yang terdapat dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Polda hanya membuat Rencana Aksi sesuai dengan Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 yang disusun oleh Tim RBP Gelombang II tingkat Mabes Polri; c) Agar rencana aksi dapat dilaksanakan secara efektif dan berhasil guna serta sesuai harapan masyarakat maka perlu mensinkronkan dengan program yang tercantum dalam Renja yang anggarannya didukung oleh DIPA/RKA-KL masing-masing. b. Polda D.I Yogyakarta 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Dalam menyusun rencana aksi, wilayah masih membuat rencana yang bersifat sulit dijangkau dan dilaksanakan oleh wilayah sendiri (tidak aplikatif). b) Dalam pelaksanaan penyusunan penjabaran rencana aksi tingkat kewilayahan khususnya pada Satker di lingkungan Mapolda dan Polres-Polres masih belum menyesuaikan dengan tupoksi masing-masing Satker/Satfung dan

karakteristik yang disesuaikan dengan program, kegiatan dan rencana aksi yang terdapat di dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014; c) Dalam menyusun anggaran rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 para Kasatker/Kasatfung belum

mensinkronkan dengan dukungan anggaran yang berasal dari DIPA. 2) Permasalahan/Hambatan a) Masih banyak anggota di wilayah yang belum memahami secara utuh tentang Reformasi Birokrasi Polri;

b) Masih .....

39 b) Masih ada anggapan bahwa Program Reformasi Birokrasi Polri adalah program yang berasal dari internal Polri bukan dari kebijakan nasional. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Penjabaran rencana aksi tingkat Polda seyogyanya lebih banyak dari tingkat Mabes Polri dan penjabaran rencana aksi Polres lebih banyak atau sama dengan Polda, karena pelaksanaan rencana aksi sama dengan kegiatan yang dilaksanakan sehari-hari. b) Guna memudahkan penyusunan dan penjabaran rencana aksi tingkat Polda, telah diberikan masukan agar Tim I s.d. IX Polda bila menemui kendala/hambatan maka dapat mengkoordinasikan secara vertikal dengan Tim I s.d. IX yang ada di tingkat Mabes Polri. c) Agar rencana aksi dapat dilaksanakan secara efektif dan berhasil guna serta sesuai harapan masyarakat maka perlu mensinkronkan dengan program yang tercantum dalam Renja yang anggarannya didukung oleh DIPA/RKA-KL masing-masing.

c.

Polda Kalteng 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Dalam penyusunan Rencana Aksi Wilayah masih membuat rencana yang bersifat sulit dijangkau dan dilaksanakan oleh wilayah sendiri (tidak aplikatif); b) Dalam pelaksanaan penyusunan penjabaran rencana aksi tingkat kewilayahan khususnya pada Satker di lingkungan Mapolda dan Polres-Polres masih belum menyesuaikan dengan tupoksi masing-masing Satker/Satfung dan

karakteristik yang disesuaikan dengan program, kegiatan dan rencana aksi yang terdapat di dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014; 2) Permasalahan .....

40 2) Permasalahan/Hambatan a) Dalam pelaksanaan Supervisi Tim V RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Kalteng tidak terdapat/tidak ditemui permasalahan/hambatan sehingga supervisi

berjalan sesuai dengan jadwal kegiatan yang ada. b) Dalam menyusun anggaran rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 para Kasatker/Kasatfung belum

mensinkronkan dengan dukungan anggaran yang berasal dari DIPA. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Penyusunan Rencana Aksi pada tingkat kewilayahan disesuaikan dengan program, kegiatan dan rencana aksi yang tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 yang disesuaikan dengan tupoksi dan

karakteristik wilayah. b) Dalam menyusun anggaran rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 para Kasatker/Kasatfung agar

mensinkronkan dengan dukungan anggaran yang berasal dari DIPA/RKA-KL. c) RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 merupakan kelanjutan RPB Gelombang I Tahun 2004-2009, untuk itu hasilnya harus lebih baik.
13.

Tim VI DI Polda Lampung, Sulawasi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara a. Polda Lampung 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Penyusunan Program Kegiatan dan Rencana Aksi sudah dilaksanakan sesuai dengan Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Untuk .....

41 b) Untuk tingkat Satker kewilayahan dalam hal ini yang diwakili oleh Polrestabes Lampung masih perlu penyesuaian kembali dengan Tupoksi masing-masing Satker. c) Dukungan anggaran belum dirumuskan dalam rencana aksi RBP yang ada dan belum disinkronkan dengan Renja Satker dengan dukungan anggarannya yang tercantum dalam DIPA/RKA-KL. d) Rencana Aksi tingkat Polda belum sepenuhnya

mengakomodir kegiatan Rencana Aksi tingkat Kewilayahan contohnya membuka Skelton Struktur Lantas dan Polair Kewilayahan. e) Masing-masing Pejabat Polda yang ditunjuk dalam Tim Pokja RBP telah menyusun penjabaran rencana aksi yang menjadi tanggung jawab Tim tetapi Pejabat yang belum

bersangkutan

sebagai

Kasatfung/Kasatker

menjabarkan rencana aksi pada tingkat Satfung/Satkernya. f) Telah dibuat ruang Sekretariat RBP tingkat Polda yang berlokasi di ruang tunggu, yang dilengkapi dengan panel data dan visualisasi kegiatan RBP. Ini dimaksudkan agar personel Polri dan siapapun yang melewati tempat tersebut bisa dengan langsung melihat dan membaca rencana aksi dari mulai tingkat Polda sampai dengan tingkat Polres. g) Pada prinsipnya Polda Lampung telah melaksanakan beberapa kegiatan dan Rencana Aksi RBP Polri meliputi: Penyusunan HTCK tipa-tiap Satker, Penyusunan Analisa Beban Kerja dan Penerapan struktur organisasi berdasarkan Perkap Nomor 22 dan 23 Tahun 2010, Pengajuan penambahan pembentukan struktur Polair ditingkat Polres, Pengembangan unit Lantas ditingkat Polsek dan Sat Pamobvit ditingkat Polres, Pengembangan Poliklinik,

Satbrimobda dan SPN Kemiling

2) Permasalahan .....

42 2) Permasalahan/Hambatan a) Masih perlu dilakukan internalisasi dan sosialisasi kepada seluruh Pejabat dan anggota di jajaran Polda Lampung agar lebih memahami dan mengerti tentang program, kegiatan dan rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Layanan Pengadaan Secara Elektronik di Polda Lampung masih menggunakan LPSE milik Pemerintah Daerah c) Dalam Rencana Aksi yang dibuat pada Tabel II belum dirumuskan estimasi anggarannya. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Penyusunan Program, Kegiatan dan Rencana Aksi yang dilaksanakan di Polda Lampung agar berpedoman kepada Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Dukungan anggaran Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014 agar menggunakan

anggaran DIPA/RKA-KL dari masing-masing Satker. c) Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) akan

direalisasikan pada tahun 2012 keseluruh Polda d) Dalam penggunaan LPSE milik Pemda agar dibuat SOP atau pedomannya. e) Selain penyusunan SOP yang diperlukan pada Satker juga mengimplementaskan SOP yang dibuat oleh tingkat Polda maupun Mabes Polri. f) Masih perlu dilakukan Sosialisasi oleh Tim RBP tingkat Polda kepada Satker Kewilayahan dalam rangka

memberikan persamaan persepsi terhadap Pelaksanaan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014.

b. Polda .....

43 b. Polda Sulsel 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Penyusunan Program Kegiatan dan Rencana Aksi sudah dilaksanakan sesuai dengan Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Untuk tingkat Satker kewilayahan dalam hal ini yang diwakili oleh Polres Pangkep masih perlu penyesuaian kembali dengan Tupoksi masing-masing Satker. c) Dukungan anggaran belum dirumuskan dalam rencana aksi RBP dan belum disinkronkan dengan Renja Satker dengan dukungan anggarannya yang tercantum dalam DIPA/RKAKL. d) Rencana Aksi tingkat Polda belum sepenuhnya

mengakomodir kegiatan Rencana Aksi tingkat Kewilayahan contohnya membuka Skelton Struktur Lantas dan Polair Kewilayahan. e) Masing-masing Pejabat Polda yang ditunjuk dalam Tim Pokja RBP telah menyusun penjabaran rencana aksi yang menjadi tanggung jawab Tim tetapi Pejabat yang belum

bersangkutan

sebagai

Kasatfung/Kasatker

menjabarkan rencana aksi pada tingkat Satfung/Satkernya. f) Telah dilaksanakan Sosialisasi tingkat Polres oleh Kabag RBP Polda dalam rangka memberi panduan Rencana Aksi dalam penyusunan penjabaran Rencana Aksi di tingkat satker Polres yang disampaikan/dipaparkan oleh masingmasing Kabag Ren kepada Tim RBP tingkat Polda. 2) Permasalahan/Hambatan a) b) Belum tersedia ruang sekretariat Tim RBP tingkat Polda Belum ada persamaan persepsi tentang kewajiban dari masing-masing Satfung untuk membuat Rencana Aksi.

3) Tanggapan .....

44 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Penyusunan Program Kegiatan dan Rencana Aksi yang dilaksanakan di Polda Sulsel agar berpedoman kepada Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Dukungan anggaran Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri agar menggunakan DIPA dari masing-masing Satker. c) Agar kegiatan Manajemen Perubahan diimplementasikan di masing-masing Satker seperti: pelaksanaan Apel Pagi didahului dengan pembacaan doa yang telah

disempurnakan dan sesuai dengan nuansa refomasi. d) Perlunya Sosialisasi oleh Tim RBP tingkat Polda kepada Satker Kewilayahan dalam rangka memberikan persamaan persepsi terhadap Pelaksanaan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. c. Polda Sulteng 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Penyusunan Program Kegiatan dan Rencana Aksi sudah dilaksanakan sesuai dengan Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Untuk tingkat Satker kewilayahan dalam hal ini yang diwakili oleh Polresta masih belum sesuai dengan Tupoksi yang harus dilakukan. c) Dukungan anggaran yang ada belum dilaksanakan sesuai dengan Rencana Kerja dari masing-masing Satker /Tupoksi. Program RBP agar dilaksanakan sinkronisasi kembali. d) Banyak Rencana Aksi tingkat Kewilayahan belum

sepenuhnya mengakomodir kegiatan Rencana Aksi tingkat Kewilayahan (Buka Skelton Lantas dan Polair Kewilayahan); e) Belum adanya persamaan persepsi tentang kewajiban dari masing-masing Satfung untuk membuat Rencana Aksi. 2) Permasalahan .....

45 2) Permasalahan/Hambatan a) Belum dibuatnya Posko sekretariat Tim RBP tingkat Polda sehingga setiap angota mengetahui sampai sejauh mana kemajuan dari Reformasi Birokrasi Polri. b) Baru dilaksanakan Sosialisasi tingkat Polres oleh Kabag RBP Polda dalam rangka memberi panduan Rencana Aksi dalam penyusunan penjabaran Rencana Aksi di tingkat satker Polda dan Polres. c) Penjabaran tentang rencana aksi ini didukung dengan berkembangnya pelaksanaan Forum Bankamdes sebagai pilar pembangunan dan keamanan daerah. Disini pada setiap desa terbentuk suatu kelompok kecil yang terdiri dari Kepolisian, TNI, Pol PP, kepala desa/lurah dan para tokoh masyarakat, yang mana mereka bertugas membantu

masyarakat setempat dalam hal penyelesaian-penyelesain permasalahan berskala ringan/kecil yang dapat diselesaikan secara bersama/kekeluargaan/permufakatan. Di setiap desa tersebut juga sudah mulai dibangun seperti pos untuk forum Bankamdes ini (foto terlampir). 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Penyusunan Program Kegiatan dan Rencana Aksi yang dilaksanakan di Polda Sulsel agar berpedoman kepada Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Dukungan anggaran Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri agar menggunakan DIPA dari masing-masing Satker. c) Agar kegiatan Manajemen Perubahan diimplementasikan di masing-masing Satker seperti: pelaksanaan Apel Pagi didahului dengan pembacaan doa yang telah

disempurnakan dan sesuai dengan nuansa refomasi.

d) Masing-masing .....

46 d) Masing-masing Pejabat Polda yang ditunjuk dalam Tim Pokja RBP telah menyusun penjabaran rencana aksi yang menjadi tanggung jawab Tim tetapi Pejabat yang belum

bersangkutan

sebagai

Kasatfung/Kasatker

menjabarkan rencana aksi pada tingkat Satfung/Satkernya. e) Perlunya Sosialisasi oleh Tim RBP tingkat Polda kepada Satker Kewilayahan dalam rangka memberikan persamaan persepsi terhadap Pelaksanaan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014.

d.

Polda Sultra 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Penyusunan Program Kegiatan dan Rencana Aksi sudah dilaksanakan sesuai dengan Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Paparan penjabaran rencana aksi tingkat Satker

kewilayahan yang diwakili oleh Kapolres Konawe masih perlu penyesuaian dengan tupoksi pada tingkat Polres. c) Dukungan anggaran Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri agar menggunakan DIPA dari masing-masing Satker. d) Rencana Aksi tingkat Polda belum sepenuhnya

mengakomodir kegiatan Rencana Aksi tingkat Kewilayahan contohnya membuka Skelton Struktur Lantas dan Polair Kewilayahan. e) Belum adanya persamaan persepsi tentang kewajiban dari masing-masing Satfung untuk membuat Rencana Aksi. 2) Permasalahan/Hambatan a) Ruang Sekretariat Tim RBP tingkat Polda belum dibuat sehingga setiap anggota Tim kesulitan mengetahui sampai sejauh mana kemajuan dari Reformasi Birokrasi Polri yang dilaksanakan. b) Sosialisasi .....

47 b) Sosialisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 baru dilaksanakan pada tingkat Polres dalam rangka memberi panduan penyusunan dan penjabaran rencana aksi pada masing-masing Satker. c) Setiap perwira yang bertugas sebagai pengambil apel, mempunyai kewajiban untuk memberikan santiaji tentang RBP kepada seluruh peserta apel, dengan harapan para peserta apel mengetahui, mengerti, memahami dan dapat melaksanakan RBP tersebut, yang sudah di jabarkan dalam masing-masing Rencana Aksi di tingkat Polda dan tingkat Polres.

3)

Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Penyusunan Program Kegiatan dan Rencana Aksi yang dilaksanakan di Polda Sulsel agar berpedoman kepada Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Dukungan anggaran Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri agar menggunakan DIPA dari masing-masing Satker. c) Agar kegiatan Manajemen Perubahan diimplementasikan di masing-masing Satker seperti: pelaksanaan Apel Pagi didahului dengan pembacaan doa yang telah

disempurnakan dan sesuai dengan nuansa refomasi. d) Untuk Kewilyahan penusunan SOP tidak harus membuat tetapi cukup mengimplementaskan dari SOP yang dibuat oleh tingkat Polda. e) Perlunya Sosialisasi oleh Tim RBP tingkat Polda kepada Satker Kewilayahan dalam rangka memberikan persamaan persepsi terhadap Pelaksanaan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014.

14. Tim VII .....

48 14. Tim VII di Polda Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sumatera Selatan a. Polda Sulut 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda Sulut telah menerima Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 beserta CD dan telah mendistribusikan kepada seluruh Satker baik Satker tingkat Mapolda maupun Satker tingkat kewilayahan dan akan ditindaklanjuti

sosialisasi secara langsung kepada para Pejabat Polda maupun anggota. b) Secara umum paparan Satker tingkat Polda yang

disampaikan Wadirlantas hanya memaparkan Program IV Peningkatan Pelayanan Publik dalam bentuk Tabel 1 dan Tabel 2 meliputi rencana aksi Tahun 2011 dan 2012 sehingga masih perlu dilengkapi dengan penjabaran

rencana aksi tahun 2013 dan 2014 dan perlu penjabaran rencana aksi Satker Direktorat Lalu Lintas yang

mempedomani 9 (sembilan) Program, 31 Kegiatan dan 171 rencana aksi yang tercantum dalam Road Map. c) Paparan Satker tingkat Polres yang diwakili dan disampaikan oleh Kapolres Tomohon sudah lengkap yang meliputi 9 (sembilan) program dan 31 kegiatan dalam Tabel 1 dan Tabel 2. d) Kapolda sangat antusias dan serius untuk melaksanakan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. 2) Permasalahan/Hambatan a) Sehubungan belum dilaksanakannya sosialisasi Road Map RBP dan penjabaran rencana aksi tingkat kewilayahan

maka belum ada persamaan persepsi tentang penjabaran dan penyusunan rencana aksi di masing-masing Satker. Penyusunan penjabaran rencana aksi Satker masih belum sempurna karena hanya program dan kegiatan yang

dianggap .....

49 dianggap sebagai kegiatan utama Satker dan hanya diproyeksikan 1 (satu) tahun anggaran saja. b) Masih belum ada pemahaman dalam memadukan antara program dan kegiatan dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dengan program dan kegiatan yang terdapat dalam Renja Satker. c) Dari paparan Satker Dit Lantas belum tergambarkan pemahaman untuk memadukan anggaran antara program dan kegiatan dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dengan program dan kegiatan yang terdapat dalam Renja Satker yang didukung DIPA/RKA-KL. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Perlunya Sosialisasi yang intensif oleh Tim RBP tingkat Polda kepada Satker Kewilayahan dalam rangka

memberikan persamaan persepsi terhadap Pelaksanaan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Penyusunan Rencana Aksi pada tingkat Satker kewilayahan agar disusun dalam Tabel 1, Tabel 2 yang disesuaikan dengan program, kegiatan dan rencana aksi yang

tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan disesuaikan dengan tupoksi dan tugas-

tugas lainnya dalam rangka mendukung program I s.d. program IX. c) Dalam menyusun anggaran rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 para Kasatker/Kasatfung agar

mensinkronkan dengan dukungan anggaran yang berasal dari DIPA/RKA-KL.

b.

Polda Gorontalo 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan

a) Polda .....

50 a) Polda Gorontalo sudah melaksanakan Sosialisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014, namun demikian belum ada persamaan persepsi dalam rangka penyusunan Rencana aksi, hal ini terlihat pada paparan Satker Polda yang disampaikan Karorena belum dirinci dalam format tabel 1 dan tabel 2 termasuk proyeksi rencana aksi pertahun. b) Paparan Polres Limboto; sudah memaparkan 9 (sembilan) program dalam Tabel 1 dan Tabel 2 namun belum

dilengkapi persandingan rencana aksi RBP tingkat Mabes Polri/ Polda. c) Kapolda sangat antusias dan serius untuk melaksanakan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. 2) Permasalahan/Hambatan a) Masih ada keraguan apakah Satker dan Polda wajib membuat Road Map RBP baik dalam formulir 1, 2, 3 dan 4 serta Tabel 1 dan Tabel 2. Guna persamaan persepsi disarankan agar Mabes Polri membuat surat kepada jajaran Satker-satker tentang kewajiban apa saja yang harus dibuat oleh Satker. b) Masih ada keragunan dalam menunjuk personil dalam struktur RBP khususnya program VI/ Manajemen Perubahan karena keterbatasan staf. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Agar Tim RBP Polda melaksanakan koordinasi secara intensif dengan Tim Supervisi Mabes Polri dan Tim Pelaksana RBP dalam rangka mengefektifkan penjabaran dan penyusunan rencana aksi Satker tingkat kewilayahan. b) Penyusunan Rencana Aksi pada tingkat Satker kewilayahan agar disusun dalam Tabel 1, Tabel 2 yang disusun pertahun sampai dengan tahun 2014 yang disesuaikan dengan tupoksi .....

51 tupoksi dan tugas-tugas lainnya dalam rangka mendukung program I s.d. program IX. c) Dalam hal penunjukan personel khususnya program VI bidang Manajemen Perubahan karena keterbatasan personil agar ditunjuk personel dari Satker lain berdasarkan Sprin Kapolda. c. Polda Sumsel 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda Sumsel sudah melaksanakan Sosialisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan juga sudah memiliki Ruang Sekretariat RBP yang dilengkapi dengan panel data dan visualisasi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Kegiatan supervisi dihadiri oleh Tim Konsultan dari

Universitas Sriwijaya yaitu Dr. Andi Alfatih. MPA; Prof. Dr. Slamet Widodo; Dr. Andries Kunarto; dan Prof. Dr. Kgs. M. Sobri. c) Paparan Satker Ditlantas sudah lengkap namun masih dalam bentuk Tabel 1 sedangkan Tabel 2 dan Output belum disesuaikan dengan rencana aksi Polda karena masih mengikuti Output yang tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. d) Paparan Satker tingkat Polres yang disampaikan oleh Kapolres Lubuk Linggau belum dilengkapi dengan

penyusunan rencana aksi dalam bentuk Tabel 2 yang disusun secara pertahun. e) Kapolda sangat antusias dan serius untuk melaksanakan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. 2) Permasalahan/Hambatan a) Masih ada keraguan apakah Satker dan Polda wajib membuat Road Map RBP baik dalam formulir 1, 2, 3 dan 4 serta Tabel 1 dan Tabel 2. b) Masih .....

52 b) Masih ada keraguan apakah Satker Pam Obvit yang tidak masuk dalam program RBP khususnya di program IV, perlu menyusun rencana aksi. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Penyusunan Rencana Aksi pada tingkat Satker kewilayahan wajib disusun oleh seluruh Satker walaupun Satker tersebut tidak masuk dalam program Reformasi Birokrasi Polri. b) Rencana Aksi Satker Polda dan Polres agar disusun dalam Tabel 1 dan Tabel 2 pertahun sampai dengan tahun 2014 dan disesuaikan dengan program, kegiatan dan rencana aksi yang tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 yang disesuaikan dengan tupoksi dan tugas-tugas lainnya dalam rangka mendukung program I s.d. program IX c) Agar berdayakan Tim Konsultan dari Unsri terutama dalam menyusun rencana aksi baik rencana aksi tingkat Polda maupun rencana aksi Satker Polda dan kewilayahan sehingga sejak awal dapat dipandu bagaimana Reformasi

kesungguhan Polda Sumsel melaksanakan Birokrasi.


15.

Tim VIII di Polda Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Jawa Barat a. Polda Kalsel 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda Kalsel telah mensosialisasikan Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 kepada Satker Polda maupun Polres di jajarannya; b) Telah membentuk Tim Pokja dan struktur organisasi RBP Tingkat Polda;

c) Tim .....

53 c) Tim Pokja RBP tingkat Polda telah menyusun rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 tingkat Polda sesuai Tabel 1 dan Tabel 2. d) Karorena Polda Kalsel telah mensosialisasikan struktur organisasi RBP tingkat Polda dan rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 pada tingkat Satker Polda dan Polres jajaran. e) Polda Kalsel dan Polres Jajarannya telah memahami rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dapat ditelaah dari beberapa sample rencana aksi RBP Satker Polair yang dipaparkan oleh Kabagops Polair dan rencana aksi RBP Polres Banjarmasin Kota yang dipaparkan oleh Wakapolres. f) Kabag RBP selaku Sekretaris Tim Pokja RBP Tingkat Polda telah membuat panel data pelaksanaan RBP di ruangan Karorena. g) Penjabaran rencana aksi di tingkat Polda telah dilakukan oleh masing-masing Tim yang bertanggung jawab terhadap program berdasarkan Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan selanjutnya akan disusun rencana aksi oleh masing-masing Satker di tingkat Mapolda maupun Satker kewilayahan yaitu Polres. 2) Permasalahan/Hambatan Secara umum dalam pelaksanaan Supervisi Penjabaran Rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Kalsel tidak ditemui permasalahan atau hambatan yang berarti sehingga supervisi berjalan sesuai dengan rencana. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Seyogyanya Rencana Aksi RBP gelombang ll tahun 20112014 di masing-masing Polda dan jajaran dialokasian dukungan anggaran pada TA 2012 dan tahun berikutnya. b) Disarankan .....

54

b)

Disarankan Rencana Aksi yang telah disusun oleh masingmasing Kapolda dan Staf, dapat diimplementasikan di lapangan bukan hanya konsep saja, dengan demikian perlu monitoring, evaluasi dan laporan secara kontinyu.

b.

Polda Kaltim 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda Kaltim telah mensosialisasikan Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 kepada Satker Polda maupun Polres di jajarannya; b) Telah membentuk Tim Pokja dan struktur organisasi RBP Tingkat Polda; c) Tim Pokja RBP tingkat Polda telah menyusun rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 tingkat Polda sesuai format Tabel 1 dan Tabel 2; d) Karorena Polda Kaltim telah mensosialisasikan struktur organisasi RBP tingkat Polda dan rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 pada tingkat Satker Polda dan Polres jajaran. e) Kabag RBP selaku Sekretaris Tim Pokja RBP Tingkat Polda telah membuat panel data pelaksanaan RBP di ruangan Karorena. f) Polda Kaltim dan Polres Jajarannya telah memahami rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dapat ditelaah dari beberapa sample rencana aksi RBP tingkat Polda yang dipapartkan oleh Karorena Polda Kaltim dan rencana aksi RBP Polres Kota Balikpapan yang dipaparkan oleh Kapolresta Balikpapan.

2) Permasalahan .....

55 2) Permasalahan/Hambatan Secara umum dalam pelaksanaan Supervisi Penjabaran Rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Kaltim tidak ditemui permasalahan atau hambatan yang berarti sehingga supervisi berjalan sesuai dengan rencana. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Seyogyanya Rencana Aksi RBP gelombang ll tahun 20112014 di masing-masing Polda dan jajaran dialokasian dukungan anggaran pada TA 2012 dan tahun berikutnya. b) Disarankan Rencana Aksi yang telah disusun oleh masingmasing Kapolda dan Staf, dapat diimplementasikan

dilapangan bukan hanya konsep saja, dengan demikian perlu monitoring, evaluasi dan laporan secara kontinyu. c. Polda Jatim 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda Jatim telah mensosialisasikan Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 kepada Satker Polda maupun Polres di jajarannya; b) Telah membentuk Tim Pokja dan struktur organisasi RBP Tingkat Polda; c) Tim Pokja RBP tingkat Polda telah menyusun rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 sesuai format Tabel 1 dan Tabel 2 berdasarkan program, kegiatan dan rencana aksi yang tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014; d) Karorena Polda Jatim telah mensosialisasikan struktur organisasi RBP tingkat Polda namun secara formal belum mensosialisasikan rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 pada tingkat Satker Polda dan Polres jajaran.

e) Kabag .....

56 e) Kabag RBP selaku Sekretaris Tim Pokja RBP Tingkat Polda telah membuat ruang Sekretariat RBP yang dilengkapi dengan panel data dan visualisasi tentang pelaksanaan RBP. f) Polda Jatim dan Polres Jajarannya telah memahami rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dapat ditelaah dari beberapa sample rencana aksi RBP tingkat Polda yang dipaparkan oleh Karorena Polda Jatim. 2) Permasalahan/Hambatan Secara umum dalam pelaksanaan Supervisi Penjabaran Rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Jatim tidak ditemui permasalahan atau hambatan yang berarti sehingga supervisi berjalan sesuai dengan rencana. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Seyogyanya Rencana Aksi RBP Gelombang ll Tahun 20112014 di masing-masing Polda dan jajaran dialokasian dukungan anggaran pada TA 2012 dan tahun berikutnya. b) Disarankan Rencana Aksi yang telah disusun oleh masingmasing Kapolda dan Staf, dapat diimplementasikan

dilapangan bukan hanya konsep saja, dengan demikian perlu monitoring, evaluasi dan laporan secara kontinyu. d. Polda Jabar 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Polda Jabar telah mensosialisasikan Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 kepada Satker Polda maupun Polres di jajarannya; b) Telah membentuk Tim Pokja dan struktur organisasi RBP Tingkat Polda;

c) Tim .....

57 c) Tim Pokja RBP tingkat Polda telah menyusun rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 sesuai format Tabel 1 dan Tabel 2 berdasarkan program, kegiatan dan rencana aksi yang tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014; d) Karorena Polda Jatim telah mensosialisasikan struktur organisasi RBP tingkat Polda namun secara formal belum mensosialisasikan rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 pada tingkat Satker Polda dan Polres jajaran. e) Kabag RBP selaku Sekretaris Tim Pokja RBP Tingkat Polda telah membuat panel data pelaksanaan RBP di ruangan Karorena. f) Polda Jabar dan Polres Jajarannya telah memahami rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dapat ditelaah dari beberapa sample rencana aksi RBP tingkat Polda yang dipaparkan oleh Karorena Polda Jabar dan rencana aksi RBP Polres Cianjur yang dipaparkan oleh Kapolres. g) Kabag RBP Ro Rena Polda Jabar telah membuat lorong sosialisasi RBP dan secara rutin mensosialisasikan

pelaksanaan RBP dengan cara setiap selesai apel pagi secara bergantian Satker Polda Jabar diwajibkan

mengunjungi dan mendengarkan penjelasan Kabag RBP di lorong Sosialisasi tersebut.

2)

Permasalahan/Hambatan Secara umum dalam pelaksanaan Supervisi Penjabaran Rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 di Polda Jabar tidak ditemui permasalahan atau hambatan yang berarti sehingga supervisi berjalan sesuai dengan rencana.

3) Tanggapan .....

58 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Seyogyanya Rencana Aksi RBP gelombang ll Tahun 20112014 di masing-masing Polda dan jajaran dialokasian dukungan anggaran pada T.A. 2012 dan tahun berikutnya. b) Disarankan Rencana Aksi yang telah disusun oleh masingmasing Kapolda dan Staf, dapat diimplementasikan di lapangan bukan hanya konsep saja, dengan demikian perlu monitoring, evaluasi dan laporan secara kontinyu. 16. Tim IX di Polda Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Bangka Belitung a. Polda Bali 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Pada prinsipnya Polda Bali telah mengerti dan memahami RBP gelombang II Tahun 2011 -2014 ; b) Polda Bali telah menerima buku Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan CD serta telah disosialisasikan dan dijabarkan dalam bentuk rencana aksi baik di tingkat Polda maupun Polres jajaran Polda Bali; c) Polda Bali telah membuat ruang sekretariat RBP dan dilengkapi panel data namun belum tergelar secara rinci sehingga masih perlu penyempurnaan. d) Belum membuat Sprin Tim Pokja RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 tingkat Polda yang disesuaikan dengan struktur Tim Pokja RBP tingkat Mabes Polri sebanyak 9 (sembilan) Tim. e) Rencana aksi dalam bentuk Tabel 1 dan Tabel 2 telah

dibuat namun masih sama seperti rencana aksi tingkat Mabes Polri f) Kapolda sangat antusias dan serius untuk melaksanakan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014.

2) Permasalahan .....

59 2) Permasalahan/Hambatan a) Sosialisasi dan internalisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dilakukan masih sangat terbatas kepada pejabat tertentu. b) Penjabaran rencana aksi pada Satker/Satfung tingkat Mapolda masih belum maksimal karena masih menyusun rencana aksi yang sama seperti yang tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Cara pengisian rencana aksi oleh masing-masing satker agar dituangkan dalam Tabel 1 dan Tabel 2; b) Menghimpun dan membuat SOP/Protap masing-masing Satker dan dilampirkan pada saat melaporkan evaluasi tahunan pelaksanaan RBP; c) Agar masing-masing Satker/Satfung menyusun rencana aksi dengan mempedomani program, kegiatan dan rencana aksi yang tertuang dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 disesuaikan dengan tupoksi dan tugas-tugas lainnya yang mendukung program RBP; d) Melaporkan Evaluasi Tahunan Pelaksanaan RBP

Gelombang II Tahun 2011-2014 kepada Asrena Kapolri selaku Ketua Tim Pelaksana RBP; e) Agar segera disusun Rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 Tingkat Polda Bali untuk selanjutnya dipedomani dalam penyusunan Laporan Evaluasi Tahunan Pelaksanaan RBP di Polda Bali. f) Agar mengantisipasi kunjungan Tim Independen RBN yang akan melakukan penilaian pelaksanaan RBP di Polda-Polda pada bulan Pebruari 2012.

g) Perlu .....

60 g) Perlu penyempurnaan Sprin Tim Pokja RBP tingkat Polda NTB yang disesuaikan dengan struktur Tim Pokja RBP tingkat Mabes Polri Gelombang II Tahun 2011-2014 yaitu sebanyak 9 (sembilan) Tim. b. Polda NTB 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Pada prinsipnya Polda NTB telah mengerti dan memahami RBP Gelombang II Tahun 2011 -2014 ; b) Polda NTB telah menerima buku Road Map RBP

Gelombang II Tahun 2011-2014 dan telah disosialisasikan serta dijabarkan dalam bentuk rencana aksi baik di tingkat Polda maupun Polres jajaran Polda NTB; c) Kapolda beserta jajarannya memiliki komitmen untuk

melaksanakan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. d) Polda sudah membuat Sekertariat RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan mengeluarkan Sprin Kapolda NTB dengan Nomor: HUK.6.6/2152/XII/2011 tanggal 13 Desember 2011 tentang penunjukan personil yang melaksanakan tugas sebagai anggota tim kerja RBP Gelombang II; e) Telah dibuat ruang sekretariat RBP yang representatif dan dilengkapi dengan panel data serta visualisasi kegiatan RBP. 2) Permasalahan/Hambatan a) Sosialisasi dan internalisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dilakukan masih sangat terbatas kepada pejabat tertentu. b) Penjabaran rencana aksi pada Satker/Satfung tingkat Mapolda masih belum maksimal karena masih menyusun rencana aksi yang sama seperti yang tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014.

3) Tanggapan .....

61 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Cara pengisian rencana aksi oleh masing-masing satker agar dituangkan dalam Tabel 1 dan Tabel 2; b) Menghimpun dan membuat SOP/Protap masing-masing Satker dan dilampirkan pada saat melaporkan evaluasi tahunan pelaksanaan RBP; c) Agar masing-masing Satker/Satfung menyusun rencana aksi dengan mempedomani program, kegiatan dan rencana aksi yang tertuang dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 disesuaikan dengan tupoksi dan tugas-tugas lainnya yang mendukung program RBP; d) Melaporkan Evaluasi Tahunan Pelaksanaan RBP

Gelombang II Tahun 2011-2014 kepada Asrena Kapolri selaku Ketua Tim Pelaksana RBP; e) Agar segera disusun Rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 Tingkat Polda NTB untuk selanjutnya dipedomani dalam penyusunan Laporan Evaluasi Tahunan Pelaksanaan RBP di Polda NTB. f) Agar mengantisipasi kunjungan Tim Independen RBN yang akan melakukan penilaian pelaksanaan RBP di Polda-Polda pada bulan Pebruari 2012.

c.

Polda NTT 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Pada prinsipnya Polda NTT telah mengerti dan memahami RBP gelombang II Tahun 2011 -2014 ; b) Polda NTT telah menerima buku Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dan telah disosialisasikan serta dijabarkan dalam bentuk rencana aksi baik di tingkat Polda maupun Polres jajaran Polda NTT;

c) Polda .....

62 c) Polda NTT sudah membuat Sekretariat RBP yang dilengkapi panel data dan sudah membuat Surat Perintah Kapolda Nomor: Sprin/1.147/XII/2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Penunjukan Personel sebagai Tim Kerja RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 tingkat Polda NTT; d) Paparan rencana aksi yang diwakili oleh Wadirlantas Polda NTT tentang penjabaran rencana aksi yang menjadi tanggung jawab Ketua Tim IV Program Peningkatan Pelayanan Publik; e) Paparan rencana aksi tingkat Satker Polres dilaksanakan oleh Kapolres Kupang Kota tentang penjabaran rencana aksi pada Polres Kupang Kota namun masih perlu perbaikan karena masih terdapat rencana aksi yang menjadi tugas pokok Tim Pelaksana RBP Tingkat Mabes; f) Kapolda sangat antusias dan serius untuk melaksanakan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. 2) Permasalahan/Hambatan a) Sosialisasi dan internalisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dilakukan masih sangat terbatas kepada pejabat tertentu. b) Penjabaran rencana aksi pada Satker/Satfung tingkat Mapolda masih belum maksimal. 3) Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Cara pengisian rencana aksi oleh masing-masing satker agar dituangkan dalam Tabel 1 dan Tabel 2; b) Menghimpun dan membuat SOP/Protap masing-masing Satker dan dilampirkan pada saat melaporkan evaluasi tahunan pelaksanaan RBP; c) Membuat standar kerja pelayanan minimal masing-masing Satker; d) Karorena .....

63 d) Karorena Polda NTT melaporkan kepada Asrena Kapolri setiap semester sebagai laporan Monitoring Pelaksanaan RBP dan Laporan Evaluasi Tahunan Pelaksanaan RBP. e) Agar segera disusun Rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 Tingkat Polda NTT untuk selanjutnya dipedomani dalam penyusunan Laporan Evaluasi Tahunan Pelaksanaan RBP di Polda NTT. f) Agar mengantisipasi kunjungan Tim Independen RBN yang akan melakukan penilaian pelaksanaan RBP di Polda-Polda pada bulan Pebruari 2012.

d.

Polda Babel 1) Fakta Penjabaran Rencana Aksi Tingkat Kewilayahan a) Pada prinsipnya Polda Babel telah mengerti dan memahami RBP Gelombang II Tahun 2011 -2014 ; b) Polda dan Polres telah menghasilkan produk rencana aksi yang telah dipaparkan di depan Tim IX Supervisi RBP Mabes Polri; c) Rencana Aksi yang disusun oleh Polda dan Polres pada umumnya sudah baik, namun masih ada kekurangan dan sudah diberikan masukan serta diperbaiki; d) Tim IX Supervisi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 telah banyak melakukan diskusi dan tanya jawab baik yang menyangkut rencana aksi RBP Gelombang II maupun tugas pokok Kepolisian lainnya; e) Polda Babel sudah membuat sekertariat RBP yang

dilengkapi dengan panel data dan telah membuat Surat Keputusan Kapolda Babel tentang Tim Pokja RBP tingkat Polda Nomor: Kep/1951/XII/2011 tanggal 13 Desember 2011;

f) Kapolda .....

64

f)

Kapolda Babel dan para pejabat Polda Babel juga Para Kapolres jajaran Polda Babel sangat antusias dan serius untuk melaksanakan RBP Gelombang II Tahun 2011-2014.

2)

Permasalahan/Hambatan a) Sosialisasi dan internalisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dilakukan masih sangat terbatas kepada pejabat tertentu. b) Penjabaran rencana aksi pada Satker/Satfung tingkat Mapolda masih belum maksimal.

3)

Tanggapan, Masukan dan Saran Tim a) Cara pengisian rencana aksi oleh masing-masing satker agar dituangkan dalam Tabel 1 dan Tabel 2; b) Menghimpun dan membuat SOP/Protap masing-masing Satker dan dilampirkan pada saat melaporkan evaluasi tahunan pelaksanaan RBP; c) Karorena Polda Babel melaporkan kepada Asrena Kapolri setiap semester sebagai laporan Monitoring Pelaksanaan RBP dan Laporan Evaluasi Tahunan Pelaksanaan RBP. d) Agar segera disusun Rencana Aksi RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 Tingkat Polda Babel untuk selanjutnya dipedomani dalam penyusunan Laporan Evaluasi Tahunan Pelaksanaan RBP di Polda Babel. e) Agar mengantisipasi kunjungan Tim Independen RBN yang akan melakukan penilaian pelaksanaan RBP di Polda-Polda pada bulan Pebruari 2012.

IV. KESIMPULAN .....

65 IV. KESIMPULAN DAN SARAN 17. Kesimpulan a. Buku Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 20112014 dan Compact Disk (CD) berisi naskah Road Map telah diterima oleh seluruh Polda dan telah ditindaklanjuti dengan memperbanyak CD untuk didistribusikan kepada Satker/Satfung di jajaran Polda. b. Pada umumnya Polda telah melaksanakan sosialisasi Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 dengan metode tatap muka di jajarannya, walaupun masih terbatas kepada pejabat, pejabat

pengemban fungsi perencana dan anggota tertentu. c. Seluruh Polda telah membentuk Tim Pelaksana RBP tingkat Polda sesuai dengan struktur Tim Pelaksana RBP tingkat Mabes Polri meliputi 9 (sembilan) Tim, dikuatkan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kapolda. d. Para Kapolda dan pejabat Polda mempunyai semangat dan komitmen yang kuat untuk melaksanakan program Reformasi Birokrasi Polri ditunjukkan dengan berbagai inovasi dalam mengimplementasikan Reformasi Birokrasi Polri meliputi pembuatan ruang Sekretariat RBP yang dilengkapi dengan panel data, visualisasi kegiatan RBP, banner/leaflet/spanduk berisi slogan RBP dan internalisasi RBP yang disampaikan pada setiap apel pagi oleh pejabat pengambil apel. e. Secara umum para Kasatker/Kasatfung, Tim Pelaksana RBP Tingkat Polda telah berupaya menyusun Rencana Aksi yang dituangkan dalam Tabel 1 dan Tabel 2 dengan pentahapan pertahun sampai dengan tahun 2014 walaupun masih perlu adanya perbaikan maupun penyempurnaan yang disesuaikan dan mempedomani program, kegiatan dan rencana aksi yang tercantum dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014. f. Masih ada beberapa Kasatker/Kasatfung yang masih belum mampu untuk membuat estimasi anggaran yang diperlukan dalam mendukung rencana aksi yang disusun di masing-masing Satker/Satfung.

g. Ada .....

66 g. Ada beberapa Kasatker/Kasatfung yang belum memahami penggunaan dukungan anggaran dalam rangka kegiatan RBP sehingga berasumsi bahwa program dan kegiatan RBP didukung dengan anggaran khusus. h. Masih ditemukan penjabaran dan penyusunan rencana aksi baik pada tingkat Polda maupun Polres masih sama dengan rencana aksi yang terdapat dalam Road Map RBP Gelombang II tahun 2011-2014. i. Belum ada persamaan persepsi dari beberapa Satker/Satfung di jajaran Mapolda seperti Satker Pamobvit, Dit Narkoba dan lain-lain tentang kewajiban dari masing-masing Satker/Satfung untuk membuat Rencana Aksi Satker karena menganggap bahwa Satker-Satker tersebut tidak masuk dalam rencana aksi dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014 khususnya berkaitan dengan Program Peningkatan

Pelayanan Publik yang melibatkan 7 (tujuh) fungsi yaitu Lalu Lintas, Reskrim, Intelkam, Brimob, Polair, Binmas dan Sabhara. j. Dengan telah tersusunnya penjabaran rencana aksi tingkat

kewilayahan maka Polda dan jajarannya siap untuk melaksanakan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014. 18. Saran a. Guna lebih meningkatkan kualitas penjabaran rencana aksi yang dibuat oleh Satker/Satfung kewilayahan perlu dilakukan internalisasi terhadap program, kegiatan dan rencana aksi RBP Gelombang II Tahun 20112014 di tingkat kewilayahan secara intensif kepada seluruh

anggotanya. b. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri di tingkat Polda dan Polres perlu mensinergikan anggaran yang ada dalam DIPA/RKA-KL Satker untuk mendukung antara program, kegiatan dan rencana aksi RBP dan Rengiat yang tercantum dalam Renja di masing-masing Satker. c. Perlu dibentuk Tim Pendamping dari Tim Pelaksana RBP tingkat Mabes Polri secara rayonisasi dalam rangka konsultasi dan komunikasi yang berkaitan dengan efektifitas pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi Polri di tingkat kewilayahan. d. Perlu .....

67 d. Perlu dilakukan monitoring oleh Tim Pelaksana RBP Tingkat Mabes Polri terhadap implementasi rencana aksi yang telah disusun oleh masing-masing Satker kewilayahan. e. Guna mengantisipasi penilaian dari Tim Reformasi Birokrasi Nasional agar Rencana Aksi yang telah disusun oleh Polda segera dilaksanakan oleh seluruh Satker/Satfung sesuai dengan pentahapan waktu pencapaiannya pertahun.

V.

PENUTUP Demikian Laporan Pelaksanaan Supervisi Penjabaran Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014 pada Satker Kewilayahan yang telah dilaksanakan pada tanggal 12-16 Desember 2011, untuk dapat dijadikan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

Jakarta, Paraf : 1. Konseptor/Karo RBP : 2. Kadiv Propam Polri Selaku Wakil Ketua Tim Pelaksana RPB :

Januari 2012

ASRENA KAPOLRI SELAKU KETUA TIM PELAKSANA RBP TTD Drs. PUDJIANTO. S.H. INSPEKTUR JENDERAL POLISI

You might also like