You are on page 1of 11

s

Penyususun Nama No.Reg

: Mia Saskia : 093174204

PENYAJIAN DATA STATISTIKA


Apabila data telah terkumpul, maka data itu perlu disusun secara teratur. Seperti telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, bahwa bila sekumpulan data itu disusun secara teratur kemudian disajikan secara baik maka orang lain akan mudah dalam membaca dan memaknai data itu. Maka dapat dikatakan bahwa kita telah menyajikan data dengan baik dan tepat. Selain menyajikan data dalam bentuk tabel frekuensi, sekumpulan data dapat juga disajikan dalam bentuk diagram atau grafik.

a. Diagram lingkaran (Pie Chart)


Pada Diagram lingkaran, keseluruhan data di gambarkan dengan daerah lingkaran, sedangkan bagian dari data digambarkan dengan menggunakan juring atau sector. Diagram ini lebih cocok untuk menunjukkan perbandingandingan jika data tersebut terdiri atas beberapa kategori Diagram lingkaran adalah diagram dari sekumpulan data yang digambarkan sebagai lingkaran. Dalam lingkaran, daerah lingkarannya dibagi menjadi daerah-daerah juring lingkaran yang luasnya sebanding dengan jumlah data yang bersangkutan. Untuk membuat diagram lingkaran, gambarkan sebuah lingkaran, lalu dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Tiap sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah kedalam derajat, titik pembagian dimulai dari titik tertinggi lingkaran. Diagram ini digunakan untuk melukiskan data atribut. Contoh I : Gambarlah diagram lingkaran dari data berikut ini yaitu data tentang kendaraan yang dimiliki oleh 200 orang karyawan disebuah pabrik: JENIS KENDARAAN 200 KARYAWAN DI PABRIK TEKSTIL Jenis Kendaraan Mobil Sepeda Motor Sepeda Tidak Punya Jumlah
Sumber : Data Karangan

Jumlah 75 50 50 25 200

Penyelesaian : Untuk membuat diagram lingkaran dari data di atas, pertama-tama kita hitung dulu persentase jumlah karyawan dengan masing-masing jenis kendaraan sebagai berikut: (1) Persentase jumlah karyawan yang mempunyai mobil adalah

75 x 100% = 37,5% 200


(2) Persentase jumlah karyawan yang mempunyai sepeda motor adalah

50 x 100% = 25% 200


(3) Persentase jumlah karyawan yang mempunyai sepeda adalah

50 x 100% = 25% 200


(4) Persentase jumlah karyawan yang tidak mempunyai kenadaraan adalah

25 x 100% = 12,5% 200

Langkah berikutnya adalah menentukan besar sudut pusat untuk menentukan luas juring-juring yang bersesuaian dengan jumlah karyawan sebagai anggota dari data tadi sebagai berikut : (1) Karayawan yang mempunyai mobil = 37,5% x 360o = 135o (2) Karayawan yang mempunyai sepeda motor = 25% x 360o = 90o (3) Karayawan yang mempunyai sepeda = 25% x 360o = 90o (4) Karayawan yang tidak mempunyai kendaraan = 12,5% x 360o = 45o Dari hasil rincian di atas maka diagram lingkaran dari jenis kendaraan 200 karyawan di pabrik tekstil tampak sebagai berikut:

Jadi dari 200 orang karyawan, Karayawan yang mempunyai mobil sebanyak 135o, yang mempunyai sepeda motor sebanyak 90o, yang mempunyai sepeda sebanyak 90o, yang tidak mempunyai kendaraan sebanyak 45o Contoh II : Diberikan data jumlah pasien pada Rumah Sakit Griya Husada sebagai berikut.

Sumber : Data Karangan

Data tersebut merupakan data pasien yang sakit di RS. Moga Sehat. Buatkan diagram lingkarannya ! Penyelesaian: Terlebih dahulu kita cari prosentase dari luasan yang diperlukan kategori.

Selanjutnya data dari tabel tersebut dibuat diagram lingkaran

Jadi dari 100 orang pasien, pasien RS. Moga Sehat yang sakit demam berdarah sebanyak 180%, yang sakit TBC sebanyak 84% dan yang sakit tifus sebanyak 90%

Contoh III : Kondisi Tanaman Dari 80 Sampel Tanaman

Sumber : Data Karangan

Terlebih dahulu tiap nilai data diubah kedalam derajat . Sehat menjadi 15/80 x 3600 = 67,50, layu = 20/80 x 3600 = 900, kering = 1170, kena penyakit/hama =450, mati = 40,50

Versi bentuk diagram lingkaran dapat pula dibuat dalam bentuk diagram pastel yaitu

Jadi dari 80 sampel tanaman, kondisi tanaman yang sehar sebanyak 67,50, yang layu sebanyak 900, yang kering sebanyak 1170, yang kena hama/penyakit sebanyak 450 dan yang mati sebanyak 40,50

b. Diagram Lambang (Piktogram)


Piktogram adalah penyajian data statistikdenganmenggunakan lambang-lambang. Meskipun penyajian data dengan piktogram itu sederhana, akan tetapi pemakaiannya sangat terbatas. Biasanya piktogram dipakai untuk menyajikan data yang nilainya cukup besar dengan nilai-nilai data yang telah dibulatkan. Diagram ini sering dipakai untuk mendapatkan gambaran kasar suatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan jumlah tertentu dibuat sebuah simbol sesuai dengan macam datanya. Kesulitan yang dihadapi pada diagram lambang ini adalah ketika menggambarkan bagian simbol untuk suatu hal yang tidak penuh. Gambar-gambar atau lambang-lambang yang digunakan dibuat semenarik mungkin, sehingga lebih jelas dan mampu mewakili jumlah tertentu untuk satu gambar dan lambang tersebut. Kelemahan dari diagram ini adalah kurang efisien tempat, serta sulit dalam penggambaran untuk nilai yang tidak penuh. 5

Contoh I : Berikut merupakan tabel frekuensi dari data hasil panen jagung dari tahun 2000-2007 yang disajikan dalam diagram lambang (piktogram). Dalam hal ini satu kantong mewakili 200 ton jagung. Penyelesaian: Diberikan tabel hasil panen jagung sebagai berikut. Tabel hasil panen jagung tahun 2000 2007

Sumber : Data Karangan

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram lambang sebagai berikut.

Jadi dari hasil panen jagung sebesar 12.200 ton tahun 2000-2007, hasil panen jagung terbanyak tahun 2006-2007 yaitu sebanyak 2000 ton jagung dan paling hasil paling sedikit tahun 2000

Contoh II : Disuatu wilayah tertentu diketahui data banyak pesawat televisi dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1994. pada tahun 1990 ada 1.500 pesawat, tahun 1991 ada 2.000 pesawat, tahun 1992 ada 3.000 pesawat, tahun 1993 ada 4.250 pesawat, dan pada tahun 1994 ada 5.750 pesawat. Data banyak pesawat televisi dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1994 untuk wilayah tersebut dapat disajikan dengan piktogram sebagai berikut.

BANYAK PESAWAT TELEVISI DI WILAYAH X PADA TAHUN 1990, 1991, 1992, 1993, 1994

1990 1991 1992 1993 1994

Keterangan : = 1.000 pesawat

Gb. 1
Sumber : Data Karangan

Keterangan = 1.000 pesawat disebut legenda. Dalam kasus ini, legenda menyatakan bahwa setiap satu gambar mewakili 1.000 pesawat televisi. Untuk menyatakan 250 pesawat televisi dapat dilambangkan dengan 1 gambar, 500 pesawat televisi dengan 1 gambar, dan 750 4 2 pesawat televisi dengan
3 4

gamba. Akan tetapi untuk meyatakan 40

pesawat televisi agak sulit untuk membuat gambarnya. Jadi dari banyak pesawat televisi di wilayah X dari tahun 1990 - 1994, terlihat setiap tahun terjadi kenaikan kepemilikan jumlah pesawat televisi, terbanyak tahun 1994 sebanyak 5.750 pesawat dan paling sedikit tahun 1990 sebanyak 1500 Contoh III : Pertumbuan kendaraan bermontor roda empat jenis sedan di suatu negara selama empat tahun (2000-2003) ditunjukkan pada tabel berikut (data hanya ilustrasi) :

Produksi kendaraan jenis sedan tahun 2000-2003 (ribuan unit) Tahun Produkasi (ribuan unit)
Sumber : Data Karangan

2000 2001 2002 2003 600 800 1000 1200

Hasil tersebut dapat digambarkan dalam bentuk piktogram sebagai berikut : Produksi kendaraan jenis Sedan tahun 2000-2003 (ribuan unit)

Pada dasarnya, penyajian data dalam bentuk piktogram memang menarik. Akan tetapi, penggunaan piktogram sangatlah terbatas. Misalnya pada Contoh Soal III, bagaimanakah cara menggambarkan piktogram Produksi kendaraan jenis Sedan tahun 2004 yang memiliki kendaraan jenis sedan sebanyak 1.227.000 unit ? Dapatkah kamu menggambarkannya? Jadi dari 3600 produksi kendaraan jenis sedan di suatu negara tahun 2000-2003, terjadi kenaikan unit produksi setiap tahunnya, paling banyak tahun 2003 sebanyak 1200 ribu unit dan paling sedikit tahun 2000 sebanyak 600 ribu unit.

c. Diagram Peta
Diagram ini juga dinamakan kartogram. Dalam pembuatannya digunakan peta giografis tempat data terjadi. Diagram ini melukiskan keadaan di hubungan dengan tempat kejadian. Salah astu contoh ketika kita melihat buku peta bumi yang terdapat peta daerah/pulau dengan mencantumkan gambar-gambar kelapa, jagung, kuda, sapi ,dan lain-lain

Contoh I : TABEL PEMASARAN TELEVISI PERUSAHAAN X, Daerah Pemasaran Semarang Yogyakarta Purwokerto Tegal Pati Surakarta

Jumlah 500.000 400.000 300.000 300.000 200.000 350.000

Sumber : Data Karangan

Dalam bentuk kartogram peta statistik tersebut digambarkan sebagai berikut: PETA PEMASARAN TELEVISI PERUSAHAAN X,

Jadi dari 2.050.000 unit pemasaran televisi perusahaan X di enam kota, televisi paling banyak dipasarkan di Semarang sebanyak 500.000 unit dan paling sedikit dipasarkan di Pati sebanyak 200.000 unit.

Contoh II : Tabel Penempatan Transmigran Kabupaten Parigi Moutong Menurut Kecamatan dari pra Pelita sampai dengan Tahun 2008 Penempatan Warna Transmigran per Km2 0 75 76 - 236 237 - 1093 1094 - 3094 3095 - 5445

Kecamatan Tomini, Palasa, Tinombo, Siniu, Parigi Utara, Parigi Tengah, dan Parigi Barat. Tinombo Selatan, Toribulu, Ampibabo, Parigi Moutong, Kasimbar, Parigi Selatan Mepanga, Torue, Balinggi, Sausu Bolano Lambunu

Sumber : Statistik Kab. Parigi Moutog 2008

Peta Penempatan Transmigran Kabupaten Parigi Moutong Menurut Kecamatan dari pra Pelita sampai dengan Tahun 2008

Jadi Penempatan Transmigran Kabupaten Parigi Moutong tahun 2008, paling padat pada kisaran 3095-5445 ditempatkan di Kecamatan Bolano Lambunu dan paling sedikit pada kisaran 0-75 terdapat pada tujuh Kecamatan, yaitu Tomini, Palasa, Tinombo, Siniu, Parigi Utara, Parigi Tengah, dan Parigi Barat.

10

Contoh III : Tabel Kepadatan Penduduk Kabupaten Parigi Moutong Menurut Kecamatan, 2008 Warna Kepadatan Kecamatan per Km2 39 49 Moutong, Tomini, Palasa, Parigi Utara, Balinggi Taopa, Bolano Lambunu, Tinombo, Tinombo 50 57 Selatan, Siniu 58 78 Kasimbar, Toribulu, Parigi Tengah, Parigi Barat 79 115 Mepanga, Ampibabo, Parigi selatan, Torue, Sausu 116 614 Parigi

Sumber : Statistik Kab. Parigi Moutog 2008

Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Parigi Moutong Menurut Kecamatan, 2008 Jadi dari kepadatan penduduk Kabupaten Parigi Moutong tahun 2008, kecamatan yang paling banyak penduduknya pada kisaran 116-614 yaitu Mepanga, Ampibabo, Parigi, Parigi selatan, Torue, Sausu dan yang paling sedikit penduduknya pada kisaran 39-49 yaitu Moutong, Tomini, Palasa, Parigi Utara dan Balinggi

11

You might also like