You are on page 1of 11

Epidemiologi adalah studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi, serta

penerapannya untuk pengendalian masalah-masalah kesehatan. (CDC, 2002; Last 2001, Gordis 2000). Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya. (Dasar Epidemiologi, Noor Nasri Noor, 2000). Epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal (mass phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history) penyakit menular. (Wade Hampton Frost, 1927) Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. (Brian MacMahon, 1970). Epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia. (Anders Ahlbom dan Staffan Norel, 1989). Jadi pengertian epidemiologi secara umum adalah ilmu yang mempelajari distribusi (penyebaran), determinan (faktor penentu), penyakit menular, penyakit infeksi dan non infeksi, serta penyebaran penyakit terhadap manusia dalam konteks lingkungan. Peranan Epidemiologi Dalam Kesehatan Masyarakat Epidemiologi bukan hanya menganalisis penyakit serta sebab terjadinya penyakit, tetapi dapat pula ditetapkan dalam berbagai masalah yang ada dimasyarakat, baik yang bertalian erat dengan penyakit atau masalah kesehatan lainnya, maupun yang berhubungan dengan masalah lain dalam masyarakat.

KEBIDANAN Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu disediakan dan diselenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( Public Health Service ) yang sebaik baiknya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan ( Health Needs ) dari masyarakat. Namun dalam praktek sehari hari ternyata tidaklah mudah untuk menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang maksimal. Masalah pokok yang dihadapi adalah sulitnya merumuskan kebutuhan kesehatan yang ada dalam masyarakat karena pola kehidupan masyarakat yang beraneka ragam sehingga mengakibatkan kebutuhan kesehatan yang ditemukan juga beraneka ragam. Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Misalnya ; apabila dalam suatu masyarakat banyak ditemukan masalah kesehatan berupa penyakit menular ( TBC ), maka pelayanan kesehatan yang disediakan akan lebih diarahkan kepada upaya untuk mengatasi masalah penyakit menular tersebut. Apabila hal ini kemudian dikaitkan dengan upaya untuk mengetahui Frekwensi, Penyebaran dan Faktor factor yang mempengaruhi suatu masalah kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam suatu cabang Ilmu Khusus yang disebut dengan Epidemiologi. Dan Epidemiologi ini merupakan inti dari Ilmu Kesehatan Masyarakat. ( Gordis, 2000 ). Adapun penggunaan / aplikasi epidemiologi dalam pelayanan kesehatan khususnya kebidanan salah satunya adalah dalam penentuan abnormalitas; Misalnya : menentukan batas seseorang dapat disebut sakit atau mempunyai masalah kesehatan seperti : pada tekanan darah berapakah seorang ibu hamil dapat dikatakan menderita hipertensi .?, pada kadar Hb berapakah seorang ibu hamil dikatakan anemia dan bagaimana pengaruhnya terhadap janin, apa penyebab dan factor resikonya .? Dan sebagainya. Jawaban dari pertanyaan pertanyaan tersebut dapat diketemukan dengan pendekatan epidemiologis. Dengan demikian, secara umum dapat disebutkan beberapa kemungkinan aplikasi

epidemiologi dalam kebidanan yakni : a. Untuk membantu menentukan keadaan abnormalitas / penyakit b. Untuk membantu menetapkan akurasi diagnosis c. Untuk mengetahui riwayat penyakit d. Untuk mencari efektifitas suatu tindakan dalam asuhan kebidanan e. Dipergunakan untuk mencari bentuk bentuk upaya pencegahan terhadap suatu penyakit/masalah kesehatan khususnya yang berkaitan dengan kebidanan.

http://adityasetyawan.wordpress.com/2008/08/22/pengantar-epidemiologi/

Epidemiologi dalam layanan kebidanan mengkaji distribusi determinan peristiwamorbiditas dan mortalitas yang terjadi dalam layanan kebidanan. Tujuan epidemiologi kebidanan dalam mengenal faktor-faktor resiko terhadap ibu selama periode kehamilan, persalinan dan masa nifas ( 42 hari setelah berakhirnya kehamilan) beserta hasil konsepsinya, dan mempelajari cara-cara pencegahannya

Dinegara miskin, kuran lebih 25 -50% kematian wanita usia subur terjadi karena penyebab yang berkaitan dengan kehamilan. Tingginya angka mortalitas pada wanita muda biasanya disebabkan oleh kematian pada saat melahirkan, dengan pendarahan, infeksi, dan gestosis sebagai penyebab utama kematian. Tahun 1996 diperkirakan lebih daripada 585000 wanita pertahun meninggal selama periode kehamilan atau persalinan. Indikator terpenting bagi kesehatan ibu hamil adalah angka kematian ibu (AKI ;maternal mortality rate), sedangkan indikator utama bagi hasil konsepsi padakehamilan adalah angka kematian perinatal. Kematian ibu hamil ( kematianmaternal) adalah kematian yang terjadi pada ibu karena kehamilan, persalinan, danmasa nifas, sedangkan angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu hamildisuatu wilayah tertentu selama satu tahun dalam 100000 kelahiran hidup.Kematian prinatal adalah peristiwa lahir mati serta kematian bayi selama minggu pertama kehidupan, sedangkan angka kematian perinatal adalah jumlah lahir matidan bayi yang mati dalam minggu pertama dalam 1000 kelahiran hidup. Diindonesia ( 1994) AKI adalah 390/100.000 kelahiran hidup, dengan variasi terendahdi djogjakarta ( 130/100.000 kelahiran hidup ) Sampai dengan yang tertinggi di nusa tenggara barat ( 1340/100 kelahiran hidup ). Angka kelahiran perinatal pada periode yang sama di indonesia adalah 40/1000 kelahiran hidup besarnya beban untuk meningkatkan pelayanan kebidanan di indonesia dapat dilihat pada tabel 4.1yang menunjukan jumlah penduduki, jumlah wanita usia subur, dan jumlah bayiselama periode 1980 sampai tahun 2005 di indonesia.

Contoh : salah satu gangguan kesehatan yang ada kalanya terjadi sebagai dampak bebanproses kehamilan pada ibu ialah gangguan jiwa, yang awitannya dapat dimulai sejak saat kehamilan ataupun pada masa nifas Manfaat epidemiologi dalam bidang kebidanan yaitu dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi dengan mempelajari dan mencari penyebabnya sehingga di temukan solusi untuk

masalah tersebut.

Definisi EPIDEMIOLOGI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya. (Noor, 2000)

Epidemiologi adalah ilimu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi status kesehatan, penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnyaberdasarkan usia, jenis kelamin , ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu, tempat, orang dan sebagainya. (Timmreck, 2004) Epidemiologi bersala dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti : Epi = di atas/ di antara/ yang ada diantara Demos = populasi, orang, masyarakat Logos = ilmu

Jadi epidemiologi secara bebas diartikan sebagai : Ilmu yang mempelajari sesuatu (penyakit) yang ada di antara (yang melanda) masyarakat/populasi Atau : Ilmu yang mempelajari epidemi/wabah dengan tujuan mengendalikannya dan mencegah terulangnya kembali. (Slamet, 2005) B. Tujuan 1. Tujuan Umum a. Meneliti populasi manusia, namun sekarang metodenya berlaku juga bagi penelitian lain lain populasi, seperti hewan, tumbuhan, air, udara, tanah, dll. Karena wabah diantara populasi lain dapat juga menyerang manusia, misalnya flu burung dari Hongkong. Penyakit Pest yang merupakan penyakit tikus, dan Deam Berdarah Ebola yang asalnya dari Kera, dll. b. Mengendaikan wabah saja, yakni dalam arti epidemiologi yang sangat sempit hanya menyangkut penyakit menular. Tetapi karena definisi epidemiologi telah berubah sesuai keburtuhan yang telah diuraikan terdahulu, maka tujuan epidemiologi juga menjadi luas dan mencakup : 1) Deskripsi penyakit, agar dapat mengungkap mekanisme kausal, menjelaskan mengapa terjadi pola penyakit yang ada (agent, faktor penentu), dapat menjelaskan perjalanan penyakit, dan dapat digunakan untuk memberi pedoman pelayanan kesehatan yang diperlukan, misalnya daerah yang mempunyai insidensi Malaria lebih banyak, maka harus dapat mengutamakan pelayanan terhadap Malaria. 2) menjelaskan mekanisme terjadinya penyakit, sehingga dapat digunakan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan lingkungan dan kesehatan lingkungan kerja. 2. Tujuan Praktis a. Memformasikan hipotesa yang menjelaskan pola distribusi penyakit yang ada atas dasar karakteristik waktu, tempat, host, dan agent potensial. b. menguji hipotesa dengan menggunakan penelitian yang dirancang secara khusus untuk dapat mengungkapkan penyebab penyakit

c. Menguji validitas konsep pengendalian penyakit dengan menggunakan data epidemiologis yang dikumpulkan sehubungan denganprogram tersebut. d. Membantu membuat klasifikasi penyakit atas dasar penelitian etiologis. Perjalanan penyakit yang sepadan secara epidemiologis dapat memberi petunjuk bahwa etiologinya itu sejenis dan sebaliknya. e. Mengungkapkan perjalanan suatu penyakit untuk menentukan prognosis penyakit. (Slamet, 2005)

Menurut Lilienfeld ada tiga tujuan umum studi epidemiologi, yaitu : 1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial/perilaku. 2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yanga ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru. 3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko, dan untuk pengembangan langkah langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang dipelukan, yang kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah langkah , kegiatan, dan program entervensi. (Timmreck, 2004) C. Manfaat/ Kegunaan Tujuh manfaat epidemiologi 1. Untuk mempelajari riwayat penyakit a. Epidemiologi mempelajari tren penyakit untuk memprediksi tren penyakit yang mungkin akan terjadi b. Hasil penelitian epidemiologi dapat digunakan dalam perencanaan pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat.

2. Diagnosis masyarakat a. Penyakit, kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat apa sajakah yang menyebabkan kesakitan, masalah kesehatan, atau kematian di dalam suatu komunitas atau wilayah 3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat mempengaruhi kelompok maupun populasi a. Faktor risiko, masalah, dan perilaku apa sajakah yang dapat mempengaruhi kelompok atau populasi b. Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor risiko dan menggunakan tekhnik pemeriksaan kesehatan, misalnya risiko kesehatan, pemeriksaan , skrining kesehatan, tes kesehatan, dll. 4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian a. Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok b. Untuk mengkaji keefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses, ketersediaan layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit, cedera, ketidakmampuan atau kematian. 5. Melengkapi gambaran klinis a. Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi memang ada atau bahwa seseorang memang menderita penyakit tertentu b. Menentukan hubungan sebab akibat misalnya radang tenggorokan dapat menyebabkan demam rematik. 6. Identifikasi sindrom a. Membantu menyusun dan menetapkan kriteria untuk mendefinisikan sindrom, misalnya sindrom down, fetal alcohol, kematian mendadak pada bayi. 7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit a.Temuan epidemiologi memungkinkan dilakukannya pengendalian, pencegahan, dan pemusnahan penyebab penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan atau kematian. (Timmreck, 2004)

D. Terjadinya Penyakit/Masalah Kesehatan Beberapa konsep epidemiologi tentang penularan penyakit yang berhubungan atau mempengaruhi segitiga epidemiologi antara lain : 1. Benda tak hidup (fomite) adalah benda yang mempunyai peran dalam penularan penyakit. Fomite dapat berupa pensil, pulpen, gelas, gagang pintu, pakaian, dan benda mati lainnya yang menghantarkan infeksi akibat terkontaminasi organisme penyebab penyakit yang kemudian disentuh orang lain. 2. Vektor adalah serangga misalnya lalat, kutu, nyamuk, hewan kecil seperti mencit, tikus tau hewan pengerat lainnya. Vektor adalah setiap makhluk hidup selain manusia yang membawa penyakit yang menyebar dan menjalani proses penularan penyakit. 3. Reservoir adalah manusia, hewan, tumbuhan, tanah, atau zat organik (seperti tinja dan makanan) yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak organisme infeksius. 4. Carier adalah tempat persinggahan organisme penyebab infeksi. Cara penularan penyakit Beberapa cara penularan penyakit telah diidentifikasikan, ada dua cara umum penularan penyakit, Yaitu : 1. Penularan Langsung Atau dikenal sebagai penularan dari orang ke orang adalah perpindahan patogen atau agens secara langsung dan segera dari pejamu/reservoir ke pejamu yang rentan. Contohnya seperti sentuhan kulit degan kulit, berciuman, atau hubungan seksual. 2. Penularan tidak langsung Terjadi ketika patogen atau agens berpindah atau terbawa melalui beberapa item, organisme, benda atau proses perantara menuju pejamu yang rentan sehingga menimbulkan penyakit. Penularan tidak langsung melalui beberapa penularan berikut : a. Penularan airborne (melalui droplet atau partikel debu) Terjadi ketika seseorang bersin, batuk atau berbicara, memercikkan patogen mikroskopik yang terbawa dalam droplet ke udara dan dihirup oeh seseorang yanmg rentan yang berada di dekatnya. b. Penularan penyakit Vektorborne Memeliki proses mekanisme yang sederhana seperti ketika patogen menggunakan pejamu

(lalat, nyamuk, kutu, tikus) sebagai mekanisme untuk menumpang, untuk memperoleh makanan, atau sebagai proses perpindahan fisik untuk menyebar. E. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Masalah Kesehatan 1. Pejamu (host) Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak macamnya, antara lain : a.Faktor keturunan Dalam dunia kedokteran dikenal berbagai penyakit yang dapat diturunkan seperti penyakit alergis, kelainan jiwa dan beberapa penyakit kelainan darah. b. Mekanisme pertahanan tubuh Jika pertahanan tubuh baik maka dalam batas batas tertentu beberapa jenis menyakit akan dapat diatasi. c. Umur Pada saat ini banyak dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang golongan umur tertentu misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang banyak ditemukan pada anak anak. d. Jenis kelamin Beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada jenis kelamin tertentu saja misalnya tumor leher rahim ditemukan pada wanita. e. Ras Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa penyakit tertentu misalnya penyakit hemofili yanglebih banyak ditemukan pada orang barat. f. Status perkawinan g. Pekerjaan Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan. h. kebiasaan hidup Seseorang yang biasa hidup kurang bersih tentunya lebih mudah terkena penyakit infeksi. 2. Bibit Penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidak hadiran

dapatmenimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. 3. Lingkungan (environment) Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh pengaruhluar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Secara keseluruhan fungsi pokok epidemiologi adalah untuk memastikan bahwa di dalam suatu pupulasi terdapat kelompok yang memiliki angka penyakit, ketidakmampuan, cedera, atau bahkan angka kematian. Epidemiologi memiliki peran yang pasti dalam kegiatan pengendalian dan pencegahan bukan saja penyakit menular tetapi juga penyakit kronis sekaligus penyakit dan kondisi yang berkaitan dengan gaya hidup dan peruilaku. B. Saran Diharapkan kepada pembaca terutama mahasisiwi kebidanan untuk mengerti dan memahami tentang epidemiologi sehingga dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada proses penyebaran penyakit. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Azrul. 1999. Pengantar Epidemiologi. Bina Rupa Aksara. Jakarta. Noor, N nasril. 2000. Dasar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Slamet, Juli Soemirat. 2005. Epidemiologi Lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi. EGC. Jakarta.

You might also like

  • Wus
    Wus
    Document2 pages
    Wus
    Dhede Mahmudah
    No ratings yet
  • Demokrasi
    Demokrasi
    Document6 pages
    Demokrasi
    Dhede Mahmudah
    No ratings yet
  • Jurnal Wicak
    Jurnal Wicak
    Document24 pages
    Jurnal Wicak
    Dhede Mahmudah
    No ratings yet
  • Demokrasi
    Demokrasi
    Document6 pages
    Demokrasi
    Dhede Mahmudah
    No ratings yet
  • Reduksi Tertutup
    Reduksi Tertutup
    Document3 pages
    Reduksi Tertutup
    Dhede Mahmudah
    100% (1)
  • REDUKSI
    REDUKSI
    Document9 pages
    REDUKSI
    Dhede Mahmudah
    No ratings yet
  • Retensi Urin
    Retensi Urin
    Document7 pages
    Retensi Urin
    Pakde Putu Hadi
    No ratings yet
  • ASIDOSIS
    ASIDOSIS
    Document14 pages
    ASIDOSIS
    Dhede Mahmudah
    No ratings yet
  • Anatomi Mata
    Anatomi Mata
    Document26 pages
    Anatomi Mata
    Dhede Mahmudah
    No ratings yet