You are on page 1of 82

SKIZOFRENIA

Kelompok 1 Pembimbing : dr. Safyuni Sp.Kj

PENDAHULUAN
Penderita gangguan jiwa Stigma dan diskriminasi Perlakuan tidak manusiawi pasung, asingkan, isolasi Pengetahuan + pengertian yang salah Skizofrenia gangguan jiwa tepat dan benar Penyakit kronik segala aspek hidup penderita Penatalaksanaan yang menyeluruh dan integrasi

SEJARAH

Jerman

SCHIZO : perpecahan PHRENOS : mind

. Perpecahan

pikiran, perilaku dan perasaan

EMIL KRAEPELIN : 1856- 1926 Demensia prekoks Proses kognitif makin buruk Gejala halusinasi, waham

EUGEN BLEULER 1857- 1939 Gejala primer (4A) Gejala sekunder

KURT SCHNEIDER 1887-1967 1st rank symptoms 2nd rank symptoms

GABRIEL LANGFELDT -True skizofrenia - psikosis skizofreniform 2 kriteria D/: Simptom, perjalan penyakit

Prevalensi 1% dari populasi dunia Angka insidens 1: 10000/tahun Jenis kelamin,ras, budaya = sama Wanita > ringan Onset pria 15-25 thn Wanita 25-35 tahun 25-50% berusaha suicide 10% berhasil
Faktor resiko bunuh diri : Depresif, usia muda, halusinasi dengar, Usaha bunuh diri sblmnya Tinggal sendiri

epidemiolog i

ETIOLOGI

1. Model diatesis stres Integrasi antara faktor biologis, Psikososial dan lingkungan 2. Faktor neurobiologis Trauma masa kecil, kekerasan, dll

PET (Positron Emission Tomography) Perbedaan struktur dan fungsi otak Aktivitas lobus frontal << Gejala - : abnormalitas metabolik yg lebih besar di frontal, temporal, serebe Lar dibndingkan gejala + Menurunnya atensi hipoaktivitas Di daerah korteks singulat anterior Gangg. Bicara + ekspresi emosi metab. Glukosa yang << di: area brodmann 22 (asosiasi sensori) 43 ( transkortikal) 44,45 (pre motorik) 4,6 (motorik)

Gejala + peningkatan aliran darah di temporoMedial Disorganisasi peningkatan darah di daerah Korteks singulat dan striatum Halusinasi perubahan aliran darah di regio Hipokampus, parahipokampus, amigdala Halusinasi kronik peningkatan aliran darah di Lobus temporal kiri

Gangguan RTA : aliran darah di korteks prefrontal Lateral kiri, striatum ventral, girus temporalis sup, Regio parahipokampus.
Penurunan fungsi kognitif gangg. Memori + Fungsi eksekutif

Pada MRI : Pelebaran ventrikular3 dan lateral gejala Merupakan implikasi dari perubahan di daerah Periventrikluar limbik striata Mengecilnya ukuran dari lobus frontal dan temporal Daerah otak yg terlibat: sistem limbik, lob. Frontalis Ganglia basalis ,batang otak, dan talamus

EEG: Hilang aktivitas gamma band Yg menandakan melemahnya integrasi antara Jaringan saraf di otak

1. Gejala positif

GEJALA

Fungsi normal yang berlebihan dan khas Seperti waham, halusinasi, disorganisasinegatif 2. Gejala bicara, Disorganisasi perilaku ( katatonia, agitasi) Ada 5 gejala A: affective flattening # pada gangg. Bipolar, skizoafektif, depresi psikotik, alogia Drug induced psikosis avolition 3. Gejala kognitif anhedonia gangg. Atensii #simptom negatif gangg. Pikiran, inkoheren, asosiasi longgar # berpikir abstrak, kurang spontanitas, perawatan Diri dan fungsi sosial yg << Gangg. atensi, gangg. Pengelohan info Gangg. Kognitif plg berat + berat : # 2 PENYEBAB : gangg. Verbal fluency ( pembicaraan spontan)primer dan sekunder Gangg. Serial learning ( urutan peristiwa) Gangg. Vigilance ( kewaspadaan) Gangg. Eksekusi ( atensi, konsentrasi,perilaku dgn sosial)
# demensia post stroke, demensia alzheimer

4. Gejala agresif dan hostile # gejala positif # penekanan pada pengendalian impuls Hostilitas penyerangan fisik, verbal mencelakakan diri sendiri, org lain
# gangg. Bipolar, ADHD, gangg. kepribadian

5. Gejala depresi dan anxious # bersamaan dgn mood terdepresi, cemas rasa bersalah, dll # pada gangg. Lain: bipolar, skizoafektif, depresi dengan penyebab organik

TEORI DOPAMIN
1. Mesolimbik dopamin pathway

Menimbulkan Gejala + Dari VTA nukleus akumben di limbik Jalur ini berperan pada emosional, perilaku, khususnya halusinasi auditorik, waham, gangg.pikiran Psikostimulan spt amfetamin, kokain menybabkan peningkatan dopamin melalui pelepasan dopamin pd jalur ini gejala + dan psikosis paranoid hiperaktiviitas jalur ini peranan dlm gejala agresivitas dan hostilitas

2. Mesokortikal dopamin pathway VTA serebral korteks khususnya korteks limbik Peranan : sebagai mediasi dari gej dan kognitif Gejala negatif dan kognitif akibat penurunan dopamin di jalur ini t/u daerah dorsolateral prefrontal korteks
Penurunan dopamin Terjadi primere ,sekunder Sekunder inhibisi berlebihan Melalui antipsikotik

Peningkatan dopamin memperbaiki Gejala negatif ,kognitif # pemberian obat atipikal

3. Nigrostriatal dopamin pathways Berjalan dari subs. Nigr pada batang otak ke basal Ganglia Jalur ini bagian dari sistem saraf ekstrapiramidal Mengatur pergerakan motorik Penurunan dopamin gangguan pergerakan Seperti parkinson, akinesia, rigiditas Hiperaktifitas gangguan gerakan hiperkinetiik Seperti chorea, diskinesia, tics

4. Tuberoinfundibular dopamin pathway Dari hipotalamus ke hipofisis anterior Dipengaruhi oleh inhibisi dan pelepasan aktif prolaktin Akibat peningkatan prolaktin galaktorea, amenorea Terjadi selama pemberian obat anti psikotik

NEURODEGENERATIF NEUROTOKSISITAS
5 hipotesa perkembangan neuron pada skizo: 1. Abnormalitas perkembnagan otak janin selama fase awal dari seleksi neuron dan migrasi 2. Degenerasi abnormal yg mgkn berhub dengan genetik dalam perkembnagan otak janin NEURODEGENERATIF 3. Gejala tidak muncul selama otak dpt perbaiki gangguan sinaps 1. Penurunan fungsi neuronal secara progresif 4. inf. Virus, kurang gizi, proses autoimun selama dan terus2an hamil nekrosis neuron 2. Perjalanan skizofrenia dari: Fase 1 : usia belasan ( 5. Perubahan struktur dan abnormalitas dari asimptomatik) neuron yg masih berfungsi normal Fase prodromal Fase 2 : akhir usia belasan -20an , timbul onset gejala negatif Fase aktif : 20an -30an, tandanya gejala positif, tidak pernah kembali normal Fase 3 : relaps akut dan eksaserbasi akut Fase 4 :burn out fungsi sosial buruk, gej neg, kognitif

Pengaruh glutamat Pengaruhnya : eksitasi NE glutamat yg Berlebihan kemtiana intraseluler dari Neuron Peranan: gejala negatif dan kogitif

EKSITO TOKSIK

Diagnosis menurut PPDGJ 3: 1. Thought echo, thought insertion, thought broadcasting 2. Waham dikendalikan, waham dipengaruhi, persepsi delusional 3. Halusinasi auditorik yg berkomentar terus menerus 4. Waham-waham menetap jenis lain 5. Halusinasi yg menetap dlm setiap modalitas apabila disertai oleh waham yg mengambang tanpa kandungan afektif 6. Arus pikiran yg terputus inkoherensi /pembicaraan yg tdk relevan 7. Perilaku gaduh gelisah 8. Gejala negatif seperti sikap masa bodoh, respon emosional yg tumpul,penarikan diri dari sosial

DIAGNOSIS

Minimal 1 gejala dari 1-4 Minimal 2 gejala dari 5-8 Terjadi dlm waktu 1bulan atau lebih

Skizofrenia paranoid

Paling sering dijumpai Gambaran klinis didominasi : waham yg cenderung stabil,, Halusinasi auditorik Gangg.afektif tdk menonjol Perjalana peny. Episodik, remisi sbagian, atau sempurna Onset usia lebih tua dibndingkan tipe lain

Pedoman diagnosis
Krit. Umum skizofrenia terpenuhi Halusinasi dan/ waham menonjol Gangg.afektif, gej katatonik tidak nyata
Waham hampir semua jenis, tetapi waham kejar, waham dikendalikan paling khas Halusinasi auditorik yg bersifat commanding, commentating

Skizofrenia hebefrenik

Bentuk afektif tampak jelas


Waham dan halusinasi yg mengambang dan putus2 Menegakkan diagnosa ini butuh waktu 2-3bulan Ciri khas : ada perilaku yang tanpa tujuan dan tanpa maksud Biasanya pasien memiliki kepribadian pramorbid: Pemalu dan menyendiri Prognosis makin buruk :
Gejala negatif berkembang dgn cepat Afek smakin datar Dorongan kehendak <<

Skizofrenia katatonik
Jarang ditemukan Pedoman diagnostik:
stupor( berkurangnya reaktivitas thdp lingkungan) Kegelisahan(aktiv. Motor yg tidak bertujuan,tdk pengaruh dari external) Berpose( sukarela mengambil dan mempertahankan sikap tubuh tertentu yg tidak wajar) Negativisme rigiditas

Pasien yg tidak komunikatif dgn perilaku gangg.katatonik diagnosa skizofrenia harus ditunda samapi didptkan bukti gejala lain

Gejala katatonik jg dpt terjadi pada kasus penyakit otak, pengaruh alkohol,gangg.mood,dll

Skizofrenia tidak terinci


Memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia Tidak memenuhi kriteria tipe paranoid, katatonik, hebefrenik,residual,dll SKIZOFRENIA RESIDUAL Stadium kronis Kriteria diagnosis:
Gejala negatif menonjol riw,. 1 episode psikotik yg jelas di masa lalu Minimal 1 tahun,intensitas dan frekuensi gejala yg nyata sgt berkurang dan menimbulkan gej negatif Tidak terdapat demensia,penyakit otak organik

Skizofrenia simpleks
Gejala negatif perlahan2 tapi progresif Tidak ada waham dan halusinasi Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan tipe lain Gejala negatif timbul tanpa didahului gejala psikotik yg nyata

DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA Skizofrenia sudah berlangsung 1tahun Gejala skizo tetap ada Terfdapat gejala depresi yg menon jol dan mengganggu,memenuhi kriteria episode depresi dan berlangsung min 2minggu

Diagnosis Banding

1. Gangguan Skizofreniform
Durasi waktu dari gejala lebih singkat Bersifat episodik Prognosis baik Rata-rata sembuh sebelum 6 bulan 2-3 penderita berkembang diagnosis menjadi skizofrenia Keluarga dekat mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk menderita skizofrenia.

Kriteria diagnostik menurut DSM IV


Apabila kriteria A,D,E dari skizofrenia terpenuhi G. Bersifat episodik (fase prodromal, aktif dan residual) Durasi 1 sampai kurang dari 6 bulan

Prognosis
Baik
Onset gejala psikotik menonjol dalam 4 minggu sejak perubahan dalam perilaku Konfusi pada puncak episode psikotik Pramorbid fungsi sosial dan pekerjaan yang baik Tidak ada afek yang tumpul atau datar

Buruk
Pendataran afek Alogia (penurunan kelancaran dan produktivitas pembicaraan) Kontak mata yangt buruk

2. Brief Psychotic Disorder


Kriteria diagnostik
Singkat, durasi antara 1 hari sampai kurang dari 1 bulan G. Berkembang sebagai respon terhadap stressor psikososial yang berat Kembali penuh pada tingkat fungsi pramorbid sebelum terjadi gangguan. Dapat terjadi dengan stressor nyata, tanpa stressor nyata, atau setelah persalinan (maksimal 4 minggu post partum).

Terdapat 1 atau lebih gejala positif seperti waham, halusinasi, bicara diorganisasi atau katatonik Risiko bunuh diri meningkat pada usia muda Individu dengan G. Kepribadian dapat menjadi predisposisi bila disertai dengan stressor psikososial. Umumnya muncul pada usia remaja atau dewasa muda

3. Gangguan Depresif Pasca Psikotik dari Skizofrenia


Kriteria diagnostik
Terpenuhi kriteria untuk episode depresi berat dan mood terdepresi harus ada. Episode depresi berat ditumpangi oleh dan terjadi hanya selama fase residual dari skozofrenia.

4. Folie Adeux (Shared Psychotic Disorder)/ Waham terinduksi


Kriteria diagnostik
Waham berkembangn pada individu yang berhubungan erat dengan orang-orang yang memiliki waham yang menetap Waham mirip Gangguan melibatkan orang yang dominan dan orang yang tunduk

Jenis-jenis Folie Adeux


Foliee impusee : hilang jika dipisahkan dari penginduksi Folie simultanee: tidak hilang jika dipisahkan dari penginduksinya Folie communiquee: tidak hilang jika dipisahkan dari penginduksinya, malah makin berkembang Folie induite: diperluas dan mengambil dari beberapa orang lainnya.

5. Gangguan Skizoafektif
Kriteria diagnostik menurut DSM IV
Periode penyakit yang tidak terputus, suatu waktu terdapat episode depresi mayor,episode manik atau episode campuran dengan gejalayang memenuhi kriteria A untuk Skizofrenia. Selama periode yang sama terdapat waham atau halusinasi selama sekurangnya 2 minggu tanpa disertai adanya gejala mood yang menonjol.

Gejala memenuhi kriteria untuk episode mood. Bukan karena pemakainan zat atau kondisi medis umum. Terdiri dari 2 tipe yaitu tipebipolar dan depresif.

6. Gangguan Waham Menetap


Menurut DSM IV
Terdapat waham non bizzare,minimal selama 1 bulan (meliputi situasi atau keadaan yang dapat terjadi dalam keadaan nyata) Kriteria untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi. Terlepas daripengaruh waham-waham atau percabangannya, fungsi tidak terganggu dengan jelas. Perilaku aneh dan kacau tidak jelas.

Jika episode mood terjadi secara bersamaan dengan waham, lamanya relatif singkat dibandingkan lamaperiode waham. G. Bukan karena efek fisiologis dari suatu pemakaian zat atau kondisi medis umum.

7. Gangguan Psikotik Akut dan Sementara


Kriteria diagnostik menurut PPDGJ III (F23)
Onsetnya akut (berlangsung < 2minggu) keadaan psikotik yang abnormal. Sindroma yang khas Adanya stress yang terkait

PENATALAKSANAAN
Terapi psikososial
Terapi individu Sebagai promosi terhadap kesembuhan penderita atau mengurangi penderitaan pasien. Fase awal: hubungan antara stres dengan gejala: Fase menengah:relaksasi dan kesadaran untuk mengatasi stres; Fase lanjut:inisiatif umum dan keterampilan umum di masyarakat dengan mempraktekan apa yang dipelajari

Terapi kelompok

Suportif, terstruktur dan anggotanya terbatas, umumnya antara 3-15 orang. Kelebihan: kesempatan untuk mendapatkan umpan balik dari teman kelompok dan dapat mengamati respon psikologis, emosional, dan perilaku penderita skizofrenia terhadap berbagai sifat orang dan masalah yang timbul.

Terapi keluarga Memberikan pengetahuan mengenai skizofrenia. Pengenalan tanda-tanda kekambuhan secara dini, peranan dari pengobatan, antisipasi dari efek samping pengobatan, dan peran keluarga.

Rahabilitasi psikiatri Meningkatkan kemampuan penderita skizofrenia dalam hal merawat diri sendiri, bekerja, menikmati kesenangan, berhubungan dengan orang lain dan keluarga. Meningkatkan kemandirian dalam masyarakat.

Terapi Psikofarmaka
Antipsikotik
Antagonis reseptor dopamin Risperidone Clozapine

Pemilihan Obat
Antagonis reseptor dopamin adalah obat antipsikotik yang klasik dan efektif dalam pengobatan skizofrenia. Kekurangannya:
Pertama: hanya sejumlah kecil pasien cukup tertolong untuk mendapatkan kembali jumlah fungsi mental yang cukup normal. Kedua: antagonis reseptor dopamin disertai dengan efek merugikan yang mengganggu dan serius

Efek mengganggu yang paling utama adalah akatisia dan gejalamirip parkinsonisme berupa rigiditas dan tremor Efek serius yang potensial adalah tardive dyskenisia dan sindrom neuroleptik maligna.

Remoxipride
Antagonis reseptor dopamin dari kelas yang berbeda daripada antagonis reseptor dopamin. Antipsikotik yang efektif efek samping neurologis yang kurang bermakna dibandingkan dengan antagonis reseptor dopamin lainnya. Mungkin disertai dengan anemia aplastik

Risperidone
Antagonis yang bermakna pada reseptor serotonin tipe 2 (5-HT2) dan reseptor dopamin tipe 2 Lebih efektif dalam mengobati gejala positif maupun gejala negatif. Efek samping neurologis yang kurang bermakna dan kurang parah dibandingkan dengan antagonis dopamin yang tipikal. Obat lini pertama lebih efektif dan lebih aman.

Clozapine
Antagonis lemah terhadap reseptor D2 dan antagonis kuatterhadap reseptor D4 dan antagonis pada reseptor serotonergik. 1-2 %terjadi agranulositosis.l Harganya mahal Merupakan obat lini II yang jelas bagi pasien yang tidak berespon terhadap obat lain atau dengan tardive dyskenisia yang parah

Prinsip-prinsip Terapeutik
Klinisi harus secara cermat menentukan gejala sasaran yang akan diobati. Suatu antipsikotik yang telah bekerja dengan baik di masa lalu pada pasien harus digunakan lagi. Lama minimal percobaan antipsikotik adalah 4-6 minggu pada dosis yang adekuat. Penggunaan lebih dari satu medikasi antipsikotik pada satu waktu jarang diindikasikan. Pasien harus dipertahankan pada dosis efektif yang serendah mungkin yang diperlukan untuk mencapai pengendalian gejala selama episode psikotik.

Kontraindikasi utama
Riwayat respon alergi yang serius Kemungkinan bahwa pasien telah meningesti zat yang akan berinteraksi dengan antipsikotik sehingga menyebabkan depresi SSP Risiko tinggi untukkejang dari penyebab organik atau idiopatik Glaukoma sudut sempit jika digunakan suatu antipsikotik dengan aktivitas antikolinergik yang bermakna.

Prognosis
Baik

Late onset Onset akut Faktorpencetus jelas Riwayat pramorbid yang baik dalam sosial,seksual dan pekerjaan Simtom depresi Telah menikah Riwayat keluarga dengan gangguan mood Sistem support yang baik Gambaran klinis simtom positif

Buruk
Onset usia muda Onset perlahan-lahan dan tidak jelas Tidak ada faktor pencetus Memiliki riwayat pramorbid jelek Perilaku menarik diri atau autistik Belum menikah atau telah bercerai Riwayat keluarga skizofrenia Sistem support yang buruk Gambaran klinis simtom negatif atau simtom neurologis Riwayat trauma masa perinatal Tidak ada remisi selama 3 tahun pengobatan Terjadi banyak relaps Memiliki riwayat skizofrenia sebelumnya.

Gangguan Skizotipal
Diagnostik ini tidak dianjurkan untuk digunakan secara umum karena tidak dibatasi secara tegas dengan skizofrenia simpleks atau dengan gangguan kepribadian skizoid atau paranoid.

Bila istilah ini digunakan untuk diagnosis, 3 tau 4 gejala khas harus sudah ada, secara terus atau secara episodik,sedikitnya untuk 2 tahun lamanya:
Afek yang tidak wajar atau menyempit/ constricted (individu tampakdingin dan acuh takacuh) Perilaku atau penampilan yang aneh,eksentrik atau ganjil

Hubungan sosialyang buruk dengan orang lain dan tendensi menarik diri dari lingkungan sosial. Kepercayaan yang aneh atau pikiran yang bersifat magic yang mempengaruhi perilaku dan tidak serasi dengan norma-norma budaya setempat Kecurigaan atau ide-ide paranoid

Pikiran obsesif berulang-lang yang tak terkendali, sering dengan isi yang bersifat dysmorphophobic (keyakinan tentang bentuk tubuh yang tidak normal/buruk dan tidak terlihat secara objektif oleh orang lain), seksual dan agresif. Persepsi-persepsi pancaindra yang tidaklazim termasuk mengenai tubuh (somatosensory) atau ilusi-ilusi lain, depersonalisasi atau derealisasi.

Pikiran yang bersifat samar-samar (vague), berputar-putar (circumstantial), penuh kiasan (metaphorical), sangatterinci dan ruwet (overelaborate), atau stereotipik,yang bermanifestasi dalam pembicaraan yang aneh atau cara lain, tanpa inkoherensi yang jelas dan nyata.

Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi,halusinasi auditorik atau lainnya yang bertubi-tubi, dan gagasan yang mirip waham, biasanya terjadi tanpa provokasi dari luar.

Individu harus tidak pernah memenuhikriteria skizofrenia dalam stadium manapun Suatu riwayat skizofrenia pada salah seorang anggota keluarga terdekat memberikan bobot tambahan untuk diagnosis ini, tetapi bukan merupakan satu prasyarat.

Gangguan Waham

Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaannya, walaupun telah dibuktikan kemustahilan pikirannya.

Tidak ada bukti adanya penyakit otak Tidak ada halusinasi auditorik Harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya dan harus bersifat khas pribadi atau personal dan bukan budaya setempat. Waham menetap pada saat tidak terdapat gangguan afektif berupa depresi Individu harus tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium manapun. Diagnostik tidak dianjurkan untuk digunakan secara umum karena tidak dibatasi secara tegas dengan skizofrenia simplek atau gangguan

Jenis waham
Waham kejaran Waham somatik atau hipokondrik Waham kebesaran Waham keagamaan Waham dosa Waham pengaruh Waham nihilistik Tingkah laku yang dipengaruhi oleh waham

F 22.0 Gangguan Waham Menetap


Gangguan waham yang berlangsung lama, satusatunya gejala klinis yang khas. Waham sudah harus ada setidaknya 3 bulan, khas pribadi. Gejala depresif Bukan gangguan organik Tidak ada halusinasi auditorik, tidak ada riwayat skizofrenia. F 22.8 Gangguan waham menetap lainnya

F 22.9 Gangguan waham menetap YTT

F 23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara


Onset yang akut (dalam masa 2 minggu) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok. Adanya sindrom yang khas (berupapolimorfik= berabeka-ragam dan berubah cepat, atau schizophrenia-like= gejala skizofrenik yang khas

Adanya stres akut yang terkait


Tanpa diketahui berlangsung berapa lama gangguan akan

F23.0 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia


Suatu gangguan psikotik akut, terdapat halusinasi, waham, dan gangguan persepsi, bersifat bervariasi dan berubah-ubah dari hari ke hari.
Onset mendadak (48 jam) dan cepat mereda.

Pedoman diagnosis
(a)Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai psikotik yang jelas dalam waktu 2 minggu atau kurang)
(b)Harus ada beberapa jenis halusinasi/waham, yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama (c)Harus ada keadaan beranekaragamnya emosional yang sama

(d)Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu ada secara cukup konsisten, sehingga dapat memenuhi kriteria skizofrenia (F20.-) atau

F23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia


Suatu gangguan psikotik akut yang memenuhi kriteria deskriptif untuk gangguan psikotik polimorfik akut (F23.0), tetapi yang selalu disertai gejala skizofrenik yang khas.

Pedoman diagnosis : Untuk diagnosis pasti, kriteri (a), (b), dan (c) yang khas untuk gangguan psikotik polimorfik akut harus dipenuhi Gejala yang memenuhi kriteria skizofrenia (F20-) harus sudah ada. Bila gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi

F23.2 Gangguan Psikotik LirSkizofrenia Akut (Schizophrenialike)


Suatu gangguan psikotik akut dengan gejala psikotik secara komparatif cukup stabil dan memenuhi kriteria untuk skizofrenia. Hanya berlangsung <1 bulan

Derajat variasi mungkin ada namun tidak separah pada gangguan psikosis polimorfik akut.

Pedoman diagnosis (a)Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang dari suatu keadaan nonpsikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik); (b)Gejala yang memenuhi kriteria skizofrenia harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikotik; (c)Kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi Bila gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia (F20.-)

F23.3 Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan Predominan Waham


Gangguan psikotik akut dengan waham dan halusinasi yang secara komparatif stabil, tetapi tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia Sering waham kejaran atau waham rujukan Halusinasi biasanya auditorik

Pedoman diagnosis
(a)Onset dari gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang dari suatu keadaan nonpsikotik menjadi jelas psikotik);
(b) Waham dan halusinasi harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya psikotik yang jelas (c) Kriteria untuk skizofrenia maupun psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi

Bila hanya waham-waham menetap >3 bulan, maka diagnosis diubah menjadi gangguan waham menetap (F22.-)

halusinasi yang menetap > 3 bulan, maka diagnosis diubah menjadi psikosis nonorganik lainnya (F28)

F23.8 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Lainnya


Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat dimasukkan dalam kategori manapun dalam F23 Keadaan psikotik akut dengan waham dan halusinasi tetapi menetap hanya sebagian kecil waktu Keadaan gaduh gelisah tak khas

F23.9 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara YTT

F24 Gangguan Waham Terinduksi


Dialami dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan emosional erat Hanya seorang individu yang menderita psikosis sesunguhnya Menghilang bila orang-orang tersebut dipisahkan Waham biasanya bersifat kronis, kejaran atau kebesaran.

Pedoman diagnosis : (a)Dua orang atau lebih mengalami waham atau sistem waham yang sama, dan saling mendukung dalam keyakinan itu; (b)Mereka mempunya hubungan yang luar biasa dekatnya seperti diuraikan diatas; (c)Ada bukti dalam konteks waktu atau lainnya bahwa waham tersebut diinduksi pada anggota/anggota-anggota dari pasangan atau kelompok yang menerima pasif melalui kontak dengan pasangan atau anggota kelompoknya yang aktif.

F25 Gangguan Skizoafektif


Ganguan yang bersifat episodik dengan gejala afektif dan skizofrenik yang sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam periode yang sama, atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain.

Pedoman diagnosis : Gejala definitif adanya gangguan skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol Episode penyakit tidak memenuhi skizofrenia maupun episode manik atau depresif. Tidak termasuk gejala sizofrenia dan gangguan afektif yang terjadi di episode yang berbeda seperti depresi pasca skizofrenia.

F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik


Suatu gangguan psikotik dengan gejala skizofrenik dan manik sama-sama menonjol dalam satu episode penyakit yang sama. Kelainan afektif : meningkatnya rasa harga diri, ide kebesaran, kegelisahan atau iritabilitas Waham rujukan, kebesaran, kejaran. Penyembuhan dalam beberapa minggu. Pedoman diagnosis Suasana perasaan harus meningkat secara menonjol atau peningkatan suasana perasaan yang tidak mencolok disertai kegelisahan. Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya 1, lebih baik lagi 2, gejala skizofrenik

F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif


Suatu gangguan psikotik dengan gejala skizofrenik dan depresif sama-sama menonjol dalam satu episode penyakit yang sama. Depresif : suasana perasaan, insomnia, hilangnya energi, nafsu makan, berkurang minat, perasaan bersaah, ingin bunuh diri. Berlangsung lebih lama dan prognosis lebih buruk Pedoman diagnosis Harus ada depresi yang menonjol, sedikitnya 2 gejala depresi yang khas atau kelainan perilaku terkait (F32.); Dalam episode yang sama, harus jelaas ada satu atau

F25.2 Gangguan Skizoafektif tipe Campuran


Gangguan gejala skizofrenia (F20.-) ada secara bersamaan dengan gejala gangguan afektif ipolar campuran (F31.6)

F25.8 Gangguan Skizoafektif Lainnya

F25.9 Gangguan Skizoafektif YTT

F28 Gangguan Psikotik Nonorganik Lainnya


Gangguan psikotik yang tidak memenuhi kriteria skizofrenia (F20.-) atau untuk gangguan afektif yang tipe psikotik (F30-F39), dan gangguan psikotik yang tidak memenuhi kriteria gejala untuk gangguan waham menetap (F22)

F29 Psikosis Nonorganik YTT

You might also like