You are on page 1of 7

TUGAS KAJIAN APRESIASI PUISI

Analisis Struktural Puisi Surat Kepada Bunda Karya WS. Rendra

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kajian Apresiasi Puisi Pengampu : Dra. Nugraheni Eko Wardani, S.S, M. Hum

Oleh : Zurni Masrurotin K1209078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Surat Kepada Bunda WS. Rendra Mama yang tercinta Akhirnya kutemukan juga jodohku Seseorang yang bagai kau Sederhana dalam tingkah laku dan bicara Serta sangat menyayangiku Terpupuslah sudah masa-masa sepiku Hendaknya berhenti gemetar rusuh Hatimu yang baik itu Yang selalu mencintaiku Kerna kapal yang berlayar Telah berlabuh dan ditambatkan Dan sepatu yang berat serta nakal Yang dulu biasa menempuh Jalan-jalan yang mengkhawatirkan Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara Kini telah aku lepaskan Dan berganti dengan sandal rumah Yang tenteram, jinak dan sederhana Mama Burung dara jantan yang nakal Yang sejak dulu kau piara Kini terbang dan telah menemu jodohnya Ia telah meninggalkan kandang yang kaubuatkan Dan tiada akan pulang buat selama-lamanya Ibuku Aku telah menemukan jodohku Janganlah kau cemburu Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti Pada waktunya, aku mesti kaulepaskan pergi Begitu kata alam. Begitu kaumengerti Bagai dulu bundamu melepas kau Kawin dengan ayahku. Dan bagai Bunda ayahku melepaskannya Untuk mengawinimu Tentu sangatlah berat Tetapi itu harus. Mama! Dan akhirnya tak akan begitu berat

Apabila telah dimengerti Apabila telah disadari Hari Sabtu yang akan datang Aku akan membawanya kepadamu Ciumlah kedua pipinya Dan panggillah ia dengan kata: Anakku! Bila malam telah datang Kisahkan padanya Riwayat para leluhur kita Yang ternama dan perkasa Dan biarkan ia nanti Tidur di sampingmu Ia pun anakmu Sekali waktu nanti Ia akan melahirkan cucu-cucumu Mereka akan sehat-sehat dan lucu-lucu Dan kepada mereka Ibunya akan bercerita Riwayat yang baik tentang nenek mereka Bunda bapak mereka Ciuman abadi Dari anak lelakimu yang jauh

Analisis Struktural Puisi Surat Kepada Bunda Karya WS. Rendra 1. Tipografi Berdasarkan jenis tipografinya, puisi Surat Kepada Bunda termasuk jenis puisi dengan tipografi teratur dengan baris dan bait tidak sama. Alasannya karena jumlah suku kata tiap baris dan jumlah kata tiap bait tidak sama. Namun, memiliki rima/ persamaan bunyinya di akhir barisnya.

2. Pemilihan Kata/ Diksi Diksi/ pemilihan kata, yaitu pemilihan kata yang digunakan penyair untuk mencari kata yang tepat dan sesuai dengan bentuk puisi dan tema yang dikandungnya, sehingga menghasilkan jiwa penyair secara tepat, setidaktidaknya mendekati kebenaran. Rendra dalam puisi-puisinya cenderung menggunakan kata-kata yan bermakna polos, lugas, denotatif tetapi padat dan tepat. Meskipun demikian Rendra tidak mengesampingkan kata-kata yang bermakna konotatif, hanya saja dalam puisi Rendra yang paling dominan adalah penggunaan kata-kata yana bermakna denotatif. Pada puisi di atas, Rendra masih banyak menggunakan diksi yang bermakna denotatif. Namun ada juga kalimat yang bermakna konotasi, misalnya ia melukiskan kehidupannya dahulu dan berubah saat ia telah menemukan jodohnya dengan kapal yang berlayar yang telah berlabuh dan ditambatkan. Ia juga melukiskan dirinya sewaktu belum menemukan jodohnya dengan istilah burung dara yang nakal.

3. Bahasa Kiasan dan Bahasa Retorik Bahasa kiasan yang terdapat dalam puisi tersebut antara lain : a. Perbandingan Contoh : Seseorang yang bagai kau Dan bagai Bunda ayahku melepaskannya Untuk mengawinimu Bagai dulu bundamu melepas kau

b. Metafora Contoh : Dan berganti dengan sandal rumah Yang tenteram, jinak, sederhana Burung dara yang nakal

c. Personifikasi Contoh : Terpupuslah sudah masa-masa sepiku Hendaknya berhenti gemetar rusuh Dan sepatu yang berat serta nakal

d. Hiperbola Contoh : Jalan-jalan yang mengkhawatirkan Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara Kini terbang dan telah menemui jodohnya

e. Repetisi Contoh : Begitu kata alam, begitu kau mengerti Apabila telah dimengerti Apabila Telah Disadari

4. Rima, Aliterasi, dan Asonansi a. Rima (Persamaan bunyi akhir kata yang terdapat antar baris dalam satu bait, terdiri dari rima awal, tengah, dan akhir). Pada puisi di atas kebanyakan menggunakan rima akhir. Contohnya pada bait pertama : Mama yang tercinta Akhirnya kutemukan juga jodohku Seseorang yang bagai kau Sederhana dalam tingkah laku dan bicara Serta sangat menyayangiku Bait memiliki rima abbab. Selanjutnya pada bait-bait berikutnya dan seterusnya juga mempunyai rima akhir. b. Aliterasi (Persamaan bunyi konsonan pada satu baris puisi) Contoh:

Terpupulah sudah masa-masa sepiku Telah berlabuh dan ditambatkan c. Asonansi (Persamaan bunyi vokal pada satu baris puisi) Contoh: Mama yang tercinta Sederhana dalam tingkah laku dan bicara Yang ternama dan perkasa 5. Imaji (Citra atau bayangan yang muncul dalam pikiran pembaca puisi) a. Imaji penglihatan Contoh : Karna kapal yang berlayar Telah berlabuh dan ditambatkan Jalan-jalan yang mengkhawatirkan Kini terbang menemui jodohnya Bila malam telah datang b. Imaji pendengaran Contoh : Dan panggillah ia dengan kata ;anakku! Kisahkan padanya Riwayat para leluhur kita 6. Tema dan Amanat a. Tema puisi di atas adalah sebuah mendapatkan restu dari Ibunya. b. Amanat yang ingin disampaikan yaitu : 1) Hendaknya kita mengatakan segala-sesuatu dengan sejujur-jujurnya kepada Ibu sebagai orang tua kita. Seperti pada bait : Mama yang tercinta Akhirnya kutemukan juga jodohku Seseorang yang bagai kau 2) Jika memilih pendamping hidup pilihlah yang baik budi pekertinya. Sederhana dalam tingkah laku dan bicara Serta sangat menyayangiku perjuangan seorang anak untuk

3) Sorang Ibu hendaknya mau memberikan restu ketika anaknya telah menemukan jodohnya. Ibuku, Aku telah menemukan jodohku Janganlah kau cemburu Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti Pada waktunya, aku mesti kau lepaskan pergi 4) Hendaklah seorang Ibu menyayangi menantunya seperti halnya ia menyayangi anak kandungnya sendiri. . Dan akhirnya tak akan begitu berat Apabila telah dimengerti Apabila telah disadari Hari sabtu yang akan datang Aku akan membawanya kepadamu Ciumlah kedua pipinya Dan panggillah ia dengan kata : Anakku! 7. Makna Puisi Makna puisi Surat Kepada Bunda yaitu ungkapan perasaan senang dan gembira penulis ketika dia telah menemukan calon pendamping hidupnya. Ia mengungkapka hal tersebut pada Ibunya dan meminta restu untuk meminang kekasih pujaannya tersebut. Perjuangannya untuk meminta restu amatlah berat, namun ia tetap gigih dan meyakinkan ibunya bahwa sudah saatnya ia memulai kehidupan yang baru bersama seseorang yang mencintainya.

You might also like