You are on page 1of 7

M.

Ekaditya Albar / 1106154305

Microstructure and Mechanical Properties of Al 2O3/SiC Composites


Peningkatan sifat mekanis dari keramik alumina melalui penguatan fasa kedua seperti partikel SiC merupakan penguat alternatif dan menjanjikan dibandingkan dengan whisker reinforcement. Bebagai penelitian menunjukkan adanya peningkatan kekuatan dan fracture toughness dengan menggunakan partikel SiC [1-3]. Material komposit keramik, terutama dalam bentuk nanokomposit, memberikan sifat mekanis yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan keramik monolitik, bahkan pada temperatur tinggi sekalipun. Salah satu komposit yang banyak dikembangkan adalah sistem nanokomposit Al2O3/SiC karena peningkatan sifat mekanisnya yang dominan. Penelitian yang dilakukan oleh NIIHARA et al. [4] menunjukkan bahwa pendispersian 5% partikel nano SiC ke dalam Al2O3 dapat meningkatkan kekuatan material dari 350 MPa hingga melebihi 1000 MPa pada suhu ruang. Selain itu, fracture toughness dan ketahanan terhadap creep juga meningkat melalui mekanisme penguatan butir oleh dispersi partikel intragranular SiC [5]. Mekanisme penguatan butir ini mengurangi mobility dari batas butir dan mencegah adanya grain growth dari matriks alumina [6]. Sementara peningkatan fracture toughness menggunakan interaksi antara propagating cracks dan daerah tegangan di sekitar inklusi SiC. Selain jumlah dan ukuran dari partikel SiC, distribusi partikel ini di dalam matriks alumina juga merupakan faktor penting untuk mengembangkan mikrostruktur dan sifat mekanisnya. Secara umum, nanokomposit Al2O3/SiC difabrikasi melalui proses hot-pressing untuk menghasilkan densitas yang besar karena kesulitan dari proses pembuatan komposit ini adalah dalam proses densifying. Namun, proses ini hanya dapat digunakan untuk partikel keramik dengan bentuk geometris yang sederhana dan bisa menjadi mahal dan tidak cocok untuk produksi secara massal. Besarnya minat akan material ini menyebabkan perkembangan berbagai proses fabrikasi lain, contohnya adalah proses pressureless sintering agar tetap dapat menghasilkan material komposit dengan padat (full density). Ada banyak penelitian yang menggunakan proses pressure sintering untuk memfabrikasi naokomposit Al2O3/SiC. BORSA et al. [7] memfabrikasi Al2O3/5%SiC dan menghasilkan densitas mencapai 95%. Sementara itu, dengan proses dan bahan baku yang sama, ZHAO et al. [1] berhasil memperoleh densitas sebesar 98.3%. Hasil densitas yang lebih tinggi diperoleh oleh ANYA dan ROBERTS [8] dengan densitas sebesar > 99.6% pada penggunaan 15% fraksi volum SiC. Dari berbagai penelitian tersebut, belum ada yang

M.Ekaditya Albar / 1106154305

mengaitkan proses fabrikasi pressureless sintered nanokomposit Al2 O3/SiC dengan peningkatan sifat mekanisnya. Penelitian tersebut baru dilakukan oleh JEONG et al. [9] pada tahun 2011 dengan mengombinasikan pressureless sintering dan hot-isostatic pressing (HIP). Selain itu, dia juga menggunakan MgO sebagai sintering aid sekaligus membahas efek penambahan MgO terhadap mikrotruktur dan sifat mekanis dari nanokomposit Al2O3/SiC. Hasil yang didapat oleh JEONG menunjukkan bahwa penambahan sintering aid MgO dapat meningkatkan sintered density dari nanokomposit Al2O3/SiC. Pada material keramik yang mengalami sintering, pori yang terbuka biasanya dieliminasi ketika bulk density mencapai 93-95%, dimana hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pressureless sintering dan proses HIP. Sedangkan pada komposit Al2O3/SiC, pori yang terbuka dapat dieliminasi pada bulk density sebesar 90% seperti yang terlihat pada gambar 2. Efek pengaruh penambahan MgO terhadap densitas nanokomposit Al2O3/SiC juga dapat dilihat pada gambar 3, dimana adanya penambahan MgO dapat meningkatkan densitas dari nanokomposit. Tidak ada perubahan ukuran butir dari matriks. Ini menunjukkan bahwa partikel SiC efektif menghambat pertumbuhan butir dari matriks alumina dan tidak berhubungan dengan penambahan MgO. Persebaran partikel SiC yang merata juga ditunjukkan melalui pengamatan TEM pada gambar 4.

Gambar 1. Pengaruh penambahan MgO terhadap densitas nanokomposit Al 2O3/SiC [9]

M.Ekaditya Albar / 1106154305

Gambar 2. Hubungan antara % bulk density dengan pori yang terbuka pada nanokomposit Al2O3/SiC [9]

Gambar 3. Pengamatan SEM nanokomposit Al2O3/SiC dengan etsa termal yang mengalami sintering pada suhu 1800oC selama 2 jam, (a) tanpa MgO sebelum HIP, (b) 0.1% MgO sebelum HIP, (c) tanpa MgO setelah HIP, (d) 0.1% MgO setelah HIP [9]

M.Ekaditya Albar / 1106154305

Gambar 4. Pengamatan TEM terhadap nanokomposit Al2O3/5%SiC/0.1%MgO yang mengalami sintering pada suhu 1800oC selama 2 jam dan proses HIP pada suhu 1600oC selama 1 jam dengan tekanan 150 MPa

Kesimpulan lain mengenai penelitian ini adalah melalui proses pressureless sintering dan HIP dapat meningkatkan sifat mekanis (fracture toughness) dari nanokomposit Al2O3/SiC hingga mencapai 1 GPa. Hasil ini hampir sama dengan komposit yang dihasilkan melalui proses hot-pressing sehingga menunjukkan bahwa proses pressureless sintering dan HIP dapat diaplikasikan untuk produksi secara massal.

Gambar 5. Efek penambhaan MgO terhadap peningkatan fracture strength pada nanokomposit Al2O3/SiC sebelum dan sesudah proses HIP [9]

Penelitian lain mengenai mikrostruktur dan sifat mekanis dari komposit Al2O3/SiC dilakukan oleh M.ASLAN et al. [10] Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa proses homogenisasi partikel SiC di dalam matriks alumina dapat dilakukan dengan memilih

M.Ekaditya Albar / 1106154305

material alumina dan SiC yang memiliki sifat kimia permukaan yang berbeda. Proses ini memanfaatkan prinsip modifikasi permukaan secara kimia. Metode yang digunakan adalah utilization dengan heterocoagulation dari kedua material tersebut sebagai suspensi pada pH tertentu [5] dan didispersikan dalam slurry dengan surfactant non-ionic. Cara lainnya adalah menggunakan sifat kimia permukaan dari kedua senyawa agar kedua material tersebut dapat terdispersi dengan baik [6]. Hasil pengamatan mikrostruktur yang menunjukkan adanya persebaran SiC di dalam matriks alumina dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6. (a) Mikrostruktur alumina dengan 5 vol-% SiC dan (b) monolithic alumina [10]

Sampel yang mengandung 5 vol.% SiC ini dikarakterisasi ukuran butirnya dan memiliki ukuran butir sebesar 2.4 m. Partikel SiC sendiri memiliki ukuran rata-rata 100 nm terdistribusi di dalam matriks alumina. Berdasarkan foto mikro terlihat bahwa partikel SiC berada di dalam butir alumina dan jarang ditemukan di batas butir. Sedangkan monolithic alumina yang memiliki ukuran butir rata-rata 17 m memiliki bentuk butir yang lebih kasar. Fracture strength rata-rata dari komposit ini sebesar 650 MPa. Nilai ini 300 MPa lebih besar dibandingkan dengan monolithic alumina. Jika dilihat mikrostrukturnya, mekanisme perpatahan pada komposit terjadi melalui intragranular fracture sedangkan pada material monolithic alumina mekanismenya adalah intergranular.

M.Ekaditya Albar / 1106154305

Gambar 7. (a) Permukaan patahan alumina dengan 5 vol-% SiC yang mengalami sintering pada suhu 1800oC selama 1 jam dan (b) monolithic alumina dengan ukuran butir yang sama mengalami sintering pada suhu 1400oC selama 1 jam [10]

Referensi: [1] J. Zhao, L.C.Stearns, M.P.Harmer, H.M.Chan, G.A.Miller, Mechanical Behavior of Alumina-silicon Carbide Nanocomposite, J.Am.Ceram.Soc., 76 [2] (1993). [2] K.Niihara, A.Nakahira, T.Sekino, New Nanocomposite Structure Ceramics, Mat.Res.Soc.Proc., Vol.286, (1993). [3] R.I. Todd, B.Derby, Internal Stresses and Fracture Toughness in a SiCp/Al2O3 Ceramic Matrix Composites, Euroceramics II, Vol.2, ed. G.Ziegler and H.Hausner, (1993). [4] K.Niihara, Nakahira A. Strengthening of oxide ceramics by SiC and Si3N4 dispersions, Third International Symposium on Ceramic Materials and Components for Engines. Las Vegas: The American Ceramic Society, 1988: 919926. [5] Ohji T, et al. Tensile creep behavior of alumina/silicon carbide nanocomposites, Journal of the American Ceramic Society, 1994, 77(12): 32593262. [6] Nakahira A. Sintering Behaviors and Consolidation Process for SiC/Al2O3 Nanocomposites, J.Ceram.Soc. Japan, Vol.100, (1993). [7] Borsa C.E. et al. Processing and properties of Al2O3/SiC nanocomposites. Journal of Microscopy, 1995, 177(3): 305312. [8] Anya C.C, Roberts, S.G. Pressureless sintering and elastic constants of Al2O3-SiC nanocomposites. Journal of the European Ceramic Society, 1997, 17(4): 565573.

M.Ekaditya Albar / 1106154305

[9]

Jeong, Y.K, et al. Microstructure and properties of alumina-silicon carbide nanocomposites fabricated by pressureless sintering and post hot-isostatic pressing, Trans. Nonferrous Met. Soc. China 21 (2011) s1-s6.

[10] M.Aslan et al. Microstructural Development and Mechanical Properties of Pressureless Sintered Al2O3/SiC Composites.

You might also like