Professional Documents
Culture Documents
mengaitkan proses fabrikasi pressureless sintered nanokomposit Al2 O3/SiC dengan peningkatan sifat mekanisnya. Penelitian tersebut baru dilakukan oleh JEONG et al. [9] pada tahun 2011 dengan mengombinasikan pressureless sintering dan hot-isostatic pressing (HIP). Selain itu, dia juga menggunakan MgO sebagai sintering aid sekaligus membahas efek penambahan MgO terhadap mikrotruktur dan sifat mekanis dari nanokomposit Al2O3/SiC. Hasil yang didapat oleh JEONG menunjukkan bahwa penambahan sintering aid MgO dapat meningkatkan sintered density dari nanokomposit Al2O3/SiC. Pada material keramik yang mengalami sintering, pori yang terbuka biasanya dieliminasi ketika bulk density mencapai 93-95%, dimana hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pressureless sintering dan proses HIP. Sedangkan pada komposit Al2O3/SiC, pori yang terbuka dapat dieliminasi pada bulk density sebesar 90% seperti yang terlihat pada gambar 2. Efek pengaruh penambahan MgO terhadap densitas nanokomposit Al2O3/SiC juga dapat dilihat pada gambar 3, dimana adanya penambahan MgO dapat meningkatkan densitas dari nanokomposit. Tidak ada perubahan ukuran butir dari matriks. Ini menunjukkan bahwa partikel SiC efektif menghambat pertumbuhan butir dari matriks alumina dan tidak berhubungan dengan penambahan MgO. Persebaran partikel SiC yang merata juga ditunjukkan melalui pengamatan TEM pada gambar 4.
Gambar 2. Hubungan antara % bulk density dengan pori yang terbuka pada nanokomposit Al2O3/SiC [9]
Gambar 3. Pengamatan SEM nanokomposit Al2O3/SiC dengan etsa termal yang mengalami sintering pada suhu 1800oC selama 2 jam, (a) tanpa MgO sebelum HIP, (b) 0.1% MgO sebelum HIP, (c) tanpa MgO setelah HIP, (d) 0.1% MgO setelah HIP [9]
Gambar 4. Pengamatan TEM terhadap nanokomposit Al2O3/5%SiC/0.1%MgO yang mengalami sintering pada suhu 1800oC selama 2 jam dan proses HIP pada suhu 1600oC selama 1 jam dengan tekanan 150 MPa
Kesimpulan lain mengenai penelitian ini adalah melalui proses pressureless sintering dan HIP dapat meningkatkan sifat mekanis (fracture toughness) dari nanokomposit Al2O3/SiC hingga mencapai 1 GPa. Hasil ini hampir sama dengan komposit yang dihasilkan melalui proses hot-pressing sehingga menunjukkan bahwa proses pressureless sintering dan HIP dapat diaplikasikan untuk produksi secara massal.
Gambar 5. Efek penambhaan MgO terhadap peningkatan fracture strength pada nanokomposit Al2O3/SiC sebelum dan sesudah proses HIP [9]
Penelitian lain mengenai mikrostruktur dan sifat mekanis dari komposit Al2O3/SiC dilakukan oleh M.ASLAN et al. [10] Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa proses homogenisasi partikel SiC di dalam matriks alumina dapat dilakukan dengan memilih
material alumina dan SiC yang memiliki sifat kimia permukaan yang berbeda. Proses ini memanfaatkan prinsip modifikasi permukaan secara kimia. Metode yang digunakan adalah utilization dengan heterocoagulation dari kedua material tersebut sebagai suspensi pada pH tertentu [5] dan didispersikan dalam slurry dengan surfactant non-ionic. Cara lainnya adalah menggunakan sifat kimia permukaan dari kedua senyawa agar kedua material tersebut dapat terdispersi dengan baik [6]. Hasil pengamatan mikrostruktur yang menunjukkan adanya persebaran SiC di dalam matriks alumina dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 6. (a) Mikrostruktur alumina dengan 5 vol-% SiC dan (b) monolithic alumina [10]
Sampel yang mengandung 5 vol.% SiC ini dikarakterisasi ukuran butirnya dan memiliki ukuran butir sebesar 2.4 m. Partikel SiC sendiri memiliki ukuran rata-rata 100 nm terdistribusi di dalam matriks alumina. Berdasarkan foto mikro terlihat bahwa partikel SiC berada di dalam butir alumina dan jarang ditemukan di batas butir. Sedangkan monolithic alumina yang memiliki ukuran butir rata-rata 17 m memiliki bentuk butir yang lebih kasar. Fracture strength rata-rata dari komposit ini sebesar 650 MPa. Nilai ini 300 MPa lebih besar dibandingkan dengan monolithic alumina. Jika dilihat mikrostrukturnya, mekanisme perpatahan pada komposit terjadi melalui intragranular fracture sedangkan pada material monolithic alumina mekanismenya adalah intergranular.
Gambar 7. (a) Permukaan patahan alumina dengan 5 vol-% SiC yang mengalami sintering pada suhu 1800oC selama 1 jam dan (b) monolithic alumina dengan ukuran butir yang sama mengalami sintering pada suhu 1400oC selama 1 jam [10]
Referensi: [1] J. Zhao, L.C.Stearns, M.P.Harmer, H.M.Chan, G.A.Miller, Mechanical Behavior of Alumina-silicon Carbide Nanocomposite, J.Am.Ceram.Soc., 76 [2] (1993). [2] K.Niihara, A.Nakahira, T.Sekino, New Nanocomposite Structure Ceramics, Mat.Res.Soc.Proc., Vol.286, (1993). [3] R.I. Todd, B.Derby, Internal Stresses and Fracture Toughness in a SiCp/Al2O3 Ceramic Matrix Composites, Euroceramics II, Vol.2, ed. G.Ziegler and H.Hausner, (1993). [4] K.Niihara, Nakahira A. Strengthening of oxide ceramics by SiC and Si3N4 dispersions, Third International Symposium on Ceramic Materials and Components for Engines. Las Vegas: The American Ceramic Society, 1988: 919926. [5] Ohji T, et al. Tensile creep behavior of alumina/silicon carbide nanocomposites, Journal of the American Ceramic Society, 1994, 77(12): 32593262. [6] Nakahira A. Sintering Behaviors and Consolidation Process for SiC/Al2O3 Nanocomposites, J.Ceram.Soc. Japan, Vol.100, (1993). [7] Borsa C.E. et al. Processing and properties of Al2O3/SiC nanocomposites. Journal of Microscopy, 1995, 177(3): 305312. [8] Anya C.C, Roberts, S.G. Pressureless sintering and elastic constants of Al2O3-SiC nanocomposites. Journal of the European Ceramic Society, 1997, 17(4): 565573.
[9]
Jeong, Y.K, et al. Microstructure and properties of alumina-silicon carbide nanocomposites fabricated by pressureless sintering and post hot-isostatic pressing, Trans. Nonferrous Met. Soc. China 21 (2011) s1-s6.
[10] M.Aslan et al. Microstructural Development and Mechanical Properties of Pressureless Sintered Al2O3/SiC Composites.