You are on page 1of 601

HIMPUNAN PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Dr. H.

Susilo Bambang Yudhoyono

I
Oktober - Desember 2004

Diterbitkan Oleh: Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Publikasi dan Dokumentasi

Cetakan Kedua, Maret 2012

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridha-Nya, buku ini bisa terbit dan sampai di hadapan pembaca. Buku Himpunan Pidato Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono ini merupakan kumpulan pidato, pengarahan, sambutan, dialog, dan tanggapan beliau terhadap dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara serta keterangan pers beliau yang disampaikan di berbagai kesempatan dan kegiatan baik resmi maupun tidak resmi yang disusun berdasarkan jadual kegiatan beliau. Makna penting yang bisa kita petik dari buku ini adalah gambaran sekaligus pemahaman dari suatu realitas upaya, tekad, semangat, komitmen, kebijakan dan tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam upaya membangun kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pembangunan di semua bidang kehidupan yang dicanangkannya. Ide, gagasan dan buah pikiran yang dituangkan dalam buku ini, menggambarkan pandangan dan wawasan beliau yang sangat jauh ke depan dalam menyikapi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Substansi yang terkandung di dalamnya di samping masalah pemerintahan dan kenegaraan, juga masalah sosial, budaya, agama, lingkungan hidup dan sebagainya. Di samping itu, melalui buku ini masyarakat dapat memiliki catatan yang utuh dari berbagai penjelasan Presiden SBY tentang berbagai hal. Sebab buku ini bersumber dari apa yang disampaikan Presiden SBY secara langsung baik dengan teks maupun tanpa teks, sehingga murni merupakan pernyataan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

iii

beliau. Berbagai kebijakan yang disampaikan begitu jelas dan diurai secara runtut oleh Presiden. Dengan disajikan apa adanya, diharapkan buku ini menjadi bukti otentik bagaimana kebijakan, langkah dan tindakan Presiden SBY dalam upaya sungguh-sungguhnya mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang sejahtera, demokratis dan adil. Dengan disajikan apa adanya juga tergambar suasana pada forum apa serta di depan siapa saja pidato atau ceramah tersebut disampaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan aktif dalam penyusunan buku ini, khususnya kepada Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden yang telah menyediakan data transkrip, dan semua pihak yang telah membantu penerbitan buku ini sehingga buku ini bisa hadir di hadapan kita. Semoga buku ini bermanfaat sebagai referensi penting tentang berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara bukan hanya pada saat ini namun juga di waktu-waktu mendatang. Jakarta, Maret 2012 Staf Khusus Presiden RI Bidang Publikasi Dan Dokumentasi

Dr. Ahmad Yani Basuki, M.Si

iv

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Daftar Isi
Kata Pengantar 1. Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Istana Merdeka, Jakarta, 20 Oktober 2004 2. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Istana Negara, 21 Oktober 2004 1

3. Pengarahan Presiden Republik Indonesia 13 Kepada Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan Perangkat Kepresidenan Istana Negara, 22 Oktober 2004 4. Pengarahan Presiden Republik Indonesia Kepada Gubernur Seluruh Indonesia Kantor Presiden, 25 Oktober 2004 5. Pengarahan Presiden Republik Indonesia Kepada Jajaran Kejaksaan Agung Republik Indonesia Kantor Kejaksaan Agung RI, 26 Oktober 2004 6. Pengarahan Presiden Republik Indonesia Kepada Jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, 26 Oktober 2004 7. Pengarahan Presiden Republik Indonesia Kepada Jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Dirjen Bea dan Cukai, 27 Oktober 2004 8. Pengarahan Presiden Republik Indonesia Kepada Jajaran Direktorat Jenderal Pajak Kantor Dirjen Pajak, 27 Oktoter 2004
Himpunan Pidato Presiden

19

37

47

59

67

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

9. Pidato Presiden Republik Indonesia Peresmian Fasilitas Produksi, Pengolahan dan Penampungan Migas Terapung Belanak Conocophillips Istana Negara, 29 Oktober 2004 10. Pidato Presiden Republik Indonesia Peringatan Nuzulul Qur`an Tahun 1425 H / 2004 M Masjid Istiqlal, Jakarta, 30 Oktober 2004 11. Sambutan Presiden Republik Indonesia Kunjungan Ke Depo Pertamina Plumpang, 31 Oktober 2004 12. Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Seusai Pertemuan Konsultasi Dengan Pimpinan DPR RI Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, 2 November 2004 13. Sambutan Presiden Republik Indonesia Menerima Duta Besar Negara-Negara Sahabat Istana Negara, 2 November 2004 14. Sambutan Presiden Republik Indonesia Dialog Dengan TKI dan Masyarakat Dumai Dumai , 3 November 2004 15. Dialog Presiden Republik Indonesia Para TKI dan Tokoh Masyarakat Dumai Dumai, 3 November 2004 16. Sambutan dan Pengarahan Presiden Republik Indonesia Silaturahmi Presiden Republik Indonesia dengan Seluruh Pegawai di Lingkungan Sekretariat Presiden Istana Negara, 4 November 2004

77

81

87

97

99

105

113

131

vi

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

17. Sambutan Presiden Republik Indonesia Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2004 Istana Negara, 5 November 2004 18. Sambutan Presiden Republik Indonesia Kunjungan Kerja Ke Provinsi Sumatera Selatan Gedung Serbaguna PT Pusri Palembang, 9 November 2004 19. Dialog Presiden Republik Indonesia Dengan Para Tokoh Masyarakat Gedung Serba Guna PT Pusri-Palembang, 9 November 2004 20. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pertemuan dengan Gubernur, Bupati, Walikota dan Pejabat Struktural Serta Tokoh Masyarakat Bengkulu, 9 November 2004 21. Temu Wicara Presiden Republik Indonesia Dengan Gubernur, Para Bupati-Walikota dan Pejabat Struktural Serta Tokoh Masyarakat Bengkulu, 9 November 2004 22. Sambutan Presiden Republik Indonesia Kunjungan Kerja Ke Pangkalan Bun Waringin Barat, Kalimantan Tengah, 11 November 2004 23. Dialog Presiden RI dengan Tokoh Masyarakat Kunjungan Kerja Ke Pangkalan Bun Waringin Barat, Kalimantan Tengah, 11 November 2004 24. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pemberian Remisi LP Narkotika Cipinang-Jakarta, 14 November 2004

137

143

151

159

169

181

195

203

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

vii

25. Pidato Presiden Republik Indonesia Mengenali Masalah, Menetapkan Agenda dan Arah 17 November 2004 26. Dialog Presiden RI dengan Masyarakat Indonesia Pertemuan dengan Masyarakat Indonesia Kedutaan Besar Republik Indonesia, Santiago-Chili, 19 November 2004 27. The Challenge Of Security For The World Economy Address By President Of The Republic Of Indonesia At The APEC CEO - Summit Santiago, Chile, 20 November 2004 28. Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Perihal Agenda Kunjungan Kerja Ke Santiago-Chili Dalam Rangka KTT APEC Tahun 2004 Santiago - Chili, 21 November 2004 29. Sambutan Presiden Republik Indonesia Peresmian Pembukaan Indo Defense 2004 Expo And Forum Pekan Raya Jakarta, 24 November 2004 30. Sambutan Presiden Republik Indonesia Kunjungan Kerja di Nanggroe Aceh Darussalam Anjong Mon Mata, Nanggroe Aceh Darussalam, 26 November 2004 31. Dialog Presiden RI Dengan Masyarakat Kunjungan Kerja di Nanggroe Aceh Darussalam Anjong Mon Mata, Nanggroe Aceh Darussalam, 26 November 2004 32. Keynote Address By President Of The Republic Of Indonesia The Future Of Aseans Competitiveness At The 2nd Asean Business And Investment Summit Vientiane, Laos, 28 November 2004

207

229

251

259

271

277

283

293

viii

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

33. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pertemuan dengan Masyarakat Indonesia di Vientiane - Laos Wisma Duta-Laos, 30 November 2004 34. Sambutan Presiden Republik Indonesia Puncak Peringatan Hari Aids Sedunia Tahun 2004 Istana Negara, 3 Desember 2004 35. Sambutan Presiden Republik Indonesia Silaturahmi dan Halal Bihalal Istana Cipanas, 4 Desember 2004 36. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pencanangan Kawasan Eko Karst Gunung Kidul, 6 Desember 2004 37. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pembukaan Musyawarah Nasional Palang Merah Indonesia Ke-XVIII Hotel Sahid Jaya- Jakarta, 6 Desember 2004 38. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pembukaan Kongres XXII Kongres Wanita Indonesia Istana Negara, 7 Desember 2004 39. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pembukaan Musyawarah Nasional I Dharma Wanita Persatuan Pusat Istana Negara, 7 Desember 2004 40. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pembukaan Musyawarah Nasional Pengurus Real Estate Indonesia Istana Negara, 7 Desember 2004 41. Sambutan Presiden Republik Indonesia Penyerahan Penghargaan Ketahanan Pangan 2004 Istana Negara, 9 Desember 2004
Himpunan Pidato Presiden

301

311

319

333

339

351

355

365

375

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ix

42. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pencanangan Gerakan Anti Korupsi Istana Negara, 9 Desember 2004 43. Sambutan Presiden Republik Indonesia Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 40 Yogyakarta, 10 Desember 2004 44. Temu Wicara Presiden Republik Indonesia Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 40 Yogyakarta, 10 Desember 2004 45. Arahan Presiden Republik Indonesia Kepada Tokoh Masyarakat Alor Nusa Tenggara Timur, 11 Desember 2004 46. Sambutan Presiden Republik Indonesia Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Departemen Luar Negeri dan Para Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri Istana Negara, 13 Desember 2004 47. Sambutan Presiden Republik Indonesia Puncak Peringatan Hari Nusantara Kabupaten Bantul, Yogyakarta, 15 Desember 2004 48. Dialog Presiden Republik Indonesia Dengan Para Nelayan di Kabupaten Bantul Yogyakarta, 15 Desember 2004 49. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pelantikan Perwira Tentara Republik Indonesia dan Anggota Kepolisian Republik Indonesia Magelang, 16 Desember 2004

385

397

407

417

425

441

449

457

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

50. Pengarahan Presiden Republik Indonesia Pembukaan Rapat Kerja Gubernur Se-Indonesia Kantor Presiden, 21 Desember 2004 51. Sambutan Presiden Republik Indonesia Puncak Peringatan Hari Ibu Ke-76 Tahun 2004 Jakarta, 22 Desember 2004 52. Sambutan Presiden Republik Indonesia Penyerahan Bantuan Kepada Koperasi dan Usaha Kecil & Menengah Surabaya, 23 Desember 2004 53. Sambutan Presiden Republik Indonesia Pertemuan Dengan Pimpinan Daerah, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Se-Jawa Timur Kodikal AL Surabaya, 23 Desember 2004 54. Pengarahan Presiden Republik Indonesia Kepada Satkorlak Nabire Nabire, 25 Desember 2004 55. Briefing Press Presiden Republik Indonesia Mengenai Bencana Alam Yang Terjadi Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara Rumah Dinas Gubernur-Jayapura, 26 Desember 2004 56. Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Seusai Kunjungan Kerja Ke Provinsi Papua Bandara Sentani, Jayapura, 27 Desember 2004 57. Pengarahan Presiden Republik Indonesia Di Posko Bantuan Bencana Nasional NAD-Sumut Medan, 28 Desember 2004

465

529

535

541

551

557

561

565

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

xi

58. Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Seusai Sidang Kabinet Paripurna Mengenai Langkah-Langkah Penanggulangan Bencana Nasional Di Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara Kantor Presiden, 30 Desember 2004 59. Pidato Presiden Republik Indonesia Pada Akhir Tahun 2004 Jakarta, 31 Desember 2004

569

583

xii

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia


Istana Merdeka, Jakarta, 20 Oktober 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Hari ini, syukur kita kepada Allah SWT semakin berlipat ganda. Setelah melalui proses Pemilu yang panjang, hari ini di hadapan Anggota MPR, saya dan Saudara Jusuf Kalla telah mengambil sumpah sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2004-2009. Pelantikan kami hari ini menandai tampilnya pemerintahan baru, yang mendapat mandat langsung dari rakyat. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas partisipasi, dukungan, dan kepercayaannya. Perkenankan pula saya, atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan atas nama bangsa Indonesia, menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Hamzah Haz yang selama menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2001-2004 telah menjaga konstitusi, memimpin pemerintahan, serta membimbing kehidupan berbangsa, dan bernegara dengan baik. Jasa, bakti, dan segala jerih payah Presiden Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz kepada bangsa dan negara akan tercatat abadi dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia. Saya akan senantiasa menjaga tali

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

persaudaraan dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Hamzah Haz yang saya hormati, sebagai tokoh-tokoh nasional. Kita semua perlu menjunjung tinggi petuah dari Presiden Soekarno yang pernah mengingatkan bahwa: di dalam persatuan kita berdiri, di dalam perceraian kita runtuh. Saudara sebangsa dan setanah air, Hari ini kita telah berhasil melampaui ujian sejarah yang maha penting. Pertama, bangsa kita telah berhasil melaksanakan Pemilu Nasional secara demokratis, jujur, tertib, damai. Pemilu kita tahun ini merupakan marathon Pemilu yang paling ambisius, paling rumit, dan paling kompleks di dunia, namun bangsa kita berhasil menuntaskannya dengan baik. Kita semua patut berbangga memiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mampu melaksanakan tugas beratnya secara independen, profesional, dan bertanggungjawab. Kedua, seperti yang baru kita saksikan, dalam suatu upacara yang khidmat di Gedung MPR/DPR pagi tadi, bangsa kita telah berhasil melangsungkan proses pergantian pemerintahan secara konstitusional, demokratis, tertib, dan damai. Alhamdulillah, bangsa kita telah semakin dewasa dalam berdemokrasi, serta telah mampu membangun budaya politik yang semakin matang. Dengan keberhasilan ini, kita bukan saja berhasil memantapkan langkah sebagai negara demokrasi yang besar, kita juga menjadi teladan bagi komunitas demokrasi dunia. Bangsa kita telah dua kali melakukan Pemilu sejak bergulirnya reformasi, yakni tahun 1999 dan tahun 2004. Dalam transisi demokrasi di negara manapun, Pemilu yang kedua biasanya disebut sebagai Pemilu yang kritis, yang merupakan batu ujian dari kematangan suatu demokrasi. Dengan suksesnya Pemilu tahun ini, kita maju selangkah dalam melakukan modernisasi politik di Indonesia. Dengan Pemilu legistalatif tahun ini, kita juga telah maju selangkah dalam menempuh

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

regenerasi politik Indonesia, yang dapat kita lihat dengan jelas tampilnya wajah-wajah baru yang segar dalam lembaga rakyat yang kita hormati. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Alhamdulillah, rangkaian Pemilu 2004 telah berakhir. Kini saatnya bagi kita untuk melangkah bersama, menjemput masa depan. Masa bersaing telah kita lalui, kini masanya untuk bersatu. Masa berucap dan berjanji pun telah kita lalui, kini masanya bertindak dan bekerja. Kini saatnya bagi kita untuk bersatu dalam kreasi, dan dalam karya bersama. Kini sudah saatnya kita memusatkan tekad, semangat, pikiran, dan perhatian untuk mengatasi berbagai tantangan dan persoalan yang kita hadapi, tantangan dan persoalan yang dihadapi rakyat, bangsa, negara kita. Kita harus mengatasinya secara bersama-sama. Karena memang pemerintah yang saya pimpin tidak mungkin bisa mengatasi tantangan dan persoalan bangsa ini, tanpa dukungan dan partisipasi rakyat, serta seluruh komponen bangsa. Seperti yang kita ketahui bersama, bagi para pendiri Republik, tantangan terbesar adalah membebaskan bangsa dan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan. Bagi generasi selanjutnya, termasuk generasi kita, tantangan terbesar adalah membebaskan rakyat dari kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, serta dari berbagai belenggu yang menghambat berkembangnya kemampuan rakyat kita. Secara khusus, tantangan zaman bagi generasi kita adalah memperkuat proses konsolidasi demokrasi, serta menuntaskan agenda reformasi. Konsolidasi demokrasi yang terus berkembang, akan memberikan landasan yang kokoh bagi perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan. Di dalam kerangka kehidupan bersama yang semakin demokratis ini, agenda kebangsaan dan kenegaraan akan dapat kita jalankan secara baik, termasuk di dalamnya penuntasan berbagai agenda reformasi.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Dengan ketekunan, keyakinan, dan kerja keras kita bersama, insya Allah, bangsa dan negara kita akan terus berkembang, kehidupan rakyat akan semakin sejahtera, dalam kerangka kehidupan yang semakin aman dan semakin adil. Dan, dengan ini pula, saya yakin, bangsa kita akan menjadi bangsa yang disegani dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Saudara sebangsa setanah air, Suasana gembira hari ini diselimuti oleh rasa optimisme yang besar. Namun kita harus ingat, bahwa kita akan melampaui masa yang sulit, dan akan menghadapi tantangan yang berat: Pertumbuhan ekonomi kita tahun ini, yang masih jauh di bawah 7%, belum cukup memberikan lapangan kerja. Lebih dari 10 juta saudara kita masih menganggur. 16% dari jumlah penduduk kita masih hidup di bawah garis kemiskinan. Walaupun ada kecenderungan rasio hutang terhadap PDB menurun, namun masalah hutang tetap menjadi beban besar yang melilit perekonomian kita. Saudara-saudara kita di Aceh dan di Papua masih resah. Situasi keamanan di Poso dan Maluku sudah terkendali, namun belum sepenuhnya pulih. KKN masih terus menjadi persoalan sistemik. Situasi internasional masih tidak menentu. Harga minyak terus melambung jauh di atas asumsi APBN. Dan ancaman terorisme serta kejahatan trans nasional masih terus menghantui kita. Marilah kita semua bekerja keras untuk menghadapi segala tantangan yang berat ini. Besok pagi, tanggal 21 Oktober, insya Allah, saya akan melantik Anggota Kabinet, masa bakti 2004-2009. Setelah itu, kami akan langsung menyingsingkan lengan baju, untuk merumuskan dan menjalankan langkah-langkah awal kebijakan, dan rencana aksi pemerintah.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Dalam beberapa bulan mendatang, pemerintah akan mencurahkan perhatian untuk menata masalah-masalah dalam negeri. Pemerintah akan menstimulasi kehidupan ekonomi, guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yang dapat menyerap tenaga kerja dan membantu mengentaskan kemiskinan. Pemerintah akan terus menjalankan kebijakan ekonomi terbuka, dalam rangka berintegrasi dengan ekonomi regional dan internasional. Untuk itu, pemerintah akan terus meningkatkan produktitas dan daya saing. Pemerintah secara aktif akan melancarkan program pemberantasan korupsi, yang akan saya pimpin sendiri. Pemerintah akan memberi perhatian khusus terhadap penanganan situasi konik di Aceh dan Papua. Pemerintah akan melakukan dialog intensif dan konstruktif dengan pelaku-pelaku ekonomi, terutama dengan dunia usaha, termasuk para investor yang saya harapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi kita. Pemerintah akan memberikan perhatian khusus pada desentralisasi dan otonomi daerah, untuk menjamin pelayanan pemerintah yang lebih baik, tanpa menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Pemerintah akan berusaha keras membentuk pemerintah yang bersih dan baik (good governance) serta tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Namun saya mengingatkan, segala persoalan bangsa yang rumit ini tidak mungkin diselesaikan hanya dalam 100 hari. Tidak semudah membalik telapak tangan. Tetapi saya yakin, bahwa tekad dan itikad baik kita jauh lebih unggul dari permasalahan yang dihadapi. Di sinilah watak dan ketangguhan kita sebagai bangsa yang besar sedang diuji. Bagi bangsa yang besar, semakin berat ujian yang membebaninya akan semakin tinggi ketangguhannya; dan semakin hebat cobaan yang dialaminya akan semakin kokoh imannya; semakin deras ia diterpa badai akan semakin kokoh rasa kese-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tiakawanannya; semakin ditantang rasa kebangsaannya, akan semakin kokoh rasa persatuannya. Mari kita buktikan dan bangun kebesaran kita sebagai bangsa. Insya Allah, dengan kebersamaan dan kerja keras kita, kita akan mampu mewujudkan kondisi Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil, lebih sejahtera. Saudara sebangsa setanah air, Dengan dada yang lapang dan keyakinan yang bulat, hari ini kita membuka lembaran baru dalam sejarah bangsa Indonesia. Kinilah masanya kita menyongsong fajar. Kepada rakyat Indonesia di manapun berada, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada saya, dan Saudara Muhammad Jusuf Kalla. Walaupun kini saya telah menjadi presiden, saya tidak berbeda dari Saudara semuanya, saya hanyalah warga biasa yang lahir dari keluarga biasa, yang lahir, tumbuh dan dibesarkan oleh negara dan masyarakat. Dengan mandat yang saya terima langsung dari Saudara, saya bertekad bukan saja untuk menjadi Presiden Republik Indonesia, namun juga menjadi Presiden Rakyat Indonesia, seluruh rakyat Indonesia! Saya akan terus menjaga kontrak politik yang mulia dengan rakyat. Pikiran, tenaga, dan waktu yang saya miliki, akan saya dedikasikan untuk memajukan dan melindungi setiap insan Indonesia. Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah, saya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bertekad, akan bekerja sama dengan Saudara-saudara untuk kepenting nasional, kepentingan seluruh rakyat Indonesia, sesuai dengan amanah konstitusi dan undang-undang yang harus sama-sama kita junjung tinggi. Untuk itu, saya berharap kita dapat bekerja bersama-sama mengatasi berbagai persoalan yang kita hadapi. Rakyat tentu menuntut kita semua untuk bahu-membahu menciptakan lapangan kerja, mengatasi kemiskinan, membangun kembali infrastruktur kita, dan masih

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

banyak lagi persoalan rakyat. Rakyat memerlukan kepemimpinan dan keteladanan. Kepada segenap jajaran pemerintahan utamanya, para pegawai negeri sipil di pusat dan daerah, serta para tentara, para polisi, para karyawan BUMN, saya mengajak kita semua untuk menyongsong pemerintahan baru dengan semangat baru, dengan pengabdian yang semakin meningkat, dan bersama seluruh rakyat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Banyak hal penting dalam kehidupan bersama, berada dalam tanggung jawab Saudara. Mari kita jalankan tugas dan kewajiban tersebut dengan penuh tanggung jawab. Kita semua adalah abdi negara. Pemerintah dan seluruh pegawai negeri memang mengemban tugas untuk melayani dan mengabdi pada rakyat, pada negara. Jagalah semangat pengabdian ini. Negara manapun di dunia ini hanya akan berjaya apabila didukung oleh aparat pemerintah yang bersih, profesional, dan tanggap atas aspirasi dan perkembangan masyarakatnya. Kepada sahabat-sahabat Indonesia di dunia internasional, terimalah uluran tangan persahabatan kami. Pemerintahan yang saya pimpin akan tetap berpegang teguh pada politik bebas aktif. Dalam pentas internasional, Indonesia akan menjadi suara nurani untuk memajukan perdamaian, meningkatkan kesejahteraan, dan membela keadilan. Indonesia akan terus tumbuh menjadi bangsa yang demokratis, terbuka, modern, pluralistik dan toleran. Secara khusus saya juga ingin mengucapkan penghargaan kepada Tamu-tamu Negara dari negara sahabat, yang memberikan kehormatan yang luar biasa, dengan kehadiran beliau-beliau di dalam acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, yang diselenggarakan di Gedung MPR/DPR tadi pagi. Kita menghargai kehadiran Yang Mulia Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi, Yang Mulia Sultan Brunei Hasanal Bolkiah, Yang Mulia Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Yang Mulia Perdana Menteri Australia John Howard,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dan Yang Mulia Perdana Menteri Timor Leste Marie Alkatiri. Saya mengucapkan terima kasih pula kepada para pemimpin negara sahabat yang mengirim utusan khusus, dari Belanda, Filipina, Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam. Secara pribadi, dan atas nama rakyat Indonesia, saya merasa berbahagia dan terhormat atas perhatian Yang Mulia, pada pemerintahan baru yang saya pimpin. Saudara sebangsa dan setanah air, Setelah dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pagi tadi, saya akan memusatkan perhatian untuk menyelesaikan susunan kabinet 2004-2009, yang insya Allah, akan saya umumkan malam ini. Lebih lanjut, kabinet ini akan segera saya lantik, dengan harapan bahwa kabinet segera dapat beradaptasi dan dapat bekerja dengan baik. Saya pastikan bahwa, saya bersama seluruh jajaran pemerintahan baru, akan bekerja keras dengan menjaga amanah seluruh rakyat. Untuk itu, saya mohon doa restu, dukungan, dan kepercayaan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, untuk menjalankan amanah dan ketetapan konstitusi selama lima tahun ke depan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan kekuatan bagi kita semua. Terima kasih, Wabillahitauq walhidayah, Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Jakarta, 20 Oktober 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu
Istana Negara, 21 Oktober 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati, Saudara Wakil Presiden, Yang saya muliakan, para Pimpinan Lembaga-Lembaga Tinggi Negara, Para Menteri Kabinet Gotong-Royong, Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang baru saja dilantik, Hadirin sekalian yang saya muliakan, Pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini, marilah bersama-sama kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perkenan rahmat dan ridha-Nya kita dapat mengikuti acara pengambilan sumpah dan pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu masa bakti 2004-2009. Sebagaimana hadirin ketahui, bahwa sesuai dengan amanah dan kewajiban konstitusi, kemarin saya telah mengucapkan sumpah di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Hari ini, saya melanjutkan kewajiban konstitusional saya, mengangkat para menteri sebagai pembantu presiden, sesuai dengan Pasal 17 UUD 1945. Dan hari ini juga, saya mengambil sumpah dan melantik para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Melalui proses politik yang damai dan demokratis, rakyat Indonesia telah memberikan mandat kepada saya, bersama Saudara Jusuf Kalla untuk memimpin bangsa dan negara lima tahun mendatang. Atas dasar itu, saya telah memberikan mandat dan kepercayaan kepada para menteri untuk membantu saya mengemban tugas yang tidak ringan tapi mulia itu. Oleh karena itulah, mari tidak kita sia-siakan kepercayaan dan harapan rakyat yang dilimpahkan kepada kita. Atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden Republik Indonesia, dan seluruh jajaran pemerintah, saya mengucapkan selamat kepada para menteri dan jaksa agung yang telah mengucapkan sumpah dan dilantik pada hari ini. Di satu sisi, tugas dan jabatan yang Saudara emban adalah kepercayaan dan kehormatan. Tetapi di sisi lain adalah tantangan, ujian dan cobaan. Saya berharap dan saya mengajak, mari kita laksanakan tugas yang mulia ini dengan sebaik-baiknya, dengan berbuat yang terbaik, untuk rakyat, untuk bangsa dan untuk negara. Sebelum acara pelantikan ini, para menteri dan jaksa agung telah menandatangani surat pernyataan, yang hakikatnya adalah kontrak politik antara para menteri dengan saya, selaku Presiden Republik Indonesia. Saya memahami bahwa Saudara dengan sepenuh hati dan penuh kesadaran, telah mengatakan untuk setia kepada pemerintah dan negara, untuk jujur dan untuk bekerja keras. Mengutamakan kepentingan pemerintah dan negara di atas kepentingan partai ataupun golongan. Saudara bersedia untuk menjadi pejabat yang bersih, bebas dari korupsi dan segala bentuk penyimpangan, dan bahkan Saudara mengatakan, apabila terlibat dalam berbagai tindak penyimpangan termasuk korupsi, dan dinyatakan bersalah oleh hukum, Saudara siap untuk mengundurkan diri dan menerima sanksi sesuai hukum yang berlaku. Saudara juga menyatakan siap untuk mendapatkan evaluasi atas kinerja dan prestasi yang Saudara lakukan setahun, dari awal

10

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

masa jabatan ini. Semua ini, jadikanlah cambuk dan tantangan. Saya yakin, kalau itu merupakan cambuk dan tantangan, Saudara akan terbebas dari hal-hal yang tidak benar, dan justru Saudara dapat berprestasi, berbuat yang terbaik, berkontribusi yang maksimal, untuk rakyat, bangsa, dan negara. Saya pun akan melakukan hal yang sama dengan Saudara, untuk menegakkan pemerintahan yang baik atau good governance, untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan terhadap segala bentuk penyimpangan, marilah kita mulai dari diri kita sendiri, dari lingkungan kita, dari jabatan kita, dan utamanya sebagai seorang presiden, dari diri Pemerintah Republik Indonesia. Saya mengajak, marilah kita bekerja keras dan bekerja cerdas. Lima tahun adalah waktu yang cukup untuk kita bisa menyumbangkan sesuatu yang optimal kepada bangsa dan negara kita. saya juga berharap, dalam satu kesatuan kabinet, kiranya dapat dibangun sinergi dan kekompakan sehingga tugas apapun, seberat apapun, dapat kita emban dengan baik. Rakyat Indonesia memerlukan kepemimpinan dan ketauladanan yang baik, jadilah pemimpin. Berikanlah tauladan kepada rakyat Indonesia. Saya mendengar dan memahami, banyak terjadi pro dan kontra terhadap pengangkatan menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu ini. Bahkan ada kesangsian apakah Saudara, termasuk saya dan Pak Jusuf Kalla dapat mengemban tugas yang tidak ringan ini. Dalam suasana demokrasi, dalam nuansa yang positif, anggaplah itu sebagai pemicu, sebagai cambuk dan penantang untuk kita bisa bekerja dengan baik. Tidak perlu kesangsian, atau keragu-raguan rakyat terhadap kita, terhadap Saudara, dijawab dengan kata-kata, jawablah dengan kerja dan karya nyata. Akhirnya, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT marilah kita melangkah ke depan, dengan penuh semangat dan tekad yang bulat, dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, cita-cita yang mulia, untuk berbuat yang terbaik kepada bangsa dan negara. Selamat bertugas, semoga Tuhan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

11

Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita sekalian. Sekian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istana Negara, 21 Oktober 2004

12

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Pengarahan Presiden Republik Indonesia


Kepada Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan Perangkat Kepresidenan
Istana Negara, 22 Oktober 2004

Bapak Jusuf Kalla beserta Ibu, Al Mukaram Quraish Shihab, Bapak-bapak, Ibu-ibu, Hadirin sekalian yang saya muliakan. Marilah pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini, bersama-sama kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas perkenan dan ridha-Nya kita dapat melanjutkan rangkaian ibadah kita, ibadah pada bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh dengan taburan rahmat serta ampunan. Semoga bagi yang menjalankan ibadah puasa, ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Pada kesempatan yang baik ini, sebelum nanti Bapak Quraish Shihab memberikan bimbingan rohani kepada kita sekalian, ijinkan saya untuk ikut menyampaikan beberapa hal, terutama kepada para Ibu Menteri jajaran Kabinet Indonesia Bersatu, sebagaimana tadi pagi saya sampaikan dalam sidang paripurna kabinet yang pertama kali kita laksanakan, bahwa kita baru saja mengawali sebuah lintasan berat yang insya Allah akan mampu kita atasi lima tahun ke depan. Saya mengatakan, disamping jabatan itu adalah amanah, kehormatan, kepercayaan, dari sisi lain juga kemuliaan, tetapi dari perspektif lain adalah cobaan, ujian, dan sekaligus

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

13

tantangan. Kalau kita letakkan dalam konteks kehidupan keagamaan kita, saya mengajak untuk meletakkan bahwa benar-benar yang kita jalankan ini sebuah tantangan, sebuah cobaan dan sebuah ujian. Tadi secara sekilas saya jelaskan, belum mulai bekerja, kita sudah mendapatkan reaksi, komentar, tanggapan-tanggapan. Ada yang positif, ada yang setengah positif, ada yang setengah negatif, tapi juga ada yang menyangsikan bahwa kabinet ini bisa mengemban tugas dengan baik. Ada yang skeptis, ada yang pesimis, ada yang mengatakan tidak ada perubahan apapun, dan lain-lainnya. Saya mengajak hadirin sekalian, anggaplah itu juga tantangan. Anggaplah itu juga ujian, ujian pada mentalitas kita, pada kesabaran kita, pada tekad dan semangat yang harus kita junjung tinggi. Saya mengatakan sekali lagi, tidak perlu kita beradu kata, membalas dengan hal-hal yang sama, tetapi marilah kita jawab semua itu dengan kerja kita, dengan karya kita, dan insya Allah kalau kita bekerja dengan benar, pastilah ada yang dapat kita lakukan untuk kebaikan rakyat, bangsa dan negara. Tanggapan-tanggapan yang miring, ketidakpercayaan, kesangsian itu akan sirna secara perlahan, seiring dengan hasil atau capaian yang insya Allah dapat kita wujudkan di waktu yang akan datang. Ini pertama-tama yang ingin saya sampaikan sebagai wujud dari kebersamaan kita. Yang kedua, saya mengajak, ini awal dari kebersamaan kita, bahwa yang kita lakukan ini ibadah. Marilah kita menjalankan tugas di lingkungan pemerintahan, di kabinet ini dengan perasaan yang sungguh ikhlas, tulus, ibadah. Hampir pasti kita akan menghadapi tantangan, goncangan, persoalan yang datang dan pergi, seolah-olah kita menjalankan the mission impossible. Tapi, insya Allah, kalau kita betul-betul bertekad bisa melaksanakan, can do spirit, seberat apapun, dengan ridho Allah kita akan bisa laksanakan. Allah akan kasih jalan untuk memecahkan masalah ini. Saya mengajak, mari kita letakkan dalam konteks ibadah kita kepada Tuhan

14

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Yang Maha Kuasa, pengorbanan kita, pengabdian kita, dengan penuh ikhlas dan ketulusan. Yang ketiga, kita berada dalam satu perahu besar, we are sailing in one boat. Kita sudah tahu akan berlayar kemana, kita punya visi, kita punya road map, lintasan perjalanan sang kapal ini. Ada nahkoda, ada wakil nahkoda, ada peran masing-masing, agar kapal besar ini mengarungi samudera yang luas, mencapai tujuan yang diharapkan. Pasti ada taufan, badai, karang, ombak, dan sebagainya. Tapi karena kita satu perahu, kalau kita menjalankan tugas kita dengan benar, insya Allah, seberat apapun, sedahsyat apapun badai dan taufan itu, kita tidak akan kehilangan arah. Kita bisa menuju pelabuhan tujuan. Ada kalanya kita menghindari karang, ada kalanya kita melihat keadaan untuk memilih jalan yang tepat, tapi tetap pada arah yang kita tuju. Dalam konteks ini, semua menjadi penting. Satu untuk semua, semua untuk satu. Semua penting. Oleh karena itu, kekompakan, keharmonisan, saling bantu, tenggang rasa, menjadi modalitas kita, menjadi sesuatu, menjadi sumber energi untuk kita bisa melaksanakan tugas dengan baik. Saya mohon dengan hormat, kepada para istri, termasuk istri saya, termasuk Ibu Jusuf Kalla, untuk juga tidak pernah meninggalkan dzikir dan doa. Tidak pernah tidak memberikan semangat kepada kami-kami, karena jelas ke depan nanti akan menghadapi tantangan yang besar, ombak yang besar, gelombang yang dahsyat. Istri atau keluarga bagian dari keberhasilan, part of the solution, part of the success. Saya ingin, meskipun kita terikat dalam undang-undang, dalam peraturan, dalam aturan main dan etika, tapi tetaplah nuansa kekeluargaan, satu untuk semua, semua untuk satu jangan kita tinggalkan. Justru perkokoh dan kita perkuat. Barangkali para suami akan banyak menggunakan waktu senggang, waktu untuk keluarga. PR kita banyak, siang-malam, hari libur, saya mohon pengertian dari Ibu-ibu, pengertian dari keluarga. Karena harapan rakyat tinggi sekali, tinggi sekali.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

15

Kita punya keterbatasan. Tidak ada satu pun diantara kami, saya atau Pak Jusuf Kalla yang punya resep ajaib, there isnt magic formula. Tidak ada superman diantara kita, seperti membalikkan telapak tangan. Tapi rakyat tahunya 100 hari semuanya serba beres. Pendidikan jadi baik, kesehatan jadi baik, harga-harga jadi murah, dan sebagainya dan sebagainya. Ini tentu persoalan tersendiri. How to manage the expectation from the people. Managing expectation, tadi kita bahas, dengan hasil, dengan output, dengan capaian. Seratus hari pertama, proses menjadi penting. Agenda yang tepat menjadi penting. Kegiatan kita menjadi penting. Mereka tahu kita mengerti masalah, kita tahu meletakkan masalah dan kita segera memecahkan masalah. The process. Tetapi saya juga ingin the result. Hasilnya apa. Output-nya apa. Apa yang berubah. Oleh karena itulah saya ingin mengajak bersama-sama, agar kita lakukan sesuatu dengan proses yang benar. Kita punya keyakinan, output-nya juga benar. Jangan berspekulasi, jangan memanipulasi, jangan menyulap-nyulap, jangan memoles-moles sesuatu, karena itu tidak abadi. Akan sangat mudah terkuak ketidakbenaran. Tapi jika kita lakukan dengan benar, dasarnya benar, landasannya benar, undangundangnya benar, akuntabel, kita pertanggungjawabkan kepada semua, termasuk pada Allah SWT, saya kira akan ada yang bisa kita capai. Dalam kesempatan inilah, di bulan Ramadhan, bulan yang baik, bangsa kita juga dulu, memproklamasikan kemerdekaan pada bulan Ramadhan, Bung Karno-Bung Hatta, mudah-mudahan berkah Ramadhan bagi kita semua, yang tentunya harus kita jalani semua lintasan pengabdian ini dengan sebaik-baiknya, dengan penuh tanggung jawab, penuh keikhlasan, sebagai suatu ibadah dan kebersamaan diantara kita. Saya kira itulah yang dapat saya sampaikan, dan keber-

16

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

samaan seperti ini saya kira, sekali-kali perlu kita lakukan. Tak kenal maka tak sayang, kalau kita makin mengenal, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, one for all, all for one, saya kira, seberat apapun kita akan dapat memecahkan masalah itu. Saya punya keyakinan, Bapak-Ibu, insya Allah, kita bisa. Jangan ragu, jangan cemas, jangan bimbang dengan ketidakpercayaan, dengan skeptis, apa namanya, pesimisme dari yang muncul di media massa, di banyak tempat, tapi dengarkan. Anggaplah itu sekali lagi, pemacu dan pemicu kerja keras kita. Demikianlah, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, memberikan bimbingan, petunjuk dan lindungan kepada kita sekalian. Memberikan kekuatan lahir dan batin kepada kita sekalian untuk betul-betul bisa mengemban tugas bangsa dan negara. Sekian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istana Negara, 22 Oktober 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

17

18

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Pengarahan Presiden Republik Indonesia


Kepada Gubernur Seluruh Indonesia
Kantor Presiden, 25 Oktober 2004

Marilah pada kesempatan yang baik, dan insya Allah penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perkenan rahmat dan ridhoNya kita dapat melaksanakan pertemuan pada hari ini, dan semoga kita semua senantiasa berada dalam keadaan sehat wal aat. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para Gubernur yang dapat memenuhi undangan saya untuk melaksanakan pertemuan pada hari ini. Pertemuan hari ini, tiada lain adalah konsolidasi pemerintahan. Ini lazim dilakukan, di negara mana pun juga, ketika negara itu baru saja menyelesaikan proses Pemilihan Umum. Pemilihan Umum tentunya termasuk pemilihan kepemimpinan di negara yang bersangkutan. Oleh karena itu, disamping bertemakan konsolidasi pemerintahan, saya akan menggunakan kesempatan yang baik ini untuk bisa berkomunikasi secara lebih dalam. Heart to heart communication dengan para gubernur. Karena menurut keyakinan saya, keberhasilan dari pelaksanaan tugas pemerintahan secara umum, sangat ditentukan oleh keberhasilan apa yang dilaksanakan oleh para gubernur yang pada gilirannya juga oleh para bupati dan walikota. Saya ingin memisahkan forum gubernur dengan forum bupati dan walikota, dan saya meminta nanti kepada Mendagri, jangan dalam setiap forum itu hadir, gubernur, bupati dan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

19

walikota. Sekali-kali barangkali bisa hadir, tetapi harus kita tunjukkan bahwa ada perbedaan tanggung jawab, perbedaan wewenang, dan tentu juga perbedaan otoritas, antara gubernur dengan bupati dan walikota. Secara psikologis, kalau selalu bersama-sama berkumpul, sepertinya itu sejajar, dan sama-sama saja, seolah-olah semua bisa langsung berkomunikasi dengan pusat dengan Jakarta. Ini tidak berarti kita menuju sistem hirarki yang kaku, tetapi kita mencoba mematuhi etika dalam organisasi, dalam konteks spend of control, dan juga dalam kaitan garis yang jelas secara vertikal. Meskipun wewenang dalam sistem otonomi daerah, dan sistem desentralisasi yang dimiliki oleh para bupati dan walikota, tidak perlu kita sentralisasikan atau kita tarik kembali. Ini membangun suatu nuansa psikologis yang baik sehingga masing-masing bisa menempatkan dirinya dengan benar. Agenda yang ingin saya sampaikan kepada para Gubernur ada lima hal. Pertama adalah bagaimana kita melihat Indonesia pasca Pemilu sekarang ini. Saya akan bagikan fotocopy-nya supaya bisa dipedomani, karena saya ingin juga diteruskan kepada para bupati dan walikota. Saya ingin mengangkat, meskipun sama-sama sudah kita ketahui, harapan rakyat dan tantangan pemerintah, tantangan kita ke depan. Agenda nasional lima tahun mendatang, perlu saya angkat dalam bahasa yang terstruktur sebagaimana Renstra itu, supaya kita paham, memudahkan pemahaman kita. Kemudian faktor-faktor menuju sukses, yang mari kita lakukan secara bersama-sama, dan saya tutup dengan pokok-pokok yang saya harapkan bisa kita laksanakan dan para Gubernur laksanakan dalam mengemban tugas ke depan. Saya ingin mengingatkan bahwa psikologi pasca Pemilu itu, di negara mana pun, ketika ada pemimpin baru, pemerintah baru, selalu mendatangkan harapan baru, dan bagi pemerintah, tantangan baru, dan kemudian misi baru, apa yang harus kita lakukan untuk menjawab harapan dari rakyat

20

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

yang tinggi. Siapa pun yang berhasil dalam Pemilu ini sama. Jadi kalau toh, Ibu Megawati kemarin terpilih kembali, beliau tentu juga akan menghadapi harapan baru, tantangan baru, yang harus dijawab juga oleh beliau dengan pemerintahannya. Saya pun demikian. Jadi ini berlaku bagi semua, karena dalam proses Pemilu itu, selalu ada kampanye. Para kandidat, dulu, waktu masih lima kandidatnya, mulai dari Pak Wiranto, Ibu Mega, Pak Amien Rais, Pak Hamzah Haz, saya sendiri, tentu berkampanye keliling negeri, apa yang akan dilakukan oleh pemerintah yang dipimpinnya, kurang lebihnya. Jadi siapa pun yang memimpin tentu ditagih oleh rakyat, bagaimana kondisi di masa depan bisa dibangun lebih baik lagi. Karena itu, pasca Pemilu ini, harus saya awali dengan terima kasih saya kepada semua, tentunya kepada para Gubernur, para Bupati, para Walikota, termasuk rakyat, juga kepada KPU, Panwaslu, Kepolisian, semua pihak yang telah membuat Pemilu yang kemarin itu berjalan aman, tertib, lancar dan demokratis. Ini merupakan kebanggaan nasional, dan saya tidak lip service, bahwa dunia itu seperti tidak percaya, bahwa Indonesia yang dianggap demokarasinya masih tahap awal begitu, ternyata kita bisa menjalankan Pemilu, betul-betul peaceful and democratic. Kepala negara yang menelpon saya, itu bisa dibedakan antara yang basa-basi dengan yang betul-betul tulus memberikan rasa hormat. Mulai dari Presiden Rusia, Presiden Amerika, para pemimpin ASEAN, Muamar Khada, dan banyak Kepala Negara, baik yang menulis surat maupun menelpon saya itu, betul-betul surprise, karena demokrasi yang lebih mapan di banyak negara, setiap Pemilu itu, korbannya banyak. Korban jiwa, kerusuhan. Tetapi kemarin itu, nyaris tanpa konik sik. Dan sekali lagi, saya harus memberikan kredit dan penghormatan kepada para gubernur, yang telah betul-betul menyelenggarakan Pemilu seperti itu. Ini juga menunjukkan bahwa reformasi dan demokratisasi terus berlangsung. Saya tidak setuju kalau reformasi ini

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

21

mandek, demokratisasi tidak berjalan. Kenyataannya ada kok, kemajuan-kemajuan. Kalau kita dengar suara pengamat itu, selalu negatif, kok sepertinya demokrasi ini jalan di tempat, reformasi gagal, di sana-sini, saya pikir berjalan. Bahwa belum mencapai sasaran yang diharapkan, ya, kita akui, memang tidak semudah itu membangun sebuah bangsa, termasuk kehidupan demokrasinya. Kemudian yang kedua, terobosan demokrasi dan budaya politik baru. Kita harus memahami bahwa ini Pemilu terpanjang. Kita hitunglah mulai Maret. Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, delapan bulan, itu the longest election ever since. Negara-negara lain, bahkan hanya dua bulan, ada yang lebih pendek. Pemilu kita terlama dan langsung oleh rakyat. Saudara belum bisa membayangkan, 10 tahun yang lalu, apakah kita bisa melaksanakan Pemilu secara langsung. Pro dan kontranya tinggi sekali. Kemudian, yang baru dalam pemilu kita kali ini adalah kampanye langsung para kandidat, yang dulunya tidak pernah dilakukan baik pada masa Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, atau Gus Dur. Sekarang, para kandidat berkampanye. Ini juga break through, terobosan baru dalam demokrasi. Ini memang, sekali lagi, harus kita syukuri, bahwa sebenarnya, kita pun telah melakukan pemekaran kehidupan demokrasi kita, termasuk kultur politik yang ada di negeri ini. Ketiga, delapan bulan bersaing, berkompetisi, berkampanye, bagaimana pun membentuk jarak, menciptakan nuansa permusuhan, dan dalam bentuk yang lebih lunak menumbuhkan nuansa persaingan. Oleh karena itu, kesempatan ini ingin saya gunakan kepada para Gubernur untuk betul-betul menyadari pentingnya konsiliasi. Konsiliasi itu, yang tadinya berjarak, berhadap-hadapan, bersaing sangat keras, ya sudah, itu bagian dari sejarah. Nah, kita ke depan, bersatu kembali, bersaudara kembali, untuk bersama-sama melangkah ke depan. Perlu juga konsolidasi dan normalisasi keadaan di seluruh Indonesia. Saya mendapat laporan dari banyak teman di daerah,

22

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

nampaknya konsolidasi dan normalisasi ini berjalan dengan baik. Saya tidak tahu, apakah masih ada suasana politik di provinsi para Gubernur yang belum pulih. Tetapi kalau pengamatan saya sepertinya kok sudah hampir seperti sedia kala. Kemudian saya mohonkan betul para Gubernur, para Bupati dan Walikota itu, betul-betul sebagai konsiliator. Lakukan langkah apa saja. Hari-hari mendatang ini, minggu-minggu mendatang ini, agar suasana persaingan, jarak yang terbentuk selama delapan bulan itu, hilang dan kemudian kembali hidup normal, sebagaimana sebelum kita melaksanakan Pemilu. Tiga hal inilah yang saya angkat, yang sebut tadi situasi Indonesia pasca Pemilu. Keempat, harapan rakyat dan tantangan pemerintah. Harapan rakyat, kalau kita rajin mendengarkan suara rakyat lewat media televisi, yang menelpon langsung itu, apakah Bedah Editorial Media Indonesia, ataupun tulisan-tulisan pembaca, talk show, wawancara, kita bisa mengambil resume, bahwa harapan rakyat itu sangat tinggi. Dia berharap, paling tidak berpikir, Indonesia ke depan ini segalanya akan baik. Masalah-masalah fundamental, dapat diatasi. Kemudian, pendek kata, rakyat akan hidup lebih makmur. Itulah kalau saya dengar satu demi satu apa yang mereka ungkapkan. Kelima, semua itu tentu merupakan tantangan bagi kita, bagi pemerintah. Karena masalah yang kita hadapi, besar dan kompleks. Tidak ada jalan pintas, tidak ada resep ajaib untuk mengatasi semua masalah itu. Anggaplah kemiskinan, Saudara bisa menghitung, secara kuantitatif angka kemiskinan di provinsi Saudara. Saudara bisa menghitung, secara kuantitatif pula, berapa angka pengguran di provinsi Saudara. Tidak mungkin setahun itu lenyap, karena tidak ada jalan pintas dan tidak ada resep ajaib. Perlu tahapan, perlu waktu. Sudah seperti itu, kita mempunyai keterbatasan dari segi pilihan dan juga dari sumber daya yang kita miliki. Sebagai contoh, dengan hutang seperti ini, swasta maupun publik, akhirnya APBN kita, skal kita, sangat terbebani, belum ke-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

23

bijakan subsidi, karena harga minyak yang sangat tinggi sekarang ini, akhirnya pilihan yang kita miliki tidak banyak, ruang geraknya sempit. Ini juga merupakan tantangan, bagaimana dengan ruang gerak yang sempit, dengan resources yang pas-pasan, pertumbuhan kita juga masih belum tinggi, penerimaan negara belum tinggi benar. Pajak, meskipun digenjot juga belum bisa membiayai pembangunan. Bahkan keperluan rutin pun pas-pasan dibiayai dari pajak. Nah ini semua keterbatasan bagi kita. Tetapi kita, pemerintah, harus menghasilkan sesuatu kemajuan dan perbaikan. Inilah yang saya sebut dengan challenges. Saya ingin berbagi, komitmen, berbagi tanggung jawab, dan tugas dengan Saudara semua, bagaimana harapan rakyat yang di atas itu, bisa kita jawab dengan sangat serius, meskipun kita juga memiliki keterbatasan dan kendala. Saya ingin masuk pada agenda kita, 2004-2009, ada buku, sebetulnya, visi dan program kerja, yang kami susun dulu, bersama Saudara Wakil Presiden, yang sekarang sedang dituangkan oleh Bappenas dengan unsur pemerintah nanti menjadi rencana pembangunan lima tahunan, sebagai sebuah kebijakan strategi pemerintah lima tahun mendatang, yang tentu akan dijabarkan oleh seluruh jajaran pemerintah, yang dibentuk dengan bahasa Sisrenstra, tetapi kalau saya dapat sederhanakan, sebetulnya yang ingin kita capai ini, atau isunya adalah pertama, isu keamanan, peace, keamanan dan perdamaian. Yang kedua tentang keadilan atau justice, yang ketiga, bagaimana Indonesia lebih demokratis, ke depan ini, demokrasi. Dan yang keempat ini, kesejahteraan, prosperity. Jadi kalau kita bicara keamanan, keadilan, demokrasi, dan kesejahteraan, saya kira itulah, isu-isu fundamental yang dihadapi oleh negara kita ke depan. Indonesia yang lebih aman dan damai dalam NKRI yang tetap tegak dan utuh. Itulah sebabnya, untuk Pak Abdullah Puteh dan Pak Yap Solosa, Aceh dan Papua ini harus dapat kita selesaikan dengan secara tepat, tuntas, tentunya harapan

24

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kita, sedamai mungkin. Karena kita ingin negara kita tegak. Kita tentu tidak memberikan toleransi terhadap gerakan pemisahan diri, tapi bagaimana cara penyelesaiannya, kebijakan kita, harus betul-betul tepat sambil memetik pelajaran bahwa, sudah banyak sekali, kebijakan yang kita lakukan di waktu yang lalu, Aceh, misalnya, dari yang pendekatan secara damai, lantas masuk ke darurat militer, sekarang darurat sipil, hampir selesai. Nah apa, tidak boleh kita tidak punya solusi untuk menyelesaikan Aceh. Integrasi nasional harus kokoh. Saya kira kita setuju. Kedaulatan negara harus tegak, meskipun dalam konteks hubungan internasional, era globalisasi dan universalisasi, ini menjadi realitas, tetapi kedaulatan negara harus tegak, tidak bisa kita korbankan atas nama globalisasi. Keamanan dalam negeri terpelihara, seluruh tanah air, separatisme bersenjata dihentikan, konik komunal diakhiri. Saya ingin betul, Saudara Gubernur Sulawesi Tengah, Maluku, dan Maluku Utara, untuk terus mengawal, agar situasi yang makin baik makin pulih di daerah-daerah itu betul-betul bisa dituntaskan. Cegah, jangan berikan ruang apapun untuk sebuah provokasi baru, agitasi baru, konik baru, yang bisa sangat eskalatif dan kemudian membesar kembali. Kejahatan diperangi, ini saya kira crimes ini sudah cukup meresahkan. Oleh karena itulah kita harus melakukan langkah yang sungguh-sungguh. Keamanan sebenarnya juga merupakan tanggung jawab para gubernur, para bupati dan walikota, dan bukan hanya tanggung jawab kepala kepolisian di situ. Oleh karena itu meskipun sistem kepolisian kita masih sistem nasional, tetapi sesungguhnya para gubernur, bupati, walikota, harus memiliki otoritas dan tanggung jawab untuk bisa menegakkan keamanan, memerangi kejahatan, dengan menggunakan means yang ada, yaitu sumber daya kepolisian. Kita harus memberikan atensi pada penanganan terorisme, dalam arti pencegahan, penangkalan, maupun pemberantasannya, dan juga kejahatan trans nasional, jangan biarkan berkembang, karena toh, apapun motivasinya, siapa

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

25

yang sesungguhnya menjadi sasaran, yang jadi korban juga bangsa kita, rakyat kita. Lantas harmoni dan integrasi sosial diperkokoh, saya minta, dalam masa transisi kemarin, pasca krisis, di sana-sini terjadi penurunan, mari kita perkokoh kembali. Dan kemudian toleransi kehidupan beragama, ini harus kita perkuat. Kita punya pengalaman yang tidak menyenangkan, enam tahun terakhir, ada konik antar umat beragama. Kita sudahi, dan kita bangun suasana yang baru. Menyangkut keadilan, keadilan sosial diperkuat, persamaan kesempatan didorong, diskriminasi dihilangkan, yang sudah menjadi Undang-Undang, yang harus kita jalankan, kita jalankan. Kesetiakawanan sosial diperkuat, saya kira tugas para Gubernur, Bupati, Walikota, untuk memastikan, bahwa meskipun diskriminasi kita tolak di negeri ini, tidak berarti kita tidak punya rasa kesetiakawanan yang kuat membantu yang lemah, yang kaya membantu yang miskin, yang maju membantu yang terbelakang, dan seterusnya. Hukum ditegakkan, ini menjadi tema dari pemerintah ke depan ini. KKN dan penyimpangan diberantas, kita harus sangat serius untuk melakukan pemberantasan KKN ini. Begitu juga penghormatan terhadap hak asasi manusia perlu ditingkatkan. Menyangkut demokrasi, saya kira tidak sulit untuk bersepakat di sini, bahwa kehidupan demokrasi harus kita kembangkan, konstitusionalisme diperkuat, maksud saya, kita harus patuh pada Undang-Undang Dasar, patuh pada Undang-Undang, pada Peraturan Pemerintah, dan mengalir semua untuk bersama-sama mengelola pemerintahan dan mengelola kehidupan kemasyarakatan kita. Kelembagaan dan budaya politik dikembangkan, partisipasi politik didorong. Peran masyarakat atau civil society ditingkatkan. Biasakanlah kita memberikan ruang kepada civil society, kepada LSM, kepada organisasi-organisasi non-pemerintah. Dulu memang seolah-olah yang ada di negeri ini dikelola oleh, dilaksanakan oleh negara, oleh pemerintah. Itu tidak mungkin dan tidak tepat. Jadi saya kira, pelan-pelan, para birokrat kita, harus kita berikan penjelasan bahwa ada pe-

26

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kerjaan-pekerjaan yang tepat dilakukan oleh civil society dan tidak harus pemerintah ataupun negara. Itu semua harus kita bangun dalam lingkungan politik yang tertib dan stabil. Kita harus belajar dari pengalaman banyak negara, mendorong demokrasi, tanpa mempertimbangkan lingkungan politik yang tertib dan stabil, hasilnya anarki. Kita harus sangat jelas, tidak usah takut kalau kita menegakkan ketertiban, menegakkan stabilitas, dianggap itu mengurangi proses demokrasi. Kita dorong. Tetapi kan tidak bisa, negara tanpa ketertiban, tanpa stabilitas, tanpa keamanan. Yang terakhir adalah masalah kesejahteraan. Pertumbuhan ekonomi terus didorong, kita berharap, lima tahun mendatang, ekonomi kita tumbuh. Kalau kita bisa, mencapai 6,6% rata-rata, itu baik untuk bisa memecahkan banyak hal. Ke situ bisa. Karena garis kecenderungan kita memang di bawah itu. Tetapi kalau kita tingkatkan lebih tinggi lagi, dengan usaha yang lebih keras, saya kira kita akan bisa mencapai itu. Makro ekonomi diperkuat, dan tetap stabil. Makro ekonomi dalam arti luas, pertumbuhan kita, nilai tukar kita, suku bunga kita, cadangan kita, inasi kita, dan lain-lain. Stabil tidak berarti statis, tapi mantap, kuat. Sektor riil dan dunia usaha didorong. Pemerintah Ibu Megawati yang harus kita puji adalah bahwa makro ekonomi itu bisa diperbaiki, makin baik. Meskipun kita ketahui, sektor riil, termasuk pengangguran itu belum pulih benar. Oleh karena itulah tugas saya, tugas kita ke depan untuk memastikan bahwa yang ke depan ini yang belum bisa dicapai oleh pemerintahan yang lalu, kita harus capai. Sektor riil dan dunia usaha harus kita gerakkan kembali, pengangguran kita kurangi. Kemiskinan kita kurangi. Pengangguran kita sekarang 10,1 juta jiwa, kurang lebih di situ, angkanya juga 10,1%, kurang lebih. Ini terlalu tinggi. Negara mana pun itu, dibawah 6%. Negara yang baik ya. Oleh karena itu, kita berharap lima tahun mendatang, ya susut, menjadi kurang dari 6%. Kemiskinan dikurangi, ada 38 juta rakyat miskin, dan ingat, 68% itu di pedesaan, di pertanian. Mari kita lakukan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

27

ukuran. Dan saya minta para Gubernur bisa mengukur tiap tahunnya nanti, pengurangan pengangguran dan kemiskinan ini. Daya beli rakyat ditingkatkan. Daya beli rakyat kita sekarang kalau kita dekati dari purchasing power dari income per kapita itu, 900 sekian dolar per tahun. Sebelum krisis dulu, tahun 1997 itu 1500. Jadi kalau lima tahun mendatang kita mendekati itu kembali, syukur-syukur bisa lebih dari 1500, berarti kita bisa meningkatkan daya beli. Tidak ada artinya apa-apa pertumbuhan kita tinggi, GDP kita tinggi, sekarang sekitar 1900 trilyun, itu makin besar makin besar, kalau daya beli rakyat kita belum tinggi. Mari kita tingkatkan. Tolong diukur di provinsi masing-masing, bagaimana pertumbuhan income per kapita per tahunnya. Saya ingin tanya, misalkan di Jawa, para Gubernur di Jawa, berapa income per kapita tahun 2003 yang sudah diukur kemarin? Jawa Timur, Pak Imam, kira-kira berapa? Itu ekonomi, income per kapita-nya berapa? 4,5% pertumbuhan ya. Baik. Jadi saya kira, karena nasional angkanya 900 dolar per tahun, tentu ada variasi, ada provinsi yang lebih rendah dari situ, ada yang lebih tinggi. Infrastruktur dibangun. Saya ingin, ini akan kita galakkan nanti. Infrastruktur ini terutama pada transportasi, jalan-jalan pelabuhan, dermaga, kemudian, listrik, yang ketiga adalah telekomunikasi, yang keempat air bersih. Dan saya kira infrastruktur lain yang para Gubernur bisa segera angkat, yang saya pikirkan adalah, infrastruktur building ini, harus secara nasional itu sinergis. Jadi ada mata rantai antar provinsi dengan pembangunan infrastruktur. Saya minta nanti, Menko Perekonomian dan Menteri Pekerjaan Umum dengan para Gubernur itu bisa membahas, Pak Ical, bagaimana pembangunan infrastruktur lima tahun ke depan. Dengarkan pandangan para gubernur, karena tahu apa yang jadi prioritasnya, kemudian kemampuan daerah seperti apa, apa kewajiban pemerintah pusat. Investasi dalam negeri seperti apa, luar negeri seperti apa. Kalau kita harus APBN APBD seperti apa. Tolong diintegrasikan, dengan demikian ada yang bisa kita lakukan. Ya, tidak usah kita ambisius lima tahun bisa

28

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

100 bangunan kita, kita bangun. Tapi mesti ada satu dua tiga yang terwujud, empat lima enam tujuh. Saya menggarisbawahi infrastruktur ini, sebab tanpa itu, pergerakkan ekonomi nasional sulit untuk kita tingkatkan. Investasi digalakkan. Saya membaca di Kompas hari ini, penjelasan Saudara Menko Perekonomian yang sudah dilaporkan kepada saya, ketika saya melakukan semacam t and proper test dulu, bagaimana investasi ini digalakkan. Jadi Saudara-saudara, jangan hanya mencari investor luar negeri. Investor luar negeri itu hitung-hitungannya ya harus untung. Kalau politik nggak stabil, hukum tidak pasti, masalah perburuhan tidak bagus, kemudian kebijakan pajak kita, bea cukai kita tidak cocok dengan mereka, ya tidak segera datang. Padahal di dalam negeri kita punya resources. Ada satu dana yang di perbankan, yang ktia sebut belum terdayagunakan dengan penuh. Ada potensi investor dalam negeri, mengapa tidak kita galakkan yang ada di dalam ini. Tapi kebijakannya harus tepat. Itulah yang kita ingin lakukan. Biasanya, kalau investor dalam negeri sudah menggeliat dan bergerak, yang luar juga datang. Jadi jangan dibalik, kita gentayangan ke luar negeri, road show ke sana ke mari, tapi yang di dalam negeri tidak kita sentuh dan tidak kita daya gunakan. Ekspor ditingkatkan, saya kira saya menggarisbawahi ekspor ini, oleh karena itulah ini, yang tadinya Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian itu jadi satu, kita pisah Pak. Kita pisah tidak berarti pemborosan yang luar biasa, tidak. Karena sudah ada sebetulnya. Tinggal kita fokuskan. Perdagangan ini, terus terang, harapan kita, sebab enam tahun ini, kita punya pendapatan nasional itu konsumsi yang banyak Pak. Itu tidak boleh, konsumsi memang penting, tetapi harus ditambah dengan investasi dengan net export dan pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah juga desitnya masih tinggi, jadi agak sulit, harapan kita ekspor dan investasi. Oleh karena itulah saya mohon juga para Gubernur, apa yang bisa dilakukan untuk mengalakkan ekspor, ini sesuai dengan keunggulan masing-masing, mari kita lakukan secara

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

29

lebih serius. Selanjutnya adalah kualitas hidup masyarakat, hak dasar ditingkatkan. Saya kira kita mendengar semua, bahwa akhirnya, mereka kan memerlukan pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, kesehatan. Perumahan rakyat sudah saatnya kita tingkatkan, papan ini. Oleh karena itulah kita bentuk kembali Menteri Negara Perumahan Rakyat. Jangan sampai yang tumbuh ini hanya mal-mal saja, pabrik-pabrik building saja, tapi kita pikirkan juga perumahan rakyat. Nah, di sini, para Gubernur akan memiliki peran sangat penting nanti. Apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan perumahan rakyat ini. Saya mendapat nasehat dari seorang ahli ekonomi, dari Malaysia, siapa namanya Pak Yusril? Tun Daim, ketemu saya, Pak, katanya, beliau ini tangan kanannya Pak Mahathir dulu. Mengapa Malaysia tumbuh dengan pesat itu. Katanya, kalau kita menghidupkan kembali perumahan, housing, itu semua sektor bergerak. Ya bahan bakunya, bata, semen, genteng, segala macam akan hidup, tenaga kerja, dan lain-lain, konon begitu. Itu pernah terbukti di Malaysia dan di tempattempat yang lain. Saya berharap nanti, Menteri Perumahan Rakyat bersama para Gubernur, bisa, apa yang kita lakukan dalam penggalakkan ini. Pendidikan ditingkatkan. Tolonglah apa yang bisa kita lakukan, pendidikan ini. Saya memang setuju dengan apa yang dipikirkan Menko Kesra kemarin, buku itu, kan tidak harus tiap tahun ganti, memang. Teks book itu kan berlaku lama. Tidak mungkin tiap tahun teks book itu berubah total substansinya. Tetapi boleh saja ada suplemen, atau komplemen. Misalkan teks book bahan ajaran apa, biogra, atau matematika, atau bahasa Inggris, kalau 200 lembar, itu kan tetap lima tahun itu. Nah kalau ada update, ada perkembangan baru, itu tinggal dilampirkan 10 halaman. Banyak negara seperti itu, sebagai suplemen, komplemen. Jadi tidak harus membeli buku tiap tahun. Seorang Ibu punya anak tiga, tigatiganya di SD, uangnya pas-pasan, bagaimana harus membeli tiga teks book yang sama, padahal masih bisa dipakai. Ini pro

30

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dan kontra, saya juga baca hari ini. Ndak apa-apa, demokrasi. Ndak usah khawatir kita ini dikritik, dikecam, dilecehkan, disanksikan, ndak apa-apa, malah kita jadikan cambuk. Tapi menurut saya, pendidikan ini, Pak Jusuf Kalla berkali-kali, kualitasnya harus bagus. Ndak mungkin kita bersaing, kalau kualitas pendidikan, anak didik kita pas-pasan. Saya mohon atensi para Gubernur. Kesehatan ini apa yang kita bisa lakukan. Mana yang harus kita gratiskan, katakanlah, kita hitung dari skal kita, dari APBN kita, mana. Dan Puskemas, delapan bulan kemarin saya keliling Indonesia, saya selalu berdialog dengan Puskemas-Puskemas. Ada yang bagus, ada yang jauh dari harapan kita. Saya mohon atensi agar para bupati, walikota itu, sering nge-cek lah, bagaimana Puskemas-nya. SD-SD-nya itu. Lingkungan hidup dan peningkatan kualitasnya. Saya kira ini penting, kemudian peran perempuan. Ini ada satu isu masalah kerjasama internasional. Dalam hal ini kita diharapkan proporsional dalam menanggapinya; selalu ada pro dan kontra terkait kerjasama internasional. Saya ingatkan bahwa kerjasama internasional itu merupakan realitas dalam hubungan antar bangsa. Tetap berorientasi kepada kepentingan nasional, kan tidak mungkin sebagai kita ini, Bapak sebagai gubernur, saya, para Menteri ini, lantas mengutamakan kepentingan negara lain kan tidak mungkin. Tidak mungkin mengorbankan negara. Kita bisa mengalirkan sumber-sumber kemakmuran teknologi, manajemen, know how, capital, apa pun lah itu. Kemudian kita punya hutang banyak. PR kita bagaimana mengurangi selama lima tahun ini. Kemudian, banyak kewajiban-kewajiban yang harus kita tata kembali. Ini bagian dari, oleh karena itu, kerjasama internasional, sesungguhnya bagian dari pembangunan kembali ekonomi kita. Bagian, bukan pilar. Jangan dibalik, seolah-olah kita memulihkan ekonomi itu karena kerjasama internasional. Dan kita tidak memobilisasi sumber daya alam dalam negeri. Itulah yang saya sampaikan, saya yakin sebenarnya

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

31

hal-hal ini sudah para Gubernur ketahui, tetapi bagus kalau awal pemerintahan yang saya pimpin ini, kita mencocokkan lagilah persepsi kita, mencocokkan lagi pemahaman kita masing-masing, supaya nanti lebih sinergis ke depan. Saya ingin menjelaskan sekarang, ya, kita ini kadang-kadang, larut dalam kegiatan sehari-hari. Masalah datang dan pergi, mulai dari yang strategis, teknis, sampai soal yang sangat teknis, harus kita selesaikan. Nah, ketika kita siang dan malam mengelola itu, kita kadang-kadang lupa, bahwa sebagai pejabat, apalagi tingkat gubernur, tingkat saya, itu harus tidak meninggalkan bagaimana kita bisa menyukseskan pekerjaan kita. Saya mohon kepada semua nanti bahwa, yang kita lakukan ini, berangkat dari visi yang jelas, dari strategis yang jelas, dan kebijakan yang tepat. Jangan situasional, jangan parsial, jangan personal. Sepertinya memecahkan masalah, tetapi tahun depan dikoreksi kok keliru kemarin. Lima tahun dikoreksi kok ada, keputusan Gubernur yang salah, keputusan Presiden yang salah. Itu bisa begitu. Oleh karena itu, mari kita pastikan bahwa semua itu tentu berangkat dari visi dan konsep yang jelas. Kepemimpinan yang efektif dan manajemen yang baik selalu disertai oleh adanya rencana, program, aksi, dan evaluasi. Dengan demikian kita bisa bertanggung jawab kapan pun. Bisa saja lima tahun yang akan datang, kebijakan Saudara diangkat oleh pers. Kita bisa mempertanggungjawabkan, karena benar. Rencananya kita benar, program kita benar, sudah kita evaluasi, sehingga cerita-cerita dulu, 10 tahun kemudian, kebijakan Menteri Pertambangan dipertanyakan, Kebijakan Presiden dipertanyakan, Perda dipertanyakan, mudah-mudahan tidak terjadi, karena kita jalankan semua itu sesuai dengan aturan administrasi dan manajemen yang benar. Pemerintahan yang baik (good governance) adalah pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan rakyat, transparan. Kalau tidak transparan bisa memunculkan persepsi yang bermacam-macam, aneh-aneh, kadang-kadang kita dianggap tidak mengerti aturan main, padahal bisa jadi

32

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

karena kurang penjelasan dari kita. Jelaskan saja, apa yang kita lakukan, kalau itu publik harus tahu, dan tentu harus akuntabel. Yang terakhir, dari empat ini, memang, marilah kita bikin rakyat kita lebih bersatu, kita ajak melangkah bersama, dan kerja keraslah kira-kira begitu. Saya hanya ingin mengingatkan, sama-sama mengingatkan, bahwa untuk akuntabilitas kita, hal-hal begini jangan kita tinggalkan. Yang terakhir, saya ingin menyampaikan beberapa instruksi, yang pertama, saya harap para Gubernur bisa melaksanakan konsolidasi, normalisasi, dan konsiliasi di daerah. Kalau itu sudah berlangsung dengan baik, saya berterima kasih. Kedua, kalau masih ada sisa-sisa, ya sudahlah, diemong semuanya. Yel-yel, poster-poster, gambar-gambar, itu segera dibersihkan. Jangan sampai ada kesan masih berhadap-hadapan, masih bersaing. Kalau kaos, susah, karena kaos itu memang hak mereka, rakyat itu penting, tidak apa-apa. Mau pakai kaosnya Pak Amien, Ibu, kaos saya, ndak apa-apa, wong ini semua juga pemimpin kita. Ketiga, tanggapi harapan rakyat dengan kesungguhan kerja dan hasil yang nyata. Keempat, pahami dan implementasikan kebijakan dan program nasional, program kami nanti, 2004-2009 yang segera kita susun, nanti pada saatnya kita undang lagi para Gubernur untuk mencocokkan, inilah yang ingin kita lakukan, dan silakan untuk dielaborasi, dan ditindaklanjuti pada tingkat masing-masing. Saya minta mengembangkan inisiatif, kreasi dan hasil nyata, sesuai dengan kondisi provinsi daerah masing-masing. Ini pada gilirannya, tolong kepada para Bupati dan Walikota juga dimintakan halhal seperti ini. Kelima, mari kita beri contoh, untuk menjadi pejabat yang bersih, dan bebas KKN, dan tegakkan hal demikian di jajaran masing-masing. Kemarin tanggal 21 Oktober 2004 ada pernyataan, jajaran kabinet, termasuk diri saya, yang disebut dengan kontrak politik, bahwa kita akan menjadi contoh, memberi contoh, dan menjaga diri kita dari hal-hal yang tidak

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

33

benar. Dan kita akan sangat tegas di sini. Pejabat yang KKN ya akan diberikan sanksi, diberhentikan. Yang keenam, saya minta pengertian Saudara, terutama, dan juga teruskan pada para bupati, agar hampir semua waktu ini, kita gunakan untuk bertugas di daerah masing-masing. Saya masih melihat, keberadaan para pejabat daerah di Jakarta yang terlalu lama. Tidak banyak, tapi mengganggu. Jadi, dibatasilah, termasuk di tempat-tempat lain. Jangan sampai seminggu, sepuluh hari, atau meskipun tiga hari, empat hari, tapi berkali-kali. Saya kira, ini tidak bagus, seolah-olah kita ini boleh ke mana saja, dan tidak harus tekun menjalankan tugas kita. Ketujuh, saya minta kita membatasi kunjungan ke luar negeri, saya tidak melarang, karena ada kegiatan luar negeri yang penting, yang memberikan manfaat yang tinggi, untuk kepentingan tugas. Kalau harus ke luar negeri, dengan proses yang benar, lakukan penghematan biaya perjalanan. Jadi jangan sampai rombongannya besar. Tidak tepat dalam keadaan negara yang belum sepenuhnya keluar dari krisis, ekonomi kita masih kita pacu. Kedelapan, saya minta meningkatkan komunikasi langsung dengan rakyat, pecahkan masalahnya, dan ukur kemajuan menyangkut taraf hidup mereka. Saya minta betul, dan akan saya bicarakan pada saatnya nanti, para bupati, walikota itu, lebih turun. Apa yang bisa dilakukan. Nah yang sembilan, yang terakhir, lakukan langkahlangkah antisipatif dan proaktif, untuk mencegah membesar dan meluasnya masalah di daerah. Misalnya, konik sosial, jangan telat, ajak semuanya, ada tokoh, ada pemuka agama, ada tokoh masyarakat, ada pimpinan militer, pimpinan kepolisian, untuk mencegah konik sosial tidak lantas membesar-membesar menjadi kekerasan atau konik yang lebih serius lagi. Gangguan keamanan begitu juga. Wabah penyakit misalnya, begitu ada wabah cepat turun, supaya tidak berkembang dan korban berjatuhan. Jadi langkah yang nomor

34

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sembilan ini sangat penting. Saya punya keyakinan, karena ini pengalaman juga, semakin cepat kita menangani sesuatu, maka semakin kecil efek yang ditimbulkannya. Sembilan hal ini, saya titip juga untuk para Gubernur teruskan kepada bupati dan walikota, sampaikan ini dari saya, sebelum nanti ada forum yang lebih lengkap lagi. Itulah hal-hal yang ingin saya sampaikan. Tidak banyak yang baru, kecuali menyegarkan kembali tanggung jawab kita bersama, komitmen kita, rasa tugas kita. Saya menyadari, sekali lagi, bahwa akhirnya kita bisa membikin kondisi negara kita lima tahun ke depan lebih baik, jika semua sub sistem, semua simpul, semua daerah, semua sektor ini memang bekerja dengan penuh, dan letaknya bukan di Jakarta, tapi ada pada para Gubernur, dan yang lebih depan lagi adalah para bupati dan walikota. Dalam semangat inilah, mari kita bangun kode etik di antara kita, aturan main di antara kita, sehingga kita bekerja enak, semua berjalan, dengan komunikasi yang baik, saya minta hotline dengan saya 24 jam, jam berapa pun para Gubernur menelpon saya, kalau itu urgent, saya persilakan, jam berapa pun jangan ada halangan, apalagi yang nomor sembilan itu, kalau ada konik sosial, ada gangguan keamanan, ada wabah yang sangat serius, apa pun. Sebaliknya saya juga ingin berkomunikasi 24 jam. Jadi kalau ada sesuatu saya telepon, tolong ajudannya, jangan ditahan. Kalau nggak sempat, telepon balik. Karena saya ingin menanyakan sesuatu, saya ingin mendengarkan sesuatu, dan saya ingin ada keyakinan bahwa masalah itu diatasi dengan cepat dan tepat. Itulah yang saya sampaikan, dan ini kesempatan yang baik. Setelah ini, secara singkat nanti, Saudara Wakil Presiden saya beri kesempatan untuk memberikan beberapa hal untuk kebaikan bersama kita. Kemudian, berturut-turut nanti, para Menko yang urgent, yang fundamental, yang pokok-pokok bisa disampaikan, agar beliau-beliau juga segera bisa melakukan langkah-langkah imbangan di daerah. Ya, jangan hanya

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

35

yang punya gawe seolah-olah menteri. Menteri itu hanya pada tingkat policy nasional. Pada tingkat program nasional, selebihnya, beliau-beliau. Oleh karena itulah mari, kita gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Kantor Presiden, 25 Oktober 2004

36

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Pengarahan Presiden Republik Indonesia


Kepada Jajaran Kejaksaan Agung Republik Indonesia
Kantor Kejaksaan Agung RI, 26 Oktober 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Saudara Jaksa Agung, Para Jaksa Agung Muda dan segenap Pejabat Teras jajaran Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Yang saya hormati Saudara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Saudara Menteri Sekretaris Negara, Saudara Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi, Saudara Kapolri, Saudara Sekretaris Kabinet, Hadirin sekalian yang saya muliakan, Saya bacakan supaya lebih mengenal pejabat-pejabat baru di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu. Marilah pada kesempatan yang baik dan semoga senantiasa penuh berkah, kita kembali memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas perkenan rahmat dan ridho-Nya, kita dapat melaksanakan pertemuan pada hari ini dan semoga kepada kita senantiasa diberikan kekuatan lahir dan batin untuk mengemban tugas negara memenuhi amanah dan harapan rakyat yang tidak ringan, tetapi mulia. Saya kira Saudara sudah memahami tema dan tujuan kunjungan saya pada hari ini. Jika saudara menyimak, ini

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

37

adalah minggu pertama saya mengemban tugas sebagai Kepala Pemerintahan, dan Kejaksaan Agung adalah institusi negara pertama yang saya kunjungi. Ini menandakan bahwa lembaga ini, Saudara-saudara, memiliki peran, tugas dan tanggung jawab yang sangat penting dan sangat menentukan. Tidak berlebihan kalau harapan rakyat ini begitu tinggi terhadap langkah-langkah kita ke depan, terutama langkahlangkah di dalam penegakan hukum dan reformasi di bidang hukum, justice sector reform dan law enforcement. Sebelum saya secara resmi dilantik sebagai Presiden beberapa hari yang lalu, sebagaimana Saudara ketahui, kurang lebih tujuh bulan saya saya berkeliling Indonesia, bertemu dengan rakyat, berdialog, mendengarkan pikiran, kritik, dan harapan mereka, di banyak kesempatan, dan saya bisa mengambil kesimpulan-kesimpulan. Salah satu yang menjadi harapan mereka, dan kalau itu diekspresikan secara lebih keras dan emosional, saya katakan, salah satu tuntutan mereka adalah agar hukum dan keadilan dapat ditegakkan di negeri kita ini. Meskipun kita sering melihat bias pemahaman yang tidak utuh, penyampaian yang cenderung emosional dan kurang rasional, seolah-olah mengapa di negeri kita ini kejahatan berkembang, keadilan robek, korupsi merajalela, dan sejumlah tindak pidana atau kejahatan-kejahatan, yang seolah-olah itu semua sumbernya adalah penegak hukum. Kalau kita teliti, sebenarnya, sumbernya dari masyarakat, dari kehidupan masyarakat yang sedang berlangsung ini, dan kemudian atas kejadian-kejadian yang muncul itu, kejahatan-kejahatan itu, maka negara dalam hal ini lembaga-lembaga yang secara Undang-Undang, yang oleh Undang-Undang Dasar diamanahkan untuk mengatasi masalah itu harus melakukan tugasnya dengan benar. Keutuhan penglihatan ini, tidak dilihat secara utuh, seolah-olah timbulnya kejahatan ini karena kegagalan dari penegak hukum dari law enforcement, yang dianggap tidak profesional, tidak cakap, dan tidak bertanggung jawab.

38

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Saya bisa memahami mengapa tuntutan itu begitu tinggi, meskipun kalau kita berpikir makro, tugas kita semua, tugas negara, tugas pemerintah ke depan adalah bagaimana kejahatan ini dapat dicegah, pelanggaran HAM berat dapat dicegah, korupsi dapat dicegah, terorisme dapat dicegah, dan lain-lain. Pencegahan itu tentu bukan tugas semata-mata dari penegak hukum, tetapi oleh kita semua, oleh masyarakat luas, oleh pemimpin semua, yang ada dalam kehidupan di negeri ini. Sisi ini sering tidak terlihat. Yang terlihat adalah hilirnya, bukan hulunya. Oleh karena itu, sebelum saya masuk kepada sisi hilir, down stream dari semua tindak kejahatan yang terjadi di negeri ini, maka ke depan, pemerintah, dan saya pribadi, akan menggalakkan semua upaya untuk melakukan tindakan-tindakan penangkalan dan pencegahan terhadap berbagai tindak kejahatan yang dapat atau mungkin terjadi di negeri kita ini. Komnas HAM misalnya, disamping barangkali melakukan sesuatu apabila terjadi pelanggaran HAM berat, maka sesungguhnya Komnas HAM juga harus memikirkan bagaimana langkah-langkah untuk melakukan pencegahan pelanggaran HAM. Edukasi, sosialisasi, komunikasi, semua upaya, agar rakyat Indonesia mengerti HAM, menghormati HAM, menjunjung tinggi HAM, dan kemudian tidak melakukan pelanggaran Hak-hak Asasi Manusia itu. Sisi ini sama pentingnya, bahkan lebih penting sesungguhnya kalau berhasil dilakukan oleh lembaga semacam Komnas HAM. Analog dengan itu, tentu semua juga harus bertanggung jawab dan melakukan langkah-langkah yang sangat serius untuk melakukan upaya pencegahan dan penangkalan agar kejahatan itu tidak terjadi. Dalam konteks negara, dalam konteks pemerintah, dalam konteks kehidupan bermasyarakat, maka ke depan, harus ada kampanye nasional yang sangat serius untuk melakukan langkah-langkah pencegahan terjadinya kejahatan-kejahatan. Melalui banyak hal, edukasi, sosialisasi, komunikasi, sebagai-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

39

mana yang saya sampaikan tadi. Oleh karena itu, justice sector reform, dan semua reform di negeri kita ini, dalam aspek hukum dan Hak Asasi Manusia, harus mengarah kepada keutuhan upaya kita secara nasional, sisi pencegahan dan sisi penindakan, yang gampangnya, anggaplah itu, up stream dengan down stream, hulu dengan hilir. Yang terjadi adalah, di negeri kita ini, karena semua itu tidak berjalan dengan baik, maka, kita akui, terjadilah berbagai macam kejahatan, yang terus terang, ini sangat mengganggu kehidupan bangsa secara menyeluruh. Merobek rasa keadilan. Sebutlah kasus korupsi, apalagi korupsi yang betul-betul berskala sangat besar, membikin ekonomi kita keropos, membikin kemiskinan tidak bisa cepat diatasi, dan kondisi-kondisi lain yang tidak baik, belum kerusakan moral, belum kerusakan kepercayaan dan lain-lain. Itu dari suatu perkara korupsi. Kemudian dari pemerintahan yang tidak bersih. rape tape, pungli, pungutan, dari meja ke meja, dari pintu ke pintu, yang mengakibatkan terjadinya ekonomi biaya tinggi. Penanam modal dalam dan luar negeri, sering dan terus mengeluh, betapa panjangnya proses untuk mendapatkan ijin, atau melakukan atau memulai usaha di Indonesia, dibandingkan dengan negara-negara lain. Akibatnya apa? Investasi tidak tumbuh dengan baik di negeri ini. akibatnya kita kalah bersaing dengan negara-negara tetangga kita, dan akibat ekonomi biaya tinggi yang tidak esien, maka cost of production menjadi tinggi, harga jualnya menjadi tinggi, kemudian membebani konsumen, membebani rakyat kita, pangkalnya adalah inefciency, corruption, corrupt practice, yang ada di negara kita, dikeluhkan. Dan setiap kita bertemu dengan para investor, para mitra kita, di dalam dan di luar negeri, ini juga selalu diangkat, contoh satu kasus yang memukul, mencederai banyak hal dalam aspek kehidupan kita. Masih banyak lagi yang kasat mata, yang akhirnya disimpulkan oleh dunia, oleh banyak temuan, banyak report, bahwa legal framework di negeri kita rapuh, law enforcement

40

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tidak berjalan, ekonomi berbiaya sangat tinggi, tidak kondusif untuk sebuah pergerakan usaha di Indonesia. List itu panjang, dan kalau tidak kita perpendek, makin panjang, dengan skala yang makin besar. Akibatnya Indonesia tumbuh, dilihat dari luar negeri, dan dilihat oleh bangsa kita sendiri, kumpulan antara fakta dengan persepsi. Faktanya memang terus terang banyak hal yang tidak bisa kita laksanakan dengan baik, ditambah dengan persepsi yang lebih buruk dari fakta yang ada. Akibatnya secara internasional, kita dilihat secara tidak baik, jadi bahan cemoohan, dijauhi, mereka yang ingin berusaha di Indonesia, pada posisi hold, wait and see. Di dalam negeri, trust hilang, legitimasi hilang, kepercayaan hilang, kemudian yang ada curiga, yang ada mispersepsi, yang ada akhirnya mereka bisa mengambil caranya sendiri-sendiri, yang itu juga suatu masalah baru, kesalahan baru, karena sudah tidak menghormati proses hukum, menciptakan yang disebut law disobedience, dan lain-lain. Saya ceritakan secara sederhana seperti ini, karena itulah yang sekarang menjadi opini, menjadi persepsi, yang dilihat oleh rakyat kita di seluruh tanah air. Saya bisa bisa cerita seperti itu karena sekali lagi, interaksi saya, komunikasi saya, dialog saya dengan rakyat, tujuh bulan terakhir sangat-sangat tinggi. Oleh karena itu, saya bawa di hadapan forum yang terhormat ini. Agar kita semua, mulai dari saya, para menteri, Saudara Jaksa Agung, Saudara semua, mengambil tanggung jawab penuh. Saya datang ke sini bukan untuk menyalahkan siapasiapa. Bukan untuk mencari-cari di mana pangkal, atau apa penyebab dari tidak tegaknya hukum dan keadilan di negeri ini. Tetapi saya datang hari ini, mengajak Saudara, bersama saya, bersama Jaksa Agung untuk meningkatkan tanggung jawab, komitmen, dan sense of responsibility kita semua, agar ke depan ini, hukum dan keadilan makin tegak. Kejahatan, pelanggaran hukum dapat cegah dan kita kurangi, dan kemudian, tindak pidana, atau kejahatan itu, dapat kita beri-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

41

kan tindakan yang tepat, yang adil, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Seratus hari, setiap media cetak, media massa mengangkat, apa yang dilakukan oleh jajaran Kejaksaan Agung. Ada tidak koruptor yang diangkat, dan kemudian diadili dan dijatuhkan hukuman. Berani tidak jaksa agung. Berani tidak jajaran Kejaksaan Agung. Berani tidak Presiden. Apakah Presiden melakukan intervensi politik untuk tidak terjadinya proses penegakan hukum terutama yang sedang menjadi sorotan adalah penindakan kepada mereka-mereka yang terlibat dalam tindak pidana korupsi. Kita dengar semua itu. Saya datang, bukan sekedar untuk memuaskan publik. Bukan sekedar untuk menunjukkan inilah pemerintah baru, inilah jaksa agung baru, inilah Kejaksaan Agung dengan semangat baru, yang harus bisa melakukan apa saja. Tetapi tanpa harus mencari-cari sesuatu yang tidak ada, saya memang sebagai pimpinan Saudara ingin, agar masalah-masalah yang memang harus dilanjutkan, kasus-kasus tindak pidana yang memang harus dituntaskan, mari kita tuntaskan. Ada kita, ada tanggung jawab kita, pada tuntutan tugas kita, pada kewajiban kita, dan bukan sekedar untuk menyenangkan, memuaskan publik. Kalau kita menjatuhkan hukuman kepada mereka yang tidak bersalah, kita merobek rasa keadilan. Buruk, kalau penegak hukum dan keadilan justru mengingkari prinsip-prinsip hukum. Tetapi lebih buruk lagi kalau hukum dan keadilan tidak tegak karena kurangnya kesungguhan, tanggung jawab, dan kegigihan kita dalam menegakkan hukum dan keadilan itu. Saya tidak hendak masuk pada wilayah yang teknis, dan saya sebagai pemimpin politik, tidak boleh sama sekali mencampuri, mengintervensi proses, yang harus dijalankan secara akuntabel, secara fair, dan dalam transparansi yang tepat. Saya challenge, saya tantang Saudara, dengan tanggung jawab bersama, bersama saya, untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Kalau ukurannya itu, dilihat atau

42

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tidak dilihat oleh publik, diteropong, atau tidak diteropong oleh pers, oleh semua, yang peduli pada penegakan hukum, pada saatnya, mereka akan merasa tentram, karena proses penegakan hukum ini berjalan dengan baik. Jadi ukurannya pada kita sendiri. Standar kita, sasaran kita, achievement kita, tanggung jawab kita, jangan sekedar hanya memuaskan mereka, cenderung untuk memoles, cenderung untuk melakukan langkah-langkah parsial situasional, yang sebenarnya bukan itu yang kita kehendaki. Tetapi dengan sangat bertanggung jawab, dengan serius, dengan fair, dengan penghormatan yang tinggi pada supremasi hukum, saya yakin, kita bisa melakukan tugas ini secara bersama. Saya akan bersama Saudara, tanpa saya harus melakukan campur tangan apapun. Karena, hubungan seperti ini sangat penting. Mutual trust. Saya mempercayai Saudara semuanya. Saudara harus mempercayai saya. Kita bikin kontrak baru, kontrak tanggung jawab, the contract of accountability, yang keluar dari kontrak tentu harus mendapat sanksi, mahal kontrak ini. Sebagaimana saya melakukan kontrak bersama dengan para Menteri di Kabinet Indonesia Bersatu, kemarin dengan para gubernur, yang insya Allah kita bisa melangkah bersama untuk mengemban tugas bersama. Saya mendapat laporan dari banyak sumber, dan pada saatnya, dalam waktu dekat, minggu-minggu ini, saya akan minta penjelasan dari Saudara Jaksa Agung tentang perkembangan penyelesaian kasus-kasus, terutama kasus-kasus besar, dan kasus-kasus yang sangat merobek rasa keadilan. Di mana posisinya sekarang ini? Yang sudah selesai, yang mana? Yang belum, yang mana. Belumnya, mengapa? Langkah ke depannya seperti apa? Dan lain-lain. Saya akan gunakan logika saya, saya akan gunakan cara pandang saya, untuk mengatakan ini logis, dan ini tidak logis. Dan selebihnya saya akan mendorong, menyemangati, memberikan kesempatan kepada Saudara, untuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaan yang memang harus dituntaskan. Banyak suara-suara di luar, di media massa, saya baca, saya dengar, karena saya harus

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

43

mendengar suara rakyat, siapa pun rakyat itu, dengan bahasa apa pun, dengan kesederhanaan, dengan kepolosan, kadangkadang innocent, tapi harus saya dengar. Jadi kalau ada kasus-kasus seperti kasus Andrian Woworuntu, kasus BNI, saya dengar sudah mulai ada yang bicara, bagaimana Bank Mandiri, dan lain-lain. Saya punya list di situ. Konon katanya tidak tersentuh selama ini. Lakukan penyelesaian dengan baik, adil. Lakukan penyelesaian dengan baik. Adil, fair. Keadilan itu adalah yang salah dihukum, yang tidak salah tidak dihukum. Salahnya kecil, hukumannya ringan, salahnya besar, hukumannya berat. Dengan bahasa publik, dengan bahasa awam itulah yang ditunggu oleh rakyat. Saya percayakan penuh kepada Saudara Jaksa Agung. Rakyat berharap penuh pada Saudara, saya percayakan penuh kepada Saudara, saya berharap pada Saudara, rakyat berharap pada Saudara. Saya yakin dengan kebersamaan, dengan saling percaya-mempercayai, kita bisa melaksanakan tugas. Saya akan ikuti secara dekat, dari hari ke hari. Dan tiap bulan, sebagaimana saya sampaikan, saya akan pimpin, rapat-rapat pada tingkat pemerintahan, apa yang dapat kita capai, atau progres dari pemberantasan tindak pidana korupsi. Saya minta semua, bertanggung jawab, terbuka, fair, karena masalah Saudara masalah saya juga. Kita ingin share dalam hal ini. Saya juga tidak rela kalau Saudara sudah bekerja benar, bekerja sungguh-sungguh menegakkan keadilan, dicaci maki, dilihat secara tidak tepat, dan dipersalahkan, seolah-olah Saudara itu penjahat, saya tidak rela. Saya akan bela, kalau Saudara, kita semua pada pihak yang benar. Tetapi saya juga, demi keadilan, tidak akan segan-segan untuk mengatakan, Saudara tidak bertanggung jawab, Saudara harus mendapatkan sanksi. Begitulah, saya kira, kode etik kita, kontrak kita, kebersamaan kita. oleh karena itu, mari kita awali, lembaran baru dalam dunia penegakan hukum ini. saya banyak mendengar, penegak hukum yang patut saya hormati, diantara Saudara-saudara, meskipun saya juga prihatin, dan kecewa, dan sekali-kali sangat marah, kepada beberapa pe-

44

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

negak hukum yang nyata-nyata mengingkari, etika, tanggung jawab, dan tugasnya sebagai penegak hukum. Saya ingin melihat ke depan bersama-sama Saudara-saudara. Saya ajak kita melangkah ke depan, untuk melaksanakan tugas bersama ini dengan sebaik-baiknya. Itulah yang saya sampaikan, saya tidak ingin berbicara terlalu luas, karena pada level kita, pada level Saudara sudah mengerti inti permasalahan. Marilah kita optimis, marilah kita perkuat keyakinan kita, bahwa kita mampu melaksanakan tugas. Peran Saudara sangat penting, peran Saudara sangat menentukan. Dan saya ingin hubungan di antara kita, kita bangun dengan baik, berdasarkan kontrak yang tadi saya sampaikan, kontrak tanggung jawab di antara kita, agar penegakan hukum bisa berlangsung dengan baik, penegakan keadilan pun sesuai dengan harapan dan dambaan masyarakat luas. Predikat Indonesia sebagai negara yang paling bawah dalam ukuran iklim investasi misalnya, peringkat Indonesia sebagai negara yang corrupt, peringkat yang bawah sebagai negara yang corrupt, dan urutan-urutan bawah yang tidak nyaman, dengan semangat bersama, marilah kita tingkatkan agar kita kembali memiliki kehormatan pada tingkat dunia, bahkan pada tingkat dalam negeri sendiri. Itulah yang saya sampaikan Saudara-saudara. Saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya, dan kita akan sering bertemu, saya berada di belakang Saudara, mengikuti, melihat, mendengarkan, dan saya memang membuka diri kepada rakyat, kepada publik, siapa pun, untuk melihat saya, apakah benar yang saya lakukan selama ini. Dan juga melihat Saudara semua, apakah juga benar yang Saudara lakukan ke depan nanti. Sekian, selamat bertugas, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kantor Presiden, 25 Oktober 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

45

Pengarahan Presiden Republik Indonesia


Kepada Jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, 26 Oktober 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat siang, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati, Saudara Kapolri, Wakapolri, Para Pejabat Teras Mabes Polri, Para Kapolda dan segenap Perwira di jajaran Polri di seluruh Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan, Hari ini saya bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Hukum dan HAM, Jaksa Agung, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi dan Sekretaris Kabinet, melaksanakan kunjungan kerja di dua institusi negara, yaitu Kejaksaan Agung yang tadi pagi telah saya lakukan, dan yang kedua di Mabes Polri pada siang hari ini. Tentu harus kita awali pertemuan kita dengan, sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan ridho-Nya, atas kekuatan yang diberikan kepada kita, kita masih dapat terus melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara. Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan saya untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran dan keluarga besar Polri, atas pelaksanaan dan

46

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

penyelenggaraan Pemilu 2004 yang baru saja usai, yang telah berlangsung secara aman, tertib, lancar dan demokratis. Pujian ini saya sampaikan secara tulus bahwa Pemilu yang berlangsung cukup panjang, kurang lebih delapan bulan dengan persiapan akhirnya, yang dunia dulu belum percaya apakah Indonesia mampu menyelenggarakan Pemilu yang berbeda dengan sebelumnya, utamanya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, yang dilaksanakan secara langsung. Tetapi sekali lagi, kita bersyukur, kita bangga, dan kita menjadi lebih terhormat di mata dunia, dan tentu di tanah air sendiri, karena Pemilu kemarin telah berlangsung secara damai dan demokratis. Oleh karena itu, sampaikan ucapan terima kasih saya ini kepada seluruh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia di seluruh tanah air yang telah bekerja keras, siang dan malam, untuk mengamankan Pemilihan Umum yang lalu. Yang kedua, ini minggu pertama saya mengemban tugas sebagai Kepala Pemerintahan dan saya mulai kunjungan kerja saya di kedua lembaga, yang saya anggap sangat penting dan menentukan, terutama di dalam penegakan hukum dan keadilan. Saya memang bersama jajaran Kabinet Indonesia Bersatu, memprioritaskan langkah-langkah penegakan hukum, keadilan, dan hak-hak asasi manusia, untuk lima tahun ke depan. Penetapan agenda dan prioritas ini bukan hanya buah pikiran saya sendiri, tetapi sesungguhnya ini juga merupakan harapan dari seluruh rakyat Indonesia. Tujuh bulan terakhir ini saya banyak berkunjung ke seluruh wilayah Indonesia, ratusan kali saya bertatap muka, berdiskusi, berdialog dengan saudara-saudara kita, dari komponen yang berbeda, dari daerah yang berbeda-beda, yang dapat saya simpulkan bahwa mereka sangat merindukan dan mendambakan tegaknya hukum dan keadilan. Secara spesik kalau saya boleh sederhanakan, rakyat kita ini benar-benar memerlukan hadirnya rasa aman. Rasa aman, aman bepergian, entah siang entah malam, entah melewati daerah-daerah yang berbahaya, yang rawan. Apakah jalan kaki, naik mobil, naik kereta, naik

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

47

pesawat, naik kapal laut. Berada di tempat-tempat publik, di banyak kota, yang mereka ingin kegiatan mereka itu betul-betul aman. Save, being save. Itu yang saya tangkap, di manapun saya berkomunikasi dengan rakyat. Ada peringkat yang lain, tetapi kalau saya langsung pada yang kedua, yang sangat didambakan oleh rakyat adalah agar korupsi di negeri ini betul-betul dapat diberantas secara efektif. Ketika saya menyangkut, mengangkat, mengungkapkan pentingnya pemberantasan korupsi, rakyat selalu merespon dengan sangat positif, dengan penuh harapan, dengan penuh dukungan, agar korupsi di negara kita ini tidak terus berkembang, dan dapat diberantas, diperangi, secara sistematis, sehingga kondisinya menjadi lebih baik, di waktu yang akan datang. Diantaranya, antara rasa aman dengan korupsi, masih ada lagi persoalan-persoalan yang dirasakan oleh rakyat kita, sebagai pekerjaan rumah negara, pekerjaan rumah pemerintah, pekerjaan rumah penegak hukum, dan pekerjaan rumah jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia. Diantaranya, tadi, Kapolri telah menjelaskan dengan sangat gamblang, misalnya, permasalahan kejahatan narkotika. Lantas street, oh street crime sudah yang pertama tadi. Illegal logging, ini juga cukup menjadi sorotan dan atensi. Kemudian terorisme, ini juga dirasakan oleh kalangan-kalangan masyarakat tertentu, terutama yang ancaman teror ini dirasakan menghantui mereka. Dan demikian, sebenarnya, apabila yang disampaikan oleh Kapolri tadi betul-betul dapat kita atasi, kalau itu merupakan masalah, merupakan bentuk kejahatan, maka harapan rakyat, keinginan rakyat, yang diinginkan rakyat, benar-benar dapat kita penuhi. Oleh karena itu, sesuai dengan lingkup tugas Saudara, sesuai dengan program kerja yang Saudara susun sendiri, saya ingin benar melihat ke depan nanti, penciptaan rasa aman, pemberantasan korupsi, bersama-sama dengan institusi negara yang lain, Kejaksaan Agung, pengadilan, misalnya, dan peringkat-peringkat yang seterusnya, seperti illegal logging,

48

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

seperti kejahatan narkotika, dan terorisme tadi, itu betul-betul dapat ditangani secara benar dan baik. Saya akan mengikuti dari dekat, saya akan mendorong Saudara untuk menjalankan tugas seperti itu. Saya akan mencoba membuktikan, bahwa ketika suatu saat saya jalan malam, di Senen misalnya, atau saya bepergian naik kereta dari Jakarta ke Bandung, misalkan, atau mungkin saya naik bus kota dari Kebayoran Baru ke Manggarai misalnya, saya bisa merasakan, penumpang yang lain, pejalan kaki yang lain, juga merasa aman. Ini tantangan yang ada di depan kita. Tetapi saya yakin dengan kreasi Saudara lakukan ini. Sebab, orangtua, ayah, ibu, yang ada di rumah, itu selalu cemas dan khawatir, apakah anak-anaknya itu bisa pulang dengan tidak ada masalah, entah tergoda dengan kejahatan narkotika, terganggu oleh kejahatan jalanan, atau oleh sebab-sebab yang lain. Mari kita share, kita rasakan, apa yang diinginkan oleh rakyat kita, orang-orang tua yang punya anak, yang juga menjalani kehidupan dalam jaman yang penuh dengan tantangan ini. Dan negara manapun, negara yang maju sekalipun, negara-negara barat, atensi untuk menghadapi street crimes, kejahatan narkotika, itu menjadi atensi yang sangat tinggi. Bersyukur di negara kita tidak terjadi banyak kejahatan, atau perkelahian bersenjata, sebagaimana negara-negara barat, karena mudah sekali mendapatkan senjata, kemudian berkelahi dan menggunakan senjata, dan jatuh korban, seperti itu. Mereka juga mendapatkan atensi yang tinggi, disamping street crimes tadi, dan narkotika. Tetapi saya challenge Saudara Kapolri, saya tantang Saudara-saudara, lima tahun mendatang, mulai dari sekarang, kita betul-betul bisa lebih menghadirkan rasa aman, pada masyarakat kita, 24 jam. Ada semboyan, the state that never sleeps, artinya negara yang tidak pernah tidur, dalam arti kehidupan rakyatnya, around the clock, 24 jam itu selalu mendapatkan pengayoman, pelayanan, dan jaminan keamanan. Intinya itu. Saat ini rasio kepolisian kita kurang lebih satu banding 757. Kalau kita bisa membangun kembali, ekonomi kita bisa tingkatkan, dan rasio

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

49

misalkan mendekati 500 nanti, maka tidak ada alasan lagi rasa aman ini tidak hadir. Para Kapolda juga mendengarkan arahan saya ini. Kembangkan di wilayah Saudara masing-masing, di provinsi masing-masing. Bikin negara kita, dari Sabang sampai Merauke adalah negara yang betul-betul aman dan tenteram, sehingga warga negara, rakyat, bisa bebas melakukan aktivitasnya 24 jam. Mari kita lakukan langkah-langkah ini dengan penuh kesungguhan, penuh tanggung jawab, dan kreasi yang bisa Saudara lakukan. Saya tidak tahu, apakah perlu ada patroli-patroli mobil yang ditingkatkan. Saya melihat Kota London, misalnya, saya pernah cerita di waktu yang lalu, itu ada motor besar keliling, 24 jam, saya tanyakan kepada teman yang di sana, Ini apa ini? Ya, ini pelayanan kesehatan, ternyata itu paramedis, yang bisa menjangkau pasien di manapun, kalau tiba-tiba ada serangan jantung, ada kecelakaan, karena, London itu sering macet, ambulans tidak masuk, motor itu keliling 24 jam. Jadi warga negara, warga London, itu merasa aman, bayar pajak mahal pun tidak apa-apa, karena diayomi, dilindungi, diproteksi, dan dilayani 24 jam. Memang kita masih jauh dari kondisi seperti itu, tetapi dari kondisi yang sekarang, mari kita lakukan tindakan-tindakan itu lebih konkret lagi. Tidak muluk-muluk, kalau rakyat merasakan perubahan, bulan demi bulan, tahun demi tahun ke depan ini, maka akan menjadi capaian baru di negara kita, bahwa negara betul-betul bertanggung jawab, dan Saudara adalah institusi negara yang memang dirancang dibentuk dan ditugasi, untuk melakukan tugas-tugas proteksi dan pelayanan kepada masyarakat kita. Saya ingin melihat nanti, langkah-langkah Saudara ke depan. Dan saya akan bersama Saudara untuk melakukan tugas yang penting ini. Yang berikutnya lagi adalah korupsi. Saya ingin ada satu mata rantai kerja dan tanggung jawab yang baik antara semua aparat penegak hukum untuk memberantas korupsi. Lembaga penyidik, kepolisian, dan pengadilan harus menjalankan tugasnya secara konsisten dan adil. Kalau ada aparat pene-

50

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

gak hukum yang terlibat korupsi, harus diproses dan ditindak tegas. Malu saya sebagai presiden sekarang, kalau ketemu Presiden yang lain, Perdana Menteri yang lain, kalau saya membaca artikel, reports, di banyak sumber di dunia ini, kehormatan saya, kehormatan Saudara ikut runtuh, karena peringkat kita yang rendah, the most corrupt nations, masuk dalam peringkat itu. Memukul semua roda kehidupan. Ekonomi menjadi berbiaya sangat tinggi, panjangnya proses perijinan, dari pintu ke pintu, dari meja ke meja, 151 hari untuk memulai kegiatan usaha di Indonesia. Bagaimana investor mau datang. Sedangkan negara lain, di Vietnam, di China, di tempat-tempat lain, jauh-jauh lebih pendek, lebih esien, lebih hemat. Akhirnya, perkembangan ekonomi kita menjadi tersendat, karena faktor-faktor, karena kondisi yang ada di tempat kita ini, corruption. Belum jatuh bangunnya perbankan kita, cost of crisis tinggi sekali, sekitar 600 trilyun yang hilang, dengan kerja BPPN, PPS, segala macam, hanya kembali sekitar 26%, prihatin kita, sedih kita. Oke lah itu bagian dari masa lalu, dari krisis, dengan segala dinamikanya, tetapi saya tidak bisa menerima sekarang ini dan ke depan masih terjadi lagi kasus-kasus yang sama. Perbankan kita, itu bukan punya nenek moyangnya. Tenang saja, mengambil uang, mengambil uang negara, berratus-ratus milyar, bertrilyun-trilyun, dan no guilty feeling. Harus kita mulai dari sekarang, jangan terjadi lagi ke depan. Sakit. Rakyat yang miskin banyak sekali, 38 juta yang miskin, yang menganggur 10,1% dengan pendidikan seperti ini, kesehatan seperti ini. Daya beli yang rendah seperti ini, bagaimana mungkin kita biarkan terus penggerogotan aset negara, yang katanya kita sudah melaksanakan reformasi. Jumlahnya sangat tidak masuk akal. Saya meminta kepada semua pihak, Saudara Jaksa Agung, Saudara Kapolri, semua, untuk bersatu, bersama-sama, untuk mencegah, memberantas tindak pidana korupsi dengan segala keturunan yang mengakibatkan hancurnya aset dan keuangan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

51

negara kita. Ada kasus-kasus yang muncul, saya dapat laporan dari banyak sumber, lakukan langkah hukum secara tuntas, siapa pun di belakangnya, angkat, menyakitkan bagi semua, kalau ada penggunaan aset negara, uang rakyat yang berlebih-lebihan dengan tujuan yang sangat pribadi, yang sangat politis, dengan tujuan-tujuan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, mari kita tertibkan semua itu. Narkotika, saya kira, sebenarnya saya sering memberikan pujian kepada kepolisian, yang cukup banyak yang dicapai, tapi belum cukup, karena ternyata kejahatan narkotika juga terus berkembang, dari waktu ke waktu. Terus lakukan upaya menyelamatkan generasi muda kita, menyelamatkan kehidupan bangsa kita. Illegal logging, ini menghancurkan semua sistem, semua sektor, lingkungan hidup, ekonomi lokal, muncul sindikasi, keterlibatan aparat, dan lain-lain. Mari kita lakukan langkah-langkah yang serius. Saya minta nanti Saudara Kapolri bersama saya, kita bisa melihat ke depan langsung, saya sedang meminta kepada para gubernur kemarin, ketika saya meminta gubernur kumpul di kantor saya, agar ketika saya berkunjung ke Kalimantan, utamanya, itu, gubernur bisa ketemu semuanya, dengan tentu aparat kepolisian daerah, dan kita dari pusat, untuk membahas dua hal, masalah illegal logging ini. Pertama segi penindakan hukumnya, law enforcement, yang adil. Tapi yang kedua, bagaimana solusinya, karena ternyata banyak sekali rakyat kita yang menganggap, dari dulu, turun temurun sejak nenek moyangnya, ya hidupnya dengan itu. Ketika itu dilarang, ketika Undang-Undang tidak mengijinkan, ketika hukum mengatakan, itu salah, mereka sepertinya, Loh, bagaimana saya. Oleh karena itulah ini sama dengan illegal mining, pertambangan tanpa ijin, dari dulu. Oleh karena itu nanti, saya ingin, inisiatif gubernur, kreasi gubernur, bagaimana di satu sisi kejahatan ditindak, tetapi ada jalan keluar. Ya, menjadi legal, dikontrol, ikuti aturan main, dan lain-lain. Itu tanggung jawab kepala daerah, tanggung jawab pemimpin yang mendapat mandat dari rakyat, mendapatkan penugasan dari negara.

52

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Terorisme, saya kira, rakyat sudah sangat menunggu, langkah-langkah yang lebih efektif, saya tahu sudah banyak yang dilakukan oleh jajaran kepolisian, dan dalam banyak hal, saya juga memberikan pujian, tapi sekali lagi, terorisme ini ancaman yang akan terus berlanjut. Jangan lengah. Lakukan semua upaya untuk mencegah, kalau bisa, menangkal lebih dahulu, sebelum terjadi tindakan terorisme. Harganya jauh lebih murah. Saya tahu, akar dari terorisme itu banyak. Ketidakadilan, ketimpangan, pendidikan yang rendah, ketidakadilan pada tingkat dunia, radikalitas, keterisolasian, dan sebagainya. Marilah kita lakukan langkah-langkah bersama, saya juga mengajak tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuka adat, pemerintah daerah, terus mengelola kehidupan masyarakat kita, agar akar kekerasan, radikalitas dan terorisme itu secara struktural dan kultural dapat kita sentuh lebih baik lagi. Tetapi meskipun kita sudah menyentuh akar itu, selalu ada kejadiankejadian kekerasan terorisme. Oleh karena itulah saya minta apa yang dilakukan oleh kepolisian ditingkatkan, dipertahankan, deteksi dini, operasi intelejen, bersama-sama dengan BIN, operasi kepolisian sendiri, yang Saudara lakukan, operasi imigrasi, imigrasi di bawah Pak Hamid Awaludin, tolong kerjasama dengan negara sahabat. Kerjasama ini sangat penting karena network kejahatan transnasional dan terorisme memang mendunia. Tentu kita punya kedaulatan, kita punya sistem hukum, kita punya Undang-Undang sendiri, tidak harus tunduk kepada yang dimiliki negara lain. Tetapi mengingat bahwa kegiatan kejahatan transnasional dan terorisme itu lintas negara, lintas batas, maka sekali lagi, kegiatan atau kerjasama internasional, terus dilaksanakan secara lebih efektif. Itu agenda-agenda yang saya ingin betul dapat Saudara laksanakan oleh seluruh jajaran kepolisian di seluruh tanah air. Bukan hanya saya yang ingin melihat hasil nyata ke depan, tapi juga rakyat Indonesia.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

53

Dalam upaya untuk menegakkan hukum dan keadilan, untuk memerangi kejahatan, untuk mengayomi masyarakat, untuk memelihara ketertiban dan keamanan publik, empat tugas kepolisian, itu proses juga penting. Proses itu harus kasat mata. Saudara bekerja dengan benar, prosesnya, tindakannya, aksinya, itu sudah satu solusi. Yang kedua adalah hasilnya, output-nya, capaiannya. Kalau Saudara hanya mengejar output, bisa saja menggunakan cara-cara yang keluar dari aturan yang benar. Bisa memunculkan masalah baru. Bisa merekayasa, bisa memanipulasi, kalau semata-mata yang penting ini hasilnya. Tetapi kalau prosesnya benar, aksinya benar, langkahnya benar, sungguh-sungguh serius, do it, biasanya, hampir pasti hasilnya mengikuti, output-nya mengikuti. Oleh karena itu saya ingin, untuk akuntabilitas negara, supaya kita juga di mata rakyat itu mendapatkan kepercayaan dan legitimasi yang tinggi, saya mintakan, baik proses ataupun tindakan maupun hasilnya itu dapat diwujudkan dengan baik. Singkat kata, kalau sekarang Saudara mencari gembonggembong di Indonesia, ya ketemu, cara mencarinya dilakukan dengan cara-cara yang tepat seperti itu. Kalau kita ingin membongkar kejahatan illegal logging, mengadili pelakunya, menjatuhkan hukuman, ya ada yang diadili, yang dijatuhkan hukuman, meskipun pengadilan bukan pada Saudara, di tempat yang lain. Tetapi proses sampai dengan penyidikan itu terjadi, dan ada yang sidik. Kemudian kalau kita ingin memberantas korupsi, ya ada kegigihan kita, dan hasilnya juga ada. Pendek kata, baik tindakan atau proses ini, maupun hasil yang dicapai, adalah kebutuhan yang ditunggu oleh masyarakat luas, oleh kita semua. Dengan demikian, saya memberi kepercayaan kepada Saudara Kapolri dan semua, untuk ke depan ini, dapat menjalankan tugas dengan baik. Tingkatkan upaya Saudara, capai hasil yang lebih besar, cegah terjadinya ekses, atau dampak samping yang tidak perlu. Di sini, kepemimpinan menjadi sangat penting. Kepemimpinan setiap strata, setiap level,

54

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

di antara teori kepemimpinan, 1000, 2000, treat of leadership, yang penting pemimpin itu turun ke lapangan. Lapangan dalam arti luas, untuk memimpin langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai dengan tugas yang diemban. Kalau pemimpin turun, dalam arti mengerti masalah, mengelola masalah, memberikan instruksi, mengawasi, mengoreksi, berpikir lagi, memberi instruksi lagi, mengawasi, dan terus, dalam proses pelaksanaan tugas ini, hampir pasti, apa yang dilaksanakan benar. Hampir pasti jajaran bawahannya, lembaganya, juga benar di dalam mengemban tugasnya. Kemudian profesionalisme sangat penting. Tingkatkan profesionalisme Saudara. Pendidikan, latihan, penugasan, on the job training. Saya ingin kepolisian memiliki profesionalisme yang tinggi, etos kerja yang tinggi, mentalitas yang baik, dengan demikian, pekerjaan yang berat itu dapat Saudara laksanakan dengan baik. Saya meminta Saudara Kapolri menghidupkan reward and punishment. Yang berjasa, kasih penghargaan, kasih imbalan. Yang bersalah, kasih hukuman, berikan sanksi, demi keadilan. Jangan rata-rata air. Dan sebentar lagi kita akan memasuki lebaran. Saya sudah dilapori oleh Kapolri tadi, langkah-langkah kita. Ini kepada seluruh jajaran kepolisian, termasuk para Kapolda di seluruh tanah air, laksanakan tugas pengamanan dan pelayanan publik, berkaitan dengan hari lebaran ini, dengan sebaik-baiknya. Setahun sekali, rakyat kita, termasuk golongan yang bawah itu ingin merayakan Idul Fitri. Mereka yang meninggalkan kampung halamannya, mengadu nasib, bekerja di kota-kota, menjadi pegawai atau pembantu rumah tangga, menjadi buruh, menjadi karyawan kecil dengan penghasilan yang kecil, menabung, tiap bulan, pas-pasan, ingin pulang ke kampung halamannya, ke Jawa Timur, ke Jawa Tengah, misalnya, tiba-tiba uangnya dirampok di jalan. Nggak bisa naik kendaraan, karena ndak cukup, menganggur dua hari, sehingga pas Idul Fitri tidak bisa sungkem ke orangtuanya. Dengan segala macam masalah yang dialami oleh mereka, kalau itu

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

55

terjadi, negara bersalah. Kita bersalah. Mari sampai sebegitunya kita memperhatikan rakyat kita. Bagi yang punya, bagi yang menengah ke atas, sepertinya bukan masalah. Bagi mereka, itu masalah. Setahun sekali, itu yang diharapkan. Oleh karena itu, mari kita laksanakan tugas dengan baik. Persiapkan dengan baik. Biasanya saya juga akan melihat di lapangan juga nanti, Pak Dai, carikan tempat, mana yang kira-kira sumber atau biang masalah itu ada, supaya semua itu bertanggung jawab, kalau perlu, kita semua, lek-lekan itu, untuk rakyat kita. Setelah mereka bisa merayakan, barangkali setelah itu Saudara bisa merayakan. Saya kira jajaran kepolisian ada kode etik, yang bertugas bersama prajurit. Sebelum mereka makan, pemimpin jangan makan dulu. Makan dulu semua, baru pemimpin makan. Falsafah ini, nilai. Ini etika sebenarnya. Artinya apa? Ketika kepolisian, ketika negara, termasuk saya harus terlebih dahulu mengutamakan mereka, kita utamakan mereka dulu. Pada saatnya baru kita bisa melakukan hal yang sama. Saya tahu, kalau sudah pengamanan lebaran, prajurit kita berpanas-panas, berhujan-hujan, di perempatan-perempatan jalan, di seluruh rute, saya ucapkan selamat bertugas nanti, kepada Saudara Kapolda, dengan para Kapolres dengan jajarannya, berikan motivasi kepada mereka yang bertugas siang dan malam itu. Dan tentunya pikirkan pula kesejahteraan mereka. Kadang-kadang mereka larut dalam tugas dan pengabdian, dan melupakan kesejahteraan anak istrinya, pemimpin, dia harus memikirkan. Oleh karena itu, saya minta, kalau ada yayasan-yayasan, apapun, kelola dengan baik, yang bersih, dan terutama untuk kesejahteraan anggota. Dengan demikian akan baik semuanya. Bawahan akan mencintai pemimpinnya, dan dengan kecintaan itu, tugas akan dapat dilaksanakan dengan baik. Saya kira itulah yang dapat saya sampaikan, sekali lagi, saya ucapkan selamat bertugas, apa yang telah saya sampaikan harap dilaksanakan, saya akan bersama-sama Saudara. Kesulitan Saudara, saya akan membantu memecahkannya. Saya

56

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

akan senang dan memberikan penghormatan kepada Saudara yang mengemban tugas dengan baik dan benar. Tetapi saya akan kecewa, dan meminta Saudara Kapolri memberikan tindakan yang tepat bagi mereka yang lalai melaksanakan tugasnya. Saya kira demikian, etika yang harus kita junjung tinggi. Selamat bertugas. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mabes Polri, 26 Oktober 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

57

Pengarahan Presiden Republik Indonesia


Kepada Jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kantor Dirjen Bea dan Cukai, 27 Oktober 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat siang, Salam sejahtera, Yang saya hormati, Saudara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Sekretaris Kabinet, Yang saya hormati, Dirjen Bea dan Cukai, para Pejabat Eselon Dua, Hadirin sekalian yang saya muliakan, Marilah pada kesempatan yang baik ini, kita bersama-sama kembali memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Kuasa, atas perkenan rahmat dan ridho-Nya, kita dapat bertemu di ruangan ini untuk bersama-sama melakukan tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan Negara. Sebagaimana Saudara ketahui, pada hari ini, tepat satu minggu saya menjabat sebagai Kepala Pemerintahan, dan perlu diketahui oleh Saudara, bahwa kunjungan saya ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ini, bersama-sama tadi pagi ke Direktorat Jenderal Pajak, termasuk kunjungan pertama saya, di jajaran bidang perekonomian pemerintah Republik Indonesia. Ini menunjukkan, bahwa peran lembaga ini, peran Direktorat Jenderal ini, dan peran Saudara sangat penting dan juga menentukan. Dan karenanya, saya memandang

58

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

perlu di awal jabatan saya sebagai presiden, saya berkunjung, saya mendengar laporan sekaligus permasalahan yang Saudara hadapi, dan saya memberikan arahan atau guidance yang perlu Saudara laksanakan ke depan nanti. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Saudara Dirjen tadi, tugas Saudara ini mencakup atau berkaitan dengan banyak hal. Kalau saya melihat ke dalam dimensi yang utuh menyeluruh, maka yang Saudara lakukan itu berkaitan dengan dinamika dan tumbuhnya perekonomian nasional, termasuk dunia usaha. Kontribusinya, tentu nanti pada penerimaan negara. Yang kedua, Saudara juga mempunyai peran untuk mencegah terjadinya kejahatan, penyimpangan, dan pelanggaran hukum, sebagaimana tugas untuk mencegah dan memberantas penyelundupan misalnya. Dalam konteks itu, hukum ditegakkan, keadilan ditegakkan, kerugian negara dapat dicegah, maka keadilan sekaligus aspek ekonomi. Dan tidak kalah pentingnya adalah bagaimana Saudara memiliki kinerja yang baik, prestasi yang tinggi, sekaligus terbebas dari penyimpangan pelanggaran-pelanggaran sampai dengan kejahatan KKN. Ini menyangkut banyak hal. Menyangkut hukum, menyangkut keadilan, dan outputnya juga tentu berkontribusi terhadap penerimaan negara. Saya ingin memberikan gambaran kepada Saudara, bahwa harapan rakyat seluruh Indonesia, agar negara kita lima tahun mendatang, betul-betul menjadi negara yang lebih aman, lebih adil, lebih demokratis, dan lebih sejahtera itu betul-betul tinggi. Kalau sekarang kita pada bangsa sendiri, rakyat kita, negara kita, tentu Saudara harus ikut bertanggung jawab dan bekerja keras, agar masa depan Indonesia seperti itu, dapat kita wujudkan. Kalau tiga hal yang tadi disampaikan oleh Dirjen Bea dan Cukai, bagaimana pelayanan itu menjadi lebih esien, kemudian pengawasan itu menjadi lebih efektif, dan penerimaan itu menjadi lebih optimal, berarti Saudara berbuat yang kontributif terhadap Indonesia lima tahun mendatang yang saya kerap katakan, Indonesia yang lebih baik. Berarti Saudara memenuhi harapan rakyat. Sebaliknya, kalau

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

59

Saudara gagal, lalai, atau tidak mampu menjalankan tugas yang harus Saudara jalankan tadi, pelayanan, pengawasan, dan kontribusi terhadap penerimaan, berarti Saudara menyia-nyiakan harapan rakyat. Dan saya sangat jelas dalam menilai bagi Saudara-saudara semua. Mereka yang bekerja baik, berprestasi baik, yang bekerja sungguh-sungguh, tentu patut mendapatkan imbalan dan penghargaan atau reward. Tetapi bagi mereka yang lalai, berbuat kesalahan, wajib mendapatkan sanksi, atau punishment. Dengan demikian, kita menjadi adil, karena kita mendapat amanah untuk menjalankan tugas sebagaimana yang telah dibukukan dalam kode etik dan aturan-aturan serta perundang-undangan yang berlaku. Saya akan memberikan arahan langsung terhadap bidang-bidang yang menjadi skala prioritas. Kalau yang dipaparkan oleh Dirjen Bea dan Cukai tadi, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, tugas dan kewajiban, dan upaya dalam mengatasi masalah dan persoalan itu dapat Saudara laksanakan dengan baik, saya akan memberikan penghargaan dan pujian dan itu yang memang saya harapkan dan diharapkan oleh pemerintah serta rakyat Indonesia. Selayaknya, setiap kali saya berkomunikasi dengan dunia usaha, traders, investors, pelaku-pelaku kerja sama ekonomi kita, dalam konteks impor dan ekspor, dalam konteks bagaimana proses kegiatan usaha itu berlangsung. Mereka selalu memberikan kritik kepada kita. Senang atau tidak senang, harus kita terima kritik itu, bahwa pelayanan di negeri kita ini, masih belum sesuai dengan harapan mereka. Mereka selalu memberikan rujukan, pembanding, benchmark, dengan negara-negara lain. Tidak seluruhnya berkaitan dengan permasalahan bea dan cukai, juga berkaitan dengan perijinan di departemen dan lembaga yang lain. Bisa juga berkaitan dengan Direktorat Jenderal Pajak, dan instansi yang lain. Tetapi yang jelas, bea dan cukai merupakan simpul dalam proses kegiatan dunia usaha. Akibatnya apa, panjangnya, tidak esiennya pelayanan ini, mengakibatkan ekonomi untuk sektor usaha itu berbia-

60

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ya sangat tinggi. Kalau sangat tinggi tidak kompetitif, kalau tidak kompetitif, kita tertinggal, kalah bersaing dengan negara lain. Kalau kalah bersaing, hampir pasti, pertumbuhan ekonomi terganggu, penerimaan negara kita berkurang, dan kita berdosa. Sesungguhnya punya potensi, sesungguhnya punya sumber daya, sesungguhnya mitra kerja, investor asing itu bisa datang, tapi karena pelayanannya belum laik, belum esien, maka kemungkinan pasti akan dialami negara dan pemerintah kita. Saya ingin di masa mendatang, kita dapat memperbaiki dan melakukan esiensi. Saya akan melihat secara dekat, bersama Menteri Keuangan dan semua, untuk memastikan bahwa secara keseluruhan memiliki tanggung jawab, memperbaiki tingkat pelayanan yang ada. Saya ingin, entah bulan depan, entah enam bulan lagi, entah tahun depan, ketika saya bertemu kalangan dunia usaha, kalangan investor asing, mereka memberikan apresiasi, bahwa pelayanan kita semakin baik, semakin baik, dan semakin baik. Saya ingin melihat realisasinya, dan saya bersama Saudara untuk meningkatkan esiensi pelayanan ini. Yang kedua, negara dirugikan sangat banyak oleh penyelundupan, illegal logging, illegal mining, illegal shing, banyak lagi kejahatan lintas laut yang terjadi. Sebabnya Saudara sudah tahu, karena kebijakan, karena mentalitas, karena situasi regional dan lain-lain. Pemerintah terus berusaha untuk terus-menerus menyesuaikan kebijakan yang lebih tepat, agar penyelundupan ini dapat kita kurangi. Andaikata, suatu saat, tingkat pendapatan rakyat kita sudah semakin tinggi, sekarang pendapatan per kapita, GDP 900 US dollar per orang per tahun. Bandingkan dengan sebelum krisis, 1500 US dollar per orang per tahun. Andaikata makin meningkat, andaikata orang miskin itu makin susut, purchasing power, daya beli, makin tinggi, dan rakyat bisa memiliki minyak tanah dan solar dengan harga yang makin tinggi, tentu tidak perlu kita berikan subsidi pada harga solar dan minyak tanah

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

61

itu, sehingga rawan terhadap penyelundupan, terhadap pengoplosan. Tetapi dengan kondisi sekarang ini yang kita lakukan adalah, secara bertahap, kita ingin menyesuaikan harga bahan bakar minyak itu. Demikian pula kebijakan-kebijakan yang lain. Tapi tidak boleh menjadi excuse untuk dilakukannya penyelundupan. Bagaimanapun kita berusaha keras untuk mencegah dan memberantas penyelundupan ini, sekuat tenaga. Oleh karena itulah saya ingin karena ini merupakan suatu simpul, bersama-sama dengan Kepolisian, bersama-sama dengan penegak hukum lainnya, penyelundupan ini untuk gampang kita raih, untuk tidak berkembang dan makin susut di kemudian hari. Kalau ini dapat kita tingkatkan, kita lihat nanti, lima tahun mendatang, Saudara tentu sudah berbuat yang luar biasa untuk menyelamatkan dan mengamankan perekonomian nasional kita. Seperti illegal logging, negara dirugikan beratus-ratus milyar, barangkali, bertrilyuntrilyun rupiah. Lingkungan hidup rusak, dan banyak hal. Ini harus kita lalui dengan sangat serius. Saya kira penerimaan resmi kita sudah mendengar dari Saudara. Tapi Saudara barangkali, dengan gaji yang cukup layak, tidak merasakan setiap rupiah itu mempunyai nilai. Tapi kalau Saudara perhatikan, 38 juta rakyat miskin tersebar di seluruh Indonesia. Karena ukuran kemiskinan itu, kalau tidak salah, ada yang 1 US dollar per hari, ada yang 2 US dollar per hari. BPS itu mencatatnya berapa itu? 180 ribu rupiah per bulan. Itu 38 juta itu miskin. Akhirnya apa? Mereka untuk menyekolahkan anaknya susah, untuk membeli obat kalau sakit susah. Hidup sehari-hari pas-pasan, beli makan pakai ikan saja tidak bisa. Negara harus bertanggung jawab, dengan cara membantu meningkatkan pendapatan. Itulah kebijakan skal. Itulah fungsi sosial dari negara melalui kebijakan skal, APBN. Penerimaan negara itu, 80% dari pajak. Ditambah penerimaan negara yang bukan pajak, sadarlah bahwa setiap

62

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

rupiah itu sangat bernilai bagi separuh lebih Saudara kita di tanah air. Nah, kalau seperti itu, marilah kita kerahkan semua upaya agar penerimaan negara itu menjadi makin besar, makin tepat, tidak bocor, tidak dikorupsi di mana-mana. Saya ingin tugas yang kita emban, dilaksanakan dengan baik. Saya sering mendengar, kritik, kecaman, ataupun citra yang tidak baik dari pejabat pajak, pejabat bea cuka, kejaksaan, kepolisian, seolah-olah sambil menjalankan tugas, sambil berbuat pelanggaran melakukan korupsi. Saya katakan kemarin di Kejaksaan Agung, saya akan membela, melindungi, mengayomi bagi mereka yang tidak tepat, dikatakan, termasuk Saudara-saudara. Coba pikir lagi, banyak diantara Jaksa, Polisi, Pegawai Pajak, Pegawai Bea Cukai, dan lain-lain, yang bekerja sungguh-sungguh, siang dan malam, untuk menjalankan tugas. Tentu tidak adil dan tidak tepat kalau mereka dimasukkan ke dalam daftar orang bermasalah. Dan saya akan membela, begitu diserang. Tetapi saya juga akan sangat kecewa, dan saya minta dikenakan punishment kalau memang ada diantara kita, diantara Saudara yang lalai, yang berbuat pelanggaran dan kejahatan, apalagi dengan tingkat yang serius. Saya minta pada semua pihak untuk menyoroti yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk saya. Dengan demikian, kita akan berjaya lima tahun mendatang. Tidak perlu was-was, kalau kita bekerja dengan baik dan terbebas atau terhindar dari berbagai penyimpangan. Marilah kita melangkah ke depan dengan semangat baru, dengan sesuatu yang baru. Saya memberikan kertas putih kepada Saudara, kepada semua. Pertahankan kertas itu tetap putih, tidak ada kata-kata negatifnya. Tetapi kalau ada kata negatif satu kalimat saja, saya akan meminta pihak Kepolisian, tolong teliti, siapa orang itu sebelumnya. Apa yang dilakukan sebelumnya. Karena kalau kita melangkah ke depan bersama, apa yang kita lakukan, betul-betul untuk pemerintahan, untuk rakyat, untuk bangsa dan untuk negara. Tentu sebagai seorang Presiden, saya juga berpikir de-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

63

ngan keras, bagaimana kesejahteraan di negeri ini makin meningkat. Gaji pegawai, gaji guru, petugas-petugas kesehatan. Gaji tamtama TNI dan Polri yang juga rendah, termasuk bagaimana kesejahteraan petani dapat tumbuh, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kita ke depan, tidak boleh tidak kita perhatikan. Tidak adil kalau hanya minta disiplin, disiplin, disiplin, tetapi kita tidak memikirkan kesejahteraan mereka. Saya berdoa dan berpikir keras, bagaimana membuat langkah ke depan. Saya ingin tanya, berapa gaji yang paling rendah per orang, dari tingkat golongan Dirjen? Berapa? Take home pay-nya berapa? Take home-nya 1,4 juta. Kalau minimal gaji pegawai itu dua juta, minimal, baru sejahtera. Pegawai negeri dua, guru dua, prajurit dua, bayangkara dua. Kalau dua juta, saya kira, manusiawi. Jangan sampai pas-pasan, sehingga godaan-godaan untuk tidak disiplin, untuk bekerja yang lain, dan lain-lain itu bisa kita kurangi. Contohnya seperti itu. Jadi saya ingin punishment dan juga insya Allah sama dengan dalam pemberantasan korupsi. Tetapi saya juga ingin keras dalam meningkatkan kesejahteraan. Jadi adil. Kemudian, ada solusi untuk illegal logging. Kemarin saya memerintahkan kepada para Gubernur Kalimantan. Kalimantan itu sumbernya illegal logging. Sabah, Kalimantan Selatan, dan Timur. Nanti kalau saya berkunjung ke Kalimantan, saya ingin bertemu dengan Pak Gubernur dulu, tolong, pada saya sampaikan bagaimana langkah-langkah konkret bagaimana memberantas illegal logging, tetapi sekaligus langkah-langkah bagaimana memberikan lapangan pekerjaan pada rakyat yang dari dulu, dari nenek moyang, tinggalnya di hutan. Mereka tidak menganggap itu illegal logging. Nah itu baru tegas. Karena sebenarnya yang banyak untungnya bukan rakyat kecil yang tanggung-tanggung itu, bukan. Saya pernah terbang dulu, di tahun 1996 dengan helikopter dari Palembang ke Bangka, di wilayah Sumatera Selatan. Saya lihat itu, mulai ditebang, diangkut naik ke sungai. Kalau dilanjutkan

64

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ada kapal muatan dibawa ke tempat lain. Nah itu, rantainya. Rakyat yang nebang itu tidak salah. Karena kalau tidak boleh, mereka susah. Memang dari dulu, nenek moyangnya hidupnya kayak begitu. Itulah yang ingin saya sampaikan. Saya dengar dengan seksama. Saya jadikan alat kontrol. Saya berharap ke depan supaya Saudara bekerja baik, lebih baik, lebih bersemangat, dengan hasil yang lebih bagus lagi. Dan kemudian saya akan membantu Saudara. Jangan takut. Kalau semuanya bekerja bersama, membantu memecahkan masalah. Saya akan menjalankan kewajiban saya demi kepentingan semuanya. Jadikanlah suasana bulan Ramadhan sebagai momen untuk membangkitkan kesadaran kita, membangunkan kita untuk menjalankan tugas dengan baik. Saya kira itulah, Saudara Dirjen, dan Saudara hadirin sekalian. Selamat bertugas, semoga Tuhan selalu memberikan kekuatan lahir dan batin kepada Saudara. Sampaikan salam saya kepada istri dan anak Saudara. Mudah-mudahan Indonesia ke depan membawa kebaikan bagi kita semua. Sekian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kantor Dirjen Bea dan Cukai, 27 Oktober 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

65

Pengarahan Presiden Republik Indonesia


Kepada Jajaran Direktorat Jenderal Pajak
Kantor Dirjen Pajak, 27 Oktoter 2004

Bersama Saudara Menko Perekonomian dan Saudara Sekretaris Kabinet, saya melaksanakan kunjungan di instansi Saudara. Tentu ini menggambarkan bahwa saya memandang betapa penting dan menentukannya peran Saudara, peran lembaga yang Saudara pimpin dan kelola. Kemarin saya berkunjung ke Kejaksaan Agung dan Mabes Polri, dengan tema tentunya, sinkronisasi, koordinasi, dan sinergi penegakan hukum, keadilan, dan hak-hak asasi manusia, maka tema kunjungan saya hari ini tentunya lebih dari itu, karena saya berpendapat bahwa perpajakan, atau pajak itu memiliki beberapa dimensi dan konsep. Yang pertama kita lihat dari dimensi ekonomi, yang kedua, bagaimana pun, menyangkut dimensi sosial, dimensi keadilan, dan juga dimensi hukum. Oleh karena itu, kalau saya nanti menyampaikan pengarahan dengan sekaligus direction kepada Saudara, maka direction saya ini, lebih dari sekedar permasalahan pajak dalam konteks ekonomi. Nantinya, insya Allah di masa mendatang, Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, sama-sama Saudara akan bekerja bersama. Harapan saya bekerja sedini mungkin, untuk bagaimana mengembangkan perpajakan ini dalam konteks ekonomi, melihat kontribusi nyatanya terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Tetapi saya katakan tadi, bahwa permasalahan pajak juga memiliki perspektif dan dimensi yang lain, yang tidak boleh kita abaikan. Dalam konteks itu, saya akan mulai, supaya kita berangkat

66

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dari visi yang sama, persepsi yang sama, dan harapan saya nanti, juga memiliki komitmen, tanggung jawab, dan tekad yang sama, untuk mengemban tugas sebaik-baiknya, paling tidak lima tahun mendatang. Saudara-saudara, Saya ingin sampaikan, bagaimana saya melihat Indonesia lima tahun ke depan, dimana kita insya Allah akan berada. Betapa tentunya dengan kerja keras kita, kita ingin mewujudkan Indonesia lima tahun mendatang yang tentu lebih aman, lebih adil, lebih demokratis, dan lebih sejahtera. Saya akan menitikberatkan pada Indonesia yang lebih sejahtera. Kita berterima kasih kepada Presiden Megawati yang dengan pemerintah beliau telah mencapai beberapa kondisi, terutama di bidang makro ekonomi. Ini tentu capaian yang patut kita berikan kredit. Yang belum bisa diwujudkan dalam pemerintahan Ibu Megawati kemarin, tentu menjadi tugas saya. Misalnya, membaiknya makro ekonomi yang patut kita syukuri itu memang belum serta merta dapat memecahkan permasalahan pengangguran yang angkanya cukup tinggi, menggerakkan sektor riil dan dunia usaha yang bisa kita harapkan bisa tumbuh kembali sebagaimana keadaan sebelum krisis, dan juga sasaran-sasaran ekonomi serta kesejahteraan yang lain. Saya memahami sulitnya mengelola negara dan pemerintahan pada masa transisi, karena dulu saya juga ikut dalam pemerintahan, baik Presiden Abdurrahman Wahid, maupun Ibu Megawati. Oleh karena itu, yang penting, kita berterima kasih dan patut memberikan penghargaan terhadap apa yang dilakukan yang lalu, dan sekaranglah kita meneruskan, meningkatkan, mencapai sasaran-sasaran yang belum dapat dicapai di waktu yang lalu itu. Beginilah kita melihat secara utuh, secara matang, dan secara bijak, sebagai suatu kesinambungan, continuism dari apa yang dilakukan pemerintah sebelumnya dan pemerintahan yang saya pimpin sekarang ini. Dari itu, yang jelas,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

67

karena tujuh-delapan bulan yang lalu ini saya rajin berkeliling Indonesia, hampir semua provinsi, banyak kota, berdialog, berdiskusi, mendengar harapan dan aspirasi masyarakat kita tentang Indonesia ke depan, dan tentang, utamanya, kesejahteraan rakyat, maka kesimpulan yang dapat saya ambil adalah, rakyat memang menginginkan tingkat ekonomi dan kesejahteraannya menjadi lebih baik. Ambillah yang nyata, mereka ingin bisa dapat mendapatkan lapangan pekerjaan makanya pengangguran lima tahun mendatang harus bisa kita kurangi secara sistematis. 10,1% terlalu tinggi. Negara yang ekonominya terkelola dengan baik, tentu di bawah empat persen. Maka target kita, 10,1% hampir setara dengan 10,3 juta, karena angkatan kerja kita juga 100 juta, sekitar itu. Tentang kemiskinan, rakyat ingin ada perubahan yang lebih baik lagilah. Bisa menabung, bisa menyekolahkan anaknya, bisa membeli pakaian tiap tahunnya, dan lain-lain, terutama ekonomi yang lemah. Dengan demikian, kemiskinan itu harus kita susutkan 38 juta. Thats too much, terlalu banyak angka itu, oleh karena itu harus kita susutkan. Insya Allah, separuhnya menjadi sasaran kita untuk lima tahun mendatang, tingkat penyusutan itu. Daya beli masyarakat, income per kapita belum seperti sebelum krisis. Sebelum krisis dulu, 1500 dolar Amerika per tahun, sekarang 900 sekian. Lima tahun mendatang harus kita tingkatkan, sama atau melampaui dari angka sebelum krisis itu. Tingkat pendidikan, Saudara mendengar tiap hari, minimal, suara rakyat di televisi, di media massa, di media cetak dan lain-lain, beratnya biaya pendidikan, persoalan membeli buku, dan lain-lain. Tentang kesehatan, kalau Saudara turun ke kampungkampung, ke desa-desa, kondisi Puskesmas kita, kondisi kesehatan masyarakat masih di bawah standar. Perlu kita tingkatkan kembali. Dan banyak lagi yang saya sebut dengan hak dasar rakyat, basic entitled one, pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.

68

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Artinya apa, negara, pemerintah, kita semua, harus melakukan upaya yang gigih lima tahun ke depan untuk mengembangkan ekonomi kita. Ekonomi harus tumbuh, GDP harus membesar, penerimaan negara harus makin besar, dengan semua pergerakan ekonomi kita. Kita tahu bahwa pengangguran, kemiskinan, pendidikan yang rendah, kesehatan yang rendah itu, kalau kita mengacu pada hukum ekonomi, kalau ekonomi itu tumbuh, maka akan ada proses semua itu bisa diangkat tingkatnya, derajatnya. Banyak teori, Saudara sudah mengetahui, trickle down effect, broad effect, dan lain-lain, meskipun dalam banyak hal tidak selalu begitu yang terjadi di banyak negara, utamanya negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Trickle down effect pada pemerintahan yang lalu, ternyata tidak seindah yang kita bayangkan ditandai dengan kesenjangan yang tinggi. Antara yang maju dengan yang terbelakang, yang kaya dengan yang miskin, perkotaan, pedesaan, dan lain-lain. Artinya, pemerintah, bertanggung jawab untuk melakukan introspeksi, agar kesejahteraan rakyat itu tidak semata-mata diserahkan pada hukum ekonomi atau mekanisme pasar, tetapi harus ada fungsi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan itu. Disitulah pentingnya, kekuatan skal kita, disitulah pentingnya APBN, disitulah pentingnya pos untuk biaya rutin maupun biaya pembangunan. Disitulah pemerintah untuk lima tahun mendatang menyadari isu-isu tadi. Harus berbuat lebih banyak lagi untuk membantu pendidikan, membantu kesehatan, membangun infrastruktur, yang memang tidak sepenuhnya bisa ditangani swasta, atau sebagai chance tab, sebagai stimulus yang dilakukan pemerintahan melalui kebijakan skal, meskipun ada batas-batasnya. This is very fundamental issue yang harus kita pahami. Pemerintah, negara harus sangat bertanggung jawab untuk itu. Itulah yang diharapkan rakyat. Tidak banyak-banyak. Saya pernah berdialog dengan petani di kaki Gunung Sumbing, di Jawa Tengah, di sekitar Temanggung. Petani cabai, petani tembakau, petani jagung, petani padi, saya ber-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

69

dialog dengan mereka. Dengarkan, saya sampaikan di Kadin, kalau Bapak masih ingat. Saya dialog, Pak tolong, biaya listrik jangan mahal-mahal, Kenapa? Ya, Pak, saya ini kan petani jagung. Saya tiap tahun itu, keuntungan saya bersih, 500 ribu. Cuma sepuluh jengkal tanahnya. Terus setiap bulan saya membayar listrik 23 ribu. Setahun kan, sudah 250 ribu. Jadi saya hanya dapat keuntungan 250 ribu. Seorang ayah, punya istri dengan dua anak, keuntungan 250 ribu, could you imagine? Bapak, kita barangkali keluarkan 100 ribu dari dompet kita, itu ringan barangkali. For him, and for them, for most of our people, 250 ribu itu, sangat-sangat bernilai. Harapan mereka, artinya, apa? Pemerintah pada tahapan seperti ini, harus bisa meringankan beban mereka. Yang kita miliki adalah intervensi dengan kebijakan anggaran kita, APBN kita, APBD kita. Nah kalau cerita itu, peran Saudara sangat-sangat penting. Saya lihat tadi, hampir 80% kontribusi pajak untuk penerimaan negara, penerimaan nasional. Delapan puluh persen, artinya apa? Kalau terjadi, apa namanya, kemelesetan, bahasa Indonesianya susah kemelesatan ini, berubah, keseluruhan penerimaan negara. Belum lagi kalau distorsi, kalau hal-hal lain yang menyimpang dari itu semua. Nggak mencapai sasaran saja, bisa dilihat implikasinya terhadap total annual pajak. Oleh karena itu, marilah kita berpikir dan bertindak dalam konteks, jangan hanya melihat posisi Saudara saja, tapi lihatlah di mana Saudara berada dalam keseluruhan pembangunan, atau peningkatan penerimaan negara dan dalam keutuhan pembangunan ekonomi kita. Nah dari situ, saya, ini kesempatan yang baik, tadi, baik Menteri Keuangan, maupun Dirjen Pajak mengatakan kepada saya, ini pertama kali Presiden berdialog, Presiden berkunjung ke Saudara, karena sebenarnya, pemahaman saya, bahwa lembaga ini sangat penting dan menentukan. Karena penting dan menentukan, saya memiliki beberapa isu yang harus saya angkat di sini. Yang tentunya kalau yang menyampaikan saya, ya ini menjadi pekerjaan rumah kita, yang harus kita jalankan

70

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

bersama lima tahun mendatang. Isu-isu perpajakan ini yang dilihat oleh kita semua adalah, masalah tax ratio. Saya punya angka, mudah-mudahan tidak berbeda dengan angka Saudara, kalau tax ratio kita ini masih di bawah 14%, 13,6%. Itu belum cukup. Ada keinginan yang kuat untuk terus-menerus kita naikkan lima tahun mendatang. Yang ambisius, kita bisa menuju ke 19%, tahun 2009. Yang mengatakan ambisius, itu memang betul. Kadang-kadang untuk menjadi bangsa yang besar, kita berpikir ke sana, harus berkarya besar, seperti itu. Tax ratio tidak harus meningkatkan tax rate. Tetapi barangkali tax list-nya yang mesti kita lihat. Saudara paham dan lebih mengetahui persoalan-persoalan ini. Mari kita tidak pernah lepas dari pikiran kita, upaya kita, siang dan malam, sebelum tidur, bagaimana tax ratio ini menjadi makin baik ke depan. Yang kedua, bagaimana pun, karena APBN kita tidak boleh terlalu kecil, yang harus kita deliver, kita alokasikan dan kita distribusikan untuk sektor-sektor pembangunan kita, tentunya kita juga berkepentingan dengan pertumbuhan penerimaan negara. Yang tadi Saudara juga paparkan di situ, dari tahun ke tahun di sini juga ada. Kita juga berkepentingan dengan kebijakan perpajakan. Banyak sekali complain dari dunia usaha dalam dan luar negeri, menyangkut kebijakan perpajakan. Complain itu tidak selalu kita pada pihak yang bersalah, atau kebijakan perpajakan kita tidak tepat. Tapi ada mata rantai antara kebangkitan dunia usaha, datangnya investasi, baik domestik maupun internasional, yang berkaitan dengan tax policy, dengan custom policy, dengan beberapa policy di bidang ekonomi. Saya mengangkat isu ini, karena setiap kali saya bertemu dengan dunia usaha, dengan investor, termasuk yang dari luar negeri, selalu diangkat permasalahan perpajakan ini. Mari kita sadari, paling tidak, there is an issue yang harus kita kelola dengan baik. Kemudian, Saudara mengatakan, ada hambatan di dalam pengumpulan pajak. Saudara mengatakan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

71

akses yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam pengumpulan pajak ini, kita bicarakan, hambatan seperti apa. Kemudian, bukan rahasia lagi, adanya penyimpanganpenyimpangan di dalam pengumpulan pajak, pemungutan pajak. Penyimpangan ini ada pada pihak yang harus membayar pajak. Bahwa yang harusnya dibayar, tidak membayar, dan lain-lain. Ada juga penyimpangan pada pemungut pajak, pada jajaran yang Saudara pimpin, di banyak tempat di negeri ini. Dua-duanya tentu menghambat, dua-duanya juga mengurangi capaian di dalam penerimaan pajak ini. Oleh karena itu, ini juga isu yang saya anggap sangat penting, yang saya akan lihat secara dekat untuk lima tahun mendatang. Terjadinya penyimpangan, corruption, distorsi dari ini semua. Dan yang terakhir isunya adalah transparansi dan public approach. Ada kalanya Saudara sudah bekerja keras, dengan hasil yang nyata, tapi informasi seperti ini tidak serta-merta diketahui publik, sehingga publik melihat pajak ini serba negatif. Padahal kalau hal-hal yang positif, atau prestasi-prestasi itu juga dikomunikasikan kepada publik, maka publik akan melihat secara utuh, sisi baik dan sisi tidak baik dari perpajakan kita. Bukan hanya sistem, bukan hanya administrasi, tetapi juga praktek perpajakan di negeri kita ini. Ini juga isu yang tidak boleh kita lewatkan. Saudara-saudara, Dari hal-hal itu yang akan saya berikan atensi secara serius lima tahun mendatang, sejumlah isu itu, yang harus kita kelola, kita carikan solusinya, dan kalau itu menyangkut penyimpangan, ya harus kita cegah, kita hentikan, meskipun kejahatan itu selalu ada, di negara mana pun juga, pada masyarakat mana pun juga. Tetapi tentu kita punya tugas untuk mengurangi secara sistematis, serendah-rendahnya, angka penyimpangan ataupun kejahatan-kejahatan di bidang perpajakan ini.

72

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Dari isu-isu yang saya angkat itu Saudara-saudara, saya memang mengajukan pertanyaan kritis, dan tolong dijawab pada hari ini. Yang pertama, dapatkah atau yakinkah, dan kalau Saudara mengatakan dapat dan yakin, bagaimana caranya, agar tax ratio ini dapat kita tingkatkan untuk lima tahun mendatang, dengan tingkat pertumbuhan yang signikan. Yang kedua, apa hambatan yang mendasar, meskipun sekilas tadi saya sudah mendengar, lima tahun mendatang, di dalam meningkatkan penerimaan pajak ini, atau di dalam mengembangkan praktek perpajakan di negeri kita. Hambatan fundamentalnya apa? Bagaimana mengatasinya? Dan mana yang di luar jangkauan Saudara, yang harus saya tekankan kepada institusi lain di negara ini, yang saya juga bisa membantu untuk meringankan Saudara untuk menghadapi hambatan-hambatan itu. Tapi satu, hambatan apa? Kemudian yang ketiga, saya challenge Saudara, saya tantang Saudara, bagaimana kita bisa bersama-sama melakukan pencegahan dan pemberantasan KKN ataupun penyimpangan di lingkungan perpajakan. Bisa karena sistem, bisa karena administrasi, bisa karena mekanisme, tapi bisa karena mentalitas, bisa karena memang kecenderungan itu, mudah melakukan penyimpangan dan kejahatan. Mencari solusinya, bagaimana kita mencegah. Saya memang ingin melihat ke depan. Saya ingin mengajak Saudara melihat ke depan, mulai hari ini ke depan. Karena kalau saya harus selalu berorientasi ke belakang, itu memerlukan effort, tenaga pikiran yang tidak kecil. Sementara tugas ke depan, langkah-langkah ke depan bisa terhambat. Meskipun tidak berarti saya melupakan, mengampuni kejahatan-kejahatan apalagi berskala besar yang terjadi di waktu lalu. Tapi saya ingin melihat mulai hari ini ke depan, apa yang dapat kita lakukan bersama, dengan komitmen bersama, dengan kontrak kita, kontrak tanggung jawab, untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan baru ini. Tiga pertanyaan kritis ini saya minta untuk dijawab, disam-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

73

paikan pendapat Saudara dan untuk kita ketemu hari ini, ya itulah, komitmen kita, kontrak kita, ayo kita jalankan secara bersama. Masih menyangkut pertanyaan yang saya ajukan kepada Saudara, tadi disampaikan bahwa sampai dengan bulan Oktober ini, atau sampai September ya, itu sudah terkumpul sekitar 71% dari total sasaran penerimaan pajak untuk APBN tahun 2004. Kalau tidak salah angka totalnya 238, berarti kan, sisanya berapa yang belum terkumpul. Meskipun Saudara tadi mengatakan insya Allah akan tercapai, saya ingin mendapatkan kepastian, bahwa itu memang bisa kita capai. Sebab kalau tidak, memang pemerintahan baru sebagai presiden yang baru kurang dari seminggu saya, pas seminggu hari ini menjabat, ini persoalan yang krusial dan sangat penting dalam ekonomi nasional kita. Empat itulah yang ingin saya dengarkan dari Saudara. Di sini ada Menteri Keuangan, beliau juga tentu akan bepikir keras dengan keras, dan Menko Perekonomian. Saya ingin juga share bagaimana kita bisa memecahkan persoalan ini. Saya persilakan.

Menteri Keuangan
(suara tidak jelas)

Dirjen Pajak
(suara tidak jelas)

Presiden RI
Kalau dia tidak membayar pajak, orang yang sangat miskin, dia tidak membayar pajak. Orang yang harus bayar pajak, ya bayar pajak, jangan sebaliknya. Yang penghasilannya besar, tinggi benar, ya harus bayar selayaknya. Yang penghasilannya rendah, ya sedikit. Itu harus kita perjuangkan secara sungguh-sungguh. Yang kedua, pemutihan, pengampunan, itu yang penting juga memenuhi rasa keadilan, dan mendapatkan

74

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

manfaat yang nyata, dibandingkan kalau tidak ditempuh atau dipilih kebijakan itu. Oleh karena itu, ya apapun kebijakan yang kita pilih, rakyat itu dianggap tepat. Karena ke depan membawa prospek untuk kepentingan mereka, bukan untuk kepentingan orang seorang. Setiap kebijakan selalu ada pro dan kontra. Tidak pernah suatu public policy itu didukung penuh oleh semua stakeholder, atau semua kalangan. Biasalah pro dan kontra. Tapi, mana yang paling baik untuk rakyat. Kalau rakyat mendapatkan kontribusi nyata, ya itu yang kita pilih. Nanti akan di situ dan saya serahkan penuh nanti kepada Menteri Keuangan, Menko Perekonomian untuk menyusunnya, kebijakan apa pun, bersama-sama dengan Dirjen Pajak. Kalau tidak ada yang lain, ada permintaan saya kepada Dirjen Pajak. Untuk eselon satu ke atas di jajaran pemerintahan, sampai tingkat menteri, tentu asumsi saya sudah punya NPWP semua kan? Sudah? Betul? Pokoknya saya harus punya keyakinan dengan report Anda, bahwa eselon satu ke atas itu sudah punya NPWP. Syukur kalau turun eselon dua ke atas. Ya, nanti semua. Tapi saya itu kan ingin, leader give the example. Ya, bagaimana mungkin kalau pemimpin tidak memberi contoh dan tidak menjadi contoh. Kita mulai dari diri kita. Kemudian tolong dilaporkan kepada saya terus-menerus kasus-kasus besar di dalam perpajakan. Siapa yang untouchable, saya akan panggil. Jadi kalau ada seseorang yang pemimpin perusahaan yang seolah-olah tidak bergeming, tentu dengan benar, data yang benar, saya akan bantu untuk mereka menjalankan kewajibannya. Dua itu. Yang lain-lain saya serahkan penuh kepada Saudara, dengan semangat baru, yang di daerah juga ada saya kira.

Kantor Dirjen Pajak, 27 Oktoter 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

75

Pidato Presiden Republik Indonesia


Peresmian Fasilitas Produksi, Pengolahan dan Penampungan Migas Terapung Belanak Conocophillips
Istana Negara, 29 Oktober 2004

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera, Hadirin yang saya muliakan, Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena pada hari ini, di bulan suci Ramadhan yang mulia ini, kita masih diberikan kesehatan jasmani dan rohani dalam menjalankan tugas kita masing-masing. Kepada hadirin kaum Muslimin dan Muslimat, saya mendoakan semoga amal ibadah Saudara-saudara di bulan suci Ramadhan ini, mendapat ridho dari Alllah SWT. Hari ini kita berkumpul disini untuk meresmikan fasilitas produksi, pengolahan dan penampungan terapung migas Belanak. Fasilitas ini terletak di lepas pantai Kepulauan Natuna, di bagian utara negara kita yang berbatasan dengan Vietnam. Meskipun letak proyek itu cukup jauh dari posisi dimana kita berada sekarang ini, namun hal itu tidaklah mengurangi arti penting dari upacara peresmian ini. Di sudut manapun kita berada, kita tetap merasa bahwa sudut itu adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai. Jarak sik yang terbentang antara satu daerah dan daerah yang lain, tidaklah mengurangi kesadaran kita bahwa kita adalah sebuah bangsa yang bersatu dan berdaulat.

76

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Peresmian beroperasinya fasilitas perminyakan dan gas bumi di lepas pantai Kepulauan Natuna, merupakan bagian integral dari upaya kita membangun perekonomian bangsa. Negara kita memiliki kekayaan alam yang terpendam, yang belum seluruhnya kita olah dan kita manfaatkan. Kita menyadari bahwa kita masih memiliki kekurangan dalam penguasaan teknologi, manajemen dan permodalan dalam mengolahnya. Karena itu, kita terus membuka diri untuk membangun kerjasama dengan negara-negara sahabat, dengan para pelaku bisnis dari negara-negara lain atas dasar prinsip saling menguntungkan. Untuk itulah, kita terus berupaya untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi ketenangan kegiatan usaha di segala bidang, termasuk di bidang minyak dan gas bumi. Kita terus pula berupaya untuk memperbaiki aturan-aturan hukum yang berlaku, memperbaiki pelayanan birokrasi sehingga tercipta iklim usaha yang sehat. Kita pun berupaya untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan, sehingga semua pelaku bisnis merasa aman dan tentram dalam menjalankan usahanya. Adanya suasana yang kondusif, kepastian hukum, ketertiban pelayanan birokrasi dan terjaminnya rasa aman, adalah faktor-faktor penting yang tidak dapat kita abaikan dalam pembangunan ekonomi kita. Dalam suasana yang tidak nyaman, birokrasi yang tidak ramah, hukum yang tidak pasti serta situasi keamanan yang tidak menentu, sukar bagi kita untuk bergerak maju. Kita selamanya akan tertinggal dari kemajuan-kemajuan yang telah diraih oleh negara-negara lain. Karena itu, saya mengajak kepada segenap komponen bangsa, marilah kita memperteguh kembali tekad dan semangat kita dalam melakukan pembaharuan demi kemajuan bangsa. Tidak ada kekuatan lain yang akan mampu membawa kita kepada kemajuan dan kesejahteraan, kecuali kekuatan yang bersumber dari dalam bangsa kita sendiri. Hadirin yang berbahagia, Fasilitas produksi, pengolahan, dan penampungan migas

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

77

terapung Belanak ini, merupakan fasilitas yang modern dan menggunakan terknologi terkini. Karena itu, saya berpesan, peliharalah fasilitas berteknologi tinggi yang ramah terhadap lingkungan. Prinsip yang kita anut adalah, meskipun kita memanfaatkan potensi kekayaan alam untuk membangun ekonomi, kita tetap harus memelihara kelestarian lingkungan sekitarnya. Kita tidak ingin proyek-proyek yang kita bangun, hanya membawa keuntungan jangka pendek. Namun dalam jangka panjang menimbulkan dampak kerusakan lingkungan yang parah. Mungkin biaya yang kita perlukan untuk memulihkan lingkungan yang rusak itu akan lebih besar dibanding dengan manfaat yang kita peroleh. Fasilitas produksi, pengolahan, dan penampungan migas terapung Belanak ini, kita harapkan akan mampu menambah penerimaan negara. Meningkatnya penerimaan negara, sekaligus berarti meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat. Pendapatan dari hasil penjualan minyak dan gas bumi itu akan disetorkan ke dalam APBN. Pendapatan itu tidak semata-mata digunakan oleh Pemerintah Nasional yang ada di Jakarta, namun dibagikan ke daerah-daerah secara proposional sebagaimana telah ditetapkan oleh undang-undang. Karena itu, jangan ada lagi rasa kecemburuan dan kekhawatiran dari rakyat kita di suatu daerah, bahwa kekayaan daerahnya diambil, tetapi tidak membawa manfaat bagi daerah yang bersangkutan. Kita telah menyadari kekeliruan-kekeliruan yang terjadi di masa yang lalu. Pemerintah sekarang bertekad untuk membangun negara secara adil dan proposional. Hal ini penting dalam upaya kita untuk memelihara tetap adil dan proposional. Hal ini penting dalam upaya kita untuk memelihara tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hadirin yang berbahagia, Akhir-akhir ini harga minyak dunia mengalami peningkatan yang di luar perkiraan kita bersama. Tentu saja meningkatnya harga minyak bumi ini, di satu sisi akan mem-

78

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

perbesar penerimaan negara. Namun di sisi lain, peningkatan itu menyebabkan membesarnya subsidi bahan bakar di dalam negeri. Hal ini disebabkan karena kita, di samping mengekspor produksi minyak kita, kitapun mengimpor pula bahan bakar minyak untuk konsumsi dalam negeri. Pemerintah akan bersikap hati-hati dalam menyikapi masalah ini. Pemerintah tidak berkeinginan untuk menambah beban masyarakat, bagian terbesarnya masih hidup dengan kemampuan ekonomi yang serba terbatas. Namun Pemerintah juga tidak ingin mengalami desit anggaran, yang tentunya akan berdampak pula bagi pembangunan nasional kita. Mudah-mudahan, kita diberikan petunjuk dan kebijaksanaan dari Allah SWT dalam mengatasi pilihan-pilihan yang sulit ini. Hadirin yang berbahagia, Demikianlah pokok-pokok sambutan saya. Akhirnya dengan mengucapkan kalimat Bismillahirrahmanirrahim, dengan ini saya resmikan Fasilitas Produksi, Pengolahan dan Penampungan Terapung Migas Belanak di lepas pantai Kepulauan Natuna. Semoga fasilitas yang dioperasikan oleh kontraktor BP migas, yakni Conocophillips Indonesia ini akan berjalan dengan sukses, dan membawa manfaat bagi bangsa dan negara. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Istana Negara, 29 Oktober 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

79

Pidato Presiden Republik Indonesia


Peringatan Nuzulul Qur`an Tahun 1425 H / 2004 M
Masjid Istiqlal, Jakarta, 30 Oktober 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hadirin kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia, Malam ini kita kembali memperingati Nuzulul Qur`an di Mesjid Istiqlal yang mulia ini. Kesempatan yang membahagiakan ini marilah kita pergunakan untuk merenungkan kembali hikmah peristiwa itu, seraya mengaitkannya dengan situasi yang tengah dihadapi oleh bangsa dan negara kita dewasa ini. Bagi kita kaum Muslimin, Al Qur`an adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan sebagai petunjuk, penjelasan, dan sekaligus pembeda bagi umat manusia. Dikatakan sebagai petunjuk, karena fungsi Al Qur`an adalah menunjukkan kepada manusia, jalan untuk memahami hakikat hidup menuju kearah yang benar. Dikatakan sebagai penjelasan karena kitab itu menjelaskan hampir seluruh aspek kehidupan manusia, alam semesta, alam ghaib dan kehidupan di hari akhirat kelak. Dikatakan pula sebagai pembeda, karena Al Qur`an berisikan kaidah-kaidah akhlak yang membedakan mana perbuatan yang benar dan mana perbuatan yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk. Bangsa kita adalah bangsa penganut agama Islam terbesar di dunia. Pengaruh ajaran agama Islam dalam kehidupan kita sebagai bangsa, tidaklah dapat kita abaikan. Namun kita

80

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

menyadari pula, bahwa bangsa kita adalah bangsa yang majemuk, yang menganut berbagai agama. Kenyataan seperti ini sesungguhnya tidaklah menjadi masalah yang menyulitkan bagi kita. Karena, kemajemukan itu adalah keniscayaan, dan sekaligus suatu kenyataan yang harus kita terima. Kita perlu terus menerus mengembangkan sikap hidup, untuk menghormati kemajemukan, atas dasar nilai dan rasa persatuan, persaudaraan dan kebangsaan. Sejak puluhan tahun yang lalu, kita telah bertekad bulat untuk menjadi bangsa yang kuat, utuh dan bersatu, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang sama-sama kita cintai. Saya yakin dan percaya, tekad itu tidak pernah luntur hingga sekarang, meskipun kita sering dihadapkan kepada tantangan-tantangan yang tidak ringan. Al Qur`an telah mengingatkan kita, agar kita senantiasa bersatu padu. Jangan kita menjadi bangsa yang berpecah-belah. Marilah kita pegang teguh semangat bersatu yang diajarkan oleh Al Qur`an. Hadirin yang berbahagia, Kita baru saja menyelesaikan berbagai agenda nasional bangsa kita. Kita sama-sama telah menyaksikan pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Kita pun baru saja menyaksikan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 20 Oktober yang lalu. Kita patut bersyukur kehadirat allah SWT, karena semua proses itu berjalan dengan aman, lancar, demokratis dan konstitusional. Kita telah sanggup menunjukkan kepada bangsa-bangsa lain, bahwa bangsa yang bagian terbesar penduduknya beragama Islam ini, mampu membangun kehidupan bernegara yang demokratis. Insya Allah kehidupan bernegara kita akan terus maju, dan akan setara dengan negara-negara demokrasi lainnya di dunia. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak kepada segenap komponen bangsa, segenap lapisan masyarakat, untuk memelihara prestasi demokrasi yang telah kita

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

81

capai itu. Dalam pemilu yang lalu, rakyat dengan kebebasan penuh, tanpa paksaan dari pihak manapun juga, telah memberikan suaranya dalam Pemilu DPR, DPD dan Pemilu Presiden. Kita sungguh berharap, lembaga-lembaga negara ini benar-benar mendapatkan legitimasi dari rakyat, sehingga dapat bekerja secara optimal. Saya selaku presiden Republik Indonesia, dan saudara Muhammad Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden, telah mengucapkan sumpah di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat, dengan menyebut Asma Allah. Dengan sumpah itu kami berjanji, akan menjalankan amanah yang telah diberikan oleh rakyat dengan sebaik-baiknya, selurus-lurusnya dan seadil-adilnya. Karena itu, saya selalu bermohon ke hadirat Allah SWT, semoga Dia senantiasa menunjuki saya ke jalan yang lurus. Saya pun memohon dukungan segenap rakyat, sepanjang saya berada di jalan yang benar. Sebaliknya, saya pun memohon kritik, teguran dan saran yang konstruktif, kalau-kalau saya melakukan kekeliruan dan kealphaan. Saya hanyalah hamba Allah yang dhaif, yang tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Hadirin kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia, Sebagai sebuah bangsa, kita tengah berjuang keras untuk membangun diri kita. Kita ingin membawa bahtera bangsa kita ini, berlayar menuju pulau idaman yang membahagiakan. Cita-cita kita adalah menciptakan masyarakat adil dan makmur, sebagaimana diamanatkan oleh Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. perjuangan ke arah itu tentu bukanlah perjuangan yang mudah dan ringan. Kita memerlukan semangat, tekad dan kemauan yang keras tanpa mengenal lelah. Diperlukan pikiran yang cerdas dan menjangkau, diimbangi dengan ketepatan dalam mengambil keputusan, keberanian dalam menanggung resiko. Dalam berjuang ada kalanya kita berhasil, ada kalanya pula kita gagal. Apabila berhasil kita wajib bersyukur. Sebaliknya apabila gagal, kita harus bersabar dan

82

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

berani melakukan introspeksi dan koreksi, untuk kemudian berjuang lebih gigih lagi. Tentu saja kita tidak boleh berbuat sembrono. Segala sesuatu harus kita kerjakan dengan perhitungan yang matang, sabar dan hati-hati. Mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara haruslah menggunakan sistem, manajemen dan kepemimpinan yang benar. Kita harus merencanakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Al Qur`an menyuruh kita bersikap demikian. Allah SWT telah berrman bahwa kita umat manusia adalah khalifah-Nya di muka bumi. Tugas kita adalah untuk mengelola dan memanfaatkan segala sesuatu yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita. Untuk itu Allah SWT telah memberikan akal untuk berpikir dan hati untuk merasa. Dengan bermodal keduanya itulah, kita berbuat dan bertindak dengan segala iktikad yang baik dan tulus. Kita tentu akan merasa gagal sebagai khalifah-Nya, jika kita mampu membawa bangsa kita menuju kemakmuran dan kesejahteraan. Bahkan kita dapat digolongkan sebagai bangsa yang lalai dalam memanfaatkan segala karunia Allah yang begitu besar, yang telah dilimpahkan kepada bangsa kita. Bukankah negeri kita begitu kaya dengan sumber alam. Bukankah udara tropis di negara kita telah memberikan kesempatan kepada kita, untuk bekerja dan berusaha sepanjang tahun, tanpa hambatan oleh pergantian musim. Pertanyaannya adalah: mengapa bangsa kita masih belum terbebas dari kemiskinan, ketertinggalan dan keterbelakangan? Dan jawabannya adalah, mungkin ada sesuatu yang salah pada diri kita. Kita telah melalaikan seruan dan dorongan Al Qur`an yang menyuruh kita menjadi umat yang cerdas, berikhtiar dan dinamis. Kita harus berbuat seimbang antara mencapai kebahagiaan hidup di akhirat kelak, dengan membangun kemakmuran dan kesejahteraan hidup kita sekarang di atas dunia yang fana ini. Hadirin yang berbahagia, Saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

83

ini untuk mengajak kita semua mengembangkan sikap berjiwa besar. Sikap berjiwa besar artinya, kita berani mengakui kekurangan dan kekhilafan diri sendiri, dan mengakui kelebihan dan kemampuan orang lain. Dengan sikap seperti itu, kita berupaya untuk menghilangkan kekurangan-kekurangan yang ada pada diri kita masing-masing. Selanjutnya kita bergerak dan melangkah maju. Tidak akan ada suatu bangsa yang akan mampu menjadi bangsa yang besar, kalau bangsa itu tidak memiliki jiwa yang besar. Salah satu sikap berjiwa besar itu adalah kesediaan untuk menahan diri, demi tujuan yang lebih besar, dan kepentingan yang lebih besar pula. Tujuan dan kepentingan yang lebih besar itu adalah, sesuatu yang menyangkut keberadaan dan kepentingan bangsa dan negara. Bukan kepentingan perseorangan, bukan kepentingan segelintir orang. Bukan kepentingan kelompok dan bukan pula kepentingan golongan. Tetapi kepentingan kita semua, yaitu kelangsungan hidup kita sebagai bangsa, di masa kini dan di masa depan. Karena itulah, saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk saling menahan diri, untuk tidak mengutamakan kepentingan yang lebih sempit, dalam menyikapi aneka rupa persoalan yang tengah kita hadapi. Saya yakin dan percaya, dengan sikap seperti itulah kita akan berhasil membangun dan memajukan kehidupan bangsa. Sikap sebaliknya, justru akan membuat kita mundur, dan tertinggal di belakang bangsa-bangsa lain. Saya percaya, tidak seorangpun dari kita yang menginginkan keadaan seperti itu. Sudah lebih setengah abad kita merdeka. Kini tiba saatnya bagi kita, untuk bergerak menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa, menuju cita-cita kita bersama. Hadirin yang berbahagia, Saya ingin mengakhiri sambutan saya ini, dengan mengajak segenap kaum Muslimin dan Muslimat untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Pada malam Nuzulul Qur`an ini, marilah kita tingkatkan apresiasi

84

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kita kepada Al Qur`an, dengan segala pengajaran yang ada di dalamnya. Kepada segenap komponen bangsa, saya mengajak, marilah dengan semangat Nuzulul Qur`an, kita teguhkan kembali tekad dan semangat kita untuk bersatu. Dengan semangat bersatu itu, dan kemudian melangkah untuk berjuang bersama, Insya Allah, cita-cita kita akan tercapai. Demikianlah sambutan saya. Semoga Allah SWT senantiasa memberkati kita semua. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 30 Oktober 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

85

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Kunjungan Ke Depo Pertamina
Plumpang, 31 Oktober 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat sore Salam sejahtera, kalau saya bicara sore kan mendekati Maghrib, moril makin tinggi, kalau siang kelihatan panjang nanti menuju buka puasa. Saudara Direktur Utama Pertamina yang saya hormati, Saudara-saudara sealing yang saya muliakan, Hari ini saya melakukan kunjungan ke Instalasi Pertamina di Plumpang ini, bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; Menteri Perhubungan; Menteri Negara BUMN dan Sekretaris Kabinet, untuk melihat dari dekat kesiapan Saudara, di dalam mengemban tugas yang mulia memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat kita. Saya akan mulai dengan sedikit bercerita apa yang dirasakan oleh rakyat kita pada hari-hari yang akan kita masuki ini, Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Pengalaman saya berdialog dengan rakyat, terutama delapan bulan terakhir, saya ratusan kali bertemu rakyat, berdialog, berkomunikasi mendengar pendapat dan pikiran mereka, antara lain, Lebaran, Natal dan Tahun Baru adalah hari mereka tunggu sepanjang tahun. Banyak Saudara-saudara kita dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Wonogiri, Wonosari, Gunung Kidul, Trenggalek, Paci-

86

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tan dan lain-lain. Itu yang bekerja di Jakarta dengan gaji pas-pasan, mungkin berjual bakso, toko kelontong, warung tegal, pembantu rumah tangga, meskipun pembantu rumah tangga itu juga profesi yang mulia, jauh lebih mulia dibandingkan meminta-minta, pas-pasan gaji mereka. Mereka menabung semua gajinya yang kecil, ditabung, terkumpullah sejumlah uang, ndak banyak. Uang itu untuk apa, membantu keluarganya, yang juga relatif miskin di daerah. Membantu adiknya bersekolah, orang-tuanya untuk makan. Nah, uang yang ditabungnya dengan susah payah dengan keringat yang luar biasa itu, satu untuk biaya perjalanan, yang kedua ditinggal di kampung halamannya. Bayangkan bagaimana perasaan mereka, kalau pada saatnya dia tidak bisa pulang, karena misalnya kendaraan tidak ada. Kendaraan tidak ada sebabnya bisa bermacam-macam, kurangnya sarana angkutan baik darat, laut, maupun udara. Kurangnya bahan bakar sehingga tidak bisa dioperasionalkan semua alat angkut itu. Pengelolaan atau manajemen yang tidak bagus. Kemudian aktitas di sepanjang jalan yang mengganggu kelancaran lalu lintas itu, termasuk kondisi jalan, jembatan, pasar tumpah dan lain-lain. Termasuk barangkali ya faktor-faktor yang menyebabkan itu tidak lancar. Dia tidak bisa terangkut, harusnya Malam Takbir beserta keluarga, masih ada di Purwokerto kalau tujuannya Jawa Timur, masih ada di Wonogiri padahal mau ke Trenggalek dan lain-lain. Perhubungan, yang kedua belum tentu juga dia aman, kecopetan, hilang bawaannya, dijailin orang. Bayangkan orang kecil, ekonomi lemah, setahun sekali hanya ingin ketemu melepas rindu dengan keluarga dan mungkin juga meninggalkan anak yang kecil di kediaman, rumahnya. Tidak bisa menjalankan ibadah itu, karena faktor-faktor tadi. Kalau ini terjadi, negara bersalah, pemerintah lalai. Oleh karena itu saya menganggap perlu memastikan bahwa jajaran pemerintah dan negara, dalam hal ini, mengemban tugasnya dengan baik. Memang kalau tidak apa-apa, tidak ada yang tahu bahwa perhubungan berfungsi sangat penting, Pertamina berfung-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

87

si dan berperan sangat penting. Polisi tidak tidur selama dua minggu, siang dan malam, kehujanan, kepanasan, karena menjalankan tugasnya. Orang tidak tahu, tetapi begitu terjadi sesuatu, koran, televisi, omongan orang, langsung, biasa mencari kambing hitam. Disitu biasanya, orang mencari-cari siapa yang bikin kacau ini, perhubungan-kah, polisi-kah, pertamina-kah dan lain-lain. Oleh karena itu mari kita persiapkan sebaik-baiknya. Saya menyimak laporannya tadi. Kalau itu bisa dilaksanakan, diimplementasikan, bagus, berarti kita telah mempersiapkan segalanya. Saya sudah mengunjungi Kepolisian minggu lalu, saya mintakan hal yang sama, insya Allah saya akan berkunjung ke tempatnya Menteri Perhubungan untuk memastikan hal yang sama. Mari kita dahulukan melayani rakyat, saya mohon. Kalau di antara kita bertugas melayani rakyat sampai strata yang paling bawah, apakah perhubungan, keamanan, pertamina dan lain-lain, mari kita layani dulu. Nanti setelah rakyat merasa dilayani, kita baru bisa rileks barangkali bisa juga ikut merayakan hari besar, hari yang penting ini, dahulukan kepentingan rakyat mungkin hidup kita tidak sesengsara mereka. Oleh karena itu, dengan semangat meningkatkan pengabdian kepada rakyat the state never sleep, negara yang 24 jam memikirkan rakyatnya, melindungi rakyatnya. Kita mulai dari hal-hal seperti ini, sebelum kita bicara yang jauh. Mari kita mulai jangan lalai, kontrol, cek, berikan contoh untuk memastikan bahwa pelayanan ini berjalan dengan baik. Kebiasaan saya tak kenal, maka tak sayang. Saya turun ke lapangan bukan untuk mencari-cari kesalahan, tapi untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik, dan kalau ada masalah saya ikut berpikir, bagaimana membantu menyelesaikan masalah itu. Tadi yang pertama, saya minta apa yang sudah dipaparkan oleh Pimpinan Pertamina tadi, tolong dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Yang kedua, saya melihat memang beberapa kerawanan dari kondisi pertamina, kondi-

88

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

si energi nasional, kondisi bagaimana kita mempertahankan security of supply ini kompleks. Tetapi tidak boleh karena ruwet, complicated, persoalannya banyak, tidak semua dalam jangkauan Pertamina, lantas menyerah, ya sudah memang ini urusan orang banyak. Jangan begitu. Mari kita carikan solusinya dengan baik. Kita ingin Pertamina menjadi world class company. Insya Allah, akan datang saatnya nanti. Dulu Petronas berguru sama kita, dia lebih maju. Dulu Production Sharing Contract itu terkenal ketika belum ada model, belum ada formula bagaimana kerjasama internasional. Negara lain mencontoh, tapi mereka mengembangkan lagi modelnya, ya kita juga harus melihat membandingkan dengan model di negara lain. Dulu kita menjadi nett exporter sekarang kita lihat tadi kongurasi, anatomi dan perimbangan dan lain-lain. Dulu konsumsinya tidak sebesar ini sehingga security of supply aman dengan kilang yang ada. Sekarang ada keperluan untuk menambah kilang, menambah stand point apa namanya, depot, untuk menampung bahan bakar itu. Belum kita bicara Kawasan Timur Indonesia dan lain-lain. Dulu subsidinya tidak menguras APBN, tidak mengancam skal kita. Padahal desitnya kecil, sekarang menjadi sangat-sangat besar. Tidak pernah dalam sejarah ada harga minyak dunia yang bertahan seperti ini dalam tingkat yang sangat tinggi. Ini Presiden OPEC di sini, dan kita mengalami keadaan seperti ini. Ini masalah-masalah yang harus kita pecahkan. Ada yang kita pecahkan dalam jangka pendek, ada yang jangka menengah, ada yang jangka panjang. Saya ingin bersama sama para Menteri, Dirut Pertamina, dan lain-lain, kita mengembangkan bagaimana strategi energi kita untuk jangka panjang, supaya tidak deadlock, tidak parsial. Kita punya kerangka strategi bagaimana energy policy and strategy kita jangka menengah dan jangka panjang, dengan demikian pembangunannya menjadi tepat. Pertama, dengan pertumbuhan penduduk, dengan pertumbuhan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

89

konsumsi, dengan perkembangan ekonomi dunia usaha dan sektor riil, berapa estimasi kita terhadap kebutuhan bahan bakar pada khususnya, dan energi pada umumnya. We have to help estimate, seperti itu yang pertama. Yang kedua, lantas bagaimana untuk mencukupi kebutuhan itu. Berapa yang bisa kita forsir untuk dicukupi dalam negeri, berapa yang tidak mungkin dalam jangka menengah untuk kita cukupi. Kita bicara ratio antara produksi dalam negeri dengan yang kita impor dari luar negeri. Menyangkut berapa banyak kita menambah kilang-kilang minyak, berapa banyak kita menambah depo atau depot penampungan itu, termasuk kawasan yang masih belum terjangkau dengan sistem dan distribusi ini, kita hitung disitu nanti. Kemudian kita lihat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, bagaimana masalah kebijakan harga, pricing policy ini. Penyelundupan terjadi karena disparitas harga yang tinggi. Maunya sama dengan harga pasar, harga sesuai dengan keekonomiannya, harga dengan negara tetangga tetapi masyarakat kita yang masih banyak di bawah garis kemiskinan tidak mungkin. Presiden Indonesia, termasuk saya, begitu saja membedah sistem harga, kemudian sama dengan harga di luar, dan lantas tidak ada penyelundupan. Tapi cost-nya terlalu tinggi dan sangat membebani rakyat kita. Mesti harus adjustment bagaimana pertumbuhan tahun demi tahun, lima tahunan agar pricing policy ini pas dengan pertumbuhan ekonomi kita, ditambah dengan subsidi untuk siapa. Cocokkah kita mensubsidi komoditas. Apakah kita tidak lebih baik mensubsidi pengguna atau consumers. Cocokkah subsidi itu dibagi rata-rata oleh departemen kalau sudah ada sekian trilyun kompensasi kenaikan harga BBM semua merasa penting, padahal kalau menurut saya ya uang yang sekian trilyun untuk mereka yang susah karena harga bahan bakarnya naik kan begitu logikanya. Well targeted subsidy itu yang kita bicarakan nanti. Kemudian apakah kita membiarkan konsumsi bahan bakar

90

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

minyak ini melonjak terus-menerus tanpa harus ada sinkronisasi dengan penggunaan gas yang kita miliki. Challenge untuk Menteri Energi untuk Beliau, challenge untuk pimpinan Pertamina, BUMN dan lain-lain. Bagaimana sebetulnya gas kita memang sebagian besar kita ekspor ke Jepang, Korea, Taiwan, juga dan negara-negara lain. Bagaimana pasnya, bagaimana mengalirkan dari Sumatera ke Jawa sehingga beban untuk bahan bakar itu menjadi lebih kecil. Lantas bagaimana kita mencegah rakyat kita tidak sangat consumtive terhadap bahan bakar ini. Kajian kebijakan terkait hal tersebut harus kita kembangkan ke depan. Pendek kata, ada sejumlah PR jangka menengah dan jangka panjang. Mari saya undang semuanya Saudara-saudara yang memiliki pengalaman yang panjang, kita rumuskan satu strategy, satu policy, satu action plane yang tepat. Bantu Direktur Pertamina, bantu saya untuk mengambil keputusan seperti ini. Memang panjang sepertinya yang kita lewati untuk menuju kondisi yang seperti itu, untuk mewujudkan Pertamina sebagai world class company, tapi selalu ada jalan. Kita bisa percepat jalan itu, kalau kita mau. Harapan kita, Pertamina itu suatu saat memiliki tingkat pelayanan yang sering disebut better, lebih baik dari sebelumnya, quicker, lebih cepat, dan cheaper. Saya tadi lupa bahwa untuk Lebaran, Natal dan Tahun Baru, tolong dipastikan bahwa yang disebut pelayanan bahan bakar, itu tersedia baik. Saya memang was-was kalau masih melihat angka 15, 16 hari bekal untuk premium. Saya punya cerita sendiri, saya ceritakan nanti, ya idealnya di atas 20-lah. Coba nanti. Saya tahu, tidak mudah. Tapi tolong ini jadikan atensi, persediaan ada. Yang kedua terdistribusi, akses dari pembeli, pengguna rakyat untuk membeli itu dengan harga yang terjangkau. Jangan sampai makin ke bawah makin ke depan harga minyak tanah, harga solar, menjadi berlipat ganda. Tolong kontrol semuanya itu, stoknya, distribusinya dan keterjangkauan harganya. Ini masih wilayah yang harus

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

91

dikontrol dengan baik. Sedikit saja ada masalah dan muncul di mana-mana nanti, kadang-kadang hanya masalah sepele, hanya satu kampung, karena pas ada pers di situ bisa kemana-mana, dan kemudian ditafsirkan bahwa gagal untuk menjalankan tugasnya. Ya satu-satunya jalan pastikan semua bekerja dengan penuh kepemimpinan sangat penting, kontrol sangat penting, pengawasan sangat penting dan turun ke lapangan oleh para pemimpin juga sangat penting. Saya ingin cerita sedikit kemarin saya cerita di depan Pak Purnomo, Pak Hatta Rajasa, tahun 2000, saya Menteri Pertambangan dan Energi, Balongan rusak, kilang di Kalimantan Timur terbakar, kilang di Kuwait terbakar. Pantai Barat Amerika mengkonsumsi banyak sekali karena musim dinginnya, winter-nya sangat menggigit, sehingga pasar yang di Singapura, yang biasanya terdistribusi dengan baik, tersedot, kebanyakan ke Pantai Amerika. Pusing tujuh keliling. Saya lihat stoknya itu sudah turun sekian hari, sekian hari makin turun, sudah lampu kuning, sudah mulai antrian, di Jakarta, Surabaya, tempat-tempat yang lain, itu menjelang Sidang Kabinet, Agustus tahun 2000, presidennya Gus Dur. Saya langsung mengambil inisiatif. Kalau tidak ada terobosan nggak ada inisiatif yang tidak regular, mungkin tidak selamat dan dulu, alhamdulillah Allah SWT menyelamatkan, kalau sampai terjadi krisis bahan bakar pemerintah sudah jatuh waktu itu, jatuh tahun pertama. Oleh karena itu, saya masih ingat, ada muktamar PKB di Surabaya, saya diundang sebagai salah satu undangan. Badan saya di Surabaya, tetapi pikiran dan hati saya tidak di Surabaya, karena saya resah, bukan lagu Resah dan Gelisah, itu lagunya Obbie Messakh itu. Mengingat antrian itu, akhirnya saya bilang, Gus, saya ijin kembali ke Jakarta, Ada apa, wonten nopo? Lah, meniko Gus, bahan bakar sudah mulai susah. Ini kalau nggak, bahaya. Bisa jatuh. Kaget beliau, Jatuh, serius? Serius Gus. Pendek kata saya, kembali.

92

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Terus saya bersama Pak Iin ini, Dirjen Migasnya masih Pak Rachmat Sudibyo, saya langsung berangkat ke tiga negara, Singapura, Malaysia, ketemu Pak Mahathir di Petronas, terus Muangthai, supaya ada back up untuk bisa dialirkan, pas stok kita menjadi cukup. Pembicaraannya bagus, ya, dengan solidaritas ASEAN, dengan semangat ASEAN, ada komitmen waktu itu untuk membantu kita. Tetapi yang saya ceritakan, begitu pulang saya sampai di Jakarta, yaitu di Cengkareng, dicegat wartawan karena sudah mulai panjang antrian itu. Kemudian saya minta semua jajaran Pertamina, mulai dari Pak Baihaki sampai seluruhnya, kumpul di kantor. Saya marah waktu itu, marah sekali karena saya melihat tidak cekatan, bussines as usually, padahal krisis. Semua bekerja lebih dari bussines as usually kalau perlu nggak usah tidur nggak apa-apa. Kita nggak tidur tiga hari nggak mati kok. Saya kecewa karena saya menganggap ini darurat sampai saya maraton ke tiga negara, pulang balik lagi, artinya, bukan hanya nggak sempat istirahat, pindah-pindah, langsung kembali lagi, untuk mengontrol dan memastikan itu Tetapi saya lihat bagaimana pendistribusiannya, pengecekannya. Saya turun ke pom bensin, sebagian teman Pertamina belum turun. Saya cek bagaimana distribusinya kota per kota, hari perhari, jam per jam, macetnya di mana, kapalnya di mana, segala macam. Saya tidak puas waktu itu. Akhirnya semalam saya tidak pilih bekerja seperti ini, bisa hancur, begini cara bekerja, bekerja kita sehari, dua hari, tiga hari di-cover. Jadi saya hanya mengatakan ketika kita menghadapi masalah, ya kita harus menanganinya secara serius, secara sungguh-sungguh dan jangan sekedarnya. Oleh karena itu, saya tadi kalau melihat stok 16 hari itu semuanya insya Allah bekerja, tidak ada kerusakan kilang, distribusinya ok, yang datang juga ok, tidak ada ledakan, tidak ada penimbunan, ini kan macam-macam orang kita. Ada yang senang bikin keuntungan pada saat sedang susah kan ada, ada kan seperti falsafah lele, lele itu kalau keruh malah hidupnya ditempat apa itu, kalau jernish malah nggak tumbuh. Jadi

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

93

ada orang yang dalam arti yang negatif ya, ada yang lumpur yang keruh itu malah jadi besar, kalau terang benderang tidak begitu. Nah, oleh karena itu tolong nanti dipimpin semuanya supaya kita juga enak, rakyat kita bisa berlebaran dengan baik, dan kita pada saatnya juga bisa merayakan dengan baik. Ada masalah-masalah lain yang nanti kita bicarakan dengan Pimpinan Pertamina, dengan menteri-menteri terkait tentang apa yang dikeluhkan oleh Kuwait Petroleum Company tadi, desit yang memang diluar kemampuan Pertamina, karena menyangkut keuangan negara saat ini. Dan saya juga tidak ingin melihat ke belakang, yang jelas ada masalah sekarang ini yang harus saya atasi, yang harus bersama-sama kita atasi. Ya kalau misalkan harus ada diplomasi, nanti beritahu saya, saya bisa mengutus mungkin Duta Besar kita yang di Kuwait, ataupun barangkali salah satu yang bisa saya jadikan special oil. Demikian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Plumpang, 31 Oktober 2004

94

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

95

Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia


Seusai Pertemuan Konsultasi Dengan Pimpinan DPR RI
Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, 2 November 2004

Terima kasih, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Rekan-rekan Wartawan, Baru saja saya melakukan konsultasi dengan Pimpinan DPR. Minggu lalu, Pimpinan DPR berkenan melaksanakan konsultasi dengan saya. Dan hari ini, saya juga melakukan hal yang sama, untuk meningkatkan peran bersama kita sesuai dengan konstitusi ke depan ini, dan sekaligus berkonsultasi untuk mencari solusi atas masalah, yang katakanlah, dihadapi oleh Lembaga Eksekutif dan Lembaga Legislatif sekarang ini. Dalam kehidupan politik, masalah-masalah ini bisa saja terjadi, tetapi yang penting, kami bersepakat, pimpinan eksekutif dan pimpinan legislatif untuk dengan niat baik bersama mencari jalan keluar sebaik-baiknya. Saya terus terang sangat memberikan penghargaan dan sangat gembira pada konsultasi ini, bahwa pimpinan DPR dalam waktu yang sangat dekat akan menuntaskan permasalahan yang ada di tingkat dewan. Kita dengar tadi, langkah-langkah beliau, saya kira patut kita dukung, karena itu langkah yang tepat dan bijak. Dan tentunya dengan harapan masalah ini segera selesai dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Pihak pemerintah pun ingin segera untuk menjalin kerjasama dengan DPR, termasuk rapat-rapat kerja

96

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

yang diselenggarakan oleh komisi dengan mitra kerjanya, yaitu para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Pemerintah memerlukan pengawasan dari DPR. Saya sebagai Presiden, dalam prinsip checks and balances, tentu memerlukan kontribusi dari DPR, agar kebijakan public ini bisa tepat dan sesuai dengan harapan rakyat. Dalam semangat itulah, sekaligus saya ingin mengklarikasi berita-berita atau wacana politik yang ada pada hari ini, seolah-olah Presiden melarang menteri-menterinya untuk melakukan rapat-rapat kerja. Yang sebetulnya adalah, pemerintah, karena melihat bahwa Pimpinan Dewan dalam waktu yang sangat dekat ini akan atau sedang menuntaskan permasalahan yang insya Allah akan segera selesai, maka kita memberikan kesempatan dan menunggu proses itu rampung dan dengan konsultasi ini, maka saya pun ingin agar segera para menteri bisa menjalankan kewajibannya memenuhi undangan pihak DPR dalam rapat-rapat kerja. Ini tentu menjadi dambaan kita, dambaan rakyat Indonesia. Presiden tidak pada posisi dan tidak tepat mencampuri urusan internal Dewan Perwakilan Rakyat, tetapi karena sudah mulai muncul masalah horisontal, menyangkut eksekutif dan legislatif, maka kami sepakat, dengan niat dan pikiran yang baik untuk bertemu hari ini dan kemudian memcahkan masalah secara bersama. Saya optimis, dengan semangat pertanggungjawaban yang tinggi kepada rakyat, masalah ini dapat segera kami selesaikan. Dan dalam waktu yang sangat dekat, saya juga percaya, pemerintah dan DPR bisa melaksanakan kewajibannya masing-masing, sesuai dengan konstitusi yang ada. Demikianlah yang saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

97

Jakarta, 2 November 2004

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Menerima Duta Besar Negara-Negara Sahabat
Istana Negara, 2 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat siang, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya muliakan para Duta Besar dan Perwakilan Negara Sahabat, Para Pimpinan Organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa dan Organisasi Internasional lainnya. Pada kesempatan yang baik ini saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Yang Mulia para duta besar negara-negara sahabat di tempat ini untuk mengucapkan selamat atas dan dukungan kepada pemerintahan baru yang saya pimpin, dan ini menunjukkan semangat yang tinggi diantara kita untuk terus meningkatkan persahabatan dan kerjasama di waktu yang akan datang. Sebagaimana Yang Mulia ketahui juga, sebagaimana diangkat oleh Yang Mulia Duta Besar Palestina tadi, bahwa bangsa Indonesia telah dapat melaksanakan Pemilihan Umum yang cukup panjang selama delapan bulan, secara damai dan demokratis. Tentu saja bangsa Indonesia merasa bangga dapat melaksanakan Pemilu yang betul-betul demokratis dan tentu saja saya juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kontribusi dari negara-negara sahabat dan lembaga-lembaga internasional dalam Pemilu itu terutama dalam misi peman-

98

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tauan Pemilu. Sebagaimana Yang Mulia ketahui, harapan rakyat Indonesia sangat tinggi, barangkali terlalu tinggi untuk pemerintah bisa memenuhi semua. Saya berupaya untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya, agar harapan rakyat itu dapat kami penuhi. Agenda Indonesia ke depan sesungguhnya ada dua. Yang pertama, bagaimana kami mengelola kehidupan bernegara sesuai dengan amandemen konstitusi yang telah dilakukan oleh bangsa kami dalam era reformasi dewasa ini. Ini merupakan era baru dalam sejarah politik di Indonesia. Kita memiliki sistem, meskipun lunak tapi sebutlah sistem bicameral, ada Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah, ini memerlukan penyesuaian. Kemudian dengan dipilihnya Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat, ini juga memerlukan penyesuaian dalam paradigma, dalam mind-set dan kultur politik yang baru. Kalau Yang Mulia tahu, hari-hari sekarang ini atau minggu-minggu ini ada persoalan politik, misalkan menyangkut hubungan antara DPR dengan pemerintah yang saya pimpin, ini saya letakkan dalam kerangka penyesuaian yang sedang kami lakukan antara hubungan antar lembaga menurut amandemen konstitusi yang telah dilakukan. Kemarin kami berkomunikasi dengan Ketua Mahkamah Konstitusi, juga dengan Ketua Mahkamah Agung. Pagi tadi saya berkonsultasi dengan Ketua Perwakilan Daerah dan Insya Allah, jam satu siang ini saya akan ketemu dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, dengan tujuan untuk mengkonsultasikan bagaimana hubungan diantara kami bisa berlangsung secara sehat dan demokratis. Itu yang pertama. Agenda kedua adalah bagaimana kembali membangun Indonesia pasca krisis, baik itu di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan keamanan, serta menyangkut peran internasional Indonesia. Pemerintahan yang saya pimpin, lima tahun mendatang tentu memiliki agenda dan prioritas. Yang pertama, masalah demokrasi. Kami akan melanjutkan proses demokratisasi agar

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

99

kehidupan demokrasi di Indonesia makin matang, partisipasi politik masyarakat makin dapat kami wadahi, dengan demikian apa yang dilakukan oleh pemerintah itu betul-betul yang menjadi harapan dan aspirasi rakyat Indonesia. Mengembangkan demokrasi memang bukan perkara yang mudah karena kami harus membangun nilai dan perilaku politik, kelembagaan politik, proses politik maupun budaya-budaya politik, yang tentunya sebuah proses panjang yang harus kami lalui. Kedua, di bidang ekonomi. setelah kami mengalami krisis yang dahsyat dan meskipun dalam masa transisi enam tahun yang lalu, makro ekonomi kami membaik, tetapi kami ke depan ini masih menghadapi permasalahan ekonomi yang fundamental. Masalah ekonomi yang mengemuka lima tahun mendatang adalah angka pengangguran yang masih tinggi, kemiskinan yang juga, masih relatif tinggi, infrastruktur yang harus kami bangun kembali. Kemudian pertumbuhan yang masih harus kami tingkatkan lima tahun mendatang, termasuk sektor riil serta hidupnya kembali investasi baik dalam maupun luar negeri. Dalam konteks kebangkitan ekonomi Indonesia, investasi di negara kami, kami betul-betul mengharapkan kerjasama dari negara-negara sahabat dan lembaga-lembaga internasional yang selama ini telah bekerjasama dengan Indonesia. Ketiga, di bidang kesejahteraan rakyat. Kami harus berjuang keras, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan masyarakat serta tentunya adalah semua aspek dari quality of live of Indonesian people untuk lima tahun mendatang, yang tentu dengan kerja keras, kami dapat meningkatkan secara bertahap. Prioritas keempat, reformasi di bidang hukum dan penegakan hukum, termasuk pemberantasan korupsi dan semua bentuk inefciency di Indonesia. Kami akan melakukan semua upaya, mulai hari ini ke depan agar reformasi di bidang hukum ini dan penegakan hukum ini bisa berjalan lebih baik lagi, sehingga ada kepastian hukum yang tentunya sangat pen-

100

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ting untuk keadilan, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Disamping legal reform adalah law enforcement juga menjadi tekanan untuk pemerintahan kami lima tahun mendatang. Kelima, di bidang keamanan. Kami akan melihat keamanan di bidang public internal dan juga pertahanan eksternal. Dalam menghadapi internal security kami menekankan untuk mengelola dengan sesungguh-sungguhnya perang melawan terorisme dan bentuk kejahatan trans-national crime yang sekarang ini tampak makin mengemuka, di Indonesia bahkan di tempat yang lain di dunia ini. Tentu saja kami harus mengelola permasalahan di Aceh dan di Papua. Kami ingin lima tahun mendatang Aceh dan Papua dapat dicarikan penyelesaiannya secara permanen, sedamai mungkin. Kemudian kita bisa membangun Aceh maupun Papua sesuai dengan otonomi khusus yang telah kami tetapkan. Kami ingin Aceh dan Papua yang mengalami konik yang sangat panjang, itu bisa dibangun kembali, sehingga masyarakat Aceh betul-betul lebih sejahtera lebih meningkat kehidupan sosial ekonominya dan mendapatkan keadilan yang lebih tinggi. Beberapa daerah yang dulu mengalami konik komunal misalkan di Poso dan di Maluku dan di tempat-tempat lain, akan terus kami kawal, kami jaga agar betul- betul pulih dengan rekonsiliasi dan normalisasi kehidupan dan akhirnya bisa terbangun kembali harmoni dan toleransi yang tinggi. Prioritas yang terakhir, keenam, meningkatkan peran Indonesia di kancah internasional. Indonesia ingin meningkatkan peran internasional ke depan ini baik dalam lingkup ASEAN, dalam lingkup APEC, dalam lingkup Organisasi Konferensi Islam, maupun semua kerjasama, baik bilateral, multilateral dan regional. Indonesia tentu ingin bersama-sama negara Yang Mulia, bersama-sama organisasi Yang Mulia kelola ingin menyumbangkan pula bagi terwujudnya perdamaian, kesejahteraan dan keadilan dunia yang kita harapkan semakin tumbuh di waktu yang akan datang. Itulah agenda dan prioritas pemerintahan yang saya

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

101

pimpin, ke depan ini, dan dalam kaitan itu saya menyadari bahwa Indonesia tidak bisa melaksanakannya sendiri, dan dalam hal ini tentu kerjasama internasional, kerjasama diantara kita menjadi sangat penting untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita kita, cita-cita negara Yang Mulia, citacita Indonesia maupun cita-cita dunia secara umum. Saya berharap hubungan diplomatik dan hubungan pribadi antara Yang Mulia dengan saya, dengan Menteri Luar Negeri, dengan para Menteri di pemerintahan saya bisa dilaksanakan sebaik mungkin, sedekat mungkin, dengan demikian jika ada isu-isu yang harus kita tangani bersama, kita bisa mencarikan solusinya secara cepat dan tepat. Yang terakhir, sampaikan salam saya kepada para Kepala Negara, Pimpinan Pemerintahan negara-negara Yang Mulia, sebagaimana hormat dan kehormatan saya ketika beberapa kepala negara dan special envoy juga datang dalam inagurasi saya, termasuk surat-surat yang kami terima, ucapan selamat, telepon dari para kepala pemerintahan dan kepala negara. Demikianlah Yang Mulia, yang dapat saya sampaikan, sekali lagi terima kasih dan penghargaan saya, sampai bertemu di kesempatan yang akan datang. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istana Negara, 2 November 2004

102

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

103

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Dialog Dengan TKI dan Masyarakat Dumai
Dumai , 3 November 2004

Selamat siang, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Bapak Wakil Gubernur Bapak Wan Abubakar beserta Ibu, Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau dan juga Kabupaten dan Kota, Yang saya hormati para Bupati dan Walikota dan segenap Pejabat yang bertugas di daerah ini termasuk Pejabat TNI dan Kepolisian, Yang saya muliakan para Alim Ulama, para Pemuka Adat, Tokoh Masyarakat, Generasi Muda, Kaum Perempuandan para Pengusaha, Yang saya cintai, para Tenaga Kerja Indonesia yang baru saja kembali dari Malaysia dan akan melanjutkan perjalanan di wilayah Indonesia lainnya, Hadirin sekalian yang saya muliakan, Marilah pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas perkenan rahmat dan ridoh-Nya kita dapat bersilaturahim, bertatap muka dan berdialog pada siang hari ini dan semoga kita semua berada dalam keadaan sehat walaat. Hari ini saya bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia

104

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Bersatu berkunjung ke kedua provinsi, yakni ke Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau. Alhamdulillah tadi pagi saya sudah berkunjung ke Tanjung Pinang kemudian sekarang ini berada di Dumai dan insya Allah akan melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru untuk melanjutkan silaturahmi dan dialog dengan saudara-saudara kita di Pekanbaru, termasuk berbuka puasa bersama, Shalat Magrib bersama dan kemudian saya insya Allah akan kembali ke Jakarta malam hari nanti untuk melanjutkan tugas di Jakarta. Tentu ada dua agenda kunjungan saya. Pertama-tama, tentu ini pertama kali sejak dua minggu ini saya memangku amanah dan tugas Presiden Republik Indonesia, ini kunjungan saya yang pertama kali, sehingga Saudara-saudara tentu wajib bergembira, saya juga berbahagia bisa berkunjung ke Riau yang sudah lama saya ingin berkunjung, tapi baru sekarang ini Allah memberikan jalan dan bisa bertemu dengan saudara. Agenda yang kedua tentu bertatap muka dan berdialog dengan saudara-saudara kita, Tenaga Kerja Indonesia yang sesungguhnya juga telah berjasa pada bangsa dan negaranya karena menyambung hidup, karena berjuang di negeri orang untuk ikut meringankan beban negara dengan cara bekerja di negara tetangga tersebut. Hari ini saya membawa rombongan yang cukup besar karena kami ingin permasalahan Tenaga Kerja Indonesia itu dikelola dengan baik, sejak berangkat dari Malaysia, masuk ke pintu-pintu masuk, ke pelabuhan-pelabuhan, melanjutkan perjalanan sampai ke tujuan masing-masing dengan aman, dengan tertib, terlayani dengan baik, selamat ke tempat tujuan. Negara dan pemerintah tentu bertanggung-jawab. Jangankan ratusan ribu, satu orang pun Warga Negara Indonesia di manapun berada, di dalam maupun di luar negeri, kewajiban negara dan pemerintah untuk melindungi dan melayani dan mengayominya. Oleh karena itu, ini karena Kabinet Indonesia Bersatu baru berusia dua minggu, tepat hari ini, ada pepatah

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

105

tak kenal maka tak sayang, saya akan memperkenalkan siapa beliau-beliau yang bersama dengan saya. Saya mohon berdiri nanti, karena Indonesia ke depan harus makin aman, hukum harus makin tegak, politiknya harus makin stabil. Ada Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Bapak Widodo AS. Kemudian tentu rakyat harus semakin sejahtera, kehidupannya, pendidikannya, kesehatannya, daya belinya dan lain-lain kebutuhan dasar, maka saya ajak sekaligus juga menangani permasalahan TKI, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Bapak Alwi Shihab. Kemudian di sebelah kanan Beliau, Menteri Sosial, yang menangani banyak sekali masalah sosial, bencana alam, konik, pengungsian adalah Bapak Bachtiar Chamsyah. Di kanan Beliau, tentu menkoordinasikan provinsi-provinsi, kabupaten-kota di seluruh Indonesia. Agar semua dapat dibangun secara adil di tanah air kita ini adalah Menteri Dalam Negeri, Bapak Muhammad Maruf. Di kanan Beliau, ini tenaga kerja hubungannya kita dengan Malaysia dengan Timur Tengah, dengan negara-negara lain agar di masa yang akan datang Tenaga Kerja Indonesia mendapatkan perlakuan yang baik, profesinya benar, kemudian mendapatkan nafkah yang baik, perlu diplomasi dan kerjasama. Oleh karena itu saya ajak Menteri Luar Negeri, Bapak Hassan Wirajuda. Hari ini juga duta besar kita yang ada di Malaysia, Kuala Lumpur, Bapak Rusdihardjo, telah berangkat bersama-sama tenaga kerja, ke tempat kita ini, menunjukkan kepedulian dan kesungguhan beliau untuk ikut memastikan bahwa pemulangan tenaga kerja karena amnesti Perdana Menteri Malaysia itu juga berjalan dengan baik. Sebelah kanan, ini melibatkan ratusan ribu, puncaknya 700 ribu, kata Bapak Wakil Gubernur, sampai Lebaran bisa ratusan ribu. Oleh karena itu, perlu ada perhubungan yang baik lewat laut, lewat darat maupun udara. Menteri Perhubungan tentu bertanggung jawab untuk mengatasi ataupun menyelenggarakan perhubungan ini. Menteri Perhubungan kita, Bapak Hatta Rajasa. Kemudian ratusan ribu, ada yang sakit perut, sakit

106

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

panas, di tempat penampungan, di perjalanan-perjalanan, harus ada bantuan kesehatan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, Menteri Kesehatan kita, Ibu Fadilah Supari. Kemudian sebelah kanan, itu Sekretaris Kabinet, Bapak Sudi Silalahi. Yang paling kanan ini pejabat yang penting, karena harus meningkatkan keamanan di seluruh tanah air, memerangi kejahatan termasuk pungli-pungli terhadap tenaga kerja, itu Kapolri kita, Bapak Dai Bachtiar. Kemudian bersama saya, ada Pimpinan Palang Merah Indonesia, yang bekerja dengan serius, baik konik di Aceh, di Poso, Luwu maupun di tempat-tempat lain, termasuk menangani masalah-masalah kemanusiaan, yaitu mantan Menteri Keuangan, waktu yang lalu, Bapak Marie Muhammad. Saya sudah mengenalkan semua ya, baik, hadirin sekalian. Oh, ya istri saya, alhamdulillah, satu-satunya, Hajjah Ani Bambang Yudhoyono. Hadirin sekalian, Ketika saya terbang tadi, mendekati Kota Dumai, saya melihat sebenarnya tanah ini subur, banyak potensi yang terkandung di dalamnya. Ini rahmat Allah SWT. Kewajiban kita, kewajiban pemimpin, termasuk gubernur, bupati, walikota, DPRD, membikin kehidupan masyarakat di Riau ini dari tahun ke tahun meningkat dan bertambah baik. Kita bersalah kalau kekayaan alam yang terkandung di dalamnya ini tidak kita kelola dengan baik. Oleh karena itulah, saya katakan, sambil naik mobil tadi, dengan Bapak Wan Abubakar, bagaimana ke depan nanti, lima tahun mendatang, kita kelola benar agar kantong-kantong keterbelakangan, kantong-kantong kemiskinan yang tertinggal, termasuk di Provinsi Riau ini dapat kita tingkatkan keadaannya, pendidikannya, kesehatannya, daya belinya dan lain-lain. Saya tahu, ada kontribusi minyak yang luar biasa kepada negara, oleh karena itu tidak boleh ada saudara kita yang miskin atau sangat miskin di provinsi ini. Mari kita mencari akal, berikhtiar, secara bertahap kita tingkatkan kehidupan-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

107

nya, taraf hidupnya dengan cara-cara yang tepat, kebijakan yang tepat, program yang tepat, kepedulian yang tepat, kepemimpinan yang tepat pula. Saya kira insya Allah, saya akan berkunjung lagi nanti ke Riau, untuk membahas lebih dalam lagi, bagaimana lima tahun ke depan, paling tidak untuk seterusnya ada pembangunan yang konkret. Saya dilapori tadi misalkan sekarang kita bisa mengekspor CPO tiga juta ton ke luar negeri, insya Allah tahun 2006 bisa enam juta ton. Pelabuhannya fasilitasnya kurang, sehingga mengurangi kelancaran lalu-lintas, tentu penghasilan berkurang dan banyak hal. Bayangkan kalau kita bisa tingkatkan dan bisa kita kembangkan. Pemerintah daerah, pemerintah pusat bersama swasta harus berpikir nanti, bagaimana kita bisa mengembangkan pelabuhan di Dumai. Demikian juga, katakanlah, tadi akan dibangun highway antara Dumai dengan Pakanbaru. Kalau konsepnya jelas, prospeknya jelas, provinsi ini pasti ada investor yang akan membangun, asalkan Perda-nya tepat, peraturannya tepat sehingga semua mendapatkan keuntungan yang adil, contohnya begitu. Saya terbang tadi, ada tanah-tanah yang kosong, dulu barangkali HPH, sudah ditinggalkan. Tidak boleh ada banyak tanah yang kosong begitu. Tiap jengkal tanah, tiap meter persegi, tiap hektar, kalau didayagunakan apakah nanti untuk kebun kelapa sawit dan yang lain-lain pasti bisa membantu rakyat kecil, pendidikannya, kesehatannya, rumah dan sebagainya. Mari kita pikirkan bersama potensi yang ada di Riau ini. Kita bangun bersama-sama. Dikatakan katanya di depan Dumai ini ada pulau apa Pak Wagub? Propat. Saya tanya, lebih besar dibandingkan Batam. Mengapa kita tidak bangun menjadi, entah kawasan wisata, kawasan apapun, yang bisa memekarkan provinsi ini, menyadari Singapura dekat, Malaysia dekat, Batam dekat dan lain-lain. Pendek kata, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan akal kepada kita, mari kita berinovasi, mari kita berkreasi.

108

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Saya tantang Saudara-saudara, ayo bersama-sama saya mengembangkan potensi yang ada di Riau ini ke depan, untuk rakyat kita, terutama Saudara-saudara kita yang tergolong miskin. Banyak PR kita, memang tidak mudah, tetapi insya Allah, kalau kita mau bekerja keras, sangat keras, pasti ada yang dapat kita kembangkan di provinsi ini dan kalau Indonesia, di Indonesia yang kita cintai bersama. Hadirin sekalian, Saudara-saudara TKI, Saudara sebenarnya pahlawan. Di Indonesia ini pengangguran masih tinggi. Sekarang mencapai 10,3 tiga juta, kurang lebih. Untuk mengurangi angka pengangguran itu tidak mungkin setahun, dua tahun selesai. Lima tahun dengan kerja yang sangat keras barangkali kita bisa mengurangi di bawah 6%, di bawah enam juta. Lapangan kerja menjadi prioritas pemerintah kita ke depan nanti. Nah kita ditolong oleh tenaga kerja, Saudara-saudara yang bekerja di luar negeri. Saya tahu tidak mudah bekerja di negeri orang. Tanahnya berbeda, iklimnya berbeda, bahasanya berbeda. Di Timur Tengah misalnya, budayanya berbeda, sanak saudara ditinggalkan, mentalnya harus kuat, sebenarnya Saudara menyumbang banyak bagi peringanan beban negara dan pemerintah. Nah Saudara punya masalah, paspor biasanya, yang sudah mati, bikinnya pelancong, ternyata bekerja, tidak seluruhnya kesalahan Saudara, meskipun juga ada berberapa hal kesalahan dari tenaga kerja. Pemerintah akan memperbaiki semua sistem, mekanisme, dan tata cara pelayanan baik di dalam negeri, di luar negeri, sehingga tidak ada nanti yang merasa tertipu. Kita akan menertibkan semua upaya, harus sah agen, yang memberangkatkan tenaga kerja, harus dibekali dengan benar, paspornya benar, kontrak kerjanya benar, sampai di luar negeri ada komunikasi dengan perwakilan kita, dengan KBRI dan lain-lain, sehingga mereka itu merasa dilindungi, merasa diayomi dan kita berharap menjalankan tugas dengan baik.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

109

Saya bangga, banyak tenaga kerja yang disiplin, bekerja dengan baik, membawa nama bangsa Indonesia, meskipun saya prihatin, ada tenaga kerja juga yang melakukan kejahatan, melakukan pelanggaran, yang tentunya tidak boleh dilakukan karena mencemarkan nama baik bangsa Indonesia. Nah sekarang ada ratusan ribu yang akan kembali, pemerintah akan bekerja semaksimal mungkin, pemerintah pusat dan daerah, untuk memastikan Saudara-saudara bisa kembali selamat sampai ke tempat tujuan. Mari ke depan ini, kita akan tata kembali. Saya ingin tenaga kerja di luar negeri tetap menjadi peluang bagi tenaga kerja di Indonesia. Saya ingin perlakuan tenaga kerja di luar negeri juga makin baik. Saya ingin bisa kembali lagi sebagian nanti bagi yang berminat kalau sudah dipenuhi syarat-syaratnya, paspornya benar, ijinnya benar, dan lain-lain. Saya sudah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Malaysia, Bapak Abdullah Badawi. Pagi hari saya dilantik, saya mengucapkan sumpah, sore hari saya bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia di Jakarta, membahas hal ini. Saya mengutus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bapak Fahmi Idris, yang sekarang berada di Kuala Lumpur untuk membahas bersama menteri terkait termasuk menghadap Perdana Menteri Malaysia, membawa surat saya, yang intinya bagaimana kerjasama tenaga kerja dilaksanakan dengan baik, permasalahan yang akan bisa dikelola dengan baik dan suatu saat tenaga kerja kita bisa kembali lagi bekerja di Malaysia. Itu surat ataupun usaha yang kami lakukan, mudah-mudahan bisa berjalan baik, dan ada harapan yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang. Tetapi saya minta kepada para tenaga kerja, ini pengalaman, kita harus menepati aturan hukum, baik di negeri sendiri maupun di negara lain, ini kewajiban. Kalau ada tenaga kerja dari luar negeri dari, Eropa, dari Amerika, dari Malaysia, Singapura, bekerja di Indonesia tidak, sama sebenarnya. Oleh karena itulah pemerintah akan membantu Saudara semua nanti, lengkapi surat-suratnya dan

110

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

hal-hal yang harus dilengkapi, dengan demikian, pada saatnya, kalau peluang itu ada, dan Saudara ingin kembali, insya Allah bisa melanjutkan pekerjaan di Malaysia. Meskipun harus lakukan banyak hal, kita bicarakan dulu, dan lain-lain. Oleh karena itu kita kembali ke tempat tujuan dulu, bertemu dengan sanak keluarga. Ini sebagian besar dari mana? Dari Kerinci ada, mana lagi? Sumatera Selatan ada? Lampung ada, Mataram, Lombok, Bali ada, Jawa Timur, angkat tangan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Jakarta, kebanyakan NTB, NTT, Sulawesi ada. Baik saya kira itu yang perlu saya sampaikan. Saya harus segera terbang lagi. Nanti ke Pekanbaru, tetapi saya ingin mendengar barangkali Bapak Wagub bisa diatur, singkat saja, dua orang dari tenaga kerja, nanti, satu wanita satu pria, mungkin ada yang bekerja di perkebunan atau di pabrik, atau di restoran atau di rumah tangga. Yang penting jangan sama. Satu wanita, satu pria yang profesinya berbeda. Kemudian dari Bapak-Ibu sekalian, barangkali dua orang bisa berbicara. Sampaikan masalahnya, saya mohon singkat-singkat, karena keterbatasan waktu dan supaya kita semuanya bisa menyimak dengan baik. Saya persilakan. Pak Wagub tolong diatur dialog setelah ini.

Dumai , 3 November 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

111

Dialog Presiden Republik Indonesia


Para TKI dan Tokoh Masyarakat Dumai
Dumai, 3 November 2004

Sahawana, TKI
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Saya ucapkan selamat atas pelantikan Bapak, sebagai Presiden Republik Indonesia dan para Kabinet Indonesia Bersatu, yang nampak ada wajah-wajah lama. Saya berharap dengan ada wajah-wajah lama, bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dulu, agar negara kita lebih maju dan meninggalkan semua yang buruk, dan kita sama-sama mengangkat yang baik. Saya mulai dari permasalah yang akan saya utarakan. Nama saya Sahawana, ayah saya Endang, saya berasal dari, ada satu orang penyair Jambi mengatakan, bahwa daerah saya adalah diumpamakan segumpal tanah surga yang terdampar di Bumi Kerinci. Saya mulai berangkat ke Malaysia 25 Desember 2003, jadi saya berada di sana 1 tahun 10 bulan. Banyak sekali yang saya temui, cerita-cerita yang saya dengar, maupun yang saya lihat. Saya lihat para tenaga Indonesia di sana tidak diprioritaskan, karena pada umumnya, pekerja Indonesia, gajinya lebih murah dari pekerja asing. Apalagi yang melalui agency. Melalui agency, mereka dapat 600, 700, 800, kemudian mereka potong dari agency, maupun dari orang sana pun potong. Jadi rata-rata mereka terima hanya 500. Lantas bagaimana mereka harus makan, bayar sewa rumah, itu orang dari

112

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

agency. Sedangkan orang yang membawa paspor pelancong, yang di sana orang sebut kosong, karena tidak ada dokumen, itu rata-rata mereka mendapatkan gaji 600, 700, pada umumnya, ada yang kurang. Kerja mereka lebih seru, dari pekerja lain, lebih susah dan lebih seru. Ada lagi satu masalah, dari agency kirim dari Indonesia ke Malaysia, itu dalam sektor rumah tangga. Yang dari rumah tangga, mereka ada yang disiksa, dan dianiaya. Kita boleh bandingkan, 100 tenaga kerja yang melalui agency, yaitu di sektor pembantu rumah tangga, mendapat siksa itu 50:50, mereka disiksa, sedang gaji mereka pada umumnya hanya 400, dan habis. Apabila kontrak habis, gaji mereka habis, karena juragan selalu bilang sudah kirim melalui rekening, mereka tidak terima gaji cash. Dan ada yang, maaf kalau saya berbicara terlalu lancang, ada lagi pembantu rumah tangga yang melalui agency yang tidak bisa lari, ada yang melayani keluarga dan juga pelayan suami si perempuan, maaf kalau saya berbicara lancing. Karena apa? Karena mereka tidak bisa pergi. Orang Indonesia berprasangka, bahwa yang melalui agency aman, ternyata orang dari agency yang lebih terpukul, yang lebih tersiksa, yang tersiksa, mereka bukan Cuma secara lahir tapi juga batin. Salah satunya, permasalahan yang terangkat adalah masalah Nirmala Bonat, itu merupakan satu.

Presiden Republik Indonesia


Sebentar, sebentar, Saudara di sana bekerja sebagai apa?

Sawahana, TKI
Saya di sana bekerja ikut kedai, atau warung. Waktu istirahat, saya banyak dengar cerita-cerita dari kawan-kawan, maupun ada kawan saya sendiri yang lari dari pembantu rumah tangga, karena terpaksa melayan sang juragan, mereka enggan. Dan satu lagi, yang saya herankan adalah, pembantu rumah tangga yang dari Philipina atau dari

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

113

negara luar, mereka mendapat gaji satu ribu lebih, per bulan, kenapa kita hanya dapat 400. Kalau satu ribu lebih, berarti mereka mendapat 2 juta lebih satu bulan, sedangkan kita hanya dapat berapa. Saya hanya ingin mengatakan, bagaimana cara dari agency maupun dari Depnaker menangani masalah ini. Saya berharap Bapak dan kabinet baru, walaupun wajah lama, saya harap bisa menangani masalah ini, mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan. Wabillahi tauq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Baik, terima kasih, Ini informasi yang dibawa oleh salah satu dari saudara kita yang bekerja di Malaysia. Memang terus terang, ada macam masalah-masalah seperti itu. Ada yang saya tanyakan tadi di Tanjung Pinang, atau dialog di tempat yang lain, katanya tidak ada masalah, ada yang mengatakan ada masalah, masalahnya bermacam-macam, oleh karena itu saya dengar semuanya, supaya nanti perbaikannya menjadi tepat, di mana yang tidak adil, di mana yang salah, di mana yang meleset. Saya ingin mendengar dari Bapak Duta Besar kita yang di Malaysia, Bapak Rusdihardjo, karena beliau ada di sana, sejauh ini, masalah-masalah apa yang mengemuka, yang dihadapi oleh tenaga kerja kita, dan juga dalam hubungannya antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Malaysia, saya persilakan Pak Rusdihardjo.

Dubes Indonesia untuk Malaysia, Rusdihardjo


Yang kami hormati, Bapak Presiden Republik Indonesia, dan Hadirin sekalian, Apa yang diutarakan oleh adik tadi memang benar.

114

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Adanya perlakuan yang tidak sama. Kalau pembantu dari Philipina, mereka dikasih hak cuti, Sabtu dan Minggu, betul, tetapi di kita tidak ada. Namun hal itu, telah kita adakan penelitian, memang antara lain sebab itu datang dari kita sendiri Pak, banyak para pembantu rumah tangga yang kurang disiplin. Jadi kalau dikasih waktu libur, nanti pulangnya bisa lewat waktu Pak, jadi satu masalah disiplin. Kedua masalah profesionalisme. Pembantu rumah tangga asal Philipina, mereka betul-betul dipersiapkan, dengan kepelatihan, kemudian juga persiapan mental yang sangat baik, sehingga mereka lebih mudah beradabtasi dan juga bahasa Inggris yang baik. Kemudian masalah profesionalisme Pak, banyak adik-adik kita dari Indonesia, banyak yang tidak bisa menggunakan peralatan eletronik, misalkan wash machine, microwave, sehingga ini menyebabkan nilai jual mereka juga kurang. Jadi terlepas dari pada sikap yang lebih kurang baik, tetapi memang banyak harus kita tingkatkan dari kita sendiri Pak. Kemudian kami selalu mengadakan monitor terhadap para pekerja Indonesia, manakala kalau ada laporan, pasti kami turun tangan untuk advokasi Pak, termasuk kasus Nirmala Bonat, dari pihak pengacara atau Malaysia, mereka berusaha untuk membebaskan Pak, Nirmala Bonat, untuk itu kami juga membina penasehat hukum untuk lebih lebih giat bekerja, untuk memberikan hukuman yang setimpal. Terima kasih, Pak.

Presiden Republik Indonesia


Terima kasih Bapak Duta Besar, Ke depan begini, nanti, kita akan berkomunikasi secara baik-baik dengan Malaysia. Apa betul ada ketidakadilan, harus jelas di sini, supaya gambling, mengapa, katakanlah ada cerita perbedaan gaji, perbedaan perlakuan, perbedaan Sabtu-Minggu libur, di sini tidak, supaya gambling

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

115

dulu. Kalau misalkan itu tidak adil, kita minta keadilan. Tapi kalau ada persyaratan yang kurang, kita penuhi persyaratan itu. Kalau misalkan diperlukan keterampilan tertentu, kemampuan tertentu, ya, agen-agen di Indonesia harus mempersiapkan dengan baik, pemerintah harus membantu. Dengan demikian kita harus introspeksi, nanti, di mana titik lemahnya, di mana yang tidak benar untuk kita bikin benar, agar sekali lagi, sekali bekerja di Malaysia tidak lagi merasa diperlakukan berbeda, dengan demikian, ya tentunya, Saudara-saudara kita nanti, bisa bekerja lebih baik lagi. Saya kira itu yang dapat saya tangkap dari apa yang disampaikan oleh adik kita tadi. Satu lagi dari TKI, dari yang laki-laki, satu orang, silakan. Sebutkan nama, dari mana, di sana bekerja sebagai apa, dan sudah berapa lama.

Waryo, TKI
Bismillahirrahmannirahim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Nama saya Waryo, asli kelahiran dari Desa Ngemplak, Wondosari Gunung, Pacitan. Saya sebagai tenaga kerja illegal di Malaysia. Saya sekitar sembilan bulan di Malaysia Pak. Yang dua bulan, kerja di Malaysia, kena tangkap. Saya ditahan di Lenggih satu bulan. Waktu itu, satu bulan di Lenggih, terus ada pembuangan ke Medan, saya ikut pembuangan ke Medan. Sampai Medan mau pulang kampung malu rasanya, karena ongkos ke Malaysia pun banyak, di kampung, di gunung, saya jual sapi, jual apa, itu habis, akhirnya mau pulang tidak jadi, saya terpaksa urus lagi, ke Belawan, Medan, sampai ke Malaysia lagi, illegal lagi. Sampai di sana, sudah enam bulan ini Pak. Saya terima kasih kepada Bapak Presiden, bahwa ini ada satu pengampunan, jadi TKI yang ada di sana, yang tidak punya uang, bisa pulang. Kerja di Malaysia bukannya enak. Sekalinya di sana, lebih keruh lagi Pak, tidak seperti yang saya bayangkan,

116

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

waktu saya di kampung. Waktu itu saya di Malaysia enam bulan, kerja enam bulan, yang tidak dapat gaji sekitar dua bulan setengah. Saya tunggu-tunggu sampai sekarang pun, gaji itu belum datang Pak. Katanya disuruh tunggu, tunggu saja. Sampai sekarang saya tunggu, tidak datang juga, terpaksa saya pulang. Walaupun saya ini tidak punya ongkos, saya tetap pulang, karena ini adalah kesempatan yang lebih baik, kita bisa pulang. Tapi pulangnya saya nanti, saya tidak tahu Pak, sampai di mana, tahu ke Pekanbaru, tahu ke mana. Yang jelas saya tidak pulang ke gunung, karena saya tidak punya ongkos. Yang selanjutnya Pak,

Presiden Republik Indonesia


Sebentar, sebentar, dulu, berangkat ke sana suratnya surat apa? Bawa paspor nggak?

Waryo, TKI
Paspor saya urus dari Madiun Pak.

Presiden Republik Indonesia


Dari Madiun? Paspornya bunyinya bagaimana, coba.

Waryo, TKI
Kalau paspornya, pelancong Pak.

Presiden Republik Indonesia


Pelancong, he..he Dua bulan, itu ya?

Waryo, TKI
Satu bulan.

Presiden Republik Indonesia


Satu bulan, terus?

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

117

Waryo, TKI
Saya terpaksa bekerja, karena alasan saya dari rumah itu mau bekerja, ikut Bonsari dulu Pak, yang ngurus surat orang Sedayu Harjosari, jadi saya sampai Madiun, berangkatnya dari Pekanbaru. Teman saya kemarin, orang 14, yang satu, Cuma saya sendiri, yang turun di Dumai, yang 13 di Pekanbaru, hari ini.

Presiden Republik Indonesia


Saya mau tanya sebentar, yang pakai paspor pelancong, angkat tangan, coba. Ya turun. Yang paspornya bukan pelancong ada nggak? Paspor bekerja, ada juga. Tapi sudah habis waktunya ya? Ya, ok, lanjutkan.

Waryo, TKI
Dan, itu Pak, kalau masalah kerja di Malaysia itu, sebenarnya cari kerjaan pun itu sekarang susah. Kalau ada kerja sedikit-sedikit, kadang-kadang, namanya orang kosong, ada pihak yang berwajib, kalau ketangkap kita dimintai uang. Paling sedikit itu kalau minta 200 Pak, kalau orangnya dua. Police-nya.

Presiden Republik Indonesia


Siapa, berwajib itu siapa maksudnya itu?

Waryo, TKI
Police, police sana.

Presiden Republik Indonesia


Oh, polisi Malaysia.

Waryo, TKI
Kalau kita ketangkap, kita bisa dipulangkan, cepat, nggak jadi masalah, itu minta uang. Itulah, mintanya uang segi-

118

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tulah, paling sedikit itu 200 ringgit, itu satu orang. Kalau orang dua kan, 400, yang saya ingin sampaikan cuma itu saja Pak. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Baik, terima kasih, Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, Begini ya, tugas pemerintah itu, ingin membikin yang illegal menjadi legal. Barangkali Saudara tidak tahu kalau itu ternyata illegal. Kalau Saudara tidak tahu, ternyata illegal, yang salah itu negara, yang salah pemerintah, yang salah agen. Tetapi kalau Saudara sudah tahu, bahwa itu tidak benar, dan melanggar, yo, jangan melanggar, nanti menyusahkan semua. Oleh karena itulah, ini pelajaran kita ambil semua, pemerintah akan membantu supaya semuanya sah, semuanya legal, bisa bekerja dengan baik. Kita akan menindak dengan tegas, siapa pun yang mempermainkan tenaga kerja, entah pungli, memberikan surat palsu, janjinya tidak benar, dan lain-lain. Saya juga minta, tenaga kerja juga berbuat yang benar, betul-betul sesuai sesuai dengan aturan yang berlaku. Baiklah, ini semua dicatat oleh kita, akan kita lakukan perbaikan di waktu yang akan datang, dan tadi saya menyampaikan akan kita buka pos pengaduan tenaga kerja. Siapa yang merasa dirugikan oleh siapa pun, silakan mengadu, nanti Menko Kesra, Menaker akan mengatur, di mana kotak posnya itu, di Jakarta dan di tempat-tempat yang lain, supaya kita segera tahu, tapi jangan tnah, betul-betul berita yang benar, setuju? Baik, saya sekarang beralih ke sayap kanan, saya persilakan.

Haji Nahar Efendi, Tokoh Masyarakat


Yang kami muliakan, Bapak Presiden Republik Indonesia dan Ibu beserta rombongan,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

119

Yang kami hormati, Bapak Wakil Gubernur dan Ibu beserta rombongan, Yang kami hormati, Bapak Walikota Dumai, Ibu, dan unsur Muspida, Bapak-bapak dan Ibu-ibu, Hadirin dan Hadirat yang saya banggakan beserta saudara-saudara kami para tenaga kerja Indonesia yang baru sampai di Dumai. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera, Nama saya Haji Nahar Efendi, Ketua Lembaga Kerukunan Keluarga Masyarakat Dumai, dimana dalam lembaga ini, bernaung 15 suku bangsa dan etnis, yang berasal dari seluruh tanah air. Kami ucapkan selamat datang kepada Bapak Presioden beserta rombongan, kami waga Dumai mendapat kehormatan luar biasa, atas kehadiran Bapak di tengah-tengah kami. Bapak Presiden yang kami hormati, Ada beberapa hal yang hendak kami sampaikan pada Bapak. Dumai sebagai kota otonom relatif masih baru usianya, lebih kurang empat tahun. Berbagai infrastruktur yang diperlukan masih terbatas. Meski kami sadari pemerintah kota telah bekerja keras membangun kota ini, mengingat kecilnya APBD kota ini, yang belum mencapai 200 milyar, dibandingkan dengan kabupaten tetangga, seperti Bengkalis, yang mencapai 1,7 trilyun rupiah. Dumai adalah daerah pengolah minyak tanah dan minyak sawit, dari Pelabuhan Dumai, kedua jenis minyak ini, diekspor ke luar negeri sebagai sumber devisa negara. Ironisnya, sebagai daerah pengolah dan penyimpan, kami masyarakat Dumai, belum memperoleh apa-apa. Padahal kami menyadari, sebagai daerah pengolah, bukan sedikit dampak yang kami peroleh, termasuk dampak lingkungan. Beda dengan tetangga kami, seperti Bengkalis, Berukan Hilir, dan Siak, yang telah menikmati sebagai daerah penghasil. Jalan-jalan, seperti jalan negara, jalan provinsi, banyak yang rusak, baik yang dari maupun ke

120

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Dumai, sampai saat ini belum ada perbaikan. Kota kami juga menjadi langganan banjir setiap tahun, karena itu kami bermohon kepada Bapak, agar dapat memberikan perhatian kepada kami warga Dumai, terutama terhadap terhadap hak kami sebagai daerah pengolah minyak, sebagaimana yang telah diberikan kepada tetangga kami daerah penghasil minyak, sehingga Pemko Dumai dapat membangun kota ini. Semoga kunjungan Bapak beserta Ibu dan rombongan ke kota kami, sesuai dengan janji Allah, di Bulan Ramadhan, membawa berkah, rahmat dan maghrah. Kami doakan Bapak sehat walaat, dan juga Ibu, serta Bapak Menteri, sehingga dapat membawa bangsa ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang aman, damai, mendapat ridho dan ampunan dari Allah. Wabillahi tauq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Terima kasih Bapak, saya lanjutkan satu lagi, saya tanggapi sekaligus. Saya persilakan, yang tengah.

Zulfadli, SH., Tokoh Masyarakat


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang saya hormati, Bapak Presiden beserta Ibu, beserta dengan kabinet barunya, Yang saya hormati, Bapak Walikota maupun Bapak Wakil Gubernur, Yang saya hormati, Bapak-bapak dan Saudara-saudara yang hadir pada hari yang berbahagia ini, Pertama sekali ijinkanlah saya untuk memperkenalkan nama, nama saya Zulfadli, SH., yaitu sebagai pengurus Forum supremasi Hukum Kota Dumai dan juga sebagai pengurus daripada Serikat Buruh Sejatera Indonesia, Kota Dumai. Bapak Presiden yang kami hormati,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

121

Pada hari yang berbahagia ini pada poin yang pertama ini saya sampaikan, yaitu saya sampaikan pada Bapak, bahwa kalau memang ada nanti, praktek-praktek illegal, yang bergerak di bidang tenaga kerja, maka kami harapkan pada Bapak untuk menindaknya dengan tegas. Yang kedua, pada kesempatan yang berbahagia ini, ingin saya sampaikan juga, bahwa Kota Dumai sedang galak-galaknya untuk pembangunan, tapi pembangunan itu kurang dinikmati oleh masyarakat, padahal Pemda, sudah membuat sedemikian rupa Perda-nya untuk pengaturan masalah tenaga kerja, tapi tenaga kerja yang diambil oleh perusahaan-perusahaan yang berdiri di Kota Dumai ini, banyak yang diimpor dari luar daerah, karena berbau nepotismenya. Yang ketiga, kami harapkan pada Bapak Presiden, kiranya dapat mentolerir yang kami sampaikan ini. Kami bagian daripada masyarakat, integral daripada masyarakat, ingin menyampaikan bahwa Pelindo ini kurang memberikan kontribusi kepada pembanguan Kota Dumai, tidak menambah PAD kami Pak, tidak menambah PAD. Jadi pada kesempatan yang berbahagia ini, kami menginginkan, setidak-tidaknya fty-fty untuk penambahan PAD daripada daerah, Kota Dumai yang kita cintai ini. Bapak Presiden yang terhormat, Pada kesempatan yang berbahagia ini, ingin saya berikan juga berupa agenda dan hadiah bulan puasa kepada Bapak, karena saya salah seorang tim suksesi Bapak di dalam pemenangan Pemilu kemarin. Terima kasih saya ucapkan, Wabillahi tauq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Baik, yang pertama, Bapak, tadi saya merespon, bahwa justru saya datang dengan para menteri, tentu untuk memikirkan itu Bapak. Nanti, bersama Bapak Gubernur,

122

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dengan Walikota, dengan semua Pimpinan dan Tokoh Masyarakat di Dumai ini, apa yang bisa kita lakukan bersama. Saya katakan tadi, saya akan datang kembali, tidak cukup hanya begini. Saya bisa dua, tiga jam untuk mendengarkan nanti, apa yang perlu kita lakuakan untuk memajukan Dumai ini, dan juga daerah-daerah lain, secara adil, secara seimbang, di seluruh tanah air. Kemudian yang kedua, saya, bukan hanya, lip service, bukan hanya basa basi siapa yang melakukan pelanggaran hukum, dikaitkan dengan tenaga kerja, akan kita tindak dengan keras. Saya minta semua juga, pemerintah daerah begitu, Kepolisian, Kejaksaan, kalau ada kejahatan terhadap masalah-masalah tenaga kerja ini harus ditindak tegas. Saya nanti pada saat datang, tolong Pak Walikota, Pak Wakil Gubernur, diberikan penjelasan kepada saya yang konkret angkanya, berapa sebenarnya tenaga kerja yang yang diangkat dari daerah ini, dan berapa yang dari luar. Mengapa ada yang dari dalam, ada yang dari luar. Tidak salah sebenarnya, tenaga kerja itu ada yang dari dalam, ada yang dari luar. Tetapi yang salah, apabila sama sekali tidak mempertimbangkan, sama sekali tidak memberikan peluang kepada masyarakat atau warga penduduk, di mana pabrik-pabrik itu, perusahaan-perusaan itu berdiri. Jadi harus pantas keseimbangannya. Ini saya ingin dengar nanti, seperti apa, carikan solusinya dengan baik. Nah kemudian yang ketiga, masalah Pelindo, ada Pimpinan Pelindo di sini? Coba diberikan penjelasan yang baik, apa betul tidak ada kontribusi pada masyarakat local. Ini negara kita sendiri, bangsa kita sendiri, rumah tangga kita sendiri, kalau ada kesalahan kita perbaiki bersama. Tetapi saya ingin jelas dulu, mendengarkan juga dari Pimpinan Pelindo supaya saya mendapatkan gambaran yang lebih lengkap, Saya persilakan Pak.

Pimpinan Pelindo
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

123

Yang saya hormati, Bapak Presiden beserta Ibu dan rombongan, Di sini saya akan memberikan penjelasan mengenai bagaimana kontribusi Pelindo, yang salah satunya, yang dapat diberikan kepada Pemko Dumai. Yang sudah terjadi, dari tahun 2002 awal, yaitu kontribusi pada Pemda yang ditandatangani oleh Bapak Walikota dengan Dirut saya, Direktur saya, yaitu mengenai Pass Pelabuhan. Yang kedua, bahwa kontribusi-kontribusi yang ada itu telah kita rembukkan di departemen yaitu Departemen Perhubunngan, apa-apa yang dapat dilakukan, dan pada waktu ini, adalah yang semuanya itu ada di dalam, maaf Bapak, yang pertama adalah kontribusi yang kita sepakati, ada enam. Dari enam itu sudah kita sepakati yang ketuanya Bapak Wakil Walikota, tim ini, ada satu yang belum dapat kita sepakati, tetapi sebagai penengahnya itu di departemen, dari departemen itu, hanya satu, yaitu mengenai pelayanan kapal, yang lain, seperti Pass Pelabuhan, seperti iklan, seperti IMB, seperti itu ada. IMB semuanya kepada Pemda, dilakukan, diberikan pada Pemda. Yang belum dapat kata sepakat itu adalah mengenai daerah kerja. Daerah kerja itu diputuskan oleh Departemen Perhubungan, bukan oleh Pelindo, karena itu adalah mengenai keselamatan pelayaran. Nah daerah kerja itu sekarang, kami sedang tunggu dari departemen, di mana DLKP dan DLKR yang dari Pelabuhan Dumai. Begitu sudah dapat kami, begitu sudah ada batas, bahwa yang mana yang harus hak dan dapat dikelolah oleh PT Pelabuhan, atau yang mana dikelola oleh pelabuhan yang lain. Nah, hanya itu saja yang belum dapat, yang lainnya sudah berjalan. Kalau yang tadi dikatakan ini, boleh saya bicarakan sekali, bahwa dari Pass Pelabuhan itu, 150 juta itu, ke Pemda, satu bulan Pak. Terima kasih, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

124

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Presiden Republik Indonesia


Terima kasih. Begini Saudara-saudara, Badan Usaha Milik Negara, atau perusahaan-perusahaan yang dimiliki negara, itu tugasnya tentu memberikan keuntungan kepada negara, baik berupa pajak, maupun keuntungan dari hasil usahanya. Oleh negara, tentunya nanti, untuk kembali ke rakyat. Itu tujuannya Badan Usaha Milik Negara. Kemudian yang namanya kewajiban membayar pajak atau kewajiban-kewajiban lain, itu ada yang diserahkan kepada pemerintah pusat ada juga kepada pemerintah daerah, itu yang kedua. Yang ketiga memang ada yang disebut tanggung jawab sosial atau peran sosial, yang disebut biasanya, community development, bagaimana sebuah perusahaan baik negara maupun swasta, bisa memberikan bantuan kepada masyarakat lokal. Ini memang tidak ada aturannya harus berapa, terpulang kepada kemampuan dari perusahaan itu dan kerjasama dengan pemerintah daerah maupun penduduk lokal setempat. Kalau ada masalah-masalah, saya anjurkan kepada Bapak Walikota, pada Gubernur, Pimpinan Pelindo, bagaimana dibicarakan baik-baik, mana yang kewajiban Pelindo kepada negara, mana kontribusi, sumbangan kepada daerah maupun kepada komunitas setempat, yang sesuai dengan batas kemampuan perusahaan itu. Begitu cara bekerja kita. Yang tidak boleh adalah apabila membantu masyarakat daerah itu sampai negaranya rugi, itu salah, tetapi juga salah, kalau harusnya bisa membantu masyarakat sekitar, tidak mau membantu, padahal mestinya bisa membantu. Ini harus diatur baik-baik lihat Undang-Undangnya, lihat aturan mainnya, dan apa yang bisa dibicarakan secara bersama, dengan demikian rakyat atau masyarakat sekitar juga mendapatkan hal-hal yang membantu pembangunan masyarakat atau daerah itu. Pak Menteri Perhubungan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

125

menambahkan atau tidak? Silakan.

Menteri Perhubungan RI
Terima kasih, Seijin Presiden, Saya ingin menambahkan kepada Pelindo, bahwa memang kepengusahaan Pelindo, sepenuhnya di bawah Menteri Negara BUMN, sehingga manajemen itu betul-betul berada di bawah Meneg BUMN. Saat ini kita akan menata bersama-sama dengan Departemen Perhubungan dan Menteri Negara BUMN, untuk bagaimana mengelola manajemen pelabuhan ini, agar supaya fungsi-fungsi prot, dan fungsi pelayanan publik berimbang. Saya kira ini yang harus dipikirkan juga oleh Kepala Pelindo di sini. Fungsi pelayan publik juga harus diperhatikan. Jadi aspeknya tidak hanya kita, pada prot oriented semata, walaupun itu juga penting. Terima kasih Bapak Presiden.

Presiden Republik Indonesia


Baik, terima kasih. Pendek kata, Bapak darimana? Ok, silakan, singkat ya?

H. Ali Rahman Harahap, SH., Tokoh Masyarakat


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Nama saya Bapak Haji Rahman Harahap, SH., Saya dari anggota DPRD Kota Dumai. Yang saya hormati Bapak Presiden, Ibu Presiden, rombongan, Bapak Wakil Gubernur dan Bapak unsur Muspida Kota Dumai, Kami sepakat dengan anggota DPR, ingin menambahkan sedikit, ikut berbicara khusus masalah Pelindo. Masalah Pelindo ini, kami, khususnya DPRD Dumai, dari mulai tiga tahun yang lalu, berupaya dan berjuang melalui demo kepada Departemen Perhubungan. Kebetulan yang menerima kami waktu di Departemen Perhubungan

126

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ada Bapak Joko, Bapak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Kami melihat sepertinya Pelindo selama ini, di Dumai ini, bagaikan negara dalam negara Pak. Kalau dikatakan antara propit, kita sependapat, karena kita satu Negara Kesatuan Republik Indonesia, Badan Usaha yang mencarikan kas negara. Tetapi tidak mengabaikan kepentingan Dumai sendiri, kepentingan daerah, karena daerah juga bagian dari negara. Contoh konkret di sini, ada Kepala Dinas Kebersihan Kota Dumai, halaman Pelindo itu, sempat, saking kotornya, itu dibersihkan Dinas Kebersihan Kota Dumai Pak, gotong-royong. Ini fakta. Kemudian, kalau boleh dilihat, setiap harinya, bagaimana datang dan perginya rakyat Indonesia melalui Pelabuhan Dumai, ini sama dengan pasar-pasar tak terkendali Pak, siapa yang kuat, dia yang dapat. Jadi kita, pemerintah kota sudah cukup ikut perduli terhadap itu, tapi seketika saja. Jadi itu ke depan, karena Dumai ini tidak punya sumber daya alam Pak, karena katanya Dumai kota minyak, kami cuma menerima limpahan minyak dari daerah lain. Jadi salah satu sumber yang diharapkan adalah pelabuhan, karena disini ada Badan Usaha Milik Daerah yang juga bergerak di bidang pelabuhan, kami akan khusus datang ke Departemen Perhubungan lagi nanti, dengan datangnya Pak Hatta Rajasa, khusus untuk mendudukkan masalah ini, supaya ada peranan pemerintah daerah mencari pendapatan daerahnya dari pelabuhan. Terima kasih Pak, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, Terima kasih, saya kira solusi yang baik, dibicarakan yang baik, ke depan nanti, ya, saya kira selalu ada solusi kalau kita duduk bersama, memikirkan, seimbang, antara kewajiban, sekali lagi, BUMN, kepada negara, yang nanti

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

127

juga untuk rakyat, dan kewajiban atau peran sosialnya untuk masyarakat sekitar. Saya minta nanti, Pak Gubernur, Pak Walikota, Pimpinan Pelindo, DPRD, bisa dibicarakan baik-baik. Saya minta nanti Menteri Negara BUMN, Menteri Perhubungan juga ikut, ini kalau kita ingin mencari jalan keluar yang baik. Rasanya masih ingin berlama-lama saya di sini, tetapi saya harus terbang ke Pekanbaru, insya Allah, dan kita bertemu lagi nanti, di waktu yang akan datang. Saya masih ingin berbincang-bincang lebih luas lagi dengan BapakIbu, Saudara. Tenaga kerja, selamat jalan, selamat sampai di tujuan, sampaikan salam saya pada keluarga ya, ini mau Lebaran di mana? Idul Fitri di mana? Kampung, baikbaiklah sampai ketemu, mudah-mudahan nanti ke depan lebih baik lagi kita mengelola tenaga kerja. Sekian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dumai, 3 November 2004

128

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

129

Sambutan dan Pengarahan Presiden Republik Indonesia


Silaturahmi Presiden Republik Indonesia dengan Seluruh Pegawai di Lingkungan Sekretariat Presiden
Istana Negara, 4 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Saudara Sekretaris Presiden, Bapak Kemal Munawar beserta Ibu, Saudara-saudara keluarga besar Sekretariat Presiden Republik Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan, Marilah pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini pertama-tama kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas perkenan rahmat dan ridho-Nya kita dapat bersilaturahim, saling berkenalan dalam suasana yang penuh kekeluargaan ini dan semoga kita semua berada dalam keadaan sehat wal aat. Sebelum saya lanjutkan sambutan saya ini, saya meminta maaf kepada saudara yang harusnya tadi kita mulai acara ini jam sembilan, sembilan tigapuluh baru kita mulai karena ada rapat yang tidak terjadwal, rapat itu sangat penting karena menyangkut dinamika yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat, yang berkaitan dengan pemerintah, dengan lembaga, tadi saya memimpin rapat yang dihadiri oleh Wakil Presiden, Menko Polhukam, Menteri Sekretaris Negara, Panglima TNI

130

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dan Sekretaris Kabinet, oleh karena itu tadi Saudara-Saudari menunggu agak lama, dan terima kasih atas kesabarannya. Saya biasanya tepat waktu, ini Protokol, Pak Rusdi tahu kalau jam sembilan ya sembilan tet, jam sepuluh ya sepuluh tet, selama ini alhamdulillah dan insya Allah saya akan menepati waktu karena waktu itu sangat bermanfaat bagi siapapun, oleh karena itu karena saya insya Allah akan menepati waktu yang telah diacarakan, semua jajaran Sekretariat Presiden juga demikian. Yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini yang nanti karena insya Allah kita akan bersama-sama ke depan, sambil jalan saya juga ingin terus berkomunikasi dengan Saudara-saudara semua. Tetapi untuk kali ini saya awali dengan perkenalan dulu, meskipun sebagian besar sudah tahu saya sebelum menjadi Presiden saya adalah Menko Polkam, sebelum Menko Polkam saya adalah Menteri Pertambangan dan Energi dan sebelum itu saya bertugas di lingkungan TNI hampir 30 tahun, oleh karena itu saya kira semua mengenal. Hadir bersama saya, mantan pacar saya insya Allah dan alhamdulillah satu-satunya isteri, berdiri, Hajjah Ani Bambang Yudhoyono. Saya punya dua anak, dua-duanya laki-laki. Satu militer, satu sipil, yang militer sekarang bertugas di Batalyon Infantri Lintas Udara Kostrad di Karawang, berpangkat Letnan I, tamat dari Akademi Militer tahun 2000, bernama Agus Harimurti Yudhoyono. Anak yang kedua sekarang sedang belajar di Australia, di Kota Perth, dan insya Allah mungkin segera selesai bernama Edi Baskoro Yudhoyono. Itulah dua anak saya, sehingga kalau ketemu, saya berharap saling menyapa dan saling menegur, karena kalau kita tidak bersama-sama seperti ini, ada hubungan dinas kita tetapi juga ada hubungan yang bersifat kekeluargaan. Saya ingin kita menjalankan tugas bersama dengan satu prinsip bertangung jawab untuk menjalankan tugas itu dengan sebaik-baiknya. Apapun tugas dan peran Saudara, kalau kita memiliki tanggung jawab untuk bekerja benar, bekerja baik, pasti kita akan bisa bekerja dengan nyaman, dengan enak,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

131

karena hasil yang kita capai tentu baik. Saudara tahu, Presiden memang dibantu oleh para menteri di tingkat kabinet, dibantu oleh para gubernur di seluruh Indonesia, dibantu oleh pimpinan lembaga pemerintah non departemen dan dibantu oleh Saudara-saudara semua jajaran Sekretariat Presiden. Mari kita bangun kesan satu untuk semua, semua untuk satu. Bekerja itu ibadah, kalau ibadah apapun pekerjaan yang kita lakukan harus tulus, harus ikhlas, disertai semangat dan kecintaan terhadap pekerjaan dan profesi. Itu ibadah. Mari kita capai yang terbaik, berbuat yang terbaik, doing the best, bukan sekedar mengerjakan sesuatu. Marilah kita laksanakan dengan sebaik-baiknya, do the best, berbuatlah yang terbaik, kalau ada masalah, mesti ada masalah, ada persoalan, ada hambatan, mari kita berikhtiar, berupaya, kita pecahkan dengan baik, jangan menyerah, jangan Wah ini susah ini, kalau kita mengatakan susah ya susah benar tapi, Ah, pasti bisa kita atasi, pasti bisa diatasi. Saling bantumembantu, tolong-menolong, hormat-menghormati diantara Saudara semua. Tidak ada satu pun pekerjaan yang tidak penting, semua penting, di mata saya, semua penting semua berperan. Saya tidak mungkin bekerja dengan baik tanpa Saudara. Kita bekerja dalam hubungan sistem, tapi juga keluarga. Kalau kita melangkah seperti itu saya kira kita akan dapat menjalankan tugas kita dengan baik. Saudara tahu bahwa harapan rakyat sangat-sangat tinggi kepada pemerintah, kepada kita, oleh karena itu jangan kecewakan rakyat. Mari kita berbuat sekuat tenaga, bekerja sedikit mungkin, berikhtiar dengan penuh disiplin, dengan penuh tanggung jawab dan semangat untuk berbuat yang terbaik. Kalau itu yang kita lakukan seberat apapun persoalan yang kita hadapi insya Allah kita akan selalu dapat membangun kondisi yang lebih baik di masa depan. Saudara-saudara sekalian, Tadi Sekretaris Presiden telah menjelaskan peran dan

132

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tugas Saudara semua, bukan hanya di Istana ini, tapi juga di Bogor, di Yogyakarta, di Cipanas dan Tampak Siring. Pesan saya, sama berlaku bagi semua, ada istilah mungkin kalau Saudara bepergian ke seluruh Indonesia, keluar masuk kota, kan ada kan. Misalkan, Tasikmalaya bercahaya, pernah gitukan, kemudian Cianjur bersemi, pernah dengar? Nah, mungkin Istana, Istana kita ini, Istana Berseri; Bersih, Sehat Rapi, Indah, Istana Bersinar; Bersih, Sehat, Indah, Nyaman, Rapi. Apapun mari kita kelola Istana kita ini betul-betul, ya tadi itu, bersih, sehat, indah, rapi, nyaman, aman, berwibawa. Ini lambang negara, harus berwibawa, harus tertib, tapi juga ramah. Berwibawa itu memang bisa menampilkan Istana yang memang memiliki kewibawaan, ya bersihnya, ya sehatnya, indahnya, tertata rapi dan seterusnya. Berwibawa, tertib, semua ada aturannya, keluar-masuknya tamu, kegiatan demi kegiatan. Acara demi acara, dan lain-lain, kegiatan sehari-hari. Ramah, saya minta kita ramah kepada siapapun, kalau peraturan harus ditegakkan tidak boleh di kompromikan, kalau seseorang tidak boleh masuk, ya tidak boleh masuk, tetapi cara menyampaikannya yang ramah, Maaf Bapak, Ibu, Saudara tidak diijinkan masuk karena aturannya begini. Maaf Saudara-saudari wartawan tidak bisa meliput karena ini memang tertutup. Tegas pada peraturan, ramah di dalam menyampaikan, persuasif, dan simpatik. Jangan kelihatan kita, mentangmentang perangkat Istana kemudian cara berkomunikasinya tidak baik. Ini penting. Sekali lagi, agar Istana ini betul-betul berwibawa, tertib dan ramah. Kemarin ada kejadian yang menghebohkan, sudah baca di media massa, ada orang yang katanya buron tiba-tiba ada di ruangan ini, betul? Saya minta nanti diteliti, diinvestigasi Pak Kemal, cek ke Paspampres, cek semua, bagaimana namanya buron bisa hadir dalam upacara Pelantikan Kabinet, seperti itu. Banyak hal menurut saya yang harus kita cermati, dengan teliti. Saya kemarin jalan-jalan, ada air yang tergenang. Saya sudah bilang beliau harus mengalir, tidak boleh menggenang

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

133

karena akan menjadi sarang nyamuk. Kemudian ada bungabunga, mestinya bisa diatur rapi itu. Rumputnya di sebelah sana bagus, di sebelah sana ada yang tinggi-tinggi, bunganya, depan sana bagus, di sebelah yang dekat kolam itu tidak teratur rapi, harus sampai di situ bisa. Kalau disetiap jengkal Istana ini indah, rapi tertib, hati kita juga indah, rapi dan tertib. Kita mulai dari yang serba sik. Kita tidak boleh membiarkan ada puntung rokok di halaman di Istana. Apalagi di dalam, bungkus rokok, sampah, harus bersih, kalau rumput hanya hijau, bunga berwarna warni, air jernih, lantai bersih, plastik di tong sampah, diatur pembuangannya tepat pada saatnya supaya bersih dan indah. Saya minta mari kita dengan cinta kasih pada profesi dengan tanggung jawab. Kita jalankan semua tugas itu dengan sebaik-baiknya. Kita perlu bersama-sama untuk melaksanakan seperti itu. Kalau saya ke depan ini memimpin pemerintahan yang baik, tata pemerintahan yang baik, ya kita mulai, kalau pemerintahan yang baik karyawannya disiplin, ya disiplin kita jangan bolos, kalau ada keperluan ijin, ada aturannya. Kalau bekerja jam-jam tertentu ya bekerja, saatnya istirahat, istirahat, saatnya sholat, sholat, saatnya santap siang, santap siang, kemudian jangan melakukan korupsi, suap. Saya akan memberikan penghargaan dan imbalan kepada mereka yang berjasa, tetapi bagi yang lalai dan yang gagal harus mendapatkan sanksi. Saya ingin kesejahteraan Saudara makin meningkat, makin meningkat sesuai dengan kemampuan negara. Saya akan mendapatkan laporan dari Sekretaris Presiden bagaimana tingkat kesejahteraan Saudara supaya pantas. Jadi orang itu jangan melihat ke atas, melihatlah ke bawah. Jutaan, belasan juta Saudara-saudara kita yang menganggur, yang tidak punya profesi, mata pencaharian dan penghasilan. Kemarin saya pergi ke Tanjung Pinang, Dumai dan Pekanbaru menerima Tenaga Kerja Indonesia yang baru pulang dari Malaysia, ya menyedihkan. Delapan bulan yang lalu saya keliling Indonesia ketemu dengan petani, nelayan, guru, orang miskin, orang sangat sangat miskin, kasihan sekali.

134

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Marilah kita bersyukur kalau kita melihat bahwa banyak orang yang bernasib lebih buruk dibandingkan kita, ya merekalah yang harus kita angkat. Saya dengan sekuat tenaga memohon ridho Allah, dengan bantuan Saudara akan berjuang, agar rakyat kita, rakyat Indonesia makin ke depan makin baik kesejahteraannya. Nah kita, Saudara-saudara yang mendapatkan mata pencaharian yang layak, profesi dan pekerjaan yang tetap seperti ini, bersyukurlah. Laksanakan tugas dengan baik, dengan penuh tanggung jawab. Kita akan memikirkan terus-menerus kesejahteraan Saudara, karir Saudara, nasib Saudara, dengan harapan Saudara juga menunjukkan prestasi kinerja dan kemampuan yang benar-benar baik dan semakin baik. Banyak yang ingin saya sampaikan, tapi masih ada acara lagi. Kita akan ketemu lagi nanti pada saat halal bi halal dan masih banyak forum-forum kita bisa bertemu. Sekali-kali kita mungkin pakaian rileks saja, minum-minum, kalau bukan bulan Ramadhan. Kita saling bersilaturahim lah. Karena saya harus mengikuti kegiatan berikutnya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, saya belum bisa adakan dialog pada pagi ini. Kapan-kapan kita berdialog, yang jelas kita menjadi satu tim, Saudara dengan saya sama pentingnya. Mari kita bekerja dengan baik, bersama-sama penuh tanggung jawab dan penuh rasa kekeluargaan, sayang-menyayangi dengan demikian, insya Allah kita akan dapat menjalankan tugas dengan baik. Saya kira itulah yang dapat saya sampaikan dan bagi yang menjalankan ibadah puasa selamat meneruskan ibadah puasa semoga bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh dengan taburan rahmat serta ampunan ini membawa berkah bagi kita semua. Kemudian saya ucapkan selamat bertugas, sampaikan salam saya kepada keluarga di rumah. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan bimbingan, petunjuk dan lindungan-Nya kepada kita sekalian, sekian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

135

Istana Negara, 4 November 2004

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2004
Istana Negara, 5 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hadirin yang saya muliakan, Hari ini untuk kesekian kalinya kita memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. Peristiwa ini kita harapkan tidak sekedar menjadi peringatan rutin setiap tahun. Melalui peringatan ini, kita dapat merenungkan kembali makna dari salah satu karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, yakni keanekaragaman hayati, yang dikaruniakan-Nya kepada bangsa kita. Kita patut bersyukur ke hadirat Tuhan, karena kita dikaruniai dengan kekayaan alam yang luar biasa banyaknya. Negeri kita yang beriklim tropis, dengan ribuan pulau serta laut yang mengitarinya, sungguh-sungguh merupakan karunia yang tidak ternilai harganya. Pegunungan yang menjulang serta hamparan dataran yang luas, hutan dan danau serta sungai-sungai yang mengalir mengandung keanekaragaman fauna dan satwa yang tidak terkirakan jenis dan ragamnya. Kekayaan yang besar itu tentunya membawa tanggung jawab yang besar pula kepada bangsa kita. kita berkewajiban untuk menjaga dan memelihara kelestarian fauna dan satwa

136

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

yang beranekaragam itu. Kita juga bertanggung jawab untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan bangsa kita. kita tidak boleh merusak karunia Tuhan Yang Maha Besar itu. Kita akan berdosa, jika kita membiarkan alam kita rusak oleh perbuatan kita sendiri. kerusakan itu, ada kalanya disebabkan oleh ketidaktahuan dan kemiskinan. Kemiskinan dan kebodohan cenderung membuat manusia berpikir untuk hari ini saja tanpa memikirkan hari esok. Alam di sekitar dirusak sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka tidak menyadari akibat-akibatnya bagi generasi yang akan datang. Adalah tugas kita semua untuk memperbaiki taraf kemakmuran ekonomi rakyat. Termasuk meningkatkan taraf pendidikannya. Makin sejahtera rakyat dan makin tinggi taraf pendidikannya, akan meningkat pula kesadaran mereka terhadap lingkungan hidup. Kita berharap di masa-masa yang akan datang, bangsa kita akan makin sejahtera dan makin cerdas. Dengan cara itu, kita akan lebih mampu memelihara kelestarian alam di sekitar kita. Hadirin yang berbahagia, Satu hal yang patut kita sesalkan adalah terjadinya kerusakan lingkungan disebabkan oleh keserakahan sekelompok orang. Mereka ini dengan sesuka hatinya melakukan penebangan kayu secara liar yang menyebabkan punahnya hutan kita. kemudian mereka menyelendupkan hasil tebangannya itu untuk memperkaya diri sendiri. Ada pula sekelompok orang melakukan perburuan liar terhadap satwa langka dan dilindungi. Sebagian lagi merusak terumbu karang dan menangkap satwa laut secara semena-mena. Semua ini sungguh-sungguh memprihatinkan kita semua. Pemerintah memandang masalah penebangan liar, penyelundupan kayu, perburuan liar, serta perusakan kekayaan laut kita sebagai masalah serius. Karenanya pemerintah telah bertekad untuk segera menanggulanginya sebagai salah satu

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

137

prioritas Kabinet Indonesia Bersatu. Pemerintah akan menindak tegas para pelakunya dan membawa ke pengadilan untuk mendapatkan hukuman yang seadil-adilnya. Negara kita adalah negara hukum. Kita tidak akan membiarkan sekelompok orang berbuat semau-maunya, seolah-olah mereka kebal terhadap aturan-aturan hukum. Kita tidak boleh membiarkan keserakahan ini terus berlangsung. Janganlah keserakahan sekelompok orang menyebabkan kerugian negara yang begitu besar. Karena itu, saya minta kepada semua aparatur negara, terutama para penegak hukum, untuk tanpa ragu-ragu bertindak mengatasi masalah ini. Saya juga menyerukan kepada segenap lapisan masyarakat untuk mendukung langkah-langkah tegas ini. Hadirin yang berbahagia, Dalam memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tahun ini, saya mengajak segenap lapisan masyarakat untuk berbuat sesuatu dalam mendukung pelestarian lingkungan. Saya mengajak para orangtua dan para guru untuk menanamkan rasa cinta kepada anak-anak dan murid-murid mereka terhadap fauna dan satwa. Tanamkan rasa kecintaan itu sedini mungkin, sesuai dengan tahapan perkembangan kejiwaan dan kecerdasan mereka. Mereka harus mengetahui bahwa tumbuh-tumbuhan dan aneka satwa di sekitar kita adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Para tokoh agama tentu dapat meyakinkan umat, bahwa memelihara dan melestarikan lingkungan hidup adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam pengabdian manusia kepada Tuhan Yang Maha Mencipta. Menanamkan kesadaran seperti itu tentulah harus disertai dengan contoh-contoh yang nyata. Para orang tua dan para guru dapat mengajak anak-anak dan para muridnya untuk menanam dan memelihara pohon-pohon di pekarangan rumah dan sekolah. Para pejabat pemerintah di pusat dan di daerah-daerah serta tokoh-tokoh masyarakat dapat menga-

138

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

jak dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan hal yang sama. Dengan cara itu kita dapat menyelamatkan lahan-lahan kritis yang rusak, lereng-lereng yang berpotensi terkena longsor serta daerah aliran sungai dan pinggir pantai yang terancam pengikisan. Kesejukan di tengah kehijauan pepohonan, sungai-sungai yang bersih, disertai kicauan burung-burung, sungguh membuat hidup kita damai dan bahagia. Lingkungan yang asri dan suasana lingkungan yang nyaman akan mempengaruhi pertumbuhan sik dan mental generasi yang akan datang. Kita sungguh-sungguh berharap, jasmani mereka tumbuh sehat dan kuat. Kita pun berharap jiwa mereka tumbuh secara sehat dan kuat pula. Jika lingkungan sekitar kita rusak, sukar mengharapkan tumbuhnya generasi baru yang sehat dan kuat. Sementara kita menyaksikan tumbuhnya generasi baru bangsa-bangsa lain, yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih cerdas. Kalau ini terjadi, makin sulit bagi kita untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Negara kita yang kaya sumber alam, akhirnya tidak membawa nilai tambah apapun juga, karena kita terus menerus menajdi pengekspor bahan-bahan mentah. Kita hendaknya menyadari, sumber alam itu makin lama cadangannya makin menipis. Hadirin yang berbahagia, Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada para penerima Tanda Kehormatan Saytalancana Pembangunan. Harapan saya, Saudara-saudara akan menjadi teladan masyarakat dalam memelihara dan melestarikan keanekaragaman hayati yang kita miliki. Kepada segenap lapisan masyarakat, saya mengajak, marilah kita jaga keanekaragaman hayati milik kita itu. Kepada kaum Muslimin dan Muslimat, saya mengajak, marilah bulan suci Ramadhan tahun ini, kita jadikan sebagai bulan renungan agar kita pandai mensyukuri nikmat Allah

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

139

SWT yang begitu besar yang telah dikaruniakan-Nya kepada bangsa kita. Nkmat yang besar itu wajib kita jaga dan lestarikan, sebagai tanda bagian dari amal ibadah. Tentunya, hal itu bukan saja bermanfaat bagi kemaslahatan hidup di dunia dan ini, tetapi juga sebagai amal saleh untuk kehidupan di akhirat nanti. Demikianlah sambutan saya, semoga Allah SWT senantiasa memberkati kita semua. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istana Negara, 5 November 2004

140

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

141

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Kunjungan Kerja Ke Provinsi Sumatera Selatan
Gedung Serbaguna PT Pusri Palembang, 9 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang saya hormati Saudara Gubernur Sumatera Selatan, Bapak Syahrial Usman beserta Ibu, Yang saya hormati pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Selatan, Para pejabat pemerintahan baik sipil, TNI maupun Kepolisian Para pimpinan perusahaan baik negara maupun swasta Yang saya cintai dan saya muliakan para ulama, para tokoh masyarakat, para sesepuh, para cendikiawan, para pemuda, pimpinan organisasi kewanitaan, Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah SWT, Marilah pada kesempatan yang baik yang Insya Allah perlu berkah ini, bersama sama kita panjatkan kembali puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas perkenan dan ridho-Nya kita dapat bersilaturahim, beribadah, Insya Allah berdialog pada kesempatan yang baik dan semoga kita semua berada dalam keadaan sehat walaat. Hari ini saya berkunjung ke Sumatera Selatan untuk dua tujuan. Pertama, tentu ingin bersilaturahim dengan pimpinan, tokoh-tokoh masyarakat di Sumatera Selatan, utamanya di Palembang, dan yang kedua meresmikan Pembangkit List-

142

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

rik Tenaga Gas yang Insya Allah nanti akan meningkatkan kapasitas listrik di Sumatera Selatan, kemudian sekaligus mencanangkan interkoneksi listrik di Sumatera, utamanya Sumatera Selatan dan Sumatera Barat. Dengan pembangunan sumber kelistrikan ini maka kehidupan ekonomi dan kehidupan sosial di Sumatera Selatan pada utamanya dan Sumatera pada umumnya dapat kita tingkatkan lebih baik lagi di waktu yang yang akan datang. Ijinkan saya sebelum menyampaikan secara singkat, tentunya bukan visi dan misi lagi Bapak Gubernur yang ingin saya sampaikan, tetapi apa yang sedang saya lakukan, dan Insya Allah yang akan saya lakukan ke depan ini sesuai dengan amanah dan mandat dari rakyat Indonesia. Bersama saya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Saudara Aburizal Bakrie, saya mohon berdiri, supaya ekonomi Sumatera Selatan maju dan makin maju, kita mintakan beliau berpikir dan bertindak untuk kemajuan ekonomi Indonesia termasuk kemajuan ekonomi Sumatera Selatan. Sebelah kanan beliau adalah Menteri Dalam Negeri, Saudara Muhammad Maruf, kanan beliau Menteri Perindustrian, Saudara Andung Nitimihardja, biar nanti Pusri, PTBA dan sejumlah industri di wilayah ini terus terkembang dan maju. Di sebelah kanan beliau, Menteri Perencanaan Perencanaan Nasional Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu Saudari Sri Mulyani Indrawati. Kemudian di sebelah kanan beliau adalah Sekretaris Kabinet, Saudara Sudi Silalahi. Kemudian paling kanan, yang paling ujung, adalah staf kami, kemudian di sebelah kanan Sekretaris Presiden, Saudara Kemal Munawar. Tugas kami ke depan ini adalah membangun Indonesia yang lebih baik. Kita berterima-kasih, kita memberikan penghargaan yang tinggi kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dengan pemerintahan yang beliau pimpin meningkatkan kondisi bangsa kita hingga menjadi kondisi seperti ini. Di bawah Ibu Megawati yang patut kita catat adalah makro ekonomi kita makin baik. Dan Dengan makro ekonomi yang makin baik ini

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

143

maka saya dengan pemerintahan yang baru, bersama semuanya, melanjutkan lagi untuk mencapai yang kemarin belum bisa dicapai sepenuhnya, yaitu menngerakkan sektor riil, mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan termasuk membuka, membangun infrastruktur karena krisis yang melanda negeri kita. Pemimpin bertugas untuk melanjutkan, apa yang telah dilakukan pemimpin sebelumnya. Yang baik-baik kita lanjutkan, mulai dari Presiden pertama Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Megawati, tentu harus saya lanjutkan ke depan yang kurang-kurang dari beliau sebagai manusia biasa, sebagaimana kekurangan saya kelak, harus diperbaiki, diubah dan ditingkatkan oleh pemimpin-pemimpin berikutnya lagi. Ini tugas saya, lima tahun mendatang Indonesia yang kita cintai, rakyat yang sama-sama kita cintai, harus makin meningkat kesejahteraannya. Semua yang kita lakukan ini tiada lain meningkatkan kesejahteraan rakyat. Rakyat makin sejahtera bila hidupnya merasa aman, tenteram, nyaman, rukun dan damai. Apabila merasakan keadilan yang sejati dan apabila taraf kehidupannya makin baik, itulah yang disebut dengan hak dasar rakyat, tiada lain adalah menyangkut pangan mereka, sandang mereka, papan mereka, rasa aman sekali lagi tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan lain lain yang memang merupakan hak dan tuntutan dasar masyarakat kita. Tugas pemimpin, mulai dari Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan pemimpin non formal, bersama-sama meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti yang utuh itu. Itulah tugas kita. Insya Allah dengan ridho Allah SWT, dengan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, kami bukan hanya saya, ke depan ini akan bekerja keras, sekeras-kerasnya agar semua itu dapat kita tingkatkan secara bertahap. Itulah tugas kami, itulah yang sedang kita lakukan. Seratus haripun kami melakukan semuanya itu meletakkan landasan, memulai langkah awal, melakukan koreksi dan perbaikan, untuk kami lanjutkan. Insya Allah lima tahun

144

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ke depan sesuai dengan amanah dan mandat rakyat yang diberikan pada saya dengan pemerintahan yang baru. Mengait ke Sumatera Selatan, wajib hukumnya saya sebagai Presiden, para Menteri yang merumuskan kebijakkan di tingkat nasional membantu, mendorong, memfasilitasi, pembangunan di Sumatera Selatan. Baru saja kita bangun salah satu infrastruktur dasar tenaga listrik, kita bangun lagi tahuntahun mendatang infrastruktur yang lain. Bapak Gubernur telah menjelaskan tadi, fasilitas jalan, pelabuhan, bandara, air bersih, telekomunikasi dan lain-lain. Infrastruktur kita bangun secara bertahap. Saya tahu membangun infrastruktur seperti itu biayanya tidak sedikit, oleh karena itu marilah kita padukan biaya daerah atau APBD, biaya pusat, APBN dan biaya yang bisa kita mobilisasi dari swasta, swasta dalam negeri dulu, baru kalau kita kurang, kita meminta, melibatkan swasta dari luar negeri. Dengan paduan ini, dengan kebersamaan ini saya yakin akan dapat kita bangun kebutuhan infrastruktur yang ada di Sumatera Selatan ini. Ini tugas kita bersama. Kemudian tentu banyak lagi, pendidikan dan kesehatan, sangat-sangat penting untuk kita lakukan. Oleh karena itu, disamping memajukan ekonomi, mempertahankan situasi keamanan, menegakkan hukum dan HAM, termasuk memberantas korupsi, mempertahankan kehidupan sosial budaya yang baik, termasuk bagaimana kehidupan beragama makin tumbuh dengan baik di negeri ini, serta segi-segi pertahanan keamanan saya titip kepada Gubernur, saya titip kepada para Bupati dan Walikota, mari kita tingkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh rakyat Indonesia. Jangan dibalik, jangan rakyat diminta untuk melayani pejabat. Mari kita jalani kewajiban kita, pemerintah, pejabat negara, melayani rakyat. Saya baru saja mengecek kemarin, stasiun kereta api di Gambir, terminal bus antar kota di Kampung Rambutan, saya mengecek bahan bakar yang di Plumpang, saya mengecek Kepolisian, di Kejaksaan Agung, di Pajak, Bea dan Cukai, semua elemen-elemen negara dan pemerintah, dengan satu catat-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

145

an, mereka menjalankan tugasnya dengan baik, dan mereka memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada rakyat Indonesia. Lebaran, setahun sekali. Pembantu rumah tangga, pedagang kecil, pedagang bakso, pegawai rendahan, dengan gaji yang pas-pasan, menabung bulan demi bulan, tabungan tidak banyak, akan dibawa pulang ke rumah orangtuanya untuk berlebaran bersama. Bayangkan kalau mereka tidak mendapatkan kendaraan, kalau uangnya dicopet, kalau keleleran di tengah jalan, kalau sakit tidak ada yang mengobati dan lain lain. Negara berarti tidak menjalankan kewajibannya dengan baik. Saya minta dan saya akan melihat dari dekat semua bekerja dengan penuh. Di bidang kesehatan, kemarin saya minta sepanjang rute ini diadakan pos-pos kesehatan, kalau perlu ada ambulan-ambulan yang mobil, polisi-polisi, semua harus ada. Polisi untuk menjaga keamanan. Perhubungan siapkan kendaraan, darat, laut, udara, termasuk cadangannya. Belum TKI yang jumlahnya banyak, memerlukan kendaraan. Pendek kata, Lebaran ini, dan bukan hanya Lebaran, setiap aktitas rakyat Indonesia, negara dan pemerintah harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya. Bagi penyelenggara negara, pejabat pemerintah, liburnya belakangan saja. Boleh kita Shalat Id, kita ber-halal bihalal, kita makan ketupat tapi selebihnya, saya minta para pemimpin mengawasi, memantau semua pelayanan di musim Lebaran ini. Setelah semuanya berjalan dengan baik, mengucap syukur alhamdulillah kita, baru kita ikut merayakan pada Hari Idul Fitri yang mulia, serta yang sudah lama kita nanti-nantikan ini. Saya mohon mulai sekarang kita tingkatkan kualitas pelayanan kepada rakyat Indonesia. Banyak hal yang harus saya lakukan, tetapi Insya Allah yang kita lakukan, ibadah, ikhlas, tulus, dengan gembira, tidak ada persoalan yang tidak bisa kita pecahkan, yakin saya dengan ridho Allah, dengan kebersamaan kita, seberat apapun persoalan di negeri ini, termasuk di Sumatera Selatan, tentu ada jalan untuk memecahkannya

146

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dan memperbaikinya satu persatu. Saya tentu mendapat kesempatan yang baik karena saya mendapat amanah dari rakyat Indonesia, saya harus mengucapkan terima kasih dan penghargaan. Ketika saya mengemban tugas di Bumi Sriwijaya tahun 1996, 1997 saya belajar banyak. Saya belajar dari para alim ulama, dari para veteran pejuang, dari para tokoh masyarakat, dari Bapak-Ibu sekalian, dari kampus dan akhirnya indah sekali barangkali, saya meneguk air di Sungai Musi, sehingga disamping ridho Allah ada doa dari masyarakat Sumatera Selatan, dan dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, semoga jalinan kita di waktu yang lalu terus tumbuh berkembang dan saya juga ikut dapat memajukan nasib dan masa depan Sumatera Selatan yang sama-sama kita cintai. Saya kira itulah yang dapat saya sampaikan, dan tentunya ini awal dari kebersamaan kita. Saya tadi berbincang-bincang dengan Pak Gubernur, Insya Allah, entah Januari atau kapan, saya datang lagi. Saya ingin lihat pertanian di sini, perkebunan di sini, kehidupan, pendidikan, langkah-langkah Pak Gubernur, Pak Bupati mengurangi kemiskinan. Bagaimana pun saya ingin dengar nanti, dan bukan hanya ingin dengar, langkah nyatanya apa. Saya ingin tadi, pengangguran tinggi, 400 ribu, 10% dari 4 juta angkatan kerja, sama dengan angka pengangguran nasional 10%, saya ingin dengar nanti dari Pak Gubernur, Pak Bupati, apa yang Bapak lakukan mengurangi pengangguran itu untuk bersama-sama kita pecahkan dengan kerjasama yang baik. Saya mohon dukungan dari para Ulama, para Pini Sepuh, para Veteran, semua, dukunglah beliau, Pak Gubernur, Pak Bupati, yang sedang mengemban tugas. Kalau menyimpang-menyimpang dijewer, dikritik, sama dengan kalau saya menyimpang, tolong dijewer dan dikritik, tetapi kalau yang dilakukan benar, dukunglah dengan penuh, karena itu untuk rakyat yang kita cintai, rakyat Sumatera Selatan dan rakyat

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

147

Indonesia. Demikian Bapak-Ibu sekalian, saya sebelum lupa, mengucapkan selamat atas prestasi menyelenggarakan PON kemarin, membanggakan dan saya masih lihat bekas-bekasnya. Jangan pada saat ada PON saja Palembang bersih kemudian jadi kotor, tolong pertahankan. Saya ingin Indonesia bersih semuanya, 2009 kita songsong Indonesia yang bersih, bersih di luar, bersih di dalam, bersih dari keinginan untuk korupsi, untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan. Alangkah indahnya kalau Indonesia makin ke depan makin bersih. Demikian, Wabillahi tauq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Palembang, 9 November 2004

148

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

149

Dialog Presiden Republik Indonesia


Dengan Para Tokoh Masyarakat
Gedung Serba Guna PT Pusri-Palembang, 9 November 2004

Penanya I
Bapak Presiden yang kami hormati, Di Sumatera Selatan ini, dulu ada dua pabrik besar, yaitu pabrik PATAL, pemintalan dan kemudian pabrik Ban INTIRUB. Kedua pabrik ini kemudian, karena tidak didukung oleh bahan baku, entah kebijaksanaan dari pada pusat, lalu menjadi rubuh, sekarang ini tinggal menjadi tempat berjualan Carrefour apa, WTC, dan kami khawatir Pak, kalau tidak didukung oleh kebijaksanaan, itu ada namanya Balai Karya Kereta Api, terbesar, saya kira sesudah Madiun yang terbesar, juga kalau tidak didukung oleh kebijaksanaan, nanti akan bubar pula, saya khawatir. Juga di sini ada pabrik gula, kalau tidak didukung kebijaksanaan dengan menanam gula, saya kahawatir juga nanti akan hilang pula gula juga pabriknya, dan kesemuanya ini akan dapat menanggung ataupun menimbulkan pengangguran-pengangguran untuk daerah Sumatera Selatan. Saya membatasi diri hanya mengenai masalah ini saja Pak, terima kasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Memang kita harus menata dan mengembangkan industri di negara ini dan bahkan kita juga harus menata dan mengembangkan pertanian di Indonesia. Masa depan kita tentu paduan dari masa depan industri, pertanian dan jasa.

150

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Pendek kata, potensi yang kita miliki, sumber daya yang kita miliki, termasuk dengan teknologi, kapital, sumber daya manusia, manajemen itu harus kita kembangkan secara bersama agar masa depan industri, pertanian dan jasa kita makin baik, mendatangkan keuntungan atau penerimaan negara yang tinggi yang bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Persoalannya adalah selalu ada dinamika, pasang surut, perkembangan-perkembangan karena globalisasi, karena regionalisasi maupun perkembangan pada tingkat domestik. Oleh karena itu ke depan ini industri yang memang kita yakini dapat berkembang dengan baik harus kita dorong. Industri-industri yang barangkali memerlukan penyesuaian harus kita telaah secara nyata apakah masih memberikan kontribusi yang tepat ke depan atau tidak. Demikian juga pertanian, kalau pertanian itu dianaktirikan, katakanlah maka kemiskinan tidak bisa kita kurangi, 68% orang miskin ada di pertanian dan pedesaan oleh karena itulah sektor ini pun juga harus kita kembangkan. Saya tentu harus mendengar kebijakan makro dari Sumatera Selatan tentang posisi industri-industri tadi, mengapa ada perubahan-perubahan, tentunya ada argumentasi tetapi yang tidak boleh adalah kalau sebuah industri masih punya potensi yang baik dan memberikan nilai tambah, daya saing, produktif, tentu tidak tepat kalau tiba-tiba kita tiadakan industri itu. Ini tentu pemikiran yang harus kita bangun secara bersama. Di sini ada Menteri Perekonomian, tolong secara singkat Pak Aburizal Bakrie jelaskan, bagaimana kita mengembangkan industri. Ada juga Menteri Industri di sini, strategi industri seperti apa, kebijakan industri seperti apa, termasuk paduannya dengan bidang pertanian agar ke depan ini tidak ada satu pun potensi yang tidak didayagunakan dengan baik. Jangan sampai ada yang, tidak tergunakan dengan baik harus dapat kita kembangkan dengan baik dan tepat. Pak Ical saya persilakan.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

151

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Untuk kebijakan-kebijakan yang menyangkut pada kebijakan umum, terlebih dahulu, tadi Bapak telah mengemukakan mengenai masalah makro ekonomi, kita pertahankan terus, tetapi dalam mikro, dalam kebijakan industri, tentu yang berkait kepada daerah masing-masing tidak semua kebijakan industri pada suatu daerah berbeda dengan daerah-daerah lain karena itu nantinya dari Departemen Perindustrian akan bersama-sama dengan BAPEDA disini. Bapak Gubernur kemudian menyusun produk-produk apa kiranya yang bisa berkembang di daerah ini. Tapi pada dasarnya, yang saya harapkan bahwa perkembangan itu dimulai dari natural resources dari sumber daya alam. Jadi industri yang menyangkut sumber daya alam itu yang kita kembangkan, apakah sumber daya alam itu dari bidang pertanian, apakah dari perkebunan, ataukah perikanan, ataukah dari minyak, gas bumi, ataupun dari batubara. Kita, menurut saya, di daerah-daerah di Palembang ini, industrinya ke depan kita kembangkan, bukan Palembang, Sumatera Selatan, kita kembangkan ke arah natural resources industries, itu yang pertama. Yang kedua, mengenai pertaniannya sendiri, kalau kita lihat pertanian di sini, tentu kita kembangkan, lebih banyak tentang industri-industri perkebunannya, jadi perkebunannya kita kembangkan dengan baik, kemudian pertaniannya dengan produksi beras di daerah ini, kemudian yang berikutnya adalah tentu, kopi sama lada, kopi sama lada kita yang bisa kita kembangkan ke depan. Pada dasarnya juga pada primary product, jadi produk-produk primer dari produk-produk pertanian yang juga kita kembangkan terus. Tidak bisa kita lupakan tentunya yang masih sangat banyak potensinya di daerah Sumatera Selatan adalah potensi daripada perikanan, jadi Pak Gubernur, nanti kami akan sama-sama, nanti dengan

152

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tim produk-produk apa yang akan kita kembangkan dan menyangkut sekian banyak rakyat. Yang berikut untuk mengenai masalah pengangguran, kita harus ciptakan lapangan kerja. Saya kira pencipta lapangan kerja akan banyak terbantu andaikata pengusaha-pengusaha kecil menengah mendapatkan suatu dana, yang cukup untuk usahanya masing-masing. Saya dengan Menteri Pengusaha Kecil, bersama dengan dengan Pak Sugiarto, Menteri BUMN, serta Menteri Keuangan, sedang merancang bagaimana bisa mendapatkan sesuatu kredit lebih besar pada pengusaha kecil, karena memang dari perbankan uangnya banyak, uangnya masih banyak, namun demikian, jaminan dari pada pengusaha kecil itu tidak ada. Jadi kuncinya adalah membentuk suatu perusahaan penjamin kredit sehingga pengusaha kecil itu bisa bergerak dan pengusaha kecil menengah itu bisa kemudian kita berikan dana yang cukup, yang cukup untuk menjalankan usahanya. Kira-kira itulah yang akan kita kembangkan ke depan, terimakasih atas perhatian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Makasih Pak Ical.

Penanya II
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang terhormat Bapak Presiden, Nama saya, Ibu Elimanzar, Ketua Himpunan Wanita Karya Provinsi Sumatera Selatan dan juga seorang pendidik. Ada tiga hal Pak yang perlu kami sampaikan kepada Bapak, yang pertama bahwa perempuan di Indonesia ini, lebih kurang, bahkan lebih dari 50% adalah perempuan, tetapi kenyataan bahwa nasib mereka sangat memprihatinkan. Dilihat dari aspek kesejahteraan, masih banyak kematian ibu dan anak. Kemudian dilihat dari aspek pen-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

153

didikan, banyak sekali TKW-TKW kita yang masih sangat rendah, memprihatinkan, di tingkat pendidikannya. Sehubungan dengan itu, kami mohon kiranya, bagaimana Bapak bisa memprogramkan, khusus mengenai kesehatan kaum perempuan ini, sehingga kematian ibu dan anak itu bisa dikurangi, kemudian kalau bisa, tenaga-tenaga kerja wanita itu rasanya kurang layak untuk bekerja sebagai pembantu di luar negeri sementara di negara kita masih banyak lahan, masih banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan. Barangkali melalui pelatihan khusus, mereka-mereka memiliki keterampilan, sehingga mereka tidak perlu meninggalkan anak dan suami untuk bekerja di negeri orang, tetapi mereka bisa bersama suami bekerja di negeri sendiri. Mohon kiranya nasib kami, sebagai pendidik yang menurut saya masuk kategori masyarakat pra sejahtera dengan ekonomi sekarang ini. Sekian dan terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Baik terima kasih Ibu, Peberdayaan perempuan tetap menjadi prioritas. Menteri yang baru, Ibu Mutia Hatta, sekarang sedang menyusun langkah-langkah yang lebih konkret bagaimana ke depan makin memberdayakan kaum perempuan, pertama dilindungi dulu hak-haknya, diproteksi, diberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya, pendidikan dan lain-lain dan nantinya diberikan kesempatan yang lebih luas untuk berkiprah dalam kehidupan bangsa semacam Ibu Megawati bisa menjadi Presiden, semacam Ibu Sri Mulyani bisa menjadi menteri dan lain-lain. Pendek kata itu menjadi prioritas kita kedepan nanti. Yang kedua, benar, kesehatan sangat-sangat penting, kami tahu bahwa angka kematian bayi, kematian ibu yang melahirkan itu masih tinggi, oleh karena itulah salah satu mengapa saya mengangkat Menteri Kesehatan seo-

154

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

rang wanita supaya juga memberikan atensi yang lebih terhadap kesehatan wanita, tentu juga harus memikirkan kesehatan secara menyeluruh. Harapan saya, kaum wanita bisa berkomunikasi lebih baik lagi dengan Menteri Kesehatan, Saudari Fatilah Sutari, agar yang Ibu sampaikan menjadi apa namanya, menjadi sasaran yang konkret. Ini ada inisiatif dari Menteri Kesehatan yang patut saya hargai, mencoba membebaskan orang yang sangat miskin untuk bisa berobat, sedang berusaha untuk melihat apakah harga obat harus semahal itu dan lain-lain, tujuannya apa agar bisa dijangkau oleh masyarakat luas. Kemudian yang terakhir, pendidikan kami tahu Ibu, bahwa nasib pendidik di seluruh tanah air ini memang masih harus kita tingkatkan, tingkat kesejahteraannya, mereka pahlawan, tanpa guru, saya tidak bisa menjadi Presiden, Pak Syahrial tidak bisa menjadi Gubernur, Bapak-Ibu tidak bisa seperti ini. Oleh karena itu prioritas kami juga meningkatkan kesejahteraan guru, tapi juga mutu guru, sebab kalau hanya kesejahteraannya dan mutunya tidak baik, anak didik, anak-anak kita, generasi yang akan datang juga tidak tumbuh dengan baik semua akan kita tingkatkan. Itulah Ibu, yang ke depan nanti, dan mudah-mudahan TKW wanita, saya jelaskan begini, saya mencurahkan perhatian untuk tenaga kerja, baik tenaga kerja wanita maupun tenaga kerja laki-laki. Kemarin saya pergi ke Dumai, ke Tanjung Pinang, ke Pekanbaru untuk ini, Ibuibu sekalian, Menteri-menteri kami juga bekerja keras untuk mengelola tenaga kerja. Idealnya kalau Indonesia sudah banyak lapangan kerja, sekarang pengangguran kita 10,1% tinggi sekali Bu, negara lain itu hanya 5-6% bahkan kurang dari itu. Kita ingin memperbanyak lapangan kerja agar tidak lagi saudara-saudara kita bekerja di luar negeri, apalagi jadi tenaga kerja wanita, apalagi profesinya pembantu rumah tangga, itu yang ingin kita kejar. Tetapi ketika masyarakat

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

155

kita masih banyak penganggurannya dan mereka, Pak daripada saya nggak makan, daripada hidup saya sia-sia, apa tidak boleh saya bekerja di luar negeri?, nah disitu, yang penting pemerintah, negara, menyiapkan dengan baik, melindungi haknya, jangan sampai di luar negeri mendapatkan hal-hal yang tidak benar, diperas sana, diperas sini, hingga menjadi korban secara kemanusiaan maupun secara sosial. Dalam jangka pendek yang penting kita siapkan, kita lindungi, kita ayomi, yaitu dan di waktu yang akan datang, sama dengan mimpi saya, thats my dreams Bu, kalau tenaga kerja kita di luar negeri, janganlah menjadi pembantu rumah tangga, jadilah profesi-profesi yang terhormat yang memang itu yang kita harapkan. Caranya mari kita bekerja keras, mari kita ciptakan lapangan kerja di Indonesia agar tidak ada eksodus tenaga kerja kita di luar negeri, mereka terhormat bekerja di dalam negeri, saya kira itu jalan panjang yang harus kita lalui, tapi saya optimis Bu, dengan kerja keras kita, insya Allah sampai pada saatnya nanti. Hadirin sekalian, Saya masih ingin lama di sini, tapi saya harus terbang ke Bengkulu, dan insya Allah kita akan bertemu nanti, bukan hanya bulan Januari, insya Allah pada tempat-tempat yang lain, pada kesempatan yang lain. Demikian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Palembang, 9 November 2004

156

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

157

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pertemuan dengan Gubernur, Bupati, Walikota dan Pejabat Struktural Serta Tokoh Masyarakat
Bengkulu, 9 November 2004 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang saya hormati, Bapak Gubernur Bengkulu, Bapak Hasan Zen beserta Ibu, Bapak Mantan Gubernur, Bapak Aziz Ahmad, Para Muspida dan segenap Pimpinan di daerah baik sipil, TNI maupun kepolisian, Yang saya hormati para mitra kerja pemerintah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Daerah serta pimpinan serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bengkulu, Yang saya muliakan para Ulama, para Cendekiawan, para tokoh masyarakat, pimpinan organisasi baik wanita, pemuda maupun lembaga swadaya masyarakat, Hadirin sekalian yang berbahagia, Marilah pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah, di bulan suci Ramadhan yang penuh dengan taburan rahmat serta ampunan ini, sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas perkenan rahmat dan ridho-Nya kita dapat bersilaturahim dan berdialog pada sore hari ini dan semoga kita semua berada dalam keadaan sehat wal aat. Hari ini saya bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu melaksanakan kunjungan kerja di Provinsi

158

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan, sebagai kunjungan awal saya untuk kebersamaan kita di waktu yang akan datang. Ada pepatah, tak kenal maka tak sayang, datang tampak muka pergi tampak punggung, ijinkan saya memperkenalkan para menteri yang menyertai kunjungan saya hari ini ke Bengkulu. Paling kiri adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Saudara Aburizal Bakrie, sebelah kanan Beliau, Menteri Dalam Negeri, Saudara Muhammad Maruf, sebelah kanan Beliau, Menteri Perindustrian, Saudara Andung Nitimiharja, sebelah kanan Beliau, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS, Saudara Sri Mulayani Indrawati dan paling kanan adalah Sekretaris Kabinet, H. Sudi Silalahi. Saya ajak beliau-beliau untuk melihat dari dekat potensi Bengkulu, permasalahan Bengkulu, untuk kemudian ikut memikirkannya, memecahkannya, mengembangkan kebijakan dan aksi nyata demi kemajuan Bengkulu yang sama-sama kita cintai. Atas nama Undang-Undang Dasar, Pemerintah, DPR RI, DPD, semua, pusat dan daerah, termasuk para tokoh masyarakat perguruan tinggi harus bersatu padu mengembangkan pikiran-pikiran yang cerdas, berkreasi, berinovasi, agar ke depan ini ada langkah-langkah yang konkret yang dapat kita lakukan agar kondisi kehidupan rakyat makin baik. Inilah kontrak kita kepada rakyat, kepada rakyat Indonesia. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini, ijinkan saya untuk melaporkan kepada Bapak-Ibu sekalian, apa yang sedang dan apa yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia, bermitrakan nanti DPR RI dan DPD agar yang kita lakukan ini betul-betul memenuhi harapan seluruh rakyat Indonesia. Akhirnya yang kita tuju ini adalah kesejahteraan rakyat. Semua upaya untuk mensejahterakan rakyat kita, orang-seorang, komunitas demi komunitas, dan pendek kata seluruh rakyat Indonesia. Rakyat dikatakan sejahtera apabila merasa hidupnya aman, tentram, nyaman, rukun, damai, religious, dan mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya. Disamping itu sejahtera berarti juga taraf kehidupan rakyat mema-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

159

dai, layak untuk hidup terhormat. Oleh karena itu akhirnya belum dinamakan sejahtera kalau rakyat kita masih banyak yang miskin, masih banyak yang menganggur, pendidikannya rendah, kesehatannya rendah, daya belinya rendah dan merasa tidak pasti untuk menjalani hari-hari panjang dalam kehidupannya. Oleh karena itulah kontrak kita mulai dari Presiden, Menteri, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa, kalau itu pihak eksekutif, termasuk Saudara-saudara anggota legislatif baik DPR maupun DPD dan semua stakeholders, pimpinan perusahaan, unsur pemerintah, swasta, perguruan tinggi, ulama, organisasi kemasyarakatan juga ikut bertanggung jawab, bagaimana kita melangkah bersama meningkatkan kesejahteraan rakyat itu. Gubernur Bengkulu, beliau mengatakan tadi bahwa alhamdulillah Bengkulu keadaan sosial, politik, keamanannya baik tetapi pekerjaan rumah yang menantang di depan kita adalah ekonomi dan dalam batas tertentu kesejahteraan. Oleh karena itulah di hari yang penuh dengan berkah ini saya mengajak, mari mulai hari ini kita kembangkan segala upaya kita bersama-sama untuk melakukan langkah-langkah nyata agar kehidupan rakyat kita ke depan makin baik. Di Palembang tadi saya mengatakan kita wajib berterima kasih dan memberikan penghargaan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri yang beserta pemerintahan yang beliau pimpin telah meningkatkan kondisi makro ekonomi kita. Ini foundation, untuk saya lanjutkan. Yang belum bisa dicapai oleh pemerintahan yang lalu, misalnya pengangguran yang masih tinggi, kemiskinan juga yang masih tinggi, infrastructure yang belum dibangun kembali, menjadi tugas saya, bersama-sama Saudara untuk membangunnya di waktu yang akan datang. Pemimpin itu harus melanjutkan apa yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya. Bung Karno Presiden pertama, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Megawati, tentu meletakkan landasan-landasan yang baik. Kewajiban

160

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

saya melanjutkan yang baik-baik itu, yang kurang-kurang dari pemimpin terdahulu sebagaimana kekurangan saya tentunya menjadi tugas pemimpin-pemimpin berikutnya untuk memperbaikinya demi kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Dari pendekatan itu Bapak, Ibu, Hadirin sekalian, marilah kita gali potensi yang ada di negeri kita ini, potensi yang ada di Bengkulu, Bapak Gubernur, Bapak Bupati, Walikota dan Hadirin sekalian. Di bidang ekonomi kita memang memiliki banyak sasaran yang harus dengan sangat gigih, sangat keras harus kita jalankan lima tahun mendatang. Pertama-tama ekonomi kita harus tumbuh, harus tumbuh, dulu 6-7% sebelum krisis, ketika krisis jatuh, minus 6-7%, naik pelan-pelan sekarang 3-4% belum cukup. Kita ingin lima tahun mendatang naik, insya Allah kita akan menuju ke pertumbuhan sekitar 6,5% dengan perjuangan gigih kita. Kalau ekonomi tumbuh akan didistribusikan secara adil, maka secara nasional tentu kesejahteraan rakyat juga akan meningkat. Kita bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan investasi dan meningkatkan ekspor. Mari kita bersama-sama berupaya termasuk di Bengkulu bagaimana kita bisa meningkatkan investasi dan ekspor, yang pertama. Yang kedua, masih bicara pilar ekonomi, adalah sektor riil harus bangkit kembali, yang tadinya macet, yang tadinya belum hidup karena krisis harus kita gerakkan kembali. Industri pertanian, jasa, usaha kecil menengah apapun sektor riil kita. Kalau sektor riil bangkit, maka lapangan kerja akan terbuka lebih luas dan kalau lapangan kerja terbuka lebih luas maka yang menganggur menjadi sedikit. Orang menganggur itu pertama menimbulkan ketidakadilan, frustrasi, bisa tergoda untuk melakukan kejahatan, satu-satunya cara kurangi pengangguran, membuka lapangan kerja. Kalau sektor riil bergerak maka lapangan kerja terbuka. Mari saudara-saudara, Bengkulu juga ikut menggerakkan sektor riil. Nah yang ketiga, kemiskinan di negeri kita ini masih tinggi, 38,5 juta saudara kita masih miskin. Itu dengan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

161

hitungan barangkali satu dolar sehari atau hitungan BPS sekitar 900 sekian ribu per orang per bulan. Kalau kita naikkan dua dolar, mungkin lebih banyak lagi, puluhan juta. Mari kita turunkan. Cara menurunkannya antara lain melakukan revitalisasi pertanian dalam arti luas, perkebunan, pertanian, peternakan, barangkali mengarah ke perikanan juga, nanti dengan menghidupkan ekonomi pedesaan. Mari secara nasional kita bekerja, Bengkulu bekerja, hidupkan pertanian dalam arti luas dan ekonomi pedesaan agar kemiskinan bisa susut. Pendek kata Indonesia ini harus kita berikan falsafah satu untuk semua, semua untuk satu. Ada orang mengatakan makmur itu mulia. Mari makmur bersama-sama, jangan makmur sendiri-sendiri. Agar makmur bersama, maka wajib hukumnya kita semua, pusat dan daerah, eksekutif, legislatif, bekerja bersama-sama agar pembangunan ini berimbang, merata, adil dan dengan sistem desentralisasi dan otonomi daerah. Mari kita kembangkan dan bangun secara bersama. Ini strategi, kebijakan, aksi pembangunan ekonomi yang bersifat makro. Dalam konteks kedaerahan, dalam konteks sektor, dalam konteks yang lebih mikro, mari kita lakukan tugas bersama kita. Saya mendengar, menyimak dengan seksama yang disampaikan oleh Bapak Gubernur tadi. Ini ada sejumlah menteri, tolong segera dilakukan studi, penelitian. Kalau Pulau Enggano itu memang menjanjikan untuk industri dan pariwisata mengapa tidak diteliti dan diuji kemungkinannya dan lain-lain, agar sekali kita pilih sebuah keputusan dengan anggaran, dengan dana, maka memberikan benet yang nyata bagi masyarakat Bengkulu dan nanti bagi bangsa Indonesia. Saya ini termasuk mengagumi Bengkulu. Waktu saya menjadi Pangdam II Sriwijaya tahun 1996-1997, bolak- balik saya jalan darat ke Bengkulu ini, jarang saya naik pesawat. Saya jalan darat karena sambil ngabuburit kalau Ramadhan, sambil tengok desa, tengok kecamatan, tengok Koramil, tengok kabupaten. Dulu saya mengagumi Bengkulu. Sebenar-

162

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

nya Bengkulu menjanjikan, suatu saat saya mohon Bapak Rektor dan para Civitas Akademika ikut membantu bagaimana Bengkulu ini menjadi pusat turisme di waktu yang akan datang. Kemarin saya menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura, kemarin sore dan tadi malam, saya berbicara empat mata dengan beliau, dilanjutkan pertemuan bilateral Singapura dan Indonesia. Salah satu kesepakatan, kami ini sama-sama baru, Tuan Lie Sien Lung, ini Perdana Menteri baru, saya Presiden baru, punya komitmen, punya cita-cita untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan. Disepakati kemarin yang sudah ada investasi perdagangan akan kita lanjutkan bahkan kita akan maju, lebih jauh lagi antara lain kerjasama turisme, kerjasama penerbangan sipil, kerjasama di bidang stock exchange, kerjasama di bidang investasi, pendidikan dan lain-lain. Menurut saya, ini peluang baru. Mengapa saya mohon Bapak Gubernur jangan lewatkan kesempatan ini, kalau suatu saat bisa dibangun paket wisata di Bengkulu ini, pantainya ini tidak kalah indahnya dengan pantai Senggigi di Lombok atau pantai Kuta di Denpasar Bali, coba terbang pakai helikopter indah, cantik. Selain itu, tadi malam waktu saya makan bersama Perdana Menteri Singapura saya ceritakan Raes, sebelum membangun Singapura ada di Bengkulu ini. Peninggalannya masih ada, bunga Raesia Arnoldi, saya kira tidak ada di tempat yang lain. Kemudian di sini ada rumah di mana Bung Karno dulu diasingkan. Saya sudah masuk, di situ ada mejanya, ada mesin ketiknya, ada sepedanya, ada buku-bukunya, bikin itu sebagai tempat bersejarah. Ada Benteng Port Malboro, bikin ceritanya, dulunya bagaimana. Ada makam Sentot Prawiradirja, itu Panglima TNI-nya Pangeran Diponegoro-lah kira-kira dulu begitu, makamnya ada di sini. Ada hutan lindung, saya kira ada keindahan alam di sekitar lembah Kerinci. Pendek kata, Bapak Ibu sekalian, kalau ini disatukan, cari investor, kerja-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

163

sama dengan Singapura misalnya, atau dengan negara-negara lain berarti ada competitive advantage, ada keunggulan kompetitif Bengkulu dibandingkan dengan provinsi-provinsi yang lain. Dengan demikian, membangun Bengkulu tidak harus dengan memasarkan komoditas semata tetapi tourism itu juga menjanjikan. Saya ini memberi contoh, silakan putera-puteri terbaik Bengkulu yang cerdas-cerdas berinovasi, berkreasi agar ada satu sektor yang diandalkan yaitu sektor wisata. Silakan dikembangkan barangkali masih ada pertanian, bisa perkebunan, apapun yang bisa dilakukan. Jangan kita pernah berhenti berpikir untuk mencari apa namanya keunggulan sesuatu yang lebih yang bisa meningkatkan penerimaan daerah. Bapak Gubernur, saya tidak tahu berapa angka pengangguran di Bengkulu, tapi kalau nasional, dari 215 juta, angkatan kerja 100 juta, rata-rata 10% menganggur. Sebutlah Bengkulu, 1,6 juta penduduk angkatan kerjanya misalkan 800 ribu, 10% yang nganggur berarti 80 ribu. Coba kalau kita berpikir mulai hari ini, tahun 2005, 2006, 2007, mencari sektor baru, entah perikanan, entah industri, entah wisata, membangun infrastruktur yang bisa mengabsorsi tenaga kerja 80 ribu, itu jawaban yang cerdas. Bukan tidak mungkin akan segera diketemukan bagaimana menyusutkan pengangguran itu secara sistematis, berkreasilah. Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kepada kita akal, mari kita gunakan akal kita, mari, saya akan membantu penuh, mendorong penuh. Pemerintah pusat akan mendorong bagaimana Bengkulu bisa bangkit, biasanya pembiayaan bukan biayaan. Pembiayaan, mencari modal, mencari nance, capital, kalau daerah sendiri kan tidak mungkin, pusat pun APBN juga pas-pasan, dengan kerjasama yang baik kita bisa mencari pihak ketiga, investor yang bisa menanamkan modalnya. Kalau konsepnya jelas, blueprint-nya jelas, konsisten pemerintahnya, stabilitas politiknya baik, keamanan baik, hukumnya tegak, masalah-masalah sosial dapat dikelola, tidak sulit investor datang untuk menanamkan modalnya di sini.

164

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Kewajiban masyarakat membangun iklim yang baik sehingga kondusif untuk investasi dan menggerakkan sektor-sektor di Bengkulu ini. Kami akan ikut berpikir, berikhtiar bersama-sama Bapak-Ibu sekalian bagaimana Bengkulu ini makin maju. Insya Allah kalau saya datang lagi ke Bengkulu ini, yang ingin saya dengar apa kemajuannya Bapak Gubernur, bukan kemundurannya. Harus makin maju. Saya ingin begitu datang, Pak Presiden, ini tambahan, lumayan bisa menyerap tenaga kerja 10 ribu. Alhamdulillah bisa meningkatkan kesehatan masyarakat, pendidikan, bisa menambah PAD sekian, alhamdulillah, ada, tetapi yang betul, saya akan cek. Saya tidak suka ABS, karena itu kalau dialog ndak boleh kalau disiap-siapkan, sampaikan apa adanya. Satu hal yang perlu saya tekankan bahwa negara belum bisa memberikan tingkat penghasilan yang layak bagi rakyat. Masih banyak yang miskin, masih banyak yang menganggur, pendapatan per kapita sekarang ini rata-rata hanya 950 dolar Amerika per orang per tahun. Sebelum krisis dulu 1.500, jadi harus kita tingkatkan. Meningkatkan tidak mudah, bertahap. Saya titip, ketika negara, ketika pemimpin, ketika Pak Gubernur, ketika Pak Bupati, Walikota termasuk saya dan menteri belum bisa memberikan tingkat penghasilan yang layak pada rakyat kita tolong berikan pelayanan yang baik, layani masyarakat, tingkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat jangan dibalik rakyat suruh melayani pejabat dan bukan pejabat melayani masyarakat. Pelayanan itu apa, rakyat ingin aman, Kapolda, semua jajaran Kepolisian, dibantu TNI, wajib hukumnya orang seorang di Bengkulu ini merasa aman jalan malam hari aman, rumahnya tidak takut dirampok, tidak dicopet, apalagi dibunuh. Ini pelayanan pertama, berikan rasa aman, segala cara dikembangkan. Yang penting masyarakat Bengkulu merasa aman tentram dalam kehidupan sehari-harinya, pertama. Pelayanan yang kedua kalau mereka sakit bisa berobat segera,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

165

ada yang merawat, beli obat ya terjangkau kalau tidak terjangkau ada bantuan. Berikan perawatan kesehatan, puskesmas mulai dihidupkan kembali, jangan hanya rumah sakit-rumah sakit modern. Ingat, mereka kadang-kadang berat membeli obat, terlambat berobat, sakitnya parah meninggal. Ke depan saya minta pelayanan kesehatan ditingkatkan, layani mereka. Aspek lain yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan. Saya tahu pendidikan sangat penting, saya juga tahu biaya pendidikan tidak ringan, negara kita masih terus meningkatkan kemampuan untuk membiayai pendidikan, tetapi tolonglah lakukan sesuatu meningkatkan kualitas pendidikan, mutu gurunya, kesejahteraan gurunya, bahan ajarannya, gedung-gedung minimal. Pendek kata, itu pelayanan, kalau tidak dilayani rakyatnya bodoh, kalau rakyatnya bodoh bisa dieksploitasi, bisa diperas oleh orang yang tidak bertanggung jawab, negara bersalah, pemerintah bersalah. Tolong berikan layanan pendidikan dan pelayanan-pelayanan lain. Mengurus SIM, mengurus sesuatu, mendapatkan minta perijinan apapun, berikan kemudahan-kemudahan. Jangan dipungli, rakyat yang dipungli, mau jadi PNS, mau daftar tentara, mau daftar polisi, daftar apapun juga kalau dipungli, segera lapor. Biasanya yang menjatuhkan itu oknum, lembaganya baik, lembaga Depdagri-nya baik, lembaga polisinya baik, lembaga TNI baik, lembaga bea cukai baik, lembaga pajak baik, yang tidak baik oknum-oknumnya jangan biarkan negara kita dikuasai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, protes, kirimkan surat, saya telah dibeginikan, jangan seperti pepatah jaman dulu ini bukan sekarang, ini kalau kita joke, ini Pak Sudi Silalahi ini, pepatah di Medan jaman dulu Pak ya, kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah katanya, jangan, harus kita permudah. Saya minta pelayanan ini betul-betul dilaksanakan. Negara tidak boleh tidur memberikan pelayanan. Ini musim lebaran saya tidak tahu apakah banyak pergeseran dari Saudara-saudara kita yang ber-Lebaran tapi kalau di Jawa itu penuh,

166

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

itu sampai rute utara, jalur tengah, jalur selatan luar biasa, kalau ada berikan pelayanan dengan baik kepada mereka. Pemimpin, pejabat, liburnya belakangan, layani dulu rakyat, setelah mereka bisa merayakan Lebaran baru kita. Bukan berarti kita tidak boleh Shalat Id, ya boleh, halal bi halal, makan ketupat sama-samalah begitu, tetapi ketika ada masalah, bereskan dulu mereka, setelah itu baru kita. Saya kira itulah yang ingin saya sampaikan, mari kita bekerja bersama-sama. Saya, para menteri, tidak mungkin mampu bekerja sendiri, harus ada kebersamaan. Saya juga akan mendukung, membantu Saudara-saudara semua sesuai dengan kemampuan yang saya miliki. Saya kira itulah dan semoga kita diberikan jalan oleh Allah SWT membangun bangsa dan negara ini, membangun Bengkulu ini menuju masa depan yang lebih baik, sekian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bengkulu, 9 November 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

167

Temu Wicara Presiden Republik Indonesia


Dengan Gubernur, Para Bupati-Walikota dan Pejabat Struktural Serta Tokoh Masyarakat
Bengkulu, 9 November 2004

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang mulia Bapak Presiden Republik Indonesia, Saya bernama Tantowi, dari Fraksi Partai Golkar, anggota DPRD Provinsi Bengkulu. Teman-teman saya di Malaysia kapok ke Bengkulu Pak, saya tanya, Mengapa? Mabuk katanya. Jalan yang Bapak lewati, BengkuluLubuk Linggau itu. Jadi dengan dibukanya nanti Terusan Kra pada tahun 2020 antara Songkhla di Muangthai, maka orang dari Eropa untuk ke Hongkong tidak lagi lewat Singapura maka akan ada jalan trans Asia dari Thailand menuju ke Malaka, dan ke Dumai menuju ke Sumatera. Sumatera Barat telah menyiapkan infrastruktur yang baik antara Bukittinggi, Payakumbuh, Kelok Sembilan, baru Dumai. Kami masih ketinggalan Pak, Bengkulu-Lubuk Linggau masih mabuk Pak, berkelok-kelok, Bapak lihat itu, kami mohon itu diluruskan jalannya supaya nanti bisa baik Pak, ke Palembang Pak. Saya rasa cukup sekian Pak, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penanya Kedua
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang kita cintai, Bapak Presiden dan Ibu,

168

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Bapak dan Ibu Menteri yang kami hormati, Pertama kami berkeyakinan, kebanggaan Bapak Presiden terhadap Bengkulu akan lebih besar lagi kalau masyarakat kita lebih sejahtera dari sekarang Pak, karena seperti tadi yang disampaikan oleh Bapak Gubernur kita bahwa growth domestic regional product kita itu ternyata hanya 4,5 juta dan itu ternyata paling rendah dari Sumatera secara keseluruhan. Belum lagi kalau kita sandingkan di atas. Oleh karenanya maka kalau ada istilah bahwa wilayah kita adalah wilayah timur di barat, itu memang begitu sebenarnya, dan realitasnya adalah sekarang, bagaimana Bengkulu yang tanda kutip tertinggal ini melalui kementerian Bapak, daerah tertinggal bisa menjadi fokus yang penggarisbawahan terhadap kebijakan-kebijakan publiknya khususnya bagi provinsi daerah kami yang tercinta. Hal yang kedua, Bapak, kita harus menyadari benar bahwa infrastruktur adalah merupakan prime over terhadap pertumbuhan di suatu wilayah di mana pun dinegara ini. Sementara realitas juga atau potret kita memperlihatkan bahwa infrastruktur, apa yang tadi disampaikan oleh Bapak Hasan Zein, gubernur kita, adalah sangat amat memprihatinkan. Belum lagi nanti kalau seperti tadi rekan saya mengatakan bagaimana investasi akan datang, kalau 5 kilo atau enam 6 kilo meter saja lewat Bengkulu kita sudah tidak dapat berkomunikasi lagi. Ini persoalan infrastruktur, oleh karenanya kita sadar juga bahwa pemerintah dengan limitasi anggarannya tidak dapat membiayai itu seluruhnya. Oleh karena itu maka kami melihat bahwa alternatif pembiayaan seperti municipal bounds atau obligasi daerah, yang supaya undang-undang itu dibenarkan, tapi perangkat-perangkatnya itu belum disiapkan saya kira khususnya kepada Bapak Ical, bahwa kami sudah mendapat respon dari Bapak Presiden ketika DPD mengadakan dengar pendapat dengan Bapak Menteri Keuangan, bahwa

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

169

municipal bounds adalah merupakan salah satu alternatif terhadap pembiayaan infrastruktur khususnya juga di Bengkulu. Yang ketiga Bapak Presiden, yang terakhir mengenai akses pembiayaan perbankan, khususnya kepada usaha kecil menengah, khusus di Bengkulu, potretnya juga sangat menyedihkan karena mereka-mereka tidak mendapatkan suatu akseptabilitas jaringan dengan perbankan yang ternyata, menurut cermatan yang kami dapatkan, dana masyarakat melalui tabungan, melalui asuransi dan deposito, khususnya bagi bank pemerintah, 70%-nya Bapak Presiden, ditarik ke pusat. Sehingga endapan daripada pengalokasian dana-dana tadi itu sangat marjinal, dapat digunakan oleh para pengusaha kita di daerah yang amat sangat membutuhkan. Ini tentu membutuhkan sentuhan yang sangat sekali bijak dan strategis khususnya di dalam rangka memberikan akseptabitilitas kepada pembiayaan khususnya kepada UKM. Mudah-mudahan kedatangan Bapak Presiden di sini membawa angin segar bagi perubahan, bagi kesejahteraan masyarakat kita. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penanya Ketiga
Yang kami muliakan, Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ibu. Mungkin Bapak tadi waktu memasuki Kota Bengkulu agak heran, atau bahasa Jawa-nya begini, gumun. Bahwa Bengkulu ini tidak seramai Kepanjen-nya Malang, tidak seramai Kartosuro-nya Solo, tidak seindah Prambanan-nya Klaten, apalagi dibanding dengan Cibadak-nya Sukabumi. Maksud saya Bengkulu ini sejak 18 November 1968, sudah 36 tahun dideklarasikan sebagai ibukota provinsi, tapi kok masih ketinggalan dengan ibukota-ibukota kecamatan yang ada di Jawa, apalagi dibandingkan dengan

170

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ibukota kabupatennya di Jawa. Untuk itu Pak, pada akhir Oktober 2002 DPR atau rakyat Bengkulu, telah memilih dua gur pimpinan anggota ini, yaitu Bapak H. Halid Effendi dan Bapak Kanedi S. Mereka ini dalam visi dan misinya di DPR akan mempercepat pembangunan Kota Bengkulu sehingga setara dengan kabupaten-kabupaten lain atau provinsi lain, namun implementasi pembangunan tersebut, misi visi beliau berdua ini, yang kami anggap sebagai tokoh yang cerdas, yang cemerlang, berani membangun Kota Bengkulu tanpa dana yang tersedia dengan APBD, selaras dengan kata Bapak Presiden tadi, jangankan APBD, APBN saja pas-pasan kalau tidak mensertakan investor tidak akan mungkin dapat membangun. Dengan lobi-lobi kedua pasangan pimpinan kami investor masuk ke Bengkulu membangun. Kami di Bengkulu ini, ingin merasakan bagaimana rasanya naik escalator Pak. Kami ingin merasakan bagaimana masuk ke mall, di sini tidak ada mall Pak, tidak ada escalator. Jadi kami harapkan apakah pemanggilan investor oleh walikota dan jajarannya menyalahi Peraturan Perundang-Undangan, karena investor membangun dengan biaya sendiri tanpa menggunakan biaya negara atau APBD. Nah ini, pembangunan sudah nampak berjalan, lampu hias, Bengkulu sudah indah, infrastruktur sudah ada, mesjid-mesjid, mental spiritual juga dibangun. Mohon penjelasan Bapak dan mohon dukungan Bapak bahwa penegakan hukum jangan sampai kita menyimpang dari azas-azas kebijaksanaan yang berkembang dalam masyarakat dan berkembang dalam pemerintahan. Dua, azas-azas oportunitas yang ada di dalam kitab UndangUndang Hukum Pidana. Ketiga azas-azas kepentingan masyarakat, mana yang didahulukan, kepentingan hukum atau kepentingan masyarakat. Demikian dari kami, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

171

Penanya Keempat
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang saya hormati, Bapak Presiden beserta Ibu, Bapak Gubernur beserta Ibu, Dan Hadirin yang saya muliakan, Terima kasih kesempatan yang diberikan kepada kami. Saya langsung saja Pak, saya sekarang sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kaur, sementara Pak, dan saya datang dari Kabupaten Kaur, terlambat kurang lebih 5 jam Pak, ini kabupaten pemekaran. Saya langsung saja Pak, pada kesempatan yang berbahagia ini kami ingin menyampaikan bahwa kami, Kabupaten Kaur, pemekaran Pak, dari kabupaten induk, Kabupaten Bengkulu Selatan, perlu Bapak Presiden ketahui bahwa pantai kami yang mana telah Bapak katakan tadi begitu indah. Tterus terang Pak, tidak kalah dengan Bali. Kami punya pantai lebih kurang 108 kilo panjangnya Pak, yang semua alamnya begitu indah, baik itu di dalam laut dan begitu juga hasilnya. Kami mohon kiranya nanti realisasinya untuk pariwisata dan peningkatan dari pada hasil laut kami untuk lebih lagi di fungsikan. Yang kedua Pak, kami langsung saja masalah pelayanan. Beberapa bulan yang lalu, kurang lebih dua minggu yang lalu, datang kepada kami ke Kantor DPRD, bahwa mereka mereka mau melahirkan Pak, tetapi pada saat itu, kami, rumah sakit tidak ada, dan mereka langsung ke Kota Manak dengan membawa donor darah enam orang. Sesampainya di Kota Manak, donor darah ini tidak bisa di fungsikan. Jadi kami mohon pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mohon untuk dibangun rumah sakit di Kabupaten Kaur. Terima kasih, itu saja. Lebih dan kurang, mohon maaf, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penanya Kelima
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

172

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Yang terhormat, Bapak Presiden beserta Ibu, Yang saya hormati, Bapak-bapak Menteri, Atas ijin Pak Gubernur saya ingin menyampaikan permasalahan yang menjadi masalah di Provinsi Bengkulu Pak. Seperti dikatakan, bahwa Provinsi Bengkulu adalah wilayah timur yang berada di barat dan lebih sedihnya lagi, tidak berada di jalur komunikasi Pak, sehingga Bengkulu selalu tertinggal dengan daerah-daerah lain. Untuk mengatasi ini Pak, kami meyarankan kepada Bapak Presiden, yang pertama, Pak Presiden menjelaskan untuk menumbuhkan adanya lapangan-lapangan kerja. Beberapa investor yang masuk ke daerah sini Pak, selalu terbentur masalah listrik, jadi dia tidak mampu, dan alhamdulillah Pak Presiden datang hari ini lampu ndak mati Pak, kirakira demikian, biasanya sering sekali Pak Presiden. Yang kedua, untuk membebaskan daripada Bengkulu terisolir ini, kami mohon seperti apa dikatakan rekan terdahulu, yaitu dibukanya atau diperbesarnya jalan trans Sumatera lintas barat Pak. Sumatera ini mempunyai jalan yang paling besar yaitu lintas tengah Sumatera, lintas timur pun sudah dibangun demikian besar, tetapi lintas barat tidak Pak, sehingga Bengkulu terisolir kembali. Maka itulah kami menyarankan kepada Bapak Presiden, yang saya yakin Bapak Presiden sudah pernah lewat di jalur tersebut, di mana jalurnya jauh lebih kecil dari pada yang lain. Yang berikutnya Pak, masalah pengusaha tadi. Ini juga bertentangan, atau pun juga menjadi permasalahan bagi kami Pak. Yang perlu kami sampaikan bahwa hampir 48% Provinsi Bengkulu ada hutan lindung Pak, wilayahnya, tetapi Provinsi Bengkulu kompensasi dari hutan lindung ini ndak ada. Saya pernah bicara pada saat menteri yang lalu Pak, kalau kami tidak dapat apa-apa, bagaimana kami tebang hutan lindung ini agar timbul pekerjaan bagi masyarakat. Jadi kami mohon kepada Bapak Presiden adanya kompensasi untuk daerah yang mempunyai

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

173

hutan lindung, sehingga ada dana khusus, sehingga Provinsi Bengkulu bisa membangun dan bisa sejajar dengan daerah lain. Yang berikutnya Bapak Presiden, yaitu apa yang disampaikan Bapak Gubernur tadi, masalah untuk menumbuhkan lapangan kerja, yaitu jalan kereta api yang disampaikan. Ini mulai dari Pak Gubernur diangkat jadi Gubernur, saya masih jadi Bupati di Rejang Lebong pada waktu itu, Beliau sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi selalu terbentur karena masalah-masalah, sedangkan potensi yang bisa ditarik sangat besar, yaitu dengan mengangkut batu bara, jarak lebih dekat, maupun juga terciptanya lapangan kerja seperti apa yang dinginkan oleh Bapak Presiden. Yang berikutnya juga yaitu masalah low bay, ini pada waktu itu kami laporkan pada Bapak Presiden, saya waktu itu masih menjadi Komandan Kodim di Kota Bengkulu ini Pak, di mana pada waktu itu pembangunan break water itu harusnya dua kali yang ada sekarang, tetapi karena kepentingan politik itu dibangun setengah. Padahal orang Belanda yang survei pada waktu itu mengatakan kalau dibangun setengah sampai kapan pun pendangkalan terhadap low bay ini sangat tinggi. Jadi kalau memang pelabuhan low bay sebagai pusat nanti pengeluaran hasil dari pada Provinsi Bengkulu, kami mohon break water untuk ditambah. Itu harapan kami kepada Bapak Presiden. Lebih kurang kami mohon maaf. Kepada Pak Gubernur, saya ucapkan terima kasih atas waktu yang diberikan kepada kami. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak-Ibu dan Saudara-saudara yang lain tadi, Rasanya kalau kita dengar semuanya penting, semuanya relatif benar, tinggal bagaimana kita mewujudkannya

174

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, baik itu pada tingkat daerah maupun pada tingkat pusat maupun paduan pihak pemerintah dengan pihak swasta. Dari Pak Tantowi tadi, jalan Bengkulu-Palembang, saya waktu berkunjung ke Sumatera Barat memang Pak Gubernur Sumatera Barat menjelaskan kepada saya, bagaimana memperpendek jalur komunikasi darat antara Padang dengan Pekanbaru untuk daya saing ekonominya. Terus terang saya belum punya bayangan, sejauhmana persoalan panjangnya jarak antara Bengkulu dan Palembang itu bisa diperpendek sehingga lebih esien, lebih bersaing lagi. Ini mumpung ada Menteri Perekonomian, tolong nanti Menteri Pekerjaan Umum bisa datang untuk mempelajari, melihat kelayakannya dan apa yang bisa kita lakukan. Saya ini tidak senang dan tidak suka berjanji, lihat dulu saja nanti oleh menteri yang bersangkutan, apa yang bisa kita lakukan untuk membangun infrastruktur, khususnya jaring jalan yang lebih esien secara ekonomis. Kemudian Saudara Bambang Suroso, tadi saya kira benar apa yang disampaikan, dan memang ada Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. Saya akan meminta menteri yang bersangkutan untuk segera datang nanti pada saatnya ke Bengkulu. Nampaknya Indonesia ini banyak yang tertinggal. Kota kelahiran saya pun, Pacitan itu juga tertinggal itu. Jadi suatu saat Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal juga datang ke kota saya untuk melihat apa yang perlu ditingkatkan. Insya Allah akan segera saya tugaskan nanti. Infrastruktur saya kira semua setuju. Infrastruktur yang baik, listrik, air, jalan, pelabuhan, telekomunikasi, bandara, itu juga ukuran kesejahteraan rakyat, dan juga ukuran ekonomi, bergeraknya ekonomi di suatu daerah. Tinggal nanti karena tidak mungkin kita membangun serentak harus ada perencanaan makro nasional, perencanaan pada tingkat daerah, supaya tidak tumpang tindih, tahapannya jelas, conection-nya jelas antara satu daerah

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

175

dengan daerah yang lain, antar satu infrastruktur dengan infrastruktur yang lain dan saya kira pembiayaan segitiga tadi, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan swasta, ini harus dijadikan pilar nanti dalam pembangunan ke depan. Perbankan, saya kira, kita ingin perbankan kita ini bisa membiayai sektor-sektor yang produktif. Sektor produktif itu ada di mana-mana, di pusat ada, di daerah ada, jangan sampai fungsi intermedia Jepang ini tidak berjalan dengan baik. Uang ada, tapi tidak bisa digunakan untuk pembiayaan pembangunan. Tetapi tentu harus ada hitungan-hitungan yang pantas supaya tidak mendidih ekonomi kita, tidak rentan dan bahaya kalau terjadi kredit macet, dan lain-lain. Pendek kata perbankan ini harus kita pastikan melakukan pembiayaan sebagaimana yang Saudara Bambang Suroso mintakan tadi. Pak Aziz, saya belum bisa memberikan solusi. Saya ingin mendengar nanti pada kunjungan berikutnya lagi. Menurut pendapat saya, kalau investasi itu dilakukan dalam kerangka yang ditata oleh Undang-Undang, oleh Peraturan yang ada di daerah tentunya tidak ada masalah. Tapi kalau ada kontradiksi antara masalah, ada masalah hukum, masalah ini dan itu, coba dilihat secara utuh, di mana inti masalahnya itu. Saya pikir harus ada kepaduan di dalam langkah kita, gitu ya, supaya satu langkah itu dilaksanakan tidak mengganggu langkah yang lain, atau pun kepentingan yang lain. Tolong disinkronisasikan, tolong diintegrasikan, dengan demikian semua Undang-Undang itu dipenuhi, semua aturan main juga ditaati. Kemudian Ibu Fatmawati, benar Ibu bahwa ada sebuah potensi yang tidak, atau belumlah digunakan dengan baik, yaitu potensi kelautan dan perikanan. Wilayah daratan kita ini sudah sangat dieksploitasi. Hutan, perkebunan, tambang, minyak, apalagi, perumahan. Pendek kata, daratan kita ini sudah banyak yang digunakan, terutama di dalam Jawa. Luas daratan kita ini berapa Bapak-Ibu? Dua juta kilometer persegi, sedangkan luas lautan kita enam

176

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

juta kilometer persegi. Bangsa yang cerdas, ke depan nanti harus benar-benar mengembangkan sumber daya kelautan dan perikanan. Kalau memang di situ ada potensi yang bagus. Ibu Fatmawati, nanti saya kira Menteri Perikanan dan Kelautan, termasuk Menteri Budaya dan Pariwisata bisa jalan-jalan, tolong diantar nanti ke kabupaten yang paling ujung. Di situ tunjukkan di mana potensi-potensinya, Insya Allah kalau Ibu betul-betul potensial tentu bisa dikembangkan secara bertahap dengan perencanaan yang ada. Rumah sakit, saya dibisiki oleh Pak Gubernur, saya ingin lima tahun mendatang kesehatan nasional makin baik, puskesmas-puskesmas makin baik, termasuk rumah sakit yang harus dibangun. Saya kira Pak Gubernur bisa merencanakan nanti untuk pembangunan rumah sakit di kabupaten-kabupaten, kabupaten pemekaran. Menyedihkan kalau ada Warga Negara Indonesia, sudah 50 tahun lebih merdeka tidak bisa berobat gitu ya. Kemudian harus meninggal dunia karena terlambat di dalam perawatan maupun pengobatannya. Yang terakhir Bapak Muslihan tadi, Bupati mana Pak? Bengkulu Utara, ya, terima kasih. Listrik, tadi saya baru meresmikan pembangkit listrik tenaga gas di Sumatera Selatan termasuk interkoneksi nanti listrik di Sumatera yang dimulai dari Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Riau. Kita ingin tentunya interkoneksi nanti menyeluruh di Sumatera. Tidak adil kalau di Utara terang benderang di Selatan gelap gulita. Jadi menurut saya, pembangunan kelistrikan ini juga merupakan agenda kita, planing yang bagus sesuai dengan kemampuan. Nah sebagai contoh kalau membangun sendiri, pemerintah ndak mampu, itulah kita kerjasama dengan swasta, termasuk dengan perusahaan listrik yang ada di Republik Rakyat Tiongkok. Tadi juga datang Duta Besar Tiongkok di Palembang, Mr. Liu Siu Min untuk memastikan bahwa kerjasama kita. Ini bisa dengan pihak manapun juga untuk kepentingan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

177

negara kita, dengan kontrol yang baik, dengan kerjasama yang baik. Lintas darat ya memang sama dengan Jawa. Jawa itu lintas utara bagus, lintas selatan bagus, lintas tengah bagus, lintas selatan jelek. Mulai dari Yogyakarta Selatan, kemudian Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Malang Selatan, itu kurang bagus. Mudah-mudahanlah era baru nanti baik lintas barat Sumatera maupun lintas selatan Jawa mendapatkan perhatian sesuai dengan kemampuan kita. Tapi Bapak-Ibu, ini tidak bisa selesai dalam setahun, dua tahun. Harus kita planning-kan. Apalagi 100 hari, kalau saya superman bisa, karena saya bukan superman, tidak bisa menyelesaikan masalah, apalagi 100 hari. Tapi insya Allah dengan kerja keras kita satu demi satu secara bertahap akan kita lakukan perbaikan-perbaikan. Hutan lindung, ya ini memang harus kita atur. Cobalah bicara dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Memang begini, Indonesia ini diminta oleh dunia untuk mempertahankan ekosistemnya, hutan-hutannya, untuk kepentingan dunia, kepentingan global. Nah, mestinya di bawah Bio Protocol, di bawah aturan-aturan lingkungan hidup, Indonesia sedang membangun, ekonominya belum baik, kemiskinan masih banyak, masa tidak ada take and give dari masyarakat dunia. Mestinya kan begitu. Cobalah nanti dijajaki. Saya tidak bisa menjawab aturan pastinya, tapi untuk keadilan, untuk justice, orang yang memelihara sebuah kawasan untuk kepentingan bersama, kepentingan yang luas itu kan juga dipikirkan bagaimana kesejahteraan dan ekonomi di sekitarnya. Kereta api, kereta api ini memang saya belum coba dicek ya, ini kereta api untuk orang atau barang Pak? Oh, barang, ok mengerti. Batu bara ya. Kalau kereta api untuk pengangkutan orang itu sekarang hati-hati, karena bisa tidak ekonomis, tidak kompetitif dikaitkan dengan angkutan darat, angkutan laut maupun angkutan udara. Tapi kalau batu bara, Pak Muslihan, saya kira perlu kita pikir-

178

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kan itu karena makin esien makin bagus. Bapak-Ibu sekalian, Saya ingin bermalam-malam di sini, tetapi jadwal saya padat sekali. Insya Allah saya datang lagi, kita berdialog lagi, dan seperti tadi saya ingin nanti datang ke daerah pertanian, daerah perkebunan, daerah perikanan, tempat Ibu tadi, di mana Ibu Fatmawati, kabupaten mana tadi? Coba kita lihat nanti. Kalau tidak bulan Ramadhan bisa makan ikan bakar disana nanti, insya Allah. Selamat berjuang, selamat bertugas, Tuhan beserta kita. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bengkulu, 9 November 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

179

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Kunjungan Kerja Ke Pangkalan Bun
Waringin Barat, Kalimantan Tengah, 11 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat siang, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati, Saudara Gubernur Kalimantan Tengah beserta Ibu, Saudara Gubernur Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, Yang saya hormati, Pimpinan dan segenap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, para Pejabat Pemerintahan, Pangdam Tanjung Pura, para Kapolda, para Bupati dan Walikota, dan segenap Pejabat Sipil, TNI maupun Polri, Yang saya muliakan dan saya cintai para Ulama, para Tokoh Masyarakat, Cendekiawan, Generasi Muda, Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat, Hadirin sekalian yang berbahagia, Hari ini saya berkunjung bersama para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang insya Allah akan saya perkenalkan satu persatu kepada Saudara. Kita tunggu biar mendarat dulu pesawatnya. Berapa kali satu hari ke Pangkalan Bun Pak Gubernur?

Gubernur Kalimantan Tengah


Tiga kali Pak.

180

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Presiden Republik Indonesia


Jakarta-Pangkalan Bun atau dari kota lain juga?

Gubernur Kalimantan Tengah


Dari kota lain juga, Pak.

Presiden Republik Indonesia


Jenis pesawatnya apa?

Gubernur Kalimatan Tengah


GR Pak, tipe X- 28.

Presiden Republik Indonesia


Baling-baling semua?

Gubernur Kalimatan Tengah


Ya, baling-baling Pak. Dari Bali, dari Semarang, dari Banjarmasin Pak, ada juga yang dari Kalimantan Barat Pak.

Presiden Republik Indonesia


Baik saya lanjutkan. Saya katakan tadi bahwa saya tidak sendiri saya ingin memperkenalkan para menteri dan pejabat yang hadir bersama saya. Pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, datang tampak muka pergi tampak punggung. Pertama-tama shahibul bait di bidang kehutanan, Menteri Kehutanan, Bapak Kaban. Kemudian di sebelah belakang saya Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Saudara Widodo AS. Sebelah kanan beliau Menteri Dalam Negeri, Saudara Muhamad Maruf. Sebelah kanan beliau adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bapak Hamid Awaludin. Sebelah kanan beliau Menteri Perindustrian, Andung Nitimiharja. Sebelah kanan beliau, saya kira sudah kenal, Kapolri kita Jenderal Dai Bahtiar, dan sejumlah Pejabat yang datang bersama saya pada siang hari ini.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

181

Saya menyampaikan terima kasih atas kesabaran hadirin sekalian menunggu saya sampai di tempat ini. Setelah mendapatkan penjelasan dari Pak Gubernur, terbang dengan helikopter, terbang rendah untuk melihat situasi dan kondisi Taman Nasional Tanjung Putting. Watak dan kelaziman saya adalah melihat langsung lapangan, bukan berarti saya tidak percaya pada laporan, laporan sangat penting, sangat berguna tetapi sebelum mengambil keputusan biasanya saya melihat langsung dan kemudian saya ambil keputusan. Akan saya tetapkan kebijakan yang paling tepat, pepatah Inggris mengatakan seeing is believing setelah melihat percaya. Sebagian terbakar, sebagian telah gundul, sebagian masih baik. Ternyata penduduk lokal dengan sangat bijak telah meninggalkan tempat itu dan konon yang melakukan perambahan justru mereka mereka yang tidak bertanggung jawab, sebagian besar bukan penduduk yang berasal dari wilayah ini, dan banyak hal yang saya lihat satu persatu. Oleh karena itu, insya Allah ke depan nanti Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, Pimpinan Masyarakat kita semua bisa mengatasi dan penyelesaian masalah ini secara tepat dan bijak. Saya mengatakan di udara tadi, persoalan ini komplek, telah menjadi perhatian masyarakat dalam dan luar negeri, tidak adil kalau kita hanya menyalahkan satu pihak. Katakanlah menyalahkan pemerintah daerah, menyalahkan masyarakat setempat, menyalahkan kepolisian, menyalahkan penegak hukum, menyalahkan pemerintah pusat, menyalahkan Presiden dan lain-lain. Kita datang bukan untuk saling menyalahkan, tetapi untuk mencari solusi bagaimana yang terbaik ke depan nanti. Dan setelah terbang tadi saya masih menyempatkan waktu beberapa saat untuk mengirim surat duka karena Presiden Yasser Arafat, Presiden Palestina, wafat, dan insya Allah saya berencana untuk menghadiri sendiri persemayaman dari almarhum, barangkali di Mesir atau di Kairo. Ini sedang saya hitung waktunya, karena memang ya harus ada solida-

182

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ritas kita kepada pemimpin Palestina itu sebagai bagian dari Politik Luar Negeri Indonesia yang secara resmi mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya. Saya ingin menyampaikan sambutan yang telah saya persiapkan, karena agenda utama saya kali ini, nanti beliaubeliau, Pak Usman Jafar, Pak Syarif Dakan, Pak Suwarna, tunggu tanggal mainnya, saya akan datang juga nanti ke Pontianak, ke Banjarmasin dan ke Balikpapan. Tetapi hari ini memang tema besarnya adalah bagaimana bangsa ini bukan hanya Kalimantan Tengah secara cerdas mencari solusi untuk menyelamatkan dan melestarikan Taman Nasional Tanjung Puting, tetapi karena ini bersamaan, silaturahim kita di bulan suci Ramadhan yang penuh dengan kemuliaan, berkah ini, akan saya gunakan juga untuk menyampikan hal-hal di luar permasalahan Tanjung Puting. Ijinkan pertama saya menyampaikan bagaimana kita melihat permasalahan secara gamblang, kemudian bertanggung jawab bersama.dan kemudian setelah itu saya akan menyampaikan persoalan lain sebuah masa depan Kalimantan. yang insya Allah indah dan menjanjikan kalau kita semua bahu-membahu, bekerja sama, bekerja dengan gigih di tahuntahun mendatang untuk memajukan bumi Kalimantan yang kita cintai bersama ini. Saya sampaikan pertama mengenai permasalahan Taman Nasional Tanjung Puting. Alhamdulilah di penghujung bulan Ramadhan tahun ini kita dapat berkumpul berada di Kalimantan Tengah, tempat Taman Nasional Tanjung Puting berada. Taman Nasional kita ini mempunyai arti yang strategis, tidak saja bagi bangsa kita, tetapi juga bagi umat manusia seluruhnya. Saya katakan demikian karena Taman Nasional ini berfungsi sebagai penyeimbangan eko sistem di muka bumi. Selain itu, Taman Nasional perperan sebagai tempat untuk menyelematkan keanekaragaman hayati yang di tempat-tempat lain mungkin sudah terancam kepunahannya.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

183

Keanekaragam satwa dan fauna yang ada di Taman Nasional Tanjung Puting ini, saya sempat menyaksikan daerah penangkaran orang utan tadi, sebagian diantaranya tergolong sebagai spesies langka dan bahkan tidak ditemukan di tempat-tempat lain. Adalah kewajiban kita bersama untuk memelihara kelestarian taman nasional ini. Taman ini merupakan salah satu khasanah kekayaan bangsa yang tidak ternilai harganya. Taman Nasional Tanjung Puting bukan sekedar daerah untuk berwisata dan menyaksikan keindahan alam hutan tropis dan aneka satwa kita yang dilindungi. Sisi yang lebih penting keberadaannya adalah sebagai konservasi alam. Saya sungguh berharap agar ilmuwan bangsa kita dapat memanfaatkan yang ada di taman nasional ini untuk kepentingan penelitian dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Saya yakin dan percaya, hasil dari penelitian itu nantinya akan besar manfaatnya bagi bangsa kita. Hadirin yang berbahagia, Keberadaan Taman Nasional Tanjung Puting tidak terlepas dari upaya kita untuk memelihara dan untuk mempertahankan keberadaan hutan tropis. Taman Nasional kita ini kita bangun dengan susah payah dengan mengeluarkan tenaga, pikiran dan dana yang tidak sedikit jumlahnya. Upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan taman nasional mendapat simpati dan dukungan masyarakat internasional, sebab seperti saya katakan tadi, keberadaan taman nasional ini mempunyai arti yang penting bagi bumi dan umat manusia seluruhnya. Namun kita harus mengakui bahwa sejak awal dekade 1992 berbagai peristiwa yang menyesakkan dada telah terjadi di berbagai taman nasional kita, bukan hanya Taman Nasional Tanjung Puting, kita seakan tidak mampu menjaganya. Berbagai kerusakan telah terjadi, baik karena peristiwa alam maupun akibat dari perbuatan manusia. Peristiwa kebakaran hutan pada tahun yang lalu, sedikit banyaknya telah

184

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

mengganggu kelestarian taman nasional kita. Jika alam rusak karena peristiwa alam, kita tidak dapat menyalahkan siapasiapa, paling-paling kita akan mengeluh karena kita tidak mampu mengurangi ekses yang terjadi akibat peristiwa alam itu. Namun apabila kerusakan itu disebabkan oleh manusia, maka kita bertanggung jawab untuk mengatasi, menyelesaikannya. Di antara semua pihak yang bertanggung jawab, pada akhirnya tanggung jawab itu berada di tangan pemerintah kita, Presiden, para Menteri, Gubernur, Walikota, Bupati dan semua jajaran pemerintahan. Inilah sesungguhnya maksud yang dikandung oleh Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan bahwa Pemerintahan Negara Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Oleh karena kerusakan hutan kita yang terjadi hampir dua dekade belakangan ini sudah demikian parahnya. Pemerintah sekarang tidak akan tinggal diam. Kita tahu apa yang telah dan sedang terjadi. Kerusakan hutan sebagian besar diakibatkan oleh konversi kawasan hutan menjadi kawasan bukan hutan untuk berbagai keperluan pembangunan di luar sektor kehutanan. Di masa yang akan datang kita harus lebih berhati-hati dalam melakukan konversi itu. Selain konversi, terjadi pula penyerobotan lahan dan penebangan kayu secara liar yang kini bukan saja terjadi di kawasan hutan produksi, tetapi telah merambah di hutan konservasi. Di kawasan hutan konservasi kerusakan itu tidak hanya terjadi di kawasan hutan penyangga tetapi telah masuk ke kawasan inti konservasi itu sendiri. Tidaklah mengherankan jika kini kerusakan itu telah menjadi perhatian serius masyarakat bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Khusus Taman Nasional Tanjung Puting, dalam beberapa tahun belakangan ini pemerintah telah banyak menerima pertanyaan dari berbagai Negara mengenai kesungguhan kita dalam menjaga kawasan ini. Dalam kesempatan ini saya ingin menegaskan, bahwa

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

185

Pemerintah baru yang saya pimpin akan bersungguh-sungguh mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga taman nasional ini dari ancaman kerusakan yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja hal itu tidak terbatas pada Taman Nasional Tanjung Puting tetapi seluruh kawasan konservasi hutan yang ada di tanah air kita. Sebab itulah hari ini ketika sebagian masyarakat kita sibuk bepergian ke kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri, saya tetap perlu untuk datang ke kawasan ini untuk meninjau dan sekaligus memberi arahan kepada para Gubernur se-Kalimantan, Pangdam Tanjung Pura, para Kapolda se-Kalimantan, para Pejabat Struktural dan Tokoh-tokoh Masyarakat Kalimantan Tengah yang alhamdulilah hadir di tempat ini. Kehadiran ke sini adalah bagian komitmen saya dan anggaplah sebagai awal dari langkah besar yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk menangani dan menuntaskan masalah kerusakan hutan. Dalam rangka itu saya akan memberi penekanan pada kegiatan pencurian kayu dan penyelundupan yang sering disebut sebagai illegal logging. Hadirin yang saya muliakan, pemerintah akan bersungguh-sungguh menangani pencurian kayu yang telah menyebabkan kerusakan kawasan hutan kita. Melalui kesempatan ini saya mengintruksikan kepada segenap jajaran aparatur pemerintah di pusat maupun di daerah, terutama aparat penegak hukum untuk tidak memberikan toleransi kepada para pencuri dan penyelundup kayu. Apa yang dilakukan oleh pencuri dan penyelundup ini sungguh merugikan bangsa dan Negara. Hutan menjadi rusak tanpa kendali, negara menderita kerugian dengan hilangnya penerimaan dana reboisasi, potensi sumber daya hutan dan penerimaan pajak, biaya yang kita alihkan untuk kawasan hutan yang rusak itu tidak terkirakan besarnya. Beban biaya itu mungkin akan dipikul oleh generasi-generasi yang akan datang. Belum lagi jika kita menghitung-hitung waktu, berapa puluh tahun waktu yang kita perlukan untuk memulihkan kawasan yang rusak itu

186

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

menjadi seperti sedia kala. Kepada Aparatur Pemerintah Daerah, saya minta untuk berhati-hati dalam mengeluarkan ijin pemanfaatan kawasan hutan agar tidak disalahgunakan. Kepada Aparatur Penegak Hukum, saya minta untuk segera secara tegas dan cermat melakukan penegakan hukum terhadap pencuri dan penyelundup kayu. Tidak usah ragu-ragu dalam bertindak, meskipun yang dihadapi adalah orang-orang yang selama ini merasa dirinya kebal hukum, tindakan tegas harus dilakukan terhadap oknum-oknum yang selama ini baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi telah menjadi backing dari para pencuri dan penyelundup itu, tidak peduli siapapun mereka. Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga, penegak hukum, aparat keamanan, Polisi, TNI, pada prinsipnya mereka yang dengan penuh pengabdian bekerja keras untuk masyarakat, bangsa dan negaranya. Jangan pengabdian yang panjang dan nama baik ini rusak oleh segelintir oknum, bak saya katakan tadi, nila setitik rusak susu sebelanga. Hukum harus kita tegakkan tanpa pandang bulu. Kemarin saya memanggil Jaksa Agung setelah hampir satu bulan saya minta laporan bagaimana proses penegakan hukum terutama kasus-kasus yang sangat merusak rasa keadilan yang menghancurkan, menghilangkan aset negara dengan jumlah yang besar, termasuk kasus-kasus illegal logging untuk segera ditindaklanjuti dan dipercepat penyelesaiannya. Hadirin yang berbahagia, Saya ingin mengajak segenap lapisan masyarakat, para tokoh agama, dan para tokoh-tokoh masyarakat, untuk memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang ditempuh pemerintah dalam menjaga pelestarian hutan kita. Aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum tidak akan berhasil melaksanakan ini tanpa dukungan luas segenap masyarakat. Semoga langkah-langkah yang kita tempuh akan membuahkan hasil yang nyata dalam waktu yang tidak ter-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

187

lalu lama. Inilah bagian yang pertama yang saya sampaikan menyangkut bagaimana kita berusaha menyelamatkan dan membangun kembali Taman Nasional Tanjung Puting. Yang kedua ingin saya sampaikan secara singkat, Hadirin sekalian, setelah saya mempelajari potensi yang ada di Kalimantan, setelah saya mendengarkan paparan Gubernur tadi, Bapak Asnawi A. Gani, saya memiliki pikiran-pikiran sama dengan pikiran Saudara semua, bagaimana kita dapat dengan penuh tekad, tanggung jawab dan kerja keras membangun dan memajukan Kalimantan yang sama-sama kita cintai ini. Potensi Kalimantan sungguh besar kalau dikelola dengan baik, dengan strategi yang baik, dengan kebijakan yang tepat, dengan perencanan yang tepat, dengan komitmen semua pihak, pemerintah daerah pemerintah pusat, masyarakat, dan dengan menggunakan, melaksanakan kerjasama dengan negara-negara sahabat. Katakanlah, saya yakin bahwa waktu yang akan datang, lima, sepuluh, limabelas, duapuluh tahun ke depan, bumi Kalimantan akan dapat kita bangun lebih maju lagi. Saya memberi penghargaan kepada semua yang telah bekerja keras, termasuk para Gubernur, para Bupati semua yang secara gigih mencari akal, berihtiar, bagaimana membangun Kalimantan ke depan ini. Sambil terbang saya bertanya kepada Pak Gubernur, sebagai contoh seberapa tanah yang masih bisa digunakan untuk area perkebunan kelapa sawit misalnya, dan komoditas perkebunan lain. Dikatakan ada satu juta lagi. Saya yakin di tempat para gubernur yang lain juga demikian. Artinya apa, kalau ke depan kita bisa mengumpulkan capital atau investasi, ada nancing atau pembiayaan, di tata dengan baik, itu juga potensi untuk kita tumbuhkan. Kemudian juga bidang-bidang yang lain, tambang, minyak dan gas dan pertambangan batubara, asalkan jangan merusak lingkungan, asalkan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang hanya menguntungkan segelintir orang dan tidak menguntungkan seluruh masyarakat Kalimantan dan

188

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

rakyat Indonesia, masa depan energi dan juga masa depan yang menjanjikan. Perikanan, saya juga diberitahu di lepas pantai sana sering ada nelayan asing, suatu saat harus semakin banyak pengawasan di laut, patroli-patroli di situ untuk mencegah terjadinya pencurian perikanan dan sumber daya kelautan itu juga sektor yang tentunya juga memberikan harapan. Kemudian barangkali pengolahan, janganlah kita bisanya mengekspor komoditas mentah, komoditas pertanian belum diolah, perikanan belum diolah, tambang belum diolah, jangan. Mari dengan kecerdasan kita, lima tahun mendatang, insya Allah kita lakukan pembangunan industri, manufaktur, jasa, yang merupakan hilir, home industry dari industri-industri utama, dari produk-produk pertanian kita yang memberikan nilai tambah dan asosiasi tenaga kerja, meningkatkan penerimaan, menambah pajak dan lain-lain. Saya kira saatnya akan tiba nanti kita menuju ke situ Infrastruktur, saya kemarin di Palembang dan di Bengkulu mengatakan negara, pemerintah, termasuk swasta, perguruan tinggi, semua bersatu padu menyusun strategi dan kebijakan pembangunan infrastruktur nasional jangka menengah, jangka panjang, jalan-jalan misalnya. Karena ada pelabuhan, irigasi dan infrastruktur telekomunikasi, listrik air bersih, yang di satu sisi memberikan keadilan bagi rakyat, di sisi lain menggerakkan ekonomi, yang kalau ekonomi tumbuh dengan keadilan juga dinikmati oleh rakyat kita. Yang saya pesankan nanti, para Gubernur para Bupati, marilah kita biasakan melakukan integrasi dan sinkronisasi dari rencana Saudara-saudara. Saya berikan contoh tadi, kalau tahun 2006 misalnya, trans Kalimantan, saya lihat tadi trans Kalimantan, oh, terwujud suatu saat. Tidak boleh antar Kalimantan Barat, Selatan, Tengah dan Timur sulit ditembus komunikasi, sulit untuk melakukan pemindahan hanya karena infrastruktur kita belum ada. Secara bertahap tentunya, sesuai dengan kemampu-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

189

an ekonomi kita. Kembali contoh tadi, jangan sampai tahun 2006 misalnya, Pemerintah Kalimantan tengah menambah ruas jalan ke arah barat, diharapkan nyambung dengan miliknya Pak Usman Jafar. Tetapi di Kalbar, dianggarkan tahun 2007 misalnya, ini tidak tepat, tidak klop. Ya contohnya begitu jangan sampai, misalkan produksi kelapa sawit, kalau tidak salah, tadi satu juta ton Pak, ya? Oh 1,3, insya Allah dua tahun lagi berapa, tiga juta mestinya, untuk pengembangan Pelabuhan Pangkalan Bun misalnya, atau Bank Dunia. Itu harus sesuai dengan tonase volume dari CPO yang kita jual. Di Dumai saya lihat kemarin, saat Pak Walikota, Pak Gubernur, kenapa itu kapasitasnya turun. Ada di sana, tiga juta ton Pak, lantas bagaimana pertumbuhan tahun 2006, insya Allah enam juta ton. Apa artinya? Pemerintah daerah bersama pusat bersama investor bekerja sama mengembangkan pelabuhan di Dumai agar bisa melakukan ekspor sejumlah enam juta ton, contohnya demikian. Inilah sinkronisasi integrasi hulu hilir horisontal dan vertikal. Hadirin sekalian, Dengan demikian sebenarnya terpulang kepada kita, apakah kita sudah puas dengan ini saja. Bussiness as usual. Apakah kita tertantang untuk memberikan akal. Kenapa kita ajak perguruan tinggi, ajak pengamat, ajak pengkritik, ajak semua LSM, ayo, bagaimana kita bisa majukan Kalimantan ini agar rakyat makin baik pendidikannya, makin baik kesehatannya, makin daya belinya, makin tinggi income perkapitanya, merasa lebih aman, merasa lebih nyaman, ada sandang, ada papan dan sebagainya. Di situ kita bekerja. Dan yang terakhir, saya mohon ini bulan Ramadhan, bulan suci, saya pesan dan saya titip semua untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada rakyat. Jangan dibalik, rakyat melayani kita. Kita pejabat melayani rakyat. Pelayanan yang saya maksud, rakyat ingin hidup aman, tentram, 24 jam. Kepolisian di bawah pimpinan Kapolda, berbuatlah dengan segala upaya agar rakyat, orang seorang, komunitas perkomu-

190

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

nitas, itu merasa lebih nyaman dari waktu ke waktu. Pelayanan itu, proteksi. Pelayanan yang lain, kesehatan. Jangan sampai orang tidak bisa berobat, terlambat berobat, mau beli obat susahnya bukan main, minta ke puskesmas, rumah sakit daerah. Berbuatlah dari tahun ke tahun, tingkatkan pelayanan, terutama mereka, golongan ekonomi miskin, agar kesehatannya dirawat, terawat, berobat dengan bisa baik. Kemudian pelayanan pendidikan. Lakukan sesuatu. Saya tahu biayanya mahal, tidak mungkin sekaligus. Terus berpikirlah, bagaimana membantu mereka yang sulit menyekolahkan putra-putrinya. Ayo kita melayani mereka. Pelayanan pengurusan SIM, pengurusan kartu penduduk. Pendek kata, mengingat taraf hidup rakyat kita ini masih rendah, negara belum mampu meningkatkan secara signikan imbangilah dengan pelayanan dengan baik. Kita dipilih oleh rakyat, para bupati, suatu saat, dipih langsung oleh rakyat, para gubernur, langsung dipilih oleh rakyat. Alhamdulillah kemaren saya dipilih oleh rakyat. Mereka memilih pemimpin untuk apa, melayani mereka. Sebaiknya kita ambil tanggung jawab ini dengan sebaik-baiknya. Saya tahu persoalan tidak mudah. Para Bupati, para Walikota semua, insya Allah kalau kita berniat yang baik, bekerja dengan sungguh-sungguh, selalu ada jalan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk mencapai semuanya itu. Terakhir dari yang terakhir, mari kita bikin Indonesia makin bersih, bersih di luar bersih di dalam, bersih hati. Bangsa yang bersih, lihat serba bersih, kota-desa bersih, tempat-tempet publik bersih. Nggak ada kotoran, nggak ada sampah, hatinya bersih, tidak tergoda untuk korupsi, tidak tergoda untuk mengambil uang rakyat dan segala macam, mari kita bersihkan dimulai dari diri kita dengan memohon ridho Allah SWT. Ini sekaliagus renungan Ramadhan, saya umaro, bukan ulama, oleh karena itu, ya bersih-bersih segalanya. Indonesia bersih, Indonesia berseru 2009 makin berseri, bersih sehat, makin indah. Saya melanjutkan kepemimpinan Ibu Megawati, Ibu

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

191

Megawati tentu telah mencapai hal-hal yang patut kita berikan terima kasih dan penghargaan. Nah tentu yang belum dicapai oleh beliau adalah tugas saya untuk melanjutkan tugas ke depan, bersama Bapak-Ibu dan Saudara-saudara sekalian. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarkatuh.

Kalimantan Tengah, 11 November 2004

192

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

193

Dialog Presiden RI dengan Tokoh Masyarakat


Kunjungan Kerja Ke Pangkalan Bun
Waringin Barat, Kalimantan Tengah, 11 November 2004

Anggota DPD Kalimantan Tengah


Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh, Saya nama Haji Abdul Kusno yang kebetulan pada waktu Pemilu kemarin terpilih sebagai Anggota DPD, salah seorang anggota DPD yang mewakili Kalimantan Tengah. Dalam hal ini saya ingin bicara, comment saja Pak Presiden. kalau bicara masalah ini illegal logging terutama di Kalimantan Tengah, khususnya Kota Waringin Barat yang selama ini, karena selama ini kami lahir di sini, saya tidak mendengar, tapi langsung menyaksikan sendiri, pekerja illegal loging ini sudah membudaya. Kalau selama ini hanya rakyat-rakyat kami yang dikambinghitamkan, sebenarnya rakyat ini kalau tidak ada yang mem-backing-i, tidak ada yang memberikan jaminan, mereka tidak akan berani Pak. Dan yang menakutkan, penebangan liar adalah kebanyakan orang-orang dari luar daerah, terutama di daerah Tanjung Puting yang membuat rel sepanjang sejauh 15 km, itu adalah orang dari luar, sedikit prosentasenya orang di Kalimantan Tengah ini, yang mereka ini didalangi oleh cukong-cukong, baik mereka yang berasal dari luar daerah, baik dari luar provinsi, atau luar Kalimantan, luar Indonesia, atau orang-orang daerah sendiri ikut membabat Tanjung Puting tersebut. Alhamdulillah, dengan kehadiran Bapak Presiden melihat langsung dari atas, menyaksikan sendiri, merasakan

194

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sendiri, dan menghayati sendiri bahwa Tanjung Puting katanya yang sudah habis dibabat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Saya sebagai masyarakat Kalimantan Tengah yang kebetulan duduk di DPD di Jakarta, ini ingin mengesanken sama Bapak Presiden, tolong Pak, petugas-petugas, pejabat-pejabat, oknum-oknum petugas, oknum pejabat, yang ada kaitannya dengan masalah illegal logging, tolong ditertibkan, karena selama ini tidak tertib. Kegagalan pembinaan Tanjung Puting, tidak lepas dari pada kegagalan pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, dan juga kegagalan petugas-petugas yang bertanggung jawab, baik pihak Kepolisian maupun dari kehutanan, dan saya minta, saya minta sebagai saran masyarakat kepada jajaran Presiden, bersama menterimenterinya, terutama Menteri Kehutanan, tolong jangan bermain mata dengan orang-orang, cukong-cukong, karena apa? Bermain mata. Ini akan membahayakan kebijakaan-kebijakan dari Bapak Presiden, dan kami terutama, khusus masyarakat Kota Waringin Barat ini, siap melaksanakan program yang Bapak cetuskan, menyangkut masalah 100 hari, terutama dalam bidang illegal logging, masyarakat siap membantu Bapak Sekian dan terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Waalaikumsalam warahmatullahi wabaraktuh, Pak Haji Kusno terima kasih, saya kira sama dengan yang saya terima dari Pak Gubernur. Tidak adil kalau masyarakat lokal dikambinghitamkan sebagai penyebab dari rusaknya Taman Nasional Tanjung Puting. Kalau ada keterlibatan, yang ada di Kalimantan Tengah, di Kota Waringin Barat ini adalah sejumlah yang sangat-sangat kecil, dan saya malah melihat tadi sebagian malah rela untuk direlokasi, meninggalkan Kawasan Tanjung Puting.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

195

Tapi kita cari di belakangnya, rakyat yang menjadi korban. Oleh karena itu, ini era baru, saya ingin melihat ke depan, melangkah ke depan, dengan semangat yang sama, mari kita tertibkan. Kalau ada, entah orang, entah kelompok, masih malang melintang, tidak tersentuh oleh hukum, layangkan sepucuk surat, sampaikan kepada Presiden SBY, bahwa orang ini menghancurkan masa depan Tanjung Puting, menyengsarakan rakyat. Asalkan jangan tnah, fakta, data, akan saya minta bukti penegak hukum untuk menyelesaikan secara hukum. Saya tidak boleh menangani hukum, karena tidak punya otoritas, yang memiliki otoritas penegak hukum, tapi cukup berikan kepada saya, jangan SMS, SMS itu sulit kebenarannya begitu. Jadi betul-betul satu lembar suratlah gitu. Ya, terima kasih Pak Haji Kusno, saya kira itu semangat kita.

Ketua Yayasan Bina Peduli Suara Rakyat


Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Perlu saya perkenalkan diri saya, nama saya Sarinata, Ketua Yayasan Bina Peduli Suara Rakyat yang sekaligus selaku membawa inspirasi pemberdayaan perempuan yang diketuai oleh Ibu Yuda Made Suka, kordinator. Dalam hal ini perlu saya sampaikan, kalau ndak pas pada tutur kata ini ataupun yang kurang menyenangkan saya mohon maaf. Selama ini yayasan kami bergerak menangani sebagian, yang selama ini, dari 2000 sampai 2004, inilah pekerjaan kami. Mungkin sekarang baru terlihat, tapi kami sangat mohon untuk menyampaikan aspirasi perempuan pada saat ini Pertama dalam hal ini saya menyampaikan, selama ini kalau menangani illegal logging mungkin laki-laki, tetapi sekarang tren kami perempuan menangani itu. Ada dua permasalahan yang sampai saat ini masih belum selesai, yang saat kemarin bersama-sama pemerintah daerah yang satu Kabupaten Kapuas, yang belum selesai. Inilah yang kami mohon dan minta, kami perempuan ini untuk diper-

196

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

hatikan Pak, tolong hal ini. Yang kedua, kalau tadinya semua dibabat habis, gundul, lalu kami perempuan apa? Nah untuk itu saya berpendapat, kami perempuan ini, kalau hutan gundul lalu apa, yaitu kami tertarik dengan perikanan. Nah inilah yang belum tersentuh dan mohon kepada kami, pihak perempuan, untuk diberi kesempatan, sekaligus yang terakhir kami punya PR dan yang kami sangat ingin saya sampaikan, inilah keinginan kami perempuan, dan saat ini ada untuk disampaikan kepada Bapak. Kalau boleh kami sampaikan Pak. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia


Baik, saya mencoba memahami apa yang Ibu sampaikan tadi, bahwa kaum perempuan itu juga memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam banyak hal, bukan hanya memajukan nasib kaum perempuan sendiri, tapi juga menyangkut masalah-masalah sosial, masalah kemanusiaan, masalah ekonomi, kerakyatan, masalah penduduk lokal dan sebagainya. Saya kira Ibu, apapun yang Ibu lakukan, untuk itu tentu itu sebuah partisipasi dan kontribusi yang baik. Saya katakan tadi, sumber daya di Kalimantan ini, Kalimantan Tengah dan Kalimantan, cukup besar, termasuk bidang perikanan, termasuk usaha kecil dan menengah, termasuk hal-hal yang perlu kita galakkan nanti. Saya kira pemerintah akan menyambut baik, dan saya mohon jajaran pemerintah jangan alergi terhadap LSM. Banyak pendapat-pendapat rekomendasi LSM yang baik yang perlu kita dengar, ya dengan harapan LSM juga memberikan rekomendasi yang tepat, dari fakta yang tepat, dengan usulan-usulan yang konkret, dengan demikian terjadi kordinasi sinergi yang baik antara unsur masyarakat dan unsur pemerintah. Saya kira Ibu, banyak yang bisa di lakukan oleh kaum perempuan, dan kabinet ini perempuannya banyak lho

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

197

Bu. Saya kira dalam sejarah, ini mungkin terbanyak, ini ada empat menteri yang berasal dari kaum perempuan. Mereka bukan bekerja untuk perempuan semata, untuk seluruhnya, tidak boleh mengkotak-kotakan. Selalu mengkotak-kotakkan antara laki-laki dan perempuan, tetapi kontribusi kaum perempuan memang kita harapkan dan berikan ruang yang tepat. Yang terakhir, dari pemerintah barangkali, silakan Bapak.

Walikota Palangkaraya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Terima kasih Bapak Presiden. Pertama, pada siang hari ini Bapak Presiden membawa angin yang segar bagi masyarakat Kalimantan, khususnya bagi masyarakat Kalimantan Tengah, karena Bapak Presiden memberi perhatian yang khusus untuk pambangunan Kalimantan. Memang Kalimantan ini saat ini masih terbelakangkan pembangunan, khususnya di Kalimantan Tengah. Kami baru-baru ini mengikuti acara nasional di Sulawesi Utara, kami merasa iri karena prasarana transportasi darat di Sulawesi Utara sudah di desa-desa, tetapi di Kalimantan Tengah antar ibukota kabupaten pun masih belum segitu besar. Mudah-mudahan perhatian dari Bapak Presiden, betul-betul selama lima tahun mendatang ini bisa dinikmati oleh masyarakat Kalimantan Tengah Yang kedua Bapak Presiden, bahwa Kalimantan Tengah adalah salah satu dari empat provinsi di Kalimantan yang kaya akan sumber daya alam, oleh karena itu perhatian dari pemerintah pusat, khususnya Bapak Presiden, di dalam hal mengelola sumber daya alam akan mendapat dukungan yang penuh dari semua, termasuk Kota Palangkaraya, karena Kota Palangkaraya, meskipun namanya kota tetapi ada 191 ribu hektar yang juga adalah kawasan hutan. Oleh karena itu kami memohon kiranya pengelolaan sumber daya alam ini benar-benar mendapat

198

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

perhatian, sebagaimana halnya Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah. Bahwa kami, masyarakat Kalimantan Tengah, setiap tahun selain panen yang lain-lain juga panen asap. Oleh karena itu menurut kami bahwa kami sudah berupaya sekuat tenaga tetapi nyatanya masih belum mampu, oleh karena itu setiap musim kemarau maka masyarakat Kalimantan Tengah ini selalu berdoa sama Tuhan yaitu cepat-cepat turun hujan, hanya karena turun hujanlah bisa menghilangkan asap-asap tersebut. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami memohon kiranya perhatian dari Departemen Kehutanan dalam hal bagaimana kita menangani masalah kebakaran lahan, khususnya lahan gambut, yang sampai saat ini masih belum dapat terlesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini juga kami ingin menyampaikan bahwa ada gagasan dari Bapak Gubernur, kiranya daerah gambut, lagi-lagi yang terbengkalai saat ini, mendapat perhatian untuk gerakan nasional rehabilitasi lahan dan secara khusus Bapak Presiden, kami Daerah Tingkat II, yaitu Kabupaten Tulanglisau, Kabupaten Platingan, Kabupaten Gunung Mas dan Kota Palangkaraya, kami bersepakat untuk menangani gerakan nasional rehabilitasi lahan ini secara terpadu. Setelah dari itu, nanti akan membuat kebijakan di wilayah lain yang akan terpadu. Mudah-mudahan dalam waktu yang dekat ini, empat, lima bulan ini akan membuat suatu naskah kesepahaman dalam gerakan nasional rehabilitasi lahan. Mudah-mudahan kami juga mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Bapak Walikota Palangkaraya, saya kira saya setuju dengan apa yang harus kita lakukan ke depan, untuk kita ketahui Bapak-Ibu, tidak pernah ada jalan yang lunak untuk men-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

199

capai tujuan yang mulia. Membangun Kalimantan jangan diharapkan seindah atau semudah jalan ke Roma, tetapi pemimpin itu harus memiliki semangat dan tekad mengajak semuanya untuk tidak pernah menyerah dan harus gigih berjuang. Kalau semangat itu ada insya Allah, ya satu persatu itu nanti kita perbaiki. Lahan gambut atau yang dikenal dengan istilah lahan gambut sejuta hektar, dulu, saya baru bisik-bisik dengan Menteri Kehutanan. Insya Allah 2005 saya ingin melihat nanti. Ini begini Pak, banyak sekali proyek diresmikan gunting pita. Presiden datang, menteri datang, kemudian setelah enam bulan tidak ada yang ingat. Hidup segan, mati tak hendak, misalkan seperti itu. Saya tidak ingin begitu nanti kita putuskan, rehabilitasi nasional lahan gambut dengan planning yang jelas, anggaran yang tidak sedikit, manusia yang tidak sedikit harus kita kontrol, kita ukur, tiap enam bulan harus ada kemajuannya. Kalau tidak, harus segera diluruskan, berikan koreksi, jangan tiba-tiba sekian trilyun uang kita hilang tidak ada yang bertanggung jawab sampai kapan. Oleh karena itulah, ini era baru ya saya minta akuntabilitas dari semua, jangan kita saling salah menyalahkan, sudahlah, kita berhenti pusat menyalahkan daerah, daerah menyalahkan pusat. Begitu ya, kemudian pemerintah menyalahkan swasta, swasta menyalahkan pemerintah. Ayo kita pecahkan secara bersama. Saya sudah minta Pak Gubernur waktu itu untuk nanti, itu dari Palangkaraya tidak jauh, berapa? 90 km. Dekatkan ya? Baik, nanti sajalah, masih jauh perjalanan kita, mungkin kita bertemu lagi di Kalimantan Timur berikutnya lagi. Kumpul di sana, apa yang akan bisa kita lakukan. Trans Kalimantan itu harus terwujud Pak. Insya Allah, apa yang harus kita lakukan, tahapannya bagaimana, pembiayaannya bagaimana, mampunya dalam negeri berapa, punya kerjasama dengan luar negeri berapa, aturannya bagaimana, yang penting negara tidak dirugikan dan

200

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

rakyat tidak dikorbankan. Itu saja. Kita carilah peluangpeluang nanti. Mosok nggak terwujud-terwujud, sudah lebih 50 tahun merdeka. Ayo kita singsingkan lengan baju, bareng-bareng ke depan nanti, mewujudkan satu demi satu sasaran yang kita kehendaki. Bapak Gubernur, saya kira itulah yang saya sampaikan, insya Allah kita bertemu lagi dan melakukan banyak hal untuk Kalimantan kita, untuk bangsa dan negara kita. Selamat berjuang, selamat bertugas, Tuhan beserta kita. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kalimantan Tengah, 11 November 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

201

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pemberian Remisi LP Narkotika
Cipinang-Jakarta, 14 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang saya hormati, Saudara Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, Saudara Sekretaris Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Keluarga Besar Departemen Hukum dan HAM, dan Lembaga Pemasyarakatan, Para Undangan, Saudara-saudara yang sedang menjalankan tugas pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan yang saya cintai, Marilah pada kesempatan yang baik, di Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1425 Hijriah, yang insya Allah penuh berkah ini, kita panjatkan sekali lagi, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas perkenan rahmat dan ridho-Nya, atas kemuliaanNya, kebesaran dan keagungan-Nya, kita dapat bertemu di tempat ini, tentu dengan tujuan yang baik, memohon berkah Allah SWT dan semoga kita semua senantiasa berada dalam keadaan sehat wal aat. Sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia tadi, hari ini, hari yang bersejarah, hari yang penuh dengan kesyukuran, hari di mana kita dapat mengambil berkah dan memetik pelajaran yang setinggi-tingginya sebagai seorang umat hamba Allah, di dalam menjalani hidup dan kehidupan kita. Manusia bisa berbuat salah, itu hal yang wajar. Tetapi yang bijak, yang mulia, yang

202

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

cerdas, adalah dia yang berjanji dalam hati, memohon kepada Allah SWT untuk bertobat dan tidak mengulangi kesalahankesalahan yang telah diperbuatnya. Saya atas nama negara, pemerintah dan dalam kapasitas pribadi saya, di tempat ini, berdoa ke hadirat Allah SWT agar hati dan pikiran Saudara, dibukakan pintu maaf dan diterima tobatnya, didengar oleh Allah, komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan itu, dan pada saatnya nanti, menjalani hidup dan kehidupan di tengah masyarakat luas, dengan perilaku yang saleh, saleh secara individual, dan saleh secara sosial. Apabila itu dapat Saudara lakukan pada saatnya nanti, maka sesungguhnya, sebagai umat hamba Allah, Saudara telah mencapai kemenangan baru, kemenangan dalam hidup, meninggalkan masa lalu, menapaki masa depan, untuk hidup baik, berperilaku baik, berbuat yang terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara. Saya ketika menyalami satu per satu, diantara Saudara, yang mendapatkan remisi khusus Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1425 Hijriah tadi, Saudara mengatakan, Saya akan kembali ke masyarakat, saya akan berbuat yang terbaik untuk orangtua, untuk keluarga, dan saya akan menjalani masa depan saya, insya Allah, dengan sikap, perbuatan dan perilaku yang baik. Saudara mengucapkan itu, sesungguhnya bukan kepada saya, meskipun saya adalah yang memimpin Saudara, sesuai dengan amanah yang diberikan pada saya, insya Allah lima tahun mendatang. Sesungguhnya Saudara berbicara dengan hati Saudara, kepada Allah SWT. Saya mendoakan, agar kata-kata itu didengar, diridhoi, dan dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Besar. Waktu masih ada. Sebagian dari Saudara masih muda belia. Pintu tobat terbuka. Jadikan peristiwa bersejarah hari ini untuk membulatkan tekad, menguatkan komitmen dan cita-cita Saudara. Agar jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan yang Saudara lewati, adalah waktu-waktu yang penuh dengan kualitas, waktu untuk ber-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

203

ibadah, untuk memohon berkah, rahmat, serta ampunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Mendidik diri sendiri, mempersiapkan mental masing-masing, untuk pada saatnya nanti, kembali ke pangkuan masyarakat, bangsa dan negara Republik Indonesia, dengan lembaran baru, dengan babak baru, dengan kehidupan yang baru pula. Itulah yang sungguh dinantikan. Itulah doa orang tua, keluarga Saudara siang dan malam. Itulah harapan dari masyarakat bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, sekali lagi, pilihan ada pada Saudara sendiri. masa depan yang lebih baik terbuka. Pada saatnya nanti, setelah semuanya kembali ke masyarakat, jangan mengulangi kesalahan yang sama, jangan melakukan kesalahan apa pun yang bisa mendapatkan sanksi itu. Saya mendoakan sepenuh hati, dari lubuk hati saya yang paling dalam, sebagai umat hamba Allah, sama dengan Saudara sekalian, benar-benar hari ini membawa berkah, menuntun hati dan pikiran Saudara melihat ke depan, melangkah ke depan nanti, kembali ke pangkuan masyarakat, kembali bersama-sama keluarga yang tentu Saudara-saudara cintai. Kepada segenap pejuang, dan petugas yang membina mereka semua, utamanya Saudara Dirjen Pemasyarakatan, melaksanakan tugas dengan baik, dengan penuh rasa tanggung jawab, dan letakkanlah semuanya itu dalam rangka ibadah. Kalau itu dilakukan dengan baik, insya Allah, tujuan negara, tujuan pemerintah, tujuan kita semua untuk menyelamatkan dan membina masa depan mereka, (hening sejenak) saya ulangi lagi, apabila semua petugas dan pejuang kemanusiaan ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dengan tulus, dengan ikhlas, profesional, dan meletakkan semuannya dalam kerangka ibadah, maka insya Allah, apa yang diharapkan oleh negara bangsa, dan pemerintah untuk masa depan Saudara yang lebih baik, akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dan kepada masyarakat luas yang hadir di tempat ini, atau yang mendengar pesan-pesan moral saya, jadikan hikmah dari semua yang ada dalam kehidupan kita ini. Melakukan ke-

204

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

salahan, saya katakan tadi, dapat saja terjadi. Setelah itu, yang penting, tobat, tidak mengulangi kesalahan itu, dan kembali kepada perilaku yang benar. Bagi yang belum dan alhamdulillah terhindar dari hal-hal yang tidak benar, jadikan pelajaran semuanya ini. Saya tahu dari hati dan sinar mata Saudara, ada penyesalan yang dalam. Petik hikmah dan pelajaran dari ini semua. Saya menunggu kembalinya Saudara sekalian, bersama-sama masyarakat, bangsa, dan negara yang kita cintai, saya menunggu pengabdian Saudara sekalian nanti pada saatnya, berbuat yang terbaik, juga pada masyarakat, bangsa dan negara. Saya ucapkan selamat mendapatkan remisi, jalani dan tempuh masa depan Saudara dengan baik, lebih baik dari masa sebelumnya, dan saya tunggu pada saatnya nanti, bersamasama dengan Saudara-saudara yang lain. Semoga Tuhan Yang Maha Besar, Allah SWT, senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita sekalian. Sekian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cipinang-Jakarta, 14 November 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

205

Pidato Presiden Republik Indonesia


Mengenali Masalah, Menetapkan Agenda dan Arah
17 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air di manapun Saudara mengabdi dan berada, Pertama-tama, dalam suasana Lebaran, ijinkanlah saya atas nama pemerintah dan selaku pribadi, mengucapkan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1425 Hijriyah, kepada Saudara kaum Muslimin dan Muslimat, Minal aidin wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin, semoga berkah Ramadhan menyertai langkah perjuangan kita, membangun hari esok Indonesia yang lebih baik. Sebagai bangsa, kita patut bersyukur, karena setelah kita berhasil menyelenggarakan rangkaian Pemilihan Umum di tahun 2004, yang berlangsung secara damai dan demokratis, iklim nasional sekarang ini, baik secara politik, sosial, maupun keamanan, pada umumnya dalam keadaan baik. Situasi Lebaran tahun ini juga berada dalam keadaan baik, termasuk terkelolanya gelombang kepulangan para Tenaga Kerja Indonesia dari Malaysia, yang jumlahnya cukup besar. Namun di tengah kebahagiaan dan rasa syukur itu, kita sungguh berprihatin atas terjadinya aksi kekerasan di Poso, dan bencana alam yang terjadi di Pualu Alor, Nusa Tenggara Timur. Kita mengutuk dan marah terhadap pemboman yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan

206

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

merobek nilai kemanusiaan di Poso itu, yang mengakibatkan meninggal dan terlukanya beberapa saudara kita yang tidak berdosa. Menko Polhukam, Mendagri, Panglima TNI, Kapolri, dan Wakabin, telah berangkat ke Poso untuk segera dapat mengendalikan situasi keamanan, melakukan pencegahan kekerasan baru, termasuk tindakan deteksi dini, dan kemudian diikuti dengan langkah-langkah penegakan hukum yang tepat. Sebagai rasa bela sungkawa dan respon cepat pemerintah, Menko Kesra bersama Mensos, Menkes, Menhub, dan Menteri PU telah datang ke Pulau Alor, untuk meninjau dan memberikan bantuan tanggap darurat yang diperlukan. Saya juga sudah berkomunikasi dengan Gubernur NTT, untuk mempersiapkan dan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah akibat bencana alam tersebut. Hari ini, genap empat minggu usia pemerintahan yang saya pimpin. Saya memaknai bulan pertama pemerintahan ini adalah awal dari awal pembangunan kembali Indonesia, setelah bangsa kita mulai dapat keluar dari krisis. Sesuai dengan mandat dan amanah yang saya terima dari rakyat, saya akan melanjutkan pengelolaan pemerintahan dan pembangunan nasional dari pendahulu-pendahulu saya. Pada hakikatnya, pembangunan adalah kesinambungan (continuity) dan perubahan (change). Apa yang telah berhasil dicapai oleh pemerintah Presiden Megawati Soekarnoputri, seperti pertumbuhan ekonomi yang telah terjadi dan stabilitas makro ekonomi yang telah berhasil dilakukan, tentu perlu kita pertahankan. Sementara, yang belum sepenuhnya terwujud di masa lalu, seperti pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi, serta investasi dan sektor riil yang belum tumbuh baik, tentu menjadi tugas dan kewajiban pemerintah sekarang untuk terus-menerus mengatasi dan memperbaikinya. Saudara-saudara sekalian, Hampir semua pihak berbicara Program 100 hari, media massa, termasuk tayangan-tayangan televisi, tidak pernah

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

207

sepi dari ulasan program 100 hari pemerintah. Bahkan sebagian kalangan meletakkan program 100 hari ini sebagai ukuran keberhasilan dari pemerintah. Saya tidak ingin memperdebatkan masalah ini, yang jelas, program 100 hari pemerintah bukan dan tidak untuk menyelesaikan semua masalah. Juga tidak mungkin dapat melaksanakan semua kegiatan, termasuk untuk mengukur keberhasilan pemerintah sekarang yang insya Allah masih harus bekerja keras lima tahun ke depan. Kepada kita diajarkan, bahwa dalam metode pemecahan masalah yang sederhana, yang pertama harus kita kenali adalah akar dan penyebab dari masalah itu, kemudian baru kita hilangkan dan atasi penyebabnya dari masalah yang bersangkutan. Dengan demikian, apa yang dilakukan pemerintah dalam 100 hari ini, terutama bulan pertama ini, dapat saya beri judul, Mengenali Masalah, Menetapkan Agenda dan Arah. Tentu saja hal ini disertai dengan langkah dan tindakan yang nyata pula. Paling tidak, ada 10 langkah yang pemerintah lakukan sekarang ini. Pertama, melakukan konsolidasi pemerintahan, para menteri, kecuali tiga menteri yang juga bertugas dalam Kabinet Gotong Royong, yaitu Menlu, Menteri ESDM, dan Mensos, perlu melakukan orientasi, adaptasi dan melakukan langkahlangkah awalnya. Saya pun harus secara cepat mempelajari kebijakan Presiden Megawati, terutama yang bersifat mendasar dan aKtual. Kedua, pemerintah perlu segera memposisikan dan mempelajari semua isu, mulai dari bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, HAM, pertahanan dan keamanan. Di sini termasuk komitmen serta masalah-masalah yang belum diselesaikan di waktu yang lalu, dalam arti masih berlanjut. Ketiga, secara khusus pemerintah perlu mempelajari dan me-review, sejumlah kebijakan yang penting, seperti kebijakan skal, perindustrian, dan pertanian, kebijakan pendidikan dan kesehatan, langkah-langkah pemberantasan korupsi, kebijakan penyelesaian masalah Aceh, Papua, dan terorisme,

208

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kebijakan pembangunan infrastruktur secara nasional, kebijakan investasi dan perdagangan, serta kebijakan luar negeri. Keempat, setelah cukup dalam pengenalan masalah dan review kebijakan yang tengah berlangsung, pemerintah harus menetapkan arah, agenda dan prioritas pembangunan dan pengelolaan pemerintahan lima tahun mendatang. Kelima, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, agenda dan prioritas tersebut harus dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang harus selesai dalam jangka waktu tiga bulan. Agar dalam 100 hari pertama ini yang dilakukan pemerintah juga memiliki arah, konsep, dan rencana yang benar, pemerintah telah menetapkan Agenda 100 Hari Pertama Kabinet Indonesia Bersatu. Keenam, agar menajemen pemerintah benar-benar dapat berlangsung secara efektif, selaku Presiden saya telah menetapkan aturan main (rules of the game) dan kode etik (code of conduct) bagi seluruh jajaran pemerintahan atau lembaga eksekutif, baik pada tingkat Kabinet (secara internal), tingkat pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. Sesungguhnya ini merupakan kontrak tanggung jawab (contract of accountability) jajaran eksekutif yang harus dijunjung tinggi. Saya ingin jajaran pemerintah bekerja secara sungguhsungguh, penuh tanggung jawab, berkinerja baik, dan bebas dari korupsi dan penyimpangan. Ketujuh, dalam 100 hari ini, pemerintah perlu menunjukkan determinasi dan kesungguhan yang tinggi dalam menjalankan tugas, termasuk melakukan terapi kejut. Itulah sebabnya minggu pertama, saya mengunjungi empat institusi penting yang oleh negara dan rakyat diharapkan dapat mengemban tugas dengan baik, memiliki prestasi yang tinggi, dan tidak sebaliknya melakukan penyimpangan termasuk tindakan KKN. Keempat lembaga itu adalah Kejaksaan Agung, Polri, Ditjen Pajak, dan Ditjen Bea dan Cukai.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

209

Kedelapan, pemerintah harus mampu menangani permasalahan aktual yang ada dalam 100 hari ini, yaitu pengelolaan perayaan Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, serta pengelolaan kepulangan TKI dari Malaysia. Pemerintah harus dapat mengelola stabilitas harga sembako, angkutan publik, ketersediaan BBM, pelayanan kesehatan, dan pengaman harihari besar itu. Kepulangan TKI dari Malaysia yang jumlahnya dapat mencapai ratusan ribu juga harus berjalan dengan baik. Sebagai pemimpin, saya harus meninjau dan mencek langsung semua pelayanan publik tersebut, agar tidak terjadi permasalahan yang besar dan serius. Kesembilan, dalam 100 hari ini, pemerintah juga harus menyelesaikan dan mencari solusi terhadap berbagai masalah kritis yang memang belum terselesaikan sebelumnya, seperti solusi kebijakan terhadap tingginya harga minyak di pasar internasional, yang sangat membebani APBN karena besarnya subsidi BBM. Solusi terhadap penyelesaian kasus Karaha Bodas. Review APBN 2005, termasuk penetapan angka desit anggaran, dan peninjauan asumsi harga minyak. Perlu saya sampaikan bahwa, pilihannya sering tidak mudah, bahkan pahit. Tetapi, bagaimanapun, pemerintah harus menetapkan pilihan dan memutuskan. Karena permasalahan ini sangat berkaitan dengan hajat hidup rakyat kita, pemerintah tentu akan membicarakan yang serius dengan pihak DPR dan DPD. Kesepuluh, mulai tahun 2004 ini, sistem dan praktek ketatanegaraan telah mengalami banyak perubahan. Hal ini sesuai dengan amanah UUD 1945 yang telah mengalami empat kali perubahan. Kita ketahui bersama, disamping Mahkamah Agung, kita memiliki Mahkamah Konstitusi. Disamping Dewan Perwakilan Rakyat, ada Dewan Perwakilan Daerah. Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang dulu adalah Lembaga Tertinggi Negara, kini menjadi Lembaga Negara yang tidak lagi memilih Presiden dan menetapkan GBHN. Tentu ini memerlukan penyesuaian dan adaptasi dalam segi paradigma, mind

210

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

set, mekanisme, bahkan kultur politik, yang kita semua berada di dalamnya. Oleh karena itu, dalam dua bulan pertama ini, saya telah melaksanakan komunikasi dan konsultasi dengan lembaga-lembaga tinggi negara itu, agar kita saling memahami peran, fungsi dan otoritas serta tugas masing-masing, sesuai denga UUD dan UU yang berlaku. Menyangkut hubungan pemerintah dengan DPR yang sempat memiliki ketegangan di waktu yang lalu, terutama sebelum dapat dimulainya Rapat-rapat Kerja antara pemerintah dengan Komisi-komisi DPR, tentu bukanlah merupakan disain maupun keinginan baik dari pemerintah maupun DPR. Saya bersyukur, bahwa permasalahan yang menyangkut hubungan horisontal tersebut telah relatif cair, dan kedua lembaga telah dapat menjalankan peran dan fungsinya sesuai amanah konstitusi. Yang jelas, publik benar-benar tepat, dan sesuai pula dengan harapan rakyat kita. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai, Dalam kesempatan yang baik ini, di awal pelaksanaan tugas pemerintah yang saya pimpin, ada baiknya saya menyegarkan dan mengangkat kembali visi dan misi yang saya kedepankan dalam rangkaian Pemilu yang lalu. Hal ini penting agar disamping terdapat konsistensi, juga agar visi dan misi tersebut dapat dipahami secara utuh dan bebas dari manipulasi yang kurang tepat. Berulang kali saya katakan, bahwa Indonesia yang kita tuju adalah Indonesia yang lebih aman, lebih adil, lebih demokratis, dan lebih sejahtera. Tentu kondisi seperti ini harus kita bangun secara bertahap, melalui kebersamaan dan kerja keras kita. Dalam bentang waktu lima tahun mendatang, ada sejumlah isu fundamental yang harus kita tangani secara sungguh-sungguh, sehingga tujuan kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik dapat terwujud. Di bidang ekonomi, kita harus bekerja keras agar eko-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

211

nomi kita terus tumbuh dengan sasaran rata-rata 6,5% per tahun. Kita ingin penerimaan negara terus naik, baik dari pajak maupun non pajak. Kita ingin pengangguran juga turun pada tingkat 6% atau lebih rendah di tahun 2009. angka kemiskinan mesti kita turunkan. Sebaliknya, kita perlu melakukan upaya serius untuk dapat meningkatkan investasi, dan membangun infrastruktur kita secara nasional. Di bidang kesejahteraan rakyat, agenda utama kita adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan. Disamping itu, kehidupan yang religius dan penuh dengan harmoni dari toleransi juga perlu kita dorong. Perlindungan dan pemberdayaan kaum perempuan perlu terus dilakukan. Di bidang hukum, prioritas perlu diletakkan pada kesinambungan reformasi hukum (justice sector reform), penegakan hukum, pemberantasan KKN secara lebih efektif dan serius, serta penyelesaian kasus-kasus hukum berskala besar. Di bidang politik, kita perlu melanjutkan reformasi dan demokratisasi. Penghormatan kepada hak-hak sipil perlu ditingkatkan, sejalan dengan peningkatan, sejalan dengan peningkatan kebebasan dalam tatanan politik yang stabil dan tertib. Dan di bidang keamanan, agenda utamanya diarahkan untuk penyelesaian masalah separatisme di Aceh dan Papua, pemberantasan terorisme, dan penuntasan penyelesaian konik komunal di Poso dan di Ambon. Pencapaian kelima agenda tersebut, yaitu permasalahan di bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat, hukum, politik, dan keamanan, tentulah memerlukan strategi, kebijakan dan rencana yang tepat. Langkah-langkah dan aksi pemerintah dalam 100 hari pertama ini pun juga tidak boleh terlepas dari konteks agenda lima tahun ke depan. Sudah barang tentu, dalam 100 hari yang dapat dilakukan pemerintah adalah menetapkan strategi, kebijakan dasar dan rencana aksi, termasuk pula meletakkan landasan bagi tahapan selanjutnya. Namun demikian, baik secara simbolik maupun konkrit pemerintah sudah

212

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

harus bekerja dengan arah dan tujuan yang benar. Pemerintah ingin menjalankan manajemen pemerintahan yang efektif dan sistemik, serta dapat diukur kemajuan-kemajuannya. Saudara-saudara sekalian, Saya akan menjelaskan secara ringkas dan garis besar Agenda Lima Tahun dan Aksi 100 Hari, bidang per bidang, agar dapat dipahami secara lebih utuh, visi, misi, rencana dan tindakan pemerintah ke depan nanti. Saya mulai dari bidang ekonomi. Saya menggunakan istilah Triple Strategy dalam pembangunan nasional ke depan. Strategi pertama adalah mendorong pertumbuhan (growth) melalui investasi dan ekspor. Strategi kedua, menggerakkan kembali sektor riil guna menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Dan strategi ketiga adalah melakukan revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan untuk mengurangi kemiskinan. Jadi sesungguhnya triple strategy tiada lain adalah Pro-growth, Pro-employment, and Pro-poor strategy. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan output secara berkualitas memang harus kita lakukan. Jika pada masa transisi enam tahun berselang ini, pertumbuhan itu lebih didorong oleh konsumsi, tentu ke depan, kita berupaya agar pilar pertumbuhan itu pada investasi dan ekspor. Agar investasi, baik dalam maupun luar negeri, terus meningkat dan berkembang, diperlukan iklim nasional yang makin kondusif. Saya setuju dengan hasil survei yang dikoordinasikan oleh International Business Chamber di Jakarta, Agustus 2004 yang lalu, bahwa menurut peringkatnya faktor yang berpengaruh pada investasi, termasuk penghambatnya adalah penegakan hukum, korupsi, perpajakan, birokrasi dan inkonsistensi kebijakan atau regulasi, ketenagakerjaan, kejahatan dan keamanan, infrastruktur dan otonomi daerah. Saya juga setuju dengan apa yang diidentikasi oleh Kadin, bahwa faktor kritikal yang berkaitan dengan pengembangan industri di negara kita adalah permasalahan di bidang hukum, perpa-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

213

jakan, ketenagakerjaan, infrastruktur dan otonomi daerah, serta strategi dan kebijakan industri. Justru faktor-faktor itulah, baik yang diidentikasi oleh International Business Chamber Jakarta maupun oleh Kadin, yang merupakan agenda dan prioritas pembenahan iklim investasi di Indonesia lima tahun mendatang. Bahkan dalam 100 hari pertama, faktor-faktor itu pula yang pemerintah telah mulai sentuh dan tangani. Secara pribadi, sebagai Presiden, saya pun memberikan atensi yang tinggi. Dari sisi ekspor, pemerintah akan berusaha keras untuk meningkatkan kerjasama ekonomi internasional secara lebih agresif, mencari akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk pertanian di negara maju, termasuk perundingan tarif yang menguntungkan kita dalam forum WTO. Pada bulan pertama ini saya telah melakukan pembicaraan substantif, tentu dalam konteks makro, menyangkut kerjasama ekonomi yang lebih luas dengan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, utusan khusus Presiden RRC Hu Jintao State Councelor Tang, utusan khusus Kaisar dan Perdana Menteri Jepang Fukuda serta Pimpinan Nippon Keidanren, dan Perdana Menteri Australia John Howard. Dalam kaitan ini saya juga melakukan komunikasi dan pembicaraan dengan US Chamber of Commerce di Washington DC melalui video conference dari Jakarta. Insya Allah, dalam pertemuan APEC akhir minggu ini di Chile, saya akan lanjutkan pembicaraan dengan pemimpin-pemimpin dunia lain. Menko Perekonomian dan Menteri Perdagangan, secara khusus telah saya tugaskan untuk melakukan pembicaraan yang lebih operasional, dengan counterpart masing-masing di jajaran negara ASEAN maupun APEC. Pergerakan sektor riil perlu kita lakukan dengan lebih agresif lima tahun mendatang. Sektor manufaktur dan jasa harus bangkit dan tumbuh, termasuk pengembangan UMKM. Kita berkepentingan untuk mengurangi pengangguran secara signikan, melalui kebangkitan sektor riil ini. Mengapa industri manufaktur harus survive, terutama yang menghadapi

214

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tantangan tertentu, seperti industri tekstil, agar tidak terjadi gelombang PHK yang hanya akan memperburuk jumlah pengangguran terbuka, yang saat ini jumlahnya sekitar 10 juta orang. Revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan perlu kita lakukan. Infrastruktur, pertanian dan pedesaan perlu kita bangun. Kita juga harus meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk pembangunan pertanian, karena akan mengurangi angka kemiskinan yang 68% berada di sektor pertanian dan pedesaan. Pengembangan agrobisnis juga tidak boleh meminggirkan kaum petani, yang dapat semakin terpinggirkan. Saya mendorong dilakukannya riset dan inovasi di sektor pertanian, termasuk bio-teknologi, sebagaimana yang berhasil dilakukan di Thailand. IPB misalnya, sebagai salah satu center of excellent, dapat menjadi pelopor dalam revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan. Sektor energi perlu kita dorong secara sungguh-sungguh. Kebutuhan energi akan meningkat terus, termasuk listrik, dengan terlebih dahulu menetapkan strategi energi jangka menengah dan jangka panjang. Sementara itu, pemerintah perlu terus-menerus menetapkan kebijakan subsidi BBM dan kebijakan harga yang tepat. Bulan pertama ini telah saya resmikan produksi dan pengolahan gas di lepas pantai Natuna. Juga telah saya resmikan tiga PLTG di Sumatera Selatan, termasuk pembangunan interkoneksi listrik di wilayah Sumatera. Bahkan saya setuju dan saya dorong keinginan pemerintah daerah dan masyarakat Sumatera Selatan untuk menjadikan provinsinya sebagai lumbung energi. Pembangunan infrastruktur sangat mendesak untuk kita lakukan. Kebutuhan untuk investasi baru di sektor infrastruktur diperkirakan mencapai US$ 72 milyar untuk 5 tahun mendatang, yang tentu sangat diharapkan kontribusi dari swasta. Dalam 100 hari pertama ini, pemerintah akan menyusun cetak biru dari rencana pembangunan infrastruktur secara nasional yang terintegrasi. Di sini termasuk aspek pembiayaan yang diperlukan, yang tentu harus dipadukan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

215

antara pembiayaan daerah dan pusat, termasuk kontribusi dari swasta. Mengingat investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur ini, pilihan dan keputusannya harus benar-benar tepat. Pertimbangan cost-benet-nya harus juga tepat. Sebagai contoh, rencana pengembangan pelabuhan laut Dumai saya pandang tepat karena volume CPO yang akan diangkut dari pelabuhan itu akan meningkat dari 3 juta ton tahun 2004 ini, menjadi 6 juta ton pada tahun 2006 nanti. Dengan tujuan yang sama, tepat pula rencana pengembangan pelabuhan laut di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pembangunan subway dan monorel di Jakarta, guna memecahkan kemacetan lalu lintas yang semakin parah, tentu merupakan kebutuhan yang patut dimengerti. Agar pembangunan ekonomi ke depan ini makin berhasil, diperlukan sinergi dan sinkronisasi yang baik. Sinergi dan sinkronisasi ini menyangkut kebijakan nasional dan kebijakan daerah, kebijakan moneter dan kebijakan skal, serta peran bersama pemerintah dan dunia usaha. Saya telah berdiskusi dengan Gubernur BI, tentang bagaimana dapat menyerasikan peran BI dan pemerintah dalam paduan kebijakan yang tepat. Demikian juga, pemerintah telah mengkomunikasikan visi dan kebijakan ekonomi nasional 5 tahun mendatang, kepada para pemimpin perbankan di Indonesia. Saya mendukung upaya BI dalam rangka memperkokoh stabilitas moneter dan sistem perbankan yang semakin kredibel. Secara berkala, saya ingin melakukan pertemuan dengan Gubernur BI. Demikian juga pertemuan berkala saya dengan Kadin dan kalangan dunia usaha. Perlu diingat, bahwa sesungguhnya dunia usahalah yang menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, bukan pemerintah. Tentu, pemerintah berkewajiban mendorong disusunnya stategi pembangunan ekonomi yang tepat (government-driven development stategy). Mengingat semakin kuatnya saling keterkaitan antar negara dalam ekonomi global, dan menyadari pula perlunya investasi dari luar negeri untuk pengembangan ekonomi na-

216

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sional, maka kerjasama ekonomi secara internasional, baik dengan negara maupun organisasi internasional perlu dilakukan secara baik. Dalam 30 hari pertama, saya telah melakukan pembicaraan substantif dengan lembaga-lembaga internasional seperti World Bank, elemen CGI dan lain-lain, untuk melanjutkan kerjasama, tentu tetap berorientasi kepada kepentingan nasional kita. Memetik pelajaran kerjasama Indonesia dengan IMF di waktu yang lalu, ke depan, kitalah yang harus lebih berperan untuk merumuskan strategi, kebijakan dan road map dari pembangunan ekonomi kita, dan bukan pihak lain. Saudara-saudara sekalian yang saya cintai, Berikut ini saya akan menyampaikan agenda 5 Tahun, Aksi 100 hari dalam bidang Kesejahteraan Rakyat. Ke depan kita harus makin memenuhi hak dasar rakyat, seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Inilah ukuran kesejahteraan mereka, rakyat kita. Sementara itu, konsep keluarga sejahtera perlu kita revitalisasikan. Keluarga sejahtera dapat menjadi benteng dan pengawas banyak hal, termasuk ancaman narkotika, minuman keras dan perkelahian pelajar bagi anak-anak kita. Di sini pentingnya peran lembaga BKKBN, Puskesmas, dan juga SD, SMP, dan SMU. Di sektor pendidikan, kita memang harus bekerja sangat keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita. Anggaran pendidikan perlu terus menerus kita tingkatkan sejalan dengan petumbuhan ekonomi kita. Mutu dan kesejahteraan guru juga harus kita tingkatkan. Saya tahu, bagi golongan ekonomi lemah, berat untuk membiayai anak-anaknya bersekolah. Itulah sebabnya pemerintah sedang mencari upaya untuk meringankan biaya pendidikan ini, termasuk biaya pembelian buku sekolah. Reformasi dan penataan pendidikan nasional, juga mencakup penataan dan peningkatan mutu pendidikan keagamaaan, seperti pesantren, yang tersebar di

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

217

seluruh Indonesia. Guna meringankan beban pendidikan ini, saya menyerukan agar disamping penggunaan anggaran pemerintah melalui APBN, kiranya bagi orang tua yang mampu dan pihak swasta, juga ikut berkontribusi. Saya mengundang para donatur, untuk mengembangkan sumberdaya manusia kita, human capital kita, agar mampu bersaing di masa depan. Beberapa saat yang lalu saya melakukan video conference dengan ITS dan Unair Surabaya. Saya challenge kedua perguruan tinggi itu, untuk menjadi center of excellent di dunia pendidikan. Kita harus berjuang agar pada saatnya nanti ada perguruan tinggi dari Indonesia yang masuk dalam 100 Universitas terbaik di Asia, atau 500 Universitas terbaik di Dunia. Di sektor kesehatan, kita ingin tingkat dan kualitas kesehatan masyarakat makin baik. Kualitas hidup manusia sering diukur dari tingkat kesehatan, pendidikan dan pendapatan per kapita. Dan dalam kaitan ini, Indonesia harus bekerja sangat keras untuk meningkatkan kualitas hidup rakyatnya. Ke depan, pemerintah ingin meningkatkan kondisi Puskesmas-puskesmas yang tersebar di seluruh tanah air, termasuk rumah-rumah sakit. Kualitas pelayanan kesehatan harus pula ditingkatkan. Dialog yang saya lakukan dengan rakyat, terutama di wilayah pedesaan, mereka mengeluhkan harga obat yang terlalu mahal. Menteri Kesehatan sedang mempelajari, bagaimana agar harga obat-obatan makin terjangkau bagi rakyat kecil. Termasuk, bagaimana rakyat miskin dapat dibebaskan dari biaya-biaya di rumah sakit. Pemerintah perlu juga menetapkan kebijakan yang tepat dalam perawatan kesehatan bagi golongan lanjut usia (senior citizen), terutama bagi golongan yang kurang mampu. Dalam dialog saya dengan para dokter yang tergabung dalam IDI dan keluarga besar komunitas kesehatan lainnya, pernah saya challenge, kapan Indonesia dapat benar-benar bebas dari malaria, demam berdarah maupun tuberkulose. Sama dengan pertanyaan kita, kapan dunia dapat menemukan pengobatan untuk HIV/AIDS dan kanker. Waktu bertemu saya beberapa saat yang lalu,

218

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kepada kampanye nasional secara agresif untuk melawan penyebaran HIV/AAIDS yang makin merisaukan di tanah air kita. Kampanye yang sama juga untuk kejahatan narkotika, yang juga telah membahayakan kehidupan kita, utamanya para generasi muda bangsa. Dalam struktur Kabinet Indonesia Bersatu, saya hidupkan kembali Menteri Negara Perumahan Rakyat. Pemilikan perumahan yang layak, atau papan, adalah salah satu hak dasar rakyat. Kita tidak ingin yang makin tumbuh di negeri ini adalah rumah-rumah mewah, mal-mal dan fasilitas publik semata, tetapi juga perumahan rakyat yang mencukupi dan makin terjangkau harganya. Dalam 100 hari pertama ini, pemerintah ingin menyusun rencana pembangunan perumahan untuk lima tahun ke depan secara konkrit dan realistik. Pembangunan perumahan dalam skala yang besar, akan dapat menggerakkan sektor riil, serta menyerap tenaga kerja yang banyak. Sebuah perang yang harus kita lakukan di masa damai ini adalah perang melawan kemiskinan dan keterbelakangan. Pemerintah perlu memadukan semua upaya untuk menanggulangi kemiskinan, termasuk meningkatkan kinerja Komite Penanggulangan Kemiskinan. Yang diharapkan oleh saudarasaudara kita yang masih miskin amat sederhana, bisa makan sehari-hari, ada papan untuk tidur, bisa menyekolahkan anakanaknya, dan bila sakit bisa berobat. Satu sendi kehidupan masyarakat yang penting adalah kehidupan beragama. Kita harus lebih meletakkan agama sebagai nilai, dan kemudian perilaku, dan bukan sebagai simbol. Terus terang, dalam enam tahun masa transisi ini, terjadi penurunan dalam harmoni dan toleransi dalam kehidupan kita, termasuk hubungan antar umat beragama. Kita harus memperkokoh persaudaraan, harmoni dan toleransi ini. Di sisi lain, ada banyak keluhan menyangkut pengelolaan Ibadah Haji, baik pada tingkat Departemen Agama maupun pelayanan di lapangan, baik di tanah air maupun

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

219

di Saudi Arabia. Dalam 100 hari ini, Menteri Agama tengah melakukan pembenahan manajemen Ibadah Haji dengan sasaran penghematan, pencegahan korupsi, dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap jemaah haji. Kita tahu, bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki moral dan kepribadian yang baik, sehat jasmani dan rohani, serta menguasai pengetahuan dan teknologi. Inilah elemen daya saing sebuah bangsa. Adalah menjadi pekerjaan rumah kita untuk terus membangun watak, sikap dan perilaku bangsa kita, yang sering kita sebut character building. Saya menyambut baik gerakan kemasyarakatan yang dipimpin oleh AA Gym, yang diberi nama Gema Nusa, atau Gerakan Membangun Nurani Bangsa, sebagai salah satu wujud dari character building ini. Masih menyangkut kesejahteraan rakyat, saya sungguh ingin berupaya keras untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, atau pelayanan terhadap masyarakat kita, termasuk perlindungan terhadap keselamatan dan keamanannya. Hampir di setiap kesempatan saya bertemu rakyat, selalu saya tanyakan apakah negara, dalam hal ini pemerintah, telah cukup memberikan perlindungan dan pelayanan kepada mereka. Jawabannya beragam. Mulai dari yang puas sampai yang belum puas. Ketika saya bertemu dengan para Gubernur, Bupati, walikota dan semua jajaran pemerintahan, antara lain di Tanjung Pinang, Dumai, Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, Pangkalan Bun dan di Jakarta sendiri, dalam 30 hari pertama ini, selalu saya tekankan dan saya instruksikan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat kita. Meskipun sebagian besar penghasilan masyarakat masih rendah, tetapi apabila pemerintah memberikan pelayanan secara baik, tentu mereka merasa lebih nyaman. Ke depan ini, masyarakat kita harus merasa lebih aman di manapun mereka berada, entah siang atau malam, bebas dari ketakutan yang mendalam dari berbagai bentuk kejahatan. Ini tantangan bagi kepolisian kita. Dan hal ini telah saya sampaikan ketika saya berkunjung ke

220

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Mabes Polri, termasuk pengarahan saya ke seluruh Kapolda melalui video conference, agar proteksi terhadap masyarakat dari ancaman kejahatan ini ditingkatkan. Terutama dari ancaman street crimes. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Bidang kehidupan yang paling disorot dewasa ini adalah hukum dan keadilan. Semua ingin wajah hukum di negeri ini diperbaiki secara total. Meskipun, perlu saya ingatkan, tidak ada jalan pintas untuk melakukan reformasi di bidang hukum, yang dalam kenyataannya amat kompleks sekarang ini. Yang akan dilakukan pemerintah kedepan ini, upaya sistematis dan intensif untuk melakukan reformasi di bidang hukum dan penegakan hukum (law enforcement). Bahkan, khusus pemberantasan tindak pidana korupsi, pemerintah, bekerjasama dengan institusi negara lain dan unsur civil society, akan terus melakukan tindakan-tindakan yang lebih serius. Agenda utama dalam penegakan hukum adalah pemberantasan korupsi, pencegahan dan penindakan pelanggaran HAM berat, pemberantasan penyelundupan, illegal logging dan illegal lishing, serta penanggulangan kejahatan narkotika dan kejahatan jalanan. Dalam 100 hari pertama langkah-langkah ke arah ini akan dilaksanakan. Dalam pemberantasan korupsi, pemerintah telah dan sedang mempelajari semua aspek dan simpul yang mengakibatkan korupsi terus berlangsung di negeri ini. Pemerintah juga melakukan konsultasi secara intensif dan berlanjut dengan KPK agar terjadi koordinasi, sinkronisasi dan sinergi dalam pemberantasan korupsi. Awal Desember mendatang, insya Allah, Instruksi Presiden tentang Pemberantasan korupsi akan dikeluarkan, termasuk mekanisme dan kelembagaannya. Setelah itu, secara berkala dan insidentil akan dilakukan evaluasi langkah-langkah pemberantasan korupsi, termasuk hambatan dan hasil yang dicapai. Di tingkat Kabinet, sebulan sekali akan dilaksanakan Sidang Khusus pemberantasan ko-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

221

rupsi, yang akan saya pimpin secara langsung. Jaksa Agung tengah melakukan percepatan proses penuntutan kasus korupsi. Saya telah memberikan instruksi agar prioritas tetap diberikan pada kasus-kasus korupsi berskala besar, yang akan merugikan negara dalam jumlah yang besar, dan yang mengusik rasa keadilan. Saya telah dan akan terus mempercepat pemberian izin bagi para pejabat pemerintah, pusat maupun daerah, untuk menjalani penyidikan dari kepolisian atas dugaan tindak pidana korupsi. Saya mengundang partisipasi dan kontribusi dari organisasi non pemerintah yang bergerak dalam corruption watch, untuk upaya pemberantasan korupsi ini. Selaku Kepala Negara, saya berharap agar semua lembaga dan sub-sistem dari pemberantasan korupsi ini dapat berfungsi secara baik dan benar, yaitu Pemerintah dengan BPKP-nya, BPK, KPK, Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, Pengacara, LSM, dan juga masyarakat luas. Agar pemberantasan korupsi dapat berjalan secara efektif, saya meminta para pemimpin benar-benar memimpin dan memberikan contoh. Saya ulangi pernyataan saya ketika melantik Kabinet Indonesia Bersatu, agar bagi pejabat negara jajaran pemerintahan yang terlibat korupsi segera mengundurkan diri dan kemudian menerima sanksi hukum yang semestinya. Kejahatan illegal logging juga sangat meresahkan. Belum lama ini saya meninjau langsung Taman Nasional Tanjung Puting yang kondisinya sangat memperihatinkan, rusak karena pencurian dan penebangan secara liar. Keadaan demikian juga terjadi di daerah lain. Instruksi saya singkat dan jelas. Selamatkan hutan kita, hukum para penebang dan pencuri kayu secara liar itu. Di Kalimantan Tengah saya katakan tidak ada satu orangpun di negeri ini yang tidak boleh disentuh karena penjarahan hutan ini. Saya akan mengevaluasi kinerja penegak hukum kita dalam pemberantasan illegal logging ini. Kasus-kasus penyelundupan masih terjadi di negeri kita. Karena telah saya berikan instruksi amat jelas kepada pihak

222

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kepolisian dan Direktorat Jendral Bea dan Cukai, kita akan lihat pelaksanaan dan kinerjanya. Negara dirugikan ratusan milyar oleh kejahatan penyelundupan ini. Jumlah yang sangat berarti untuk membantu masyarakat miskin, termasuk untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan, serta kesejahteraan guru, PNS, prajurit, dan juga kesejahteraan petani, nelayan, buruh dan golongan ekonomi lemah lainnya. Saudara-saudara sekalian, Berbicara Agenda 5 Tahun, Aksi 100 hari untuk bidang politik, tentulah tidak sekasat mata langkah-langkah penegakan hukum atau pembangunan infrastruktur misalnya. Yang jelas, kita ingin agar proses demokratisasi berjalan dengan baik. Kisah sukses Pemilu 2004, yang menunjukkan bangsa kita bisa berdemokrasi secara damai, meski harus kita tingkatkan kualitasnya, perlu dijadikan tonggak sejarah untuk lebih memekarkan kehidupan demokrasi kita. Beberapa agenda penting dalam pembangunan politik nasional adalah penguatan lembaga-lembaga politik yang makin transparan dan akuntabel, partisipasi politik yang makin luas, serta reformasi TNI, Polri dan institusi negara lainnya untuk bersikap netral, dan tidak melibatkan diri dalam politik praktis. Secara jujur harus diakui, bahwa semua institusi negara harus mengambil hikmah dari Pemilu 2004 lalu, untuk benarbenar memahami nilai, norma, aturan main dan etika dalam kehidupan demokrasi, sehinga tidak mengganggu fairness dan keadilan dalam berdemokrasi. Di bidang keamanan, kita juga harus bekerja ekstra keras untuk mempertahankan derajat keamanan nasional yang baik. Dengan keamanan nasional, saya membicarakan baik pertahanan eksternal, keamanan dalam negeri (internal security), maupun keamanan publik. Permasalahan keamanan di Aceh dan Papua harus dapat dicarikan solusinya dengan baik. Khusus penyelesaian Aceh, hari ini pemerintah melaksanakan Rapat Konsultasi dengan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

223

DPR RI, untuk membahas kebijakan dan langkah-langkah lanjutan penyelesaian Aceh. Dengan tetap memelihara momentum dan kesinambungan pemulihan keamanan di Aceh, pemerintah juga melakukan pendekatan dan langkah baru agar dapat dilakukan pengakhiran konik yang lebih bermartabat, adil dan damai. Sementara kita bekerja keras dan terus berupaya untuk benar-benar menghentikan konik secara damai, operasi terpadu yang masih berlangsung dewasa ini benar-benar dapat dilaksanakan secara lebih berkualitas, agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat Aceh secara lebih konkrit lagi. Bersama-sama DPR, pemerintah tengah mempersiapkan pemberian amnesti dan rekonstruksi ekonomi, apabila konik benar-benar berhenti, yang ditandai dengan bergabungnya kembali pihak GAM ke keluarga besar Indonesia. Penyelesaian Papua juga tengah dilakukan secara intensif, dengan otonomi khusus sebagai pilar penyelesaian. Beberapa waktu yang lalu saya telah bertemu dengan Gubernur dan para tokoh dari Papua, untuk melangkah secara lebih konkrit dalam penyelesaian masalah Papua. Pemberantasan tindak pidana terorisme juga merupakan agenda yang penting. Ini bertujuan melindungi keselamatan dan keamanan bangsa Indonesia sendiri, dari aksi-aksi terorisme yang dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab. Ke depan, tindakan utama pemerintahan adalah meningkatkan kapasitas untuk lebih mampu melaksanakan pencegahan dan penindakan terorisme, meningkatkan efektivitas operasi intelejen dan kepolisian, termasuk meningkatkan kerjasama dengan negara sahabat, berhubung kenyataannya terorisme masa kini memiliki jaringan yang bersifat global. Intelejen dan kepolisian kita masih terus bekerja untuk mengungkap aksi terorisme di kawasan Kuningan Jakarta bulan September 2004 yang lalu. Kapolri melaporkan ada sejumlah kemajuan dalam upaya ini. Tetapi, rakyat Indonesia tentu berharap, agar tindakan hukum bagi para teroris dapat dilakukan secara konkrit dan adil. Ini merupakan tantangan

224

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

bagi lembaga Intelejen dan kepolisian kita 100 hari pertama ini. Penuntasan konik komunal di Poso dan Ambon juga menjadi prioritas. Pihak intelejen, Kepolisian dan TNI, dengan dukungan masyarakat luas, harus benar dapat mencegah terjadinya kekerasan baru baik di Poso maupun Ambon. Pemerintah juga telah melakukan langkah-langkah cepat, agar konik horisontal di Mamasa tidak berkembang lebih jauh, dan dapat dicarikan solusinya secara damai. Selaku Presiden, saya juga memberikan atensi kepada kesejahteraan prajurit dan keluarganya, sama dengan kepedulian saya terhadap guru, PNS, petani, nelayan, buruh dan golongan ekonomi lemah lainnya. Para prajurit memiliki frekuensi penugasan yang tinggi, antara lain, tugas ke Aceh, ke Poso, ke Ambon, ke Maluku Utara, ke Atambua, ke ke Papua dan penugasan-penugasan lainnya. Keluarga yang ditinggalkan sering memiliki permasalahan kehidupan, seperti gaji yang pas-pasan, kebutuhan biaya untuk menyekolahkan anak, ataupun biaya untuk perawatan kesehatan. Belum jika para prajurit itu gugur atau terluka di medan tugas, yang kita tahu besarnya asuransi juga tidak terlalu besar. Ini memerlukan pemikiran dan upaya yang serius untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Hal ini juga berlaku bagi Warakawuri Seroja, yang ditinggalkan oleh para suami yang gugur ketika bertugas di Timor Timur. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan penerimaan negara, kita perlu memikirkan peningkatan kesejahteraan mereka. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Salah satu agenda pemerintah adalah meningkatkan kerjasama internasional untuk menunjang kepentingan nasional kita. Dalam era globalisasi, serta terus berkembangnya geopolitik dan geoekonomi, kerjasama Internasional merupakan keniscayaan. Kita ingin tetap mengembangkan kerangka kerjasama yang luas dan konstruktif, baik secara bilateral, multilateral maupun regional. Kerjasama ASEAN tetap men-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

225

jadi pilar utama. Kerjasama lain yang kita ikut berperan adalah kerjasama dalam kerangka APEC, OKI, dan Asia-Afrika. Perluasan agenda kerjasama sedang kita lakukan dengan Malaysia, Singapura, Jepang, RRC, Australia, Amerika Serikat, dan negara-negara Timur Tengah. Paling tidak inilah yang tengah pemerintah lakukan pada bulan pertama ini. Sesuai dengan pembicaraan saya dengan para pemimpin negara-negara tersebut, dalam jangka waktu 100 hari diharapkan sudah ada kemajuan dan rencana yang lebih pasti, menyangkut kerjasama yang kita tingkatkan, terutama pada bidang ekonomi, termasuk investasi dan perdagangan. Saya merasakan adanya keinginan negara-negara sahabat untuk meningkatkan kerjasama ini, oleh karena itu, saya mengajak semua pihak, termasuk kalangan dunia usaha, untuk tidak menyia-nyiakan peluang dan momentum ini. Dalam perjalanan saya kembali dari Kairo, Mesir, menghadiri prosesi pemakaman Presiden Yaser Arafat, saya melaksanakan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Arab Emirat, untuk Iran, untuk Qatar, dan untuk Kuwait. Dalam pertemuan 2 jam dini hari itu, yang juga dihadiri oleh Ketua MPR RI dan Ketua DPR RI, saya meminta masing-masing Dubes menyampaikan peluang kerjasama apa dengan negara-negara di Timur Tengah, utamanya di bidang ekonomi. Saya tetap melihat adanya peluang, jika kita benarbenar serius mengupayakannya. Apa yang saya sampaikan ini adalah merupakan laporan saya kepada rakyat Indonesia, tentang apa yang dilakukan jajaran pemerintah pada 30 hari pertama ini. Tentu pemerintah tidak dapat melaksanakan semua hal. Tetapi jelas, yang pemerintah lakukan tentu memiliki arah dan tujuan yang jelas, menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia 5 tahun mendatang, dan kemudian melakukan pembangunan kembali Indonesia, menuju kondisi yang lebih baik. Akhir kata, saya ingin menegaskan bahwa semangat perubahan kearah yang lebih baik tetap berkobar di hati kita

226

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

semua. Namun perlu kita ingat, bahwa perubahan tersebut tidak dapat hanya kita dambakan atau kita angan-angankan. Perubahan tersebut harus kita rencanakan, harus kita cerminkan dalam tabiat politik kita, harus kita praktekkan dalam langkah kita, dan harus kita paterikan dalam sistem pemerintahan kita, dan harus kita pelihara dalam jangka menengah dan jangka panjang. Sekian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 17 November 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

227

Dialog Presiden RI dengan Masyarakat Indonesia


Pertemuan dengan Masyarakat Indonesia
Kedutaan Besar Republik Indonesia, Santiago-Chili, 19 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat malam, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Bapak Duta Besar Republik Indonesia untuk Chili, Bapak Suwarno Atmoprawiro beserta Ibu, Yang saya hormati Konsul Kehormatan Republik Indonesia yang ada di Santiago, Bapak beserta Ibu, Yang saya cintai, para Pejabat, Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Chili, dan masyarakat Indonesia yang berada di Chili, Hadirin sekalian yang saya muliakan, Marilah dalam kesempatan yang baik dan semoga senantiasa penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perkenan rahmat dan ridho-Nya kita dapat bertatap muka dan berdialog di tempat ini, dan semoga kita semua berada dalam keadaan sehat wal aat. Saya alhamdulillah, bisa berkunjung ke Chile ini, dan saya tidak sendiri, saya bersama rombongan dari Jakarta yang akan saya kenalkan satu per satu. Ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, datang tampak muka pergi tampak punggung, begitu pepatah mengatakan. Yang paling kiri adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sauda-

228

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ra Aburizal Bakrie. Sebelah kanan beliau adalah Menteri Luar Negeri, Saudara Hassan Wirajuda beserta Ibu. Sebelah kanan beliau, Menteri Perdagangan, Ibu Marie Elka Pangestu. Sebelah kanan beliau, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Saudara Purnomo Yusgiantoro. Di sebelah kanan beliau, Sekretaris Kabinet, Saudara Sudi Silalahi. Di belakang Pak Sudi, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Bapak Muhammad Hidayat. Sebelah kirinya Sekretaris Presiden, Saudara Kemal Munawar. Sebelah kiri Beliau adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Saudara Darul Siska. Sebelah kiri Beliau juga anggota DPR RI, Saudara Irzan Tanjung. Sebelah kiri beliau, anggota Dewan Perwakilan Daerah, pertama kali tahun ini, sesuai dengan amandemen konstitusi, Saudara Irman Gusman. Sebelah kiri Beliau adalah Kepala Lembaga Sandi Negara, Saudara Nachrowi Ramli. Sebelah kiri adalah Sekretaris Militer, Saudara Mayor Jenderal TNI Hasanuddin. Sebelah belakang adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, Mayor Jenderal Marinir Agung Widjajadi. Sebelah kanan Beliau, Ketua KNPI, Saudara Idrus Marham, beliau juga anggota DPR RI. Sebelah kanan Beliau adalah spoke person, Saudara Andi Malarangeng. Sebelah kanan Beliau, ini yang juga sibuk, fungsionaris Kadin, Saudara John Prasetyo. Sebelah kanan Beliau adalah Bapak Djoko Hardono, Protokol Negara yang juga sangat sibuk. Di sebelah kanan beliau adalah Chief Editor dari Majalah Tempo, Saudara Bambang Harymurti. Kemudian sebelah Beliau, tanpa Beliau saya tidak bisa terbang ke sini, Pimpinan Garuda kita, Saudara Indra Setiawan. Istri saya, last but not least, Ani Bambang Yudhoyono. Di sini ada sebetulnya, Dokter Djoyo Winoto, coba berdiri, tim kita, kemudian Saudara Dino Patti Djalal, mana? Saudara Ahmad Rusdi, di belakang ada Ibu Susy. Kami terbang 30 jam, dari Jakarta ke Tokyo, tujuh jam lebih sedikit. Dari Tokyo ke Vancouver, Kanada, 10 jam, istirahat sekitar setengah jam, refuelling lagi. Dari Vancouver, Kanada ke Lima, Peru, itu 10 jam, istirahat sekitar satu jam, kemudian melanjutkan perjalanan ke Santiago, Chile, tiga jam

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

229

lebih. Total itu 30 jam, sekali jalan. Lusa, kami kembali lagi rute yang sama, Santiago - Lima, Vancouver - Tokyo - Jakarta, 30 jam lagi. Kalau kita jumlah 60 jam. Kalau kita terbang mengelilingi globe, bumi kita itu, itu hanya 40 jam. Jakarta - Amsterdam sekitar 13 jam, cross Atlantic Ocean sampai New York, tambah delapan jam, New York ke Tokyo itu sekitar 15 jam, Tokyo - Jakarta itu tujuh jam, total hanya 40 jam. Jadi kali ini keliling bumi satu setengah kali. Tapi semangat kami tetap tinggi, karena kami datang ke Santiago, Chile untuk sebuah tujuan yang sangat penting. Tujuan atau untuk kepentingan bangsa dan negara kita. Kami tentu menghadiri Konferensi APEC, bersama-sama dengan 21 pemimpin negara di wilayah Asia Pasik. Di samping itu, saya juga sangat beruntung dan bersyukur, dalam 100 hari masa jabatan saya sebagai Presiden, besok genap satu bulan saya menjadi Presiden, bisa bertemu dengan sekian banyak kepala negara. Hari ini kami, melaksanakan lima pertemuan dengan Presiden Vietnam, dengan Presiden Chile, dengan Perdana Menteri New Zealand, dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok, dan satu lagi dengan Perdana Menteri Australia. Besok insya Allah, disamping ada Retreat 1, Retreat 2, saya juga diminta untuk memberikan presentasi di depan CEO Summit, yang berjudul The Challenge of Security for the World Economy, saya juga akan melanjutkan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia, dengan Presiden Amerika Serikat, dengan Perdana Menteri Jepang, dengan Perdana Menteri Kanada, dan satu lagi dengan Perdana Menteri Thailand. Bapak-Ibu bisa bayangkan, kalau saya harus berkunjung satu per satu ke negara-negara itu mungkin sudah setengah bulan. Minggu depan ada lagi ASEAN Summit yang dilaksanakan di Laos. Saya akan gunakan kesempatan juga untuk pertemuan bilateral, one on one, dengan demikian hanya dua kali ke luar negeri, saya bisa bertemu dengan lebih dari 20 Kepala Negara yang tentu sangat penting untuk meningkatkan hubungan baik, kerjasama bilateral, regional, maupun

230

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

multilateral antara Indonesia dengan negara-negara sahabat. Saya katakan, APEC Meeting di Santiago ini penting, karena disamping agenda yang diacarakan untuk dibahas juga penting, economic issue, security issue, kemudian bagaimana membangun good governance, memerangi korupsi, membangun tranparansi, sesuatu yang memang sedang kita lakukan. Juga kita punya kepentingan untuk membangun ekonomi kita setelah kita dihantam oleh krisis beberapa tahun yang lalu. Laporan saya kepada keluarga besar masyarakat Indonesia yang ada di Chile ini adalah, bahwa setelah kita berusaha keras untuk keluar dari krisis, selama enam tahun ini, maka pemerintahan sebelumnya, yang dipimpin oleh Presiden Megawati, dan sebelumnya lagi dipimpin oleh Presiden Abdurrachman Wahid, telah mencapai beberapa capaian, antara lain, stabilitas makro ekonomi. Dan jumlah capaian di bidang ekonomi dan non-ekonomi. Yang belum bisa dicapai oleh pemerintahan yang dulu, misalkan menurunkan angka pengangguran, menurunkan angka kemiskinan secara signikan, menggalakkan kembali sektor riil, dan membuka kembali investasi, tentu menjadi pekerjaan rumah dan tugas saya, bersama para menteri dan jajaran pemerintahan, termasuk yang ada di DPR, DPD, dan lembaga-lembaga negara yang lain. Dengan demikian ada kesinambungan yang dilaksanakan oleh pemimpin di negeri kita, yang tujuannya adalah satu, membangun Indonesia ke depan, Indonesia yang lebih aman, lebih adil, lebih demokratis, dan lebih sejahtera. Mengapa APEC Meeting menjadi penting? Kita ketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sekarang berkisar 4,5 sampai 5%, tentu harus kita pacu lagi. Sebelum krisis dulu, pertumbuhan kita 6-7%, sebelum krisis, kita punya income per kapita sekitar 1500 USD per orang per tahun, sekarang, 1000 USD kurang. Kita harus pacu kembali seperti sebelum krisis bahkan lebih dari itu. GDP, Gross Domestic Product kita, sekarang ini sekitar 1800 sampai 1900 trilyun, harus kita perbesar. Pengangguran kita sekitar 10%, setara dengan 10 juta, terlalu banyak, harus kita turunkan. Kemudi-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

231

an, angka kemiskinan juga masih tinggi, sekitar 18% atau 308 juta, harus kita turunkan. Investasi, belum cukup, harus kita tingkatkan. Infrastruktur, sudah agak lama tidak kita bangun, karena memang krisis, baik itu jalan, dermaga, pelabuhan, telekomunikasi, air bersih, dan lain-lain, harus kita bangun kembali. Pendek kata, meskipun kita bersyukur dan berterima kasih bahwa sejumlah capaian sudah dapat diraih, tetapi ada sejumlah pekerjaan rumah harus kita jalankan. Membangun ekonomi ke depan, lima tahun, lima tahun lagi, lima tahun lagi, tentu harus dilakukan dengan strategi, dengan kebijakan, dengan rencana, dengan agenda, dan prioritas yang tepat. Sudah kita hitung bahwa, sumber daya domestik saja, tidak mungkin untuk melakukan percepatan atau pemulihan atau pembangunan kembali ekonomi kita lima tahun mendatang. Banyak yang harus kita carikan solusinya, baik mobilisasi sumber daya nasional yang kita miliki plus juga menggunakan kerjasama internasional sebagai bagian dari solusi secara keseluruhan. Sebagai contoh, kalau kita ingin pupuk ekonomi kita, maka investasi dan ekspor kita galakkan. Investasi berarti dalam negeri dan luar negeri. Kita punya kepentingan bekerjasama dengan pihak asing. Ekspor, tentu kita berkepentingan untuk memasarkan produk kita di luar negeri. Kemudian, hutang kita masih cukup tinggi, 130 milyar USD, harus kita turunkan secara sistematis, berarti kita harus bekerjasama dengan pihak luar, bagaimana menurunkan angka hutang itu. Membangun infrastruktur, lima tahun mendatang, Kadin itu menghitung, kita butuh dana sekitar 72 milyar USD, setara dengan sekitar 600 trilyun, tidak mungkin kalau hanya dibiayai dari sumber dalam negeri, kita bekerjasama, bukan hutang sembarang hutang, tapi membangun infrastruktur secara komersial dengan return yang menjanjikan. Ini juga memerlukan kerjasama internasional. Pendek kata, dalam kesempatan seperti APEC Meeting ini, ataupun kesempatan-kesempatan yang lain, kami akan dengan cerdas, dengan

232

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

segala upaya, melakukan sesuatu, mengembangkan kerjasama untuk kepentingan Indonesia. Bahwa dalam kerjasama itu sama-sama, win win, ada mutual benet yang dapat kami raih, tentu kita akan mengutamakan kepentingan nasional kita di atas segalanya. Oleh karena itulah, di atas pesawat tadi, dalam perjalanan dari Lima ke Santiago, saya bertemu dengan para wartawan, ya mengapa ini lengkap di sini, kita bicara semacam Indonesia incorporated, total football. Tim, tidak mungkin hanya pemerintah, tapi juga anggota legislatif, dunia usaha, wartawan, semua, itu ikut bertanggung jawab di dalam memperjuangkan kepentingan nasional kita. Itulah yang kita lakukan secara bersama dalam rangkaian APEC Meeting yang dilaksanakan di Santiago ini. Bapak - Ibu, Hadirin sekalian, Tentunya banyak yang harus kita lakukan di dalam negeri, untuk, bukan hanya memperbaiki ekonomi, tetapi juga memelihara situasi politik, memelihara keamanan di seluruh negeri, meningkatkan kesejahteraan rakyat, apakah pendidikan, apakah kesehatan, demikian juga menegakkan hukum dan keadilan, memerangi korupsi, dan lain-lain, itu agenda kita ke depan yang harus kita perjuangkan dengan gigih. Dan tentunya tidak pernah ada jalan yang lunak untuk mencapai tujuan yang mulia, tetapi saya yakin, saya percaya, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan kebersamaan kita, dengan kepemimpinan yang efektif di seluruh negeri, dengan rencana dan aksi yang jelas, dengan kebersamaan dan persatuan, maka ke depan ini, tentu kita bisa memperbaiki kondisi yang belum baik dan kita secara bertahap bisa memajukan masa depan bangsa dan negara kita. Kepada Saudara-saudara yang mengemban tugas di Chile ini, saya berharap dan berpesan, laksanakan tugas dengan baik. Tugas yang Saudara emban adalah tugas yang mulia, sebagai duta bangsa. Saya tahu kadang-kadang ada rasa kerinduan. Saya tahu, jauh dari tanah air, ada masalah-masa-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

233

lah yang dihadapi, tetapi pahamilah bahwa, ini adalah tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara. Saya percayakan amanah ini kepada Saudara Duta Besar dan seluruh pejabat yang ada di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Santiago ini. Jaga martabat, nama baik, dan citra Indonesia. Belajarlah, timbalah pengalaman sebanyak-banyaknya, dari di mana Saudara bertugas. Selalu ada yang bisa kita petik pelajarannya. Selalu ada yang bisa kita timba dari segi pengalaman untuk mengembangkan yang ada di dalam negeri sendiri. Kemudian tentulah, tentunya, ikuti segala sesuatu yang berlaku di negeri ini, sehingga predikat Saudara sebagai duta bangsa benar-benar mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia yang sama-sama kita cintai. Lusa, kami dengan rombongan akan kembali ke tanah air. Tapi saya minta komunikasi kita teruslah dilanjutkan. Dan saya sudah berbicara dengan Saudara Duta Besar tadi, peluang-peluang apa yang dapat kita lakukan ke depan ini. Pertemuan saya dengan Presiden Ricardo Lagos tadi, banyak kerjasama yang dapat kita tempuh di waktu yang akan datang. Misalnya kerjasama di bidang LNG, konon Chile akan membeli LNG dari Indonesia, dan Menteri Energi akan melanjutkan negosiasi besok, mudah-mudahan ada hasil yang kondusif. Indonesia membeli biji besi dari Chile, untuk kepentingan kita, mudah-mudahan itu juga lancar. Kita kerjasama dengan di bidang pariwisata, kita kerjasama di bidang perikanan dan kelautan, kita bekerjasama di bidang pendidikan, saya kira ada diplomat junior kita yang belajar di sini, kita juga mengundang untuk belajar di Indonesia, di Universitas Gadjah Mada dan di tempat yang lain. Kita merencanakan kerjasama penerbangan, misalkan line Chile itu, dari Santiago ke Sydney atau ke Melbourne itu dengan maskapai penerbangan Chile, kemudian dari Melbourne atau Sydney ke Jakarta itu dengan Garuda Indonesia. Dengan demikian ada connecting ight yang bisa ditata dikelola untuk kepentingan bersama kita. Ada komitmen yang ditandatangani antara Presi-

234

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

den Megawati dengan Presiden Ricardo Lagos, yang tentu kewajiban saya untuk melanjutkannya, sambil mencari peluang-peluang yang baru. Pendek kata, Bapak Duta Besar, teruslah inovasi, berkreasi, untuk dapat mengembangkan kerjasama kita dengan Chile. Ada potensi besar di Chile ini yang kalau cerdas, tentu akan dapat kita capai untuk memetik keuntungan secara bersama yang setinggi-tingginya. Itulah yang dapat saya sampaikan Saudara-saudara sekalian, dan semoga pertemuan kita hari ini membawa berkah, dan semoga meningkatkan semangat pengabdian kepada bangsa dan negara tercinta. Saya berikan kesempatan, kalau tidak salah, ada acara tanya jawab. Saya persilakan Pak Duta Besar, kalau ada yang ingin ditanyakan baik kepada saya, atau kepada para Menteri, atau kepada rombongan besar yang ada di sebelah kanan saya, hal-hal yang berkepentingan dengan kepentingan Indonesia, baik di luar negeri maupun di tanah air sendiri. Saya persilakan Pak Duta Besar untuk memimpin, barangkali ada satu, dua, tiga, yang ingin menyampaikan pendapat atau pertanyaan, saya persilakan.

Duta Besar RI untuk Chili


Bapak Presiden yang saya hormati, Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas bekal yang disampaikan kepada kami, masyarakat Indonesia yang berada di Chili, dan di Santiago khususnya. Tentu beberapa diantara mereka, ada yang belasan tahun tinggal di sini Pak, dan tentunya bagi mereka akan sangat menarik kiranya untuk lebih mengetahui permasalahan-permasalahan sedang dihadapi negara kita, demikian pula perkembangan-perkembangan terakhir yang terjadi di negara kita. Untuk itu kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian yang ingin menanyakan sesuatu, baik kepada Bapak Presiden maupun kepada para menteri barangkali, kami

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

235

persilakan. Dan seperti tadi dikatakan oleh teman saya, mohon Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang ingin menyampaikan pertanyaan ataupun memohon penjelasan dapat menyebutkan identitas, nama dan profesi apa yang dilakukan di tempat ini. Sesi tanya-jawab ini kami buka, silahkan pada Bapak dan Ibu untuk bertanya, apa saja barangkali yang ada di pikiran Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang ingin diketahui. Terima kasih.

Santi
Terima kasih, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang terhormat Bapak Presiden dan Ibu, Bapak Duta Besar dan Ibu, Juga Hadirin sekalian yang ada di sini, Pertama-tama saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Kami sebagai Warga Negara Indonesia yang tinggal di Chili, jauh dari keluarga yang tinggal di Indonesia, kami sangat senang dengan kedatangan Bapak dan Ibu di sini. Karena kami jauh dari keluarga, setidaknya kedatangan Bapak dan Ibu cukup mengobati kerinduan kami kepada tanah air dan keluarga kami. Perkenalkan nama saya Santi, Pak. Saya menikah dengan Warga Negara Chili, kami mempunyai seorang bayi laki-laki yang berumur enam bulan. Awal tahun ini kami pergi ke Indonesia dengan niatan untuk bekerja dan menetap di sana, dan membesarkan anak kami di sana. Lalu kami pergi ke kantor imigrasi untuk mengurus surat-surat suami saya, tapi kami diberitahu bahwa selama suami saya belum bekerja di sana, dia akan harus selalu pulang-pergi ke luar negeri untuk memperbaharui visanya. Demikian juga dengan anak kami, statusnya tidak bisa menjadi Warga Negara Indonesia. Yang saya keluhkan adalah, untuk warga negara asing

236

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

yang wanita, menikah dengan pria Indonesia, dia bisa tinggal di Indonesia, yang kapasitasnya sebagai istri, dan anak mereka juga bisa menjadi Warga Negara Indonesia. Untuk itu dengan sangat berat hati, kami yang masih muda, masih baru mulai lagi rumah tangga kami, kembali lagi ke Chili, yang sangat berat, karena saya harus meninggalkan orangtua saya yang sampai saat ini belum bisa bertemu dengan cucu mereka. Saya ingin bertanya kepada Bapak, apa mungkin ada yang bisa dipertimbangkan dalam hal ini, karena saya yakin, saya bukan satu-satunya wanita Indonesia yang menikah dengan warga negara asing, yang sebagaimanapun makmurnya mereka, selalu ingin kembali ke negara mereka. Demikian pertanyaan saya Pak. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia


Baik. Memang ada Undang-Undang yang mengatur tentang Kewarganegaraan. Masing-masing negara memiliki Undang-Undangnya sendiri, tidak selalu sama, bisa berbeda antar satu negara dengan negara yang lain. Oleh karena itu, kalau itu menjadi ketentuan Undang-Undang, maka sebenarnya bagi Warga Negara Indonesia, harus tunduk dan patuh kepada Undang-Undang itu. Ada proses sebetulnya, apabila akan mengikuti pindah warga negara, katakanlah, atau hal-hal lain yang berada dalam lingkup dari Undang-Undang itu. Kebetulan bersama saya ada Saudara Menteri Luar Negeri, mestinya Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia yang bisa menjelaskan sesuai dengan otoritasnya. Baik Pak Hassan, saya kira bisa dijelaskan ketentuan pasti Undang-Undangnya, permasalahan selama ini seperti apa saja, karena mungkin bukan hanya ada di Chili, mungkin juga di negara-negara lain, dan solusi seperti apa yang tepat kita ambil, menyangkut masalah-masalah ini. Di satu sisi memang ada aspek kemanusiaan, aspek kekeluargaan, di sisi lain ada

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

237

ketentuan Undang-Undang, yang sebagi seorang konstitusionalis, kita wajib untuk patuh dan menghormati Undang-Undang itu. Pak Hassan, saya persilakan.

Menteri Luar Negeri RI


Terima kasih. Dan atas seijin Bapak Presiden, Saya ingin menambahkan bahwa betul ada Undang-Undang yang mengatur tentang Kewarganegaraan, yaitu Undang-Undang No. 58 Tahun 1962, dimana dalam hal perkawinan campuran dengan warga negara asing, maka, pertama, ada pembatasan-pembatasan yang berbeda antara warga kita dengan warga negara asing yang menjadi suami atau istri dari warga negara kita, dalam hal, pertama, pengenaan persyaratan visa untuk masuk ke Indonesia, yaitu sebagai warga negara asing. Kita memang belum memiliki suatu sistem yang memudahkan spouse, atau suami atau istri dari warga negara kita untuk lebih mudah memperoleh visa dan ijin tinggal di Indonesia. Ini suatu masalah tersendiri yang banyak kami jumpai, keluhan-keluhan ini disampaikan oleh warga negara kita yang kawin dengan warga negara asing. Yang kedua, mengenai status warga negara anak. Memang pada negara yang menganut sistem ius sanguinis, yaitu sistem yang mengikuti nasionalitas bapak, maka kecenderungannya, anak itu mengikuti status kewarganegaraan bapak. Paling sedikit antara masa satu bulan sampai dengan 18 tahun, maka anak mengikuti kewarganegaraan bapak. Walaupun menurut UndangUndang Kewarganegaraan kita juga, pada usia 18 tahun, diperbolehkan untuk memilih kewarganegaraan ibu atau kewarganegaraan bapak. Jadi itu persoalan yang baru akan dihadapi nanti. Tapi yang mendesak memang, yang sering dikeluhkan, dan belum ada jawabannya, karena Undang-Undang Kewarganegaraan kita, belum mengatur

238

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tentang kemudahan bagi pasangan warga negara asing ini untuk bisa tinggal, untuk masuk Indonesia dan tinggal di Indonesia. Ini persoalan yang dari sisi pemerintah, selama ini baru pada tahapan kami tampung keluhan-keluhan itu. Sehingga di kemudian apabila ada peluang untuk memperbaiki, baik Undang-Undang tentang Warga Negara, maupun Undang-Undang tentang Keimigrasian, termasuk visa, maka ini suatu hal yang memang sangat manusia untuk diperhatikan. Demikian Bapak Presiden.

Presiden Republik Indonesia


Terima kasih. Saya respon begini saja, setelah dijelaskan oleh Menteri Luar Negeri, Bapak Hassan Wirajuda, ternyata ada masalah-masalah yang menyangkut kewarganegaraan ini, dan Undang-Undang itu kan yang membikin kita sendiri. Pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Kalau ada isu, ada masalah sejalan dengan perkembangan jaman, konon, di era globalisasi ini, mobilitas 4i itu tinggi sekali, dari satu negara ke negara yang lain, individual, industry, investment, information, katanya sangat deras. Ada Sekretaris Kabinet, nanti tolong diagendakan di Jakarta, kita ingin melihat kembali Undang-Undang Kewarganegaraan itu. Kita lihat apa saja masalah-masalah yang muncul, solusinya seperti apa. Kalau pemerintah bersama DPR menganggap perlu, nanti kita review Undang-Undang itu, untuk kebaikan, untuk tujuan yang baik, mengapa tidak. Karena Undang-Undang, sekali lagi, itu disesuaikan dengan perkembangan jaman. Saya tidak suka berjanji, tapi jelas, saya mendengar yang disampaikan Santi tadi, dan insya Allah, kita akan lihat nanti, dalam kebersamaan kami dengan Dewan Perwakilan Rakyat, kita pastikan bahwa Undang-Undang ini memang bisa merespon, bisa memberikan solusi, atas masalah-masalah yang ada. Sebelum kita lakukan review, dan barangkali suatu saat ada revisi tentang Undang-Undang

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

239

itu, patuhi, Undang-Undang yang berlaku, sebab kepatuhan terhadap Undang-Undang itu mencerminkan seorang warga negara yang baik. Saya kira demikian.

Sasmita
Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak Presiden dan Ibu, Dan Hadirin sekalian, Nama saya Sasmita, saya bergerak di bidang perdagangan Chili, dalam arti kata, saya mengimpor produk Indonesia berupa furniture dan handycraft, hasilnya alhamdulillah, bisa survive. Ada sedikit pertanyaan Pak, yang hubungannya antara Chili dengan Indonesia. Begitu gencarnya dan di sini di Chili, dan saya sangat tertarik sekali terhadap usaha-usaha pemerintah Chili dalam hal free trade, perdagangan bebas, dalam bahasa Spanyolnya TLC, Tratao Legal Commercion. Seperti halnya Chili sudah menandatangani perjanjian TLC itu dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, dan Korea Selatan. Sekarang bahkan sedang berusaha untuk mengadakan perundingan dengan Cina, bahkan pihak Jepang pun, New Zealand, dan Singapura, sudah dalam tahap perundingan. Apakah dalam hal ini, kita, pemerintah Indonesia, berminat juga untuk mengadakan perjanjian free trade dengan Chili. Apalagi seperti kita ketahui, Chili ini sedang mengalami krisis dalam bidang energi, dan kebetulan Indonesia itu berminat untuk menjual LNG kepada Chili. Mungkin, kalau seandainya bisa disetujui antara Indonesia - Chili free trade itu, akan membantu dalam hal penjualan LNG itu Pak. Kebetulan saya orang awam di bidang itu, saya mohon penjelasan, itu saja pertanyaan saya. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

240

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Presiden Republik Indonesia


Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, Pak Sasmita, sebenarnya kalau kita ingat Deklarasi Bogor, APEC Meeting sekarang ini, persis 10 tahun setelah APEC Meeting yang ada di Bogor, 1994, ada yang disebut Bogor Goals. Apa itu? Tahun 2010, itu negara-negara maju dalam keluarga besar APEC harus sudah melaksanakan liberalisasi investasi dan perdagangannya. Untuk negara berkembang, termasuk Indonesia itu, 2020. Mestinya kalau kerjasama ini baik, kita akan mengarah pada patok 2010 dan 2020 itu. Tapi dalam realisasinya, barangkali, ada peluang lain, mungkin ada yang menganggap ini masih panjang menuju ke situ, terjadilah perjanjian-perjanjian bilateral, utamanya, yang disebut free trade area, between satu negara ke negara yang lain. Indonesia sebetulnya mengkaji dengan serius kemungkinan persetujuan terhadap free trade area itu. Misalkan Indonesia dengan Amerika Serikat sedang kita kaji, Indonesia dengan Jepang sedang kita kaji, juga dengan negara-negara lain. Tadi waktu kita berbicara dengan Presiden Chili, itu juga diangkat. Jawaban saya, sangat mungkin Indonesia itu menyepakati free trade seperti itu, tetapi tentu dengan kerangka yang jelas, dengan mekanisme yang jelas, yang pasti harus menguntungkan Indonesia, tidak boleh hanya menguntungkan partner kita dan kita tidak mendapatkan keuntungan berarti. Oleh karena itu, Ibu Marie Pangestu, Menteri Perdagangan, bersama saya, tolong Ibu dilengkapi penjelasan saya, sambil mendengarkan suara Menteri Perdagangan yang baru.

Menteri Perdagangan RI
Terima kasih. Saya rasa Bapak sudah menjawab cukup lengkap. Saya hanya ingin menambahkan yang dimaksud dengan free trade area itu akan mencakup lebih dari hanya ba-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

241

rang-barang Pak, tetapi juga akan mencakup jasa-jasa, termasuk juga movement of people, termasuk para wisatawan misalnya, dalam bidang jasa-jasa, dan juga yang disebut fasilitasi perdagangan, karena antara lain hambatan utama perdagangan antara Chili dan Indonesia itu adalah jarak, dan transportasi dan lain sebaginya. Jadi kalau kita bisa sebetulnya menjajaki suatu perdagangan, perjanjian perdagangan bebas dengan Chili, mungkin hal-hal seperti ini bisa diatasi. Dan disamping itu juga, ada hal-hal lain yang mungkin agak bisa sulit kita atasi, seperti aspek-aspek legal, misalnya intellectual property right dan lain sebagainya, itu akan lebih sulit bagi kita. Namun karena Chili masih dianggap negara sedang berkembang, sebetulnya kita bisa melakukan free trade area itu bertahap. Kalau negara maju, kita punya perjanjian dengan negara maju, itu harus seluruhnya harus dinegosiasi. Tapi ada keuntungan kalau kita negosiasi dengan Chili, mungkin kita bisa mulai dengan barang dulu, karena itu yang jauh lebih mudah untuk dilakukan. Mungkin yang akan, keuntungan ke Chili adalah wine, misalnya, karena tarif untuk wine di kita itu tinggi. Jadi mungkin antara lain yang akan mendapatkan keuntungan lebih banyak Chili. Tapi untuk kita, mengekspor ke Chili, saya rasa, tarif-nya itu rendah. Di Chili, tarifnya sudah cukup rendah, terkecuali produk pertanian. Jadi di situ mungkin yang kita bisa meraih keuntungan. Yang kita harus pelajari adalah non tariff barier lain yang kita harapkan bisa kita turunkan.

Presiden Republik Indonesia


Terima kasih Ibu Marie Pangestu, Jadi kesimpulan Pak Sasmita, mungkin saja pada saatnya kita setuju terhadap free trade antara Indonesia dengan Chili, ini pekerjaan rumah kita semua untuk terus berkreasi, berinovasi agar ada policy, ada sesuatu yang

242

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

menguntungkan, tentunya Indonesia dan mitra dagang kita.

Suster Ketut
Selamat malam, Saya sangat berbahagia bisa bertemu, singkat saja, nama saya Suster Ketut, saya berasal dari Bali, sudah enam tahun di sini, di Chili, sudah diberi KTP Chili. Sesudah 10 tahun mengalami pembinaan biarawati di Surabaya, saya dikirim oleh Vatikano bertugas di Chili. Tugas saya dalam bidang pendidikan Pak. Sekarang ini saya berada pada tahun kedua di universitas, saya juga dipercayakan oleh pihak gereja dalam bidang pembinaan, selain pendidikan, juga dalam pembinaan calon-calon biarawati. Saya tinggal di komunitas formation. Saya ingin tanya, dalam hal pendidikan, seperti sedikit yang saya tahu, di sini sudah ada program 12 tahun pendidikan wajib. SD dibayar oleh negara, supaya bisa membantu. Juga ada banyak perubahan-perubahan dibuat oleh negara Chili dalam memajukan pendidikan. Bagaimana di negara kita, apakah ada juga perubahan, ada banyak perhatian dalam bidang pendidikan, untuk meningkatkan pendidikan anak-anak kita di Indonesia. Singkat begitu saja, terima kasih.

Presiden Republik Indonesia


Baik, Suster Ketut, saya kira negara kita, pemerintah kita di Indonesia juga tengah dengan sangat serius melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan kita. Bicara pendidikan, itu bicara tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan, evaluasi pendidikan, mutu dan kesejahteraan guru, biaya pendidikan, gedung-gedungnya, bahan ajarannya, perpustakaan dan segala macamnya. Kita ingin meningkatkan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan ekonomi kita. Kita ingin anak-anak kita yang wajib belajar 9 tahun, di tempat kita juga bisa memenu-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

243

hi kewajibannya. Negara berkewajiban sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 untuk membantu anak kita mengikuti pendidikan yang diwajibkan. Permasalahannya adalah 215 juta penduduk kita, barangkali anak-anaknya usia sekolah, TK, SD, SMP, saya tidak punya angkanya, tentu jumlahnya juga tidak sedikit, oleh karena itulah kita bikin prioritas. Prioritasnya adalah, satu, negara harus membantu anak-anak yang orangtuanya tidak mampu, supaya dia bisa bersekolah. Yang kedua, negara dengan kemampuan yang ada, ingin meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru. Yang ketiga, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, karena dalam Undang-Undang Dasar itu ditetapkan 20% dari APBN untuk pusat, 20% APBD untuk daerah, kita ingin terus meningkatkan mendekati angka 20%, sekarang belum, tetapi dengan usaha kita, kita ingin terus meningkatkan, meningkatkan, akhirnya suatu saat, kita bisa memiliki sistem pendidikan yang baik, anak didik kita menjadi bagus, mentalnya baik, cerdas, siknya bagus, dan tentu akan menjadi sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Menjadi human capital yang akan memajukan masa depan bangsa dan negara kita. Jawabannya iya. Jawabannya kami juga sudah bekerja keras, tentunya tidak bisa seperti membalik telapak tangan, tapi secara bertahap, dan dengan gigih kami ingin tingkatkan manajemen dan mutu pendidikan di Indonesia.

Fransiscus Kamma
Bapak Presiden yang saya hormati, beserta Ibu dan rombongan semuanya, Yang saya hormati, Warga Negara Indonesia di Chili, Nama saya Fransiscus Kamma, saya sudah menetap di Chili selama hampir 6 tahun. Banyak hal yang mau saya tanyakan tentang perkembangan Indonesia, tapi seperti yang telah dijelaskan oleh Bapak Duta Besar, dan Bapak Presiden sendiri rasakan, capek, perjalanan dari Indone-

244

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sia, dan agenda di Chili, hanya dua pertanyaan yang mau saya tanyakan. Singkat saja, saya mau tanyakan, saya mau mengetahui bagaimana perkembangan situasi keamanan di Indonesia ini., karena hemat saya, salah satu hal yang sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa itu adalah soal keamanan. Saya ingin bertanya, bagaimana politik pemerintah, dalam hal ini pemerintah Indonesia dalam mengatasi soal keamanan. Seperti kita ketahui Indonesia memiliki banyak pulau, sehingga sangat susah. Itu pertanyaan pertama. Pertanyaan kedua, saya melihat bahwa masalah korupsi, itu merupakan masalah yang sangat serius yang harus diselesaikan. Mungkin sangat susah diberantas atau dihilangkan dari budaya kita, Indonesia, tapi mungkin pemerintah sekarang ini punya politik, atau langkah-langkah yang bisa diambil supaya korupsi di Indonesia bisa menurun, supaya perkembangan ekonomi, bukan hanya perkembangan ekonomi, tapi perkembangan mental berpikir Indonesia bisa semakin hari semakin maju. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia


Terima kasih. Adik Fransiscus tadi ya, saya kira dua hal itu sangat penting, bagaimana kebijakan dan langkah pemerintah untuk memelihara keamanan di Indonesia, dan yang kedua, seperti apa pula langkah-langkah kita untuk memerangi kejahatan korupsi. Yang pertama keamanan. Sebenarnya kalau kita melihat ke belakang, ash back, keadaan keamanan tahun 1998, ketika awal reformasi dilakukan, 1999, 2000, itu sudah jauh membaik. Waktu itu terjadi konik kekerasan di banyak tempat, di Aceh, di Papua, di Maluku, Maluku Utara, di Poso, di Kalimantan Tengah, di Atambua, jadi banyak tempat. Setelah kita berusaha sangat keras, selama tiga-empat-lima tahun ini, maka secara nasional, keadaan keamanan sudah relatif membaik, bahkan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

245

beberapa daerah konik sudah hampir pulih, mendekati keadaan normal. Konik komunal, misalkan, konik horisontal sebagian sudah bisa dipulihkan, meskipun masih rentan dan bisa dilakukan provokasi dan agitasi yang baru seperti di Poso atau di Ambon, tapi kita akan kawal terus, untuk tidak pecah lagi konik dalam skala besar. Rekonsiliasi kita lakukan, rehabilitasi sosial kita lakukan, dan law enforcement juga kita jalankan. Pendek kata, bekas daerah konik komunal, itu kita kawal, sampai suatu saat betul-betul kembali normal. Daerah-daerah yang dulu banyak sekali kerusuhan, itu hampir sudah tidak ada. Dulu mudah sekali terjadi kekerasan antar komunitas. Kekerasan yang semula unjuk rasa damai menjadi kegiatan yang beringas, huru-hara, sekarang, sudah susut dan kalau ada unjuk rasa dilaksanakan secara damai, secara peaceful. Aceh, itu memang khas, dan meskipun situasi keamanan juga makin baik, kami baru saja mengambil pilihan, waktu itu, bersama DPR, pemerintah, untuk sementara tetap memberlakukan keadaan Darurat Sipil untuk Aceh, tetapi kita juga mulai langkah-langkah untuk mengakhiri konik secara bermartabat, secara adil, secara damai. Artinya apa? Ada peluang baru yang bisa lakukan dengan sekuat tenaga dalam waktu dekat ini, mudah-mudahan konik Aceh yang sudah puluhan tahun, sejak mendiang Bung Karno, Pak Harto, terus sampai era saya ini, betul-betul bisa kita carikan solusinya secara damai. Papua, situasi keamanan memang sudah relatif baik, tetapi secara politik masih ada gerakan-gerakan pemisahan diri. Kami juga sudah melangkah, sudah bertemu dengan Pak Gubernur, pimpinan gereja, tokoh masyarakat, tiga minggu yang lalu, dan kita sepakat untuk menyelesaikan juga konik di Papua secara damai, bermartabat, dengan merujuk pada Undang-Undang Otonomi Khusus, sama dengan di Aceh, Undang-Undang Otonomi Khusus sebagai solusi nal penyelesaian masalah itu.

246

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Kesimpulannya keamanan makin membaik, tapi saya sendiri belum puas, saya kira kita semua belum puas, sampai betul-betul secara nasional itu dapat kita katakan aman. Kalau aman maka kehidupan akan baik, ekonomi akan tumbuh, investasi akan berjalan, dan sebagainya. Yang terakhir masalah pemberantasan korupsi. Korupsi itu sebetulnya terjadi di negara manapun juga. Korupsi itu penyakit sebetulnya, yang muncul di tengah-tengah masyarakat, ya karena ada peluang, untuk melaksanakan korupsi. Cuma di Indonesia, skalanya begitu tinggi, bisa berkembang, bisa meluas oleh karena itu harus segera kita perangi secara sungguh-sungguh, kita susutkan, kalau toh tidak bisa nol, tapi tidak mengganggu pembangunan nasional kita, pembangunan ekonomi, karena korupsi itu rayap, menggerogoti aset negara, menimbulkan ketidakadilan, dan lain-lain. Tidak mudah memberantas korupsi, tetapi insya Allah, ke depan ini, kami akan berusaha segigih mungkin. Awal Desember, berarti minggu depan, kami akan keluarkan Instruksi Presiden untuk melaksanakan pemberantasan korupsi yang lebih konkret. Setelah pemerintah bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dan pihak-pihak lain, setelah pemerintah mempelajari simpulsimpul di mana korupsi itu mudah berkembang, setelah pemerintah mempelajari kasus-kasus korupsi yang ada sekarang ini, maka kita akan lakukan lagi langkah-langkah yang lebih sistematis, langkah-langkah yang lebih serius dengan mekanisme dan kelembagaan yang akan kita susun. Saya kira Bapak-Ibu, kita juga membikin kontrak politik, semua, termasuk saya, para Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, kalau terlibat korupsi harus mundur dan menerima sanksi hukum. Ini berlaku bagi semua. Pemimpin harus memberi contoh, dan menjadi contoh untuk langkah-langkah pemberantasan korupsi. Pendek kata, kita akan terus berupaya, kita tidak boleh menyerah,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

247

tidak ada kata-kata menyerah dalam menghadapi korupsi. Negara tidak boleh kalah melawan koruptor, ataupun mereka-mereka yang menggerogoti aset negara, menggerogoti hak rakyat kita. Kesimpulannya, kita lakukan semua itu dengan upaya yang gigih, dan mudah-mudahan ke depan, kita bisa makin mencegah berkembang biaknya korupsi, dan akhirnya kehidupan kita lebih sehat, ekonomi lebih sehat, dan tentunya rasa keadilan rakyat juga akan dapat kita penuhi. Demikianlah yang saya jawab. Tentu banyak sekali pekerjaan rumah pemerintah, bangsa kita, negara kita, tapi sekali kalau kita punya semangat yang tinggi, bersatu, bersama-sama, insya Allah, kita bisa bikin lebih baik masa depan bangsa dan negara kita. Saya minta doa restu dari semua keluarga besar bangsa Indonesia yang ada Chili ini, supaya langkah-langkah kita ini bisa mendapat jalan yang baik, sehingga bisa mencapai tujuan dan sasaran yang sama-sama kita kehendaki. Sekianlah yang dapat saya sampaikan. Sekali lagi terima kasih, sampai ketemu di lain kesempatan. Selamat bertugas, selamat mengabdi, saya titipkan kehormatan, nama baik, dan citra bangsa dan negara yang kita cintai. Sekian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Santiago-Chili, 19 November 2004

248

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

249

The Challenge Of Security For The World Economy Address By President Of The Republic Of Indonesia
At The APEC CEO - Summit
Santiago, Chile, 20 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Excellencies, Ladies and Gentlemen, Let me begin by expressing how grateful I am to be here today to share my thoughts in a distinguished forum attended by world leaders in governments and business. I have been asked to speak in this session about the challenge of security for the world economy. It goes without saying that security and prosperity are two sides of the same coin. But since 9/11, the dynamics between them are changing. The demands for greater security are affecting economy, particularly APEC economies, must now strive to nd the right balance between security concerns and open trade. I think all of us here today concur on the basic objectives that we seek for the world economy. The bottom line is that we want a stable, safe environment conducive for the international economy. A conducive environment means the maintenance of security at all levelsnational, regional and international. A conducive environment demands a healthy climate for

250

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

investment and trade. We all want our productive forces to inter-connect, grow and expand, so that the incomes of our citizen can also grow. And a conducive environment requires a secure and efcient ow of goods, peoples and services within and across borders. The problem Is that, for now and the foreseeable future, our economies must function in an international system which is fraught with threats and turbulences. Terrorist groups continue to prey on our economies, seeking to strike a damaging blow to us with minimal resources. Non-traditional security threats are becoming prominent. Trans-national crimes are growing in all its aspects, from narcotics trafcking to money laundering, people smuggling, and illegal logging. This is compounded by the increasing disparity between the haves and the have-nots, between developed and developing countries. And the spectre of conicts, be they old and new conicts, inter-state conicts or intra-state conicts, continue to cast a worrying shadow over us. The sum of all this is an unsettling sense of global insecurity. Yes, some of us can talk proudly of successful elections, or of great military victories, or about phenomenal rises in GDP, or about export, or about expanding and integrating markets, or about outstanding human development index. Still, these things do not erase an uneasy feeling which many of us feel about the present and future state of international and national security. We see this unsettling sense of global insecurity in many developing countries, which are falling farther behind the developed countries. We detect this jitteryness in many de-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

251

veloped countries, which are becoming increasingly worried about public security and terrorist threats. We notice it in the restlessness felt throughout the Islamic world. We see it being reected in the travel warnings to many nations across the globe. We see it in the rising ow of illegal migrants between borders. And we feel it in the phenomenal rise in the price of oil recently. This situation presents great challenges for the world economy in a variety of ways. Allow me to highlight at least 6 security challenges for the world economy which in my view require the attention of policy-makers and business leaders. First, is the challenge of striking a satisfactory balance between security concerns and open trade. Our economic infrastructure needs to be guarded and well-protected against terrorist attacks but not at a cost or burden to business in such a way that trade ows will cease to exist. It is not an easy matter to balance the need for increased security and our goals to reduce transaction cost in the APEC region by 5% by the year 2006. Second, is the challenge of building a greater resilience. The economies of the world must develop a capacity to withstand the devastating effect of terrorist attacks and rebound quickly. In the last 3 years, we in Indonesia were hit by 3 major bomb attacks: the Bali bomb in 2002, the Jakarta Marriott bomb in 2003, and the Kuningan bomb this year. All of them were devastatingthe worst being the Bali bomb which killed over 200 people of various nationalities. But we recovered much better after each attack. And for each attack, it took less effort to rebound than the previous one. Look at our political stability, our stock market, our exchange rate, tourism industry, ow of travel, and the economy in general. All indices bounced back much more quickly following each terrorist strike.

252

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Ultimately, resilience is the responsibility of each Government. But any country experiencing distress will still need a helping hand from its international friends. Gestures of support and solidarity can go a long way in strengthening resilience. Hard working Indonesians in the service industry have complained that the travel warnings on Indonesia badly hurt their livelihood, and many of them think they are being unfairly, though unintentionally, punished for what the terrorist are doing. But we were also touched by the sympathetic gesture of a number of foreign residents who decided to say in my country no matter what. That display of solidarity is not only appreciated by Indonesians, it also send a strong signal to terrorist that they will not scare us into changing our way of life. The third challenge is evolving the right kind of security cooperation. While terrorism has been around for a long time, ghting modern-day terrorist today is a new experience for all of us. To deal with it, we need to change the way we think about national and international security. During the Cold War, governments ensured their national security by keeping intelligence from each other. In the post-911, post-Bali, post-Riyadh, post-Madrid world, we can ensure our security only by sharing our intelligence with one another. To ght terrorists who ignore borders, governments must evolve a different security culture. Our police, intelligence, immigration ofcials must be able to work together extensively. The community of nations must evolve a different security culture where the norm is for all law enforcement agencies to cooperate with one another. This is what Indonesia and Australia did when we co-sponsored a number of regional conferences on peoples smuggling, money laundering and counter-terrorism. Fourth, is the challenge of promoting security for all. Security can sometimes be a zero sum game, but it does not always have to be that way. Governments must take care to ensure that its quest for security does not lead to the inse-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

253

curity of others. On the contrary, we must strive to achieve an international condition where the enhancement of ones security also leads to the security of others. No one country can achieve security by locking itself and insulating others. Just like we cannot have a world where prosperity is segregated, nor can we have a community of nations where security is enjoyed only by some. The world economy must spread prosperity and security for all. Promoting security for all has a deeper dimension: that is, security for individuals. Governments must ensure not just security of the state but also human security, that is, the safety of individuals within the state. It is not sufcient that the state is secure if some of its citizens are insecure, unsafe, and unprotected. Fifth, is the challenge of promoting greater inter-change and openness. Of course, in this uncertain and dangerous world, there is a denite need to control access into ones borders. But if we seriously intend to unite the world in peace and progress, we will need more, not less, inter-changes across borders and oceans. We need to exchange our students, our teachers, our business actors, our artists, our religious gures, our politicians, our NGOs, our tourists, our citizens. We need to keep the gates closed for criminals and terrorists, but we need to keep it wide open for the creative and productive forces of society. The world economy must therefore ensure, for its own good, that measures to promote greater security also produce greater inter-changes between the peoples of the world. The sixth challenges is promoting tolerance building. In this restless world where the factors of ethnicity and religion are becoming more prominent, we have to redene the concept of security and the concept of development so as to include tolerance building.

254

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Yes, it is important to promote and defend freedom. But in my view it is even more important tom promote tolerance, for without it freedom can become twisted and wrapped. Many problems of security can be traced to ignorance and a lack of tolerance. A more tolerance society is often more secure, and thereby more free and able to pursue their development goals. This is why Indonesia and Australia are jointly sponsoring an inter-faith dialogue next month in Yogyakarta, Indonesia to facilitate a constructive discourse between religious leaders from various countries. I have explained what I think are the security challenges for the world economy. Yet, at this CEO Summit, what I am really interested in is the question of what business leaders, that is, all of you, can do to promote a more peaceful world. Here is how I believe the movers and shakers of the business world can do their part to help our mutual goal of strengthening security and prosperity. First, you can help the world deal with globalization better. As the engine of this globalized world, the business community can help us better understand, accept and embraced globalization. You can help us preventing globalization from becoming something that divides, marginalizes, and de-humanizes. You can help see to it that globalization does not put us into conict, but instead can become a tool for empowerment: empowerment of the poor, empowerment of local communities, empowerment of minority groups. You can help turn globalization into a positive force, one that can bring governments and business to join hands rather than to confront one another. By doing this, you will help the world tackle the root causes of terrorism, which often take the forms of poverty, alienation, ignorance, and justice. How do you do this? Well, you can start, as the saying goes, by walking the talk. That means developing good cor-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

255

porate social responsibility. For trust to develop between business and local, if not global, communities, there must be a mutually reciprocal relationship. The community must feel that commercial entities give back as much as they take, and help them in their time of need. This can mean lending a hand to educational programs, or making sure that your enterprise does not endanger the environmental health of the community. Paying attention to your communitys well-being can simply mean the difference between conict and harmony. Corporations can also be more generous in sharing their technology. Part of the discontent with globalization stems from a sense of inequality, exploitation, and a growing social gap. Almost half of the worlds population lives on less than $ 2 a day. Amongst many of these communities, almost half of all their children are malnourished. Lets reverse this deplorable statistic. Lets help the UN accomplish its mission of halving the numbers of people struggling on less than a dollar a day. Companies can do their part by closing the gap, in concrete terms, sharing some of the knowledge that has led them to good fortune. Much of this technology, be it hardware or software, does eventually become common knowledge anyway, adopted by the mainstream. Bringing about this learning curve earlier to local communities can prompt a reserve of goodwill that is immeasurable in terms of numbers. If you want your investment to serve you well, you must also invest in people. You must help communities boost their human resources, providing training programs, scholarships, and other educational opportunities. You must address the publics perception that globalization is turning societies into unskilled labor forces. You must convince them that a more educated and skilled workforce is as much your objective as it is theirs. Corporation are regarded by most of the population as a wellspring of wealth. Hence it is your responsibility to trans-

256

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

form this perceived plenty into opportunity for those around you. Corporations are in a strategic place to bridge this great divide between poverty and prosperity, make the most of that opportunity, and you may just see this prosperity becomes even greater. So this is my message to all of you: let us join hands, let us partner with one another, governments hand in hand with private sector, to promote security and prosperity. Let us do our best to think of and realize solutions that will make our families safer, our economies prosper, and our countries secure. Thank you, and God bless you.

Santiago-Chili, 20 November 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

257

Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia


Perihal Agenda Kunjungan Kerja Ke Santiago-Chili Dalam Rangka KTT APEC Tahun 2004
Santiago - Chili, 21 November 2004

Presiden Republik Indonesia


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat sore, Salam sejahtera, Para wartawan yang saya hormati, Alhamdulillah, kita sampai pada penghujung kegiatan di Santiago, dalam rangka pertemuan APEC, dan dalam acara jumpa pers pada sore hari ini. Disamping para menteri, juga bersama-sama kita, representasi dari DPR RI, dari DPD, dari Kadin, dan dari KNPI, disamping staf yang menyertai saya. Ketika kita terbang dari Lima ke Santiago, saya sampaikan waktu itu, latar belakang kepentingan dan tujuan, yang akan diperjuangkan oleh Delegasi Indonesia dalam rangkaian pertemuan APEC di Santiago ini. Beberapa hal yang ingin saya review kembali adalah bahwa kita tentu memperjuangkan kepentingan Indonesia, ya untuk common interest, dalam kerangka APEC. Yang kedua, kita juga menggunakan waktu yang ada ini, untuk mengembangkan kerjasama, untuk mencari peluang baru, dalam rangka kerjasama bilateral, yang pertemuan bilateral itu dapat kita laksanakan di Santiago ini. Dan kemudian yang ketiga, tidak kalah pentingnya, karena ada

258

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

business gathering di Santiago ini, apakah konsultasi pemimpin APEC dengan ABAC, APEC Business Advisory Council, maupun komunikasi kita pada forum CEO Summit. Maka tentunya, dalam kaitan itu, pihak Indonesia ingin juga mendapatkan peluang baru, untuk kerjasama dengan international business community, baik itu di bidang perdagangan, foreign direct investment, ataupun bentuk kerjasama yang lain. Sasaran ini, tujuan ini, tentu menjadi rujukan atas semua kegiatan yang kita laksanakan selama kita berada di Santiago. Kegiatan utama yang dilaksanakan oleh delegasi, pada tingkat saya, sebagai salah satu pemimpin ekonomi APEC adalah mengikuti Retreat I dan Retreat II, yang saya kira Saudara mengikuti dinamika di media massa, mengangkat tiga isu utama, tentu adalah isu ekonomi, yang kedua, isu keamanan, dan yang ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah isu pemberantasan korupsi dan juga penciptaan transparansi, baik secara domestik, maupun secara regional dan bilateral. Saya akan kembali ke situ lagi nanti, untuk memberikan sedikit elaborasi atas apa yang kita bahas, dan kontribusi apa yang saya sampaikan dalam Retreat I dan Retreat II diantara para pemimpin negara, atau pemerintahan yang tergabung dalam APEC. Yang kedua, alhamdulillah, saya mendapat kesempatan untuk menyampaikan keynote address di depan CEO Summit, dengan judul, saya kira Saudara mengikuti, The Challenge of Security for the World Economy. Forum itu tentunya, bagi kita, saya bisa menyampaikan kepada forum, kepada kalangan bisnis internasional, bahwa Indonesia sangat serius untuk memelihara keamanan dalam negerinya, termasuk dalam menghadapi kejahatan trans nasional, termasuk terorisme. Yang kedua saya sampaikan waktu itu, pentingnya upaya domestik, maupun upaya internasional dalam bentuk kerjasama, agar langkah-langkah menghadapi trans-national crimes, dalam menciptakan keamanan, regional, maupun nasional, termasuk pemberantasan terorisme itu bisa berjalan dengan baik. Termasuk juga partnership di antara pemerin-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

259

tah maupun business community, yang saya sampaikan waktu itu. Tetapi saya bersyukur, dalam acara tanya jawab, ternyata ada dua pertanyaan, yang justru saya bisa mengklarikasi dugaan, atau paling tidak persepsi, bahwa di Indonesia ada diskriminasi, yang tentunya tidak sehat dalam kerjasama internasional, dan tidak sehat dalam kehidupan sebuah bangsa. Itulah yang saya sempat jelaskan, tidak ada diskriminasi atas nama identitas, dan kita pastikan, Undang-Undang kita, peraturan kita, menghormati kemajemukan dan kita tidak mempraktekkan yang mereka sebut dengan kebijakan yang diskriminatif. Yang kedua, juga saya berkesempatan atas pertanyaan oor, bagaimana langkah pemerintah, atau langkah kita semua, menciptakan iklim yang lebih baik, agar kerjasama ekonomi, investasi, perdagangan, itu makin tumbuh dengan baik di tanah air kita. Disamping itu, kita ada sembilan pertemuan bilateral, yang saya laksanakan, didampingi oleh para menteri, dan representasi dari DPR RI, dari DPD, dari Kadin, dan KNPI, waktu itu, yang jelas, secara urutan, pertemuan bilateral, kami laksanakan dengan Presiden Vietnam, kemudian dengan Perdana Menteri Australia, dengan Presiden Chile, dengan Perdana Menteri Selandia Baru, dengan Presiden Cina, dengan Perdana Menteri Kanada, dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan Presiden Amerika Serikat, dan yang terakhir dengan Perdana Menteri Jepang. Agendanya, hampir pasti, tentu, bagaimana kita meningkatkan kerjasama ekonomi, investasi, dan perdagangan. Yang kedua, mau tidak mau, dengan dunia pasca 11 September itu, kita bicara kerjasama di bidang keamanan, termasuk kerjasama menghadapi kejahatan trans nasional dan terorisme. Kemudian, kita ingin meningkatkan kerjasama bilateral di bidang energi, di bidang pendidikan, di bidang teknik militer, dan yang kita agendakan, ke depan, kita lebih banyak mendapatkan peluang, sebetulnya, dalam kerjasama yang menunjang kepentingan negara kita. Itu yang kita laksanakan, disamping para menteri juga mengikuti kegiatankegiatan yang lain.

260

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Tindak lanjut dari ini semua, setelah kembali dari APEC Meeting ini, tentu, jajaran pemerintah akan menindaklanjuti komitmen, hasil pembicaraan saya dengan pemimpin pemerintahan dan negara, negara-negara sahabat itu, sehingga mudah-mudahan, dalam waktu tiga bulan, sudah ada agenda yang denitif, yang kita jalankan ke depan. Yang kedua, untuk diketahui bahwa, APEC 2005 akan dilaksanakan di Seoul, Korea Selatan, dan pertengahan tahun 2005 ada yang disebut mid-term review. Mid-term review ini adalah untuk melihat, apakah Bogors Goal, ingat Deklarasi APEC di Bogor itu, 1994, ada Bogors Goal, yaitu tahun 2010, negara maju, itu harus sudah melaksanakan liberalisasi perdagangan dan investasi ini, dan kemudian untuk negara berkembang, 2020. Dengan dinamika dan perkembangan sekarang ini, ada keperluan untuk melaksanakan peninjauan ulang. Dan tentunya, supaya kita mengerti posisi APEC ini, posisi negara-negara anggota APEC, sehingga di dalam mengembangkan langkah ke depan, kita tidak keluar, sebetulnya, dari kerangka Deklarasi Bogor. Yang ketiga, sebagai tindak lanjut, ada keperluan kita, untuk akhirnya, merumuskan kembali strategi dan kebijakan perdagangan internasional kita, setelah kita melihat utuh dinamika, kita harus segera mengetahui posisi kita, memahami peluang yang ada, perkembangan semua aturan main, termasuk WTO, kemudian Regional Trade Arrangement, Free Trade Area, dan lain-lain, sehingga perdagangan kita ke depan ini menjadi efektif dan memberikan sebesar-besar keuntungan bagi kita. Saudara mengetahui bahwa salah satu pilar pembangunan ekonomi ke depan adalah meningkatkan ekspor. Kita juga ingin ada target yang lebih denitif, lima tahun mendatang, apa yang bisa kita lakukan, untuk mencapai target ekspor tertentu, yang itu merupakan kontribusi untuk pencapaian pertumbuhan ekonomi kita yang akan kita perjuangkan mencapai 6,5%, rata-rata, untuk lima tahun mendatang. Kemudian tentunya, saya sangat mendapatkan banyak

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

261

perbandingan, paling tidak, bagaimana negara-negara anggota APEC melaksanakan juga pemberantasan korupsi dan pembangunan transparansi dan akuntabilitas, di negaranya masing-masing atau dalam hubungan kerjasama sesama anggota APEC. Ini tentunya lebih melengkapi rencana pemerintah, rencana saya, dalam bulan Desember nanti akan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk Pemberantasan Korupsi yang lebih efektif, lebih operasional, dengan tentunya mengembangkan mekanisme kelembagaan, instruksi-instruksi yang makin jelas, wilayah-wilayah yang selama ini banyak sekali korupsi terjadi, kebocoran dan penyimpangan dilakukan oleh mereka-mereka yang tidak bertanggung jawab. Itulah sebetulnya yang menjadi inti, atau kegiatan utama selama APEC Meeting di Santiago. Saya tadi berjanji bahwa, akan ada elaborasi masalah, baik security issues, economic issues, maupun ghting corruption and ensuring transparency. Security issues lebih banyak didominasi oleh bagaimana secara global kita bekerjasama menghadapi terrorism, menghadapi trans-national crimes, menghadapi atau melakukan pencegahan penyakit-penyakit menular, kemudian juga sebetulnya kerjasama untuk membikin aktitas ekonomi ini menjadi lebih aman. Nah, dalam konteks kerjasama global menghadapi terorisme, Indonesia dan saya menyampaikan pandangan saya kemarin, bahwa harus dilihat utuh, kalau kita menghadapi terorisme, pertama, ya kita mencegah sejauh mungkin, kalau tetap terjadi, ya kita tanggulangi, sesuai hukum yang berlaku, terorisme ini, dengan lebih mengintensifkan upaya-upaya nyata, secara domestik, yaitu misalkan, operasi intelijen untuk melaksanakan deteksi dini yang lebih efektif, operasi kepolisian, maupun juga tindakan dari pihak imigrasi, sebagai contoh, dilaksanakan secara terpadu. Saya juga mengatakan, kita harus juga bisa mengetahui akar penyebab dari terorisme, keterbelakangan, ketidakadilan, kebodohan, intellectual gap, ignorance, dan lain-lain, yang harus kita sentuh secara terus-menerus, secara kon-

262

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

septual, jangka menengah, jangka panjang, sehingga tidak tumbuh di negara kita ini, akar-akar atau benih-benih terorisme dan radikalisme yang menggunakan kekerasan secara sik. Disamping itu, Indonesia itu juga berpendapat bahwa kerjasama internasional itu, memang salah satu bagian dari menghadapi kejahatan trans nasional dan terorisme. Economic issues itu memang akhirnya diwarnai langkah apa saja, sehingga negara-negara APEC ini mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, common interest tentunya, kepentingan bersama, dengan keberadaan APEC, kita juga mendiskusikan Deklarasi Bogor, atau Bogors Goal, saya katakan tadi. Kita juga mendiskusikan tentang Regional Trade Arrangement, Free Trade Area, yang dilaksanakan secara bilateral, dan lain-lain. Kita juga membicarakan tax practices yang harus dianut oleh negara-negara APEC, ketika kita melakukan inisiatifinisiatif baru, dalam upaya untuk membikin lebih cepat dan efektifnya hubungan satu negara dengan negara yang lain. Indonesia berpendapat bahwa, Bogors Goal itu tidak boleh ditinggalkan. Bagaimana pun kita harus berusaha keras, untuk bisa memenuhi sasaran yang telah dideklarasikan di Bogor, pada tahun 1994. Namun demikian, Indonesia juga menyadari, yang saya katakan tadi, ada triple track, track pertama itu dalam rangka WTO, track kedua itu dalam rangka Regional Trade Arrangement, seperti AFTA, Asian Free Trade Area, NAFTA, North America Free Trade Area, dan juga, mana lagi? Mungkin juga European Union, kalau di luar APEC, kemudian baru Bilateral Free Trade Agreement. Tiga track itu merupakan realitas akhirnya, tetapi Indonesia berpendapat, bahwa tax practices tidak boleh ditinggalkan, dan seelok-eloknya, kita juga tetap harus bisa berjuang agar Bogors Goal itu bisa dipenuhi oleh negara APEC. Fighting corruption, saya tadi juga sempat berbicara, karena masing-masing pemimpin menjelaskan agenda domestik kita, menjelaskan kepada para Pemimpin Pemerintahan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

263

dan Kepala Negara tadi, Indonesia sangat-sangat serius untuk melaksanakan pemberantasan korupsi, untuk membangun good governance, ciptakan transparansi dan akuntabilitas. Saya jelaskan bagaimana semua itu kita tempuh ke depan oleh pemerintah dan segenap penyelenggaraan di negara kita. Saya katakan juga tadi, bahwa pemberantasan korupsi, membangun transparansi, tidak boleh tidak ada kerjasama diantara negara-negara anggota APEC. Saya katakan, harus ada cross border cooperation, tidak boleh ada yang namanya save heave bagi para kriminal, bagi koruptor, membawa barang-barang yang dicuri dari negara yang bersangkutan dan dilindungi di sebuah negara tertentu, katakanlah seperti itu. Tidak boleh kita biarkan money laundering terus berjalan, karena kurangnya cross border cooperation diantara kita, karena harus ada capacity building, harus ada, katakanlah a training teknik-teknik yang tepat untuk membangun good governance, menghadapi korupsi, kerjasama dalam konteks ini pun diperlukan. Pendek kata, kalau semangat kita sama, disamping ada upaya domestik, juga harus ada upaya secara internasional, baik regional, maupun multilateral. Disamping itu saya lupa mengatakan tadi, bahwa ada juga, pertemuan saya dengan America Chamber of Commerce, yang alhamdulillah, ini juga bisa membangun condent, bahwa Indonesia, atau kita semua ingin bekerja keras, untuk menciptakan iklim yang lebih bagus, dan kami juga menyerukan come to Indonesia, kami akan semakin memperbaiki iklim bisnis kami, dan kehadiran mereka, sebagai bagian tentunya, bersama-sama unsur dalam negeri, itu tetap kita perlukan. Dan di setiap kesempatan, saya katakan bahwa, Indonesia ke depan akan membangun infrastruktur yang relatif besar, secara nasional, dan tentunya mobilisasi kemampuan domestik, maka kerjasama dalam commercial basis itu juga diperlukan, bukan dalam bentuk hutang pemerintah, tapi dalam kerjasama itu, yang menurut saya patut kita informasikan.

264

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Saya mendapat respon yang baik dari para Kepala Pemerintahan maupun Chamber of Commerce yang sempat saya temui, dan mereka menunggu seperti apa blue print, rencana, maupun Infrastrcuture Summit, yang insya Allah akan kita laksanakan nanti pada medio Januari tahun 2005 mendatang. Itulah Saudara-saudara, penjelasan saya, saya berikan kesempatan, kalau ada yang ingin menanyakan, tiga, empat, pertanyaan, begitu, kepada saya atau kepada para menteri dan delegasi lain. Saya persilakan Saudara Bambang Harymurti.

Bambang Harymurti, Tempo Group


Pertama, tadi Bapak mengatakan dalam rangka menghadapi terorisme, itu perlu peningkatan upaya-upaya, termasuk deteksi dini oleh intelijen, tetapi sekarang, Kepala Intelijen kita, tidak ada Pak, semenjak pengunduran diri Pak Hendro, apakah ini akan dibiarkan lama? Atau akan segera ada pengumuman, dan apakah orang sipil menduduki jabatan itu? Yang kedua, mengenai, save heave itu, apakah diterima usulan Indonesia, supaya APEC sepakat tidak ada save heave bagi uang-uang hasil korupsi? Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia


Yang pertama, posisi Ka. BIN, memang saya sudah merencanakan untuk segera diisi, bagi saya, saya tidak perlu mendikotomikan, apakah sipil, atau militer, yang penting, yang bersangkutan profesional, kemudian, sepenuhnya mengabdi untuk negara, kemudian, siap untuk bekerja siang dan malam, karena pekerjaan intelijen sangat luar biasa, lima tahun mendatang, agar negara kita bisa melaksanakan langkah-langkah deteksi dini, bisa mendapatkan intelijen yang sahih, bukan hanya menyangkut intelijen keamanan, tapi juga intelijen ekonomi, dalam era globalisasi ini. Yang ideal memang, kepemimpinan di BIN itu paduan antara, kalau harus saya sebut, sipil dan militer, itu salah

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

265

satu alternatif, tetapi yang penting, siapa pun nanti yang segera saya tugasi, dan insya Allah dalam waktu sangat dekat, akan kita isi, itu, betul-betul bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Tentang semangat dan langkah-langkah kita untuk tidak menjadikan kawasan APEC ini, katakanlah menjadi save heave bagi para koruptor, bagi kriminal, itu memang sudah ada dalam paper yang dihasilkan dalam pertemuan di Santiago ini, ada dua paper sebetulnya. Paper yang pertama itu berjudul Santiago Commitment to Fight Corruption and Ensure Transparency. Kemudian yang kedua, APEC Course of Action in Fighting Corruption and Ensuring Transparency. Ada dua paper di situ, dan di situ, secara eksplisit memang, ada. Di sini, di dokumen Santiago Commitment to Fight Corruption and Ensure Transparency, APEC Leaders, agreed to encourage each other to deny save heave, to ofcial and individual guilty of public corruptions, those who corrupt them and their asset. Saya kira ini harus kita implementasikan, dan saya strike tadi, ketika saya diberi kesempatan untuk bicara, saya angkat ini. We have to deny save heave, we have to ght money laundering, we have to cooperate in the technical aspect of ghting corruption, termasuk capacity building dari individual countries. Jadi, landasannya ada, dan tentu semua negara APEC harus commited pada apa yang telah kita hasilkan di Santiago ini.

Alvito Deanova, SCTV


Terima kasih Pak, Tadi Bapak menyebutkan akan merumuskan kembali strategi perdagangan setelah pulang dari APEC ini, ya, Pak. Bisa menyebutkan arah strategi perdagangan itu, akan seperti apa Pak?

Presiden Republik Indonesia

266

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Justru itu yang ingin kita rumuskan secara bersama, dan saya membiasakan, jika kita bicara strategi, kita bicara kebijakan, jangan hanya dimonopoli oleh pemerintah. Saya meminta, mengajak pula business community, parlemen, expert, akademisi, ekonom, praktisi perdagangan, dengan demikian, policy dan strategi yang kita rumuskan itu, betul-betul tepat, tidak terlalu teoritis, tetapi bisa dijalankan dengan konsep yang jelas dan attainable, ini yang akan kita kembangkan, mudah-mudahan segera bisa kita rumuskan, tetapi yang jelas, ya, kita mengetahui ada WTO, ada yang disebut regional trade arrangement, ada free trade area, ada masalah-masalah lain, ada perjuangan kita tentang, bagaimana globalisasi ini tidak mendatangkan segi-segi negatif. Saya kira, kalau Saudara menyimak, selalu ada demonstrasi anti globalisasi, itu di negara manapun juga, di Eropa ada, di Amerika ada, di Santiago, kemarin ada, di tanah air kita juga ada. Kalau saya menganggapnya wajar, ada seperti itu, karena orang bicara globalisasi itu, bicara persepsi, tapi juga bicara reality. How do we perceive dengan globalisasi? Akan kah itu membawa keadilan, a fairness, equality, tidak menambah jarak antara the have and the have not, dalam arti negara maju, dan negara kurang maju, dan lain-lain. Kalau kita dalam globalisasi ini betul-betul membawa kebaikan bersama, keadilan bagi semua negara di dunia ini, maka tentu, tidak terlalu banyak gerakan untuk melawan atau menentang globalisasi. Sebaliknya, kalau gagal menciptakan sesuatu yang lebih adil, lebih baik, atau common prosperity, common justice, tentu akan ada gerakangerakan seperti itu. Pemerintah Indonesia juga harus mendengar seperti itu. Tapi yang jelas, harus kita jelaskan juga, mengapa policy itu kita ambil, mengapa strategi kita ambil, supaya duduk persoalannya menjadi jelas, dan kita melangkah dengan satu kebersamaan, untuk kepentingan kita. Jadi kembali kepada pertanyaan tadi, ini yang akan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

267

kita rumuskan, dan mudah-mudahan, strategi kebijakan perdagangan kita nanti betul-betul tepat. Saya tidak ingin hanya kualitatif, tapi juga ada kuantitatif, challenge untuk Menteri Perdagangan, supaya lima tahun mendatang ada yang bisa kita capai, ya ekspornya, dan lain-lainnya.

Ari Budi Laksono, TVRI


Saya Ari Laksono dari TVRI, Pak. Bapak Presiden, dalam beberapa kesempatan pertemuan bilateral, Bapak mengajak juga para pengusaha negara yang bersangkutan, untuk menanamkan investasi di Indonesia. Kira-kira apa yang bisa dijanjikan kepada para investor oleh pemerintah, karena kita ketahui masih ada beberapa daerah, terutama masalah keamanan, dan ada beberapa daerah pula yang memiliki Perda-Perda yang sangat merugikan para investor. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia


Betul. Sebenarnya, sudah ada hasil penelitian, baik yang dilaksanakan oleh International Business Chamber, di Jakarta, dan juga oleh Kadin, itu ada peringkat, hambatan-hambatan apa, investasi di Indonesia ini tidak tumbuh dengan baik. Sebenarnya, keamanan sudah bergeser ke bawah, sudah nomor lima itu, yang paling itu justru legal certainty, corruption, perpajakan, labour management, lantas juga Perda, yang kadang-kadang kontradiktif, keamanan, jadi sudah peringkat-peringkat seperti itu. Oleh karena itu, inilah yang menjadi tugas pemerintah, dengan unsur lain, untuk dengan sangat serius memperbaiki semua itu, secara nyata. Berbelit-belitnya proses perijinan, panjangnya hari yang digunakan untuk memulai bisnis, untuk mengurus perijinan, belum pungutan liar, belum biaya yang begitu tinggi, tentu melemahkan daya saing kita. Terus terang, kalau di negara lain cukup dua minggu, cukup sebulan,

268

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dan kemudian kita tiga bulan, ya, siapa yang lebih memilih negara kita, ini baru dari satu aspek, esiensi. Belum yang lain-lain tadi itu. Jadi, ya, saya katakan kepada para partner, para investor, di negara mana pun juga, termasuk di dalam negeri, ya kita akan terus dengan gigih, memperbaiki semua itu. Saya akan mengecek langsung nanti, karena sedang dilaksanakan semua sekarang ini, seperti apa prosedur kepengurusan ijin, seperti apa mekanisme di bea dan cukai sana, di perpajakan, dan lain-lain. Kalau ternyata masih panjang, masih ada yang menikmati dengan panjangnya itu, untuk kepentingan pribadi, untuk kepentingan kantong-kantongnya, dia adalah penghambat yang berpengaruh sangat luas terhadap pergerakan kembali ekonomi kita, yang akhirnya berpengaruh sangat luas pada nasib dan kesejahteraan rakyat kita, saya kira harus ada semangat yang kuat, dengan kontrol dari semua pihak. Kalau masih ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab di banyak tempat di birokrasi, menghambat semua upaya untuk lancarnya dan mudahnya orang berinvestasi, orang bekerja sama, dan melaksanakan aktitas ekonomi di negara kita. Terakhir, kalau ada. Kalau tidak ada, hah saya, seperti mesin saya ini. kalau pemimpin yang lain itu ada relaxnya, satu hari sebelumnya sudah datang, pulangnya baru besok, ini, jadwal yang kita terima rada kurang manusiawi ini, tapi tidak apa-apa, ini untuk tugas. Dan, saya sudah minta loh, nanti, di, mana, ada bisa turun, yang lain. Turunlah bareng-bareng, minum kopi sama saya nanti. Terima kasih.

Santiago-Chili, 21 November 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

269

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Peresmian Pembukaan Indo Defense 2004 Expo And Forum
Pekan Raya Jakarta, 24 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat siang, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati, Saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Yang saya muliakan, para Duta Besar Negara Sahabat, Saudara Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, Wakapolri, dan Para Panglima atau Pimpinan Militer Negara Sahabat, Saudara Wakil Gubernur DKI Jakarta, Hadirin sekalian yang saya muliakan. Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena pada hari yang membahagiakan ini, kita berkesempatan untuk hadir dalam pembukaan Indo Defense 2004 Expo and Forum, di Jakarta International Expo, Kemayoran. Saya ingin menggunakan kesempatan yang baik ini, untuk menyampaikan ucapan selamat, atas terselenggaranya kegiatan yang sangat penting ini. Kepada Saudara-saudara semua, Secara khusus, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para delegasi dan peserta pameran yang datang dari luar negeri. Pada saat ini, Indonesia

270

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

masih terus berjuang untuk membangun kembali ekonomi, dan aspek kehidupan bangsa lainnya, setelah mengalami krisis sejak akhir tahun 1997 yang lalu. Kita bersyukur, sebagian kondisi kehidupan kita telah pulih, dan mulai bangkit kembali. Sebagian lagi, masih harus kita perjuangkan dengan gigih, untuk mencapai kondisi yang lebih baik lagi. Sebagai bangsa pejuang, saya yakin, kebersamaan dan kerja keras kita akan mampu membangun kehidupan bangsa yang lebih aman, lebih adil, lebih demokratis, dan lebih sejahtera di masa depan. Saya menyambut gembira, tema yang diangkat dalam pameran dan seminar pertahanan ini, yaitu Regional Defense Strategy Cooperation in a Changing World. Kata kerjasama menjadi kunci, dan amat penting untuk kita jadikan landasan, tuntunan, dan langkah nyata dalam hubungan antar bangsa, dan antar negara yang amat dinamis dewasa ini. Kita semua mendambakan terciptanya dunia yang damai, adil, dan sejahtera. Kita menginginkan terciptanya kondisi kawasan yang juga aman, tertib, dan damai, di mana negara-negara dapat hidup berdampingan secara damai. Inilah pula yang mendasari dibangun dan dikembangkannya konsep masyarakat keamanan ASEAN, ASEAN Security Community, yang telah dideklarasikan di Bali, tahun 2003 yang lalu, yang rencana aksinya, insya Allah, akan ditetapkan pada pertemuan puncak ASEAN di Laos, minggu depan. Kita ingin membangun tanggung jawab bersama untuk memperkuat perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan, berdasarkan norma dan prinsip-prinisip yang baik, dalam hubungan antar negara. Dengan semangat seperti itu, kerjasama yang hendak kita lakukan adalah upaya untuk pencegahan konik. Dan apabila terjadi konik, bagaimana kita dapat memecahkannya secara damai. Saudara-saudara sekalian, Meskipun Indonesia sungguh berharap, dan mengambil bagian secara nyata bagi terciptanya perdamaian, keaman-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

271

an, dan stabilitas di kawasan, dan juga di tingkat dunia. Sebagai negara berdaulat, Indonesia berkewajiban untuk mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negaranya. Demikianlah amanah Undang-undang Dasar 1945. Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengemban tugas negara itu. Mengingat luasnya wilayah Indonesia, dengan bentuk negara kepulauan, untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara, tentulah diperlukan kekuatan pertahanan negara, yang mampu menghadapi ancaman yang mungkin timbul, termasuk kekuatan dan kemampuan militer yang diperlukan. Kekuatan dan kemampuan itu diperlukan, untuk menangkal dan mencegah berbagai bentuk ancaman, dan untuk menanggulanginya apabila ancaman itu benar-benar datang. Sudah barang tentu kekuatan dan kemampuan pertahanan kita harus benar-benar kredibel, termasuk dimilikinya sistem persenjataan handal dan berteknologi maju. Saudara-saudara sekalian, Dalam kehidupan bernegara, permasalahan keamanan dalam arti luas, atau security, tidaklah dapat dipisahkan dari kesejahteraan atau prosperity. Apalagi, apabila pengertian keamanan itu diperluas, dari denisi yang bersifat tradisional, yaitu aspek militer semata. Permasalahan keamanan global masa kini, memiliki corak dan ragam yang lebih luas, antara lain, mencakup pertahanan eksternal, keamanan dalam negeri, dan keamanan publik. Kejahatan transnasional yang kian marak, kini dilihat sebagai ancaman yang bersifat global. Bahkan wabah penyakit menular, dan juga human security, telah menjadi kepedulian masyarakat dunia, untuk bersama-sama mengatasinya dengan baik. Di Indonesia, meskipun aspek ekonomi dan kesejahteraan menempati prioritas yang tinggi, seperti pengurangan pengangguran, penanggulangan kemiskinan, peningkatan

272

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kualitas pendidikan dan kesehatan, serta pemeliharaan lingkungan hidup, penegakan hukum dan pemeliharaan keamanan dalam arti luas, juga tetap menjadi agenda yang penting. Tanpa jaminan keamanan, stabilitas dan ketertiban sosial, langkahlangkah untuk membangun dan meningkatkan ekonomi, serta kesejahteraan rakyat tentu tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Tentu saja, program untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan itu, perlu terus disesuaikan, dan disinergikan dengan pembangunan di bidang, dan sektor yang lain. Pertumbuhan ekonomi dan kemampuan anggaran pemerintah, harus juga tetap menjadi pertimbangan yang penting. Yang jelas, menjadi komitmen pemerintah untuk secara konseptual dan bertahap meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan kita sejalan dengan peningkatan kemampuan negara serta terus disinkronisasikan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat yang juga tidak boleh diabaikan dan tetap memiliki prioritas yang tinggi. Hadirin dan para peserta pameran yang saya hormati, Melalui pameran internasional ini, Indonesia akan dapat membandingkan dan belajar banyak tentang perkembangan industri dan teknologi yang terjadi di arena global. Saya yakin, pameran ini akan memberikan inspirasi yang kuat, sehingga memberikan kekuatan dan tekad kita untuk bergiat dalam pembangunan industri dan teknologi yang lebih handal di masa depan. Bila saat ini Indonesia masih banyak tergantung dari luar negeri, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita bertekad untuk maju, paling tidak dapat menyamai negara-negara sahabat kita. Dengan sumber daya manusia yang unggul serta didukung oleh industri dan teknologi yang maju, saya yakin, bangsa kita mampu menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing, dan pada gilirannya, Indonesia dapat diperhitungkan oleh bangsa lain, yang sudah maju, dan bahkan menjadi mitra kerja yang berkedudukan sejajar dalam

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

273

upaya membangun perdamaian dunia. Dengan semangat Indo Defense 2004 ini, saya mengharapkan adanya kesamaan visi dan misi, yang didukung kerja keras, keyakinan, serta kerjasama di antara para cendekiawan, ilmuwan, akademisi, dan kalangan industri untuk mulai menyusun langkah-langkah strategis, dan langkah-langkah yang konkret, dalam upaya mendayagunakan dan mengembangkan industri nasional demi kemajuan bangsa dan negara, serta untuk kepentingan pertahanan negara pada khususnya. Dengan digelarnya pameran ini, terbuka kesempatan luas, adanya pertukaran informasi yang sangat berharga untuk kepentingan pembangunan keamanan dan perdamaian dunia. Forum ini juga akan membantu para pakar di bidang strategi pertahanan dan keamanan, serta personil militer dan kepolisian untuk dapat mengetahui secara nyata, tentang perkembangan terkini, dalam dunia teknologi dan industri pertahanan dan keamanan. Melalui rangkaian kegiatan ini, juga dapat diketahui perkembangan baru, isu-isu keamanan regional dan global. Pada kesempatan yang penting ini, saya sampaikan penghargaan yang tulus kepada Departemen Pertahanan Republik Indonesia yang telah memprakarsai dan menjadi tuan rumah, serta kepada PT Napindo Media Asatama, sebagai penyelenggara pameran yang membanggakan ini. Pameran diharapkan dapat membuka mata dunia luar terhadap potensi Indonesia, khususnya di bidang industri pertahanan, sekaligus dapat mengembalikan kepercayaan terhadap Indonesia. Selanjutnya pameran ini diharapkan dapat diprogramkan dan dilaksanakan secara periodik, dan berlanjut di waktu yang akan datang. Hadirin sekalian, Sebelum saya menutup sambutan ini, ijinkan saya, untuk menyampaikan satu dua hal kepada kalangan industri pertahanan di dalam negeri. Atas nama bangsa dan negara, saya bangga, terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh in-

274

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dustri pertahanan kita. Tingkatkan terus kemampuan itu. Lakukan penelitian, pengembangan, dan inovasi yang tinggi. Kita ingin kita memiliki kemandirian tertentu, terutama pada teknologi-teknologi yang sudah dapat kita kuasai. Kerjasama teknik militer memang masih tetap kita perlukan. Tapi saya ingin kerjasama ke depan ini, kerjasama teknik militer dengan negara-negara sahabat juga termasuk kerjasama di dalam penelitian dan pengembangan dan kelak pada saatnya, alih teknologi. Saya meminta, Departemen Pertahanan Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai strategy and policy maker, dapat terus bekerjasama dengan para akademisi, pusat-pusat penelitian dan pengembangan dan juga bekerjasama dengan dunia usaha, para industriawan. Dengan segitiga inilah, dengan pilar inilah, saya yakin, di waktu yang akan datang, kemampuan, dan pengembangan teknologi persenjataan kita, akan dapat kita tingkatkan secara lebih nyata. Saya ucapkan selamat bertugas, selamat berjuang, kepada semua pengelola industri pertahanan di negara kita. Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini, Rabu, tanggal 24 November 2004, Indo Defense 2004 Expo and Forum, secara resmi saya nyatakan dibuka. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, memberikan rahmat-Nya kepada kita sekalian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 24 November 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

275

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Kunjungan Kerja di Nanggroe Aceh Darussalam
Anjong Mon Mata, Nanggroe Aceh Darussalam, 26 November 2004 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Panglima TNI, Kapolri, Yang saya hormati anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Yang saya hormati Saudara Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam beserta para Pejabat yang sedang mengemban tugas di Nanggroe Aceh Darussalam baik dari jajaran Pemerintah Daerah maupun TNI, Kepolisian Yang saya cintai dan saya muliakan, para Alim Ulama, para Tokoh Adat, bahkan tokoh masyarakat, Para Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan dan Kepemudaan yang dimuliakan Allah SWT, Pada kesempatan yang baik dan Insya Allah mulia ini, saya mengajak sekali lagi untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas perkenan rahmat dan ridho-Nya kita dapat kembali silaturrahmi, berdialog, tentu dengan harapan kita dapat terus melanjutkan pengabdian kita kepada nusa dan bangsa dan terus dapat berikhtiar dan berupaya untuk menyelesaikan permasalahan di Nanggroe Aceh Darussalam ini dengan sebaik-baiknya di masa depan. Hari ini alhamdulillah saya dapat berkunjung kembali ke Aceh meskipun telah puluhan kali sejak empat tahun yang lalu

276

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

saya secara intensif berkunjung ke seluruh Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, bertemu dengan semua, termasuk hadirin dan hadirat, alhamdulillah hari ini hadir di ruangan ini bertatap muka berdialog, bertukar pikiran yaitu untuk mencari solusi yang paling baik agar permasalahan di Nanggroe Aceh Darussalam ini dapat kita sekali lagi carikan jalan keluarnya yang paling baik bagi bangsa dan negara. Sejak saya mengemban amanah dari rakyat Indonesia, inilah kunjungan saya yang pertama kali sebagai presiden. Saya datang dengan membawa tekad baru dan semangat baru untuk bersama-sama seluruh Saudara kami yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam ini, bersama dapat segera mengakhiri konik yang telah berlangsung begitu lama, saya datang untuk itu. Mengapa, kalau konik ini terus berlanjut, maka akan banyak jatuh korban yang sesungguhnya tidak kita kehendaki. Kalau konik ini juga masih berlanjut dan Aceh tetap belum aman, pembangunan di provinsi ini akan terhambat. Terhambat dan terganggunya pembangunan, maka kesejahteraan Saudara-saudara kami yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam juga tidak dapat dilanjutkan dari masa ke masa dengan baik dan kita semua akan menjadi merugi. Pertanyaannya adalah dapatkah konik yang sudah lama berlangsung ini kita akhiri, kita hentikan. Jawabannya Insya Allah dapat, jika kita benar-benar bersatu dalam persepsi, dalam keyakinan. Jika kita mau melakukan itu maka dengan ridho Allah akan terbuka jalan untuk betul-betul dapat menghentikan konik yang sama-sama tidak kita inginkan ini. Apa solusinya, Bapak, Ibu hadirin-hadirat yang saya cintai dan saya muliakan, solusi yang terbaik adalah apabila kita kembali pada yang telah disepakati dulu oleh rakyat Indonesia, oleh bangsa Indonesia, yang sudah menjadi Undang-Undang, yang sudah menjadi Ketetapan MPR Indonesia, adalah ditetapkannya Nanggroe Aceh Darussalam sebagai wilayah otonomi khusus dan Undang-undang Otonomi Khusus diimplementasikan dan dijalankan dengan sebenar-benarnya.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

277

Kita telah mengoreksi kesalahan di waktu yang lalu, pemerintah atau negara yang sentralistik. Kita maju, demikian juga Saudara-saudara kita yang masih ingin memisahkan diri di keluarga besar bangsa Indonesia, kita harus maju, samasama maju. Jalan tengah yang mulia yang menjadikan masa depan yang baik bagi Aceh adalah otonomi khusus yang disebut di banyak kalangan dalam dan luar negeri. Sesungguhnya otonomi yang luas adalah solusi yang lazim ditempuh oleh negara-negara di dunia ini ketika terjadi perselisihan diantara keluarga besar bangsanya. Kalau kita kembali kesitu maka berarti Saudara-saudara kita yang berada di pihak GAM agar bersatu kembali, bersama kita ikut membangun masa depan Aceh yang kita harapkan. Kalau bersatu kembali maka wajib hukumnya bagi pemerintah dan negara untuk memberikan ruang, juga menggapai hari depannya bersama Saudara-saudara yang lain yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam. Tentu sebagai kepala negara, kepala pemerintahan saya akan berbicara bersama DPR RI untuk memikirkan bergabungnya kembali Saudara-saudara kita itu dengan kebijakan amnesti dan setelah itu melangkah ke depan secara bersama, dan setelah itu Aceh kita bangun kembali secara bersama dengan agenda yang konkret, dengan sasaran yang konkret, dengan kerangka waktu yang konkret, sesuai dengan tatanan Undangundang Otonomi Khusus, secara keagamaan, secara ekonomi di banyak wilayah apakah pertanian, perikanan, perkebunan dan lain-lain. Segi-segi kehidupan masyarakat yang memang harus makin sejahtera, makin adil, makin demokratis dan makin aman di waktu yang akan datang. Kalau itu terjadi dengan ridho Allah SWT tidak perlu bagi pemerintah, tidak perlu bagi saya sebagai presiden harus terus-menerus berpikir, apakah perlu diberlakukan keadaan darurat Aceh ini. Tidak perlu lagi terus-menerus berpikir, berkonsultasi dengan DPR RI dengan DPD dan lain-lain apakah masih terus diperpanjang keadaan darurat sipil ini. Dan selesainya konik, tidak ada relevansinya memberlakukan keadaan darurat. Itulah mengapa

278

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

saya katakan, solusi yang paling baik yang dapat kita tempuh secara bersama dan setelah itu semua kegiatan dikordinasikan, dipusatkan, diarahkan untuk membangun kembali oleh masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Saya datang sekali lagi untuk itu, untuk mengajak Anda bersama-sama menempuh solusi itu dan setelah ini Insya Allah ini hari yang penuh berkah, penuh dengan tatanan sekaligus mari kita duduk bersama pemerintah tentunya, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, DPR pusat, DPR Daerah, DPD yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam, masyarakat luas, TNI, Polri dan saya meletakkan tempat khusus, saya memberikan harapan khusus, saya memohonkan permohonan peran khusus daripada ulama kalau semuanya duduk bersama, bersatu segera ke depan, ini mengajak Saudara-saudara kita yang masih berada di Sabang, di pihak GAM juga untuk menempuh jalan dan akhirnya bersama saya yakin dengan ridho Allah akan dapat kita capai solusi yang sudah dapat kita idam-idamkan kita harapkan. Saya tidak ingin berpanjang lebar, saya hanya ingin membawa semangat, harapan, tekad itu. Saya datang hanya ingin mengajak pada momentum sejarah yang baik ini, semua Saudara-saudara yang ada di Aceh menempuh jalan ini, insya Allah maka persoalan Aceh akan dapat kita selesaikan secara bermartabat, secara adil dan secara damai. Itu masih dilakukannya darurat sipil untuk sementara semata-mata memelihara kesinambungan dan momentum pemulihan daerah, tetapi lebih dari itu justru memberikan ruang untuk masuk kepada proses pada solusi yang saya sampaikan tadi. Mari kita tidak sia-siakan dan insya Allah diridhoi oleh Allah SWT, terpulang kepada kita. Tuhan Yang Maha Kuasa tidak akan mengubah nasib dan masa depan kita, nasib dan masa depan masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam dengan ridho-Nya kita yang mengubah nasib dan masa depan. Demikian yang yang dapat saya sampaikan semoga tuhan yang besar, Allah SWT meridhoi niat dan cita baik kita

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

279

ini, memberikan jalan, jalan Allah agar apa yang kita idamidamkan dapat kita wujudkan, sekian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Nanggroe Aceh Darussalam, 26 November 2004

280

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

281

Dialog Presiden RI Dengan Masyarakat


Kunjungan Kerja di Nanggroe Aceh Darussalam
Anjong Mon Mata, Nanggroe Aceh Darussalam, 26 November 2004

DPRD
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Allahu Akbar, alhamdulillah Yang saya hormati Presiden Republik Indonesia beserta Ibu dan rombongan semuanya, Yang saya hormati Bapak Gubernur dan Jajaran Muspida yang tidak mungkin kami sebut satu persatu karena waktu sudah singkat. Terima kasih Bapak Presiden atas kesempatannya dan langsung saja, saya Khaeruddin Yusuf dari DPRD Nanggroe Aceh Darussalam yang pertama ingin menyampaikan kembali tentang keseriusan kami semuanya meminta komitmen Bapak Susilo Bambang Yudhoyono setelah presiden untuk kembali menseriuskan pelaksanaan syariat Islam sesuai dengan Undang-undang, sesuai dengan Undang-undang No.18 tentang Otonomi Khusus untuk Nanggroe Aceh Darussalam dan yang lebih fokus lagi adalah tentang pelaksanaan syariat Islam serta adat-istiadat Nagroe Aceh Darussalam. Khusus tentang pelaksanaan syariat Islam kami masih menerima masukan, bahwasanya banyak muslimat di Nanggroe Aceh Darussalam yang dalam pembuatan SKCK, Surat Keterangan Berkelakuan Baik, kalau dulunya itu mereka sulit atau tidak bisa menggunakan pas foto berjilbab padahal di tempat-tempat tertentu ada di terima dengan pas foto berjilbab. Jadi

282

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kami minta adanya satu komando, katakanlah Kapolri dalam hal ini, pada sebuah jajarannya, agar supaya semua muslimah khususnya di Nanggroe Aceh Darussalam bisa membuat SKCK dengan pas foto jilbab. Kalau tidak seperti ini, saya kira pelaksanaan syariat islam setengah hati. Nah yang kemudian yang kedua, tentang budaya kita. Beberapa saat lagi terjadi pergantian tahun, malammalam satu Januari itu terjadi kumpul-kumpul anak muda, muda-mudi Nanggroe Aceh Darussalam ini ya, di tempat-tempat tertentu yang saya kira, keseriusan kita tentang syariat Islam termasuk hari ini, saya kira saya mengusulkan kepada protokoler supaya sebentar lagi itu bisa dikoordinasikan acara ini, atau dipending, karena waktu dzuhur di sini Bapak, sekitar pukul 12.30. Jadi sebentar lagi kita sama-sama melaksanakan Shalat Jumat untuk mensukseskan syariat Islam. Kemudian pemberantasan korupsi pada kita ini, adanya pemerintahan yang berwibawa di Nanggroe Aceh Darussalam. Sekarang masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah daerah. Kenapa, karena mulai dari gubernur dan sebagian walikota, kemudian bupati dan anggota dewan yang terhormat itu banyak yang terlibat kasus korupsi. Nah ini tidak ada pelaksanaan, tidak ada penyelesaian hukum secara jelas. Kalau memang mereka bersalah, segera ditindak, kalau memang mereka tidak bersalah, segera dibebaskan atau bagaimana, agar mereka tidak kehilangan kepercayaan dan pemerintah di daerah itu bisa bekerja dengan baik sehingga ini perlu diseriuskan Bapak, pemberantasan korupsi ini. Kemudian pemulihan keamanan masih banyak terjadi pungli Bapak, ya terima kasih.

Presiden Republik Indonesia


Saya jawab langsung, terima kasih. Saya kira pikirannya baik yang disampaikan. Memang masalah-masalah yang penting dan harus kita respon

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

283

secara baik, tentu sesuai dengan Otonomi Khusus, sesuai dengan Undang-undang yang berlaku dan sesuai dengan keinginan kita membangun kehidupan yang islami di Nanggroe Aceh Darussalam ini. Bukan hanya pemerintah, tetapi kita semua wajib untuk menghidupkannya mengembangkannya, sebenar-benar kehidupan yang islami. Islam sebagai perilaku, semua membangun betul-betul dengan islami. Yang kedua tentang foto diri tadi, saya persilakan sesuai dengan fungsi dan profesi, dijelaskan bagaimana penataannya. Saya kira pihak kepolisian akan bisa menjelaskan dengan baik. Yang ketiga tentang penegakan hukum. Kita akan menegakkan hukum secara benar dan tidak ada masalah. Yang tidak diproses menurut hukum yang berlaku mengenai tegak supremasi hukum. Yang salah ditindak dan yang tidak salah tidak ditindak. Salahnya kecil, hukumannya ringan. Salahnya besar, hukumannya berat. Saya sebagai presiden memastikan bahwa proses penegakan hukum akan berjalan dan tidak ada yang dipetieskan dan saya sudah meminta pada penegak hukum untuk terus berkomunikasi dengan bukti secara transparan dan, akuntable, bagaimana langkah-langkah penegakan hukum satu dari satu, supaya bisa diikuti prosesnya oleh rakyat, oleh masyarakat luas. Juga dikhawatirkan kalau seolah-olah presiden memiliki kebijakan untuk memetieskan, untuk tidak melanjutkan proses itu, akan tetapi kita lanjutkan sesuai dengan supermasi hukum, sesuai dengan aturan mainnya yang berlaku, yang tentu sekali lagi, kebenaran dan keadilan di atas segala-galanya. Saya rasa itu kalau pengaturan acara meski nanti pada saatnya kita beribadah tentu kita akan hentikan dan melaksanakan ibadah secara bersama terima kasih.

KNPI
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

284

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Hadirin-hadirat yang berbahagia generasi muda terbatas ini Bapak kalau melihat komposisi 1,9 juta dari 4 juta jadi 45% sebenarnya saya saja tadi hampir tidak menghadiri di dalam ruangan ini, jadi ada pra dialog setingkat pemuda walaupun ini diharapkan juga kami akan mengundang Menpora oleh Bapak Presiden ke Langsa tanggal 18, mohon izin kalau berkenan nanti kita bisa berdialog, ya jangan hanya ngomong di Jakarta Bung Adhiyaksa, juga kita ke daerah konik. Bapak Presiden yang saya hormati, Kita sering berdialog, yang terakhir kalau tidak salah ketika menyambung aspirasi termin kedua. Ketika itu kami punya harapan sebagai calon presiden kami. Ada beberapa hal memang kalau kita melihat konigurasi kepulauan ini, alih fungsi gitu ya. Aceh itu otak, nyawa itu Presiden, Papua itu tempat pembuangan. Nah ketiga otak ini tidak bisa bekerja dengan baik apalagi konik ini juga tidak bisa berpikir dengan baik. Juga kalau tidak bisa menyelesaikan masalah Aceh, otak secara nasional tidak bisa bekerja, demikian juga makanan yang masuk tidak bisa didistribusikan ke semua daerah yang ada di perut, seimbang. Itulah kita alih fungsi dari Korea dan China. Benar apa salah, saya punya simpati upaya Bapak yang tadi, tapi disadari bahwa nilai tawar kita jangan terlalu murah. Kita berpengalaman dengan hal itu, sehingga kalau kita melonggarkan upaya keamanan, keamanan juga upaya Bapak untuk memberikan amnesti, tidak akan tercapai. Jadi perlindungan masyarakat lebih diketatkan sambil kita upaya alternatif yang akan diberikan. Kemudian masalah penyelesaian optimalisasi otonomi, bukan maksimal wewenang. Itu besar tapi perdagangan saja telah kita batasi termasuk masalah Sabang itu Bapak, itu diharapkan PP belum keluar-keluar, dapat diselesaikan. Kemudian kebijakan-kebijakan baru jangan sampai, kebijakan-kebijakan baru oleh pemerintah pusat juga akan menimbulkan perusuhan baru tentunya kerap

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

285

akan muncul juga persoalan-persoalan lain, misalnya pemekaran apakah perlu dikaji akan terjadi konik baru di Nanggroe Aceh Darussalam, kemudian sumber daya ekonominya kalau sudah berbasis padi. Karena ada keinginan memang disertasi Bapak bisa kita implementasi di daerah, pembangunan ekonominya berbasis pertanian, saya kira ini bisa disosialisasikan termasuk kami siap untuk menerima disertasi itu kalau bisa untuk kita terapkan di daerah. Bapak Presiden yang terhormat, selama ini pemulihan ekonomi kalau kita andalkan APBD tanpa Inpres khusus untuk menunjang apakah itu pemberian modal tanpa agunan dan lain sebagainya. Yang selama ini yang dilakukan oleh Pangdam Bapak PDSB juga yang telah melanjutkan pembinaan terhadap GAM itu lepas begitu saja tanpa ada pemberian dulu. Ada janji satu orang dua hektar, demikian juga modal mereka yang melaut. Tapi sampai sekarang belum ada titik terangnya. Yang terakhir, kepastian hukum Bapak. Ada satu harapan memang ketika muncul hiruk-pikuk di Indonesia ini, antara maling teriak maling sudah menggejala di seluruh Indonesia. Ada hal baru, tekad baru, dan ada harapan baru, semoga ini jangan sampai, semangat Bapak itu sampai kurang dengan interpelasi DPR. Bapak jangan takut karena Bapak memang presidennya rakyat kalau memang mereka mau interpelasi kami akan di belakang Bapak, tegakkan hukum siapapun. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Suara generasi muda yang harus kita dengar, karena merekalah nanti yang melanjutkan estafet kepemimpinan di negeri ini ketika kami yang lebih tua akan pelan-pelan mundur dan yang muda akan tampil. Pertama betul, justru operasi terpadu itu dilaksanakan secara berkualitas, secara lebih terarah, secarah sungguh-

286

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sungguh agar keamanan ini tepat dapat dipelihara. Kalau keamanan tetap dipelihara, solusi yang kita harapkan itu akan punya jalan dan punya ruang. Saudara-saudara prajurit TNI dan Polri yang bertugas di sini itu bukan kemauannya sendiri ya. Bukan maunya sendiri mereka mengemban tugas bangsa dan negara. Mereka meninggalkan anak, istri berbulan-bulan, setahun lebih, berkali-kali, dan tidak ada jaminan untuk hidup selamat dalam penugasan. Tapi mereka mengemban tugas negara, oleh karena itu kita hormati tugas memulihkan keamanan yang mereka lakukan di Nanggroe Aceh Darussalam ini. Justru karena bukan maunya sendiri dan itu bukan tujuan akhir, tujuan akhirnya menyelesaikan masalah ini dengan baik, maka kita berikan ruang agar keamanan dipelihara dan ditegakkan terus sebagaimana yang berlangsung sekarang ini, carilah jalan lain agar pada saatnya nanti tidak lagi dilakukan keadaan darurat operasi pemulihan keamanan dalam skala seperti sekarang ini. Itulah harapan kita. Nah yang kedua, ekonomi. Betul bahwa begitu nanti ketemu solusinya ada paket kita rembuk secara bersama tidak cukup dengan anggaran daerah harus juga dengan anggaran pusat dengan yang lain-lain, dipikirkan antara kita, DPR RI, DPD, semua bersatu padu memikirkan ini. Kemudian yang terakhir, penegakan hukum. Saya kira kalau adik bisa mengikuti, memantau apa yang kita lakukan sekarang ini, berjalan di seluruh tanah air tetap dengan menegakkan keadilan, kebenaran yang sebenarbenarnya. Saya kira tidak akan sulit itu, dan kita akan lakukan dengan baik. Saya kira demikian ya, kebijakan pusat insya Alllah, kebijakan pemekaran, kebijakan yang lain-lain akan kita sinkronisasikan, yang penting harus ada solusinya. Solusinya itu memenuhi keadilan, memenuhi harapan masyarakat, tidak menghancurkan ekonomi kita dan lain-lain. Selalu ada solusi yang bisa dijelaskan dengan gamblang. Yang penting akibat kebijakan itu jangan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

287

sampai masyarakat menderita, jangan sampai Saudarasaudara kita kehilangan pekerjaan dan kemudian menjadi masalah baru. Itu nanti yang akan kita tempuh ketika kita menetapkan kebijakan untuk kita berlakukan di Nanggroe Aceh Darussalam. Demikian. Masih ada waktu.

Kampus
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang saya hormati, Presiden Republik Indonesia beserta Ibu, Serta rombongan dari Jakarta baik dari kalangan eksekutif maupun pada anggota DPR, Nama saya adalah Abdullah Ali dari kalangan kampus. Selama 20 tahun yang hingga dua bulan yang lalu masih menjadi anggota Badan Pekerja MPR 1999 2004. Saya memberi pendapat ini yang menurut hemat saya adalah yang saya pikir tidak salah tentunya di depan seorang presiden yang super legitimate, maaf kalau saya katakan begitu yang dipilih. Bukan saya yang dipilih oleh rakyat tetapi juga memperoleh angka 61% dari 120 juta pemilih. Jadi saya turut mendoakan agar gebrakan-gebrakan pembangunan Bapak yang seratus hari dalam masa jabatan Bapak ini dapat merupakan suatu keberhasilan mengawali pembangunan negara bangsa kita sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang sudah diamandemen di era reformasi ini. Kemudian dalam kita memandang masalah Aceh, pemerintah telah berketetapan melakukan operasi terpadu yang sekarang ini berada di bawah PDSG, yaitu yang terdiri daripada pemulihan keamanan, pemberdayaan ekonomi rakyat, penegakan hukum dan tertib masyarakat. Pemantapan Pemda dan operasi kemanusiaan. Nah ini kalau kita lihat dari antara semua ini yang paling menonjol dan paling terlihat dan yang paling menghimpit masyarakat adalah pemberdayaan ekonomi rakyat, itu masih banyak kurang Bapak Presiden, yaitu kelihatannya dikaitkannya dengan yang lain-lainnya, itu tidak secara struktural dan

288

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

bersifat mikro. Di Aceh, sekarang ini ada sekitar 1,4 juta rakyat yang saya katakan miskin papa. Miskin papa itu seperti orang yang sudah kelaparan tetapi kalau dikasih makan, makan saja tidak sanggup, seperti itu. Jadi sekarang ini, sebagian besar mungkin 90% sumber daya ekonomi atau sembako dan lain-lain kebutuhan pembangunan di Aceh itu datangnya dari Sumatera Utara, dalam hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah pembangunan kita ini. Jadi oleh karenanya, saya pikir, tanpa ada usaha pembangunan ekonomi yang terpadu dengan usaha pemulihan keamanan, para masyarakat tani, nelayan di pedesaan yang Bapak tekuni dalam disertasi Bapak itu, akan kehilangan sumber daya ekonomi dan sumber daya beli secara yang cepat, dan habis itu, sumber daya itu, saya pikir ini kemampuan beli masyarakat sudah sangat kurang, tipis. Oleh karena itu program pemberdayaan ekonomi rakyat secara mikro dan proporsional harus dikaitkan dengan program pemulihan keamanan, dan ketiga program operasi terpadu lainnya secara cepat. Di Aceh ada sejumlah, tentunya cendekiawan di universitas, yang saya pikir kepandaiannya juga tidak kurang dari yang ada di pusat, karena selama ini kita juga kirim mereka ke luar negeri. Ada para ulama, ada pemuka-pemuka adat, pemuka masyarakat, pemuda, wanita dan lain-lain. Kami himbau Bapak, ini sudah menjadi program Bapak juga dan ini hanya penggaris bawah saja, agar marilah kita di Aceh bersama Bapak itu perbaiki atau seirama membuat rencana-rencana pembangunan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, sehingga dengan demikian, bersama dengan pemulihan keamanan dan penegakan hukum dan perbaikan tender dan lain-lain ini segera terasa cepat. Dan untuk ini kami pikir tenaga-tenaga kita di sini banyak mau membantu, dan mudah-mudahan ini bisa terus. Terima kasih atas perhatian Bapak. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

289

Presiden Republik Indonesia


Terima kasih, Terima kasih Bapak Profesor Abdullah Ali, itu juga yang insya Allah menjadi program kita, dan Bapak juga nanti untuk bersama-sama nanti ikut merumuskan. Memang akhirnya masyarakat golongan ekonomi lemah, yang miskin, yang menganggur, yang penghasilannya sangatsangat kecil, pas-pasan itu harus menjadi sasaran utama. Kita bikin program nanti yang betul-betul mengarah ke situ. Saya kira demikian Bapak, terima kasih atas pandangannya. Saya masih ingin berlama-lama, tetapi jam di sana 12.10, kita harus menuju ke masjid untuk beribadah bersama. Nanti kita lanjutkan di lain kesempatan. Bapak Ibu hadirin sekalian, Saya mohon maaf kalau ada tutur kata yang salah, tetapi insya Allah setelah acara ini saya kembalikan lagi pada Bapak Gubernur. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nanggroe Aceh Darussalam, 26 November 2004

290

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

291

Keynote Address By President Of The Republic Of Indonesia


The Future Of Aseans Competitiveness At The 2nd Asean Business And Investment Summit
Vientiane, Laos, 28 November 2004

Mr. Chairman, Distinguished Business Leaders from ASEAN and ASEANs trading partners, Ladies and Gentlemen, It is a pleasure and honor for me to address al of you, the leaders of business from ASEAN, at this very important ASEAN Business and Investment Summit. I am especially delighted that this summit is taking place in Laos, one of our newer members. ASEAN once again is showing its determination at togetherness. And in this spirit of togetherness, it is timely that we are joined here today to think about the many ways and means of enhancing our collective competitiveness. Yet as many of you will agree, our critics have probably begun snickering now. How can ASEAN accomplish this, the say, what with increased global and regional competition? How can ASEAN compete in this cut-throat environment? Granted, the challenges are indeed great. But we can be as determined as the critics and overcome their skepticism, and may I say, our own as well. How? Well, keeping our positive attitude, for one, is a good start. And I have always believed that a positive attitude can overcome challenges, or else

292

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

I would not be speaking here today as Indonesias executive chief, it wasnt easy getting here, trust me. With this positive attitude, I condently say that if we put our heads together to think of collective solutions, then we will be stronger, more dynamic, and better able to cope and overcome these challenges. Why? Because competition is a fact of life, it is not going away. I sympathize that for some countries, competition can be a matter of life and death, because it determines job creation and the peoples welfare. We certainly have seen how this struggle for greater competitiveness has created new economic regions. We see this in countries where agglomeration of economic and industrial activities often dene a nations competitiveness. It is also happens within a wider region, when neighboring countries join forces to create an economic region that strengthens not only the member countries, but the region as a whole. For ASEAN, competition is serious business. In fact, I dare say that ASEAN is increasingly dened by its economic competitiveness, it is through this distinction that we can wield greater international diplomatic power. Indeed, we articulated our determined approach towards competitiveness last October, when we outlined our vision for an ASEAN Economic Community (AEC) at the Ninth Summit Meeting in Nusa Dua Bali. As we all know, AEC is one of three pillars of the ASEAN Community vision, dened at that summit as the Bali Concord II, the other two pillars being the ASEAN Security Community and the ASEAN Socio-Cultural Community. The ASEAN Economic Community seeks to creates a stable prosperous, and highly competitive ASEAN economic region in which there is a free ow of goods, services, investment, and a free ow of capital, equitable economic of development and reduced poverty and socio-economic disparities in the year 2020 In order to achieve this vision, ASEAN needs to transform the region into a single market and production base. Why

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

293

a single market? So that consumers in the region has freedom of selection, to buy regional goods as if they were produced in their home countries. Our individual countries have large markets, but as an ASEAN single market, we have an enormous consumer market. This larger domestic market will make the regions industries much more competitive. Isnt it then just common sense to have this free ow of goods and services, funds, and people, and equally important, a free ow of ideas? Surely as leaders of business and captains of industry you will agree with me that a healthy economy requires a secure and efcient ow of all these things, within and across borders. This is what the ASEAN Economic Community aims to achieve. Now, why a single production base? Well, it would make linkages between far-ung production centers much easier. This production base would also allow for a dynamic division of labor between those centers, based on their individual comparative advantages. What we are aiming for is enhanced competitiveness, so that rms operating in the region can withstand global competition. The basic tenet is that increased specialization, efcient resource allocation, and diffusion of knowledge through trade will heighten ASEAN-wide competition, and hence a rms competitiveness. Some of our critics may say, well, the differences between these ASEAN countries are too great, how can the possible function as one entity? I dont agree with this thinking, but then again, I am from Indonesia, where differences are everywhere, an intrinsic part of our society. Perhaps, because I have grown up in such an environment, and indeed have thrived in it, that I can condently say, diversity is a strength. Indeed, ASEAN itself is the embodiment of our diversity. And in this new millennia, diversity is the foundation of global living. Consider this: ASEAN members vary according to individual natural resources, and levels of development. To those

294

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

who say that is a problem, I reply that is the basis for a dynamic division of labor, if we can ensure a smooth and efcient exchange of inputs. That is why we must eliminate trade barriers, their presence merely hinders this exchange. Now, a word about investment. This dynamic division of labor that I am talking about depends on investment, including the movement of industries from the more developed members to the less developed ones. It also depends on an ongoing expansion and upgrading of regional production networks. As entrepreneurs will say, we must throw money at something in order for it to return. So we must invest more in these regional production networks, so that they become stronger components of the global supply chain. Here, foreign investment plays a critical role, with their presence, we can create network of large, medium, and small domestic companies. This single production base will mean that production activities in each of the ASEAN members will become regionalized and internationalized, so that less developed members of ASEAN, and their SMEs, can benet from regional production networks. These so to say smaller sh can then leapfrog by specializing and nding niches in this production network. How can we accomplish this? As Ive said before, with a lot of positive attitude, and this attitude is best exemplied by free and open investment. If we allow for greater investment, especially foreign direct investment, then we can maintain the changes necessary for the networks progress. Governments of member nations must be active in opening up their investment regimes and seeking these investors. But thats not all, the road to success is much tougher that that. To gain maximum benet from integration, we need to meet other conditions. First of all, governments, and I am speaking of my country as well, we all need to increase the efciency of all economic transactions in the region. The quality of these transactions are vital because if they are good, then

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

295

individuals will be prompted to improve their skills, and companies will be prompted to increase their capital and output. Of course, as with most everything else in this globalize world, its all about connectivity. And these transactions that I speak of depend on an array or economic institutions, as well as on the quality of physical infrastructure. Simply speaking, a country where property rights are absent, trade policies are highly restrictive, and corruption is rampant, is unlikely to enjoy rapid economic growth, regardless of the size of its domestic market, its human capital, or its production technology. That is why I encourage all of you to keep pushing for more open economic policies. Our main challenge today is to deepen our economic integration. Why? Two words: India and China. I am sure that everybody in this room is familiar with the presence, and potential, of those two emerging economic powers. China is a magnet for foreign investors, in many ways unbeatable as a manufacturing outlet. But in my meetings with investors, I have also learned that business seek to reduce risks, and investing too much in one location increases those risks. We have to take advantage of their strategy of diversication, and lure them to our region. ASEAN, as a single entity, can be as attractive as those two economic giants, but it is our responsibility to make it so. Here is where diversity can be an asset. We can leverage this diversity into a complementary factor, one that allows the region to attain economies of scale. And if we make regional production networks more manageable, then producers can break up a production activity into many separated location specic steps. This would greatly increase intra-regional trade. And for those skeptic who think this is wishful thinking, I say to them, niches for labor-intensive activities are constantly being created in areas that are traditionally viewed as capital, or technology-intensive, such as electronic products. Thats why the promotion of a single production base brings

296

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

benets to all its members, the more advanced as well as the less advanced. We can also enhance our competitiveness in the service sector. We can promote low-cost, but high-quality service industries. I can name my possibilities: we can position ASEAN as a global outsourcing hub, a tourism hub, or a health and well-being industry hub. We can take advantage of all these potential industries. After all, efcient services are also vital to national and regional competitiveness as a whole. Ladies and Gentlemen, Having outlined to you the vision and rationale for having the ASEAN Economic Community, I also want to say that this has been a year of progress and achievements. My ASEAN colleagues and I will be signing an important document: the ASEAN Framework Agreement for the Integration of Priority Sectors. By providing concrete action plans and road maps for the integration of eleven economic sectors, this agreement is the rst major installment to the realization of the single production base and market. And the industries affected run the gamut, including electronics, textiles, automotive, sheries, wood-based and rubber-based industries, as well as key service sectors such as air travel, tourism, health-care, and eASEAN, our version of e-commerce. It is my hope that at this summit and going forward, all ASEAN leaders will renew their commitments to realizing the AEC by not just signing the agreement but more importantly, by making sure that this road map is attended to. We must also continue to nd more ways to broaden our integration, we must continue to focus on cooperation programs that join us together as one cohesive team. Now, let me reiterate again that I am a believer in free trade and open investment. I believe that those two factors are

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

297

essential elements of this great undertaking before us, they are the main drivers of our regional integration. Our initiative in 1992 to form the ASEAN Free Trade Area, or AFTA, was a bold step. The subsequent plan for an ASEAN Investment Area, or AIA, was another giant leap. If we build on these initiatives, I am condent that ASEAN will be one step closer to realizing its full potential. Here is where I will put, so to speak, my chips on the table. Under my leadership, Indonesia is pledging to accelerate our efforts with other ASEAN members to deepen this economic integration. The priority of our administration is to boost investment, exports, and infrastructure building, aims that I am sure all of you share with me. We know that this aim will not happen without a plan, so we are formulating a road map that will enhance business transactions and improve our investment climate? How? We will make our bureaucracy efcient and reduce all the red tape that comes with it, including in vital areas such as customs, taxation, transportation, and standards. In January 2005, we will hold a very key meeting: an Infrastructure Summit, as the prelude to a ve-year infrastructure-building program. I strongly believe a well-functioning infrastructure is essential to a well-functioning economy. Indonesia needs a total of US$ 72 billion to nance the building of roads, railways, ports, airports, power plants, clean water systems, and irrigation facilities. Funding will come from government and private investments. It is my hope that those of you interested can come to our summit. A healthy partnership between the government and the private sector is also a necessity. As President, I have reiterated my wish to have regular direct consultations with the business community. On its part, the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN) will also include representatives of foreign business in Indonesia through the foreign chambers. I also look forward to inputs from you the business

298

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sector, the ones who are at the forefront of the realization of the ASEAN Economic Community, as to what more ASEAN can do to achieve the vision of a single production base and market. I realize that our individual agendas to actively participate in regional economic integration is indeed a tall order. However, my government is working hard on these issues. After all, the positive impact of our efforts will be felt not only by Indonesian producers and consumers, but also far beyond our national borders. We all want ASEAN to succeed in economic cooperation. This success requires member nations to strengthen their abilities to play an active part in cooperation. We need to look to each other for mutual support, providing exchange programs and other experience-sharing opportunities when needed. I am condent that each ASEAN member can meet this challenge. Indonesia is certainly ready to share whatever experience or insight we have with other members of ASEAN. This is what community building should be about: as in Indonesia, it should be about a respect and celebration of diversity and of unity. It is this community building that provides the over arching framework for our cooperation in the various elds, including in the economic eld. It is this community building that will propel us to the forefront of the 21st century. Ladies and Gentlemen, Thank you for providing me the opportunity to share with you my thoughts and I look forward to your contribution and partnership in the realization of the ASEAN Economic Community.

Laos, 28 November 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

299

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pertemuan dengan Masyarakat Indonesia di Vientiane - Laos
Wisma Duta-Laos, 30 November 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat malam, Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Saudara Duta Besar beserta Ibu dan keluarga Besar KBRI di Vientiane, Laos. Saudara-saudara Keluarga Besar Bangsa Indonesia yang berada di Laos, Hadirin sekalian yang berbahagia. Pada kesempatan yang baik ini dan Insya Allah penuh berkah, saya mengajak hadirin untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT atas perkenan rahmat dan ridho-Nya kita dapat bertemu di tempat ini, di Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia, di Vientiane, Laos dan semoga kita semua senantiasa berada dalam keadaan sehat walaat. Saya berkunjung ke Laos ini untuk sebuah tugas negara. Saya tidak datang sendiri tetapi saya mengemban tugas negara ini bersama-sama dengan Beliau-beliau yang mewakili DPR RI, yang mewakili generasi muda kita, yang mewakili dunia usaha kita. Barangkali tidak semuanya hadir malam hari ini. Kemudian tentunya adalah anggota Kabinet Indonesia Bersatu. Kita juga gembira, di belakang ada yang menggunakan seragam merah dan putih, yang tadi dengan bangga kita sak-

300

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sikan ikut dalam rally ASEAN India Car Rally 2004, yang Insya Allah nanti akan mengakhiri rally-nya di Pulau Batam, di negara kita. Ada pepatah tak kenal maka tak sayang, datang tampak muka, pergi tampak punggung. Oleh karena itu, supaya suasana malam hari ini, meskipun agak larut malam, tetapi kita ingin melepas rasa rindu. Terus terang kami semua rindu kepada saudara-saudara kita yang ada di luar negeri. Mudah-mudahan Saudara-saudara yang di luar negeri juga rindu kepada Saudara-saudaranya yang ada di Tanah Air, tetap mencintai bangsa dan negaranya, tetap bangga kepada Indonesia dan dapat menampilkan citra yang terbaik untuk kehormatan bangsa yang kita cintai. Saya akan memperkenalkan diri dari Beliau-beliau yang mewakili DPR RI, ketiganya adalah pejabat senior, senior parlementarian yang mempunyai posisi terhormat di DPR RI. Yang paling kanan adalah Bapak Theo L. Sambuaga, sebelah kiri Beliau adalah Bapak Sudarto Danusubroto, sebelah kiri Beliau adalah Bapak Suripto. Dari Kabinet Indonesia Bersatu yang paling kiri adalah Bapak Widodo AS, ini Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Di sebelah kanan Beliau adalah Bapak Aburizal Bakrie, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Sebelah kanan Beliau, Bapak Yusril Ihza Mahendra, Menteri Sekretaris Negara. Sebelah kanan Beliau, Bapak Hassan Wirajuda, Menteri Luar Negeri beserta Ibu. Kemudian sebelah Ibu Hassan adalah Ibu Marie E. Pangestu, Menteri Perdagangan. Yang paling kanan adalah KAPOLRI kita, Bapak Jenderal Dai Bachtiar. Di sebelah kiri ada Sekretaris Presiden, Bapak Kemal Munawar. Sebelah kirinya Sekretaris Militer Presiden, Bapak Mayor Jenderal TNI TB Hasanuddin. Sebelah kiri Beliau adalah Dirjen Protokol, Djoko Hardono. Sebelah kiri Beliau adalah mewakili KNPI, Saudara Nadjamudin Ramli. Sebelah kirinya pakai Ramli juga, Bapak Nachrowi Ramli, Kepala Lembaga Sandi Negara. Sebelah kirinya adalah Komandan Pengamanan Presiden PASPAMPRES, Mayor Jenderal TNI. Marini Agung Widja-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

301

jadi. Kemudian tanpa Beliau paling kiri tidak bisa terbang, Direktur Utama Garuda, Bapak Indra Setiawan. Ada Bapak Brata di sini, Beliau Direktur Jenderal di Departemen Pertahanan. Saya kira ada banyak Pak, tolong yang ikut rally yang mewakili bangsa kita berdiri, ada berapa Bapak. Kita berdoa supaya Beliau bisa mengangkat nama besar bangsa Indonesia, Insya Allah. Terima kasih. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Duta Besar tadi, bahwa saya mengemban amanat rakyat, mendapat mandat dari rakyat untuk memimpin Indonesia, Insya Allah lima tahun mendatang. Hari ini genap hari keempatpuluh, saya bertugas sebagai Presiden RI, kita berterima kasih, kita memberikan penghargaan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri yang dengan dedikasi dan kerja keras Beliau, Beliau telah dapat menyelenggarakan PEMILU yang sangat bersejarah, yang dihormati oleh seluruh dunia, yang disebut PEMILU yang damai dan demokratis. Kita juga berterima kasih kepada Pemerintahan Ibu Megawati, karena setelah negara kita mengalami krisis, tiga tahun terakhir kondisi ekonomi kita membaik , makro ekonomi kita itu memiliki posisi yang baik yang menjadikan landasan bagi pemerintah yang sewaktu nanti untuk melanjutkan pembangunan kedepan. Tentu saja kita berterima kasih, kita memberikan penghargaan, apa yang sudah dicapai pemerintahan yang lalu, yang belum bisa dicapai misalnya pengangguran yang juga masih tinggi, sektor riil yang belum tumbuh benar, tugas saya untuk memperbaikinya di waktu yang akan datang. Suatu saat, pemimpin Indonesia yang menggantikan saya tentu juga akan melanjutkan apa-apa yang belum saya capai atau belum bisa dicapai oleh pemerintah sebelumnya. Dengan demikian, bagi rakyat, bagi bangsa, pergantian kepemimpinan, pergantian pemerintahan itu bagian dari kehidupan demokrasi. Itu terjadi di negara manapun juga. Oleh karena itulah, wajib hukumnya kita menghormati, kita mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin, sejak mendiang

302

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Megawati, karena dengan segala kelebihan dan kekurangan, Beliau-beliau itu telah berbuat, telah berupaya keras untuk meningkatkan nasib dan masa depan bangsa Indonesia yang sama-sama kita cintai. Saudara-saudara sekalian, Saya memang bersyukur bahwa baru satu bulan lebih sepuluh hari, saya mendapatkan peluang untuk bisa bertemu dengan banyak kepala negara, hadir dengan banyak forum yang tidak mungkin saya lakukan kalau saya harus berkunjung satu persatu ke negara-negara sahabat itu. Disamping waktu saya habis, biayanya mahal sekali, dan itu tentu tidak tepat karena justru awal-awal pemerintahan saya, orang sering menyebut seratus hari pertama, saya dan pemerintah memang harus lebih menangani, mengelola permasalahan di dalam negeri. Alhamdulillah minggu yang lalu selama dua hari satu malam, ulangi dua hari tiga malam, saya menghadiri APEC Meeting di Santiago, Chile, itu terbang pulang-pergi tujuh puluh jam, tinggal di Chile-nya itu hanya limapuluh delapan jam. Di situ alhamdulillah saya bisa bertemu dengan duapuluh satu kepala negara, yang kalau saya berkunjung satu-persatu, berapa bulan itu, antara lain untuk kepentingan negara kita. Disamping pertemuan dengan para pemimpin APEC, kami waktu itu, bersama-sama dengan DPR, bersama-sama dengan dunia usaha kita atau KADIN, bersama-sama dengan generasi muda yang mewakili KNPI, itu bisa melaksanakan pertemuan dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Hu Jintao, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan Presiden Amerika George W. Bush, dengan Perdana Menteri Australia John Howard, dengan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark, dengan Presiden Chile Ricardo Lagos, dengan Perdana Menteri Kanada Paul Martin dan satu lagi dengan Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

303

Dalam pertemuan maraton saya di Chile, alhamdulillah kita telah banyak mendapatkan agenda kerjasama yang insya Allah lima tahun mendatang akan kita jalankan secara sungguh-sungguh, tentu untuk kepentingan kita, kepentingan negara kita, kepentingan bangsa kita dan juga kepentingan di antara Indonesia dengan negara-negara sahabat itu. Selama dua hari di Laos ini, alhamdulillah, saya dan rombongan para Menteri, DPR dan lain-lain, juga mengikuti beberapa Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi, yang dihadiri oleh kepala negara atau kepala pemerintahan. Pertama adalah ASEAN Summit, sepuluh negara, ingat sepuluh negara masih hafal, negara mana saja ASEAN itu? Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, Thailand, itu enam, ditambah yang baru, Laos, Kamboja, Vietnam dan Myanmar. ASEAN Summit, setelah itu ASEAN plus three Summit, sepuluh tadi ditambah dengan Tiongkok, China, Jepang dan Korea. Kemudian ASEAN plus masing-masing, ASEAN plus China, ASEAN Korea, ASEAN plus Jepang. Jadi itu sudah lima kali Summit, tambah ASEAN plus India. Summit yang keenam, ditambah ASEAN plus Selandia Baru dan Australia. Jadi tujuh kali Pertemuan Tingkat Tinggi, tentu kita membahas untuk kepentingan kita dan kita berjuang untuk kepentingan Indonesia. Disamping itu, kita juga melaksanakan pertemuan bilateral, baru saja ini sebelum ke sini, dengan Myanmar. Sebelumnya kita pertemuan bilateral dengan antara lain Brunei Darusalam, kemudian dengan India, kemudian dengan Vietnam, dengan Laos, dengan Kamboja, dengan Korea, dengan Thailand, dengan Filipina dan kami melaksanakan pertemuan segi tiga, Thailand, Malaysia, Indonesia. Waktu saya di Santiago bertemu dengan Presiden Hu Jintau dari China, tapi di Laos saya ketemu dengan Perdana Menterinya. Jadi sudah lengkap, baik itu yang Kepala Negara maupun Kepala Pemerintahan. Dari semua itu, alhamdulillah kita melangkah lebih jauh lagi untuk kerjasama yang lebih kongkret. Apa artinya kerjasama lebih kongkret?.

304

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Saudara-saudara, Kita ingin Indonesia lima tahun mendatang, ekonominya makin baik, kalau ekonomi makin baik, rakyatnya makin sejahtera, kalau rakyat sejahtera negara kita namanya adil. Kita berjuang untuk itu, oleh karena itulah maraton, kurang tidur, memang, tetapi alhamdulillah kita mulai mengagendakan kerjasama lanjutan, sebagian sudah dirintis oleh Ibu Megawati, sebagian kami lanjutkan dan kami tambah lagi, misalnya kerjasama di bidang perdagangan, kerjasama di bidang investasi, kerjasama di bidang perikanan, pertanian, industri, energi, pendidikan, budaya, pariwisata, termasuk kerjasama di dalam menghadapi kejahatan trans nasional, termasuk terorisme dan kerjasama untuk memelihara atau menegakkan keamanan regional. Itulah agenda-agenda konkret kita. Mengapa kita melakukan kerjasama dengan luar negeri? Pertama-tama, dalam era globalisasi, tidak ada negara di dunia ini, satu pun juga yang tidak bekerjasama dengan negara lain. Itu yang pertama. Akan menjadi bangsa yang merugi, akan menjadi bangsa yang kalah, kalau kita tidak cerdas dalam era globalisasi ini. Mengembangkan kerjasama untuk kepentingan kita, itu yang pertama. Yang kedua langkah-langkah pembangunan ekonomi, pembangunan teknologi, dan bidang-bidang kehidupan yang lain sekarang ini juga ada proses untuk kerjasama dengan negara-negara sahabat, terutama mereka yang memiliki kemampuan untuk kita bisa menimba pengalaman, bisa mengalirkan kelebihan-kelebihan itu ke negeri kita sendiri. Dan yang terakhir mengapa kita mengadakan kerjasama dengan luar negeri, misalkan kita ingin kawasan Asia Tenggara, kawasan yang stabil yang aman dan damai, karena Undang-Undang Dasar kita, karena amanah konstitusi, karena rakyat kita ingin memang, disamping satu, melindungi segenap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, keadilan sosial

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

305

dan perdamaian abadi, itu amanah konstitusi. Oleh karena itulah, kita jangan alergi melaksanakan kerjasama dengan negara lain. Harus, tetapi kerjasama itu untuk sebesar-besar kepentingan rakyat kita. Harus cerdas, harus jernih, harus tepat agendanya, kerangkanya dan aturan-aturan mainnya. Itulah yang ingin saya sampaikan, dengan demikian, mudah-mudahan dengan doa Saudara-saudara semua yang saya cintai, negara kita terus kita majukan. Masalah-masalah yang sangat komplek, karena negara kita baru saja mengalami krisis enam tahun yang lalu, juga terus dapat kita tingkatkan kondisinya menuju Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih aman, lebih adil, lebih demokratis dan lebih sejahtera. Itulah sebenarnya misi kami, oleh karena itulah meskipun sudah dua hari di sini, rasanya baru sekarang ini agak rileks karena dari jam ke jam, dari pertemuan ke pertemuan, dari diskusi ke diskusi, dari negosiasi ke negosiasi. Jadi tidak terasa, karena kami semua bersemangat, capeknya nanti biasanya. Bersemangat untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan nasional kita. Bapak Duta Besar, Saudara-Saudara, Keluarga Besar KBRI maupun masyarakat Indonesia yang ada di Laos ini, Saya berharap, saya berpesan, saya memohon, jagalah harkat, martabat, dan nama baik bangsa dan negara kita. Apapun profesi Saudara, jaga kehormatan dan nama baik bangsa Indonesia. Saudara juga duta bangsa, bukan hanya Bapak Rasyid sebagai Duta Besar, Saudara juga duta-duta bangsa Indonesia, jangan cemarkan nama baik kita, tolong junjung tinggi Indonesia adalah bangsa yang besar dari dulu dan kita, insya Allah akan terus membangun diri, betul-betul menjadi negara yang besar, terhormat, baik di dalam negeri maupun di dalam pergaulan masyarakat internasional.

306

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Yang kedua teruslah berjuang sesuai dengan profesi Saudara masing-masing, do the best, berbuatlah yang terbaik, kalau menjadi duta bangsa, menjadi staf, menjadi diplomat, ya jadilah diplomat yang baik, staf yang baik, yang dibanggakan bukan sekedar melaksanakan tugas, bukan bisnis of usual, harus ada nilai tambahnya. Demikian juga yang lain, bergerak di bidang ekonomi, tunjukkan Anda seorang wiraswastawan yang baik, antropologi yang baik , jangan nakal-nakalan, yang benar, etikanya benar, profesional, jiwa pengusahanya tinggi sehingga juga mengharumkan nama bangsa dan negara kita. Apapun profesi Saudara, semua profesi itu mulia kalau Saudara jalankan dengan baik, bahkan tak segan melihat, oh ini Indonesia. Saya bangga, saya hormat orang itu baik, dimanapun, sebagai apapun Saudara. Kemudian yang ketiga, teruslah berkomunikasi dengan saudara-saudara di tanah air. Terus berkomunikasi dengan baik, saling doa, mendoakan baik, tidak ada yang lebih baik dari doa dari sesama saudara kita, sesama sebangsa dan setanah air. Kekuatan doa, kekuatan dzikir, itu adalah kekuatan yang dahsyat yang bisa mensukseskan profesi dan tugas Saudara masing-masing. Dan tentunya saya titip kepada Bapak Duta Besar, semua warga Indonesia yang di Laos ini, tolong diberikan pengayoman dan perlindungan yang baik. KBRI harus tahu orang-seorang warga Indonesia yang ada di Los ini, mendapatkan proteksi, mendapatkan informasi, memberikan pelayanan kalau diminta. Jadi tolong sebagai keluarga besar bangsa Indonesia, berikan kemudahan-kemudahan agar mereka lebih dapat menjalankan kehidupannya yang lebih baik di negeri ini. Saya kira itulah yang dapat saya sampaikan, dan insya Allah besok saya mohon diri untuk kembali ke tanah air, karena tugas terus menunggu. Besok siang atau sore sudah mendarat, malam saya harus bergerak ke arah Cisarua, ada kegiatan di sana. Paginya akan ada berapa banyak para guru yang akan berkumpul di Jakarta, 10 ribu guru, saudara-sau-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

307

dara kita, para guru datang dari penjuru tanah air, mereka ingin silaturahim dengan kami-kami, tentu karena mereka itu pahlawan, para guru harus diterima dengan baik. Tugas terus menunggu di tanah air, oleh karena itu saya mohon diri besok pulang dan tentunya sekali lagi kita saling mendoakan negara kita makin maju, makin sejahtera , makin aman, makin adil, dan makin demokratis. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk dan lindungannya kepada kita sekalian. Sekian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Laos, 30 November 2004

308

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

309

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Puncak Peringatan Hari Aids Sedunia Tahun 2004
Istana Negara, 3 Desember 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat sore, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Saudara Menteri Pemberdayaan Perempuan, Saudara Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Yang saya muliakan para Duta Besar, Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non-Departemen, Para Pimpinan Organisasi internasional, Para Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat, Para Pejuang dan Sukarelawan untuk penanggulangan HIV/AIDS, Hadirin sekalian yang saya muliakan, Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hari ini kita dapat berkumpul untuk memperingati Hari AIDS Sedunia. Peringatan ini kita laksanakan bukan untuk membuat kita merasa senang dan bergembira. Sebaliknya, peringatan ini kita lakukan untuk menggugah keprihatinan bersama akan bahaya serius yang mengancam kehidupan umat manusia, yaitu ancaman bahaya penularan HIV/AIDS. Masalah ini bukan lagi masalah suatu negara, tetapi masalah global yang mulai melanda dunia sejak dekade 1980-an. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, namun sampai sekarang hasil yang dicapai masih

310

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

jauh dari apa yang diharapkan. Sebagaimana telah kita maklumi, AIDS merupakan suatu sindroma atau kumpulan gejala penyakit akibat hilangnya kekebalan tubuh. Akibat hilangnya kekebalan, seseorang tidak akan mampu bertahan terhadap serangan penyakit apa pun juga. Akibatnya, jika seseorang terserang AIDS, maka orang tersebut secara medis tidak dapat disembuhkan lagi, karena hingga kini, secara medis pula, belum ditemukan obat untuk mengatasi virus HIV/AIDS, sehingga masalah ini memang benar-benar masalah serius yang memerlukan penanganan secara global. Masalah HIV/AIDS bukan sekedar masalah kesehatan belaka, tetapi juga masalah sosial yang kompleks, karena berdampak luas dalam kehidupan masyarakat. Apa yang dituturkan oleh Beka, saudara kita tadi, menunjukkan bahwa HIV/AIDS bukan sekedar masalah medis. Tetapi memiliki kompleksitas permasalahan psikologis, ekonomi, sosial, dan lain-lain aspek dalam kehidupan kita. Pada awalnya penularan virus HIV/AIDS terjadi dalam hubungan seksual yang menyimpang, yaitu homoseksualitas. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini fenomena penyebarannya menjadi meluas, yaitu akibat perilaku hubungan seksual yang bebas. Selain itu, penyalahgunaan obat-obat terlarang, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, serta transfusi darah yang tidak terseleksi dengan baik, turut pula memberikan andil dalam penyebaran virus ini. Jika memang demikian keadaannya, tentu saja mustahil untuk menangani problema HIV/AIDS semata-mata sebagai masalah kedokteran atau masalah kesehatan. Masalahnya juga berkaitan dengan hal-hal lain seperti pendidikan, kepatuhan kepada nilai-nilai keagamaan, penegakan hukum dalam mengatasi praktik-praktik prostitusi, dan pemberantasan kejahatan narkotika dan obat berbahaya lainnya. Melalui kesempatan ini, saya mengajak semua pihak yang berkompeten untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman bahaya yang serius ini. Penyebaran

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

311

pemahaman tentang seluk-beluk HIV/AIDS harus dilakukan secara merata ke segenap lapisan masyarakat. Bahaya ini akan mengancam siapa saja tanpa terkait dengan status sosial seseorang, orang kaya, orang miskin, orang terpelajar dan orang awam setiap saat dapat saja terserang bahaya penularannya. Karena itu, kampanye pencegahan dan penanggulangannya harus dilakukan secara terus-menerus, dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam. Penerangan yang terlampau teknis dan akademis dari sudut pandangan medis, tentu saja tidak akan dipahami oleh masyarakat luas. Akibatnya, hasil yang ingin dicapai tidak mengenai sasaran yang diharapkan. Hadirin yang saya muliakan, Ancaman bahaya penyebaran HIV/AIDS di negeri kita, kini telah mencapai taraf yang memprihatinkan. Untuk pertama kalinya kita menemukan warga masyarakat yang terserang virus ini pada tahun 2000 yang lalu. Kini jumlahnya terus meningkat. Bahkan di daerah-daerah tertentu, perkembangan itu telah sampai ke tingkat yang memerlukan penanganan secara serius. Hal itu umumnya terjadi karena hubungan seksual bebas dari seseorang atau sekelompok orang yang mengidap virus HIV/AIDS dan kemudian menularkan kepada pasangannya. Seringkali yang menjadi korban penularan adalah kaum wanita, disebabkan ketidaktahuan mereka terhadap ancaman bahaya ini. Kita akan sangat prihatin jika gejala ini terus berlanjut. Oleh karena wanita yang mengidap virus ini otomatis akan menularkannya kepada bayi yang dilahirkannya, jika sekiranya wanita itu mengandung. Kita dapat membayangkan, betapa besar ancaman yang dihadapi oleh generasi yang akan datang. Adalah kewajiban kita semua dalam menanggulangi masalah besar ini. Kita berkewajiban untuk melindungi rakyat kita dari segala bentuk ancaman, sebagaimana diamanatkan oleh Pembukaan Undang-undang Dasar kita.

312

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Ancaman serius virus HIV/AIDS terhadap kaum wanita kini menjadi keprihatinan dunia, mengingat posisi yang khusus kaum wanita di tengah masyarakat, seperti saya katakan tadi. Masyarakat kita yang hingga kini masih dihadapkan kepada problema hubungan gender, sungguh harus memiliki keprihatinan yang besar terhadap masalah ini. Lemahnya posisi kaum wanita dalam melindungi dirinya, baik dari segi kejiwaan, sosial maupun ekonomi, menjadi faktor yang turut mempengaruhi mengapa mereka lebih banyak yang menjadi korban. Keprihatinan kita akan semakin bertambah bilamana kita menyadari, bahwa korban yang terbanyak di kalangan kaum wanita itu adalah remaja putri. Sebab itulah, saya sepenuhnya dapat memahami, tema peringatan Hari HIV/AIDS sedunia kali ini, sebagaimana telah ditetapkan oleh badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menanggulangi masalah ini, adalah Perempuan, Remaja Putri, dan HIV/AIDS. Hadirin yang saya muliakan, Suatu hal yang juga turut memprihatinkan kita bersama ialah fenomena penyebaran HIV/AIDS di negara-negara berkembang kini sebagian besar melanda generasi muda yang berusia antara 15 sampai 24 tahun. Karena itu, saya mengajak para orang tua, pendidik, tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat untuk secara bersama-sama menyadarkan generasi muda dan kaum remaja dari ancaman bahaya yang serius ini. Mencegah penularan HIV/AIDS adalah jauh lebih baik daripada menanggulangi masalahnya setelah semuanya terjadi. Seperti telah saya katakan tadi, akan sia-sia kita menanggulangi korban penyebaran virus ini dari segi kedokteran, karena hingga sekarang belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. Saya berkeyakinan, nilai-nilai keagamaan yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat kita, serta adat-istia-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

313

dat masyarakat kita yang agung, akan sangat bermakna dalam menanggulangi penyebaran virus yang sangat berbahaya ini. Ajaran agama dan adat istiadat yang hidup dalam masyarakat, sangat menghormati lembaga perkawinan. Hubungan seksual di luar nikah, apalagi hubungan seks bebas dan berganti-ganti pasangan adalah perbuatan yang dilarang oleh agama. Agama apapun melarang penggunaan narkotika dan obat-obat berbahaya lainnya. Karena itu, saya mengajak marilah kita pertahankan nilai-nilai keagamaan dan adat-istiadat yang luhur dan agung itu, demi kebaikan dan kepentingan kita bersama. Di tengah-tengah keprihatinan bersama ini, Pemerintah akan terus berupaya menanggulangi ancaman bahaya penyebaran HIV/AIDS ini secara maksimal. Saya juga mengajak segenap jajaran Pemerintah, di pusat maupun di daerah, untuk secara bersama-sama melakukan penanggulangan. Kegiatan yang paling utama yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia. Komitmen Pemerintah untuk menanggulangi peredaran narkotika dan obat-obat berbahaya lainnya, yang juga menjadi salah satu faktor penyebab penularan HIV/ AIDS akan terus ditingkatkan. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk menunaikan segala kewajiban kita. Sebelum saya akhiri sambutan ini, ijinkan saya menyampaikan beberapa penggarisan, penekanan dan direction saya, khususnya kepada jajaran pemerintah. Kepada Saudari Menteri Kesehatan, saya minta agar mulai saat ini secara berkala para gubernur melaporkan tentang upaya-upaya yang dilakukan untuk melakukan penanggulangan terhadap HIV/AIDS dan juga penanggulangan terhadap penyalahgunaan obatobat terlarang dan narkotika. Harapan saya, bupati-walikota melaporkan kepada gubernur. Tiap bulan gubernur melaporkan kepada Menteri Kesehatan dan menteri terkait. Dan tiap tiga bulan, saya minta Menteri Kesehatan melaporkan kepada saya. Dengan demikian, saya akan mengetahui tanggung

314

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

jawab kepemimpinan di seluruh tanah air terhadap bahaya yang sangat serius ini serta upaya dan langkah-langkah apa yang dilakukan oleh para pejabat di jajaran pemerintahan. Di samping penanggulangan HIV/AIDS dan narkotika yang menjadi tanggung jawab global, saya juga ingin Pemerintah sekarang ini dan di sini sebagai vocal point atau penjuru adalah Menteri Kesehatan untuk juga melakukan langkah yang sangat serius untuk pemberantasan penyakit-penyakit tropis yang masih berjalan, berjangkit di negeri kita, utamanya adalah TBC, Demam Berdarah, dan Malaria. Saya minta juga, para gubernur di seluruh tanah air secara berkala melaporkan upaya Pemerintah-nya untuk memberantas tiga penyakit menular itu. Sekali lagi TBC, Demam Berdarah, dan Malaria. Dan pada saatnya, Menko Kesra bisa mengkoordinasikan, melaporkan kepada saya, langkah-langkah serius yang dilakukan oleh para pemimpin dan para pejabat di tanah air kita. Keluarga Berencana, di sini ada Pimpinan BKKBN, bersama-sama dengan Menteri Kesehatan, tolong kita hidupkan kembali, kita jalankan semua upaya yang sungguh-sungguh. Sebab, keluarga adalah benteng dari generasi muda kita, generasi bangsa yang makin ke depan harus makin kompetitif, makin unggul, dan makin berdaya saing. Saya dukung semua upaya yang serius dari jajaran Kesehatan, dari BKKBN, dari BNN untuk menjalankan tugasnya demi langkah bersama kita menanggulangi ancaman serius ini, menyelamatkan masa depan bangsa kita, menyelamatkan generasi muda kita. Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan sesuatu kepada pimpinan organisasi internasional dan badan-badan yang mengemban tugas yang sama. On behalf of the Indonesian Government and the Indonesian people, I would like to express my sincere thank and deep appreciation to all international organizations under the United Nations and other organizations that contribute to the Indonesian effort in ghting our biggest threat that

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

315

is the threat of HIV/AIDS. I think we agree that there must be a global commitment, global solution, and global action in the ght against the threat of HIV/AIDS and other diseases, to include tropical diseases. During the APEC Meeting that I attended in Santiago two weeks ago and also during the ASEAN Summit that I also joined in Laos three days ago, we discussed in depth how to ght against a new threat to humanity. We are talking about human security, we are discussing about how to ght tropical diseases such as SARS, Avian Flu, and other diseases. So the time has come, Ladies and Gentlemen, for international organizations, we have to unite, we have to develop our commitment, our action, and act collectively to ght against this new threat of this new decade of this new era, the threat our mankind. So once again, I ask you to work together, to synchronize our efforts in the ght against this global threat. I do believe very strongly in this is very challenging mission, in this very challenging task. If we are united and move and act together, we will achieve undoubtedly that we pursue together. Demikianlah sambutan saya hadirin sekalian. Semoga harapan-harapan saya itu akan menjadi perhatian segenap lapisan masyarakat di seluruh tanah air. Betapapun kita menyadari masalah yang kita hadapi ini sangat berat, namun kita tidak mempunyai pilihan lain, kecuali menghadapinya dengan kesungguhan hati, kesabaran, dan kerja keras. Saya sampaikan penghargaan dan ucapan saya kepada para pejuang, para sukarelawan yang tidak mengenal lelah berjuang siang dan malam di seluruh tanah air, membantu pemerintah, bersama-sama dengan pemerintah memerangi ancaman kita, penyebaran HIV/AIDS yang memang harus kita berantas secara sungguh-sungguh. Dengan cara itu, kita bermohon semoga Allah SWT akan senantiasa mengiringi langkah-langkah kita bersama dalam berjuang mengatasi berbagai masalah pelik yang dihadapi masyarakat, bangsa, dan

316

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

negara. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istana Negara, 3 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

317

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Silaturahmi dan Halal Bihalal
Istana Cipanas, 4 Desember 2004

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh Selamat pagi, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Bapak Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia beserta Ibu, Yang saya hormati, Saudara-sauadara yang mengemban amanah menjadi menteri dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu, Yang saya mulyakan, para Ulama, para sesepuh dan para tokoh masyarakat Yang saya hormati Bapak Gubernur Jawa Barat, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Jawa Barat dan segenap unsur Musyawarah Pimpinan Daerah termasuk Saudara Bupati Cianjur dan Walikota Bogor, Bapak Kapolda juga ada, Kajati ada? Baik, Para handai taulan, saudara-saudara yang saya cintai dan saya muliakan, Pada hari yang sungguh indah dan insya Allah penuh berkah, marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas perkenan rahmat dan ridho-Nya, kita dapat berkumpul di tempat ini dan semoga kita semua senantiasa berada dalam keadaan sehat wal aat. Forum kita hari ini adalah forum silaturahim, forum persaudaraan dan forum kekeluargaan. Kita harus mencari

318

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

waktu, keluar dari hingar-bingar politik, dari derunya aktitas ekonomi dan hal-hal yang serba material. Kita perlu sekali-kali melakukan reeksi, kontemplasi, bersatu, untuk sekali lagi ber-silaturahim, membangun komitmen bersama, untuk melangkah ke hari esok yang lebih baik. Sebagaimana yang disampaikan oleh Saudara Alwi Hamu tadi, bahwa sesungguhnya acara halal bihalal ini bisa berlangsung di waktu yang lalu. Perlu saya sampaikan kepada Bapak Ibu hadirin sekalian, pada hari H, 14 November, 1 Syawal 1425 H, ketika saya buka acara halal bihalal di Istana Negara, sampai menjelang maghrib waktu itu masih banyak yang ada di luar, sehingga akhirnya, saya tahu karena setelah itu mengirim SMS ke istri, ke ajudan, tidak bisa masuk ke kompleks untuk berhalal-bihalal dan harus kembali, ada yang menggunakan bus dan lain-lain, dan akhirnya mereka meminta, Bisa enggak Pak SBY meluangkan waktu untuk, ya, kita berhalal bihalal. Saya katakan, sampaikan kepada beliau-beliau, insya Allah bisa, karena sesungguhnya kami juga ingin waktu itu, untuk bisa saling bermaaf-maafan. Tetapi karena tempat dan waktu yang tidak memungkinkan, sehingga tidak semua bisa berhalal bihalal waktu itu. Ternyata empat hari setelah 14 November saya harus mengemban tugas negara untuk mengikuti Konferensi APEC yang dilaksanakan di Santiago, Chili. Kembali dari Chili, saya ada kegiatan yang sangat penting, antara lain berkunjung ke Aceh untuk mengevaluasi keadaan dan juga kegiatan-kegiatan yang sangat mendesak waktu itu, sehingga belum dapat pula kita lakukan acara seperti ini. Tanggal 28 November saya harus berangkat lagi untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN plus beberapa negara yang lain di Vientiane, Laos. Dan baru kembali tiga hari yang lalu. Oleh karena itulah, alhamdulillah hari ini kita dapat berhalal bi halal dan ber-silaturahim, tentunya dengan semangat dengan tekad yang baik untuk bersama-sama melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara. Oleh

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

319

karena itu, ijinkan saya bersama keluarga mengucapkan selamat Idul Fitri 1425 H, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ke hadapan Bapak, Ibu dan Handai taulan semuanya. Saya mohon maaf atas semua, baik, sikap saya, tutur kata saya, perilaku saya, yang tidak berkenan di hati Bapak Ibu dan hadirin sekalian. Saya adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, kekhilafan, kekurangan dan kelemahan. Meskipun yang saya lakukan ini sepenuhnya untuk mengemban tugas negara, meskipun tidak ada dalam hati dan pikiran saya untuk melakukan sesuatu yang tidak baik, apalagi menyakitkan hati Bapak Ibu dan handai taulan, namun sekali lagi kalau itu ada, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Bapak Ibu, hadirin sekalian yang saya muliakan, Saya ingin hari ini kita betul-betul bisa lebih rileks, meskipun kita harus terus- menerus memohon ridho Allah SWT, berdoa ke hadirat-Nya agar negara kita ini dibebaskan dari segala macam bencana, ujian dan cobaan. Kita masih harus berprihatin, kita sungguh berbelasungkawa atas beberapa musibah yang terjadi akhir-akhir ini, misalnya bencana alam di Alor dan bencana alam di Nabire. Meskipun pemerintah telah dan terus melaksanakan tindakan tanggap cepat, rehabilitasi dan rekonstruksi dari daerah-daerah yang terkena bencana alam itu, yang meskipun juga ini namanya bencana alam, memang di Asia Tenggara ini sedang ada pergerakan dalam struktur bumi kita, itu bisa dijelaskan secara science perfect, Philipina juga ada bencana yang sama dengan korban yang jauh lebih besar, tetapi bagaimanapun mari kita tidak pernah lepas dari dzikir dan doa memohon kepada Allah SWT, agar dibebaskanlah negara kita dari bencana-bencana seperti itu. Ada juga kecelakaan yang menimpa saudara-sauadra kita di Solo kemarin, kecelakaan terjadi pada pesawat Lion Air. Pemerintah juga telah melaksanakan langkah-langkah cepat dan bahkan saya sudah memberikan instruksi kepada Menteri Perhubungan agar memeriksa seluruh fasilitas bandara di

320

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tanah air kita ini, meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan dan lain-lain. Investigasi dilakukan untuk menemukan sebab-sebab yang sesungguhnya, agar kita dapat mengambil tindakan yang tepat setelah itu, namun kiranya atas musibah ini, atas kecelakaan ini, kita harus melakukan banyak hal agar kecelakaan-kecelakaan seperti itu tidak terjadi lagi di waktu yang akan datang. Saya menyampaikan seperti itu bahwa kita harus terus ingat apa yang menimpa saudara-saudara kita dan bukan hanya memberikan simpati, bukan hanya pemerintah memberikan sesuatu untuk menolong mereka, tapi di atas segalanya, ini kesempatan yang baik dalam acara ibadah dan silaturahim kita ini untuk tidak pernah putus, sekali lagi kita memohon ridho Allah, berdoa ke hadirat-Nya agar bangsa kita diberikan keselamatan dalam menjalani hidup dan kehidupannya menuju masa depan yang lebih baik. Bapak Ibu hadirin sekalian, Kita berada di wilayah Istana Cipanas. Saya ingin berbagi cerita supaya ada kenangan indah kita. Sebenarnya kita harus bangga bahwa di negara kita ini banyak sekali fasilitasfasilitas yang membanggakan dan bersejarah yang juga indah. Komplek Istana Cipanas ini membentang ke belakang ke arah Gunung Gede di belakang sana, seluas 26 Ha. Tolong dibayangkan seluas 26 lapangan sepak bola. Pagi-pagi saya jalan kaki, mutar-mutar ke sana, indah. Kalau di Istana Negara, Istana Merdeka itu bersejarah, megah dan berhadapan dengan Monumen Nasional, ciri-ciri kota Jakarta. Kalau di Istana Bogor terkenal dengan Kebun Raya Bogor, dengan rusa yang jumlahnya sekarang mencapai 750 lebih, sama dengan jumlah batalyon infanteri teritorial. Di sini, di Istana Cipanas ini, indah sekali, kapan-kapan saya mohon Bapak, Ibu hadirin bisa jalan-jalan ke belakang. Di sana ada air mengalir, di belakang, sekali lagi ada Gunung Gede, dan lain-lain. Di Yogyakarta ada Gedung Agung, Ge-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

321

dung Negara. Di Pelabuhan Ratu ada Pasanggrahan, di Bali ada Tampak Siring. Saya ingin semua itu menjadi kebanggaan bangsa dan juga bisa dibuka untuk rakyat. Di negara manapun juga, ibukota negara, termasuk di Amerika, di White House itu juga terbuka untuk publik. Oleh karena itulah saya ingin dipelihara keindahannya, kerapihannya, kebersihannya, sehingga pada saat-saat tertentu, dengan aturan tertentu rakyat kita bisa melihat keindahan, ikut merasa bangga, ikut bersyukur terhadap apa yang dimiliki. Kita harus memelihara, karena banyak sekali kenangan yang manis. Presiden pertama kita, Bung Karno, itu memang banyak meninggalkan kenangan yang bersejarah, harus kita lestarikan, demikian juga presiden-presiden setelah itu. Ada Pak Harto, ada Pak Habibie, ada Gus Dur, ada Ibu Megawati. Tadi waktu saya jalan di belakang, ada satu wilayah yang oleh Ibu Megawati ditambah dengan tanaman cemara yang cantik sekali. Saya berpesan kepada siapa tadi yang mengawal saya, tolong itu dipelihara betul, karena apa yang dilakukan oleh Presiden Megawati itu menambah keindahan dari wilayah Istana Cipanas ini. Saya ingin juga nanti di Istana Merdeka, di Istana Negara ada lukisan-lukisan yang bagus, mulai dari Bung Karno terus menerus, sekarang sedang dikerjakan. Saya ingin kualitasnya yang bagus, besarnya cukup hingga siapapun yang datang, generasi muda, anak cucu kita, tamu-tamu dari luar negeri melihat sosok dari pemimpin-pemimpin Indonesia yang bisa dilihat dengan gamblang, satu persatu, termasuk koleksi-koleksi buku, peninggalan-peninggalan, lukisan yang disenangi, dan lain-lain. Dengan demikian akan makin kaya peninggalan sejarah, peninggalan para pemimpin di negara ini. Dan tentunya saya mengajak pula, Wakil Presiden tentunya, para menteri, para gubernur semua melakukan hal yang sama agar generasi muda mengenal dan mengenang pemimpin-pemimpinnya. Saya meninjau Kebun Raya Bogor itu ada rusa, saya tanyakan satu tahun berapa tambahnya, 20% tambahnya, se-

322

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

telah ditingkatkan gizinya. Dulu gross-nya masih tidak seperti itu, masih rendah. Setelah gizi ditingkatkan grossnya mencapai 20%. Bayangkan kalau pertumbuhan penduduk Indonesia 20% begitu. Kita ingin mendekati 1% Bapak, Ibu. 215 juta ini sudah cukup besar. Kita harus turunkan terus population growth-nya supaya tepat, jangan sampai zero growth, tidak bagus, tetapi yang rasional sehingga ekonomi kita bisa kita dukungkan untuk mensejahterakan rakyat kita. Nah, kembali pada rusa tadi, saya berpikir daripada over population, memang sudah berlebihan di Bogor, itu bisa nanti dengan kerjasama yang baik, kalau memang di Monas itu survive, cocok, kasihan kepada rusa-rusa itu karena kita juga harus memiliki perikebinatangan yang tinggi, mengapa tidak? Semula akan kita bawa sebagian ke sini, tetapi setelah saya mendengar pandangan dari para ahli itu bisa mengganggu ekosistem dan bisa mengganggu jenis pohon-pohonan dan tumbuh-tumbuhan di belakang. Oleh karena itu jangan dipaksakan, kita dengar ahlinya. Artinya banyak sekali yang bisa kita lakukan ditempat-tempat seperti ini, tentu kalau rakyat kita, publik kita dengan acara-acara yang baik, acara studi, acara studi wisata bisa dilakukan tentu akan baik bagi kita semua. Bapak Ibu Hadirin sekalian, Saya mengenalkan tadi yang kita miliki yang kita banggakan, karena meskipun ini namanya Istana Presiden, Wakil Presiden, tapi ini tetap milik rakyat, milik bangsa dan negara. Oleh karena itulah dengan tujuan yang baik, tentunya tidak boleh ini dieksklusifkan, seolah-olah tidak terbuka bagi rakyat kita untuk melihat. Tadi di sana ada satu tempat kecil, saya diberitahu, dulu Pak, Bung Karno kalau menulis artikel itu di situ. Saya ini sudah mengunjungi beberapa tempat yang Bung Karno memang studi, menulis, membuat pidato, menulis puisi, segala macam, termasuk yang ada di Bengkulu itu juga ada rumah kecil, ada meja kerjanya, ada mesin ketiknya,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

323

ada kursinya, ada sepeda, ada buku-buku yang masih bagus. Ternyata inspirasi muncul, begitu saya datang ke sana, saya masuk ke dalam, memang bagus. Itu mengarah ke Gunung Gede dan cantik sekali. Saya pesan tadi, tolong dipelihara ini, siapa tahu nanti Pak Jusuf Kalla banyak pikiran, datang ke situ bisa menulis sesuatu Pak Jusuf untuk kebaikan kita semua. Jadi, marilah kita gunakan sebaik-baiknya apa yang ditinggalkan oleh para pendahulu, oleh pemimpin-pemimpin kita, senior-senior kita yang telah meletakkan banyak hal untuk kemajuan bangsa kita. Bapak Ibu, hadirin sekalian, Saya mohon agar silaturahim, persaudaraan dan kebersamaan ini tetap kita pelihara dengan siapa saja. Saya kira bangsa ini ingin membangun lebih baik ke depan, sehingga amanah para pendiri republik, cita-cita kita ini betul-betul dapat diwujudkan. Saya berkali-kali mengatakan, tidak pernah ada jalan yang lunak untuk mencapai tujuan yang mulia. Keliru kalau seolah-olah persoalan di negeri ini bisa kita selesaikan secara instan. Kita berterima kasih kepada para pendahulu, yang pada masanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya juga melakukan sesuatu untuk kemajuan bangsa dan negara ini. Adalah menjadi tugas pemimpin-pemimpin berikutnya, generasi berikutnya, pemerintahan berikutnya, untuk meneruskan dan melanjutkannya. Saya kemarin datang di Santiago, di Chili dalam Konferensi Negara APEC, APEC itu singkatan dari Asia Pasic Economic Comunity, 21 negara yang ada di situ. Kita mulai dari Indonesia, yang kedua Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Hongkong, Taiwan, kemudian Amerika Serikat, Meksiko, Peru, Chili, Papua Nugini, Australia, Selandia Baru, Kanada, sudah berapa itu? Sembilan belas, Rusia masuk, Putin datang. Ini saya ingin cerita sedikit, supaya kita sebagai bangsa jangan kecil hati, tapi juga harus tahu, kita juga harus

324

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

bekerja sangat keras. Kemudian kemarin di Laos itu ada namanya ASEAN Summit. ASEAN itu sekarang berapa Bapak, Ibu sekarang jumlahnya? Sepuluh, dulu enam, jadi 10 itu. Saya ulangi, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei, Philipina, tambah Myanmar, tambah Laos, tambah Kamboja, tambah Vietnam plus three. Three itu kemarin, Jepang, China, Korea, plus one India, plus two Selandia Baru dan Australia. Jadi ruwet akhirnya. Karena ASEAN plus three plus one plus two, panjang benar. Yang ingin saya ceritakan adalah, sebenarnya kita tidak perlu berkecil hati, melihat perkembangan negaranegara lain. Laos kemarin sama dengan Kamboja, Myanmar. Saya kira kita lebih bersyukur, kita jauh lebih maju. Seperti di negara seperti Chili, Peru itu pun kita tidak kalah. Tetapi kita jangan hanya melihat, membandingkan negara yang lebih lemah, lebih kurang maju dibandingkan negara kita. Kita harus melihat yang justru lebih maju dibandingkan kita. Oleh karena itu mau tidak mau kita harus melangkah dan bekerja sekeras-kerasnya. Ada pandangan kita begini, sudahlah melihat ke dalam negeri saja, tidak usah bekerja sama dengan negara lain. Saya kira pandangan itu tidak tepat, karena bagaimanapun kita hidup ini sudah interdependent dan interconected. Yang penting semuanya itu untuk kepentingan dalam negeri, yang penting semua itu untuk kepentingan bangsa dan negara kita, yang penting harga diri, kehormatan dan kedaulatan kita tidak boleh dikorbankan. Justru secara cerdas, kita harus mengalirkan sumber-sumber kemakmuran ke dalam negeri kita. Secara cerdas kita bisa memanfaatkan momentum, peluang dari era seperti ini, yang disebut dengan globalisasi, sekali lagi untuk kepentingan kita. Nah, menyangkut tugas dan tantangan ini, tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh pemerintah sendiri, tidak mungkin. Semua harus bersatu padu, pemerintahnya, legislatifnya, yudikatifnya, dunia usahanya, universitasnya, civil society-nya,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

325

komunitas ulama, tokoh masyarakat, semua, pendek kata harus bersatu, bersama-sama memperjuangkan kepentingan kita, bersama-sama membangun negeri ini, dengan secara cerdas memanfaatkan peluang, memanfaatkan momentum dan mendayagunakan apa yang kita miliki. Jangan sampai kita punya resources, punya sumber daya, jangan sampai kita punya capital atau modal itu tidak dikelola dengan baik, tidak didayagunakan dengan baik, tidak dikembangkan dengan baik, sehingga mestinya bangga kita bisa mencapai tahapan seperti ini, tapi kita gagal mencapainya karena kesalahan kita sendiri. Oleh karena itu kita memerlukan visi, kita memerlukan kebijakan dan strategi dan selebihnya kita memerlukan aksi. Aksi ini adalah aksi bersama. Aksi yang saling memperkuat dan bukan aksi yang saling memperlemah. Nah, kalau kita paham seperti itu, tidak ada satupun elemen di negeri ini yang tidak penting. Semua simpul itu penting, semua simpul itu berperan. Oleh karena itulah, Bapak, Ibu, Saudara-saudara sekalian, dengan saya buka secara, meskipun singkat tapi utuh bagaimana tantangan kita ke depan, membangun Indonesia yang lebih aman, lebih adil, lebih demokratis dan lebih sejahtera. Dengan era globalisasi seperti itu, tetapi kita punya nilai, punya jati diri, punya konsensus-konsensus dasar dan punya resources dan juga punya modalitas atau capital yang kita miliki. Mari, kita bersatu padu, ajak semua komponen bangsa ini juga untuk bersatu padu, melangkah bersama, menyelesaikan tugas-tugas yang berat namun mulia untuk masa depan bangsa dan negara kita. Itulah Bapak Ibu Hadirin sekalian yang ingin saya sampaikan dan ada pesan kecil saya supaya tidak ada salah pengertian diantara kita, karena banyak sekali SMS yang masuk. SMS saya buka, karena saya ingin mendengar terus apa yang dirasakan, yang dipikirkan oleh saudara-saudara kita di seluruh tanah air, terutama SMS isteri. Ini kalau sudah tiga hari nggak dibuka, begitu dibuka 800 messages. Demi Allah ini, jadi betul, 800, 700, 500, kita buka satu persatu. Ada yang

326

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

memberikan semangat kepada saya, ada yang memberikan bantuan pemikiran, ada yang mengkritik, ada yang sangat marah, ada yang mengecam, ada yang luar biasa. Saya harus terima semuanya itu. Sebagian kritiknya bagus, tapi sebagian karena keliru di dalam melihat, di dalam memahami, di dalam mempersepsikan. Sebagai contoh, ini yang kecil saja. Ada SMS, Pak saya tunggu malam ini dan ada ulang tahun saudara ini, itu jam 6 sore. Ulang tahun jam 7. Saya kan repot menjawabnya. Kalau saya katakan, Dik ya mestinya nggak boleh begitu, tolong diajukan sebelumnya, nanti ada proses, ada Sekretaris Presiden, dilihat aspek security-nya dan lain-lain, supaya tidak susah nanti. Presiden itu tidak harus dilayani, tidak, tapi harus diamankan, itu standar internasional. Ketika kita sampaikan tidak bisa, jawabannya tidak bagus. Mengapa berubah? Mengapa harus protokol-protokolan? Saya sulit lagi menjelaskan, karena bisa salah paham lagi. Jadi sebetulnya, nanti kalau suatu saat saya mengakhiri tugas saya insya Allah lima tahun lagi, saya meninggalkan tugas sebagai pemimpin yang mendapat amanah dan mandat rakyat, saya bisa menulis buku, itu akan banyak sekali suara hati saya, pikiran saya, menerima seperti-seperti itu. Oleh karena itu, saya dalam kesempatan yang baik ini, tidak mungkin saya memutus silaturahim dengan Bapak, Ibu dan Saudara-Saudara, tidak mungkin dan tidak ada niatan untuk melupakan atau tidak ingin, ya sekali lagi, bersahabat, bersaudara ke depan. Tetapi mohon, sekali lagi mohon pengertian agar supaya semua enak, petugas saya, juga mengemban tugasnya dengan baik dan tidak disalahkan kalau ada apa-apa dengan yang diamankan, atau diatur kegiatannya, kiranya tetaplah entah dengan surat, entah dengan apa dan kemudian semua akan diproses sesuai dengan aturan yang ada. Ini penting sekali. Seperti kemarin ini kejadian. Saya Shalat Jumat di Baiturahim, ya ibadah, Shalat Jumat. Nah, di dalam sudah ada, ya saudara-saudara kita, bergerombol-gerombol itu, langsung mendatangi saya, sambil berjabat tangan dari Tanah Abang.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

327

Jadi, yang ada pembangunan pasar, saya bilang begini. Ini di masjid, saya akan pelajari dulu, ini tingkat mana, Pak Gubernur atau Pak Walikota. Pak Gubernur Pak. Ok lah, saya tidak boleh mengatakan bahwa Bapak-bapak benar, tapi saya cek dulu seperti apa policy gubernur dan mengapa. Kan tidak mungkin seorang gubernur, seorang walikota ada kebijakan yang tidak dipikirkan masak-masak. Lepas dari situ, dari Aceh, AAF. Pak Presiden, kami nggak setuju Pak, begini-begini, ya setelah agak sore unjuk rasa AAF itu. Jadi yang ketemu di masjid mungkin perwakilannya, terus sorenya di depan istana unjuk rasa. Terus yang ke-3 Semen Gresik, Pak kami tidak setuju, begini-begini, ya gimana-gimana, kita di masjid ini, baru saya Sholat Jumat ini. Nah, terus saya jalan lagi, nah ini di luar ini, supaya untuk tidak menjadi salah pengertian, ketika saya sedang jalan, dipotong oleh, biasalah, saya jalan gitu, ajudan di belakang saya, satu orang security di depan saya, dipotong begitu, security-nya kan kaget, karena yang bersangkutan langsung merangkul saya gitu, ya sahabat, kan ditahan begitu oleh si security, marah. Dimarahi security di depan saya, saya bilang, tunggu, tunggu, tunggu, dia menjalankan tugas, jangan dimarahi, ayo kita bicara apa gitu. Jadi, malamnya istri dapat lagi SMS, mengapa pengamanan seperti itu? Mengapa SBY berubah? Muncul lagi, ya ini saksi hidup. Allah mendengar ucapan saya, saya tidak boleh berbohong, pemimpin tidak boleh berbohong. Jadi yang begini-begini saya ingin buka sekarang saja, supaya dimengerti. Apa dikira saya tidak kehilangan kebebasan? Saya itu Pak, karena saya itu dulu Paban dulu, perwira di Bandung. Jadi kalau naik mobil itu, Jakarta-Bandung, mondar-mandir sampai hafal, itu saya pasti mampir di Simpang Raya, di situ, kalau enggak di Rindu Alam di sana. Sekarang tidak semudah itu. Ingin saya, tapi kan Paspampres, mohon nanti chek security, makanannya harus steril, macam-macam itu. Saya suka jalan Pak, sering minum kopi di Oh la la,

328

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

nggak bisa lagi. Masakan Padang, nggak bisa lagi. Jadi saya pun terkekang, hidup terkekang (logat batak) sebetulnya. Kalau Pandjaitan bersaudara itu hidup terkekang itu. Ada, tapi saya harus menghormati, sebab kalau ada apa-apa, dia mendapatkan hukuman yang sangat keras, si pengamanan Paspampres ini. Meskipun, Tolong dik, jangan keras-keras ini rakyat kita. Siap, kami harus mengamankan. Iya, tapi jangan keras-keras. Oleh karena itu, mohon sekali lagi, supaya ini halal-bihalal yang bagus, komunikasi saja yang baik. Karena kami juga ada Sekretaris Kabinet, ada Pak Sudi Silalahi, akan disaring semua, biar ketemu. Bapak, Ibu sekalian, kalau Bapak, Ibu lihat jadwal saya, jadwalnya Pak Yusuf Kalla, itu sedikit sekali untuk betul-betul istirahat panjang. Oleh karena itu kalau ada sesuatu yang sangat penting, untuk bertemu, itu akan ditata. Tidak mungkin tidak didengar sama sekali, tapi mohon sabar, karena juga antreannya panjang. Saya harus buka seperti itu jangan sampai ada ganjalan-ganjalan diantara kita. Dan saya paling sedih kalau ada ucapan, SBY tidak ingat kita, SBY berubah, SBY dan lain-lain, insya Allah tidak, insya Allah tidak, saya manusia biasa. Baiklah, dari itu semua, saya bersama Pak Jusuf Kalla, saya wakili Pak Jusuf, mohon doa restu, untuk mengemban tugas yang mulia ini. Kalau ada hal-hal yang secara fundamental menyimpang, beritahu saya. Saya memerlukan kritik, memerlukan koreksi, memerlukan rekomendasi. Berikan, kalau itu benar, sepenuhnya akan saya terima. Kalau itu salah pengertian akan saya jelaskan, bahwa sebenarnya tidak begitu. Kawan sejati, sahabat sejati, tentu bersama dalam suka, bersama dalam duka dan terus memberikan hal-hal yang baik ke depan. Dan pesan yang terakhir, setelah perhelatan demokrasi ini usai, kita harus bersatu sebagai keluarga besar bangsa Indonesia. Sayapun mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Ibu Megawati atas apa yang dicapai, diraih pada masa pemerintahan Beliau, makro ekonomi yang bagus, kea-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

329

daan sosial politik yang makin terkelola dan lain-lain capaian. Saya berterima kasih karena saya bisa melanjutkan capaian itu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum diselesaikan pada masa beliau. Jadi begitu cara berpikir kita, oleh karena itu tantangan yang kita hadapi sekarang tidak boleh menyalahkan yang dulu-dulu, karena selalu ada yang tidak selesai di masa yang lalu, ya tugas pemimpin berikutnya. Suatu saat, 5 tahun lagi saya selesai menjalankan tugas, ya pemimpin berikutnya lagi yang melanjutkan apa yang belum dicapai oleh periode sebelumnya. Dengan semangat ini, saya mohon ajaklah semua keluarga besar bangsa Indonesia untuk melangkah bersama menuju masa depan yang lebih baik. Sudah cukup lama saya berbicara, karena saya kangen dengan Bapak, Ibu sekalian dan ini ada Mbak Tutik Tri Sedia, ada Mbak Sundari Sukoco, Johan Untung. Baiklah, kita sejenak melepaskan penat, saya minta hilangkan dulu hingarbingar politik apapun, kita ber-silaturahim yang baik, rileks di tempat ini, memperkuat ukhuwah kita, persaudaraan dan tekad kita. Kalau ada tutur kata saya yang tidak berkenan saya mohon maaf. Wabillahi tauq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakhatuh.

Istana Cipanas, 4 Desember 2004

330

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

331

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pencanangan Kawasan Eko Karst
Gunung Kidul, 6 Desember 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabakaratuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Saudara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang saya hormati, Saudara Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta beserta Ibu, Para Bupati, Para Cendikiawan dan para Tokoh Masyarakat, Para Pemerhati Lingkungan, Para Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat, Hadirin sekalian yang berbahagia. Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah karena hari ini kita berkumpul bersama dalam acara Pencanangan Wilayah Geologi Gunung Sewu dan Gombong Selatan sebagai Kawasan Eko Karst. Kawasan eko karst adalah kawasan perbatuan kapur yang terhampar dalam bentuk perbukitan dan tanah daratan yang oleh masyarakat kita selama ini selalu digolongkan sebagai daerah tandus. Secara sosial ekonomi penduduk yang bermukim di daerah eko karst sering pula dikaitkan dengan kemiskinan dan keterbelakangan. Anggapan demikian tidak terlalu salah karena memang demikian kenyataan yang kita lihat dan kita alami. Lahan perbatuan sangat sulit untuk dijadikan lahan bercocok tanam. Jika musim kemarau tiba, udara begitu panas

332

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dan menyesakkan, air pun sangat sulit. Sementara di musim hujan, tanah tidak mampu menampung curahan air hujan. Air datang dan lenyap begitu saja dan lenyap tanpa bekas. Penduduk yang bermukim di kawasan yang seperti itu untuk memenuhi kebutuhan hidup, ada yang menambang batu kapur dan batu gamping dengan penghasilan yang tidak seberapa. Namun dampaknya dengan mudah dapat diduga kalau penambangan itu dilaksanakan secara tidak tertib, tidak terkelola dengan baik tentu akan mengganggu dan merusak alam sekitar, yang akhirnya cepat atau lambat akan menambah kesulitan hidup yang diderita oleh penduduk di wilayah itu. Oleh karena itu saya menghargai upaya-upaya yang dilakukan pimpinan daerah termasuk pemerintah daerah Kabupaten Kebumen yang berhasil mengalihkan pekerjaan penduduk penambang batu gamping di tempat-tempat yang tidak tepat ke bidang pekerjaan yang lain. Upaya ini tentu patut diberikan penghargaan yang tinggi. Daerah kita mempunyai kawasan karst dengan luas yang cukup lebar, diantara seluruh daratan yang kita miliki tidak kurang dari 154 ribu km2 adalah kawasan karst yang membentang dari Aceh sampai Papua. Sebagian kawasan itu masih asli dan sebagian besar lagi belum berpenghuni. Keberadaan kawasan karst yang luas ini merupakan tantangan besar bagi kita, kita perlu gali lebih dalam. Apakah yang dapat kita manfaatkan dari kawasan bebatuan kapur yang selama ini dikaitkan dengan lahan tandus dan lahan kering itu. Hadirin yang saya muliakan, Kalau saya melihat dari sudut keagamaan kita wajib meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa tidaklah menciptakan sesuatu dengan sia-sia dan tanpa tujuan. Setiap makhluk yang diciptakannya pastilah berguna dan ada manfaatnya, baik bagi umat manusia maupun bagi keseimbangan alam itu sendiri. Manusia yang disebutkannya sebagai khalifah di muka bumi bertugas untuk menjaga, memelihara dan memanfaat-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

333

kan seluruh isi alam semesta yang luas dan terbentang ini. Masalahnya terletak pada kelemahan dan ketidaktahuan manusia sendiri sehingga alam yang diciptakan Tuhan untuk dimanfaatkan itu seolah sia-sia dan tidak ada gunanya, akhirnya sebagian manusia tidak bersyukur kepada-Nya. Akhirnya saya mengajak para akedemisi, mahasisiwa, para murid sekolah untuk meneliti dengan seksama apakah guna keberadaan kawasan karst. Segi apakah yang dapat dimanfaatkan dari kawasan ini, sambil kita menjaga, memelihara dan melestarikannya. Kalau saja pengetahuan masyarakat kita tentang kawasan ini begitu tinggi, saya yakin nanti masyarakat tidak akan memandang enteng lagi keberadaan kawasan ini. Sekarang ini pun kita dapat memahami bahwa kawasan karst sesungguhnya kaya akan bahan mineral yang belum seluruhnya yang kita ketahui apa guna dan manfaatnya. Kawasan ini ternyata juga menjadi lahan yang bagus untuk menanam berbagai jenis kayu yang tinggi mutu dan nilai ekonomisnya. Keberadaan tanaman hutan jati rakyat di kawasan Gunung Sewu merupakan contoh yang nyata. Alangkah baiknya jika kita mengembangkan hutan lestari di kawasan karst untuk menjaga kelestarian ekosistem di kawasan ini. Berbagai fauna dan satwa khas di kawasan karst menyimpan keanekaragaman hayati yang cukup besar. Palung-palung sungai yang hampir selalu ditemukan di bawah tanah kawasan karst ternyata menyimpan cadangan air yang cukup besar sebagaimana tadi yang disampaikan Saudara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral maupun oleh Bapak Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang semuanya itu amat potensial dikembangkan sebagai sumber air bersih. Keindahan alam keagungan karst dengan gua-gua alami serta sungai-sungai yang mengalir didalamnya menjadi kawasan yang mengagumkan sebagai objek kunjungan wisata dan pecinta alam. Sungguh kawasan karst bukanlah kawasan yang tidak berguna dan sia-sia, sudah sepantasnya sebagai kawa-

334

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

san karst yang kita miliki kita kembangkan sebagai kawasan konservasi. Kalau saja kita melakukan riset yang begitu mendalam dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan mengembangkan kawasan ini dengan sistematis dan terencana, saya yakin banyak hal yang kita petik dan manfaatkan dari kawasan ini. Kawasan karst memang kawasan yang menantang untuk diteliti baik dari segi geologi dan pertambangan, biologi, botani, zoology dan bahkan arkeologi. Dengan ditemukannya berbagai situs dan artifak kepurbakalaan di kawasan karst yang hingga kini masih banyak mengandung banyak misteri. Dari segi antropologi dan sosiologi pun banyak hal menarik untuk diteliti. Jika kita menyimak kehidupan sosial masyarakat, suku yang secara turun temurun mendiami kawasan karst dengan aneka tradisi dan budayanya, semakin dalam pengetahuan dan pemahaman kita tentang sesuatu, seakan semakin sadar betapa banyak rahasia Tuhan dalam alam yang belum kita ketahui. Ilmu pengetahuan hendaknya mendorong seseorang makin religius sejalan dengan falsafah dan nilai yang dianut bangsa kita. Hadirin yang saya muliakan, Luasnya kawasan karst yang kita miliki kini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia. Perhatian masyarakat internasional terhadap lingkungan hidup dan terhadap ekosistem begitu besar. Umat manusia kini sedang berjuang melakukan proses pembangunan yang sedang berkelanjutan dengan fokus perhatian pada konservasi dan pada pengembangan dan keanekaragaman hayati. Beberapa pihak dari kalangan peneliti geologi dan pemerhati gua internasional telah menominasikan kawasan karst yang kita miliki termasuk sebagian kawasan karst di Gunung Sewu untuk dijadikan sebagai kawasan warisan dunia atau world heritage. Mereka memandang kawasan karst di daerah tropis yang seperti kita miliki mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

335

kawasan serupa di negara lain. Seyogyanya kita menyambut gembira nominasi dan bekerja sama seerat-eratnya dengan semua kalangan untuk melindungi, melestarikan dan menjaga kawasan karst kita. Bangsa kita dan bangsa lain sama-sama berkepentingan untuk melestarikan kawasan karst sebagai bagian dari upaya global penyelamatan pelestarian lingkungan. Namun kita menyadari kelemahan dan kekurangan kita yaitu sedikit pendanaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu saya mengajak pada instansi yang terkait dengan penanganan kawasan karst. Dengan menggalang kerjasama atas dasar saling menguntungkan, kerjasama itu tentunya bukan hanya kerja sama internasional, karena yang didahulukan adalah kerjasama yang harmonis diantara kita sendiri di dalam dunia. Saya menyambut gembira kerjasama yang harmonis antara instansi pusat dan daerah, yang nanti menangani kawasan karst sebagaimana yang akan kita jalankan pada hari ini. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan batasan karst di Gunung Sewu dan Gombong Selatan yang meliputi daerah Kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri dan Pacitan. Kawasan yang telah ditetapkan ini memerlukan tata ruang, tata guna tanah dan pengembangan wilayah yang berbasis pada geosik kawasan. Langkah bersama ini mempunyai arti penting dan strategis dalam proses pembangunan berkelanjutan yang telah menjadi tekad kita bersama, karena itu keterlibatan aktif Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kehutanan, Departemen Kebudayaan dan Pariswisata serta Kementerian Negara Lingkungan Hidup serta berbagai lembaga pemerintah non depertemen dalam menangani kawasan karst sangatlah bermakna. Mudah-mudahan keterlibatan berbagai instansi ini akan menjadi model kerjasama harmonis antar instansi dalam menangani masalah bersama. Saya berharap perasaan ego sektoral dan semangat kedaerahan yang terlalu tinggi yang selama ini sering menghambat

336

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

penyelesaian banyak masalah dapat kita tinggalkan. Pemerintah Republik Indonesia hanyalah satu tidak ada duanya. Pembagian antara pemerintah pusat dan daerah serta instansi vertikal dan horisontal, hanyalah pembidangan tugas semata-mata. Semua harus bekerja secara maksimal melaksanakan tugas dan kewajiban secara terpadu dalam membangun bangsa dan negara. Tujuan akhir yang ingin kita capai adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur yang meliputi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Para Hadirin yang berbahagia, Saya benar-benar mengharapkan kerjasama penanganan kawasan karst yang telah dilakukan di kawasan Gunung Sewu dan Gombong Selatan ini sebagai langkah awal penanganan kawasan serupa di daerah-daerah lain. Dengan upaya-upaya ini insya Allah di tahun mendatang kesan kawasan karst sebagai daerah yang tandus dan miskin dan tertinggal akan terhapus. Kita akan merasa berhasil dalam membangun jika kita mampu mengubah apa yang tertinggal menjadi maju dan berkembang. Semoga apa yang kita kerjakan itu akan menjadi amal ibadah kita pada Allah SWT. Akhirnya dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dengan ini saya canangkan wilayah geologi Gunung Sewu dan Gombong Selatan sebagai Kawasan Eko Karst. Mudah-mudahan tekad kita untuk melaksanakan proses pembangunan berkelanjutan dan perluasan lingkungan akan terwujud dengan sebaik-baiknya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa akan senantiasa menyertai langkah-langkah kita dalam membangun di hari depan yg lebih cemerlang. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Gunung Kidul, 6 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

337

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pembukaan Musyawarah Nasional Palang Merah Indonesia Ke-XVIII
Hotel Sahid Jaya- Jakarta, 6 Desember 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat malam, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati, Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Bapak Marie Muhammad, Saudara Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yang Mulia, para Duta Besar, Para Pimpinan Lembaga Pemerintahan, Para Pimpinan Organisasi Kemanusiaan, baik nasional maupun internasional, Bapak-bapak, Ibu-ibu, khususnya para Sukarelawan dan para Pejuang Kemanusiaan, Keluarga Besar Palang Merah Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan, Pada kesempatan yang amat baik, dan insya Allah penuh berkah ini, saya ingin pertama-tama menyampaikan sambutan saya, sesuai dengan tema Musyawarah Nasional Palang Merah Indonesia ke-18 ini, dan kemudian nanti, ijinkan saya, untuk menyampaikan harapan dan ajakan kepada Saudarasaudara sekalian, khususnya para sukarelawan dan pejuang kemanusiaan, untuk meningkatkan pengabdian kita kepada rakyat, kepada bangsa, dan kepada negara. Saya mohon maaf, suara saya barangkali agak terganggu, serak-serak, dan mungkin batuk-batuk kecil, ini memang, hari ini, hari yang cukup panjang, dan kadang-kadang Pak Marie, jadi Presiden itu tiap hari, harinya panjang. Tiap hari,

338

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

the longest day. Tadi pagi, alhamdulillah, setelah take off dari Halim pagi-pagi, saya membuka sebuah dialog yang disebut dengan interfaith dialog, yang diselenggarakan di Yogyakarta, disponsori oleh pemerintah Indonesia, pemerintah Australia, dan Muhammadiyah, untuk melakukan sebuah dialog yang dihadiri oleh para tokoh agama dari 13 negara. Dan tentu memiliki tujuan yang baik, untuk menyuburkan harmoni, persaudaraan dan toleransi antar umat beragama, bahkan antar bangsa-bangsa di dunia. Setelah itu saya terbang dengan helikopter ke Gunung Kidul, untuk meresmikan sebuah proyek di kawasan namanya eko karst, yaitu sebuah wilayah yang sering disebut sebagai tanah bebatuan, batu kapur yang tandus dan kering, yang sering disimbolkan sebagai wilayah yang miskin dan terbelakang, ingat, di Indonesia ada 154 ribu kilometer persegi dari Papua sampai Aceh, yang disebut dengan wilayah seperti itu. Dan ingat, di Indonesia, disamping ada daerah-daerah yang subur, tempat-tempat yang makmur, ada 8.765 desa yang sulit mendapatkan air bersih. Kalau di Pondok Indah saja, konsumen air bersih, yang hidupnya relatif lebih mapan itu membeli satu meter kubik air bersih, itu harganya Rp 2.500, justru harga air bersih di tanah-tanah yang tandus dan kering dan miskin itu, satu meter kubik harganya bisa Rp. 25.000 Rp. 50.000. Ini tentu tidak adil. Oleh karena itulah, kita akan terus membangun infrastruktur, melakukan distribusi air-air yang tersedia, dan tadi pagi yang saya resmikan itu, ada sungai di bawah permukaan tanah, namanya sungai blibin yang dengan teknologi yang modern itu bisa dialirkan ke atas dengan ketinggian 100 meter dan didistribusikan untuk dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah itu. Metodologi ini akan kita kembangkan terus, sehingga, makin ke depan justru kita memberikan pelayanan yang makin baik kepada sudara-saudara kita yang miskin, bahkan yang paling miskin, the poorest of the poor. Setelah itu, saya kembali ke Jakarta, tadi, membuka yang

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

339

disebut dengan First International Junior Scientists Olympiad atau Olimpiade Ilmuwan Junior Internasional, datang dari 30 negara lebih, anak-anak SMP, yang akan berkompetisi untuk menjadi scientist junior yang baik. Tentu ini penting untuk masa depan kita, ingat bangsa yang berhasil adalah bangsa yang memiliki daya saing yang tinggi, yang memiliki produktivitas yang tinggi, yang unggul, yang mentalnya baik, jasmaninya sehat, tetapi juga cerdas. Dalam konteks itu, maka sekali lagi, pendidikan itu memiliki misi yang sangat penting untuk membangun sumber daya manusia. Dan alhamdulillah hari ini saya berada di forum yang terhormat ini, karena kalau kita bicara masa depan bangsa, masa depan negara, maka kita bicara the quality of life of the Indonesian people. Quality of life itu biasanya diukur oleh satu, tingkat kesehatan, yang kedua, tingkat pendidikan, yang ketiga baru tingkat pendapatan. Itulah yang sering disebut dengan, dalam indeks, human development index, yang insya Allah dengan kerja keras kita, peringkat Indonesia harus terus kita naikkan, hingga suatu saat bangsa Indonesia memiliki the quality of life yang tinggi, yang tidak kalah dengan bangsa-bangsa manapun di dunia ini. Saya yakin negara kita bisa, terpulang kepada kita. Oleh karena itulah kalau kita mulai sekarang bersatu padu, melangkah bersama, membangun quality of life of the people, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dalam arti luas, akan sampai pada saatnya nanti, tingkat kesejahteraan rakyat akan makin tinggi, dan itulah sebetulnya tujuan pembangunan nasional kita. Hadirin sekalian, Dari pengantar itu, saya akan menyampaikan pidato saya, dan terakhir nanti saya tutup secara singkat. Sekali lagi saya ingin mengajak Saudara-saudara, para sukarelawan, pejuang kemanusiaan, bersama saya, bersama Pak Marie Muhammad, bersama semuanya, berbuat yang terbaik untuk rakyat kita.

340

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Mengawali sambutan ini, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena kita dapat berkumpul dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional Palang Merah Indonesia ke-18. Saya ingin menggunakan kesempatan yang membahagiakan ini untuk menyampaikan ucapan selamat bermusyawarah kepada seluruh peserta yang datang dari seluruh penjuru tanah air. Mudah-mudahan setelah mengikuti musyawarah nasional ini, Tuhan Yang Maha Kuasa akan senantiasa memberikan kesehatan lahir dan batin kepada Saudara-saudara semua sehingga dapat mengikuti seluruh agenda musyawarah ini tanpa halangan dan rintangan. Hadirin yang berbahagia, Palang Merah Indonesia lahir di jaman revolusi, di tengah kancah perjuangan bangsa kita mempertahankan kemerdekaan. Karena itu keberadaan PMI berkaitan erat dengan perjuangan bangsa. Semangat patriotisme yang turut mendasari lahirnya PMI, kiranya akan terus dipertahankan oleh segenap keluarganya. Cinta kepada bangsa dan tanah air, adalah kecintaan tanpa batas. Lebih daripada itu, kecintaan kepada kemanusiaan mempunyai nilai yang agung dan abadi dalam sejarah umat manusia. Semangat patriotisme dan kemanusiaan itulah, hendaknya tetap hidup dan melekat pada semua warga Palang Merah Indonesia di seluruh tanah air. Di masa awal kemerdekaan, pahlawan, proklamator, dan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Dr. Mohammad Hatta, pernah memimpin Palang Merah Indonesia. Beliau kita kenal sebagai tokoh bangsa yang tidak terlupakan untuk selama-lamanya. Pada diri beliau tertanam nilai-nilai universal kemanusiaan, patritotisme, keikhlasan, kejujuran dan pengabdian tanpa batas. Beliau adalah teladan kita bersama, hendaknya pula, keteladanan beliau akan tetap hidup dan menjadi panutan, serta amalan segenap warga Palang Merah Indonesia dalam mengabdi kepada kemanusiaan. Sepanjang sejarah keberadaannya, PMI tidak pernah

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

341

absen dalam mengabdi kepada kepentingan masyarakat. Di tengah perjuangan sik mempertahankan kemerdekaan, PMI telah terlibat aktif dalam membantu korban pertikaian kita dengan kaum penjajah yang berusaha untuk membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. PMI juga terlibat dalam membantu korban konik internal yang terjadi di kalangan kita sendiri sejak awal kemerdekaan hingga sekarang. Sikap netral PMI dalam mengabdikan diri kepada kemanusiaan, menyebabkan keberadaan organisasi ini dapat diterima oleh semua kalangan. Saya sungguh berharap, PMI akan terus mampu mempertahankan sikap netral dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya. Dalam setiap konik, korban bisa saja terjadi dari pihak mana saja. PMI menjalankan tugas secara mulia, membantu sesama tanpa membeda-bedakan aliran politik, golongan, agama, kepentingan dan sebagainya. Lebih jauh daripada itu, PMI hendaknya turut pula membantu penyelesaian konik melalui cara-cara yang damai dan bersahabat. Saya atas nama pemerintah dan bangsa Indonesia, mengucapkan terima kasih atas segala keterlibatan PMI dalam membantu korban konik di Maluku, Poso, Sampit, dan Aceh. Saya juga berada di tengah-tengah konik itu, oleh karena itu saya tahu, betapa berharganya setiap tetes darah manusia dan betapa berperannya sukarelawan, pejuang kemanusiaan, dan PMI dalam mengemban tugas di saat-saat yang sangat kritis seperti itu. Kita sungguh tidak pernah mengharapkan konik itu terjadi. Pada dasarnya kita adalah bangsa yang cinta damai. Kita selalu berusaha mengedepankan dialog dan musyawarah, untuk menyelesaikan setiap perbedaan. Namun dalam sejarah perjalanan bangsa kita, sebagaimana perjalanan sejarah bangsa-bangsa lain selalu saja ada hal-hal yang tidak dapat kita hindarkan. Keterlibatan PMI yang kadang-kadang penuh resiko, seperti upaya pembebasan Saudara Fery Santo-

342

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ro, dalam penyelesaian konik-konik yang saya katakan tadi, sungguh mengharukan kita bersama. Tentu saja keterlibatan PMI tidak semata-mata terlibat dalam menangani konik. Peranan PMI di masa depan kita harapkan akan jauh lebih meningkat. Selama ini PMI telah bertindak sebagai mitra pemerintah dalam menangani berbagai masalah sosial, dan korban bencana alam di berbagai daerah. PMI ikut menggugah kesadaran masyarakat untuk saling membantu, sekecil apapun bantuan yang dapat diberikan. Medan pengabdian PMI akan terus bertambah dan berkembang sejalan dengan timbulnya permasalahan-permasalahan baru di tengah-tengah masyarakat. Hadirin yang saya hormati, Permasalahan sosial yang berimplikasi munculnya berbagai dampak yang dapat mengganggu harmoni kehidupan masyarakat, jelas memerlukan atensi kita bersama. Oleh karena itu, saya ingin menggunakan kesempatan yang baik ini, untuk mengajak PMI terlibat aktif dalam melakukan berbagai upaya untuk ikut mengatasi berbagai masalah sosial yang terjadi. PMI dapat membantu upaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap berbagai gangguan penyakit yang mengancam jiwa umat manusia. Masyarakat perlu mengetahui cara-cara pencegahan dan penanggulangan berbagai jenis penyakit menular. Masyarakat perlu memahami seluk-beluk penyakit yang hingga kini belum ada obat untuk menyembuhkannya, seperti HIV/AIDS. Mencegah semua jenis penyakit yang berbahaya ini, jauh lebih penting daripada menanggulanginya setelah penyakit itu menyerang seseorang. Kemarin di dalam peringatan Hari AIDS Sedunia, dengan semangat, mencegah dan menanggulangi bahaya penyebarluasan HIV/AIDS, saya katakan di depan hadirin sekalian di Istana Negara waktu itu, ke depan ini, kita harus bekerja sangat keras untuk mengatasi penyakit-penyakit

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

343

tropis yang masih ada di negeri kita. Saya kira, bukan hanya pihak kesehatan, kedokteran, medis, tetapi kita ingin menggugah kesadaran, kita ingin meminta kontribusi dari semua pihak, agar lima tahun ke depan, dan seterusnya lagi, penyakit seperti demam berdarah, malaria, maupun TB itu makin berkurang, makin berkurang, makin berkurang, sehingga negara kita makin ke depan memang menjadi negara yang makin sehat. Dalam konteks ini, saya juga mengajak Palang Merah Indonesia untuk berjuang bersama-sama membangun derajat kesehatan kita seperti itu. Di bidang sosial, saya sungguh berharap PMI dapat berperan serta dalam melakukan sosialisasi tentang tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis. Kita sadar bahwa masyarakat kita sangat majemuk, yang masing-masing mempunyai kepentingan dan fokus perhatian yang berbeda. Kita wajib mendidik masyarakat agar menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa kita, yang bersumber dari ajaran-ajaran agama dan adat istiadat. Betapa penting kita memelihara sopan santun, dalam bertutur kata, bersikap dan berbuat dengan saling menjaga perasaan masing-masing. Betapa penting kita membangun kehidupan masyarakat atas dasar saling hormatmenghormati. Kita bersyukur telah berhasil meredakan situasi konik di Maluku dan Sampit. Namun berbagai gejala tindak kekerasan dalam skala lebih kecil masih berlangsung di Poso. Situasi di Aceh telah menunjukkan perkembangan ke arah yang positif. Beberapa hari yang lalu saya berkunjung ke Aceh, dan saya ingin betul, bangsa ini, kita semua, bisa benar-benar mengakhiri konik yang ada di Aceh, secara lebih bermartabat, secara lebih adil, dan secara lebih damai. Aceh harus tetap menjadi bagian utuh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, tidak boleh kita memberikan ruang kepada upaya pemisahan diri. Tetapi sekaligus mari, kita selesaikan konik di Aceh itu dengan setepat-tepatnya, seadil-adilnya, dengan penuh martabat, dan

344

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tentu menghindari korban yang tidak semestinya terjadi. Sementara itu gejolak konik setiap saat dapat saja mengancam kita bersama. Tidak perduli apakah di daerah pedesaan atau di daerah perkotaan. Oleh karena itu, membangun kehidupan kemasyakaratan yang lebih memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, harus terus kita tumbuh suburkan. Sebab itu betapa penting, jika PMI ikut berperan aktif dalam mengkampanyekan ide-ide perdamaian ke tengah-tengah masyarakat. Masyarakat harus terus-menerus kita didik, agar tidak mudah melakukan kekerasan, apapun masalah yang dihadapi. Senantiasa ada jalan lain dalam menyelesaikan sengketa. Alangkah indahnya dunia ini, jika kita menggunakan cara-cara damai dalam menyelesaikan setiap masalah. Tidak ada kemarahan, dendam, dan permusuhan. Saya berkeyakinan, segenap warga bangsa yang aktif bergerak dalam PMI mempunyai keprihatinan yang besar terhadap masalah-masalah bangsa. PMI tidak akan pernah absen dalam turut serta memecahkan persoalan-persoalan yang berat itu. Karena itu saya mengajak PMI untuk secara aktif memikirkan kaderisasi di kalangan warganya. Saya bangga tadi, saya gembira, ada remaja kita yang memakai beige Palang Merah Remaja, dan saya kira jumlahnya di seluruh tanah air itu ratusan ribu, mari kita dorong, kita lahirkan pejuang-pejuang kemanusiaan yang baru. Kita semua bangga kepada mereka. Kita harus mencintai mereka, memberikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Kegiatan PMI dalam melibatkan generasi muda dan anak-anak sekolah dalam membantu aktitasnya saya rasa perlu untuk ditingkatkan, dengan demikian kita dapat mewujudkan apa yang disebutkan dalam pepatah, patah tumbuh, hilang berganti. Hadirin sekalian, Demikianlah pokok-pokok sambutan dan harapan saya. Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin menyampaikan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

345

ucapan terima kasih dan penghargaan kepada badan-badan internasional khususnya pada Palang Merah Internasional, IFRC, dan ICRC, yang selama ini telah aktif membantu dan bekerja sama dengan PMI dalam melaksanakan pengabdiannya. Saya berharap kerja sama ini akan dapat ditingkatkan lagi di masa yang akan datang. Saya juga meminta kepada segenap aparatur pemerintah di pusat dan di daerah untuk secara aktif membantu kegiatan PMI. Sebelum saya resmikan, karena hadir para partners kita, our friends, our partners from the international organizations, I would like to share my words with Bapak Ketua Palang Merah Indonesia, Bapak Marie Muhammad, for thanking and expressing my deep appreciation to you all to continue support, your hard work, and dedication in the ght for humanity. What you have done in good cooperation with Palang Merah Indonesia, to defend humanity, to defend human security, is highly respected and appreciated. On behalf of the Indonesian Government, and the Indonesian People, once again, allow me to express my thank and appreciation, and I ask you to continue our cooperation in the years to come, ght for humanity, defending human security, is unnished agenda. And the time has come that we have to move collectively, as I have said earlier, on the other day, on the other occasion state, ghting for justice, for humanity, for human kinds, we need global solutions. We need global commitment, and we need global actions. So once again, I ask you to join with us, the Indonesian, Palang Merah Indonesia, again, to work hard, to work day by day, night after night, to defend once again, the humanity, human security, and the human kinds of all are. Hadirin sekalian yang terhormat, Yang terakhir, kepada para pejuang kemanusiaan, keluarga besar Palang Merah Indonesia, bulan-bulan ini, kita harus lebih waspada, kita harus lebih mengantisipasi, dan

346

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

siap untuk melakukan tugas-tugas kemanusiaan. Banyak negara, termasuk negara kita sedang mengalami bencana alam, banjir, gempa bumi, di Alor, di Nabire, di Blitar, di Pacitan, dan di beberapa tempat yang lain. Sementara itu di Republik Rakyat Tiongkok, di Jepang, dan di Filipina, juga mengalami gangguan, atau bencana alam yang sama. Bahkan di Filipina korbannya jauh lebih besar. Oleh karena itu, disamping pemerintah pusat dan daerah akan bekerja sekuat tenaga, jajaran pemerintah telah melaksanakan langkah-langkah tanggap darurat, besok Wakil Presiden dengan tim akan mengunjungi Alor dan Nabire, dan kemudian, jajaran pemerintah akan bergerak ke daerah-daerah di mana bencana alam itu terjadi, untuk sekali lagi memberikan bantuan tanggap darurat, kemudian dilanjutkan dengan rehabilitasi, dan kemudian dengan rekonstruksi ekonomi, pada saatnya nanti. Tetapi yang ingin saya mohonkan adalah, justru ketika bencana alam terjadi, maka tugas-tugas kemanusiaan sangat kami harapkan. Saya mohon, kepada keluarga besar PMI, kepada pejuang kemanusiaan, sukarelawan, marilah kita lakukan tugas-tugas yang berat, yang penuh tantangan namun mulia ini, sekali lagi untuk kemanusiaan kita, menolong saudara-saudara kita yang kena musibah. Dan akhirnya, kita ingin Indonesia ini makin baik. Saya menggunakan istilah Indonesia harus makin berseri bersih, atau clean, sehat atau healthy, rapi atau orderly, dan indah atau beautiful berseri, tidak akan dengan sendiri ya, membikin Indonesia sehat, sehat jasmani, sehat rohani, tidak datang dengan sendirinya. Mari kita bikin negara kita, rakyat kita, masyarakat kita lebih sehat. Membikin Indonesia bersih, bersih secara sik, bersih secara non sik, termasuk bersih dari korupsi, tidak datang dengan sendirinya. Mari kita bikin negara kita makin bersih, demikian juga makin indah, makin tertib. Kita yang membuat, yang membikin, yang mengukir agar masa depan Indonesia lebih baik dan betul-betul Indonesia makin berseri. Sekali lagi, saya mengajak semua, terutama

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

347

para pejuang kemanusiaan, untuk bersama-sama dengan keluarga besar bangsa Indonesia untuk membangun hari esok seperti itu. Dan akhirnya, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Musyawarah Nasional, Palang Merah Indonesia ke-18 dengan resmi saya nyatakan dibuka. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, memberikan bimbingan, petunjuk, dan lindungan-Nya pada kita sekalian. Sekian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 6 Desember 2004

348

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

349

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pembukaan Kongres XXII Kongres Wanita Indonesia
Istana Negara, 7 Desember 2004 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati, Saudari Menteri Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, Yang saya cintai dan saya muliakan, sesepuh, Ibu Sulasikin Moerpratomo dan Ibu Mien Soegandhi, Yang saya hormati, pimpinan dan segenap pengurus Kowani, Ibu-ibu, Hadirin sekalian yang saya muliakan, Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas perkenan rahmat dan ridho-Nya, hari ini kita dapat berkumpul dalam acara Pembukaan Kongres Kowani yang ke-22. Saya ingin menggunakan kesempatan yang membahagiakan ini, untuk menyampaikan ucapan selamat datang, terutama yang datang dari daerah. Mudah-mudahan kongres kali ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan penting, yang bukan saja bermanfaat bagi Kowani, tetapi juga masyarakat, bangsa dan negara. Hadirin yang berbahagia, Kowani adalah organisasi federasi yang sudah tergolong tua usianya. Organisasi ini lahir pada tanggal 22 Desember 1928, saat bangsa kita sedang berjuang untuk mencapai ke-

350

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

merdekaan. Sebagaimana telah kita maklumi, Kowani kini beranggotakan 78 organisasi wanita tingkat nasional. Kowani, sesungguhnya merupakan organisasi yang besar dan telah lama berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Kita semua berharap, Kowani akan mampu melanjutkan pengabdiannya kepada bangsa dan negara di tahun-tahun yang akan datang. Mempertahankan dan mengelola organisasi federasi, dengan keragaman anggotanya, bukanlah pekerjaan yang ringan dan mudah. Namun, dengan semangat kejuangan yang sejak lama melekat pada organisasi ini, saya yakin semuanya dapat teratasi dengan baik. Sejak awal kelahirannya, Kowani telah menyadari adanya keragaman itu. Namun semua organisasi yang berhimpun didalamnya, akhirnya akan menuju muara yang sama, yakni mengabdi kepada kepentingan bangsa dan negara untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Saya sungguh menaruh rasa hormat yang mendalam, atas segala pengabdian Kowani dalam memupuk, membela, dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Pengabdian itu telah dilakukan sejak di zaman penjajahan dan tidak pernah berhenti hingga sekarang. Sebab, setelah sekian lama kita merdeka, tidaklah berarti masalah persatuan dan kesatuan bangsa itu telah usai. Masalah itu tetap aktual dan relevan dengan kehidupan bangsa kita. Sampai sekarang kita masih dihadapkan pada gerakan separatisme yang memerlukan kewaspadaan kita bersama. Kiprah Kowani tidak saja di dalam negeri. Sejak lama Kowani terlibat di dalam berbagai forum dan pergerakan kaum wanita di dunia internasional. Keterlibatan dalam kegiatan yang bersifat internasional itu amat penting artinya untuk memperkenalkan peranan kaum wanita di tanah air ke masyarakat manca negara. Kita dapat saling bertukar informasi dan pengalaman. Semua itu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara kita. sebagaimana kita maklumi bersama, masih banyak permasalahan kaum wanita di negara kita yang memerlukan penanganan bersama.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

351

Kaum wanita di negara kita, sebagian masih dihadapkan kepada masalah gender. Isu ketidaksetaraan hubungan pria dengan wanita masih ada di tengah kita, disebabkan oleh faktor sejarah, sosial, dan budaya. Kita telah mencatat banyak kemajuan dalam memperbaiki hubungan gender ini, dengan terjadinya pembaharuan dalam pemahaman ajaran-ajaran agama serta penafsiran baru terhadap nilai-nilai yang hidup dalam adat istiadat berbagai kelompok masyarakat kita. Pendidikan nasional kita telah mengubah banyak hal dalam masyarakat. Dampaknya terhadap isu kesetaraan gender telah sama-sama kita rasakan. Semakin hari masyarakat kita semakin memahami bahwa kaum wanita dapat memainkan peranan yang sama dengan kaum pria. Dalam pengisian berbagai jabatan politik, hal itu hampir-hampir tidak menjadi permasalahan lagi. Kaum wanita di negeri kita telah menduduki posisi jabatan politik yang demikian tingginya. Bukan saja menjadi anggota badan-badan perwakilan, menteri dan sebagainya, bahkan menjadi Presiden negara kita. Kita berharap, di masa depan akan lebih banyak lagi jumlah kaum wanita yang menempati posisi-posisi politik yang penting di tanah air. Hadirin yang saya muliakan, Di samping hal-hal yang menggembirakan seperti saya katakan tadi, ada pula hal-hal menyedihkan yang perlu menjadi perhatian serius kita bersama. Masih banyak wanita yang menjadi korban tindak kekerasan, korban penyalahgunaan narkotika dan zat-zat adiktif lainnya, serta korban dari berbagai jenis kejahatan seksual. Terjadinya tindak kekerasan terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia di luar negeri sungguh-sungguh memprihatinkan kita. Demikian pula mereka yang menjadi korban perdagangan kaum perempuan. Pemerintah telah mengambil langkah serius dengan menciptakan berbagai peraturan perundangan-undangan untuk mengatasi berbagai tindak kekerasan serta kejahatan

352

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

terhadap kaum wanita. Namun kita menyadari bahwa menyusun norma-norma hukum saja, betapapun sangat penting, belumlah cukup. Kita memerlukan aksi bersama dalam menanggulanginya, yang harus melibatkan semua pihak. Tanpa kerjasama yang erat antara semua pihak, mustahil kita akan dapat menanggulangi masalah ini. Saya yakin, Kowani sebagai wadah bermusyawarah para anggotanya tidak akan pernah diam menyikapi masalah-masalah yang saya kemukakan tadi. Jalinan kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak, yang selama ini telah terbina dengan sebaik-baiknya, memungkinkan Kowani untuk memberikan sumbangan besar dalam menangani permasalahan-permasalahan yang berat ini. Tentu saja, tidak akan ada permasalahan yang akan mampu kita tangani secara tuntas. Karena masyarakat terus bergerak dan berkembang dengan aneka persoalan baru yang ada di dalamnya. Hadirin yang saya muliakan, Demikianlah sambutan saya mengiringi peresmian pembukaan Kongres ke-22 Kowani. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan, akan termasuk ke dalam materi yang akan dibahas dalam Kongres Kowani kali ini. Dengan harapan itu pula, seraya mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, maka dengan ini saya nyatakan Kongres Kowani yang ke-22 dibuka dengan resmi. Semoga Allah SWT akan memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita masing-masing. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istana Negara, 7 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

353

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pembukaan Musyawarah Nasional I Dharma Wanita Persatuan Pusat
Istana Negara, 7 Desember 2004 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati, Saudari Menteri Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, Saudara Sekretaris Kabinet, Para Anggota Dewan Penasehat, Yang saya hormati, Ketua Umum Dharma Wanita, beserta para unsur pimpinan dan pengurus, Ibu-ibu sekalian yang saya cintai, dan saya muliakan, Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena pada hari ini, kita dapat menghadiri peresmian pembukaan Musyawarah Nasional Dharma Wanita Persatuan yang pertama. Saya ingin menggunakan kesempatan yang baik ini, untuk menyampaikan ucapan selamat bermusyawarah kepada para peserta semua. Saya berdoa, ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga selama mengikuti Musyawarah Nasional ini, para peserta senantiasa diberikan kesehatan lahir dan batin, dengan demikian, akan dapat mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah diagendakan dengan sebaik-baiknya. Hadirin yang berbahagia, Musyawarah Nasional merupakan acara yang penting

354

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

bagi semua organisasi. Dalam Musyawarah Nasional akan terlibat secara aktif membahas masalah-masalah internal, maupun eksternal organisasi. Saya berpesan, pergunakan kesempatan ini, dengan sebaik-baiknya. Musyawarahkanlah masalah-masalah itu dalam suasana penuh persaudaraan dan keakraban. Pergunakan pula pikiran yang jernih, arif dan bijaksana, yang diliputi oleh kesabaran dan kebesaran jiwa. Dengan demikian, insya Allah, semua masalah akan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Dharma Wanita Persatuan kita kenal sebagai wadah berhimpun istri Pegawai Negeri Sipil, pejabat pemerintah di pusat dan daerah, serta istri para anggota dan pimpinan lembagalembaga negara. Meskipun demikian, organisasi ini bersifat mandiri, netral, dan independen. Mandiri, berarti organisasi ini tidaklah terkait secara langsung dengan jabatan suami, baik secara struktural, fungsional, maupun nansial. Netral, dalam arti, organisasi bersifat non-politik. Sedangkan independen, berarti organisasi ini tidak mempunyai keterkaitan organisatoris dengan organisasi apapun juga, baik organisasi politik, maupun organisasi kemasyarakatan. Penegasan independensi Dharma Wanita Persatuan ini sangatlah penting, sejalan dengan perubahan-perubahan besar yang telah terjadi dalam masyarakat kita. Masih ada anggapan sebagian anggota masyarakat kita yang melihat organisasi ini bagian dari organisasi politik, sebagaimana yang pernah terjadi di masa yang lalu. Kesan seperti itu memang harus dihilangkan. Dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum yang lalu, baik Pemilu untuk badan-badan perwakilan, maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Dharma Wanita telah mampu menunjukkan sifat netral dan independensinya. Segenap anggotanya benar-benar menikmati kebebasan dalam menentukan pilihan politiknya tanpa tekanan dan paksaan dari pihak manapun juga. Saya berharap, sikap seperti itu dapat terus dijaga, dan dipertahankan, juga insya Allah, Pemilu tahun 2009 nanti. Kemandirian organisasi Dharma Wanita Persatuan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

355

terlihat pula dalam visi dan misinya. Organisasi ini bertekad untuk menjadi organisasi istri Pegawai Negeri Sipil yang kukuh, bersatu, dan mandiri. Sedangkan misinya adalah untuk mensejahterakan seluruh anggotanya melalui bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Saya percaya visi dan misi organisasi Dharma Wanita Persatuan sangatlah baik, karena itu saya berharap, organisasi ini akan mampu meningkatkan perannya, sehingga bermanfaat, bukan saja bagi anggotanya, tetapi juga bagi masyarakat seluruhnya. Justru inilah yang saya tekankan. Dharma Wanita harus lebih melihat ke luar, outward looking, dan tidak boleh terlalu melihat ke dalam, inward looking. Harus terus bertanya, apa yang dapat disumbangkan kepada masyarakat, bangsa dan negara di atas, atau lebih dari apa yang dapat diberikan untuk dirinya sendiri. Hadirin yang saya muliakan, Saya mengharapkan kepada seluruh peserta musyawarah, agar dapat berperan serta membangun demokrasi yang kini sedang tumbuh dan berkembang di tanah air kita. Membangun demokrasi bukanlah sekedar ucapan, melainkan harus dilaksanakan dalam tindakan nyata. Karena itu, dalam memilih susunan pengurus nanti, hendaknya dapat dilaksanakan secara demokrasi, tanpa ada tekanan dari siapapun juga. Setiap anggota tentu saja berhak untuk duduk dalam kepengurusan organisasi. Namun saya berpesan, pilihlah calon-calon yang benar-benar mampu dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya. Karena itu, kiranya tidak perlu dikaitkan kepengurusan Dharma Wanita Persatuan, di semua tingkatan organisasi, dengan jabatan yang melekat pada suaminya. Dengan adanya kepemimpinan yang memiliki integritas yang tinggi, Dharma Wanita Persatuan akan mampu berbuat maksimal dalam mencapai tujuannya. Hadirin yang saya hormati, Sebelum saya mengakhiri sambutan saya ini, pada ke-

356

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sempatan yang baik ini, ijinkanlah saya untuk menyampaikan beberapa pesan dan harapan kepada Ibu-ibu sekalian dalam meningkatkan pengabdian Ibu-ibu kepada masyarakat, bangsa dan negara. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Nila Muluk tadi, bahwa benar, negara kita berada dalam masa transisi. Setelah negara kita mengalami perubahan yang sangat besar, yang sangat dramatis pada tahun 1998, dan tahun-tahun setelah itu. Negara kita mengalami krisi yang dahsyat waktu itu, dan sekaligus negara kita mengalami pergantian kepemimpinan nasional, yang juga dramatis. Dan setelah itu, negara kita, berada dalam masa transisi, menjalankan reformasi dalam skala besar, dengan segala hiruk-pikuk, hingar-bingar, dan segala implikasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Pertama-tama tentu kita harus bersyukur, bahwa meskipun dalam suasana yang penuh ketidakpastian waktu itu, penuh dengan konik, penuh dengan gangguan-gangguan, baik politik maupun keamanan, tetapi negara yang kita banggakan ini selamat, tidak runtuh, tidak collapse, sebagaimana yang dikhawatirkan atau bahkan diramalkan oleh sebagian pengamat di tingkat internasional. Alhamdulillah, dan tentu, rasa syukur ini kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi terima kasih dan penghargaan wajib kita berikan kepada seluruh rakyat Indonesia yang dengan ketetapan hati, sabar, tidak tergoda untuk melakukan sesuatu yang akan menghancurkan dirinya sendiri, negaranya sendiri, dan akhirnya masa-masa sulit itu dapat kita lampaui. Meskipun ekor dari krisis masih kita rasakan, meskipun reformasi ini belum rampung, meskipun transisi ini masih berjalan. Muncul satu pertanyaan waktu itu, apakah organisasi semacam Dharma Wanita itu masih relevan dalam era reformasi dewasa ini. Sebenarnya menjawabnya sangat mudah. Relevan tidak relevan dapat dilihat, apakah yang dilakukan Dharma Wanita itu benar-benar mendatangkan kebaikan, manfaat, dan maslahat, baik kepada organisasi itu sendiri, maupun

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

357

kepada masyarakat, bangsa dan negara. Sepanjang Dharma Wanita Persatuan, sebagaimana yang disampaikan oleh Pimpinan Dharma Wanita tadi, juga yang diharapkan oleh Ibu Mutia Hatta tadi, kontribusi Dharma Wanita kepada masyarakat kita, di bidang pendidikan, di bidang ekonomi, di bidang sosial budaya, dan benar-benar dirasakan oleh mereka, tentu kita mengatakan, keberadaan Dharma Wanita masih relevan, dan masih diperlukan sebagai bagian dari pembangunan kehidupan bangsa secara utuh. Namun demikian, saya ingin memberikan gambaran kepada Ibu-ibu sekalian agar mengerti betul konteks kehidupan berbangsa dan bernegara pada era transisi ini. Dulu, sebelum reformasi, kehidupan politik di negeri kita itu boleh dikatakan lebih konsentrik dan lebih sentralistik, karena keperluan sejarah waktu itu. Kemudian, sifat paternalisme dan bagaimana tingkat kedewasaan politik masyarakat waktu itu, maka apa yang dilakukan oleh organisasi waktu itu, lebih banyak bersifat dari atas ke bawah, top down. Disamping itu, karena civil society belum berkembang dengan baik, maka negara, saya ulangi sekali lagi, dalam hal ini pemerintah lebih banyak memerankan tugas menjalankan kewajiban yang sesungguhnya. Kalau demokrasi sudah mapan, civil society sudah bangkit, tidak semua harus dilaksanakan oleh negara atau oleh pemerintah. Kini, dalam era reformasi ini, ada satu keperluan besar dan sebuah keniscayaan, bahwa tidak semua urusan di negara ini harus dilakukan oleh negara dan pemerintah. Sebagian dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, atau civil society. Yang kedua. Yang tadinya lebih banyak berdebat bersifat top down, sekarang ini tidak selalu begitu. Banyak yang prosesnya dari bawah ke atas dan bahkan, yang proses-proses horisontal lebih sering terjadi, bottom up instead of top down. Yang dulunya sangat konsentrik, maka kekuasaan sekarang sudah banyak didekonsentrasikan, didistribusikan kepada masyarakat luas, dan pemerintahan yang dulu lebih sentral-

358

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

istik, maka sekarang didesentralistikkan ke daerah-daerah. Itulah sebabnya kita menganut desentralisasi pemerintahan dan menganut pula dekonsentrasi kekuasaan. Apa artinya bagi kita, apa artinya bagi Dharma Wanita, apa artinya bagi Ibu-ibu. Letakkanlah Dharma Wanita, berperanlah Dharma Wanita Persatuan ini dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara seperti itu. Biasakanlah untuk membangun kemitraan, partnership, dengan organisasi-organisasi lain di masyarakat luas. Dengan LSM-LSM, baik dalam maupun luar negeri. Mereka sebenarnya adalah partner pemerintah. Karena Dharma Wanita, meskipun independen, mandiri dan netral, tetapi tentu ada kaitan tertentu dengan pemerintah. Kalau pemerintah saja membangun kemitraan, partnership, dengan organisasi-organisasi itu, maka tentunya, Dharma Wanita Persatuan justru harus lebih mengemuka lagi di dalam membangun kemitraan seperti itu. Dengan demikian, Dharma Wanita akan menjadi salah satu dari organisasi yang berkembang di negara kita sekarang dan ke depan nanti. Dharma Wanita tentu tidak akan dilihat sebagai suatu organisasi yang eksklusif, tetapi sebagian, satu dari mereka, sebagaimana Presiden, saya adalah satu dari rakyat kita, tidak eksklusif. Dengan demikian maka, akan lebih mudah kita berkomunikasi dan tentunya Dharma Wanita akan dipandang sebagai suatu yang setara, tetapi memiliki peran yang penting. Banyak orang mengatakan, dunia dalam era globalisasi ini tidak perlulah terlalu dikaitkan dengan nilai, jati diri, konsensus dasar, segi-segi yang bersifat kebangsaan, mereka bilang, Ah, itu kuno. Itu sudah usang. Dunia tanpa batas sekarang ini, the border is the world, itu katanya. Nggak relevan kita bicara yang seperti-seperti itu. Pandangan itu keliru. Meskipun seolah-olah dunia sudah menjadi perkampungan besar, seolah-olah tidak ada batas, kalau dilihat dari ekonomi internasional, tetapi bagaimanapun, sebuah bangsa masih memerlukan rumah. Rumah inilah, Negara Kesatuan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

359

Republik Indonesia. Masih memerlukan nilai, masih memerlukan jati diri, tatanan-tatanan kehidupan. Mari, kita pupuk, kita besarkan, kita kembangkan terus yang kita miliki ini. Sebagai contoh, dua minggu yang lalu, saya mengikuti yang disebut Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN plus. Ada 16 Kepala Pemerintahan/Negara, berkumpul di Laos selama dua hari. Sebelumnya saya mengikuti pertemuan APEC, Asia Pacic Economic Community, 21 Kepala Negara dan Pemerintahan, yang dilaksanakan di Santiago, Chile, termasuk negara-negara besar, seperti Cina, Rusia, Jepang, Amerika Serikat, dan lain-lain. Apakah yang saya rasakan? Meskipun seolah-olah para pemimpin dunia itu sudah menganut globalisasi, the border is the world, tetapi tetap ada, mereka, orang seorang, tetap memperjuangkan kepentingan nasionalnya masing-masing. Tetap mengutamakan kepentingan negaranya masing-masing. Oleh karena itu, jangan salah melihat globalisasi. Memang kita harus cerdas dalam globalisasi, kita tidak boleh menyadari bahwa globalisasi sudah ada di tengah-tengah kita. oleh karena itu, cerdaslah kita mengambil, mengalirkan kemakmuran dari luar ke dalam negeri kita, tetapi kita tetap mempertahankan jati diri, konsensus kita, nilai-nilai kita, budaya kita, dan lainlain. Begitulah memandang globalisasi secara cerdas. Tetapi saya katakan tadi, bagaimanapun, wawasan kebangsaan, rasa kebangsaan, semangat kebangsaan Indonesia, masih tetap relevan dan harus kita pertahankan sepanjang masa. Inilah yang ingin saya sampaikan, dan selebihnya, saya berpesan, ini jarang-jarang saya bertemu Ibu-ibu, jadi saya ingin berpesan, karena Ibu juga pemimpin, pemimpin harus adil, harus mengayomi semua, peduli kepada semua, taburkan cinta kasih kepada semua. Jangan pilih-pilih. Jangan kita ini terlalu terikat dengan politik praktis. Kalau sudah pemimpin, harus bisa mengayomi, melindungi semua. Banyak persoalan di negeri ini yang dapat diselesaikan bukan dengan kekerasan, bukan dengan kekuasaan, bukan dengan saya punya sesu-

360

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

atu, tetapi dengan cinta kasih, dengan kasih sayang. Mesti bertemu. Ajak bicara, ajak berkomunikasi, ini Saudara-saudara sendiri, bangsa sendiri, negara sendiri, mengapa tidak? Saya ingin betul-betul Ibu-ibu harus terus berpikir siang dan malam, memberikan pelayanan kepada rakyat kita. Saya mengajak jajaran pemerintah, para menteri, para gubernur, para bupati, walikota, semua, untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Rakyat inilah yang harus kita layani, dan jangan sebaliknya, kita harus dilayani oleh rakyat. Marilah terus kita berpikir memberikan pelayanan kepada mereka. Saya tertarik tadi, masalah masyarakat membaca. Beberapa hari yang lalu, saya hadir dalam Hari Guru Nasional, di Istora Senayan, ada 10 ribu guru yang datang dari seluruh tanah air, dan dicanangkan, kemarin, Gerakan Membaca Nasional. Saya mohon, di tengah-tengah kesibukan Dharma Wanita, lakukanlah kampanye membaca, gerakan membaca nasional ini. Bangsa yang maju, Ibu-ibu sekalian, adalah bangsa yang berdaya saing tinggi, yang unggul, yang produktif. Bangsa seperti itu, pastilah bangsa yang memiliki masyarakat yang maju, yang disebut advanced society, atau advanced community. Masyarakat yang maju seperti itu, mestilah masyarakat yang belajar, learning society. Masyarakat belajar, pastilah dalam era modern seperti ini adalah masyarakat yang gemar membaca, orang seorang, keluarga-keluarga, komunitas-komunitas, reading society. Jadi from reading society to learning society, to advanced society, dan akhirnya menjadi bangsa yang maju. Anak-anak kita, mulailah membaca. Kalau Ibu membaca biogra saya, yang nulis bukan saya, saya dulu masih kecil Bu, saya anak keluarga yang miskin. Jadi kalau beli kacang bawang, itu kan bungkus koran. Kalau kacang godog, kacang rebus, dan kacang yang dibakar itu, daun bungkusnya. Saya kira yang tahun-tahun 50-an, 60-an masih ingat itu. Mengapa saya sering, senang beli kacang karena naksir koran itu, Ibu. Masih kecil sekali saya, baru belajar. Akhirnya habit saya membaca itu sejak kecil. Yang tadinya

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

361

bungkus kacang, terus melalap yang lain-lain. Alhamdulillah, akhirnya, ternyata berguna dalam perkembangan diri saya. Dan saya yakin, kalau ini, putra-putri Ibu, masyarakat kita, Saudara-saudara kita, digalakkan membaca seperti itu, mungkin sekarang susah ya mencari bungkus kacang bawang yang dari koran ya, ya lebih banyak lagilah, apapun. Saya ingin betul Indonesia menjadi masyarakat membaca. Saya challenge, saya tantang Dharma Wanita untuk berperan di dalam menggalakkan masyarakat membaca di tanah air. Terserah caranya. Saya akan membantu, dan jangan sungkansungkan, siapa yang memimpin nanti, untuk berkomunikasi dengan saya. Sepanjang yang Ibu pikirkan, yang Ibu lakukan untuk rakyat, terutama rakyat kecil, terutama rakyat golongan bawah, saya akan memberikan bantuan yang tepat kepada Ibu-ibu sekalian. Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Mudah-mudahan yang saya sampaikan tadi, baik yang saya baca, maupun yang saya sampaikan secara lisan, bisa menambah semangat dan pengabdian Ibu-ibu sekalian untuk tidak pernah berhenti mengabdi kepada bangsa dan negara. Akhirnya dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Musyawarah Nasional Dharma Wanita Persatuan yang pertama, secara resmi saya nyatakan dibuka. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan bimbingan, petunjuk, dan perlindungan-Nya kepada kita sekalian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istana Negara, 7 Desember 2004

362

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

363

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pembukaan Musyawarah Nasional Pengurus Real Estate Indonesia
Istana Negara, 7 Desember 2004 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat siang, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Saudara Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Saudara Pimpinan dan Pengurus REI, Para Pengusaha, Hadirin sekalian yang saya muliakan. Marilah pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini, sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas perkenan rahmat dan ridho-Nya kita dapat bertemu di tempat ini dan semoga kita semua berada dalam keadaan sehat walaat. Kemarin, Saudara telah memulai satu kegiatan yang sangat penting bagi organisasi yaitu Musyawarah Nasional. Kemarin, satu hari, saya berada di Yogyakarta, pagi-pagi setelah terbang dari Halim, saya membuka dialog yang disebut dengan interfaith dialogue, dialog yang yang dihadiri oleh para pemimpin agama dari 13 negara, dilaksanakan di Yogyakarta, dan yang bertindak sebagai tuan rumah adalah Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah Australia dan Muhammadiyah. Tentu saja forum itu sangat penting untuk meningkatkan harmoni dan toleransi diantara umat beragama dan tentu saja toleransi, harmoni antara bangsa-bangsa

364

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

yang hidup di dunia ini. Setelah itu saya terbang ke Gunung Kidul, sebuah kabupaten yang saya kira terkenal karena kemiskinan dan keterbelakangannya, itu dulu. Saya keluar masuk Kabupaten Gunung Kidul dengan Sultan, dengan beliau, Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta, kemarin, ternyata tidak semiskin dulu, bahkan kalau saya lihat, apa yang digunakan, rumah-rumahnya, pedesaannya, telah mengalami peningkatan kesejahteraan yang baik. Namun demikian, kemarin kami berada yang disebut dengan kawasan eko-karst. Eko-karst itu ya wilayah yang konon tandus, kering, yang ada hanya kapur dan batu, sebagaimana yang kalau Saudara pernah datang di Gunung Sewu, meliputi wilayah Wonogiri, Pacitan dan Gunung Kidul, atau di Kebumen, di Gombong atau ditempattempat lainnya yang sama. Di Indonesia, dari Aceh sampai Papua itu ada 154.000 km2 daerah seperti itu, dan jelas kekurangan air. Mengapa saya datang, datang ke Gua Blibin, karena dengan teknologi modern ada aliran sungai yang berada di bawah, daerah yang tandus dan kering itu, ternyata bisa di dayagunakan untuk mengairi wilayah itu, baik untuk air bersih maupun untuk pertanian. Dan salah satu proyek yang saya resmikan kemarin adalah agar nanti dari sungai bawah tanah, sungai blibin itu, akan dibawa ke atas, ada sumur tegak kurang lebih 100 m dengan teknologi yang modern itu akan bisa didistribusikan ke wilayah yang cukup luas. Kalau itu bisa kita lakukan, bukan hanya di wilayah Jawa selatan, tapi juga di seluruh Indonesia, maka problematika sulitnya mengkonsumsi air bersih bagi saudara-saudara yang miskin, yang terbelakang, itu dapat kita atasi. Saya kira di antara Saudara ada yang tinggal di Pondok Indah atau tempat-tempat yang sama. Saudara mau beli satu meter kubik air dengan harga 2500 rupiah? Di daerah yang justru penduduknya miskin, air itu berharga, karena sulitnya. Satu meter kubik, 25.000 sampai 50.000 rupiah, 10 sampai 20 kali lebih mahal. Tentu ini tidak adil, negara tidak boleh

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

365

berdiam diri, pemerintah tidak boleh membiarkan. Oleh karena itulah, kami terus meningkatkan upaya untuk mengatasi itu. Ada 8.765 desa yang rawan terhadap air bersih, itulah yang kita bangun jangka menengah lima tahun ini, dan jangka panjang pada periode-periode lagi. Ini bagian dari infrastructure building. Infrastructure building apakah jaringan jalan, bandara, pelabuhan, telekomunikasi, kemudian listrik dan air bersih, clean water. Di samping untuk menggerakkan ekonomi nasional, pergerakan ekonomi intra-nasional maupun internasional, sehingga ekonomi kita akan bangkit dan tumbuh dan akan makin besar, makin besar, tetapi infrastruktur itu juga menyangkut keadilan, menyangkut kesejahteraan rakyat. Bagaimana mungkin rakyat Indonesia dimana pun berada di tanah air kita ini, sudah merdeka 50 tahun lebih, minum air bersih saja tidak bisa, tidak kenal listrik, tidak ada fasilitas jalan yang memadai, tentu ini tidak boleh terjadi. Dengan kemampuan yang dimiliki negara, kita akan bekerja keras untuk meningkatkan semua itu, bukan hanya sekali lagi, untuk kepentingan ekonomi semata, tapi juga untuk sebuah keadilan dan kesejahteraan dalam arti luas. Saya memberikan pengantar itu bukan hanya sekedar untuk memberitahu pimpinan dan Saudara-saudara, sehingga saya tidak bisa membuka Musyawarah Nasional REI, tetapi saya awali bahwa infrastructure building itu sangat penting untuk kita lakukan. Mengapa? Enam tahun negara kita berada pada masa transisi, enam tahun kita tengah dan terus melaksanakan reformasi, negara kita diancam oleh krisis, kita semua mengalami, tidak perlu cerita saya, dahsyat dan dalam, bahkan konon ada yang menyetarakan dengan the great depression, yang ada di Amerika ketika Presidennya Franklin D. Roosevelt. Dan disamping krisis seperti itu, Indonesia mengalami pergantian kepemimpinan politik yang dramatis, yang tentu membawa implikasi yang luas pada semua aspek kehidupan bangsa. Dengan sendirinya karena terjadi kemundurun

366

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

atau set-back dan stagnasi dalam semua kehidupan kita, termasuk kehidupan ekonomi nasional, maka sudah barang tentu infrastruktur ini tidak kita kelola, tidak kita rawat dan bahkan tidak kita bangun secara pantas, karena lack of infrastructure di negara kita, maka competitiveness Indonesia dalam rangka kerjasama ekonomi internasional dalam rangka meningkatkan investasi dalam dan luar negeri juga tidak tinggi, kalah tentunya kita bersaing dengan negara-negara lain yang infrastrukturnya itu lebih baik, lebih mapan dan tersedia di hampir semua tempat. Oleh karena itu, tanpa harus menyalahkan siapa-siapa, karena pemimpin-pemimpin sebelum saya, baik setelah reformasi, maksud saya, Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Megawati, pada jamannya juga sudah bekerja sangat keras untuk menyelamatkan negara ini dari krisis dan membangun kembali sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh negara kita. Sebagian telah dicapai, kita berterima kasih kepada pemimpin-pemimpin sebelumnya, pada pemerintah sebelumnya. Tetapi yang belum dapat diwujudkan menjadi tugas saya, saya mengajak semuanya untuk bersama-sama melanjutkan pembangunan kembali di negara kita pasca krisis yang sama-sama kita rasakan dampaknya yang sangat luas. Ekonomi kita harus kita bangun kembali, saya yakin di hadapan Allah SWT, kalau kita betul-betul memiliki tekad, semangat dan tanggung jawab bersama, kalau kita betul-betul bersatu melangkah ke depan, dengan sisi yang jelas, dengan strategi dan kebijakan yang benar, dengan rencana aksi yang tepat dan mengajak semua stakeholder di negara ini, bukan hanya pemerintah tetapi juga kalangan dunia usaha, kalangan perguruan tinggi, bahkan lembaga swadaya masyarakat. Pendek kata kalau pemegang saham negara kita ini dalam arti luas diajak bersama-sama, united work hard, bersama-sama, saya yakin, lima tahun lagi ekonomi kita akan jauh lebih baik dari kondisi sekarang dan insya Allah tahun-tahun berikutnya lagi, periode berikutnya lagi akan tumbuh melebihi pertum-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

367

buhan ekonomi sebelum krisis terjadi. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain Saudara-saudara, kecuali, mari kita bangun kembali, peluang tersedia, momentum ada, terpulang pada kita, apakah kita mau bersatu padu membangun menuju masa depan yang lebih baik untuk kesejahteraan rakyat kita. Ketika pimpinan REI, ber-audiensi ke saya, saya katakan waktu itu bahwa saya mengintroduksi sebuah strategi untuk pembangunan kembali ekonomi kita 5 tahun mendatang, ini yang saya sebut dengan triple-track strategy. Pertama, lima tahun mendatang ekonomi kita memang harus tumbuh. Kita berharap bisa mencapai 6,5% rata-rata per-tahun, untuk jangka waktu 5 tahun. Apa economy of growth itu? Tiada lain adalah investasi dan ekspor. Terus terang pada masa transisi yang lalu, kita masih ditolong oleh tetap tingginya konsumsi, tetapi pendapatan nasional atau out put yang hanya mengandalkan konsumsi tidak akan sustainable. Konsumsi tetap penting untuk 215 juta rakyat kita, tetapi ke depan, pilarnya harus kita letakkan pada ekspor dan investasi disamping memang konsumsi. Jadi track yang pertama economic growth untuk lima tahun mendatang. Track nomor dua, tiada lain adalah sektor riil harus bangkit kembali. Kita berterima kasih pada pemerintahan Ibu Megawati yang sudah bisa mencapai keadaan makro ekonomi yang alhamdulillah cukup mapan, untuk ukuran negara yang baru saja mengalami krisis. Tidakkah relatif nyaman makro ekonomi kita, baik itu dari segi suku bunga, dari segi inasi, dari segi nilai tukar rupiah, dari segi cadangan dan lain-lain, meskipun harus tetap kita pertahankan, tetapi yang belum bisa baik adalah bagusnya makro ekonomi itu tidak serta merta dicerminkan dalam susutnya pengangguran dan bangkitnya kembali sektor riil. Tugas saya, tugas kita semua ke depan, mari kita bangkitkan kembali sektor riil, pertanian, industri manufaktur, jasa, dan lain-lain, dengan demikian maka akan tercipta lapangan kerja yang lebih banyak lagi. Sepuluh juta, thats too much,

368

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

there are too many untuk under void person di negeri kita ini. Kita turunkan, lima tahun kita ingin turun separuhnya. Nah dengan demikian maka penggerakan sektor riil menjadi pilihan. REI, Saudara-saudara akan berperan sangat luas nanti dalam pergerakan kembali sektor riil. Track yang ketiga, jangan lupa ada yang mulai mengkritik, kalau SBY itu hanya mengejar pertumbuhan lantas apa bedanya dengan dulu? Tidakkah trickle down effect itu bisa selalu terwujud. Bagaimana kalau ada kesenjangan, ada gap, antara the have and the havent antara the rich dengan the poor. Saya mendengar, tapi jangan khawatir, justru track nomor tiga, memahami bahwa yang miskin masih tinggi, masih 38 juta saudara-saudara kita dan 68% ada di pedesaan dan pertanian, maka the third track untuk lima tahun mendatang adalah revitalisasi pertanian dan pembangunan ekonomi pedesaan untuk menyusutkan, mengurangi kemiskinan, nyata di situ. Oleh karena itu kalau tiga-tiga ini kita jalankan insya Allah ke depan nanti, maka sesungguhnya strategi yang saya kenalkan adalah growth, employment and strategy. Saya kira inilah jawaban untuk negara kita pasca krisis terutama untuk 5 tahun mendatang ini dan untuk lima tahun berikutnya lagi. Siapapun nanti yang melanjutkan tugas saya memimpin bangsa ini, lima tahun mendatang harus ada adjustment, harus ada pengembangan, dengan demikian tiap tahapan kita memiliki agenda dan prioritas yang jelas. Hadirin sekalian, Setelah saya jelaskan triple track, maka saudara bisa meletakkan diri bagaimana kontribusi, peran, tugas dan pekerjaan dari para pengusaha, utamanya yang bergerak di bidang atau di sektor properti. Saya ingin menambahkan satu lagi, perspektif. Kita bekerja siang dan malam, pemimpin, tokoh, pengusaha, akademisi, tiada lain untuk mensejahterakan rakyat kita, untuk memenuhi hak-hak- dasar mereka. Bicara hak dasar rakyat atau basic entitlement kita bicarakan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

369

apa rakyat kita ini cukup makan, bisa membeli pakaian, ada rumah yang layak, mendapatkan jaminan rasa aman, bisa sekolah atau menikmati pendidikan yang pantas, mendapatkan perawatan jaminan kesehatan yang memadai, basic entitlement, hak dasar rakyat. Oleh karena itu, negara wajib hukumnya, sesuai dengan kemampuan dan pertumbuhan ekonominya untuk terus menerus memenuhi hak dasar rakyat dan meningkatkan kesejahteraannya. Oleh karena itu, bidang papan, atau perumahan rakyat atau dalam arti yang lebih luas, sektor properti bagi yang sebenarnya, di samping penggerakan ekonomi nasional karena multiplying attack yang tinggi, tapi memang harus juga memenuhi hak-hak dasar rakyat. Oleh karena itulah, ke depan saya memohon, Presiden harus memohon kepada Saudara-saudara sekalian, lakukanlah bidang pembangunan properti yang tepat, yang dapat memulihkan dan menggerakkan ekonomi kita, yang sekaligus memberikan rasa keadilan kepada rakyat termasuk pemerataan yang baik. Pembangunan sektor properti lima tahun mendatang hanya hotel-hotel, apartemen, ruko atau public utilities yang lain meskipun dalam konteks lingkungan dan skala tertentu tetap diperlukan, tetapi kalau Saudara tidak memikirkan pembuatan, pembangunan perumahan rakyat, menurut pendapat saya, belum lengkap pengabdian Saudara. Barangkali margin-nya kecil, barangkali keuntungannya tidak sebesar kalau membangun fasilitas-fasiltas yang saya sebutkan tadi, tapi tidakkah margin yang kecil, prot yang tidak besar itu sebuah ibadah dan sebuah kemuliaan. Kita menolong mereka-mereka yang miskin, golongan ekonomi lemah, yang penghasilannya tiap bulan hanya mencapai 1.500.000 rupiah. Mereka rakyat kita, mereka saudara-saudara kita, mari kita melakukan sesuatu. Kita bikin kontrak tanggung jawab. Kontraknya adalah Saudara, berkewajiban untuk mengembangkan sektor properti, agar tercipta tenaga kerja, had me in creating job. Yang menciptakan tenaga kerja itu bukan pemerintah, dunia usaha.

370

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Harus dipahami, you create job, you create employment. Yang kedua, tentunya, Saudara juga memberikan kontribusi pada penerimaan negara, karena membayar pajak, belum kalau saudara berkontribusi pada masyarakat sekitar, community development. Disamping fasilitas yang dibagun, ada tempat olah raga, ada masjid, ada gereja, ada sekolah kecil, ada puskesmas, region development, community development, itu juga kontribusi Saudara. Karena Saudara membantu pemerintah, membantu negara dalam menciptakan lapangan kerja, dalam membayar pajak, dan berbuat sesuatu untuk masyarakat sekitar, maka kontrak bagi pemerintah adalah menciptakan iklim usaha yang baik. Menciptakan, membuat kebijakan dan peraturan yang tepat. Membebaskan dari bermacam pungli, atau akhirnya menjadi ekonomi berbiaya tinggi. Jangan seperti ada pepatah, kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin mudah, tidak boleh. Karena pemerintah memerlukan job atau employment, pajak dan lain-lain tadi, maka kontrak kami melakukan itu. Menteri Negara Perumahan Rakyat, menteri-menteri lain bersama saya akan terus menerus memimpin iklim ini lebih sehat, politik lebih stabil, keamanan lebih baik, hukum lebih pasti, masalah perburuhan makin terkelola dengan baik, desentralisasi dan otonomi daerah tidak memunculkan konik peraturan, satu sama lain, kebijakan pajak juga tepat, dan lain-lain. Semangat kami di situ. Tolong beritahu saya, kalau ada jajaran pemerintah yang tidak memlilki semangat dan tidak menjalankan kewajiban seperti itu. Kalau ada pengusaha yang nakal, jewer. Saya ingin melihat ke depan dan saya tidak suka terlalu melihat ke belakang. Tapi ingat, ambil pelajaran dari masa lalu. Yang tadinya agak nakal-nakal sedikit, berhentilah. Usaha dengan baik, sesuai dengan kontraknya tadi, dan saya yakin akan banyak yang dapat saudara kerjakan. Sebaliknya kalau pengusaha nakal, dijewer, kalau dari unsur pemerintah nakal, juga harus dijewer. Kalau ada hambatan yang sangat

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

371

fundamental, sesuai dengan sistem yang berlaku. Ada Jaksa Agung, ada KPK, ada BPK, ada unsur pengawas, ada Presiden RI. Kita gampang-gampangan saja, ini kode etik, aturan main. Saya juga manusia biasa punya kekurangan, punya kelemahan, oleh karena itu kalau ada sesuatu yang saya tidak tahu, tapi bikin macet, bikin susah, bikin ekonomi biaya tinggi, hah, kok begini ternyata, kacau Pak, minta ini minta itu, please let me know. Itu saja kontrak saya, bersama-sama. Oleh karena itu, kami ingin pembangunan infrastruktur lima tahun mendatang itu menjadi kenyataan. Ketika saya menghadiri Konferensi APEC di Santiago Chile, saya bertemu dengan 20 kepala negara yang lain. Di samping saya berdiplomasi, membawa kepentingan negara dan bangsa, saya juga menjadi marketer, saya juga menjadi apa namanya sales person, alhamdulillah responnya baik. Dan seperti nanti insya Allah pada pertengahan Januari akan ada infrastructure summit, saya bicara dengan PM Howard, dan ternyata responnya bagus. Mudah-mudahan momentum ini tidak lewat. Ketika dunia menghormati Indonesia karena Pemilu yang damai. Dunia itu menghormati Indonesia karena Pemilu yang damai dan demokratis, mereka tidak menyangka, mereka meragukan apa iya Indonesia demokrasinya sudah matang seperti itu. Apa iya bisa melakukan pemilihan pemimpin secara langsung. Alhamdulillah, kita sudah buktikan pada dunia dan mereka memberikan apresiasi. Tolong momentum ini jangan kita sia-siakan, tolong kepercayaan dunia yang mulai pulih kepada Indonesia jangan kita sia-siakan, jangan kita ribut sendiri di dalam negeri, jangan kita mengutamakan yang sempit di atas kepentingan yang besar, sehingga the opportunity, the momentum is lost. Kita yang salah. Ajak bicara saudara-saudara kita. Tidakkah kalau kita sudah bicara kepentingan rakyat, kepentingan bangsa, you have to state united. Itu yang kita perlukan, dengan demikian mari kita melangkah bersama, mari kita berbuat untuk

372

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

rakyat kita. Kami berikan ruang untuk kebangkitan kembali dunia usaha, tapi juga lakukan sesuatu untuk rakyat kita. Dan dalam jangka lima tahun, saya kira ada target kuantitatif dan target kualitatif dari sektor properti, dari konsep pembangunan perumahan rakyat, dan lain-lain yang masuk dalam wilayah sektor properti ini. Ketika membangun, pertimbangkan secara utuh sektor perumahan public utilities yang akrab dengan lingkungan yang mempertahankan suasana sosial dan kemasyarakatan yang tentunya bisa juga membangun kawasan yang tetap sehat tapi juga dinamis dan memberikan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat luas. Saya kira itulah Saudara-saudara yang dapat saya sampaikan, dan saya ingin kita terus berkomunikasi, lima tahun mendatang insya Allah, dan marilah kita carikan solusinya setiap masalah yang kita hadapi secara bersama. Selebihnya saya mengucapkan selamat bermusyawarah nasional, jangan sibuk hanya memilih pengurus saja, tapi curahkan perhatian, gunakan energi yang lebih luas lagi, apa yang dapat disumbangkan REI pada pembangunan kita lima tahun mendatang. Selamat bermusyawarah, saya menunggu partisipasi dan kontribusi saudara semua dalam pembangunan nasional, utamanya pembangunan perumahan dan sektor properti untuk rakyat yang kita cintai. Sekian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istana Negara, 7 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

373

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Penyerahan Penghargaan Ketahanan Pangan 2004
Istana Negara, 9 Desember 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat siang, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati, Saudara Menteri Pertanian Republik Indonesia, Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Para Gubernur, selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan Provinsi, Para Bupati dan Walikota, Para Penerima Penghargaan Ketahanan Pangan 2004, Para Pejuang dan Sukarelawan Ketahanan Pangan, Hadirin sekalian yang saya muliakan, Marilah bersama-sama kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena pada hari ini kita dapat menghadiri acara Penyerahan Penghargaan Ketahanan Pangan 2004. Saya ingin menggunakan kesempatan yang membahagiakan ini untuk menyampaikan ucapan selamat datang kepada Saudara-saudara semua, terutama yang datang dari daerah-daerah. Kepada para penerima penghargaan ketahanan pangan, saya juga mengucapkan selamat atas penghargaan yang Saudarasaudara terima. Hadirin yang saya muliakan, Masalah pangan adalah masalah yang sangat fundamental dalam kehidupan masyarakat. Tidak ada manusia yang

374

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dapat bertahan hidup dengan sempurna tanpa ketersediaan pangan. Karena itu, masalah ketersediaan pangan memerlukan penanganan yang serius, terencana dan hati-hati. Kita tidak ingin ketersediaan pangan kita terganggu, karena hal itu dapat menimbulkan gejolak sosial dan politik di tengah-tengah masyarakat kita. Untuk menjamin ketersediaan bahan pangan bagi penduduk lebih dari 200 juta jiwa, seperti di negara kita, tentulah bukan persoalan mudah dan sederhana. Negara, dalam hal ini pemerintah, bertanggung jawab untuk menjamin ketersediaan pangan karena menyangkut hajat hidup orang banyak yang harus dipenuhi, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengingatkan, dan menggarisbawahi, bagi para pemimpin, bagi kita semua, bahwa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat adalah tanggung jawab, adalah kepemimpinan, adalah inisiatif dan upaya. Saya akan selalu mengaitkan persoalan ketahanan pangan itu terhadap ketiga hal tersebut, tanggung jawab, kepemimpinan, serta inisiatif dan upaya. Pangan adalah salah satu hak dasar rakyat, basic entitlement. Rakyat dikatakan sejahtera pada tingkatan yang minimal kalau hak-hak dasarnya dipenuhi. Pangan, sandang, papan, yang relatif layak, rasa aman, pendidikan, dan kesehatan. Oleh karena itulah dalam human development index yang berlaku secara internasional, kualitas hidup ditentukan oleh tiga hal, dan ini merupakan ukuran internasional, yaitu kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, dan pendapatan per kapita. Yang mendalami psikologi, ada yang disebut kebutuhan dasar manusia, basic human needs, yang mengatakan bahwa manusia dalam keadaan kritis, pertama-tama yang harus dipenuhi adalah yang disebut psychological needs, bisa makan, bisa minum, itu dulu, setelah itu baru merasa aman, setelah itu baru merasa mendapatkan harga diri dan penghormatan kelompok, setelah itu baru aktualisasi diri, dan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

375

tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi dari itu. Dari segala penglihatan, baik basic human needs, atau kebutuhan dasar manusia, atau hak-hak dasar rakyat, ataupun ukuran kualitas hidup, the quality of life of the people, yang diukur secara internasional, pangan, menempati peringkat yang pertama. Oleh karena itu, saya mengajak, termasuk diri saya sendiri, yang sedang mengemban amanat dari rakyat, mari, kita ambil tanggung jawab, kita lakukan tugas kepemimpinan dan marilah kita berinisiatif dan berupaya untuk memelihara ketahanan pangan kita, memenuhi kebutuhan pangan, masyarakat kita. sebab itulah Saudara-saudara, saya mengajak segenap aparatur negara, untuk dengan sungguhsungguh menangani ketahanan pangan. Jangan kita lengah dan lalai menangani masalah yang sangat sensitif ini. Sebab jika gagal menanganinya dengan sempurna, maka implikasinya dapat mengancam seluruh aspek kehidupan kita, termasuk stabilitas sosial dan stabilitas politik kita. Karena itu, saya mengingatkan segenap aparatur pemerintah di pusat dan di daerah agar dengan sungguh-sungguh menangani ketahanan pangan ini. Hadirin yang berbahagia, Masalah paling pokok dalam menangani ketersediaan pangan akan sangat tergantung pada bagaimana kebijakan nasional kita di bidang pertanian. Kita harus mampu membuat perhitungan yang matang dan hati-hati dalam memenuhi ketersediaan pangan untuk memenuhi seluruh penduduk. Perhitungan itu tentu tidak hanya untuk setahun dua tahun, melainkan untuk jangka waktu yang relatif panjang. Kita membangun negara, bukan hanya untuk generasi kita saja, tetapi hingga ke generasi-generasi yang akan datang. Tentu perhitungan itu harus mempertimbangkan angka pertumbuhan penduduk, tersedianya lahan, dan kapasitas produksi, serta perhitungan-perhitungan lain, di luar masalah teknis pertanian.

376

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Kita menyadari bahwa dari tahun ke tahun, jumlah penduduk terus meningkat, sementara ketersediaan lahan pertanian yang subur tidak bertambah. Lahan yang tersedia itupun setiap tahun terus berkurang, akibat konversi lahan bagi pengembangan sektor-sektor lain di luar pertanian. Oleh karena itu, kepada para Menteri, para Gubernur, para Bupati dan Walikota, serta semua stakeholder di negara kita ini, marilah terus kita lakukan pengelolaan pasar uang yang baik, yang utuh, yang komprehensif, bukan hanya untuk jangka pendek, tetapi juga jangka menengah dan jangka panjang. Jangan tumpang tindih. Jangan hanya untuk memenuhi kebutuhan satu sektor mengorbankan sektor yang lain. Mari kita dengan sangat serius, ke depan ini memastikan bahwa kita mengelola ruang yang ada ini dengan sebaik-baiknya. Itulah ke depan kita memerlukan juga reformasi agraria yang baik, agar penggunaan tanah itu betul-betul adil, mempertahankan kelestarian lingkungan, dan dapat digunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat kita. Menghadapi ini semua, tidak ada pilihan lain bagi kita, kecuali melakukan revitalisasi pertanian. Kita harus berhasil melakukan terobosan kelembagaan dan teknologi pertanian. Kita juga harus meningkatkan penelitian dan pengembangan pertanian, agar tumbuh lebih baik dan lebih maju. Ambillah contoh Thailand, sebelumnya Jepang, negara-negara Eropa Barat, Amerika Serikat, dan negara-negara yang konon maju secara agraris. Mereka melaksanakan penelitian dan pengembangan yang baik. Thailand contohnya, bukan hanya research and development yang dilaksanakan oleh negara, oleh pemerintah, tetapi prakarsa masyarakat, prakarsa komunitas petani itu sendiri dengan fasilitasi pemerintah dapat mengembangkan pertanian yang sangat pesat seperti itu. Indonesia harus bisa. Kita memiliki potensi, kita memiliki kemampuan, memiliki kapital untuk melakukan pengembangan pertanian seperti itu. Oleh karena itu, saya meminta kepada Menteri Pertanian, para Gubernur, para Bupati dan Walikota, dan semua

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

377

pecinta pertanian, karena pada prinsipnya Bapak-bapaklah, Ibu-ibulah, para Gubernur, Bupati dan Walikota yang benarbenar dapat mengembangkan sektor pertanian kita. Dengan demikian kita dapat memproduksi hasil-hasil pertanian dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih bermutu. Dengan cara itu kita akan mampu meningkatkan pendapatan petani dan buruh tani yang pada umumnya tinggal di kawasan pedesaan. Adanya ketersediaan pangan yang cukup, serta adanya kemampuan setiap warga masyarakat untuk memperolehnya, adalah dua sisi penting dari konsep ketahanan pangan kita. Apalah artinya kemampuan membeli, jika barang yang ingin dibeli tidak ada di pasaran. Demikian pula sebaliknya, apalah artinya ketersediaan barang, barangnya ada, tetapi masyarakat tidak memiliki daya beli untuk memperolehnya. Dengan demikian ketahanan pangan bukan sekedar masalah pertanian, tetapi berkaitan erat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat, berkaitan dengan peningkatan daya beli masyarakat. Income per kapita kita sekarang sekitar 1000 dolar per orang per tahun. Sebelum krisis dulu kita mencapai 1500 dolar Amerika Serikat per orang per tahun. Lima tahun mendatang, ke depan, mari kita tingkatkan secara bersama-sama. Paling tidak bisa mencapai kondisi sebelum krisis, insya Allah, dengan kerja keras kita, lebih dari itu. Kalau income per kapita naik, daya beli naik, dengan asumsi distribusi pendapatan makin adil, kita lakukan. Kalau itu terjadi, kita bisa membayangkan, 215 juta rakyat Indonesia kali sekian daya beli, atau purchasing power, maka ukuran ekonomi Indonesia akan meningkat dengan pesat, dan Indonesia suatu saat akan menjadi negara yang berpotensi sangat tinggi dalam bidang ekonomi. Di situlah kita bisa melakukan banyak hal pada saatnya nanti. Insya Allah kita bisa. Hadirin yang saya muliakan, Sebagai negara agraris, kita tidak ingin tergantung kepada impor bahan pangan. Kita harus mampu memenuhi

378

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kebutuhan dalam negeri kita sendiri, seyogyanya, mari kita usahakan. Hanya dalam keadaan-keadaan tertentu saja, seperti terjadi bencana kekeringan yang menyebabkan kita terpaksa harus mengimpor bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu Saudara Menteri Pertanian, semuanya, mari kita hitung kapasitas kita memproduksi beras, jagung, kedelai, tebu atau gula dan lain-lain komoditas yang sangat primer. Kita hitung bersama untuk long term sustainable of needs, ketahanan pangan berjangka pangan. Di situlah kita akan meningkatkan kemandirian kita. Karena itu revitalisasi pertanian merupakan keharusan mutlak untuk kita kerjakan secara bersama-sama. Swasembada pangan yang sudah kita capai di yang masa lalu, harus mampu kita tingkatkan lebih lanjut. Dalam kerangka ketahanan pangan nasional, dan ketahanan pangan masyarakat secara dinamis, sesuai perkembangan kita sebagai bangsa. Kebijakan pertanian kita ke depan adalah menempatkan pembangunan pertanian dan pembangunan pedesaan sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional. Pertanian dan pedesaan akan memperoleh perhatian khusus dari pemerintah, dan kita harapkan memperoleh perhatian yang seksama pula dari masyarakat, termasuk para investor dan pengusaha. Kebijakan ini kita tempuh untuk memastikan bahwa masyarakat pertanian dan pedesaan yang selama ini kesejahteraannya relatif rendah akan segera terangkat. Kenyataan yang kita hadapi sekarang adalah 55% jumlah penduduk miskin di negara kita adalah petani dan 75% diantaranya adalah mereka yang berusaha di bidang pertanian pangan. Dengan revitalisasi pertanian dan pedesaan, sebagaimana yang saya maksudkan tadi, kita akan segera, kita akan secara serentak meningkatkan ketersediaan pangan nasional, serta meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat. Ini kesempatan yang baik, ijinkan saya untuk menyampaikan kepada Saudara semuanya terutama kepada Gubernur, Bupati, Walikota, karena Saudaralah penggerak ekonomi nasional, bukan kami yang ada di Jakarta.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

379

Lima tahun mendatang, dan tentu seterusnya, kita ingin sungguh membangun kembali ekonomi nasional kita. Saya sudah mengenalkan yang saya sebut dengan triple track strategy. Yang pertama adalah, ekonomi kita harus tumbuh lima tahun mendatang. Kita ingin pertumbuhan rata-rata mencapai 6,5%, lima tahun mendatang. Dengan cara apa? Meningkatkan investasi dan ekspor. Itu track yang pertama. Track yang kedua, kita harus bangkitkan kembali, gerakkan kembali sektor riil. Pemerintah yang lalu, di bawah pimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri, berhasil mencapai kondisi makro ekonomi yang baik. Yang belum dicapai waktu itu adalah kembalinya sektor riil, kita yang melanjutkan, dan saya insya Allah, bersama-sama Saudara akan meneruskan, untuk dari makro ekonomi itu kita wujudkan bergeraknya kembali sektor riil. Untuk apa? Untuk menciptakan lapangan kerja. Ini track yang kedua, pertanian, jasa, manufaktur, dan lain-lain. Track yang ketiga adalah justru kemiskinan seperti itu kita laksanakan revitalisasi pertanian dan pembangunan ekonomi pedesaan, untuk apa? Untuk mengurangi kemiskinan. Langkah kita ke depan nanti, sudah kita exercise, sudah kita kalkulasikan, sudah kita analisis dan telaah, insya Allah, kalau kita lakukan dengan baik, maka kita akan meningkatkan kemampuan ekonomi nasional kita, sehingga strategi ini sesungguhnya adalah pro growth, pro employment, pro poor strategy, tidak ada yang kita tinggalkan. Mengejar pertumbuhan semata tanpa mengurangi kemiskinan, tidak adil. Tiga-tiganya kita sentuh secara bersama, ke depan nanti. Hadirin yang berbahagia, di tengah persoalan serius yang kita hadapi dalam masalah ketahanan pangan, saya merasa gembira karena Dewan Ketahanan Pangan, baru saja selesai menyelesaikan konferensinya yang kedua tahun 2004 ini. Hasil-hasil konferensi kita harapkan akan lebih memantapkan ketahanan pangan kita. Yang disampaikan oleh para Gubernur tadi, melalui Saudara Gubernur DKI Jakarta, yang sudah saya terima, tentu akan saya kaji bersama unsur peme-

380

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

rintah, untuk sekali lagi mengembangkan efektitas, bukan hanya dewannya, tetapi efektitas dari upaya peningkatan ketahanan pangan kita secara nasional. Para Gubernur saya harapkan mampu memelihara ketahanan pangan di daerah-daerah dengan memperhatikan potensi daerah masing-masing. Langkah-langkah menuju terwujudnya ketahanan pangan haruslah dilakukan dengan meningkatkan dan memelihara kapasitas produksi bahan pangan secara nasional. Untuk melakukan hal ini, seperti telah saya katakan tadi, tidak ada pilihan lain bagi kita, kecuali memastikan berhasilnya terobosan teknologi, dan kelembagaan pertanian kita. Kita perlu pula memelihara kelancaran distribusi dan arus perdagangan bahan pangan dalam negeri untuk memastikan ketahanan pangan masyarakat. Jaringan kerjasama antar daerah, dalam memelihara ketahanan pangan, perlu untuk terus kita tingkatkan, agar ketersediaan pangan dapat dilakukan secara merata, dengan memastikan bahwa pergerakan pangan antar daerah terjamin dengan lancar. Disamping itu, ketahanan pangan juga mengharuskan kita untuk melakukan gerakan bersama dalam diversikasi konsumsi pangan masyarakat. Dengan upaya ini maka ketergantungan kita pada jenis pangan tertentu, terutama beras, harus dapat kita kurangi. Saya kira, Teman-teman, para pakar pertanian, memahami bahwa paradigmanya adalah dari swasembada beras, menjadi ketahanan pangan. Meskipun kecukupan komoditas beras juga sangat-sangat penting untuk terus kita pelihara, gerakan ini mengharuskan pula kita melakukan diversikasi dan keragaman produksi pangan kita. Indomie yang saya tahu, memerlukan 15 tahun untuk mengenalkan jenis makanan baru, yang akhirnya masyarakat akrab mengkonsumsi makanan jenis itu. Barangkali ada pikiran-pikiran cerdas. Saya challenge lembaga seperti IPB, universitas-universitas, atau fakultas-fakultas pertanian yang lain, lembaga pengkajian, industri, semua, agar betul-betul diversikasi pangan dengan baik di waktu yang akan datang.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

381

Hadirin yang saya muliakan, Akhirnya, sebelum mengakhiri sambutan ini, saya minta kepada Saudara Menteri Pertanian dan para menteri yang menjadi anggota Dewan Ketahanan Pangan untuk merumuskan program aksi guna mewujudkan program aksi ketahanan pangan nasional. Permintaan yang sama saya sampaikan kepada Saudara-saudara Gubernur yang memimpin Dewan Ketahanan Pangan di tingkat provinsi. Demikian pula kepada para Bupati dan Walikota, agar sungguh-sungguh menyiapkan segala langkah yang diperlukan untuk mewujudkan ketahanan pangan masyarakat di daerah masing-masing. Sekali lagi, saya mengucapkan selamat kepada Saudara-saudara yang menerima Penghargaan Ketahanan Pangan 2004, semoga prestasi yang telah dicapai, akan terus dipertahankan di tahun-tahun mendatang. Kepada Saudara-saudara yang akan kembali ke daerah-daerah, saya ucapkan selamat jalan, dan selamat menunaikan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita sekalian, meridhoi niat dan cita-cita baik kita, membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan. Sekian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istana Negara, 9 Desember 2004

382

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

383

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pencanangan Gerakan Anti Korupsi
Istana Negara, 9 Desember 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Saudara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Ketua Mahkamah Konstitusi, Para Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Ketua Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Anggota KPK, Yang saya muliakan Para Duta Besar Negara-Negara Sahabat dan Kepala Organisasi Internasional yang ada di Indonesia, Yang saya hormati para Gubernur, Para Pimpinan Pemerintah Lembaga Non-Departemen, Para Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat, Para hadirin yang saya muliakan, Hari ini kita berkumpul di Istana Negara untuk mencanangkan dimulainya Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi. Acara ini dirangkaikan dengan penandatanganan naskah kerjasama Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan Gubernur seluruh Indonesia yang tadi secara simbolis diwakili oleh Gubernur Riau, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Gubernur Maluku. Bersamaan dengan

384

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

itu, pada hari ini juga saya telah menandatangani Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Hadirin yang saya muliakan, Saudara-Saudara sebangsa dan setanah air, Hari ini tanggal 9 Desember 2004, adalah Hari Pemberantasan Korupsi Sedunia. Tanggal ini dipilih karena pada tanggal 9 Desember 2003 yang lalu Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengesahkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan Korupsi atau dalam bahasa Inggris disebut United Nation Convention Against Corruption. Praktek-praktek korupsi di tanah air kita telah merambah hampir ke seluruh sektor kehidupan masyarakat. Praktek ini telah menghambat upaya bangsa kita untuk membangun masyarakat adil, makmur dan sejahtera, sebagaimana diamanatkan oleh pembukaan UUD 1945. Praktek korupsi juga merendahkan harkat dan martabat bangsa kita secara keseluruhan. Sungguh menyedihkan jika negara dan bangsa kita dijuluki sebagai negara dan bangsa yang korup oleh bangsabangsa lain. Meskipun sesungguhnya korupsi juga terjadi di banyak negara, tetapi skala yang terjadi di tanah air kita ini memang sudah memprihatinkan. Hari ini saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk menyatakan tekad bersama, kita memberantas korupsi. Korupsi adalah tindak pidana atau kejahatan yang harus kita perangi secara bersama. Korupsi yang selama ini terjadi secara meluas tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga telah merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial, hak-hak ekonomi masyarakat secara luas. Tindak pidana korupsi digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan menggunakan cara-cara yang luar biasa. Semua peraturan Perundang-Undangan yang diperlukan untuk memberantas korupsi telah kita miliki. Tadi Saudara Pimpinan KPK juga sudah menjelas-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

385

kan satu persatu, antara lain UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001, dan UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Seperti telah saya katakan tadi, kita juga telah menandatangani Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Melawan Korupsi, United Nation Convention Against Corruption, di Markas Besar PBB, New York, pada tanggal 19 Desember 2003 yang lalu. Dalam waktu dekat ini kita akan meratikasi konvensi itu. Dengan demikian dokumen hukum internasional itu nantinya akan menjadi bagian dari hukum nasional kita. Hadirin yang saya muliakan, Aparatur negara yang berwenang untuk mengambil langkah-langkah pemberantasan korupsi juga telah kita miliki, yaitu Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan badan-badan peradilan lainnya, sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing. Saya minta kepada semua aparatur negara agar dapat bekerja secara optimal, bertindak tegas dan tidak ragu-ragu dalam memberantas korupsi. Saya juga mengajak segenap lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memberantas korupsi. Memberantas korupsi harus dimulai dari diri sendiri. Jauhkan diri Saudara-saudara dari praktek-praktek korupsi. Berlakulah adil, jujur dan sportif. Jangan membiasakan diri bertindak tidak fair karena hal itu akan turut menyuburkan praktek-praktek korupsi. Saya juga mengajak kepada organisasi-organisasi politik, organisasi-organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat untuk bekerja aktif, bahu membahu, menggerakkan potensi kebaikan yang ada di te-

386

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

ngah-tengah masyarakat dalam memerangi korupsi. Saya tidak yakin mental bangsa kita jelek. Saya tidak percaya kepribadian bangsa kita buruk. Oleh karena itu, dengan cara yang tepat, dengan kebersamaan kita, dan kerja keras kita insya Allah pada saatnya nanti, korupsi akan dapat kita atasi di negeri tercinta ini. Saya menyerukan kepada para ulama, tokoh-tokoh agama, kaum cendekiawan, budayawan dan tokoh masyarakat lainnya untuk melakukan gerakan moral bersama melawan korupsi. Marilah kita melakukan amar maruf nahi munkar, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan memerangi praktek-praktek korupsi. Dilihat dari sudut ajaran agama, korupsi tergolong sebagai perbuatan yang keji dan mungkar. Tidak mungkin kita akan berhasil memerangi dan memberantas korupsi seakar-akarnya jika gerakan ini tidak kita jadikan sebagai gerakan bersama yang didukung oleh semua komponen bangsa. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Seperti saya katakan tadi, pada hari ini saya telah menandatangani Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Instruksi ini tentu saja saya tujukan kepada semua aparatur di bawah saya, yaitu para Menteri, Jaksa Agung, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, para Kepala Lembaga Pemerintahan non-Departemen, para Gubernur, para Bupati dan Walikota di seluruh tanah air. Selain Instruksi yang bersifat umum kepada semua pejabat di bawah saya, saya juga memberikan instruksi khusus kepada para pejabat tertentu untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam memberantas korupsi. Kepada seluruh pejabat pemerintah yang termasuk kategori penyelenggara negara, sebagimana disebutkan dalam UU No. 28 Tahun 1999, saya instruksikan agar segera melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

387

Tindak Pidana Korupsi. Kepada semua pejabat pemerintah, saya instruksikan pula untuk segera memerintahkan pejabat di bawahnya untuk membuat penetapan kinerja dengan menggunakan target kinerja dan indikator keberhasilannya. Seluruh pelayanan publik harus diperbaiki, sehingga dapat dilakukan dengan transparan dan memiliki standar pelayanan yang baku dengan menyebutkan tarif yang pasti, kalau itu harus dikenakan tarif. Semua jenis pungutan liar harus dihapuskan, semua aparatur pemerintah harus bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menelaah sistem-sistem yang berpotensi menimbulkan korupsi dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Mereka semua saya minta untuk membantu KPK dalam menunaikan tugas dan kewajibannya dan secara khusus saya memberikan instruksi kepada pejabat-pejabat di bawah ini, kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas saya intruksikan untuk melakukan kajian dan uji coba e-procuirement yang dapat dipergunakan bersama oleh instansi pemerintah. Langkah ini penting untuk membagun sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, cepat dan akurat. Untuk memperlancar tugas-tugas pemerintah dalam mencegah penyalahgunaan wewenang yang akan bermuara pada tumbuhnya praktek-praktek korupsi. Kepada Menteri Keuangan saya instruksikan untuk melakukan pengawasan pelaksanaan ketentuan perpajakan, kepabeanan dan cukai serta sumber-sumber-sumber pendapatan negara lainnya, termasuk pula langkah-langkah untuk menertibkan penerimaan dan pengeluaran keuangan negara, saya ulangi, penerimaan dan pengeluaran keuangan negara, agar tidak terjadi kebocoran dan peluang korupsi. Kepada Kepala Bappenas, saya instruksikan untuk segera menyusun rencana aksi nasional pemberantasan korupsi tahun 2004-2009. Ajaklah pihak-pihak lain, libatkan pihak-pihak lain, untuk ikut memberikan pandangan dan

388

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kontribusinya agar rencana aksi nasional ini betul-betul dapat berlaku secara efektif dan mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, saya instruksikan untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dari seluruh aparatur pemerintah di pusat maupun di daerah. Langkah ini termasuk pula upaya-upaya untuk memperbaiki sistem kepegawaian negara. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara juga saya tugaskan untuk mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan instruksi ini. Menteri Hukum dan HAM, saya instruksikan untuk menyusun berbagai peraturan dan perundangan-undangan yang dipandang perlu untuk melaksanakan Undang-Undang yang terkait dengan pemberantasan tindak pidana korupsi. Kepada Menteri Negara BUMN, saya instruksikan untuk memberi petunjuk dan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Kepada Menteri Pendidikan Nasional saya instruksikan untuk menyelenggarakan pendidikan yang bersubstansikan penanaman sikap anti korupsi. Kepada Menteri Negara Komunikasi dan Informasi, saya instruksikan untuk menggerakkan proses sosialisasi dan kampanye anti korupsi. Kepada Jaksa Agung dan Kapolri, saya instruksikan untuk mengoptimalkan penyidikan perkara korupsi untuk menghukum pelaku dan menyelamatkan uang negara, saya ulangi untuk menghukum pelaku dan menyelamatkan uang negara. Harus pula diterapkan sanksi yang tegas kepada aparatur bawahan yang menyalahgunakan wewenang. Kejaksaan Agung harus meningkatkan kerjasama dengan instansi-instansi lain yang berkaitan dengan upaya memberantas korupsi. Kepada Gubernur, Bupati dan Walikota, saya instruksikan untuk menerapkan tata pemerintahan yang baik di wilayahnya masing-masing, meningkatkan pelayanan publik dan meniadakan pungutan. Mereka juga harus bekerjasama

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

389

dengan Dewan Perwakilan Daerah dalam mencegah kebocoran penggunaan dana APBN dan APBD di daerahnya masing-masing. Selengkapnya Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 ini dapat Saudara-saudara baca secara utuh sebagaimana telah tersedia di ruangan ini. Saya mohon bantuan kepada para wartawan media cetak dan elektronik untuk menyebarluaskan instruksi ini agar setiap orang mengetahuinya. Untuk selanjutnya seperti telah saya katakan tadi, saya minta kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara untuk melakukan pengkoordinasian, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan instruksi ini, dan secara berkala melaporkannya kepada saya. Kepada segenap warga masyarakat saya juga mengharapkan dukungan serta pengawasan terhadap pelaksanaan instruksi ini di lapangan. Hadirin yang saya muliakan, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Dikeluarkannya Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi pada tanggal 9 Desember 2004 hari ini, yang bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia, kita jadikan sebagai hari dimulainya gerakan nasional pemberantasan korupsi. Dan tentunya di akhir sambutan saya ini akan saya canangkan Gerakan Nasional Anti Korupsi itu. Namun sebelumnya ijinkan saya, Hadirin sekalian, menggunakan kesempatan yang baik ini, untuk menyampaikan pesan, harapan dan ajakan saya. Marilah kita lakukan reeksi dan perenungan, sebenarnya apa yang kita hendak bangun dan tuju ini. Pembangunan nasional ini untuk mencapai apa? Saya kira kita bersepakat, bahwa yang ingin kita tuju adalah kesejahteraan rakyat. Konstitusi kita dengan jelas mengamanahkan mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Adil itu membahagiakan, mari kita tegakkan keadilan. Makmur itu mulia, mari makmur bersama-sama. Dan sesungguhnya, ada yang mengatakan bahwa, yang kita tuju ini adalah masyarakat yang baik, good society, ekonomi yang

390

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

baik, good economic, proses politik yang baik atau demokrasi yang baik, good political process, dan lingkungan yang baik, good environment. Pertanyaannya adalah, dapatkah kita, bangsa Indonesia, bangsa yang besar, mencapai tujuan-tujuan itu. Saya yakin, insya Allah, kita bisa. Mengapa bisa? Indonesia memiliki potensi, memiliki sumber daya, memiliki modal yang besar, apakah natural capital, sumber daya alam kita, apakah physical capital, infrastruktur yang kita miliki di seluruh tanah air, apakah social capital. Sebenarnya, masyarakat kita ini bisa kita gerakkan untuk mencapai tujuan yang baik, dan kita juga punya human capital, tidak kalah keunggulan manusia-manusia Indonesia, tidak kalah dibandingkan dengan manusia-manusia lain, manusia-manusia di negara lain di dunia ini. Oleh karena itu, jika semua itu kita kelola dengan baik, kita daya gunakan dengan baik, insya Allah, bisa untuk mencapai tujuan tadi. Mengapa banyak negara gagal? Kenapa kita bisa gagal untuk mendayagunakan potensi, capital, dan sumber daya ini? Menurut pendapat saya, yang bisa menggagalkan tiga hal, satu, salah kelola, salah urus. Mari kita bikin, negara kita tidak salah urus. Mari kita bangun tata pemerintahan yang baik, good government, pemerintahan yang bersih, yang esien, yang transparan, yang responsif, yang akuntabel. Kita bisa membangun pemerintahan seperti itu. Yang kedua, yang bikin gagal, sumber daya itu hilang sia-sia karena korupsi dan penyimpangan. Mari kita berantas korupsi. Saya tidak akan mengulangi lagi, kita sudah punya perangkat Undang-Undang, kita sudah punya kelembagaan, kita sudah punya mekanisme, kita sudah punya prosedur, tinggal melaksanakan, just do it. Mari kita lakukan. Dan yang ketiga yang bisa menggagalkan tujuan besar itu, demokrasi yang buruk. Demokrasi yang buruk adalah tidak tercipta suatu pemerintahan yang stabil, menggunakan regularitas demokrasi, pemerintahan yang secara demokratis terbentuk dapat

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

391

menjalankan tugasnya dengan baik, kalau semuanya baik, demokrasinya baik, maka pemerintahan itu menjalankan tugasnya dengan baik. Kalau demokrasinya buruk, akan terus diganggu, jatuh bangun, dan kita tidak bisa membangun, dan kita tidak bisa mendayagunakan apa yang kita miliki tadi. Oleh karena itu, tantangan kita, tugas kita, mari, ke depan ini, kita cegah salah urus negara kita, kita berantas korupsi dan penyimpangan, dan kita bangun demokrasi kita yang sehat, demokrasi yang matang, dan demokrasi yang benar. Dengan demikian, saya optimis, cerita-cerita yang tidak menyenangkan, yang diangkat oleh Pimpinan KPK, peringkat kita yang bawah, penilaian dunia yang tidak bagus kepada Indonesia, pada saatnya nanti akan berubah, dan kita akan ubah bersama-sama. Dengan demikian kita akan memiliki peringkat yang terhormat pada tingkat dunia, dan dihormati oleh bangsa kita sendiri. Saya yakin kita bisa. Saya yakin, karena saya melihat momentum, saya melihat opportunity, saya melihat semangat Saudara-saudara, keikhlasan Saudara-saudara, mari kita bersama-sama. Jangan kita siasiakan momentum, kesempatan, dan harapan masyarakat yang begitu tinggi untuk melakukan perubahan yang baik. Sebelum saya tutup, saya ingin mengingatkan, ada arena yang rawan terhadap korupsi. Mari kita lihat bersama-sama. Kita buka telinga kita, kita pasang telinga kita, kita buka mata kita, kita lihat bersama-sama wilayah-wilayah itu, agar betul-betul tidak terjadi penyimpangan, korupsi, dan tindakan yang melawan hukum. Pertama, menyangkut pendapatan negara, betulkah yang harusnya masuk ke negara itu, masuk semuanya atau tidak? Dan kemudian, betulkah itu juga kita gunakan untuk kepentingan negara. Yang kedua, menyangkut anggaran. Penyusunannya dan penggunaannya, anggaran pusat, anggaran daerah. Yang ketiga, dapatkah kita membebaskan kolusi yang tidak baik, antara penguasa dan pengusaha. Kolusi itu hanya menguntungkan orang yang berkolusi, pengusaha dan

392

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

penguasanya, tapi bukan rakyatnya, bukan negara. Yang keempat, bisnis keluarga pejabat. Tidak adil keluarga pejabat tidak boleh berbisnis, karena banyak bisnis keluarga pejabat, bisnisnya baik, bersih, tidak melawan hukum, tidak menyalahgunakan kekuasaan. Tapi berbahaya dan akan buruk, kalau justru terjadi penyalahgunaan wewenang kekuasaan dengan bisnis seperti itu. Yang kelima, pengadaan barang, procurement, di semua lini, di semua organisasi. Mari kita pastikan itu juga benar. Distribusi barang dan keuangan itu sendiri. Penyelesaian kasus-kasus besar, court settlement, atau out of court settlement. Mari kita pastikan itu juga berlangsung dengan benar. Penjualan aset, mudah-mudahan, tidak terus kita lakukan penjualan aset, tapi inipun rawan terhadap penyimpangan. Negosiasi proyek-proyek besar, dengan jumlah, dengan nilai yang besar, ini juga rawan terhadap penyimpangan. Pembayaran dan penerimaan pajak, penerimaan cukai, penghitungan penerimaan laba, atau hasil dari BUMN. Kami sedang merancang suatu online system untuk bisa dari kantor saya untuk memantau proses pengumpulan pajak, cukai dan juga hasil, atau laba dari BUMN akan kita pastikan semuanya berjalan benar, dan tidak ada peluang-peluang untuk penyimpangan. Pendaftaran pegawai, termasuk pendaftaran anggota kepolisian, anggota Tentara Nasional Indonesia, baik publik maupun swasta. Mari kita pastikan mereka melaksanakan kewajibannya dengan benar. Dan yang ke terakhir, pengurusan perijinan. Ini wilayah-wilayah yang saya nilai rawan penyimpangan dan korupsi. Mari, kita abdikan semuanya untuk memastikan bahwa wilayah-wilayah itu bisa kita bebaskan dari penyimpangan yang secara kumulatif akan menghancurkan aset dan keuangan negara kita. Hadirin sekalian yang saya muliakan. Maka dengan ini pula, pada hari yang baik ini, saya ca-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

393

nangkan Gerakan Nasional Anti Korupsi, dengan harapan, gerakan ini akan benar-benar bersifat nasional, yang didukung oleh segenap lapisan masyarakat di seluruh tanah air. Akhirnya, marilah kita memohon ke hadirat Allah SWT, semoga kita senantiasa mendapatkan bimbingan-Nya dalam upaya kita bersama untuk membangun pemerintahan yang baik, untuk membangun masa depan yang baik, untuk memberantas tindak pidana korupsi, demi mencapai hari depan bangsa, yang insya Allah akan makin aman, makin adil, makin demokratis, dan makin sejahtera. Sekian, terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istana Negara, 9 Desember 2004

394

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

395

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 40
Yogyakarta, 10 Desember 2004 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Saudari Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Yang saya hormati mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Bapak Imam Sujudi, Saya punya kenangan yang dalam dengan Bapak Imam Sujudi, sewaktu masih berada di pemerintahan yang lalu, pimpinan Presiden Megawati, sangat banyak, kami berdua datang ke daerah-daerah konik, ke Atambua, ke Sampit, ke Poso, Maluku, Maluku Utara, Aceh dan Papua, untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, bahkan kadang-kadang siang dan malam dengan resiko yang tidak kecil. Salah satu yang saya sangat terkesan Pak Imam Sujudi waktu itu adalah ketika terjadi, Pak Ahmad Sujudi mohon maaf, Pak Ahmad Sujudi, waktu itu kita berada di Palangkaraya ada konik horisontal yang bergerak dengan cepat, saya bertanya kepada beliau, Dapatkah dalam satu hari ada mobilisasi obat-obatan dan langsung dikirim ke Palangkaraya kemudian ke Sampit? Beliau menjawab, Insya Allah bisa. Saya bertanya kepada Panglima TNI waktu itu, bisakah

396

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

hercules kita, C-130 itu diberangkatkan subuh, dini hari besok untuk membawa obat-obatan itu ke Kalimantan Tengah, tentu, Panglima TNI mengatakan siap, bisa, dan yang terakhir waktu itu kepada Kapolri, dapatkah unsur Brimob dikerahkan dalam waktu 1x24 jam untuk segera mengambil langkah-langkah tepat di Palangkaraya dan di Sampit utamanya, dikatakan bisa. Alhamdulillah terjadilah semua itu dan kita bisa menyelamatkan banyak hal. Banyak kenangan yang baik Bapak Ahmad Sujudi, atas nama pemerintah, bangsa dan rakyat Indonesia, ijinkan saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian Bapak sewaktu dulu menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Saya berharap Ibu Siti Fadillah Supari bisa melanjutkan dan melakukan hal-hal yang sama dan tentu lebih berkembang lagi di waktu yang akan datang. Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Yang saya hormati Saudara Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta beserta Ibu, Saudara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Yogyakarta bersama unsur Pejabat Pemerintah, baik Pusat Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Jawa Tengah, Saudara Pangdam IV Diponegoro beserta Ibu, Yang saya muliakan para Ulama, para Tokoh Masyarakat, para Pemimpin Agama, para Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan dan Kesehatan, baik nasional maupun internasional, para Pimpinan Organisasi Kepemudaan, para Pejuang dan Sukarelawan Kesehatan, Hadirin sekalian yang berbahagia, Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena hari ini kita dapat berkumpul di kawasan Candi Prambanan untuk menghadiri Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional Yang Ke-40. Saya ingin menggunakan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

397

kesempatan yang baik ini untuk mengajak segenap lapisan masyarakat agar memelihara kesehatan diri masing-masing, keluarga dan lingkungannya. Marilah kita jadikan sehat sebagai gaya hidup kita bersama. Sehat itu indah, sehat itu membahagiakan, mari sehat bersama-sama. Kesehatan lahir dan batin adalah karunia Allah SWT yang begitu besar kepada kita umat manusia. Kita harus pandai-pandai bersyukur atas nikmat kesehatan itu, dalam arti menjaga dan memeliharanya. Nikmat seperti itu kadang-kadang kita lupakan selama sehat itu masih ada pada diri kita masing-masing. Kita baru merasakan betapa pentingnya nikmat itu apabila kita telah menderita suatu penyakit. Kalau sakit itu ringan-ringan saja maka masalahnya tentu tidaklah serius, namun apabila sakit yang berat datang menimpa kita, barulah kita menyadari bahwa biaya untuk memulihkan kesehatan itu sangat mahal, tentu bukan hanya biaya dalam arti ekonomi tetapi juga biaya dengan mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran kita, karena itu sekali lagi saya berpesan, peliharalah kesehatan selagi kesehatan itu ada pada diri kita masing-masing. Hadirin yang saya muliakan, Sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar, pemerintah tentu dengan sungguh-sungguh akan memperhatikan kesehatan rakyatnya. Hak untuk memperoleh hidup yang sehat adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib kita penuhi, karena itulah pemerintah menempatkan pembangunan di sektor kesehatan sebagai salah satu prioritas penting dalam pembangunan nasional kita. Kita ingin membangun masyarakat yang adil dan makmur, damai dan sehatera, mustahil kita dapat mencapai semua itu kalau rakyatnya tidak sehat. Langkah-langkah untuk membangun gaya hidup sehat memerlukan penyuluhan tujuannya tidak lain agar masyarakat terutama di lapisan yang terbawah dapat memahami seluk beluk hidup sehat dalam bahasa yang sederhana.

398

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Masyarakat awam kadang-kadang kurang memahami arti penting kesehatan, kurang memahami pula bagaimana mencegah timbul dan berkembangnya berbagai jenis penyakit. Penyuluhan di bidang kesehatan hendaknya terus dilaksanakan oleh segenap jajaran Departemen Kesehatan termasuk pula Dinas-Dinas Kesehatan yang ada di daerah-daerah. Saya juga mengundang unsur dari society, lembaga-lembaga kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam upaya penyuluhan ini. Permasalahan yang kita hadapi di bidang kesehatan berkaitan erat dengan kemiskinan dan keterbelakangan, dalam keadaan miskin seseorang tidak dapat berpikir lebih jauh selain hanya sekedar memenuhi kebutuhan makan dan minum ala kadarnya. Biaya pemeliharaan kesehatan akan dilihat sebagai sesuatu yang mewah dan tidak terjangkau, masyarakat lapisan terbawah selalu menghadapi resiko kematian bayi, balita dan ibu dalam angka atau persentase yang cukup tinggi karena ketiadaan biaya pemeliharaan kesehatan yang mencukupi. Kelompok ini juga sangat rentan dengan berbagai penyakit dan karenanya memerlukan perhatian yang khusus. Kita perlu segera mengambil langkah-langkah untuk membangun sistem jaminan kesehatan bagi rakyat miskin, idealnya seandainya keuangan negara telah mampu, seandainya ekonomi kita terus tumbuh dengan baik dan makin kuat, tentu saja setiap orang perlu memperoleh pelayanan dasar kesehatan dengan cuma-cuma. Sementara visi ideal itu belum dapat kita capai dan kita terus berjuang untuk itu maka berbagai pemikiran konseptual dan langkah-langkah sistematis dan nyata harus segera kita tempuh. Hadirin yang saya hormati, Hal terpenting yang harus kita kerjakan sekarang ialah membangun pusat-pusat pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa dan kawasan-kawasan terpencil. Puskesmas-pus-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

399

kesmas yang telah ada sekarang perlu ditingkatkan sambil membangun yang baru, bahkan kita perlu membangun pospos pelayanan kesehatan yang lebih kecil daripada itu, untuk menjangkau desa-desa yang belum dapat dijangkau oleh kendaraan bermotor. Kondisi kesehatan masyarakat kita di daerah terpencil memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh. Ada banyak pihak yang datang kepada saya untuk memikirkan, mendirikan semacam rumah sakit yang modern, modern hospital di Indonesia. Idenya baik sebenarnya, sangat sering kita berobat ke Singapura, ke Malaysia, ke Eropa, ke Jepang, ke Republik Rakyat Tiongkok, ke Amerika Serikat, ke Australia, dan lain-lain, padahal menurut yang memiliki ide ini, tidak kalah kualitas para dokter dan tenaga medis di negara kita. Kalau kita bisa datangkan sistem itu, peralatan modern itu, manajemen itu, tentunya pada saatnya nanti, kita juga memiliki rumah sakit-rumah sakit yang modern sehingga tidak perlu sebagian bangsa kita harus berobat ke luar negeri tapi dapat berobat ke dalam negeri. Tentu saya menyambut ide ini, setelah kita melakukan upaya yang nyata dan sungguh-sungguh, dengan prioritas yang tinggi untuk meningkatkan kualitas kesehatan Saudara-saudara kita di desa-desa, di daerah-daerah terpencil yang memang harus mendapatkan prioritas yang lebih dari yang lain. Suatu saat, setelah kita tingkatkan kualitas itu, kita menuju pula satu totalitas dari peningkatan kehidupan di negeri kita ini, menuju masyarakat dan bangsa yang benarbenar sehat. Disamping pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan, kita harus pula menyediakan tenaga medis yang mencukupi, tidak kalah pentingnya adalah menyediakan obat-obatan dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat yang miskin. Keluhan sebagian besar masyarakat akan mahalnya layanan kesehatan dan harga obat-obatan harus segera kita tanggapi dan kita selesaikan. Saya minta Departemen Kesehatan untuk melakukan kerjasama dalam dan luar negeri dalam pengada-

400

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

an obat-obatan yang murah dan terjangkau. Sepuluh hari yang lalu saya baru saja menghadiri pertemuan puncak atau Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Laos, diikuti oleh 10 Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan ASEAN, Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam, Thailand, Filipina, Myanmar, Laos, Kamboja dan Vietnam. Dihadiri pula karena ASEAN plus Three, tiga Kepala Pemerintahan Jepang, Korea Selatan dan Republik Rakyat Tiongkok, plus satu dihadiri juga oleh Perdana Menteri India Manmohan Singh dan juga plus dua lagi, Perdana Menteri Australia dan Selandia Baru. Kita membahas sangat serius, bahkan secara khusus saya mengangkat satu prakarsa untuk kerjasama yang lebih nyata di bidang kesehatan. Secara khusus, pada saat pertemuan ASEAN dengan India, saya mengajak untuk kerjasama di dalam obat-obatan dan farmasi dengan pihak India, mengingat India salah satu negara yang memiliki tingkat penelitian dan pengembangan yang tinggi di dalam pengembangan obatobatan, dan mudah-mudahan dengan kerjasama kita di waktu yang akan datang, obat-obatan yang dikonsumsi oleh rakyat kita mutunya tetap tinggi, tetap terjamin, tetapi harganya makin murah dan makin terjangkau. Tentunya saja obat-obatan yang murah dan terjangkau itu harus memenuhi standar mutu. Penggunaan obat generik sedikitnya banyaknya telah membantu rakyat miskin, namun itu saja belum cukup. Kita harus berusaha menurunkan harga obat-obatan dalam waktu yang singkat, sebagai bagian dari komitmen kita dalam membantu rakyat kecil. Saya menghimbau kepada dunia usaha, pada industri yang memproduksi obat-obatan untuk betul-betul bersama dengan pemerintah melakukan upaya, tetap industrinya berkembang, tetapi kita bisa meringankan beban rakyat kecil, sama dengan anjuran saya kemarin kepada real estate Indonesia, tidak adil kalau yang dibangun itu hanya hotel-hotel, apartemen, mall-mall, rumah-rumah yang relatif mewah, dan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

401

kita tidak membangun perumahan rakyat yang terjangkau untuk rakyat kita. Memang keuntungannya tidak besar, membangun perumahan rakyat, tetapi tidakkah itu mulia karena tidak rugi perusahaan itu tapi bisa menolong rakyat. Semangat yang sama, saya mohonkan kepada para industriawan-industriawan, para produsen obat-obatan untuk melakukan hal yang sama. Seiring kita dihadapkan pada penyediaan obat-obatan, kita pun dihadapkan pada problema pengadaan vaksin untuk menangkal dan mencegah penyakit-penyakit tertentu. Selama ini kita masih banyak melakukan impor vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sebagaimana tadi disampaikan oleh Saudari Menteri Kesehatan. Alhamdulillah sekarang ini, PT Biofarma telah berhasil memproduksi Combo DPT Hepatitis B, yaitu vaksin yang efektif untuk imunisasi anak-anak balita. Mudah-mudahan kemampuan memproduksi vaksin ini bukan saja dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan dapat pula diekspor ke luar negeri. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Hadirin yang berbahagia, Dalam memperingati hari Kesehatan Nasional Yang ke 40 tahun ini, saya ingin pula mengajak seluruh warga masyarakat untuk membangun lingkungan sehat dan perilaku yang sehat. Membangun lingkungan sehat, terkait erat dengan kesadaran seluruh warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menata lingkungan menjadi asri dan nyaman untuk dihuni. Setiap saya berkunjung ke provinsi, ke kota, ke kabupaten, ini yang dekat dengan saya, sudah hafal, saya selalu cerewet, selalu perduli dengan kebersihan. Nyaman kalau sepanjang jalan itu bersih, selokannya bersih, kebunnya bersih, jalannya bersih, tamannya bersih, sampai dengan kamar mandinya, wc-nya, bersih. Saya mudah terganggu kalau sebaliknya, kalau lingkungan itu kotor, lingkungan yang kotor dan terus-menerus mempengaruhi jiwa, hati dan pikiran kita. Lingkungan bersih, serta sehat, secara sik bersih, hidup

402

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kita di situ bertahun-tahun rasanya jiwa kita, hati kita, pikiran kita menjadi bersih, oleh karena itulah, saya ingin, saya harus juga memberikan apresiasi kepada Bapak Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, atas banyak sekali inisiatif dan prakarsanya, dan tadi di mobil saya berbincang-bincang dengan Beliau, mari kita teruskan melakukan upaya demi rakyat kita. Saya mengatakan mari kita bikin Indonesia makin BERSERI, saya ikutlah dengan semboyan-semboyan itu BERSERI, Bersih, bersih secara sik, bersih di dalam batin, bersih terhadap kotoran yang tidak-tidak, bersih terhadap korupsi, kolusi dan nepotisme. SE-nya BERSERI, Sehat, sehat jasmani, sehat rohani, sehat lingkungan, sehat rumah tangga, sehat jasmani kita. R-nya Rapi, saya kira taman ini rapi, indah, beautiful, indah. Saya kira kalau kita sama-sama, insya Allah kalau saya jalan ke kabupaten, ke kecamatan, ke desa-desa, nanti, saya ingin lihat, apakah desa itu, kecamatan itu, kabupaten itu, makin berseri atau tidak, dan bagi saya itu ukuran kepemimpinan, kalau kepala desanya, camatnya bupatinya betul-betul ingin membawa lingkungannya rakyatnya, wilayahnya, berseri, ya bikin betul-betul berseri. Perilaku sehat juga sangat penting karena dengan perilaku demikian kita akan mampu, bukan saja menjaga kesehatan tetapi juga menangkal serangan berbagai jenis penyakit. Akhirnya marilah kita jadikan sehat sebagai gaya hidup. Gaya hidup sehat itu dapat kita lakukan dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Itulah, kita ingin rakyat Saudara-saudara kita, yang masih miskin, terus kita tingkatkan taraf hidupnya, agar bisa mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang itu. Berolahraga secara teratur, tidak merokok, mohon maaf, tidak merokok, ada dari Gudang Garam di sini? Dari Bentoel, dari Sampoerna, dari Djarum Kudus? Menjauhi penggunaan narkotika dan obat-obat psikotropika lainnya, menghindari kehidupan seks bebas, menggunakan air bersih dan jamban yang sehat, bagi kaum ibu, berikan air susu ibu kepada bayinya, bagi peserta keluarga berencana, ini kepala

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

403

BKKBN ini ada di sini, gunakan alat-alat KB yang memenuhi standar kesehatan. Demikianlah sambutan saya pada Hari Kesehatan Nasional yang ke-40 ini,. Mudah-mudahan semua pesan dan ajakan saya dapat menjadi perhatian para Hadirin dan seluruh warga bangsa kita, di mana pun berada. Saya memohon dan berdoa ke hadirat Allah SWT, semoga diberikan kesehatan lahir dan batin kepada kita semua. Dengan bermodalkan kesehatan lahir dan batin itu, marilah kita meneruskan perjuangan kita membangun bangsa dan negara menuju hari esok yang lebih baik. Sekian, Wabillahi tauq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yogyakarta, 10 Desember 2004

404

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

405

Temu Wicara Presiden Republik Indonesia


Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 40
Yogyakarta, 10 Desember 2004

Rustini, PKK Kabupaten Sleman


Yang kami hormati, Bapak Presiden beserta Ibu, Yang kami hormati, Bapak Gubernur beserta Ibu, dan Hadirin sekalian yang berbahagia, Nama saya Rustini, dari PKK kabupaten Sleman. Bapak Presiden yang kami hormati, selama ini kami Ibu-ibu yang tergabung dalam PKK telah banyak sekali melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk membantu pembangunan-pembangunan dari pemerintah, termasuk di dalamnya juga di bidang kesehatan, telah banyak sekali yang kita lakukan, misalnya penyuluhan-penyuluhan yang tadi telah disarankan dari Bapak Presiden, kita selama ini telah melaksanakan Bapak Presiden, baik penyuluhan itu di bidang kesehatan, KB, dan masih banyak lagi. Sesuai tema pada hari ini yang tetulis, Sehat itu Gaya Hidup, kelihatannya ini enak sekali kita dengar, namun kiranya akan sulit juga kami laksanakan. Untuk itu kepada pemerintah, kami mohon untuk lebih meningkatkan perhatian kepada usaha-usaha kesehatan yang berbasis di masyarakat bawah, misalnya selama ini kegiatan posyandu, itu kebanyakan kita ada kegiatan swadaya dari masyarakat, kami mohon kalau bisa ini agak lebih mendapat perhatian dari pemerintah.

406

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Presiden Republik Indonesia


Maksud Ibu? Bantuan pembiayaannya begitu?

Penanya I
Ya, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menuju kesehatan, utamanya untuk masyarakat bawah, kalau yang masyarakat di atas mungkin kita tidak begitu, ini Pak, kita utamanya, kepada masyarakat-masyarakat yang masih miskin atau kita, mungkin sering mendengar UKDM. Yang selanjutnya kami Ibu-ibu PKK menghaturkan juga banyak sekali terima kasih kepada pemerintah, baik itu pusat maupun pemerintah daerah yang telah juga memberikan stimulan kepada kami, Kader-kader PKK untuk bantuan biaya operasional kita di lapangan, misalnya di kecamatan, kita juga mendapat dari kabupaten, desa, kita juga mendapat stimulan untuk operasional, kami haturkan sangat terima kasih untuk ini. Namun Bapak Presiden, kami masih mohon bahwa akhir-akhir ini kami, Kader-kader PKK ini, juga mendengar bahwa dari pusat ada instruksi untuk memberikan pelayanan gratis kepada Ibu-ibu Kader PKK, apabila mereka ini membutuhkan pelayanan kesehatan. Nah, selama ini kita memang sudah mendapatkan Bapak Presiden yang terhormat, tetapi pelayanan kesehatan yang kita terima gratis itu hanya apabila kita, di wilayah kita, pas ada posyandu, jadi kalau kita ke puskesmas ini, ya tetap seperti yang lain, untuk ini kami mohon apabila Bapak Presiden berkenan untuk memberikan pelayanan gratis kepada Kader, ini juga di tingkat puskesmas atau kalau mungkin di tingkat RSUD. Demikian, kalau ada kurang lebihnya, mohon maaf, dan terima kasih atas perhatiannya, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

407

Presiden Republik Indonesia


Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Terima kasih Ibu, Saya jawab langsung saja. Dua hal yang pertama, agar pemerintah juga memikirkan memberikan bantuan pada kegiatan-kegiatan yang langsung membantu atau melakukan penyuluhan rakyat kita, terutama yang ada di desa-desa dan daerah-daerah terpencil, justru itulah yang pemerintah akan tingkatkan. Perlu Ibu ketahui, bahwa yang dilaksanakan pemerintah yang saya pimpin ini, kelanjutan dari yang dilakukan oleh pemerintah-pemerintah sebelumnya, yang sudah bagus kita pertahankan, yang belum bagus kita bikin lebih bagus lagi, semangatnya begitu. Yang kedua, memang saya sudah meminta pada para Menteri di Kabinet Indonesia Bersatu, untuk lebih mengutamakan program-program terhadap atau yang berkaitan dengan rakyat miskin, semua, baik pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, usaha mikro dan lain-lain. Jadi arahnya kesitu, nah tentang detilnya dalam bentuk apa bantuan, seberapa banyak, dan lain-lain, tentu saya serahkan penuh kepada pihak akademis, departemen, jajaran pemerintah daerah dan lain-lain untuk menghitungnya secara cermat. Ibu, Bapak, Hadirin sekalian, Mengapa ekonomi kita ini harus betul-betul kita bangun dan kita tingkatkan setelah krisis, mengapa pendapatan negara ini harus betul-betul meningkat, jangan terlalu banyak yang bocor, jangan terlalu, bukan terlalu banyak, jangan terjadi kebocoran-kebocoran, dan jangan dikorupsi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kalau semua bisa kita lakukan, ekonomi makin tumbuh, pendapatan makin baik, korupsi makin diberantas, efeisiensi atau yang boros-boros kita hilangkan, maka kita memiliki lebih banyak dana, anggaran, sumber daya untuk kita distribusikan secara adil, itulah yang akan, yang sedang dan

408

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

akan terus kita lakukan ke depan nanti. Yang kedua menyangkut adalah kemudahan-kemudahan kepada petugas itu ya fungsinya, biaya gratis, itu tentu kita utamakan bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan, intinya begitu. Yang tidak mampu tentu harus kita bantu semaksimal mungkin, yang punya kemampuan, caranya bukan menggratiskan tetapi memberikan kemudahan-kemudahan tertentu, kalau itu berkaitan dengan tugasnya, profesi dan lain-lain. Yang penting bagi saya, memberikan biaya gratis harus tepat sasaran, memenuhi rasa keadilan dan kemudian bagi petugas-petugas khusus itu, bisa diberikan kemudahan-kemudahan tertentu agar tugasnya bisa berhasil lebih baik lagi. Saya kira itu, dan usulan itu tentu direspon dengan cara sebagaimana yang saya sampaikan tadi, terima kasih, Ibu.

Iskandar, Wakil IKM di Yogyakarta


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak Presiden yang saya hormati, Perkenankan saya, Iskandar, yang mewakili pengusaha, masyarakat pengusaha, UMKM di Yogyakarta, ingin menyampaikan beberapa harapan, beberapa pesan dan beberapa permohonan. Mengingat sempitnya waktu yang enteng-entengan saja yang kami sampaikan. Yang pertama Bapak Presiden, kami masyarakat pengusaha UMKM mohon kiranya kebijaksanaan perekonomian nasional diarahkan lebih berpihak dan memberi peluang yang besar bagi UMKM untuk berkembang dan memperkuat diri. Hal ini tentu akan bisa menjadikan kekuatan bagi pembangunan nasional. Yang kedua, untuk menggairahkan kebijakan yang mestinya juga tidak bisa kita hanya sekedar mendengar sebagai jargon, tetapi hendaklah kebijakan tadi bisa nyata, kita rasakan di lapangan. Bahwa perlu kiranya ada kebijakan yang bisa mengarahkan kepada gerakan Cinta Produk Dalam Negeri, dalam hal ini, alhamdulillah

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

409

Bapak Presiden telah memberikan contoh dengan jamuan rapat kabinet yang konsumsinya adalah hasil makanan dan minuman kita sendiri, yaitu hasil petani-petani kita, dengan begitu tentu para petani juga disenangkan bahwa hasil mereka bisa dirasakan, makanan dan minuman yang sehat tadi sungguh bisa disampaikan kalau bisa sampai kepada kelurahan-kelurahan, begitu Bapak Presiden. Yang ketiga Bapak Presiden, tentunya kami juga mohon adanya jaminan sosial bagi pelaku-pelaku usaha yang tidak terhitung banyaknya, yang non struktural ini, bagaimana mereka memperoleh jaminan kesehatan ke depan, kesehatan maupun sosialnya. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Terima kasih. Apa yang disampaikan tadi, saya kira kita semua sudah mendengar dan ada yang harus saya teruskan, karena usulan untuk mendapatkan semacam jaminan social, kemudian kebijakan atau rencana aksi yang lebih nyata, begitu saya kira, Sekretaris Kabinet sudah mencatat dan akan kita teruskan nanti kepada menteri-menteri terkait dengan atensi saya untuk dipikirkan dan bagaimana dituangkan dalam nanti langkah yang tepat. Setelah juga mendengarkan, mempertimbangkan pendapat atau rekomendasi yang lain, yang ingin saya tanggapi, satu adalah bagaimana kita menggunakan produk dalam negeri. Bapak, Ibu sekalian, Saya ingin beri contoh, kemarin ketika saya menghadiri pertemuan APEC di Chile, Santiago, Kota Santiago, karena perjalanannya panjang, beberapa kali singgah untuk mengisi bahan bakar, antara lain saya berhenti di Tokyo, meskipun hanya di bandara, tidak kemana-mana,

410

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sambil menunggu pesawatnya diisi bahan bakarnya, saya jalan di situ. Saya melihat makanan-makanan, itu kalau kita keripiklah, keripik-keripikan gitu, itu saya lihat, saya tengok-tengok gitu, rapi sekali, menarik, kemasannya menarik, bentuknya menarik, tulisannya menarik, setelah kita beli, kita makan ya rasanya biasa, tidak kalahlah dengan makanan-makanan yang kita produksi di dalam negeri kita. Sama dengan kalau kita membeli produk makanan dari Thailand, menarik kemasannya, kemudian, pendek kata, sepertinya orang cenderung untuk membeli. Saya mengajak semua, agar yang sudah kita miliki, yang tidak kalah, tidak kalah lezatnya, tidak kalah mutunya, tidak kalah segala macamnya, itu betul-betul bisa dikemas dengan baik, kita sajikan dengan baik, dengan demikian kita pun juga senang untuk mengkonsumsinya, jangan kita silau dengan produk-produk yang lain, padahal kita sendiri bisa memproduksinya yang pertama. Dengan UMKM, saya justru ingin, ayo, kita benahi manajemennya, permodalan kita bantu, saya minta perbankan kita membantu UMKM, jangan hanya membantu yang besar-besar, usaha besar padahal UMKM itu dalam masa krisis, bertahan, menciptakan lapangan kerja, banyak menolong di dalam mengurangi kemiskinan mereka, jangan dipersulit untuk mendapatkan modal-modalnya, tetapi dengan manajemen yang bagus,. Lantas kita bantu, bagaimana cara memasarkan yang baik. Memang akhirnya saya berdialog puluhan kali dengan para pengusaha jamu, pengusaha makanan kecil, produk-produk di kampungkampung itu, kepada saya dikatakan, Pak, sebetulnya kami sudah makin produktif, Bagus, Pak, kami sudah bisa menambah modal, Bagus, Pak, kami sudah banyak orang yang menjadi anggota koperasi kami, Bagus, apa kesulitannya Bapak-Ibu, susah memasarkan. Nah, mari kita pikirkan bersama, bagaimana memasarkan. Diberikan contoh ya, kalau saya ini kebetulan hobi saya itu tahu dan tempe, kemudian singkong, makanan-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

411

makanan begitu, keseharian itu, itu kalau dikemas dengan baik, disajikan dengan baik, pada suasana yang baik, saya kira banyak membantu. Itu contoh yang kecil, yang lebih luas lagi, saya setuju produk domestik kita ini, apakah bahan makanan, pakaian, apapun sebenarnya, mari kita tingkatkan kemasannya, mutunya, pengelolaannya, caracara pemasarannya dengan baik. Dan saya menghimbau semua, ya ini tidak bisa dengan himbauan, dengan contoh ya sebetulnya, marilah juga bersama-sama, terus kita galakkan penggunaan produk dalam negeri sendiri. Saya kira itu yang dapat saya respon terhadap usulan saudara.

Dewi Rahma Suminar, Wakil Pelajar


Terima kasih, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Saya Dewi Rahma Suminar, mewakili seluruh siswa dari Daerah Istimewa Yogyakarta, ingin menyampaikan beberapa pertanyaan kepada Bapak. Yang pertama pertanyaannya, kita tahu mutu pendidikan dan kesehatan pada zaman dahulu dan sekarang itu berbeda, bahkan dahulu pernah guru saya bercerita kepada kami, kalau dulu guru itu, guru di Indonesia pernah dikirim ke Malaysia untuk mengajar tapi sekarang sebaliknya malah kita memilih belajar ke sana. Terus kesehatan, Bapak juga tadi telah sampaikan, banyak dari Warga Negara Indonesia yang memilih berobat keluar negeri, bagaimana cara Bapak untuk mengembalikan mutu kesehatan dan pendidikan agar kembali lebih baik seperti zaman dahulu, atau lebih modern. Untuk pertanyaan yang kedua, kami sebagai siswa, apa sih yang harus kita lakukan untuk membantu meningkatkan mutu kesehatan, sesuai dengan tema Hari Kesehatan saat ini, yaitu Sehat Itu Gaya Hidup. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

412

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Presiden Republik Indonesia


Waalaikumsalam. Dewi, saya senang sekali ya, pendapatnya bagus-bagus. Kalau generasi muda begini, Insya Allah negara kita makin ke depan akan makin maju, karena perduli bagaimana mutu pendidikan, mutu kesehatan ke depan makin baik, membanggakan, tidak kalah dengan negara-negara lain, senang saya. Yang kedua apa yang harus dilakukan oleh pelajar, oleh siswa, oleh mahasiswa, barangkali untuk menyukseskan kesehatan sebagai gaya hidup. Pertama begini, dalam era globalisasi, dalam dunia yang makin, katakanlah mengglobal seperti ini, itu lazim untuk saling belajar. Banyak mahasiswa dari luar negeri belajar di negeri kita, juga mahasiswa kita belajar di luar negeri, itu lazim tidak usah kecil hati kalau ada warga Indonesia yang sekolah di mana-mana, sebagaimana pula ternyata banyak orang asing belajar di negeri kita. Yang bikin kecil hati apabila belajarnya di luar negeri, merasa di dalam negeri mutunya tidak baik, nah itu. Mari kita pastikan bahwa mutu pendidikan kita, universitas kita, akademi kita, sekolah-sekolah menengah kita, tidak kalah dengan mereka. Memperbaiki mutu pendidikan itu banyak, kurikulumnya, sistemnya, evaluasinya, bahan ajarannya, pembiayaannya dan pendidiknya, dalam hal ini dosen atau pun gurunya, mutu gurunya, mutu dosennya, mutu guru dan dosen juga berkaitan erat dengan kesejahteraan dari guru dan dosen itu. Oleh karena itulah, sejalan dengan pembangunan ekonomi, sejalan dengan peningkatan anggaran untuk pendidikan, maka kita akan pastikan bahwa semua kita tingkatkan dan agar mutu pendidikan kita baik, antara lain kuncinya adalah mutu pendidik yang baik, mutu pendidik yang baik juga berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraannya. Itulah prioritas-prioritasnya, sehingga Insya Allah lima tahun mendatang dan seterusnya dan seterusnya mutu kita makin baik. Dengan demikian kalau mahasiswa kita belajar di luar

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

413

negeri itu hanya untuk komparatif atau pun memang ingin mendalami sesuatu, bukan karena tidak percaya kepada mutu di negeri kita. Saya berdialog dengan UDS, dengan UNAIR, dengan ITB, beberapa kali dalam sebuah acara, saya challenge, saya tantang mereka-mereka, ayo kita tingkatkan mutu kita, sehingga kalau bicara 100 guruguru terbaik di Asia masuklah salah satu, salah dua, salah tiga, top ve hundred universities in the world misalnya, masuklah diantara kita beberapa, itu harapan kita. Nah, yang kedua, yang terakhir, apa yang bisa anakanak kontribusikan untuk gaya hidup sehat, mulailah dari lingkungannya. Saya itu senang kalau masuk sekolah entah TK, SD, SMP, kalau sampah tidak berserakan. Syaratnya kan gampang bikin tong sampah. Saya akan bertanya kepada kepala sekolah di mana tong sampahnya? Ya pantas saja anaknya buang sampah di banyak tempat. Kalau ada tong sampah, sebanyak-banyaknya, kalau perlu, ada 20 ndak pa-pa, tapi di situ. Sembilan tahun, TK, SD, SMP, anak kita membuang sampah di tempatnya, ke depan akan menjadi nilai, menjadi perilaku, menjadi kebiasaan membuang sampah di tempatnya. Yang kedua, lingkungan kamar mandinya, tempat buang air kecil, segala macam, kalau bersih, tidak berbau, kemudian ada airnya, TK, SD, SMP, dan lingkungannya seperti itu pastilah akan menjadi nilai perilaku hidup, menjadi gaya hidup untuk selalu memelihara kesehatan lingkungan seperti itu, banyak lagi. Oleh karena itu, ya mulailah dari diri dan lingkungannya, dan sekali-kali lakukan kegiatan sosial, bakti sosial, di lingkungan perkampungan, di lingkungan sekitar pendudukan itu, banyak cara yang dapat dilakukan tapi mulailah dari diri sendiri, mulailah dari lingkungan yang paling dalam dan menyebar-menyebar sehingga menjadi partisipasi dan kontribusi yang baik. Saya kira demikianlah Bapak-Ibu sekalian, saya masih ingin sesungguhnya berlama-lama, tetapi ini Hari Jumat, bagi Saudara-saudara kaum Muslimin dan Muslimat,

414

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tentu Muslim terutama, Sholat Jumat dan kemudian, tentu masih ada kegiatan kita yang lain, tetapi saya merasa berbahagia hari ini, senang bisa berdialog dan berkomunikasi dengan Bapak-Ibu dan Saudara-saudara sekalian. Sekian, terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yogyakarta, 10 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

415

Arahan Presiden Republik Indonesia


Kepada Tokoh Masyarakat Alor
Nusa Tenggara Timur, 11 Desember 2004

Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Gubernur Nusa Tenggara Timur beserta Ibu, Para Pejabat Pemerintah Daerah, termasuk para Pejabat TNI dan Kepolisian, Para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan Jajaran Pemerintahan dari Pusat maupun Nusa Tenggara Timur, Yang saya hormati, Saudara Bupati Alor beserta Ibu, Anggota DPRD, Muspida Kabupaten Alor, Yang saya hormati, Para Tokoh Masyarakat, Bapak-bapak dan Ibu-ibu Hadirin sekalian yang saya muliakan, Selamat malam, Salam sejahtera bagi kita semua, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Marilah pada kesempatan yang baik dan semoga senantiasa penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perkenan rahmat dan ridho-Nya, meskipun kita masih berprihatin, karena Bumi Alor kita cintai ini, beberapa saat yang lalu mengalami musibah. Namun tentu kita sebagai umat, hamba Tuhan Yang Maha Kuasa, marilah terus bersyukur, memohon ridho, agar apa yang kita lakukan ini membawa manfaat dan kebaikan bagi kita semua.

416

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Tujuan kunjungan saya dan rombongan kali ini adalah, pertama, tentu saya harus melihat secara langsung akibat dari gempa bumi yang terjadi beberapa saat yang lalu, di daerah ini. Yang kedua, saya ingin bertemu langsung dengan Saudara-saudara, kita bukan hanya yang terkena musibah kemarin, tetapi Saudara-saudara semua yang juga terus mengabdi dan berbakti kepada bangsa dan negara, yang tidak kenal menyerah, yang dengan gigih dan kesabaran yang ada di Kabupaten Alor pada khususnya, dan di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya. Saya juga akan melihat besok, apa yang telah dilakukan oleh para pemimpin, para tokoh di wilayah ini, terhadap akibat musibah bencana alam itu, atau juga yang dilakukan untuk terus melaksanakan pembangunan di wilayah ini, dan yang keempat, saya akan gunakan besok untuk mendengarkan pandangan-pandangan, saran-saran, dari Saudara-saudara kita yang ada di Alor ini, untuk dapat dilakukan oleh pemerintah di waktu yang akan datang. Saya harus mengawali, sejak terjadi musibah di Alor ini, tanggal 12 November yang lalu, sebenarnya kita semua memberikan atensi yang cukup tinggi, di seluruh tanah air. Tidak ada Saudara-saudara kita, di manapun berada, di Indonesia ini, yang tidak peduli. Mereka peduli, menyampaikan keprihatinannya dan bahkan ada spontanitas-spontanitas. Karena bagi saya, sistem ini harus berjalan penuh, termasuk bagaimana sistem bekerja kalau ada bencana alam atau ada kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan, maka segera setelah itulah, kami di Jakarta melakukan langkah-langkah agar sekali lagi, sistem ini bekerja. Oleh karena itu, satu hari setelah Idul Fitri, tanggal 15, rombongan pimpinan dari pusat, dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Pekerjaan Umum, itu langsung datang ke wilayah ini, untuk melaksanakan atau memberikan bantuan tanggap darurat dan langkah-langkah lain yang diperlukan.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

417

Saya masih ingat, waktu itu untuk memberangkatkan dua tim, saya perintahkan Menko Kesra dan rombongan menuju ke Alor. Kemudian saya mintakan waktu itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, bersama Menteri Dalam Negeri, bersama Panglima TNI dan Kapolri, berangkat langsung ke Poso, karena di Poso juga ada kejadian waktu itu, justru pada saat yang penting, yaitu Lebaran tahun 2004. Ini menandakan bahwa sistem bekerja. Oleh karena itu kedatangan saya ini besok, saya akan berdialog langsung dengan rakyat, akan bertanya langsung, ketika saya berkunjung ke tempat-tempat itu, untuk memastikan apakah sistem kita sudah bekerja penuh atau belum. Kalau belum, tentu harus kita koreksi dimana yang belum bekerja, kalau sudah bekerja, terima kasih berarti kita sudah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Yang kedua, memang kalau terjadi bencana, yang penting adalah tanggap daruratnya. Yang belakangan tentu menjadi nomor dua, saya ulangi yang tidak menjadi aksi tanggap darurat itu dilakukan kemudian. Kalau sudah tanggap darurat, yang penting ada aksi langsung, aksi segera, itu dilaksanakan oleh siapa saja, pemerintah daerah, pemerintah pusat lembaga-lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, bahkan penduduk lokal, termasuk TNI, Polri, semua harus melaksanakan tindakan itu meskipun tentu tidak ada rencana, meskipun tidak harus menunggu perintah atau instruksi dari atasan. Kita pastikan, kita jadikan budaya, kita jadikan prosedur tetap kalau ada seperti itu, semua harus turun ke lapangan untuk memastikan langkah-langhah tanggap darurat dilaksanakan dengan baik. Setelah itulah baru kita pikirkan bagaimana rehabilitasi, rekonstruksi, pemulihan dan lain-lain, yang harus direncanakan yang lebih baik lagi, meskipun tidak boleh tertunda-tunda, harus dilaksanakan tepat pada saatnya. Kemudian pengalaman kita di dalam menangani bencana alam atau langkah-langkah rehabilitasi dan rekonstruksi

418

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

pasca bencana, itu sering karena semuanya serba darurat, kadang-kadang akuntabilitasnya kurang. Banyak bantuan, tetapi tidak digunakan, tidak didayagunakan dengan tepat, atau bantuan-bantuan menumpuk, karena jenisnya sama. Kalau beras, beras semua, pakaian, pakaian semua, padahal ada kepentingan obat-obatan, ada komoditas yang lain, yang tentunya bisa ditata, agar meskipun spontan tapi bisa dikomunikasikan, ini sudah cukup, ini belum cukup. Ini sering terjadi di banyak tempat. Saya ingin aktivitas pos komando, apapun namanya, yang dibentuk, yang dibangun oleh Bapak Bupati memastikan bahwa ada penjelasan segera kepada yang akan membantu, bahwa bukan itu yang diperlukan sekarang ini, tapi jenis bantuan ini. Lantas masalah akuntabilitas. Tidak jarang, dalam keadaan susah, ada pihak-pihak, ada satu, dua oknum, mudah-mudahan tidak terjadi di Nusa Tenggara Timur ini, yang juga menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Ini harapan kita, tentu tidak terjadi, karena tentu memberikan bantuan dengah harapan digunakan dengan baik. Oleh karena itu, saya minta transparansi dan akuntabilitas. Kadang-kadang karena kita kurang komunikasi, tidak transparan, sebetulnya tidak ada apa-apa, tapi dituduh, Wah ini pasti bantuan diselewengkan, pasti bantuan tidak sampai, dan lain-lain. Oleh karena itulah, biasakan semua itu serba transparan, dijelaskan dengan baik, sehingga semua bisa mengikuti. Saya harus mengatakan seperti itu, karena saya memiliki pengalaman dan pengetahuan, bahwa jangan ada masalah-masalah yang sebetulnya tidak perlu muncul, itu terjadi, sehingga menimbulkan saling tidak percaya, satu sama lain, yang tentu menghambat proses rehabilitasi dan rekonstruksi daerah pasca gempa bumi atau pasca bencana itu. Berikutnya lagi, sebagaimana yang telah saya sudah sampaikan, ketika menanggapi yang dipaparkan oleh Pak Gubernur tadi, perlunya memberikan pengetahuan, pemahaman, kepada semua yang ada di Nusa Tenggara Timur ini umum-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

419

nya, atau di Alor ini pada khususnya, tentang titik-titik rawan di daerah ini, berkaitan dengan bencana alam atau utamanya gempa bumi. Ini penting, agar pada saatnya nanti, disain atau bentuk atau konstruksi dari rumah yang tahan gempa itu seperti apa, yaitu yang seharusnya dibangun di daerah ini. Kemudian kalau ada gempa langkah-langkah segera seperti apa. Itu harus dipahami, bahkan dilatihkan, ditulis secara sederhana tapi mudah dimengerti, itu juga bagian yang baik untuk memastikan bahwa masyarakat paham daerah ini rawan dengan gempa, dan kalau terjadi gempa kita bisa mengurangi jumlah korban yang tidak perlu. Saya katakan tadi di negara lain, di Jepang misalkan, di Filipina, bahkan di Amerika Serikat yang juga rawan dengan bencana alam, itu selalu ada kurikulum, ada pendidikan, ada latihan, ada komunikasi publik, untuk supaya orang waspada, siaga dan kalau terjadi sesuatu bisa mengambil langkah-langkah yang tepat. Ini saya mintakan kepada Pak Gubernur, Pak Bupati, semua, untuk meningkatkan. Kalau sudah dilakukan terus ditingkatkan, supaya betul-betul masyarakat di wilayah ini memiliki pengetahuan yang memadai tentang bencana alam ini, termasuk rumah atau model, seperti apa besok akan kami lihat. Apakah itu tepat dan seberapa kuat, kemudian persoalan biaya seperti apa, sehingga ketika kita menawarkan model harus bisa dijangkau oleh masyarakat kita. Mungkin modelnya benar, tahan, kuat, tetapi kalau harganya terlalu mahal, ya tidak mungkin bisa dijangkau oleh lapisan masyarakat kita. Kita harus memikirkan sampai seperti itu, karena bagaimanapun, tentu yang harus kita berikan atensi, kita berikan perhatian yang lebih, Mereka pada golongan ekonomi yang lemah atau sangat lemah yang harus kita berikan bantuan yang cukup. Bapak-Ibu Hadirin sekalian yang saya hormati, Tentu bukan hanya persoalan itu, tetapi besok saya juga ingin melihat, sambil jalan, nanti dengan Pak Bupati dan lainlain, apa saja yang perlu saya ketahui menyangkut kehidupan

420

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Saudara-saudara kita di Alor ini. Kita akan membangun dan terus membangun agar rakyat Indonesia termasuk yang di Alor ini, dapat meningkat tingkat kesejahteraannya. Dapat hidup secara lebih aman dan damai, mendapatkan keadilan yang lebih tinggi, dan hidup dalam suasana yang lebih demokratis. Dalam konteks itulah kita akan terus membangun dan membangun. Negara kita memang masih dalam transisi. Negara kita sedang melaksanakan reformasi, setelah kita mengalami krisis yang sangat dahsyat beberapa tahun yang lalu. Memang belum pulih benar, sebagaimana kondisi sebelum krisis, tetapi justru dengan krisis itu, di satu sisi memang, musibah, malapetaka, tantangan, persoalan, tetapi di sisi lain kita bisa melakukan pembaharuan-pembaharuan, melakukan reformasi yang tepat, agar suatu saat nanti, negara kita makin baik, dan bisa mencegah untuk tidak terjadi krisis serupa di waktu yang akan datang. Nah, dalam kaitan itu, pemerintahan yang lalu, pimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri, mencapai beberapa capaian, misalkan stabilitas ekonomi makro, keadaan politik dan keamanan di seluruh tanah air yang mulai membaik, dan sejumlah capaian waktu itu, tentu ini patut kita berikan penghargaan, dan saya akan menggunakan semua itu untuk melanjutkan tugas atau pekerjaan, sasaran, yang belum dapat dicapai oleh pemerintahan yang lalu. Misalnya bagaimana sektor riil kita bangkitkan kembali, pengangguran kita terus kurangi, ekonomi kita tumbuhkan lagi, sehingga akhirnya kesejahteraan rakyat Indonesia dapat kita tingkatkan Marilah kita, terutama para pemimpin, para pejabat, para tokoh yang sedang mengemban amanat rakyat, yang diberikan mandat oleh rakyat, untuk terus bekerja dan berusaha sekeras-kerasnya. Marilah kita curahkan pikiran, hati dan tenaga kita, 24 jam ibaratnya, untuk mereka, siang dan malam, agar taraf hidup rakyat makin baik, pendidikan mereka makin berkualitas, kesehatan mereka juga makin

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

421

baik, mereka merasa lebih nyaman, aman dan tenteram hidup di negerinya sendiri, kerukunan hidup, toleransi, rasa persaudaraan juga makin tinggi, hukum dan keadilan tegak, berbagai bentuk penyimpangan, termasuk korupsi, kolusi dan nepotisme terus kita berantas, dengan demikian, hari ke hari, tahun ke tahun memang ada perubahan, ada perbaikan di negeri kita ini, menuju tentunya masa depan lebih baik. Itu semua tidak bisa datang dengan sendirinya kecuali pemimpinnya bekerja dengan sungguh-sungguh, pemimpinnya menetapkan langkah-langkah yang tepat, apakah kebijakan, apakah strategis, atau rencana-rencana, dan rakyatnya bersatu serta melangkah bersama. Tiga kunci keberhasilan itulah yang perlu kita bangun tapi selebihnya adalah kerja keras kita semua. Saya yakin dan percaya, sekali lagi, dengan semangat untuk berbuat yang terbaik itulah, kita akan menuju Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang kita cita-citakan bersama. Dan akhirnya, besok saya akan lebih banyak melihat, mendengar dan akhirnya akan mengambil kesimpulan-kesimpulan, apa yang harus kita lakukan ke depan secara bersama. Apa tugas dan tanggung jawab Pak Bupati, apa tugas dan tanggung jawab Pak Gubernur, apa tugas dan tanggung jawab para Menteri, termasuk apa pula tugas dan tanggung jawab saya selaku Presiden. Kita harus mengambil tanggung jawab penuh, dan bekerja sekeras-kerasnya, agar sekali lagi, bukan hanya bencana ini dapat segera kita rehabilitasi dan rekonstruksi, akibat-akibat yang ditinggalkannya, tetapi kita juga bisa melakukan langkah-langkah yang tepat ke depan. Para Menteri itu, 24 jam siap untuk berkomunikasi dengan Saudara. Saya juga berharap Saudara-saudara di daerah juga begitu, terus menyediakan waktu berkomunikasi dengan perangkat-perangkat yang di bawahnya. Dengan demikian tidak ada kesenjangan, tidak ada gap dan tidak ada keterlambatan apapun di dalam melaksanakan langkah-langkah yang harus kita laksanakan dengan cepat dan tepat. Marilah kita bulatkan keyakinan kita, bahwa negeri kita, tentu termasuk NTT, termasuk Alor yang sama-sama kita

422

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

cintai, akan lebih baik di waktu yang akan datang. Marilah kita bulatkan keyakinan dan kepercayaan kita, bahwa Indonesia akan pulih, benar-benar pulih dari krisis, tidak lama lagi dan kita akan maju lebih jauh lagi, karena kita telah melakukan reformasi, perubahan, dan dari reformasi dan perubahan itulah, kita lakukan langkah-langkah dengan lebih tepat lagi, lebih bersemangat, lagi dengan kerja keras kita semua. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas kehadiran Bapak-Ibu sekalian, terutama yang ada di luar, saya kira masih ada waktu kita besok untuk kita bertatap muka, dan sekali lagi marilah kita melangkah bersama menyongsong hari esok yang lebih baik. Sekian, selamat malam, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Nusa Tenggara Timur, 11 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

423

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Departemen Luar Negeri dan Para Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri
Istana Negara, 13 Desember 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, dan Salam sejahtera untuk kita semua Yang saya hormati Saudara Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan para anggota Kabinet Indonesia Bersatu, Yang saya cintai dan saya muliakan para sesepuh Bapak Ruslan Abdulgani, salah satu dari counterpart kita, maestro dan pejuang diplomatik kita pada masa-masa yang sangat sulit dulu, Bapak Ali Alatas, Bapak Joop Ave, yang juga telah mengisi lembar-lembar sejarah hubungan luar negeri dan diplomasi kita yang tentu patut kita banggakan, yang saya banggakan, Yang saya muliakan para Duta Besar, para Kepala Perwakilan, para pejabat senior Departemen Luar Negeri, para Diplomat, Hadirin sekalian yang berbahagia, Saya berpendapat bahwa forum hari ini dan forum dalam rangkaian Rapat Kerja Departemen Luar Negeri ini sangat terhormat dan penting artinya. Saya menaruh dan menitipkan harapan yang begitu besar atas peran Saudara dalam memperjuangkan kepentingan nasional.

424

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Di era globalisasi sekarang ini, memperjuangkan kepentingan nasional sesuatu yang teramat kompleks dan tidak selancar dan sesederhana ketika dunia belum berkembang seperti sekarang ini. Satu hal yang barangkali kita setuju dan bersepakat bahwa kita pemilik Indonesia tidak ingin menjadi looser dalam kompetisi global yang begitu dahsyat dan penuh tantangan. Indonesia mesti menjadi winner dan Saudara-saudara semua adalah bagian penting, simpul-simpul utama kita untuk memperjuangkan bangsa dan negara di forum internasional. Tentunya hanya dengan semangat, dengan tanggung jawab dan kerja keras, maka sekali lagi, tujuan untuk memperjuangkan kepentingan nasional ini dapat dicapai. Oleh karena itu disamping saya akan menyampaikan sambutan tertulis yang telah saya persiapkan, saya juga akan secara lisan nanti, akan menyampaikan harapan dan ajakan saya, bagaimana kita menyatukan tekad, semangat dan tanggung jawab melangkah bersama untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Ketika saya menghadiri, untuk yang pertama kali, Pertemuan APEC di Santiago, Chile kemarin, dan juga ASEAN Summit di Laos beberapa hari yang lalu, saya juga menangkap suatu nuansa baru yang positif sesungguhnya, bahwa dunia, paling tidak apa yang saya tangkap dari yang disampaikan oleh para pemimpin dunia itu, melihat Indonesia memiliki kesempatan dan peluang baru untuk membangun dirinya lebih maju lagi di masa depan. Bahkan kalau Saudara dengan tekun menyimak serta merasakan apa yang berkembang di Indonesia sendiri, ada satu harapan yang besar, ekspektasi yang besar dari rakyat kita, agar masa depan kita, yang insya Allah akan lebih baik dari masa sekarang, new government and new opportunity, dan Saudara-saudara harus menjadi bagian, bersama saya dan seluruh pejabat yang mengemban amanah ini, untuk terus mencari peluang, cari opportunities untuk kita daya gunakan bagi sebesar-besar kepentingan rakyat Indonesia.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

425

Ijinkan saya mulai untuk menyampaikan sambutan tertulis saya. Hari ini Departemen Luar Negeri kembali menyelenggarakan rapat kerja, dengan melibatkan seluruh Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. Rapat kerja kali ini saya anggap penting dan strategis di awal terbentuknya Kabinet Indonesia Bersatu. Dengan demikian, sejak awal kita harapkan, kita dapat membangun kesamaan pandangan tentang program, fokus dan prioritas kebijakan program pemerintah. Dengan kesamaan persepsi itu, kita harapkan diplomasi kita akan lebih terarah, terpadu dan efektif. Tantangan yang dihadapi diplomasi kita memang cukup berat, tatanan dunia telah berubah begitu cepat, usai era perang dingin. Konstelasi politik internasional juga mengalami perubahan-perubahan besar. Tatanan dunia bipolar telah berakhir, digantikan dengan unipolar dengan satu negara adi kuasa yang memiliki jangkauan politik, ekonomi dan militer global. Perubahan ini diiringi dengan menguatnya kecenderungan unilateralisme yang mengakibatkan timbulnya gejolak-gejolak baru, hampir di seluruh muka bumi. Kalau saya lanjutkan sebenarnya dunia pasca Perang Dingin melakukan, mengalami perubahan yang fundamental dan dramatis, dan sesungguhnya ketika terjadi serangan di Amerika Serikat pada tanggal 11 September tahun 2001, sesungguhnya terjadi pergeseran kembali tentang tatanan dunia dan segala macam anatomi serta konik yang terjadi pada tingkat dunia kita. Era kita sekarang ditandai dengan menguatnya globalisasi yang diiringi dengan menguatnya demokrasi dan globalisasi. Kita tidak boleh tenggelam dalam arus globalisasi ini, kita justru harus memanfaatkan untuk mendukung kepentingan nasional kita, untuk itu kita perlu memperkuat posisi kita ke dalam, yaitu menjaga stabilitas politik, memelihara keamanan nasional dan memulihkan ekonomi. Tanpa membangun kekuatan ke dalam, sukar bagi kita untuk menempatkan diri dalam tatanan dunia yang berubah secara cepat.

426

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Saya ingin mengangkat sedikit makna globalisasi untuk bahan diskusi kita. Ada orang mengatakan, kita hadapi, kita tegak, kita bendung globalisasi, kalau globalisasi diartikan sebagai membawa ketidakbaikan bagi sebuah negara. Pikiran yang lain adalah justru dengan globalisasi, kita bisa mengaitkan kemakmuran, dari tingkat dunia untuk kepentingan bangsa kita, kalau kita cerdas menyiasati globalisasi itu dan melakukan langkah-langkah yang kita perlukan. Saya teringat ketika melaksanakan Retreat II di Santiago, Chile, tuan rumah Presiden Chili, Ricardo Lagos mengatakan, Nelson Mandela pernah bercerita memberi contoh tentang globalisasi. Globalisasi itu seperti datangnya musim, setelah musim panas, ada musim rontok, kemudian menjadi musim dingin dan kemudian menjadi musim semi dan seterusnya. Kalau kita sekarang berada pada musim gugur, autumn dan sebentar lagi akan menghadapi musim dingin atau winter, maka ya mari kita persiapkan pakaian dingin kita dan segala macamnya agar pada musim dinginpun kita bisa melakukan aktivitas kita dengan baik. Demikian globalisasi, globalisasi akan dan telah datang, sebagai datangnya musim yang ada di negara, katakanlah winter ini di negara yang bermusim dingin. Oleh karena itu yang paling baik yang bisa, yang cerdas adalah mempersiapkan segalanya dan bukan memperdebatkan apakah winter akan datang atau tidak pada bulan Desember, Januari dan Februari yang akan datang. Saya pikir itu satu analogi dan satu pemahaman yang patut kita perhatikan secara seksama. Stabilitas politik dalam negeri, insya Allah dapat kita pelihara. Pemilihan Umum yang demokratis telah berlangsung dengan aman dan damai, kita berterima kasih kepada Presiden Megawati Soekarnoputri yang telah menyelenggarakan Pemilihan Umum seperti kemarin kita alami bersama, yang telah berjalan, sekali lagi, secara damai dan demokratis. Pergantian pemerintahan secara tertib dan tanpa gejolak. Dunia menjadi saksi proses demokratisasi yang berjalan mulus di negeri kita, situasi keamanan nasional kita telah menunjukkan perkembangan yang

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

427

menggembirakan. Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama kita dapat menyelesaikan persoalan keamanan di Aceh dan di Papua. Perekonomian nasional kita juga telah menunjukkan perbaikan-perbaikan yang berarti dan memberikan harapan baru bagi seluruh rakyat. Untuk Saudara ketahui, makro ekonomi kita berada pada tahap yang menggembirakan dan merupakan landasan bagi pengembangan lebih lanjut. Pengangguran, menggerakkan sektor ekonomi riil, membangun infrastruktur kita kembali, dan tentunya menumbuhkan ekonomi secara nasional, yang tentu pasti harus didistribusikan secara adil pada seluruh rakyat Indonesia. Tetapi semua ini bukanlah berarti apa-apa, masih banyak yang harus kita kerjakan. Kita sadar, kita masih tertinggal dari negara-negara lain, bahkan ketertinggalan itu dapat kita rasakan, jika kita bandingkan dengan sebagian negara-negara tetangga kita. Hadirin yang berbahagia, Era globalisasi ditandai oleh kuatnya ketergantungan, bukan hanya ketergantungan antar negara-negara, tetapi juga ketergantungan antar masalah. Karena itu setiap negara kini berusaha sejauh mungkin untuk menghindari konik dan mendorong peluang kerjasama. Tidak ada masalah yang dapat diselesaikan sendiri, tanpa tergantung kepada yang lain, karena itu kerjasama adalah suatu keniscayaan dalam hubungan antar bangsa. Tentu saja kita sadar, bahwa tidak ada kawan dan lawan yang abadi, yang abadi adalah kepentingan nasional masing-masing negara, namun kepentingan nasional yang abadi itupun akan terkait dengan kepentingan nasional yang lain. Hanya kerjasamalah yang dapat menjamin untuk menjembatani kepentingan itu. Di sisi lain hanya dialog atas dasar kesetaraan yang dapat menghindarkan konik kepentingan. Era memaksakan kehendak semestinya dapat diakhiri, karena

428

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

itu, sejalan dengan amanat pembukaan Undang-undang Dasar, kita akan terus berjuang untuk menciptakan tatanan dunia yang adil, seraya memperkokoh persahabatan dan kerjasama dengan negara-negara lain. Departemen luar negeri, dan perwakilan-perwakilan kita di luar negeri berada di posisi terdepan dalam membangun persahabatan dan kerjasama itu. Seluruh jajaran Departemen Luar Negeri berkewajiban menyuarakan kepentingan nasional kita dalam percaturan diplomasi , tentu saja tugas ini akan berjalan dengan optimal jika stabilitas politik dalam negeri, situasi keamanan nasional dan perekonomian kita, seperti saya katakan tadi terus membaik. Dengan demikian kesenjangan antara sasaran domestik dengan sasaran internasional dapat diperkecil, bahkan dihilangkan. Saya amat paham bahwa dalam berdiplomasi, dalam memperjuangkan dan membela kepentingan kita di luar negeri, Saudara memerlukan posisi tawar yang harus kita bangun secara sungguh-sungguh pada kondisi dalam negeri kita. Selain stabilitas politik, keamanan dan pulihnya perekonomian, satu hal yang memerlukan perhatian kita secara sungguh-sungguh ialah penegakan hukum dan penegakan hak azasi manusia di dalam negeri. Permasalahan-permasalahan ini sering menyulitkan diplomasi kita di luar negeri. Salah satu faktor penyebabnya adalah ketidakseimbangan arus informasi dan dalam beberapa segi juga permasalahan akurasi informasi yang sampai ke publik internasional. Kadang antara persepsi dan kenyataan itu berbeda, mari kita perpendek kesenjangan ini. Seringkali masyarakat internasional melihat Indonesia dari tayangan CNN, Reuters, BBC dan bukan gambar dan keadaan yang sesungguhnya dari dinamika yang terjadi di negeri kita ini, oleh karena itu jangan berhenti mengatakan kepada mereka untuk tidak mengambil kondisi yang salah karena hanya melihat tayangan-tayangan media massa internasional seperti itu, bahkan yang sudah datang ke Indonesia bisa melihat satu realita yang sesungguhnya, see to living.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

429

Kita harus mengakui bahwa kadang-kadang kita kalah cepat mengkomunikasikan berbagai peristiwa domestik yang terjadi sementara satu opini tentang peristiwa telah terbentuk, baru kita mengkomunikasikannya melalui saluran-saluran resmi. Saya meminta perhatian yang sungguh-sungguh dari Saudara-saudara semua dalam menghadapi permasalahan ini. Tentu di era keterbukaan seperti sekarang, tidak ada kejadian yang dapat dan perlu kita tutup-tutupi, tetapi kita tidak boleh membiarkan setiap informasi terus berlangsung, apalagi yang sekiranya merugikan posisi kita. Hadirin yang saya hormati, Di era reformasi sekarang, perhatian masyarakat terhadap hubungan luar negeri pada umumnya semakin besar, aktor dalam hubungan luar negeri kian bertambah jumlah dan ragamnya, disebabkan kemajuan transportasi dan teknologi komunikasi. Kini hampir semua lembaga-lembaga negara, lembaga swasta, organisasi-organisasi sosial dan lembaga swadaya masyarakat dapat membuka akses ke dunia internasional. Hubungan luar negeri tidak lagi terbatas hubungan antar negara, tetapi juga hubungan antar masyarakat dengan berbagai latar belakang kepentingannya. Perkembangan yang dinamis sebagai, yang saya katakan tadi, memerlukan perhatian kita bersama. Idealnya ketika kita berhubungan ke luar, kita menyuarakan hal yang sama, yaitu kepentingan nasional kita dengan menggunakan aturan main yang kita sepakati bersama. Karena ketika memasuki arena politik luar negeri yang kita hadapi adalah negara-negara dengan kepentingan nasionalnya masing-masing, saya menyadari persoalan ini memang rumit di tengah proses demokratisasi yang sedang berjalan di dalam negeri. Demokrasi membenarkan dan mengakui perbedaan-perbedaan pandangan satu dengan yang lain, namun saya tetap kedepankan kepentingan nasional kita dalam hu-

430

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

bungan kita ke luar. Mengedepankan kepentingan nasional bukanlah bermakna kita akan kembali kepada semangat ultranasionalisme yang sempit. Kita menyadari dunia makin menyatu, dan kita adalah bagiannya, karena itu kita jangan mengabaikan identitas kebangsaan kita, dan begitu saja menyerah kepada tuntutan masyarakat internasional. Di balik kilas yang samar itu tidak jarang kepentingan nasional suatu negara, atau beberapa negara ikut bermain. Kehormatan sebagai bangsa harus kita bela dan junjung tinggi, jangan kita mengorbankan hanya demi kepentingan sesaat, apalagi sekedar ingin mendapatkan popularitas, penghargaan, dan berbagai ucapan lainnya. Kita tetap harus waspada dan antisipatif agar kita tidak terbawa arus berbagai kepentingan yang mungkin tidak diketahui dengan cermat, apa sasaran tujuannya. Dalam membangun negara, kita akan berpijak pada tiga pilar utama, yaitu nasionalisme atau kebangsaan, atau heronasionalism, internasionalisme, dalam arti yang positif dan harmonisme. Ketiga pilar ini telah dikemukakan secara tersirat dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Namun dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin mengemukakannya kembali untuk menyegarkan ingatan kita bersama. Nasionalisme menegaskan identitas kita sebagai bangsa. Memang dunia makin berubah, tetapi toh kita memerlukan rumah, rumah itulah nilai jati diri, kebangsaan kita, bangsa Indonesia, jangan salah mengartikan globalisasi yang seolah-olah sudah overlapping, tidak ada batas di antara negara-negara di dunia ini. Pengalaman sejarah mempertahankan kemerdekaan menyadarkan kita, bahwa kita tidak mungkin tergantung kepada bangsa lain dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kita. Memang kita harus bekerjasama, tetapi kita tidak boleh menggantungkan segalanya kepada kemurahan hati bangsa lain. Karena di dalam hubungan yang terhutang tak ada yang gratis dan cuma-cuma. Dari pengalaman inilah, akhirnya merumuskan politik luar negeri yang bebas dan aktif.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

431

Internasional itu telah menyadarkan kita, bahwa kita adalah bagian dari masyarakat internasional yang kita perjuangkan demi tercipta ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Kita senantiasa membuka pintu, membangun persahabatan dan kerjasama adalah pengakuan akan harkat dan martabat yang harus kita bela dan junjung tinggi. Kita tidak boleh menindas bangsa manapun juga, apalagi menindas bangsa sendiri. Kita tidak akan membiarkan terjadinya kekerasan dimana saja, oleh siapa saja di muka bumi ini. Saudara-saudara yang saya hormati, Diplomat Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional ini memerlukan komitmen berlandaskan pada basic politik luar negeri kita. Jadi kita back to basic. Inilah sebenarnya diplomasi, untuk Indonesia, melanjutkan pembentukan identitas dan pemantapan perdamaian dunia. Dalam upaya meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia, saya menaruh perhatian dan harapan besar pada pembenahan yang terus dilakukan oleh Departemen Luar Negeri. Restrukturisasi Departemen Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia, saya harapkan dapat menghasilkan mesin diplomasi yang lebih mampu menghadapi tantangan diplomasi masa kini dan masa depan. Selain itu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan faktor terpenting yang akan menentukan kinerja diplomasi. Tentunya pengetahuan dan keahlian di bidang profesi diplomatik sangat penting untuk ditingkatkan, tetapi tidak kalah pentingnya adalah membangun jiwa kejuangan para diplomat Indonesia, sehingga mereka menjadi pejuang-pejuang bangsa yang pantang menyerah, cinta tanah air dan peduli pada nasib bangsanya. Mengenai integrasi regional, baru dua minggu yang lalu, saat saya menghadiri pertemuan KTT ASEAN di Vientiane, Laos, selama dua hari tiga malam pertemuan-pertemuan dilakukan secara maraton. Mulai dari KTT ASEAN yang meli-

432

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

batkan sepuluh negara, KTT ASEAN+3, yang melibatkan sepuluh anggota ASEAN ditambah tiga negara, yaitu Jepang, China dan Korea Selatan. Kemudian, KTT ASEAN dengan masing-masing negara itu yang disusul dengan KTT ASEAN dengan India, dan KTT ASEAN dengan Australia dan Selandia Baru. Selain itu ada serangkaian pertemuan bilateral yang saya lakukan di sela-sela kesempatan itu, maka sepintas sudah bisa dibayangkan, jaring-jaring hubungan yang mencerminkan tingkat integrasi di kawasan Asia Tenggara, paling tidak ada dua dominan yang sangat menonjol yang bisa saya sampaikan kepada Saudara. Pertama, ASEAN yang semakin matang dan aktif. Ada pertanyaan setelah ada pergantian pimpinan, generasi pemimpin ASEAN, itu sudah digantikan oleh generasi kepemimpinan yang kedua, apakah kohesitas dan kultur dalam mengelola permasalahan regional model ASEAN itu dapat dilanjutkan. Saya memiliki keyakinan bahwa jawabannya, dapat. Itu modalitas yang luar biasa, kultur yang menurut saya secara empiris terbukti bisa mengelola persoalan bersama dengan baik. Hanya dalam waktu satu tahun ASEAN telah mampu menyepakati konsep ASEAN Community dan rancangan aksi ketiga pilarnya, yaitu ASEAN Security Community, ASEAN Economic Community, ASEAN Sosio Cultural Community. Jadi ada arah, ada rancangan kerja yang jelas untuk mewujudkan ASEAN Community pada tahun 2020, artinya secara sadar dan terencana ASEAN memformasikan dirinya dari kumpulan negara yang terasosiasi ke arah integrasi penuh, negara-negara sekawasan, dan kedua, ASEAN yang semakin matang dan dianggap penting oleh negara-negara di luar kawasan. Rangkaian KTT ASEAN dengan negara-negara mitra jelas menunjukkan hal ini, disamping itu praktek persahabatan dan kerjasama ASEAN di Asia Tenggara tahun 1976, telah diakui oleh sejumlah negara-negara ASEAN. Ditambah lagi

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

433

dengan peranan ASEAN dalam jaringan-jaringan kerjasama kawasan dan antar kawasan, maka wajar jika ASEAN seolaholah menjadi pusat gravitasi, centre of activity dari kerjasama internasional di kawasan Asia Pasik. Tantangannya bagi kita ialah bagaimana menerjemahkan jaringan-jaringan kerjasama ASEAN itu agar mendatangkan manfaat sebesar-besarnya, tentunya manfaat terbesar yang bisa kita raih adalah stabilitas dan perdamaian di kawasan terdekat. Dengan demikian memungkinkan kita berkonsentrasi pada upaya pembangunan nasional. Inilah sebenarnya kontribusi terbesar yang dapat diberikan oleh diplomasi. Terpeliharanya stabilitas perdamaian dikawasan Asia Tenggara, juga sekaligus merupakan kontribusi kita yang cukup signikan bagi pemantapan perdamaian dunia. Kawasan Asia Tenggara yang tiga dekade sebelumnya, yang merupakan kawasan yang penuh konik dan keterbelakangan, kini relatif sudah menikmati perdamaian dan kemajuan ekonomi. Andil Indonesia jelas sangat besar. Kita sangat aktif dalam upaya penyelesaian konik di Kamboja dan Philipina Selatan. Kita juga sangat aktif dalam upaya manajemen konik di Laut China Selatan, bahkan kini melalui konsep ASEAN Security Community, kita berupaya membangun mekanisme-mekanisme kawasan-kawasan untuk pencegahan konik, penyelesaian konik. Peran aktif dalam mewujudkan dan memelihara perdamaian perlu kita lanjutkan sebagai pelaksanaan amanat konstitusi kita. Karena itulah, kita perlu meningkatkan perhatian dan peranan dalam penyelesaian konik Palestina, kita meyakini bahwa perdamaian di kawasan itu akan dapat dicapai apabila hak bangsa Palestina untuk merdeka dapat dipenuhi. Ketika saya bertemu Presiden Bush di Santiago dan juga dengan Pemimpin Negara yang lain, saya sampaikan bahwa dunia memerlukan satu solusi yang tepat dan adil untuk menyelesaikan permasalahan di Timur Tengah, uta-

434

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

manya persoalan bahwa Indonesia memiliki kepedulian yang sangat tinggi bagi selesainya masalah di Palestina secara adil dan damai, tentunya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh dunia, terwujudnya Negara Palestina merdeka yang memiliki kedaulatan penuh di wilayah itu. Terhadap utusan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, saya sampaikan juga tentang hal-hal ini dan tentunya saya mohon pada diplomat untuk mencari peluang bahwa kita lebih proaktif lagi di dalam berkontribusi pada penyelesaian masalah yang ada di Timur Tengah, utamanya, dan Palestina pada khususnya. Saya tahu masalahnya begitu kompleks, tetapi saya yakin selalu ada peluang untuk kita secara lebih aktif dan proaktif mengambil bagian dalam penyelesaian global terhadap masalah-masalah di Palestina itu. Selain itu kita juga aktif dalam upaya mengatasi masalah terorisme sebagai ancaman bagi keamanan dunia melalui berbagai mekanisme kerjasama bilateral, regional dan multilateral, kita terus memperkuat kapasitas untuk menghadapi teroris dan bentuk-bentuk trans-national crime lainnya. Kita patut berbangga, bahkan sudah mulai berbagai pengalaman dan praktek-praktek terbaik dengan negara-negara lain, khususnya di kawasan Asia Pasik. Lebih dari itu, kita juga terus menggalang kerjasama internasional untuk memberdayakan kaum moderat. Karena untuk jangka menengah dan panjang, keberhasilan kita dalam mengatasi masalah terorisme akan sangat tergantung pada keberhasilan kita memberdayakan kaum moderat yang merupakan mayoritas dominan masyarakat kita dan masyarakat dunia. Karena itulah kita perlu terus aktif mendorong dialog antar agama, antar budaya dan antar peradaban. Minggu lalu saya bersama Menteri Luar Negeri membuka dialog yang dilaksanakan di Yogyakarta, yang disponsori oleh Pemerintah Indonesia-Pemerintah Australia dan Muhammadiyah yang dihadiri oleh representasi dari 13 negara. Dialog berjalan dengan baik penuh dengan semangat untuk

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

435

saling memahami identitas di wilayah-wilayah lain, dalam tujuan, tentunya membangun toleransi, harmoni dan pemahaman yang baik di antara mereka. Masih dalam konsep pemantapan perdamaian dunia kita, yakini bahwa prinsip-prinsip yang terkandung dalam Dasasila Bandung tetap relevan. Semangat Bandung adalah semangat membangun tatanan dunia yang lebih aman, lebih adil dan lebih berkemakmuran. Karena itulah kita meluncurkan inisiatif dan mensponsori KTT Asia-Afrika yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21 dan 22 April 2005, sebentar lagi, yang akan digandengkan dengan peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tanggal 23 April 2005. Saya telah mendapat jawaban dari banyak kepala negara yang akan hadir dalam Konferensi Asia Afrika tersebut. Memperingati Dasa Sila Bandung, kita berharap Departemen Luar Negeri dan pihak pemerintah yang lain bersama masyarakat bisa menggunakan forum terhormat tersebut, forum sejarah ini, untuk kembali menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab Indonesia pada masalah-masalah internasional dalam rangka memperjuangkan perdamaian, keadilan dan keamanan dunia. KTT Asia-Afrika 2005 ini akan mencanangkan kemitraan strategis baru bangsa-bangsa Asia Afrika, termasuk membangun kerjasama-kerjasama nyata di antara negara-negara di kedua benua. Saudara-saudara yang saya hormati, Sebelum mengakhiri sambutan ini, ada tiga amanat yang ingin saya sampaikan kepada para Pejabat, Pimpinan Departemen Luar Negeri, para Duta Besar dan Kepala Perwakilan Republik Indonesia. Pertama, jagalah nama baik dan martabat bangsa. Saudara-saudara adalah personikasi dari bangsa Indonesia karena itu, di mata orang asing, perilaku, sikap dan tutur kata Saudara-saudara dianggap mempresentasikan bangsa kita. Ingatlah bangsa kita adalah bangsa yang besar,

436

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

berbudaya tinggi dan memiliki integritas. Kedua, kembangkan budaya kerja yang berorientasi pada profesionalisme, esiensi, efektitas. Saudara-saudara adalah pemimpin yang perlu memberikan contoh nyata dalam bentuk kehidupan yang bersih, kepemimpinan yang berjalan dalam koridor hukum, empati yang besar terhadap rakyat, dan arahan serta keteladanan yang nyata dalam kehidupan. Dalam budaya kerja seperti itu, maka sama sekali tidak ada tempat bagi praktek-praktek korupsi. Di ruangan ini, berapa hari yang lalu saya telah mencanangkan gerakkan nasional pemberantasan korupsi, insya Allah ini bukan retorika, bukan slogan, tapi aksi nyata untuk membangun good government untuk memberantas korupsi dan berbagai penyimpangan. Mari kita bangun kembali kehormatan bangsa Indonesia, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Jangan biarkan nama kita terus diperolok-olok, diejek dan direndahkan karena laporan-laporan di banyak publikasi internasional, bahwa korupsi di Indonesia telah memiliki skala yang luar biasa besarnya. Mari kita ubah citra yang buruk ini bersama-sama dan saya yakin saatnya nanti Indonesia akan berubah, dan tampil secara terhormat dalam forum internasional, termasuk citra diri kita sebagai sebuah bangsa dan negara yang terus melaksanakan pemberantasan berbagai penyimpangan termasuk korupsi dan terus membangun tata pemerintahan yang baik atau good government. Saya akan bertindak tegas tanpa toleransi terhadap para pelaku tindak pidana korupsi. Saya minta, jadikanlah Departemen Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia, institusi yang bebas korupsi. Ketiga, tingkatkanlah dan sempurnakanlah unit-unit pelayanan dan perlindungan Warga Negara Indonesia sebagai wakil-wakil pemerintah di luar negeri. Saudara-saudara harus mengedepankan kepedulian dan keberpihakan pada warga negara kita. Satu orang pun warga negara kita harus kita proteksi, kita lindungi, kita layani kepentingannya. Sangat ingat ketika saya masih menjadi Menteri Politik, Menteri Koordi-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

437

nator Bidang Politik dan Keamanan, terjadi serangan di Irak, kita berkomunikasi dengan Duta Besar Irak yang waktu itu sudah berada di Damaskus, di Syiria, saya tanyakan berapa banyak Warga Negara Indonesia yang masih tertinggal di Baghdad, saya minta dilaporkan setiap jam. Setelah itu, Duta Besar mengatakan, Tinggal dua Pak, mahasiswa, satu sudah punya kontak, satu belum. Saya katakan, Cari kontak sampai ketemu. Saya tidak ingin satu orang warga negara pun yang tidak kita upayakan untuk perlindungan keselamatannya. Alhamdulillah Tuhan Maha Besar, akhirnya satu pun bisa dicari, kontak dan dicarikan cara untuk meninggalkan tempat yang berbahaya, dan tidak satu pun Warga Negara Indonesia yang menjadi korban pada saat serangan awal di Irak, pada waktu itu. Sama halnya dengan tenaga kerja kita, saya di Tanjung Pinang, Dumai, Pekanbaru, saya berdialog dengan mereka, tentu kita berterima kasih, atas diplomasi dengan Malaysia. Ada Dubes di Malaysia di sini, Bapak Rusdihardjo, dan saya berterima kasih kepada Perdana Menteri Malaysia, bahwa usulan-usulan kita bisa diterima, perpanjangan amnesti, kemudian apabila sudah selesai urusannya, satu saat bisa kembali lagi bekerja di Malaysia, dan apabila terjadi pelanggaran hukum, jangan yang diberikan sanksi hanya tenaga kerja kita, tetapi juga pihak-pihak yang ada di Malaysia. Dan kemudian dialog kita sampai kepada, mengapa anda pulang, mengapa anda illegal dan sebagainya. Pesan saya adalah sama, jangan pernah biarkan satu orang pun Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri, apakah pria atau wanita yang tidak kita berikan kepedulian, kita lindungi dan kita bantu kepentingan-kepentingannya, terutama hakhak dasarnya. Saya tahu konteks, saya tahu tidak semua melaporkan diri kepada duta besar dan perwakilan, tetapi itulah tugas dan kewajiban kita untuk peduli dan melindungi saudara-saudara kita. Sikap yang responsif, ketepatan dalam bertindak, kecepatan dalam penanganan masalah, merupa-

438

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kan kunci dari keberhasilan fungsi pelayanan. Hadirin sekalian yang saya muliakan, Demikianlah pesan-pesan dan sambutan saya. Akhirnya dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, dengan ini saya nyatakan Rapat Kerja Pimpinan Departemen Luar Negeri dan para Kepala Perwakilan Republik Indonesia tahun 2004, dengan resmi saya nyatakan dibuka.

Istana Negara, 13 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

439

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Puncak Peringatan Hari Nusantara
Kabupaten Bantul, Yogyakarta, 15 Desember 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Walaupun kita terlambat memperingati Hari Nusantara yang jatuh pada tanggal 13 Desember, saya berharap keterlambatan ini tidaklah mengurangi arti penting peringatan Hari Nusantara itu. Peringatan Hari Nusantara ini penting kita lakukan dalam hubungannya dengan negara, menegakkan kedaulatan negara kita yang telah kita perjuangkan sejak awal kemerdekaan di tahun 1945. Kedaulatan negara tentunya bukan sekedar kedaulatan politik. Berkat perjuangan bersenjata dan perjuangan diplomasi, kita berhasil memperoleh kedaulatan politik dengan unsurnya pengakuan negara-negara lain atas kemerdekaan kita. Namun ketika kedaulatan politik itu kita capai masih ada persoalan kedaulatan lain yang belum terselesaikan, yaitu kedaulatan wilayah. Sejak hari pertama kemerdekaan, kita telah sepakat bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, meliputi seluruh wilayah bekas Hindia Belanda. Sampai di manakah batas-batas kedaulatan wilayah kita, terutama di laut, belumlah jelas benar di awal kemerdekaan. Penentuan batas wilayah di laut seyogyanya tumbuh kepada konvensi-konvensi hukum internasional yang disepakati oleh semua negara di muka bumi ini. Di awal kemerdekaan itu dunia Internasional hanya mengakui batas wilayah perairan laut kita sejauh tiga mil dari garis pantai. Hal itu sesuai dengan ketentuan Peraturan Per-

440

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

undang-Undangan Hindia Belanda yang berlaku pada waktu itu. Dengan demikian, laut antara pulau-pulau yang kita miliki di luar dari tiga mil adalah laut internasional. Ketentuan ini jelas akan mengancam kedaulatan bangsa dan negara kita. Ketentuan itu jelas pula merugikan kita sebagai bangsa yang memiliki wilayah kepulauan yang terbesar di dunia. Kita bukan saja terancam dari sudut keamanan tapi juga dirugikan secara politik dan ekonomi. Di lihat dari sudut keamanan negara kita akan menjadi sangat rawan, jika laut antara pulau-pulau kita adalah laut bebas yang dapat dilayari oleh siapa saja dengan kepentingan apa saja. Secara politik kita tidak ingin dipisah-pisahkan, karena kita telah bertekad untuk membentuk negara kesatuan dengan wilayah teritorial yang utuh. Sebab itulah pada tanggal 13 Desember 1957 dengan segala keberanian dan resiko kita mengumumkan secara sepihak kepada dunia bahwa laut kita adalah laut yang berada di sekitar, di antara dan di dalam Kepulauan Nusantara, inilah yang dinamakan Deklarasi Juanda, yang kita catat sebagai momentum penting dan bersejarah dalam perjuangan kita menegakkan kedaulatan wilayah kita. Tentu saja deklarasi sepihak itu mengundang reaksi banyak negara, namun kita tidak pernah berhenti berjuang untuk mempertahankan kepentingan nasional kita. Mantan Perdana Menteri Juanda sudah lama meninggalkan kita semua, namun apa yang telah Beliau rintis terus dilanjutkan oleh putra-putra bangsa, dari dahulu sampai sekarang. Pada kesempatan yang membahagiakan ini patutlah saya mencatat nama dua putra bangsa yaitu Prof. Mochtar Kusuma Atmaja dan Prof. Hasyim Djalal, tanpa mengurangi penghargaan atas jasa putra-putra bangsa yang lain, yang turut berjuang menegakkan kedaulatan wilayah kita. Kedua tokoh ini telah memberikan sumbangan penting dalam merumuskan terhadap negara kepulauan untuk diterima sebagai konvensi di tingkat Internasional. Mereka juga telah memperjuangkan, baik melalui saluran Diplomatik maupun di forum-forum akademik dalam berbagai kesempatan. Akhirnya pada tahun

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

441

1982, lahirlah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut, United Nation Convention of the Law of the Sea, dalam konvensi ini diakui konsepsi negara kepulauan, sehingga dengan demikian kita benar-benar berdaulat atas laut kita, negara kepulauan, dengan itu pula akhirnya kita menjadi negara maritim terbesar di dunia. Kita memiliki laut seluas 5,8 juta kilometer persegi dengan garis pantai yang terpanjang di dunia, yakni 81 ribu kilometer. Pulau-pulau yang kita miliki berjumlah 17.504 buah. Saudara saudara sebangsa dan setanah air, Perjuangan menegakkan kedaulatan wilayah, seperti saya katakan tadi adalah perjuangan panjang dan memerlukan banyak pengorbanan, namun hasilnya sungguh sangat bermanfaat, bukan saja bagi generasi yang sekarang tetapi juga untuk generasi-generasi yang akan datang. Sebab itu adalah beralasan jika kita menjadikan tanggal 13 Desember, tanggal dikeluarkannya Deklarasi Juanda, seperti saya katakan tadi, sebagai Hari Nusantara yang kita peringati hari ini. Semoga perjuangan ini benar-benar disadari oleh segenap lapisan masyarakat bangsa kita, semoga pula syair lagu-lagu yang mengatakan, nenek moyang kita adalah bangsa pelaut, kiranya bukan sekedar isapan jempol belaka. Kenyataannya kita memang negara maritim terbesar di dunia. Kita patut bersykukur dan patut berbangga karena negara kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Laut kita sesungguhnya menyimpan kekayaan yang tidak ternilai yang akan sangat berguna bagi kemajuan dan kemakmuran bangsa. Sebab itu pula kita ingin membangun kembali wawasan bahari, yaitu konsepsi yang utuh dan menyeluruh, yang berisikan kerangka berkir dan kerangka pemahaman, bahwa kita adalah negara kepulauan yang memiliki laut yang sangat luas. Bangsa kita perlu menyadari dengan sungguh-sungguh, bahwa negara kepulauan kita ini mempunyai peluang yang sangat besar untuk dikembangkan, namun di balik itu kita juga memiliki tantangan yang sangat besar, karena kita

442

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

memiliki berbagai ancaman, dari dalam maupun dari luar. Wawasan bahari terus kita sosialisasikan kepada segenap lapisan masyarakat, terutama melalui kurikulum pendidikan nasional kita. Kita perlu menyusun konvensi pembangunan nasional kita dengan mempertimbangkan potensi dan produktitas sebagai negara maritim. Banyak diantara kita yang lupa akan hal ini, akibatnya banyak peluang yang tidak dapat kita manfaatkan. Laut kita tidak kita jaga dan tidak kita olah dengan sempurna, kita membiarkan laut kita kotor dan tercemar oleh polusi. Kita diam saja. Jika pantai kita terkikis oleh abrasi, sebagian besar nelayan kita bahkan masih hidup dalam kemiskinan. Untuk menegakkan kedaulatan kita di laut, kita harus menegakkan hukum dengan kompeten. Saya sadar bahwa hingga kini masih terdapat aturan hukum yang tumpang tindih dalam menyelenggarakan kewenangan penegakan hukum di laut. Saya minta agar hal ini segera diselesaikan dengan melibatkan pakar-pakar hukum yang kompeten, kita perlu juga mendeklarasikan aturan-aturan hukum yang baru agar peningkatan hukum di laut menjadi lebih efektif. Kitapun turut meningkatkan kemampuan patroli kita di laut, terutama di batas perairan kita dengan negara negara tetangga. Kita tidak boleh membiarkan kekayaan laut kita di curi dan dirampok, kita tidak boleh membiarkan para penyelundup yang dengan leluasa membawa masuk dan keluar barang barang tanpa melalui prosedur pajak, bea dan cukai. Jangan sampai seolaholah kita tidak berdaya menghadapi para pencuri, perampok dan penyelundup itu. Terjadinya berbagai kasus pembajakan oleh para perampok di Selat Malaka juga telah memberitahukan berbagai negara yang menggunakan alur pelayaran yang strategis itu. Lebih buruk lagi apabila masyarakat percaya bahwa keadaan memang sengaja dibuat seperti itu agar persekongkolan antara aparatur penegak hukum dan para pejabat bisa terus

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

443

berlangsung dengan aman. Saya melihat kepada aparatur penegak hukum, aparatur negara, di pusat dan daerah, agar menyatukan bangsa dalam mengatasi masalah ini. Kita harus bersikap tegas. Sama tegasnya ketika kita menghadapi korupsi dan pencurian kayu atau illegal logging yang telah merugikan negara dalam jumlah yang sangat besar. Hadirin yang saya muliakan, dan Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Sebagai negara maritim terbesar di dunia, sudah selayaknya bagi kita untuk sungguh-sungguh membangun dan mengembangkan industri maritim kita. Sangatlah janggal jika negara kita yang memiliki laut yang sangat luas dan kaya sumber ikan, namun sumbangannya bagi pendapatan nasional bruto hanya lebih kurang 3% saja. Ini berarti ada potensi besar yang belum kita gali dan kita amankan. Tentu saja kita perlu mengembangkan, baik industri perikanan yang berbasis kerakyatan dalam skala kecil dan menengah, maupun industri perikanan berskala besar yang membutuhkan penanaman modal yang besar pula. Beberapa waktu yang lalu saya sudah meminta kepada para bankir agar memberikan fasilitas penyaluran kredit dalam membantu pembangunan dan pengembangan industri perikanan kita. Saya berharap penanaman modal dalam industri perikanan baik dalam dan luar negeri akan segera dapat dimulai. Minat di bidang ini cukup besar. Saya minta kepada aparatur pemerintah, khususnya, dan daerah untuk segera melakukan langkah-langkah koordinasi, agar percepatan pembangunan industri perikanan dapat segera terlaksana. Untuk itu segala tumpang tindih kewenangan harus segera diselesaikan. Potensi lain yang tidak boleh kita abaikan adalah industri wisata bahari dan pelayaran. Negara kita selama ini dikenal mempunyai peluang untuk membangun menjadi pusat wisata bahari, mengingat keunikan, keanekaragaman

444

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

hayati laut yang kita miliki. Tentu saja peluang ini hanya akan berkembang jika kita sungguh-sungguh kita miliki. Jika kita sungguh-sungguh menjaga laut kita dari segala bentuk perusakan dan pencemaran. Jangan biarkan pengeboman terumbu karang kita terus berlangsung. Jangan biarkan laut kita menjadi tempat pembuangan sampah, seperti saat ini tengah terjadi. Mari kita jadikan potensi laut kita menjadi ajang wisata bahari yang akan memberikan sumbangan yang sangat penting bagi kemakmuran dan perekonomian bangsa. Hal terakhir yang ingin saya kemukakan dalam pembangunan industri maritim kita ialah industri perkapalan dan pelayaran kita. Haruslah kita akui kemampuan masyarakat kita dalam membangun kapal-kapal tradisional sangatlah mengagumkan. Industri perkapalan rakyat telah berkembang sejak lama, sekarang kita perlu mendorong perkembangan industri perkapalan itu dengan memperkenalkan teknologi, manajemen dan permodalan. Potensi untuk mengembangkan industri perkapalan berskala besar pun turut tersedia melalui investasi dalam dan luar negeri. Kebutuhan armada kapal di dalam negeri terus meningkat setiap tahun, baik untuk kepentingan penangkapan ikan, pelayaran niaga, transportasi maupun untuk patroli di laut. Di masa ini, kita masih mengimpor kapal dari negara-negara lain, meskipun perusahaan pembuatan kapal di dalam negeri telah lama beroperasi. Berbagai fasilitas reparasi kapal perlu pula kita kembangkan, tidak saja untuk memenuhi kebutuhan perbaikan kapal dalam negeri tetapi juga untuk memenuhi permintaan dari luar negeri. Satu hal yang bisa mendapatkan perhatian ialah pengembangan perusahaan pelayaran kita. Ketergantungan kita kepada perusahaan pelayaran asing untuk impor dan ekspor masih sangat besar. Sebagian besar perusahaan pelayaran kita masih belum mampu terkendali, akibat badai krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997 yang lalu. Sedangkan perusahaan pelayaran rakyat belum bisa diandalkan, mengingat kemampuan armadanya yang masih sangat

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

445

terbatas. Oleh karena itu langkah langkah kewenangan perlu segera kita lakukan. Selama ini kita tidak membenarkan armada pesawat udara milik perusahaan asing menerbangi alur penerbangan domestik. Oleh karena itu tidak tepat jika kegiatan aturan pelayaran dalam negeri dilaksanakan oleh armada kapal penerbangan asing dan kapal-kapal berbendera asing. Sudah saatnya kita meningkatkan pembangunan armada kapal dalam negeri untuk melayari alur pelayaran domestik. Secara bersama kita harus mampu pula mengurangi ketergantungan kita kepada perusahaan pelayaran asing guna mendukung ekspor dan impor kita. Hadirin yang berbahagia, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Cukup panjang saya menyampaikan sambutan pada Hari Nusantara ini. Saya sengaja melakukannya untuk menyampaikan permasalahan-permasalahan yang kita hadapi dalam pembangunan kelautan kita, agar kita turut menjaganya. Tidak ada pihak lain yang mengatakan permasalahan-permasalahan itu kecuali kita sendiri. Sebab itu saya mengajak kepada semua komponen-komponen bangsa untuk sama-sama mencari jalan keluar menghadapi persoalan persoalan kelautan kita. Akhirnya marilah kita memohon ke hadirat Allah SWT, agar kita diberikan kekuatan lahir dan batin dalam meneruskan perjuangan kita membangun bangsa dan negara tercinta. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yogyakarta, 15 Desember 2004

446

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

447

Dialog Presiden Republik Indonesia


Dengan Para Nelayan di Kabupaten Bantul
Yogyakarta, 15 Desember 2004

Suwondo, Wakil Nelayan dari Kabupaten Bantul


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sebelumnya kami perkenalkan dulu Pak, saya nama saya Suwondo, nelayan aslidari Bantul. Di sini kami mewakili nelayan dari Bantul, bersama ini kami sampaikan kepada Bapak bahwa kondisi potensi laut selatan masih sangat besar Pak, masih sangat bagus, masih bisa meningkatkan taraf hidup rakyat di Bantul, umumnya Republik Indonesia. Namun demikian Pak, kami nelayan Bantul sampai sekarang masih menggunakan kapal motor tempel yang hasilnya relatif masih sangat rendah. Namun demikian, harapan kami dari nelayan Kabupaten Bantul, sangat mohon dari Bapak Presiden untuk meningkatkan taraf hidup kami yang lebih bagus, seandainya nanti kami diberi fasilitas dermaga, kemudian kalau bisa beserta kapal yang berukuran 15 JT ke atas. Selain itu Pak, kami wakil dari nelayan Kabupaten Bantul mohon untuk penataan di wilayan PPI di wilayah Kabupaten Bantul. Kami masih sangat perlu latihan, mungkin SDM kami masih sangat rendah, nantinya kami bisa lebih maju. Demikian dari kami, wakil dari nelayan Kabupaten Bantul. Mungkin kami banyak tutur kata yang kurang benar, banyak kesalahan, kami nelayan yang biasa di tengah laut Pak, jadi kami matur tidak bisa panjang lebar, banyak kesalahan kami minta maaf. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

448

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Wakil dari Kabupaten Gunung Kidul


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak Presiden yang saya hormati, Langsung saja, kami di sini atas nama wakil dari Kabupaten Gunung Kidul ingin mengutarakan kendala saya yang ada di Gunung Kidul itu mengenai nelayan di Gunung Kidul Pak, karena di Gunung Kidul itu ya besar sekali pemanfaatan nelayan, tapi penghasilannya tidak bisa mencapai banyak. Kadang-kadang nelayan kami itu ngiri dengan nelayan yang dari Surabaya, karena kalau nelayan yang dari Surabaya itu sampai ke pesisir selatan hasilnya melimpah banyak. Kenapa kami kok ngga bisa, karena kendalanya itu dari peralatan. Maka dari itu dari kami mohon dengan sangat hormat Bapak membantu sepenuhnya nelayan kami yang ada di Gunung Kidul itu peralatan, bahan bahannya seperti yang kaya kemarin, biar hidup kami, nelayan, biar bisa meningkat gitu Pak. Jadi selain itu juga minta didirikan pabrik es, karena juga kadang-kadang bila banyak ikan, es kurang memadai di tempat kami. Jadi mohon dengan sangat lagi hormat Bapak besok bisa membantu tentang adanya Pabrik Es di wilayah kami. Saya wakil dari Gunung Kidul memang sangat sangat berharap mumpung bisa langsung ketemu dengan Bapak Presiden, memang idam-idaman saya ingin ketemu dengan Bapak Presiden, ingin apa yang saya idamidamkan mau utarakan gitu Pak. Jadi mohon dengan sangat dan hormat, sekali lagi segala hormat, yang saya mohon itu bisa tercapai. Pertama pemukiman nelayan juga belum ada. Jalan menuju ke laut para nelayan juga masih sulit. Dan juga pengolahan ikan terlampau banyak sulit untuk mengawetkan. Ya demikian kurang dan lebihnya bilamana dalam penyampaian kami banyak kurang mohon maaf. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

449

Eko Purwanto, Wakil dari Kabupaten Kulonprogo


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Nama saya Eko Purwanto, dari Taruna Nelayan, kebetulan Ketua DPD HNSI Kabupaten Kulonprogo. Ada tiga hal yang ingin kami sampaikan kepada Bapak Presiden, yang pertama, kami masyakarakat pesisir Kabupaten Kulonprogo mengucapkan selamat kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang telah terpilih menjadi Presiden RI, semoga bisa menjalankan tugas lima tahun yang akan mendatang dengan sukses dan selamat. Yang kedua Bapak Presiden yang kami hormati, kami ingin menyampaikan bahwa Kabupaten Kulonprogo muncul ada nelayan baru sekitar tahun 1996 dan berkembang sampai sekarang. Namun demikian dalam waktu satu tahun Bapak perlu ketahui, masyarakat nelayan kami ini hanya mampu dan bisa melaut kurang lebih hanya empat bulan karena apa di pantai selatan ini hampir sebagian waktu sangat terpengaruh oleh cuaca yang sekali tempo berubah secara mendadak, sehingga dalam waktu yang hampir delapan bulan tidak bisa melaut ini nelayan kami sangat rugi. Hal yang kami ingin usulkan kepada Bapak, bahwa untuk mengatasi ini kami sangat memerlukan pelabuhan perikanan. Walaupun tadi dalam stand pameran telah dimulai pembangunan dermaga namun yang paling penting bukan dermaganya Pak, karena di daerah kami banyak alur sungainya, yang paling penting adalah pembangunan pemecah gelombangnya Pak, ini yang sangat kami harapkan. Kemudian yang kedua Pak, bahwa Kabupaten Kulonprogo mempunyai pantai yang sepanjang 30 kilometer dengan hamparan wilayah tanah, sawah kemudian pekarangan, kemudian tambak yang mana masyarakat kami belum bisa memanfaatkan secara optimal. Ini disebabkan oleh keterampilan masyarakat kami, nelayan kami yang sangat kurang, juga permodalan yang sangat terbatas. Untuk itu kami mohon kepada Bapak barangkali kami bisa

450

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

menikmati program-program di masa yang akan datang, khususnya untuk masyarakat Kulonprogo, apalagi sering kami membaca bahwa di media massa ini, Kabupaten Kulonprogo ini merupakan daerah yang tertinggal dibanding kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi DIY. Ini Pak yang kami sampaikan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat sore, salam sejahtera, Bapak-Ibu hadirin sekalian, Apa yang disampaikan Pak Idham Samawi itu saya kira benar, dan memang pemerintah, baik pemerintah pusat, dalam hal ini saya bersama para Menteri dan Lembaga Pemerintah di Pusat maupun pemerintah daerah, Bapak Gubernur dengan jajarannya dan tentunya mengalir kepada Walikota dan Bupati dengan jajaran Beliau. Lima tahun mendatang prioritas adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Yang disebut rakyat makin sejahtera apabila penghasilannya makin meningkat, pendapatannya makin meningkat, kualitas kesehatannya makin baik, bisa menyekolahkan putra-putrinya atau pendidikan makin baik. Tentu kebutuhan dasarnya pangan, sandang, pangan, papan, rasa aman juga makin meningkat. Jelas nasib, masa depan dan kesejahteraan para nelayan termasuk prioritas untuk ditingkatkan oleh pemerintah kita lima tahun mendatang dan tentunya seterusnya. Bukan hanya nelayan pemerintah juga memberikan prioritas agar golongan ekonomi lemah, nelayan, petani, petani penggarap, guru pada tingkat yang kesejahteraannya masih juga memprihatinkan, pegawai negeri sipil, buruh, itu termasuk yang disebut golongan ekonomi lemah, menjadi prioritas pemerintah untuk meningkatkannya. Caranya bagaimana pertama ekonomi kita akan kita bikin baik pertumbuhan-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

451

nya secara nasional. Dulu tumbuh baik, ada krisis jeblok, diperbaiki, pelan-pelan mulai naik, Insya Allah akan kita pacu lebih tumbuh lagi. Itu yang pertama. Yang kedua diharapkan sejalan dengan pertumbuhan pendapatan makin baik dari pajak, dari laba BUMN, dan lain-lain, mudah-mudahan ini menambah, dan juga korupsi, penyimpangan, pemborosan juga kita berantas, sehingga kalau kita bersama-sama melangkah, bersatu padu, dipelopori oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Untuk pertama tadi meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan negara dan memberantas korupsi, dan segala penyimpangan, Insya Allah akan lebih banyak anggaran yang dimiliki oleh pemerintah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan golongan ekonomi lemah utamanya termasuk nelayan. Oleh karena itu saya dengar tadi, Mas Wondo, dari Bantul, Mbak Rukimi dari Gunung Kidul, Mas Eko dari Kulonprogo, saya sudah dengar semuanya, mulai dari katakanlah fasilitas kehidupan nelayan di pusat-pusat nelayan itu, perumahannya, puskesmasnya, pendidikannya putra-putrinya, untuk training ataupun pelatihannya itu tentu harus kita tingkatkan secara bertahap. Yang kedua fasilitas dermaga, pemecah gelombang, kemudian kapal-kapal yang bisa mulai diadakan, termasuk pabrik es agar ada storage system yang baik, nantinya tentu dipikirkan bagaimana pemasarannya, distribusinya, permodalannya. Bagaimana kalau sedang musim paceklik ikan, ada persediaan, ketika sedang panen ikan, penghematan dan didayagunakan dengan baik. Pendek kata, aspek-aspek itu hidup sehari-harinya, fasilitasnya, manajemennya, teknologinya, permodalannya, mari kita tata bersama-sama dengan pemerintah sebagai penjuru, sebagai fasilitator, dan sebagai pengatur. Kalau kita tingkatkan secara serius, sungguh-sungguh dan Insya Allah saya akan datang nanti untuk melihat apa yang telah dilakukan oleh kita semua. Saya yakin tentu ada yang mulai

452

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dapat kita tingkatkan. Tadi Ngarso Dalem mengatakan kepada saya rencana pembangunan pabrik es dirancang dan akan dilaksanakan di satu tempat. Pemecah ombak juga demikian. Dan kalau bicara dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, banyak ide Beliau tadi yang disampaikan kepada saya, bagaimana satu demi satu kita tingkatkan. Menteri Kelautan dan Perikanan yang dulu, saya kenal ada di sini, Pak Rochmin Dahuri. Sebelumnya Pak Sarwono, saya tahu gigih sekali untuk melakukan pembenahan, melakukan peningkatan kesejahteraan para nelayan. Tugas itu saya harap bisa dilanjutkan oleh Bapak Fredy Numberi, agar apa yang dilakukan oleh pemimpin yang dulu bisa dilanjutkan dan lebih ditingkatkan lagi. Saya sudah menyatakan komitmen pemerintah, kebijakan pemerintah, prioritas pemerintah, para menteri nanti, Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Walikota dan semuanya nanti akan menindaklanjuti apa yang saya lakukan ini, dan kemudian saya mohon bantuan dari semua keluarga besar nelayan ini juga memberikan saran, memberikan pandangan, bersama-sama memperbaiki apa yang tadi ingin kita capai bersama sama. Saya ini juga dilahirkan di sebuah desa nelayan di Pacitan, jadi saya tahu, suka duka, nasib, harapan, dari para nelayan. Oleh karena itu, saya sebenarnya mengatakan tidak muluk-muluk yang diinginkan nelayan, yang penting ada kepastian dalam hidup dan kehidupannya. Ada kepastian memajukan, menyekolahkan putra-putrinya, kemudian ketika terjadi pergantian musim, ada juga solusi, apa koperasi, yayasan, apapun namanya, yang penting itu berguna untuk kaum nelayan dan bagaimana kesejahteraan itu dapat ditingkatkan. Itulah yang dapat saya sampaikan, dan tidak usah sungkan-sungkan kalau ada pikiran yang baik, monggo sampaikan kepada pemerintah, pemerintah ini adalah pemerintah Bapak-Ibu sendiri. Saya ini hanyalah suatu bagian dari Bapak-Iibu, ayo sama-sama kita tingkatkan.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

453

Saya punya keyakinan, Insya Allah dengan kerja-keras kita lima tahun mendatang, ekonomi nasional, kesejahteraan rakyat, termasuk kesejahteraan nelayan, dapat kita tingkatkan, asalkan kita melangkah bersama, asalkan semua rakyat Indonesia memiliki kesadaran, semangat dan tanggung jawab juga yang sama tingginya. Pemerintah menjadi pelopor, pemerintah menjadi penjuru, pemerintah akan berjuang sekuat tenaga. Saya mengundang pihak lain, apakah itu kelompok dunia usaha, lembaga pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, penyandang modal, perbankan dan semua pihak. Mari kalau pemerintahnya sudah gigih, dan fokus untuk meningkatkan kehidupan nelayannya semua juga melakukan kontribusi, sumbangan, langkah-langkah yang sama. Saya kira demikianlah yang saya sampaikan BapakBapak hadirin sekalian, tentunya saya ingin dengar nanti tahun depan barangkali, tahun depannya, setelah itu apakah ada kemajuan yang diraih oleh Bapak Ibu sekalian. Apa yang mulai ditingkatkan di wilayah Bapak-Ibu sekalian menyangkut kehidupan nelayan, menyangkut dunia kelautan dan perikanan kita. Demikian, terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yogyakarta, 15 Desember 2004

454

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

455

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pelantikan Perwira Tentara Republik Indonesia dan Anggota Kepolisian Republik Indonesia
Magelang, 16 Desember 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Hadirin dan para Peserta Upacara sekalian, Para Perwira Remaja TNI dan Anggota Baru Polri yang saya cintai dan saya banggakan, Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hari ini kita dapat menghadiri Upacara Prasetya Perwira TNI dan Pelantikan Anggota Polri tahun 2004. Pelantikan para Perwira Remaja TNI dan Polri yang berlangsung khidmat dan tertib ini, merupakan kebanggaan kita bersama. Kebanggaan dan rasa syukur yang mendalam, dengan pemahaman bahwa momentum ini bukanlah merupakan puncak prestasi, tetapi barulah awal dalam pengabdian perwira kepada bangsa dan negara. Kepada para Perwira Remaja, saya sampaikan selamat atas prestasi yang telah diraih dalam proses pendidikan di akademi masing-masing, hingga mengantar pada pelantikan sebagai Perwira TNI dan Anggota Polri hari ini. Sadarilah, bahwa di hadapan Perwira Remaja terbentang luas tantangan tugas dan pengabdian masa depan. Tantangan tugas di lingkungan masing-masing, baik di TNI maupun Polri, maupun

456

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

bagi kepentingan bangsa dan negara. Hari ini merupakan awal pengabdian panjang sebagai pengawal dan Bhayangkari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perlu saya ingatkan, para Perwira Remaja dididik untuk bertugas sebagai pemimpin, sesuai strata pangkat dan jabatannya. Keberhasilan pemimpin sangat tergantung dari kemampuan diri setiap individu. Pemimpin yang baik, pada dasarnya ditentukan dan bersumber pada kualitas dan integritas kepribadian yang dilandasi oleh sikap moral yang baik. Pemimpin yang baik juga harus mampu memimpin dirinya sendiri, mampu menjadi panutan, serta mau mengerti permasalahan bawahannya. Saat ini pemimpin dengan pendekatan kekuasaan sudah tidak sesuai lagi, dan bukan ciri Perwira TNI dan Polri. Sebagai Perwira Remaja, modal awal yang harus dimiliki adalah kapasitas dan integritas pribadi yang handal dan tangguh. Memiliki visi dan konsep, serta mampu memberi motivasi, merupakan modal utama pemimpin dalam menghadapi yang makin komplek di masa depan. Sebagai perwira lulusan akademi, para Perwira telah dibekali berbagai materi disiplin ilmu, praktek lapangan, dan pembinaan mental kejuangan, yang bertujuan membentuk perwira yang profesional, berbudi luhur, dan berkepribadian tangguh. Dengan kemampuan tersebut, diharapkan perwira mampu mengemban tugas sesuai dengan tuntutan dan tantangan jaman, selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai bhayangkari negara, para Perwira adalah penerus tradisi keprajuritan dan kejuangan Tentara Nasional Indonesia, melaksanakan tugas pokok dalam rangka mempertahankan dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok, para Perwira harus mampu mensinergikan kemampuan, profesionalitas, loyalitas dan soliditas secara tepat dan benar. Profesionalitas

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

457

tidak berarti mengandalkan imbalan dengan tolok ukur material dalam setiap melaksanakan tugas, tetapi mengandung makna yang lebih luhur dan mulia. Perwira yang profesional harus memiliki kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak yang benar. Bertindak sebagai seorang patriot bangsa dan negara, sebagai seorang komandan, sebagai seorang pembina, dan sebagai seorang yang ahli di bidangnnya. Profesionalitas keperwiraan menuntut adanya kemampuan ketrampilan olah keprajuritan yang dilandasi nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Setiap prajurit TNI dituntut memiliki loyalitas yang tingi kepada pimpinan dan atasannya dalam setiap pelaksanaan tugas. Perwira mengedepankan tugas utama, demi kepentingan bangsa dan negara, dan bukan kepentingan individu, kelompok ataupun golongan. Tekad dan komitmen TNI untuk benar-benar bersikap netral dalam kehidupan politik, dengan tidak melibatkan diri pada politik praktis, harus menjadi sikap dasar, etika, dan wujud konsistensi, dalam peran dan fungsinya sebagai alat negara di bidang pertahanan. Semua itu diarahkan guna dapat membangun profesionalisme prajurit dan menata institusi TNI menjadi lebih solid dan handal di masa depan. Sikap netralitas TNI dalam politik telah teruji dan terbukti telah memberikan kontribusi positif dalam transisi demokrasi dan pemantapan kehidupan bernegara pada proses Pemilu 2004 yang lalu. Soliditas yang utuh menyeluruh di jajaran TNI, yang telah dibangun selama ini perlu dipelihara, dijaga, dan dikokohkan. Upaya itu dimulai dari dan antar prajurit maupun antar satuan TNI. Soliditas TNI merupakan prasyarat utama tegak dan terjaganya prinsip-prinsip kesatuan komando, melalui rantai komando yang digelar, dan tidak boleh terputus sampai tingkat yang paling bawah. Tentu soliditas itu harus bersumber kepada nilai dan semangat pengabdian yang tinggi untuk berbakti kepada bangsa dan negara.

458

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Peserta upacara sekalian, Sementara itu kepada para Anggota Baru Polri yang baru dilantik, saya berharap keberhasilan dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian dapat dijadikan pemacu dan langkah awal pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai profesional baru, kalian harus dapat menunjukkan dedikasi dan kerja keras di mana pun nanti akan ditugaskan. Kita ketahui bersama, tantangan dan dinamika kehidupan masyarakat kita, makin berkembang dan kompleks dewasa ini. Terjadinya perubahan di tingkat nasional, regional, maupun internasional, telah mempengaruhi kecenderungan kejahatan, baik kejahatan yang bersifat konvensional, kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan yang berimplikasi kontigensi, maupun kejahatan lintas negara. Sejalan dengan itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selain berdampak positif juga mempunyai efek negatif yaitu makin berkembangnya modus operandi kejahatan yang menggunakan teknologi canggih. Menghadapi perkembangan tersebut, Anggota Polri harus cerdas dan benar-benar berkemampuan menanggulangi kejahatan. Sebagai Anggota lulusan Akademi Kepolisian, kalian harus terus belajar dan mengembangkan diri meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki serta pandai mencermati dan mengantisipasi perkembangan yang terjadi. Sebagai Anggota Muda Polri, sejak dini hendaklah menanamkan dalam hati nurani untuk melaksanakan tugas-tugas yang diemban secara bersungguh-sungguh, profesional, dan tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat mencederai masyarakat maupun mencoreng citra institusi Polri itu sendiri. Saat ini harapan terbesar masyarakat terhadap Polri adalah agar Polri dapat terus mengubah diri, mampu memberikan jaminan keamanan dan rasa aman kepada masyarakat. Kondisi aman dan tertib akan dapat terwujud, apabila Polri tetap tegas dalam menegakkan hukum, tidak pandang bulu, dan mampu memposisikan diri sebagai pengayom, pelindung,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

459

dan pelayan masyarakat. Tugas Polri yang bersentuhan langsung dengan masyarakat membutuhkan Polri yang bersikap santun, ramah, namun tegas, dan dapat dijadikan contoh masyarakat. Masyarakat akan sangat berprihatin jika masih terjadi pelanggaran disiplin, dan kode etik profesi kepolisian di lapangan, seperti tindakan penyalahgunaan wewenang oleh oknum Polri dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Anggota dalam menghadapi massa. Tindakan tersebut telah melukai hati masyarakat dan menurunkan citra Polri. Sejalan dengan reformasi, dan peningkatan profesionalisme jajaran Kepolisian kita yang telah membuahkan hasil yang makin baik, saya berharap, sosok dan tampilan Anggota Polri terus dapat ditingkatkan kualitasnya, agar hukum dapat benar-benar ditegakkan, masyarakat diayomi dan dilindungi, kejahatan diberantas, dan kehidupan publik tetap tertib dan aman. Saudara-saudara sekalian, Dunia pasca Perang Dingin, dan pasca 11 September 2001 telah memunculkan dimensi-dimensi baru dalam perdamaian dan keamanan dunia, baik global maupun regional. Sementara itu, perkembangan keadaan dalam negeri masa transisi juga menghadirkan tantangan-tantangan baru dalam bidang pertahanan dan keamanan negara kita. Hal ini berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kesiapan dan pelaksanaan tugas pertahanan dan keamanan. Dinamika tersebut hendaknya disikapi secara profesional, proporsional, dan tepat, sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Sebagai salah satu kekuatan efektif bangsa dan negara, keberadaan para Perwira TNI dan Anggota Polri yang profesional dan tangguh, menjadi keniscayaan. Perwira harus memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga menjadikan dirinya profesional, berdisiplin, dan menjunjung tinggi hukum dan hak-hak asasi manusia. Di sisi lain, para perwira harus kukuh, berpegang teguh pada jati

460

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

diri kekejuangan TNI sebagai alat negara yang berwawasan kebangsaan, dilandasi hakekat dan jati diri, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional. Oleh karena itu, saya sungguh berharap agar sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan, Prajurit TNI dan Anggota Polri, tetap dekat dan mencintai rakyat. Dalam upaya menjaga kesatuan bangsa dan kedaulatan negara, kesiapan kekuatan TNI dan Polri harus terus terpelihara, agar dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai pilihan akhir yang menentukan. Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tapi lebih cinta kemerdekaan. Oleh karena itu, penggunaan kekuatan, meskipun merupakan pilihan terakhir akan kita lakukan, manakala kedaulatan dan keutuhan negara sedang terancam. Saya menyadari, karena masih terbatasnya kemampuan negara, TNI masih menghadapi keterbatasan peralatan utama sistem kesenjataan. Demikian pula kondisi perlengkapan dan peralatan perorangan maupun satuan yang belum memenuhi tuntutan operasional. Oleh karena itu, negara dan pemerintah akan berupaya sekuat tenaga, untuk secara bertahap dapat mengalokasikan anggaran bagi pembangunan dan modernisasi kekuatan TNI dan Polri, termasuk kesejahteraan prajurit dan keluarganya. Tentu saja pemerintah juga memprioritaskan kesejahteraan rakyat, termasuk bidang pendidikan dan kesehatan serta kualitas hidup seluruh rakyat Indonesia, terutama mereka yang termasuk golongan ekonomi lemah. Kita telah belajar banyak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, bahwa kesejahteraan dan keamanan adalah kebutuhan kembar, saling terkait, dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Menghadapi tantangan tugas TNI ke depan yang akan makin berat, hendaknya para Perwira memahami kondisi obyektif ini, bahwa alokasi anggaran TNI ke depan, selain diprioritaskan mendukung perbaikan kesejahteraan prajurit secara terbatas, juga diprioritaskan untuk memantapkan satuan-satuan operasional dan kesiapan alutsistanya. Pengadaan
Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

461

alutsista baru dilakukan untuk upaya memodernisasi dan mengganti yang sudah mencapai batas usia pakai dan tidak layak operasional. Pemeliharaan dan perbaikan dilaksanakan untuk memperpanjang usia pakai dan untuk meningkatkan kesiapan operasional. Dalam kaitan ini, saya meminta agar pimpinan TNI dan Polri benar-benar dapat menyusun cetak biru dan rencana pembangunan serta modernisasi kekuatannya secara tepat. Pegang teguh asas tujuan serta prinsip-prinsip esiensi dan efektitas yang setinggi-tingginya. Laksanakan manajemen yang transparan dan akuntabel, dan hindari penyimpangan anggaran yang harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat, bangsa dan negara. Hadirin sekalian yang saya hormati, Para Perwira Remaja TNI dan Anggota Baru Kepolisian Negara Republik Indonesia, Demikianlah pesan dan harapan saya kepada para Perwira semua. Sampaikan rasa hormat dan terima kasih saya kepada orangtua para Perwira, karena berkat pengorbanan yang tulus dan ikhlas telah mengantarkan para Perwira meraih keberhasilan sekarang ini. Kepada para Orangtua Perwira Remaja yang sekarang ini hadir maupun yang tidak dapat hadir bersama-sama kita, saya mengucapkan selamat, atas keberhasilan putra-putranya. Akhirnya atas nama negara dan pemerintah, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada TNI, Polri, dan seluruh civitas akademika yang telah mendidik dan mengantar para Perwira Remaja hingga mencapai posisi dan keberhasilan seperti sekarang ini. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Magelang, 16 Desember 2004

462

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

463

Pengarahan Presiden Republik Indonesia


Pembukaan Rapat Kerja Gubernur Se-Indonesia
Kantor Presiden, 21 Desember 2004 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, Salam sejahtera, Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara-saudara para Gubernur, Hadirin peserta rapat yang saya hormati, Kita awali pertemuan kita pada hari ini dengan terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas perkenan rahmat dan ridho-Nya kita masih diberi kesehatan, kekuatan, lahir dan batin untuk mengemban tugas, untuk masyarakat, bangsa dan negara. Tugas yang penuh dengan tantangan, dan tugas yang memerlukan kegigihan kita semua. Apalagi para Gubernur, yang berada di front, depan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Saya meminta kepada Saudara Mendagri, agar rapat kita hari ini dialokasikan waktu yang relatif lebih panjang, supaya kita bisa membahas masalah-masalah fundamental yang kita hadapi secara bersama, meskipun alokasi waktu yang insya Allah bisa mencapai tiga jam hari ini, tetap tidak bisa memberikan kesempatan yang longgar kepada para Gubernur untuk semua menyampaikan rencananya, paling tidak, apa yang para Gubernur akan laksanakan di provinsi masing-masing untuk lima tahun mendatang. Namun sebelumnya, saya ingin

464

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

memberikan beberapa pengantar. Yang pertama, saya meminta maaf rapat kita terlambat sekitar seperempat jam. Seperti biasa, para Gubernur juga mengalami ada kegiatan yang tidak terjadwal, tapi penting. Jadi tadi pagi saya memimpin rapat kecil dengan para menteri jajaran ekonomi, berkaitan dengan APBN tahun 2005. Saya kira para Gubernur sudah bisa membayangkan, dengan kenaikan harga BBM atau tingkat harga minyak pada pasaran internasional sekarang ini yang di atas 35 dolar per barel. Yang diasumsikan oleh APBN kita, baik 2004-2005 itu, lebih rendah dibandingkan harga itu atau jauh lebih rendah dibandingkan itu, tentu memberikan beban subsidi yang sangat-sangat tinggi. Apalagi harga BBM kita di dalam negeri ini, jauh di bawah harga pasar, jauh di bawah harga keekonomian. Apalagi yang tadinya kita betul-betul menjadi negara pengekspor minyak, sekarang ini, growth oil yang kita ekspor yang dengan growth oil yang kita impor dan juga gasoline atau BBM yang juga kita impor itu ternyata jumlahnya sedemikian rupa, sehingga setiap kenaikan harga minyak di pasaran dunia itu, yang tadinya ada win-fall prot yang sangat tinggi, tetapi sekarang impas, bahkan dengan harga yang relatif rendah di dalam negeri, itu menjadi minus. Tentu ini sangat berpengaruh kepada semua Rancangan Pendapatan dan Belanja kita untuk 2005. Terhadap scal sustainability, terhadap desit yang harus kita tentukan, yang harus saya putuskan tadi pagi. Terhadap berapa besar kita harus melaksanakan penyesuaian harga BBM, price adjustment. Berapa banyak, secara nominal, desit itu kita terima, dan lantas berapa kompensasi yang harus kita keluarkan lagi untuk mereka, yang terkena dampak dari kebijakan penyesuaian harga BBM. Lantas bagaimana sumber nancing, kalau luar negeri seperti apa. Padahal kita ingin hutang kita semakin susut, pinjaman pada CGI tidak boleh makin besar, harus makin berkurang, paling tidak sama, dan kemudian tentu kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan dan lain-lain, program di dalam negeri. Ini semua tentu, pili-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

465

han-pilihan yang sama-sama tidak ideal, pilihan-pilihan yang pahit, but we have to make decision. Oleh karena itulah, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, menyangkut political developing, menyangkut social climate, yang pada saatnya para Gubernur juga akan berhadapan langsung dengan rakyat, dengan masyarakat, maka kita harus sangat-sangat cermat di dalam mempertimbangkan semua aspek, dan harus sangat tepat di dalam memilih, pilihan-pilihan yang sesungguhnya tidak ada yang ideal. Saya harus share dengan para Gubernur di sini, karena ini persoalan bersama kita. Sesungguhnya, Indonesia ini terbagi habis, wilayah-wilayah yang para Gubernur pimpin. Jadi Indonesia yang aman, apabila provinsi-provinsi itu juga aman. Satu, dua provinsi tidak aman, Indonesia tidak aman. Indonesia yang makin sejahtera, apabila provinsi-provinsi itu juga makin sejahtera. Adil, demikian juga. Demokratis, demikian juga. Artinya, sesungguhnya pemeran utama dalam pengelolaan kehidupan bernegara, pemeran utama dalam pembangunan nasional itu, Bapak-Ibu sekalian, para Gubernur, dan para Bupati-Walikota. Mind-set ini harus kita pahami. Oleh karena itu, saya ingin kebersamaan ini betul-betul sangat efektif dan kemudian para Menteri jajaran Kabinet Indonesia Bersatu sudah sangat memahami bahwa, policy making, pengembangan regulasi, memecahkan masalah-masalah krusial dan fundamental tidak bisa hanya dilakukan oleh dan di Jakarta. Saya ingin kita memecahkan secara bersama. Adakalanya para Gubernur saya undang, seperti hari ini. Adakalanya para Menteri turun ke lapangan, turun ke provinsi-provinsi, untuk memecahkan secara bersama. Saya tidak ingin sebenarnya, mohon, jangan sampai ada perang statement di media, antara menteri dan gubernur. Saya rasa itu bisa kita cegah, kalau semua itu bisa kita laksanakan dengan baik dalam arti, sinkronisasi, koordinasi, dan katakanlah konsultasi.

466

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Saya sampaikan persoalan pelik kita untuk APBN 2005, tapi insya Allah, kalau kita lurus, niat kita, dan kita memikirkan untuk rakyat kita, selalu ada jalan keluar, sesulit apapun pilihan-pilihan itu. Nanti saatnya, saya akan undang kembali, ketika saya akan mengambil keputusan tentang struktur dan design APBN 2005, maksud saya setelah ada adjustment, saya akan undang kembali, bersama dengan itu, kalau kita sudah mengambil keputusan tentang penyesuaian harga BBM itu, yang paling baik bagaimana, karena ini, kadang-kadang, beyond economic consideration. Aspek sosialnya, aspek psikologinya, aspek politiknya, sangat-sangat tinggi. Oleh karena itulah, kadang-kadang kita harus melihat semua aspek itu secara utuh. Di depan Istana, sudah mulai sering unjuk rasa. Kemarin PRD, sebelumnya ada beberapa. Kalau unjuk rasa itu damai, itulah demokrasi. Tidak usah kita alergi unjuk rasa. Tetapi tentu tertib, jangan destruktif, jangan membalik kembali suasana nasional yang sudah stabil, yang sudah tentram, diganggu lagi, seperti itu. Lantas kapan, kita bisa betul-betul keluar dari krisis, kemudian, maju ke depan, menyamai kemajuan bangsa lain, dan syukur-syukur insya Allah nanti kita bisa melebihi kemajuan mereka. Itu pengantar pertama saya. Yang kedua, saya ingin menyampaikan tentang law enforcement, yang sekarang sedang berlangsung di negeri kita, saya mohon tidak mengganggu sama sekali kinerja, konsentrasi, dan pelaksanaan tugas para Gubernur. Percayalah, negara kita ini negara hukum. Ada supremasi hukum. Tidak mungkin ada kesewenang-wenangan terhadap penegakan hukum. Saya mendengar memang, wah ini, kalau mulai ada gubernur yang dimintai keterangannya, atau diperiksa, itu bahasa hukumnya, bupati dan walikota, lantas nanti terjadi kesewenang-wenangan. Saya pastikan bahwa bukan itu tujuan penegakan hukum. Bahkan saya sudah menekankan pada Kapolri, kepada Jaksa Agung, dalam Sidang Kabinet, jangan sampai ada penyalahgunaan tentang ini dari penegak hukum.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

467

Kalau para Gubernur, para Bupati, Walikota, merasa ada penzaliman, katakanlah begitu, angkat telepon, kirim faks kepada saya, kepada Mendagri. Apalagi ada kasus pemerasan, saya akan mengambil tindakan yang sangat-sangat tegas kepada penegak hukum yang menyalahgunakan wewenang dan otoritas itu. Dan saya minta azas praduga tidak bersalah, karena ya memang begitu aturan main, dan saya kalau ditanya, Pak, apa yang dimintai keterangan oleh pihak penyidik itu pasti bersalah, pasti dihukum? Oh, belum tentu, belum tentu. Mungkin diperlukan kesaksiannya, diperlukan keterangannya. Dan semua itu akan gamblang. Saudara-saudara, Kadang-kadang di meja saya itu ada sekian map tentang permohonan grasi. Kalau surat-surat biasa, saya baca sekali, kadang-kadang cepat, hanya sekian detik, langsung saya teken. Tapi kalau sudah grasi, pengurangan hukuman, pengampunan hukuman, itu saya baca sekali, dua kali, tiga kali, karena itu menyangkut jiwa seseorang, kalau hukuman mati. Menyangkut keadilan, jangan sampai kita menghukum orang yang tidak bersalah, dan lain-lain. Saya kira ini perlu para Gubernur pahami, dan jangan sekali-kali merasa ini ada tindakan-tindakan yang tidak semestinya, karena kita akan pastikan aturan main berlaku, supremasi hukum ditegakkan, asas praduga tidak bersalah ditegakkan, dan sekali lagi, kalau ada penyimpangan-penyimpangan, tolong kita selesaikan dengan baik, beritahu saya, 24 jam. Oleh karena itu, kalau saya telepon para Gubernur, jangan lama-lama kembalinya itu. Saya minta segera. Dan kemudian kalau tidak bisa, cari kesempatan telepon balik kepada saya, terbuka, Sabtu, Minggu, pun saya juga bekerja. Jadi, jangan khawatir, saya ini bagian dari Saudara, para Gubernur, sama. Saya mengerti persoalan Gubernur, saya mengerti tidak mudah. Sana salah, sini salah. Maju kena, mundur kena. Ya, jangankan Saudara, ada koran, ada media massa, saya ini tiap hari salah. SBY itu bisanya cuma gunting pita.

468

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Habis itu. Tapi ya, saya menasehati para menteri, yang kuat, yang sabar, yang gigih. Sudah itu saja. Saya tahu, apalagi para Gubernur, hari-harinya berkaitan dengan masyarakat, menegakkan aturan, ada musuhnya, ada yang tidak suka, ini-itu, tnah, segala macam. Hadapi itu semua, dan mudah-mudahan semua itu ada jalan keluarnya. Kadang-kadang memang ada grey area, sementara mengambil keputusan, ini bagaimana. Kadang-kadang mungkin aturan hukumnya tidak jelas benar. Saudara mengambil keputusan, ternyata dianggap keliru. Jelaskan semua dalam proses itu. Tidak akan ada kesewenang-wenangan yang tidaktidak. Keadilan adalah keadilan, dan sekali lagi, saya ingin mengayomi para Gubernur dengan cara melaksanakan apa yang saya sampaikan. Kalau ada apa-apa, tolong sampaikan kepada saya, supaya saya ikut share, ikut memikirkan, begitu. Ini saya jelaskan, karena penting bagi saya, kenyamanan bekerja, kekompakan bekerja, dan lain-lain. Dan ingat, saya bukan orang yang mencari-cari kesalahan. Saya mengatakan pertama kali di sini. Saya ingin melihat ke depan. Dulu ada seorang tokoh politik tingkat tinggi, Apa itu pemerintah, yang ditangkapi itu hanya kacang,,,, apa istilahnya itu, kacang rebus. Lha, kita ini kan tidak mencari-cari. Semua orang harus ditangkap, harus dihukum. Ini negara apa? Tetapi kalau ada kesalahan, ya tentu harus diselesaikan dengan baik. Jadi semangat kita adalah sebetulnya, melakukan pencegahan, kemudian, ayo sama-sama kita melangkah ke depan, untuk menegakkan aturan dan kita melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Saya sampaikan itu, sekali lagi, supaya kita berangkat dari persepsi yang sama. Para gubernur yang saya hormati, Tanggal 25 Oktober dulu, kita sudah bertemu di ruangan ini. Saya sudah menyampaikan dulu, apa agenda dan prioritas kita ke depan, lima tahun ke depan. Dan para Gubernur yang akan mengakhiri tugasnya dalam waktu dekat, ya jangan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

469

pernah berhenti, Ah, saya selesai., jangan. Sebelum saatnya betul-betul selesai, Saudara masih mengemban amanah, justru jangan lengah. Nanti kalau lengah, kurang sekian bulan, kurang sekian minggu, itu malah tidak bagus. Terus saja, konsentrasi pada tugasnya. Yang ingin maju lagi, silakan. Ada kan ketentuannya? Berapa periode para Gubernur itu? Dua periode, silakan. Terbuka demokrasi itu, baik-baik. Kemudian, karena pemilihan langsung sekarang ini, tentu ada suka-dukanya. Insya Allah, kalau, bagi Saudara yang akan maju lagi nanti misalnya, asalkan jalan demokrasi diikuti, itu selalu terbuka peluang yang baik. Yang sudah dua kali, ya tuntaskan pengabdiannya. Karena sekali lagi jangan lengah, dan ingat, pengabdian pada negara tidak pernah berhenti, selalu ada karir setelah itu ke depan, di mana pun, dan berperan sebagai apapun. Kembali kepada pertemuan 25 Oktober dulu, saya hanya ingin mengingatkan saja. Waktu itu saya, untuk refreshing ya, mengatakan bahwa, agenda utama kita 2004-2009, kan dulu saya rumuskan dalam peace, justice, democracy, and prosperity. Pertama, Peace, yaitu keamanan dan perdamaian. Saya katakan, NKRI tetap tegak dan utuh. Integrasi nasional kokoh. Kedaulatan negara tegak, dalam konteks hubungan internasional. Keamanan dalam negeri terpelihara. Separatisme bersenjata dihentikan. Konik komunal diakhiri, kejahatan diperangi, termasuk terorisme dan kejahatan trans nasional. Harmoni dan integrasi sosial diperkokoh, toleransi kehidupan beragama diperkuat. Jangan lepas dari agenda kita, agenda para Gubernur. Kedua, Justice, yaitu keadilan sosial diperkuat, persamaan kesempatan didorong, diskriminasi dihilangkan, kesetiakawanan sosial diperkuat, hukum ditegakkan, KKN dan penyimpangan diberantas, penghormatan kepada HAM ditingkatkan. Ini adalah persoalan hukum dan keadilan. Ketiga, Demokrasi atau politik. Kehidupan demokrasi dikembangkan, konstitusionalisme diperkuat, kelembagaan

470

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dan budaya politik dikembangkan, partisipasi politik didorong, peran masyarakat atau civil society ditingkatkan. Itu semua dalam lingkungan politik yang tertib dan stabil. Keempat, prosperity atau kemakmuran. Pertumbuhan ekonomi terus didorong, makro ekonomi diperkuat dan tetap stabil, sektor riil dan dunia usaha didorong, pengangguran dikurangi, kemiskinan dikurangi, daya beli rakyat ditingkatkan, infrastruktur dibangun, investasi digalakkan, ekspor ditingkatkan, kualitas hidup masyarakat atau hak dasar ditingkatkan, pendidikan ditingkatkan, kesehatan ditingkatkan, lingkungan hidup ditingkatkan kualitasnya, peran perempuan ditingkatkan. Itu dulu saya sampaikan. Nah, kemudian, hari ini, saya ingin para Gubernur, menyampaikan kepada saya, dan pembantu-pembantu saya, tujuh hal yang saya mintakan lewat Mendagri, di sini ada semua sebetulnya, bagaimana upaya atau rencana Saudara mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesehatan, membangun infrastruktur. Kemudian bagaimana mencegah terjadinya KKN dan penyimpangan, dan yang terakhir, bagaimana kualitas pelayanan publik itu ditingkatkan. Itu saja. Dan karena tidak mungkin satu per satu menjelaskan, saya ingin semua bicara sebetulnya, tolong Mendagri nanti diatur saja, siapa yang giliran untuk kali ini menjelaksan itu semua, dan suatu saat, tidak harus di Jakarta, kita bertemu, mungkin kalau saya sedang ke daerah mana begitu, kita kumpul di mana begitu, tidak harus di gedung yang ada ACnya, mungkin bisa di pinggiran kampung, kampung tertinggal, kampung kumuh, tidak apa-apa. Kemarin saya juga bermalam di Alor, mana Pak Abit itu, indah, Insya Allah, nanti saya bermalam di Nabire, mana Pak Yap Salosar, sama-sama di Nabire nanti. Masih ada nggak gelombang-gelombang susulan, gempa susulan? Mudah-mudahan nanti ada sedikit juga ya? Supaya Presiden bisa merasakan gempa, jangan besar-besar tapi Pak, pesan, jangan besar-besar, kecil-kecilan begitu,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

471

tidak apa-apa, karena itulah Indonesia kita dengan segala persoalannya begitu. Terima kasih, Begitu pengantar saya, saya persilakan Saudara Mendagri untuk diatur siapa yang akan berbicara sesuai dengan urutan yang Pak Mendagri tetapkan. Silakan.

Menteri Dalam Negeri RI


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang terhormat Bapak Presiden, Yang terhormat para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Para Gubernur seluruh Indonesia yang berbahagia, Kami laporkan Bapak Presiden, bahwa tema Rapat Kerja Gubernur kali ini adalah Percepatan Pembangunan Daerah dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, kemudian, tujuan dari Rapat Kerja ini adalah, pertama, meningkatkan koordinasi dan kesepahaman bersama mengenai perkembangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, berkaitan dengan isuisu pemberdayaan masyarakat, potensi, dan infrastruktur dasar daerah serta pemerintah yang bersih. Tujuan yang kedua, memantapkan konsolidasi pemerintah dan pemerintahan daerah dalam melakukan akselerasi pembangunan daerah. Dan yang ketiga, yang sangat penting adalah memperoleh arahan secara langsung dari Bapak Presiden, berdasarkan laporan-laporan yang akan disampaikan oleh para Gubernur. Kami ingin melaporkan juga, dari 33 gubernur, yang hadir 29, tiga berhalangan, yaitu Lampung, karena adiknya meninggal dunia, kemudian Bengkulu dan NTB. Khusus untuk Gubernur NTB, besok pagi akan bertemu dengan kami. Mengenai agendanya, seperti yang sudah Bapak Presiden sampaikan, memang ada tujuh poin. Yang pertama laporan dari para Gubernur tentang kemiskinan, pengangguran, produk unggulan daerah, infrastruktur,

472

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

pendidikan, kesehatan, dan langkah-langkah pemberantasan korupsi. Mengingat waktu yang terbatas, kami akan atur beberapa Gubernur yang mewakili gubernur-gubernur yang lain, namun mohon dimengerti, bukan berarti gubernur yang lain tidak penting. Tapi mengingat keterbatasan waktu, sehingga kami atur sebagai perwakilan. Untuk itu, kami sudah atur, pertama Gubernur Sumut, Sumsel, Kaltim, DKI, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Sulsel, Sulut, Maluku, NTB, dan Papua. Mohon nanti para Gubernur yang sudah kami atur ini, waktunya berkisar antara 5-7 menit. Mohon kendali waktu agar bisa dengan rencana. Untuk mempersingkat waktu dan atas ijin Bapak Presiden, kami akan memulai dari Gubernur Sumut, saya persilakan.

Gubernur Sumatera Utara


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak Presiden yang terhormat, Bapak-bapak dan Ibu Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Dan Rekan-rekan Gubernur sekalian, Bapak Presiden, kami ingin melaporkan tujuh hal, namun sebelumnya, ijinkan kami sampaikan, secara umum kondisi di Sumatera Utara cukup kondusif, namun tindak kriminal agak meningkat dalam minggu ini, ada dua kejadian perampokan bersenjata, dan dugaan dilakukan oleh GAM. Kenaikan harga LPG dan Pertamax belum ada reaksi masyarakat. Ujian CPNS cukup baik, ada pengulangan di Kabupaten Karo karena prosedur yang keliru. Kemudian kami masuk pada hal-hal yang berhubungan dengan tema rapat hari ini. Masalah ketenagakerjaan, tingkat pengangguran, masih cukup tinggi, lebih kurang 403 ribu orang, dari total kerja 5,3 juta orang. Penyebabnya adalah rendahnya kualitas dan produktivitas SDM angkatan kerja, kemudian lapangan kerja belum banyak,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

473

biaya administrasi pengiriman TKI ke luar negeri masih sangat memberatkan masyarakat dan kurang optimalnya fungsi BLK, dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana. Rencana penanganan, kami harapkan pusat dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk membina PJTKI, agar dapat menekan biaya pengiriman ke luar negeri. Selama ini lebih kurang 4 juta per TKI. Kemudian revitalisasi kelengkapan Gedung BLK, antara lain di Medan dan Pematang Siantar. Daerah telah memberikan bantuan biaya administrasi pengiriman TKI ke luar negeri, sebesar dua juta per TKI, mulai tahun 2004, sebanyak 3000 orang. Masalah kemiskinan, jumlah penduduk miskin cukup besar, itu lebih kurang 15,89% dari total jumlah penduduk Sumatera Utara. Permasalahannya adalah masih rendahnya tingkat pendapatan penduduk untuk daerah miskin. Ini rata-rata hanya tiga juta per kapita. Nilai tukar petani masih rendah, 10,1% untuk tahun 2004. Rencana penanganan, kami harapkan program kompensasi pengurangan subsidi BBM dan program pengentasan kemiskinan lainnya, seperti program pengembangan desa, program kecamatan, PKK, dapat terus berlanjut. Daerah telah memberikan bantuan permodalan sebesar 10 juta sampai dengan 50 juta kepada usaha kecil. Memberikan beasiswa untuk murid SD sebesar 20 sampai dengan 25 ribu per bulan. Jaminan pemeliharaan kesehatan untuk masyarakat miskin dan asuransi kesehatan bagi usia lanjut. Kemudian bantuan bibit kepada petani. Kami sudah masukkan di RAPBD tahun 2005. Masalah produk unggulan. Produksi kelapa sawit, lebih kurang 11.099 ton per tahun. Permasalahannya, ekspor masih dalam tingkat primer, masih dalam bentuk CPO, sehingga nilai tambahnya rendah. Kami mengharapkan pemerintah dapat memfasilitasi pembangunan industri down stream.

474

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Tingkat daerah, kami telah memberikan berbagai kemudahan dalam bidang perijinan. Begitu juga untuk karet. Nah, masalah karet ini, permasalahannya, tanaman karet rakyat yang cukup luas ini, sudah tua semuanya, perlu diremajakan. Nah, harapan kami, ada bantuan kredit yang bersubsidi dari pemerintah untuk modal usaha pengganti peremajaan karet. Pemerintah daerah telah memberikan penyuluhan dan bantuan bibit berdasarkan kemampuan untuk tanaman sela. Kemudian produk unggulan lainnya adalah pariwisata. Sampai dengan sekarang, kunjungan wisatawan masih belum banyak perubahan, walaupun tahun ini nampaknya sudah ada perubahan. Tapi masih 50% dibandingkan sebelum krismon dulu. Danau Toba sebagai danau terbesar di Asia Tenggara dan pulau-pulau baru di Nias Selatan sangat potensial untuk dikembangkan. Nah, permasalahannya adalah akses transportasi dari dan menuju ke lokasi, kondisinya masih cukup memprihatinkan. Kami mengharapkan bahwa pemerintah dapat membantu membangun jalan tol, Medan-Tebing Tinggi, meningkatkan panjang landasan bandara pulau-pulau baru di Kabupaten Nias, dan menambah frekuensi penerbangan perintis, dua kali menjadi tiga kali seminggu. Pemerintah daerah telah meningkatkan promosi wisata bahari melalui kerjasama Gubernur se-Sumatera dan memberikan informasi dan promosi ke negara-negara sahabat. Kemudian berupaya memperbaiki prasarana jalan dan fasilitasnya. Kemudian bekerjasama dengan Merpati Nusantara, untuk menerbangi rute-rute wisata, seperti Nias dan Sibolga. Insya Allah, mulai tahun depan, ke sekitar Danau Toba, yaitu di Bandara Silangit. Infrastruktur, Bandara Polonia sudah over capacity, khususnya pada peak hour. Lahan di sekitar Polonia terbatas dan berada di pusat kota, hanya lebih kurang 4 menit saja dari kediaman kami dan rawan banjir. Dan ini juga mengganggu pengembangan Kota Medan, karena

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

475

tidak bisa ada gedung tinggi di Kota Medan, karena Polonia ada di tengah kota. Saran kami, perlu segera dilakukan percepatan proses skema pembiayaan pembangunan Bandara Kuala Namu yang lahannya telah kami persiapkan. Pada tingkat daerah, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan kabupaten kota siap untuk membangun dan mendukung infrastruktur di luar kawasan bandara. Dan juga kami telah mengajak para investor asing untuk bisa ikut menanamkan modal untuk membangun, terutama pada aspek darat. Masalah ketenagalistrikan, kami tidak mempunyai cadangan listrik. Ini menghambat program industrialisasi dan peningkatan investasi. Memang telah ada rencana pembangunan PLTP Panas Bumi Sarulah, PLTP Panas Bumi Sibayak, PLTA Asahan, PLTU Batubara Sibolga dan PLTU Labuan Angin. Namun sampai saat ini belum diketahui kepastian pembangunan konstruksinya. Kami mengharapkan pemerintah perlu segera merealisasi pelaksanaan pembangunan konstruksi dimaksud. Lalu pemerintah daerah, kami berupaya tingkat kecil-kecilan, di bawah 20 megawatt, untuk mengajak investor-investor asing termasuk untuk bisa membangun masalah listrik di Sumatera Utara. Masalah jalan, panjang jalan nasional, lebih kurang 2098 km, kondisi rusak 327,5 km. Sedangkan panjang jalan provinsi 2594 km, dengan kondisi rusak 557 km. Permasalahannya adalah dana yang dialokasikan pemerintah sangat terbatas, sementara dana ABPD Provinsi juga sangat terbatas. Kami mengharapkan pemerintah dapat meningkatkan dana untuk penanganan jalan nasional. Perlu kami laporkan bahwa Februari 2005, akan ada pertemuan gubernur se-dunia di Danau Toba, barangkali ini juga bisa memacu untuk bisa memperbaiki, paling tidak jalan dari Medan ke Danau Toba. Masalah pendidikan, gedung SD Negeri cukup banyak yang rusak, lebih kurang 70%. Begitu juga dengan SLTP,

476

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dan kami juga kekurangan guru sampai dengan jumlah hampir 10 ribu. Kami berupaya untuk bisa meningkatkan dana pendidikan untuk tahun 2005. Setelah kami masukkan di RAPBD 2005, dengan kenaikan 89% dibandingkan tahun 2004, dikarenakan merehab sarana dan prasarana pendidikan dasar, pengadaan buku-buku, serta alat laboratorium dan peragaan. Peningkatan kesejahteraan guru-guru daerah terpencil dan kepulauan sesuai dengan kemampuan daerah dan mendorong kabupaten dan kota untuk meningkatkan dana pendidikan melalui dana pendamping. Masalah kesehatan, angka kematian ibu, 345 dari 100 ribu kelahiran hidup dan angka kematian bayi 37 jiwa dari 1000 kelahiran. Angka harapan hidup 68 tahun. Saat sekarang, daerah kami terjadi demam berdarah. Ibu Menteri barangkali sudah paham. Sudah 24 yang meninggal, 858 penderita. Upaya kami terus melakukan penyuluhan, fogging, kemudian tentu tindakan-tindakan medis. Untuk masalah kesehatan. Tahun 2005 ini, kami akan tingkatkan lagi anggaran, untuk pelayanan kesehatan, 28% lebih besar dibandingkan tahun 2004. Kemudian yang terakhir, langkah dan program pemberantasan korupsi. Pemerintah provinsi mendorong aparat penegak hukum di dalam mewujudkan penegakan hukum bagi semua pihak tanpa pengecualian. Tercatat sudah 183 orang anggota DPRD kabupaten kota sejak tahun 2000, termasuk 27 orang selama Program Kabinet 100 hari, kami berikan rekomendasi untuk diperiksa. Permasalahannya, masyarakat masih merasa penanganan khusus masalah korupsi ini masih belum signikan. Kemudian, hal-hal yang dilakukan oleh pemerintah daerah selain memberikan dukungan sepenuhnya terhadap kebijakan pemerintah, berkenaan dengan penegakan hukum, kami juga sudah mulai melaksanakan kegiatankegiatan good governance yang sesungguhnya sejak dua setengah tahun yang lalu telah kami lakukan, bekerjasama

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

477

dengan partnership, juga nanti dengan USAID dan JICA. Untuk anggaran, misalnya tahun 2005, kami sudah melibatkan masyarakat, bahkan secara bersamaan, dengan menyerahkan anggaran itu ke DPRD, kami akan umumkan kepada masyarakat, agar masyarakat bisa memberikan masukan melalui dewan. Kami juga mulai 1 Januari 2005, semua tempat pelayanan publik itu harus transparan, jelas sekali standarnya di situ semua, bisa melihat berapa biaya harus dikeluarkan, berapa lama waktu tersebut. Kami juga akan melibatkan masyarakat untuk melakukan pengawasan dengan membuka website portal Sumatera Utara. Demikian Bapak Presiden yang dapat kami laporkan. Dan hal-hal lain yang berkaitan telah kami laporkan secara tertulis. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia


Saya sudah memiliki matriks yang merupakan kumpulan laporan para Gubernur, item per item, sebagaimana saya sampaikan tadi. Cukup gamblang di sini. Untuk kemudahan presentasi, menurut saya, tidak perlu misalnya, katakanlah pengangguran, yang ingin saya tahu, angkanya sudah ada di sini, bagus, sekian. Sebutkan presentasenya, karena nasional kita ini kan 9,5 sampai 10% pengangguran. Setara dengan 9,5 juta sampai 10 juta. Di provinsi Saudara berapa persen? Apakah sama dengan angka nasional, lebih rendah atau lebih tinggi. Setelah itu, saya kira permasalahan, mungkin miripmirip saja, kemudian bagaimana solusi untuk lima tahun mendatang. Katakanlah, Saudara mentargetkan akan mengurangi secara bertahap selama lima tahun, dengan apa? Misalnya, apakah dengan membuka agrobisnis, agrikultur, apakah dengan industri apa, yang mungkin dilaksanakan di situ, atau menambah jasa apa. Kira-kira seperti itu solusinya. Dengan demikian saya paham, kita paham, bahwa ada solusi yang akan ditempuh oleh para Gubernur lima

478

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tahun mendatang terhadap pengangguran itu. Kemiskinan kurang lebih juga begitu, karena di sini sudah ada permasalahannya, tidak usah diulangi, karena saya sudah bisa baca semua, langsung saja, petanya seperti apa, angkanya, kemudian solusinya seperti apa, lima tahun mendatang. Demikian Mendagri, saya kira yang disampaikan Gubernur Sumut jelas ya? Di sini juga tertulis, nah, untuk presentasi yang berikutnya lagi, langsung saja, petanya seperti apa, kemudian solusinya seperti apa. Detilnya tidak perlu disampaikan di sini, karena saya sudah bisa tangkap langsung. Terima kasih.

Gubernur Sumatera Selatan


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, Yang kami hormati, Bapak Presiden, Para Menteri, Bapak-Ibu Menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu yang kami hormati, Rekan-rekan Gubernur yang kami hormati, Mengawali laporan ini, kondisi Sumatera Selatan kondusif Pak, sama seperti Sumatera Utara, kenaikan LPG dan lain-lain belum ada gejolak. Kami akan langsung laporkan hal-hal yang sangat penting, dan laporan tertulis lengkap kami sampaikan. Penduduk Sumatera Selatan 6.500.000 lebih jiwa Pak. Jumlah angkatan kerja 3.255.000 jiwa sedangkan pengangguran 305.500 jiwa, sekitar 9,65% dari jumlah angkatan kerja. Sudah itu, kami dalam kemiskinan, masyarakat miskin itu, jumlahnya keluarga miskin 593 ribu KK, jadi 21% dari penduduk Sumatera Selatan. Kedua hal ini berkaitan dengan permasalahan di mana lapangan kerja dan kesempatan yang lain, dan kami hanya mempunyai program, jadi kami yakin dengan keunggulan daerah

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

479

kami dan produk andalan daerah kami, yaitu pertanian yang terkait pada perkebunan dan lain-lain, dan kehutanan serta pertambangan. Jadi kami ada inti persoalan pada kedua hal ini. mohon bantuan Bapak Presiden, pemerintah pusat melalui departemen-departemen, yang dimana sudah sepakat bahwa Sumatera Selatan dijadikan sebagai provinsi lumbung energi di wilayah Barat, yaitu Jawa dan Sumatera. Kalau hal ini bisa berjalan dengan baik, yang dimana kami mempunyai deposit 22 milyar ton batubara dan 7,2 trilyun gas, dapat dimanfaatkan untuk menjual energi, jadi inipun dapat memberikan kesempatan kerja yang banyak sekali, seperti dalam waktu dekat, MoU antara PT PLN dan PT BA, serta perusahaan joint venture Indonesia-Cina yang sebentar lagi akan memancarkan 600 megawatt yang akan memenuhi, apabila interkoneksi Jawa-Sumatera terjadi, ini bisa menyedot 6000 tenaga kerja, dari satu saja, belum dari PLTG dan lain-lain. Dan untuk pertanian Pak, kami juga mengharapkan investasi di perkebunan, yang dimana kami sekarang dengan 601,3 juta ton TBS, hanya mampu dipikul oleh Pabrik CPO separuh, 50%-nya Pak, karena kami kekurangan itu, sehingga petani membawanya keluar, ke provinsi tetangga. Inipun akan mengakibatkan beban transportasi, transportation cost pada petani, jadi menjual produk dengan murah karena termakan transportation cost, membeli kebutuhan yang mahal karena transportation cost. Sedangkan infrastruktur, jalan dan jembatan yang ada di Sumatera Selatan, alhamdulillah Pak, dari program 2005 yang akan datang, semua jalan Sumatera Selatan, jalan negara, masuk pada bantuan luar negeri. Insya Allah, Sumatera Selatan yang sering terburuk jalannya di Sumatera, Insya Allah 2005 akan dapat membantu memobilisasi daripada barang dari Utara Sumatera ke Jawa, dan ini jalan provinsi kami tangani dengan proyek yang dimana kami akan presentasikan di hadapan Menteri PU,

480

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dan akan tetapi kondisi yang ada, kerawanan transportasi ini adalah di jalan kabupaten, jalan kota, jalan desa. Untuk jalan kabupaten, kemampuan kabupaten itu sendiri mengatasi rendahnya pelayanan jalan kabupaten yang tidak berimbang dengan kemampuan keuangan dan panjang jalannya. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah pusat karena prasarana ini dipakai oleh bersama Pak. Jadi investasi di pedalaman, melalui jalan desa, jalan kabupaten, jalan negara, untuk keluar ke konsumen, yang dimana angkutannya sama Pak, truknya truk besar. Nah, inilah yang membuat kondisi transportation cost berpengaruh terhadap daya jual dan daya beli masyarakat. Selanjutnya kami melaporkan tentang kesehatan, bahwa kami, insya Allah akan bertahan pada posisi yang terbaik untuk wabah penyakit yang sekarang menyerang di utara dan selatan kami, seperti demam berdarah, bukan minta, tapi insya Allah, sudah hanya satu yang meninggal dalam tiga bulan ini, karena maksimum demam berdarah di bulan Januari Pak. Dan kami tanggal 26 Desember nanti akan ada pencanangan oleh Ibu Menteri Kesehatan, pencanangan memberantas penyakit demam berdarah dan malaria Pak. Dan selanjutnya mengenai HIV, kita ada 21 HIV dan 16 dengan AIDS, dan inipun sudah diisolasi oleh dinas sosial kami. Bapak Presiden, kami juga laporkan pendidikan, di pendidikan dan kesehatan sama Pak. Sarana dan prasarana sangat minim sekali, pada kondisi yang buruk, karena SD rata-rata dibangun oleh proyek Inpres yang 10 sampai 20 tahun yang lalu, Pak, dan kemampuan kabupaten sangat rendah, sehingga ini memerlukan perhatian dari Departemen Pendidikan. Dan kami ada satu yang sangat krusial sekali, perihal para guru dan bidan desa dan penjaga pintu air Pak. Yang mana mereka, seperti guru honor Pak, di kami ada 16 ribu, 10 ribu guru honor, di antaranya dari Departemen Pendidikan biayanya, 5000 honor dari pemda kabupaten dan kota masing-masing. Ini ada

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

481

pengabdian, ada 8000 dari 16 ribu, ini hampir 50%, pengabdian, masuk pengabdian sudah 10 tahun ke atas Pak, dan ini kalau bisa, kami mohon kepada Presiden, dengan kebijakan yang baik mungkin, untuk dapat merekrut mereka, memberikan hadiah sebagai Pegawai Negeri Sipil, diangkat langsung tanpa melalui tes Pak. Kalau dites, mereka tidak akan dapat bersaing dengan yang masih fresh, pemuda-pemuda yang baru lulus dari perguruan tinggi. Mereka sudah 13 sampai 15 tahun. Ini harapan dari mereka, ketika kami menghadiri acara PGRI, mereka minta ini disampaikan pada forum yang terhormat ini. Bapak Presiden, Juga infrastruktur yang lain, kami laporkan HTI. HTI kami 1,3 juta, 1,2 juta hektar, belum termanfaatkan. Kalau inipun masuk ke dalam investasi yang dilelang oleh Departemen Kehutanan, insya Allah, ini akan memberikan kesempatan kerja, sehingga ini akan menurunkan tingkat kemiskinan. Yang lain, dengan regulasi investasi mungkin ini pun dapat dikendalikan oleh pemerintah, karena barusan ada keputusan Mahkamah Konstitusi terhadap Undang-Undang Kelistrikan Pak. Kalau tadi Bapak sudah mencanangkan lumbung energi, investasi masuk dari swasta, ternyata dari Mahkamah Konstitusi memutuskan penangguhan penyelenggaraan investasi di listrik, jadi harus kembali kepada PLN, tidak bisa swasta lagi, Pak. Ini mungkin akan menutup peluang lagi bagi investasi swasta langsung, ini masukan dari kami. Akan tetapi di Sumatera Selatan, rata-rata investasi untuk pembangkit listrik, ini ada kerjasama dengan PLN. Selanjutnya tentang program pemberantasan korupsi. Kami laporkan langkah-langkah yang kami ambil. Setelah kami pulang dari sini, pada tanggal 17 Desember lalu, dicanangkan Bapak tanggal 9 Desember itu, yaitu Hari Anti Korupsi, maka kami sosialisasi Inpres No. 5 tahun 2004, dan sosialisasi tentang kerjasama kami dengan KPK. Kepada Pejabat Eselon II, Pimpinan BUMN dan BUMD,

482

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

para bank-bank negara yang ada di Sumatera Selatan, kami sudah sosialisasikan. Dan yang kedua, tanggal 26 nanti, yang insya Allah, kalau bisa dibuka oleh Mendagri, Rakor Bupati-Walikota seluruh Sumatera Selatan, sekaligus Hari PKK di Musi Banyuasin, itupun kami minta pada KPK dan BPK hadir, untuk mensosialisasikan langsung, bertemu dengan bupati-walikota untuk mensosialisasikan Inpres No. 5 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi di Daerah, sehingga pembebasan wilayah korupsi di Sumatera Selatan. Dan langsung menanggapi pengaduan masyarakat, seperti kasus korupsi dalam lingkungan pemerintahan provinsi, kami langsung memerintahkan Wanwasda, dan hasilnya diekspos langsung di media, dan wartawan langsung mendengar hasilnya, terbukti atau tidak, dan langsung kami konrmasi dengan pihak kejaksaan. Dan pelaksanaan nanti yang akan datang, kami tetap mengacu pada Keppres No. 80 tahun 2003, tentang Pengadaan Barang dan Jasa, juga akan menganut pada hal yang transparansi dalam proses perijinan dan lain-lain. Demikian Presiden, harapan kami. Terima kasih atas perhatiannya, Wabillahi tauq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Gubernur Kalimantan Timur


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang terhormat, Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak-bapak Menko, Bapak Menteri dan Ibu Menteri, Rekan-rekan Gubernur dan Hadirin sekalian, Saya ingin laporkan secara singkat, baik yang sudah masuk program atau pertanyaan dari Presiden, maupun hal-hal yang aktual yang perlu disampaikan oleh kami kepada Bapak Presiden. Bahwasanya Kaltim ini sudah mempunyai Propeda Pak, Program Pembangunan Daerah Lima Tahun, di sana ada visi misi. Dan dalam Propeda

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

483

itu, sudah ada tiga prioritas utama pembangunan Kaltim untuk masa depan, lima tahun ke depan. Pertama masalah sumber daya manusia, di situ termasuk pendidikan, kesehatan, tenaga kerja dan lain-lainnya. Kemudian masalah infrastruktur. Kemudian yang ketiga pertanian dalam arti luas, kemudian ditunjang oleh sektor-sektor lain. Ini yang harus kita laksanakan lima tahun yang akan datang. Untuk pengangguran dan penduduk miskin, Kaltim ini, pengangguran sekitar 3,75%, mungkin di bawah nasional. Kemudian jumlah penduduk miskin sendiri 8%, kurang lebih. Oleh karena itu untuk menangani pengangguran dan penduduk miskin ini, sesuai dengan prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh Kalimantan Timur, yaitu dengan mengembangkan pertanian dalam arti luas. Kaltim telah mencanangkan satu juta hektar sawit, dan alhamdulillah, sudah berjalan, sekarang ini sudah mencapai kurang lebih 250 ribu hektar sawit. Tinggal sisanya 750 ribu hektar. Ini penting sekali. Kalau kita bicara pengangguran, kalau satu orang satu hektar saja, berarti satu juta manusia atau tenaga kerja yang ada di sana. Itu bicara perkebunan, belum bicara masalah pabrik, belum bicara masalah down stream, kemudian penunjang lainnya dan lain-lainnya. Ini sangat membantu mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Kami juga sudah bekerjasama atau sudah berkoordinasi dengan Menteri Kehutanan, agar hutanhutan yang gundul, yang diambil kayunya itu, atau illegal logging, itu ditanam dengan HTI. Karena HTI pun ini, bisa membantu pengangguran atau pekerja-pekerja, sekaligus mengurangi ketergantungan pada kayu alam. Jadi nanti, HTI ini bisa dipanen lima tahun, kemudian bisa cor, kalau kita membuat plywood itu, dalamnya. Jadi ketergantungan pada kayu alam ini bisa diatasi, sehingga pengangguran ini betul-betul di sektor industri ini bisa terjaminlah kelangsungannya.

484

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Terus terang saja Bapak Presiden, bahwa saya, dengan adanya operasi Wahana Lestari, yang dicanangkan oleh bapak kita dari Kepolisian, yaitu Operasi Lestari Satu, ini mengakibatkan pasokan logging ke pabrik-pabrik itu mulai berkurang, tapi harganya naik. Jadi alhamdulillah, pengangguran ini bisa terjagalah, istilahnya tidak ada pemutusan kerja. Dan kita mengharapkan operasi illegal logging ini betul-betul jangan berhenti sampai 100 hari, dan selamanya, ini baik sekali. Dan kalau tidak salah, besok Bapak-bapak Menteri akan datang ke Kaltim, mungkin Bapak Menko akan hadir juga, saya juga akan hadir besok. Kemudian, masalah produk unggulan daerah. Kita tahu bahwa Kaltim ini kaya akan sumber daya alam, dimana di situ ada minyak, gas, batubara, kayu, emas, ikan, dan lainlain. Product domestic regional bruto yang dihasilkan dari Kalimantan Timur, untuk tahun 2004 ini, kurang lebih 99 trilyun, ini masuk ke devisa nasional. Kembali ke Kaltim, APBD satu dengan APBD dua kurang lebih sekitar 11 trilyun. Mungkin ada pertanyaan, banyak benar. Memang banyak, tapi Kaltim luas. Luasnya ini, provinsi terluas sekarang, satu setengah Jawa plus Madura, dengan keterbatasan infrastruktur, keterbatasan dengan sumber daya manusia, dan lain-lain. Selanjutnya, masalah infrastruktur sendiri, boleh dikatakan, Kaltim ini, sama dengan rekan-rekan dari Kalimantan lain, bahwa kita, jalan ini baru 53,3 km per 1000 km2. Sedangkan nasional sudah mencapai 116 km per 1000 km2, belum setengahnya. Berarti Kaltim dalam infrastruktur, masih ketinggalan, khususnya jalan. Oleh karena itu, Kaltim, khususnya, kita sedang genjot-genjotnya, alhamdulillah, dua bulan yang lalu, dari selatan ke utara sudah bisa tembus sampai ke perbatasan Simang Gari. Rencananya Simang Gari itu menjadi lintas batas darat untuk Malaysia, khususnya Sabah, dengan pihak Indonesia, khususnya Kalimantan Timur, alhamdulillah.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

485

Begitu juga dari timur ke barat, sudah tembus ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Dan biaya yang digunakan untuk pembangunan jalan, alhamdulillah dari Bapak Menteri PU, selalu mengalokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur, khususnya jalan. Kemudian kami melaporkan, Kalimantan Timur ini masih kekurangan listrik. Mudah-mudahan pada bulan Juni ini, kita sudah membuat kontrak atau kesepakatan dengan pihak lain, kemungkinan, kalau tidak ada halangan, bulan Juni, 2x25 megawatt akan terlaksana, untuk menerangi kekurangan listrik yaitu daerah Tenggarong, Balikpapan dan Samarinda. Khusus air, PDAM, kemarin, Bapak Menteri juga sudah datang ke sana, melihat kekeringan, khususnya di Balikpapan. Jadi beliau sudah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan Waduk Manggar dan lain-lainnya. Untuk itu kepada Bapak Menteri saya ucapkan terima kasih, dan kepada pemerintah pusat. Mudah-mudahan masalah kekeringan air, khususnya di Balikpapan tidak akan terjadi lagi. Bapak Presiden, saya akan menyinggung sedikit masalah yang aktual, mungkin di koran-koran sudah ramai Pak, masalah pergantian Bupati Kutai Timur, yaitu Bapak Syaukani HR, yang sudah kami laporkan kepada Bapak Mendagri, bahwasanya sesuai dengan Surat Keputusan Mendagri No. 131.44.769, bulan Desember tahun 2004, bahwa Bupati Kutai Kartanegara, kemudian juga ada surat lagi, Keputusan Mendagri No. 131.44.769 dan 767, yaitu Pemberhentian Bupati Pasir. Jadi tanggalnya sama. Yang anehnya, sudah ada kesepakatan, tanggal 13 Desember, pelantikan Bupati Kutai Kartanegara, tapi kami beserta Muspida didemo dan dikuasai gedung tersebut, sehingga kami tidak bisa melantik di Kabupaten Kutai Kertanegara. Ini pengunjuk rasanya, pendemonya, jelas memihak Pak Syaukani, intinya, Keputusan Mendagari supaya dicabut, dan kedua, agar apa yang menjadi usulan DPRD dipe-

486

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

nuhi, yaitu DPRD sendiri mengusulkan, bahwa Syaukani dengan wakilnya itu, tetap menjabat sebagai Bupati Kutai Kartanegara. Akhirnya karena didemo, sesuai arahan dari para Muspida, termasuk Pangdam, lebih baik kita mengalah saja, daripada nanti rakyat yang sakit atau luka, akhirnya kita pindah ke Samarinda untuk melantik pejabat yang baru, yaitu Awang Darmabakti. Semuanya lancar, tidak ada permasalahan. Besoknya kami melantik Kabupaten Pasir, yaitu Bupati Pasir, tapi tidak ada masalah, semua lancar, DPRD-nya datang, bupatinya welcome menerima kita. Saya tanya, Kok bisa lancar begini? Kami sadar hukum, Pak, karena amanah Undang-Undang itu harus kita laksanakan.

Presiden Republik Indonesia


Duduk persoalanannya begini, sampai rakyat tahu persis, sampai masyarakat tahu persis, bahwa yang betul itu begini. Jadi saya minta untuk segera diselesaikan, dan kalau memang melawan hukum, dilakukan langkah-langkah, ini melawan hukum, ini preseden yang tidak bagus. Kadang-kadang komunikasi ini yang kita perlukan kepada masyarakat, supaya masyarakat tidak, sekali lagi, dikasih informasi yang nyata-nyata keliru. Jadi itu saja, saya ikuti memang semua itu, tapi saya minta segera dicarikan solusinya, terima kasih.

Gubernur DKI Jakarta


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak Presiden yang saya hormati, Bapak Menteri Kabinet, dan Rekan-rekan Gubernur, Pada kesempatan ini, hal-hal penting yang ingin saya laporkan menyangkut Ibukota Negara adalah pembangunan infrastruktur bidang transportasi. Transportasi di ibukota ini sudah mengkhawatirkan, dengan keberadaan mobil yang begitu banyak yang telah ada, kedatangan mobil-mobil dari daerah penyangga, dan juga setiap hari dijejali

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

487

mobil baru. Apabila ini kita tidak atasi secara konkret, terjadi kerugian yang luar biasa, baik di bidang ekonomi, maupun dari aspek psikologis masyarakat. Karena itu, kita sudah bertekad untuk memperbaiki transportasi ini, dengan mengacu pada pola transportasi makro, yang dirancang oleh para pakar transportasi dan konsultan dari Amerika Latin. Dari pola itu, kita pilih ada empat model. Yang pertama model busway, akan kita bangun 15 koridor dan setiap tahun kita tambah koridornya. Tahun depan kita tambah dua koridor, sehingga 15 koridor itu akan selesai pada 2010. Khusus untuk busway ini sepertinya tidak ada hambatan, karena dikerjasamakan antara pemerintah daerah dan swasta yang mengoperasionalkan bisnis tersebut. Model kedua adalah monorail. Monorail ini sudah dicanangkan dan ditangani oleh investor gabungan, ada Hong Kong, ada Singapura, Malaysia, dan Jepang sentralnya. Dalam konteks ini perlu dukungan pendanaan melalui GPIC. Di sinilah pemerintah pusat kita harapkan untuk bisa meminta kepada pemerintah Jepang, agar proyek ini didanai. Karena dari aspek ekonomi, membangun monorail di Jakarta ini sangat visible. Mengenai model berikutnya adalah subway. Kereta api bawah tanah ini, rencananya sudah sangat lama, dan sudah masuk soft list di Bappenas. Campur tangan pemerintah pusat adalah meminta kepada Pemerintah Jepang agar meluncurkan soft loan yang sudah dicanangkan. Pembangunan ini akan menelan biaya kira-kira 1,5 milyar US. Dengan soft loan bunga di bawah 1%, dengan tenggang waktu 10 tahun, diyakini, bahwa pemerintah daerah mampu mengembalikan dana itu dengan hasil tiket dan subsidi dari pemerintah daerah. Model berikutnya adalah angkutan air. Semua model itu akan kita integrasikan dengan model air, dari Banjir Kanal Barat ke Banjir Kanal Timur yang sedang dibangun. Nah, pembangunan Banjir Kanal Timur ini sudah

488

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

disepakati. Biayanya kira-kira 5 trilyun, dimana separuh akan dibiayai oleh pemerintah pusat, untuk membangun siknya, dan pemerintah daerah akan membebaskan lahannya, sebanyak 2,5 trilyun anggarannya. Yang kedua masalah pembangunan Terminal di New Port, yang diributkan oleh Pelindo. Saya laporkan kepada Bapak Presiden, bahwa Pelindo dalam menangani pelabuhan ini, semisal contohnya pelabuhan container, yang dulunya milik Tommy, itupun sekarang sudah dijual oleh Hong Kong, 100% ditangani oleh orang asing. Nah, mengapa New Port ini, yang khusus untuk ka terminal yang ditangani oleh putra bangsa sendiri, terus dihambat pembangunannya. Padahal ini juga akan membuka peluang kerja yang sangat besar. Oleh karena itu, perlu penyesuaian Peraturan Pemerintah di dalam hal pembangunan, apakah itu pelabuhan laut maupun pelabuhan udara. Kalau pemerintah daerah mampu, mengapa tidak dilepas saja proyek itu? Yang kenyataannya Pelindo juga tidak mampu me-manage dengan baik. Mengapa begitu penting membangun Terminal? Karena kita mengekspor maupun mengimpor mobil-mobil dan cost-nya begitu tinggi karena begitu lama mengantri di Tanjung Priok. Dan daerah ini sebenarnya adalah lahannya yang dulu diproyeksikan PT-nya Mamiek, dan itu yang akan kita ambil karena tidak berjalan selama sekian tahun lamanya. Nah proyek-proyek yang saya sebutkan tadi, itu akan membuka peluang kerja yang sangat besar dan mengatasi pengangguran. Sebagai gambaran Bapak Presiden, pembangunan subway itu akan melibatkan kira-kira 100 ribu orang, dari insinyur muda, sampai kuli bangunan. Pembangunan monorail akan melibatkan 10 ribu pekerja. Pembangunan Terminal ini investasinya adalah 8,1 trilyun rupiah, dan itu akan mengangkat produksi dalam negeri yang sangat luar biasa, karena akan menggunakan jutaan semen, akan menggunakan berton-ton besi baja dari Ci-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

489

legon. Jadi saya mohon kepada Presiden, agar departemen yang bersangkutan, jangan terlalu kaku dengan peraturan yang ada. Yang paling penting bagi kita, pemerintahan baru ini adalah banyak pembangunan dan peluang kerja bagi masyarakat, itu yang paling penting. Bukan kita mempersoalkan peraturan-peraturan yang out of date terus kita pertahankan, sementara Pelindo itu sebenarnya tidak bekerja apa-apa, hanya dia adalah satu negara dalam negara. Seperti Tanjung Priok, berdiri puluhan ruko yang tidak ada IMB-nya dari pemerintah daerah. Begitu juga, semisal pembangunan monorail, terhenti di Gelora Bung Karno, karena penangannya hanya oleh Setneg. Proyek ini terhenti hanya karena dia tidak mau dilewati oleh monorail itu. Sementara kantor-kantor yang lain, swasta, semuanya minta dilewati oleh monorail, karena itu transportasi yang paling murah untuk pegawainya. Nah, dalam hal ini, saya sekali lagi Bapak Presiden, kekakuan-kekakuan seperti itu harus segera kita hentikan. Hambatan di dalam pembangunan yang saya sebutkan tadi, termasuk juga yang dihadapi oleh gubernur seluruh Indonesia adalah pembebasan tanah, karena dalam Keppres yang ada, itu tidak memungkinkan lagi dengan jaman reformasi sekarang ini. Masyarakat bertahan dengan lahan, dengan harga NGOP, mereka minta, ada yang 5-10 kali lipat harganya dan itu tidak mungkin kita lakukan. Karena itu saya ditugaskan oleh Wapres, dengan Gubernur Jawa Timur dan Gubernur Jawa Tengah, serta Kepala BPN, untuk merumuskan untuk diajukan revisi Keppres tentang Pembebasan Lahan itu, yang intinya apabila sudah, semuanya sudah kita ikuti mekanismenya, uang itu bisa dititipakan di pengadilan, dan proyek itu tidak boleh terhenti, apakah membangun jaringan kereta api, atau itu tol, dan juga banjir kanal timur, untuk seluruh Indonesia. Dan kami sudah siap untuk mengekspos revisi ini di depan Wapres, hanya menunggu waktunya saja.

490

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Berikutnya mengenai peningkatan pelayanan kesehatan dan penanggulangan kemiskinan. Di Jakarta ini, khusus untuk orang yang kategori miskin, kita bagi kartu sehat, Ibu Menteri. Dengan kartu sehat ini, satu keluarga bisa berobat di rumah sakit di DKI ini tanpa bayar, termasuk obatnya. Dan ini ratusan milyar kita kucurkan subsidinya. Kemudian, di samping itu, kita kucurkan namanya PPMK, Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan. Dari tahun ke tahun, tiga tahun ini sudah terus kita kucurkan dana, masing-masing kelurahan sebanyak 1 milyar 450 juta yang bisa diakses oleh para masyarakat kategori miskin untuk modal kerja, pedagang makanan, tukang cukur, tukang bengkel, tanpa dikenakan bunga, dan uang ini, dana segar ini, langsung di-manage langsung oleh komunitas masyarakat itu sendiri, di bawah pimpinan dewan kelurahan. Dan program ini sangat digemari oleh masyarakat. Kemudian di bidang kesehatan, dulu kita memperoleh bantuan dari Amerika, menambah gizi anak-anak sekolah, susu dan makanan bergizi, roti. Sejak tahun ini, sudah akan dihentikan oleh Amerika, dan supaya anak-anak ini tetap memperoleh hak yang sangat diperlukan ini, yaitu penambahan gizi, maka diambil alih oleh pemerintah daerah. Jadi anak-anak ini, mulai tahun 2005 nanti akan menerima susu, akan menerima makanan tambahan, seperti yang telah diterima dari bantuan Amerika. Kemudian peningkatan pelayanan pendidikan. Pendidikan menjadi perhatian utama Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Tahun 2004, sudah kita proyeksikan 17,6% dari APBD, dan 2005 nanti, rencana APBD kita akan mengucurkan dana 20% dari APBD, dan itu berarti sudah memenuhi standar PBB maupun bunyi Undang-Undang kita, 20% dari APBD. Hal-hal terakhir yang akan saya sampaikan, lebih banyak mewakili gubernur seluruh Indonesia, selaku kapasitas saya sebagai Ketua APSI. Dalam konteks pem-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

491

berantasan korupsi yang dicanangkan oleh pemerintahan saat ini, para gubernur seluruh Indonesia, mendukung sepenuhnya pemberantasan korupsi. Namun di dalam penanganannya, secara gegabah, itu akan menimbulkan kelumpuhan pemerintahan ini, baik di tingkat satu atau tingkat dua. Sekarang ini sudah ratusan pejabat atau mantan pejabat yang diambil oleh penegak hukum. Dan yang kita sesalkan adalah, penanganannya kita anggap tidak proporsional. Karena dengan laporan surat kaleng, dengan pemberitaan koran oleh LSM, itu sudah cukup penegak hukum untuk mengambil para pejabat itu. Nah, kalau itu terjadi terus-menerus, penanganan secara tidak proporsional ini, akan menimbulkan dampak luar biasa di pemerintahan daerah. Kasus yang melanda Gubernur Sumatera Barat, juga Gubernur Banten, itu sama persis dengan yang dialami oleh seluruh kepala pemerintahan daerah, tingkat satu maupun tingkat dua. Karena penegak hukum mengacu pada KUHP, sementara kita dalam mengacu dengan PP No. 110 tahun 2000, dimana DPRD itu mempunyai hak untuk me-manage anggarannya sendiri, yang bersumber juga dari APBD. Begitu juga anggaran eksekutif, juga sumbernya dari APBD. Lalu keluarlah yang namanya Perda yang ditandatangani oleh Gubernur. Dari inilah, tuduhan dari KUHP adalah memakmurkan atau membocorkan uang negara kepada orang lain. Padahal tidak mungkin Perda tidak kita keluarkan setiap tahun. Dan wewenang dari DPRD itu begitu sangat tinggi pada jaman itu. Meski telah keluar Kepmen No. 29 tahun 2002, namun esensi dari peraturan itu sebenarnya tidak berubah. Oleh karena itu sekali lagi, yang saat ini kita mohon kepada Bapak adalah bagaimana ini masalah ditangani secara proporsional. Tidak asal main ciduk, yang mengakibatkan traumatis dan ketakutan para pimpinan daerah untuk melakukan kebijakan-kebijakan. Terima kasih Pak,

492

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Gubernur Jawa Tengah


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, Yang kami hormati para Bapak Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, dan Rekan-rekan Gubernur yang kami muliakan, Ijinkan kami menyampaikan laporan singkat tentang ketenagakerjaan yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kami laporkan bahwa produk tenaga kerja produktif per tahun memang meningkat sangat tajam. Pencari kerja rata-rata hampir satu juta per tahun bertambah. Dengan demikian ini merupakan suatu hal yang mengarah pada pengangguran terbuka yang makin tahun makin meningkat. Upaya kami di dalam rangka meningkatkan ini adalah tetap mengembangkan pada sektor pertanian, perdagangan sebagai suatu penyerap tenaga kerja yang terbesar, di samping industri yang juga secara bertahap. Yang kami hadapi adalah bagaimana rendahnya kualitas tenaga kerja dari aspek pendidikan, sehingga membuat daya saing dari tenaga kerja ini menjadi rendah. Untuk itu, upaya pemerintah daerah yang kami laksanakan, antara lain, meningkatkan sistem administrasi, untuk meningkatkan kualitas, kemudian juga kami membentuk suatu panitia kerja tetap yang sekarang sedang membentuk suatu badan, badan sertikasi tenaga kerja profesi, yang ini secara bertahap akan kita luncurkan, sehingga dengan demikian mereka akan terlindungi apabila mereka akan dikirim ke luar. Sedangkan untuk ke luar negeri, telah kami rintis dengan pengiriman tenaga kerja melalui satu pintu, yang ini baru kami laksanakan sekali, dan mudahmudahan bisa berlanjut untuk selanjutnya. Yang kami harapkan kepada Pemerintah Pusat adalah terutama bisa mendukung pembentukan tempat kunci-kunci konstruksi yang ini akan melengkapi sertikasi tenaga kerja kita ke-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

493

luarkan. Dari sisi kemiskinan, kami laporkan bahwa, memang masih cukup tinggi jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah ini. Pada tahun 2003 masih sekitar 21% atau sekitar 6,9 juta orang. Yang kita lakukan, setelah kita lihat, tenaga miskin ini memang dia memang tidak mempunyai jiwa-jiwa entrepreneurship atau wirausahawan yang tinggi. Dan sehingga banyak program-program yang sifatnya hanya pemberian satu stimulan, ini belum bisa berjalan dengan baik. Untuk ini, kami berusaha keras dengan melalui penanggulangan masalah kemiskinan. Jumlah penduduk miskin yang turun dari tahun ke tahun memang sudah ada, tapi kami rasakan belum sangat produktif. Tahun 2002 kira-kira 7,32 juta, tahun 2003 turun menjadi 6,98 juta, dan tahun 2004 ini 6,84 juta. Jadi memang sangat-sangat kecil sekali. Upaya penanganan pusat yang kami harapkan adalah bagaimana pemberdayaan pembiayaan lebih berarah pada mereka-mereka yang betul-betul membutuhkan. Dan kami sedang mencoba dan telah mengeluarkan peta kemiskinan yang aktual yang kemarin kami resmikan pada waktu kerjasama antara Dinas Kesehatan Provinsi dengan BKKBN Provinsi. Ini membuat peta yang aktual, siapa yang sebenarnya masuk dalam kategori miskin ini. Kami laporkan tentang penanganan produk unggulan daerah. Jawa Tengah memang lebih banyak berangkat dari unggulan daerah yang bersifat jasa, mulai mebel, industri kerajinan, dan agrobisnis. Kami laporkan bahwa, untuk permasalahan yang kami hadapi tentang produk unggulan daerah, masih umum dengan daerah lain adalah kurangnya bahan baku, terutama permebelan. Rendahnya jaringan pemasaran, kualitas produksi dan kesinambungan produksi. Untuk mengatasi hal ini, kami bekerja sama dengan provinsi lain, dalam rangka upaya mencari produk untuk bahan baku, kemudian kami menyalurkan modal-modal

494

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

untuk UKM-UKM, ini dengan mendayagunakan bankbank umum swasta Pak. Jadi program kami dengan BII kemudian dengan BUMDY, dan kemarin kami tanda tangan dengan Bank Mandiri, agar supaya mereka yang lebih banyak memberikan modal kepada para pengrajin-pengrajin ini, dengan catatan, ada kemudahan administrasi pertanggungjawabannya. Kami yakin, kalau administrasi ini diberi kewenangan kepada bupati-walikota, dan dukungan serta sepengetahuan DPRD, maka ini sudah bisa memberikan bantuan modal yang baik. Karena mereka tidak akan mungkin paham aturan-aturan bank teknis tersebut. Dan kemarin ditangkap oleh Bank Mandiri sebagai suatu hal yang sangat positif. Kemudian pengembangan pasar lelang sentra produksi pertanian, kami kembangkan terus. Kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa dengan statement Bapak pada waktu Hari Ketahanan Pangan, dimana tidak dalam keadaan tertentu kita tidak akan mengimpor beras, itu ternyata pasar beras menjadi lebih tinggi lagi. Sekarang pasar pagi di Cipinang ini, betul-betul membutuhkan beras-beras dari daerah yang baik. Ini satu hal yang positif kami tanggapi, dan tentunya kami akan berusaha untuk merubah juga pasar-pasar di daerah, kami hidupkan kembali, karena ini, perberasan sudah mulai bangkit kembali, dengan adanya statement pemerintah yang seperti itu. Kemudian penanganan dari pusat yang kami harapkan di dalam rangka memenuhi kekurangan-kekurangan kami adalah masalah penanganan illegal logging Pak. Karena illegal logging ini betul-betul daerah kami hanya menerima kiriman kayu dari luar. Jadi kalau memang kayu dari luar ini sudah tidak sah, katakanlah demikian, maka tentunya bagaimana illegal logging itu kalau bisa digunakan segera untuk kepentingan para pengrajin, itu akan sangat lebih baik lagi. Dengan demikian perlu keterkaitan dan keterpaduan lintas departemen, baik dari TNI AL, Polri dan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

495

bea cukai di dalamnya. Bapak Presiden, kami laporkan tentang infrastruktur jalan yang menjadi masalah kami. Panjang jalan di provinsi ini sekitar 26.263 km, dengan kondisi jalan nasional sekitar 1200 km, jalan provinsi 2500 km dan jalan kabupaten-kota sekitar 22.500 km. Dalam kondisi baik 67% sedang 29% keadaan rusak sekitar 4%. Ini merupakan satu program kami untuk bisa terus meningkatkan kualitas jalan dengan baik. Permasalahan yang kami hadapi adalah tetap kesenjangan pertumbuhan bagian utara Jawa Tengah dengan bagian selatan. Dengan demikian kelebaran jalan di Pantura yang masih dua lajur, ini betul-betul menjadi fokus perhatian ke depan, agar supaya lintas jalan di pantura akan jadi lebih baik lagi. Di samping itu, kepada pemerintah pusat yang kami harapkan, pembukaan jalur arteri primer yang sudah kami rintis di Jawa Tengah ini, saya menyarankan untuk tidak menunggu provinsi-provinsi yang lain, yang memang sedang berkutat dengan permasalahan masing-masing. Kami sudah membebaskan tanah mulai tahun 2005 ini. Kalau pembebasan tanah tidak segera dibangun kondisi siknya, mungkin akan menjadi berkurangnya kepercayaan masyarakat. Jadi kami mohon mungkin ada suatu peninjauan secara lebih rinci lagi, mana yang kalau tanahnya sudah dibebaskan, segera dibangun konstruksi jalannya. Kemudian infrastruktur yang kami laporkan mendesak adalah infrastruktur perhubungan udara. Kasus-kasus yang terjadi dari Lion Air kemarin, itu merupakan suatu pengalaman berharga, bagaimana kita harus menyiapkan sarana dan prasarana untuk kenyamanan dan keselamatan penerbangan. Tuntutan kebutuhan pasar telah membuat Bandara Ahmad Yani untuk menjadi bandara internasional. Dan pada program tahun 2004 ini, perpanjangan landasan akan menjadi 2850 m, ditambah sekitar 400 m, tetapi karena alasan konstruksi, maka yang seki-

496

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

tar 370 m akan dibangun pada awal 2005 ini. Sedangkan perpanjangan menjadi 600 m lagi pada tahun 2005 dan perluasan fasilitas Bandara Terminal A pun sudah masuk program kerja 2005. Dengan demikian diharapkan pada akhir 2005, Ahmad Yani sudah menjadi bandara internasional dengan kepanjangan 2850. Tapi dengan catatan, ini akan lebih banyak diperlukan dukungan pusat pada pengembangan ini. Dari masalah pendidikan, kami laporkan, yang paling banyak kita hadapi adalah rusaknya sarana dan prasarana pendidikan. Dengan demikian kita berusaha untuk mengatasi permasalahan ini dengan memberikan bantuan-bantuan untuk akselerasi program pendidikan kabupaten-kota. Kami laporkan dana pendidikan di APBD Provinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun meningkat. Untuk tahun 2004, kita sudah mencapai 12,41% dari total APBD. Dan mudah-mudahan pada tahun 2005 kita bisa tingkatkan hampir di atas 12,5%. Kami belum bisa sampai 20% karena sektor-sektor yang lain masih memerlukan sangat banyak. Kami laporkan kepada Bapak Presiden tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Provinsi Jawa Tengah, memang masih dikenal adanya daerah endemis demam berdarah dan malaria. Untuk ini kami sangat menyadari karena sangat banyak daerah yang mengalami hal seperti ini, dan belum meratanya penghasilan bagi masyarakat miskin. Maka upaya yang kami laksanakan, mengembangkan pembangunan poliklinik pedesaan. Pada tahun 2004, kami mengangkat 1063 poliklinik pedesaan. Setiap tahun kami berusaha menambah 1000 poliklinik pedesaan, dengan asumsi pada akhir tahun 2008 nanti, mudah-mudahan semua poliklinik pedesaan sudah bisa melayani kebutuhan dasar masyarakat. Kami laporkan bahwa obat gratis yang diberikan di Puskesmas mungkin belum bisa menjawab persoalan ini, karena seseorang menuju puskesmas mesti memba-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

497

yar ojeknya, pulang pergi 5000 rupiah. Dengan pemikiran sederhana ini, maka orientasi kami, bagaimana meningkatkan poliklinik pedesaan ini sebagai tempat pelayanan dasar kesehatan terdepan. Kemudian untuk melengkapi penempatan tenaga medis, mulai tahun 2005 kita akan menguasahakan pendidikan khusus bagi tenaga administrasi di lingkungan dinas kesehatan yang tidak memiliki kualikasi pendidikan kesehatan. Karena masih banyak sekali, tenaga-tenaga di sana yang hanya bersifat administrasi umum. Jadi akan kami sekolahkan untuk bisa melayani tempat kesehatan semacam ini. Upaya yang kami harapkan dari pusat, tentunya orientasi dan pemberian pelayanan pendidikan bagi penduduk miskin, tetap berlanjut. Paling tidak sama dengan program-program pada tahun yang lalu. Kemudian untuk langkah-langkah pemberantasan korupsi, mungkin sudah dilaporkan oleh Bapak Gubernur DKI, kami pun identik. Kami mulai dengan catatan, mulai ke depan, kami berusaha untuk bisa membuat satu program ini dengan sebaik-baiknya. Artinya, terutama kepada DPRD Provinsi, kami tekankan bahwa dalam rencana menyusun program kegiatan ke depan, tetap mengacu pada Kep. Mendagri No. 29, yang mengatur tentang Anggaran Kinerja. Silahkan dengan butir-butir yang telah ditentukan, apa yang menjadi hak dewan, tapi ada perencanaan jelas, administrasi pelaksanaan yang jelas, dengan demikian, pertanggungjawabannya jelas. Ini yang kami laksanakan di dalam rangka upaya penanggulangan korupsi ini. Khusus kepada yang ada di dalam proses administrasi sendiri, bagi PNS, kami tetap berpedoman pada PP No. 30, tentang Pembinaan Personil. Kalau ada terjadi tuntutan menghilangkan sesuatu, Keputusan Presiden dilaksanakan, dan didasarkan atas laporan dari bawah, daerah setempat. Dengan demikian langkah ini memang tidak akan memberikan gebrakan yang luas, tapi yang jelas adalah kita konseptual menangani masa-

498

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

lah-masalah ini, karena saking luasnya masalah-masalah yang berkaitan dengan tindak-tindak korupsi ini. Demikian yang kami sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, selengkapnya telah kami tulis di dalam matrik yang kami laporkan kepada Bapak Presiden. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak Presiden yang saya hormati, Bapak-bapak Menteri yang saya hormati, Bapak-bapak Gubernur yang saya hormati pula, Kami telah menyampaikan laporan secara lengkap, hanya kami pada garis besar saja, untuk menyangkut kemiskinan, pengangguran dan tenaga kerja, di mana pengangguran terbuka untuk tahun 2003 di Yogya ini 5,6%, kemiskinan 10,2% dari 3,2 juta orang. Di mana untuk mengatasi ini, kami menempatakan strategi kecamatan sebagai pusat pertumbuhan. Untuk itu, kami ada beberapa contoh, di mana kami melakukan program kemitraan, baik dengan swasta maupun BUMN, misalnya pada bidang memberikan kredit sapi selama lima tahun, karena ini untuk orang miskin. Dengan harapan selama lima tahun ini, sapi ini punya tiga anak, sehingga dia punya satu induk, tiga anak sapi, dengan harapan setelah lima tahun lunas, dia bisa pinjam bank, karena sudah mempunyai aset empat ekor sapi. Jadi yang penting untuk orang miskin ini, kami berusaha untuk bisa orang miskin ini mempunyai aset. Juga bagi petani yang relatif tananhya sempit, kami mengubah misalnya benih jagung lokal menjadi benih unggul, yang rata-rata 9,6 ton. Justru yang paling baru NK ini, rata-rata 13 ton per hektar. Dibandingkan benih lokal yang hanya 2,4 ton, berarti dia punya kenaikan 3-4 kali lipat di dalam, setelah 110 hari panen. Demikian juga

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

499

untuk pengembangan usaha mikro, lewat lembaga mikro, dimana pemerintah daerah setiap kecamatan mempunyai lembaga usaha mikro. Demikian juga kami mencoba melakukan pemberdayaan masyarakat lewat keterampilan pemagangan ke luar, maupun juga mengirimkan TKI formal. Kami tahun 2003 mengirim 15 ribu TKI formal ke Malaysia, dan TKI formal 2004 ini, kira-kira 12 ribu, di mana pemerintah daerah membangun kerjasama dengan beberapa lembaga terkait, seperti dengan bank setempat, kerjasama BBP, dimana dia di setiap bulan harus membayar, karena fakta dengan KTP Yogya, otomatis kiriman per tahun itu tidak kurang dari 50 milyar, memberikan pertumbuhan ekonomi di mana dia berdomisili. Juga yang kedua, menyangkut masalah infrastruktur, dimana kami mendapatkan bantuan dari Pemerintah Inggris, untuk melakukan studi infrastruktur dan transportasi wilayah. Mungkin baru pertengahan tahun 2005 ini bisa kita selesaikan. Tapi juga kami sekarang sedang merancang menyangkut lintas selatan. Kami juga melakukan pembebasan jalur jalan baru, menyangkut outer ring road, supaya memberikan kemudahan kami menentukan tata ruang dan tata guna tanah. Di mana kami juga berharap pada pemerintah pusat untuk setelah selesainya program sungai bawah tanah di Bribin ini, kami mohon untuk dipindahkan ke Sropan di Gunung Kidul sebelah timur, untuk kami bisa membantu untuk mengalirkan, karena ini tempatnya paling tinggi, untuk bisa membantu mengalirkan air baku ke Pengrajin Toro maupun ke Pacitan. Juga program untuk perluasan Adi Sucipto secara bertahap. Juga kami sedang mengaplikasikan Agenda 21, dimana kami sudah menyelesaikan Agenda 21 keputusan Johanesburg maupun Protokol Kyoto dan juga pengembangan potensi Laut Selatan, dimana untuk ini, kami kerjasama dengan Indosat, untuk kami mendapatkan KSO, dengan

500

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

harapan kami tidak hanya telepon, tapi kami juga mengembangkan internet, dimana kami sekarang sudah memasang beberapa tower, ada di Pantai Selatan, kami juga sudah selesai melakukan negosiasi sama NOA di Amerika, untuk bisa mentransmit, setiap paling lambat 90 menit, keberadaan ikan yang ada di selatan. Dengan demikian, kami bisa lebih esien di dalam mengembangkan potensi laut, di mana tahun depan Pelabuhan Sating(?) yang di Gunung Kidul sudah bisa kita selesaikan. Menyangkut kesehatan, kami mempunyai program dari 1998 sampai 2005, adalah Masyarakat Sadar Sehat 2005. Pengertian sadar sehat ini, bukan sekedar penyuluhan kesehatan, bukan fasilitas kesehatan saja, tapi bagaimana juga lingkungan sehat, dalam arti, masyarakat terpenuhi air baku, bagi rumah-rumah di desa yang tidak punya jendela kami buatkan jendela, yang mungkin tanah, apa, lantainya masih tanah, kita ubah lantai semen, dan sebagainya. Sehingga sadar sehat ini juga memang lingkungan dan rumahnya juga sehat. Yang keempat, menyangkut pendidikan. Kami sedang mencoba pilot project selama tiga tahun ini, pengembangan metode pembelajaran, dengan super learning, dimana untuk peningkatan kompetensi guru, dan pengembangan program IT, bagi program guru yang sekarang sudah kita lakukan. Kami punya program kerjasama dengan Microsoft, dimana kami mengembangkan 100 komputer untuk training guru, kita prioritaskan, untuk pengembangan ITC yang memang sudah kami program, Microsoft sudah mengembangkan blue print-nya. Untuk peningkatan kompetensi guru ini, dan pengembangan program ITC untuk sekolah, kami mendapatkan bantuan dari JIBEC, dimana program ini tidak melalui pemerintah pusat, tapi nanti disalurkan lewat Kyoto, dimana Yogya-Kyoto ini punya kerjasama. Dimana Kyoto akan membantu kita di dalam program untuk meningkatkan mutu guru dalam program pengembangan technology center. Kita juga me-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

501

ngembangkan kurikulum dan sebagainya. Menyangkut korupsi Pak, kami menggunakan sistem anggaran dengan sistem kinerja sesuai dengan Kepmendagri No. 29, kami juga pengawasan itu kita laksanakan. Kita lakukan rasionalisasi unit cots, juga membentuk ombudsman pemerintah dan swasta. Jadi tidak hanya pemerintah yang dikritisi, tapi juga swasta ini perlu dikritisi, karena dia juga melayani pada publik, sehingga mau saya, pemerintah daerah ini, pemerintah dan swasta ini bisa maju bareng, gitu Pak. Dan kami juga menyelenggarakan resizing bagi kelembagaan birokrasi. Dan yang terakhir, untuk menambahkan apa yang disampaikan Bapak Gubernur DKI Pak, jadi, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangan-Undangan, bahwa Gubernur ini bertanggung jawab terhadap APBN realisasi maupun keuangan APBN maupun APBD di setiap provinsi. Tapi juga, ketentuan mengatur bahwa DPRD bisa menentukan anggarannya sendiri, tanpa eksekutif mempunyai hak untuk melakukan pengawasan. Sehingga kalau terjadi penyimpangan di dalam penyusunan di DPRD, itu menjadi hak sepenuhnya DPRD, tidak ada pihak lain yang bisa melakukan kecuali atasan kita, berarti pemerintah pusat. Kalau anggaran DPRD sudah diputus, berarti DPRD lewat pleno mengeluarkan keputusan anggaran DPRD. Pada waktu eksekutif mengajukan anggaran, itu nanti menjadi berupa Perda APBD di provinsi, dimana setiap pengeluaran gubernur harus mengeluarkan surat pemerintah otorisasi, atau SKO, baik itu ada yang di dewan, maupun ada di eksekutif. Begitu, biarpun terjadi penyimpangan di DPRD, karena menjadi Perda, dimana SKO untuk dewan yang diajukan lewat sekretaris dewan, harus ditandatangani gubernur, maupun pembantunya yang diberi kuasa untuk itu. Begitu gubernur menandatangani SKO, dituduh, bahwa gubernur memberikan kesempatan memperkaya diri bagi orang

502

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

lain. Jadi selama persoalan seperti itu, seluruh gubernur mesti kena, termasuk diri saya pun jadi saksi juga. Sekarang bagaimana, bahwa, syukur kalau DPRD tidak terjadi penyimpangan. Tapi kalau terjadi penyimpangan, eksekutif, bukan sebagai pihak yang mengawasi pembuatan keputusan dewan, kami ini dilindungi menyangkut SKO itu, karena gubernur harus menandatangani SKO, karena dilihat Kejaksaan, dari sisi KUHP, sedangkan berdasarkan tata pemerintahan dan tata administrasi pemerintah, SKO harus ditandatangani oleh gubernur. Bagaimana SKO ini gubernur tidak mesti dilibatkan menjadi orang yang dianggap memberikan kesempatan memperkaya orang lain. Yang kedua, apakah kemungkinan pemerintah pusat, dalam hal ini Bapak Presiden, sependapat dengan kami, bahwa kalau terjadi penyimpangan di pemerintahan, apakah mungkin Bawasda maupun BPK, itu diminta oleh gubernur untuk melakukan penelitian atau penyelidikan terlebih dahulu. Kalau di situ memang ada kecenderungan tindakan kriminal, gubernur berdasarkan laporan dari Bawasda maupun BPK, meneruskan kepada Kejaksaan. Tidak seperti sekarang, asal ada surat ke Kejaksaan, semua sudah dipanggil, prosesnya lewat pemahaman KUHP, bukan sistem tata administrasi pemerintahan. Ini yang sebetulnya mempersulit kami semua yang ada di daerah. Saya kira tambahan kami demikian. Terima Kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Gubernur Papua
Yang saya hormati, Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak-bapak Menteri, Para Gubernur, Ijinkan saya menyampaikan secara garis besar saja, permasalahan yang kami hadapi di Papua. Pertama menyangkut soal pengangguran dan kemiskinan. Di Provinsi Papua, ini masalah utama yang kami hadapi, bahwa rakyat kami hidup di daerah-daerah yang terpencil, hidup terpen-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

503

car, berkelompok dalam kelompok-kelompok kecil, dan terisolir, sehingga masalah pengangguran dan juga masalah kemiskinan itu memang sangat dirasakan. Bahwa seluruh rakyat Papua, terutama yang berada di kampungkampung, itu masih berada di dalam taraf hidup yang sangat memprihatinkan. Saya pikir ini merupakan masalah nasional yang harus kita angkat ke permukaan agar kita mencari solusi untuk menyelesaikan mereka, agar supaya mereka juga merasa hidup di dalam alam kemerdekaan, dalam negara Indonesia yang besar ini. Dalam angka-angka sudah kami sebutkan di matriks dan juga dalam laporan. Untuk menghadapi hal-hal seperti ini, ada empat isu pokok yang kami kembangkan di Provinsi Papua, maupun di seluruh Papua, yaitu kondisi daerah ini sangat luas, dan aksesbilitasnya sangat sulit, karena topogra daerahnya. Karena itu, progam pokok yang ingin kita lakukan yaitu membangun infrastruktur untuk mempermudah aksesbilitas, baik itu pelayanan pemerintah, juga kegiatan ekonomi masyarakat, ataupun aktivitas masyarakat lainnya agar supaya mereka bisa mengembangkan diri menjadi lebih mandiri, dan juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan yang sedang dikerjakan oleh pemerintah. Karena itu, program pertama yang kami kembangkan yaitu, pembangunan di bidang pendidikan. Tentu ini dalam rangka untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Yang kedua, yaitu masalah penanganan kesehatan yang lebih baik, agar masyarakat kita bisa hidup dalam keadaan yang sehat, jasmani, dan bisa mampu meningkatkan aktitas produktivitas mereka di dalam berbagai aktivitas masyarakat. Dan yang ketiga, yang paling penting dari semua ini adalah pembangunan infrastruktur. Dan saya laporkan kepada Bapak Presiden, pada masa pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, ada kebijakan yang diambil dalam rangka membangun atau membuka isolasi itu dengan

504

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

misalnya membangun trans Irian pada waktu itu. Ini program yang begitu besar, tapi itu dalam pelaksanaannya tidak terkendalikan dengan baik, sehingga berkesan, bahwa dana yang begitu besar, tidak dirasakan manfaatnya oleh daerah itu, apalagi infrastruktur yang dibangun itu tidak memberikan hasil yang baik bagi daerah. Karena itu, dalam kebijakan empat tahun terakhir ini Pak, kami ingin menempuh, tidak lagi dalam bentuk trans Irian, atau Papua, tapi yang kami kembangkan adalah daerah ataupun pembangunan ruas-ruas jalan strategis, yang menghubungkan antara kabupaten dengan kabupaten, antara provinsi dengan kabupaten, dan antara kabupaten dengan sentra-sentra pertumbuhan, sehingga jaraknya lebih pendek, tapi dananya bisa kita arahkan secara bersama-sama, dan pengendalian bisa gampang dilakukan. Karena itu, dalam empat tahun terakhir, setelah kami berkonsultasi kepada Menteri Kimpraswil, pada waktu itu, sekarang Menteri PU, bahwa kita minta supaya jangan diberlakukan lagi jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, karena ini akan menimbulkan ego sektoral, dimana program-program itu tidak saling berpadu. Sektor pusat jalan sendiri, dana sektoral jalan sendiri, provinsi jalan sendiri, kabupaten jalan sendiri. sehingga upaya untuk meningkatkan ataupun menerobos isolasi itu sendiri tidak tercapai. Dan sangat dirasakan sekarang ini, kami menempuh program kebijakan, yaitu, seluruh ruas jalan itu kita bagi dalam 11 ruas jalan strategis. Dan dari 11 ruas jalan strategis ini, sebagian besar sudah tembus, walaupun itu masih Pak, tapi ini dirasakan oleh masyarakat kita sebagai suatu hal yang cukup baik, karena mobilitas itu dapat dilakukan. Saya kasih contoh misalnya dari Merauke ke Boven Digul, itu jalan di daerah perbatasan itu sudah tembus Pak, tinggal 20 km lagi. Kemudian dari Wamena ke Mulia, itu sudah tembus, kemarin terganggu karena ada empat jembatan yang diputus oleh OPM-OPM, tapi itu sangat memberikan pengaruh yang luar biasa ter-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

505

hadap harga barang, dan kebutuhan masyarakat itu bisa dapat dilayani. Kemudian dari Wamena ke Jayapura, memang masih memerlukan waktu, karena ini ruas jalannya sangat panjang, lebih dari hampir 600 km, kemudian di beberapa tempat, seperti dari Sorong akan tembus ke Manokwari, kemudian dari Fakfak akan tembus ke Babo, kemudian dari Nabire akan tembus ke pedalaman, sekarang sudah jalan Pak, mobil sudah bisa lewat, meskipun dengan resiko yang luar biasa karena jalannya belum sempurna benar. Tapi ini kebijakan yang kami ambil. Kami mohon dukungan dari pemerintah pusat, terutama dari Bapak Presiden agar mendorong kegiatan pembangunan infrastruktur ini agar supaya cepat membuka isolasi, dengan demikian, aktivitas kegiatan, seperti pendidikan, kesehatan, pelayanan pemerintah, kemudian kegiatan ekonomi, itu bisa bertumbuh, berkembang lebih cepat. Kemudian yang lain, dari infrastruktur ini, dapat kami laporkan kepada Bapak Presiden, untuk perhubungan laut, saya pikir sudah tidak ada masalah, karena kapal dari Jakarta itu secara teratur menyinggahi daerah-daerah kami. Kemudian ada persoalan, yaitu dermaga-dermaga ini tidak memadai, seperti di Jayapura dan Sorong, itu kalau kapal masuk bergiliran Pak. Jadi kalau kapal penumpang turun, itu kapal-kapal yang membawa bahan bangunan dan lain-lain itu harus menyingkir dulu ke laut. Menunggu, kira-kira tiga jam, baru kembali lagi, membongkar barang-barangnya. Kemudian angkutan udara. Ada beberapa lapangan terbang, yang kami lihat kalau ini bisa dikembangkan, yaitu lapangan terbang Biak, kalau bisa dapat diperhatikan untuk dibangun lagi kembali menjadi lapangan internasional. Sorong, bandara, daratan, dulunya di pulau, sekarang sudah dipindahkan ke daratan. Dan sekarang ini, tinggal, kalau tidak salah, sekitar 30% lagi bandara itu sudah bisa operasional. Kemudian lain-lain, bandara di tempat yang

506

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

lain, terutama di daerah-daerah pedalaman, kita membangun air strip-air strip yang bisa memungkinkan untuk, apa itu, armada angkutan udara, dengan menggunakan pesawat yang lebih kecil untuk bisa mendarat di tempat yang sulit. Kemudian, Bapak Presiden, ada hal yang sekarang kami rasakan di daerah, hampir di seluruh Papua, tiada hari tanpa mati listrik. Jadi, setiap hari. Kami juga khawatir kalau misalnya ada tamu-tamu, seperti kunjungan Bapak, kalau datang, kalau lampu mati, mohon Bapak memaklumi, karena memang keadaan di sana, sekarang ini listrik ini bergilir, di seluruh Papua. Jadi bukan hanya di Jayapura saja. Kemudian masalah-masalah yang lain, menyangkut masalah, sekarang ini kami menghadapi bencana alam, kemudian masalah di Mulia, saya pikir itu tidak ada masalah, karena sudah mulai ditangani, terakhir sudah ada pos kepolisian, yaitu resor kepolisian baru sudah ditempatkan personilnya, juga sudah ditempatkan di Mulia. Menyangkut masalah kesehatan Pak, masalah yang utama yang kami hadapi sekarang ini adalah bahaya HIVAIDS. Saya tidak tahu, bagaimana itu sehingga rakyat Papua yang sudah miskin, terbelakang, menderita lagi dengan HIV-AIDS, yang sekarang menjadi ancaman Pak. Jadi bukan ini lagi masalah biasa, tapi ini sudah menjadi ancaman bagi rakyat di Papua. Prevalence yang ada sekarang sudah lebih dari 1600 orang, kalau menurut data yang diakomodir. Lebih dari itu, pasti lebih banyak lagi Pak, karena masalah HIV-AIDS ini dimulai dulu dari nelayan dari Thailand, kemudian ada lagi yang mungkin muncul terakhir, ini ada laporan dari tokoh-tokoh gereja, yaitu adanya aparat-aparat kita yang ikut bermain memanfaatkan potensi yang ada di daerah setempat, seperti Gayo Gaharu, itu ada aparat kami, tapi ini sudah ditindak Pak. Dengan membawa para pekerja ini datang ke daerah-daerah itu, lalu ditukar dengan gaharu ini Pak. Jadi

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

507

taruh tempat tidur, taruh kelambu, orang datang bawa gaharu, tinggal transaksi melalui mereka, ya ini yang juga menyebabkan masalah HIV-AIDS dan penyakit kelamin, dan lain-lain. Hampir di kawasan Papua bagian selatan, ini luar biasa. Menunjukkan angka yang sangat luar biasa yang menjadi bahaya sekarang bagi seluruh rakyat di Papua. Jadi, Bapak Presiden, permasalahan-permasalahan yang kami hadapi cukup banyak, dan juga masalah-masalah terutama soal bencana, dan juga masalah-masalah HIV-AIDS ini hendaknya mendapat perhatian untuk bisa dapat ditangani secara khusus, karena rakyat Papua tidak begitu banyak Pak, Cuma 2 juta orang, itu sudah termasuk Saudara-saudara kita yang datang dari luar. Yang asli Papua mungkin hanya tidak lebih dari 1,5 juta orang, dari 2,3 juta penduduk. Kemudian yang terakhir, Bapak Presiden, menyangkut pemberantasan korupsi, saya pikir kita semua sepakat dengan tekad dari pemerintah pusat untuk melakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kebocoran-kebocoran dan penyalahgunaan keuangan negara untuk kepentingan pribadi dan kelompok, karena itu sekarang menjadi isu Pak, isu dan banyak orang memiliki kepentingan di dalam isu sentral ini, yaitu ada yang memanfaatkan kesempatan ini, dengan juga menyampaikan data-data yang mungkin tidak akurat data-datanya, tapi memojokkan pejabat-pejabat di daerah. Saya pikir mungkin sudah sampai di tangan Bapak juga, ada laporan-laporan masyarakat kami di Papua, misalnya gubernur dikatakan melakukan korupsi 1,36 trilyun, itu seluruh uang Otsus. Kalau saya melakukan itu, berarti Otsus-nya tidak jalan. Juga laporan-laporan lain menyangkut bupati dan sebagainya. Bahwa upaya kita untuk memberantas itu perlu dilakukan, karena itu dari pemerintah provinsi, kami sudah melakukan upaya untuk meningkatkan kemampu-

508

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

an daripada aparat-aparat pengawas kita. Yaitu dengan melakukan training, kemudian menyiapkan dana yang memadai untuk mereka melakukan kegiatan pengawasan, sehingga tidak melakukan KKN dengan obyek pemeriksanya, kemudian juga bekerjasama dengan unsur pengawas yang lain, BPKP, kemudian dari BPK, sekarang sudah ada perwakilan di Papua, dan ini semua kita ingin tingkatkan agar supaya melakukan pengawasan yang ketat terhadap penyimpangan penggunaan keuangan negara. Terakhir Bapak Presiden, menyangkut pelaksanaan dana Otsus untuk Provinsi Papua, saya laporkan untuk Bapak, bahwa dua tahun terakhir ini, realisasi anggaran itu sangat-sangat terlambat, dan triwulan yang terakhir baru saja mungkin minggu kemarin atau beberapa hari yang lalu baru dicairkan. Ini sangat mengganggu kinerja pelaksanaan otsus di Papua. Dan dana otsus ini dipakai seluruh untuk kegiatan pembangunan, tidak dialokasikan untuk menunjang kegiatan pemerintah lainnya, seperti misalnya untuk belanja barang, belanja perjalanan, kemudian pemeliharaan, dan lain-lain, itu tidak dipakai dana otsus untuk itu. Dana otsus seluruhnya untuk program pembangunan, terutama empat program yang tadi sudah saya sebutkan, ditambah lagi program-program lainnya. Demikian, Bapak Presiden, atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih.

Menteri Dalam Negeri


Bapak Presiden, Demikian beberapa gubernur yang mewakili seluruh gubernur yang kami sudah menerima laporan tertulisnya, dan sudah kami himpun, dan data ini kami juga kirimkan kepada seluruh menteri, termasuk juga Bappenas, sebagai bahan untuk analisis, dan untuk penentuan kebijaksanaan lima tahun ke depan. Selanjutnya kami merencanakan, selesai rapat di Istana ini, raker ini kami lanjutkan di Kantor Departemen

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

509

Dalam Negeri, dengan agenda, pertama tentang distribusi pagu beras untuk rakyat miskin. Yang kedua, kami akan melakukan MoU dengan Menteri Perhubungan, kaitannya dengan pembangunan palang pintu kereta api, yang akhir-akhir ini banyak sekali menimbulkan kecelakaan, dan yang terakhir, kami akan berdiskusi dengan para gubernur, khususnya menyangkut pemilihan kepada daerah secara langsung, meskipu RPP-nya belum selesai, dan insya Allah awal Januari sudah bisa kami selelsaikan. Selanjutnya kami mohon pengarahan sesuai dengan laporan yang sudah disampaikan oleh para gubernur, untuk menjadi pedoman dan bahan penjabaran bagi para gubernur. Terima kasih Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia


Terima kasih Saudara Mendagri, Para Gubernur yang saya hormati, Saya akan memberikan beberapa rangkuman, kemudian nanti direction, sekaligus ajakan dan harapan. Saya berterima kasih terhadap apa yang disampaikan oleh para gubernur tadi, termasuk yang menyangkut langkahlangkah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Gubernur Papua, dan yang lain-lain. Yang terakhir ini akan saya berikan tanggapan, supaya semua tenang untuk memahamai apa langkah-langkah yang dilakukan oleh kita semua, sebetulnya, kemudian setelah itu akan saya sampaikan beberapa arahan saya untuk kita jalankan secara bersama nanti. Yang pertama, saya mulai dari cerita begini, kalau kita mengambil keputusan, kalau kita merespon sesuatu, mengelola sesuatu dengan surat kaleng, dengan SMS, dengan telepon-telepon, negara kita akan hancur. Kalau itu yang kita jadikan landasan, terus-terang, saya ini, baik telepon, ataupun surat, ataupun segala macam, mungkin

510

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

satu almari. Tetapi saya tidak boleh sama sekali, begitu saja mempercayai laporan-laporan itu. Singkatnya begini Saudara-saudara, kalau namanya tnah, saya itu delapan bulan lamanya dulu, ratusan tnah yang datang ke saya. Saudara mungkin merasakan di provinsi masingmasing. Saya tidak ingin melihat ke belakang, tapi saya hanya ingin menggambarkan, kalau namanya tnah, surat kaleng, buku-buku yang dicetak dengan bagus, SMS, segala macam, saya sudah mengalami, delapan bulan terus-menerus, menghancurkan reputasi saya, keluarga saya, semua, di dalam dan di luar negeri. Kalau negara itu kita biarkan dalam tnah, dalam berita-berita yang tidak berdasar, surat kaleng, percayalah bahwa saya sebagai Presiden, dan saya mohon para Gubernur juga seperti itu, tidak begitu saja mempercayai seperti-seperti itu. Saya senang kalau misalkan kita satu jiwa, satu persepsi, satu pikiran, jangan mudah diadu domba, jangan mudah percaya terhadap masukan-masukan itu. Ini saya buka dulu, supaya ada persamaan persepsi dan cara berpikir kita. Yang kedua, justru saya tertarik, apa yang disampaikan oleh Saudara-saudara tadi, kalau para penegak hukum itu melakukan sesuatu hanya dengan surat kaleng, hanya dengan aduan pihak-pihak tertentu, termasuk LSM, termasuk tokoh-tokoh kritis, pengamat, dan sebagainya. Saya juga tertarik kalau ada ratusan pejabat yang diciduk, kata Pak Sutiyoso tadi, dengan katakanlah proses hukum yang tidak semestinya dilakukan. Kalau, meskipun tidak diangkat di ruangan ini, terjadi pemerasan oleh penegak hukum terhadap mereka-mereka yang begitu saja bisa diperas. Oleh karena itu, solusinya adalah kita harus clear-kan ini. Saya meminta Saudara Menkopolhukam, adakan rapat terbatas membahas secara mendalam, bersama-sama Mendagri, Menteri Hukum, BPK, unsur dari Mahkamah Agung, untuk apa? Supaya konik atau perbedaan dari aturan-aturan atau instrumen yang ada, baik itu UU, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, termasuk KUHP,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

511

KUHP itu UU juga, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jadi kalau yang disampaikan para Gubernur terjadi penafsiran yang berbeda tentang otoritas, tentang kewenangan, siapa bertanggung jawab apa, di mana otoritas Gubernur, Bupati, di mana otoritas Ketua DPR, DPRD, itu tidak boleh ada perbedaan tafsir. Lantas langkah-langkah hukum dijalankan sepihak dengan katakanlah, satu persepsi, ini, menurut saya segera dan penting untuk memberikan kepastian, bahwa kalau ada langkah hukum, tindakan hukum, dipastikan sudah memperhitungkan semuanya tadi. Atau dalam kata lain, jangan sampai perbedaan tafsir begitu saja, dilakukan langkah-langkah atau proses hukum yang jelas tidak tepat. Pada saatnya, nanti tolong dijelaskan hasil dari ini semua Pak Widodo, kepada para Gubernur. Para Gubernur menjelaskan kepada para Bupati dan Walikota. Kita juga minta nanti pimpinan DPR bisa menjelaskan, atau DPRD bisa dijelaskan, bahwa kita punya pegangan, pengetahuan dan pemahaman yang sama. Saya tentu harus bertanggung jawab terhadap stabilitas pemerintahan, kepastian pemerintahan, supaya tidak ada keragu-raguan apalagi kalau itu grey area. Kemudian, setiap surat yang meminta ijin Presiden untuk melakukan pemeriksaan ya, saya selalu tanyakan sebelum saya teken itu. Yang gamblang, ini masalahnya apa, kemudian proses sebelumnya seperti apa, jadi jangan sampai masuk ke tempat saya dengan informasi yang minim. Oleh karena itu, kalau selama ini Mensesneg, Seskab, itu terus saja mencari detil, dari Kejaksaan Agung, dari Kepolisian, itu tolong dilanjutkan dan justru lebih dimantapkan. Saya ingin yang maju ke saya itu sudah selesai urusan konik antara UU, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, KUHP dan ada penjelasan yang lebih detil lagi. Why, mengapa, proses sebelumnya seperti apa. Saya kira itu juga alat untuk memastikan tidak terjadi kesalahan

512

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dalam pemrosesan. Yang sudah mendapatkan pemeriksaan hukum, para Gubernur atau Bupati beberapa itu, tolong dijelaskan betul duduk persoalan, sebagaimana tadi yang diangkat oleh Pak Sultan ataupun Pak Sutiyoso, karena ini harus diangkat tuntas, tidak serta merta digunakan satu rujukan, yang rujukan itu bisa berbeda-beda dengan yang lain. Dan ingat ya, supremasi hukum di atas segalanya, praduga tidak bersalah kita pegang, kemudian tidak boleh kesewenang-wenangan, apalagi pemerasan dan lain-lain. Memang, kebebasan pers di negeri kita ini sedemikian rupa ya, ya kita harus respect ya. Sebetulnya bagaimana tiba-tiba pers di negeri ini begitu sangat bebas, malah lebih bebas dibandingkan pers di negara-negara demokrasi yang sudah ratusan tahun. Tetapi memang ini harus pas kita meng-handle-nya, karena ada yang sangat fundamental. Fundamentalis itu bukan hanya fundamentalisme agama, fundamentalisme ideologi itu juga ada, fundamentalisme globalisme juga ada, fundamentalisme liberalisme juga ada, fundamentalisme freedom, di atas freedom itu juga ada. Jadi satu orang atau pihak yang begitu fundamennya, pokoknya ini HAM, nggak ada itu urusan negara, nggak itu urusan right or wrong, nggak ada itu urusan my country, nggak ada urusan itu negara kita mau dipermalukan, pokoknya kami berkibar di bawah HAM internasional. Atau fundamental dalam arti positif nggak apa-apa, ini betul-betul fundamentalisme yang tidak mempertimbangkan aspek lain. Saya kira bukan pilihan itu yang kita pilih untuk negara kita. Karena ada teori keseimbangan dan lain-lain. Oleh karena itu, tanpa memandulkan, tanpa mengurangi semangat kita, untuk membangun good governance, untuk melakukan pencegahan, penyimpangan, untuk suatu penindakan hukum, dalam konteks ini, maka apa yang saya sampaikan tadi, mari kita lakukan dan para menteri yang sudah saya tugasi, tolong dilakukan dan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

513

kemudian nanti berikan output-nya, hasilnya, kepada seluruh Pejabat, para Gubernur, para Bupati/Walikota, termasuk jajaran kabinet sendiri. Dengan demikian ada certainty, ada kepastian, kita tidak perlu khawatir, ini jangan-jangan kena, jangan-jangan disalahkan, janganjangan dan lain-lain. Saya tutup di situ, masalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Saya berterima kasih atas segala masukan dari para Gubernur. Kewajiban saya untuk melindungi Saudara apabila terjadi perlakuan yang tidak tepat, atau perlakuan yang katakanlah, against the supremacy of law itu sendiri. Oleh karena itulah saya minta komunikasi itu selancar mungkin, ya saya merasa masih ada gaps ya, saya ingin komunikasi antara saya dengan Gubernur itu sedekat mungkin, se-intense mungkin, supaya saya bisa berpikir, saya bisa memberikan solusi, tidak apa-apa, Pak ini ada begini, salah enggak saya kirakira, DPRD-nya begini, ini begini. Mungkin saya sebagai Presiden itu bisa memberikan, Coba rujuk ini, coba komunikasi dengan ini, tunggu dulu, saya cek sama menteri saya, kalau perlu saya komunikasi ke Mahkamah Agung. Saya sebagai Kepala Negara itu juga punya kewajiban moral, berkomunikasi dengan Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, DPR, DPD, MPR, dan sebagainya. Ini negara sendiri, bangsa sendiri, kok kenapa kita tidak bisa berkomunikasi. Jadi tolong saya juga diberikan informasi, diberikan masukan, supaya jelas kita melihat suatu permasalahan. Demikian juga dengan para menteri, karena kita we are on the same boat ya, jadi Saudara-saudara, kita ini satu perahu, satu kapal besar, satu keluarga, satu misi, satu tanggung jawab untuk rakyat kita, untuk konstituen kita. Baik, ini yang saya sampaikan karena saya kira ini sangat penting untuk menjadikan pegangan dan rujukan kita semua. Berikutnya lagi, saya hanya ingin menggarisbawahi, apa yang Saudara paparkan, apa yang ada disini, bagi saya, ini

514

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

adalah suatu performance agreement good governance itu, tapi tidak usah kita terjemahkan, Perjanjian Kinerja bukanlah itu. Kita nggak usah janji-janji. Kita sama-sama mengemban amanah, mengemban tugas. Saudara ingin menjalankan ini, saya kewajiban untuk memastikan ini berjalan. Kalau saya berkunjung ke provinsi, saya akan lihat bagaimana pelaksanaan ini semua, apa yang bisa saya bantu sebagai Presiden dan sebagainya. Jadi ini performance agreement dalam arti sasaran-sasaran kita semua sebenarnya yang harus kita capai secara bersama. Saya ingin mengambil contoh sedikit saja, supaya cara berpikir kita sama. Ekonomi negara kita, secara makro itu dapat diukur dari beberapa indikator. Pertama, pertumbuhan. Masalah pertumbuhan jangan diabaikan. Ada orang mengkritik, apa itu pertumbuhan, nggak bener itu, yang penting itu kemiskinan berkurang. Ya, betul semua, tapi ekonomi sebuah negara harus tumbuh, wong penduduknya tumbuh kok, konsumsinya tumbuh kok, masak zero growth. Yang kedua, memang ukurannya employment. Oleh karena itu kalau saya terus mengejar bagimana pemecahan pengangguran, tenaga kerja, supaya Saudara tahu, bahwa ukuran kedua sebuah negara itu employment atau unemployment-nya bagaimana dipecahkan. Ukuran ketiga adalah stabilitas harga, terutama inasi. Jadi pedulilah pada inasi, pedulilah pada harga-harga barang. Kemarin dalam Sidang Kabinet, saya tanya kepada Menteri Perdagangan, dari 9 bahan pokok itu, dari komoditas utama itu, yang naik gula pasir dan bawang merah, apakah bisa dijelaskan kepada saya, karena kenaikannya lebih dari 4% masing-masing, yang lainnya kecil 0,6% naiknya, apakah ada yang turun. Jadi inasi ini ukuran Saudara-saudara. Yang keempat, balance of payment termasuk ekspor dan impor, ini juga tolong dilihat secara nasional. Jadi tidak salah kalau para gubernur memastikan di provin-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

515

sinya masing-masing, ekonominya terus tumbuh, atau pertumbuhannya baik, employment-nya bisa dikelola dengan bagus, unemployment-nya dipecahkan, dikurangi dan ination atau stabilitas harganya terkendali. Kalau yang tadi sifatnya nasional, yang balance of payment. Perlu saya ingatkan, supaya kita sama pemahamannya tentang output, yang namanya income, nasional, maupun daerah itu. Semua itu ditentukan oleh beberapa hal. Pertama, satu, consumption, konsumsi. Alhamdulillah masa krisis kemarin, konsumsi kita lumayan, kalau enggak collaps, tapi enggak boleh ekonomi sebuah negara hanya mengandalkan konsumsi. Yang kedua harus investment. Investasi, tolong provinsi Saudara tiap tahun apa yang diinvest, yang baru, tambahnya berapa, dari mana, itu juga ukuran. Yang ketiga, pengeluaran pemerintah, government expenditure, tolong tahun ini berapa yang Bapak-Ibu keluarkan, tahun depan berapa, APBD itu, itu juga ukuran. Nah yang terakhir, nasional nett-export tadi. Jadi itupun tolong dilihat, itu untuk memudahkan bahwa ekonomi kita tumbuh, berkembang, demikian juga di tingkat provinsi. Nah khusus untuk 5 tahun mendatang, saya akan ulangi sekali lagi. Saudara-saudara, Sebagian sudah mendengar. Kita, pemerintah sudah mentargetkan atau menyusun yang disebut dengan triple tract strategy (strategi tiga pilar). Yang pertama, 5 tahun mendatang ekonomi kita harus tumbuh, harapan kita 6,5%, rata-rata per tahunnya, dengan apa, dengan meningkatkan investasi dan meningkatkan ekspor, itu pertama, mari kita sukseskan ini. Yang kedua, adalah menggerakkan sektor riil, apakah itu jasa, manufacture, industri, pertanian. Mengapa kalau sektor riil bergerak di tempat Saudara masing-masing? Agar ada sekali lagi penciptaan lapangan kerja, employment. Nah yang ketiga, melihat peta kemiskinan tadi, keterbelakangan tadi, maka tract

516

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

yang ketiga adalah revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan. Kalau itu dilakukan, kemiskinan akan susut. Mari kita jadikan triple tract provinsi ini, satu: peningkatan pertumbuhan, prestasi dan ekspor tadi; yang kedua: penggerakan sektor riil di tempat kita masing-masing, dan yang ketiga: revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan. Kalau kita jalankan tiga-tiganya, dan di sini sebetulnya yang matriks ini sudah ke situ sebetulnya, tinggal kita pastikan ini tiap tahun berubah, harus berubah. Kalau sama saja, berarti tidak berhasil kita. Unemployment. Oleh karena itu, kalau nanti saya berkunjung, kalau kita ketemu lagi, saya ingin tanya persennya berapa, dari berapa, bagaimana solusinya, untuk diserap agriculture kira-kira gambarannya seperti apa, untuk di industri di daerah itu seperti apa gambarannya, untuk jasa seperti apa, yang masih mengirim TKI, TKW seperti apa. Kemudian kan ada pembangunan infrastruktur, entah jalan entah irigasi, kan menyerap tenaga kerja, juga seperti apa 5 tahun mendatang, tahun demi tahunnya seperti apa? Kalau ini dipetakan, kita, para Gubernur akan punya pegangan, penyusutan dari unemployment itu. Persoalannya adalah nancial, dari mana membiayai itu. Hitung kemampuan daerah seperti apa, nanti kita padukan kemampuan pusat, kalau itu scal. Dan kemudian swasta, swasta ini dalam dan luar negeri. Saudara-saudara, Saya ingin laporkan kepada para Gubernur ya, karena pada waktu kita bertemu, 25 oktober dulu kan belum ada pertemuan APEC, dan belum ada pertemuan ASEAN. Alhamdulillah saya bersyukur betul, karena begitu pemerintahan ini terbentuk, saya menjabat, ada pertemuan APEC dan pertemuan ASEAN. Coba kalau tidak ada, saya harus berkunjung ke negara-negara itu, mungkin sekian bulan dengan uang habis-habisan. Dengan hanya sekali saya datang di Chile, tiga hari di sana, saya ketemu dengan 20 Kepala Negara lain yang punya peran di dalam menum-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

517

buhkan ekonomi kita. Disamping negara ASEAN, juga antara lain Jepang, Cina, Korea Selatan, Rusia, Amerika, Kanada, belum yang Latin dan Australia, segala macam. ASEAN juga demikian, antara lain India. Artinya apa, yang ingin saya laporkan kepada Saudara, mereka pun ternyata ingin, dengan momentum baru, dengan suasana baru di Indonesia itu, untuk ikut berinvestasi, untuk ikut bekerja sama. Ini bukan rahasia lagi, Pak Ical juga mendampingi saya, beberapa menteri juga mendampingi saya. Yang namanya infrastructure summit saja, infrastruktur ini bukan satu-satunya penggalakan ekonomi lima tahun ke depan bukan, tapi ini punya peran ternyata. Ini sudah sampai kewalahan kita menerima, siapa yang akan ikut dalam infrastructure summit, company-company, di dalam dan di luar negeri. Saya pesan kepada Pak Ical, tolong para gubernur dilibatkan di dalam infrastructure summit, supaya direct nanti, misalkan, tertarik dengan yang disampaikan Pak Gubernur Sumatera Selatan misalnya. Tapi mohon para Gubernur jangan terlalu banyak agenda. Apa yang kira-kira ingin diangkat, mungkin 3-5 proyek misalnya, siapa tahu klop nanti, nancial-nya swasta dalam negeri, swasta luar negeri siapa tahu cocok. Maksud saya apa, jangan sampai berkali-kali kita pertemuan, peninjauan segala macam, tapi nggak ada yang terbukti. Kalau DKI tadi misalkan, disamping monorail, ada subway, ada nanti lingkar, ada lagi proyek perumahan, ada kanalisasi banjir dan segala macam, yang kira-kira konkret, kemudian bisa dihitung, terjadi deal di situ, seperti itu contohnya. Sekali lagi yang ingin saya gambarkan adalah ada opportunity baru, ada peluang baru, ada kemungkinan kerjasama baru, tinggal apakah kita cerdas apakah tidak cerdas. Oleh karena itu, tolong, peraturan-peraturan, baik peraturan pusat maupun peraturan daerah, yang kira-kira membebani, menghalang-halangi semua, ditata kembali, dilihat kembali. Saya ingin lanjutkan sedikit ini, siapa yang mengikuti

518

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

keputusan Mahkamah Konstitusi masalah UU kelistrikan. Hari ini, MK akan mengambil keputusan terhadap aduan UU Migas. Sama yang diajukan, ini menggunakan Pasal 33 UUD 1945. Konon, seperti tambang minyak dan gas bumi, listrik yang dianggap itu menguasai hajat hidup orang banyak itu dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Tafsiran ini bisa mengarah kepada, harus dikuasai negara, harus dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan negara. Itulah semangat UU yang dulu, monopoli PLN, monopoli Pertamina, monopoli BUMN, dan harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan dikuasai oleh negara. Time is change. Dinamika global, dinamika nasional, kerjasama internasional, sedemikian rupa, maka pengertian dikuasai itu bergeser. Monopoli berubah sedikit, tidak lagi monopoli, ada kerjasama baru, itulah yang melahirkan semangat UU tahun 2002. Itulah yang sekarang sudah mulai kerjasama swasta dan perusahaan negara kita, BUMN kita, dalam dan luar negeri. Nah kalau ini sementara sudah pada restrukturisasi, sudah ada kontrak-kontrak, sudah ada kerjasama di waktu yang akan datang, diketok palu, tok. Batal UU itu, kembali ke UU 1985, implikasinya luar biasa. Tentu ketika saya dilapori oleh Menko Perekonomian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, ada Mensesneg dan Seskab waktu itu, saya tentu menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi, tetapi saya langsung berkerut, karena implikasinya luar biasa, luar biasa. Apalagi kalau migas hari ini batal lagi, implikasinya luas, semua kontrak mungkin ada yang bubar, seperti BP Migas, seperti segala macam. Dan dunia, lookwait. dont go to Indonesia, no legal certainty. Apa ini, saya sudah mengatakan kalau terjadi saya akan bicara dengan rakyat. Saya dipilih oleh rakyat secara langsung, saya harus menjelaskan sebagai Presiden. Saya hormati keputusan MK, tapi ini implikasinya, ini komplikasinya, ini dampaknya, bagaimana solusi

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

519

bersama kita, itu bisa-bisa tidak ada lagi investasi yang masuk, tidak ada kerjasama, karena takut minggu depan batal UU, karena aduan itu. UU itu apa Saudara-saudara? Digarap oleh DPR, jumlahnya 550 orang, mungkin berbulan-bulan, setahun, dua tahun, bersama, mengapa bisa batal oleh keputusan MK, oleh 9 orang Hakim MK yang saya anggap beliau-beliau itu the wisest, orang yang paling bijak, the most knowledgeable person, sehingga bisa mengambil keputusan yang arif dan tepat. Karena setelah keputusan MK itu nal, tidak ada appeal, tidak ada , kalau keputusan Pengadilan Tinggi kan bisa kita bawa ke ke Mahkamah Agung, kasasi, terakhir grasi, Presiden. Presiden, tolong jangan dihukum mati, tolong jangan dihukum 20 tahun, tolong kurangi, itu grasi. Kalau MK itu nal, tok. Supaya tahu, karena para Gubernur sebetulnya, para Gubernur yang menyelenggarakan pemerintahan di negara ini, saya hanya mengkoordinasikan, hanya direction, hanya vision, hanya set up, tapi semuanya ini ada implikasi yang luar biasa. Kemarin saya menerima Komisi Pengawas Persaingan Usaha, KPPU. Wah Pak, ini kembali ke monopoli lagi. Ya memang monopoli, UU tahun 1985 itu masih semangat sentralistik, sentralisme, masih monopoli. Tidak ada mengajak daerah karena top down. Lha itu bagaimana? Nah, oleh karena itu sekali lagi, nggak usah kita mengeluarkan statement yang tidak-tidak, satu kalimat pun. Saya tidak ingin memperkeruh keadaan. Tapi kalau ini hari diputus misalkan, UU Migas batal, dengan implikasi yang luas, saya harus bicara kepada rakyat, bagaimana implikasinya ini. Ini serius, Saudara-saudara bisa kerjasama nanti dengan daerah-daerah, ya ini baru urusan listrik dan urusan migas, lha nanti urusan lain, itu bisa setiap saat batal. Oleh karena itu, rakyat harus bicara, bangsa harus bicara. MK, Beliau-beliau yang sangat kita muliakan, menghormati juga, orang mendengar, harus melihat secara

520

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

utuh, apa yang disebut menguasai itu, mana yang upstreet mana yang down-street mana yang binding mana yang unbinding. Tapi kalau pembangkit saya kira masih bisa, insya Allah sudah sedikit bernafaslah. Tapi kalau UU Migas ini batal, ini lebih ruwet. Ini saya gambarkan bahwa ada juga konik antara seperti itu, karena saya ingat tadi konik masalah korupsi tadi, Badan-nya, KUHP-nya, UU-nya begitu, kasihan ini kalau nggak tuntas. Saudara bisa menjadi korban karena tidak fair adanya aturan lain yang bisa mengenai saudara. Baik, dari itu semua, mohon maaf, ini barangkali makan siang terlambat sedikit nggak apa-apa, karena saya ingin menggunakan kesempatan yang baik dengan Saudara untuk berbagi tanggung jawab dan berbagi peranlah gitu. Saya mohon pengamanan Natal dan pengamanan Tahun Baru dilaksanakan sebaik-baiknya. Saya sudah memimpin Rapat Kabinet, kemarin, di ruangan ini, khusus membahas pengamanan Natal dan Tahun Baru. Waspadai pengadudombaan, bisa jadi dilempar nanti molotov di masjid, dilempar molotov di gereja, yang memancing supaya terjadi konik horisontal. Jadi disamping kepolisian, intelijen, juga saya tugasi untuk melaksanakan langkah-langkah pengamanan, rangkaian Natal dan Tahun Baru. Saya minta para Gubernur, meminta para Bupati/Walikota, juga untuk melakukan langkah-langkah yang sama. Alangkah bagusnya kalau rangkaian Natal dan Tahun Baru ini seaman sebagaimana Idul Fitri kemarin. Idul Fitri setanah air, alhamdulillah aman, kecuali di Palu waktu itu, Poso atau Palu, Poso ya? Poso. Mudah-mudahan Natal dan Tahun Baru ini aman. Yang kedua, tolong para Gubernur pastikan betul bahwa BBM ini tersedia. Saya mendapat informasi kemungkinan ada yang nakal-nakal, karena mengantisipasi kenaikan BBM, atau tujuan-tujuan lain, ada yang ingin menimbun, ada yang macam-macam, tolong sistem bekerja, pastikan betul bahwa tidak ada yang seperti itu.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

521

Kita ini tidak mudah memang. Salah ngomong sedikit Saudara, wah ini mau memberangus kebebasan pers gitu, bisa begitu. Ya seperti tadi, masalah corruption tadi, Saudara mengatakan bahwa, apakah asas praduga tidak bersalah, wah langsung dia, Ah ini berarti menghambat pemberantasan korupsi, padahal Saudara menjelaskan yang benar. Ini yang kita hadapi sekarang ini. Oleh karena itu, jangan menyerah, marilah kita melakukan langkah-langkah apa yang kita bisa lakukan. Tolong masing-masing punya satu PR yang bagus. PR itu bukan hanya satu orang, bisa tim, bisa organisasasi, bisa apapun, memberikan penjelasan yang benar kepada rakyat. Ada yang waton suloyo, kalau maunya 2 X 2 = 5, tetap saja 5, sudah dikasih tahu 2 x 2 itu 4, ini coba, ini 2 ini 2, berapa? Pokoknya 5, itu nggak usah dipikir. Tapi rakyat kita banyak yang jernih. Apa betul pak 2 x 2 itu 4? 2 + 2 itu 4, jadi itulah. Ada ballpoint, coba sebelahnya, 1,2,3, O, betul Pak, 4. Ya, jangan percaya dibilang 5, jangan percaya dibilang 3, jumlahnya 4. Rakyat kita sebetulnya bisa diajak yang baik-baik dan wajar-wajar minus orang yang memang seperti tadi. Jadi, dalam hal ini saya mengajak, nggak usah khawatir kalau Saudara Gubernur, terus dikecam, wong saya saja tiada hari, tanpa kecaman. Bayangkan itu, kalau ada kesimpulan di Rakyat Merdeka kemarin, SBY itu bisanya cuma gunting pita. Ya seperti itulah, artinya, apa namanya politik di tanah air kita ini. Oleh karena itu saya mengajak jangan sampai merasa kok salah terus Gubernur, nggak apa-apa, wong memang sedang seperti ini politik kita, yang penting kita kelola secara bersama sebaik-baiknya. Baik, para menteri, Saudara-saudara sekalian, saya ucapkan selamat melaksanakan rapat kerja, saya mendoakan semoga Saudara-saudara diberikan kekuatan, kesehatan dan keberhasilan di dalam memimpin rakyat, membangun dan memajukan daerah Saudara masing-masing. Perjalanan saya, insya Allah tanggal 23, saya ke Jawa

522

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Timur, jadwalnya begitu, 24 saya terbang ke timur, terus lewat laut, 25 subuh mungkin saya masuk ke Nabire, bermalam di sana, 26 saya masuk ke Jayapura, bermalam di sana, 27 mungkin singah di Ambon, kemudian saya harus kembali sore ke Jakarta, karena ada perayaan Natal tingkat national, 27 malam. Jadi sementara itu jadwal saya, tidak usah terlalu protokoler, para Gubernur, yang penting kalau saya datang itu protokolnya dikurangi saja, kita langsung mendiskusikan masalah-masalah apa, kita lihat lapangan, lihat itu supaya bagaimana? Iya ya, pengamanan, maksudnya pengamanan. O, ya, apa ada masalah pengamanan di daerah? Tidak ada? Silakan Pak Rizal.

Gubernur Sumatera Utara


Terima kasih Bapak Presiden. Bapak Presiden, Kami menyadari bahwa agenda kabinet begitu padat, begitu juga para anggota dewan, para komisi. Kalau bisa diatur Bapak Presiden, karena kami di daerah juga punya agenda, juga. Kami juga ingin sukseskan 100 hari, tapi kami mohon maaf agak terlalu terganggu, karena tiba-tiba datang para pejabat dari Jakarta, sehingga kami harus dikorbankan kegiatan di daerah. Jadi kalau lah bisa dikoordinir oleh Mendagri, rencana kedatangan BapakBapak Menteri, supaya jangan tabrakan dengan kegiatan di daerah. Komisi-komisi juga sekarang hampir setiap hari mendatangi daerah, sehingga kami hanya menerima tamu dari Jakarta saja, padahal agenda di daerah sungguh sangat padat. Ini saja saran kami Bapak Presiden. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia


Saya kira betul itu. Begini saja, tingkat kabinet yang jelas, itu saya kira masukan yang bagus para Menko, ditatalah gitu, ditata supaya, ya, saya ingin memahami begini ya. Mungkin menteri-menteri juga ada agenda untuk bisa

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

523

melakukan sesuatu, tapi juga bisa dikoordinasikan. Ini sebagai contoh ya, ini sedang ada Pak Sultan ini, entah bagaimana kemarin itu, satu atau mungkin 2 minggu saya 3x ke Yogya itu. Ini, satu, acaranya Ibu Menkes ini di Prambanan, satu, acaranya Menteri Energi di Gunung Kidul, satu acaranya Pak Freddy Numberi di Bantul. Kalau orang negatif, ini pak SBY senengannya ke Yogya ini. Yang kedua, kasihan Pak Sultan. Dua minggu bolak-balik terima Presiden. Saya pun, Ok, ya, ini masalah sinkronisasi dan koordinasi. Nah, kalau ke Magelang kemarin, memang Prasetya Perwira, jadi melantik Perwira Angkatan Darat, Laut, Udara, Polisi, wajib hukumnya Presiden itu dan itu tidak bisa ditunda-tunda, karena harus begitu. Tapi yang lainlain mestinya bisa disinkronisasikan itu, supaya seorang gubernur tidak terlalu terbebani dengan tamu-tamu itu, dan pantas. Sampai begini ya Pak, nggak papa lah ini satu keluarga ini. Waktu Jawa Timur kebanjiran Pak Imam, Blitar sama Pacitan, saya itu pingin langsung datang gitu, tapi waktu itu saya belum berangkat ke Alor, karena waktu Alor musibah, saya sedang di APEC itu kalau nggak salah di mana begitulah atau di Laos gitu. Kalau saya sampai ke sana Pak Imam, wahterang saja dia pulang ke Pacitan gitu. Atau ke Blitar, Ibu saya di Blitar. Saya asli dari Pacitan. Akhirnya, apa namanya ya, saya tenggang rasa begitu untuk tidak ke Blitar sama Pacitan. Saya telepon Beliau, tapi dalam temu wicara saya sudah sampaikan juga bela, apa namanya, simpatinya dan segala macamnya itu. Ini contoh saja, bahwa memang keserasian atau pengaturan kunjungan itu diatur betul, jangan sampai mengganggu terlalu banyak kegiatan di daerah dan juga jangan sampai kegiatan numpuk di sebuah provinsi. Ya kalau di Bali memang, suka ada daya tarik, nggak papa Pak, karena itu untuk devisa juga, untuk turis itu. Pak Rizal kita perhatikan. Ya ini, susah ya, kadang-kadang, timur ya. Kalau nanti yang ndampingi Wagub nanti

524

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dikira tidak menghormati, bisa begitu itu, ada perasaan itu. Tapi sebetulnya kalau, kalau Pak Gubernur ada, lho waktu saya menteri, saya sering didampingi Wagub lho, sering saya, dan saya tidak apa-apa. Karena pas kegiatan, saya kan hobi saya. Bukan hobi, dulu saya kan ke daerah konik, tugas saya Pak, ke Aceh, ke Papua, ke Poso, ke Maluku, kebanyakan di situ dulu. Kadang-kadang Pak Gubernur nggak ndampingi saya kok, kadang-kadang, Wagup, karena memang sedang di tempat yang lain, ndak apa-apa gitu. Tapi memang bagusnya diatur, supaya pada saat kunjungan menteri itu, Pak Gubernurnya ada, sehingga bisa membahas gitu. Saya kira masukan yang bagus itu.

Gubernur Gorontalo
Makasih Bapak Presiden, Bapak Presiden yang kami hormati, Pada waktu pertemuan yang lalu, Bapak telah bersepakat dengan kita, untuk membicarakan masalah-masalah kita, soal regional. Sehingga kita punya banyak sekali kesamaan dibandingkan dengan seperti begini, kami mohon kira-kira apakah Bapak ke daerah atau kami ke sini, sehingga permasalahannya dapat kita bahas lebih tuntas ketimbang 4, 5 menit. Terima kasih Bapak Presiden.

Presiden Republik Indonesia


Itu masih dalam rencana. Memang nanti kita akan lakukan setelah 30 Januari. 30 Januari itu super padat Pak Fadel, memang, karena semua harus diagendakan, nanti setelah 100 harilah mulai kita lakukan itu per-region dan itu efektif itu. Hari ini memang sebetulnya kan memang yang kami perlukan ini, semua sudah di sini semua, karena dengan ini saya akan bisa ngikuti sebetulnya, 7 prioritas untuk ke depan nanti, saya ikuti. Tapi saya terima saran itu, seperti pengangguran itu, saya ingin betul, berapa berapa ribu hektar yang masih ada di Sumatera Selatan, berapa yang potensial untuk kelapa sawit, untuk kede-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

525

lai, untuk jagung, misalnya, infrastruktur seperti apa sih yang mau dibangun 5 tahun, dari mana dananya, nyerap tenaga kerja berapa, misalnya, industri kecil apa? Modelnya apa? Biaya dari mana, segala macam. Jadi kita bisa bicara detil di situ, tidak hanya 5-10 menit. Tapi ya dengan cara itu tadi, region, per-pulau, per-daerah. Baiklah, saya sudah menyita waktu banyak, makan siang di Depdagri ya. Saya ingin makan siang di sana, tetapi terlalu jauh ya. Saya wakilkan kepada Mendagri ya makan siangnya. Terima kasih, selamat bekerja. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kantor Presiden, 21 Desember 2004

526

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

527

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Puncak Peringatan Hari Ibu Ke-76 Tahun 2004
Jakarta, 22 Desember 2004 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Hadirin sekalian yang saya muliakan, Marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena pada hari ini kita dapat memperingati Hari Ibu yang ke-76. Peringatan yang secara rutin kita selenggarakan setiap tahun ini, sangat penting artinya bagi kita semua, untuk merenungkan kembali, posisi dan peranan dari kaum Ibu dan kaum wanita pada umumnya. Dalam memperingati Hari Ibu tahun ini, sebagai seorang Muslim, saya teringat akan sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang mengatakan surga itu terletak di bawah telapak kaki ibu. Tentu saja hadis ini tidak dapat ditafsirkan secara harah, karena yang dimaksud, agar kita memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Ibu kita sendiri, dan kaum wanita pada umumnya. Doa restu dari ibu, sangat besar artinya dalam mengiringi setiap gerak langkah dalam kehidupan kita. Demikian pula kiranya, rasa penghormatan kita kepada kaum wanita pada umumnya. Hadirin yang saya muliakan, Dalam konteks perkembangan masyarakat kita sekarang, memperingati Hari Ibu, mengandung makna merenungkan kembali posisi dan peranan kaum wanita dalam membangun bangsa. Sejak dahulu, kaum wanita tidak pernah absen dalam

528

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

berjuang, baik dalam merintis, merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Jasa-jasa itu takkan pernah kita lupakan. Kita sadar, bahwa masyarakat kita yang majemuk, mempunyai konsep hukum adat yang berbeda-beda mengenai status kaum wanita. Namun, perbedaan-perbedaan konsepsi itu tidaklah menghalangi setiap wanita yang menjadi anggota masyarakat adanya, untuk berkembang maju. Dewasa ini, dalam dunia pendidikan, misalnya, keluarga dalam masyarakat kita tidak lagi membedakan kesempatan, antara pria dengan wanita. Perubahan yang terjadi akibat pendidikan ini, luar biasa besarnya. Dari situ pula, konsepsi tentang pria dan wanita berubah secara bertahap menuju kesetaraan. Kesetaraan itu kini kita rasakan dalam lapangan kerja, karier dan profesi. Kita patut bersyukur bahwa Kongres perempuan Indonesia yang diadakan di Yogyakarta, 76 tahun yang lalu, telah memberikan semangat baru bagi keterlibatan kaum wanita dalam pergerakan politik di tanah air. Menjelang kemerdekaan, telah ada kaum wanita yang duduk menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Demikian pula ketika terbentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), yang menjadi cikal bakal Dewan Perwakilan Rakyat. Di zaman revolusi, kaum wanita juga telah dilantik menjadi kabinet. Keadaan ini terus berlanjut dalam pembentukan kabinet-kabinet berikutnya. Di tahun 1999, untuk pertama kalinya dalam sejarah kita, seorang wanita terpilih menjadi Wakil Presiden, yakni Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau kemudian menjadi Presiden dari tahun 2001 hingga tahun 2004. Dalam sejarah peperangan melawan kaum penjajah, tidak seorang pun yang akan menyangkal keterlibatan kaum wanita kita. Di antara mereka, ada yang menjadi pemimpin dalam peperangan itu. Di zaman revolusi, kaum wanita ikut pula dalam perang gerilya. Jadi, di lapangan perjuangan senjata, kaum wanita tidak pernah tinggal diam. Setelah kita merdeka, tidak sedikit jumlah kaum wanita kita yang menjadi

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

529

prajurit TNI dan menjadi Anggota Polri. Keadaan seperti itu terus berlanjut hingga sekarang. Walaupun harus kita akui, bahwa dalam masyarakat kita masih terdapat isu gender, namun secara umum kita harus mengakui bahwa kita telah mencatat banyak kemajuan. Bahwa dalam masyarakat masih teradapat pengaruh adat-istiadat, dan pengaruh pandangan-pandangan tertentu dari kalangan agama, yang cenderung menepikan peranan wanita, saya yakin, cepat atau lambat, hal itu akan berubah. Meskipun ada pepatah adat yang mengatakan bahwa, adat itu tidak akan lapuk terkena hujan dan tidak akan lekang terkena panas, namun dalam kenyataannya, adat yang sudah lapuk, secara otomatis akan ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri. Dalam hal pandangan para pemimping agama, memang selalu ada perbedaan tafsir dalam memahami sumber-sumber ajaran agama. Ada yang moderat, ada yang cenderung tradisional, dan yang cenderung konservatif. Zaman jugalah yang menentukan tafsir mana yang akan dominan, sejalan dengan penerimaan masyarakat agama yang bersangkutan. Secara normatif, kita tidak kekurangan norma yang memberikan posisi yang setara antara kaum pria dan wanita. Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen beberapa kali, telah memuat begitu banyak pasal-pasal tentang hak asasi manusia. Undang-Undang Perburuhan kita, juga telah mengatur secara rinci hak-hak pekerja wanita, di samping penegasan bahwa tidak boleh ada perbedaan, dalam hal menerima dan menempatkan pekerja antara pria dan wanita. Beberapa tahun yang lalu, kita juga telah meratikasi Konvensi PBB tentang Penghapusan Diskriminasi terhadap Wanita. Bahkan belum lama ini, kita telah mengundangkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Mungkin saja ada kesenjangan, antara dunia normatif dengan dunia praktis. Hal seperti itu terjadi dalam semua segi

530

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kehidupan manusia, tidak spesik berkaitan dengan kaum wanita saja. Adalah tugas kita bersama, untuk menjembatani kesenjangan itu. Pemerintah sendiri tentu telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Sebab itulah sejak tahun 1978, kita membentuk Kementerian Peningkatan Peranan Wanita, agar institusi ini secara aktif merumuskan kebijakan, dan melakukan koordinasi untuk meningkatkan kualitas dan peranan wanita, dalam segala aspek pembangunan bangsa. Keberadaan kementerian ini terus kita pertahankan sampai sekarang, walaupun namanya beberapa kali mengalami pergantian. Masih banyak hal yang perlu kita benahi dan kita kerjakan, untuk lebih meningkatkan lagi peranan kaum wanita dalam masyarakat kita. Hadirin yang saya muliakan, Disamping berbagai hal yang menggembirakan, dalam memperingati Hari Ibu tahun ini, kita juga mencatat berbagai keprihatinan. Hingga kini, kita masih menyaksikan terjadinya berbagai kasus penyelundupan wanita dan anak-anak. Kejahatan ini bahkan telah menjadi perhatian global, karena kejahatannya bersifat trans-nasional dan terorganisasi. Negara kita, bukan saja telah menjadi sumber penyelundupan itu, tetapi juga menjadi negara tujuan dan negara transit penyelundupan ke negara lain. Eksploitasi terhadap kaum wanita dalam dunia hiburan malam dan perdagangan seksual, juga sungguh-sungguh memprihatinkan kita. Memang amat sulit memberantas hal ini sampai ke akar-akarnya. Namun kita harus berupaya maksimal untuk mencegah dan menanggulanginya, demi penghormatan kita terhadap harkat dan martabat manusia, terutama kaum wanita. Disamping hal-hal yang saya kemukakan tadi, kita pun prihatin terhadap isu kekerasan terhadap wanita. Walau kita sadar, secara obyektif, siapapun dalam masyarakat dapat menjadi pelaku dan sekaligus korban dari kekerasan, tanpa peduli apa jenis kelaminnya. Namun, kekerasan terhadap kaum

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

531

wanita dianggap sebagai suatu yang spesik, dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga. Belum banyak data yang dapat diungkapkan dalam kasus ini, karena masih sukar untuk mendapatkan data yang akurat. Namun kejahatan yang terjadi di luar rumah tangga, baik kasus pencurian dan perampokan, pemerkosaan, penganiayaan dan sebagainya yang menimpa kaum wanita, memang memerlukan perhatian yang khusus dari kita bersama. Apapun juga jenis kejahatan dan siapapun pelakunya, haruslah kita tindak tegas. Setiap orang di dalam masyarakat, baik pria maupun wanita, berhak memperoleh rasa aman. Negara berkewajiban melindungi mereka. Karena itu, siapapun yang menjadi pelaku kejahatan, baik pria maupun wanita, harus kita tindak tegas pula berdasarkan prinsip kesetaraan. Akhir-akhir ini kita menyaksikan meningkatnya jumlah kaum wanita, yang terlibat dalam sindikat perdagangan gelap narkotika dan obat-obatan psikotropika, dalam jumlah yang cukup besar. Bahkan ada yang telah dijatuhi hukuman mati, walaupun belum di eksekusi, baik di dalam maupun di luar negeri. Di satu pihak, kita prihatin dengan meningkatnya jumlah keterlibatan kaum wanita dalam kejahatan-kejahatan itu. Kenyataan ini tidak boleh kita tutup-tutupi. Hadirin yang saya muliakan, Apapun juga masalah yang kita hadapi, termasuk masalah kedudukan dan peran wanita, semuanya adalah bagian dari masalah bangsa secara keseluruhan. Setiap masalah harus kita pecahkan, betapapun kadang-kadang masalah itu terasa terlalu berat, untuk kita selesaikan dalam waktu yang singkat. Namun, apapun juga langkah yang kita tempuh, cepat atau lambat masalah itu harus kita selesaikan. Masalah peningkatan kualitas dan peranan wanita, memang memerlukan perhatian dan keseriusan kita bersama, agar suatu ketika tidak ada lagi persoalan ketimpangan gender, dalam masyarakat kita.

532

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Mudah-mudahan peringatan Hari Ibu tahun ini, akan menjadi momentum baru bagi kita, untuk memperkuat tekad dan semangat, dalam meningkatkan kualitas dan peranan wanita dalam masyarakat kita. Semoga usaha kita itu akan membuahkan hasil yang nyata, yakni terciptanya kesetaraan hubungan kemitraan, antara pria dan wanita dalam masyarakat kita. Akhirnya, untuk menutup sambutan ini, marulah kita memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT, semoga kita senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya, dalam membangun bangsa, menuju hari depan yang lebih baik. Semoga pula, kaum wanita kita dapat segera berperan sejajar dengan kaum pria, dalam segala lapangan pekerjaan, karier, dan profesi. Terima kasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, 22 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

533

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Penyerahan Bantuan Kepada Koperasi dan Usaha Kecil & Menengah
Surabaya, 23 Desember 2004 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hari ini kita dapat berkumpul dalam acara penyerahan bantuan kepada koperasi dan usaha kecil dan menengah. Kesempatan yang baik ini sekaligus dapat kita manfaatkan untuk bersilaturahmi, sehingga hubungan baik antara Pemerintah dan Rakyat dapat terbina dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan, segala niat yang tulus dan iklas ini akan memperoleh barokah dari Allah SWT. Hadirin yang berbahagia, Sejak awal saya diberi amanah untuk memimpin pemerintahan, saya telah memegang teguh komitmen untuk membantu rakyat kecil. Saya sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa sebagian besar rakyat kita masih hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan. Rakyat miskin dan terbelakang itu tidak boleh dibiarkan sendirian memikirkan nasibnya. Tugas Pemerintah adalah membantu, menyediakan kemudahan, sarana dan prasarana agar rakyat kecil mampu bangkit memperbaiki nasibnya. Undang-Undang Dasar 1945 telah menegaskan bahwa setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Perekonomian nasional dise-

534

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

lenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, esiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Apa yang kita lakukan hari ini, betapapun sederhana, adalah bagian dari upaya kita untuk memenuhi amanat Undang-Undang Dasar kita. Pemerintah, melalui Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, menyerahkan bantuan dana-dana bergulir untuk berbagai kegiatan pembangunan koperasi dan UKM di seluruh tanah air. Bantuan itu tentu saja tidak besar jumlahnya. Namun, jumlah itu cukup sebagai stimulan untuk memulai dan mengembangkan usaha bagi mereka yang memerlukannya. Harap diingat dana ini namanya dana bergulir. Artinya dana itu diharapkan tidak mandeg atau terhenti begitu saja setelah diserahkan kepada penerimanya. Dana itu dikembangkan, dan setelah berhasil dapat dipergunakan untuk membantu yang lain, yang belum menerima bantuan. Demikian seterusnya, sehingga mereka yang belum mampu berusaha karena tidak mempunyai modal, dapat segera memulai usahanya. Secara bertahap, lama-kelamaan dana bergulir ini akan melebar menyentuh jumlah penerima bantuan yang lebih banyak lagi. Pemberian dana bergulir itu adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk membantu rakyat kecil melalui koperasi dan usaha kecil dan menengah. Kita benar-benar berupaya untuk melaksanakan prinsip demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, esiensi, berkeadilan dan berkelanjutan, seperti diamanatkan Undang-Undang Dasar. Secara bertahap, kita berharap ekonomi rakyat akan tumbuh subur melalui koperasi dan usaha kecil dan menengah. Kita berharap, rakyat kita akan mampu mandiri, tanpa harus tergantung kepada orang lain. Sebagian besar rakyat kita yang tinggal di desa-desa dan kota-kota kecil, memang belum mampu membangun usaha

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

535

berskala besar. Kita membutuhkan kemampuan manajemen, permodalan, jaringan pemasaran dan teknologi. Namun dari usaha kecil dan menengah, bukan mustahil rakyat kita secara bertahap mampu membangun usaha berskala besar. Usaha berskala besarpun memerlukan usaha kecil dan menengah untuk menopang kegiatan usaha mereka. Hal ini terjadi di mana saja, bahkan juga di negara-negara maju. Karena itu, janganlah berkecil hati jika memulai usaha dalam skala kecil. Hadirin yang saya muliakan, Pemerintah memang sejak lama berupaya membangun koperasi, yang oleh the founding fathers negara kita diyakini sebagai bentuk usaha yang sesuai dengan jiwa masyarakat kita. Namun hasil yang kita capai masih jauh dari memuaskan. Secara nyata, kondisi koperasi-koperasi kita jauh tertinggal jika dibandingkan dengan badan-badan usaha yang lainnya. Kita tidak dapat memungkiri bahwa tidak sedikit jumlahnya koperasi kita hanya dijadikan alat kepentingan segelintir orang untuk mendapatkan berbagai fasilitas guna memperkaya diri sendiri. Akibatnya, nilai-nilai luhur yang menjadi semangat didirikannya koperasi menjadi hilang dan tidak berarti. Koperasi-koperasi yang ada, kebanyakan tidak membuat para anggotanya, apalagi masyarakat luas, menjadi bertambah sejahtera. Bahkan tidak sedikit pula koperasi yang terlilit utang, sehingga tidak mampu untuk membayarnya. Pengurusnya menghilang tanpa bertanggung jawab. Meskipun ada kesenjangan antara dunia harapan dengan dunia nyata, kita hendaknya jangan putus asa untuk terus membina koperasi. Saya sungguh berharap, Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, beserta dinas-dinas koperasi dan UKM di daerah-daerah, akan bekerja lebih bersungguh-sungguh dalam membina dan mengembangkan koperasi. Tentu yang pertama-tama harus diperbaiki adalah manajemen koperasi itu sendiri. Penyediaan tenaga-tenaga pengurus yang profesional harus pula mendapatkan prioritas.

536

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Koperasi tidak boleh dijadikan sebagai ajang untuk mencari kesempatan oleh para pengurusnya. Mereka yang tidak professional dan mampu menyediakan waktu yang cukup untuk mengelola koperasi, hendaknya tidak usah menjadi pengurus. Pengelolaan koperasi hanya sambil lalu oleh pejabat birokrasi pemerintah atau perangkat desa, jelas tidak mungkin membuat koperasi tumbuh dan berkembang. Apalagi membuat koperasi mampu bersaing dengan badan-badan usaha swasta lain yang dikelola secara lebih professional dengan modal yang lebih besar. Hadirin yang berbahagia, Di tengah kelesuan pertumbuhan koperasi, saya menyambut gembira adanya usaha-usaha kongkrit yang mulai dilaksanakan oleh Kementrian Negara Koperasi dan UKM. Usaha-usaha itu antara lain, perkuatan permodalan melalui koperasi simpan pinjam serta berbagai bantuan perkuatan di sector agribisnis, perikanan, peternakan dan pengembanagn sentra-sentra industri. Saya sendiri juga telah memberikan pengarahan kepada para bankir, agar memberikan prioritas penyaluran kredit untuk mendukung berkembangnya sektor riil, termasuk koperasi dan UKM. Demikian, penyaluran kredit bank yang berasal dari dana masyarakat itu, Insya Allah tidak akan salah arah, sebagaimana pernah terjadi di masa lalu. Mudah-mudahan langkah ini segera akan memperkuat usaha kecil dan menengah untuk berkembang, demi kesejahteraan rakyat kecil. Hadirin yang berbahagia, Demikianlah sambutan saya. Saya ucapkan selamat kepada Saudara-saudara, yang hari ini secara simbolis telah menerima bantuan dana bergulir. Manfaatkanlah dana itu sebaik-baiknya, untuk memulai usaha atau mengembangkan usaha yang telah ada. Mudah-mudahan usaha kita bersama ini akan membuahkan hasil yang nyata.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

537

Akhirnya, saya ingin menutup sambutan ini dengan memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT, semoga Dia senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dalam membangun hari depan yang lebih cemerlang. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Surabaya, 23 Desember 2004

538

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

539

Sambutan Presiden Republik Indonesia


Pertemuan Dengan Pimpinan Daerah, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Se-Jawa Timur
Kodikal AL Surabaya, 23 Desember 2004

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat sore dan Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan rakyat dan Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Yang saya hormati Saudara Gubernur Jawa Timur beserta Ibu, Yang saya hormati pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah baik provinsi maupun kabupaten kota, para Bupati, Walikota, para pimpinan daerah provinsi kabupaten kota, Yang saya cintai, saya muliakan para alim ulama, pemuka agama, sesepuh, senior, para tokoh masyarakat, hadir bersama kita Bapak Muhammad Nur, selamat sore Bapak, Assalammu alaikum, dan Para alim ulama yang tidak dapat saya sebut satu persatu, para pimpinan perguruan tinggi dan segenap civitas akademika yang ada di Surabaya, Para pimpinan organisasi, Hadirin sekalian yang saya muliakan. Marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur kepada

540

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya kita dapat bersilaturahmi, bertatap muka, berdialog, di tempat yang teduh ini kita semoga berada dalam keadaan sehat walaat. Ijinkan saya untuk menyampaikan laporan kepada para Pini Sepuh, Hadirin sekalian, menyampaikan arahan ataupun ajakan saya. Jadi tidak tepat disebut arahan atau taushiah, justru para Ulama atau Sesepuh yang memberikan arahan kepada saya. Jadi ijinkan saya menyampaikan laporan kepada Hadirin sekalian. Ada pepatah tak kenal maka tak sayang, datang tampak muka pergi tampak punggung. Saya tidak sendiri dalam rangkaian kunjungan kerja saya hari ini di Jawa Timur. Insya Allah besok Saya akan terbang di Biak, bermalam di Nabire, terus ke Jayapura, kembali ke Ambon, dan kembali ke Jakarta tanggal 27. Maka saya akan memperkenalkan para menteri yang bertugas untuk melayani Bapak, Ibu dan rakyat Indonesia, yang bekerja siang dan malam untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang kita cintai bersama. Paling pinggir Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Bapak Alwi Shihab. Sebelah kanan beliau Menteri Perindustrian, Menteri Kelautan dan Perikanan Bapak Fredy Numberi, Menteri Pekerjaan Umum Bapak Toto Firmanto, Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Bapak Surya dharma Ali, Menteri Agama Bapak Maftuh Basyuni, Sekretaris Kabinet Bapak Sudi Silalahi, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Bapak Saifullah Yusuf, daerah tertinggal termasuk Pacitan nggak itu? Pak Bupati Pacitan sudah harus tenang karena ada Menteri yang memikirkan pembangunan daerah tertinggal, Menteri Dalam Negeri Bapak Muhammad Maruf. Hadirin sekalian, Hari ini sebenarnya pemerintahan yang saya pimpin baru saja genap memasuki dua bulan lebih tiga hari. Kami terus bekerja melangkah dan melangkah untuk mengemban tugas yang telah diamanatkan dan dimandatkan oleh rakyat Indo-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

541

nesia. Tentu Saya harus mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan Ibu Megawati Soekarnoputri yang telah mampu menyelenggarakan Pemilihan Umum yang lalu, yang berjalan secara damai dan demokratis. Tentu Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pimpinan Daerah Jawa Timur dan para Tokoh Masyarakat, para Ulama yang dalam proses demokrasi kemarin, Jawa Timur juga telah dapat menampilkan kedewasaan dalam berpolitik. Pemilihan umum di Jawa Timur yang konon dikenal sangat keras itu pun berjalan dengan amat damai dan demokratis. Terimalah ucapan dan terima kasih, penghormatan dan penghargaan saya atas nama negara, pemerintah dan rakyat Indonesia kepada segenap warga Jawa Timur. Hadirin sekalian, Menuju ke masa depan, menuju kelima tahun yang akan datang, ada sejumlah tugas. Program-program yang pertama tentunya bagaimana kesejahteraan rakyat Indonesia menjadi makin baik. Bagaimana ekonomi nasional terus tumbuh kuat, berkembang, makin adil dan merata. Bagaimana hukum dan keadilan tegak. Bagaimana keamanan dan ketertiban juga makin baik. Itulah yang hendak dicapai. Kalau kita rinci amat banyak, tapi kira-kira sebagaimana yang tadi disampaikan ketika menghadiri acara penyerahan dana bergulir untuk memperkuat usaha koperasi, usaha kecil dan menengah, saya katakan, kalau bukan tugas Pak Imam Utomo, tugas para bupati dan walikota, tugas saya, tugas para menteri, bagaimana rakyat, masyarakat kita lebih makmur dan sejahtera. Dunia makin mengglobal, ada globalisasi, ada reformasi, Indonesia berada dalam transisi. Ada hiruk-pikuk, hingarbingar, tetapi jangan kita kehilangan arah dan orientasi bahwa yang dilaksanakan pemerintah tetap untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Rakyat dinamakan makin sejahtera apabila secara mendasar hak-haknya dapat kita penuhi. Saya katakan sekali lagi pangan mereka, sandang mereka, papan

542

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

mereka, rasa aman mereka, pendidikan mereka, pendapatan sehari-hari mereka, dari masa ke masa harus makin baik. Itu ukurannya rakyat makin sejahtera. Untuk menuju dan meningkatkan kesejahteraan itu maka negara harus melakukan sesuatu, sebagai contoh negara harus terus meningkatkan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, daya beli dan kebutuhan dasar mereka. Negara harus terus membangun infrastruktur yang diperlukan berupa jalan-jalan, listrik, air bersih, alat komunikasi, dan lain-lain. Negara harus memberikan perlindungan jaminan keamanan yang lebih baik sehingga mereka merasa lebih aman, diberikan kemudahan siang dan malam. Negara, dalam hal ini pemerintah harus memikirkan bagaimana hal itu dapat ditingkatkan. Setelah kita lakukan identikasi maka jawaban yang konkret agar masa krisis bisa kita bangun kembali kita memerlukan pembiayaan, pendanaan yang kita harapkan cukup untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Pembiayaan pendanaan itu mengalir sebenarnya apabila ekonomi kita terus tumbuh, oleh karena itu lima tahun mendatang, insya Allah dengan kerja keras kita, kita ingin ekonomi kita terus tumbuh. Sekarang 4,5% sampai dengan 4,8%, belum cukup. Kita ingin mencapai 6,5% rata-rata sampai tahun 2009. Apabila pertumbuhan seperti itu dapat kita capai, maka pengangguran yang sekarang milik kita diharapkan makin turun. Diharapkan pula daya beli rakyat kita sekarang lebih rendah dibandingkan sebelum krisis bisa kita raih kembali, demikian juga dengan biaya-biaya yang lain. Negara harus meningkatkan pendapatan negara, pajak harus makin tinggi, tidak boleh banyak yang bocor di tengah jalan, tidak boleh terlalu banyak yang masuk kantong orang yang tidak semestinya. Harus kita bebaskan dan kita selamatkan sehingga masuk negara. Bea dan cukai juga demikian, tidak boleh menguap dimana-mana juga masuk ke negara. BUMN-BUMN yang harus memberikan laba, berikan kepada negara, tidak boleh

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

543

menguap, tercecer dimana-mana. Kemudian esien ataupun perkembangan ataupun sumber-sumber lain, dengan demikian, semua itu dapat kita tingkatkan. Tidak perlu kita terus menerus meminjam uang dari negara lain. Kita harus mengurangi hutang kita. Hutang kita sekarang ini, kalau dijumlah pemerintah dan swasta itu mencapai sekitar 1300 trilyun rupiah. Revisi kita 2500 trilyun. Jadi masih terlalu besar hutang kita. Lima tahun berturut-turut harus terus menerus kita kurangi. Dengan penerimaan yang makin besar, kebocoran makin kecil, korupsi yang kita berantas, tidak lagi harus merengek-rengek meminjam-minjam dari negara lain. Ini sangat mendasar yang harus saya laporkan bahwa semua upaya kita menuju suatu tingkat yang lebih mandiri pembiayaan dana negeri dengan demikian semua tujuan tadi dapat kita capai. Hadirin sekalian, Kita bisa mencapai seperti itu, meningkatkan pendapatan nasional seperti itu, apabila iklim di negeri kita makin baik, apabila politik makin baik, apabila keamanan di seluruh Indonesia makin baik, apabila hukum makin baik, apabila masalah-masalah ketenagakerjaan atau perburuhan dapat terkelola dengan baik, apabila menyangkut sentralisasi tidak terjadi benturan atau peraturan-peraturan daerah dengan peraturan pemerintah, dengan undang-undang, dan lain-lain. Pendek kata pemerintah pusat dan daerah, harus menciptakan iklim yang lebih baik, kalau iklimnya lebih baik maka dunia usaha akan bangkit dan tumbuh kembali, investasi baik dalam maupun luar negeri akan datang kembali. Pergerakan kebangkitan ekonomi nasional pertama-tama menciptakan lapangan kerja, yang kedua meningkatkan pendapatan negara dan apabila pemerintahnya bersih, good governance terbangun, maka sekali lagi dana itu bisa kita gunakan untuk membiayai yang saya sebutkan tadi. Dalam rangka itulah saya laporkan ke hadapan Hadirin sekalian,

544

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

bahwa dua bulan ini, dan insya Allah akan kami teruskan bulan-bulan berikutnya lagi, insya Allah sampai dengan waktu yang diberikan rakyat kepada saya dan pemerintahan yang saya pimpin, melaksanakan semua kegiatan menuju terciptanya iklim seperti itu, sehingga semua kehidupan bernegara, berbangsa, berpemerintahan itu bisa berjalan dengan baik. Itu menjadi tugas dan kewajiban kita. Oleh karena itu, kalau pertama penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dilaksanakan dengan sangat intensif, sangat serius, jangan belum-belum dianggap ini hanya hangat-hangat tahi ayam, hanya retorika, Allah mendengar apa yang saya sampaikan ini. Kami akan berjuang sekuat tenaga menciptakan pemerintahan yang baik, memberantas korupsi, menyelamatkan aset negara dan uang rakyat. Ini sedang berjalan. Oleh karena itu, saya mohon dukungan dari semua, penegakan hukum, pemberantasan KKN. Kemarin Saya mengundang Pimpinan Bank Indonesia dan Jaksa Agung. Tolong selamatkan aset negara dan uang rakyat, termasuk yang di bank dan seluruh Indonesia. Jangan terjadi seperti yang dulu-dulu, ratusan trilyun hilang dan tidak jelas ke mana perginya. Jangan terjadi lagi. Kita ingin selamatkan. Tambah kekuatan dengan tiang negara kita. Yang kedua, kesejahteraan, kami bekerja sekarang ini, menteri pendidikan yang bekerja terus, bagaimana biaya pendidikan makin terjangkau, di bawah koordinasi Menko Kesra. Janganlah membeli buku menjadi mahal, ini mahal itu mahal, bagaimana rakyat miskin bisa menyekolahkan putrinya? Ini yang kami tata kebijakan, peraturan dan langkah-langkah ke arah itu. Kesehatan, Menteri Kesehatan sedang memikirkan harga obat-obatan makin murah, gratis untuk mereka yang sangat miskin dan mereka yang tidak mampu melakukan perawatan kesehatan, menghidupkan Puskesmas, ini yang sedang kami tata. Rakyat butuh rumah, tidak adil kalau yang tumbuh hanya mall, hotel, apartemen, bagaimana rumahrumah untuk rakyat? Yang sedang kami siapkan bagaimana

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

545

perumahan rakyat ditingkatkan ke depan. Kemudian juga kita ingin meningkatkan kualitas ekspor kita, agar ada devisa yang masuk, kita ingin kerjasama yang baik untuk pembiayaan, dengan cara-cara diplomasi dan negosiasi yang sedang berjalan sekarang ini. Alhamdulillah, kemarin, ketika dilaksanakan pertemuan APEC ini dan pertemuan ASEAN di Laos, ada komitmen pertemuan antara negara-negara barat untuk bekerjasama dengan Indonesia agar terjadi pertumbuhan secara bersama. Indonesia tumbuh, mereka juga mendapat keuntungan, semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan kita, ini sedang kita lakukan. Keamanan di seluruh tanah air sedang kita atasi satu persatu. Saya sudah datang ke Aceh, insya Allah besok ke Papua, dua hari lagi ke Ambon, untuk meningkatkan keamanan yang ada di daerah-daerah itu. Kemudian, langkah-langkah lain yang sedang kami laksanakan, tentu saja Bapak, Ibu, Hadirin sekalian, tidak mungkin dalam dua bulan ini pemerintah mengerjakan semua pekerjaan yang memang harus kami selesaikan secara bertahap dan terus-menerus, lima tahun mendatang. Tetapi landasan itu sudah kami letakkan, arah sudah kami letakkan satu persatu sedang kami kerjakan. Oleh karena itu kami memahami kalau ada kritik, kalau ada katakanlah harapan-harapan yang sangat tinggi, katakanlah kami, karena memang dua bulan kami tidak bisa melaksanakan segalanya, namun kami yakin dengan apa yang kami lakukan itu. Insya Allah kami terus maju menghadapi masalah satu demi satu sebagaimana yang Saya sampaikan tadi. Hadirin sekalian yang saya hormati, Sesungguhnya kebangkitan negara kita itu berpulang kepada kebangkitan daerah-daerah di Indonesia. Saya harus sekali lagi memberikan pujian kepada Jawa Timur, atas capaian, atas kinerja, atas prestasi yang dicapai hingga hari ini. Pertumbuhan ekonomi 3,3% di atas pertumbuhan nasional

546

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

yang baru 4,5 atau 4,8%. Kemudian pendapatan daerah Jawa Timur meningkat, kalau tidak salah dilaporkan gubernur 140 trilyun, itu lebih dari 5% total GNB nasional. Kemudian Saya melihat potret pengangguran, potret kemiskinan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pelayanan publik juga makin baik. Kalau masing-masing provinsi seperti ini, bekerja siang dan malam meningkatkan kinerjanya makin baik, makin baik, bisa membalik telapak tangan, seluruh Inodnesia, tentu ada kemajuan yang diperoleh rakyat kita. Karena itu, di depan para gubernur kemarin, para gubernur kami undang, masing-masing menjelaskan kepada saya selaku Presiden, bagaimana upaya para gubernur itu, nanti tentu bagaimana upaya para walikota untuk, satu, mengatasi pengangguran. Bagaimana konsepnya lima tahun ke depan? Mengurangi kemiskinan bagaimana ke depan? Meningkatkan pendidikan, bagaimana pula, meningkatkan kesehatan, membangun infrastruktur apa yang diperlukan. Listrikkah? Jalankah? Air bersihkah? Telekomunikasi? Apa yang diperlukan? Bagaimana memberantas KKN yang nyata? Mencegah korupsi yang nyata? Dan kemudian bagaimana meningkatkan pelayanan public. Jangan makin sulit rakyat kita mengurus sesuatu, harus makin mudah, kewajiban kita memberikan pelayanan sebaik-baiknya, proteksi sebaik-baiknya. Kalau itu dijalankan oleh para gubernur, para walikota dan ajakan saya di sini, hadir Pak Walikota, Pak Gubernur, mari bersama-sama mengemban tugas seperti itu. Hadirin sekalian, Saya memang memahami sekali lagi harapan dari rakyat kita begitu tinggi, bagaimana Indonesia ke depan ini makin pulih, makin tumbuh dengan baik. Tetapi sekali lagi, semua itu memerlukan waktu, memerlukan tahapan dan memerlukan kerja keras. Oleh karena itulah saya mengajak semua unit pemerintahan, mari kita bekerja sekuat tenaga, kritik dengarkan, unjuk rasa dengar apa yang disuarakan, dengan harapan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

547

tetap tertib, jangan menimbulkan kerusuhan-kerusuhan nasional, nanti nggak jadi-jadi kita memulihkan ekonomi, tidak jadi-jadi membangun negara, tapi untuk demokrasi boleh, silakan, apa kritiknya, apa protesnya, apa komentarnya. Mari kita terus berjalan, terus berikhtiar, terus berupaya agar semua itu dapat kita laksanakan dengan baik. Saya titip, saya mohon kepada para ulama yang hadir di sini untuk juga menciptakan suasana yang lebih teduh, yang penuh dengan harmoni, dengan persaudaraan, penuh dengan persatuan. Saya kira semangat kita sama. Ke mana kita melangkah bersama untuk mencapai tujuan yang besar itu. Kemarin terus terang, ini saya curhat kepada para Ulama. Saya menyampaikan kepada Menko Kesra, kritik saya terhadap tayangan di televisi yang berlebihan. Saya terus terang risau melihat tayangan televisi yang dilihat oleh anak-anak 24 jam di seluruh pelosok tanah air. Ada adegan-adegan yang benar-benar porno, pornogra, pornoaksi, wanita-wanita perutnya telanjang, pusarnya kelihatan dan tenang saja tampil di televisi kita. Saya minta itu dihentikan dan kemudian marilah kita bangun kehidupan yang santun, kehidupan sosial yang baik. Jangan menampilkan adegan-adegan yang memunculkan kemaksiatan, kejahatan yang tidak perlu. Tanya cara mengekspresikan keindahan, estetika, masih banyak cara yang lain, tetapi kalau sudah berlebihan, saya kira bertentangan dengan apa yang kita kehendaki. Demikian juga misalnya, dinamika di luar, seperti unjuk rasa, boleh dalam demokrasi, kita dengar apa yang menjadi protesnya begitu. Tapi kita mohon tertib, supaya tidak mengganggu pedagang-pedagang, supaya tidak mengganggu pengguna lalu-lintas, kehidupan masyarakat tetap bisa berjalan dengan baik. Mohon para tokoh masyarakat, para ulama, juga mengajak semua menjalani kehidupan seperti itu. Saya kira akhirnya semua itu akan dapat kita lakukan kalau ada kebersamaan di antara kita, misalnya umaro, ulama dan umat, apabila ada kebersamaan, pemerintah pusat, peme-

548

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

rintah daerah dan masyarakat luas. Apabila ada kebersamaan antara dunia usaha dan pihak pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat luas. Pendek kata, mengambil contoh negaranegara lain yang maju itu, terjadi kebersamaan pada tingkat nasional, tidak terkotak-kotak. Bukan kebersamaan kolusi yang merugikan rakyat, tapi sinergi yang menguntungkan rakyat, karena mereka masing-masing mengambil tanggung jawab, masing-masing bekerja, saling membantu sehingga bisa mencapai sasaran-sasaran yang kita harapkan bersama. Saya kira itulah yang dapat saya sampaikan Bapak, Ibu hadirin sekalian, dan para pejabat yang sedang mengemban amanah, mohon doa restu, mohon nasihat, mohon bimbingan dan tentunya sekali lagi, masalah, sebesar apapun, seberat apapun yang dihadapi oleh negara ini, kalau kita melangkah dengan baik, insya Allah dengan ridho Allah SWT akan dapat kita pecahkan dan kita akan membangun Indonesia yang lebih baik dari sekarang . Sekian, semoga Allah SWT mendengar niat dan doa kita, meridhoi upaya kita bersama, dan senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita sekalian. Sekian, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Surabaya, 23 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

549

Pengarahan Presiden Republik Indonesia


Kepada Satkorlak Nabire
Nabire, 25 Desember 2004

Yang saya hormati para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Gubernur Papua beserta Ibu, Saudara Bupati Nabire dan para jajaran pemerintahan di Nabire, termasuk anggota perwakilan rakyat daerah Nabire. Yang saya hormati saudara Wakil Kepala staf TNI Angkatan Laut yang sedang melaksanakan operasi Baskara Jaya, pimpinan organisasi kemasyarakatan yang juga sedang melaksanakan bakti sosial di wilayah Nabire, dari Yayasan Peduli Indonesia, Unilever, dan lain-lain, Saudara-saudara para pejuang kemanusiaan dan sukarelawan yang jug sedang melaksanakan tugas-tugas di Nabire, Para Tokoh Masyarakat, Hadirin sekalian yang saya hormati Selamat siang, Salam sejahtera untuk kita semua, Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Pertama, meskipun kita masih dalam prihatin dan penuh rasa duka akibat bencana alam yang menimpa daerah dan masyarakat Nabire yang kita cintai ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena kita masih diberi kekuatan, kesehatan untuk terus melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa

550

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dan negara, termasuk tugas untuk memulihkan kembali, membangun kembali Nabire dari gempa bumi atau bencana alam yang terjadi di waktu yang lalu. Hari ini, tentu hari yang mulia, tanggal 25 Desember, ijinkan saya atas nama negara, pemerintah dan rakyat Indonesia mengucapkan Selamat Natal kepada Saudara-saudara umat Kristiani yang merayakan pada hari ini. Keteduhan dan kedamaian semoga dapat meningkatkan rasa persaudaraan, rasa toleransi dan harmoni kita sebagai umat, sebagai rakyat, sebagai keluarga besar bangsa Indonesia untuk menjalankan bersama, kita membangun hari esok yang lebih baik. Tujuan kunjungan saya beserta para menteri dan rombongan hari ini dan sampai besok adalah pertama, tentu saya akan melihat dari dekat kondisi dan situasi kota dan daerah Nabire pasca gempa bumi, sekaligus saya gunakan untuk bertemu, bertatap muka dan berdialog dengan saudara-saudara kita yang ada di Kota Nabire ini. Sebagaimana diketahui oleh Bapak Bupati dan Saudara-saudara, di Nabire ini, waktu terjadi gempa bumi pada tanggal 26 November yang lalu, mohon maaf saya tidak bisa segera datang, karena 28 pagi saya mengemban tugas untuk menghadiri KTT ASEAN di Laos. Dan baru kali ini saya secara pribadi bisa datang, meskipun sebenarnya setiap kali ada musibah, ada bencana alam, ada gempa bumi, yang kita pentingkan adalah sistem kita harus segera bekerja. Sistem dalam arti bahwa langkah-langkah tanggap darurat itu segera bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan yang lain, seperti rehabilitasi dan rekonstruksi. Yang kedua tujuan kunjungan saya adalah untuk melihat apakah justru apa yang saya sebut tadi, sistem penanggulangan pasca bencana ini telah berjalan semestinya. Oleh karena itu saya datang bersama para menteri, yang saya mintakan pada sore, malam dan besok pagi, melakukan evakuasi, melaksanakan koordinasi dengan Pak Gubernur, Pak Bupati, dan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

551

semua pejabat yang sedang mengemban tugas, apakah, sekali lagi kita telah menjalankan tugas dengan benar, apalagi yang harus dilakukan untuk memulihkan dan membangun kembali Nabire pasca gempa bumi ini. Yang ketiga, tujuan kunjungan saya adalah, setelah kita melihat, menyaksikan, mendiskusikan dengan yang ada di Nabire, dengan Pak Gubernur, dengan Pak Bupati dan tokoh masyarakat, dengan semua, bagaimana langkah-langkah jangka menengah dan jangka panjang untuk membangun Kota Nabire yang lebih berdaya tahan, apabila, meskipun kita semua sama-sama tidak menghendaki, meskipun kita berdoa kepada Tuhan yang Maha Kuasa untuk tidak terjadi, apabila ada gempa kita bisa mencegah terjadinya kerusakan yang tidak perlu, yang sesungguhnya dapat kita cegah. Nah, di sini, berkaitan dengan tata kota, konstruksi, infrastruktur, bentuk rumah yang tahan gempa dan upaya-upaya lain yang dapat kita lakukan sejak sekarang ini untuk masa depan, pada jangka menengah dan sekali lagi jangka panjang. Inilah tiga tujuan saya melaksanakan kunjungan di Nabire ini. Setelah saya melihat tadi, satu demi satu dan saya masih ingin lihat lagi nanti sore. Nanti malam saya masih ingin terus berkomunikasi dengan Saudara-saudara, maka saya melihat memang dalam batas-batas tertentu, langkah tanggap darurat telah berjalan, telah dapat dilaksanakan. Saya juga memantau, karena saya tahu para menteri, jajaran pemerintah pusat dan daerah juga bekerja, bahkan sebelum ini saya meminta dan telah berkunjung ke tempat ini, Wakil Presiden, maka saya lihat, dalam batas-batas tertentu, langkah tanggap darurat telah berjalan, telah dapat dilaksanakan dengan baik. Setiap kali terjadi bencana alam gempa bumi biasanya, dan ini saya sangat berterima kasih atas spontanitas, kesukarelaan, bantuan-bantuan dari berbagai pihak itu datang dan mengalir. Tetapi bantuan itu, jumlah bantuan itu sendiri belum berarti apa-apa kalau tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan dengan baik berarti ditata, diatur, disalurkan

552

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

dengan organisasi yang baik, baik itu perawatan, baik itu pencegahan penyakit-penyakit pasca gempa, pasca bencana yang sering terjadi. Pemberian bantuan makan, perumahan sementara, perawatan pengungsi, tindakan keamanan, dan yang lainnya. Sekali lagi itu memerlukan penanganan dan langkah-langkah pengelolaan yang baik. Saya meminta kepada Pak Gubernur, Pak Bupati dan semua pejabat yang ada di daerah ini, teruslah dilakukan pengelolaan itu dengan sebaik-baiknya, seperti tadi dirumah sakit, meskipun gedungnya belum mapan, tetap dipelihara kebersihannya, tetap dipelihara pengaturannya sehingga perawatan-perawatan kesehatan itupun berjalan dengan baik. Saya tadi berdialog tentang apa-apa yang diperlukan. Seringkali bantuan itu di satu sisi menumpuk, kalau sudah beras, beras semua, kalau supermi, supermi semua. Padahal barangkali yang diperlukan ada jenis yang lain. Ini juga memerlukan pengaturan, komunikasi, koordinasi, sehingga bantuan yang datang itu tepat sasaran, tepat guna dan itu yang memang betul-betul diperlukan. Saya meminta sekali lagi, bahwa pengelolaan ini betulbetul dilaksanakan dengan baik, dengan demikian semua bantuan itu meringankan beban saudara-saudara kita yang menderita karena bencana. Saya tahu ada persoalan transportasi, masih ada yang di Biak, ada yang membantu, masih ada yang di Jakarta saya dengar. Tolong ini pun bisa dipecahkan secara bersama. Koordinasi lintas sektoral, baik horisontal maupun vertikal. Dengan demikian, tanggap darurat ini betul-betul bisa berjalan secara efektif. Pengalaman kita di banyak tempat, ketika terjadi bencana alam, itu seringkali transparansi, akuntabilitas, komunikasi, itu menjadi penting. Saya tidak ingin, bukan hanya di Nabire, dimanapun terjadi ketidaksalingpercayaan di dalam menggunakan, menyalurkan bantuan-bantuan yang datang ke tempat itu. Ini bisa dicegah kalau terjadi komunikasi yang baik, pen-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

553

jelasan yang baik, transparansi dan dipertanggungjawabkan. Ini bisa dicegah hal-hal yang tidak kita inginkan itu kalau ada partisipasi yang positif dari unsur masyarakat, lembaga swadaya masyarakat yang diajarkan dalam mengelola bantuanbantuan itu. Saya tentu harus melindungi kalau ada tindakan-tindakan, atau dugaan atau kecaman terhadap pejabat-pejabat yang sudah bekerja siang dan malam yang tidak melaksanakan kesalahan apapun tetapi dituduh melakukan yang tidak-tidak, kewajiban saya. Tetapi sebaliknya, saya minta diberikan sanksi kalau ada kesalahan atau terjadi hal-hal yang menyimpang dari seharusnya. Ini memerlukan tanggung jawab dan komitmen kita bersama. Jadi yang penting bagi saya transparansi, pertanggungjawabkan, komunikasikan kepada rakyat dan ajak unsur-unsur masyarakat, sekali lagi untuk berpartisipasi dalam pengelolaan itu. Ini yang pertama. Jadi saya minta dilanjutkan terus langkah-langkah tanggap darurat yang sedang berjalan sekarang ini. Berikutnya lagi adalah rehabilitasi dan rekonstruksi. Kalau saya melihat, mendengar, membaca, paparan Bapak Bupati, memang biaya yang diperlukan tidak sedikit. Perlu Saudara-saudara ketahui, bahwa untuk membangun kembali daerah-daerah pasca gempa, bukan hanya Nabire, tetapi sebagaimana yang saya kunjungi kemarin di Alor, kemudian di tempat-tempat yang lain, seperti di Jawa Timur, ada bencana banjir dan dengan eksibilitas yang dapat dipertanggungjawabkan itu berusaha untuk memberikan bantuan tanggap darurat. Nah, fase berikutnya lagi yang namanya rehabilitasi dan kemudian rekonstruksi. Itu harus kita pilih, mana yang dapat dilakukan dengan recovery program. Tiidak mungkin semuanya dilaksanakan segera, karena memang kemampuan pemerintah, kemampuan negara tidak memungkinkan. Kita pilih mana yang kita prioritaskan, misalnya jembatan,

554

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kalau jembatan hancur, macet komunikasi, transportasi darat tentu akan lumpuh, akan mengganggu kehidupan masyarakat di wilayah itu, misalkan, apalagi, fasilitas publik yang memang sangat diperlukan oleh rakyat itu. itu bisa kita laksanakan dengan recovery program. Nah, sisanya tentu akan kita programkan. Program itu disesuaikan dengan tahapan. Kita bicarakan dengan DPR, kita carikan dananya, bagaimana tahap pembangunannya dan lain-lain. Begitu manajemen pemerintahan, begitu cara-cara kita membangun kembali daerah pasca bencana, yang harus di sinkronisasikan dengan pembangunan di seluruh tanah air . Hal ini harus dipahami oleh seluruh pihak, oleh Pak Gubernur, Pak Bupati dan semua pejabat yang ada di Nabire ini. Tahapan seperti itu akan kita laksanakan, tanggap darurat yang sekarang ini sedang berjalan, kemudian recovery program untuk prioritas-prioritas tertentu, dan sisanya akan kita tata, kita rancang, kita laksanakan sesuai dengan tahapan pembangunan kembali yang memerlukan anggaran yang kita persiapkan dengan baik. Ini juga perlu dijelaskan kepada rakyat, kepada masyarakat, jangan sampai ada suara-suara minor, sepertinya pemerintah pusat, pemerintah provinsi tidak tanggap, tidak melakukan pembangunan. Kita semua sangat peduli, kita semua ingin, korban musibah mendapatkan perlakuan yang baik, segera dipulihkan kehidupannya dan dibangun kembali daerahnya. Itu menjadi kewajiban dan tekad pemerintah, namun perlu disadari kemampuan pemerintah, kemampuan negara selalu ada batasnya. Oleh karena itulah kita akan laksanakan dengan tahapan seperti yang saya sampaikan tadi. Sekian, selamat sore, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Nabire, 25 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

555

556

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Briefing Press Presiden Republik Indonesia


Mengenai Bencana Alam Yang Terjadi Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara
Rumah Dinas Gubernur-Jayapura, 26 Desember 2004 Atas bencana alam yang menimpa kedua provinsi kita, yaitu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara, selaku Presiden, saya tentu amat prihatin atas terjadinya musibah dan bencana alam, dan tahun 2004 ini merupakan tahun ujian dan tantangan berat bagi bangsa Indonesia, setelah bulan Februari dan bulan November lalu, Nabire diguncang oleh gempa bumi. Pada bulan November, Alor juga mengalami bencana yang sama. Dan hari ini, kedua provinsi kita diguncang oleh gempa bumi, termasuk gelombang tsunami yang skalanya amat besar. Kita tahu, bahwa beberapa negara juga mengalami bencana yang sama, bahkan skalanya yang lebih tinggi dari segi korban, misalkan Srilanka, India, tetapi dari kacamata nasional, bencana yang terjadi, baik di Aceh Darussalam, maupun Papua ini, memiliki ukuran yang besar. Oleh karena itu, saya memposisikan bencana ini sebagai bencana nasional yang memerlukan langkah-langkah tanggap darurat secara nasional pula. Setelah saya mendegar dan mendapatkan laporan atas terjadinya bencana itu, saya meminta Wakil Presiden untuk mengambil langkah-langkah segera, dalam kapasitasnya selaku Ketua Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam dan Pengungsi dengan menggunakan perangkat yang ada. Saya memberikan instruksi kepada Wakil

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

557

Presiden, agar segera memobilisasi sumber daya yang sangat diperlukan untuk tindakan penyelamatan saudara-saudara kita di daerah bencana, bantuan obat-obatan, bantuan makanan, dan lain-lain, yang merupakan langkah-langkah tanggap darurat, dikendalikan langsung oleh Bakornas PBP. Sementara itu, untuk kecepatan, saya juga sudah meminta Panglima TNI, Kapolri, untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai wujud dari bakti sosial, operasi kemanusiaan, operasi tanggap darurat yang lain. Sementara itu, Bulog sudah saya siagakan, agar apabila diperlukan, bisa juga memberikan bantuan, utamanya logistik, beras, yang tentu sangat diperlukan di daerah bencana itu. Sementara dari Jayapura, para Menteri juga terus melakukan pengendalian, koordinasi dan instruksi ke jajarannya masing-masing. Dan besok, saya memang membatalkan acara kunjungan saya ke Ambon, saya limpahkan kepada dua menteri yang sekarang sudah ada di Ambon, Menteri Perhubungan dan Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah. Saya besok akan kembali ke Jakarta melalui Makasar, sehingga para Menteri bisa segera berangkat menuju Sumatera Utara maupun Aceh. Dan saya juga akan segera ke sana, setelah Wapres mengatasi dulu dan kembali ke Jakarta. Saya menyambut baik kepedulian dan spontanitas saudara-saudara kita untuk memberikan bantuan, tetapi memang saya tahu, suasananya tidak mudah. Saya mendapat laporan, listrik terputus, komunikasi terputus, sehingga koordinasi tidak selancar yang kita perkirakan. Oleh karena itu, saya menetapkan Medan sebagai pos nasional kita, dan di situ saya minta semua langkah-langkah tanggap darurat bisa dilaksanakan secara efektif. Ada berita yang sampai ke saya, negara sahabat, seperti Republik Rakyat Tiongkok maupun Malaysia, akan memberikan bantuan. Tentu saya ucapkan terima kasih, tetapi saya justru lebih menghimbau kepada saudara-saudara kita sendiri, bangsa Indonesia untuk pada saat ini, menunjukkan

558

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

kepedulian, kesetiakawanan sosial yang tinggi, agar bisa meringankan beban saudaranya yang terkena musibah. Saya minta agar bantuan dari semua pihak dikelola dengan baik, dikoordinasikan dengan baik, sehingga mencapai sasaran yang kita harapkan. Sementara itu, saya juga mengucapkan simpati dan belasungkawa terhadap, baik saudara-saudara kita sendiri yang menjadi korban bencana ini, dan juga negara-negara sahabat yang juga mengalami musibah yang sama. Itulah yang dapat saya sampaikan kepada Saudara, yang jelas, sistem kita bekerja. Sejak tadi, kita sudah melaksanakan langkah-langkah tanggap darurat, bahwa ada kesulitan di lapangan, kesulitan teknis, kesulitan operasional, itu semata-mata karena kondisi di daerah bencana yang memang kekurangan fasilitas akibat bencana, seperti listrik, telekomunikasi, jaringan jalan, bandara, pelabuhan, dan lain-lain, , yang tadi telah saya sampaikan. Demikian, ada pertanyaan?

Wartawan:
Apakah sudah diketahui berapa jumlah korban Pak?

Presiden RI:
Masih terus berkembang, karena kesulitan komunikasi, laporan yang saya terima hingga posisi sekarang ini, 22.30 WIT, jumlah itukorban sekitar 500 sampai 600 orang, belum akurat. Oleh karena itu, saya minta segera, setelah alat komunikasi pulih kembali, segera diteliti, karena bagaimana pun, kita memiliki data yang akurat. Satu jiwa pun, satu raga pun, dari saudara-saudara kita, ini sangat penting, kalau masih bisa diselamatkan, diselamatkan. Apabila sudah meninggal dunia, harus kita rawat dengan baik. Baiklah Saudara-saudara, kalau tidak ada pertanyaan yang lain, itulah yang terjadi di tanah air kita. Ini ujian,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

559

tetapi saya percaya dengan kesetiakawanan sosial kita, persatuan kita, kepedulian kita, semua akan dapat kita atasi. Di sinilah saatnya kita menunjukkan kebesaran kita sebagai bangsa, keuletan kita, jangan menyerah, insya Allah, semua itu akan dapat kita atur dengan baik. Terima kasih, selamat malam.

Jayapura, 26 Desember 2004

560

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia


Seusai Kunjungan Kerja Ke Provinsi Papua
Bandara Sentani, Jayapura, 27 Desember 2004

Tadi saya sudah menerima delegasi dari mahasiswa Papua dan beberapa pendamping, yang intinya di dalam pembangunan ekonomi Papua, sesuai dengan Otonomi Khusus itu bisa dilaksanakan dengan benar dan dilakukan oleh pemerintah yang bersih atau good governance, dan terhindar dari penyimpangan dan berbagai tindak KKN. Disamping itu, mereka juga mengucapkan terima kasih atas telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah tentang Majelis Papua dengan harapan, itu juga bisa menjadi bagian dalam memajukan ekonomi Papua ke depan nanti. Saya menyambut baik dan mendukung langkah-langkah mahasiswa itu untuk bersama-sama jajaran pemerintah dan masyarakat untuk menjalankan Otonomi Khusus dengan sebenar-benarnya, membangun kembali Papua dengan pemerintahan yang bersih, good governance, sehingga semua sasaran dapat diwujudkan. Saya katakan pada mereka, era baru membangun Provinsi Papua adalah era untuk menyentuh segala aspek kehidupan rakyat kita di sini, keadilannya, kehormatannya, harga dirnya, kesejahteraannya, sehingga mereka, tahun demi tahun, berubah dengan Otonomi Khusus ini, tidak lagi tertinggal dengan saudara-saudara yang lain, dan mereka mendapatkan ruang yang cukup untuk juga berkontribusi dan berpartisipasi dalam pembangunan di Papua. Ini semangat kita, dan saya sampaikan kepada mereka, mari kita lakukan bersama, pemerintah

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

561

pusat, pemerintah daerah, masyarakat luas, termasuk generasi muda. Saya menilai, pikiran-pikiran mereka orisinil dan justru bebas dari pengaruh kepentingan-kepentingan politik praktis. Itulah yang harus kita dengar, kita dukung, karena yang saya tangkap itu, semua itu, untuk kebaikan Papua, Papua yang diharapkan lebih damai, lebih adil, dan lebih sejahtera.

Wartawan
Pak, dikabarkan hari akan langsung ke Aceh?

Presiden Republik Indonesia


Saya memutuskan setelah satu hari kemarin, siangnya memberikan instruksi mengendalikan langkah-langkah tanggap darurat secara nasional, termasuk saya minta Wakil Presiden untuk berangkat dulu ke Aceh, pagi hari ini, sambil memastikan bahwa sistem nasional kita berjalan, untuk memastikan membatalkan kunjungan ke Ambon, saya juga tidak akankembali ke Jakarta dulu. Saya akan langsung menuju daerah bencana Medan ataupun Aceh nanti, dan dalam rangka ini, mengingat besarnya korban jiwa, skalanya, maka setelah saya tetapkan sebagai bencana nasional tadi malam, saya menetapkan sebagai hari berkabung nasional selama tiga hari. Kita akan menaikkan bendera setengah tiang, menghimbau kepedulian, kesetiakawanan sosial seluruh rakyat Indonesia, mari kita bekerja untuk meringankan beban saudara-saudara kita, setela Nabire, Alor, daerah bencana, sekarang ini. Mudah-mudahan kita dikuatkan kesabaran kita, kegigihan kita, tapi juga sekaligus kebersamaan kita sebagai bangsa.

Wartawan
Berapa banyaknya korban Pak?

562

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Presiden Republik Indonesia


Catatan yang saya terima, tiga jam ini, mencapai 4.185, saya belum cek secara detil ya, tetapi ini yang masuk catatan saya, lebih besar dari Srilanka maupun India. Jadi ini betul-betul gempa bumi ataupun earthquake, bencana termasuk tsunami pada zona bumi, membentang mulai dari Srilanka, India, terus sampai ke wilayah kita.

Jayapura, 27 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

563

564

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Pengarahan Presiden Republik Indonesia


Di Posko Bantuan Bencana Nasional NAD-Sumut
Medan, 28 Desember 2004 Satu hari sebelumnya, saya sedang berada di Nabire dan di Jayapura, mengunjungi saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana alam, atau gempa bumi. Hari ini, mulai pagi, siang, sore, saya berada di Banda Aceh. Keadaan di Nanggroe Aceh Darussalam, sebagaimana keadaan di beberapa tempat di Sumatera Utara, memang dalam suasana kesulitan, dan skalanya cukup besar, yang memerlukan bantuan kita semua. Korban jiwa besar. Kerusakan infrastruktur dan bangunan-bangunan besar. Jumlah saudara-saudara kita yang masih hilang besar. Jumlah yang luka-luka dan sakit, besar. Situasi belum pulih. Telekomunikasi, belum pulih benar. Angkutan, belum normal. Jalan-jalan, sebagian rusak. Pendek kata, kalau kita tidak memberikan bantuan, secara cepat dan tepat, kondisi saudara-saudara kita itu, memang mengkhawatirkan. Saya bersyukur, seluruh rakyat Indonesia, sejak terjadinya gempa bumi, dengan sukarela, dengan ikhlas, dengan penuh solidaritas, persaudaraan, dan kesetiakawanan, memberikan bantuan hingga saat ini. Pihak-pihak luar negeri, juga memberikan bantuan yang sangat penting. Saya berharap, semua itu dapat dikelola dengan benar, dan dapat disalurkan dengan benar pula. Saya berterima kasih kepada Saudara Gubernur, dan Saudara-saudara semua, yang ada di Sumatera Utara ini, untuk disamping menjadi Posko Aju, juga menjadi daerah pe-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

565

nyangga dan bantuan. Tanpa bantuan Saudara, tentu, proses tanggap darurat dan proses rehabilitasi awal, baik di Sumatera Utara, maupun di Nanggroe Aceh Darussalam, tidak akan berjalan dengan baik. Saya mengambil kesimpulan dan telah memberikan pengarahan di Banda Aceh, tadi sore, prioritasnya sekarang ini adalah pertama, telekomunikasi, atau komunikasi antara Medan, Banda Aceh, dan kabupaten-kabupaten, harus segera pulih kembali. Yang kedua, bahan makanan, obat-obatan, pakaian, tenda, dan peralatan-peralatan itu harus dapat didistribusikan ke seluruh daerah yang memerlukan bantuan. Yang ketiga, banyak pengungsi-pengungsi yang bertebaran, saya minta direlokasi, masing-masing kabupaten, ada tempat-tempat yang baik, sehingga memberikan bantuan makanan mudah, memberikan bantuan obat-obatan mudah, perawatan kesehatannya mudah, keamanannya pun dapat diberikan. Yang keempat, saya sudah meminta, dan sekarang sedang bekerja, jenazah-jenazah saudara kita, yang jumlahnya ratusan, segera dikebumikan dengan baik, dengan acara yang religius, memperhatikan kesehatan lingkungan. Sekarang sedang berlangsung pencarian saudara-saudara kita yang hilang, meskipun kita memperkirakan yang masih tetap hidup kecil, tetapi selalu ada kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi kita harus terus mencari saudara-saudara kita yang hilang. Kemudian yang kelima, pembersihan kota, terutama di Banda Aceh dan lain-lain, perlu dilakukan, karena kotanya sangat penuh dengan puing-puing, dan kalau tidak dibersihkan akan menimbulkan masalah kesehatan. Yang keenam, bahan bakar minyak yang sudah mulai antri. Antrian panjang, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan gangguan keamanan, ketertiban, dan juga kekurangan hidup sehari-hari. Dari gambaran itu semua, kesimpulannya adalah, seluruh rakyat Indonesia, tentu pertama-tama Pemerintah Republik Indonesia, termasuk Saudara-saudara di Sumatera Utara,

566

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, saya harapkan memberikan bantuan, memberikan kontribusi untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang masih menderita. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan, atas kerja keras Saudara selama dua hari dua malam ini, teruskan, untuk bersama-sama dengan komponen bangsa yang lain, melaksanakan tindakan solidaritas, kesetiakawanan sosial, membantu saudara-saudara kita yang ada di daerah bencana. Dengan penjelasan enam prioritas tadi, saya minta Saudara Gubernur, dan Saudara-saudara sekalian, bisa berkontribusi, bisa menempatkan bantuan apa yang perlu diberikan. Dan akhirnya, bantuan yang begitu besar, kontribusi yang begitu banyak dari dalam dan luar negeri, memerlukan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi. Catat dengan baik, pertanggungjawabkan dengan baik. Salurkan tepat sasaran, dengan demikian, semua yang telah diberikan oleh saudarasaudara kita sampai pada sasaran yang diharapkan, dengan penuh transparansi dan akuntabilitas. Saya percayakan semua ini kepada Saudara semua, di bawah pimpinan Bapak Gubernur, tentu partisipasi dari Pimpinan DPRD, dan harapan saya, hari-hari mendatang, marilah kita tunjukan solidaritas kita, kesetiakawanan sosial kita, untuk membantu saudara-saudara kita yang memang mengalami tragedi yang sangat memilukan. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, sekali lagi, terimalah ucapan terima kasih dan penghargaan saya, mari kita bekerja keras, bersama-sama, untuk sebuah misi kemanusiaan, misi sosial, dan misi persatuan kita sebagai sesama bangsa Indonesia. Selamat bertugas, selamat berjuang, Tuhan beserta kita. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Medan, 28 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

567

568

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia


Seusai Sidang Kabinet Paripurna Mengenai Langkah-Langkah Penanggulangan Bencana Nasional Di Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara
Kantor Presiden, 30 Desember 2004

Selamat siang, Salam sejahtera untuk kita semua, Para Wartawan yang saya hormati, Saya bersama Wakil Presiden, para Menteri Koordinator, dan para Menteri yang lain, termasuk Panglima TNI dan Polri akan memberikan penjelasan pers setelah tadi kami melaksanakan Sidang Kabinet Paripurna, dengan agenda tunggal, Langkah-langkah Lanjutan Penanggulangan Bencana Alam yang Terjadi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara. Ini hari keempat, katakanlah, sejak terjadinya gempa bumi dan bencana tsunami di Aceh dan di Sumatera Utara. Karena saya kira Saudara mengetahui, pada saat terjadinya bencana alam itu, saya bersama beberapa menteri sedang berada di Jayapura. Oleh karena itu, langkah sangat dini, sangat awal, yang pemerintah lakukan waktu itu, saya bekerja dengan beberapa menteri dari Jayapura, Wakil Presiden, selaku Ketua Bakornas Penanggulangan Bencana dan Pengungsi, bekerja dan mengkoordinasikan langkah-langkah di Jakarta. Kemudian, siang hari itu juga, sebetulnya, sudah kita tugaskan, Menteri Komunikasi dan Informasi, dan se-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

569

jumlah pejabat, untuk menuju ke Aceh. Nah, hari kedua, kami ke depan, saya menuju ke Lhokseumawe, Wapres menuju ke Banda Aceh, dan selama dua hari, kita mengelola permasalahan dari depan, sekaligus memberikan directions dan langkah-langkah pengendalian yang lain. Oleh karena itu hari ini, kami untuk pertama kali melaksanakan Sidang Kabinet Paripurna. Yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menangani bencana alam yang sangat besar di Aceh dan di Sumatera Utara ini, pada prinsipnya kami akan mengelola secara sistemik, dan tentunya dengan manajemen yang kita tata dengan baik, artinya direncanakan, dianggarkan, dan dilakukan dengan mempertimbangkan segala aspek, dengan kerangka waktu yang kita tetapkan. Setelah kita lakukan analisis dan pengkajian secara cermat, baik pada tingkat Bakornas, maupun pada tingkat kabinet, maka kita tetapkan langkah-langkah rehabilitasi dan rekonstruksi itu sebagai berikut, tahun pertama, sekarang ini, sampai akhir 2005, itu kita tetapkan sebagai tahun untuk melaksanakan langkah-langkah kedaruratan. Sepanjang tahun, karena skala dan besaran dari kehancuran dan kerusakan, baik infrastruktur, maupun aspek-aspek kehidupan yang lain sangat besar. Bersamaan dengan aksi kedaruratan selama satu tahun itu, maka kita lakukan juga rehabilitasi, yang kita rencanakan akan memakan waktu sekitar satu tahun juga, kurang lebih, dan sekaligus, pada tahapan berikutnya lagi, kita akan melakukan rekonstruksi untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Dengan demikian kita pastikan, yang dilakukan pemerintah bukan hanya aksi kedaruratan, meskipun ini menjadi prioritas dan kegiatan utama pemerintah saat ini, tapi kami bertanggung jawab dan melaksanakan langkah-langkah dan rehabilitasi dan rekonstruksi sampai normal dan pulihnya kembali kehidupan masyarakat yang tertimpa bencana, baik di Nanggroe Aceh Darrusalam, maupun beberapa tempat di Sumatera Utara.

570

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Tentu saja, kita perlu memobilisasi segala potensi yang kita miliki. Pemerintah akan menggunakan kemampuan yang ada pada pemerintah, termasuk anggaran, yang tentu harus kami bicarakan dengan Dewan Perwakilan Rakyat untuk jangka lima tahun ke depan, utamanya, tahap awal, yaitu kedaruratan dan rehabilitasi, tahun 2005 mendatang. Kemudian, kita berterima kasih terhadap kontribusi dari Saudara-saudara kita di seluruh tanah air, yang sekarang pun sudah memberikan bantuannya, sumbangannya, yang tentunya ini bisa didayagunakan dengan tepat, untuk melaksanakan langkah tanggap darurat maupun rehabilitasi nantinya. Kita juga berterima kasih, pada bantuan dari luar negeri yang terus mengalir hingga saat ini. Dengan demikian, totalitas dari, yang dimiliki oleh pemerintah, termasuk anggaran yang dapat digunakan, ditambah dengan sumbangan dari masyarakat dan pihak luar negeri itu, diharapkan kita bisa melaksanakan langkah-langkah rehabilitasi dan rekonstruksi yang diperkirakan, kebutuhan dana yang diperlukan adalah sekitar 1,5 trilyun rupiah. Ini diperlukan, Bakornas, di bawah pimpinan Wakil Presiden, telah menghitung secara cermat, sebagai contoh, untuk anggaran aksi kedaruratan dalam satu tahun, atau 2005 mendatang. Untuk makanan, itu diperkirakan bisa mencapai 900 milyar, untuk pakaian itu bisa mencapai 50 milyar, untuk pelayanan kesehatan, itu bisa mencapai 150 milyar, kebutuhan tenda, itu bisa mencapai 150, kemudian untuk kegiatan-kegiatan yang lain, operasional, jumlahnya diperkirakan mencapai 1,5 trilyun. Ini dengan hitungan, bahwa yang mengungsi sekarang ini, atau yang akan menjadi pengungsi setelah kita tata kembali, bisa mencapai 500 ribu orang, dan itupun bisa lebih. Sebagaimana Saudara ketahui, bahwa dari penduduk Aceh yang berjumlah 4,5 juta jiwa, itu diperkirakan yang menjadi korban meninggal itu bisa mencapai 30-40 ribu orang, yang akan menjadi pengungsi dan akan mengalami kesulitan dalam hidup sehari-hari selama satu tahun, katakanlah jumlahnya 500 ribu orang, rumah yang hancur diperkirakan 100 ribu rumah. Oleh karena itu, untuk

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

571

tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi, diperkirakan mencapai jumlah 1,5 trilyun, sebagaimana yang saya sebutkan tadi. Tentu saja ini kami tata, sebagaimana saya sampaikan tadi, sesuai dengan kerangka waktu, sesuai juga dengan tahapan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Prioritas sekarang tentunya, tanggap darurat. Dan sesuai dengan list yang kita miliki, tentu diperuntukkan untuk makanan, pakaian, layanan kesehatan, tempat penampungan sementara, air bersih, listrik, telekomunikasi, transpor, bahan bakar, kegiatan operasional, dan lain-lain. Sejalan dengan itu, kita sudah mulai memikirkan untuk rehabilitasi atau rekonstruksi awal dari sarana-sarana umum dan rumah rakyat, sekolah, rumah sakit, PDAM, listrik, telekomunikasi, kantor-kantor pemerintah, jalan, pelabuhan, rumah rakyat, lapangan terbang di Meulaboh, pasar, dan kegiatan ekonomi yang lain. Pendek kata, itulah yang pemerintah lihat secara utuh sekarang ini. Dengan demikian, meskipun minggu-minggu pertama ini prioritas kita sangat jelas, bagaimana langkah-langkah penyelamatan, langkah-langkah tanggap darurat, baik di Banda Aceh, Meulaboh, dan daerah-daerah sekitar itu, kita sudah melangkah ke dalam satu pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang utuh. Sedangkan detil dari yang kita lakukan sekarang ini, saya kira para wartawan kemarin sudah menerima, apa yang saya instruksikan, dan sesungguhnya sudah mulai dijalankan, sejak hari pertama bahkan, hari kedua, ketiga, keempat, dan sekarang, sudah terus dilakukan oleh semua yang bertugas, baik di Jakarta, di Medan, di Sibolga, di Banda Aceh, di Meulaboh, dan di tempat-tempat yang lain. Karena para wartawan sudah mendapat copy dari direktif yang saya sampaikan ini. Ini bukan hanya sekedar direktif, bukan hanya sekedar instruksi, tapi sudah dijalankan, sedang dijalankan, dan akan terus dijalankan.

572

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Itulah yang ingin saya sampaikan, sebagai penjelasan umum bahwa pemerintah telah, sedang, dan akan terus bekerja, melaksanakan semua langkah-langkah rehabilitasi dan rekonstruksi. Kemudian bersama saya di sini ada Wakil Presiden, para Menteri, Panglima TNI dan Kapolri, karena ini konferensi pers, yang paling lengkap barangkali, sejak Kabinet Indonesia Bersatu melaksanakan tugas, saya berikan kesempatan kepada Saudara untuk menanyakan apa saja yang perlu Saudara tanyakan. Dan tentunya kalau itu sifatnya operasional dan teknis, akan dijelaskan oleh menteri atau pejabat yang bersangkutan. Saya persilakan.

Wartawan
Pertanyaan mengenai jumlah korban dan penanggulangannya

Presiden Republik Indonesia


Yang kita catat di sini, perkiraan meninggal 30 ribu sampai 40 ribu orang, korban 500 orang, dalam arti yang sedang kita rawat, yang sedang dalam daerah pengungsian. Itu termasuk yang ada di Meulaboh. Kemarin saya berkomunikasi dengan Danrem Meulaboh, Danrem Geerhan Lantara, saya bicara dengan SSB, itu yang sudah diidentikasi, itu 3500 yang meninggal, positif. Kemudian yang diduga kuat meninggal karena tertimbun reruntuhan, lumpur dan hilang, itu jumlahnya bisa mencapai 10 ribu. Dengan demikian, sudah kita hitung sekaligus di sini, termasuk perkiraan yang ada di Banda Aceh, di Lhokseumawe, di Pantai Barat Aceh, itu jumlah yang sudah kita hitung. Kemudian, tentunya, karena sedang dilaksanakan proses tanggap darurat untuk Meulaboh dan sekitarnya. Perlu Saudara ketahui bahwa Angkatan Laut sudah mulai merapat untuk memberikan bantuan, obat-obatan,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

573

makanan, mendirikan posko-posko di situ, kemudian helikopter sudah mulai juga melaksanakan tugasnya di pinggir Kota Meulaboh, dan ini masih berjalan terus. Baik melalui udara maupun melalui laut, untuk segera bisa menolong Meulaboh, dengan segala upaya, tentu dalam waktu dekat saya akan berkunjung ke Meulaboh, untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang kita lakukan tepat, cepat, dan memenuhi sasaran yang kita harapkan. Tentunya ini bagian dari komando dan pengendalian kami, tetapi di mana pun, sebenarnya kami bekerja, apakah di Jakarta, di Medan, di Lhokseumawe, di Banda Aceh, tetapi saya ingin segera melihat situasi langsung di Meulaboh, untuk secara visual mengetahui keadaan sesungguhnya, dengan demikian langkah yang kita lakukan tepat.

Wartawan
Pertanyaan mengenai perkembangan situasi di daerah bencana

Presiden Republik Indonesia


Situasinya terus berubah. Dua hari yang lalu, ketika saya berada di Lhokseumawe, dan kemudian kemarin pagi saya berada di Banda Aceh dan di Polonia, Medan, memang terjadi penumpukan logistik di tempat itu, dihadapkan dengan ukuran bandara, baik itu yang ada di Medan maupun Banda Aceh, memang ada penumpukan, sehingga kelancaran pesawat yang datang dan pergi terganggu. Itu semata-mata karena kapasitas dari bandara itu yang tidak memungkinkan pesawat angkutan udara datang dalam jumlah banyak. Tetapi sekarang situasinya sudah mulai bergeser, sejalan dengan mulai bisa dimobilisasi angkutan darat, seperti Saudara ketahui, angkutan darat di Banda Aceh, sekitarnya, semuanya rusak, hilang, lumpuh. Demikian pula di Meulaboh. Oleh karena itu, kita memobilisasi truk-truk yang ber-

574

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

asal dari Sumatera Utara, dan pengecekan kita, sampai jam sekarang ini, sudah dikerahkan ke wilayah Banda Aceh sekitar 50 truk, 40-50 truk, yang itu akan menyusul terus, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah bisa mencapai 100 truk. Karena dengan 100 truk itu, kita perkirakan 30 ton logistik bisa dimobilisasi untuk masuk ke tempat-tempat ke tempat-tempat yang memerlukan redistribusi atau resupply. Kemudian sebenarnya, kalau Saudara merasakan situasi di daerah bencana, terjadi demoralisasi, disorganisasi, belum jelas siapa yang selamat, siapa yang tidak selamat, dengan demikian, organisasi, termasuk tenaga manusia, itu memang perlu terus dikumpulkan dan dimobilisasi. Oleh karena itulah, kehadiran sukarelawan menjadi sangat penting. Sudah mulai mengalir, dan kembali, ada kesulitan angkutan untuk ke Meulaboh. Kesulitan angkutan yang lain, kemarin untuk ke Banda Aceh, tetapi situasinya sudah bergeser pelan-pelan, dengan harapan, kita pastikan dalam waktu yang tidak terlalu lama keperluan tenaga, apakah itu para medis, perawat maksud saya, kemudian PMI, kemudian dari LSM kemanusiaan itu sudah bisa mulai merapat ke depan. Harapan saya, mereka-mereka yang menjadi sukarelawan harus siap mental, siap sik, karena tugasnya tidak ringan, tetapi saya percaya kalau gigih untuk menolong Saudara-saudaranya, mereka akan bisa mengemban tugas dengan baik. Dan kami terbuka sekali untuk itu, tetapi dengan kualikasi yang tepat. Karena sekali lagi, daerahnya, keadaannya, tugasnya berat. Oleh karena itu, bagi Saudara-saudara yang akan secara sukarela menjadi petugas keamanan, saya mintakan betul-betul kualikasinya tepat, kemudian siap mental untuk mengemban tugas yang tidak ringan itu.

Wartawan

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

575

Pertanyaan mengenai bantuan luar negeri terhadap bencana yang terjadi di Indonesia

Presiden Republik Indonesia


Yang pertama, Kita akan segera menghitung, mengkalkulasi, merencanakan pembangunan lanjutan pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Bakornas akan segera bekerja, dibantu oleh departemen yang lain. Kemudian untuk rekonstruksi karena jangka menengah, lima tahun mendatang, tentunya Menko Perekonomian, Bappenas, dan Menteri terkait juga akan menghitung. Tentu harus kita bicarakan dengan Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan penganggaran yang resmi, sesuai dengan APBN yang kita alokasikan untuk tahun-tahun mendatang itu. Kemudian untuk Saudara ketahui bahwa, karena sudah banyak kontribusi dari luar negeri, termasuk ucapan simpati, ucapan belasungkawa, dan komitmen untuk membantu Pemerintah Indonesia, yang jelas saya sudah berbicara dengan Sekjen PBB Ko Annan, dengan Perdana Menteri Malaysia, Perdana Menteri Singapura, Presiden Pakistan, Raja Jordan, Perdana Menteri Australia, Perdana Menteri Belanda. Belum yang secara tertulis menyampaikan simpati dan kontribusinya. Saudara Menlu, saya akan menjelaskan nanti, saya kira tertulis saja, kontribusi dari negara-negara mana saja. Yang jelas, saya sudah mengusulkan ke Sekjen PBB kemarin, dalam percakapan telepon saya dari Medan, bagus kalau dunia, dengan disponsori oleh PBB, itu melaksanakan Konferensi Internasional untuk membantu negara-negara yang mengalami bencana, gempa atau tsunami yang berat ini, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk Srilanka, India, Thailand, Malayasia, dan lain-lain. Saya mendapat penjelasan bahwa Sekjen PBB menyetujui dan tadi malam, ketika saya berkomunikasi dengan Presiden Amerika Serikat untuk saya minta memberikan dukungan terhadap konferensi internasional ini,

576

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

responnya positif, dan saya mendengar informasi bahwa sebenarnya akan ada kontribusi internasional. Tetapi yang penting bagi saya, saya justru merasa bersyukur dan lega, sebelum komitmen internasional itu datang. Saudara-saudara kita sendiri, hingga hari ini, siang dan malam, dengan sukarela telah memberikan bantuan, berupa apa saja. Ada yang uang tunai, ada yang logistik, ada yang bantuan tenaga, sukarelawan. Saya berharap semua itu dikelola dengan benar, mulai dari Jakarta, Medan, Banda Aceh, dan semuanya dengan akuntabilitas dan transparansi yang setinggi-tingginya. Saya tidak ingin ada salah urus, sehingga tidak mencapai sasaran. Saya tidak ingin ada penyimpangan-penyimpangan apapun. Oleh karena itu, unsur LSM yang ingin bersama-sama untuk mengatasi keadaan ini, bisa memberikan bantuan agar pengelolaan kita ini tepat, tepat sasaran, tepat waktu dan sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan.

Wartawan
Pertanyaan mengenai tingkat kerusakan akibat bencana.

Presiden Republik Indonesia


Begini, yang nomor tiga dulu. Komunikasi saya dengan Danrem Meulaboh, komunikasi Wapres, Bakornas dengan mereka yang ada di depan, itu memang diperkirakan 80% Kota Meulaboh itu hancur, demikian juga daerah-daerah sekitarnya. Nah, kalau itu hancur, berarti korban akan besar sekali. Bisa setara dengan prosentase jumlah penduduk dari kota itu. Tentang detilnya, berapa yang selamat, karena langkahlangkah pencarian bagi yang mungkin masih hidup masih kita lakukan, satu jiwa pun harus kita selamatkan, kalau mereka bisa kita selamatkan. Dengan demikian, hitungan pasti terus dilakukan, sehingga kita nanti memiliki angka yang lebih denitif tentang berapa yang sudah diidentikasi meninggal, berapa yang hilang, berapa yang dirawat

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

577

di rumah sakit-rumah sakit yang sedang berlangsung sekarang ini. Berapa anak-anak, berapa wanita, berapa pria, biar nanti dihitung secara cermat. Yang dikebumikan di Banda Aceh dan sekitarnya, sekarang tercatat semuanya. Dan saya atas nama rakyat Indonesia mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara kita yang di Banda Aceh yang merelakan tanahnya untuk menjadi pemakaman massal, itu saya kira sangat mulia dan kita bisa segera memakamkan jenazah itu secara religius, tentunya dengan melihat atau mempertimbangkan kesehatan lingkungan pula. Perlu saya sampaikan bahwa yang sekarang berkontribusi itu, ada masyarakat biasa dan ada pihak swasta. BUMN juga kita kerahkan untuk bisa memberikan kontribusinya, kemudian, pemerintah, dalam hal ini Wapres, akan mengkoordinasikan, selaku Ketua Bakornas, bagaimana yang lebih tepat dalam mengelola masalah-masalah itu. Saya minta dipertimbangkan betul. Disamping secara fungsional, departemen-departemen teknis mengemban tugas untuk juga melaksanakan semacam outsourcing, yang penting cepat, tepat, dan cost-nya reasonable, kemudian tentu, dengan akuntabilitas yang setinggi-tingginya. Pendek kata, pilihan-pilihan terbaik akan kita ambil untuk mengejar kecepatan di dalam aksi tanggap darurat maupun rehabilitasi ini. Kemudian tentunya, pengeluaran anggaran yang besar, setiap aksi-aksi rehabilitasi dan rekonstruksi, karena bencana, tentu ada pengaruhnya terhadap perekonomian kita tahun 2005 mendatang. Tetapi dampaknya seperti apa, menyangkut growth, misalnya, belum bisa serta-merta kita hitung, saya minta justru nanti Menko Perekonomian untuk mengkaji, menganalisis secara sistematis, tetapi yang jelas, kalau dari indikasi makro ekonomi sekarang ini, belum ada pengaruh yang signikan dari indeks harga saham gabungan, dari segi nilai tukar, dari segi makro ekonomi yang lain. Mudah-mudahan kita bisa atasi semua-

578

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

nya, dan saya yakin, kalau langkah kita tepat, sistematis, saya kira kita tidak akan menghadapi permasalahan ekonomi yang tidak kita kehendaki di tahun 2005 yang akan datang.

Wartawan
Pertanyaan tentang perayaan pergantian tahun di tengah bencana yang menimpa Aceh dan Sumatera Utara.

Presiden Republik Indonesia


Sebenarnya kemarin sudah saya sampaikan di Medan ya. Menghadapi pergantian tahun, meninggalkan tahun 2004 menuju tahun 2005, memang biasanya, dan memang merupakan tradisi kita melaksanakan semacam perayaan, sekaligus syukuran, sekaligus malam untuk berdoa. Dengan situasi seperti ini, dengan musibah dan rasa duka kita yang mendalam atas terjadinya bencana di Aceh dan di Sumatera Utara, saya menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa dalam menyambut pergantian tahun ini, lebih diutamakan untuk acara doa bersama, tentu juga ada acara syukuran meninggalkan tahun 2004 menuju tahun 2005. Dan saya tentu akan sangat berterima kasih kalau itu juga dijadikan wahana untuk mengumpulkan dana atau bantuan untuk meringankan beban Saudarasaudara kita yang ada di daerah bencana. Saya kira himbauan ini harus saya ulangi pada hari ini, dan mudah-mudahan tetap memperkuat semangat kesetiakawanan sosial kita, kepedulian kita, dan solidaritas kita. Dalam sebuah kesempatan tadi, saya sudah menyampaikan agar anak-anak yatim piatu yang sekarang ada di Nanggroe Aceh Darussalam, di Sumatera Utara, bahkan juga di Nabire, maupun di Alor, yang sudah mengalami bencana dengan skala yang tentunya jauh lebih kecil, itu nanti bisa dikelola oleh pemerintah. Saya meminta kesukarelaan dari yang memiliki kemampuan, termasuk para menteri, pejabat-pejabat utama, untuk juga menja-

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

579

di orang tua asuh bagi mereka-mereka yang menjadi anak yatim piatu. Saya kira ini langkah kesetiakawanan sosial, langkah sosial yang perlu kita kembangkan.

Wartawan
Pertanyaan mengenai kordinasi penanganan bencana antara pemerintah pusat dan daerah

Presiden Republik Indonesia


Yang pertama, ya, setelah pemerintah menetapkan sebagai bencana nasional, setelah saya menetapkan bahwa kendali langkah-langkah penanggulangan bencana diambil alih oleh pemerintah pusat, melihat bahwa pemerintah daerah sudah tidak efektif, banyak yang hilang, banyak yang meninggal, lumpuh infrastrukturnya, maka sebenarnya, sekarang ini, unsur pemerintah pusat sudah masuk ke daerah dan melaksanakan tugas sehari-hari, sambil menormalisasi atau mengefektifkan kembali kemampuan pemerintah daerah untuk mengemban tugas-tugasnya. Apa yang kami lakukan di Jakarta, di Medan sebagai posko depan, dan di Banda Aceh, yang sekarang sebagian besar dikendalikan oleh pemerintah pusat, menunjukkan bahwa kami ingin pengelolaan penanggulangan bencana alam ini berjalan dengan efektif, meskipun tugas itu sudah diambil oleh pemerintah pusat. Kemudian masalah status darurat sipil, sebetulnya tidak berkaitan sama sekali dengan bencana alam ini. Tetapi kami memprioritaskan, kami menetapkan bahwa kegiatan utama, agenda utama adalah untuk operasi kemanusiaan, operasi tanggap darurat, dengan demikian kita berharap keamanan di Aceh dapat kita pelihara. Janganlah ada gangguan-gangguan apapun ketika kita semua harus bersatu, harus melangkah bersama untuk menyelesaikan tragedi yang ada di Aceh ini. Kemudian, kontribusi dari negara-negara lain, sebenar-

580

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

nya itu dalam bentuk apapun, operasi kemanusiaan, sebagaimana dulu, sewaktu Menko Kesra ditunjuk oleh pemerintah untuk pergi ke Afghanistan, Pakistan, kita membantu Filipina, dan lain-lain, itu juga menggunakan fasilitas, menggunakan sarana militer, Hercules militer kita, tenaga-tenaga militer kita, karena mudah untuk kita kerahkan. Nah, dalam kaitan ini, untuk kecepatan, juga telah memberikan kontribusinya melalui satuan-satuan militer, misalkan, Angkatan Udara, sukarelawan, SAR, dan lain-lainnya. Dengan demikian, menurut saya itu sah-sah saja dalam operasi kemanusiaan, mereka tidak melaksanakan tugas militer, tapi mereka melaksanakan tugas kemanusiaan atau humanitarian operation. Dengan demikian, welcome, dan itu bagian dari solidaritas global untuk kemanusiaan.

Kantor Presiden, 30 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

581

582

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Pidato Presiden Republik Indonesia


Pada Akhir Tahun 2004
Jakarta, 31 Desember 2004 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Sebentar lagi kita akan mengalami pergantian tahun. Tahun 2004 akan kita tinggalkan dan kita akan memasuki tahun baru 2005. dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan Selamat Tahun Baru 2005 kepada Saudara-saudara segenap keluarga besar bangsa Indonesia. Semoga di tahun yang baru ini, bangsa kita dapat meraih keberhasilan yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Semoga pula di tahun yang baru ini, kesejahteraan rakyat Indonesia semakin meningkat menuju kondisi yang lebih baik. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Marilah kita sejenak menoleh ke belakang, dan merenungkan berbagai peristiwa yang kita alami sepanjang tahun yang akan segera berakhir ini. Dari renungan itu, marilah kita melihat ke depan, menatap tantangan dan menjemput peluang yang terbentang di hadapan kita. Dari renungan dan tatapan itu, marilah kita bersama-sama menentukan langkah-langkah terbaik yang harus kita kerjakan bersama. Dengan kebersamaan, insya Allah, kita akan dapat mewujudkan cita-cita kita membangun Indonesia yang aman dan damai. Indonesia yang adil dan demokratis, dan Indonesia yang makin sejahtera.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

583

Sepanjang tahun 2004, kita mencatat berbagai karya dan prestasi yang patut kita syukuri. Meskipun, di sisi lain, ada tragedi dan cobaan yang kita alami secara bersama. Sepanjang tahun 2004 ini, disamping terjadi berbagai kecelakaan transportasi yang merenggut jiwa saudara-saudara kita, negara kita juga ditimpa oleh berbagai musibah bencana alam. Belum selesai kita menangani akibat gempa bumi di Nabire yang terjadi dua kali di tahun 2004, kemudian juga di Alor, tiba-tiba gempa dahsyat yang disusul oleh gelombang tsunami terjadi di sebelah barat Pulau Sumatera, yang menimbulkan pluhan ribu korban jiwa dan kerusakan yang sangat dahsyat, terutama di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara. Sejak terjadinya letusan Krakatau di tahun 1883, baru sekali ini kita ditimpa musibah bencana alam yang demikian dahsyat. Kita berduka, kita menangis dan hati kita menjerit menyaksikan ribuan korban bergelimpangan dalam keadaan kaku. Kita menyaksikan korban yang masih hidup dalam keadaan putus asa dan tenggelam dalam kesedihan dan kebingungan. Kita telah menyatakan Hari Berkabung Nasional selama tiga hari sejak tanggal 27 Desember yang lalu. Kita mengibarkan bendera setengah tiang tanda duka cita dan keprihatinan yang tidak terperikan. Kita ber-tafakkur, ber-zikir dan berdoa menghadapi cobaan yang amat berat ini. Kita menghimbau bangkitnya kepedulian dan kesetiakawanan nasional, serta solidaritas internasional menghadapi peristiwa alam dan kemanusiaan yang luar biasa ini. Saya mengajak kepada segenap lapisan masyarakat, mari kita bangun rasa persaudaraan dan keperdulian kita untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah. Seberapapun kemampuan Saudara-saudara, bantulah saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, Alor, Nabire dan di tempat-tempat lain yang terkena bencana itu. Jangan biarkan saudara-saudara kita itu merasa sendirian. Mereka adalah bagian dari kita sebagai sebuah keluarga bangsa. Jika ada bagian dari bangsa kita yang merasakan sakit, maka rasa

584

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

sakit itu akan kita rasakan bersama. Pemerintah telah mengambil tiga langkah utama untuk menangani daerah yang terkena musibah. Pertama, mengatasi situasi darurat dengan menangani korban baik yang meninggal maupun yang memerlukan perawatan, serta menyediakan makanan, air bersih, obat-obatan, penampungan dan pakaian. Penanganan darurat termasuk pula langkahlangkah pembersihan sik daerah yang terkena musibah, dan pencegahan berkembangnya berbagai jenis penyakit yang membahayakan jiwa setiap orang. Kedua, rehabilitasi daerah bencana untuk memperbaiki apa-apa yang rusak dan hancur sehingga dapat berfungsi kembali. Ketiga, rekonstruksi untuk membangun kembali dan memulihkan keadaan menjadi seperti sebelum terjadinya bencana. Pemerintah menangani daerah bencana secara sistematis dan terencana, dengan menggunakan dukungan dana yang cukup besar. Pemerintah telah mengerahkan potensi dan sumber daya yang tersedia, termasuk kekuatan TNI dan Polri kita. Selaku Kepala Negara, saya sungguh bersyukur dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak, baik orang seorang, organisasi maupun lembaga swadaya masyarakat yang dengan sukarela dan spontan telah memberikan bantuannya. Kita akan terus bekerja siang dan malam untuk aksi tanggap darurat ini, termasuk penyelamatan anak-anak yatim dan yang amat menderita akibat bencana ini. Pemerintah menyambut baik munculnya solidaritas internasional dalam menangani daerah bencana yang terjadi di kawasan Asia ini. Seperti kita ketahui bersama, musibah ini juga melanda Negara-negara tetangga kita termasuk India, Srilangka, Thailand, Malaysia dan Maldive. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Di samping hal-hal yang menyedihkan seperti saya kemukakan tadi, ada berbagai hal yang patut kita syukuri di tahun 2004 ini. Di bidang sosial dan keamanan dalam negeri,

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

585

kita mencatat berbagai kemajuan yang berarti, yang dapat kita jadikan landasan untuk memantapkan stabilitas sosial masyarakat kita ke depan. Kemajuan di bidang sosial yang patut kita catat adalah makin meredanya ketegangan dan konik horisontal di tengah-tengah keluarga besar bangsa kita. Konik sosial yang terjadi di berbagai daerah di tahun-tahun sebelumnya, seperti terjadi di Maluku, Maluku Utara, Poso dan Sampit semakin menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Kita harus mengakui berbagai letupan peristiwa dalam skala yang lebih kecil masih terjadi di Ambon dan Poso. Demikian juga masih terjadinya kejahatan pemboman di kawasan Kuningan Jakarta. Namun di daerah-daerah lain, ketegangan dan konik benar-benar telah berakhir. Saya menyerukan kepada segenap warga bangsa, terutama di daerah-daerah konik, untuk mengakhiri segala pertikaian. Marilah kita memperkuat rasa persaudaraan dan persatuan di antara sesama warga bangsa. Jauhkan diri kita masing-masing dari ketegangan dan konik yang tidak akan menguntungkan siapapun juga. Di bidang politik, kita juga mencatat berbagai hal penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Demokrasi yang kita bangun bersama telah menampakkan hasil yang menggembirakan. Pers kita benar-benar telah menikmati kebebasan, karena kita yakin mustahil akan ada demokrasi tanpa kebebasan pers. Kita telah menyelanggarakan serangkaian Pemilihan Umum di tahun 2004, yang berjalan secara demokratis, aman dan damai. Dengan Pemilihan Umum itu, kita telah membentuk badan-badan perwakilan rakyat dan perwakilan daerah. Kitapun telah melaksanakan dua putaran Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang berjalan dengan sukses. Pemerintah baru telah terbentuk atas dasar Pemilihan Umum yang demokratis. Kita berhasil melewati pergantian pemerintahan secara damai, demokratis dan konstitusional. Prestasi pembangunan politik yang telah kita capai itu, harus kita tingkatkan lagi di masa-masa yang akan datang.

586

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

Kita tentu ingin menyaksikan negara kita memiliki stabilitas sosial yang kokoh serta kehidupan politik yag dinamis dan demokratis. Untuk itu, saya mengajak kepada segenap keluarga besar bangsa kita, mari kita pertahankan dan tingkatkan lagi kehidupan demokrasi yang telah bersemi itu. Kita tidak boleh surut dan mundur kebelakang. Di bidang ekonomi, kitapun telah mencatat berbagai kemajuan yang berarti. Kita telah berhasil menciptakan stabilitas di bidang moneter, memperkuat cadangan devisa dan meraih kembali kepercayaan dunia usaha dalam dan luar negeri. Ketiganya merupakan unsur fundamental untuk melangkah ke tahapan selanjutnya, yakni membangkitkan kembali sektor riil, menciptakan lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, dan membangun berbagai infrastruktur yang belum dapat sepenuhnya kita lakukan di waktu yang lalu. Pembangunan ekonomi ke depan akan kita laksanakan dalam tiga pilar. Pertama, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menggiatkan investasi dan ekspor. Kedua, menggerakkan sektor riil untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Dan ketiga, merevitalisasikan pertanian dan ekonomi perdesaan untuk mengurangi kemiskinan. Saya yakin dan percaya, jika kita sungguh bekerja keras dan melangkah bersama, ekonomi nasional kita akan berkembang lebih baik di tahun-tahun mendatang. Tahun 2004 ini, kita merasakan masih lemahnya penegakan hukum, yang disebabkan lemahnya kemauan politik, lemahnya sistem dan kelembagaan serta lemahnya aparatur penegak hukum kita. Kelemahan itu terutama dirasakan dalam memberantas korupsi kolusi dan nepotisme, tindak pidana pencucian uang, serta penanganan terhadap illegal logging, pencurian ikan dan penyelundupan. Pemerintah baru yang saya pimpin telah dan akan terus mengambil langkah-langkah tegas dalam menangani masalah-masalah itu. Saya mohon dukungan segenap upaya yang sedang dilakukan itu dapat benar-benar membuahkan hasil yang menggembirakan.

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

587

Upaya kita menegakkan dan menghormati hak asasi manusia, sebagaimana di amanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 juga telah mencatat berbagai kemajuan. Memang kita masih di hadapakan pada upaya penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia yang berat, yang hingga kini masih dalam proses penyelesaian melalui proses peradilan. Pemerintah menghormati independensi badan-badan peradilan dalam memeriksa dan memutus perkara-perkara itu, walaupun masih terdapat suara-suara kurang puas atas proses peradilan itu. Belum lama ini kita juga telah melakukan pembicaraan bilateral dengan pemimpin Timor Leste untuk menyelesaikan berbagai kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang berat di tahun 1999 yang lalu. Kita sungguh bertekad untuk sejauh mungkin menghindari terulangnya kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia yang berat seperti terjadi di masa lalu. Alhamdulillah hal seperti itu tidak terjadi lagi. Langkahlangkah tegas dalam penegakan hukum memang akan terus kita tingkatkan, termasuk dalam menanggulangi gerakan separatisme bersenjata. Namun dalam pelaksanaannya kita tetap akan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Saya menghimbau kepada segenap lapisan masyarakat, marilah kita tinggalkan tahun 2004 ini dengan renungan yag jernih, jujur, dan penuh pembelajaran. Mari kita sambut tahun 2005 dengan penuh harapan dan kerja keras untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Saya juga menghimbau kepada segenap lapisan masyarakat, mari kita menyambut suasana tahun baru ini dengan penuh syahdu dan khidmat. Hendaknya kita tidak menyambut tahun baru ini dengan pesta pora di tengah keprihatinan dan kesedihan. Marilah kita bersama-sama ber-tafakkur, ber-zikir dan berdoa, semoga segala musibah segera berlalu dan berganti dengan kehidupan yang penuh harapan. Hanya kepada Allah

588

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

SWT kita memohon segala pertolongan, dan kepada-Nya juga kita mengembalikan segala persoalan. Selanjutnya, marilah kita melangkah ke depan dengan penuh optimisme dan keyakinan, menuju hari esok yang lebih baik. Mari kita jadikan tahun 2005 ini sebagai Tahun Solidaritas dan Kebersamaan, untuk membangun kembali negeri kita dari musibah bencana dan berbagai kesulitan akibat krisis yang lalu. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 31 Desember 2004

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

589

590

Himpunan Pidato Presiden

Buku I : Okt- Des 2004

SBY

You might also like