You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI PHANEROGAMAE PINOPHYTA (GYMNOSPERMAE)

Oleh : Nama NIM Kelas : Siti Komaria : 1410160068 : BIO B / Semester IV

Kelompok : 2 Asisten : 1. Eva Purnamasari 2. Zaenal Mustopa

LABORATORIUM BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012

A. TUJUAN 1. Untuk menemukan cirri-ciri familia-familia dalam kelas Cycadopsida, Gnetopsida, Coniferopsida. 2. Mengklasifikasikan karakteristiknya. masing-masing specimen berdasarkan

B. LANDASAN TEORI Gymnospermae adalah tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji. Gymnospermae berbeda dengan tumbuhan berbunga (Angiospermae) karena bakal biji pada tumbuhan Gymnospermae telanjang, tidak tertutup oleh carpel. bakal biji Gymnospermae terdapat pada daun yang termodifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut (strobilus). Gymnospermae memiliki habitus semak, perdu atau pohon. akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang. Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesunggguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk strobilus jantan dan betina. umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamn dua. penyerbukan hamper semua Gymnospermae dengan cara anemogami (bantuan angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relative panjang. Gymnospermae merupakan kelompok tumbuhan purba yang diperkirakan muncul pertama kali pada jkaman kerta atau jura, dan mengalami kelimpahan pada jaman Palaeozoic dan Mesozoic. Dari semua sisa yang masih hidup, kurang dari 700 spesies merupakan tumbuhan berkayu.

C. ALAT DAN BAHAN 1. ALAT o Alat tulis

2. BAHAN o Cycas rumphii o Pinus merkusii o Gnetum gnemon

D. PPOSEDUR KERJA 1. Spesimen yang akan diamati dipersiapkan, karakteristik dari masingmasing spesies diamati secara bergantian. 2. Habitus dan percabangan batang serta bentuk tajuk diamati. 3. Daun diamati mencakup jenis, pertulangan, dan duduk daun. 4. Alat perkembangbiakannya diamati secara rinci. 5. Khusus Gnetum gnemon diperhatikan habitusnya dan alat perkembang biakannya. 6. Gambar dan pengklasifikasian dari masing-masing specimen dibuat berdasarkan spesifikasi pengamatan

E. HASIL PENGAMATAN

F. PEMBAHASAN 1. Cycas rumphii Kingdom : Plantae Divisio : Pinophyta Class : Cycadopsida Ordo : Cycadales Familia : Cycadaceae Genus : Cycas Spesies : Cycas rumpii Praktikum kali ini kami melakukan pengamatan pada Cycas

rumpii atau yang biasa dikenal dengan nama pakis haji. Cycas rumpii merupakan salah satu spesies dari Cycadopsida. Marga pakis haji atau Cycas merupakan satu-satunya genus dalam suku pakishaji-pakishajian (Cycadaceae). Cycas rumpii digolongkan kedalam familia Cycadaceae karena memiliki karekteristik morfologi yaitu, habitus berupa pohon, merupakan pohon monopodial, dan bentuk batangnya bulat. Morfologi lainnya diamati dari filotaksis daunya yaitu berhadapan sehingga banyak yang menganggap Cycas rumpii berkerabat dekat dengan palem-paleman yang sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. pertulangan daunnya sejajar, daun berbentuk pita dengan tepi poktinatus. Cycas rumpii merupakan pohon yang berdaun majemuk. Cycas rumpii yang kami amati adalah betina karena terdapat pada aksilar dan juga terlihat dari strobilusnya yang mempunyai ovul-ovul pada tepian-tepian helaian strobilusnya. Setiap helaian strobilusnya terdapat beberapa ovul, letak ovul yang satu dengan dengan yang lain biasanya saling berhadapan, bahkan ada juga yang melingkari strobilusnya. Ovul yang kami amati berbentuk bulat, berwarna hijau dan teksturnya keras. Sedangkan Cycas rumpii jantan tidak kami amati karena keberadaannya yang langkah, namun bila dilihat dari teori yang ada saat

ini, cirri dari Cycas rumpii jantan adalah keberadaan dari strobilus yang terletak pada terminal, berbentuk bulat, panjang dan semakin meruncing. Strobilus betina memiliki mikrosporofil yang letaknya terminal, dan dari strobilus yang kami amati jumlah mikrosporofilnya adalah 7 nodus atau bagian. Sedangkan makrosporofil letaknya axilar dengan jumlah 10 nodus. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya yakni strobilusnya terpisah antara jantan dan betinanya. Pemanfaatan Cycas rumpii beberapa pakis haji yang besar dapat dimakan bagian teras batangnya, karena mengandung pati dalam jumlah yang lumayan. tumbuhan ini juga biasanya digunakan sebagai tanaman hias dihalaman rumah maupun ditaman-taman.

2. Pinus merkusii Regnum : Plantae Divisi : Pinophyta sub Divisi : Pinopithyna Kelas : Pinopsida Ordo : Pinales Famili : Pinaceae Genus : Pinus Spesies : Pinus merkusii Pengamatan kedua pada divisi Pinophyta yaitu Pinus merkusii dari family Pinaceae dapat dikelompokan dalam family Pinaceae karena karakteristik yang dimilikinya. Habitus dari tumbuhan ini adalah pohon dengan ukuran sedang sampai besar, mencapai 25-45 meter dengan diameter hingga 1 meter. Pinus merkusii termasuk tumbuhan monopodial karena

batang utama yang menjulang dengan tanpa percabangan dan batang utama merupakan bagian yang tertinggi dari pohon tersebut. Bentuk batangnya yaitu bulat atau silindris.

Kulit dari Pinus merkusii tebal dan pecah-pecah. Morfologi lainnya yaitu dilihat dari daunnya yang tersebar dengan pertulangan yang sejajar dan bentuk daun yang seperti jarum karena bagian ujung daunnya runcing, tepi daun dari Pinus merkusii ini rata. Dalam satu tangkai daun terdapat dua helai anak daun oleh karena itu Pinus merkusii termasuk pohon bardaun majemuk. Pinus merkusii ini merupakan tumbuhan berumah satu atau biasa disebut monoesius. Pada batang yang kami amati ini terdapat strobilus betina karena strobilusnya terdapat di ketiak daun atau axilar. Strobilus betina biasanya terdapat di sepertiga bagian atas tajuk terutama di ujung dahan. Strobilus yang kami amati sudah tua karena sudah berwarna coklat dan sudah merekah, sedangkan mikrosporofil berada di ketiak dari setiap kelopak stobilus, bentuk kantung sporanya seperti sayap transparan dan tipis yang dibagian pangkalnya terdapat mikroporofil. Dengan bentuk yang demikian yaitu menyerupai sayap, maka penyerbukannya juga dengan bantuan dari angin yaitu disebut anemogami. Pemanfaatan pohon ini cukup banyak. Kayunya dapat digunakan sebagai bahan bangunan ringan, peti, korek api, bahan baku kertas dan vinir atau kayu lapis. Penanaman pohon Pinus dapat menghambat pertumbuhan alang-alang dengan baik. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang dapat digunakan untuk memulihkan kembali lahan-lahan kritis.

3. Gnetum gnemon Kingdom: Plantae Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Spesies: Gnetophyta Gnetopsida Gnetales Gnetaceae Gnetum Gnetum gnemon

Pengamatan ketiga pada divisi Gnetophyta yaitu Gnetum gnemon dari family Gnetaceae dapat dikelompokan dalam family Gnetaceae karena

karakteristik yang dimilikinya. Habitusnya adalah pohon, Gnetum gnemon dikatakan pohon tahunan karena usianya yang dapat mencapai 100 tahun. Pohon ini memiliki percabangan sehingga termasuk pohon monopodial, dan bentuk batangnya bulat. Filotaksis dari daunnya yaitu tersebar berhadapan (oposita), pertulangan daunnya menjala dan bentuk daunya oval atau bulat telur dengan tepi daun yang rata atau bertoreh. Gnetum gnemon merupakan pohon yang memiliki daun tunggal. Gnetum gnemon merupakan tumbuhan berumah dua (dioecious) karena dalam satu pohon hanya ada satu alat perkembang biakan, dan yang kami amati ini adalah betina. Dapat dilihat dari strobilus yang terletak aksilaris atau ketiak daun. Strobilus ini berbentuk silindris dan lonjong dengan ujung yang lancip. Pada saat masih muda strobilus berwarna hijau namun jika sudah masak warnanya menjadi merah yang tentunya sebelum menjadi merah pernah melewati menjadi kuning dan orange. Sedangkan pada Gnetum gnemon jantan yang diamati oleh kelompok lain, letak dari strobilusnya adalah terminal. Letak mikrosporofilnya adalah aksilaris, mikrosporofil dari strobilus yang kami amati berjumlah 5 nodul. Gnetum gnemon dapat tumbuh pada tanah-tanah liat atau lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 1.200m. Pemanfaatan pohon ini cukup banyak, kandungan antioksidan yang terdapat pada strobilusnya menjadikan biji maupun aril (kulit yang berdaging tipis) ini baik dikonsumsi, namun tidak untuk penderita asam urat karena mengandung purin. Kulit dari bijinya juga dapat diolah sebagai abon melinjo. Banyak kandungan nutrisi dalam daun maupun biji beserta kulit bijinya sehingga baik dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Kayu dari pohon ini dapat dijadikan bahan bangunan untuk rumah yang sederhana.

G. KESIMPULAN Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, sebagai berikut: 1. Terdapat kesamaan pada ketiga klasis ini dalam hal letak dari strobilusnya, yaitu letak jantan terminal dan letak betina aksilaris. 2. Meskipun dari letak strobilusnya sama antara ketiganya, namun masing-masing kelas memiliki bentuk strobilus yang berbeda dan dengan ukuran yang beragam. 3. Penyerbukan ketiga spesies dari klasis yang berbeda ini dibantu dengan angin (anemogami). 4. Perbedaan yang sangat mencolok dari ketiga klasis ini terletak pada daunnya, mencakup pertulangan daun, bentuk daun, dan merupakan daun tunggal atau mejemuk. 5. Gnetum gnemon dapat tumbuh pada tanah-tanah liat atau lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 - 1.200 m.

DAFTAR PUSTAKA

Gembong. 1996. Taksonomi Tumbuhan. Jogjakarta: Gajah Mada Universiti press. Gembong. 1997. Morfologi Tumbuhan. Jogjakarta: Gajah Mada Universiti press. Steenis, Van. 1981. Flora cetakan ketiga. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Tjitrosoepomo, G. 1993. Taksonomi Umum. Jogjakarta: Gajah Mada Universiti press.

LAMPIRAN

Pakis haji (Cycas rumphii)

Strobilus betina Cycas rumphii

Mikrosporofil Pinus merkusii

Strobilus betina dan jantan

Strobilus betina Gnetum gnemon

Strobilus jantan Gnetum gnemon

You might also like