You are on page 1of 6

TITIK PULANG BALIK (BREAK EVEN POINT) ALAT PERAJANG KRUPUK RAMBAK MANUAL SISTEM PENGUMPAN OTOMATIS

Heru Saptono
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto S.H., Tembalang, Kotak Pos 199/SMS, Semarang, 50275 Telp. 024-7473417, 7466420 (hunting), Fax. 024-7472396 Abstrak Alat perajang krupuk rambak manual pengumpan otomatis hasil rancangbangun ini dapat dijadikan alternatip investasi bagi industri rumah tangga krupuk rambak. Direkomendasikan karena selain berkapasitas rajangan mencapai 60 buah irisan setiap menit dengan ketebalan rajangan seragam 1,5 milimeter sampai dengan 2,5 milimeter, tetapi juga dikarenakan titik pulang balik (BEP) hanya dalam waktu maksimum 4,2 bulan, dari investasi senilai Rp. 1.525.000,- pada pendapatan sewa alat senilai Rp. 1.628.000,-. Perhitungan BEP didapat dari biaya tetap dibagi dengan total pendapatan dikurang total biaya tidak tetap (biaya variasi). Kata kunci : titik pulang balik, alat perajang manual, pengumpan otomatis

1. Pendahuluan Alat perajang adonan krupuk rambak manual sistem pengumpan (feeding) otomatis hasil rancangbangun ini berkapasitas 60 buah irisan setiap menit dengan tebal rajangan 1,5 2,5 milimeter (Alimah, 2005). Agar industri rumah tangga krupuk rambak termotivasi untuk menggunakan alat ini perlu diberi informasi titik pulang balik alat (BEP = break even point). Dengan mengetahui titik pulang balik alat perajang krupuk rambak manual sistem pengumpan otomatis diharapkan industri rumah tangga tertarik untuk investasi pada alat ini. Informasi BEP sangat diperlukan industri rumah tangga agar dapat menjadi pertimbangan dalam alternatip pemilihan investasi pada alat atau mesin perajang yang harus digunakan. Mesin perajang dengan mekanisme perajangan menggunakan sebuah pisau pada piringan putar digerakkan motor listrik Hp melalui transmisi sabuk puli dan feeding masih menggunakan dorongan tangan baru mencapai kapasitas 100 buah setiap menit dengan tebal rajangan 60 % yang seragam pada tebal 2 3 milimeter (Arman, 2002).

Mesin perajang manual dengan mekanisme gerakan pisau menggunakan tenaga tangan melalui transmisi lengan engkol dan masukan dari gaya dorong tangan, kapasitasnya hanya 60 buah irisan setiap menit dengan tebal rajangan bervariasi antara 1,5 3,5 milimeter (Rofarsyam, 2003). Mesin perjang krupuk rambak sistem pisau berputar dengan kapasitas produksi rajangan 600 buah setiap menit dengan tebal rajangan yang seragam 2,5 milimeter, sudah sesuai dengan kebutuhan industri rumah tangga, tetapi belum dapat diadopsi untuk dibuat karena keraguan dalam investasi. (Lastomo, 2004). Alat perajang adonan krupuk rambak manual sistem pengumpan otomatis hasil rancang bangun ini dapat dijadikan acuan dalam cara penentuan titik pulang balik mesin, sehingga industri rumah tangga tidak ada keraguan dalam investasi karena mengetahui kapan biaya investasi alat kembali. 2. Konsep Perhitungan Titik Pulang Balik (BEP) Menentukan titik pulang balik investasi pembuatan alat perajang adonan krupuk

35

rambak manual sistem pengunpan otomatis adalah total biaya tetap dibagi dengan total pendapatan dikurang total biaya tidak tetap ditunjukan persamaan 1 (Herjanto, 2007) . Buaya tetap BEP = ... (1) Pendapatan Biaya variabel

Biaya tetap meliputi : biaya penyediaan bahan baku, biaya sewa mesin, biaya pembelian komponen standar, biaya perakitan dan biaya finising.
3. Metode Perhitungan Titik Pulang Balik

Langkah pertama mengorganisir kelompok bahan konstruksi alat sesuai hasil rancangan yang telah dilakukan. Kemudian mentotal biaya pengadaan berdasarkan harga sekarang. Langkah kedua menginventaris komponen konstruksi yang harus dimesin dengan mengkonversikan biaya pemesinan sesuai waktu pengerjaan perkomponen dan jenis pemesinannya kedalam rupiah. Langkah ketiga mengelompokkan komponen standar untuk dapat dikonversi ke dalam rupiah. Langkah ke empat biaya perakitan berdasarkan jumlah waktu yang diperlukan dikalikan dengan harga upah.

Untuk perhitungan titik pulang balik ditunjukkan pada diagram alir Gambar 1. Start
Biaya Depresi Alat Perajang Manual Total Biaya Variabel (TBV) Biaya Produksi Alat Perajang Manual

Biaya Pengadaan Bahan

Biaya Perawatan Alat Perajang Manual Biaya Operator Alat Perajang Manual

Biaya Pemesinan

Total Biaya Tetap (TBT)

Biaya Komponen Standar

Total Biaya Pendapatan Sewa Alat (TP)

Biaya Asembling

Biaya finising Prediksi Sewa Pemakian Alat Rajang Manual Sistem Pengumpan Otomatis

TBT BEP= TP TBV

Upah tenaga sebelum menggunakan alat

Stop

Gambar 1. Diagram alir perhitungan BEP

36

Langkah kelima biaya finising seperti pengecatan yang terdiri dari jumlah cat dan harga ditambah biaya operator. Selanjutnya perhitungan titik pulang balik menggunakan rumus 1, setelah memasukkan prediksi harga sewa pemakian alat perajang adonan krupuk rambak manual sistem pengumpan otomatis. 4. Hasil dan Pembahasan Gambar 2 adalah foto alat perajang krupuk rambak manual pengumpan otomatis hasil rancangbangun (Alimah, 2005). Setelah mengelompokkan komponen alat perajang sesuai dengan fungsinya, kemudian menentukan perhitungan biaya produksi.

masing komponen dalam rupiah (Rp), adalah massa jenis bahan komponen kg/mm3 dan V merupakan volume masing-masing komponen dalam mm3. Sehingga Biaya pengadaan bahan jumlah total sebesar H
Tabel 1. Pengadaan Bahan Baku
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nama Komponen Rangka Poros 1 Poros 2 Poros 3 Poros 4 Poros konveyor Roda gigi 1 Roda gigi 2 Roda gigi 3 Roda gigi 4 Roda paying Pisau potong Bahan Profil L S 30 C S 30 C S 30 C S 30 C S 30 C S 35 C S 35 C S 35 C S 35 C S 40 C Stainless steel PlatST 37 S 35 C S 30 C S 30 C S 30 C S 30 C S 30 C Berat (kg) 29 3 2 2 2 2,5 7 0,5 6 1 1,25 0,25 1,5 1 1,5 0,5 1 1 1,5 Harga Rp/kg 5.250,8.000,8.000,8.000,8.000,8.000,7.000,7.000,7.000,7.000,7.000,40.000,7.000,7.000,7.000,7.000,7.000,7.000,7.000,Jlh 1 2 3 4 5 3 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 2 H (Rp) 152.250,24.000,16.000,16.000,16.000,60.000,49.000,3.500,42.000,7.000,17.500,10.000,10.500,7.000,10.500,3.500,7.000,14.000,21.000,484.250,-

Bingkai pisau Roda gigi ratchet Rumah ratchet Pin pemutar ratchet Batang engkol Ratchet engkol Dudukan penahan benda kerja Jumlah Total (Biaya pengadaan bahan)

b). Biaya pemesinan Perhitungan biaya pemesinan berdasarkan harga sewa mesin. Harga sewa mesin tergantung dari jenis mesin dan waktu pemesinan. Total biaya pemesinan adalah waktu pemesinan dikalikan dengan sewa mesin tiap jam. Tabel 2 menunjukkan total biaya pemesinan dari berbagai pengerjaan komponen alat perajang krupuk rambak manual sistem pengumpan otomatis, dari perhitungan waktu pemesinan pengerjaan komponen dengan mesin bubut, frais, bor, gerinda, gergaji potong dan las listrik semua menggunakan rumus 3. L (Herman,1986) (3) Wm = S L adalah panjang langkah pemakanan, dan S merupakan kecepatan potong. sedangkan biaya operator perkalian Wm dengan harga upah tiap jam. Perkalian waktu pemesinan masing-masing komponen alat perajang dengan harga sewa mesin tiap jam ditabelkan pada Tabel 2.

Gambar 2. Alat Perajang Krupuk Rambak Manual Pengumpan Otomatis

A. Biaya Tetap Biaya tetap terdiri dari 5 variabel perhitungan, seperti yang akan diuraikan berikut ini. a). Biaya pengadaan bahan Biaya pengadaan bahan berdasarkan masingmasing berat material komponen dalam kilogram dikalikan harga perkilogram seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Penentuan harga masing-masing komponen (H) menggunakan rumus 2. H = V x x Harga Rp/kg (Herman,1986) (2) Harga Rp/kg maksudnya adalah harga bahan setiap kilogram, H merupakan harga masing-

37

Tabel 2. Biaya pemesinan masing-masing komponen


No Nama Komponen Jlh Bubut Rp. 7.500,Tiap jam Wm Rangka 2 Poros 1 3 Poros 2 4 Poros 3 5 Poros 4 6 Poros konveyor 7 Roda gigi 1 8 Roda gigi 2 9 Roda gigi 3 10 Roda gigi 4 11 Roda paying 12 Pisau potong 13 Bingkai pisau 14 Roda gigi ratchet 15 Rumah ratchet 16 Pin pemutar ratchet 17 Batang engkol 18 Ratchet engkol 19 Dudukan benda kerja Jumlah Total 1 2 3 4 5 3 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 2 2,78 2,97 2,97 2,99 3,19 2,51 1,26 2,50 2,31 1,44 0,51 1,25 1,40 Rp 20.580,22.275,22.275,22.425,23.295,18.825,9.450,18.750,17.325,10.800,3.825,9.375,10.500,209.700,Frais Rp.6.500,Bor Rp.3.500,Tiap jam Wm 2.015,4.355,4.355,4.355,1.300,21.125,8.905,20.345,16.575,23.205,1.625,3.575,1.755,1.170,114.660,0,34 0,131 0,59 0,59 0,26 0,26 0,41 0,49 0,42 0,48 Rp Las listrik Rp. 6.500,Tiap jam Wm Rp 7.670,1.625,1.625,1.625,12.545,Gergaji potong Rp. 5000,Tiap jam Wm 0,35 0,2 0,15 Rp 1.750,1.000,750,3.500,Gerinda Rp. 5000,Tiap jam Wm 1,27 Rp 6.350,Rp 10.610,23.055,26.630,26.630,26.780,24.595,42.015,18.355,41.160,33.900,34.005,7.260,3.535,6.885,5.290,10.845,3.380,13.350,1.625,Total Biaya Mesin Operator Rp.5000,Tiap jam Wm 12,77 0,7 0,83 0,83 0,33 0,51 0,47 0,21 0,47 0,21 0,43 0,55 0,20 0,21 0,22 0,21 0,27 0,20 0,26 Rp 63.850,3.500,4.166,4.166,1.650,2.250,2.350,1.050,2.350,1.050,2.150,2.750,1.000,1.050,1.000,1.050,1.350,1.000,1.300,91.150,-

Tiap jam Wm 0.31 0,67 0,67 0,67 0,2 3,25 1,37 3,13 2,55 3,57 2,18 2,55 0,27 1,18 Rp

1.190,- 1,18 460,2.065,2.065,910,-

910,- 0,25 1.435,1.715,1.470,1.680,12.710,0,25 0,25

6.350,- 359.465,-

Keterangan : untuk biaya operator = jumlah biaya operator x 125 % ( Bayu, 2000) = Rp. 91.150,- x 125 % = Rp. 113.937,5

c). Biaya pengadaan komponen standar Untuk kompenan-komponen standar tidak perlu dibuat karena tersedia dipasaran. Tabel 3 menunjukkan biaya pengadaan komponen standar.
Tabel 3. Biaya Pengadaan Komponen Standar
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Jlh komponen Ratchet pisau 1 Kunci sok 17 1 Mur M16 4 Mur M8 4 Mur M8 4 Pillow block 14 Mur bautM12 28 Cyrclip 2 Ring 32 Jumlah Total Harga Rp 30.000,2.500,600,200,500,22.500,1.500,750,200,Total biaya Rp 30.000,2.500,2.400,800,2.000,315.000,42.000,1.500,6.400,399.800,-

d). Biaya perakitan Perakitan memerlukan mesin las listrik untuk menyambung komponen tertentu, sehingga biaya perakitan menggunakan rumus (3) dengan rincian, harga sewa mesin listrik ditambah sewa peralatan pelengkap ditambah harga elektroda. Biaya perakitan alat perajang krupuk rambak manual pengumpan otomatis ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Biaya Perakitan
No 1 2 3 4 Nama kegiatan Harga (Rp) Total biaya (Rp) 20.000,6.300,5.000,4.000,35.300,Elektroda 20bh x 1.000,Sewa mesin las 1,2jm x 5.250,Sewa peralatan 5.000,Upah operator 1,2 jm x 3.000,Jumlah Total

38

e). Biaya finishing Perhitungan biaya finishing dalam rancang bangun adalah biaya pengecatan ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Biaya Perakitan
No Nama kegiatan 1 Sewa mesin cat 2 Pembelian cat 3 Minyak cat 4 Upah operator Jumlah Total Harga Rp 1jm x 7.000,1bh x 25.000,1 bh x 5.000,1 jm x 7.000,Total Rp 7.000,25.000,5.000,7.000,44.000,-

Keterangan : 8 jam kerja setiap hari. Dan 192 jam setiap bulan, sehingga jam kerja setahun 192 x 12

C. Pendapatan Sewa Alat Prediksi sewa alat berdasarkan upah operator perajangan manual perjam. Upah tenaga kerja perhari Rp.16.600,- delapan jam kerja, sehinga upah setiap jam adalah Rp. 2075,D. BEP (break even point) alat perajang Dengan menggunakan rumus (1) akan menghasilkan titik pulang balik investasi alat perajang krupuk rambak manual pengumpan otomatis. 1.526.618 BEP = 2075 198,78 BEP = 814 jam BEP = 814 / 192 = 4,2 bulan
Gambar 3 adalah diagram analisa BEP alat perajang krupuk rambak manual pengumpan otomatis.
Juta rp

Biaya produksi alat perajang krupuk rambak manual hasil rancangbangun pengumpan otomatis ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Biaya Perakitan
No 1 2 3 4 5 Nama kegiatan Pengadaan bahan Pemesinan Komponen standar Perakitan dan finishing Upah operator Jumlah Total : : : : : Total Rp 449.331,113.937,484.250,399.800,79.300,1.526.618,-

B. Perhitungan Biaya Variabel Perhitungan biaya variabel adalah biaya yang sifatnya tidak tetap yang terdiri dari biaya penyusutan alat (depresi) dan biaya perawatan alat (maintenance). Perhitungan keduanya dalam rupiah setiap jam. Pengambilan prosentasi depresi alat sebesar 20 % setiap tahun dari nilai biaya produksi dan maintenance 10 % setiap tahun dari biaya produksi. (Herjanto, 2007). Sehingga masingmasing biaya depresi dan maintenance seperti pada Tabel 7.
Tabel 7. Biaya Depresi dan Maintenance
No 1 Satuan nama kegiatan Depresi alat 20% x Rp. 1.526.618 = 12 x 192 Perawatan alat (maintenance) 10% x Rp. 1.526.618 = 12 x 192 Jumlah Total Rp/jam

Pendapatan (TP) Total Biaya


Rugi

2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 1,2

Biaya variabel (TBV)

Rugi

Biaya tetap (TBT)

132,52,-

2,2

3,2

4,2

5,2

6,2 Bulan

66,26,198,78,-

Gambar 3. Diagram analisa BEP

39

5. Kesimpulan Titik pulang balik alat perajang krupuk manual pengumpan otomatis hasil rancangbangun ini selama 4,2 bulan pada saat pendapatan sewa alat 1.628.000,Untuk menghasilkan BEP yang lebih teliti diperlukan variable pembentuk biaya produksi yang lebih banyak, selanjutnya analisa BEP menggunakan grafik fungsi, sehingga angka yang ditunjukkan grafik secara otomatis. 6. Daftar Pustaka Alimah. 2005. Rancangbangun Alat Perajang Krupuk Rambak Manual Pengumpan Otomatis. Tugas Akhir Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Eddy Herjanto, 2007. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Garasindo Jakarta

Just.Herman dan Scharsus, Eduard, 1986. Weatermen Tabel For The Metal Trade. Wiley Easter Limited, New Delhi Lastomo, 2004. Rancang Bangun Mesin Perajang Krupuk Rambak. Laporan Tugas Akhir Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Rofarsyam, 2000. Pembuatan Mesin Perajang Krupuk Rambak Manual Sistem Tekan Mengiris. Majalah Teknik Mesin Universitas Diponegoro Semarang Taufik Rochim, 1995. Teori Dan Teknologi Proses Pemesinan, ITB Bandung Yusuf Arman, 2001, Rancang Bangun Mesin Perajang Jenang Bakal Krupuk Rambak, Program karya Alternatif Mahasiswa Polines. Semarang

40

You might also like