You are on page 1of 8

HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum Analisis Data Pangan dan Gizi kali ini mempelajari pengolahan data kebutuhan gizi ibu menurut AKG. Pengolahan dilakukan dengan mengelompokan golongan ibu dan menentukan kebutuhan gizinya menurut AKG. Untuk melakukan hal tersebut digunakan gabungan fungsi IF dan AND. Fungsi AND digunakan untuk menambahkan syarat pada fungsi IF. Langkahlangkah yang harus digunakan untuk menentukan golongan ibu pada AKG adalah : 1. Kopi data dari sheet SosekBu. Data yang perlu dikopi adalah Kode, A3, A4, A51, A52, dan A12. A3 merupakan data status dalam keluarga (ayah, ibu, atau anak), A4 data jenis kelamin, A51 data umur menurut tahun, dan A52 data umur menurut bulan. A12 merupakan data keadaan fisiologis yang harus ditambahkan sebelumnya karena tidak dicantumkan pada

pengambilan data yang telah dilakukan. 2. Setelah data dikopi, perlu dilakukan penyaringan agar hanya didapatkan data ibu. Untuk itu perlu dilakukan penyaringan data pada kolom A3 sehingga hanya diperoleh data dengan status ibu dalam keluarga. Penyaringan data dilakukan dengan menggunakan tool Filter pada menu Excel yang dapat diakses pada menu Data > Filter.

Gambar 1 Tampilan menu pada tool Filter

Setelah menu filter muncul, check list hanya pada pilihan 2 di kolom A3 sehingga secara otomatis hanya data dengan angka 2 pada kolom A3 yang akan muncul pada hasil penyaringan data. 3. Data ibu dari setiap keluarga yang diperoleh dikopi di sheet baru. Tambahkan variabel golongan di sebelah variabel A12. Golongan yang ditambahkan sebagai variabel harus sesuai dengan AKG, yaitu golongan 1 sampai 35.

Gambar 2 Penambahan variabel golongan AKG pada pengolahan data 4. Untuk mengisi data golongan, digunakan formula yang menggabungkan fungsi IF dan AND. Pada golongan 1, yaitu anak usia 0 6 bulan, maka digunakan formula =IF($D2+$E2/12<0,5;1;0). Syarat yang digunakan pada golongan 1 adalah bila D2+E2/12 bernilai dibawah 0,5 masuk dalam golongan 1, selain itu tidak masuk golongan 1.

Gambar 3 Formula pada golongan 1

5. Pengisian mulai dari golongan 2 sampai 35 digunakan tambahan fungsi AND didalam fungsi IF sehingga dapat ditambahkan syarat yang dibutuhkan. Formula yang digunakan untuk mengisi golongan 2 adalah

=IF(AND($D2+$E2/12>=0,5;$D2+$E2/12<1);2;0). Fungsi AND membuat syarat yang harus terpenuhi di golongan 2 berjumlah 2 syarat, yaitu nilai D2+E2/12 harus lebih dari sama dengan 0,5 dan dibawah 1. Bila syarat tersebut terpenuhi maka masuk dalam golongan 2, selain itu tidak masuk golongan 2.

Gambar 4 Formula yang digunakan untuk mengisi variabel golongan 2 Golongan 1 sampai dengan golongan 5 merupakan golongan anak-anak yang tidak dibedakan jenis kelaminnya, hanya dibedakan menurut umur. Oleh karena itu, formula yang sama dapat digunakan untuk mengisi golongan 3 sampai 5 dengan mengganti persyaratan yang digunakan sehingga formula yang digunakan adalah: Golongan 3 =IF(AND($D2+$E2/12>=1;$D2+$E2/12<3,5);3;0) Golongan 4 =IF(AND($D2+$E2/12>=3,5;$D2+$E2/12<6,5);4;0) Golongan 5 =IF(AND($D2+$E2/12>=6,5;$D2+$E2/12<9,5);5;0) 6. Pengisian variabel golongan selanjutnya tidak jauh berbeda dengan pengisian golongan 1 5. Perbedaan yang ada pada golongan selanjutnya adalah syarat jenis kelamin sehingga hal yang perlu dilakukan hanya menambahkan syarat jenis kelamin sesuai dengan golongan di AKG. Data jenis kelamin ada pada kolom C dengan nama variabel A4, sehingga untuk mengisi data pada golongan 6 digunakan formula

=IF(AND($D2+$E2/12>=9,5;$D2+$E2/12<12,5;$C2=1);6;0). Formula yang

sama dapat digunakan untuk mengisi variabel golongan 6 11 dengan mengganti syarat yang digunakan. Syarat yang perlu diganti adalah syarat umur, sehingga tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah untuk mengisi data pada golongan 1 5.

Gambar 5 Formula yang digunakan untuk mengisi data golongan 6 7. Pengisian golongan 12 35 dilakukan dengan mengganti jenis kelamin menjadi perempuan. Bila golongan 6 10 menggunakan syarat pada kolom C harus bernilai 1, maka pada golongan 11 35 digunakan syarat pada kolom C harus bernilai 2. Selain itu harus ditambahkan keadaan fisiologis, karena pada AKG keadaan fisiologis yang berbeda pada perempuan memiliki kebutuhan gizi yang berbeda. Data keadaan fisiologis ada pada kolom F dengan nama variabel A12. Syarat fisiologis yang digunakan adalah: Nilai kolom F = 0 menunjukan keadaan sedang tidak hamil ataupun menyusui yang digunakan pada syarat golongan 11 17. Nilai kolom F = 3 menunjukan keadaan sedang hamil yang digunakan pada syarat golongan 18 23. Nilai kolom F = 4 menunjukan keadaan sedang menyusui bayi umur 0 6 bulan yang digunakan pada syarat golongan 23 29. Nilai kolom F = 0 menunjukan keadaan sedang tidak hamil ataupun menyusui yang digunakan pada syarat golongan 30 35. Setelah syarat keadaan fisiologis telah ditambah, hal yang perlu dilakukan adalah mengganti syarat umur dan nilai golongan bila syarat terpenuhi pada setiap variabel golongan.

Gambar 6 Penambahan syarat keadaan fisiologis untuk formula golongan 12 - 35 8. Jumlahkan nilai pada golongan 1 -35 di setiap baris dengan menggunakan fungsi SUM sehingga diketahui golongan responden (ibu) pada AKG.

Gambar 7 Penentuan akhir golongan ibu menurut AKG setiap kode keluarga 9. Buat variabel zat gizi sesuai dengan yang tercantum pada AKG di sebelah variabel golongan. Bedakan dengan warna yang berbeda untuk

mempermudah pengolahan. 10. Variabel-variabel zat gizi yang telah dibuat diisi dengan menggunakan fungsi INDEX yang telah dipelajari pada praktikum sebelumnya. Matriks pada AKG diambil hanya pada nilai zat gizi tanpa variabel sehingga range yang terbentuk adalah F2:X6 pada sheet AKG. Formula yang digunakan menggunakan golongan sebagai baris, dimulai dari kolom 1 pada energi sampai kolom 19 pada selenium sehingga formula yang terbentuk pada baris dan kolom pertama adalah =INDEX(AKG!$F$2:$X$36;$AP2;1).

Gambar 8 Hasil akhir data kebutuhan zat gizi setiap ibu di setiap kode keluarga 11. Hasil yang diperoleh digunakan sebagai pembanding apakah konsumsi ibu mencukupi kebutuhannya. Data konsumsi ibu yang telah diperoleh sebelumnya dibandingkan dengan data kebutuhan ibu. Data yang dibandingakan hanya energi dan protein. 12. Pengolahan dilakukan di sheet baru dengan mengkopi data konsumsi ibu dengan data kebutuhan ibu. Periksa ulang dengan mengurangi kode keluarga pada data kebutuhan ibu dengan konsumsi ibu. Bila hasil yang diperoleh 0 maka data yang digunakan tepat. Data konsumsi ibu ada beberapa yang dihapuskan karena data yang diperoleh tidak dapat digunakan dalam pengolahan sehingga data kebutuhannya juga harus dihapus.

Salah satu data yang harus dihilangkan

Gambar 9 Pemeriksaan data yang harus dihilangkan

Gambar 10 Hasil penghilangan data yang tidak digunakan 13. Bandingkan data konsumsi dengan kebutuhan dan mengalikannya dengan 100 sehingga diperoleh data kecukupan gizi ibu dalam persen. Buat ratarata, min, max, dan stdev kecukupan gizi ibu dengan fungsi-fungsi yang telah dipelajari sebelumnya.

Gambar 11 Hasil akhir pengolahan data kecukupan energi dan protein ibu Data yang telah diperoleh dapat disederhanakan dalam bentuk tabel. Berikut tabel hasil pengolahan yang telah dilakukan. Tabel 1 Kecukupan energi dan protein responden
Zat gizi Energi Protein Rata-rata (%) 58,21 104,80 Stdev 45,88 70,00 Max 415,41 514,76 Min 17,00 32,62

Laporan Praktikum ke-5 MK. Analisis Data Pangan dan Gizi

Hari, Tanggal :Senin, 17 Maret 2012

PENGOLAHAN DATA KECUKUPAN GIZI IBU MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL


Oleh : Estu Nugroho I14090069

Asisten Praktikum : Ryan Diana, SP. Priskilla Mumtazul Amal Koordinator Mata Kuliah : Prof. Dr. Ir. Dadang Sukandar, M.Sc

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

You might also like