You are on page 1of 22

PENENTUAN KADAR BESI (III) DALAM PERAIRAN

Rahmawati 4001410002 Yeni Setyowati 400141065 Dwi Lestari 4001410055

KELOMPOK 6

A. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk: Mengetahui kadar Fe3+ dalam sampel dengan metode spektrofotometri.

Limbah Pabrik Besi dan Baja Henan Anyang yang mengalir ke Sungai Anyang, @Cina. Dokumentasi tgl 25 Maret 2008.

Besi merupakan salah satu elemen kimiawi yang banyak terdapat diperairan. Besi di perairan yaitu berupa Fe2+ dan Fe3+

secara simultan kadar besi dalam perairan dapat ditentukan dengan 2 metode, yaitu metode spektrofotometri serapan dan metode phenantrolin.

SPEKTROFOTOMETRI merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromatorprisma atau kisi difraksi dengan detector fototub.

Spektrofotometer merupakan alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.

Absorbs sinar oleh larutan mengikuti hokum Lambert-Beer, yaitu: A=log (Io/It)= a b c
Ket: Io= intensitas sinar datang It= intensitas sinar yang diteruskan A= absorptivitas B= panjang sel/kuvet C= konsentrasi (g/l) A=absrobsan

Bunyi Hukum Lambert-Beer? absorbans larutan sampel sebanding dengan panjang lintasan cahaya d dan konsentrasi larutannya c.

C. ALAT DAN BAHAN

ALAT
Spectrometer visible Gelas Erlenmeyer Tabung reaksi Labu ukur Pipet volume Pipet tetes

BAHAN Sampel Larutan HNO3 Larutan KCNS Aquades H2O Larutan Fe(NO3)3

Langkah Kerja
Menyiapkan labu takar 10 ml dan mengisi sampel yang akan dianalisis sebanyak 1ml Menambahkan 1 ml HNO3 1 M ke dalam labu takar dan menambahkan akuades hingga tanda batas

Mengocok hingga homogen, kemudian mengukur absorbansinya dengan spektrofotometer visible

Mengulangi pengamatan sebanyak 3x

DATA PENGAMATAN
No Larutan Ion [Fe3+] 1 2 3 4 5 6 7 0 ml 1 ml 2 ml 3 ml 4 ml 5 ml 6 ml HNO3 4M 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml KSCN 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml H2O 8 ml 7 ml 6 ml 5 ml 4 ml 3 ml 2 ml Serapan (A) 0,00 0,109 0,218 0,316 0,492 0,579 0,651

DATA PENGAMATAN
No 1 2 Sampel Larutan 1 ml 1 ml HNO3 1M 1 ml 1 ml KSCN 1 ml 1 ml H2O 7 ml 7 ml Absorbansi 0,020 0,020

KURVA KALIBERASI
0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 ABSORBANSI Column2 Column1

PEMBAHASAN
Y=0,113X 0,001 0,020 = 0,113X 0,001 X = 0,021 0,113 X = 0,186 M

PEMBAHASAN
Spektrofotometri Merupakan suatu metode dalam analisis senyawa kimia yang memanfaatkan penyerapan cahaya oleh spesi kimia.

Pengabsorpsian sinar tampak oleh suatu molekul umumnya menghasilkan eksitasi ikatan elektron, akibatnya panjang gelombang absorpsi maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam molekul yang sedang diselidiki. Oleh karena itu spektroskopi serapan molekul berharga untuk mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu molekul. Akan tetapi yang lebih penting adalah penggunaan spektroskopi serapan sinar tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus pengabsorpsi.

Penambahan HNO3 pada larutan sampel


Tujuannya untuk membuat larutan sampel menjadi bersifat asam sehingga logam tidak mengalami pengendapan, karena apabila larutan bersifat basa maka logam yang terkandung di dalamnya akan mengalami pengendapan. Selain itu, asam nitrat merupakan oksidator kuat sehingga mampu merubah Fe2+ yang mungkin terkandung dalam perairan menjadi Fe3+ sehingga diharapkan semua Fe yang terkadung dalam sampel menjadi Fe3+ dan dapat bereaksi dengan KSCN yang ditambahkan membentuk senyawa kompleks.

Penambahan KSCN
Berfungsi: bereaksi dengan Fe3+ membentuk senyawa kompleks yang berwarna (merah tua). Warna yang dihasilkan oleh senyawa kompleks bergantung pada konsentrasi thiosianat yang digunakan. Pada konsentrasi thiosianat 0,1 M spesi warna yang berlimpah berasal dari senyawa kompleks [Fe(SCN)2]+ Senyawa kompleks pada larutan dengan thiosianat rendah: [Fe(SCN)]2+ ;(Fe3+ + SCN- ([Fe(SCN)] 2+ )

Pengenceran menggunakan aquades


Untuk membuat warna larutan sampel menjadi lebih pudar sehingga akan lebih mudah dalam pengukuran absorbansinya menggunakan spektrofotometer. (Agar hukum Lambert Beer berlaku; hukum ini hanya berlaku bila larutannya encer)

Pembuatan larutan baku


Untuk membuat perhitungan spektrofotometer dimulai dari nol kembali' Pembuatan larutan standar Fe3+

Untuk memperoleh persamaan garis linear dari pembuatan kurva kalibrasi .

Dari data yang ada diperoleh regresi linear y= 0,113x-0,0001 dengan R2=0,091 Absorbansi dari praktikum yaitu sebesar 0,020 A. Absorbansi yang diperoleh disubtitusikan pada persamaan regresi linear yang ada menjadi : 0,020 = 0,113x-0,0001 0,021 =0,113x x = 0,021 0,113 x = 0,186

Nilai x yang diperoleh merupakan konsentrasi Fe3+ dalam air limbah yang telah diencerkan. Digunakan rumus pengenceran V1.M1=V2.M2 untuk menghitung kadar Fe3+ sebelum pengenceran. Hasil akhir yang diperoleh adalah besi pada air limbah yang berasal dari Pabrik Ungaran Sari Garmen terdeteksi menggunakan instrumen spektrofotometer sebesar 1,86M.

Simpulan&Saran
Simpulan 1. Spektrofotometri merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan besar kadar Fe3+ dalam perairan. 2. Spektrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorban sampel sebagai fungsi panjang gelombang. 3. Terdapat 2 macam metode dalam spektrofotometri, yaitu metode thiosianat dan metode 1,10 phenanthroline.

Saran Dalam melakukan praktikum, sebaiknya praktikan memahi terlebih dahulu prosedur praktikum dan cara menganalisa data agar tidak mengalami kesulitan nantinya. Dalam mengencerkan sampel, harus lebih berhati hati ketika menambahkan aquades agar volume yang dicapai bisa tepat sesuai dengan tanda batas yang ada.

You might also like