You are on page 1of 7

NEO LIBERALISME INDONESIA

EKO PRASETYO

Ciri Ciri Neoliberalisme


Kekayaan terpusat pada sekelompok, orang

maupun sindikat bisnis raksasa Mati dan lumpuhnya fungsi negara dalam layanan publik Privatisasi atas semua sektor layanan publik (pendidikan dan kesehatan) Semua kekuatan kritis menghamba pada rezim pasar (media, intelektual dan gerakan sosial)

Indonesia dan Politik Neo Liberalisme


Negara adalah agen komprador yang menjadi

pelayan bagi kepentingan-kepentingan modal International Aparatur keamanan lebih memilih untuk mengambil fungsi bodyguard daripada perlindungan rakyat Dominasi dan kuatnya kekuasaan oligarkhi kapitalis di Indonesia Hancurnya wadah kekuatan gerakan rakyat yang sebenarnya jadi sumber perlawanan massa

Efek Neoliberalisme
Semua layanan publik menjadi mahal (tingginya

ongkos kesehatan dan pendidikan) Membesarnya kekayaan berbagai sektor usaha global (dari sektor tambang hingga minimarket) Kesenjangan yang makin melebar (kaya-miskin) Konflik meluas bukan hanya pada kaya-miskin melainkan antar kelompok miskin Mulai munculnya gagasan Corporate Sosial Responsibility (CSR) dimana perusahaan mengambil fungsi negara

Strategi Neo Liberalisme mendapat dukungan


Ber-iklan sebesar-besarnya (omset telkomsel:RP 14,593

triliun/september 2005 dengan belanja iklan Rp 272 milliar (2005)/ PT Unilever omset Rp 3,9 triliun/belanja iklan Rp 256 milliar Mengembangkan layanan sosial untuk masyarakat (total kekayaan 600 ribu oranf kaya di Indonesia: Rp 600 triliun diperkirakan Rp 3-6 triliun (5-10%) untuk kegiatan filantropi Melakukan penarikan konsumsi sebesar-besarnya melalui proyek hypermarket (Carrefour bisa meraih omset Rp 1 milliar/hari terutama pada akhir pekan dan hari libur) Melakukan diskriminasi pelayanan terhadap semua sektor publik (pendidikan dan kesehatan)

Strategi Perlawanan
Melakukan pendidikan kritis dan kampanye tentang

ekonomi pasar dan peta kekuatan modal Mendorong lahirnya organ sosial yang memiliki basis sosial yang prural dan tuntutan politik yang hetrogen Melakukan aksi pada isu-isu spesifik tentang penolakan proyek mercu suar (Pusat Perbelanjaan maupun Pendidikan mahal) Melakukan tuntutan akan kembalinya fungsi negara sebagai penyedia layanan publik yang murah sekaligus bermutu

Taktik
Membuat media pencerahan sebagai lawan dari

wacana dominan Neoliberal Mendorong aksi-aksi massa yang memanfaatkan sentimen keadilan dan ekonomi rakyat Memanfaatkan kekuatan-kekuatan sosial untuk mendorong tuntutan progresif yang selama ini jadi bahan tuntutan Menciptakan basis logistik yang mandiri dan dimanfaatkan untuk kepentingan gerakan

You might also like