You are on page 1of 4

Gen (dari bahasa Belanda: gen) adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup.

Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Secara keseluruhan kumpulan gen-gen yang terdapat di dalam setiap sel individu organisme disebut sebagai genom. Struktur Gen Secara umum gen pada prokariot dan eukariot terdiri dari 3 bagian: 1. Promoter : Bagian gen yang berfungsi sebagai pengatur proses ekspresi

genetik. Bagian yg pertama kali dikenalioleh RNA polimerase dan protein regulator sebelum transkripsi 2. Coding sequence : Bagien gen yang membawa kode-kode genetik, yang ditranskripsi menjadi mRNA 3. Terminator : Berperan dalam penghentian transkripsi

Di coding sequence dari eukariot ada bagian intron dan ekson. Intron adalah sekuens nukleotida yang tidak ada terjemahan proteinnya sedangkan ekson sekuens yang akan diterjemahkan. Jadi kalo di eukariot setelah di transkripsi, bagian intron akan dipotong baru jadi mRNA. Nah kalo di prokariot smuanya langsung ekson. Selain itu di prokariot ada satu ciri khas yang namanya Operon. Operon merupakan sekelompok gen struktural yang letaknya berdekatan dan dikendalikan oleh satu promoter yang sama. Dengan adanya operon maka mRNA hasil transkripsi gen prokariot bersifat polisistronik karena satu molekul mRNA mengkode lebih dari satu proTEIN

Karakteristik

Prokariot

Eukariot

Ukuran sel

0,5-5 m

10-100 m

Inti sel

Tidak terbungkus membran Inti sejati yang terbungkus inti sehingga tidak disebut membran inti dan memiliki nukleus tetapi nukleiod nukleolus Ada seperti lisosom, kompleks golgi, mitokondria, retikulum endoplasma, dan kloroplas

Organel membrane

yang

terbungkus Tidak ada

Flagel

Tersusun atas 2 berkas protein

Lengkap,

tersusun

atas

mikrotubulus rangkap Glikokaliks Ada, berupa kapsul atau Ada pada sel yang tidak memiliki dinding sel ada, struktur kimia

lapisan lendir Dinding sel

Biasanya ada, tersusun atas Jika peptidoglikan

sederhana Tidak

Vesikel gas Membran sel

Ada Tanpa karbohidrat

dan Sterol dan karbohidrat ada sebagai reseptor

biasanya tanpa sterol Sitoplasma

Tanpa sistoskeleton atau aliran Ada sistoskeleton dan terjadi sitoplasmik aliran sitoplasmik Ukuran besar (80s) linear melipat

Ribosom Kromosom (DNA)

Ukuran kecil (70s)

Kromosom tunggal melingkar Kromosom tanpa protein histon

dengan terikat protein histon Mitosis

Pembelahan sel Rekombinasi seksual

Pembelahan biner

Tanpa meiosis, hanya transfer Meiosis fragmen DNA

Sensitivitas terhadap antibiotik Sensitif

Tidak sensitif

TRANSKRIPSI

Transkripsi DNA merupakan proses pembentukan RNA dari DNA sebagai cetakan. Proses transkripsi menghasilkan mRNA, rRNA, dan tRNA. Pembentukan RNA dilakukan oleh enzim polymerase. Baik transkripsi di eukariot maupun prokariot sama2 melalui tahapan berikut: 1. Penempelan faktor2 pengendali transkripsi di promotor, misalnya RNA polimerase (Inisiasi) 2. Pembentukan kompleks promotor terbuka (open promotor complex). G seperti replikasi dmn DNA bener2 dibuka pada transkripsi pilinan DNA dibuka namun masih tetep di dalam RNA polimerase 3. RNA polimerase membaca DNA template dan melakukan pengikatan nukleotida yg komplementer (Elongasi) 4. Setelah pemanjangan untaian RNA, diikuti dengan terminasi yang ditandai dengan lepasnya RNA polimerase dari DNA yang ditranskripsi (Terminasi) TRANSLASI Translasi merupakan proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA, menjadi polypeptida 1. Splicing Merupakan proses pembuangan intron dan penyambungan ekson. Awalnya RNA hasil transkripsi pd eukariot disebut pre-mRNA karena masih ada intronnya. Trus intron akan dipotong dan ekson2 disambung menjadi mRNA matang (mature mRNA). Untuk lebih jelasnya: Intron dipotong pake spliceosome. lalu penyambungan ekson2 pake enzil ligase. 2. Poliadenilasi Merupakan proses penambahan poliA (rantai AMP) pada ujung 3 nukleotida mRNA. Fungsinya? untuk meningkatkan stabilitas mRNA dan meningkatkan efisiensi translasinya. 3. Capping Penambahan tudung mRNA berupa molekul 7-metilguanosin. Fungsinya ada 4:

Melindungi mRNA dari degradasi Meningkatkan efisiensi translasi mRNA Meningkatkan pengangkutan mRNA dari nukelus ke sitoplasma Meningkatkan efisiensi proses splicing

REPLIKASI Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel, replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA, karena Replikasi DNA kromosom prokariota, khususnya bakteri, sangat berkaitan dengan siklus pertumbuhannya. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase S siklus sel, sebelum mitosis atau meiosis I. Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida penyusun polimer DNA. Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro dalam proses yang disebut reaksi berantai polimerase (PCR). Replikasi DNA. Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal oleh enzim helikase (9) dengan bantuan topoisomerase (11) yang mengurangi tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein pengikat untaian tunggal (10) untuk mencegahnya membentuk heliks ganda kembali. Primase (6) membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer (5) dan molekul DNA polimerase (3 & 8) melekat pada seuntai tunggal DNA dan bergerak sepanjang untai tersebut memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang disebut leading strand (2) dan lagging strand (1). DNA polimerase yang membentuk lagging strand harus mensintesis segmen-segmen polinukleotida diskontinu (disebut fragmen Okazaki (7)). Enzim DNA ligase (4) kemudian menyambungkan potongan-potongan lagging strand tersebut.

You might also like