Professional Documents
Culture Documents
Selamat Jalan
Kak Darminto...
Salam ’78
Teman-teman Paskibraka 1978,
Tadinya, buletin ini akan segera meluncur pada minggu ketiga
Agustus 2007 karena sudah dua bulan berlalu sejak buletin edisi
”Mengenang Husein Mutahar” kalian terima. Tapi entah mengapa
seperti ada yang menahan tangan ini untuk tidak mencetaknya
dulu. Ternyata, ada sebuah berita yang harus ditunggu. Jumat, 7
Bulletin ini diterbitkan September 2007, Kak Dharminto meninggalkan kita untuk
oleh ”Paguyuban Paski- menghadap Tuhan Al Khalik Yang Maha Kuasa.
braka 1978” dan dikelola Edisi kali ini, yang tadinya ingin menampilkan Kak Idik Sulaeman
oleh para Purna Paski- di sampul muka, akhirnya berubah menjadi edisi ganda. Sulit bagi
braka 1978 yang ada di kami untuk menghadirkannya sekaligus. Tetapi, kami berusaha
Jadebotabek dengan tu- menyelipkan berita kehilangan Kak Dar di tengah tulisan khusus
juan untuk menggalang tentang Kak Idik yang telah lebih dulu selesai digarap.
kembali rasa persaudara- Sejak edisi yang lalu, kami memang telah mencoba menampilkan
an (brotherhood) sesama tulisan utama yang bersifat tematik. Tujuannya, menyegarkan
teman seangkatan. kembali ingatan kita tentang Paskibraka dan asal-usulnya. Banyak
Sebagian atau seluruh hal-hal mendasar yang mungkin telah kalian lupakan seiring
isi buletin ini dapat diku- berjalannya waktu, atau memang sejak semula belum pernah
tip/diperbanyak atau diba- kalian ketahui.
gikan kepada Purna Pas- Itu kami mulai dari edisi Husein Mutahar, menyusul edisi Idik
kibraka angkatan lain bila Sulaeman dan seterusnya. Bagi teman-teman lain di luar Paskibraka
dianggap perlu. Harapan 1978 yang kebetulan membaca buletin ini, tulisan-tulisan itu
kami, buletin sederhana diharapkan menjadi tambahan ”ilmu”, sekadar untuk tahu apa,
ini juga dapat menjadi siapa dan untuk apa sebenarnya Paskibraka itu ada.
media komunikasi alter- Agenda penting lainnya adalah rencana untuk mengadakan
natif antar Purna Paski- ”Reuni ke-2 & Ultah ke-30 Paskibraka 1978” pada tahun depan
braka, meski ruang gerak (2008) yang kebetulan bersamaan dengan ”40 Tahun Paskibraka”.
dan edarnya sangat ter- Untuk itu kami mengingatkan teman-teman agar mulai bersiap-siap
batas. dalam satu tahun ke depan, agar rencana reuni dapat terlaksana.
Mulai sekarang, sering-seringlah menyapa Jakarta, baik lewat
Surat-surat/tulisan dapat dia- SMS, e-mail, telepon atau surat. Kami tidak ingin kehilangan kalian
lamatkan ke: lagi, gara-gara malas berkomunikasi. Ngubernya capek lho...
l SYAIFUL AZRAM,
Pondok Tirta Mandala E4
No. 1 Depok 16415
Paguyuban Paskibraka 1978
Ketua (Lurah) : Yadi Mulyadi (Jabar)
l BUDIHARJO Chelly Urai Sri Ranau (Kalbar)
WINARNO, Gema Pesona Sekretaris : Syaiful Azram (Sumut)
AM-7, Jl. Tole Iskandar 45, Saraswati (DKI Jakarta)
Depok 16412 Bendahara : Arita Patriana Sudradjat (Jabar)
Budi Saddewo Sudiro (Jateng)
SMS : 0818866130 dan
08161834318 Bala Paskibraka 1978 di Jadebotabek:
l Budiharjo Winarno (Yogya) l Sonny Jwarson Parahiyanto (Jatim) l Tatiana
E-mail : Shinta Insamodra (Lampung) l Amir Mansur (DKI Jakarta) l I Gde Amithaba
muztbhe_depok@yahoo.com. (Bali) l Sambusir (Sumsel) l Halidja Husein (Maluku) l M. Ilham Radjoeni
Rauf (Sultra) l
kubur... Amiiin. Walau hanya sesaat mengenalmu Dari Jayapura, Papua, saya sangat sedih
tapi sangat bermanfaat untuk kami... Ilmu dan mendengar Kak Dhar wafat. Semoga arwahnya
Perjuanganmu takkan pernah kami lupakan.... diterima disisi-Nya. (John Ronsumbre, Paskibraka
akan kami terapkan dan lanjutkan. ( sae 1978, utusan Papua)
mochammad) Semoga segala amal ibadah Kak Dhar diterima
Inna lillaahi wainna ilaihi raaji’uun... PPI Kota dan dilipatgandakan-Nya serta diampuni segala
Batam turut berduka cita atas berpulangnya Bpk salah dan dosa beliau. Maaf saya tidak bisa
Dharminto Surapaty. Semoga amal baik beliau di melayat karena sedang di Yogya. (Tri Broto
terima Allah SWT dan tabah bagi keluarga yang Sulistyo, Paskibraka 1987 utusan DIY)
telah ditinggalkan. (Pengurus PPI Kota Batam) Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.
Kami sangat berduka atas kepergian Kakak Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Tuhan.
dan Pembina kami yg tercinta, Kak Dharminto (Wendalinus Nahak, Paskibraka 1978, utusan
Surapati. Terima kasih Kak Dhar atas semua NTT)
bekal yg telah engkau berikan kepada kami Semoga amal ibadah beliau diterima Allah dan
berdua. Kami hanya dapat mendoakan agar Kak keluarga yang ditinggalkan tabah dan ihklas.
Dhar dapat beristirahat dengan tenang di sisi (Nunung Restuwanti, Paskibraka 1978, utusan
Tuhan YME. We miss you so much. (Ozy ’87 dan Kalteng)
Anna ‘88, Jakarta)
Turut berduka cita. Saya hanya bisa berdoa
Turut berdukacita... semoga amal ibadah Kak semoga arwahnya diterima disisi-Nya dan mohon
Dharminto di terima oleh Allah SWT, dilapangkan maaf tidak bisa melayat karena saat ini masih di
jalannya.. Do’a kami menyertaimu... (Purwadi Purwokerto. (Herman Siddi Himawan, Paskibraka
Faizal ’94) 1988, utusan Jateng)
Innalillahi wainna illaihi rojiun. Atas nama PPI Turut berduka cita atas wafatnya Kak Dharminto.
Jakarta Timur mengucapkan belasungkawa yang Dari Bali kami hanya dapat berdoa semoga amal
sedalam-dalamnya atas wafatnya Kak Dharminto ibadahnya diterima disisi-Nya. (Oka Saraswati,
Surapaty semoga diampuni dosa dosanya, Paskibraka 1978, utusan Bali)
diterima amal ibadahnya dan ditempatkan ditempat
Semoga amal ibadah beliau mendapat ganjaran
yang layak di sisi-Nya. Demikian pula dengan
keluarga yang ditinggalkan, mendapat kesabaran yang setimpal dari Tuhan yang Maha Kasih dan
keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
dan senantiasa dilimpahkan rahmat-Nya. Amin..
Kita para Purna Paskibraka hendaknya dapat
(Djohari Somad)
meneruskan nilai-nilai keutamaan yang telah
Semoga amal baik Kak Dar diterima Allah SWT beliau tunjukan dalam mengabdi pada kehidupan.
dan mendapat tempat yang layak disisi-Nya. (Cut Selamat jalan guru ketulusan... (Sinyo Moko-
Driska Aziza, Paskibraka 83 utusan Aceh) dompit, Paskibraka 1978, utusan Sultra)
Rasa dukacita yang sangat dalam atas kepergian Nderek Belosungkowo, semoga arwah Kak
Kak Dharminto. Semoga arwah-Nya diterima di Dhar diterima oleh Allah SWT. (Nanang Pujatmiko,
tempat yang layak sesuai amal ibadahnya. (Lily Paskibraka 1981, Utusan DIY)
Fitrida, Paskibraka 1983, utusan Sumut)
Di sisi jenazah Kak Dar, saya sangat sedih
Saya mengucapkan turut berduka cita atas kehilangan seorang Pembina yang dengan
wafatnya Kak Darminto. Maaf saya tidak bisa bahasa dan sikap sederhana sudah mengajarkan
hadiri sebab saya sedang ada di Cilacap. (Slamet dan memberikan teladan pengabdian bagi Pas-
Rahardjo, mantan staf PLK DitBinmud) kibraka. Semoga apa yang sudah diajarkan
Innalillahi wainna illaihi rojiun. Kita semua dapat saya tularkan kepada adik-adik Paskibraka
milik Allah dan akan kembali kepadaNya. (Banowo di Maluku. Selamat jalan Kak Dharminto, kami
Setyo Samodro, Paskibraka DIY 1987) sangat menyayangimu. (Haidee ARV Nikijuluw,
Turut berduka cita dan saya sangat sedih Paskibraka 1987, utusan Maluku)
kehilangan beliau... (Rosalia Kusumasari Hadi
Suprobo, Paskibraka 1998, utusan Jateng)
A
1978 da sejumput kenangan yang masih dapat
diraup di antara setumpuk kebersamaan
dengan Kak Dharminto sepanjang 29
tahun sejak 1978. Dalam galeri sederhana ini,
kami ingin mengingat kembali potongan-potongan
kenangan itu untuk meyakinkan diri betapa seorang
Dharminto Surapati ternyata begitu dekat dan
selalu dekat dengan kami.
Maka, sekarang kami tak perlu iri lagi pada
siapa pun yang pernah lebih dekat dengan Kak
Dar. Karena kami telah mendapatkan keping-
keping kasih sayangnya begitu lama... (P’78)
2003
1978
1993 1994
P
ada saat itu, sebuah gagasan berkelebat
di benak Mutahar. Alangkah baiknya bila
persatuan dan kesatuan bangsa dapat
dilestarikan kepada generasi muda yang kelak
akan menggantikan para pemimpin saat itu.
Pengibaran bendera pusaka bisa menjadi simbol
kesinambungan nilai-nilai perjuangan. Karena
itu, para pemudalah yang harus mengibarkan
bendera pusaka.
Dari sanalah, kemudian dibentuk kelompok-
kelompok pengibar bendera pusaka, mulai dari
lima orang pemuda-pemudi pada tahun 1946
—yang menggambarkan Pancasila. Namun,
Mutahar mengimpikan bila kelak para pengibar
bendera pusaka itu adalah pemuda-pemuda
utusan dari seluruh daerah di Indonesia.
Sekembalinya ibukota Republik Indonesia ke
Jakarta, mulai tahun 1950 pengibaran bendera
Kak Idik bersama Komandan Paskibraka 1978,
pusaka dilaksanakan di Istana Merdeka
Jusuf Mucharam, ketika mendampingi Paskibraka
Jakarta. Regu-regu pengibar dibentuk dan diatur
1978 dalam acara temu ramah dengan Presiden di
oleh Rumah Tangga Kepresidenan Rl sampai Sasono Langen Budoyo TMII.
tahun 1966. Para pengibar bendera itu memang
para pemuda, tapi belum mewakili apa yang
ada dalam pikiran Mutahar.
Tahun 1967, Husain Mutahar kembali di-
panggil Presiden Soehar to untuk dimintai tersirat dalam benak Husain Mutahar akhirnya
pendapat dan menangani masalah pengibaran menjadi kenyataan. Setelah tahun sebelumnya
bendera pusaka. Ajakan itu, bagi Mutahar diadakan ujicoba, maka pada tahun 1968 dida-
seperti "mendapat durian runtuh" karena berarti tangkanlah pada pemuda utusan daerah dari
ia bisa melanjutkan gagasannya membentuk seluruh Indonesia untuk mengibarkan bendera
pasukan yang terdiri dari para pemuda dari pusaka. Sayang, belum seluruhnya provinsi bi-
seluruh Indonesia. sa mengirimkan utusannya, sehingga pasukan
Pada tanggal 17 Agustus 1968, apa yang pengibar bendera pusaka tahun itu masih harus
ditambah dengan eks anggota pasukan tahun Teknologi Bandung (ITB) itupun juga segera
1967. memainkan kelentikan tangannya dalam mem-
Selama enam tahun, 1967-1972, bendera buat sketsa. Hasilnya, adalah berbagai atribut
pusaka dikibarkan oleh para pemuda utusan yang digunakan Paskibraka, mulai dari Lam-
daerah dengan sebutan “Pasukan Penggerek bang Anggota, Lambang Korps, Kendit Keca-
Bendera Pusaka”. Nama, pada kurun waktu itu kapan sampai Tanda Pengukuhan (Lencana
memang belum menjadi perhatian utama, ka- Merah-Putih Garuda/MPG).
rena yang terpenting tujuan mengibarkan Nama Paskibraka dan atribut baru itulah yang
bendera pusaka oleh para pemuda utusan dipakai sejak tahun 1973 sampai sekarang.
daerah sudah menjadi kenyataan. Sulitnya penyebutan akronim Paskibraka me-
Dalam mempersiapkan Pasukan Penggerek mang sempat mengakibatkan kesalahan ucap
Bendera Pusaka, Husein Mutahar sebagai pada sejumlah reporter televisi saat melaporkan
Dirjen Udaka (Urusan Pemuda dan Pramuka) siaran langsung pengibaran bendera pusaka
tentu tak dapat bekerja sendiri. Sejak akhir setiap tanggal 17 Agustus di Istana Merdeka.
1967, ia mendapatkan dukungan dari Drs Idik Bahkan, tak jarang wartawan media cetak
Sulaeman yang dipindahtugaskan ke Depar- masih ada yang salah menuliskannya dalam
temen Pendidikan dan Kebudayaan (dari De- berita, misalnya dengan ”Paskibrata”. Tapi, bagi
partemen Perindustrian dan Kerajinan) sebagai para anggota Paskibraka, Purna (mantan)
Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan. Paskibraka maupun orang-orang yang terlibat
Idik yang terkenal memiliki karakter kerja di dalamnya, kata Paskibraka telah menjadi
sangat rapi dan teliti, lalu mempersiapkan sesuatu yang sakral dan penuh kebanggaan.
konsep pelatihan dengan sempurna, baik dalam Memang pernah, suatu kali nama Paskibraka
bidang fisik, mental, maupun spiritual. Latihan akan diganti, bahkan pasukannya pun akan
yang merupakan derivasi dari konsep Kepan- dilikuidasi. Itu terjadi pada tahun 2000 ketika
duan itu diberi nama ”Latihan Pandu Ibu Indo- Presiden Republik Indonesia dijabat oleh KH
nesia Ber-Pancasila”. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kata ”pu-
Setelah melengkapi silabus latihan dengan saka” yang ada dalam akronim Paskibraka
berbagai atribut dan pakaian seragam, pada dianggap Gus Dur mengandung makna ”klenik”.
tahun 1973 Idik Sulaeman melontarkan suatu Untunglah, dengan perjuangan keras orang-
gagasan baru kepada Mutahar. ”Bagaimana orang yang berperan besar dalam sejarah
kalau pasukan pengibar bendera pusaka kita Paskibraka, akhirnya niat Gus Dur untuk meli-
beri nama baru,” katanya. kuidasi Paskibraka dapat dicegah. Apalagi,
Mutahar yang tak lain mantan pembina pe- Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1958 tentang
negak Idik di Gerakan Pramuka mengang- Bendera Kebangsaan Republik Indonesia, pada
gukkan kepala. Maka, kemudian meluncurlah pasal 4 jelas-jelas menyebutkan:
sebuah nama antik berbentuk akronim yang (1) BENDERA PUSAKA adalah Bendera Ke-
agak sukar diucapkan bagi orang yang pertama bangsaan yang digunakan pada upacara
kali menyebutnya. Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta pada
Akronim itu adalah PASKIBRAKA, yang tanggal 17 Agustus 1945.
merupakan singkatan dari Pasukan Pengibar (2) BENDERA PUSAKA hanya dikibarkan
Bendera Pusaka. ”Pas” berasal dari kata pa- pada tanggal 17 Agustus.
sukan, ”kib” dar i kata kibar, ”ra” dari kata (3) Ketentuan-ketentuan pada Pasal 22 tidak
bendera dan ”ka” dari kata pusaka. berlaku bagi BENDERA PUSAKA.
Idik yang sarjana senirupa lulusan Institut (Pasal 22: Apabila Bendera Kebangsaan
dalam keadaan sedemikian rupa, hingga tak juluki Bapak Paskibraka, maka Idik Sulaeman
layak untuk dikibarkan lagi, maka bendera itu adalah Kakak Paskibraka!
harus dihancurkan dengan mengingat kedu- Dalam Paskibraka, Husein Mutahar adalah
dukannya, atau dibakar). seorang penggagas yang mengilhami lahirnya
Itu berati, bila Presiden ngotot mengubah sebuah kelompok generasi muda sebagai sim-
nama Paskibraka, berarti dia melanggar PP No. bol penerus persatuan dan kesatuan bangsa.
40 Tahun 1958. Presiden akhirnya tidak jadi Sementara Idik Sulaeman adalah seorang guru
membubar kan Paskibr aka, tapi meminta besar yang menuangkan gagasan Mutahar da-
namanya diganti menjadi ”Pasukan Pengibar lam sebuah konsep yang sempurna.
Bendera Merah-Putih” saja. Hal ini di-iyakan Kelak, konsep inilah yang dijabarkan di la-
saja, tapi dalam siaran televisi dan pemberitaan pangan oleh sesepuh-sesepuh dan pembina
media massa, nama pasukan tak pernah Paskibraka yang lain, semisal Dharminto Sura-
diganti. Paskibraka yang telah menjalani kurun pati dalam tatacara dan tapak-tapak pengibaran,
sejarah 32 tahun tetap seperti apa adanya, atau almarhum Soebedjo dan Bunda Bunakim
sampai akhirnya Gus Dur sendiri yang dileng- dalam pembinaan mental di dalam kehidupan
serkan. sehari-hari selama anggota Paskibraka berada
*** di asrama.
D
engan perannya yang besar dalam Mereka semua senantiasa bekerja dan ber-
penyusunan konsep Paskibraka sejak jalan serentak ibarat orkestra yang harmonis.
awal, nama Idik Sulaeman sudah se- Dari sanalah mereka kemudian menjelma
layaknya diletakkan dalam jajaran kedua sete- menjadi sebuah legenda. Dan, legenda itu
lah Husein Mutahar. Bila Mutahar pantas kita bernama Paskibraka. (Syaiful Azram)
Dharminto Surapati
Husein Mutahar Soebedjo
M
enyebut Paskibraka, kita tak bisa Kebudayaan (Depdikbud), mula-mula sebagai
lepas dari sosok seseorang yang Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan.
bernama Idik Sulaeman. Pria dengan Saat inilah, ia banyak membantu Husein
penampilan yang tenang ini dilahirkan di Mutahar dalam mewujudkan gagasannya
Kuningan pada hari Kamis, 20 Juli 1933, membentuk Paskibraka.
dengan nama lengkap Idik Sulaeman Pada 30 Juni 1975, ia diangkat menjadi
Nataatmadja. Menghabiskan masa kecil di Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pembinaan
daerah kelahirannya, sampai tamat SMP di Kegiatan di Direktorat Pembinaan Generasi
Purwakarta dan pindah ke Ja- Muda (Ditbinmud). Dan
karta saat masuk SMA. pada 9 Maret 1977, ia men-
Sejak kecil, jiwa seni sudah capai posisi puncak di
terlihat dalam dirinya. Tak Ditbinmud setelah ditunjuk
heran bila setamat SMA ia sebagai Pelaksana Harian
memilih seni rupa sebagai Direktur Pembinaan
pilihan profesinya dengan Generasi Muda, Direktorat
menamatkan pendidikan Jenderal Pendidikan Luar
sebagai sarjana seni rupa di Sekolah dan Olahraga
Depar temen Ilmu Teknik (Ditjen PLSOR). Tiga tahun
Institut Teknologi Bandung penuh ia benar-benar men-
(ITB) pada 9 April 1960. jadi ”komandan” dalam
Menikah dengan Aisah latihan Paskibraka, yakni
Martalogawa pada 29 Paskibraka 1977, 1978 dan
Oktober 1961, Idik dikaruniai 1979.
tiga anak, yakni Ir. ars Isandra Matin Ahmad Pada 24 November 1979, Idik ditarik ke
(yang beristrikan Ir.ars Retno Audite), Isantia Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Dita Asiah (yang bersuamikan Drs. Mohammad (Dikdasmen) dan menjabat Direktur Pem-
Imam Hidayat), dan Dra Isanilda Dea Latifah binaan Kesiswaan sampai 15 November 1983.
(yang bersuamikan Ari Reza Iskandar). Dari Selama empat tahun itu, dengan latar belakang
ketiganya, ia kini memiliki enam orang cucu, pendidikan seni rupa dan pengalaman kerja
masing-masing 3 cucu laki-laki dan 3 cucu di bidang tekstil, Idik mencatat sejarah dalam
perempuan. penciptaan seragam sekolah yang kita kenal
Idik Sulaeman memulai karirnya di Balai sampai sekarang: SD putih-merah, SMP putih-
Penelitian Tekstil dan bekerja di sana pada biru dan SMA putih-abu-abu, lengkap dengan
1960-1964. Pada 1 Februari 1965 ia diangat lambang sekolah dasar (SD) dan OSIS yang
menjadi Kepala Biro Menteri Perindustrian dan kini selalu melekat di saku kiri seragam sekolah.
Kerajinan yang saat itu dijabat Mayjen TNI dr. Ia juga membantu Mutahar dalam membentuk
Azis Saleh. dan melatih kelompok pengibar bendera di
Ternyata dunia seni dan tekstil harus mulai sekolah-sekolah, serta mengatur dan meng-
ditinggalkannya ketika 1 Desember 1967 Idik gerakkan Organisasi Siswa Intra Sekolah
pindah kerja ke Departemen Pendidikan dan (OSIS) dan Ikatan Keluarga OSIS (IKOSIS).
Bakat seni rupa dan pengetahuan tentang mengenal kepanduan sebagai pandu muda
tekstil itu jugalah yang membuat Idik di Kepanduan Natipy. Sesudah Pandu Rakyat
menciptakan sendiri seluruh atribut yang ada berdiri di Kuningan, ia menjadi Pandu Perintis
di Paskibraka, termasuk rancangan sera- dan dilantik di daerah Manonjaya. Tahun 1950
gamnya sendiri dan lambang-lambangnya ia pindah ke Purwakarta dan masuk
pada tahun 1973. Atribut itu antara lain kepanduan lagi sebagai Pandu Pawang. Baru
lambang korps Paskibraka, lambang anggota kemudian jadi Pandu Penuntun dan masuk Ke-
dan kendit serta lencana Merah-Putih-Garuda lompok Jakarta-17 saat SMA di Jakarta.
(MPG) sebagai tanda telah mengikuti latihan Ketika kuliah di ITB, Idik mendirikan
”Pandu Ibu Indonesia Ber-Pancasila”. Perindukan Pemula. Itulah sebabnya ketika
Dunia pendidikan terus menjadi bidang karir Gerakan Pramuka didirikan, ia masuk dalam
Idik setelah tidak lagi menjabat Direktur susunan Kwartir Daerah Jawa Barat sebagai
Pembinaan Kesiswaan. Tahun 1985, ia Andalan Daerah Urusan Perlengkapan. Ia juga
menjadi tenaga pengajar pada Jurusan Seni sempat menjadi Ketua Kwartir Cabang Kodya
Rupa di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Bandung menggantikan A. Djamil yang pin-
Universitas Trisakti Jakarta. Di sana, ia juga dah ke Jakarta. Dengan pengalaman di Jawa
ikut aktif membina Pramuka dan mahasiswa Barat itulah, ketika pindah ke Jakarta Idik
sampai akhirnya diangkat menjadi pembantu ditunjuk menjadi Asisten Sekretaris Jenderal
Rektor III Urusan Kemahasiswaan mulai 10 (Sekjen) Kwartir Nasioal Gerakan Pramuka.
Oktober 1989 sampai 2 Januari 1995. Di Ketika mengajar di Universitas Trisakti, Idik
perguruan tinggi terkemuka di Jakarta itu, Idik mendirikan dan mengaktifkan Pramuka di sana
masih mengajar sampai usianya 70 tahun (Juli bersama beberapa dosen dan pimpinan uni-
2003). versitas. Sejumlah kursus orientasi yang
Kiprah Idik dalam dunia pendidikan selaku terorganisir dan berkesinambungan diadakan
pegawai negeri sipil baru berakhir pada tahun dengan tokoh-tokoh mahasiswa, sehingga
1998 setelah ia memasuki masa pensiun Pramuka Trisakti tetap eksis sampai sekarang
dengan pangkat terakhir Pembina Utama di Kampus A, B dan C.
Madya, golongan IV/d. Selama karirnya itu, ia Selama sebelas tahun menjadi Andalan
sempat menyelesaikan Kursus Reguler Nasional (1988-1998), Idik tercatat pernah
Angkatan XII (KRA-XII) Lembaga Pertahanan mendapat penghargaan Tanda Bakti, Karya
Nasional (Lemhannas) di Departemen Satya 8 Tahun (IV) dan Bunga Melati. Kini, di
Hankam pada 3 Desember 1979. usianya yang sudah 74 tahun, Idik aktif sebagai
Dunia kepanduan dan Pramuka adalah Pandu Tua dan anggota Pengurus Pusat
bagian lain dari hidup Idik Sulaeman. Sejak Himpunan Pandu Wreda (Hipprada).***
berusia enam tahun (1939), ia sudah
LAMBANG KORPS
bendera merah putih yang berkibar ditiup angin
Sejak 1973 sampai sekarang, Lambang dan tiga garis horison atau awan.
Korps Paskibraka dibuat dari kain bergambar Makna dari bentuk dan gambar Lambang
atau bordir yang langsung dijahitkan di lengan Korps Paskibraka adalah sebagai berikut:
kanan seragam. Bentuknya perisai berwarna 1) Bentuk perisai bermakna "siap bela negara"
hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna termasuk bangsa dan tanah air Indonesia,
kuning yang ber tuliskan ”PASUKAN warna hitam bermakna teguh dan percaya
PENGIBAR BENDERA PUSAKA” dan tahun diri.
pembentukan pasukan (di ujung bawah perisai). 2) Sepasang anggota Paskibraka bermakna
Di dalam perisai terdapat lingkaran bergambar Paskibraka terdiri dari anggota putra dan
sepasang anggota Paskibraka dilatarbelakangi anggota putri yang dengan keteguhan hati
TANDA PENGUKUHAN
Sebagai tanda berakhirnya Latih-
an Kepemimpinan Pemuda Tingkat
LAMBANG NEGARA SEBAGAI TANDA TOPI
Perintis/Pemuka (sebagaimana juga
berakhirnya Latihan Kepemimpinan
Pemuda/Kepemudaan tingkat lain)
setiap peser ta dikukuhkan oleh
Penanggungjawab Latihan dengan
pengucapan ”Ikrar Putera Indonesia”
sambil memegang Sang Merah
Putih dan kemudian menciumnya
dengan menarik nafas panjang
sebagai "kiasan" kesediaan untuk
senantiasa setia dan membelanya.
Tanda pengukuhan berupa kendit
atau pita/sabuk dibuat dari kain.
SETANGAN LEHER Kendit adalah tanda ksatria pada za-
man dahulu yang mengikrarkan ke-
setiaannya kepada kerajaan. Se-
bagai pemegang kendit, para pe-
serta latihan pun diharapkan memi-
liki sifat ksatria dalam pemikiran,
perkataan dan perbuatannya sehari-
hari.
LAMBANG KORPS BARU Awalnya, pada latihan untuk Pasu-
LAMBANG KORPS DAN kan per tama sampai k eempat
TANDA PECI/TUTUP KEPALA LAMBANG KORPS LAMA (1968–1971) kendit Tanda Pengu-
kuhan masih polos dengan dua
warna, masing-masing hijau untuk
bertekad untuk mengabdi dan berkarya bagi anggota pasukan dan ungu untuk para penatar/
pembangunan Indonesia. pembina. Karena kendit warna polos menyeru-
3) Bendera Merah Putih yang sedang berkibar pai sabuk kecakapan olahraga beladiri, maka
adalah bendera kebangsaan dan utama In- oleh Idik Sulaeman disempurnakan menjadi
donesia yang harus dijunjung tinggi seluruh kendit bermotif.
bangsa Indonesia termasuk generasi mu- Motif tersebut berupa gambar rantai bulat dan
danya, termasuk Paskibraka. belah ketupat seperti pada Lambang Anggota,
4) Garis horison atau awan tiga garis menun- dengan jumlah masing-masing 17 untuk rantai
jukkan ada Paskibraka di tiga tingkat, yaitu bulat dan rantai belah ketupat. Setiap mata
nasional, provinsi dan kabupaten/kota. rantai bulat maupun belah ketupat diisi dengan
5) Warna kuning berarti kebanggaan, ketela- huruf yang membentuk kalimat ”PANDU INDO-
NESIA BER-PANCA-
KENDIT KECAKAPAN
SILA”. KENDIT LAMA
Semula, ukuran lebar 5 cm
T
AK banyak koleksi foto Kak Idik yang
1978 ada pada kami karena pertemuan
dengannya pun tidak terlalu kerap kami
lakukan. Beberapa foto kami coba gelar di sini
terutama untuk mengingatkan bahwa Kak Idik hadir
teramat dekat dengan Paskibraka 1978 pada saat
latihan berlangsung.
Tak ada Direktur PGM yang mau memutar sendiri
projektor film 16 mm seperti yang dilakukan Kak Idik
menjelang acara perpisahan Paskibraka 1978 (kiri
atas). Kak Idik pula yang memeriksa sendiri anggota
Paskibraka 1978 sesaat sebelum pembukaan
latihan (bawah). Kak Idik juga yang untuk pertama
kalinya langsung mengukuhkan Danpas dan
Pelatih Paskibraka 1978 (Kak Jusuf Mucharam, Kak
Adrian Daniel dan Kak Sutrisno) menjadi
Pendamping Pemuda (kanan atas kiri).
Foto di bagian bawah menunjukkan Kak Idik dan
Bunda Bunakim di tengah Purna Paskibraka seusai
bertemu Kak Mutahar di Prapanca Buntu tahun
1993 (kanan bawah). Juga bersama Bunda
Bunakim, Direktur PGM Soewoyo S. Adi dan Dirjen
Diklusepora Prof Dr Soedijarto seusai pelantikan
Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia ((PPI)
di Direktorat PGM, Gambir, tahun 1995. (Syaiful A.)
1978
1978 1995
1993
P
eringatan HUT Proklamasi Kemerde
kaan RI ke-62 baru saja berlalu.
Ketua KNPI Riau Ditahan Polisi Para anggota Paskibraka di tingkat
KarenaTerlibat Penipuan nasional dan daerah baru saja selesai
Chaidir Anwar Tanjung - detik.com mencuci dan menyeterika pakaian seragam
mereka —yang putih-putih dengan segala
Pekanbaru – Nasib apes menim- atribut yang menawan. Meletakkannya di
pa Ketua KNPI Riau, Edwin gantungan, lalu disimpan di lemari khusus
Syarif. Dia dijebloskan ke sel
tahanan polisi dalam kasus du-
dengan segala wewangian, sebagai sebu-
gaan penipuan lelang proyek di ah memorabilia yang akan dibanggakan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan seumur hidupnya.
Olahraga, Pekanbaru.
Setelah dilakukan pemeriksaan Tiba-tiba, seluruh Purna Paskibraka ter-
secara marathon di Poltabes henyak. Mulut mereka ternganga, tapi tidak
Pekanbaru, akhimya Edwin Syarif mengeluarkan kata-kata. Seragam yang
dijebloskan ke dalam tahanan.
Pria bertubuh tambun itu ditahan putih bersih itu terlihat seperti sepotong
pada Kamis (23/812007) sekitar kain yang belepotan. Kebanggaan yang
pukul 02.00 dini hari.
Penahanan Edwin yang juga
tadinya membuncah seolah menyusut men-
Ketua Lembaga Pengkajian Jasa jadi butiran sekecil debu. Malu, malu dan
dan Kontruksi (LPJK) Provinsi malu. Hanya itu kata yang berulangkali
Riau ini, sehubungan dugaan
keterlibatannya sebagai makelar muncul di depan mata.
proyek di Dinas Pendidikan, Di bulan Agustus yang mestinya penuh
Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Pekanbaru. sukacita bagi Paskibraka, seketika menjadi
”Edwin telah kita tetapkan sebagai tersangka dalam kasus
dugaan penipuan dengan pasal 372 dan 378. Tidak tertutup dukacita. Sebuah kado ulang tahun dilem-
kemungkinan dalam kasus ini kita akan mengembangkannya lagi parkan ke depan Paskibraka. Tapi bukan
siapa saja yang terlibat dalam penipuan proyek tersebut,” terang
Wakasat Reskrim Poltabes Pekanbaru, AKP Arie Dharmanto saat
kado istimewa, melainkan kado yang sangat
dihubungi detikcom. tidak terduga.
Kasus penangkapan Edwin ini bermula dari kasus penikaman Sang Ketua Umum Purna Paskibraka
terhadap Kadis Dikpora Syahrill Manaf sekitar 3 bulan yang lalu.
Syahrill ditikam di depan rumahnya saat akan berangkat kerja. Indonesia (PPI), Edwin Syarif (eks
Pelakunya tiga orang yang tidak dikenal. Paskibraka Propinsi Riau yang ternyata
Dari kasus penikaman ini, Poltabes Pekanbaru melakukan juga Ketua KNPI Riau), digelandang polisi
pengusutan. Ternyata penikaman ini didalangi Fahrudin Lubis alias
Comel yang merasa kecewa kepada Syahril. Comel merupakan pada pukul 02.00 dinihari Kamis (23/8/
salah satu rekanan yang ikut tender dalam proyek yang ada di 2007) karena terlibat kasus penipuan yang
Dikpora, Pekanbaru.
Akhirnya, Comel pun berhasil ditangkap bersama eksekutor
berbuntut pada penikaman Kepala Dinas
penikaman. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, Comel pun Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dik-
’bernyanyi’ kalau dia sudah memberikan uang pelicin kepada Edwin pora) Riau, Syahril Manaf sekitar 3 bulan
sebanyak Rp 45 juta untuk meloloskan tender proyek.
Kendati uang suap telah diterima Edwin, rupanya proyek lalu (baca inset: detikcom).
pemasangan paving blok di SD 016 Rumbai dengan nilai proyek ***
Rp 670 juta tidak jatuh ketangan Comel. Dari sinilah, kepolisian
A
pa yang salah dengan Paskibraka?
menyeret Edwin dalam kasus penipuan.
”Edwin memang tidak terlibat dalam kasus penikaman itu. Tapi Setelah pikiran sedikit tenang,
paling tidak, penikaman itu terjadi bermula dari Edwin yang pertanyaan absurd itulah yang
menjanjikan akan memenangkan proyek tersebut. Itu sebabnya,
pasal yang kita jerat kepadanya yakni pasal penipuan,” terang Arie
pertama kali mencuat di kepala. Apakah
Dharmanto. latihan yang dilaksanakan selama ini masih
Kendati Edwin telah dijebloskan ke dalam sel, sejauh ini belum belum cukup untuk membuat siapapun
didampingi pengacara. ”Kalau surat permohonan penangguhan
penahanan memang sudah dia layangkan. Tapi belum kita yang mengikutinya berubah menjadi ”o-
kabulkan,” terang Arie. (cha/djo) rang baik” atau paling tidak menjadi ”o-
rang yang lebih baik”?
Sang Ketua...
Pertanyaannya ternyata bukan itu. Latihan Pas- nama besar Paskibraka. Atau, dengan arifnya
kibraka telah dirancang dengan tujuan yang baik mereka telah sampai kepada kesimpulan bahwa
dan dilaksanakan dengan cara yang baik. Hanya perbuatan itu sememangnya tidak pantas dilaku-
kadar kualitasnya yang berbeda-beda, tergantung kan oleh seorang Paskibraka.
tempat (gladian sentra pusat atau daerah) dan Jadi, apa yang telah dilakukan Sang Ketua
waktu (dulu atau sekarang), serta manusianya pantaslah menjadi tanggung jawabnya pribadi,
(apakah berasal dari bibit yang baik dan dibimbing karena sebenarnya ia tak hirau dengan dirinya
oleh pembina yang baik, atau sebaliknya). sendiri. Kesalahan-kesalahan yang sama, pun
Setelah usai latihan, segala sesuatunya kembali pernah dilakukan oleh Purna yang lain. Bedanya,
kepada Purna Paskibraka sendiri. Apakah dia ada yang terekspos di media massa, ada pula
memilih dirinya menjadi orang baik dalam arti yang hanya menjadi rahasia umum melalui
yang sesungguhnya, atau menjadi orang baik media bibir alias gosip di mana-mana.
menurut ukurannya sendiri tanpa peduli norma- Dari peristiwa ini, sudah saatnya seluruh Purna
norma agama, masyarakat dan bangsa yang Paskibraka bercermin diri. Menjelang berakhirnya
harus dijunjung tinggi. masa bakti Pengurus Pusat PPI, ternyata Tuhan
Ada masa yang dibutuhkan seorang Purna menuntun kita agar lebih mawas diri, jeli dan
Paskibraka seusai latihan untuk melakukan pere- berhati-hati dalam menentukan calon-calon pe-
nungan dan pengendapan sampai menemukan mimpin resmi (leader formal) organisasi PPI.
jatidirinya. Selama proses itu berlangsung, banyak Sebenarnya, tak terlalu banyak kriteria yang
godaan di kiri dan kanan, yang adakalanya dibutuhkan —dan diharapkan oleh Purna di
berhasil membelokkan kita pada arah yang seluruh Indonesia— dari calon-calon pemimpin
bukan seharusnya dituju. Inilah yang kemudian di PPI. Mereka hanya diminta untuk bisa menjaga
menjadi pembeda apakah seorang Purna masih nama baik Paskibraka, menjadi jembatan bagi
tetap berada di jalurnya, atau sudah melenceng, alumni di semua tingkatan, serta mampu menam-
walaupun di lahirnya dia masih terlihat sebagai pung seluruh aspirasi dan menjabarkannya dalam
seorang Paskibraka. program kerja yang baik untuk kepentingan
Celakanya, selama ini telah tercetak sebuah bersama.
paradigma bahwa Paskibraka dan para Purna- Namun, sebagaimana sering diingatkan, pilihlah
nya adalah manusia yang bersih dan tidak punya satu di antara mereka yang benar-benar berjiwa
cacat cela. Sebagai konsekuensi sebuah Korps, Merah-Putih, mempunyai moralitas dan integritas
ada pula tanggung jawab renteng bahwa bila yang tinggi. Jangan pilih mereka yang telah
seseorang berbuat salah maka aib akan menimpa terkontaminasi politik, karena akhirnya Paskibraka
seluruh Paskibraka. Dan, untuk yang terakhir ini, hanya akan dijadikan alat politik untuk mencapai
ternyata Sang Ketua tidak pernah menyadarinya. tujuan pribadinya. Apalagi, mereka yang jelas-
*** jelas merangkap jabatan di organisasi politik
S
ebuah pelajaran berupa pil pahit telah kita atau organisasi yang selalu bersinggungan de-
telan hari ini. Kita masih bersyukur, karena ngan politik.
teman-teman di detikcom sama sekali tidak Tuhan telah memberikan cermin besar di
menyebutkan bahwa subyek beritanya adalah depan kita untuk mematut diri. Keledai saja tidak
Ketua Umum PPI. Entah karena mereka tidak mau masuk ke lubang yang sama untuk kedua
tahu, atau mereka tahu tapi tidak sampai hati kali. Apakah kita akan mengulangi kesalahan
untuk mengaitkan perbuatan tercela itu dengan yang sama di Munas PPI nanti? (Budiharjo)
S
Untuk itulah, titik awal kedua ini akan menjadi ebagai ”review”, kami akan melakukan
titik awal yang terakhir, karena kita tidak perlu ”tayang ulang” reuni pertama 1994 yang
memulai lagi sesuatu yang telah ada. Kita hanya akhirnya dihadiri oleh 18 orang. Reuni itu
perlu menjaganya bersama-sama, agar sesuatu berlangsung selama empat hari, yakni dari tanggal
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
( ...................................................... )
B
dari Kepala Rumah Tangga (Karumga) Istana. ila benar tahun depan keinginan reuni
Setelah kangen-kangenan dengan pembina, akhirnya terlaksana, kita tidak akan me-
pelatih dan Purna Paskibraka angkatan lain, nemukan suasana yang sama lagi de-
reuni dilanjutkan dengan napak tilas ke asrama ngan Reuni 1994. Tidak banyak lagi pembina
PHI Cempaka Putih —yang sejak dulu hampir tak yang bisa hadir menemani kita untuk kangen-
berubah. Sore hari, dilanjutkan dengan menyak- kangenan karena berbagai alasan.
sikan upacara penurunan bendera pusaka. Pertama, karena mereka telah mendahului kita
Seusai mengikuti acara ”ritual” di Istana Merdeka, menghadap Al Khalik seperti Kak Mutahar, Bunda
peserta reuni menghabiskan waktunya untuk Bunakim dan Kak Dharminto.
diskusi tentang banyak hal. Tanggal 17 Agustus Kedua, karena sudah lanjut usia dan kondisi
malam, diskusi begitu seru sehingga harus di- kesehatannya. Pembina yang masih ada seperti
”break” karena sudah teramat larut. Bunda Kak Idik Sulaeman, pun belum tentu bisa datang
Bunakim yang menjadi penengah sempat ikut bila diundang.
”pusing” dengan semangat 78 yang teramat Ketiga, para pembina dan mantan personalia
menggebu. PGM —yang dulu banyak terlibat dengan kita—
Rekreasi yang dilakukan di Taman Bunga kini tidak gampang dicari. Sebagian besar dari
Wiladatika Cibubur pada 18 Agustus pukul 08.00 mereka telah pensiun. Sementara yang lebih
pagi, pun akhirnya harus diakhiri pada 10.00 muda kini keberadaannya menyebar, apalagi
karena diskusi harus dilanjutkan dan harus setelah Direktorat PGM dilikuidasi dari Depdiknas.
mencapai kata sepakat. Acara joget-jogetan pun Untuk itu, perlu masukan dari seluruh teman-
terpaksa dihentikan. Hasil diskusi diserahkan teman, bagaimana mengisi acara reuni agar
kepada Direktorat PGM pada malam harinya. lebih berarti dan bobotnya tidak lebih ringan dari
Puncak reuni terjadi pada 18 Agustus malam, reuni 1994 karena faktor-faktor tersebut.
ketika Paskibraka 78 melakukan ”Ulang Janji”. Tapi jangan khawatir, masih ada beberapa
Acara khidmat itu juga dihadiri beberapa pembina mantan pelatih, pembina, dan Komandan Pasukan
dari Direktorat PGM dan Purna Paskibraka yang (Danpas) yang dapat didatangkan ke reuni agar
baru saja mengikuti acara Rakernas dan Latihan kalian masih bisa mencium ”bau asrama dan
Keprotokolan. rumput istana” dalam suasana yang lain.***
Tracing PMI, Bapak Membalas Surat, Ketemu di Restoran, Surat Pembaca, dll
T
ak terasa, 14 tahun telah berlalu Kita akan kenang kembali bagaimana
sejak pertama kali tercetus niat un segala cara dilakukan untuk mendapatkan
tuk mengumpulkan kembali teman- para Kamso yang sudah tak terdengar lagi
teman Paskibraka 1978. Waktu itu bulan kabarnya. Mulai dari mengirim buletin ke
Agustus 1993, saat 6 (mestinya 9 orang) alamat lama, menggunakan jasa Tracing
orang Purna Paskibraka 78 berkumpul di ru- Service dari Palang Merah Indonesia (PMI),
mah Rita Sudradjat di Bintaro, dan sepakat sampai mengirim surat pembaca ke seluruh
untuk melacak keberadaan teman-teman koran dan majalah. Sebagian malah ditemu-
yang sudah 15 tahun ”menghilang”. kan secara tak sengaja.
Mereka yang kumpul adalah Rita, Budi- Bagi kawan-kawan Paskibraka 78 yang
harjo, Sonny, Syaiful, Salamah dan Mahru- baru saja kembali bergabung, kisah ini
zal (sementara Saras, Chelly dan Tetty kebe- mungkin sebuah cerita menarik. Tapi, bagi
tulan tidak bisa hadir). Rencana lalu difo- Purna Paskibraka lain, ini sebuah penga-
kuskan untuk menerbitkan buletin ini seba- laman yang berharga untuk menyatukan
gai media komunikasi, selain upaya-upaya kembali teman-teman seangkatannya.***
lain yang bisa dilakukan.
14 Tahun Melacak
Paskibraka ’78
Ditulari sikap peduli dari para seniornya diYogya, yang lain.
BUDIHARJO WINARNO memang terkenal paling ***
akrab dengan dunia Paskibraka. Komunikasinya Aktivitas di organisasi Purna Paskibraka di
dengan para Purna –terutama yang berkumpul di Sumut (mulai masih gabung dengan Purna Caraka
Yogya dalam rangka studi– begitu intens. Ia juga Muda Indonesia/PCMI sampai menjadi Purna
ikut aktif dalam mengidupkan kegiatan Purna Eka Paskibraka Indonesia/PPI) membuat SYAIFUL
Paskibraka (PEP) Yogyakarta. AZRAM tak pernah kehilangan kontak dengan
Ke Jakarta pun, komunikasi dengan PGM tetap PGM Jakarta. Diapun selalu ketemu Budi bila ke
dipantaunya, karena PEP Yogya mer upakan Yogya (1980 saat ”pulang” dari tes Akabri di Ma-
organisasi alumni Paskibraka tertua dan punya gelang atau tahun1984 bersama Budi ia mengu-
hubungan dekat dengan pusat. bek-ubek Yogya untuk menemui Gde, Nunung,
Ditambah lagi dengan pindahnya dia ke Jakarta Wenda dan Sipriano yang sedang kuliah di sana).
dalam rangka bekerja, maka sempurnalah ia Tahun 1985, dia ikut Lokakarya PGM di Puncak
menjadi ”motor” penggerak mula bagi Paskibraka yang menghasilkan organisasi PPI dan tahun 1986
1978. Ia terkenal dekat dengan para pembina, ter- dia ikut ”Program Kapal Pemuda Nusantara” ang-
utama Kak Husein Mutahar, sehingga ia menda- katan pertama di PGM. Ketika tahun 1990 pindah
patkan ”Ilmu Paskibraka” lebih banyak pula dari ke Jakarta, ia makin sering main ke PGM, apalagi
selalu meliput latihan Paskibraka di Cibubur seba- malah dia yang mencari kawannya yang lain...
gai bagian dari tugasnya sebagai wartawan. Sete- ***
lah tahun 1993 bertemu dengan yang lain, si Setamat SMA, TATIANA INSAMODRA masuk
”Opul” menjadi tukang tulis dan simpan dokumen Jakarta dan sempat menamatkan kuliah di ASMI
Paskibraka 1978. Jakarta. Ia aktif dalam kegiatan Pramuka dan
*** olahraga, selain berkiprah di sejumlah perusa-
Neng yang satu ini ”hilang” dari peredaran haan swasta.
setelah tidak lagi meneruskan kuliahnya di ITB Tahun 1991, ia mulai berwiraswasta bersama
dan memilih Denver, Colorado (USA) untuk tempat suaminya. Tetty yang punya kakak juga Purna
mencari ilmu. Setelah pulang dari Amrik, ARITA Paskibraka 1976, Julius Insamodra, tentu sangat
PATRIANA SUDRADJAT masuk Jakarta dan dekat dengan setiap informasi di seputar Paski-
bekerja di Procter & Gamble Indonesia. braka. Karena itu, ia selalu ada bila diajak berkum-
Keberadaannya diketahui oleh Opul sekitar pul oleh Paskibraka 78.
akhir 1990. Sepulang kerja, Opul biasanya jalan- ***
jalan sebentar di Blok M —karena rumah kontrak- Seperti Opul dan Budi, MAHRUZAL juga aktif
annya di Cipete. Tak sengaja, Opul berpapasan sebagai Pengurus organisasi Paskibraka di Aceh.
dengan Rita —yang juga pulang kerja— di Mela- Karena itu, beberapa kali ia ketemu Opul saat ada
wai. Meski kaget, ragu dan sudah terlewat, Opul kegiatan bersama Purna Paskibraka Aceh, Sumut
berspekulasi memanggil namanya. Yang dipanggil dan Sumbar. Aktivitasnya di organisasi PPI pula
menoleh, maka bertemulah mereka setelah 12 yang mengantarnya hadir di Jakarta tahun 1993
tahun berpisah. untuk reuni akbar, tapi akhirnya ikut ”kecele”.
Rumah kost Rita (di sekitar Jalan Wijaya Jakarta ***
Selatan) yang kebetulan dekat dengan Opul, Sebagai tuan rumah yang baik, SARASWATI
membuat mereka lumayan kompak dalam acara memang alumni PGM yang setia. Apalagi ia pun
kumpul-kumpul berikutnya. Walau kemudian Rita pernah ikut Program Pertukaran Pemuda Indone-
pindah ke Bintaro, komunikasi tetap terjalin dan sia-Australia pada 1984/1985, maka dengan
Rita tidak ”hilang” lagi. mudah ia bisa dihubungi karena tidak pernah kehi-
*** langan kontak dengan PGM.
Kuliah di Jakarta membuat SONNY JWARSON ***
PARAHIYANTO lebih dulu menjadi penjaga Pak Guru yang satu ini agak membingungkan.
gawang 78 di Jakarta. Apalagi, ia memang tergo- Meski tuan rumah, AMIR MANSUR justru harus
long rajin menyantroni PGM. Jadi, dia tak pernah dicari-cari dulu oleh yang lain, baru diketahui
absen dan selalu tahu bila ada kegiatan. keberadaannya di Cilincing, Jakarta Utara. Untung
Kerajinannya itu pulalah yang membuatnya ada temannya di sekolahan Jl. Mahoni Tg Priok
cukup berperan dalam melacak sejumlah teman, yang tahu Amir pindah ke Cilincing. Kalau tidak,
termasuk dengan cara memanfaatkan jasa Trac- Sonny yang mencarinya juga pasti kewalahan.
ing Service dari PMI. ***
*** Selesai kuliah dari Teknik Kimia UGM, GDE
Lebih dulu dari teman-teman lain di daerah, AMITHABA ke Jakarta dan mulai 1991 bekerja
”CHELLY” URAI SRI RANAU justru kembali ke di PT Delta Djakarta sebagai tukang racik bir.
Jakarta tak lama setelah Paskibraka dan mena- Keberadaannya di Jakarta tidak diketahui sampai
matkan sekolahnya di SMAN 1 Jakarta. Bp. I Made Subaga (ayahnya yang masih tinggal
Banyak berkiprah di organisasi kepemudaan, di Gianyar, Bali) mengirim surat setelah menerima
termasuk di KNPI Pusat mulai 1986, tak heran buletin dan mengatakan di mana anaknya berada.
kalau jejak Bu Lurah ini tak sulit dicari. Kalau perlu Setelah dilacak rame-rame ke pabrik Anker bir
itu, barulah Gde tertangkap dan nongol di ling- ditemukan setelah alamatnya didapat dari Adang
kungan Paskibraka 78 mulai 1993. Sekarang, Gde Subekti (Paskibraka 1980). Diserbu telepon ber-
sudah tidak lagi mengurusi bir dan buka usaha tubi-tubi, ia nongol di Cibubur (saat Reuni 1994)
sendiri. Usahanya apa, silakan tanya sendiri. pada malam hari 16 Agustus 1994 dalam seragam
*** Jasa Marga.
SAMBUSIR bertemu secara tak sengaja pada Tak sempat pulang, ia pun perlu meminjam jas
Mei 1994 dengan Sonny Jwarson di sebuah dari Purna Paskibraka —yang bertugas protokoler
rumah makan di Bogor. Justru Sambusir yang lebih di Istana— untuk bisa menghadiri Peringatan
dulu melihat Sonny dan terus memelototinya sam- Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka.
pai istri Sonny membatin jangan-jangan orang itu ***
mengenal suaminya. Tidak pindah dari Tenggarong, tapi alamat
Merasa penasaran, Sambusir lalu mengikuti RACHMAWATI SIDDIK yang jelas tidak diketahui.
Sonny ke toilet dan menongkronginya di depan Sonny Jwarson lantas memanfaatkan jasa trac-
pintu keluar. Di pintu itulah Sambusir langsung ing service Palang Merah Indonesia (PMI) untuk
menebak, ”Kamu Sonny ya!” Sempat bingung dan melacak anggota Paskibraka 78 yang masih
menyerah, Sonny baru tahu setelah si penyergap hilang. Jawaban PMI cukup melegakan karena
mengaku, ”Saya Sambusir...” Rachma Siddik ternyata ditemukan dan ikut reuni
*** pada tahun 1994.
ENDANG RAHAYU tidak sulit untuk dicari, ka- ***
rena alamatnya tidak berubah sejak dulu. Siapa- Sama dengan Rachmawati Siddik, JOHNNY
pun yang datang ke Yogya, pasti segera bisa RONSUMBRE pun terlacak oleh PMI. Ditelusuri
menuju rumahnya yang dekat Stasiun Tugu. Apa- dari alamat lamanya, Pak Guru ini akhirnya dite-
lagi, seperti Purna yang lain di Yogya, Endang juga mukan di kompleks sekolahnya di Sentani, Jaya-
selalu aktif di lingkaran PEP. pura. Tidak pernah membalas surat dan memberi
*** kabar walaupun terus dikirimi buletin, baru Juli
Bulletin edisi perdana diterima FRIDHANY 2007 ia menelepon setelah menerima buletin edisi
bukan di rumah karena ia tak lagi tinggal di alamat Husein Mutahar.
itu. Penghuni bar u tidak mengenalnya sebagai ***
Fridhany, karena yang dikenalnya adalah Ny. Sesudah pindah dari Panyabungan, AIDA
Heru. Syukur, kantor pos Sampit tidak mengem- SUMARNI BATUBARA hilang dari pantauan
balikan buletin itu ke Jakarta, tapi menempelkan- Opul, walau sebenarnya ia pindah Medan. Untung
nya di papan pengumuman sebagai surat tak saja masih ada jejak yang dapat ditelusuri karena
bertuan. Aida adalah adik dari Cok Simbara.
Da kaget melihat buletin untuknya di pajang saat Ketika dihubungi pada Oktober 1993, Bang
akan mengirim surat buat mertuanya di Jakarta. Ucok dengan senang hati memberikan informasi.
Padahal, sebelumnya ia sudah putus asa untuk Ia memberi tahu kalau Aida baru saja pulang dari
mencari teman-temannya Paskibraka 1978. Jakarta sambil memberikan alamatnya di Medan.
*** ***
Pak Lurah yang satu ini memang sempat hilang. Beruntung BUDI SADDEWO SUDIRO punya
Tapi pada tahun 1985, YADI MULYADI muncul di orangtua yang sayang pada anaknya. Guntingan
Medan ketika tugas di tol Belmera (Belawan- koran Suara Merdeka Semarang yang memuat
Medan-Tg. Morawa). Yadilah yang mencari Opul, Surat Pembaca kiriman Paskibraka 1978, dipos-
karena tahu kegiatan Purna Paskibraka di Medan kan orangtuanya ke Jakarta.
sangat aktif. Budi yang menerima surat dari Bapaknya di
Kembali ke Jakarta, Yadi kembali hilang dan baru Magelang, segera menghunbungi Rita. Maka,
Budi yang sudah berada di Jakarta sejak 1987 itu telepon. Mungkin tugas John pula untuk melacak
pun terjaring kembali. kembali keberadaan ”istrinya”.
*** ***
Setamat dari Arsitektur ITS Surabaya, si IZZIAH OKA SARASWATI tidak terlalu sukar untuk
Poh ini balik ke Aceh. Tapi tepat pada saat akan dilacak. Orangtuanya yang guru besar Universi-
reuni, ia justru sedang melanjutkan studinya di tas Udayana, Prof Ngoerah (alm), menjadi
Philadelphia, AS. Untung, pada bulan September penunjuk paling mudah. Apalagi Opul pernah
1993 ia sempat membaca surat pembaca yang datang ke rumahnya pada tahun 1988, begitu
ditulis Opul di majalah Editor. pula Mahruzal pada tahun 1993. Dan alamat
Maka, jauh-jauh dari Amrik ia pun mengirim rumahnya itu tetap tidak berubah sampai seka-
surat pada 18 Januari 1994. Sebelumnya, saat rang. Sayangnya, Oka belum pernah berkumpul
akan kembali ke Amrik seusai Tahun Baru di Ja- dengan kita-kita, meski pernah beberapa kali
karta, ia sempat menghubungi Opul dan Tetty. diketahui sedang ada di Jakarta, di rumah
*** kakaknya yang juga Paskibraka 1972, AAA
Secara tak sengaja, Opul menemukan nama Agung Kusuma Wardani.
REDHANY GAFFURIE pada rubrik mode di ha- ***
rian Banjarmasin Post. Merasa sesama kolega di M. ILHAM RADJOENI RAUF sebenarnya berada
pers, Opul lalu mengirimkan surat lewat faksimili tidak jauh-jauh, meskipun sejak 1993 belum
ke redaksi koran itu, dan tak lama datanglah pernah ikut kumpul-kumpul. Ketika ia kuliah di
balasan dari Dhany yang suka nyanyi itu. Bogor (sekitar tahun 1984), justru ia yang lebih
*** dulu wira-wiri ikut mengurusi pembentukan
Karena menjadi Wanita Angkatan Udara (Wara), organisasi Reka Purna Paskibraka (bersama Adi
maka keberadaan SRI DIANA SAPTAWATI Nugroho). Tapi, setelah itu sempat hilang, dan
dengan mudah terlacak oleh Kak Trisno yang baru sekarang nongol lagi setelah hampir jadi
sering datang ke tempat kerjanya, Lanud Husain kakek-kakek.
Sastranegara Bandung. ***
Tak lama kemudian, Diana memutuskan untuk MASKAYANGAN masih tetap di Lombok.
keluar dari dinas militer dan ikut suami ke Inggris. Menikah paling duluan, sekarang sudah punya
Sayang, komunikasi lalu terputus dan sampai kini cucu alias jadi nenek-nenek. Tak pernah ikut
kabarnya belum diketahui, apakah masih di Ing- kumpul-kumpul di Jakarta, tapi tetap melakukan
gris atau sudah kembali ke Indonesia. hubungan komunikasi dengan satu dua di antara
*** Bala Paskibraka 78 yang ada di Jakarta.
DANIEL PAKASI memang badung. Dari dulu ***
sampai sekarang, alamatnya sama sekali tidak Apakah karena seluruh warga kota Atambua
berbeda alias tidak pernah pindah. Itu berarti sejak mengenalnya, atau karena dia orang top, maka
dulu buletin selalu datang ke tangannya. Tapi, ia buletin edisi Husein Mutahar akhirnya sampai ke
baru merespon teman-temannya setelah 29 tahun, tangan WENDALINUS NAHAK. Maka buru-buru
mengaku sering ke Jakarta, tapi tak pernah me- ia memberikan nomor HP-nya dan segera beredar
nyapa. Mungkin sekarang giliran dia yang harus di Jakarta. Tak puas, ia pun menelepon satu-satu
bekerja untuk persiapan reuni 2008. teman-temannya, terutama Budiharjo yang dulu
*** jadi sobatnya di Yogya.
Atas jasa Kak Trisno juga, WELLY TIGTIGWERIA ***
diketahui ada di Rindam 7 Trikora, Jayapura. SINYO MOKODOMPIT beruntung karena alamat
Namun, sejak tahun 1993 sampai sekarang, tidak lamanya ternyata masih berlaku untuk Pak Pos.
pernah ada respon darinya, baik surat maupun Dengan kemungkinan sangat kecil buletin itu
dikirimkan, ternyata sampai juga di tangannya. l M. IQBAL MAHMUD menulis surat dari Jambi
Maka buru-buru dia menelepon Opul yang dulu 1 Oktober 1993. ”Kehadiran buletin 78 benar-
jadi mitranya di kelompok 8 sore. Baru setelah itu benar tak pernah terduga dan sangat menyentuh
ia mengabsen kawan-kawan lain. perasaan,” katanya. Tahun 1994, ia pun datang ke
*** Jakarta untuk reuni.
Sejak pulang dari Paskibraka, HALIDJA l SYARBAINI menulis surat dari Pontianak 16
HUSEIN tergolong akltif di organisasi Purna Oktober 1993. Tak memakai bahasa basa-basi, ia
Paskibraka dan selalu dekat dengan PGM. Kebe- hanya bilang kalau ia sudah jadi polisi dan janji
radaannya pun mudah diketahui karena ia kemu- mau ikut reuni 1994. Tapi ia belum juga pernah
dian menjadi pegawai di Kantor Gubernur Maluku. datang ke Jakarta sampai saat ini.
Tahun 1994 ia ikut reuni di Jakarta dan tak l Agak lama, tapi begitu menerima buletin edisi
lama kemudian justru mendekat ke Jakarta karena kedua, pada 25 November 1993 HERDEMAN
pindah tugas. Sayangnya, selama di Jakarta ia langsung menelepon Rita. Dengan logat Kaliman-
belum pernah bergabung dalam kesempatan tannya, ia bilang, ”Senang sekali menerima buletin,
kumpul-kumpul. Malahan, kini cenderung meng- juga terharu...” Maka, datanglah ia ke Jakarta untuk
hilang lagi.... reuni pada tahun 1994.
l Dua kali menerima buletin, barulah MASRIL
MEREKAYANG MEMBALAS SURAT SYARIF menelepon dan membalas surat pada 8
Februari 1994. Alamatnya memang masih dapat
Penemuan terbesar lewat pengiriman buletin diketahui, karena tahun 1985 Opul sempat ”kost”
terjadi pada bulan-bulan setelah Agustus 1993. di rumahnya selama tiga bulan saat Kerja Praktek
Buletin edisi perdana diterbitkan dan segera di PT Semen Padang. Menghirup debu semen di
dikirimkan setelah Reuni Kecil 1993, mendadak Indarung memang menjadi bagian hidupnya
menjadi sebuah kekuatan yang membetot seluruh sampai sekarang.
perhatian Paskibraka 1978. l AZMIYATI AZIZ baru membalas surat 15
Mereka yang selama ini merasa kehilangan te- Februari 1994, saat ia dan keluarganya telah
man-temannya, bahkan ada yang hampir putus pindah ke Palu (Sulawesi Tengah). Meski tidak bisa
asa..., tiba-tiba seperti menemukan ”harta” yang ikut reuni 1994, Etty tetap menjalin kontak dengan
paling berharga: PERSAHABATAN. Jakarta. Namun, buletin edisi Husein Mutahar
Simaklah daftar mereka yang membalas surat kembali ke Paguyuban beserta catatan Pak Pos
atau menelepon setelah menerima buletin edisi bahwa ia telah pindah. Apakah kembali ke
perdana tahun 1993: Padang? Masril telah ditugaskan untuk melacak-
nya kembali.
l Orangtua AUZAR HASFAT menulis surat
untuk teman-teman Paskibraka 1978 bahwa anak- KABAR YANG MASIH KABUR...
nya telah lebih dulu dipanggil oleh Tuhan YME
karena sakit. l DEECE SAROINSONG dikabarkan kini
l NUNUNG RESTUWANTI menulis surat dari menjadi Wakil Direktur RS Umum di Sampit,
Kalimantan Selatan 29 September 1993, hanya Kalimantan Tengah. Tugas Daniel Pakasi dan
lima menit setelah buletin perdana diterimanya. Fridhany untuk melacak Bu Dokter ini...
Surat yang sarat kerinduan itu menggambarkan
betapa ia merasa melihat kembali asrama PHI,
mencium wanginya Istana Merdeka dan riuhnya
jalanan antara Cempaka Putih ke Merdeka Utara.
Tahun 1994 ia ingin reuni, tapi bersamaan dengan
kelahiran anak pertamanya.
P
lebih dulu menelepon Arita, bukan Chelly atau agi-pagi beberapa hari kemudian,
Tetty. Bukan karena dia pernah naksir ketika tepatnya 23 Juli 2007 pukul 10.40
latihan dulu, tapi karena John memang orang WIB, giliran HP-ku yang berdering. Nomor
yang paling dekat dengan Arita. Posisinya sebagai tak dikenal membuat aku penasaran. Istriku yang
komandan kelompok 8 selalu tepat di bokong menerima, dengan agak bingung menyerahkan
Arita (yg membawa bendera duplikat) selama HP sambil mengatakan, ”Katanya dari Pak
latihan sampai pengibaran. Dompit!”
Begitulah, John lalu sedikit bercerita tentang Sambil tertawa, aku sambar HP itu dan ingin
dirinya yang tetap jadi guru. Dia nekat menele- memastikan apakah benar itu Sinyo Mokodompit.
pon ke Jakarta pagi-pagi —yang pasti mahal— Begitu suaranya yang besar dan menggelegar
setelah menerima buletin. Menemukan alamat mulai cuap-cuap, yakinlah aku bahwa itu Sinyo
dan nomor telepon kawan-kawan, mungkin bagi- Mokodompit yang menelepon pagi-pagi (eh siang-
nya seperti menemukan harta karun. Maklum, siang) dari Toli-toli.
walaupun keberadaanya telah terlacak sejak 14 ”Masih ingat kan? Di sebelah kanan ada Gde,
tahun lalu melalui bantuan tracing & Mailing di kiri ada kamu, yang di tengah siapa?” tanyanya
Service Palang Merah Indonesia (PMI), ia sama sambil mengingatkan posisi di kelompok 8 sore.
”Sialan, ngetes aku dia... Asrama 78: Sinyo sedang makan sambil
Dipikirnya aku lupa. menemani Chelly yang lagi sakit gigi...
Limapuluh empat orang
aku masih hafal posisinya
dalam formasi,” gumamku
dalam hati. ”Mana Sulawesi. Mungkin ia mengerti,
mungkin orang lain, ya si kalau ongkos kirim sekarang ini
Sinyo jelek itulah,” jawab lumayan mahal...***
aku untuk membuatnya n Syaiful Azram
senang.
Begitulah, pagi itu
Sinyo menghabiskan
pulsa HP-nya untuk bla-
bla-bla. Lagi-lagi karena
paling dekat dengannya
Kabar dari
dalam barisan, maka ia
memilih aku untuk
Ambon
T
dihubungi pertama kali. Dia khawatir kalau yang anggal 25 Juli malam ada SMS masuk
lain mungkin tidak ingat lagi. ke HP. Beritanya agak membingungkan,
Ia menjelaskan bagaimana ia melanjutkan ”Salam Paskibraka, Selamat malam Kak,
kuliahnya di Makassar seusai SMA. Setelah maaf sudah mengganggu.”
tamat, ia kembali ke kotanya, Toli-toli, dan menjadi Dari bahasanya, ini pasti dari anak Paskibraka,
pengacara (beneran , bukan ’pengangguran tapi siapa? Aku balas saja, ”Maaf nomornya kok
banyak acara’). ”Tapi cuma lawyer di kota kecil, tidak saya kenal, ini siapa ya?”
jadi bukan orang kaya,” katanya mengelak Setelah agak lama ada jawaban, ”Saya Heidy
sebelum dipalak. dari Ambon, sekarang Bendahara PPI Maluku.
Cukup lama juga Sinyo melaporkan keberadaan Saya tahu no telp kakak dari buletin yang dikirim
dirinya selama 29 tahun tidak berkomunikasi (dia ke Bpk. Patty Nehemia. Krn alamat tsb tdk ada
mengaku tidak hilang). Dulu sekali, tahun 1993, dan diamplop ada tulisan Buletin Paskibraka 78
pernah mengaku ia menerima buletin, tapi dia
maka oleh tukang pos diantar ke lap Merdeka
belum sempat membalas dengan surat, atau
Ambon tempat Paskibraka latihan. Surat tsb kami
telepon. ”Itulah masalahnya. Kami sudah berusaha
mencari tapi kalian tenang-tenang saja,” kataku
buka dan ternyata isinya bulletin dari kakak2
memarahi. Paskibraka 78. Mohon maaf kami telah membu-
Sambil mengucapkan ”sori-menyori” Sinyo bi- kanya, tetapi isinya sangat bermanfaat.”
lang, pernah (bukan sering) beberapa kali ke Karena dik Heidy membalas sms ku jam 04.20
Jakarta untuk urusan pekerjaan, tapi tidak tahu waktu Ambon dan aku terima jam 02.24 WIB, ya
akan mencari siapa temannya yang bisa dihubungi. mau bilang apa. Di Ambon sudah pagi dan
Barangkali dia lupa kalau masih ada PGM yang sudah pada bangun, lha aku yang di Jakarta dan
bisa ditanyai soal keberadaan anak-anak 78. mengikuti WIB masih sangat pagi dan baru
Sinyo lalu sedikit menambahkan soal kiprah- terlelap dalam mimpi yang indah.
nya di dunia advokat yang sepertinya cukup aktif. Tapi itulah keindahan persaudaraan yang aku
Ia lalu mulai mengabsen 78 lainnya: Tetty, terima dari Ambon, Patty belum ditemukan tapi
Budihardjo, Sonny, Chelly dst. kudapatkan adik-adik Paskibraka yang sangat
Lewat SMS, Sinyo juga memberi alamat banyak di Ambon. Mudah-mudahan mereka dapat
kantornya di Universitas Madako, Toli-toli. Beberapa membantu mencarikan satu lagi teman kita yang
hari kemudian, ia memberi tahu kalau sudah telah ”raib” selama 29 tahun.***
”menyetor” bantuan untuk mengirim buletin ke n Budiharjo
T
anggal 13 Agustus 2007, pukul 20.20 sekarang di Jakarta,” katanya.
WIB, HP-ku berdering dan nomornya tak Setelah memberi tahu ia baru sampai di
dikenal. Tapi saat mendengar sapaan Jakarta hari Senin 20 Agustus, tidak ada kabar
hallo dari seberang sana, aku segera tahu kalau lagi dari Masril. Lewat SMS, beberapa hari
itu suara Masril Syarif. Siapa lupa dengan logat kemudian ia bilang sudah ada di Padang sambil
Padang-nya yang kental itu. ”Saya kebetulan memberikan alamat rumahnya yang baru. ”Hanya
sedang ada tugas di Bengkulu. Waktu berangkat 100 meter dari rumah yang lama,” katanya
saya cuma transit sebentar di Bandara Soekarno- memberi tahu. n Syaiful Azram
SMS Merdeka!
Tanggal 17 Agustus 2007, pukul 08.40. sekarang, tapi gak ketemu konco2. Aku dapat
S
etelah mengantarkan anak-anakku ke undangan via pos, yang ngirim ke gue siapa ya
sekolah untuk mengikuti upacara peringatan Bang? Oke deh, kucoba renungkan & kenang
HUT RI, aku duduk sendirian di rumah. kembali detik-detik 78 di bawah Sang Saka!
Seperti biasa, sebelum menjalani ritual Aida Sumarni (09.15):
menyaksikan upacara peringatan Detik-Detik Selamat ultah kembali untuk Paskibraka 78.
Proklamasi dan pengibaran bendera pusaka, Aku tidak bisa hadir di antara kalian kali ini,
aku merenung sebentar sambil membayangkan salam buat kawan2 semuanya...
pagi itu adalah 17 Agustus 1978, ketika kita Mahruzal (09.21):
berbaris di koridor Wisma Negara untuk Saya dan istri mengucapkan Selamat HUT RI
mendengarkan keputusan tentang tim mana ke-62, semoga Allah SWT melindungi dan
yang akan bertugas pagi itu, dan mana yang memberi Rahmat kpd Negara kita ini dan
menjadi gordon. menjauhkan dari segala musibah.
Seketika terbayanglah wajah-wajah kalian (Zal dan istrinya ternyata sedang ada di Jakarta,
semua dan aku jadi begitu kangen. Sayangnya, Red).
sepagi itu belum satu pun di antara kalian yang Sinyo Mokodompit (09.51):
memberikan ucapan selamat ulang tahun. Padahal, Seremoni perlu, tapi tidak utama. Yang utama
pada hari itu kita, Paskibraka 1978, sedang adalah bagaimana Paskibraka sebagai perwujud-
berulang tahun yang ke-29. an nasionalisme dan tetap mencintai sesama
Maka, aku mulai mengirimkan SMS Merdeka! anak bangsa...
Mengabsen satu persatu, mudah-mudahan masih Arita Sudradjat (09.55):
ingat pada korps kita.: Selamat ultah juga buat Bang Opul... dan
Met ultah ke-29 untuk Paskibraka 78, kawan-kawan semua. Merdeka!
semoga tetap jadi Pandu Ibu Indonesia Budiharjo Winarno (10.16):
ber-Pancasila. 29 tahun lalu kita melaksanakan tugas mulia
Tiga menit kemudian, mulailah dering suara sebagai anggota Paskibraka. Masihkah jiwa
pesan masuk menggema. Ternyata, mereka masih merah-putih ada di detak jantung hati dan aliran
ada dengan semangatnya. Inilah suara kita, darah kita? Bumi Pertiwi masih membutuhkan
Paskibraka 1978. bakti dan karya kita. Dirgahayu Rep. Indonesia.
Merdeka!
Chelly Urai (pukul 08.43): Wendalinus Nahak (11.06):
Thanks, 29 usia yang lagi manis2nya untuk Met HUT Proklamasi ke-62 dan ke-29 untuk
BERBUAT. Insya Allah Paskibraka 78 sedang Paskibraka 78!
berbuat. MERDEKA, MERDEKA, MERDEKA! Daniel Pakasi (11.31):
Rahmaniyah (08.49): Darahku masih merah tapi rambutku mulai
Trims ya... Semoga Paskibraka 78 tetap putih bagai SANG SAKA yang kita kibarkan 29
langgeng semangatnya. tahun lalu. Kenangan itu menjadi semangat
M. Iqbal (08.52): Paskibraka 78 tetap membara. Merdeka!
Saya juga ucapkan yang sama. Semoga negeri Kak Dharminto (11.40):
ini dapat berjalan sesuai harapan kita semua. Selamat ultah yang ke-29 untuk Paskibraka 78.
Amir Mansur (08.54): Rapatkan terus barisan!
Di sini aku berdiri tuk Pertiwi... Aku ada di istana n Syaiful Azram
Turut Berdukacita
Keluarga Besar Paguyuban Paskibraka 78 turut
berdukacita atas wafatnya: