You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku agresif anak memang kerap kali terjadi. Anak menjadi brutal, marahmarah, mengamuk atau mengumpat kata-kata tidak sopan. Perilaku agresivitas ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, namun pengaruh yang sangat besar adalah media elektronik, khususnya televisi. Setiap kali TV diaktifkan, salah satu kemungkinan untuk melihat parade pembunuhan, pengeboman, penyerangan, pertumpahan darah dan sebagainya, yang diambil baik dari cerita fiksi atau kehidupan nyata, film atau dalam berita. Perilaku agresif anak ini lebih baik dicegah sejak dini agar tidak mengganggu perkembangan sosial anak pada saat dewasa, dengan mengetahui segala seluk beluk agresivitas anak.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah agresivitas itu?


2. Apa saja tipe-tipe agresivitas?

3. Apa saja faktor penyebab agresivitas? 4. Apa saja hal-hal yang dapat memicu agresivitas? 5. Apa saja gejala-gejala yang tampak? 6. Apa saja pengaruh agresivitas terhadap perkembangan anak?
1

7. Bagaimana cara menangani agresivitas anak?

C. Tujuan Makalah ini disusun untuk mengetahui: 1. Pengertian agresivitas


2. Tipe-tipe agresivitas

3. Faktor penyebab agresivitas 4. Faktor yang dapat memicu agresivitas pada anak 5. Gejala agresivitas pada anak 6. Pengaruh agresivitas terhadap perkembangan anak 7. Cara menangani agresivitas anak

D. Manfaat Makalah ini dibuat dengan harapan agar menambah pemahaman kita semua mengenai perilaku agresivitas pada anak-anak dan meninjau lebih jauh tentang agresivitas.

BAB II PEMBAHASAN

A.

Pengertian Agresivitas
3

Agresivitas adalah istilah umum yang dikaitkan dengan adanya perasaanperasaan marah atau permusuhan atau tindakan melukai orang lain baik dengan tindakan kekerasan secara fisik, verbal, maupun menggunakan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang mengancam atau merendahkan. Bentuk agresivitas anak ada beberapa macam. Pertama, bentuk verbal, misalnya dengan mengeluarkan kata-kata tidak sopan yang mungkin anak tidak mengerti artinya namun hanya meniru saja. Kedua, agresi juga bisa dalam bentuk tindakan fisik. Misalnya menggigit, menendang, mencubit. Semua perilaku ini dimaksudkan untuk menyakiti fisik atau badan. Sasaran perilaku ini adalah pendidik atau teman, sasaran lain misalnya mengganggu proses belajar di kelas, mengganggu kegiatan bersama, atau mengganggu acara. Dampak agresi berupa kerusakan secara fisik. Dampak lain yang ditimbulkan adalah pada aspek psikologis dan sosial yang tampaknya lebih menonjol. Agresivitas salah satu anak mungkin menimbulkan perasaan takut pada anak-anak yang lain. B. Tipe-Tipe Agresivitas 1. Agresivitas yang wajar Tidak setiap tindakan agresi merupakan perilaku yang bermasalah. Agresi bisa muncul sebagai pelampiasan perasaan marah dan frustasi. Jika agresifitas muncul karena kondisi psikologis yang bersifat sementara, dan dapat dipahami berdasarkan situasi yang dihadapi anak, maka itu merupakan tindakan yang masih bisa diterima.

2.

Agresivitas yang tidak wajar Namun ada kecenderungan agresifitas yang bersifat menetap pada anak tertentu. Secara umum kecenderungan ini menandakan kepribadian yang agresif.

C.

Faktor Penyebab Agresivitas

1. Faktor Internal Gen Sistem otak


4

Kimia darah (khususnya hormon seks pada faktor keturunan)

2. Faktor Eksternal Hukuman fisik orang tua Tingkat efektivitas hukuman fisik, seperti tindakan spanking (memukul pantat) justru dapat memicu perilaku agresif anak. Menurut kajian terbaru, anak-anak yang sering dipukul pada usia tiga tahun cenderung berperilaku lebih agresif saat menginjak usia lima tahun. Kemiskinan Jika seorang anak dilahirkan di lingkungan miskin, maka kecenderungan perilaku agresi mereka akan mengalami penguatan. Meniru (modelling) Faktor yang justru tingkat pemicunya dalam beberapa penelitian dianggap sangat tinggi yaitu adanya peran belajar model kekerasan melalui fasilitas media komunikasi dan informasi yang berkembang dengan begitu pesat, khususnya televisi. D. Faktor Pemicu Agresivitas Anak

1. Kemampuan berbicara belum lancar 2. Energi anak berlebihan 3. Modelling 4. Merasa terluka 5. Mencari perhatian

E. Gejala-Gejala yang Tampak Agresivitas anak berbentuk tindakan kekerasan secara fisik dan ekspresi verbal yang keras seperti menjerit-jerit atau mengumpat dengan kata-kata tidak sopan, dan ekspresi wajah serta gerakan-gerakan yang bersifat mengancam atau menumbuhkan perasaan tidak enak

F. Pengaruh Agresivitas terhadap Perkembangan Anak Agresivitas adalah permasalahan perilaku yang bersifat tampak, tidak seperti permasalahan internal seperti kecemasan atau perasaan malu. Agresivitas seorang anak bisa berpengaruh terhadap situasi sosial di lingkungannya. Di sisi lain, tanggapan lingkungan atas agresivitas juga bersifat langsung dan mungkin sangat berpengaruh terhadap diri anak. Jika perilaku agresif ini tidak segera ditangani dan mendapat perhatian dari orang tua maupun gurunya, maka akan berpeluang besar menjadi perilaku yang menetap. Di lingkungan sekolah, anak agresif cenderung ditakuti dan dijauhi teman-temannya. Perilaku agresif yang dibiarkan begitu saja, pada saatnya remaja nanti akan menjadi kenakalan remaja. Maka, perilaku agresif dari sejak dini sangat berpengaruh pada perkembangan-perkembangan anak selanjutnya.

G. Cara Menangani Agresivitas Anak a. Mengajarkan pada semua anak tentang keterampilan sosial untuk berhubungan dengan orang lain.
b. Memberikan kesempatan yang banyak bagi anak-anak untuk mengekspresikan

keinginan dengan cara-cara tertentu, misalnya dengan memberikan pilihanpilihan kegiatan yang dapat mengurangi frustrasi yang dapat mendorong agresivitas anak. c. Bagi anak-anak yang terus memukul atau agresif tekankan bahwa hal tersebut sangat mengganggu atau menyakiti anak lain d. Bila perilaku agresif anak berkurang, segera diberi umpan balik berupa pujian atau dengan kata-kata yang mendorong ia akan terus mengurangi perbuatan agresifnya. Nyatakan dengan perasaan senang dan bangga akan perbuatannya.
e. Bagi anak yang cenderung menjadi korban dari anak-anak yang agresif, maka

ajarkanlah keterampilan yang dibutuhkan untuk memberla diri, misalnya dengan menghindar dari anak-anak yang berperilaku agresif atau meminta bantuan kepada pendidik bila merasa dirinya takut atau terancam.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Agresivitas terjadi pada anak dalam 2 bentuk yaitu verbal seperti mengumpat, berteriak-teriak atau tindakan seperti memukul, atau menendang. Terdapat 2 tipe agresivitas, yaitu agresivitas wajar dan tidak wajar. Pada dasarnya, perilaku agresivitas pada anak sangat besar dipengaruhi oleh media elektronik khususnya televisi. Karena televisi merupakan media yang hampir pasti dimiliki oleh semua rumah dan televisi sangat berpengaruh bagi yang menontonnya tidak hanya anak-anak bahkan orang dewasa. Agresivitas bisa terjadi dari faktor internal dan eksternal. Beberapa hal juga dapat memicu agrsivitas dan ada gejala-gejala yang tampak. Agresivitas dapat mengganggu hubungan sosial anak dan dapat berpengaruh pada perkembangan-perkembangan anak selanjutnya, sehingga peran orang tua dan guru sangat berpengaruh. Sebaiknya mulai dideteksi dan dicegah sejak dini.

DAFTAR PUSTAKA

http://belajarpsikologi.com/pengertian-perilaku-agresif/

http://scooteris.multiply.com/journal/item/8/Perilaku_Agresif_Anak_Akibat

http://www.ilmupsikologi.com/?p=438

You might also like