You are on page 1of 15

Tugas Kuliah: METODOLOGI PERBANDINGAN Metodologi Merupakan Salah Satu Fokus Perhatian Dalam Perbandingan Administrasi Negara.

Masalah metodologi merupakan fokus perhatian dalam perbandingan administrasi ne gara oleh karena berkaitan dengan masalah data yang akan dikumpulkan guna kepentingan perbandingan . Dari hasil perbandingan ini selanjutnya diharapkan diketemukan pe rbedaanperbedaan ataupun persamaan-persamaan serta hal-hal yang bersifat khusus atau un ik yang dapat dirumuskan secara generalisasi dan berlaku secara universal. Jadi sistem A dministrasi Negara bukanlah sesuatu yang dipandang berdiri sendiri, oleh Fred W. Riggs menge mukakan bahwa perkembangan baru dalam metode perbandingan sebagai suatu pergeseran keara h pola yang baru yang meliputi : (1).Pergeseran dari pendekatan normatif menuju kepada pendekatan yang empiris. (2).Pergeseran dari pendekatan ideografis menuju kepada pendekatan monoteitic (3).Pergeseran dari pendekatan non- ekologis menuju kepada pendekatan ekologis. Persoalan sistem lain yang berkaitan dengan peranan metodologi dalam perbanding an Administrasi Negara adalah pada pendekatan struktural dan pendekatan fungsional. Pendekatanpendekatan ini lebih lanjut menciptakan suatu model Administrasi Negara. Pendeka tan dari ilmu Perilaku masih relatif baru dibandingkan berbagai cabang ilmu-ilmu sosial lainny a. Untuk melakukanbpenelitian tentang perilaku dipergunakan dengan penelitian, antara lai n (a). Eksprimen (b).Studi Kasus (c).Survei.

Metodologi Perbandingan Menurut Pendekatan Fred W.Riggs. Menurut Fred.W. Riggs ada tiga kecenderungan penting dalam studi perbandingan Administrasi Negara, yaitu : (1). Semakin pentingnya analisis empiris. (2). Pendekatan ekologis terhadap studi prilaku administrative. (3). Meningkatnya perhatian terhadap pengujian teori melalui studi kasus. Ketiga kecenderungan tersebut digambarkan sebagai suatu pergeseran kearah pola y ang baru. Pergeseran tersebut adalah: (1).Pergeseran dari pendekatan normatif menuju pada pendekatan empiris, yang sif

atnya hanya memberikan norma saja atau hanya memberikan pedomam. (2).Pergeseran dari pendekatan ideografis menuju kepada pendekatan omoteistic, y aitu pendekatan yang hanya menggambarkan atau meninjau semua yang berulang kali terja di kemudia dari padanya ditarik dalil-dalil yang bersifat umum. (3). Pergeseran dari pendekatan non-ekologis menuju kepada pendekatan yang ekolo gis, yaitu yang selalu memperhatikan faktor-faktor yang saling berpengaruh. Kita mengenal berbagai konsep pembangunan : (1). Tidak berkembang (2).Terbelaka ng (3).Kurang berkembang (4) Sedang berkembang. Oleh Fred.W. Riggs dalam menguraika n kekhususan fungsional struktur suatu sistem yang dikaitkan dengan tingkat pemeca han dalam model prismatiknya tentang proses pembangunan suatu dan Varibel tingkat pembangu nan, adalah salah satu variabel dari sekian banyak variabel yang mempengaruhi pembang unan. Contoh pendekatan silang budaya dari Amerika Serikat dan Negara Thailand. Metode perbandingan Ilmu Administrasi Negara makin menjurus mempergunakan pendekatan ek ologi, yaitu suatu pendekatan yang mempelajari interaksi antara suatu sistem dengan eko loginya. Dalam hal ini adalah interaksi sistem administrasi Negara dengan susunan masyara kat. Pada

kedua Negara tersebut, Amerika Serikat dengan Thailand sistem administrasinya bu kanlah sesuatu yang berdiri sendiri , akan tetapi merupakan suatu sistem yang tunduk ke pada pengaruhpengaruh dari sistem-sistem yang lain. Dengan demikian dapat dipertanyakan seber apa jauh faktor-faktor lain seperti; ekonomi, sosial komunikasi, idiologi, politik berpen garuh kepada sisten administrasi negara di kedua negara itu ?. Untuk lebih jelasnya kita liha t uraian berikut :

Variabel Dasar-Dasar Ekonomi (Ekonomic Fundatins). Salah satu hal yang menonjol dalam masyarakat Amerika adalah pola marketisasi ( pemasaran ). Pola ini memandang masyarakat sebagai suatu tempat transaksi antara benda-benda yang kesemuanya dipandang sebagai sesuatu hal yang mengandung nilai ekonomi. Konsekuensinya adalah : (a).Tenaga kerja dipandang sebagai barang ekonomi, (2).Menyebabkan bagi pihak pekerja akan selalu berusaha untuk meningkatkan harga dari pada tenaga kerjanya dengan meningkatkan mutu dari pada kecakapannya, (c).Marketisasi membutuhkan aparat yang cukup efisien untuk mengatur dan mempengaruhi mekanisme pasar, akibatnya di Amerika dibutuhkan birokrasi yang besar. Berbeda halnya di Thailand , sistem ekonominya masih terpusat pada Raja. Masyarakat berlomba memberi upeti kepada Ra ja, Rajalah yang kemudian mendistribusikan kepada masyarakat.

Variabel Struktur Sosial ( Sosial Structures ). Pada setiap masyarakat terdapat dua tipe organisasi atau pengolompokan sosial, y akni : (a). Tipe kelompok Primer, (b).Tipe kelompok skunder. Didalam masyarakat Amerika Serikat o rganisasi yang dominan adalah organisasi sekunder , salah satu perwujudannya adalah banyak nya association misalnya assosiasi perserikatan guru, persatuan sarjana, perkumpulan buruh, himpunan para hakim, persatuan pengusaha tertentu, dll. Berbeda halnya di Thailand, struktur sosial negara ini ditandai oleh dominannya organisasi primer yang mempengaruhi berfungsinya sistem administrasi negaranya -. Kelas-kel as sosial merupakan suatu kelas yang secara relative tertentu . Mobilisasi seseorang sanga t dibatasi oleh keanggotaannya di dalam kelas yang dekat dengan Raja. Konsekuensinya terhadap ad ministrasi Negara ialah bahwa di dalam promosi birokrasi Pemerintahan tidak dilepaskan dari susunan atau statifikasi sosial yang tajam.

Variabel Jaringan Komunikasi ( Communications network ). Di bidang komunikasi sudah popular dikenal istilah mobilisasi. Mobilisasi terjad i apabila telah terjadi proses komunikasi antar kelompok di dalam masyarakat. Sebagai akibatnya jika mobilisasi berlangsung terus menerus, maka terciptalah asimilasi, di mana gejala di dalam masyarakat terbentuk norma-norma atau nilai-nilai yang sama dan tercipta semacam kesatuan bahasa. Di Amerika Serikat meskipun masih menghadapi masalah Negro, tingkat dari proses komunikasi telah mencapai taraf asimilasi tertentu. Di Thailand asimilasi antar suku-suku belum tercapai sepenuhnya, masih banyak belum ikut proses mobilisasi yang menuju kepada asimilasi nasional. Keadaan tidak bergerak ini mengurangi tekanan-tekanan terhad ap administrasi negara , sehingga mereka relative dapat berbuat semena-mena.

Variabel Pola-Pola Ideologi ( Ideological Symbol patterns ). Terciptanya stabilitas dari Administrasi Negara di Amerika Serikat disebabkan oleh karena telah terjadi suatu konsesus mengenai tujuan dari negara.. Faktor l ain dimana masyarakat Amerika telah mencapai konsensus di dalam bidang Mite adalah kesadara n bahwa

manusia itu pada hakekatnya sama, bahwa kekuasaan tertinggi dari Administrasi Ne gara ada pada rakyat. Di Thailand juga ada consensus di bidang mite ini, yaitu bahwa Raja adalah penguasa spiritual yang tertinggi yang befungsi melakukan upacara-upacara sacral , bukan Pemerintah. Raja tidak berkewajiban untuk menentukan undang-undang akan tetapi berkewajiban untuk melindungi dan mempertahankan hukum-hukumnya yang suci. Kekua saan bukan bersumber dari rakyat tetapi bersumber dari kekuasaan yang sakral.

Variabel Sistem Politik ( Political System ). Political sistem sangat berkaitan dengan masalah kekuatan atau power dan ini mer upakan sesuatu masalah yang menjadi pembahasan baik di dalam politik maupun Administrasi Negara , bertambahnya kekuasaan birokrasi tidaklah menjamin adanya efisiensi administrasi . Efisiensi akan timbul jika kekuatan-kekuatan non birokrasi termasuk kekuatan politik dari partai. Kekuasaan birokrasi yang bertambah besar mengakibatkan tidak adanya pengawasan t erhadap kekuasaan birokrasi. Suatu sistem akan bekerja dengan baik jika ada keseimbangan antara kekuatan birokrasi dengan kekuatan luar birokrasi.. Di Amerika Serikat antara bu reaucratic power dengan non bureaucratic power terdapat keseimbangan sebaliknya di Thailand kewenangan kekuasaan adalah kecil oleh karena tidak mendapatkan mekanisme yang c ukup mampu gunakan kombinasi. Di Amerika Serikat maupun di Thailand hubungan antara bureaucratic power dengan non bureaucratic power bersifat simetris hanya volumen ya yang berbeda.

Paradigma Proses dministrasi Adminstrasi Negara merupakan kombinasi yang sangat beragam serta tidak terpola antara teori dan pelaksanaan. Administrasi Negara dimaksudkan adalah untuk memah ami hubungan antara Pemerintah dan masyarakatnya. Seperti dikemukakan oleh K.Bailey ; Administrasi Negara adalah menyangkut empat macam teori ; Teori diskptif, hubungan dengan lingkungan kerjanya; Teori normatif, keputusan yang seharusnya diambil oleh penyelenggara Administras i Negara ; Teori Asumtif, pemahaman yang benar terhadap realita seseorang administrator; Teori Instrumen, peningkatan tehnik-tehnik manejerial dalam efisiensi dan efekti

fitas pencapaian tujun. Keempat model Bailey tersebut bersama-sama membentuk tiga pilar Administrasi Neg ara, yakni (1).Perilaku organisasi dan perilaku orang dalam organisasi kemasyarakatan, (2). Teknologi manejemen, (3). Kepentingan umum dalam hubungannya dengan etika seorang individu dan berbagai masalah kemasyarakatan. Administrasi juga intinya adalah manejemen. Ole h karena menejemen merupakan komulasi dari keterampilan untuk menggerakkan orang lain. Pada hakekatnya memimpin berarti mengambil keputusan, dan inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan. Karena itulah konsep, filsafat dan proses administrasi, b erorientasi pada manusia yang terdapat di dalam maupun diluar organisasi yang hendak dilayani ole h system administrasi yang bersangkutan.

Model Sistem Konsep sistem menurut Shrode dan Voich membedakan dua macam penggunaan system, y aitu yang merujuk wujud benda dan yang merujuk metode.Kebanyakan definisi tentang sys tem lebih merujuk sebagai suatu wujud benda, jarang yang mengenai system sebagai metode.

Yang dinamakan sistem menurut definisi Murdick dan Ross adalah sehimpunan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai sesuatu tujuan. Hal ini dil akukan dengan cara mengolola data atau barang didalam jangka waktu tertentu guna mengha silkan informasi, sehingga bila diperhatikan secara seksama, maka akan saja selalu ada definisi dan ada unsur yang kadang-kadang muncul , yaitu (1). Sehimpunan unsur, (2). Tujuan siste m, (3).Wujud hasil kegiatan, (4). Pengelolaan data. Adapun jenis-jenis sistem menurut William A. Shrode serta Dan Voich membagi sistem itu menjadi berbagai macam jenis, yaitu ; Dari sudut wujudnya ; Dari sudut asal usul; Dari sudut daya kekuatan; Dari sudut hubungannya dengan lingkungannya Menurut Robert G.Hurdick dan Joel E.Ross mengolompokan sistem sebagai berikut; y aitu (a). Sistem Konseptual, (b). Sistem Empirik, (c). Sistem alamiah, (d) sistem buatan, (e). Sistem sosial ,(f).Sistem Manusia Mesin, (g) Sistem Mesin, (h). Sistem terbuka, (i). Sistem te rtutup, (j). Sistem tertutup, (k). Sistem Yang permanent, (l. Sistem temporer, (m). Sistem yang tida k berubah, (n). Sistem yang adaptif, (o). Sistem yang tidak adaptif.

Teori Organisasi. Teori organisasi merupakan teori yang berusaha menerangkan bagaimana organisasi dan orang-orang yang ada didalamnya berperilaku dalam berbagai struktur organisasi, budaya dan lingkungannya. Pengelompokan teori-teori para teoritis biasanya disebut Aliran a tau mazhab, dan setiap aliran mempunyai pandangan sendiri-sendiri tentang organisasi baik me ngenai konsepsi maupun asumsinya.

1). Teori Organisasi Klasik. Tidak ada ketentuan tanggal, bulan dan tahun kapan dimulainya teori organisasi klasik ini. Ada yang menarik batas awal teori klasik ini dengan merujuk pada permulaan sistem pabrik di Inggris di abad ke delapan belas. Ajaran pokoknya adalah (a).Organisasi itu t imbul untuk mencapai produksi dan tujuan-tujuan ekonomi, (b). Hanya ada satu cara terbaik un tuk mengorganisasikan produksi dan cara itu dapat dijumpai melalui penelitian yang s

istimatik dan ilmiah, (c).Produksi dapat dimaksimalkan melalui spesialisasi dan pembagian kerj a, (d). Orang dan Organisasi bekerja haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip dan efisiensi.

2). Teori Organisasi Neoklasik. Teori Organisasi Neoklasik ini, sebenarnya tidak ada rumusan yang tepat dalam kaitannya dengan teori organisasi, kapan mulainya sulit ditentukan. Hanya sebaga i perkiraan, kalau teori klasik terjadi sebelum perang dunia kedua, maka teori organisasi Neo klasik diperkirakan setelah perang dunia kedua pada tahun 1950-an. Tema utama aliran te ori organisasi Neoklasik ialah bahwa organisasi itu tidak dapat hidup terisolasi dari lingkunga nnya , teori ini berusaha membuka organisasi dari ketertutupannya selama ini.

3). Teori Organisasi Struktural Moderen. Teori organisasi struktural membahas mengenai diferensiasi vertical, misalnya t ata jenjang organisasi, otorita dan koordinasi. Aliran ini masa jayanya kira-kira ta hun 1960-an sampai tahun 1970-an. Beberapa asumsi dasar aliran ini antara lain: (1). Organis asi itu merupakan suatu institusi yang rasional dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, (2). Struktur organisasi dikatakan baik bagi organisasi jika struktu r tersebut dirancang sesuai dengan : (a). Tujuan yang hendak dicapai (b).Kondisi lingkungan yang mengelilingi organisasi (c).Sifat produksi atau pelayanan yang diberikan (d).Tek nologi yang dipergunakan dalam proses pelayanan, (3) Spesialisasi dan pembagian kerja akan d apat meningkat jika diimbangi kecakapan pelaksana dan professional yang tinggi.(4). H ampir semua persoalan dalam organisasi diakibatkan oleh struktur organisasi.

4). Aliran Organisasi Sistem Dan Kontijensi. Teori ini mempergunakan istilah Contigency Istilah ini erat hubungannya dari te ori sistem yang menekankan bahwa efektivitas organisasi itu sangat tergantung pada h ubungan antara unsur-unsur dan aspek-aspek yang timbul pada waktu tertentu dalam suatu s istem. Segala hal itu bersifat situasional, tidak sesuatu yang absolut dan universal. Dengan d emikian pandangan kontigensi dalam organisasi itu menempatkan sistemcinformasi yang cepa t dan akurat ketempat yang terpenting. Salah satu tokohnya adalah Jay Galbraith (1973) mengemukakan suatu teori tentang cara pemrosesan yang berbeda terhadap sejumlah informasi dalam organisasi informasi dibedakan cara pemorsesannya atas : (a). Tidak pasti, (b).Saling ketergantungan, (c).Mekanisme adaptasi. Oleh karena itu ketidak pastian dapat me mbatasi kemampuan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam organisasi.

5). Aliran Kekuasan Dan Politik Dalam Organisasi Mintzberg tahun 1983 menerbitkan bukunya Power in and Around Organizations . Ia mengatakan bahwa perilaku organisasi dapat dipandang sebagai permainan Power d engan berbagai kebutuhan pribadinya yang berusaha mengendalikan keputusan-keputusan da n kegiatan-kegiatan organisasi. Dengan demikian, untuk memahami perilaku dalam org anisasi, sebaiknya dipahami terlebih dahulu siapa-siapakah influencers atau pemaian-pemain yang tampil, kebutuhan apakah yang ingin dicarinya dalam organisasi, dan bagaimanakan kemampuannya melaksanakan power. Ada sebelas kelompok yang dimungkinkan sebagai influencers menurut Mintzberg lima kelompok dari koalisi luar dan enam berasal dar i dalam, lima kelompok koalisi luar itu adalah; (1). Para Pemilik organisasi, (2) Assosiasi, (3) para pesaing (4).Serikat sekerja .Organisasi kemasyarakatan (5) Dewan Direktur. Adapu n enam kelompok dari dalam antara lain : (1).Kepala Eksekutif (2).Produser (3)Pimpinan

lini (4).Analis (5) Pejabat Staf (6).Ideologi Organisasi.

6). Aliran Teori Kebudayaan Organisasi. Aliran teori kebudayaan ini yang paling sering disebut kontraversial, teori-teo rinya berlandaskan pada asumsinya tentang organisasi dan orang-orang yang berada didal amnya. Aliran Kebudayaan adalah suatu aliran teori organisasi yang menekankan pada suat u kebudayaan yang hidup dalam organisasi yang mestinya tidak bisa melepaskan dari kebudayaan yang hidup dalam masyarakat tempat organisasi itu berkiprah. Kebudayaan itu terdiri dari se suatu yang tidak dapat diraba, antara lain ; nilai, kepercayaan, asumsi, peresepsi, norma prilaku dan pola. Aliran kebudayaan ini tergolong masih muda umurnya, karenanya maka tidak dapat dihindari timbulnya perselisihan, dan pertengkaran mempersoalkan perlu tidaknya manfaat tidaknya aliran ini, namun demikian , diantara perselisihan itu nampak adanya pe rsetujuan, konsesus diantara mereka, antara lain ; (1).Mereka setuju bahwa kebudayaan organ isasi telah timbul (2).Tiap kebudayaan organisasi relative mempunyai keunikan (3).Kebudayaan organisasi dibangun dengan konsep-konsep sosial (4).Kebudayaan organisasi memberikan kepada

anggotanya suatu cara untuk memahamiarti peristiwa dan symbol (5).Kebudayaan Org anisasi merupakan pelatukyang amat berpengaruh dalam menggerakan perilaku organisasi.

Proses Administrasi. Proses administrasi pada dasarnya terdiri dari beberapa fase, yaitu (1). Penent uan tujuan yang hendak dicapai (2). Perumusan misi yang hendak diemban, (3). Perumusan kebi jakan pokok, (4). Pengambilan keputusan (5). Pelaksanaan, dengan langkah-langkah : (a) .Perencanaan, (b). Pengorganisasian,(c). Penggerakan ( Motivasi),(d). Pengawasan , dengan tiga cara, yaitu; Commad Control, Staf Control dan technical control (6). Evaluasi, (7 ). Pembinaan, dengan langkah-langkah (a).Perumusan kembali dari pada misi (b). Peru musan Kebijakan baru (c). Perbaikan teknik pengambilan keputusan (d). Perencanaan kemb ali, (e). Reorganisasi, (f). Memperbaiki atau merubah sistem dan tekhnik motivasi, (g ). Memperbaiki sistem pengawasan. Pada dasarnya ada dua cara pendekatan kepada pengembangan Sub Sistem , yaitu :(1 ). Pendekatan yang didasarkan kepada fungsi (2). Pendekatan yang didasarkan kepada struktur, dengan pendekatan ini melahirkan sistem; (a). Kepegawaian, (b). Keuangan, (c). L ogistik, (d). Sistem dan Prosedur Kerja (e). Hubungan kerja, (f). Perkantoran.

Model Dalam Administrasi Negara. Dalam teori dijumpai macam-macam model yang dapat digolongkan 2 (dua ) bagian, yaitu; model yang bersifat deskriptif dan model yang bersifat explanatory. Model deskriptif hanya sekedar menggambarkan atau melukiskan dari suatu objek atau sistem, sedang yang bersifat explanatory adalah yang menjelaskan mengapa suatu system administrasi n egara itu demikian, faktor apa yang menjadikan penyebab.

Contoh-Contoh Model. Pertama : Model sitem Administrasi bernegara sebagai suatu kerangka dasar . Sist em Administrasi Negara mempunyai lingkungan, masukan-masukan, proses konversi, kelu hankeluhan serta umpan balik yang saling berhubungan serta berinteraksi satu dengan lainnya., dimana proses konversi terdapat unit-unit administrasi yang saling berinteraksi.

Kedua : Untuk menjelaskan pengaruh timbal balik antara antara sisten adminstrasi Negara dengan lingkungan. Model ini menggambarkan adanya faktor ekologis yang mempengar uhi secara timbale balik suatu system administrasi Negara baik dalam Negara-negara a grarian maupun dalam Negara-negara Industri. Ketiga : Dalam analisa, lebih lanjut model keseimbangan tersebut dapat diperguna kan untuk menciptakan submodel-submodel. Contohnya dalam model agrarian dikembangkan submo del Impreial Bureaucratic dan submodel Feudalistik sedang dalam model Industria dapa t dikembangkan submodel Demokratic Keempat : didalam kenyataan memang kesulitan untuk menarik garis yang ekstrim da ri kedua model tersebut, karena itu didalam masyarakat sudah dilakukan modernisasi, akan tetapi gejalagejala moderen belum mendesak gejala-gejala tradisional. Didalam lingkungan hidup terdapat subjek yang memberikan masukan, yaitu : Penduduk yang menikmati suatu kebijakan. Pasar yang menentukan harga barang. Kelompok-kelompok kepentingan.

Masukan itu terdiri dari : 1.Tuntutan-tuntutan atau kegunaan-kegunaan. 2.Sumber daya dan dana. 3.Dukungan. 4.Oposisi. Sedangkan keluaran ( Ouputs ) yang dihasilkan oleh Adminstrasi Negara dapat ber upa ; Barang dan jasa yang dapat dikonsumsikan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam j umlah dan jenis yang diinginkan. Pengaturan pelbagai macam perilaku. Penyampaian imformasi.

Perbandingan Model Masyarakat Agraria dengan industri. Menurut Freed W.Riggs masyarakat agraris adalah masyarakat yang terbelakang, at au setidak-tidaknya masyarakat yang masih berkembang, Ciri-cirinya : Adanya norma-norma Ascriptive yaitu seseorang dinilai karena pembawaan/ Keturuna n, golongan atau lapisan-lapisan tertentu, asal daerah tertentu temasuk dalam ras t ertentu. Norma pluralistic menonjol, norma ini adalah norma yang khusus berlaku bagi temp at waktu dan keadaan khusus. Adanya pembagian pekerjaan yang bersifat diffusion ( tidak begitu jelas/ samarasamar antara satu dengan lainnya. Sifat pembagian pekerjaan statis dan stabil . Golongan rakyat setempat segan untuk berpindah. Didalam masyarakat berlaku system lapisanorang yang didasarkan pada kehormatan/ kedudukan. Karakteristik organisasi yang menonjol adalah organisasi primer, seperti keluarg a, suku, marga, dan sebagainya yang berdasarkan asas keturunan / ikatan daerah. sebaliknya masyarakat industri adalah masyarakat yang berkembang atau maju. Ciri nya : Norma-Norma achievement, Seorang dinilai berdasarkan hasil kerja atau prestasiny a.

Norma Universalistic, yakni norma yang berlaku umum baik menurut tempat, waktu d an keadaan. Pembagian pekerjaan bersifat spesifik ( jelas batas-batasnya tujuan serta bidang nya). Sifat pembagian pekerjaan yang ada adalah dinamis dan mobil. Golongan rakyat setempat bersifat mobil. Didalam masyarakat berlaku system kelas yang berdasarkan yang berdasarkan atas k esamaan dalam hal kesempatan dan hasil karya dalam pekerjaan. Menonjol organisasi skunder/ organisasi formal.

You might also like