You are on page 1of 12

bicycle club of jepara <http://bicycleclubofjepara.blogspot.

com/> Sabtu, 24 Desember 2011 IMPLEMENTASI METODE DONGENG DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK KANAK IMPLEMENTASI METODE DONGENG DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK KANAK Oleh : Kunduri , S.Pd ( Guru TK Negeri Cempaka Jaya Kota Pekalongan )

A. Pendahuluan Melihat realita yang ada pada saat ini maka yang perlu disiapkan adalah generasi yang teguh dalam keimanan yang memiliki wawasan luas dan berakhlaq mulia. Semua ini merupakan tujuan pendidikan. Dimana pendidik utama dan pertama adalah orang tua, menyusul kemudian guru terutama guru prasekolah ( TK ), namun biasanya dalam upayaupaya penanaman nilainilai moral (afektif) pada anak tidak menggunakan metode yang memenuhi kebutuhan anak. Padahal yang dibutuhkan adalah bermain, bersenangsenang, bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahu, berimanjinasi, berekspresi, dan merasakan disayang (merasa aman) serta menyayangi. Sementara ini yang berkembang di kalangan pendidik metode yang digunakan dalam upaya penanaman nilai adalah anak diceramahi dan diminta menghafal nilainilai tersebut. Padahal metode ceramah bagi anak taman kanak-kanak sangat lemah. Hal ini sekurangkurangnya disebabkan oleh 2 faktor yaitu: 1. Metode tersebut tidak memenuhi kebutuhan anak. Anak hanya dijadikan obyek, metode ini hanya memuaskan pendidik atau orang tua saja. Anak-anak mendengarkan dan menghafalkan tentang peraturan sekolah dan sekedar memenuhi tuntutan pendidik dan orang tua. 2. Metode tersebut hanya menyentuh sisi kognitif saja. Ini berarti hanya mengaktifkan instrumen otak sadar saja, insrumen bawah sadar, dan ruh, atau hati tidak tersentuh. Dongeng adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia, bahkan dalam Al Quran pun berisi banyak sekali cerita cerita yang diulangulang dengan gaya yang berbeda. Tidak heran jika Allah menyebut Al Quran kumpulan cerita yang paling baik. Kami menceritakan kepadamu cerita yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu(QS 12 (Yusuf) ayat 3 ). Kedudukan strategis cerita dalam dunia pendidikan mempunyai beberapa fungsi penting dalam penanaman akhlak ( afektif ), melalui cerita-cerita yang baik, sesungguhnya anak-anak tidak hanya memperoleh kesenangan atau hiburan saja, tetapi mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas. Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahwa cerita ternyata menyentuh berbagai aspek pembentukan kepribadian dan perilaku anak-anak.

Mengingat begitu besar peranan dongeng dalam dunia pendidikan, seorang pendidik atau guru haruslah paham dengan teknik bercerita sehingga pesan moral dapat dipahami dan dimengerti oleh anak didik sehingga pembentukan perilaku anak dapat berjalan dengan optimal.

B. Pengertian dongeng Dongeng adalah bertutur kata atau memberikan penerangan kepada anak secara lisan. (Didaktik metodik: 1998: 14) Menurut (Gordon & Brown, 1985 : 324) dalam Moeslichatoen (2004 : 26 ) Dongeng merupakan cara untuk meneruskan warisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dongeng juga dapat menjadi media untuk menyampaikan nilainilai yang berlaku di masyarakat. Menurut Kusmarwanti dalam Musfiroh (2005: 57) dongeng adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, penderitaan orang, kejadian dan sebagainya baik yang sungguh sungguh maupun rekaan belaka. Menurut Rahman (2005: 87) dongeng adalah penggambaran tentang sesuatu secara verbal. Melalui cerita, anak diajak berkomunikasi, berfantasi, berkhayal dan mengembangkan kognisinya. Dongeng merupakan suatu stimulan yang dapat membangkitkan anak terlibat secara mental. C. Manfaat dongeng Mendongeng mempunyai beberapa manfaat penting antara lain : a. Sebagai sarana kontak batin antara pendidik (termasuk orang tuanya) dengan anak didik. b. Sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan moral atau nilai-nilai ajaran tertentu. c. Sebagai metode untuk memberikan bekal kepada anak didik agar mampu melakukan proses identifikasi diri maupun identifikasi perbuatan (akhlak). d. Sebagai sarana pendidikan emosi (perasaan) anak didik. e. Sebagai sarana pendidikan fantasi/imajinasi/kreativitas (daya cipta) anak didik. D. Implementasi metode dongeng dalam pembelajaran di TK 1. Metode dongeng Agar proses pembelajaran di taman kanak-kanak berhasil, diperlukan adanya metode yang tepat dalam menyampaikan kemampuan-kemampuan yang diharapkan dicapai. Metode sebagai bagian dari strategi kegiatan dipilih dan diterapkan. Metode merupakan cara, yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Namun yang perlu diingat, di taman kanak-kanak mempunyai cara yang khas.

Oleh karena itu, ada metode-metode yang lebih sesuai bagi anak didik taman kanak-kanak dibandingkan metode-metode yang lain, misalnya metode ceramah. Metode ceramah tidak berdaya guna bagi anak taman kanak-kanak. Metode dongeng merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak taman kanak-kanak dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak taman kanak-kanak. Bila isi cerita itu dikaitkan dengan dunia kehidupan anak TK, maka mereka dapat memahami isi cerita tersebut, mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian, dan dengan mudah dapat menangkap isi cerita 2. Langkahlangkah penyajian dongeng . Untuk mencapai keberhasilan dalam mendongeng perlu tahapan tahapan yang harus diperhatikan oleh setiap pendongeng /pendidik, antara lain: a. Mempersiapkan materi/naskah dongeng yang akan disajikan secara tepat. 1. Dari sumber cerita yang telah ada. Seorang pendidik yang akan mendongeng pasti harus menentukan terlebih

dahulu gambaran jalan ceritanya. Ia bisa saja mengambil dari buku-buku, majalah, atau komik-komik tertentu. Bila langkah ini yang diambil dikatakan bahwa pendidik itu menggunakan sumber cerita yang telah ada. Tentu saja cerita yang dipilih harus sudah dipertimbangkan masak-masak. Apakah cerita itu tepat? Apakah cerita itu mempunyai bobot dan greget yang kuat? Apakah cerita itu memberikan ruang gerak yang luas kepada pencerita untuk mengembangkan teknik penyajiannya? Apakah cerita itu alurnya pas, tidak terlalu singkat dan tidak terlalu panjang? Bila sudah yakin benar dengan pilihan ceritanya, maka seorang pendongeng harus melanjutkannya dengan langkah-langkah berikutnya: a. Memilih naskah cerita yang tepat. b. Mengubah naskah itu dari naskah tertulis menjadi naskah yang siap dibacakan secara lisan (naskah dengan bahasa lisan). Naskah tidak hanya harus bagus untuk dibaca, tetapi juga harus menarik untuk dibacakan. c. Membaca naskah baru itu berulang-ulang sehingga pencerita yakin bahwa dirinya benar-benar menguasai alur cerita. d. Menyiapkan bumbu-bumbu cerita (bila perlu ditulis dalam naskah)

2. Membuat Naskah Sendiri Bila seorang pendongeng berkehendak untuk membuat cerita karya sendiri, maka yang terpenting ia harus menentukan terlebih dahulu alur atau plot cerita. Bisa dalam bentuk kerangka/bagan alur cerita, bisa juga ditulis secara lengkap. Bila ditulis secara lengkap, sebagaimana tergambar di atas, harus ditulis dengan gaya bahasa lisan. Yang penting alur/plot cerita harus benarbenar dikuasai . b. Menguasai aspek-aspek ketrampilan teknik dari unsur-unsur penyajian dongeng. Bila faktor naskah beres, maka faktor kedua yang akan menentukan berhasil tidaknya seseorang didalam mendongeng adalah faktor teknik penyajian. Seorang pendongeng perlu mengasah ketrampilannya dalam mendongeng, baik dalam ilustarsi suara, baik suara lazim maupun suara tak lazim, dialog, visualisasi gerak/peragaan, ekspresi (terutama mimik muka), teknis ilustrasi lainnya, misalnya lagu musik dan sebagainya. Seorang pendongeng harus pandai-pandai mengembangkan berbagai unsur penyajian cerita sehingga terjadi harmoni yang tepat. Untuk mampu menguasai aspek ketrampilan teknik dari unsur penyajian cerita di atas tentu saja dibutuhkan persiapan yang baik.Nah, tidak dapat diabaikan di sini, latihanlatihan tertentu yang rutin sangat dibutuhkan. Segalanya tidaklah mungkin sekali jadi. c. Mempersiapkan alat peraga yang sesuai dengan dongeng jika diperlukan. Alat peraga adalah semua benda yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat berjalan lancar, teratur, efektif, dan efesien sehingga tujuan dapat tercapai. Alat peraga yang digunakan dalam mendongeng akan mempermudah pendengar membayangkan sesuatu yang diceritakan. Alat itu bisa berupa benda asli/langsung, gambar, boneka, buku cerita dan lain-lain. Alat peraga tersebut digunakan untuk mengenalkan tokoh, alam fauna atau alam satwa. Tujuan digunakan alat peraga dalam mendongeng, antara lain: Dengan alat peraga diharapkan dapat menarik perhatian dan minat anak, merangsang tumbuhnya pengertian, menciptakan situasi belajar yang menyenangkan bagi anak. d. Mempersiapkan media pengeras suara/pelantang sebagai unsur pendukung

penyajian dongeng. Pelantang merupakan alat yang dapat dipergunakan untuk memperjelas suara pendongeng pada saat menyajikan dongeng sehingga dongeng yang disajikan dapat ditangkap oleh pendengar. Seorang pendongeng harus mampu menyajikan suara yang bervariasi baik narasi maupun dialog antar tokoh agar dongeng yang disajikan menarik dan menyenangkan. Manfaat pelantang bagi keberhasilan mendongeng, antara lain: a. Untuk memantapkan suara-suara tak lazim, seperti suara angin berhembus, gelegar bunyi halilintar, suara sepatu kuda, ringkikan kuda dan lain-lain. b. Memperjelas narasi alur cerita yang disajikan. c. Memperjelas vocal dialog antar tokoh, suara kecil, suara besar, marah, sedih, tertawa dan lain-lain. d. Suara pendongeng dapat dijangkau dengan baik walaupun pendengar dengan jumlah yang banyak. E. Penutup Untuk mampu menyajikan dongeng dengan baik dibutuhkan persiapan yang baik.Selain itu keluwesan dalam mendongeng, teknik penyajian dongeng, keterampilan dan penghayatan dalam mendongeng hanya dapat dikuasai dengan pengalamanpengalaman dan latihan. Latihanlatihan tertentu yang rutin sangat dibutuhkan. Segalanya tidaklah mungkin sekali jadi. Dengan demikian diharapkan guru mampu menyajikan dongeng dengan menarik dan menyenangkan, tentunya akan berimbas pada perhatian anak yang mendalam sehingga berpengaruh pada pembentukan perilaku anak di taman kanakkanak. Diposkan oleh wawan <http://www.blogger.com/profile/11474869757243136058> di 07:11 <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/implementasi-metode-dongeng-dal am.html> <http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7895965461881394341&postID=5730457933 977908688&from=pencil>

0 komentar: Poskan Komentar <http://www.blogger.com/comment-iframe.g?blogID=7895965461881394341&postID=57304 57933977908688&blogspotRpcToken=146652> Posting Lebih Baru <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/laporan-ptk.html> Posting Lama <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/laporan-hasil-penelitian.html> Beranda <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/> Langganan: Poskan Komentar (Atom) <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/feeds/5730457933977908688/comments/defa ult>

Total Tayangan Laman Sparkline 5,445 <http://www.blogger.com/rearrange?blogID=7895965461881394341&widgetType=Stats&wi

dgetId=Stats1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1>

Daily Calendar <http://www.blogger.com/rearrange?blogID=7895965461881394341&widgetType=Gadget&w idgetId=Gadget3&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1>

find us in facebook Wawan Tya <http://id-id.facebook.com/people/Wawan-Tya/100000431919195> <http://id-id.facebook.com/people/Wawan-Tya/100000431919195> Buat Lencana Anda <http://id-id.facebook.com/facebook-widgets/> <http://www.blogger.com/rearrange?blogID=7895965461881394341&widgetType=HTML&wid getId=HTML1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1>

Blog Archive <javascript:void(0)> 2011 <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/search?updated-min=2011-01-01T00: 00:00%2B07:00&updated-max=2012-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=50> (81) o <javascript:void(0)> Desember <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011_12_01_archive.html> (49) + Laporan PTK <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/laporan-ptk.h tml> + IMPLEMENTASI METODE DONGENG DALAM PEMBELAJARAN DI ... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/implementasimetode-dongeng-dalam.html> + laporan Hasil penelitian <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/laporan-hasil -penelitian.html> + makalah Calistung <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/makalah-calis tung.html> + naskah pildacil RA <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/naskah-pildac il-ra.html> + PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK IN... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/peraturan-men teri-pendidikan-nasional_24.html> + PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK IN... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/peraturan-men teri-pendidikan-nasional.html> + BEBAN BELAJAR SISWA <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/beban-belajar -siswa.html> + KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/kerangka-dasa r-dan-struktur-kurikulum.html> + PEDOMAN IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGA... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/pedoman-imple mentasi-mata-pelajaran.html> *

+ perkembangan pesantren <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/perkembanganpesantren.html> + sejarah Nabi Muhammad SAW. <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/sejarah-nabimuhammad-saw.html> + RISET ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/riset-ilmu-pe ngetahuan-dan-teknologi.html> + POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM P... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/potensi-tekno logi-informasi-dan.html> + IMPLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN INTERNET TERHADA... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/implikasi-tek nologi-informasi-dan.html> + Sumber Belajar untuk Mengefektifkan Pembelajaran S... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/sumber-belaja r-untuk-mengefektifkan.html> + Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidika... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/teknologi-inf ormasi-dan-komunikasi.html> + Teknologi Pendidikan dalam Keberhasilan Sistem Pem... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/teknologi-pen didikan-dalam-keberhasilan.html> + masa kejayaan pendidikan islam <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/masa-kejayaan -pendidikan-islam.html> + SKM dan SKH <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/skm-dan-skh.h tml> + KAJIAN PUSTAKA <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/kajian-pustak a.html> + Skripsi laporan pelaksanaan Bimbingan Pemantapan K... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/skripsi-lapor an-pelaksanaan-bimbingan.html> + TINJAUAN HUKUM PAJAK PERTAMBAHAN NILAI SUKUK IJARA... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/tinjauan-huku m-pajak-pertambahan-nilai.html> + MEMBACA UNTUK MEMAHAMI MAKNA KATA, BENTUK KATA, UN... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/membaca-untuk -memahami-makna-kata.html> + Sistem Basis Data <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/sistem-basisdata.html> + MEMBACA AL-QURAN UNTUK PERUBAHAN (SEBUAH REFLEKSI... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/membaca-al-qu ran-untuk-perubahan-sebuah.html> + Teori Belajar kognitif <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/teori-belajar -kognitif.html> + TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/teori-belajar -dan-pembelajaran.html> + Macam-macam teori pembelajaran <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/macam-macam-t eori-pembelajaran.html> + Macam-macam teori belajar <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/macam-macam-t eori-belajar.html>

+ APLIKASI DAN IMPLIKASI TEORI BEHAVIORISME DALAM PE... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/aplikasi-danimplikasi-teori.html> + Contoh penerapan teori pembelajaran <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/contoh-penera pan-teori-pembelajaran.html> + tahap-tahap perkembangan <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/tahap-tahap-p erkembangan.html> + pemahaman Evaluasi dalam Pembelajaran <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/pemahaman-eva luasi-dalam-pembelajaran.html> + contoh kajian teori <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/contoh-kajian -teori.html> + konstruksi keilmuan dakwah <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/konstruksi-ke ilmuan-dakwah.html> + inovasi pendidikan <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/inovasi-pendi dikan.html> + MAKALAH PROSPEK TEKNOLOGI PENDIDIKAN DILIHAT DARI... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/makalah-prosp ek-teknologi-pendidikan.html> + ANALISIS SWOT TENTANG TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI IND... <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/analisis-swot -tentang-teknologi.html> + fiqh siasah <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/fiqh-siasah.h tml> + PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM ORGANISASI PENDIDIKAN <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/peran-kepalasekolah-dalam-organisasi.html> + PENAFSIRAN AYAT ALQURAN TENTANG PENDIDIKAN <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/penafsiran-ay at-alquran-tentang.html> + penunjukan lafalz terhadap maknanya <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/penunjukan-la falz-terhadap-maknanya.html> + Kajian Dalalah dalam Ushul Fiqh <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/kajian-dalala h-dalam-ushul-fiqh.html> + adab bercanda dengan lawan jenis <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/adab-bercanda -dengan-lawan-jenis.html> + adab bercanda <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/adab-bercanda .html> + NU <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/nu.html> + bercanda islami <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/bercanda-isla mi.html> + puisi <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/12/puisi.html> o <javascript:void(0)> November <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011_11_01_archive.html> (2) + PROPOSAL PENGAJUAN JUDUL <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011/11/proposal-peng

ajuan-judul.html> o <javascript:void(0)> Juli <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011_07_01_archive.html> (5) o <javascript:void(0)> Juni <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011_06_01_archive.html> (23) o <javascript:void(0)> Mei <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011_05_01_archive.html> (1) o <javascript:void(0)> April <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2011_04_01_archive.html> (1) * <javascript:void(0)> 2010 <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/search?updated-min=2010-01-01T00: 00:00%2B07:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=38> (38) o <javascript:void(0)> Oktober <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2010_10_01_archive.html> (5) o <javascript:void(0)> Agustus <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2010_08_01_archive.html> (1) o <javascript:void(0)> Juni <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2010_06_01_archive.html> (2) o <javascript:void(0)> April <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2010_04_01_archive.html> (9) o <javascript:void(0)> Maret <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2010_03_01_archive.html> (8) o <javascript:void(0)> Februari <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2010_02_01_archive.html> (12) o <javascript:void(0)> Januari <http://bicycleclubofjepara.blogspot.com/2010_01_01_archive.html> (1) <http://www.blogger.com/rearrange?blogID=7895965461881394341&widgetType=BlogArch ive&widgetId=BlogArchive1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1>

About Me Foto Saya <http://www.blogger.com/profile/11474869757243136058> wawan <http://www.blogger.com/profile/11474869757243136058> Lihat profil lengkapku <http://www.blogger.com/profile/11474869757243136058> <http://www.blogger.com/rearrange?blogID=7895965461881394341&widgetType=Profile& widgetId=Profile1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-1>

Pengikut

<http://www.blogger.com/rearrange?blogID=7895965461881394341&widgetType=Follower s&widgetId=Followers1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-2-1>

makalah aswaja Kontekstualisasi Aswaja <http://imamyahya.blogspot.com/2008/05/kontekstualisasi-aswaja.html> /Pemahaman Aswaja Sebagai Manhaj al Fikr/ Dalam tradisi umat Islam di Indonesia, khususnya NU, penganut Aswaja biasanya didefinisikan sebagai orang yang mengikuti salah satu madzhab empat (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali) dalam bidang Fiqh, mengikuti Imam al-Asyari dan Maturidi dalam bidang akidah dan mengikuti al-Junaydi dan al-Ghazali dalam bidang tasawwuf. Sejauh pengetahuan penulis, definisi ini pertama kali dirumuskan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asyari sebagaimana tertuang dalam Qonun Asasi NU. Secara doktrinal, pengertian Aswaja di atas sama sekali tidak salah. Pengertian ini merupakan definisi operasional yang ditujukan untuk memudahkan pemahaman Aswaja. Definisi ini memang diperuntukkan bagi mereka yang, karena profesi dan tingkat keilmuan yang dimiliknya, tidak mungkin melakukan penelitian kesejarahan terhadap Aswaja. Jadi untuk memudahkan pemahaman, maka disediakanlah jawaban yang praktis operasional. Ini seperti Nabi yang ditanya Malaikat Jibril tentang pengertian Iman, Islam dan Ihsan. Jawaban yang diberikan Nabi merupakan jawaban praktis operasional. Meskipun Nabi yakin persoalan iman tidaklah sesederhana seperti yang digambarkannya, Nabi tidak memberikan pengertian yang njlimet, abstract dan filosofis. Pengertian yang demikian ini bukan merupakan konsumsi masyarakat awam. Jadi kalau Nabi memberikan definisi yang susah difahami awam, malah justeru dapat mengkaburkan misi dakwah Islamiyahnya. Dengan demikian apa yang telah dilakukan oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asyari dengan pemberian definisi operasional Aswaja di atas sebenarnya merupakan sikap yang sangat bijak, yang didasarkan atas kenyataan bahwa kebanyakan umat Islam di Indonesia saat itu belum memungkinkan untuk bisa dibawa ke alam pemikiran Aswaja sebagai sebuah manhaj al fikr Pola pendekatan Aswaja sebagai manhaj bisa dilakukan dengan cara melihat setting sosio-politik dan kultural saat doktrin itu lahir. Dengan demikian, dalam konteks Fiqh, misalnya, yang harus dijadikan dasar pertimbangan bukanlah produknya melainkan bagaimana kondisi sosial politik dan budaya ketika Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafii dan Imam Hanbali melahirkan pemikiran Fiqhnya. Dalam bidang teologi maupun Tasawwuf juga harus dilakukan hal yang sama. Bukan apa doktrin yang ditawarkan oleh al-Asyari dan al-Maturudi, al-Junaidi dan al-Ghazali, tetapi pertanyaannya bagaimana kondisi sosial politik maupun budaya yang telah melahirkan doktrin tersebut. Jika kita sepakat dengan proses kontekstualisasi ini, maka pemaknaan Aswaja jelas menghendaki kemampuan untuk melakukan pemaknaan kembali terhadap fakta-fakta sejarah yang melatar-belakangi lahirnya doktrin Aswaja. Berangkat dari pola pendekatan di atas, yang paling penting dalam memahami Aswaja sebagai manhaj adalah menangkap makna dari latar belakang kesejarahan untuk kemudian disarikan menjadi sebuah karakter yang mendasari tingkah laku dalam ber-Islam, dalam bernegara dan berbangsa. Atas dasar inilah KH. Ahmad Siddiq (al-maghfur lah) benar sekali ketika merumuskan karakter Aswaja kedalam tiga sikap, yakni;

tawasuth, itidal dan tawazun (pertengahan, tegak lurus dan keseimbangan). Ketiga karakter inilah yang menjadi kerangka acuan Aswaja baik dalam mensikapi permasalahan-permasalahan keagamaan maupun politik. Dan inilah yang sebenarnya menjadi inti dari cara memahami Aswaja sebagai sebuah manhaj al fikr. Selain ketiga karakter di atas, sebenarnya terdapat satu karakter lainya yang jarang diungkap yakni watak Aswaja yang cenderung mementingkan stabilitas sosial. Watak ini sepintas memang dipandang kurang progresif dan bahkan terkesan stagnan. Ini sudah menjadi konsekuensi dari kelompok besar. Karena besarnya itulah gerakan Aswaja menjadi tidak lincah sebagaimana gerakan rasionalis Mutazilah atau gerakan ekstrimis Khawarij. Jadi persoalan yang selalu dihadapi kelompok pengikut Aswaja itu memang sangat kompleks, yakni bagaimana menciptakan stabilitas untuk kelompok masyarakat yang memiliki tingkat heterogenitas tingi. Kesimpulan bahwa Aswaja memiliki karakter tawasuth, itidal, tawazun dan mementingkan stabilitas ini bukan tanpa bukti kesejarahan. Semuanya dapat dilacak melalui sejarah kemunculannya. Pertengahan abad kedua Hijriayah mungkin menjadi waktu yang tepat sebagai starting point pelacakan lahirnya Aswaja. Dianggap tepat karena masyarakat Islam saat itu terpecah menjadi beberapa faksi akibat perang Siffin, perang antara Imam Ali dan Muawiyah b. Abi Sufyan yang terjadi pada bulan Mei tahun 657. Perang Sifin telah membuat masyarakat Muslim terpecah paling tidak menjadi empat kelompok, yakni kelompok Ali kw, kelompok Muawiyah, kelompok Khawarij dan kelompok Murjiah. Kelompok Murjiah inilah yang sering disebut sebagai proto sunny atau cikal bakal Sunny. Ia merupakan kelompok mayoritas yang tidak mau terlibat dalam urusan politik praktis. Fungsi sosial mereka adalah penyeimbang diantara berbagai faksi yang bertikai. Mereka lebih menyibukkan pada gerakan moral dan kultural serta pengembangan ilmu pengetahuan. Diantara tokoh Sahabat Nabi yang menempatkan dirinya pada posisi netral adalah Abdullah b. Umar, Abi Bakrah, Imran b. Husein Muhammad b. Shalah, Saad b. Abi Waqas dan lainnya yang pada saat terbunuhnya Usman b. Affan mulai menjauhkan diri dari urusan politik. Pada masa Tabiin, kelompok netralis ini masih tetap konsisten dengan gerakan-gerakan kulturalnya. Meskipun diantara mereka ada beberapa yang terjebak dalam watak ekstrim ke-murjiahan-nya, secara komunal mereka masih menjadi bagian dari kelompok mayoritas netralis. Imam Abu Hanifah (w. 150/767) saat menentang pendapat ekstim kelompok Khawarij memberikan simpati terhadap kalangan murjiah tersebut. Ia mengaku bahwa pendapatnya itu sama seperti pendapat Ahlul Adli was Sunnah. Labih jauh Abu Hanifah mengatakan Berkenaan dengan julukan Murjit yang engkau berikan (sehubungan dengan pendapatku) maka apakah dosa dari orang-orang yang berbicara dengan adil (adil) dan yang oleh orang-orang yang menyimpang, sekalipun dijuluki demikian (adl)? Sebaliknya mereka ini (bukan Murjit-Murjit tetapi) adalah orang-orang penengah (adl) yang berada di jalan tengah (Rahman, 1984:5). Karena inilah al-Asyari dalam Maqalat al-Islamiyin (1980:138) memasukkan Abu Hanifah sebagai kelompok Murjiah. Watak Aswaja yang sangat menekankan pada pentingnya arti keseimbangan serta stabilitas sosial bahkan lebih terlihat lagi dari suatu konsepsi keagamaan yang sangat mengedepankan makna konsensus (ijma). Dari kata-kata Ahli Sunnah waljamaah itu sendiri secara eksplisit menunjukkan bahwa kesepakatan sosial merupakan hal yang sangat penting dalam memahami Islam. Dengan penelitian sepintas terhadap al-Muwatha karya Imam Malik b. Anas misalnya, kita dapat langsung faham bahwa kesepakatan sosial mendapatkan ruang yang cukup leluasa. Setelah mengutip hadith Nabi, Imam Malik sering memberikan komentar yang merujuk pada praktek masyarakat Madinah. Komentar-komentar itu biasanya diiucapkan dalam rangkaian kata-kata qad madlat al-sunnah, al-sunnah indana, al-sunnah allati la ikhtilafa indana, al-amru almujtama alaih indana, al-amru alladhi la ikhtilafa fihi indana. Ini menunjukkan

bahwa Imam Malik memandang kesepakatan sosial menjadi bagian dari mekanisme pemahaman keagamaan. Proses pembentukan kesepakatan sosial yang terjadi secara alami ini kemudian disanggah oleh Imam al-Syafii. Ia tidak mau menggunakan tradisi yang hidup (kesepakatan sosial) sebagai sandaran untuk membangun hukum Islam. Ia kemudian mengambil langkah dengan cara melakukan formalisasi kesepakatan sosial ke dalam bentuk Ijma. Kesepakatan sosial yang pada masa Imam Malik berorientasi ke depan dan terjadi secara informal (sukuti), menjadi ijma yang berorientasi ke belakang dan berwatak formal. Bukan saat yang tepat untuk membicarakan secara detail pola-pola pendekatan Ushuli baik yang dilakukan oleh Imam Malik maupun al-Syafii. Dengan gambaran singkat di atas, kami hanya ingin menunjukkan bahwa baik Imam Malik maupun al-Syafii, meskipun berbeda secara mendasar, tatapi memiliki concern yang sama dalam mensikapi arti pentingnya sebuah jamaah. Jadi meskipun Imam al-Syafii lah yang memotong proses pembentukan sunnah dalam pengertian tradisi yang hidup (living radition) dan telah menghentikan aktivitas roy sebagai alat untuk menafsirkan Sunnah Nabi menjadi Sunnah yang hidup, motivasinya jelas untuk tujuan stabilitas jamaah (social stability). Bisa dibayangkan, betapa kacaunya pemahaman keagamaan jika Imam al-Syafii tidak melakukan hal demikian. Jadi konsep stabilitas jamaah inilah yang menjadi watak Aswaja, dan inilah inti Aswaja sebagai sebuah metoda pemahaman keagamaan. Kesimpulan Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan munculnya berbagai macam kelompok yang mengatas-namakan pengikut Aswaja, maka Pemahaman Aswaja di kalangan warga NU sudah saatnya untuk dilakukan perubahan orientasi dari Aswaja sebagai doktrin menjadi Aswaja sebagai metoda pemahaman keagamaan. Hal ini penting dilakukan guna memberikan pemaknaan konteks kesejarahan yang benar terhadap Aswaja. Karakter Aswaja yang tawasut, itidal, tawazun dan penekanannya pada stabilitas jamaah itu secara historis ilmiyah dapat dipertanggungjawabkan. Karena ekstrimitas (tatharruf) tidak dikenal dalam sejarah Aswaja, maka aliran Islam keras yang mengklaim dirinya selaku penganut Aswaja bukan hanya paradoksal tetapi ahistoris. *Disarikan dari makalah Ketua PWNU Jateng, Drs. H. Abu Hafsin, MA. Ph.D. <http://www.blogger.com/rearrange?blogID=7895965461881394341&widgetType=Text&wid getId=Text1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-2-2> Apple <_nolink_> Google <_nolink_> Microsoft <_nolink_> *Apple* Tawarkan "Refund" ke Pembeli iPad Terbaru di Australia <http://tekno.kompas.com/read/xml/2012/03/28/10101354/Apple.Tawarkan.Refund.ke.P embeli.iPad.Terbaru.di.Australia> KOMPAS.com - 28 Mar 2012 - 10 jam lalu SYDNEY, KOMPAS.com - Raksasa teknologi Amerika, *Apple*, hari Rabu (28/3/2012) menawarkan pengembalian uang kepada pembeli Australia yang merasa disesatkan oleh iklan soal kemampuan 4G di iPad terbaru. Komisi Persaingan dan Konsumen Australia menyeret *...* Artikel Terkait <http://news.google.com/news/story?ncl=dqD6ohNYeXEWK4MKQSrO7hilJKuzM&hl=id&ned=i d_id> dicuplik dari Google - 3/2012 <http://code.google.com/apis/ajaxsearch/faq.html> CEO *Apple* Bertemu Wakil Perdana Menteri Tiongkok

<http://index.okezone.com/read/2012/03/28/57/601216/ceo-apple-bertemu-wakil-perd ana-menteri-tiongkok> Okezone - 28 Mar 2012 - 5 jam lalu BEIJING Sebelumnya dilaporkan kunjungan Chief Executive Officer *Apple*, Tim Cook ke China untuk berunding dengan pejabat pemerintah setempat. Kini diketahui bahwa dalam lawatannya di Negeri Tirai Bambu, Cook juga bertemu dengan Wakil Perdana Menteri *...* Artikel Terkait <http://news.google.com/news/story?ncl=dnh8XTNRAQfcc5MyKhN7G0DS9mjnM&hl=id&ned=i d_id> dicuplik dari Google - 3/2012 <http://code.google.com/apis/ajaxsearch/faq.html> Penjagaan "Dapur" *Apple* Lebih Ketat dari Pentagon <http://tekno.kompas.com/read/xml/2012/03/27/08353721/Penjagaan.Dapur.Apple.Lebi h.Ketat.dari.Pentagon> KOMPAS.com - 27 Mar 2012 - 27 Mar 2012 KOMPAS.com Salah satu kunci kesuksesan *Apple* dalam memasarkan berbagai produk yaitu menjaga kerahasiaan produk, baik yang akan diluncurkan maupun yang masih dalam bentuk prototipe. Terkesan *Apple* sangat paranoid dalam menjaga kerahasiaan produknya, *...* dicuplik dari Google - 3/2012 <http://code.google.com/apis/ajaxsearch/faq.html> *Apple* Klaim Indikator Baterai new iPad Tak Bermasalah <http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00018499.html> Wow Keren - 28 Mar 2012 - 6 jam lalu *Apple* mengatakan semua perangkat iOS memiliki perilaku pengisian yang sama dan itu ditujukan untuk melindungi baterai. WowKeren.com - *Apple* sempat dikritik terkait baterai new iPad. Sebuah penelitian mengklaim indikator baterai yang terpampang di layar *...* dicuplik dari Google - 3/2012 <http://code.google.com/apis/ajaxsearch/faq.html> diberdayakan oleh <http://www.blogger.com/rearrange?blogID=7895965461881394341&widgetType=NewsBar& widgetId=NewsBar1&action=editWidget&sectionId=sidebar-right-3>

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger <http://www.blogger.com>. <http://www.blogger.com/rearrange?blogID=7895965461881394341&widgetType=Attribut ion&widgetId=Attribution1&action=editWidget&sectionId=footer-3>

You might also like