You are on page 1of 19

TUGAS METODE RISET UNTUK BISNIS DAN MANAJEMEN

Nama: Nur Fetriana Rahmawati (0210U151) Kelas : C Dosen : Abdul Rozak, S.E., M.Si.

FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA JALAN CIKUTRA NO 204 A BANDUNG

1. Jelaskan secara terperinci definisi dari riset, riset ilmiah, riset pengetahuan ilmiah dan non ilmiah Jawab: Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learners Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. Penelitian didefinisikan sebagai: Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah (Sutrisno Hadi, 2001). Menurut Ndraha (1988) Riset diartikan sebagai suatu pemerikasaan atau pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari fakta, atau prinsip-prinsip penyelidikan yang tekun guna memastikan suatu hal. David H Penny mengartikan bahwa penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. J. Suprapto mengartikan bahwa penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis. Sutrisno Hadi mengartikan bahwa penelitian sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Mohammad Ali mengartikan bahwa penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

The New Horison Ladder Dictionary. Pengertian research ialah a careful study to discover correct information, yang artinya, suatu penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati untuk memperoleh informasi yang benar.

Menurut kamus Webster New Internasional, penelitian adalah penyelidikan yang hatihati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Hillway dalam bukunya Introduction to research mengemuka-kan bahwa penelitian adalah suatu metode belajar yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.(Hillway, 1965)

Tuckman mendefinisikan penelitian (research) : a systematic attempt to provide answer to question yaitu penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat- primernya, yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.

Selain itu penelitian juga dapat didefinisikan sebagai : a. Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. b. Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru. c. Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan utnuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. d. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. e. Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

Dari kelima definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/ menguji kebenaran) dengan cara/kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/keterangan) yang ikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah.

Penelitian dan Metode Ilmiah Penelitian dapat digolongkan dalam dua, sesuai dengan ukuran kualitasnya yaitu penelitian ilmiah dan penelitian tidak ilmiah atau yang dilakukan oleh orang awam. Penelitian tidak ilmiah mempunyai ciri-ciri dilakukan tidak sistematik, data yang dikumpulkan dan cara-cara pengumpulan data bersifat subyektif yang sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan dari si peneliti. Karena itu penelitian tidak ilmiah adalah penelitian yang coraknya subyektif. Sedangkan penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsipprinsipnya yang mendasar dan berlaku umum (teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan, berpedoman pada berbagai informasi (yang terwujud sebagai teori-teori) yang telah dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu, dan tujuannya adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian. Berbeda dengan penelitian tidak ilmiah, penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Dalam sains dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, yang terbanyak dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan; eksperimen, generalisasi, dan verifikasi juga dilakukan dalam kegiatan-kegiatan penelitian oleh para ahli dalam bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan budaya untuk memperoleh hasil-hasil penelitian tertentu sesuai dengan tujuan penelitiannya.

Metode ilmiah berlandaskan pada pemikiran bahwa pengetahuan itu terwujud melalui apa yang dialami oleh pancaindera, khususnya melalui pengamatan dan pendengaran. Sehingga jika suatu pernyataan mengenai gejala-gejala itu harus diterima sebagai kebenaran, maka gejala-gejala itu harus dapat di verifikasi secara empirik. Jadi, setiap hukum atau rumus atau teori ilmiah haruslah dibuat berdasarkan atas adanya buktibukti empirik.

Perbedaan Berdasarkan Keilmiahan : Penelitian Ilmiah menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu: 1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti 2. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah) Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

2. Jelaskan jenis-jenis penelitian (riset) Jawab: Riset Dasar Jenis riset ini adalah merupakan suatu penelitian yang penemuannya tidak atau belum dikaitkan dengan latar belakang kegiatannya secara praktis. Riset ini bertujuan mencari dan menemukaan hukum-hukum baru yang bersifat umum dan mengusahakna untuk memperluas dan memperjelas pengertian tentang fenomena yang sedang diteliti. (Rome, 1961). Misalnya ilmu tentang atom-atom dan listrik dahulunya merupakan hasil riset dasar. Namun sekarang ilmu itu telah merupakan mukzizat bagi semua manusia di atas bumi.

Riset Terapan Sebaliknya riset terapan bermaksud menemukan hukum-hukm yang relatif secara cepat dapat dipergunakan untuk memecahkan satu atau beberapa masalah yang dihadapi oleh manusia. Riset-riset dalam disiplin pertanian, teknik biasanya termasuk dalam jenis riset terapan. Penelitian tentang jenis-jenis padi yang cocok pada suatu daerah, penelitian yang memperoleh jenis padi tahan wereng, penelitian dengan memperoleh jenis rumput yang tahan kekeringan tapi berproduksi tinggi, riset menemukan campuran pasir dan semen untuk memperoleh jenis beton yang kokoh, penelitian dengan maksud menemukan level pupuk yang maksimum dan lain-lainnya adalah contoh-contoh riset terapan. Penelitian membuat bayi tabung pun adalah suatu hasil dari penelitian terapan.

Riset Pengembangan Riset ini bertugas mencek kembali hasil penelitian terapan yang telah diperoleh di suatu daerah atau negara, apakah cocok ataukah tidakAtau apakah harus diadakan variasi guna menyesuaikan dengan kondisi yang baru. Bentuk riset ini biasanya merupakan pilot proyek. Bahan penelitian dibuat kecil saja, hingga benar-benar kondisi-kondisi intern dan ekstern dapat dikuasai, atau diselidiki pengaruhnya. Suatu contoh, misalnya ialah percobaan adaptasi jenis-jenis padi PB yang telah diketemukan di Los Banhyos, Philipina, di beberapa daerah di Indonesia. Mula-mulanya dicobakan di daerah Bogor, kemudian barulah disebarkan kedaerah-daerah.

Riset Adaptasi Riset adaptasi tampaknya hampir sama dengan riset pengembangan. Tetapi riset adaptasi melulu diadakan utnuk mengadakan penyelesaian baru pada tempat baru bagi setiap hasil yang telah ketemukan di daerah lainnya. Misalnya percobaan-percobaan varietas unggul seperti PB, Pelita I/1 dan Pelita I/2, PB26 dan terakhir PB26 dibeberapa daerah di Indonesia. Biasanya ilmu-ilmu pertanian sosial ekonomilah yang perlu diperiksa penterapannya di daerah baru, apakah sesuai apakah tidak? Di dalam bidang industri, terdapat riset terapan dan pengembangan (applied research and development), riset dasar terarah (directed basic research) dan riset dasar tak-terarah (undirected basic research).

Klasifikasi Penelitian menurut Tujuan 1. Penelitian Dasar (Basic Research) : ialah penelitian yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Penelitian Terapan (Applied Research) : merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. 3. Penelitian Evaluasi (Evaluation Research) : adalah penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan. 4. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) : merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi. 5. Penelitian Tindakan (Action Research) : adalah penelitian yang dilakukan untuk segera dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah yang ada.

Klasifikasi Penelitian menurut Metode 1. Penelitian Survey : ialah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. 2. Penelitian Ex Post Facto : adalah suatu penelitian untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Misalnya : penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kebakaran pabrik sepatu. 3. Penelitian Sejarah (Historical Research): adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.

4. Penelitian Eksperimen : adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat dan umumnya dilakukan di laboratorium. 5. Penelitian Naturalistic (penelitian kualitatif) : adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. 6. Penelitian Kebijakan (Policy Research): adalah suatu proses penelitian terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuan dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah.

Klasifikasi Penelitian menurut Tingkat Eksplanasi 1. Penelitian Pelaporan (Reporting Research) : merupakan penelitian yang paling sederhana, dan tidak perlu ada hipotesis karena sifatnya pemberitahuan (laporan) tentang suatu fakta di lapangan, sehingga tidak perlu ada simpulan. 2. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research) : merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain, atau untuk mencari jawaban mengenai who, what, when, and where. Indonesia. 3. Penelitian Eksplanatori (Explanatory Research) : merupakan penelitian yang dilakukan untuk mencari jawaban why dan how. Umumnya penelitian ini di dasarkan pada teori yang dipakai sebagai kriteria untuk mencari jawaban tersebut. 4. Penelitian Komparatif (Comparative Research) : adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh : Perbandingan kinerja BUMN dengan perusahaan swasta. 5. Penelitian Asosiatif/hubungan : merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala tertentu. Misalnya :Pengaruh iklan terhadap nilai penjualan. Contoh : Profil pelaku bisnis di

3. Jelaskan macam-macam data berikut pengertiannya Jawab: Data Kualitatif vs Data Kuantitatif: Data Kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar serta tidak dapat diukur dalam skala numerik. Jenis Data Kualitatif Data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih lanjut, yang terdiri dari dua golongan, yaitu : Data Nominal/Diskrit : ialah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah dalam bentuk kategori atau diskrit, dimana posisi data masing-masing kategori mempunyai derajat yang sama. Data Ordinal: ialah data yang dinyatakan dalam bentuk kategori namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan skala peringkat (ranking).

Data Kuantitatif : adalah data yang berbentuk angka atau data yang dapat diukur dalam suatu skala numerik (angka). Jenis Data Kuantitatif Data Interval : yaitu data yang diukur dengan jarak diantara dua titik pada skala yang sudah diketahui. Contoh : 1) suhu udara dalam Celsius berkisar antara 0 derajat hingga 100 derajat. 2) jumlah bulan dalam satu tahun. 3) nilai TOEFL bagi mahasiswa yang mau belajar ke luar negeri. Data Rasio : yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi dan mempunyai jarak yang sama. Contoh : 1) persentase jumlah pengenggur di propinsi X. 2) nilai inflasi di Indonesia tahun 2005. 3) Data tentang berat, panjang dan volume.

Menurut cara memperolehnya Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau seorang atau suatu organisasi langsung dari obyeknya. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain (biasanya sudah dipublikasikan) Menurut sumbernya Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu organisasi Data eksternal yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar suatu organisasi. organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

4. Jelaskan alur dari proses penelitian Jawab:

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN (Suryabrata, 1989) A. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian 1. Identifikasi masalah penelitian Sumber: Bacaan (terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian), Seminar, diskusi, konferensi dan lain-lain pertemuan ilmiah, Pernyataan pemegang otoritas, Pengamatan selintas, Pengalaman pribadi, Perasaan intuitif 2. Pemilihan masalah penelitian Pertimbangan dari arah masalahnya dan pertimbangan dari arah calon peneliti 3. Perumusan masalah penelitian: Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya, Rumusan hendaklah padat dan jelas, Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan dat guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu

B. Penelaahan Kepustakaan 1. Penelaahan sumber-sumber yang berupa buku 2. Pemilihan berdasarkan pada prinsip: Relevansi dan kemutakhiran (kecuali studi sejarah) 3. Penelaahan sumber-sumber yang berupa laporan hasil penelitian

C. Perumusan Hipotesis Perumusan hipotesis hendaklah mempertimbangkan: a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.

c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat d. Hipotesis hendaklah dapat diuji

D. Identifikasi, Klasifikasi dan Pendefinisian Variabel Mengidentifikasi variable Mengklarifikasi variable Merumuskan definisi operasional variabel-variabel

E. Pemilihan atau Pengembangan Alat Pengambil Data Alat pengambil data harus memenuhi syarat-syarat: 1. 2. Validitas Reliabilitas

F. Penyusunan rancangan penelitian G. Penentuan sampel H. Pengumpulan data I. Pengolahan dan analisis data J. Interpretasi hasil analisis K. Penyusunan laporan

5. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri penelitian (riset) ilmiah Jawab: Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah: Purposiveness, fokus tujuan yang jelas Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu: Sistematik Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks. Logis Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum. Empirik artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.

Obyektif artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.

Replikatif artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

6. Mengapa riset itu paling penting bagi suatu perusahaan maupun instansi pemerintahan seperti halnya bidang pendidikan Jawab: Untuk memperoleh data yang akurat, konsisten dan dapat dipercaya, yang penting bagi bahan perencanaan pembangunan negara dan bangsa. Mencari jalan pemecahan masalah atau masalah-masalah yang sedang dan yang akan dihadapi, seperti misalnya bagi indonesia masalah eksplosi penduduk (umpama transmigrasi), peningkatan penghasilan per kapita dan lain-lainnya. Untuk meningkatkan kohesi nasional. Penyelenggaraan pertemuan atau rapat kerja ilmiah antara ahli-ahli di indonesia, dapat menumbuhkan serta mengembangkan dan membina kohesi nasional. Di dalamnya akan tumbuh satu bangsa, satu bahasa dan satu negara. Meningkatkan dan membina kerukunan bangsa-bangsa dunia. Mencari dan menemukan ilmu pengetahuan baru atau meluaskan horison ilmu yang telah dimiliki sekarang.

7. Menurut pendapat Saudara, mana yang lebih penting. Basic Research atau Applied Research. Berikan penjelasan Jawab: Menurut pendapat saya yang lebih penting adalah Basic Research karena menjadi dasar utama dan mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Sedangkan Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.

8. Dalam kehidupan sehari-hari sering keputusan yang kita buat didasarkan pada hasil riset masa lampau. Berikan penjelasan dari pernyataan tersebut dan contohnya Jawab: Sains, suatu proses yang bekerja dengan metode ilmiah, telah banyak memperbaiki pandanganpandangan manusia. Salah satu keberhasilan itu adalah koreksi atas teori generasi spontan yang telah ada sejak jaman pertengahan. Teori ini menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup. Contohnya, katak muncul dari lumpur, serangga dari sisa makanan, kain kotor yang ditaburi gandum dapat memunculkan tikus, dan belatung berasal dari daging. Setelah bekerja keras melalui penelitian yang panjang, Louis Pasteur, seorang ilmuwan kenamaan Prancis, mengumumkan kesimpulannya yang menggugurkan teori generasi spontan maupun teori evolusi Charles Robert Darwin. Pasteur mengungkapkan hal berikut: Dapatkah materi melakukan pembentukan dirinya sendiri? Tidak! Sampai saat ini tidak ada faktor-faktor yang dengannya orang dapat membuktikan adanya makhluk hidup-makhluk hidup mikroskopis yang dapat hidup di bumi tanpa adanya induk yang menyerupai sebelumnya.Penemuan-penemuan dibidang sains memperbaiki teknologi.

Sementara itu, kemajuan teknologi menunjang pencapaian penelitian

9. Cari kasus (artikel) tentang manajemen dan bisnis Jawab: "YOUNG ENTREPRENEUR ", ALTERNATIF MEMBANGUNAN EKONOMI BANGSA Oleh : Andreas Rengga Permana - FEB 2008 28 Oktober 2011 Wirausahawan (entrepreneur), dimana sebagian masyarakat mendefinisikannya sebagai seseorang yang memiliki pekerjaan informal. Padahal pada hakekatnya, wirausahawan (entrepreneur) merupakanan seseorang yang memiliki kemampuan dalam melihat dan menilai sebuah peluang (opportunity), mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, serta mengambil manfaat / keuntungan guna mencapai sebuah kesuksesan. Dalam menilai peluang, mengumpulkan sumber daya, dan pengambilan keuntungan guna pencapaian kesuksesan, wirausahawan tidak hanya cukup berdasar pada bakat yang dimiliki, tetapi juga harus memiliki pengetahuan yang lengkap atas segala aspek usaha yang digeluti. Karena hal ini didasarkan pada tugas dari seorang wirausaha yang sangat banyak, seperti making decision, kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisatoris dan komersil, penyedia modal, dan lain- lain. Di Indonesia, jumlah wirausahawan sekitar 400.000 pelaku usaha mandiri. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk indonesia sekitar 237,641,326 jiwa (BPS,Sensus 2010), maka jumlah wirausahawan hanya sekitar 0,17% dari jumlah penduduk. Padahal menurut Ir Ciputra pendiri University of Ciputra Entrepeneurship Center (UCEC), suatu bangsa akan maju bila memiliki jumlah entrepreneur (wirausahawan) minimal 2 persen dari total jumlah penduduk. Oleh karena itu, jumlah pelaku usaha mandiri di Indonesia sangatlah memprihatinkan apabila bertolak pada potensi sumber daya yang dimiliki begitu besar dari alam dan beberapa resourse memiliki keunggulan kompetitif. Dengan berbagai kekayaan yang dimiliki tersebut dan pembangunan kualitas dan kuantitas enterpreneur, Indonesia diprediksi mampu menjadi pemain handal dalam dunia usaha Internasional.

Akan tetapi, pembangunan sektor kewirausahaan belum menjadi garapan serius bagi pemerintah. Padahal apabila melihat tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2011 yangmencapai 6,80 persen, sektor wirausaha dapat dijadikan sebagai alternatif usaha dalam mengentaskan permasalahan makro ekonomi tersebut. Selain itu, dalam lembagalembaga pendidikan di Indonesia hanya berfokus pada penciptaan tenaga kerja, bukan sebagai pelaku wirausaha itu sendiri. Sehingga setiap tahunnya didapatkan lulusan perguruan tinggi di Indonesia yang pengangguran kurang lebih sekitar 750 sarjana. Oleh karenanya, ke depan setiap perguruan tinggi di Indonesia memiliki tantangan dalam melahirkan wirausahawanwirausahawan muda. Selain dari lingkungan pendidikan, lembaga-lembaga pemerintah atau swasta sebagai wadah dari wirausaha muda juga harus berbenah. Lembaga / organisasi tersebut tidak hanya fokus dalam pengusaha dalam skala besar atau hanya mendorong terlahirnya pengusaha kaya dengan permodalan tinggi saja, tetapi juga dapat mewadahi usaha mikro yang notabene merupakan jangkauan usaha dari generasi muda dalam memulai usaha. Sehingga, generasi muda dapat memiliki wadah dalam meningkatkan wawasan, pengetahuan, serta bimbingan kewirausahaan. Dan dalam tingkatan makro, usaha mikro dapat memperkuat ketahanan perekonomian bangsa terhadap dampak krisis global. Sebagaimana mengacu pada pengalaman tahun 2008 bahwa perekonomian Indonesia tidak mendapatkan dampak yang signifikan dari krisis global. Hal tersebut salah satunya dikarenakan pada ketahanan dari usaha sektor menengah, kecil dan mikro (UMKM). Selain itu, dalam entitas usaha nasional yang ada, hampir sekitar 95% merupakan usaha yang bergerak disektor mikro, kecil dan menengah. Hal tersebut merupakan sebuah dukungan potensi yang besar bagi Indonesia dalam melahirkan wirausaha-wirausaha baru. Apabila dilihat dari bidang kependudukan, generasi muda Indonesia usia 17-24 tahun sekitar 25 juta jiwa (BPS,2010) merupakan sebuah modal dan potensi besar bagi indonesia. Apabila dengan kuantitas generasi muda sebesar itu diarahkan ke dalam pembangunan wiarausaha muda, maka perekonomian indonesia akan semakin kuat. Misalnya, apabila sekitar 0,4% dari total penduduk usia 17-24 membuka usaha baru, maka kuantitas wirausahawan di Indonesia akan meningkat dari 0,17% menjadi 2 % dari jumlah penduduk Indonesia. Hal tersebut

dapat dijadikan indikator bahwa pembangunan ekonomi Indonesia mengarah pada batas minimal untuk menjadi negara maju. Oleh karena itu, sudah saatnya pemerintah dan swasta memperhatikan potensi-potensi besar yang ada tersebut. Terutama pemerintah yang tidak hanya fokus pada pembangunan sektor usaha besar dan investasi dari pemodal asing. Tetapi juga memperhatikan sektor garapan baru yang mengoptimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri dan membanguanan generasi muda yang mandiri. Dan dalam lembaga pendidikan yang ada, sudah saatnya juga diarahkan pada entrepreneur education guna menumbuhkembangkan wirausahawan muda berprestasi. Pembangunan ekonomi secara komprehensif dengan melibatkan seluruh elemen bangsa, terutama generasi muda, merupakan sebuah golden way bagi bangsa Indonesia. (Atha)

You might also like