You are on page 1of 6

GROWTH VS DEVELOPMENT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kebijakan Pembangunan Perikanan

Disusun Oleh

Rully Indra Taruna 230110060005

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2012

PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN


Pertumbuhan ekonomi (Growth) adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan Gross National Product (GNP) tahun yang sedang berjalan dengan GNP tahun sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain : sumber daya manusia, sumber daya alam, iptek, sumber daya modal, dan faktor budaya. Sedangkan pembangunan ekonomi (development) adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Pertumbuhan ekonomi (growth) keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi (development) lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Secara umum perbedaan antara pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut : Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi

Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang

Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.

Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.

Tidak memperhatikan pertambahan

Memperhatikan pemerataan

penduduk

pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Memperhatikan pertambahan penduduk.

Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi

Meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak

Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.

Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.

Sedangkan dalam bidang perikanan dan ilmu kelautan, pembangunan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tiga pilar pembangunan, yaitu pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-job (penyerapan tenaga kerja), dan pro-growth (pertumbuhan). Fokus program diarahkan untuk pencapaian 3 indikator sasaran utama. Pertama, pro-poor. Meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir, dan meningkatnya jangkauan program pemberdayaan masyarakat pesisir yang miskin, termasuk pemberdayaan perempuan. Kedua, pro-job. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja kelautan dan perikanan. Ketiga, pro-growth. Meningkatnya kontribusi PDB perikanan terhadap PDB nasional non migas (tidak termasuk pengolahan). Salah satu contoh kebijakan pemerintah dalam membangun perikanan Indonesia adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri-Kelautan dan Perikanan (PNPM MandiriKP) yang diluncurkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) pada tahun 2009. PNPM Mandiri-KP meliputi 4 (empat) komponen yaitu : 1. Perencanaan pembangunan wilayah dan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis desa

2. Pembangunan infrastruktur desa dan lingkungan 3. Penguatan kapasitas sumberdaya manusia, kelembagaan dan aparat 4. Pemberdayaan masyarakat dengan sasarannya adalah masyarakat kelautan dan perikanan dengan skala usaha mikro

1) Mana yang lebih penting ? Menurut saya yang lebih penting adalah pembangunan, karena pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahanperubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik. Sedangkan pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. 2) Indikator yang menentukan pertumbuhan dan pembangunan ? Indikator pertumbuhan : peningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat, perluasan lapangan pekerjaan, pembangunan infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi, dan meningkatnya investasi, meningkatnya pendapatan nasional perkapita. Salah satu indikator utama untuk mengukur kinerja pembangunan ekonomi daerah adalah dari tingkat pertumbuhannya. Pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya pendapatan per kapita riil yang berlangsung terusmenerus yang bersumber dari dalam daerah. Untuk kepentingan analisis ekonomi, banyak pihak menggunakan pertumbuhan PDRB riil sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.

Indikator pembangunan : Indikator-indikator kunci pembangunan secara garis besar pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi indikator ekonomi & indikator sosial. Sedangkan yang termasuk sebagai indikator ekonomi adalah GNP (GNI) per kapita, laju pertumbuhan ekonomi, GDP per kapita dengan Purchasing Power Parity, sedangkan yang termasuk indikator sosial adalah Human Development Index (HDI) dan PQLI (Physical Quality Life Index) atau Indeks Mutu Hidup. 3) Persepsi pertumbuhan & pembangunan di Indonesia ? Persepsi tentang pertumbuhan & pembangunan di Indonesia tentunya juga perlu terus diadaptasikan, peran serta masyarakat dalam semua bidang, sekali lagi tidak hanya dalam jargon ekonomi, tapi juga dalam bidang politik, pendidikan, hukum, kesempatan kerja, media massa, inovasi teknologi dan lain-lain. Ukuran pertumbuhan jadinya bertumpu pada manusia, pada kemampuan mereka untuk terus menerus menggali potensi dan mengaktualkannya. Sekaligus mensinergikannya dengan potensi manusia lain, sesuku dan sebangsa. Perihal pemerataan (pembangunan dan hasil-hasilnya) yang tampak lebih menggugah perhatian orang banyak juga perlu terus diperluas maknanya. Kita masih cenderung mempersepsikan pemerataan seolah-olah adalah jalan satu arah, yaitu dari atas ke bawah. Kesan pemerataan jadi lebih bersifat charity, atau rasa solider, dari mereka yang di papan atas kepada kaum papan bawah. Pemerataan jadinya seolah-olah adalah keharusan memperbesar santunan demi santunan subsidi demi subsidi pada si lemah. Dari pusat ke daerah, dari kota ke desa. Dari kaya ke miskin. Dari konglomerat ke koperasi. Dari pemerintah ke Rakyat. Dari generasi pembebas ke generasi belakangan dan seterusnya. Sikap seperti itu perlu diimbangi dengan kehati-hatian memahami kian meluasnya sumber-sumber asset nasional dan asset masyarakat. Aset itulah yang perlu diperkuat dan diakui. Termasuk cara-cara orang mengaktualisasikan potensi ataupun asetnya, tentu saja sepanjang tidak merugikan orang lain. Dimasa depan, dengan demikian pemerataan harus diukur dengan meratanya asset dan akses kemajuan seluruh rakyat. Ini bias terjadi jika keterbukaan, otonomi dan keleluasaan bergerak sungguh-sungguh tercipta. Ini bias terjadi dengan menghalau

pendekatan-pendekatan dikotomistis dan sektoral. Ini bisa terjadi jika kualitas sumber daya pembangunan serta kualitas pengambilan keputusan, lebih ditekuni. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia adalah dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan sangat mempengaruhi pertumbuhan & pembangunan di Indonesia, Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pertumbuhan industri di indonesia, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi). Sumber daya manusia juga menentukan

keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.

Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.

You might also like