You are on page 1of 10

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Definisi Method Study Method study adalah proses perekaman, analisis dan pemeriksaan hal-hal kritis terhadap kondisi sistem kerja saat ini dan memberikan usulan perbaikan dan pengembangan cara kerja serta pengaplikasiannya dengan metode dan cara yang lebih mudah. Method study atau teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengatur komponenkomponen sistem kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuankemampuannya, bahan perlengkapan kerja, serta lingkungan kerja sehingga dicapai tingkat efisien dan produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai, serta akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkan. Method Study merupakan salah satu bagian pokok penelitian kerja. Tujuan yang diharapkan dari studi metode kerja adalah sebagai berikut: a. Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan/kegiatan. b. Perbaikan dan penghematan penggunaan material tenaga mesin/fasilitas kerja serta tenaga manusia. c. Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan keletihan yang tidak perlu. d. Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana

kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman. Melalui peta proses ini kita mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metode kerja ini antara lain seperti : Benda kerja, berupa gambar kerja, jumlah, spesifikasi material,

dimensiukuran pekerjaan. Macam proses yang dilakukan, jenis dan sfesifikasa mesin, peralatan produksi, tooling.dll Waktu operasi (waktu standart) untuk setiap proses atau elemen kgiatan disamping total waktu penyelesaiannya. Kapasitas mesin ataupun kapasitas keerja lainnya yang dipergunakan

II.1.1 Ruang Lingkup Method Study Pada tingkat unit terkecil perusahaan, dilakukan upaya untuk peningkatan produltivitas yang difokuskan melaui perekayasaan tata cara kerja atau method study. Kegiatan ini dilaksanakan secara analistis dan secara sistematis. Studi atau telaah metode akan berkaitan dengan perancangan dan pengaturan (perekayasaan) komponen-komponen yang terlihat dalam sebuah system kerja. Disini komponen-komponen kerja tersebut akan diatur secara bersama-sama berada dalam satu komposisi tata letak yang sebaik-baiknya sehingga bisa memberikan alur gerak, tata cara ataupun prosedur kerja yang lebih tertib dan lancar. Dengan perekayasaan tata cara kerja tersebut, maka semua langkah serta gerakan-gerakan kerja baik gerakan kerja manusia, mesin / peralatan maupun perpindahan material yang tidak produktif maupun yang

memberikan kontribusi nilai tambah akan diupayakan untuk bias dieliminir atau ditekan. Dengan perbaikan tata cara kerja ini akan menambah efektivitas gerak dan langkah kerja yang harus dilaksankan dalam suatu sistem kerja. Jadi ruang lingkup Method Study (tata cara kerja) diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Studi tentang gerakan kerja (Motion Study) 2. Memperbaiki tata cara bekerja (Simplified Method, Most Economical Way, Ergonomi) 3. Eliminasi gerakan kerja yang tidak perlu, kombinasi operasi kerja dan penyederhanaan kerja 4. Standarisasi operasi atau metode kerja dalam hal pemakaian material, mesin / peralatan kerja, kondisi lingkungan, dan lain-lain Dengan kata lain, suatu rancangan tata cara dan system kerja dinilai baik jika rancangan tadi bias diselesaikan dalam waktu yang tersingkat, dengan menggunakan tenaga atau energy yang sedikit dan menimbulkan dampak atau resiko yang sangat minim.

II.1.2 Teknik-Teknik dalam Melakukan Studi Metode Adapun teknik-teknik yang ada dalam studi metode, adalah : 1. Teknik-teknik untuk keadaan kerja yang luas Peta proses operasi (outline process chart) Peta aliran proses (flow process chart) Diagram tali (string diagram) Sumber keterangan untuk charts dan diagram, yaitu : Penyelidikan langsung Pemotretan 2. Teknik menganalisa terperinci dari keadaan kerja khusus Two handed process chart Therblig analysis 3. Teknik untuk kegiatan beraneka ragam Multiple activity chart Travel chart Simo chart Predetermined motion charts

Teknik-teknik dalam melakukan studi metode harus memperhatikan hal-hal berikut ini, yaitu : Principles of motion economy (prinsip-prinsip gerakan ekonomi). Human factors (faktor manusia).

II.2

Definisi Peta Kerja Peta Kerja adalah salah satu alat komonikasi yang sistematis dan jelas guna

menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir, dan melalui peta-peta kerja ini kami bias mendapatkan informasi-informasi yang akan diperlukan dalam memperbaiki metode kerja seperti benda kerja yang berupa gambar kerja, berbagai macam proses yang akan dilakukan, waktu operasi (waktu standart) setiap proses atau elemen kegiatan disamping total waktu penyelesaiannya, dan kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya yang akan digunakan.

II.2.1 Simbol Simbol Peta Kerja OPERASI Proses operasi akan terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat fisik maupun kimiawi, mengambil data atau informasi pada suatu keadaan termasuk dalam kejadian operasi. Contoh : Pekerjaan Merakit, Menyerut dan Mengelas. TRANSPORTASI Proses transportasi akan terjadi apabila benda kerja, pekerja maupun perlengkapan mengalami perpindahan tempat dan bukan merupakan bagian dari proses operasi. Contoh : suatu objek dipindahkan dari lantai bawah ke lantai atas dengan menggunakan lift. PEMERIKASAAN Proses ini terjadi apabila benda kerja mengalami pemerikasaan kualitas maupun kuantitas. Contoh : mengukur dimensi benda kerja, memeriksa warna benda, dan sebagainya MENUNGGU ATAU DELAY Proses ini terjadi apabila benda kerja, pekerja atau peralatan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu (durasi menunggu biasanya hanya sebentar). Contoh : Objek menunggu untuk diperiksa atau diproses PENYIMPANAN Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali, biasanya memerlukan suatu prosedur perizinan tertentu. Lambang ini digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mengalami penyimpanan permanen, yaitu ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin tertentu. Prosedur perizinan dan lamanya waktu adalah dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan, contoh : bahan baku disimpan dalam gudang.

AKTIVITAS GABUNGAN Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja.

II.2.2 Jenis Peta Kerja a. Peta Kerja Keseluruhan, yaitu apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat suatu produk dan digunakan untuk menganalisis suatu kegiatan kerja yang bersifat keseluruhan. Peta ini dapat menggambarkan sebagian besar proses beserta karakteristiknya sehingga menjadi produk akhir. Peta ini juga memberikan gambaran mengenai interaksi atau hubungan antar stasiun kerja maupun antar kelompok kegiatan operasi. Yang termasuk peta kerja keseluruhan antara lain sebagai berikut: 1. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) 2. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) 3. Diagram Aliran (Flow Diagram) 4. Peta Proses Produk Banyak (Multi Product Process Chart) 5. Peta Rakitan (Assembly Chart)

b. Peta Kerja Setempat, yaitu apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja dan digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat, biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Yang termasuk peta kerja setempat antara lain sebagai berikut: 1. Peta Pekerja dan Mesin (Man and Machine Process Chart) 2. Peta Kelompok Kerja (Gang Process Chart) 3. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (Left and Right Process Chart)

Dalam laporan ini yang akan kami bahas khususnya mengenai Peta Proses Operasi berdasarkan praktikum yang telah dilakukan. Peta Proses Operasi adalah salah satu teknik yang paling berguna dalam perencanaan produksi. Peta ini adalah diagram tentang proses dan telah digunakan dalam berbagai cara sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Peta ini dapat digunakan sebagai alat manajemen. Beberapa keuntungan dan keguanaan dari peta proses operasi adalah sebagai berikut: 1. Mengkombinasikan lintasan produksi dan peta rakitan sehingga memberikan informasi yang lebih lengkap. 2. Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen. 3. Menunjukkan urutan operasi pada tiap komponen. 4. Menunjukkan urutan fabrikasi tiap komponen. 5. Menunjukkan kerumitan dari fabrikasi tiap komonen. 6. Menunjukkan hubungan antar komponen. 7. Menunjukkan panjang relatif dari lintas fabrikasi dan ruang yang dibutuhkan. 8. Menunjukkan titik tempat komponen memasuki proses. 9. Menunjukkan tingkat kebutuhan sebuah rakitan-bagian. 10. Membedakan antara komponen yang dibuat dan dibeli. 11. Membantu perencanaan tempat kerja mandiri. 12. Menunjukkan jumlah pekerja yang dibutuhkan. 13. Menunjukkan konsentrasi mesin, peralatan, dan pekerja. 14. Menunjukkan sifat pola aliran bahan. 15. Menunjukkan sifat masalah penanganan bahan. 16. Menunjukkan kesulitan yang mungkin timbul dalam aliran produksi. 17. Mencatat proses pembuatan untuk diperlihatkan pada yang lain.

Contoh gambar dari peta proses operasi terlihat pada gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2 peta proses operasi

Peta Aliran Proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutanurutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lengkap. Peta aliran proses tidak bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan. Macam macam peta aliran proses yaitu: a. Peta Aliran Proses tipe bahan b. Peta Aliran Proses tipe orang Peta Aliran Proses memiliki banyak kegunaan. Hal tersebut antara lain adalah: Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktifitas orang mulai awal masuk dalam suatu proses. Memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses. Digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan perbaikan proses.

Contoh dari peta aliran proses dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut:

gambar 2.3 peta aliran proses

II.2.3. Prosedur Perancangan Peta Proses Operasi dan Peta Aliran Proses

Perancangan Peta Proses Operasi 1. Pilih komponen pertama yang akan digambarkan. Mulailah dari sudut kanan bawah kertas dan catat operasi rakitan. 2. Jika semua operasi rakitan dan pemeriksaan pada bagian utama telah masuk, lanjutkan ke operasi fabrikasi dalam urutan terbalik. Setelah operasi pertama dicatat, sebuah garis mendatar

digambarkakan pada bagian kanan atas dari peta kanan untuk menuliskan bahan baku. 3. Pada sebelah kanan dari tiap lambang operasi catatlah uraian operasi, misalnya bubut, potong, atau periksa. 4. Operasi rakitan yang telah dicatat cirikan komponen terakhirnya, gambar garis mendatar jauh ke kiri, kemudian tarik garis miring ke atas. Tunjukkan dengan lingkaran 12 mm untuk operasi dari Lintasan Produksi atau kotak untuk pemeriksaan, lalu masukkan nomor operasi. 5. Semua komponen yang telah dibuat, biasanya dengan komponen utama (chasis, landasan, dsb) di sebelah kanan.

6. Rakitan-rakitan dibuat dengan cara serupa pada Peta Rakitan, meskipun peta ini dipecahkan secara berbeda dengan informasi tambahan dari Lintasan Produksi sebelumnya. 7. Periksa peta dengan Dokumen Barang dan Lintasan Produksi untuk menjamin agar tidak ada bagian atau operasi yang luput. II.3 Teknik Menganalisa Peta Kerja Kesuluruhan 1. Konvensional: bertitik berat pada cara grafis, dan secara keseluruhan merupakan alat terbaik untuk tujuan yang diinginkan. 2. Kuantitatif: menggunakan metode-metode statistik dan matematik, umumnya diklasifikasikan sebagai penelitian operasional, dan

menggunakan komputer dalam perhitungan yang rumit

II.4

Metodologi Penyelesaian Masalah 1.) Pendefinisian masalah merupakan langkah pertama, dimana tujuan yang akan dicapai dinyatakan secara umum. 2.) Penganalisaan masalah berdasarkan fakta-fakta yang ada, dibuat spesifikasi dan batasan-batasannya, menyajikan fakta-fakta secara sistematis,

melakukan pengujian kembali atas persoalan dan kriteria-kriterianya. 3.) Pencarian alternatif-alternatif berdasarkan kriteria-kriteria dan batasanbatasan yang telah ditentukan, kemudian disusun berbagai alternatif pemecahan persoalan yang harus dipilih. 4.) Mengevaluasi alternatif-alternatif yang diusulkan, lalu dipilih yang paling baik dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 5.) Pengambilan keputusan dari satu alternatif yang terpilih merupakan keputusan yang harus dilaksanakan.

Peta-peta kerja merupakan alat sistematis untuk mengumpulkan semua faktafakta yang kemudian dengan mengemukakan peta-peta kerja pula fakta-fakta ini dikomunikasikan kepada orang lain dengan sistematis dan jelas. Kemudian dilakukan peninjauan secara makro yaitu fakta-fakta ditinjau secara menyeluruh, selanjutnya

dilakukan peninjauan secara mikro yaitu fakta-fakta ditinjau secara terperinciaa di setiap stasiun kerja. Setelah permasalahan diketahui dilakukan pencarian alternatifalternatif pemecahan terbaik. Sehubungan dengan 5 langkah sistematis di atas petapeta kerja sangat berguna untuk mengumpulkan fakta-fakta dan penyajiannya dalam langkah penyelesaian masalah.

You might also like