Professional Documents
Culture Documents
Wanda Restu P
Vince Kristina
Ratna Suminar
Hardini Wiji N
Arlin Octafriani
Dewi Nuraini F
Keganasan hematologic
CML
AML (MO)
Common ALL
Prekurso r sel-B
Prekurso r sel-T
Prekurso r eritroid
Thy-ALL Limfosit T
AML (M1-5)
CLL
BLL
Klasifikasi Leukimia
Garis turunan
sel (cell line)
Insiden
Jenis kelamin
Frekuensi relatif
Umur
Leukimia Akut
L3
L1
L2
L1
L2
L3
PATOFISIOLOGI
1. Penekanan hemopoesis normal sehingga terjadi bone marrow failure 2. Infiltrasi sel leukemia ke dalam organ sehingga menimbulkan organomegali 3. Katabolisme sel meningkat sehingga terjadi keadaan hiperkatabolik.
Gejala lain
Gejala klinik
Infiltrasi kedalam organ
Keadaan hiperkatabolik
Anemia
Netropenia
Trombositopenia
Kaheksia
Keadaan Hiperkatabolik
Nyeri Tulang
Sindrom Meningeal
Limfadepomia
Hipertrofi
Splenomegali
Leukostasis
Koagulapati
Gejala Lain
Hiperurikemia Sindrom Lisis Tumor
Kelainan laboratorik
1. Darah tepi a. Dijumpai anemia normokromik normosister b. Trombositopenia 2. Sumsum tulang Hiperseluler, hampir semua sel sumsum tulang diganti sel leukimia (blast) 3. Pemeriksaan imunophenotyping untuk menentukan klasifikasi imunologik leukimia akut. 4. Pemeriksaan sitogenetik Pemeriksaan kromosom
c. Leukosit meningkat
d. Apusan darah tepi
Adanya gejala
Tentukan Jenisnya
Pengecatan Sitokimia
Pemeriksaan lain
Spesifik
Terapi
Suportif
induksi remisi untuk kasus AMLM3 (leukemia promielositik akut) daunorubisin digabungkan dengan ATRA (alltransretioic acid)
Sekarang lebih sering diberikan dalam bentuk transplantasi sel induk dari darah tepi (peripheral blood stem cell transplatation)
Terapi suportif
berfungsi untuk mengatasi akibatakibat yang ditimbulkan oleh penyakit leukemia itu sendiri dan juga untuk mengatasi efek samping obat
Hasil pengobatan
Hasil pengobatan tergantung pada berikut ini: Tipe leukemia : pada umumnya ALL mempunyai prognosis lebih baik di bandingkan dengan AML. Karakteristik factor prognostik dari penderita Jenis regimen obat yang di berikan.
Prognosis
Prognosis leukimia umunya didapat hasil sebagai berikut: Hasil pengobatan ALL sangat baik, dengan terapi intensif dicapai kesembuhan pada 7090% kasus ALL anak dan 40-50% pad kasus ALL dewasa, tetapi pada umur di atas 65 tahun hasilnya turun menjadi 5%. Hasil npengobatan AML tidak sebaik ALL, tetapi akhir-akhir ini hasil pengobatan mencapai kemajuan sangat pesat.
Low Girls c-ALL(CD10+) Child Normal or hyperdiploidy(>50) TEL rearrangements <1 week <4 week Absent Negative at 1-3 months
High (>50.000) Boys B-ALL Adult (or onfrant <2 years) Ph+,11q23 Rearrangements >1 week >4 week Present Still positive at 3-6 months
Time to clear blast From blood Time to remission CNS disease At presentation Minimal residual Disease
Cytogenetics
Deletions of chromosome 5 or 7 Fit mutation 11q23 t(6;9) abn (3q) complex rearrangement
Thanks You