You are on page 1of 8

LAPORAN PRAKTIKUM ORGAN-ORGAN PENYUSUN SISTEM GASTROINTESTINAL RUMINANSIA (KELINCI)

Disusun oleh:
DEDIK HARIANTO 201010350311010

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVESITAS MUHAMMADIYAH MAANG 2010 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Alat pencernaan pada ruminansia terdiri atas organ utama yang secara langsung melakukan pencernaan bahan makan dan mengabsorbsinya. Dan organ asesoris yang membantu organ utama . berupa saluran pencernaan yang terdiri atas: 1. Mulut(cavum oris). 2. pharynx 3.oeshophagus 4. lambung(rumen,reticulum,omasum, dan abomasum) 5. usus halus(duodenum,jejunum,dan illeum) 6.usus besar(coecum,colon, dan rectum) 7. anus Kelinci memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama baiknya. Sebagai contoh, mereka dapat mencerna fruktosa (zat gula pada buah-buahan) dengan sangat baik, namun kemampuan untuk mencerna gula jenis lain sangat rendah

1.2 Tujuan Untuk mengetahui organ-organ penyusun system gastrointestinal pada ruminansia Untuk mengetahui organ system pencernaan kelinci.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kelinci dewasa menyerap protein (sampai 90%) di usus halus mereka, namun tergantung pada sumbernya. Protein dari alfalfa, sebagai contohnya, tidak dapat dicerna oleh kelinci. Kelinci sangat payah dalam hal mencerna selulosa (Fraga 1990) hal ini merupakan paradoks bagi hewan pemakan tumbuhan. Daya cerna yang lemah terhadap serat dan kecepatan pencernaan kelinci untuk menyingkirkan semua partikel yang sulit dicerna menyebabkan kelinci membutuhkan jumlah makanan yang besar (Sakaguchi 1992) . Pada pernafasan perut fase inspirasi adalah fase dimana otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.Sedangkan fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru (Anonimous, 2000) Sistem pernafasan terdiri dari sistem pernafasan dada dan pernafasan perut. Dalam pernafasan proses respirasi terdiri dari berupa fase inspirasi dan fase ekspirasi. Pada pernafasan dada fase inspirasi yaitu peristiwa berkontraksinya otot antar tulang rusuk (diagfragma) sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Sedangkan fase ekspirasi merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar (Anonimous, 2000). Sistem respirasi memiliki fungsi utama yaitu memasok kebutuhan oksigen ke dalam tubh serta membuang CO2 dari dalam tubuh sedangkan fungsi sekundernya antara lain untuk mengendalikan suhu tubuh, regulasi keasaman, membuang air dan pembentukkan suara. Oksigen yang diperoleh hewan dari lingkungan digunakan dalam proses respirasi untuk menghasilkan ATP(Tim Fisiologi, 2010). Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup (Anonimous, 2010).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat Schalpel Sarung tangan Papan bedah Masker Handphone Pinset/penjepit Tang arteri

3.2 Bahan Seekor kelenci

3.3 Cara kerja

Sembelih kelinci secara islami Kuliti kelinci dengn perlahan agar organ dalam tidak mengalami kerusakan Dengan sarung tangan letakkan organ saluran pencernaan di atas meja atau amati setelah di bedah. Amati dan secara urut organ-organ penyusum system pencernaan atau ambil video ataupun gambarnya. Buka setip bagian per bagian dengan perlahan agar tidak rusak dan balikkan organ dalamnya agar dapat terlihat jelas.lalu amati dan catat hasil pengamatan itu.

BAB IV

PEMBAHASAN Berdasarkan alat pencernaannya atau tipe lambung yang dimilikinya, hewan dibagi dalam dua kelompok yakni : hewan monogastrik dan hewan poligastrik. Hewan monogastrik adalah hewan-hewan yang memiliki lambung sederhana atau lambung tunggal seringkali disebut hewan non- ruminansia. Sedangkan hewan poligastrik adalah hewan-hewan yang mempunyai lambung jamak atau banyak, yaitu mempunyai empat bagian lambung rumen, retikulum, omasum, dan abomasum disebut juga hewan ruminansia. Kelinci memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama baiknya. Kelinci sangat payah dalam hal mencerna selulosa (Fraga 1990) hal ini merupakan paradoks bagi hewan pemakan tumbuhan. Daya cerna yang lemah terhadap serat dan kecepatan pencernaan kelinci untuk menyingkirkan semua partikel yang sulit dicerna menyebabkan kelinci membutuhkan jumlah makanan yang besar (Sakaguchi 1992) .

saluran pencernaan yang terdiri atas: 1. Mulut(cavum oris). 2. pharynx 3.oeshophagus 4. lambung(rumen,reticulum,omasum, dan abomasum) 5. usus halus(duodenum,jejunum,dan illeum) 6.usus besar(coecum,colon, dan rectum) 7. anus
Pada praktikum pengamatan kelinci kali ini didapati hasil sebagai berikut: Telinga bersih Mata berwarna pinkrose Mulut bersih sehat Bulu sedikit kasar Kepala tidak ada kelainan Hidung bersih Badan tidak didapati berkas luka

Organ-organ yang dimiliki kelinci: Bibir atas(labia mayor) Bibir bawah(labia minor) Geraham belakang (premolar) Geraham depan (molare) Gigi gerigi (pelatum derum) Lidah (bioglosus) Cekak suara (larynx) Istilah atau nama lain : Selaput putih dibawah kulit(ligamentum albus) Trachea(venayugularis) Selaput gantung penutup perut bagian dalam (peritonium) Tulang lunak di pangkal korongkongan (kertilago sipoideus) Selaput batas torax dan perut dad (diafragma)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan

Kelinci memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama baiknya. Alat pencernaan pada ruminansia terdiri atas organ utama yang secara langsung melakukan pencernaan bahan makan dan mengabsorbsinya. Dan organ asesoris yang membantu organ utama pada kelinci . berupa saluran pencernaan yang terdiri atas: 1. Mulut(cavum oris). 2. pharynx 3.oeshophagus 4. lambung(rumen,reticulum,omasum, dan abomasum) 5. usus halus(duodenum,jejunum,dan illeum) 6.usus besar(coecum,colon, dan rectum) 7. anus
5.2 Saran

Dalam melakukan penelitian mengenai pencernaan kelinci sebaiknya lakukan sesuai prosedur yang di anjurkan atau di contohkan instruktur.dan lakukan pembedahan pada kelinci dengan hati-hati. Jangan sampai merusak organ yang ada di dalam kelinci baik organ pencernaan,respirasi maupun reproduksi .lakukan pencatatan dari setiap langkah-langkah pengamatan pada kelinci dan tulis secara jelas dan rinci mengenai urutan organ-organ dan berikan penjelasan mengenai nama dari setiap organ.

DAFTAR PUSTAKA

Sakaguchi, E. 1992. Fibre digestion and digesta retention from different physical forms of the feed in the

rabbit. Comparative Biochemistry and Physiology 102A, no. 3: 559-63. Cheeke, P. R. 1987. Digestive Physiology. Pp 20-32 in Rabbit Feeding and Nutrition. Orlando, FL: Academic Press

http://www.rabbit.org/journal/ http://www.hopperhome.com http://www.carrotcafe.com

You might also like