Professional Documents
Culture Documents
Konsep: pengertian yang menunjukkan pada sesuatu konsep: bersifat abstrak 3 jenis konsep menurut tingkat keabstrakannya yaitu: - lllata ex masyarakat - Abstracta ex masyarakat Indonesia - Concreta ex masyarakat Indonesia Jawa. DUNIA Ilmu Pengetahuan adalah DUNIA konsep2, tanpa konsep manusia tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
-sistematis: mempunyai bentuk susunan dan aturan permainan yang jelas logis/ rasional: dapat diterima akal sehat -prediktif: memiliki kemampuan untuk meramal berdasarkan data yang akurat -obyektif: kebenaran melekat pada bendanya -non etik: tidak berbicara baik/buruk, tetapi das sein tidak das sollen.
Istilah paradigma dikemukakan oleh Thomas Khun pada bukunya: The Structure of Scientific Revolution 1965. thesis yang dikemukakan untuk mengubah pandangan yang selama ini ada, bahwa teori dalam Ilmi Pengetahuan akan berkembang secara kumulatif, nyatanya tidak bisa revolusioner.
MENURUT GEORGE RITZER ADA TIGA PARADIGMA DALAM SOSIOLOGI YAITU: 1. Social Fact Paradigm 2. Social Definition Paradigm 3. Social Behavior Paradigm
TEORI EVOLUSI
Tokoh: Auguste Comte, Robert K Merton Teori ini menyatakan ahwa masyarakat seperti halnya makhluk hidup berkembang dari sel yang sederhana menuju ke yang komplek Cirinya: perkembangan masyarakat dianggap linier dan bertahap Teori ini mencari pola perubahan yang sama pada masyarakat yang berbeda Memberikan penjelasan yang memuaskan, tetapi sering memaksakan data demi asumsiasumsinya.
TEORI KONFLIK
Tokoh: C. Wright Mills; Lewis Coser dan Ralph Dahrendorf. Merupakan kritik langsung terhadap Teori Struktural Fungsional. Masyarakat sebagai suatu sistem yang tiap unsur sistem memberikan sumbangan bg terjadinya konflik secara terus-menerus. Keseimbangan yang digambarkan oleh struktural Fungsional bukanlah konsesus yang benar2 benar, melainkan ciptaan kelas yang berkuasa terhadap kelas yang dikuasai
George Herbert Mead dengan Role Taking Theory/ teori Pengambilan Perang 1. 2. 3. 4. Manusia untuk menjadi sama dengan orng lin melalui 4 tahapan yaitu: Preparatory Stage (tahap Persiapan) Play Stage (tahapan permainan) Game Stage ( tahap perlombaan) Generalization Others (sama dengan orang lain)
Charles Horton Cooley dengan Looking Glass Self Theory (Teori Cermin Diri)
Ada tiga langkah dalam teori ini: 1. Aktor memberikan aksi kepada orang lain 2. Orang lain memberikan reaksi kepada aktor 3. Aktor mengintepretasikan reaksi tersabut.
PETER L BERGER MASYARAKAT adl FENOMENA yg OBYEKTIF SEKALIGUS OBYEKTIF Dialektika 3 momoen; internalisasi, obyektivasi, dan eksternalisasi. Internalisasi individu merupakan produk dari masyarakat Obyektivasi masyarakat adalah fenomena sosial yang sui-generis (taken for granted) Eksternalisasi masyarakat merupakan produk individu
Umur
0-2 2-4
Game stg
Generaliza tion others
4-6
>6
+
++
+
++
ERVING GOFFMAN dan HERBERT BLUMMER INTERAKSIONIS SIM BOLIK MODERN Manusia tidak berinteraksi langsung, melainkan berinteraksi dengan bayangan yang dia buat tentang orang lain Perilakunya sangat ditentukan oleh ketepatan membayangkan orang lain tsb.
8 TAHAP PERKEMBANGAN KEHIDUPAN ERIKSON Krisis identitas yg hrs Kebajikan dasar yg USIA
dipecahkan dikembangkan
1 2 3 4 5 Masa bayi Masa kanak2 awal (2-3) Masa bermain (4-5) Masa sekolh (6-11) Remaja (1218) Percaya vs tidak percaya Otonomi vs malu dan bimbang Inisiatif vs rasa bersalah Kerajinan vs rasa rendah diri Identitas vs kekacauan peran Harapan Kemauan Tujuan Kecakapan Kesetiaan
6
7 8
Dewasa (1935)
Keakraban vs isolasi
Kasih sayang
Perawatan kebijakan
Setengah umur Generativitas vs stagnasi (36-50) Masa tua >51 Integritas vs keputusasaan
Proposisi
1. Makin tinggi ganjaran ato reward yg diperoleh atao yg akan diperoleh makin besar kemungkinan sesuatu tingkah laku akan diulang 2. Demikian juga sebaliknya, semakin tinggi biaya ato ancaman ( punishment) yg akan diperoleh makin kecil kemungkinan tiongkah laku serupa akan diulang 3. Adanya hub berantai ant berbagai stimulus dan bebragai respon ato tanggapan
Proposisi Sukses
Untuk semua tIndakan yang dilakukan seseorang semakin sering tindakan khusus seseorang diberikan hadiah, semakin besar kemungkinan orang melakukan tindakan itu
Proposisi Pendorong
Bila dlm kejadian di masa lalu dorongan ttt atau sekumpulan dorongan tlh menyebabkan tindakan orang diberi hadiah, mk makin serupa dorongan kini dg dorongan dimasa lalu, makin besar kemungkinan orang melakukan tindakan serupa
Proposisi Nilai
Makin tinggi nilai hasil tindakan seseorang bagi dirinya, makin besar kemungkinan ia melakukan tindakan itu
Proposisi Persetujuan-Agresi
A. Bila tindakan orang tak mendaptkan hadiah yg ia harapkan atau menerima hukuman ygtdk ia harapkan, ia akan marah besar kemungkinan ia akan melakukan tindakan agresif & akibatnya tindakan demikian makin bernilai baginya. B. Bila tindakan seseorang menerima hadiah yg ia harapkan terutama hadiah yg lbh besar, drpd yg ia harapkan atau tdk menerima hukuman yg ia bayangkan, mk ia akan puas, ia makin besar kemungkinannya melaksanakan tindakan yg disetujui & akibat tindakan spt itu akan bernilai baginya.
Proposisi Rasionalitas
Dlm memilih diantara berbagai tindakan alternatif, seseorang akan memilih satu diantaranya yg dia anggap saat itu memiliki value (v) sbg hasil dikalikan dengan probabilitas (p), unt mendapatkan hasil yg lebih besar.