Professional Documents
Culture Documents
M.Yusuf Irvansyah Nur Alindatus Sa Diyah Syayyida Muslimah Ratna Juwita Ella Ratih Wahyu Dita Dwi Aprillia Rizky Yanuarista
MIKROTEKNIK
METODE OLES
LATAR BELAKANG
SEDIAAN
SITOLOGI KONVENSIONAL
KELENJAR MUKOSA
FUNGSI
SEDIAAN DARAH
Merupakan pembuatan sediaan oles yang paling sederhana Umumnya digunakan untuk jaringan otot atau untuk jaringan yang selselnya mudah lepas
Cara Pembuatan : Gelas benda dibersihkan Jaringan yang masih segar dipotong kecil Jaringan ditekan di atas gelas obyek dengan hatihati Cairan yang keluar dioleskan secara merata
Cara Pembuatan: Nanah diencerkan dengan serum atau cairan lain Disentrifuge Endapan diencerkan lagi dengan serum Hasil pengenceran dioleskan ke gelas obyek secara merata
SEL DARAH
Darah merupakan suspensi sel dan fragmensitoplasma didalam suatu cairan. Darah terbentuk dari unsur unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma. Darah dikelompokkan menjadi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Untuk leukosit dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit.
Dilakukan pewarnaan
Diambil gelas objek II dan ditarik sedikit kebelakang hingga menyentuh tetesan darah digelas objek
GAMBAR PERLAKUAN
A = gelas objek I B = gelas objek II
FIKSASI
Suatu usaha manusia untuk mempertahankan elemen sel atau jaringan agar tetap pada tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun ukuran Maka dibutuhkan suatu media yang terdiri dari unsur unsur kimia dibuat suatu larutan atau dalam bentuk gas (FIKSATIF)
Fiksatif paling banyak digunakan untuk sedian setelah kering adalah : alkohol alkohol absolute alkohol eter
Fiksatif yang digunakan untuk sediaan oles yang sebelum kering adalah fiksatif yang dapat membentuk uap atau gas (osmic acid 2%)
2
Keterangan : 1 dan 2 adalah satu stel cawan petri 3 adalah sediaan oles dg permukaan film yg menghadap ke bawah 4 adalah batang gelas 5 adalah tetesan osmic acid 2 %
Cara Fiksasi
diletakkan pada cawan petri
sediaan oles diletakkan terbalik scr melintang terhadap batang gelas
dilakukan pewarnaan
dicuci dg aquades
Metode pewarnaan dapat dilakukan dg larutan: Zat-zat warna aniline basis Pewarnaan Gram Pewarnaan Acid Fast Pewarnaan Giemsa Pewarnaan Wright Pewarnaan May Grunwald Pewarnaan Leishman
Setelah pewarnaan, sediaan oles dibiarkan kering dan ditutup dg Clarite, Permopunt, Canada Balsam
Metode Pewarnaan
Sediaan Oles
1. PEWARNAAN GIEMSA
3. PEWARNAAN PAPPENHEIM
4. PEWARNAAN WRIGHT
1. Pewarnaan Giemsa
Dipakai untuk mempelajari morfologi sel-sel darah, sel-sel lien, dan sel-sel sumsum Untuk mengidentifikasi parasitparasit darah misalnya protozoa
Prosedur Pewarnaan
Film sediaan oles yang telah kering, diawetkan dalam methyl alkohol selama 5 menit Dikeringkan di udara Seluruh permukaan sediaan oles ditetesi dengan larutan Giemsa yang telah diencerkan selama 30-40 menit Dicuci dengan akuades sampai bersih Dikeringkan di udara Langsung diamati dengan minyak emersi atau ditutup dengan canada balsam dan gelas penutup Diberi label
Hasil Pewarnaan
Sediaan darah homo
Eritrosit berwarna merah muda Nukleus lekosit berwarna ungu kebiruan Sitoplasma lekosit berwarna sangat ungu muda Granula dari lekosit eosinofil berwarna ungu tua Granula dari lekosit netrofil dan lekosit basofil ungu muda
Prosedur Pewarnaan
Sediaan oles yang telah kering ditetesi dengan larutan May Grunwald
Hasil Pewarnaan
Sediaan darah manusia
Eritrosit berwarna merah muda Nukleus lekosit berwarna biru muda Granula lekosit eosinofil berwarna merah menyala Granula lekosit basofil berwarna biru agak ungu Granula lekosit neutrofil berwarna ungu muda Trombosit berwarna ungu tua
Tetesi dengan larutan kedua -> sebagai pengenceran dengan aquades yg telah didihkan
Eritrosit-> brwarna mrah muda keunguan Nukleus-> ungu tua Sitoplasma-> biru muda Granula leukosit eosinofil-> merah menyala Granula leukosit basofil -> ungu Granula leukosit neotrofil -> ungu muda Trombosit -> ungu tua
(Suntoro, 1983)
Bentuk serbuk/cairan
Tahapan kerja
Diamkan 5-12 menit
Ditetesi lar.wright
H A S I L
Biarkan 2 menit Disemprot menggunakan pipet tetes Ditetesi dengan lar. Yg sama sbg buffer PH 6,4
-nukleolus eritrosit-> ungu tua -sitoplasma-> ungu muda -granula leukosit eosinofil-> jingga kemerahn - Granula leukosit basofil n neotrofil-> ungu
(Suntoro, 1983)
Metode pipet
Disemprotkan aquadest ke dalam vagina dengan pipet Dihisap kembali air semprotan dengan pipet yang sama Diteteskan ke atas gelas benda Ditetesi zat warna Ditutup dengan gelas penutup
Cara kerja: 1.Larutan Colchicin 0,5% disuntikkan pada burung dengan dosis tertentu 2. Burung didiamkan 1,5-2 jam 3. Burung dibunuh dengan cara nerkose 4. Femur dan tibiotarsus diambil dan dibersihkan dari otot 5. Kedua ujung femur dipotong 6. Tulang dipukul-pukul dengan skalpel hingga retak 7. Dikeluarkan sumsum tulang dan dimasukkan dalam larutan hipotonis 8. Sumsum tulang dilepaskan sehingga suspensi terlihat keruh dan ditunggu selama 30 menit
9. Suspensi disentrifugal dengan kecepatan 400rpm selama 5 menit 10. Supernatan dibuang lalu diganti dengan larutan Carnoy sebanyak 3x volume endapan sumsum, didiamkan 5 menit 11. Disentrifugal lagi, supernatannya dibuang dan diganti dengan larutan fiksasi Carnoy yang baru, didiamkan selama 5 menit 12. Disentrifugal lagi, supernatannya dibuang dan diganti dengan larutan fiksasi Carnoy yang baru 13. Dicampur, diteteskan di atas gelas benda bersih dan bebas lemak dengan menggunakan pipet