You are on page 1of 7

PENGERTIAN FILSAFAT

I. Pengertan Filsafat
Untuk menegrtia apa itu filsafat dapat ditinjau dari beberapa segi antara lain. a. Secara etimologi dan Sematik Kata filsafat berasal dari ara : filsafah, yang berasal dan bahasa yunani yaitu: philo berarti cinta dan Sophia, berarti Bijaksana. Jadi orang yang cinta kebijaksanaan berarti orang yang berusaha memusatkan perhatian dan menciptakan sikap positif terhadap sesuatu. b. Berdasarkan Definisi. Menurut The Liang Gielebih kurang 350 definisi tentang filsafat itu dalam hal ini kita tarik kesimpulan adalah pemikiran yang sedalam-dalamnya yang bebas dan teliti mengenai katuhanan, alam dan manusia yang bertujuan hanya untuk mencari hakikat kebenaran. c. Secara Praktis. Dilihat dari segi praktisnya, filsafat berarti alam pikiran. Berfilsafat berarti berpikir, namun bukan semua berfikir berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir sacara mendalam dan sungguh-sungguh.

II.Definisi Filsafat
Karena luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat. Maka tidak mustahil kalau banyak diantara para ahli filsafat memberikan definisinya secara berbedabeda. Berikut ini beberapa definisi dan tokoh ilmuwan-ilmuwan filsafat 1. Plato (427-347) Seorang filosof Yunani, yaitu murid scrates dan guru Aristoteles, berpendapat filsafat adalah pengeahuan tetang segala yang ada ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. 2. Aristoteles (384-322)

Aristoteles mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmuilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika yang menyelidiki sebab dan azas segala benda. 3. Mancus Tillus Litero (106 SM-43 SM) Mancus Tillus Litero berpendapat bahwa gilsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang Maha Agung dan usaha-usaha mencapainya. 4. Imanuel Kant(1724-1804) Imanuel Kant mengatakan bahwa filsafat itu adalah ilmu dan pangkal segala pengetahuan yang di dalamnya mencangkup empat persoalan, yaitu: Apakah yang dapat kita ketahuai? (Dijawab oleh metafisika) Apakah yang boleh kita kerjakan? (Dijawab oleh etika) Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi) Apakah yang dinamakan manusia? 5. Prof. Dr. Fuadi Hasan Prof. Dr. Fuadi Hasan meyimpulkan, filsafat merupakan suatu ikhtisar untuk berfikir radikal, yaitu mulai dan radiaksinya suatu gejala dan akar suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dengan jalan tersebut filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal. Walaupun hanya untuk beberapa defenisi yang dikemukakan,namun belum dapat diketahui secara pasti apa hakikat filsafat itu, sebab perbedaan dan pertentangan antara satu dengan yang lainnya. Walaupun demikian terdapat persamaanpersamaan yang mendasar yaitu: 1. Bahwa filsafat adalah suatu bentuk mengerti. 2. Semua yang mengemukakan defenisi mengakui bahwa filsafat termasuk ilmu pengetahuan. 3. Ilmu pengetahuan yang manakah? Yaitu ilmu pengetahuan yang mengatasi lain-lain ilmu. Mengatasi dalam arti lebih mendalam, lebih umum dan universal, serta lebih sesuai dengan kodrat manusia.

Bila dikaitkan dengan tingkat alam tahu manusia, maka batasan defenisi filsafat itu adalah suatu ilmu pengetahuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan secara maksimal sampai batas retatas dan kemanusiaannya.

III.Subjek dan Opjek filsafat


Subjek Filsafat Berfilsafat adalah berpikir namun tidak semua berfikir , berarti berfilsafat . maka dapat disimpulkan bahwa subjek filsafat adalah seseorang yang berpikir atau memikirkan hakekat segala sesuatu secara sungguh-sungguh dan mendalam. Kalau seorang Phytagoras atau Socraes menyebutkan dirinya sebagai philosophus atau pencinta kebijaksanaan, yang artinya orang yang ingin mempunyai pengetahuan yang luhur , maka beliau adalah subjek fisafat. 1. Objek Filsafat Sebagaimana yang disampaikan Aristoteles dalam karya metaphysica semua orang menurut kodratnya ingin tahu dan mengerti. Mengerti tentang apa saja, yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik atau alam maujud. Jadi objek lapangan fisafat adalah suatu yang ditujukan pada sebab atau azasserta hakikat segala benda. Jadi pada garis besarnya objek / lapangan adalah alam dan manusia (manusia merupakan bagian dari alam). Kalau fisafat ini adalah juga salah satu ilmu, maka ijuga sebagai objek. Objek yang dimaksud dapat dibedakan atas dua hal, yaitu: Objek material, yaitu objek yang dilihat secara keseluruhan. Objek formal yaitu, objek jika dipandang menurut suatu aspek atau sudut tertentu saja. Berikut disampaikan pendapat beberapa paraahli tentang objek dan sudut pandang filsafat.

1. Prof. Dr. MJ Llangeveld, .bahwa hakikat filsafat itu berpangkal pada pemikiran keseluruhan, serta sekalian secara radikal dan sistem. a. Maka keseluruhan semua itu adalah pokok yang dipikirkan orang dalam filsafat. b. B. adapun pemikiran itu sendiri yang terdapat dalam filsafat sebagai alat untuk memikirkan pokoknya. c. Pemikiran itu ppula adalah bagian dan pada keseluruhan,jadidua kali ia berpendapat dalam filsafat, sebagai alat dan sebagai keseluruhan semua sekali-kalian. 2. Dr. Oer Amin Hoesin oleh karena itu manusia mempunyai pikiran, maka ia mempunyai kecendrungan hendak berpikir tentang segala sesuau dalam alam semsta, terhadap segala hal yang ada dan munkin ada.objeek segala tersebut di atas adalah menjadi objek material filsafat. 3. Lois Kattsoff lapangan kerja filsafat itu bukan main luasnya, yaitu mencangku segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu apa saja yangingin dikeahui manusia.

IV. Pentingnya Filsafat bagi Manusia


Secara teoritis tujuan filsafat adalah untuk mencari kebenaran yang hakiki, bebas dan teliti mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia itu sendiri,sehingga dengan sendirinya bagian filsafat yang teoritis itu akan bermuara pada kehendak dan perbuatan yang praktis. Pentingnya filsafat bagi manusia menurut beberapa ahli mengemukakan pendapatnya sebagaiberikut: 1. Plato Filsafat sebagai keinginan yang luar biasa maha berharga. 2. Dr. Oer Amin Hoesin filsafat itu memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib akan kebenaran.

3. Prof. St.Takdir Alisyahbana Bagi manusia seorang berfilsafat itu berarti mengatur hidupnya seinsafinsafnya, sesentralsentralnya dngan perasaan bertanggung jawab. Pentingnya bersilsafat bagi manusia sebagai berikut: 1) Dengan berfilsafat kita lebih menjadi manusia, lebih mendidik dan membangun diri sendiri. 2) Seseorang makin pantas disebut berkribadian, semakin mendekati kesempurnaan kemanusiaan semakin memilki kebijaksanaan. 3) Filsafat mengajarkan dan melatih kita untuk mandang dengan luas, jadi menyembuhkan kita dan kepicikan dan akuisme dan akusentrisme. 4) Filsafat diharapkan menjadadikan kita orang-orang yang berfikir sendiri, tidak terlalu terpengaruh dengan pendapat umum (ikutikutan). Jika di pandang menurut isinya filsafat penting bagi manusia karena: i. Memberikan dasar-dasar pengetahuan manusia. ii. Hidup manusia dipimpin oleh pngetahuannya. Sebabitu mengetahui kebenaran yang terdasar berarti mengetahui dasar-dasar hidu manisia tersebut. iii. Kususnya bagi seorang pendidik (pedagogi), filsafat mempunyai kepentingan yang istimewa, karena filsafatlah yang memberikan dasardasar dan ilmu pengetahuan yang lain. iv. Karena filsafat berusaha menemukan dan mengenali diri manusia dengan mengenali diri sendiri, manusia akan mengenali penciptanya dan ras-nya.

DAFTAR PUSTAKA

Bahanuddin Salam. 1988. Pengantar filsafat. Jakarta : Bima Aksara www.google.com

RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN TENTANG PENGERTIAN FILSAFAT

DI SUSUN OLEH KELOMPOK VII: 1. WELLA AGNES ALBA 2. WIDI ALVIONITA 3. DOLI OKTASEDA WARIZONA 4. TAUFIK HIDAYAT (1100688) (1100661) (1100667) (1100662)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 2012

You might also like