You are on page 1of 16

LAPORAN PRAKTIKUM MK. ILMU TANAMAN PERKEBUNAN (AGH 341) PENANAMAN KELAPA SAWIT KELOMPOK 5 A 1.

Nitasari Dwi Anggraeni 2. Yoga Setiawan S. 3. Gigih Kridaning Prawestri 4. Nur Asmaranda M. 5. Zakarias Wens Pikindu A24090056 A24090028 A24090113 A24090159 A34080099

Asisten : Mochlisin Andriyanto

Dosen : Suwarto Ade Wachjar Supijatno

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Kualitas bibit yang baik adalah hal yang mutlak untuk mendapatkan produksi yang tinggi dalam sebuah industri perkebunan. Bibit tersebut akan menjadi investasi yang paling penting dalam perkebunan, karena bibit terseut akan menentukan produksi perkebunan dalam beberapa generasi mendatang.

Kualitasbibit yang baik secara genetik dan secara fisiologis merupakan hal yang sangat menentukan produktivitas perkebunan sawit per-hektar, akan tetapi hal tersebut tidak akan maksimal jika tidak diiringi dengan pengelolaan dan perawatan yang baik. Bibit yang siap ditanam biasanya ditandai dengan daun yang sudah terpisah-pisah menjadi beberapa helai daun. Umur bibit yang sudah siap tanam berkisar antara 10-14 bulan. Dalam pemindahan bibit dari nursery, kondisi polybag harus dijaga keutuhannya, karena akan mempengaruhi kemampuan tanaman tersebut dalam menghasilkan akar pada fase-fase awal penanaman. Penanaman kelapa sawit yang baik adalah pada awal musim hujan, karena fase vegetatif awal kelapa sawit sangat membutuhkan air dalam jumlah yang banyak. Ukuran lubang tanam yang dibuat adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm, dan saat penggalian lubang, sub-soil dan top-soil dipindahkan ke tempat tertentu, untuk digunakan kembali saat penutupan lubang (Kiswanto et al; 2008).

Tujuan Kegiatan praktikum ini bertujuan: 1. Mahasiswa dapat melakukan penanaman kelapa sawit yang meliputi persiapan, angkut, dan ecer bibit ke lapang. Melepaskan polybag, meletakkan bibit dalam lubang tanam dan menutup lubang tanam. 2. Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan tenaga kerja angkut bibit dari main nursery sampai penanaman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Morfologi Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) termasuk ke dalam famili Palmae dan subkelas Monocotyledoneae. Spesies lain dari genus Elaeis adalah E. melanococca yang dikenal sebagai kelapa sawit Amerika Latin. Beberapa varietas unggul yang ditanam adalah : Dura, Pisifera dan Tenera. Tanaman kelapa sawit memiliki jenis akar serabut. Akar utama akan membentuk akar sekunder, tertier dan kuartener. Batang kelapa sawit berbentuk silinder dengan diameter sekitar 20 75 cm. Tinggi batang bertambah sekitar 45 cm per tahun. Dalam kondisi lingkungan yang sesuai pertambahan tinggi dapat mencapai 100 cm per tahun. Susunan daun kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk. Susunan ini menyerupai susunan daun pada tanaman kelapa. Panjang pelepah daun sekitar 7,59 m. Jumlah anak daun pada setiap pelepah berkisar antara 250400 helai. Produksi pelepah daun selama satu tahun mencapai 2030 pelepah.

Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu. Rangkaian bunga jantan terpisah dengan rangkaian bunga betina. Umumnya tanaman kelapa sawit melakukan penyerbukan silang. Buah terkumpul di dalam tandan. Dalam satu tandan terdapat sekitar 1.600 buah. Tanaman normal akan menghasilkan 2022 tandan per tahun. Jumlah tandan buah pada tanaman tua sekitar 1214 tandan per tahun. Berat setiap tandan sekitar 2535 kg. Secara anatomi buah kelapa sawit tersusun dari pericarp (kulit luar buah yang keras dan bagian daging buah yang berserabut) atau daging buah serta biji (endokarp (tempurung) yang merupakan lapisan keras dan berwarna hitam serta endosperm (kernel) yang berwarna putih).

Seleksi Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery Seleksi bibit adalah kegiatan mengidentifikasi dan kemudian

mengeliminasi ( memusnahkan ) semua bibit yang abnormal dan mempertahankan bibit yang benar-benar sehat dan bermutu baik. Kecambah yang normal sudah memiliki 3 sampai 4 helai daun leanceolatus, ( daun yang belum membuka ). Pada saat terbuka sempurna, daun menjadi lebih panjang kira-kira 20 25 cm dan lingkar batang mencapai 4 cm. Bibit yang diseleksi pada masa pre nursery diantaranya adalah bibit berputar / melintir ( twisted leaf ), daun sempit seperti rumput ( grass leaf), daun bergulung ( roller leaf ), daun berkerut ( crinkle leaf ), daun tidak membuka ( colante ), bibit terkena penyakit, daun dengan strip kuning ( Chimaera ), tanaman kerdil ( Runt ) (Stego; 2011).

Transplanting Bibit Pre Nursery ke Main Nursery Transplanting adalah memindahkan bibit Pre Nursery ke Main Nursery, terjadinya etiolasi dan biaya konsolidasi yang akan dikeluarkan lebih banyak untuk perawatan bibit. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam transplanting diantaranya adalah: (1.) Harus ada kendaraan khusus untuk mengangkut top soil, (2.) Tenaga kerja yang digunakan harus maksimal, (3.) Iklim yang kondusif dan (5.) Kondisi areal lahan Kontrol pekerjaan

yang kondusif, (4.) yang maksimal.

Menurut Baihaqi (2010) kegiatan transplanting bibit dari pre nursery ke main nursery diantaranya; Kegiatan yang pertama adalah langsir bibit. Langsir bibit yaitu kegiatan memindahkan bibit dari pre nuresery ke main nursery, dilakukan menggunakan alat transportasi dump truck untuk mengangkut bibit yang akan di langsir. Pekerjaan ini dilakukan oleh tenaga kerja harian maupun borongan. Kegiatan yang kedua adalah isi largebag yaitu mengisi top soil yang sudah dilangsir ke areal Main Nursery kedalam largebag. Bahan yang digunakan adalah top soil, alat yang digunakan largebag ukuran 40 x 50 cm dan cangkul,

juga menggunakan potongan ember untuk memudahkan pada saat mengisi top soil ke dalam largebag. Selanjutnya, kegiatan spacing. Spacing adalah menyusun dan meletakan largebag pada titik tanam yang sudah ditentukan dengan ukuran jarak antar tanam yang digunakan 50 x 60 cm. Pekerjaan spacing dilakukan dengan membuat ukuran jarak tanam 50 x 60 cm yang menggunakan tali sling, kemudian menyusun largebag pada setiap titik tanam di tali sling. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan toping soil. Toping soil adalah menambahkan tanah pada largebag yang sudah di spacing, dilakukan dengan mengambil top soil pada tumpukan top soil yang sudah disediakan, kemudian di ambil menggunakan Largebag untuk mengecer top soil pada large yang sudah di spacing. Kegiatan yang kelima membuat lubang tanam. Lubang tanam adalah membuat lubang pada largebag yang sudah di isi dengan top soil, untuk media tanam pada transplanting. Lubang tanam dilakukan dengan alat pipa yang dimodifikasi menjadi alat bor untuk membuat lubang pada media planting. Selanjutnya kegiatan pemupukan. Pemupukan yaitu memberikan unsur hara pada tanaman, supaya media tanam mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk yang diberikan pada bibit yang di transplanting adalah NPKdengan dosis 50 g/ pokok. Pemupukan dilakukan dengan menguntil pupuk ke dalam ember, kemudian di ecer dengan takaran yang di buat sesuai dosis. Kegiatan yang terakhir adalah planting. Planting adalah penanaman

(pemindahan) bibit kelapa sawit dari babybag ke largebag yang sudah di lubang tanam dan diberi pupuk. Planting dilakukan dengan cara membuka babybag pada bibit kelapa sawit yang sebelumnya di padatkan, kemudian bibit ditanam ke dalam largebag. Pekerjaan planting membutuhkan bahan air, untuk memudahkan pada saat melepas babybag dari bibit yang akan di planting.

Penanaman Kelapa Sawit Penanaman kelapa sawit di perkebunan menggunakan jarak tanam teratur. Jarak tanam ditentukan berdasarkan ukuran tanaman terutama diameter tajuk, tanaman dapat menangkap cahaya matahari optimal perlu juga

mempertimbangkan diameter perakaran. Kelapa sawit ditanam dengan jarak tanam 9 m x 9 m. Jarak tanam ideal berbentuk segitiga samasisi, penangkapan cahaya maksimal, populasi lebih tinggi (jumlah tanaman 15% lebih banyak), kelemahannya: sulit untuk penerapan mekanisasi dalam kegiatan penanaman, pemeliharaan, maupun pemanenan. Tidak selalu operasional yang terbaik, bisa bujur sangkar,untuk memudahkan pemeliharaan atau segi empat, misalnya untuk mekanisasi Langkah penanaman bibit kelapa sawit diantaranya memasukkan bibit ke dalam lubang dengan hati-hati dan membuka kantong polybag. Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Pada saat membuka kantong polybag hendaknya tanah tidak terlepas dari akar. Selanjutnya, menimbun lubang dengan tanah, tidak boleh diinjak-injak agar tidak terjadi kerusakan. Bibit yang tingginya lebih dari 150 cm, daunnya dipotong untuk mengurangi penguapan Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan (Bio; 2012).

BAB III BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Tempat dan waktu pelaksanaan praktikum : Hari/Tanggal : Selasa, 20 Maret 2012 Waktu Tempat : 08.15 10.30 WIB : Kebun Percobaan Cikabayan Atas Praktikum dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan Institut Pertanian Bogor pada hari Selasa tanggal 20 Maret 2012.

Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada praktikum adalah bibit kelapa sawit siap tanam dan pupuk SP-36 dengan dosis 250 g/tanaman. Alat yang digunakan di antaranya adalah timbangan, ember, parang, cangkul, dan garpu.

Metode Kerja Setiap kelompok mendapatkan dua bibit kelapa sawit siap tanam. Adapun tahapan penanaman adalah sebagai berikut: 1. Memilih bibit yang baik di pembibitan utama. Kriteria bibit yang baik di antaranya adalah tidak kerdil, tidak terlalu besar, tidak juvenil dan sedikit terserang hama dan penyakit. 2. Mengangkut bibit dari pembibitan utama ke lahan penanaman. 3. Pembuatan lubang tanam yang diawali dengan pembukaan lahan dan pembuatan teras individu. Ukuran lubang tanam yang dibuat adalah 60x60x60 cm3. Pada saat pembuatan lubang, top soil dan sub soil dipisahkan. 4. Penambahan pupuk SP-36 pada top soil hasil galian.

5. Mengembalikan top soil terlebih dahulu pada lubang tanam hingga sisa tinggi lubang sama dengan tinggi polibag bibit. 6. Memasukkan bibit tepat di tengah lubang (di tanda ajir) dan mengisi kekosongan lubang dengan top soil terlebih dahulu, lalu disusul sub soil. 7. Memadatkan tanah di sekeliling bibit yang telah ditanam dengan cara diinjak. 8. Membersihkan daerah piringan (W0) dengan jari-jari 1 m dari bibit yang ditanam.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Data Hasil Pengamatan Jumlah bibit yang ditanam Waktu pelaksanaan praktikum 2 08.15 09.20 WIB

Pembahasan Praktikum kali ini adalah melakukan penanaman kelapa sawit. Penanaman kelapa sawit ini meliputi: penyiapan lahan, membuat lubang tanam, mengangkut bibit ke lapang, melepaskan polibag, dan menanan bibit kelapa sawit di lapang. Lahan yang akan ditanami kelapa sawit tergolong agak miring dan terdapat banyak belukar disekitarnya. Sebelum dilakukan penanaman kelapa sawit pertama-tama dilakukan pembersihan lahan dengan cara membabat semak belukar di sekitar lahan yang akan ditanami, karena lahan yang digunakan miring maka dilakukan pembentukan teras tunggal. Hal ini dilakukan agar keadaan lahan yang akan ditanami datar dan tidak mengganggu pertumbuhan bibit. Selain pembuatan teras tunggal juga dilakukan pembuatan piringan. Pembuatan lubang tanam dilakukan setelah pembuatan teras tunggal dan piringan selesai. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60 cm x 60 cm setelah lubang tanam selesai dibuat tanah yang sudah dikeluarkan dicampur dengan pupuk SP-36 dengan dosis 125 g/tanaman sebelum bibit kelapa sawit ditanam polibag harus dilepas. Pelepasa polibag dilakukan di dalam lubang tanam dan tidak boleh merusak akar kelapa sawit yang sudah tumbuh agar tidak menggangggu pertumbuhan kelapa sawit. Setelah itu membumbun tanaman kelapa sawit dengan tanah yang sudah dicampur dengan bubuk dan pada sekitar bibit tanah dipadatkan.

Lama pengerjaan dari membabat belukar sampai menanam bibit kelapa sawit membutuhkan waktu sekitar 65 menit, sehingga HOK dapat dihitung dengan cara jumlah orang yang melakukan pekerjaan dikali waktu pengerjaan dikali 1 HOK/7jam jadi HOK sebesar 4 orang x 1.08 jam x 1 HOK/7 jam = 0.617 HOK.

KESIMPULAN
Penanaman kelapa sawit memerlukan tenaga yang cukup besar jika dilakukan secara manual. Penanaman kelapa sawit pada lahan miring membutuhkan pembuatan teras individu minimal sebesar piringan kelapa sawit, atau dapat dibuat teras yang lebih luas. Pembersihan gulma (circle weeding) dilakukan agar tidak ada persaingan yang berat antara bibit sawit dengan gulma, sehingga stress yang terjadi tidak menjadi besar

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2011. Tanaman Kelapa Sawit. http://sawitkalbar.blogspot.com. [24 Maret 2012] Baihaqi. 2010. Transplating Bibit Kelapa Sawit. http://sarjanasatu.blogspot.com/2011. [24 Maret 2012] Bio, Z. 2012. Cara Penanaman Kelapa Sawit Paling Tepat. http://konsultasisawit.blogspot.com/2012/02/cara-menanam-kelapa-sawitpaling.html. [24 Maret 2012] Sastrosayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta. Setyamidjaja, D. 1991. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta. Stego, 2011. Seleksi Bibit Kelapa Sawit. http://id.shvoong.com/exactsciences/agronomy-agriculture. [24 Maret 2012]

LAMPIRAN

Gambar a. Lubang untuk penanaman kelapa sawit b. Pembuatan teras individu dilahan miring

Gambar c. Pembersihan di area circle weeding

JAWABAN PERTANYAAN
1. Cari informasi varietas dan umur bibit yang ditanam! Jawab: Dami Mas memiliki kapasitas rproduksi hingga 25 ton TBS/ha/tahun, pada umur tanaman 3 sampai 7 tahun. Jika dipelihara dengan baik dan intensif tanaman ini bisa mencapai produksi hingga 32 ton/ha/ tahun. Keunggulan dari varietas ini juga terlihat pada hasil minyaknya. Pada umur 3 sampai 7 tahun dapat diperoleh hasil CPO 7 sampai dengan 9 ton/ha. Dengan ekstraksi minyak mencapai 24% dan ekstraksi kernel mencapai 6%. Tentu varietas ini tidak hanya mengutungkan petani berdasarkan produksi TBS yang tinggi namun juga untuk pihak pabrik, karena bisa diperoleh minyak yang relatif banyak. Tanaman jenis Dami Mas ini dapat mencapai tinggi 15 sampai dengan 16 meter pada umur 25 tahun. Dengan kecepatan pertumbuhan 20 sampai dengan 85 cm/tahun. 2. Mengapa bibit yang baik untuk ditanam di lapang berumur 10-14 bulan? Jawab: Bentuk fisik sudah cukup besar sehingga bisa lebih tahan terhadap penyakit dan hama. Hanya mengalami kejutan (shock) alih tanam yang relatif ringan. Biaya pembibitan akan berkurang karena sebagian bibit sudah ditanam ke lapangan. Dalam kondisi lapangan yang normal, tanaman sudah akan menghasilkan pada periode 28 bulan yang akan datang. Pada kondisi umur bibit yang optimal ini, proses seleki pada waktu alihtanam ke lapangan akan lebih mudah sehingga diharapkan hanya sedikit bibit abnormal yang "lolos" dan tertanam di lapangan.
-

Walaupun sudah direncanakan dengan matang, sering kali dapat terjadi keterlambatan dalam pembukaan lahan karena beberapa faktor yang tidak dapat diantisipasi secara dini. Keterlambatan pembukaan lahan ini akan menyebabkan bibit yang tersedia menjadi lewat umur pada saat lahan siap

ditanami kelak. Penanaman bibit yang lewat umur (umumnya > 15 bulan) akan menyebabkan tanaman mengalami hambatan dalam pertumbuhan (stagnasi).

3. Hitung populasi tanaman dalam 1 Ha jika jarak antar sisi segitiga adalah a. 9.0 m b. 9.2 m c. 9.5 m Jawab:

Populasi tanaman dalam 1 Ha pada jarak tanam a. 9 m = b. 9.2 m = c. 9.5 m =


= 142.55 =143 pohon = 136.43 = 136 pohon = 127.94 = 128 pohon

4. Jika diasumsikan penyulaman mencapai 5 % dari populasi, berapa bibit yang harus disiapkan untuk luasan 1 blok yang berukuran 1000 m x 300 m jika jarak antar sisi segitiga 9.2 m? Jawab: Rumus: 2L / (A2 x ) L= 300.000 m2 A= 9.2 Sehingga 2 (300.000 m2) / (9.22 x ) = 4092 bibit. 5% (4092) = 204.6 + 4092 = 4296.6 atau 4297 bibit.

5. Jika seorang pekerja mampu menanam 50 bibit dalam 1 hari (7 jam kerja), berapa HOK yang diperlukan untuk penanaman dalam 1 blok yang berukuran 1000 m x 300 m? (diketahui jarak tanam segitiga sama sisi dengan panjang 9.2 m) Jawab: Luas lahan=300000 m2 Jarak tanam 9.2 m Populasi= 4093 pohon Prestasi pekerja 50 bibit/ 7jam kerja Populasi = 2L = Jarak 2 3 Waktu = 4,093 / 50 = 81.86 = 81 hari 86 menit = 1944 jam + 1,43 jam = 1945,43 jam HOK = waktu x jumlah orang x 1/7 hari orang kerja = 1945,43 jam x 1 x 1/7 = 277.918 2 X 30.000 = 4,092.747 4,093 9.2 23

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ILMU TANAMAN PERKEBUNAN Materi III Lokasi Hari / Tanggal : Penanaman Kelapa Sawit : Kebun Percobaan Cikabayan (Atas) : Selasa / 21 Maret 2012

Kelompok Praktikum : A No. Nama NRP Tanda Tangan

Regu : 5 (Lima) Keterangan

1. 2. 3. 4. 5.

Yoga Setiawan S. Nitasari Dwi Anggraeni Gigih Kridaning P Nur Asmaranda M. Zakarias Wens Pikindu

A24090028 A24090056 A24090113 A24090159 A34080099

DAFTAR PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN ALAT No. 1. 2. 3. Jenis Alat Cangkul Parit Ember Hitam Jumlah 2 2 1 No. Alat 5 5 5 Pengembalian -V VV-V Catatan -------------

PENGGUNAAN BAHAN No. 1. 2. Jenis Bahan Bibit Kelapa Sawit Pupuk NPK Jumlah 2 Satuan Buah gram Total 2

You might also like