You are on page 1of 2

INTERVENSI MANDIRI 1. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, pembebat, traksi.

Rs : Menghilangkan nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang atau tegangan

jaringan yang cidera. 2. Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena. Rs : Meningkatkan aliran balik vena, menurunkan edema, dan menurunkan nyeri.

3. Hindari penggunaan sprei/bantal plastik dibawah ekstremitas dalam gips. R : Dapat meningkatkan ketidaknyamanan karena peningkatan produksi panas

dalam gips yang kering. 4. Tinggikan penutup tempat tidur; pertahakan linen terbuka pada ibu jari kaki. Rs : Mempertahankan kehangatan tubuh tanpa ketidaknyamanan karena tekanan

selimut pada bagian yang sakit 5. Evaluasi keluhan nyeri/ketidaknyamanan, perhatikan lokasi dan karakteristik, termasuk intensitas (skala 0-10). Pertahatikan petunjuk nyeri non verbal (perubahan pada tanda vital dan emosi/perilaku). Rs : Mempengaruhi pilihan atau pengawasan keefektifan intervensi . Tingkat

ansietas dapat mempengaruhi persepsi atau reaksi terhadap nyeri. 6. Dorong pasien untuk mendiskusikan masalah sehubungan dengan cedera. Rs : Membantu untuk menghilangkan ansietas. Pasien dapat merasakn kebutuhan

untuk menghilangkan pengalaman kecelakaan. 7. Jelaskan prosedur sebulum memulai. Rs : Memungkinkan pasien untuk siap secara mental untuk aktivitas juga

berpartisipasi dalam mengontrol tingkat ketidaknyamanan. 8. Beri obat sebbelum perawatan aktivitas. Rs : Meningkatkan relakasasi otot dan meningkatkan partisipasi.

9. Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif atau aktif. Rs : Mempertahankan kekuatan atau mobilitas otot yang sakit dan memudahkan

resolusi inflamasi pada jaringan yang cidera. 10. Berikan alternatif tindakan kenyamanan, contoh pijatan, pijatan punggung, perubahan posisi. Rs otot. 11. Dorong menggunakan tehnik manajemen stres, contoh relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajanasi visualisasi, sentuhan terapiutik. : Meningkatkan sirkalasi umum ; menurunkan area tekanan lokal dan kelelahan

Rs

: Mengfokuskan kembali perhatian, meningkatkan kemampuan koping dalam

manajemen nyeri, yang mungkin menetap untuk periode yang lebih lama. 12. Identifikasi aktivitas terapeutik yang tepatutuk usia pasien, dan penampilan pribadi. Rs : Mencegah kebosanan, menurunkan tegangan, dan dapat meningkatkan

kekuatan otot; dapat meningkatkan harga diri dan kemampuan koping. 13. Selidiki adanya keluhan nyeri yang tak biasa atau tiba-tiba atau dalam, lokasi progresif atau buruk tidak hilang dengan analgesik. Rs : Dapat menandakan terjadinya komplikasi, contoh infeksi, iskemia jaringan,

sindrom kompartemen (Rujuk ke DK: Perfusi jaringan, Perubahan: Perifer, resiko tinggi terhadap.)

You might also like