You are on page 1of 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. Pokok Bahasan B. Penyaji C. Sasaran

: Demam : Mahasiswa Akper Pemerintah kab. Padang Pariaman : Pasien dan keluarga yang ada di bangsal anak RSUP M.Djamil Padang

D. Waktu E. Hari / Tanggal F. Tempat

: 45 menit : Jumat / 8 juli 2011 : Bangsal anak RSUP Dr.M.Djamil Padang

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Banyak sekali oranh tua panic apabila suhu tubuh anaknya naik secara tiba tiba atau yang sering disebut dengan demam. Demam pada anak merupakan hal yang paling sering dikeluhkan oleh orang tua.Jangan pernah anda remehkan demam.Berbagai penyakit, baik yang ringan maupun berbahaya ditandai dengan gejala naik suhu tubuh diatas normal.Demam membuat orang tua atau pengasuh jadi risau.Sebagian besar anak anak mengalami demam sebagai respon dari infeksi virus yang bersifat self limited dan berlangsung tidak lebih dari 3 hari.Akan tetapi sebagian kecil demam tersebut merupakan tanda infeksi yang serius dan mengancam jiwa seperti sepsis, meningitis dan pneumonia. Hal ini yang merupakan tantangan bagi tim kesehatan untuk mengindentifikasi penyebab demam tersebut. Pendekatan penatalaksanaan demam pada anak bersifat age dependent karena infeksi yang terjadi tergantung maturasi system imum.Penilaian dan pengkajian awal sangat menentukan beratnya penyakit sianak.

B. TUJUAN Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 45 menit, keluarga pasien di bangsal anak dapat memahami penyakit demam kejang. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ): Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 45 menit, pasien dan keluarga pasien dapat menjelaskan dan mengerti: Tentang pengertian demam Penyebab demam Tipe tipe demam Tanda dan gejala demam Penyebab lanjut dari demam Perawatan demam di rumah

C. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Topik kegiatan 2. Sasaran : Demam : pasien dan keluarga yang ada di bangsal anak

3. Metode 4. Media dan alat peraga

: Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi : Lembar Bolak Balik, Flit Cart

D. WAKTU DAN TEMPAT Hari / Tanggal Tempat : Rabu / 1 Februari 2012 : Ruang bangsal anak

E. SUSUNAN PELAKSANAAN PENYULUHAN : a) Ketua b) Pembawa Acara c) Notulen d) Obsever e) Fasilitator

F. SETTING TEMPAT :

Keterangan: : notulen : penyaji : pembimbing : moderator : obsever : audien

G. PROSES PENYULUHAN
NO WAKTU PENGGAL KEGIATAN KEGIATAN KET DEKORDER 1. 2. 5 menit Pra Interaksi Orientasi - Salam - Perkenalan Mengucapkan Salam Memperkenalkan diri - Menjawab Salam - Memperhatikan - Memperhatikan - Menjelaskan tujuan - Menjelaskan tujuan - Kontrak waktu Melakukan kontrak waktu yang akan digunakan - Memperhatikan Menyiapkan ENCORDER

3.

50 menit

Kerja -Melakukan appersepsi - Mengajukan pertanyaan materi a. Memperhatikan b.Menjawab pertanyaan -Menjawab pertanyaan

- Menjelaskan - Menjelaskan materi dengan metode: dengan metode a. Ceramah a. Ceramah b. Tanya jawab c. Demonstrasi b. Tanya jawab c. Demonstrasi

c. Memperhatikan Mengajukan pertanyaan

Mempersilahkan untuk bertanya

- Memberikan kesempatan bertanya 4. 5 menit

Terminasi - Mengajukan pertanyaan - Salam - Mengucapkan salam -Menjawab pertanyaan - Menjawab salam

H. MATERI ( terlampir ) I. PROSES EVALUASI a. Evaluasi struktur Peran dan fungsi masing masing sesuai waktu yang direncanakan Alat dan media sesuai dengan rencana

b. Evaluasi proses Pelaksanan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Peserta berperan aktif selama jalanya acara

c. Evaluasi hasil Peserta mau menghadiri atau mengikuti penyuluhan yang dilakukan Perserta dapat mengajukan pertanyaan Peserta dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan

J. Penutup Demikian proposal ini kami anjurkan dalam rangka memenuhi penugasan dari mata ajaran Pratek Belajar Lapangan di RSUR DR. M. JAMIL PADANG. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.

Padang, 1 Februari 2012

Hendra Furnanda

Disetujui oleh: Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademi

( Yelli Martini Amd.Kep)

( Sandra Dewi. AMK.Spd.M.Kes)

BAB II TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI Menurut kamus kedokteran Stedmensedisi ke 25, demam adalahpeningkatan suhu tubuh diatas normal( 98,6 F 37 oC). Sekarang menurut edisi ke-26 dalam kamus yang sama, demam merupakan respon fisiologis tubuh terhadap tubuh penyakit yang diperantai oleh sitokindan ditandai dengan penigkatan suhu pusat tubuh dan aktivitas kompleks imun. Demam adalah meningkatkannya temperature tubuh secara abnormal. ( Suriati, & Rita yuliani,2006:63) Demam bukan suatu penyakit, Jauh dari sebagai musuh, Demam adalah suatu bagian penting dari pertahanan tubuh kita melawan infeksi.Banyang bayi dan anak- anak menjadi demam tinggi oleh penyakit penyakit virus ringan. Jadi demam memberitahukan kepada kita bahwa suatu peperangan mungkin sedang terjadi didalam tubuh kita, demam berperang untuk kita, bukan melawan kita. Banyak bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat C. Meningkatkan suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh memenangkan pertempuran melawan bakteri dan virus tadi. Selain itu demam mengaktifkan system kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah putih, antibody dan zat zat lain untuk melawan infeksi. B. ETIOLOGI Infeksi virus dan bakteri Flu dan masuk angin Radang tenggorokan Infeksi telinga Diare telinga Diare disebabkan bacterial atau diare disebabkan virus Bronkitis saluran pernapasan atas ( seperti amandel, radang faring radang laring ) Obat obatan tertentu

Kadang kadang disebabkan oleh masalah masalah yang lebih serius seperti pneumonia, radang usus buntu, TBC, dan radang selaput otak. Demam dapat terjadi pada bayi diberi baju berlebihan pada musim panas atau pada lingkungan yang panas Penyebab penyebab lainnya : penyakait rheumatoid, penyakit oitoimun, lupus erythematomatosus, perarteretis nodosa, Juvenil rheumatoid arthriti, infeksi HIV dan AIDS, inflammatory bowel disease,regional enteritis, ulcaratif colitis, kanker, leukemia, neoroblastoma, penyakit Hodgkin, non-hodgkins lymphoma.(Suruadi,& Rita Yulia,2006;63) Gangguan otak akibat zat yang menimbulkan demam (pirogen) yang menyebabkan

perubahan set point zat pirocen ini bisa berupa protein,pecahan protein,dan zat lain (terutama kompleks lipopolisakarida atau pirogen hasil dari degenerasi jaringan tbuh yang menyebabkan demam selama keadaan sakit).pirogeneksogen merupakan bagian dari pathogen,terutama kompleks lipopolisakarida (endotoksin) bakteri gram (-) yang dilepas bakteri toksim yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. C. PATOFISIOLOGI Yang mengatur suhu tubuh kita adalah hipotalamus yang terletak di otak.Hipotalamus ini berperan sebagai thermostat. Thermostat adalah alat untuk menyetel suhu seperti yang terdapat pada AC. Hipotalamus kita mengetahui berapa suhu tubuh kita yang seharusnya dan akan mengirim pesan ke tubuh kita untuk menjaga suhu tersebut tetap stabil. Pada saat kuman masuk ke tubuh dan membuat kita sakit,mereka seringkali menyebabkan beberapa zat kimiawi tertentu beredar dalam darah kitadan mencapai hipotalamus. Pada saat hipotalamus tahu bahwa ada kuman,maka secara otomatis akan mengeset thermostat tubuh kita lebih tinggi. Misalnya suhu tubuh kita seharusnya 37 derajat C, thermostat akan berkata bahwa karena ada kuman maka suhu tubuh kita seharusya 38,9 derajat C. kenapa hipotalamus membertahu kita mengubah ke suhu tubuh yang lebih tinggi? Ternyata dengan suhu tubuh kita yang lebih tinggi adalah cara tubuh kita berperangmelawan kuman dan membuat tubuh kita menjadi tempat yang tidak nyaman bagi kuman. Setelah hipotalamus mengeset suhu baru untuk tubuh kita,maka tubuh kita akan bereaksi dan akan mulai melakukan pemanasan. Jadi setelah hipotalamus mengeset pada suhu 38,9 derajat C missalnya,maka suhu tubuh kita yang tadi nya 37 derajat C,oleh tubuh kita akan dinaikan

menjadi 38,9 derajat C. pada saat menuju ke suhu baru kita akan merasa menggigil. Kita dapat pula merasa sangat dingin meskipun ruangan tidak dingin dan bahkan meskipun kita sudah memakai baju tebal dan selimut. Jika tubuh sudah mencapai suhu barunya,katakanlah 38,9 derajat C maka kita akan merasa dingin lagi. Setelah penyebab yang menimbulkan demam lenyap, maka hipotalamusakan mengeset semuanya kembali seperti sediakala. Pada saat obat untuk radang tenggorokan kita sudah mulai bekerja missal nya,maka suhu tubuh kita akan mulai turun dan kembali ke normal. Kita akan merasa hangat dan perlu melepaskan panas yang berlebihan yag masih ada di tubuh. Kita akan berkeringat dan ingin memakai yang lebih tipis. D. TIPE DEMAM Demam Septik Suhu badan naik ketinggi sekali pada malam hari, lalu suhu turun (masih) diatas normal pada pagi hari. Sering terdapat menggigil,bekeringat. Demam Hetik Suhu badan naik ke tingkat tinggi pada malam hari,lalu suhu turun sampai normal pada pagi hari. Demam Remiten Suhu badan dapat turun setiap harinamun suhu badan normal,namun selisih tak pernah sampai >2 derajat C,tidak sebesar penurnan pada demam septic. Demam Intermiten Suhu badan dapat turun beberapa jam dalam satu hari. Bila demam terjadi tiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas diantara dua serangan demam disebut kuartana. Demam Kontinyu. Variasi suhu badan yang meningkat sepanjag harridan tidak berbeda lebih dari 1 derajat C. jika sampai pada tingkat yang lebih tinggi disebut hiperpireksi. Demam Siklik Demam ditandai dengan kenaikan suhu selama beberapa hari,kemudian diikuti periode bebas demam selam hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan.

E. MANIFESTASI KLINIS Sakit otot

Temperature > 37 derjat celcius Rasa lemas Tak nafsu makan Mungkin pilek Batuk Menggigil Berkeringat Gelisah atau lethargi Nadi dan pernafasan Fase fase terjadinya demam : 1) Fase I : Awal ( dingin atau menggigil ) Peningkatan denyut jantung Peningkatan laju dan kedalaman pernafasan Menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot Kulit pucat dan dingin karena vasokontraksi Merasakan sensasi dingin Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokontraksi Rambut kulit berdiri Pengeluaran keringat berlebihan Peningkatan suhu tubuh 2) Fase II : Proses demam Proses menggigil lenyap Kulit terasa hangat / panas Mersa tidak panas atau dingan Peningkatan nadi dan laju pernafasan Peningkatan rasa haus Dehidrasi ringan hingga berat Mengantuk, delirium, atau kejang akibat iritasi sel saraf Lesi mulut herpetic Kehilangan nafsu makan ( jika demam memanjang ) Kelemahan, keletihan, dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme protein. 3) Fase III : Pemulihan Kulit tampak merah dan hangat

Berkeringat Menggigil ringan Kemungkinan mengalami dehidrasi F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Pemeriksaan fisik Laboratorium, Pemeriksaan darah rutin dan hitung jenis Pemeriksaan urin, kultur urine Foto rontgen Lumbal fungsi ( Suriardi dan Rita yuliani, 2006 : 63 ) G. KOMPLIKASI Kejang Resiko persisten bakteremia Resiko meningitis Resiko kearah keseriusan penyakit ( Suriardi dan Rita yuliani, 2006 : 63 ) H. PENATALAKSANAN 1. Perawatan Rumah Jika demam ringan dan tidak ada masalah masalah lain yang timbul, tidak diperlukan obat obatan. Minum cairan yang banyak dan istirahat.Jika seorang anak masih dapat bermain dan nyaman, minum cairan yang banyak dan dapat tidur maka obat obatan tidak diperlukan. Memandikan dengan menggunakan busa atau lap basah merupakan salah satu cara yang untuk menurunkan demam apabila anak muntah atau tidak dapat meminum obat

penurun demam. Terkadang, mandi dan minum obat penurun demam dapat menurunkan demam dan membuat anak merasa nyaman. Gunakan air hangat dan lap anak anda dengan busa khusus atau lap mandi. Dengan tanpa obat dan menggunakan obat - obatan a. Tanpa obat Bila anak anda tetap makan, minum, dan bermain seperti biasa, kemungkinan dia tidak membutuhkan obat penurun panas Pakaian baju yang tipis atau pakaian hanya dalam sehingga anak akan mekepaskan lewat kulitnya

Kompres anak dengan menggunakan air hangat pada dahi, lehe,ketiak, dada. Jangan biarkan kompres mengering dibadan anak , angkat kompres ketika setengah kering, celupkan kembali diair hangat, peras letakkan dibadan anak. Jangan menggunakan alcohol sebagai kompres anak. Alkohol dapat menyebbabkan kehilangan panas terlalu cepat sehingga menyebabkan intoksikasi atau keracunan alcohol. Tutupi anak denagan selimut tipis apabila anak kedinginan atau menggigil Istirahatkan anak anda karena aktivitas dapat meningkatkan demam Berikan anak cairan ekstra berupa air, jus, atau susu.Apabila anak tidak mau minum berikan anak ciaran apapun yang dia inginkan. b. Dengan obat obatan Acetaminophen ( paracetamol ) dan ibuprofen dapat mengurangi demam pada anak dan dewasa.Beberapa merak dagang acetaminophen : panadol, tempra, sanmol, praxion,dan lain lain. Beberapa merek dagang ibuprofen : proris, rhelafen, bufect,dll. Minum acetaminophen setiap 4 6 jam. Obat ini bekerja cepat dengan cara menurunkan thermostat otak. Minum ibuprofen setiap 6 8 jam. Seperti aspirasi, ibuprofen membantu melawan peradangan pada sumber demam. Kadang kadang dokter menganjurkan anda untuk menggunakan kedua macam obat ini bergantian. Sebanarnya hal ini belum didukung data mengenai keamanan dan keefektifan nya. Ibuprofen tidak boleh dipakai untuk bayi dengan usia kurang dari 6 bulan. Aspirasi sangat efektif untuk mengobati demam pada orang dewasa. Jangan memberikan aspirin pada anak anak. Obat obatan penurun panas tersedia dalam konsentrasi yang berbeda beda, jadi selalu perhatikan instruksi pada kemasan. Jangan berikan obat obatan apapun untuk menurunkan demam pada bayi berusia 3 bulan ke bawah tanpa petunjuk dokter. 2. Hubungi segera doker anda jika : Berusia bayi kurang dari 90 hari dengan suhu rektal lebih dari 37,9 derejat Celcius. Pada bayi usia muda ini akan mudah menjadi sakit parah dalam waktu sangat cepat. Bayi berusia 3 6 bulan demam lebih dari 38,3 derejat celcius. Bayi berusia 6 12 bulan demam lebih dari 39,4 derejat celcius. Anak berusia kurang dari 2 tahun dengan demam lebih dari 24 48 jam.

Demam yang berlangsung lebih dari 48 72 jam pada anak yang tua dan pada orang dewasa. Demam tinggi ( lebih dari 49.5 derejat celcius) pada usia beberapapun. Terdapat gejala gejala lain yang mengkhawatirkan. Contoh : gelisah, kesadaran menurun, tampak sakit berat, kesulitan bernafas, kaku kuduk, tidak dapat menggerakan lengan atau tungkai, kejang pertama kali, timbul bintik bintik atau bercak ungu kemerah merahan ( perdahan bawah kulit), demam disertai muntah terus menerus, diare, sulit / nyeri pada saat menalan ludah atau minum, sangat rewel ( misalnya menangis terus menerus bila disentuh atau dipindahkan), terdapat tanda tanda dehidrasi ( mulut sangat kering, tidak buang air kecil lebih dari 6 jam, dll).

Anda mengalami kesulitan membangunkan anak anda ( demam biasanya membuat anak jadi ingin tidur, tetapi seharusnya anda tidak akan sulit membangunnya dan anak akan tetap berinteraksi dengan baik ).

Mempunyai penyakit kronok yang menyebabkan turunannya tubuh.

1. Obat tradisional penurunan panas 1) Kunyit( Curcuma longa) Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakeri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti

peradangan).Selain sebagai penurunan panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.Umumnya yang digunakan adalah rimpanganya, warnanya oranye. Caranya : Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahan gelas air hangat, aduk rata.setelah dingin, peras, ambil sarinya.Tambahkan dengan perasan buah jeru nipis.Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata.Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian barikan 3 kali sehari. 2) Temulawak ( Curcuma xanthorrhiza roxb) Penampilan temulawak menyerupai temu putih,hanya warna bunga dan rimpangannya berbeda.Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga kecoklatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda. Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi ( anti peradangan ), antibiotik,serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu

banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merngsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, maag.Perut kembung dan pegal pegal. Caranya : Cuci bredih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan gelas, aduk rata.Setelah dingin, peras, ambil sarinya.Campur dengan 2 sdm bunga kapuk, aduk rata.Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari. 3) Bawang Merah ( Allium cepa L) Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur.Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin. Caranya : Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa secukupnya, lalu balurkan keubun ubun dan seluruh tubuh.

4) Daun kembang sepatu ( Hibiscus rosa sinensis) Selain daun kembang sepatu, anda juga dapat memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih.Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan polifenol. Daun kapuk mengang flavonoida, saponin dan tamin. Daun sirih mengandung flavonoida, saponin dan polifenol dan minyak atsiri. Caranya : Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar lemas. Remas remas sehingga lemah, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada perut anak dan kepalanya.

5) Meniran ( Phyllanthus niruri L.) Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh liar, daunnya berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap.Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan. Memiliki kandungan lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin, vutamain C, dan lain lain. Bermanfaat untuk menurunkan daya tahan tubuh. Caranya : Rebus 1 genggam meniran segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari. 6) Air kelapa muda Air kelapa muda banyak mengandung mineral, antara lain kalium. Pada saat panas, tubuh akan mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Jadi untuk menggantikan keringat yang keluar, perbanyaklah minum air kelapa

HASIL OBSERVER 1. Evaluasi struktur Moderator dapat melaksanakan perannya Penyaji kurang menguasai bahan Obsever dapat melaksanakan perannya dengan baik Fasilitator kurang memerankan perannya Alat dan media yang digunakan sesuai dengan rencana

2. Evaluasi proses Pelaksanan kegiatan tidak sesuai dengan rencana yang ditarketkan Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Peserta berperan aktif selama jalanya acara Ada juga peserta yang kurang aktif

3. Evaluasi hasil Peserta mau menghadiri atau mengikuti penyuluhan yang dilaksanakan Perserta dapat mengajukan pertanyaan Peserta dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan Demam bukan suatu penyakit, Jauh dari sebagai musuh, Demam adalah suatu bagian penting dari pertahanan tubuh kita melawan infeksi.Banyang bayi dan anak- anak menjadi demam tinggi oleh penyakit penyakit virus ringan.Jadi demam memberitahukan kepada kita bahwa suatu peperangan mungkin sedang terjadi didalam tubuh kita, demam berperang untuk kita, bukan melawan kita. Banyak bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat C. Meningkatkan suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh memenangkan pertempuran melawan bakteri dan virus tadi. Selain itu demam mengaktifkan system kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah putih, antibody dan zat zat lain untuk melawan infeksi. b. Saran Berilah perhatian lebih pada anak agar anak tidak gampang terinfeksi penyakit seperti demam kejang dan lain-lainnya.

TUGAS PROMKES TENTANG PERAWATAN DEMAM

DISUSUN OLEH :

NAMA NIM LOKAL

: HENDRA FURNANDA : 2010652 : 2.A

DOSEN PEMBIMBING : MAHDALENA PRIHATIN NINGSIH, S.Sit.M.Kes

AKADEMI KEPERAWATAN PEMDA KAB. PADANG PARIAMAN 2012

DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer, dkk (2000), Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 2, Media Aesculapius, Jakarta Gaffar, La Ode Jumadi (1997), Pengantar Keperawatan Profesional, EGC, Jakarta Hasan, Dr. Rusepno (1995), Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta Ngastiyah (1997), Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta Pusponegoro, Titut S., dkk (2000) Perinatologi, EGC, Jakarta Saifuddin (1997), Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat, EGC, Jakarta Sylvia A. Price, dkk (1995), Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 4, EGC, Jakarta

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL SAP . .......................................... DAFTAR ISI..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. B. Tujuan Umum dan Khusus ........................................................ C. Pelaksanaan Kegiatan ................................................................. D. Waktu dan Tempat ...................................................................... E. Susunan Pelaksanaan Kegiatan ................................................... F. Setting Tempat ............................................................................. G. Proses Penyuluhan ....................................................................... H. Proses Evaluasi ............................................................................ BAB II TINJAUAN TEORI A. Definisi ......................................................................................... B. Etiologi ......................................................................................... C. Patofisiologi ................................................................................. D. Tipe Demam................................................................................. E. Manifestasi Klinis ........................................................................ F. Pemeriksaan Diagnostik............................................................... G. Komplikasi ................................................................................... H. Penatalaksanaa ............................................................................. BAB III HASIL OBSERVER BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ B. Saran-saran ................................................................................. DAFTAR PUSTAKA

You might also like