You are on page 1of 8

CONNTEPTUAL FRAMEWORK Ad.

1 Pengertian dan Tujuan Kerangka Kerja Konteptual Serupa dengan kontitusi, adalah system koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan. Mengapa kerangka kerja konteptual diperlukan ?, terdapat dua alasan penting sebagai berikut : 1. Sekelompok standar dan aturan-aturan yang koheren harus dihasilkan. Standar yang dibangun dengan pondasi yang sama akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan dan meningkatkan komperabilitas antar laporan keuangan. Kerangka kerja konteptual yang baik akan memnungkinkan FASB menerbitkan standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu. 2. Masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada.

Ad.2

Perkembangan Kerangka Kerja Konteptual

Pencarian Kerangka kerja yang diterima secara universal Dan diandalkan dalam praktek

APB Statement 4 (Konsep Dasar dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis) Hanya menjelaskan praktek-praktek yang sudah ada tetapi tidak Menentukan praktek apa yang digunakan

FASB (1976) menerbitkan memorandum diskusi tiga bagian Yang berjudul conteptual framework for financial accounting and reporting : Element of financial statement and their mesurament Isinya : isu-isu penting yang harus ditangani dalam rangka membangun kerangka Kerja konteptual yang menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi dan Pemecahan kontroversi pelaporan keuangan.

Setelah itu selama tahun 1978 1985 FASB telah menerbitkan Statement Of Financial Concept (SFAC) yaitu sebagai berikut : SFAC No. 1. "Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi SFAC No. 2. "Qualitative Characteristics of Accounting Information" yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat SFAC No. 6. "Elements of Financial Statements," defines the broad classifications of items found in financial statements and replaces SFAC No. 3, expanding its scope to include not-for profit organizations. Memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban. SFAC No. 4. "Objectives of Financial Reporting for Nonbusiness Organizations" provides guidelines for not-for-profit and governmental entities. SFAC No.5. "Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises" yang menetapkan kreteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya. SFAC No. 7 Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurentment yang memberikan kerangka dasar bagi pemakaian arus kas masa depan dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran.

Ad.3

SFAC No.1 (Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises) SFAC no 1 menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi, dalam SFAC no 1 dikatakan bahwa tujuan pelaporan keuangan : 1. Untuk menyediakan informasi yang berguna untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis. 2. Untuk membantu investor, kreditor dan pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan 3. Untuk menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan didalamnya. Dalam menyediakan informasi kepada pemakai laporan keuangan, profesi akuntansi mengandalkan laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statement). Maksud dari laporan keuangan seperti itu adalah menyediakan informasi yang paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai kelompok pemakai.

Ad.4

SFAC No.2 (Qualitative Characteristics of Accounting Information) SFAC No.2 menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat. Dalam hirarki kualitas akuntansi berikut akan dijelaskan syarat yang harus di miliki oleh informasi akuntansi agar bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Di mana hirarki ini merupakan penghubung antara SFAC no. 1 dengan SFAC No. 5 Sebuah Hirarki Kualitas Akuntansi

Pemakai informasi akuntansi

Decision Makers and Their Characteristics

Kendala Perpasiv

Benefit > Cost

Kualitas Khusus Pemakai

Understandability

Kreteria Perpasiv

Decision Usefulness

Kualitas Primer

Relevance

Reliability

Kandungan Kualitas Primer

Predictiv e Value

Feedbac k Value

Time Lines

Verifiabil ity

Representation al Faithfulness

Netralita s

Kualitas Sekunder

Comparability

Consistency

Kendala (Batas Pengakuan)

Materiality

Pengambilan keputusan dan karekteristiknya Jenis keputusan, metode pengambilan keputusan, informasi yang dibutuhkan, dan kemampuan memproses informasi dapat bervariasi dari satu pengambil keputusan dengan pengambil keputusan lainnya. Untuk itu laporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat kepada berbagai kelompok pemakai tersebut (general purpose financial statement). Manfaat > Biaya (Benevit > Cost) Kendala dalam menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pengambil keputusan adalah bagaimana supaya manfaat yang diperoleh dari pemakaian informasi harus lebih besar dari biaya penyediaan informasi tersebut. Kemampuan untuk Memahami (Understandability) Agar informasi yang berguna tersebut dapat digunakan dalam pengambilan keputusan maka informasi terebut harus dapat dipahami oleh para pengambil keputusan. Oleh karena itu para pengambil keputusan dituntut memiliki pemahaman atas informasi akuntansi. Kualitas Primer Kualitas primer dapat membedakan mana informasi yang lebih berguna dan mana yang kurang berguna. Suatu informasi akuntansi memenuhi kualitas primer bila memenuhi dua syarat yaitu Relevansi dan Reliabilitas 1. Relevansi Suatu informasi akuntansi dikatakan relevan bila informasi akuntansi tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang diambil. Informasi akuntansi dikatakan relevan bila memenuhi tiga unsur sbb : 1.1 Nilai Prediktif (Prediktive Value) Informasi akuntansi dikatakan relevan bila mengandung prediksi yang mungkin terjadi di masa depan 1.2 Nilai Umpan Balik (Feed Back value) Informasi akuntansi dikatakan relevan bila dapat membantu pengambil keputusan untuk menjustifikasi maupun mengkoreksi ekspetasi atau harapan masa lalu 1.3 Ketepatan Waktu (Timelines) Informasi akuntansi dikatakan relevan bila disajikan tepat waktu sebelum informasi tersebut kehilngan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. 2. Reliabilitas Suatu informasi akuntansi dikatakan reliable jika dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan (Handal), unsur unsur dari reliabilitas adalah sebagai berikut :

2.1 Dapat Diferifikasi / Memiliki Daya Uji (Verifiability) Suatu informasi akuntansi dikatakan reliabel bila suatu informasi oleh pengukur independen di ukur dengan mengunakan metode pengukuran yang sama menghasilkan hasil yang sama juga. 2.2 Disajikan Secara Tepat / Ketepatan Penyajian (Representational Faithfulness) Suatu informasi akuntansi dikatakan reliabel bila informasi tersebut mewakili apa yang betul-betul ada dan terjadi. 2.3 Bebas dari kesalahan Bias / Netralitas Suatu informasi akuntansi dikatakan reliabel bila informasi akuntansi tersebut tidak dibuat untuk kepentingan kelompok pemakai tertentu. Kualitas Sekunder Informasi akuntansi sebuah perusahaan akan lebih berguna bila bisa diperbandingkan dengan informasi serupa menyangkut perusahaan lain dan dengan informasi yang serupa dari perusahaan yang sama pada peiode waktu yang berbeda. Oleh karena itu kualitas sekunder terdisri dari : 1. Komparabilias Informasi akuntansi sebuah perusahaan akan lebih berguna bila bisa diperbandingkan dengan informasi serupa menyangkut perusahaan lain. Informasi akuntansi dikatakan memiliki komperabilitas bila telah diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama 2. Konsistensi Informasi akuntansi sebuah perusahaan akan lebih berguna bila bisa diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari perusahaan yang sama pada peiode waktu yang berbeda.. bila terjadi perubahan metode akuntansi maka sifat dan pengaruh perubahan akuntansi serta alasannya harus diungkapkan dalam laporan keuangan pada periode berjalan. Kendala Materialitas Bila informasi akuntansi telah memenuhi kualitas primer dan sekunder permasalahan selanjutnya adalah informasi yang mana harus diakui dalam laporan keuangan. Informasi yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan adalah informasi yang material. Suatu informasi akuntansi dikatakan material jika pencantuman atau pengabaian informasi terebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seseorang pemakai laporan keuangan.

Ad.4

SFAC No.6 (Element of Financial Statement) SFAC No. 6 mendefinisikan 10 unsur unsur laporan keuangan, dimana FSAC No. 6 merupakan pengganti dari SFAC No. 3, adapun kesepuluh unsur tersebut sebagai berikut :

4.1

Aktiva Manfaat ekonomi yang munkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transakasi atau kejadiankejadian di masa lalu. 4.2 Kewajiban Pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu, maupun kewajiban yang ditimbulkan oleh transaksi atau kejadian masa lalu. 4.3 Ekuitas Kepentingan residu dalam aktiva bersih sebuah entitas, setelah dikurangi dengan kewajibannya. Ekuitas merupakan kepentingan pemilik 4.4 Investasi Oleh Pemilik Kenaikan aktiva bersih sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang bernilai dari entitas lain ke perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan kepentingan kepemilikan (ekuitas) di dalamnya. 4.5 Distribusi kepada pemilik Penurunan aktiva bersih suatu perusahaan akibat pemindahan aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik.Distribusi kepada pemilik menurunkan ekuitas 4.6 Laba Komperehensif Perubahan aktiva bersih (Ekuitas) sebuah entitas selama suatu periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan bersumber dari pemilik. 4.7 Pendapatan Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau pelunasan kewajiban (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari aktivitas operasi utama atau operasi sentral perusahaan 4.8 Beban Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau terjadinya kewajiban (atau kombinasi keduanya)selama suatu periode yang berasal dari aktivitas operasi utama perusahaan atau operasi sentral perusahaan. 4.9 Keuntungan Kenaikan aktiva bersih (Ekuitas) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi esidentil yang bukan berasal dari aktivitas operasi utama perusahan atau investasi pemilik. 4.10 Kerugian Penurunan aktiva bersih (Ekuitas) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi esidentil yang bukan berasal dari aktivitas operasi utama perusahaan atau distribusi kepada pemilik. Ad.5 SFAC No. 5 (Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises) SFAC No 5 menjelaskan kreteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya. 1. Pengakuan (recognition) Pengakuan adalah proses pencatatan atau pemasukan secara formal suatu item ke dalam laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva, kewajiban, pendapatan, beban dsb Kreteria pengakuan menjelaskan kapan suatu item (kejadian atau transaksi) berupa asset, liability, expense, revenue, gain or loss harus dicatat (dimasukkan) dalam suatu akun. Ada 4 kreteria :

1.1 Definisi (Definition) Untuk dapat diakui dalam laporan keuangan (Sebagai aktiva, hutang / modal) sebuah item harus memenuhi definisi elemen laporan keuangan pada FSAC No. 6 1.2 Dapat di ukur (Measurability) Untuk dapat diakui dalam laporan keuangan, sebuah item harus memiliki atribut (Measurenment Attributes) yang relevan yang dapat diukur dalam unit moneter dengan reliabilitas yang cukup. 1.3 Relevance Untuk dapat diakui dalam laporan keuangan, sebuah item harus memenuhi kwalitas informasi yaitu relevansi. Untuk dapat menjadi relevan suatu item harus memiliki nilai prediktif, umpan balik dan disajikan secara tepat waktu. 1.4 Reliability Untuk dapat diakui dalam laporan keuangan, sebuah item harus memenuhi kwalitas informasi yaitu reliabilitas. Untuk dapat menjadi reliabel suatu item harus dapat diverifikasi, disajikan secara tepat, dan netral. 2. Pengukuran (measurement) Seperti di sebutkan pada kreteria pengakuan, suatu item dapat diakui dalam laporan keuangan bila memiliki atribut yang relevan yang dapat diukur dalam unit moneter. Itemitem yang dilaporkan dalam laporan keuangan dapat diukur dengan atribut yang berbeda ada 5 atribut yang berbeda dari assets dan hutang 2.1 Historical cost Aktiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas atau ekuivalennya yang dibayarkan untuk untuk memperoleh aktiva atau terjadinya hutang. 2.2 Curent Cost (Replacement Cost) Aktiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas atau ekuivalennya yang harus dibayar jika aktiva yang sama atau ekuivalen diperoleh sekarang. 2.3 Current Market Value (Exit Value) Aktiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima jika aktiva tersebut dijual 2.4 Net Relizable Value Aktiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas atau ekuivalennya yang tidak didiskontokan dimana aktiva dan hutang diharapkan untuk dikonversi dengan jumlah tersebut diamasa yang akan dating

2.5 And Present value of future cash flows Aktiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas atau ekuivalennya yang didiskontokan yang akan digunakan sebagai dasar konversi aktiva dan hutang

You might also like