You are on page 1of 4

Prosedur Pemenuhan Nutrisi

Pendahuluan
Nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Tujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien

Vaselin

Prosedur kerja Cuci tangan Jelaskan prosedur yang dilakukan Atur posisi pasien (manusia coba) dengan posisi semi-Fowler Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada Letakkan bengkok di dekat pasien Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastrium sampai hidung kemudian dibengkokkan ke telinga dan beri tanda batasnya Berikan vaselin atau pelicin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan melalui hidung secara perlahan-lahan sambil pasien dianjurkan untuk menelannya Tentukan apakah pipa tersebut sudah benarbenar masuk ke lambung dengan cara : Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air (klem dibuka) dan perhatikan bila ada gelembung, pipa masuk ke paru dan jika tidak ada gelembung pipa tersebut masuk ke lambung setelah itu diklem atau dilipat kembali Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Apabila di lambung terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah masuk. Setelah itu keluarkan udara yang ada di dalam sejumlah yang dimasukkan Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Alat dan bahan Piring Sendok Garpu Gelas Serbet Mangkok cuci tangan Pengalas Makanan dengan porsi dan menu sesuai program

Prosedur Kerja Beri penjelasan Cuci tangan Atur posisi pasien dengan duduk/setengah duduk sesuai dengan kondisi pasien Pasang pengalas Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalnya berdoa sebelum makan) Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar Catat tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Tugas Lakukan cara pemberian nutrisi melalui oral Hitung berat badan ideal pada pasien (manusia coba) yang dilakukan tindakan Bagaimana cara menentukan jumlah kebutuhan zat makan Pemberian nutrisi Alat dan bahan Corong

Spuit 20 cc Pengalas Bengkok Makanan dalam bentuk cair Air matang Obat-obatan (bila ada) Klem Stetoskop

Pemberian nutrisi melalui pipa lambung Tujuan Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien

Pemasangan pipa lambung Alat dan bahan Pipa penduga dalam tempatnya corong Spuit 20 cc Pengalas Bengkok Plester dan gunting Makanan dalam bentuk cair Air matang Obat-obatan Stetoskop Klem Baskom berisi air (kalau tidak ada stetoskop)

Prosedur kerja Jelaskan prosedur yang akan dilakukan Cuci tangan Atur posisi semi-Fowler Pasang pengalas Letakkan bengkok Periksa dulu sisa makanan di lambung dengan menggunakan spuit yang diaspirasikan ke pipa lambung

Buka klem/penutup Lakukan tindakan pemberian makan dengan cara pasang corong/spuit pada pangkal pipa

Observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar Cairan jangan digantung lebih dari 24 jam Pemberian asam amino harus bersamaan dengan karbohidrat dengan harapan kalori yang dibutuhkan akan dipenuhi karbohidrat

Masukkan air matang + 15 cc pada awal


dengan cara dituangkan lewat pinggirnya Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia. Kemudian bila ada obat-obatan masukkan dan beri minum lalu diklem pipa penduga Catat hasil atau respons pasien selama pemberian makanan Tugas Lakukan tindakan pemasangan pipa lambung dan pemberian makanan melalui pipa penduga Masalah apa yang terjadi pada pemasangan pipa lambung dan bagaimana cara mengatasinya Sebutkan indikasi pemasangan pipa lambung Cuci tangan setelah prosedur dilakukan Tugas

Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan Jelaskan perbedaan nutrisi parenteral parsial dengan nutrisi parenteral total Mengapa dilakukan nutrisi parenteral parsial atau nutrisi parenteral total

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi


Menggunakan urinal untuk berkemih
Tujuan Memenuhi kebutuhan eliminasi perkemihan Alat dan bahan Urinal Pengalas Tisu Jelaskan prosedur pada klien Cuci tangan Pasang alat urinal di bawah glutea Lepas pakaian bawah pasien Letakkan urinak di bawah bokong (untuk wanita) atau di antara kedua paha dengan ujung penis masuk ke lubang urinal (untuk pria) Tugas Lakukan bantuan berkemih dengan urinal sesuai dengan prosedur Apa yang harus diperhatikan selama membantu berkemih Anjurkan pasein untuk berkemih Setelah selesai, bersihkan dengan tisu kamar mandi Rapikan alat Cuci tangan, catat prosedur, warna dan jumlah urine

Pemberian nutrisi parenteral


Tujuan Mempertahankan kebutuhan nutrisi Metode pemberian

Nutrisi parenteral parsial, pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral. Cairan yang biasanya digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam aminoKateterisasi perkemihan Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat, seperti Triofusin E1000, cairan yang mengandung asam amino seperti Pan Amin G dan cairan yang mengandung lemak seperti intralipid

Prosedur Kerja

Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui vena sentral dapat melalui vena antikubital pada vena basilika sefalika, vena subklavia, vena jugularis interna dan eksterna, dan vena femolaris. Nutrisi parenteral melalui perifer dapat dilakukan pada sebagian vena di daerah tangan dan kaki

Prosedur perawatan kateter pemberian nutrisi parenteral Jelaskan prosedur pada pasien Cuci tangan Gunakan cara aseptik dalam perawatan kateter Ganti balutan tiap 24 28 jam Ganti set infus maksimal 2 x 24 jam Ganti posisi pemasangan infus maksimal 3 x 24 jam (perifer) Perhatikan tanda flebitis, inflamasi dan trombosis Jangan gunakan untuk pengambilan sampel darah dan pemberian obat Lakukan pemantauan selama pemberian nutrisi parenteral antara lain: Pemeriksaan laboratorium seperti BUN, kreatinin, gula darah, elektrolit dan faal hepar Timbang berat badan pasien Periksa reduksi urine o o o o o

Kateterisasi perkemihan
Tujuan o Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih Mendapatkan urine steril untuk spesimen Pengkajian residu urine Penatalaksanaan pasien yang dirawat karena trauma medula spinalis, gangguan neuromuskular atau inkompeten kandung kemih serta pascaoperasi besar Mengatasi obstruksi aliran urine Mengatasi retensi perkemihan

Alat dan bahan o Sarung tangan steril

o o o o o o o o o o

Kateter steril (sesuai dengan ukuran dan jenis) Duk steril Minyak pelumas / jeli Larutan pembersih antiseptik (kapas sublimat) Spuit yang berisi cairan atau udara Perlak Pinset anatomi Bengkok Kantong penampung urine Sampiran o o Tugas o o

untuk kateter menetap dan bila intermiten tarik kembali sambil pasien menarik napas dalam Sambung kateter dengan kantong penampung urine dan fiksasi ke arah samping Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan Catat prosedur dan respons pasien

Lakukan kateterisasi perkemihan sesuai dengan prosedur Jelaskan indikasi dan kontraindikasi dilakukan kateterisasi Apa yang perlu diperhatikan selama pemasangan kateter Apa yang dimaksud dengan self-catheterization

Prosedur kerja o Pemasangan kateter perkemihan pria Jelaskan prosedur Cuci tangan Pasang sampiran Pasang perlak Gunakan sarung tangan steril Pasang duk steril Tangan kiri memegang penis lalu prepusium ditarik sedikit ke pangkalnya dan bersihkan dengan kapas sublimat

Memasang kondom kateter


Tujuan o o Mempertahankan higiene perineal pasien inkontinesia Mempertahankan eliminasi perkemihan

Alat dan bahan o o o o o o Sarung tangan Air sabun Pengalas Kateter kondom Kantong penampung urine Sampiran

Kateter diberi minyak pelumas pada ujungnya ( + 12,5 17,5 cm) lalu masukkan perlahan ( + 17,5 20 cm) dan sambil anjurkan pasien menarik napas dalam Jika tertahan jangan dipaksa Setelah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya untuk kateter menetap, dan bila intermiten tarik kembali sambil pasien diminta untuk menarik napas dalam Sambung kateter dengan kantung penampung dan fiksasi ke arah atas paha/abdomen Rapikan alat Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan Catat prosedur dan respons pasien

Prosedur kerja Jelaskan prosedur Cuci tangan Pasang sampiran Pasang perlak Gunakan sarung tangan Atur posisi pasien telentang Bersihkan daerah genitalia dengan air sabun, bilas dengan air hingga bersih kemudian keringkan Lakukan pemasangan kondom dengan disisakan 2,5 5 cm ruang antara glans penis dengan ujung kondom Lekatkan pangkal kateter dengan perekat elastis dan jangan terlalu ketat Hubungkan ujung kondom kateter dengan kantong penampung urine Rapikan alat Catat prosedur dan respons pasien Lakukan pemasangan kateter kondom sesuai prosedur Apa yang diperhatikan selama pemasangan kateter kondom Jelaskan indikasi dilakukan pemasangan kateter kondom

Pemasangan kateter perkemihan wanita Jelaskan prosedur Cuci tangan Pasang sampiran Pasang perlak Gunakan sarung tangan steril Pasang duk steril di sekitar alat genital Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dengan arah dari atas ke bawah (kurang lebih 3 kali hingga bersih) Buka labia mayora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri dan bersihkan bagian dalam

Tugas

Kateter diberi minyak pelumas pada ujungnya ( + 2,5 5 cm) lalu masukkan perlahan dan minta pasien menarik napas dalam, masukkan (2,5 5 cm) atau hingga urine keluar Setelah selesai isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya dengan menggunakan spuit

You might also like