You are on page 1of 15

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

DOSEN PEMBIMBING : Ns. M. Bahori, S. Kep

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 : ANGGOTA : PRATIWI PUJI LESTARI .N. (04071003006) META PUSPITA SARI (04071003023)

CHODIJAH ABDUL QUDUS (04071003031) NURUL JANUARINI DWI DARNIATI ERLINA LINA JULIA CICI POURNAMA ENDAH SUCITRA TERISIA (04071003035) (04071003041) (04071003044) (04071003052) (04071003057)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2010


Kasus :

Tn. M dirawat di RS Ernaldi Bahar Palembang. Keluarga mengatakan bahwa di rumah klien sering mengurung diri si kamar, sering melamun / mengoceh-ngoceh sendiri tanpa sebab yang jelas. Hasil wawancara perawat didapatkan klien mengatakan dia malas keluar kamar dan bergaul dengan orang lain karena merasa malu dan merasa orang lain selalu merendahkannya dan ia merasa mendengar suara-suara istrinya. Keluarga mengatakan bahwa tiga bulan lalu klien bercerai dengan istrinya dan sejak saat itu klien sering mengurung diri di kamar. Hasil observasi didapatkan tampak banyak diam di kamar. Kontak mata tidak ada dan tidak bisa memulai pembicaraan. 1. ANALISA DATA

No. 1 DO :

Data

Masalah Keperawatan

1. kontak mata tidak ada 2. tampak diam dikamar 3. tidak DS : 1. keluarga sering dikamar 2 DO : 1. Kontak mata tidak ada 2. Tampak diam di kamar DS : 1. Keluarga bahwa mengoceh kamar 2. Klien mengatakan bahwa dia merasa mendengar mengatakan klien sering di sendiri HALUSINASI menagatakan mengurung diri bisa memulai pembicaraan ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

bahwa dirumah, klien

suara istrinya. 3 DO : 1. Tampak diam di kamar DS : 1. Klien mengatakan bahwa dia merasa orang lain selalu meremehkannya HARGA DIRI RENDAH

2. POHON MASALAH

Halusinasi

Isolasi social: menarik diri

Harga diri rendah

3. RENCANA TIDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN. a. Tujuan: Setelah tindakan keperawatan, pasien mampu 1) Membina hubungan saling percaya 2) Menyadari penyebab isolasi sosial 3) Berinteraksi dengan orang lain

b. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Membina Hubungan Saling Percaya Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya, adalah : Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini Buat kontrak asuhan: apa yang Saudara akan lakukan bersama pasien, Jelaskan bahwa Saudara akan merahasiakan informasi yang diperoleh Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan

Saudara sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien

berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya di mana untuk kepentingan terapi

Untuk membina hubungan saling percaya pada pasien isolasi sosial kadang-kadang perlu waktu yang lama dan interaksi yang singkat dan sering, karena tidak mudah bagi pasien untuk percaya pada orang lain. Untuk itu Saudara sebagai perawat harus konsisten bersikap terapeutik kepada pasien. Selalu penuhi janji adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan. Pendekatan yang konsisten akan membuahkan hasil. Bila pasien sudah percaya dengan Saudara program asuhan keperawatan lebih mungkin dilaksanakan. 2) Membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial Langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan ini adalah sebagai berikut :

Menanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin

dengan orang lain berinteraksi dengan orang lain 3) Membantu pasien untuk mengidentifikasi kemampuannya Mendiskusikan dengan pasien apa saja kemampuan yang mampu dilakukan klien. 4) Membantu pasien untuk mendemonstrasikan kemampuannya di hadapan orang lain

5). Membantu pasien untuk berinteraksi dengan orang lain Secara rinci tahapan melatih pasien berinteraksi dapat dilakukan sebagai berikut: pasien. Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya. 3. STRATEGI PELAKSANAAN 3. 1 Tindakan Keperawatan untuk Pasien Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang (pasien, perawat Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh orang lain yang dilakukan di hadapan Saudara atau keluarga) dengan dua, tiga, empat orang dan seterusnya.

SP1. isolasi. Orientasi

membina hubungan saling percaya, klien mampu mengenal penyebab

Selamat pagi pak ?. Perkenalkan Pak, nama saya Ners. Erlina, biasa dipanggil Ners. Lina, saya dinas disini kurang lebih 4 minggu. Nama bapak siapa ? Bapak suka dipanggil siapa ?.Bagaimana perasaan Bapak kali ini ?. Apa yang menyebabkan Bapak masauk Rs. Ernaldi Bahar?. Bagimana kalau kita berbincang bincang sebentar tentang hal hal positif yang bisa Bapak lakukan sehari hari ?. Jam berapa kita akan berbincang bincang ? bagaimana kalau waktunya 10 menit saja ?. Bapak mau berbincang bincang dimana ?. Kerja Apa yang menyebabkan Bapak dari tadi kelihatan melamun dan terus menyendiri,

memandang ke bawah terus ?. Kegiatan apa yang bisa Bapak lakukan sehari hari ?. Bagus ternyata bapak mempunyai suatu keahlian yang tidak semua orang bisa ?. Selain itu hal apa lagi yang biasa Bapak lakukan ? Terminasi Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bincang bincang saat ini ?. Coba Bapak sebutkan kembali yang menyebabkan Bapak selalu mengurung diri & tidak mau berbicara dengan orang lain ?. Baiklah, sekarang Bapak coba ingat kembali hal lain yang dapat menyebabkan Bapak tidak mau bicara dengan orang lain, & sebutkan kegiatan positif yang Bapak miliki. Bapak ingin tahu tidak, bagaimana cara menilai kemampuan yang Bapak miliki yang dapat digunakan untuk kegiatan selanjutnya. Bagaimana kalau nanti kita ngobrol ?. Bapak nanti mau kita berbincang bincang dimana ? Bagaimana kalau kita berbincang di taman ?. Jam berapa kita akan berbincang bincang ? Bagaimana kalau jam 10.00 ? SP 2. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan. Orientasi Assalamualaikum.Selamat pagi, Pak. Bapak masih ingat dengan saya ? Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bapak masih ingat dengan apa yang kita bicarakan kemarin? Hari ini kita akan berbincang bincang tentang bagaimana bapak dapat menilai kemampuan yang Bapak miliki di ruang makan selama 10 menit ya Pak ? Kerja Selama Bapak disini kegiatan apa saja yang Bapak lakukan?. Sebelum Bapak disini, Bapak pernah punya ketrampilan apa? Bapak pernah mendapatkan penghargaan tentang ketrampilan yang Bapak miliki ini ? Nah, Bapak bisa memanfaatkan kembali kemampuan yang Bapak miliki itu. Terminasi Bagaimana perasaan Bapak saat ini setelah kita bincang bincang banyak tentang kegiatan yang Bapak miliki tadi? Coba Bapak sebutkan lagi kegiatan apa saja yang tadi yang Bapak miliki ? Bapak masih ingat dengan topik yang kita bicarakan tadi ? Untuk pertemuan selanjutnya kita akan membicarakan tentang perencanaan kegiatan bermain gitar sesuai dengan kemampuan yang Bapak miliki, Bapak mau kan ? Untuk pertemuan besok kita akan berbincang bincang tentang merencanakan kegiatan

bermain gitar yang sesuai dengan kemampuan Bapak, Bapak mau kita berbincang bincang dimana? Bagaimana kalau besok pagi jam 09.00, Bapak setuju?"

SP3. Merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki pasien.

Orientasi Assalamualaikum Pak. Selamat pagi pak, Apa masih ingat nama saya pak ? Iya,benar pak saya ners Lina. Bagaimana apa masih ingat tentang pembicaraan kita kemarin Pak? Seperti janji kita kemarin, kita akan membicarakan & membahas tentang rencana kita untuk bermain gitar. Kita bicarakan sekitar 15 menit ya Pak ? Bapak mau di sini ini atau mau di taman Pak? Kerja Pada pertemuan kedua Bapak menyatakan bisa bermain gitar, lalu kemampuan tersebut dapat Bapak lakukan disini maupun setelah Bapak pulang dari sini, Bapak bisa mengekspresikan perasaan Bapak dengan bernyanyi bersama teman-teman yang lain. Dengan bermain gitar Bapak akan terhibur. Dan nanti kalau Bapak sudah pulang, Bapak bisa melanjutkan keterampilan Bapak ini. Bagaimana kalau besok jam 9 kita coba latihan main gitar ya Pak? Nanti gitarnya saya yang akan sediakan selanjutnya Bapak bisa memainkannya sesuai dengan lagu yang Bapak suka dan inginkan. (Bersama-sama pasien membuat janji untuk pertemuan berikutnya) Terminasi

Bagaimana perasaan Bapak setelah kita membicarakan rencana kegiatan ini dan bandingkan perasaan Bapak sebelum dan sesudah kita merencanakan kegiatan tadi? Untuk pertemuan selanjutnya kita akan bermain gitar ya pak. Bagaimana kalau jam 9 kita mulai bermain gitarnya pak? Bapak mau di taman atau di ruang depan Pak? Baiklah Pak, besok kita bertemu lagi. Assallamualaikum wr. Wb (Perawat meninggalkan pasien)

SP.4 Orientasi

Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya

Selamat pagi Pak? Bapak masih ingat dengan saya?. Bagaimana perasaan mas saat ini, apakah lebih baik dari hari kemarin. Bagaimana kalau kita kali ini melakukan kegiatan yang bisa bapak lakukan, yaitu bermain gitar ?Bapak mau dimana, apakah mau ditempat ini lagi?. Kerja Coba sekarang Bapak lakukan. (Tn. M mencoba bermain gitar) Bagus pak. Bapak dapat melaksanakannya.Bapak bisa berhasil. Bapak bisa melaksanakannya didepan orang lain,dan bapak ucapkan terimakasih setelah melakukan itu,Bagaimana Bapak setuju ? Terminasi Coba Bapak ungkapkan perasaan Bapak saat ini bagaimana setelah kita melakukan kegiatan tadi?Bagaimana pak,kalau kita melakukannya didepan orang banyak,?.kalu begitu Jam berapa bapak mau melakukannya ? mau berapa lama ?. Baiklah jam 13.00 saja ya, setelah selesai makan, diruang makan?. Baiklah, besok kita ketemu lagi untuk membicarakan hal itu. Pada jam dan tempat yang kita telah tentukan. Sampai besok.. Assalamualaikum

SP5. mengajak klien bersosialisasi dengan teman yang lain, tampak ceria, jika ketemu orang klien memberi senyum. Orientasi Selamat pagi Pak ,Bagaimana perasaan Bapak pagi ini ?. Seperti janji kita kemarin, kita akan melakukan kegiatan tersebut didepan orang lain?. Bapak sudah siapkan. Kerja ( Bersama-sama Tn, M saudara mendekati Orang Lain ) Selamat siang, Ini ada pasien saya yang ingin menunjukan kemampuannya. Baiklah Tn.M, silakan anda tunjukkan. (pasien mendemontrasikan kemampuannya). Bagus sekali pak. (Tn.M mengucapkan terimakasih pada orang lain) Baiklah bapak dan ibu, karena Tn.M sudah selesai menunjukkan kemampuannya, dan tidak ada pertanyaan lagi, saya akan mengajak Tn.M untuk kembali ke kamar. (Bersama-sama pasien saudara meninggalkan perawat O untuk melakukan terminasi dengan S di tempat lain) Terminasi Setelah melakukan kegiatan itu, Bagaimana perasaan Bapak sekarang ?.Bagus pak, Bapak sudah mau berinteraksi dengan orang lain.Baiklah Pak,Bagaimana kalau besok kita akan berbincang-bincang dan berinteraksi dengan teman yang lain?.kalau begitu bapak mau jam berapa?. Baiklah, jam dan waktu yang sama seperti hari ini ya Pak. Bagaimana Bapak setuju kan?. Kalau begitu Sampai besok ya pak. Assalamualaikum, Selamat Sore.

3.2 Tindakan Keperawatan untuk Keluarga

Tujuan: setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat pasien isolasi sosial Tindakan: Melatih Keluarga Merawat Pasien Isolasi sosial Keluarga merupakan sistem pendukung utama bagi pasien untuk dapat membantu pasien mengatasi masalah isolasi sosial ini, karena keluargalah yang selalu bersama-sama dengan pasien sepanjang hari. Tahapan melatih keluarga agar mampu merawat pasien isolasi sosial di rumah meliputi: 1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien. 2) Menjelaskan tentang: Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien. Penyebab isolasi sosial. Cara-cara merawat pasien dengan isolasi sosial, antara lain: Membina hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara bersikap peduli dan tidak ingkar janji. Memberikan semangat dan dorongan kepada pasien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain yaitu dengan tidak mencela kondisi pasien dan memberikan pujian yang wajar. Tidak membiarkan pasien sendiri di rumah. Membuat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan pasien.

3) Memperagakan cara merawat pasien dengan isolasi sosial 4) Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat yang telah dipelajari, mendiskusikan yang dihadapi. 5) Menyusun perencanaan pulang bersama keluarga

SP 1 Keluarga : memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi sosial. Orientasi Assalamualaikum pak.. perkenalkan saya ners lina, saya yang merawat anak bapak, pak mulyono di ruang pelangi ini. Nama bapak siapa? Biasanya di panggil apa? apa kabar pak? bagaimana keadaan pak mulyono sekarang? baiklah kalau begitu bagagimana kalau kita berbincang-bincang masalah anak bapak dan cara perawatannya? Bagaimana kalau di ruangan depan saja..? berapa lama bapak punya waktu, 30 menit bisa pak ?

Fase kerja apa masalah yang bapak hadapi dalam merawat pak mulyono ini ? apa yang sudah bapak lakukan terhadap anak bapak selama ini ? : oo.. begitu ya pakmasalah yang di alami pak mulyono ini isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami pasien- pasien gangguan jiwa yang lain. tanda- tanda nya antara lain, tidak mau bergaul dengan orang lain, suka mengurung diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk. iya pak, baiasanya masalah ini muncul karena pasien pernah memiliki pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti sering di tolak, tidak di hargai atau berpisah dengan orang terdekat. iya pak, anak bapak ini mengalami halusinasi akibat dari isolasi sosial tadi, biasanya pasien merasa mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada.

Bapak dan keluarga lainnya harus sabar menghadapi Pak Mulyono, dan untuk merawatnya keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama, keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Pak Mulyono dengan cara bersikap peduli dengan Pak Mulyono dan usahakan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada Pak Mulyono untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Selain itu, berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi Pak Mulyono. Selanjutnya, jangan biarkan Pak Mulyono sendiri. Buatlah rencana kegiatan bersama-sama dengan Pak Mul. Misalnya sholat berjamaah, makan bersama, rekreasi bersama atau bahkan melakukan kegiatan dirumah bersama-sama. Nah...bagaimana kalau kita latihan melakukan cara-cara tadi? Begini cara berbicaranya; Nah, Bapak lihat sekarang kamu sudah mulai bisa mengobrol dengan orang lain. Bapak senang sekali melihat perkembangan kamu, nak. Coba kamu ngobrol dengan yang lainnya juga. Lalu, bagaimana kalau mulai sekarang kita sholat berjamaah. Kalau dirumah sakit ini kamu sholat dimana? Kalau dirumah nanti, kita bisa sholat berjamaah atau di mushola kampung. Bagaimana nak, kamu mau kan? Nah, coba sekarang Bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan tadi : Bagus, Pak. Ya seperti itu. Bapak telah memperagakannya dengan baik sekali. Terminasi Baiklah, waktunya sudah habis Pak. Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan tadi? Coba Bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosialdan tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial itu ? Selanjutnya bisa Bapak sebutkan kembali cara-cara merawat anak Bapak yang mengalami isolasi sosial. Bagus sekali Pak, Bapak bisa menyebutkan kembali cara-cara perawatan tersebut. Nanti kalau ketemu Pak Mul,coba Bapak praktekkan dan tolong bicarakan pada anggota keluarga yang lain agar mereka juga meakukan hal yang sama.

Bagaimana kalau kita tiga hari lagi latihan langsung sama Pak Mul. Kita bertemu di sini saja dan jamnya seperti hari ini saja, ya Pak. Terima kasih kembali Pak, Assalamualaikum.

SP 2 Keluarga : Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah isolasi sosial langsung dihadapan pasien Orientasi: Assalamualaikum Pak/Bu Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Bapak masih ingat latihan merawat anak Bapak seperti yang kita pelajari berberapa hari yang lalu? Mari praktekkan langsung ke M! Berapa lama waktu Bapak/Ibu Baik kita akan coba 30 menit. Sekarang mari kita temui M Kerja: Assalamualaikum M. Bagaimana perasaan M hari ini? Bpk/Ibu M datang membesuk. Beri salam! Bagus. (kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai berikut) Nah Pak, sekarang Bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan beberapa hari lalu (Saudara mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya). Bagaimana perasaan M setelah berbincang-bincang dengan Orang tua M? Baiklah, sekarang saya dan orang tua ke ruang perawat dulu (Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga) Terminasi:

Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita latihan tadi? Bapak/Ibu sudah bagus. Mulai sekarang Bapak sudah bisa melakukan cara merawat tadi kepadaM Tiga hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman Bapak melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari. Waktu dan tempatnya sama seperti sekarang Pak Assalamualaikum

SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga Orientasi: Assalamualaikum Pak/Bu Karena besok M sudah boleh pulang, maka perlu kita bicarakan perawatan di rumah. Bagaimana kalau kita membicarakan jadwal M tersebut disini saja Berapa lama kita bisa bicara? Bagaimana kalau 30 menit?

Kerja: Bpk/Ibu, ini jadwal M selama di rumah sakit. Coba dilihat, mungkinkah dilanjutkan di rumah? Di rumah Bpk/Ibu yang menggantikan perawat. Lanjutkan jadwal ini di rumah, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak Bapak selama di rumah. Misalnya kalau M terus menerus mengurung diri dengan orang lain, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi perawat di puskemas mawar di plaju, Puskesmas terdekat dari rumah Bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0711) 4444 Selanjutnya perawat tersebut yang akan memantau perkembangan M selama di rumah Terminasi:

Bagaimana Pak/Bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian M untuk dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk perawat K di PKM MAWAR. Jangan lupa kontrol ke PKM sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak. Silakan selesaikan administrasinya!

You might also like