You are on page 1of 4

Saudara dapat mengerjakan tugas I apabila saudara sudah membaca Modul ESPA4425 Modul 1 s.d. 3. Tugas I 1.

Ruang wilayah dapat dilihat dari sudut pandang subjectif dan sudut pandang objectif. Jelaskan kedua contoh sudut pandang tersebut.?

Pertama, cara pandang subjektif tentang wilayah adalah alat untuk mengidentifikasi suatu lokasi yang didasarkan atas kriteria (klasifikasi) tertentu dan tujuan tertentu. Dengan demikian, banyaknya wilayah tergantung kepada kriteria yang digunakan. Wilayah dalam konteks ini hanyalah suatu model agar kita dapat membedakan lokasi yang satu dari lokasi yang lainnya. Cara -satunya wilayah alami hanyalah permukaan bumi unik tentang kriteria wilayah dan pilihan kriterianya akan tergantung pada tujuan penelitian dan mendefinisikan wilayah Cara pandang objektif tentang wilayah, menyatakan wilayah itu benarbenar ada (bersifat alamiah) dan dapat dibedakan dari ciri-ciri/gejala alam di setiap wilayah. Wilayah bisa dibedakan berdasarkan musim atau temperatur yang dimilikinya atau berdasarkan konfigurasi lahan, jenis tumbuh-tumbuhan, kepadatan penduduk atau gabungan dari lokasi lainnya. Dengan menggunakan pandangan objektif ,membuat jenis analisis atas ruang menjadi terbatas.

2. Gambarkan dan jelaskan kurva sewa tanah dari Von Thunen?

Von Thunen mengidentifikasi perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan atas dasar perbedaan sewa lahan. Beliau menyatakan bahwa semakin dekat dengan pusat, maka harga sewa tanah akan semakin mahal, dan semakin jauh jarak dari pusat, harga sewa tanah akan semakin rendah. Von Thunen menentukan hubungan sewa lahan dengan jarak ke pasar dengan menggunakan kurva permintaan. Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga jual dengan biaya produksi, masing-masing jenis produksi memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa lahan. Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa lahan, makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke pusat pasar. Hasilnya adalah suatu pola penggunaan lahan berupa diagram cincin. Perkembangan dari

teori Von Thunen adalah selain harga lahan tinggi di pusat kota dan akan makin menurun apabila makin jauh dari pusat kota. Von Thunen secara umum mengemukakan bahwa pada pusat kota lahan difungsikan sebagai commercial center, dimana menjadi CBD (Central Bussines District) dari lahan tersebut, sebagai pusat perdagangan barang dan jasa. Kemudian diikuti lingkaran terluarnya sebagai manufacturing place, yaitu tempat segala industri. Lingkaran terluar menjadi residence place, tempat dilokasikannya pemukiman. Diagram cincin Von Thunen tersebut biasa dikenal dengan istilah Model Zona Sepusat. Menurut Von Thunen guna lahan kota dipengaruhi oleh biaya produksi, biaya transportasi dan daya tahan hasil komoditi. Sehingga berpengaruh terhadap munculnya pasar lahan yang kompetitif. Pada model Von Thunen hubungan antara transportasi dan lokasi aktivitas terletak pada biaya transportasi dan biaya sewa lahan. Guna lahan akan menentukan nilai lahan, melalui kompetisi antara pemakai lahan. Karenanya nilai lahan akan mendistribusikan guna lahan menurut kemampuan untuk membayar sewa lahan, sehingga akan menimbulkan pasar lahan yang kompetitif. Faktor lain yang menentukan tinggi rendahnya nilai lahan adalah jarak terhadap pusat kota. Melalui adanya nilai lahan maka terbentuk zona-zona pemakaian lahan seperti lahan untuk kegiatan industri, kegiatan komersil, kegiatan industri, serta lahan untuk kegiatan pemerintahan. Selain memiliki pengaruh terhadap zona lahan, teori Von Thunen juga berpengaruh terhadap struktur keruangan kota. Perkembangan kota yang didasarkan terhadap penggunaan lahan kota memunculkan elemen-elemen baru dalam struktur keruangan kota. Salah satu contohnya adalah struktur kota di Indonesia, terdapat elemenelemen baru dari struktur keruangan yang muncul seperti zona pelabuhan, kawasan pemerintahan, kawasan perdagangan dan lain sebagainya. Munculnya elemen-elemen baru tersebut terjadi tidak lepas dari pengaruh sejarah kota atau negara tersebut.

3. Gambarkan dan jelaskan diagram Cincin dari Von Thunen?

Dimana kota meluas secara merata dari suatu inti asli atau CBD (Central Bussiness District), sehingga tumbuh zona yang masing-masing sejajar secara simultan dan mencerminkan penggunaan lahan yang berbeda.

Teori Von Thunen mengemukakan bahwa pertumbuhan lahan perkotaan akan membentuk diagram cincin, dengan lingkaran dalam sebagai pusat perdagangan barang dan jasa, lingkaran tengah sebagai daerah industri, serta lingkaran terluar sebagai lokasi permukiman. Teori dasar tersebut kemudian berkembang menjadi tiga teori yang berkaitan dengan pola penyebaran fungsi lahan, yaitu teori konsentris, sektoral, dan multiple nuclei.

Bid Rent Theories, yaitu kelompok Teori Lokasi yang mendasarkan analisa pemilihan lokasi kegiatan ekonomi pada kemampuan membayar harga sewa tanah (bid rent) yang berbeda dengan harga pasar tanah (land rent). Berdasarkan hal ini, lokasi kegiatan ekonomi ditentukan oleh nilai bid-rent yang tertinggi. Kelompok teori ini diperlopori oleh Von Thunen (1826) 4. Jelaskan initi teori lokasi dari: Pendekatan Pasar Losch dan Maksimum Laba dari DM Smith? Pendekatan Pasar Losch : Kelompok teori lokasi yang kedua dinamakan Market Area theory yang dipelopori oleh August Losch (1954), menurut kelompok ini faktor permintaan lebih penting artinya dalam persoalan pemilihan lokasi. Bila permintaan terhadap suatu barang adalah elastis terhadap harga, diperkirakan akan timbul berbagai pengaruh terhadap pemilihan lokasi perusahaan. Di samping itu adanya unsur persaingan antar tempat (spatial competation) diantara sesama produsen menetukan pula tingkah laku perusahaan dalam memilih lokasi. Teori Market Area disusun atas dasar beberapa asumsi utama yaitu : (a). Konsumen tersebar secara merata keseluruh tempat, (b). Bentuk persamaan permintaan dianggap sama, dan (c). Ongkos angkut untuk setiap kesatuan produksi dan jarak adalah sama. Berdasarkan ketiga asumsi ini, teori ini berkesimpulan bahwa pemilihan lokasi perusahaan akan lebih banyak ditentukan oleh besarnya ongkos angkut untuk hasil produksi dan tingkat persaingan sesama produsen di pasar.

5. Secara komprehensif langka-langkah apa saja yang diperlukan dalam memilih lokasi. Untuk menghemat biaya transportasi maka sektor perekonomian yang berorientasi kepada konsumen akan memilih lokasi dekat pusat kota. Sebaliknya pada sektor yang memerlukan lahan yang relatif lebih luas dan membutuhkan bahan mentah dari sektor-sektor pertanian maka untuk menghemat biaya transportasi sektor ini akan cenderung berlokasi di pinggiran kota. Lokasi tempat tinggal antargolongan rumah tangga sangat ditentukan oleh jarak relatif. Jika jarak relatif diasumsikan konstan maka rumah tangga kaya cenderung akan berlokasi di pinggiran kota, sementara rumah tangga yang berpendapatan rendah berlokasi di pusat kota. Sebaliknya apabila jarak relatif semakin meningkat maka rumah tangga yang berpendapatan tinggi akan berlokasi di pusat kota dan rumah tangga berpendapatan rendah berlokasi di pinggiran kota

6. Jelaskan latar belakang terjadinya aglomerasi Menurut Marshall terdapat tiga sumber mengapa aglomerasi ekonomi selalu terjadi, yaitu (a) kelimpahan informasi (information spillovers), (b) input lokal yang tidak diperdagangkan (local non-traded inputs), dan (ci) ketersediaan tenaga kerja terampil lokal (local skilled labour pool). Keuntungan dari aglomerasi ekonomi adalah, (a) menghemat biaya transportasi dan (b) menghemat biaya iklan. Dengan demikian, secara umum maka biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan akan dapat dihemat dari adanya pengelompokan tersebut. Adapun dampak negatif dari adanya eglomerasi ekonomi adalah (a) timbulnya kemacetan, (b) timbulnya berbagai jenis polusi, dan (3) meningkatnya angka kriminalitas.

7. Jelaskan logika terjadinya kosnentrasi pedagang/produsen dari barang sejenis? Logika terjadinya pengelompokan perusahaan kosentrasi pedagang/produsen dari barang sejenis tersebut terjadi karena 5alasan/ sebab. Kelima teori tersebut adalah (1) model kutub pertumbuhan, (2) model inkubator, (3) model siklus produk, (4) model Porter, dan (5) model area industri baru. 8. Jelaskan jenis-jenis aglomerasi dan berikan contohnya? Jenis-jenis Aglomerasi : 1. Terdapat 3 jenis aglomerasi ekonomi, yaitu: (1) internal return to scale, timbul karena perusahaan memiliki skala ekonomi yang besar, (2) lokalisasi ekonomi, terjadi pada satu kelompok perusahaan dalam satu industri yang sejenis yang terletak pada lokasi yang sama, dan (3) urbanisasi Ekonomi, timbul pada perusahaan-perusahaan dari sektor industri yang berbeda-beda yang mengelompok di lokasi yang sama.

You might also like